binahong SMK 2 Takengon

14
Pendahuluan Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah seumur dengan peradaban manusia. Tumbuhan adalah gudang yang memiliki sejuta manfaat termasuk untuk obat berbagai penyakit. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta mengembangkan obat tradisional masing-masing di setiap Negaranya. Masyarakat harus memiliki kesadaran yang tumbuh seiring dengan berkembangnya pengetahuan tentang lingkungan alam mereka. (1) Mereka harus mampu mengolah tumbuhan yang ada di hutan mulai dari cara membuat makanan dari tumbuhan tersebut hingga menjadikannya sebagai obat tradisional yang ampuh. Dan ramuan obat-obatan tradisional hampir semuanya mengandung ramuan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian kesadaran kolektif masyarakat lokal yang tumbuh secara internal dan pengaruh eksternal menampilkan pola pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan. (2) Pemanfaatan tumbuhan untuk mencegah bahkan mengobati suatu jenis penyakit telah ditemukan sejak kehidupan para leluhur atau nenek moyang kita terdahulu. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengakuan kedokteran modern bahwa Hippocrates adalah orang pertama yang menggunakan tumbuhan berkhasiat dalam praktek penelitiannya. (2) Di Indonesia penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional juga telah dilakukan nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu. Secara turun temurun hal ini telah diwariskan kepada satu generasi ke generasi selanjutnya, akan

description

Budidaya

Transcript of binahong SMK 2 Takengon

Page 1: binahong SMK 2 Takengon

Pendahuluan

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah seumur dengan peradaban manusia.

Tumbuhan adalah gudang yang memiliki sejuta manfaat termasuk untuk obat berbagai penyakit.

Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

mengembangkan obat tradisional masing-masing di setiap Negaranya. Masyarakat harus

memiliki kesadaran yang tumbuh seiring dengan berkembangnya pengetahuan tentang

lingkungan alam mereka. (1) Mereka harus mampu mengolah tumbuhan yang ada di hutan

mulai dari cara membuat makanan dari tumbuhan tersebut hingga menjadikannya sebagai

obat tradisional yang ampuh. Dan ramuan obat-obatan tradisional hampir semuanya

mengandung ramuan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian

kesadaran kolektif masyarakat lokal yang tumbuh secara internal dan pengaruh eksternal

menampilkan pola pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan. (2)

Pemanfaatan tumbuhan untuk mencegah bahkan mengobati suatu jenis penyakit telah

ditemukan sejak kehidupan para leluhur atau nenek moyang kita terdahulu. Hal ini dibuktikan

dengan adanya pengakuan kedokteran modern bahwa Hippocrates adalah orang pertama

yang menggunakan tumbuhan berkhasiat dalam praktek penelitiannya. (2) Di Indonesia

penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional juga telah dilakukan nenek moyang kita sejak

berabad-abad yang lalu. Secara turun temurun hal ini telah diwariskan kepada satu generasi

ke generasi selanjutnya, akan tetapi pada setiap daerah atau suku memiliki ciri khas tradisi

budaya tersendiri. (3)

Misalnya pada masyarakat Jawa dan Batak terhadap keberadaan daun sirih, kunyit, daun

jambu, dan lain lain memiliki pemanfaatan yang berbeda-beda sebagai kajian etnobotani

khususnya dibidang obat-obatan. Jika pada masyarakat Batak kegunaan kunyit hanya dijadikan

sebagai bumbu masakan, lain halnya terhadap masyarakat Jawa yang menjadikan kunyit sebagai

obat untuk menyembuhkan penyakit. Akan tetapi ada pula persepsi masyarakat yang sama

terhadap satu jenis tumbuhan yang sama, yaitu tradisi makan sirih yang merupakan kombinasi

antara adat, budaya, agama, pengobatan, pergaulan yang hampir berlaku pada setiap suku

di seluruh Indonesia. Hal di atas menunjukkan adanya persepsi kelompok masyarakat yang

Page 2: binahong SMK 2 Takengon

berbeda terhadap jenis tumbuhan yang sama dan persepsi kelompok masyarakat yang sama

terhadap jenis tumbuhan yang sama pula. (2)

