Biji Jagung

28
JUDUL PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG TUJUAN Mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman jagung MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari pecobaan ini adalah supaya kita mengetahui betapa pentingnya pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali terhadap pertumbuhan tanaman. Kita juga dapat mengetahui perbedaan tanaman yang tumbuh di tempat gelap, di tempat redup dan di tempat terang. RUMUSAN MASALAH Apakah cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung? Mengapa cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung? HIPOTESIS Menurut kelompok kami, jagung yang akan tumbuh lebih tinggi adalah jagung yang diletakkan di tempat terang karena tanaman jagung yang diletakkan di tempat terang langsung terkena cahaya matahari sehingga tanaman bisa melakukan fotosintesis VARIABEL PENELITIAN Variabel bebas: cahaya matahari Variabel terikat : jagung Variabel kontrol: ukuran pot,pemberian air dan jenis media tanam. LATAR BELAKANG Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Selama pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,diperlukan cahaya

description

Biji Jagung

Transcript of Biji Jagung

JUDULPENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNGTUJUANMengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman jagungMANFAAT PENELITIANManfaat dari pecobaan ini adalah supaya kita mengetahui betapa pentingnya pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali terhadap pertumbuhan tanaman. Kita juga dapat mengetahui perbedaan tanaman yang tumbuh di tempat gelap, di tempat redup dan di tempat terang.

RUMUSAN MASALAHApakah cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung?Mengapa cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung?HIPOTESISMenurut kelompok kami, jagung yang akan tumbuh lebih tinggi adalah jagung yang diletakkan di tempat terang karena tanaman jagung yang diletakkan di tempat terang langsung terkena cahaya matahari sehingga tanaman bisa melakukan fotosintesisVARIABEL PENELITIANVariabel bebas: cahaya matahariVariabel terikat : jagungVariabel kontrol: ukuran pot,pemberian air dan jenis media tanam.LATAR BELAKANGPertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Selama pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,diperlukan cahayaCARA KERJAMenyiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan2. Merendam biji jagung yang akan ditanam selama 8 jam3. Beri label A,B dan C masing-masing pot4. Isi ketiga pot dengan tanah5. Letakkan masing-masing 5 biji jagung, atar letakanya, timbuni tanah hingga 2 cm, jangan terlalu dalam agar biji jagung tetap tumbuh6.Jika biji sudah tumbuh, letakkan pot A ditemat yang terkena cahaya matahari langsung, dan pot B di tempat redupdan pot C di tempat gelap. Setiap hari diperiksa agar tanah tetap lemabab dan pot tidak diganggu oleh binatang

7.Siram setiap hari agar tanah tetap lembab dan Amatilah pertumbuhan ketiga tanaman tersebut dan masukkan data-data yang ada pada tabel yang sudah disediakan.

8.Seminggu kemudian, ukur tinggi tanaman di pot A dan pot B. Cari rata-ratanya. Buat datanya dalam tableHASIL PENELITIANhari pertama : 0,6 cmhari kedua : 1,5 cmhari ketiga : 5,3 cmhari keempat :9 cmhari kelima : 12,7 cmhari keenam: 18,5 cmhari ketujuh : 23 cmTabel 1 (POT A diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari)

Tanaman segar, daun berwarna hijau tua, batang tanaman tumbuh ke atas, hanya saja pertumbuhan tanaman sangat terhambat, tanaman juga agak layu karena mendapatkan terlalu banyak sinar matahari.

KUALITAS TANAMAN POT 1Tabel 2 (POT B diletakkan di tempat yang redup)

Hari pertama1,5 cmhari kedua : 4,5cmhari ketiga : 9,7cmhari keempat : 14 cmhari kelima :16,8 cmhari keenam :23,2 cmhari ketujuh :28,5cmkualitas tanaman pot 2Tanaman agak segar, daun berwarna hijau muda, batang tanaman tumbuh ke atas

Tabel 3 (POT C diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari)

hari pertama :2,5 cmhari kedua : 6 cmhari ketiga : 13 cmhari keempat : 16,1 cmhari kelima : 18,3 cmhari keenam : 27,1 cmhari ketujuh : 32,6 cmkualitas tanaman pot 3Tanaman sedikit layu, daun berwarna hijau kekuning-kuningan dan telihat pucat, batang tanaman tumbuh melengkung, pertumbuhan tanaman berjalan dengan sangat cepat.

