PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

14
PENGARUH RADIASI GAMA 60Co PADA KONSENTRASI GLUKOSA DAN PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, Ristianto Utomo*, dan Mohamad Soejono* ABSTRAK 60 PlNGARUH RADIASI GAI1A Co PADA KONSENTRASI GLUKOSA DAN PROTEIN TULARUT BUI 60 JAGUMG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sinal' gama Co pada biji jagung t.erhadap konsentrasi glukosa dan protein terlarut. Radiasi jagung di lakukan dengan gamma cell 60co milik BATAN Yogyakarta yang bertempat di rakultas MIPA UGH. Biji Jagung setelah diradiasi ditanam di kebun milik Jurusan Makanan Ternak dan Nutrisi sedangkan analisis kimia di laboratorium biokomia nutrisi jurusan nutrisi dan makanan ternak fakul tas peternakan UGM. Jagung yang digunakan untuk pene 1itian ialah varietas Arjuna. Dosis untuk merdiasi jagung tersebut masing-masing sebesar 0, 2, 4, B, dan 10 krad. Penanaman dengan metode latin sauare. Analisis kimia untuk glukosa dan protein terlarut masing-masing menggunakan metode SAHOGYI dan LOWRY. Data yang dipel'oleh di analisis dengan analisis variansi untuk latin sauare 6x6. Apa bila ada beda yang nyata dilanjutkan dengan uj i jarak kelipatan dari duncan (DRMT). Hasil analisis stalistik menunjukkan perbedaan yang nyala (P<O,OI) konsentrasi glukosa dan protein terlarut pad a dosis B krad. ABSTRACT EFFECT OF GAMMA RADIATION ON GLUCOSE AND SOLUBLE PROTEIN CONCENTRATION IN CORN SEEDS. The experiment was conducted to investigated the effect of gamma 60co irra- diation on zeamavs on glucose and protein concentrations. Zeamavs was irradiated by Gamma Cell 60co the BATAN Yogyakarta protperty at the MIPA Faculty, Gadjah Mada Uni versi ty. Zeamays after irradiated plant ing on the Plantation laboratory the Department of Animal Nutrition, the Faculty of Animal Husbandry, Gadjah Mada Univer- sity. Chemical analysis was done on the Nutrition Biochemical Laboratory on the same of Faculty and University as above. The variety of zeamays was used is Arjuna and irradiation doses was 0,2,4,6, Band 10 krad respectively. The method of planting by Latin square. Chemical analysis for glucose concentration by somogyi method and protein concentration by Lowry method. The data was ana lysed by analyse of variant for Latin Square and if significant was tested by DMRT. The result of statistical analysis was showed significant (P < 0,01) for glucose and protein con- centration on B krad. * Jurusan Nut.risi Ternak, Fakultas Pet.ernakan, UGH 577

Transcript of PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

Page 1: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

PENGARUH RADIASI GAMA 60Co PADA KONSENTRASI GLUKOSA DANPROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG

Widyantoro*, Ristianto Utomo*, dan Mohamad Soejono*

ABSTRAK

60PlNGARUH RADIASI GAI1A Co PADA KONSENTRASI GLUKOSA DAN PROTEIN TULARUT BUI

60JAGUMG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sinal' gama Co pada biji

jagung t.erhadap konsentrasi glukosa dan protein terlarut. Radiasi jagung di lakukan

dengan gamma cell 60co milik BATAN Yogyakarta yang bertempat di rakultas MIPA UGH.

Biji Jagung setelah diradiasi ditanam di kebun milik Jurusan Makanan Ternak dan

Nutrisi sedangkan analisis kimia di laboratorium biokomia nutrisi jurusan nutrisi

dan makanan ternak fakul tas peternakan UGM. Jagung yang digunakan untuk pene 1itian

ialah varietas Arjuna. Dosis untuk merdiasi jagung tersebut masing-masing sebesar 0,

2, 4, B, dan 10 krad. Penanaman dengan metode latin sauare. Analisis kimia untuk

glukosa dan protein terlarut masing-masing menggunakan metode SAHOGYI dan LOWRY.

Data yang dipel'oleh di analisis dengan analisis variansi untuk latin sauare 6x6. Apa

bila ada beda yang nyata dilanjutkan dengan uj i jarak kelipatan dari duncan (DRMT).

