Bila Sebuah Sewa Dianggap Sebagai Sewa Operasi Bagi Lessee Maupun Lessor

3

Click here to load reader

Transcript of Bila Sebuah Sewa Dianggap Sebagai Sewa Operasi Bagi Lessee Maupun Lessor

Page 1: Bila Sebuah Sewa Dianggap Sebagai Sewa Operasi Bagi Lessee Maupun Lessor

Bila sebuah sewa dianggap sebagai sewa operasi bagi lessee maupun lessor,

jelaskan jumlah yang tertera dalam neraca lessee ataupun lessor terkait dengan

kewajiban sewa dan aset sewa.

Jawaban :

Lessee atau lessor mencatat MLP (Minimum Lease Payment) sebagai beban

(pendapatan sewa) saat terjadinya, dan tidak ada aset/kewajiban yang diakui

dalam neraca.

Lessee sering mengatur sebuah sewa agar dapat dicatat sebagai operating

lease. Dengan cara tersebut, lessee melakukan pendanaan diluar neraca (off-

balance sheet financing). Yang mengacu pada kenyataan bahwa dalam sewa

operasi, aset sewa/kewajiban yang terkait tidak diakui dalam neraca.

a. Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dengan tidak menyajikan

pendanaan sewa guna usaha dalam neraca..

b. Operating lease menyajikan aktiva lebih rendah dari seharusnya.

c. Operating lease menunda pengakuan beban dibandingkan dengan capital

lease.

d. Operating lease menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya.

e. Operating lease memasukkan bunga dalam beban sewa.

Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Perlakuan PPN atas Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Perlakuan PPN atas Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi (Operating Lease) adalah sebagai berikut:

Jasa Sewa Guna Usaha tanpa hak opsi (sewa menyewa biasa) merupakan Jasa Kena Pajak, sehingga harga sewa yang dibayar atau yang seharusnya dibayar oleh lessee harus dipungut PPN oleh lessor, dengan menerbitkan Faktur Pajak

Page 2: Bila Sebuah Sewa Dianggap Sebagai Sewa Operasi Bagi Lessee Maupun Lessor

Lessee berhak mengkreditkan Pajak Masukan yang dibayar atas SGU tanpa hak opsi tersebut, sepanjang aktiva yang disewanya berhubungan langsung dengan kegiatan usahanya.

Perlakuan perpajakan.Sewa-guna-usaha Tanpa Hak Opsi Perlakuan Pajak Penghasilan bagi lessor adalah sebagai berikut :   a.    seluruh pembayaran sewa-guna-usaha tanpa hak opsi yang diterima atau diperoleh

lessor merupakan obyek Pajak Penghasilan. b.    lessor membebankan biaya penyusutan atas barang modal yang disewa-guna-

usahakan tanpa hak opsi, sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Undang-undang Pajak Penghasilan 1984 beserta peraturan pelaksanaannya.

  Perlakuan Pajak Penghasilan bagi lessee adalah sebagai berikut : a.   pembayaran sewa-guna-usaha tanpa hak opsi yang dibayar atau terutang oleh lessee

adalah biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. b.  lessee wajib memotong Pajak Penghasilan Pasal 23 atas pembayaran sewa-guna-usaha

tanpa hak opsi yang dibayarkan atau terutang kepada lessor.

Pajak Pertambahan Nilai Atas penyerahan jasa dalam transaksi sewa-guna-usaha tanpa hak opsi dari lessor kepada

lessee, terhutang Pajak Pertambahan Nilai. Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 Besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk setiap bulan yang terutang oleh

lessor adalah jumlah Pajak Penghasilan sebagai hasil penerapan tarif Pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan terhadap Penghasilan Kena Pajak berdasarkan laporan keuangan triwulanan terakhir sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 20 Keputusan ini disetahunkan, dibagi 12 (dua belas).