POT A HARI PERTAMAPOT A HARI KEDUAPOT A HARIKETIGAPOT A HARI KEEMPATPOT A HARI KE LIMAPOT A HARI KE ENAMPOT A HARI KETUJUHPOT B HARI PERTAMAPOT B HARI KEDUAPOT B HARI KETIGAPOT B HARIKEEMPATPOT B HARI KELIMAPOT B HARI KEENAMPOT B HARI KETUJUHPOT C HARI PERTAMAPOT C HARI KEDUAPOT C HAR KETIGAPOT C HARI KEE,PATPOT C HARI KEENAMPOT C HARI KETUJUHCahaya merupakan sumber energi dalam fotosintesis. Tanpa cahaya, tumbuhan tidak akan mampu berfotosintesis dengan baik dan menyebabkan tumbuhan terganggu pertumbuhannya. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Cahaya juga merupakan faktor penghambat pertumbuhan.

ALAT DAN BAHAN

Pot (3 buah)Tanah yang gemburLidi (6 buah)Biji jagung (30 butir)Air

Tabel 3 (POT C diletakkan di tempatyang tidak terkena sinar matahari)

Hri pertama 2,5 cm

hari kedua : 6 cm

hari ketiga : 13 cm

hari keempat : 16,1 cm

hari kelima : 18,3 cm

hari keenam : 27,1 cm

hari ketujuh : 32,6 ckualitas tanaman pot 3Tanaman sedikit layu, daun berwarna hijau kekuning-kuningan dan telihat pucat, batang tanaman tumbuh melengkung, pertumbuhan tanaman berjalan dengan sangat cepat.

PEMBAHASANTanaman jagung yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalam gelap) pertumbuhannya lebih cepat daripada tanaman yang terkena banyak sinar matahari maupun di tempat yang redup karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh.Akan tetapi batang tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga dengan daunnya.Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari sama sekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan karbohidrat untuk pembentukkan klorofil. Tanaman ini juga memiliki kadar air yang berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Dan karena tidak mendapatkan sinar matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.

Sedangkan tanaman jagung yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak agak segar karena mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau muda. Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan dengan normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karboidratBerbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan tanaman ini sangat terhambat. tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna daunnya nampak berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil / pendek.Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung.

KESIMPULANPertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal. Faktor internal adalah seperti gen dan hormone sementara faktor eksternal adalah seperti air, cahaya, suhu, kelembapan. Dapat disimpulkan dari percobaan diatas bahwa dua tanaman jagung yang diberi tanah dan jumlah air yang sama, namun berada di tempat yang berbeda. Tumbuhan jagung yang berada di tempat terang berukuran lebih pendek namun berwarna lebih segar dan diameter batangnya lebih besar dari pada tanaman yang di taruh di tempat gelap. Tanamana jagung yang di letakkan di tempat gelap memanjang lebih cepat karena pengaruh hormone auksinHormon ini bekerja dalam perkembangan meristem ujung, sehingga tumbuhan akan tumbuh memanjang. Hormon ini akan aktif pada kondisi gelap atau tidak ada cahaya matahari, karena jika hormon ini terkena cahaya matahari, maka akan rusak, karena itu tumbuhan ditempat yang terang cenderung lebih lambat pertumbuhannya. Tanaman jagung yang di letakkan di tempat gelap memiliki batang yang lemah dan warna daun dan batang yang lebih pucat. Hal ini dikarenakan tanaman itu tidak terkena cahaya matahari, sehingga tanaman tersebut tidak bisa berfotosintesis hal itu disebut etiolasi\