Hasil analisis stalistik menunjukkan perbedaan yang nyala (P<O,OI) konsentrasi

glukosa dan protein terlarut pad a dosis B krad.

ABSTRACT

EFFECT OF GAMMA RADIATION ON GLUCOSE AND SOLUBLE PROTEIN CONCENTRATION IN CORN

SEEDS. The experiment was conducted to investigated the effect of gamma 60co irra­

diation on zeamavs on glucose and protein concentrations. Zeamavs was irradiated by

Gamma Cell 60co the BATAN Yogyakarta protperty at the MIPA Faculty, Gadjah Mada

Uni versi ty. Zeamays after irradiated plant ing on the Plantation laboratory the

Department of Animal Nutrition, the Faculty of Animal Husbandry, Gadjah Mada Univer­

sity. Chemical analysis was done on the Nutrition Biochemical Laboratory on the

same of Faculty and University as above. The variety of zeamays was used is Arjuna

and irradiation doses was 0,2,4,6, Band 10 krad respectively. The method of

planting by Latin square. Chemical analysis for glucose concentration by somogyi

method and protein concentration by Lowry method. The data was ana lysed by analyse

of variant for Latin Square and if significant was tested by DMRT. The result of

statistical analysis was showed significant (P < 0,01) for glucose and protein con­

centration on B krad.

* Jurusan Nut.risi Ternak, Fakultas Pet.ernakan, UGH

577

Page 2: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

PENDAHULUAN

Tanaman jagung merupakan tanaman daerah panas dengan kelembapan

cukup dan hidup dengan baik di antara 50 derajat lintang utara dan

40 derajat lintang selatan dengan suhu berkisar 21 - 320C (1).

Pemuliaan merupakan ilmu pengetahuan yang dipergunakan untuk

memperbaiki sifat tanaman, baik secara kualitatif maupun kuantita­

tif, dalam industd punya tujuan untuk peningkatan produksi (2).

Pemuliaan secara konvensional dengan hibddisasi ialah salah satu

car a untuk mendapatkan mutu genetik yang menguntungkan, sedang pemu­

liaan secara mutasi dapat dilakukan dengan radiasi atau dengan zat

pengatur mutagenik (3). Pedstiwa mutasi dapat menimhulkan sifat­

sifat baru yang belum dimiliki oleh induknya dengan demikian

manipulasi genetik dengan sinar radioaktif maupun zat kiam akan

menambah sumber daya genetik tanaman sekaligus menambah bahan induk

untuk persilangan (4).

Pengaruh mutasi akibat radiasi terhadap kehidupan pertama kali

dilakukan oleh MULLER pada tahun 1927 pada lalat buah yang diradiasi

dengan sinar-X. Sinr-X dan radiasi pengion lainnya dapat mempenga­

ruhi organisme secara morfologis, fis iologis, dan genetis (5) dan

dikatakan pula bahwa efek radiasi tergantung pada jenins, dosis,

cara penyinaran, dan keadaan bahan yang disinari. Menurut HARYONO,

Sediaan bentuk padat pada umumnya lebih tahan terhadap radiasi sinar

pengion dan konsentrasi air sangat berpengaruh terhadap radiasi.

ACKERMAN et al (6) menyatakan bahwa kelainan DNA sebagai akibat

dad radiasi dapat menyebabkan kelainan somatis dan genetis. per­

ubahan permanen paling penting yang disebabkan oleh induksi radia

adalah perubahan yang mencapai sel-sel yang mengalami proses miosis.

Radiasi dapat mengakibatkan ionisasi dalam sel. Efek yang segera

terjadi dad peristiwa ionisasi adalah pemotongan dan penggabungan

menyilang (cross-linka~e) pada molekul DNA, pertukaran bagian kro­

mosom (translokasi). Translokasi bisa terjadi bila kedua potongan

hasi 1 pemotongan terletak sangat berdekatan satu dengan yang lain

(7). Menurut RIYANTI (8) ada hubungan antara kepekaan radiasi dengan

kandungan DNA tiap kromosom, maka bila kandungan DNA tiap kromosom

naik kepekaan radiasi akan bertambah pula. Menurut WEBER dan KIEFER

dalam bukunya SUHARNI (9) radiasi dapat merusak sel hidup sehingga

sel kehilangan kemampuan untuk membentuk koloni. Hal ini akibat luka

578

Page 3: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

kri tis pada DNA yang akan mengganggu pembentukan RNA polimerase.

Kebanyakan radiasi pada mahkluk hidup tidak menguntungkan tapi

mutasi yang direncanakan dan terarah telah mengembangkan beberapa

varietas tanaman yang superior (3).

Radiasi dapat bersifat reversible dan ireversible. Hal ini

dipengaruhi oleh dosis radiasi yang digunakan. SURYOWINOTO dan

NURHADI (1964) berpendapat bahwa tanaman yang berlainan jenisnya,

dosis letalnya juga berlainan bahkan satu macam tanaman dengan ting­

kat kehidupan yang berlainan mempunyai kepekaan terhadap sinar yang

ber lainan pula. Dosis radiasi yang rendah pada bij i, spora, dan

beberapa ubi-ubian telah dilaporkan mempertinggi perkecambahan,

mempercepat pembungaan dan meningkatkan hasil. Sebaliknya dosis yang

tinggi mengakibatkan penghambatan pertumbuhan (SUSENO (1966). HUTA­

BARAT (10) Menyatakan bahwa" peningkatan dosis sinar gama akan me­

nambah terjadinya mutasi kromosom sehingga dosis yang optimum dapat

ditentukan. Dikatakan pula bahwa radiasi yang berulang (2 x 10 Gy)

lebih efektif dibandingkan dengan dosis tunggal 20 Gy untuk perlaku­

an peningkatan fertilitas padi.

HARIS dan KARMAS (11) menyatakan bhwa akibat radiasi pada kar­

bohidrat adalah terjadinya dipolimerisasi dan oksidasi. Dipolime­

risasi mengakibatkan terbentuknya senyawa yng lebih sederhana, yaitu

glukosa. MURYONO dan PURWANTO (12) menyatakan bahwa perlakuan

mutagen pada biji tanaman akan mempengaruhi kandungan proteinnya.

BAHAN DAN METODE

Bahan.

1. Biji jagung varietas Arjuna

2. 36 kantong plastik kapasitas 0,25 kg dan 36 kantong plastik

tebal dan tertutup

3. Alat untuk meradiasi biji jagung (Gamma cell 220 Cobalt Radiati-

on Unit)

4. Tanah seluas 244 m2

5. Cangkul, Arit, meteran, pasak dan ember

6. Pupuk Urea TSP, KCL

7. Timbangan elektrik dengan kepekaan 0,1 dan 0,0001 gr

8. Oven 45°C dan 100°C

579

Page 4: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

9. Wiley mill

10. Kemikalin untuk analisis protein dan glukosa dengan bantuan

transmitan Dada SDeitrinic.

/IIetode.

Meradiasi BUi Ja~un~. Biji jagung yang sudah dipilih dimasukan

dalam kantong plastik kurang lebih 1 genggam dengan banyak kntong

36. 36 kantong tersebut terdiri dari 6 perlakuan dan 6 ulangan.

Radiasi dilakukan dilaboratorium fakultas MI PA-UGM, Yogyakarta,

dengan dosis 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 krad.

Persiapan Penanaman. Tanah seluas 244 m2 diolah dengan baik dan

dibuat petak-petak sebanyak 36 yang terdiri 6 baris dan 6 kolom. Tiap

petak berukuran 140 em kearah utara-selatan dan 120 ke arah timur­

barat. Di antara petak yang satu dengan yang lain dibuat galian

sedalam 20 em. Jarak antar kolom 30 em jarak antar 70 em.

Penanaman. Dibuat lubang tanam sedalam 5 em dan waktu menanam

diadakan pemupukan pertama dengan dibuatkan lubang sejauh 7 em dari

lubang biji dan dengan kedalaman 7 em. Pupuk terdiri dari eampuran

1,5 g urea, 1,5 g TSP, dan 0,75 g KCI untuk tiap Iubang tanam. Pe­

nanaman dilakukan dengan metode Latin Square dengan jarak tanam 7

em. arah utara selatan dan 40 em arah timur barat. Pemupukan kedua

dilakukan pada umur 30 hari setelah penanaman dengan 1,5 g tiap

tanaman dengan jarak 15 em dari tanaman dan kedalam 10 em. Pemupukan

ketiga pada umur 50 hari setelah penanaman dengan periakuan seperti

pada pemupukan kedua.