Dari paparan diatas berbicara mengenai tumbuhan yang berarti segala jenis flora

yang hidup dan berkembang bebas di alam yang tidak ada hubungannya dengan campur

tangan manusia yang dilakukan dengan cara disengaja berbeda dengan arti tanaman yakni semua

subjek flora yang dibudidayakan sebagai nilai guna yang lebih baik. Pada kenyataannya

bahwasanya tanaman adalah tumbuhan, tidak dengan tumbuhan yang belum tentu merupakan

tanaman. (4) Dari pernyataan tersebut keduanya dapat diartikan dengan tanaman yang

merupakan tumbuhan yang sengaja ditanam sedangkan tumbuhan merupakan sesuatu yang

muncul atau tumbuh dari permukaan bumi. Maka hal ini berkaitan dengan jalannya penelitian,

penulis akan meneliti jenis tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional oleh

masyarakat etnis Gayo bukan tanaman obat. Kemampuan masyarakat meracik tumbuhan

berkhasiat obat juga sudah ada sejak dahulu hingga saat ini. Sama seperti pada masyarakat

etnis Gayo, yang telah mempercayai tumbuhan sebagai obat yang berkhasiat sejak dahulu.

Masyarakat etnis Gayo memiliki kepercayaan bahwa tumbuhan yang diolah menjadi obat

lebih efektif khasiatnya dibandingkan dengan obat yang mereka dapat dari kedokteran

(pengobatan modern).

Dari penelitian terdahulu mengenai etnobotani (Identifikasi Tumbuhan Obat Pada

Masyarakat Etnis Gayo) masyarakat etnis Gayo cenderung mempercayai tumbuhan obat

dikarenakan adanya kelemahan obat yang diberikan dokter kepada mereka. Seperti efek

samping yang terjadi pada masyarakat yang mengkonsumsi obat dari dokter, sedangkan pada

tumbuhan yang diolah menjadi obat tidak memiliki efek samping bahkan lebih sangat

terlihat khasiatnya dibanding dengan pengobatan modern dalam proses penyembuhannya.

Masyarakat etnis Gayo yang telah terbiasa menggunakan atau mengolah tumbuhan

menjadi obat . Mereka telah terbiasa memanfaatkan tumbuhan menjadi obat untuk

dikonsumsi/dipakai oleh keluarga sendiri maupun orang lain. Daerah etnis Gayo kaya akan

tumbuh-tumbuhan yang dapat diolah menjadi obat, akan tetapi belum ada masyarakat yang

mengembangkan hal tersebut.

Dasar utama penelitian ini adalah membudidayakan obat alternatif namun memiliki efek

samping yang lebih minimal. Gagasan inilah yang menjadi acuan untuk menggunakan bahan

alami yang diketahui lebih aman untuk dikonsumsi oleh tubuh. Kekayaan dan keragaman hayati

Page 3: binahong SMK 2 Takengon

yang dimiliki Indonesia dapat dijadikan sebuah keunggulan apabila dilakukan penerapan

teknologi yang tepat, sehingga dapat menjadi keunggulan kompetitif dipersaingan global

khususnya dalam pemanfaatan tanaman obat tradisional.

1. Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

Gambar 2.1 Daun Binahong (Badan POM RI,2008)

1.1 Taksonomi

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Caryophyllales

Suku : Basellaceae

Marga : Anredera

Jenis : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis

Nama umum : Binahong (3)

1.2 Morfologi

Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen merupakan salah satu jenis umbi yang

dapat merambat hingga 5 meter, tumbuhan ini dapat hidup dan bertahan lama di daerah dataran

tinggi ataupun dataran rendah pada lingkungan yang lembab dan dingin. (2) Binahong memiliki

daun yang berwarna hijau, umbi yang bergantung serta batang yang tidak terlalu besar. (5)

Tumbuhan ini dalam bahasa tiongkok dikenal dengan nama Dheng San Chi (4).

Page 4: binahong SMK 2 Takengon

Bentuk dan ciri-ciri tanaman binahong , Warta Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat,

binahong (Anredera cordifolia) adalah tanaman yang berupa tumbuhan menjalar, panjangnya

bisa mencapai lebih dari 10 m. Akar berbentuk rimpang, berdaging lunak. Batang lunak,

silindris, saling membelit, berwarna kemerahan, bagian dalam solid, permukaan halus, jika

tanaman sudah tua batangnya berubah berwarna putih kusam dan agak mengeras. Panjang batang

dan cabang bisa mencapai 20 - 30 m dan diameter pangkal batang mencapai 3,5 cm pada

tanaman umur 3 tahun, membentuk semacam umbi atau rimpang yang melekat di ketiak daun

dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar.