1. Pengaruh Media Tanam Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau dan Kekahatannya2. Disusun oleh : Wiji Astuti Asteria Dhiantika Fatimah Primadian F Ari Dewayani ( 12316244006 ) ( 12316244007 ) ( 12316244009 ) ( 12316244010 )3. A. Tujuan 1. Mengetahui media tanam yan paling efektif untuk perkecambahan kacang hijau. 2. Mengetahui unsur-unsur dan efek media tanam terhadap proses perkecambahan kacang hijau. 3. Mengetahui kualitas kecambah kacang hijau dari keempat media tanam tersebut.4. B. Latar Belakang Pertumbuhan pada tumbuhan biji dimulai saat biji berkecambah. Sesaat setelah mengalami perkecambahan, embrio dalam biji pada awal pertumbuhannya memperoleh makanan dari endosperma. cadangan makanan pada jaringan5. Pada tumbuhan dikotil, biji terdiri dari dua kotiledon sehingga pada saat biji berkecambah, kotiledon akan membuka. Embrio melekat pada kedua kotiledonnya, pada embrio bagian bawah disebut hipokotil, embrio bagian atas disebut epikotil dan ujungnya disebut plumula (pucuk lembaga). Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Radikula tumbuh kebawah menjadi akar, sedangkan plumula tumbuh keatas menjadi batang.6. C. Dasar Teori Media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk jenis tanaman yang berbeda habitat asalnya merupakan hal yang sulit. Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki kelembapan dan kecepatan angin yang berbeda. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembapan daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara.7. Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan fungsi tanah. Sejauh ini, pasir digunakan dianggap memadai sebagai media dan untuk sesuai jika penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain.8. Selain itu, keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam. Pasir malang dan pasir bangunan merupakan jenis pasir yang sering digunakan sebagai media tanam. Oleh karena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan.9. Tanah liat merupakan jenis tanah yang bertekstur paling halus dan lengket atau berlumpur. Karakteristik dari tanah liat adalah memiliki poripori berukuran keeil (pori-pori mikro) yang lebih banyak daripada pori-pori yang berukuran besar (pori-pori makro) sehingga memiliki mengikat air yang cukup kuat. kemampuan10. Pori-pori mikro adalah pori-pori halus yang berisi air kapiler atau udara. Sementara pori-pori makro adalah pori-pori kasar yang berisi udara atau air gravitasi yang mudah hilang. Ruang dari setiap pori-pori mikro berukuran menyebabkan sangat sirkulasi menjadi lamban. sempit air sehingga atau udara11. Unsur Hara Dalam Tanah Beberapa Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman : Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl).12. Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial. Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Unsur Hara Makro Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar. Unsur hara makro meliputi:N, P, K, Ca, Mg, S Unsur Hara Mikro Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil. Unsur hara mikro meliputi : Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl13. Sabut Kelapa Kelebihan sabut kelapa sebagai media tanam lebih dikarenakan karakteristiknya yang mampu mengikat kuat, dan sesuai menyimpan untuk daerah air dengan panas, dan mengandung unsur-unsur hara esensial, seperti kalsium (Ca), magnesium (K), natrium (N), dan fosfor (P). (Mg), kalium14. Kapas Dalam media tanam berupa kapas tidak terdapat kandungan unsur hara atau dapat dikatakan miskin akan unsur hara sehingga kurang efektif apabila digunakan dalam pertumbuhan perkecambahan. Tetapi kelebihan dari media tanam menggunakan kapas adalah pertumbuhan kecambah akan relatif lebih cepat karena memiliki daya serap air yang tinggi atau imbibisi yang baik.15. D. Alat dan Bahan a. Alat 1. Polybag 2. Mistar b. Bahan 1. Biji kacang hijau 2. Tanah pasir bangunan 3. Tanah liat 4. Tanah merah 5. Kapas 6. Air 7. Sabut Kelapa16. D. Prosedur a. Menyiapkan media tanam yang akan digunakan seperti tanah pasir, tanah liat, tanah merah, kapas dan sabut kelapa. b. Meletakkan biji kacang hijau pada setiap media tanam. c. Menyiram setiap media tanam dengan jumlah air yang sama setiap harinya. d. Mengamati pertumbuhan perkecambahan pada biji kacang hijau selama 6 hari dengan mengukur panjang batang, lebar daun dan jumlah daun serta kemahatan pada setiap perkecambahan. e. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel.

