Bima
-
Upload
arya-abid-m -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of Bima
LAPORAN RENCANA KEGIATAN (INDIVIDU)
KULIAH KERJA NYATAPEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADATAHUN : 2014
SUB UNIT : MEOSMANGGARA 1UNIT : MEOSMANGGARA (PPB-07)KECAMATAN : WAIGEO BARATKABUPATEN : RAJA AMPATPROVINSI : PAPUA BARAT
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : Bima Prasetyo SupratmanNomor Mahasiswa : 11/318280/PN/12580
BAGIAN PENGELOLAAN KKN-PPM LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2014
IDENTFIKASI PERMASALAHAN
No Permasalahan Lokasi Sumber (P/M/D)
1 Mayoritas siswa SD belum bisa membaca dan berhitung dengan lancar
Kelompok 1, 2 dan 3
M
2 Kurang memadainya fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar siswa SD
Kelompok 1, 2 dan 3
P/D
3Tidak terlaksananya program pembangunan
sekolah lanjutan di kampung, sehingga dalam satu kampung hanya ada SD saja
Kelompok 1, 2 dan 3 P/D
4 Minimnya pengetahuan masyarakat tentang bercocok tanam
Kelompok 1, 2 dan 3
P/M/D
5 Minimnya kreativitas pengolahan hasil perikanan, padahal jumlah ikan melimpah
Kelompok 1, 2 dan 3
P/M/D
6 Minimnya proses pemasaran produk hasil olahan yang memiliki nilai jual
Kelompok 1, 2 dan 3
M/D
7 Kurangnya kesadaran akan kebersihan diri dan lingkungan
Kelompok 1, 2 dan 3
M
8 Belum adanya nama jalan, penunjukkan wilayah didasarkan pada batas geografis
Kelompok 1, 2 dan 3
P/D
9 Pengolahan sampah organik yang belum efektif
Kelompok 1, 2 dan 3
M
10 Belum adanya gapura sebagai tanda pengenal kampung
Kelompok 1, 2 dan 3
P/M
11 Rendahnya kualitas sumberdaya manusia usia produktif
Kelompok 1, 2 dan 3
M/D
12 Banyak masyarakat yang tidak memiliki identitas kependudukan
Kelompok 1, 2 dan 3
P/D
13 Masyarakat masih mengkonsumsi satwa-satwa yang dilindungi
Kelompok 1, 2 dan 3
M/D
14 Tingginya angka mortalitas batita Kelompok 1, 2 dan 3
P/D
15 Aspirasi masyarakat kurang terakomodir Kelompok 1, 2 dan 3
P
16 kurangnya pengetahuan tentang cara menanam mangrove
Kelompok 1, 2 dan 3
P/D
17 sistem tebang pilih, tanam, dan pemotongan pohon yang benar
Kelompok 1, 2 dan 3
P/M
18 branding meosmanggara belum optimal Kelompok 1, 2 dan 3
D
PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN
No Permasalahan Alasan Pemilihan*1 Mayoritas siswa SD belum bisa
membaca dan berhitung dengan lancar
jumlah guru yang tidak sebanding dengan siswa menjadi kunci permasalahan atas kurangnya pemahaman siswa. Dalam konteks permasalahan ini, sekolah menjadi arena pembelajaran yang relatif kurang kondusif karena guru tidak hanya membagi perhatiannya kepada banyak siswa namun juga permasalahan administrasi sekolah.
2 Kurang memadainya fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar siswa SD
Lambatnya pemahaman siswa akan materi yang disampaikan di sekolah salah satunya dikarenakan oleh fasilitas pendukung pembelajaran yang kurang memadai. Hal ini secara tidak langsung mengkonfirmasi kurangnya perhatian pemerintah terhadap kondisi pendidikan di kampung
3 Tidak terlaksananya program pembangunan sekolah lanjutan di kampung, sehingga dalam satu kampung hanya ada SD saja
Tidak lancarnya aliran DANA BOS dari pemerintah pusat disebut-sebut menjadi alasan utama macetnya pembangunan gedung sekolah untuk SMP dan SMA. Meski adapula permasalahan lain seperti minimnya tenaga pengajar yang kompeten.
