Biji Pinang_Areca Catechu

41
MAKALAH FARMAKOGNOSI BUAH PINANG (Areca catechu) Disusun Oleh: Sandy Feroza (1043050077) Fakultas Farmasi Sore

description

no dec

Transcript of Biji Pinang_Areca Catechu

Page 1: Biji Pinang_Areca Catechu

MAKALAH FARMAKOGNOSI

BUAH PINANG (Areca catechu)

Disusun Oleh:

Sandy Feroza (1043050077)

Fakultas Farmasi Sore

UTA’45

Page 2: Biji Pinang_Areca Catechu

ABSTRAK

Biji pinang dikenal mengandung senyawa antioksidan sehinggaberpotensi sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajariefek penghambatan ekstrak etanolik biji pinang (EP) terhadap pertumbuhansel kanker payudara, MCF-7. Standardisasi ekstrak etanolik biji buah Arecacatechu (EP) dilakukan sesuai standar BPOM. Ekstraksi serbuk biji buahAreca catechu dilakukan dengan menggunakan etanol 96%. Pengamatansitotoksik untuk mendapatkan nilai IC50 dan penghambatan proliferasi sel(menggunakan uji doubling time) dilakukan dengan menggunakan metodeMTT. Pengamatan dan pemeriksaan apoptosis dilakukan dengan pengecatanakridin oranye-etidium bromida (double staining). Hasilnya menunjukkanbahwa perlakuan ekstrak etanolik biji buah Areca catechu (25-100 μg/mL)selama 48 jam menghambat pertumbuhan sel sebesar 13-84% (IC50 77μg/mL), sedangkan perlakuan arekolin (10-500 μg/mL) menghasilkan

Page 3: Biji Pinang_Areca Catechu

penghambatan pertumbuhan sel sebesar 8-73% (IC50 180 μg/mL). Ekstraktersebut juga mampu menurunkan proliferasi sel serta memacu apoptosis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanolik biji buah Arecacatechu (EP) memiliki efek antiproliferatif dengan menghambat pertumbuhandan memacu apoptosis.

Pendahuluan

Page 4: Biji Pinang_Areca Catechu

Penanganan kanker dengan agenkemoterapi masih menjadi pilihan dalampengobatan kanker. Namun adanya mekanismemultidrug resistance (MDR) mengakibatkanberkurangnya efikasi obat kemoterapi (Conze etal., 2001). Beberapa penelitian mulai diarahkanpada pengujian potensi bahan alam sebagaiagen kemoprevensi yang berpotensi sebagaiagen pendamping kemoterapi. Tujuannyaadalah untuk meningkatkan sensitifitas selkanker serta mengurangi efek samping yangditimbulkan oleh agen kemoterapi. Agenkemoprevensi yang dimaksud disini umumnyamemiliki aktivitas menghambat pertumbuhantumor melalui mekanisme cell cycle arrest (Saphiroand Harper, 1999), pemacuan apoptosis (Fisher,1994) ataupun menghambat ekspresi proteinyang berperan dalam Multi Drug Resistance(Kitagawa, 2006).Areca catechu merupakan tanaman familiArecaceae yang berpotensi sebagai antikanker.Areca catechu memiliki efek antioksidan danantimutagenik, astringent, dan obat cacing. Bijibuah pinang mengandung alkaloid, sepertiArekolin (C8 H13 NO2), arekolidine, arekain,guvakolin, guvasine dan isoguvasine. Ekstraketanolik biji buah pinang mengandung tanin