Senin, 26 Maret 2012Pertumbuhan Biji Jagung

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil PengamatanTanggalHari ke-KegiatanPerkembangan Tanaman

13-9-111Penanaman benih jagung, menggunakan media kapas, kemudian disiram dan diletakkan di tempat teduh. Penggunaan kapas sebagai media tanam dimakhsudkan agar pertumbuhan benih pada hari-hari awal mudah dipahami. Lalu mengambil gambarnya.Biji jagung pada keadaan awal masih keras, dengan warna orange yang tampak dominan, dan terdapat bagian berwarna putih di dekat pangkalnya.

14-9-112Mengecek keadaan benih. Pada hari ini kami tidak melakukan penambahan air karena air pada kapas masih cukup banyak.Lalu kami pun mengambil gambarnya.Belum ada perubahan yang mencolok dari hari sebelumnya. Namun, biji jagung tampak membengkak.

15-9-113Mengecek keadaan benih sekaligus mengamati perubahan yang terjadi (pukul 06.00), serta mengambil gambar.Masih di hari yang sama, pada pukul 17.00 dilakukan pemindahan bibit dari media tanam kapas, ke dalam plastic transparan berisi tanah. Benih ditanam pada kedalaman 2 cm dari permukaan tanah. Selanjutnya disiram.Bagian yang berwarna putih tampak lebih terang atau mencolok dibandingkan dengan hari sebelumnya.Terdapat suatu tonjolan yang muncul di dekat pangkal, dibagian yang berwarna putih. Diduga ini adalah radikula.

16-9-114Mengamati benih jagung dan mengambil gambar.Pada hari keempat ini tampak radikula bertampah panjang dari hari sebelumnya.

17-9-115Menggali benih untuk kemudian diamati perubahan yang terjadi. Kemudian disiram lalu mengambil gambar.Terjadi pertambahan panjang dari radikula, ini merupakan akar primer dan muncul satu tonjolan dari arah yang berlawanan dengan radikula. Diduga ini adalah koleoptil.

18-9-116Kembali benih jagung kami gali untuk diamati. Benih kemudian diukur panjangnya menggunakan penggaris serta mengambil gambar.Ternyata koleoptil bertambah panjang dibandingkan hari sebelumnya, koleoptinya berwarna putih, sedangkan panjang akar primer pada hari keenam ini tercatat 2 cm.

19-9-117Melakukan pengecekan tanaman sekaligus penyiraman, serta mengambil gambar.Koleoptil bertambah panjang disertai dengan munculnya plumula dari koleoptil. Plumula Tampak plumula berwarna hijau kecoklatan. Akar serabut sudah mulai tumbuh dari batang, serta terdapatnya rambut akar pada akar primer. Pertumbuhan ini termasuk kedalam perkecambahan hypogeal.

20-9-118.Mengecek keadaan tanaman jagung dan mengambil gambar.Terlihat plumula yang pada hari sebelumnya masih berupa tunas pucuk telah sedikit terbuka. -----------

21-9-119.Mengecek keadaan tanaman jagung dan mengambil gambar.Plumula lebih terbuka dibandingkan hari sebelumnya, namun belum terbuka sempurna. Plumulanya berwarna hijau.

22-9-1110.Mengecek keadaan tanaman jagung, menggalinya untuk kemudian diukur dengan menggunakan penggaris, lalu hasilnya dicatat. Setelah selesai, lalu disiram dan mengambil gambar.Terlihat pada hari kesepuluh ini daun pertama telah membuka disertai dengan tumbuhnya pucuk baru. Dari pengukuran diperoleh data bahwa panjang ujung daun terakhir sampai pangkal batang adalah 6 cm. pada hari ini kami melakukan kesalahan pada saat mencabut akarnya, sehingga terputusnya akar pada saat kami mencabutnya. Akar serabut bertambah panjang.