4 Minimnya pengetahuan masyarakat tentang bercocok tanam
Faktor geografis kampung meosmanggara yang berupa kepulauan menyebabkan tutupan tanah di pulau ini berupa pasir sehingga sulit dimaksimalkan untuk bercocok tanam. Oleh karenanya, perlu upaya-upaya alternatif untuk bercocok tanam. Masyarakat rupanya sangat mendukung program ini karena inovasi metode pertanian merupakan kebutuhan yang selama ini belum dapat dijumpai penyelesaiannya.
5 Minimnya kreativitas pengolahan hasil perikanan, padahal jumlah ikan melimpah
Sumber daya alam di Meosmanggara cukup melimpah akan tetapi pengetahuan tentang pengolahan masih kurang sehingga tidak ada nilai tambah terhadap sumber daya tersebut. masyarakat pada umumnya hanya memanfaatkan ikan untuk dikonsumsi secara pribadi untuk santapan sehari-hari maupun diasinkan. sejauh ini belum ada produk olahan lain yang dibuat, padahal ikan merupakan bahan potensial yang dapat diolah menjadi berbagai produk lainnya. adapula permasalahan pengemasan yang menjadi poin penting lainnya. Oleh karenanya perlu adanya sosialisasi pengolahan produk makanan inovatif dan pengemasan produk yang baik dan benar.
6 Minimnya proses pemasaran produk hasil olahan yang memiliki nilai jual
Masih minimnya minat masyarakat dalam untuk memasarkan produk kerajinan tangan yang ada (Noken, Senat, Gelang, hasil perikan ,dan lain-lain)
7 Kurangnya kesadaran akan kebersihan diri dan lingkungan
Masyarakat secara umum belum memahami pentingnya kebersihan diri dan lingkungan, serta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Padahal kebersihan diri merupakan faktor utama dalam upaya menjaga kesehatan tubuh. Hal ini dapat dilihat dari absennya penggunaan sabun dan shampo dalam kegiatan mandi masyarakat. Dalam proses observasi sering dijumpai warga masyarakat yang mandi di sebelah sumur dengan pakaian lengkap. jika dilihat dari kebersihan lingkungan pun masih kurang, di kampung ini tidak dijumpai tempat pembuangan akhir sampah karena ternyata masyarakat banyak yang membuang sampah di pantai.
8 Belum adanya nama jalan, penunjukkan wilayah didasarkan pada batas geografis
tidak adanya nama jalan di kampung menunjukkan branding wilayah dan pemetaan administratif belum terdokumentasi secara administratif dengan baik. Dengan tidak adanya nama jalan ini sedikit banyak menyulitkan awam untuk menemukan rumah seseorang karena batasan hanya dibagi kelompok dan arahan hanya dibedakan sesuai jaraknya dengan laut.
9 Pengolahan sampah organik yang belum efektif
minimnya pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah organik yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, sejauh ini daun sampah hanya dibakar saja.
10 Belum adanya gapura sebagai tanda pengenal kampung
Pentingnya sebuah gapura pada suatu kampung sebagai salah satu identitas kampung
11 Rendahnya kualitas sumberdaya manusia usia produktif
Taraf pendidikan masyarakat secara umum masih dibawah rata-rata, hal ini dapat dilihat dari kemampuan membaca individu. Mereka pun banyak yang tidak menempuh pendidikan formal, selain dikarenakan biaya juga disebabkan oleh rendahnya kesadaran dari masing-masing individu. Permasalahan ini menjadi penting karena sumberdaya manusia menempati posisi yang strategis dalam pilar pembangunan desa. Peningkatan mutu sumberdaya manusia sangat vital untuk terwujudnya pembangunan desa yang sinergis dan terprogram.
12 Banyak masyarakat yang tidak memiliki identitas kependudukan
letak geografis yang menempatkan kampung meosmanggara dalam ordinat kepulauan rupanya menyulitkan masyarakat dalam mengurus dan mendaftarkan diri dalam data kependudukan. kehadiran surat-surat kependudukan ini pun tidak begitu dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari. misalnya untuk mendaftarkan sekolah pun mereka tidak memerlukan akte kelahiran maka tidak
mengherankan jika kesadaran masyarakat dalam mendapatkan identitas kependudukan sangatlah kurang.
13 Masyarakat masih mengkonsumsi satwa-satwa yang dilindungi
secara umum masyarakat telah mengetahui peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang satwa langka, namun masyarakat di kampung meosmanggara berpendapat bahwa payung hukum ini bersifat top down yang mana tidak mengindahkan pendapat masyarakat dari kalangan bawah dalam perumusannya. akibatnya, perundang-undangan ini tidak linier dengan aspirasi masyarakat. menjadi penting program ini dilakukan untuk kembali mengkomunikasikan dengan warga untuk menyamakan persepsi agar peraturan perundang-undangan ini dapat diterima oleh khalayak.