           Daun keluar dari setiap buku pada batang, berdaun tunggal, bertangkai sangat pendek

(subsessile), tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung (cordata), panjang daun antara 5

- 13 cm, lebar antara 3 - 10 cm, tebal daun 0,1 - 0,2 mm dan 8 panjang tangkai daun antara 1 - 3

cm, helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata,

permukaan agak licin, bisa dimakan. Daun Binahong mempunyai kadar air tinggi. (2)

           Bunga keluar dari ketiak daun pada tiap ranting, setiap tangkai bunga akan keluar antara

40 - 60 kuntum bunga berwarna putih dengan ukuran bunga kecil, mahkota berwarna krem

keputih – putihan berjumlah lima helai tidak berlekatan, bunga majemuk berbentuk tandan,

bertangkai panjang, panjang helai mahkota 0,5 - 1 cm, berbau harum. Bunga akan muncul pada

tanaman yang sudah berumur sekitar 2,5 - 3 tahun. Umbi keluar dari setiap ketiak daun pada

awalnya berbentuk bulat agak kasar dan keluar seperti bulu yang panjangnya sekitar 1 - 3 mm.

Umbi akan muncul pada tanaman yang berumur sekitar 2 bulan lebih. Kulit umbi berwarna hijau

kecoklatan dan daging umbi berwarna putih, panjang umbi antara 5 - 17 cm dan berdiameter

antara 1 - 4 cm. (2)

1.3 Khasiat

Binahong telah dipercaya secara empiris oleh bangsa Tiongkok dalam menyembuhkan

berbagai penyakit. Di Indonesia, masyarakat di pulau Jawa memanfaatkan tumbuhan ini guna

membantu dalam menyembuhkan berbagai penyakit, dan juga sering digunakan untuk mengobati

luka setelah operasi Caesar serta dapat meberikan tenaga ibu yang baru saja bersalin (4). Daun

binahong adalah bagian yang paling sering digunakan untuk menyembuhkan penyakit, namun

batang dan umbinya juga sering digunakan karena mempunyai khasiat lain dalam

Page 5: binahong SMK 2 Takengon

menyembuhkan berbagai penyakit. Daun binahong berkhasiat dalam menyembuhkan

pembengkakan hati, pembengkakan jantung, kerusakan ginjal, luka bakar, penyakit tifus, radang

usus, sariawan, reumatik, wasir, asam urat, strok, syphilis dan juga dapat meningkatkan vitalitas

tubuh. (6,4) Ekstrak taun binahong juga mempunyai kandungan antibiotik dan antioksidan (7).

1.4 Kandungan Kimia

Salah satunya adalah Binahong. Secara empiris hampir semua bagian tanaman Binahong

dapat digunakan untuk pengobatan, antara lain penyakit paru, diabetes melitus, wasir, disentri,

luka bakar dan asam urat.(9) Binahong merupakan tanaman yang banyak mengandung

kandungan senyawa aktif seperti flavonoid.(10) Senyawa tersebut mudah ditemukan pada daun

Binahong, dimana pertumbuhan daun yang subur menjadi satu keuntungan untuk mendapatkan

kadar senyawa aktif yang banyak.(11)

Binahong mempunyai banyak kandungan, diantaranya asam oleanolik dapat mencegah

reaksi hipersensitivitas dan reaksi alergi, asam urosalat diketahui dapat menghambat edema,

saponin termasuk dalam senyawa glikon dan senyawa aglikon. Aglikon termasuk ke dalam

golongan steroid dan terpenoid. Sedangkan terpenoid ini merupakan senyawa hidrokarbon

isometric yang dapat memulihkan sel-sel tubuh serta membantu prosesn sintesa organik. Soponin

juga memiliki peran dalam menurunkan kolesterol dan juga mempunyai efek antioksidan (4).

Kandungan senyawa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak binahong merupakan

senyawa yang sangat berperan sebagai antioksidan. Kandungan senyawa flavonoid yang

terkandung dalam ekstrak binahong ialah 7.81 mg/kg pada sampel kering dan 11,23 mg/kg pada

sampel segar. Jenis flavonoid yang terdapat dalam ekstak binahong ialah flovonol (7).