23-9-1111.Adapun kegiatan yang dilakukan pada hari ini ialah sama seperti hari sebelumnya.Terjadi pertambahan tinggi tanaman jagung dari yang sebelumnya 6 cm, hari ini menjadi kurang lebih 8 cm. disini juga tampak terjadinya perubahan pada daun kedua, yakni dari daun yang sebelumnya kuncup sekarang sudah terbuka. Untuk perakaran, dapat dilihat pada gambar, akar pun mengalami reduksi, dari hari sebelumnya yang panjang, hari ini menjadi lebih pendek. Sedangkan akar serabutnya menjadi lebih panjang serta bertambah jumlahnya.

24-9-1112.Hari ini hanya mengecek keadaan tanaman jagung dan mengambil gambar, serta memberi air.Pada hari ini, terlihat telah munculnya sebuah tunas pucuk baru. Sedangkan daun kedua tampak semakin melebar dan memanjang. Selanjutnya, tanaman jagung pada hari ini menjadi sedikit layu, dikarenakan tanahnya mengering. Akar primernya sudah semakin memendek karena mengalami reduksi. Akar serabur sama seperti hari ke-11.

25-9-1113.Mengecek keadaan tanaman jagung, menggalinya untuk kemudian di ukur dengan menggunakan penggaris, lalu hasilnya dicatat, serta mengambil gambar.Tampak tunas pucuk yang mana pada hari sebelumnya masih menguncup, hari ini telah terbuka dan bertambah tinggi. Tampak pada gambar panjang batang pada hari ini adalah 4 cm dan ruas antara buku pertama dengan buku kedua kurang lebih adalah 2 cm. akar primernya sudah tidak ada karena mengalami redukisi. Dan sekarang akar tanaman jagung ini menjadi akar serabut, karena akar primernya telah mengalami reduksi.

26-9-1114.Menggali tanaman jagung untuk diamati dan diukur dengan penggaris, serta mengambil gambar, lalu disiram.Hari ini tanaman jagung tampak lebih segar. Setelah dilakukan pengukuran tercatat tinggi tanaman jagung dari pangkal sampai ujung pucuk daun terakhir ialah kurang lebih 15 cm, dan juga terlihat bahwa ukuran panjang daun kedua dan ketiga bertambah. Dan sampai hari ini, jumlah daun tanaman jagung ini adalah 4 helai.

27-9-1115.Kembali kami menggali tanaman jagung untuk diukur tingginya. Pada hari ini kami melakukan pemupukan, setelah itu disiram dengan air secukupnya.Tampak tanaman jagung mengalami penambahan tinggi dari 15 cm (hari sebelumnya), dan pada hari ini tercatat kurang lebih 18 cm. jumlah daun masih sama, yaitu 4 helai. Dan tampak biji jagung yang masih menempel pada pangkal batang sekarang telah keriput dan mengecil.

28-9-1116.Adapun kegiatan yang dilakukan pada hari ini ialah sama seperti hari sebelumnya.Setelah dilakukan pengukuran, ternyata didapat hasil yang signifikan, yaitu tinggi tanaman jagung dari yang mana pada hari kemarin ialah 18 cm, pada hari ini bertambah menjadi 28 cm. jumlah daun masih sama 4 helai, namun ukuran panjang daun kedua, ketiga, dan keempat bertambah panjang. Biji yang masih menempel pada pangkal tanaman jagung tampak semakin keriput dari hari kemarin.