14 Tingginya angka mortalitas batita Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai bagi para ibu hamil dan bayi. Selain itu ketiadaan peran posyandu juga turut menyumbang angka kematian batita
15 Aspirasi masyarakat kurang terakomodir
kurangnya forum diskusi di kampung sebenarnya tidak berdampak signifikan terhadap jalin komunikasi warga, meski miscommunication beberapa kali terjadi.
16 kurangnya pengetahuan tentang cara menanam mangrove
meosmanggara merupakan wilayah kepulauan yang dikelilingi oleh laut, karenanya daerah ini memiliki potensi abrasi yang tinggi. Sayangnya, masyarakat di sini belum memanfaatkan mangrove dengan maksimal padahal mangrove merupakan salah satu solusi untuk menahan abrasi.
17 sistem tebang pilih, tanam, dan pemotongan pohon yang benar
Kayu merupakan bahan baku utama yang sering dimanfaatkan meosmanggara. Hanya saja manajemen pengelolaan hutan dan sistim pemanenan pohon yang baik dan benar belum dipahami.
18 branding meosmanggara belum optimal
Website merupakan salah satu media informasi. Namun, meosmanggara belum memiliki media tersebut sehingga sulit mencari informasi tentang Meosmanggara. Tidak adanya media untuk menampilkan informasi tentang keunikan dan keindahan meosmanggara serta belum adanya sumber daya manusia yang mampu mengelola.
RENCANA PROGRAM KKN-PPM UGM
No Nama Program No. Sektor Bahan Volume Waktu Sumber Dana
1 Program mengajar
3.4.01 alat tulis, bahan ajar
siswa 30x4 mandiri
2 pengadaan buku dan alat tulis
3.4.03 alat tulis, buku tulis
unit 2x2 mandiri
3sosialisasi metode
pertanian holtikultura
2.2.19alat pertanian,
bibit, materi sosialisasi
orang 5x3 mandiri
4sosialisasi
pengolahan alternatif ikan
2.5.07alat memasak,
ikan segar, materi ajar
orang 1x4 mandiri
5sosialisasi
pemasaran produk
3.1.06plastik, produk olahan, materi
ajarorang 1x3 mandiri
6sosialisasi
pembuatan pupuk kompos
2.2.11
alat pertanian, sampah organik,
terpal, air, dekomposer
orang 4x3 mandiri
7
sosialisasi sikat gigi dan cuci tangan untuk
siswa SD
4.2.02 sikat gigi, air, sabun, pasta gigi
orang 6x2 mandiri
8plangisasi dan
pemetaan admistratif
3.1.06kayu, alat
pertukangan, plat, pilox
unit 4x4 mandiri
9 pembangunan gapura kampung
1.5.13 alat pertukangan, kayu, bambu
unit 3x6 mandiri
10pemugaran
gapura gereja 1.5.10alat pertukangan,
kayu, cat, dan bahan bangunan
unit 4x6 mandiri
11sosial maping dan
pendataan penduduk
3.9.01kuesioner dan
alat tulis orang 3x2 mandiri
12
sosialisasi konservasi
sumber daya alam dan satwa
langka
1.7.02materi sosialisasi,
laptop orang 1x2 mandiri
13
sosialisasi dampak abrasi
dan penanaman mangrove
2.5.15 materi sosialisasi, laptop
orang 1x2 mandiri
14 sosialisasi mengenai sistem
tebang pilih,
2.6.08 materi sosialisasi, laptop
orang 1x2 mandiri
tanam, dan pemotongan
pohon yang benar
15 branding wilayah 3.6.01laptop,
kuesioner, data penduduk
unit 5x3 mandiri
16 buddy system 3.4.09
materi ajar, alat pendidikan pendukung
pembelajaran
siswa 2x10 mandiri
17pendidikan
karakter dan ketrampilan
3.4.02alat permainan,
rafia, botol bekas, peluit
siswa 2x3 mandiri
18pembuatan
rumah pintar dan perpustakaan
1.5.11alat pertukangan,
buku bacaan, spanduk
unit 3x5 mandiri
Total Waktu 294 Jam