Sedangkan zat anti oksidan yang terkandung dalam daun binahong ialah 3,68 mmol/100g pada

sampel kering dan 4.25 mmol/100g ditemukan dalam sampel segar. Serta memiliki kandungan

lain seperti alkaloid, polifenol, minyak atsiri (terpenoid) dan antrakuinon (4).

uraian metabolit sekunder diatas adalah sebagai berikut :

a. Flavonoid

Sebagian flavonoid merupakan senyawa yang larut air, dapat diekstraksi dengan

menggunakanetanol 70%, dan setelah di eksrtak akan tetap berada pada lapisan air

meskipun telah dikocok dengan eter minyak bumi. Flavonoid merupakan senyawa fenol,

maka akan berubah bila dicampur dengan basa atau ammonia.

Page 6: binahong SMK 2 Takengon

b. Polifenol

Polifenol merupakan senyawa yang cenderung larut air, karena pada umumnya senyawa ini

berikatan dengan gula sebagai glikosida dan sering terdapat dalam vakuola sel. Senyawa

ini dapat di deteksi dengan menambahkan larutan besi (III) klorida 1% dalam air atau

etanol ke dalam larutan cuplikan yang menimbulkan warna hijau, merah, ungu, biru atau

hitam yang kuat

c. Saponin

Senyawa ini tidak larut dalam ikatan non polar, dapat di ektraksi dengan etanol atau

metanol 70-96%, kemudian lipid dan pigmen dieleminasi dari ekstrak dengan

menggunakan benzen

d. Alkaloid

Alkaloid mencakup senyawa yang memiliki sifat basa dan mengandung satu atau lebih

atom N. alkaloid biasanya tidak memiliki warna, umumnya berbentuk kristal dan hanya

sedikit yang berupa cairan. Senyawa ini dapat dideteksi dengan peraksi Dragendrof. (4)

2. Binahong Sebagai Tanaman Obat

Tubuh dapat diserang oleh benda asing seperti radikal bebas. Bila kadar radikal bebas di

dalam tubuh melebihi batas maka akan timbul efek patologis. Pada saat kadar radikal bebas

terlalu tinggi di dalam tubuh yang paling rentan terserang seperti lipid, protein, dan dapat

menyebabkan penyakit degeneratif seperti antara lain nekrosis hati (7). Binahong merupakan

salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi (8). Flavonoid

merupakan senyawa antioksidan yang terdapat pada tanaman. Kandungan flavonoid yang

terdapat pada daun binahong ialah 9.614% (9). Antioksidan sangat berperan dalam melindungi

tubuh dengan cara melawan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Cara kerja antioksidan

ialah dengan menghambat atau menghalangi pembentukan radikal bebas (7). Selain itu, menurut

Sidik, minyak atsiri yang terkandung dalam tumbuhan mempunyai efek hapatoprotektif. (10)

Selain sebagai hepatoprotektif, Penelitian untuk mengisolasi dan mengidentifikasi

kandungan kimia binahong ( Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) menunjukkan bahwa kandungan

kimia yang terdapat pada binahong adalah flavonoid, alkaloid, polifenol, triterpenoid dan

saponin memiliki efek farmakologi seperti antihipertensi, antivirus, antioksidan, dan antikanker.

Saponin mempunyai efek terhadap penyembuhan beberapa penyakit seperti diabetes melitus,

Page 7: binahong SMK 2 Takengon

asam urat, kolesterol dan hipertensi. Senyawa saponin yang berfungsi sebagai antihiperglikemia

adalah triterpene saponin dengan mekanisme mencegah transport glukosa menuju usus halus. (7)

Beberapa kandungan kimia tanaman binahong adalah saponin, alkaloid, polifenol,

flavonoid, mono polisakarida termasuk L-arabinose, D-galaktose, L-rhamnose. Flavonoid

merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol, yang mempunyai efektifitas dalam

menghambat pertumbuhan virus, bakteri dan jamur, selain itu flavonoid bersifat antioksidan.

Alkaloid merupakan senyawa siklik yang mengandung atom nitrogen dan memiliki efek

fisiologis yang kuat. Selektifitas senyawa alkaloid menyebabkan senyawa alkaloid bermanfaat

dalam hal pengobatan. Saponin merupakan senyawa glikosida dan dapat ditemukan pada akar

dan daun tanaman. Saponin memiliki aktivitas terhadap penurunan kolesterol, gula darah, anti

oksidan dan penyakit jantung koroner. (1,10,11)

2.1 Perbanyakan tanaman Binahong

          Tanaman binahong (Anredera cordifolia) berkembangbiak dengan cara generatif (biji),

namun lebih sering berkembang atau dikembangbiakan secara vegetative melalui rimpangnya.