Hari ke-Gambar perkembangan tanaman

1

2

3

4

5

6

7

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

read more>>

4.2 PembahasanPada praktikum ini, dibahas mengenai struktur perkembangan tumbuhan berbiji. Namun yang dititikberatkan di sini ialah struktur morfologi dari tumbuhan biji tersebut. Struktur umum tumbuhan berbiji di mulai dari biji, yang mana kita ketahui bahwa biji berisi embrio sebagai cikal bakal tanaman yang baru. Pada kesempatan kali ini kelompok kami sepakat untuk mengamati perkembangan struktur mofologi dari biji jagung, oleh karena nya, kami melakukan penanaman biji jagung. Adapun waktu pengamatan yang dilakukan sampai dibuatnya laporan ini ialah sekitar 16 hari terhitung mulai dari Selasa, 13 September 2011 sampai Rabu, 28 September 2011. Sebelum memulai penanaman dan pengamatan terlebih dahulu kami menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu polybag, tanah, gelas air mineral, kapas, penggaris, kamerahandphone, alat tulis, dan benih jagung.

Pertama-tama meletakkan kapas secukupnya ke dalam gelas air mineral, kemudian meletakkan benih jagung (biji jagung) pada permukaan kapas lalu diberi air sampai kapas terendam air. Sebelum di tanam, biji jagung masih tampak sepeti jagung umumnya yakni berwarna orange yang dominan mengelilingi biji dan terdapat bagian di dekat pangkal yang berwarna putih da jika di balah bagian ini ternyata berisi embrio. Penggunaan media tanam kapas di sini dimaksudkan agar perubahan yang terjadi pada biji jagung nanti, dapat lebih mudah diamati dibandingkan menggunakan media tanah. Setelah selesai gelas mineral berisi biji ini diletakkan di tempat yang teduh.

Adapun perlakuan yang dilakukan pada hari ke dua ini ialah hanya mengecek keadaan jagung, apakah pada biji jagung telah terjadi suatu perubahan atau belum, dan ternyata biji balum mengalami perubahan yang mencolok, hanya saja biji seperti membengkak. Pembengkakan ini terjadi sebagai akibat dari proses imbibisi sebagai proses awal dimulainya tahap perkecambahan. Mula-mula benih menyerap air melalui proses imbibisi dan benih membengkak yang diikuti oleh kenaikan aktivitas enzim dan respirasi yang tinggi. Perubahan awal sebagian besar adalah katabolisme pati, lemak, dan protein yang tersimpan dihidrolisis menjadi zat-zat yang mobil, gula, asam-asam lemak, dan asam amino yang dapat diangkut ke bagian embrio yang tumbuh aktif.

Pada hari ketiga, mengecek keadaan benih sekaligus mengamati perubahan yang terjadi(06.00), adapun perubahan yang terjadi yaitu bagian yang berwarna putih tampak lebih terang atau mencolok dibandingkan dengan harisebelumnya.Terdapat suatu tonjolan yang muncul di dekat pangkal, dibagian yang berwarna putih. Diduga ini adalah radikula.Pada awal perkecambahan, koleoriza memanjang menembus pericarp biji, kemudian radikel menembus koleoriza. koleoriza yang berfungsi melindungi radikula. Masih pada hari yang sama, sore hari nya kami melakukan pemindahan benih dari media tanam kapas ke media tanah. Benih ditanam pada kedalaman 2 cm dari permukaan tanah. Setelah itu dilakukan penyiraman dengan air secukupnya.

Hari selanjutnya, kami mengamati benih jagung dan mengambil gambar.Pada hari keempat ini tampak akar primerbertampah panjang dari hari sebelumnya.Yang dimaksud akar primer disini ialah radikula, akar yang tumbuh pertama kali dari benih jagung.

Hari kelima. Dilakukan penggalianbenih untuk kemudian diamati perubahan yang terjadikemudian disiram.Terjadi pertambahan panjang dari radikula,muncul satu tonjolan dari arah yang berlawanan dengan radikula. Diduga ini adalah koleoptil.Fungsi koleoptil sama dengan fungsi koleoriza pada radikula, koleoptil merupakan selubung yang melindungi bakal daun/plunule. Pada proses pertumbuhannya, koleoptil terdorong ke atas tanah atau menembus permukaan tanah, ketika ujung koleoptil muncul ke luar permukaan tanah dan plumule muncul dari koleoptil