Page 5: Biji Pinang_Areca Catechu

terkondensasi, tannin terhidrolisis, flavan, dansenyawa fenolik, asam galat, getah, lignin,minyak menguap dan tidak menguap, sertagaram (Wang and Lee, 1996). Ekstrak etanolikbuah pinang tersebut memperlihatkan aktivitasantioksidan dengan IC50 sebesar 45,4 μg/ml(Lee and Choi, 1999). Aktivitas antioksidanberkorelasi positif dengan pencegahan kanker.Ekstrak etanolik tanaman ini tidak menginduksiperubahan kromosom (Wang and Lee, 1996).Berdasarkan data-data tersebut, ekstrak etanolikbiji buah pinang diharapkan dapat menjadisalah satu alternatif pengobatan kemoprevensidengan menginduksi cell cycle arrest, pemacuanapoptosis ataupun menghambat ekspresiprotein yang berperan dalam MDR.Penelitian ini bertujuan untuk mengujiaktivitas sitotoksik ekstrak etanolik biji buahAreca catechu (EP) terhadap sel kanker payudaraMCF-7, penghambatan proliferasi sel sertapengamatan mekanisme apoptosis. Hal inimemberi makna penting mengenai potensi EPsebagai agen kemoprevensi secara in vitro pada sel kanker payudara resisten agen kemoterapi(MCF-7). Serangkaian pengujian yang akandilakukan pada penelitian ini meliputi:standardisasi ekstrak (BPOM, 2000), ujisitotoksik (Mosmann, 1983), uji kinetika

Page 6: Biji Pinang_Areca Catechu

proliferasi sel, dan pengamatan apoptosis(Wickenden et al., 2003).

Metodologi

Page 7: Biji Pinang_Areca Catechu

Pembuatan ekstrak etanolik biji buah Arecacatechu (EP)Biji buah pinang sebanyak 1 kg dikumpulkandari BPTO Tawangmangu, Karanganyar, Surakarta.Biji buah pinang dicuci bersih, dipotong-potong dandikeringkan dalam oven dengan suhu 70°C.Simplisia yang telah kering diserbuk, kemudiandiekstraksi dengan Soxhlet dengan penyari etanol96%. Ekstrak etanol cair yang didapat dikentalkandengan rotary evaporator dan dikeringkan diataswaterbath.

Standardisasi ekstrak (Sesuai denganprotokol BPOM, 2000)Pengujian dilakukan terhadap parameter nonspesifik yang meliputi penetapan kadar air, penetapankadar abu. Pengujian terhadap parameter spesifikmeliputi Identitas Ekstrak, Organoleptik dan Kandungankimia ekstrak. Untuk mengetahui profil adanyasenyawa fenolik, flavonoid dan alkaloid dilakukandengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis(KLT) dengan fase diam silika gel GF254 dan fasegerak Kloroform:Metanol (1:3). Deteksi adanyasenyawa fenolik dilakukan dengan penyemprotanFeCl3 dan memberikan hasil positif bila bercakmengalami pemadaman pada 254 nm danfluorosensi pada 366. Deteksi flavonoid dilakukandengan penyemprotan sitroborat dan memberikan

Page 8: Biji Pinang_Areca Catechu

hasil positif bila bercak berfluorosensi kuningkehijauan. Deteksi alkaloid dengan penyemprotanDragendorf dan memberikan hasil positif apabilamuncul bercak merah bata. Arekolin digunakansebagai standar.

Kultur sel epitel payudaraSel yang digunakan pada penelitian ini adalahsel MCF-7 koleksi Cancer Chemoprevention ResearchCenter (CCRC) Fakultas farmasi UGM yang dirawatdan ditumbuhkan pada medium DMEM (Gibco)dengan 10% FBS (Gibco) dan 1% Penicillin-Streptomycin (Gibco).

Uji sitotoksikSel MCF-7 ditanam pada microplate 96sumuran sehingga diperoleh kepadatan 5 x 103sel/sumuran dan diinkubasi selama 48 jam untukmendapatkan pertumbuhan yang baik. Setelah itu medium diganti dengan yang baru kemudianditambahkan EP dan Arekolin hidrobromida(Sigma) pada berbagai konsentrasi dengan cosolventDMSO (Sigma) dan diinkubasi pada 37ºCdalam inkubator CO2 5% selama 48 jam. Pada akhirinkubasi, media dan ekstrak dibuang kemudian seldicuci dengan PBS (Sigma). Pada masing-masingsumuran, ditambahkan 100μL media kultur dan10μL MTT (Sigma) 5 mg/mL. Sel diinkubasi

Page 9: Biji Pinang_Areca Catechu

kembali selama 4-6 jam dalam inkubator CO2 5%,37ºC. Reaksi MTT dihentikan dengan HCl 4Nisopropanol(1:100), digoyang di atas shaker selama10 menit. Serapan dibaca dengan ELISA reader(Bencmark Bio Rad) pada panjang gelombang595 nm.

Uji kinetika proliferasi selSel MCF-7 ditanam pada microplate 96sumuran sehingga diperoleh kepadatan 5 x 103sel/sumuran dan diinkubasi selama 48 jam. Ekstrakdengan berbagai seri kadar ditambahkan ke dalamsumuran dan dilakukan sampling pada jam ke-1, 6,12, 24, 48 dan 72. Proliferasi sel diamati denganmetode MTT seperti halnya yang dilakukan pada ujisitotoksik.

Pengamatan apoptosis.Sel MCF-7 ditanam pada coverslips yangdimasukan dalam microplate 24 sumuran sehinggadiperoleh kepadatan 3 X 104 sel/sumuran dandiinkubasi sampai 50-60% konfluen. Setelah itudiinkubasi dengan senyawa uji selama 48 jam.Medium diambil, dicuci dengan PBS. Cover slip yangmemuat sel diangkat, diletakan di atas object glass danditambahkan 10 μL 1X Working Solution etidiumbromida-akridin oranye kemudian didiamkan selama5 menit. Sel segera diamati di bawah mikroskop

Page 10: Biji Pinang_Areca Catechu

flouresens (Zeiss MC 80). Sel hidup berfluoresensihijau (dengan akridin oranye) dan sel matiberfluoresensi oranye (dengan etidium bromida).

Analisis hasilData absorbansi yang diperoleh dari ujisitotoksik dan kinetika proliferasi sel dikonversi kedalam persen sel hidup dan dianalisis dengan ujiAnova dilanjutkan uji Tukey menggunakan SPSS11.5 untuk mengetahui signifikansi perbedaan antarakelompok kontrol dengan kelompok perlakuan.Persen sel hidup dihitung menggunakan rumus:

Absorbansi sel dengan perlakuan – Absorbansi kontrol mediaAbsorbansi kontrol media Sel - Absorbansi kontrol media

Aktivitas sitotoksik EP dinyatakan dalamIC50 (konsentrasi yang menyebabkan kematian 50%populasi sel) yang dianalisis dengan analisis probitmenggunakan SPSS 11.5.

Hasil Dan Pembahasan

Page 11: Biji Pinang_Areca Catechu

Standardisasi ekstrakStandardisasi EP dilakukan sesuai acuanBadan POM untuk memastikan ekstrak yangdigunakan dalam penelitian telah memenuhistandar. Hasil KLT (Tabel II) menunjukanbahwa EP tidak mengandung alkaloid arekolin,mengandung senyawa golongan fenolik, dandimungkinkan mengandung flavonoid. Profilkandungan kimia ekstrak sangat penting karenadigunakan sebagai acuan untuk memperkirakanpenelusuran mekanisme kerja ekstrak yangdigunakan dalam penelitian ini.

Uji sitotoksikUji sitotoksik dilakukan terhadap selMCF-7 untuk mengetahui potensipenghambatan pertumbuhan sel akibatperlakuan EP dan Arekolin (ARE). Uji inidilakukan untuk menentukan kadar sampel ujiyang dapat menghambat pertumbuhan selMCF-7 sampai 50% (IC50). Hasil ujimemperlihatkan bahwa kenaikan kadarperlakuan sampel menyebabkan penurunanpersentase sel hidup. Pada EP kadar 75 μg/mLdan 100 μg/mL menurunkan persentase selhidup secara signifikan (P<0.05). Ekstrakpinang memiliki aktifitas penghambatanpertumbuhan sel MCF-7 dengan IC50 sebesar

Page 12: Biji Pinang_Areca Catechu

77 μg/mL (Gambar 1D). Nilai IC50 dibawah100 μg/mL menunjukkan adanya potensiekstrak uji sebagai agen kemoprevensi.Hasil uji terhadap standar arekolin(sebagai senyawa terbesar pada tanaman Arecacatechu) juga memperlihatkan penurunanpersentase sel hidup dengan adanya kenaikankadar perlakuan sampel. ARE memiliki aktifitassitotoksik terhadap sel MCF7 (Gambar 1E)dengan IC50 sebesar 0,76 nM (180 μg/mL).Nilai IC50 ARE lebih besar dari EP, artinyaaktivitas ARE lebih rendah dibanding EP.

Efek antiproliperatif EPUntuk melihat aktifitas proliferasi selMCF-7 pada perlakuan ekstrak pinang, makadilakukan uji doubling time. Hasil uji terhadap selMCF-7 memperlihatkan bahwa perlakuandengan ekstrak etanolik pinang (50, 75, dan 100μg/mL) mampu menghambat pertumbuhan selMCF-7 (Gambar 2) pada jam ke 24, 48 dan 72secara signifikan terhadap kontrol (P<0,05).Berdasarkan profil proliferasi sel, EPmampu menghambat pertumbuhan sel MCF-7.Mekanisme penghambatan pertumbuhan selkanker bisa melalui cell cycle arrest, cell cycle delaymaupun mekanisme apoptosis. Untukmengetahui apakah mekanisme penghambatan

Page 13: Biji Pinang_Areca Catechu

melalui mekanisme apoptosis, maka dilakukanpengamatan apoptosis.

Pengamatan apoptosisPengamatan apoptosis dilakukan denganmetode doublestainning menggunakan etidiumbromide-acrydine orange (EB-AO). Hasilpengamatan menunjukan bahwa pada kontrolsel hanya terlihat fluorosensi hijau karena hanyamenyerap Acrydine orange. Etidium bromide tidakdapat masuk pada kontrol sel karena integritassel masih baik. Pada sel dengan perlakuan EP kadar 50 μg/mL sebagian besar sel berfluorosensihijau dan ada beberapa yangberfluorosensi oranye. Hal ini menandakanmulai hilangnya permeabilitas membran padabeberapa sel karena perlakuan EP. Akibatnyaetidium bromide dapat masuk ke dalam sel danmenimbulkan fluorosensi oranye sebagaiindikator kematian sel. Pada perlakuan EPkadar 50 μg/mL dapat dimaklumi bahwa hanyasebagian kecil sel yang berfluorosensi oranyekarena kadar yang diujikan dibawah konsentrasiIC50. Selain itu pada sel dengan perlakuan EPjuga terlihat adanya fragmentasi inti sel yangkemudian menjadi badan-badan apoptosis. Halini menunjukan bahwa perlakuan EPmenyebabkan terjadinya apoptosis.

Page 14: Biji Pinang_Areca Catechu

PembahasanAktivitas ekstrak etanolik biji buahpinang dalam menghambat pertumbuhan selkanker payudara resisten agen kemoterapi(MCF-7) merupakan hasil yang sangat menarik.Nilai IC50 EP kurang dari 100 μg/mL sehinggapotensial untuk dikembangkan. Sedangkan nilaiIC50 ARE sebagai senyawa pembanding lebihtinggi dari EP dan lebih tinggi dari 100 μg/mL.Selain itu berdasarkan data KLT tidak terdapat.

Gambar 3. Efek EP menginduksi apoptosis pada sel MCF-7 setelah 48 jam perlakuandengan sampel uji. Pengecatan dilakukan dengan menanam sel MCF-7sebanyak 5 X 104 sel/sumuran pada coverslips dalam plate 24, dilakukanpewarnaan mengunakan acrydine orange-ethidium bromide dan dilihat denganmikroskop fluorosence. A. kontrol sel, B. EP 50 μg/mL. Perbesaran 100x,apoptosis, sel hidup.

arekolin dalam EP. Hal ini menunjukan bahwasenyawa bioaktif dalam EP bukanlah arekolin.Berdasarkan uji KLT, EP mengandungsenyawa fenolik. Senyawa fenolik yang banyak

Page 15: Biji Pinang_Areca Catechu

terdapat di alam diantaranya polifenol dan asamfenolat terutama turunan asam 4-hidroksibenzoat dan asam 4-hidroksisinamat. Asamfenolat berperan dalam mencegah kanker, danantigenotoksik (Kampa et al., 2003). Senyawafenolik yang terdapat pada buah blueberry yangterdiri dari asam fenolat, tannin, flavonol, danantocianin memiliki potensi antiproliferasi danapoptosis pada sel kanker kolon HT-29 danCaco-2 (Yi et al., 2005). Berdasarkan penelitianCakraborty et al. (2005) pada mesokarp pinangbanyak mengandung senyawa asam 4-hidroksibenzoat. Asam fenolat secara langsungberefek sebagai antiproliferatif karena langsungberinteraksi dengan reseptor aril hidrokarbon,menghambat enzim nitric oxide synthase(NOS) (Kampa et al., 2003). PenghambatanNOS pada sel MCF-7 menginduksi terjadinyaapoptosis lewat jalur p53 (Mortensen et al.,1999). Ekstrak etanolik biji buah pinangmengandung tanin terkondensasi, tanninterhidrolisis, flavan, dan senyawa fenolik(Cakraborty et al., 2005; Wang and Lee., 1996),sehingga dimungkinkan memiliki potensiantiproliferasi dan apoptosis.Berdasarkan pengamatan kinetikaproliferasi sel, baik kontrol sel maupunperlakuan EP menunjukan peningkatan jumlah

Page 16: Biji Pinang_Areca Catechu

sel seiring bertambahnya waktu inkubasi (Gambar 2). Akan tetapi pada jam ke 24, 48 dan72 secara signifikan jumlah sel pada perlakuanEP lebih sedikit dibandingkan kontrol sel(P<0,05). Hal ini menunjukan bahwa EPmampu mengurangi kecepatan proliferasi selsecara time dependent. Hasil double stainingmembuktikan bahwa ekstrak pinang mampumemacu apoptosis sel. MCF-7 merupakan selkanker yang resisten terhadap agen kemoterapi,wild type p53 dan mutasi caspase-3 (Mechetneret al., 1998; Zhu et al., 2001; Crawford andBowen., 2002, Onuki et al., 2003; Prunet et al.,2005). Hal ini mendasari kemungkinanmekanisme penghambatan proliferasi selsetelah adanya perlakuan sampel uji.Penghambatan proliferasi danmekanisme apoptosis pada MCF-7 bisamelewati jalur independent mitokondria, yaknimelalui Fas receptor dengan mengaktifkancaspase 8, atau melalui jalur dependentmitokondria dengan didahului oleh aktivasitumor supresor p53 sebagai respon adanya selstress. Aktivasi p53 akan meningkatkan ekspresiprotein proapoptosis (Bad, Bax, Bid) yangmemacu pelepasan sitokrom C darimitokondria. Sitokrom C bersama denganApaf-1 akan mengaktifkan caspase 9.

Page 17: Biji Pinang_Areca Catechu

Selanjutnya baik caspase 8 maupun caspase 9akan mengaktivasi caspase 3, 6 atau 7 (Hanahanand Weinberg, 2000; Hakem and Harrington,2005). Mekanisme apoptosis pada sel MCF-7tidak melalui aktivasi caspase 3 karena padaMCF-7 caspase 3 telah termutasi, sehingga dimungkin-kan EP menginduksi apoptosislewat aktivasi caspase 6 atau caspase 7. Untukini kiranya masih perlu diteliti lebih lanjut.Hasil penelitian ini menunjukkan potensiekstrak biji pinang sebagai agen antikanker yangdapat menghambat proliferasi sel dan memacuapoptosis. Meskipun aktivitas sitotoksik EPrelatif rendah jika dibandingkan dengan agenkemoterapi konvensional seperti doxorubicin,tetapi nilai IC50 EP tersebut cukup menjanjikanuntuk dikembangkan sebagai agen kemoprevensimengingat pada percobaan inidigunakan sel MCF-7 yang diketahui memilikisifat resistensi yg tinggi terhadap beberapa agenkemoterapi. Pengembangan aplikasinya dapatdiarahkan pada efek sinergistik kombinasi EPDoxorubicinterhadap sel MCF-7. Doxorubicinadalah Agen kemoterapi yang sering digunakandalam pengobatan kanker payudara tetapimengalami resistensi pada sel MCF-7.Doxorubicin memiliki beberapa efek samping diantaranya menyebabkan resistensi dan

Page 18: Biji Pinang_Areca Catechu

kardiotoksik sehingga akan beresiko tinggi biladigunakan dalam dosis yang tinggi (Lu andWaxman, 2005). Penggunaan kombinasi yangsinergistik diharapkan dapat meningkatkansensitifitas sel terhadap doxorubicin.

KesimpulanPenelitian ini menyimpulkan bahwa

Page 19: Biji Pinang_Areca Catechu

ekstrak etanolik buah biji pinang (Arecacatechu) memiliki aktifitas antiproliferatifterhadap sel MCF-7 dengan menghambatpertumbuhan dan memacu apoptosis.

Penutup

Page 20: Biji Pinang_Areca Catechu

Demikian makalah penelitian biji buah pinang ini saya buat kurang lebih mohon di maafkan karena saya hanya manusia biasa. Apabila kira nya bu Dosen memberikan saran / kritik kan kepada saya,supaya saya bisa menjadi lebih baik lagi di kemudian hari nya dalam membuat suatu makalah.

Terima kasih.

Daftar Pustaka

Page 21: Biji Pinang_Areca Catechu

BPOM, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Depkes RI.Chakraborty, M., Das, K., Dey, G., and Mitra, A., Unusually high quantity of 4-hydroxybenzoic acidaccumulation in cell wall of palm mesocarps, Biochemical Systematics and Ecology, 34, 509-513.Conze, D., Weiss, L., Regen, P.S., Bhushan, A., Weaver, D., Johnson, P., and Rincon, M., 2001,Autocrine Production Of Interleukin 6 Causes Multi Drug Resistance In Breast CancerCells, Cancer Research, 61, 8851–8858.Crawford, K.W. and Bowen, W.D., 2002, Sigma-2 Receptor Agonists Activate a Novel ApoptoticPathway and Potentiate Antineoplastic Drugs in Breast Tumor Cell Lines, Cancer Res.,62, 313–322.Fisher, D.E., 1994, Apoptosis in Cancer Therapy: Crossing The Threshold, Cell, 78, 539-542.Hakem, R., and Harrington, L., 2005, The Basic Science of Oncology, Cell Death, McGrow-Hill MedicalCompanies, 4th Edition, New York, 194-204.Hanahan,D.,and Weinberg, R.A.,2000, The Hallmarks of Cancer, Cell, 100, 57-70.Kampa, M., Alexaki, V.I., Notas, G., Nifli, A.P., Nistikaki, A., Hatzoglou, A., Bakogeorgou, E.,Kouimtzoglou, E., Boskou, D., Gravanis, A., and Castanas, E., 2003, Antiproliferative