Perawatan. Perawatan melipiti penyiraman bila tidak ada hujan

maupun tidak ada air dari selokan dan dilakukan tiap 2 hari sekali.

Penyiangan dan penggemburan tanah dilakukan tiap akan melakukan

pemupukan.

Pemetikan Hasil. Pemetikan hasil dilakukan setelah jagung

dengan umur 85 hari. Untuk pengamatan produksi dan anal isis kimia

diambil 4 batang seeara diagonal kemudian dibungkus kertas.

Analisis di Laboratorium. Cupl ikan yang diambil ditimbang di

laboratorium, kemudian di oven 500C setelah kering (kering udara)

ditimbang dan digiling dengan diameter saringan 0,5 Mm. Cuplikan

dalam bentuk tepung diambil 50 g. Selanjutnya diambil 3 g dimasukan

dalam kantong plastik yang bertutup dan di tambah aquades 10 mI.

Protein dan glukosa yang teriarut dalam air dapat dihitung konsen-

580

Page 5: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

trasinya dengan fotospektronic. Perhitungan dapat dibantu dengan

kurva standar .

Data yan~ Diamati.

-Protein terlarut dalam air

-Glukosa

Analisis Data. Data dianalisis dengan analisis varian dari

Latin Square dan bila pengaruh perlakuan berbeda, maka perbedaan

tersebut di uji lebih lanjut dengan Duncan Multiple Ran~e Test.

HASIL DAN PEMBAHAN

Hasil analisis protein terlarut dalam air pada Tabel 1 menun­

jukan adanya kenaikan kelarutan protein dengan perlakuan radiasi.

Seperti yang dikatakan oleh SOFYAN dan AMIRUDIN (13), radiasi dalam

batas tertentu akan menghasilkan suatu perubahan yang sangat mengun­

tungkan. Perubahan dalam sintesa protein akan berpengaruh terhadap

kandungan protein, seperti dikatakan oleh SURYO (14) bahwa RNA dan

DNA mengontrol terjadinya sintesa protein. Sedangkan menurut

HENDRATNO (15) radiasi berpengaruh langsung dalam DNA dan RNA

begitu pula NORMAN (16) radiasi akan mengakibatkan perubahan biolo­

gis yang berakibat terjadinya perbanyakan sel bahkan terjadinya

mutasi dan pengaruh radiasi akan bersifat reversible pada keadaan

tertentu. ACKERMAN (6) berpendapat pengaruh radiasi pada molekul

protein akan mengakibatkan perubahan fisis pada molekul protein,

yaitu kelarutannya.

Asam amino merupakan komponen penyusunan molekul protein,

sehingga perubahan asam amino akan menyebabkan perubahab protein.

Akibat radiasi kemungkinan asam-asam amino tertentu pada biji jagung

akan meningkat secara mendadak. Hal ini sesuai dengan pendapat LEY

(1972) dalam bukunya JOSEPHSON (17) yang mengadakan peneli tian pada

kedelai. Radiasi akan meningkatkan asam amino tirosin, lisin,

histidin dan triptof. Peningkatan kadar protein jagung diperkuat

oleh penelitian MERTZ (1964) dan NELSON (1968) yang disitasi BAKER

(18). Ada dua gen mutan yang bertanggungjawab dalam pengubahan mutu

protein jagung. Opaque-2 dapat meningkatkan lisin, triptof,

histilin, arginim, aspartat dan glisin dari protein dan flory-2

581

Page 6: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

dapat menghasilkan yang serupa hanya saja metioninya juga naik.

Kenaikan protein terlarut bij i jagung akibat radiasi sinar gamma

(60Co) kemungkinan karena adanya asam-asam amino tersebut. Kenaikan

asma-asam amono tersebut secara biologis akan meningkatkan nilai

hayati bij i jagung. Radiasi sinar gama (60Co) pada bij i kecipir

menurut ROHAN I (19) akan meningkatkan kandungan protein sebesar

4,22% dari kontrolnya dengan dosis 5 krad. Pada biji jagung dosis

optimum 8 krad dengan peningkatan protein tersebut sebesar II, 98%

dibanding dengan kontrol. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat

HUTABARAT (10) yang mengatakan bahwa dosis optimum radiasi stimulasi

dapat dicari. Jagung akibat radiasi menunjukan kenaikan yang nyata

seperti pada Tabel 3. Rata-rata kadar glukose bij j jagung akibat

radiasi menunjukkan kenaikan yang nyata seperti tecantum pada Tabel

4. Hal ini kemungkinan ada hubungannya dengan kenaikan a8am-asam

amino tertentu akibat adanya mutasi gen. Menurut DAVID (20) mutasi

gen mengubah kode DNA dan mengakibatkan sintesa molekul protein

dengan struktur primer yang berubah, struktur primer enzim sama

halnya struktur primer protein, khususnya bila asam amino yang baru

sangat berbeda dengan yang lama sehingga akan menyebabkan perubahan

metabolisme sel. Informasi untuk sintesis protein di8impan dalam DNA

dengan demikian menentukan kemampuan sel untuk mensintesis enzim.

Enzim merupakan protein yang khusus disintesis oleh sel hidup se­

bagai bikalisator (21). Dengan meningkatnya protein maka akan me­

ningkatkan enzim-enzim di dalam sel sehingga akan meningkatkan

metabol isme sel dan kemungkinan akan meningkatkan enzim-enzim lain

termasuk dalam sintesis glukosa. Mutasi gen akibat radiasi kemung­

kinan ada hubunganya dengan pendapat WANN (1971) yang disitasi

TRENGGONO dkk (22) yang menemukan, gen mutan yang berbeda yang be­

rpengaruh pada konsentrasi gula dalam jagung Manis dan gen tersebut

digunakan lagi untuk mengembangkan jagung Manis menjadi lebih Manis.

Perubahan gen karena pengaruh radiasi akan menyebabkan perubah­

an gen pada pembentukan, fungsi dan aktivitas ensim-ensim yang di­

hasilkan oleh gen mutan tersebut. Pengaruh radiasi pada biji jagung

mampu meningkatkan konsentrasi glukose sebesar 8,12% pada dosis 8

Krad dibanding dengan kontrol.

582

Page 7: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

DAFTAR PUSTAKA.

1. EFFENDI, S., Bercocok tanam jagung, CV. Yasa Guna, Jakarta(1980).

2. ALLARD, R.W., Principles of Plant Breeding, John Wiley and Sons.New York (1960).

3. KUSDIARTI, L., Genetika tumbuhan, Fakultas Pertanian UGM, GajahMada Univ. Press (1988).

4. SURYOWINOTO, M., Radiasi Biologi, Cetakan 1, Fakultas BiologiUniversitas Gajah Mada, Yogyakarta (1977).

5. HARYONO, A., "Pengaruh radiasi sinar gama terhadap vitamin B",Proseding Seminar Nasional Biokimia II, Yogyakarta (1970).

6. ACKERMAN, LYNDA, B.M.E., dan WILLIAM, C.E., Ilmu Biofisika,

Universitas Erlangga, Surabaya (1988).

7. JAMES, L.B., Genetika Pertanian, Gede Jaya (1983).

8. RIYANTI, A.M., "Radiasi sensitifitas beberapa varietas padi di

Indonesia", Simposium II Radioisotop V, Batan, Jakarta (1970).

9. SUHARNI, S., Pengaruh radiasi pada daya fermentasi alkohol

saccharomyces, Majalah Batan xx 3/4 (1987) 40

10. HUTABARAT, H., Penentuan dosis optimum sinar gama untuk regenerasikalus padi, seleksi padi tanah garam. Majalah Batan XX 3/4

(11987) 47

11. HARIS, R.S., dan KARMAS E., Nutritional Evaluation of Food Pro­

cesing, The Avi, America (1975).

12. MURYONO, H., dan PURWANTO, LB., "Pengaruh mutagen terhadap

kandungan Fe di dalam daun kedelai (Glycine max (L) merr) " ,Proseding Seminar Naional Biokimia II, 5 - 7 maret di Yogya­karta (1979)

13. SOFYAN, J., dan AMIRUDIN, A., "Beberapa cara penentuan dosis

radiasi sinar gama secara kimia", Simposium II Aplikasi Radio­isotop, BATAN, Jakarta (1970).

583

Page 8: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

14. SURYO. Genetika SJ Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada,Yogyakarta (1980).

15. HENDRATNO, "Variasi kepekaan radiasi antar varietas pada tanaman

padi", Simposium II Aplikasi Radioisotop, BATAN, .Jakarta(1970).

16. NORMAN, W.D., Teknologi Pengawetan Pangan, Edisi II, UI-Press,(1988).

17. JOSEPHSON, E.S., MERIAM, THOMAS, H.,and WILLIAMK., Pengaruh

perlakuan dengan radiasi pengiaon terhadap bahan pangan, EdisiII, ITB, Bandung (1988).

18. BAKER, L.K., Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Bahan Pangan, EdisiII, ITB Bandung (989).

19. ROHANI, M., Pengaruh radiasi sinar gama 60Co terhadap bijikecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L) DC) yang dtumbuh­kan, Tesis Sarjana, Uiv. Gajah Mada, Yogyakarta (1988)

20. DAVID, S.P., Prinsip-prinsip Biokimia, Edisi II, UniversitasErlangga, Surabaya (.1985).

21. SUHARSONO, M., Biokimia, Jilid I, Fakultas Teknologi Pertaniandan Fakultas Pertanian Gajah Mada, Gajah Mada Univ. Press,Yogyakarta (1984)

22. TRENGGONO, ZUNEID, N., dan DJOKO, W.,Evaluasi gizi pengolahanPangan, Proyek Pengembangan Fasilitas Bersama antara Universi­

tas Gajah Mada, Yogyakarta (1988).

584

Page 9: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

Tabe 1 1. Hasil perhitungan kadar protein yang terlarut dalam air(mg/ml)

Dosis radiasi (krad)Ulangan

0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0--------------------------------------------------------------------

1. 18,22 16,76 20,17 21,16 20,09 19,922. 18,17 18,49 16,49 19,15 21,23 18,543. 18,27 19,21 19,50 19,69 21,37 21,444. 18,38 16,71 18,34 19,41 21,02 20,895. 17,97 19,10 18,65 20,j6 19,33 20,246. 20,62 19,36 19,44 20,41 21,02 20,37

--------------------------------------------------------------------

Rata-rata 18,81a 18,94abc 19,10abcd 20,03bd 20,84d 20,23c

a,b,c,d Superskrip yang berbeda menunjukkan beda nyata (P<0,01)

Tabel 2. Analisis varian dari data ka~8r protein terlarut yangdiradiasi dengan sinar gama ( Co)

Sumber variasi

Baris

KolomTreatmentError

df

555

20

SS

6,09841,6115

22,818910,9230

MS

1,21970,32234,56380,5462

f-Hit f-tbl

4,104,104,10

ns N .. f .k* on slgnl 1 an.Beda nyata (P<0,01).

585

Page 10: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

Tabel 3. Analisis varian untuk Latin-Square dari rata-rata

kadar glukose

Sumber variasi

Baris

Kolom

Treatment

Error

df

555

20

SS

2,2333

1,5722

12,260910,0308

MS

1,4467

0,3144

2,45220,5015

f-hit

0,867ns

0,627ns

4,889*

f-tbl.

4,10

4,10

4,10

ns .. f' t* non slgnl lcan) beda nyata (P(0,01)

Tabel 4 Rata-rata kadar glukose (mg/ml)

Dosis radiasi (krad)

Ulangan° 2 4 6 8 10

1.24,86724,43025,17225,64425,97026,7332.

24,13925,80525,24926,64526,29325,3293.

24,94125,32925,01825,17227,27225,6444.

24,13924,13925,65825,97025,88625,9705.

24,50024,64725,80526,73627,09826,3866.

24,64726,13426,22226,65226,64525,970-------------------------------------------------------------Rata-2

24,538a 25,081abc 25,521abcd 26,137bd 26,527d 26,005c

a,b,c,d

586

Superskrip yang berbeda menunjukkan beda nyata(P ( 0,01).

Page 11: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

.-'";J'­..,

o 2 4,o 10

-"­Ero'­C1

'­ro

Ero-ro"

C

<1J

'-'o'­

c..

Oosis radiasi (Krad)

Gambar 1. Grafik glukosa hasi I mutasi dengansinar gamma (Co-60)

Oosis radiasi (Krad)

Gambar 2. Grafi k protein terlarut hasi 1 mutasidengan sinar gamma

Page 12: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

DISKUSI

IWAN S.

Sampai sejauh manakah pengaruh (faktor keamanan) radiasi pada biji

jagung terhadap konsumsi daging pada hewan yang diberi pak~n jagungtersebut.

WI DYANTORO

Sinar gamma (Co-GO) adalah sinar yang pan,jang gelombangnya sangat

pendek karena tidak ada gelombang elektronis dan magnetis. Oleh

karena itu, tidak berefek pada bahan yang diradiasi (efek negatif

untuk dikonsumsikan). Sinar gamma (Co-50) identik dengan sinar-X.

SUGI ARTO

1. Apakah biji jagung yang diiracliasi dianalisis ?

2. Kalau biji yang diiradiasi ditanam dan biji yang dianalisis ada­

lah hasil tanaman tersebut, .apakah itu menunJukkan hasil yang

tetap atau tidak ? (Apakah biji hasi] tanaman yang dianalisis

ditanam lagi atau tidak)?

WIDYANTORO

1. Tidak, yang dianalisis adalah keturmlan (Mutan) 1.

2. Kemungkinan tidak. Biji ha~il tanaman tidak ditanam lagi.

MARIA LINA

Biji yang diiradiasi dengan dosis 8 krad akan terjadi peningkatan

kadar glukose dan protein, kemudian biji ditanam. Apakah biji jagung

hasil dari biji yang diiradiasi 8 krad masih meningkat kadar

glukose, proteinnya ? Peningkatan ini sampai berapa generasi tanaman

(yang telah dicoba) mohon penjelasan.

WIDYANTORO

Pengukuran kadar glukose dan protein dilakukan pada biji jagung yang

dihasilkan dari biji jagung setelah dir~diasi kemudian ditanam.

588

Page 13: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

Peningkatan kadar glukose dan protein sampai berapa generasi, masih

akan diteliti. Namun, hingga saat ini belum dilakukan.

B. HARYANTO

Apakah peningkatan kadar glukose dan protein dengan perlakuan 8

krad, juga diikuti oleh peningkatan produksi total?

W IDY ANTORO

'la, namun data untuk modulasi total dengan menyesal tidak dapat

disampaikan.

KUSWANDI

Pada perlakuan dengan 8 krad menghasilkan kadar glukose dan protein

tertinggi. Bagaimana tentang labelitas protein itu sendiri atau

solubilitasnya, apakah sudah diuji secara in vitro atau in vivo?

WI DYANTORO

Belum diuji.

ROESTAM

1. Mohon penjelasannya tentang mekanisme peningkatan kualitas biji­

bijian oleh radiasi sinar gamma Co-60 ?

2. Dosis yang Anda pergunakan tidak jauh dari dosis pengawetan biji­

bijian, bagaimana pendapat Anda dengan biji-bijian yang diawetkan

dengan radiasi sinar gamma Co-60, apakah kuali tasnya juga akan

meningkat ?

WI DYANTOJ,W.~~:~,~.;t,)

1. Efek radia~i dapat menguntungkan dan merugikan. Pada umumnya yangdiharapkanadalah yang menguntung~an. Efek tersebut berhubungan

dengan faktor keturunan, yaitu DNA (asam nukleat). Apabila sinar

gamma dapat mematahkan komponen dari asam nukleat tersebut, maka

kemungkinan akan terjadi pengurangan sekuensi sehingga akan

menjadi lebih pendek. Namun, apabila sekuensinya semakin panjang

maka komposisi dari ion nukleat tersebut semakin bertambah pula

sehingga akan dihasilkan generasi yang kemungkinan lebih baik.

589

Page 14: PROTEIN TERLARUT BIJI JAGUNG Widyantoro*, …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Analisis kimia untuk ... menambah sumber daya genetik tanaman

Dalam hal ini termasuk seperti dalam penjelasan penelitian yangkami lakukan.

2. Kami tidak meneliti untuk pengawetan.

G90