Pada hari ke enam kembali benih jagung kami gali untuk diamati. Benih kemudian diukur panjangnya menggunakan penggaris sertadiambilgambarnya.Ternyata koleoptil bertambah panjang dibandingkan hari sebelumnya, sedangkan panjang akar primer pada hari keenam ini tercatat 2 cm. koleoptinya berwarna putih,

Pada hari selanjutnya, yaitu hari ke tujuh, koleoptil bertambah panjang disertai dengan munculnya plumula dari koleoptil. Plumulatampak berwarna hijau. Akar serabut sudah mulai tumbuh dari batang, serta terdapatnya rambut akar pada akar primer. Pertumbuhan ini termasuk kedalam perkecambahan hypogealyakni tipeperkecambahan dimana kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas. Plumula dapat digunakan sebagai penanda apakah tumbuhan yang tumbuh itu dikotil atau monokotil, jika tunas pucuk yang tumbuh pertama kali ini hanya satu maka menandakan bahwa tumbuhan tersebut monkotil sedang jika tunas pucuk yang tumbuh pertama kali ini berjumlah dua maka menandakan bahwa tumbuhan tersebut adalah dikotil. Mengapa pada jagung ini (tumbuhan monokotil) plumula yang tumbuh hanya berjumlah satu? Hal ini dikarenakan kotiledon (pada tumbuhan monokotil disebut scutellum karena hanya satu kotiledon) yang seharusnya menjadi tunas pucuk ke dua berubah fungsi menjadi koleoptil, sehingga yang muncul pertama kali tunas pucuk nya hanya satu.

Hari ke delapan.Telihat plumula yang pada hari sebelumnya masih berupa tunas pucuk, hari initelah sedikit terbuka. Adapun perakaran, pada hari ini telah tumbuh 4 akar sedangkan pada hari sebelum nya hanya terdapat 3 akar saja.

Pada hari kesembilan, uraian kegiatan yang kami lakukan relatif sama seperti pada hari-hari sebelum nya yakni mengamati perubahan yang terjadi baik pada akar maupun daun. Ternyata plumula lebih terbuka dibandingkan hari sebelumnya, namun belum terbuka sempurna.Disini plumula yang telah menjadi daun muda tampakberwarna hijaudan sudah mulai tumbuh tunas pucuk baru di dalam gulungan daun muda tersebut.

Hari selanjutnya, hari kesepuluh,Mengecek keadaan tanaman jagung, menggalinya untuk kemudian diukur dengan menggunakan penggaris, lalu hasilnya dicatat. Setelah selesai, lalu disiram dan mengambil gambar.Terlihat pada hari kesepuluh ini daun pertama telah membukasempurnadisertai denganterlihatnyapucuk baruyang sudah mulai terbuka. Dari pengukuran diperoleh data bahwa panjang ujung daun terakhir sampai pangkal batang adalah 6 cm.Pada hari ini kami melakukan kesalahan pada saat mencabut akarnya, sehingga terputusnya akarprimerpada saat kami mencabutnya.Adapun perkembangan akar akar serabutnya ialahbertambah panjang.

Keesokan harinya dilakukan hal yang sama, ternyata terjadi pertambahan tinggi tanaman jagung dari yang mana pada hari kemarin ialah sekitar 6cm dan pada hari ini ialah sekitar 8 cm. Pada gambar dapat kita lihat perbandingan tanaman jagung pada hari ke-10 dengan hari ke-11, tampak terdapat nya perbedaan warna pada pangkal batang, pada hari kesepuluh pangkal batang berwarna hijau sedang pada hari ke sebelas berwarna merah kecoklatan. Adapun perakaran, terdapat perubahan pada akar primer nya dimana kian hari semakin mengecil dan mengering.

Pada hari ke-12. Tampak akar primer sudah sangat kering. Perubahan akar primer dari hari ke hari yang semakin berubah warna jadi coklat, kering dan mengecil ini pada hari merupakan pristiwa pereduksian dimana akar primer sebagai akar utama yang pertama kali muncul dan muncul nya bukan berasal dari batang melainkan dari biji, lama kelamaan akan menghilang digantikan fungsinya oleh akar serabut. Memang kita ketahui bahwa pada jagung sebagai tumbuhan biji keping satu atau monokotil sistem perakaran nya adalah perakaran serabut, jadi memang tidak memiliki akar utama. Adapun pengamatan pada daun, tampak pada hari ke-12 ini sudah muncul tunas pucuk daun ke tiga sedang daun pertama dan ke dua juga makin panjang.