Page 22: Biji Pinang_Areca Catechu

and apoptotic effects of selective phenolic acids on T47D human breast cancer cells:potential mechanisms of action, Breast Cancer Res, 6, R63-R74.Kitagawa, S., 2006, Inhibitory Effect of Polyphenols on P-Glycoprotein-Mediated Transport, Biol.Pharm. Bull., 29, 1-6.Lee, K.K., and Choi, J.D., 1999, The Effects of Areca Catechu L Extract on Anti-Inflammationand Anti-Melanogenesis, International Journal of Cosmetic Science 21, 275–284.Lu, H., and Waxman, D.J., 2005, Antitumor Activity of Methoxymorpholinyl Doxorubicin:Potentiation by Cytochrome P450 3A Metabolism, Mol Pharmacol, 67, 212–219. Menchetner, E., Kyshtoobayeva, A., Zonis, S., Kim, H., Stroup, R., Garcia, R., Parker, R.J., andFruehauf, J.P., 1998, Levels of Multidrug Resistance (MDR1) P-GlycoproteinExpression by Human Breast Cancer Correlate with in Vitro Resistance to Taxol andDoxorubicin, Clinical Cancer Research, 4, 389-398.Mortensen, K., Skouv, J., Hougaard, D.M., and Larsson, L.I., 1999, Endogenous Endothelial CellNitric-oxide Synthase Modulates Apoptosis in Cultured Breast Cancer Cells and IsTranscriptionally Regulated by p53, J Biol Chem, 274, 37679-37684.

Page 23: Biji Pinang_Areca Catechu

Mosmann, T., 1983, Rapid Colorimetric Assay for Cellular Growth and Survival: Aplication toProliferation and Citotoxicity Assays, J. Immunol Methods, 65, 55-63.Onuki, R., Kawasaki, H., Baba, T., and Taira, K., 2003, Analysis of a Mitochondrial ApoptoticPathway Using Bid-Targeted Ribozymes in Human MCF7 Cells in the Absence of aCaspase-3-Dependent Pathway, Antisense and Nucleic Acid Drug Development, 13, :75-82.Prunet, C., Lemaire-Ewing, S., Ménétrier, F., Néel, D., and Lizard, G., 2005, Activation of caspase-3-dependent and -independent pathways during 7-ketocholesterol- and 7β-hydroxycholesterol- induced cell death: A morphological and biochemical study, Journalof Biochemical and Molecular Toxicology, 19, 311-326.Shapiro, G.I., and Harper, J.W., 1999, Anticancer Drug Targets: Cell Cycle and CheckpointControl, J. Clin. Invest., 104, 1645-1653.Wang, C.K., and Lee, W.H., 1996, Separation, Characteristics, and Biological Activities of Phenolicsin Areca Fruit, J. Agric. Food Chem., 44, 2014 -2019.Wickenden, J.A., Clarke, M.C.H., Rossi, A.G., Rahman, I., Faux,, S.P., Donaldson, K, and MacNee,W., 2003, Cigarette Smoke Prevents Apoptosis through Inhibition of Caspase

Page 24: Biji Pinang_Areca Catechu

Activation and Induces Necrosis, Am. J. Respir. Cell Mol. Biol., 29, 562–570.Yi, W., Fischer, J., Krewer, G., and Akoh, C.C., 2005, Phenolic Compounds from Blueberries CanInhibit Colon Cancer Cell Proliferation and Induce Apoptosis, J. Agric. Food Chem., 53,7320 -7329.Zhu, J., Nozell, S., Wang, J., Jiang, J., Zhou, W., and Cheng, X., 2001, p73 cooperates with DNAdamage agents to induce apoptosis in MCF7 cells in a p53-dependent manner,Oncogene, 20, 4050-4057.