Tumbuhan ini mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Banyak ditanam di

dalam pot sebagai tanaman hias dan obat. Perbanyakan , Warta Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Industri, perbanyakan tanaman binahong dilakukan secara vegetatif dan generatif

dengan menggunakan akar rimpang dan biji. Perbanyakan dari rimpang akar dengan mencabut

atau memisahkan rimpang dari pohon induk, dipilih rimpang yang telah cukup tua. Rimpang

ditanam pada media tanah yang telah dicampur pupuk kandang dengan perbandingan   1 : 1.

Rimpang yang telah di tanam sebaiknya diberi naungan sampai 50%. Untuk perbanyakan

melalui biji dapat dilakukan apabila bijinya telah matang. Biji yang disemaikan pada pembibitan

setelah mem lapangan. Sampai saat ini perbanyakan tanaman umumnya lebih banyak

menggunakan cara vegetatif dengan menggunakan rimpang karena lebih cepat tumbuh dan

sifatnya sama dengan induknya. (2)

          Binahong tumbuh baik pada tempat teduh dan agak lembab (Feri Manoi, 2009). Menurut

hasil wawancara dengan bapak Aan pengelola apotik hidup di daerah cibiru desa cilengkrang,

menanam tanaman binahong juga dapat dilakukan di dalam pot. Dengan cara menyiapkan pot

yang berukuran sedang atau besar. Kemudian menyiapkan umbi atau rimpang dari tanaman

Binahong. Lalu memasukan tanah yang subur dan bagus kedalam pot. Setelah tanah dimasukkan

Page 8: binahong SMK 2 Takengon

kedalam pot. Selanjutnya memasukan umbi atau rimpang tanaman Binahong. Setelah umbi atau

rimpang dimasukan ke dalam pot kemudian umbi tersebut ditutup dengan tanah lalu disiram

dengan air pupuk, jika tidak ada dengan air bersih. (4)

2.2 Cara Perawatan 

           Cara perawatan tanaman binahong cukup mudah hanya disiram dengan air setiap hari,

lebih baik lagi menggunakan pupuk karena dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Tanaman

Binahong dapat tumbuh dengan cepat dan bagus jika ditanam pada tempat yang agak lembab dan

sedikit terkena matahari (2)

2.3 Masa Panen

. Panen Masa panen binahong adaloah sekitar berumur 3 bulan. Daunnya yang tua dan lebar

itulah yang bagus untuk di panen. (2)

Page 9: binahong SMK 2 Takengon

Daftar Pustakax

1. Darsana IGO, Besung INK, Mahatmi H. Potensi Daun Binahong ( Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dalam menghambat pertumbuhan bakteri E.coli secara in vitro. Indonesia Medicus Veterinus. 2012; 1(3): p. 337-351.

2. Manoi F. Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen)Sebagai Obat. 2009; 15(1).

3. S R. Studi Makroskopi dan skrining fitokimia daun Anredera cordifolia (Ten.) Steenis [Thesis]. 2008.

4. Anugerah P. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Strain Wistar Hiperurisemia. 2014.

5. Ningsih NFL, Jaswono UP, Kusharto. Pengaruh Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia) Terhadap Respon Potensial. 2010.

6. Yuliastuti D, Sulistyani N. AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT BATANG BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) TERHADAP Salmonella typhi SERTA SKRINING FITOKIMIA. .

7. Selawa W, Runtuwene MRJ, Citraningtyas G. Kandungan Flavonoid dan Kapasitas Antioksidan Total Ekstrak Etanol Daun Binahong [Anredera cordifolia(Ten.)Steenis.]. 2013.

8. Ristian , Devi. Uji aktivitas penangkap radikal ekstrak petroleum eter, atil asetat dan etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidrazil). 2009.

9. Khunaifi , Mufid. Uji Aktifitas Antibakteri Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (ten) steenis) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. 2010.

10. Hidayat C. Efek Hepatoprotektif Ekstrak Binahong Terhadap Kerusakan Hati Tikus Wistar Yang Diinduksi dengan Pemberian Paracetamol Dosis Toksik. 2014;: p. 151-152.

11. Raikhani D. Perngaruh Ekstrak Binahong Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Sebagai Anti Diabetes Melitus. Agricultural Science. 2014;: p. 2-5.

x