Hari ke tiga belas, tampak tunas pucuk yang mana pada hari sebelumnya masih menguncup, hari ini telah terbuka dan bertambah tinggi. Tampak pada gambar panjang batang pada hari ini adalah 4 cm dan ruas antara buku pertama dengan buku kedua kurang lebih adalah 2 cm. akar primernya sudah tidak ada karena mengalami redukisi. Dan sekarang akar tanaman jagung ini menjadi akar serabut, karena akar primernya telah mengalami reduksi.

Selanjutnya, hari ke-14, uraian kegiatan masih sama, sedang hasil pengamatan nya ialah hari ini tanaman jagung tampak lebih segar. Setelah dilakukan pengukuran tercatat tinggi tanaman jagung dari pangkal sampai ujung pucuk daun terakhir ialah kurang lebih 15 cm, dan juga terlihat bahwa ukuran panjang daun kedua dan ketiga bertambahdan sampai hari ini, jumlah daun tanaman jagung ini adalah 4 helai.Sedang perakaran bertambah kompleks.

Adapun pada hari ke-15tanaman jagung tampak lebih segar. Setelah dilakukan pengukuran tercatat tinggi tanaman jagung dari pangkal sampai ujung pucuk daun terakhir ialah kurang lebih 15 cm, dan juga terlihat bahwa ukuran panjang daun kedua dan ketiga bertambah. Dan sampai hari ini, jumlah daun tanaman jagung ini adalah 4 helai.

Pada hari ke-16,setelah dilakukan pengukuran, ternyata didapat hasil yang signifikan, yaitu tinggi tanaman jagung dari yang mana pada hari kemarin ialah 18 cm, pada hari ini bertambah menjadi 28 cm. jumlah daun masih sama 4 helai, namun ukuran panjang daun kedua, ketiga, dan keempat bertambah panjang. Biji yang masih menempel pada pangkal tanaman jagung tampak semakin keriput dari hari kemarin.Perubahan biji yang makin keriput mengering dan mengacil ini dikarenakan di dalam biji terdapat endosperm sebagai sumber makanan yang digunakan biji untuk tumbuh dari benih sampai tumbuhan itu dapat menghasilkan makanan nya sendiri melalui proses fotosintesis. Sehingga lama kelamaan smber makanan tersebut tentu akan habis, mengakibatkan mengerut/mengecil sampai ahirnya biji menghilang. Oleh karena itu sebagai gantinya maka tumbuhan sudah harus mempunyai daun yang sudah siap melakukan proses fotosintesis sehingga dapat memproduksi/ menghasilkan makanannya sendiri.Perlu diketahui bahwa pada pengamatan dan pembahasan pertumbuhan biji jagung ini hanya menitikberatkan pada struktur morfologinya saja tanpa membahas dan mengaitkan faktor internal ataupun faktor eksternal yang mempengaruhi sepertigen, persediaan makanan dalam biji, horrmon, ukuran dan kekerasan biji, dormansi, air, temperature, oksigen, dan medium.Pertumbuhan tanaman jagung tergolong lambat karena sampai hari ke-16 jumlah daun nya baru 4 helai. Koleoptil muncul pada hari ke-5. Plumula muncul pada hari ke-7. Daun pertama muncul pada hari ke-8, daun kedua muncul pada hari ke-10, daun ketiga pada hari ke-12, dan daun ke-4 muncul pada hari ke-14. radikula muncul pada hari ke-3. Akar primer hilang pada hari ke-13. Sedang tinggi tanaman jagung pada hari 16 ini ialah 28 cm. Adapun fase perkecambahan terhitung mulai dari hari ke-2 sampai hari ke-8 yaitu dimulai saat proses imbibisi air yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama.