biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

18
Dian melati (21220234)

description

 

Transcript of biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

Page 1: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

Dian melati

(21220234)

Page 2: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

Tugas 1

• Biaya tenaga kerja, biaya bahan baku dan biaya overhead pabrik

Page 3: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

1. Biaya Bahan BakuBahan baku adalah bahan pokok atau bahan utama yang diolah dalam proses produksi menjadi produk jadi. Bahan baku dapat diidentifikasikan dengan produk atau pesanan tertentu dan nilainya relatif besar.Biaya yang timbul atau terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap diolah disebut biaya bahan baku.Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli, biaya angkutan, dan biaya-biaya lainnya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut siap dipakai. Jadi harga pokok bahan baku bukan hanya harga yang tercantum pada faktur pembelian (harga beli).Biaya-biaya lainnya yang biasanya ikut diperhitungkan sebagai biaya bahan baku selain harga beli dan biaya angkutan, antara lain; biaya pesan (order cost), biaya penerimaan, biaya pembongkaran, biaya pemeriksaan, biaya asuransi, dan biaya pergudangan. Pada umumnya, biaya bahan baku dicatat hanya sebesar harga beli menurut faktur pembelian karena biayabiaya lain yang terjadi selain harga beli sulit diperhitungkan kepada harga pokok bahan bakuyang dibeli. Biaya-biaya lain tersebut biasanya diperhitungkan sebagai biaya overhead pabrik.

Page 4: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

a. Metode Pencatatan Biaya Bahan BakuTerdapat dua macam metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi, yaitu metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) dan metode persediaan fisik (physical inventory method).Dalam metode mutasi persediaan (perpetual), setiap mutasi bahan baku dicatat dalam kartu persediaan, sedangkan dalam metode fisik, hanya tambahan persediaan bahan baku dari pembelian saja yang dicatat dan mutasi berkurangnya bahan baku karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan. Metode persediaan fisik sangat cocok digunakan dalam penentuan biaya bahan baku perusahaan yang harga pokok produksinya dikumpulkan dengan metode harga pokok proses , sedangkan metode persediaan digunakan dalam perusahaan yang harga pokok produksi nya dikumpulkan dengan metode harga pokok pesanan.

Page 5: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

1. Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification Method)Setiap jenis bahan baku yang ada di gudang harus diberi tanda pada harga pokok per satuan berapa bahan baku tersebut dibeli. Setiap pembelian bahan baku yang harga pokok per satuannya berbeda dengan harga per satuan bahan baku yang ada di gudang harus dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda pada harga bahan tersebut. Metode ini merupakan metode yang paling teliti dalam penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi, namun sering kali tidak praktis.2. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO)Ø Dalam metode ini, penentuan biaya bahan baku beranggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang pertama masuk gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai. Yang jadi perhatian adalah anggapan aliran biaya tidak harus sesuai dengan aliran fisik bahan baku dalam produksi. 3. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO)Ø Dalam metode LIFO ini, penentuan harga pokok yang dipakai dalam produksi beranggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang terakhir masuk persediaan gudang, dipakai untuk menentukan harga pokok atas bahan baku yang pertama kali dipakai dalam produksi. 4. Metode Rata – Rata Bergerak (Moving Average Method)Ø Persediaan bahan baku yang ada di gudang dihitung harga pokok rata – rata nya, dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya. Setiap kali terjadi pembeliaan yang harga pokok per satuannya berbeda dengan harga pokok rata – rata persediaan yang ada di gudang, harus dilakukan perhitungan harga pokok rata – rata per satuan yang baru. Bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung harga pokoknya dengan mengalikan jumlah satuan bahan baku yang dipakai dengan harga pokok rata – rata per satuan bahan baku yang ada di gudang. 5. Metode Biaya StandarØ Bahan baku yang dibeli dicatat dalam kartu persediaan sebesar harga standar (standard price), yaitu harga taksiran yang mencerminkan harga yang diharapkan akan terjadi pada masa yang akan datang. Harga standar merupakan harga yang diperkirakan untuk tahun anggaran tertentu.

Page 6: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

PT. ALAM RAYA adalah perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jakarta, data persediaan bahan baku (raw material inventory) yang ada dalam catatan perusahaan adalah sebagai berikut :Persediaan Tanggal 1 Januari 1999 = 200 Kg @ Rp 100,00

Tanggal Jumlah (Kg) Harga / Kg12 Jan 1999 400 Rp 120

26 Jan 1999 500 Rp 9031 Jan 1999 100 Rp 110

Pembelian:

Tanggal Jumlah16 Jan 1995 50028 Jan 1995 300

Pemakaian:

Catatan:29 Jan 1999 Dikembalikan ke suplier sebanyak 100 Kg berasal dari pembelian tanggal 26 jan 199930 Jan 1999 Diterima oleh gudang bahan sebanyak 50 Kg dari bahan yang diminta tanggal 28 januari dan berasal dari persediaan awalPerhitungan fisik 31 Jan 1999 sebanyak 350 KgDari data diatas saudara diminta menghitung bahan baku yang dipakai (raw material used) bulan Jan 1999 dengan metode pencatatan fisik maupun Perpetual serta metode penilaian persediaan :a. Metode FIFO

Page 7: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

Jawaban :A. 1. metode Fisik FifoPersediaan (inventory)Per 1 Jan 1999 (awal = 200 Kg x Rp 100 ) Rp 20. 000Pembelian Bahan (raw material purchase) :Tgl 12/1/1999 = 400 x Rp 120 = Rp 48.000 20/1/1999 = 500 x Rp 90 = Rp 45.000 31/1/1999 = 100 x Rp 110 = Rp 11.000

Pembelian kotor (gross purchase) Rp104.000Pengembalian pembelian 100 x Rp 90 = (9.000)Pembelian bersih (net purchase) sebanyak 900 Kg Rp 95.000

Harga perolehan Bahan siap pakai (raw material available to use)1.100 Kg Rp 115.000Persediaan Bahan per 31 Jan 1999

100 x Rp 110 = Rp 11.000250 x Rp 90 = Rp 22.500

(Rp 33.500)

Harga perolehan bahan yang dipakai (raw material used) Rp 81.500

Page 8: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

KARTU PERSEDIAAN BAHAN

PT. Alam rayaSatuan : Nama Bahan : Minimum :EOQ : Kode : Maksimum : Nomor : Pesan :

Tanggal Masuk / Beli Keluar / Pakai Sisa Kuanti

tasBiaya satuan

Jumlah (Rp)

Kuan titas

BiayaSatuan

Jumlah (Rp)

Kuantitas

Biayasatuan

Jumlah (Rp)

1 jan 99 200 100 20.000 12 jan 99 400 120 48.000 200

400100120

20.00048.000

16 Jan 99 200300

100120

20.00036.000

100

120

12.000

26 Jan 99 500 90 45.000 100500

120 90

12.00045.000

28 Jan 99 100200

120 90

12.00018.000

300

90

27.000

29 Jan 99 (100 90 9.000) 200 90 18.000 30 Jan 99 (50 90 4.500) 250 90 22.500

31 Jan 99 100 110 11.000 250100

90110

22.50011.000

A.2. Perpetual Fifo

Page 9: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

2. Biaya tenaga kerjabiaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja.Biaya tenaga kerja merupakan salah satu biaya konversi (biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk).Penggolongan Kegiatan Tenaga Kerja Pada Perusahaan Menufaktur1. Berdasarkan fungsi pokok organisasi atau perusahaanFungsi pokok tersebut terdiri dari produksi, pemasaran dan administrasiFungsi pokok ini di perlukan untuk membedakan :Biaya tenaga kerja pabrik sebagai unsur harga pokok penjualanBiaya tenaga kerja non publik sebagi unsur biaya usaha2. Berdasarkan kegiatan-kegiatan departemen dalam perusahaan Departemen dalam perusahaan menufaktur dibedakan menjadi 2 yaitu :Departemen produksiDepartemen non produkiPenggolongan kegiatan tenaga kerja pada kedua depatemen ini untuk memudahkan pengendalian terhadap biaya tenaga kerja pada setiap departemen. 3. Menuurut jenis pekerjaanJenis pekerjaan menjadi dasar penetapan upah standar. Ex : operator, mandor, upah stndar untuk masing-masing jenis pekerjaan tersebut berbeada.4. Menurut hubungannya dengan produk, tenga kerja dibedakan menjadi :Tenaga kerja langsung adalah semua karyawan yang secara langsung ikut serta dalam produksi. Jasanya dapat di telusuri secara langsung pada produk dan upahnya merupakan bagian yang besar dalam memproduksi produk.Tenga kerja tidak langsung adalah kebalikan dari tenaga kerja langsung. Upahnya masuk dalam biaya tenga kerja tidak langsung, sebagai unsur biaya overhead pabrik dibebankan pada produk secara tidak langsung, tetapi melalui tarif biaya overhead pabrik yang ditentukanterlebih dahulu.

Page 10: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

Biaya tenaga kerja terdiri dari :Gaji dan upah reguler Insentif Premi lembur Biaya-biaya yang dihubungkan dengan tenaga kerja (Labor Related Cost)1. Gaji dan Upah RegulerPada perusahaan yang menggunakan harga pokok pesanan (job order costing), gaji dan upah dihitung berdasarkan :a. Kartu Hadir (clock card), mencatat jam kehadiran karyawan (jangka waktu jam hadir sampai pulang). Proses pencatatan :Setiap akhir minggu kartu hadir tiap karyawan dikirim ke bagian pembuat daftar gaji dan upah untuk dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah karyawan per minggu. b. Kartu Jam Kerja (job time ticket) menggunakan kartu hadir untuk melihat jam kerja dalam mengerjakan produk (biasanya untuk tenaga kerja langsung)Perhitungan Upah = tarif Upah x Jam KerjaProses pencatatan sama dengan menurut kartu hadir perusahaan yang menggunakan harga pokok proses tidak menggunakan kartu hadir dan kartu jam kerja, karena produksi dikerjakan secara masal untuk produk yang sama dan dalam jumlah yang sama sehingga tidak perlu distribusi biaya tenaga kerja

Page 11: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

Akuntansi biaya gaji dan upah dilakukan dalam 4 tahap pencatatan : Tahap I : Kartu hadir karyawan direkap untuk daftar gaji & upah bag. Akuntansi mencatat (jurnal) : BDP-Biaya tenaga kerja Rp. xxxBiaya overhead pabrik Rp. xxxBiaya adm dan umum Rp. xxx Biaya pemasaran Rp. xxx Gaji dan Upah Rp. xxx Tahap II :Berdasarkan daftar gajidan upah bag. Akuntansi membuat bukti kas keluar dan cek untuk pengambilan uang di bank Bag. Akuntansi mencatat (jurnal) :Gaji dan Upah Rp. xxx Utang PPh karyawan Rp. xxx Utang gaji dan upah Rp. xxx Tahap III :Setelah uang diambil dari bank harus ada ttd karyawan sbg bukti terima gaji : bag. Akuntansi menjurnal : Utang gaji dan upah Rp. xxx Kas Rp. xxxTahap IV :Penyetoran PPh ke kas negara, dicatat oleh bag. Akuntansi : Utang PPh karyawan Rp. xxx Kas Rp. xxx

Page 12: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

3. biaya overhead pabrikBiaya Overhead Pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.Biaya Overhead Pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara penggolongan :A. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya.a). Biaya bahan penolong Bahan yang tidak menjadi bagian dari produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian dari produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian dari produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produk yang dihasilakn. Dalam perusahaan percetakan misalnya, yang termasuk dalam bahan penolong antara lain : bahan perekat, tinta, minyak plumas, mesin cetak, komputer, dan lain sebgainya.b). Biaya reparasi Biaya reparasi dan pemeliharan berupa biaya suku cadang (sparepart) dan biaya bahan habis pakai (faktory suplies) atau persediaan yang lain serta pembelian jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharanaan, perumahan bangunan pabrik, mesin-mesin, kendaraan peralatan laboratorium dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrikc). Biaya tenaga kerja tak langsung Tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tak langsung tersebutTerdiri dari :-Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu seperti departemen pembangkit listrik, bengkel dan departemen gudang-Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi seperti kepala departemen produksi, karyawan administrasi pabrik atau mandor.

Page 13: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

d). Beban biaya yang timbul sebagai akibat penilaian aktiva tetap Biaya yang termasuk dalam kelompok ini adalah biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan equipmen, peralatan , alat kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan oleh pabrike). Beban biaya timbul sebagai akibat berlalunya waktu Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini adalah biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan dan biaya amortisasi kerugian trial-runf). Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan uang tunai Biaya overhead yang termasuk dalam kelompook ini antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.B. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Prilakunya Dalam Hubungan Dengan Perubahan Volume ProduksiPenggolongan Biaya Overhead Pabrik ini dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu :a. Biaya Overhead Pabrik variable adalah Biaya Overhead Pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.b. Biaya Overhead Pabrik tetap adalah Biaya Overhead Pabrik yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.c. Biaya Overhead Pabrik semivasiabel adalah Biaya Overhead Pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya Overhead Pabrik yang bersifat semivariabel dipecah menjadi dua unsur yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

Page 14: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

C. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya Dengan DepartemenDitinjau dari hubungan dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik, Biaya Overhead Pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :a. Biaya Overhead Pabrik langsung departemen adalah Biaya Overhead Pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati departemen tersebut.b. Biaya Overhead Pabrik tidak langsung departemen adalah Biaya Overhead Pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.

Page 15: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

Menghitung Tarif Biaya Overhead PabrikTarif Biaya Overhead Pabrik dipecah menjadi dua macam yaitu :a. Tarif Biaya Overhead Pabrik tetapb. Tarif Biaya Overhead Pabrik variabelDalam Akuntansi Biaya terdapat dua pendapat mengenai elemen biaya yang dimasukan dalam harga pokok produksi.Pendapat pertama mengatakan bahwa semua biaya produksi merupakan harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan Biaya Overhead Pabrik, baik yang berprilaku tetap maupun yang variabel. Pendapat kedua mengatakan bahwa harga pokok produksi hanya terdiri dari biaya-biaya produksi yang berprilaku variabel saja jadi harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan Biaya Overhead Pabrik variabel.

Page 16: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK KEPADA PRODUK ATAS DASAR TARIFTarif Biaya Overhead Pabrik yang ditentukan di muka kemudian digunakan untuk membebankan Biaya Overhead Pabrik kepada produk yang diproduksi. Bila menggunakan metode full costing di dalam penentuan harga pokok produksinya, maka pembebanan menggunakan tarif Biaya Overhead Pabrik Variabel dan tarif biaya overhead tetap sedangkan bila menggunakan metode variable costing, maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik menggunakan tarif Biaya Overhead Pabrik variabel saja.PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA

Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan untuk dibandingkan dengan Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Selisih yang terjadi antara Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka dengan Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi merupakan Biaya Overhead Pabrik yang lebih atau kurang dibebankan (over or underapplied factory overhead cost).Selisih Biaya Overhead Pabrik dipecah menjadi dua macam selisih (variances)sebagai berikut :1. Selisih anggaran (Budget Variance) adalah selisih yang menunjukan perbedaan antara biaya yang sesungguhnya terjadi dengan taksiran biaya yang seharusnya dikeluarkan menurut anggaran.2. Selisih kapasitas (Idle Capacity Variance) adalah selisih kapasitas disebabkan karna tidak dipakainya atau dilampauinya kapasitas yang dianggarkan.Terjadiya selisih tersebut disebabkan beberapa faktor yaitu :a. Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi lebih besar atau lebih kecil bila di bandingkan dengan Biaya Overhead Pabrik yang dianggarkan.b. Kegiatan produksi lebih besar atau kurang untuk menyerap bagian Biaya Overhead Pabrik tetap untuk bulan tertentu.c. Selisih Biaya Overhead Pabrik mungkin terjadi sebagai akibat factor-faktor musiman.

Page 17: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK KEPADA PRODUK ATAS DASAR TARIFTarif Biaya Overhead Pabrik yang ditentukan di muka kemudian digunakan untuk membebankan Biaya Overhead Pabrik kepada produk yang diproduksi. Bila menggunakan metode full costing di dalam penentuan harga pokok produksinya, maka pembebanan menggunakan tarif Biaya Overhead Pabrik Variabel dan tarif biaya overhead tetap sedangkan bila menggunakan metode variable costing, maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik menggunakan tarif Biaya Overhead Pabrik variabel saja.PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA

Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan untuk dibandingkan dengan Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Selisih yang terjadi antara Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka dengan Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi merupakan Biaya Overhead Pabrik yang lebih atau kurang dibebankan (over or underapplied factory overhead cost).Selisih Biaya Overhead Pabrik dipecah menjadi dua macam selisih (variances)sebagai berikut :1. Selisih anggaran (Budget Variance) adalah selisih yang menunjukan perbedaan antara biaya yang sesungguhnya terjadi dengan taksiran biaya yang seharusnya dikeluarkan menurut anggaran.2. Selisih kapasitas (Idle Capacity Variance) adalah selisih kapasitas disebabkan karna tidak dipakainya atau dilampauinya kapasitas yang dianggarkan.Terjadiya selisih tersebut disebabkan beberapa faktor yaitu :a. Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi lebih besar atau lebih kecil bila di bandingkan dengan Biaya Overhead Pabrik yang dianggarkan.b. Kegiatan produksi lebih besar atau kurang untuk menyerap bagian Biaya Overhead Pabrik tetap untuk bulan tertentu.c. Selisih Biaya Overhead Pabrik mungkin terjadi sebagai akibat factor-faktor musiman.

Page 18: biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP

Atas dasar prinsip inilah dikenal dengan adanya pembagian struktur organisasi menjadi departemen produksi dan departemen jasa untuk kegiatan yang dilakukan di pabrik.a. Departemen produksi (producing department)Merupakan departemen (bagian) di dalam pabrik yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi/produk akhir, dan menjadi bagian secara langsung memproses barang jadi. BOP yang terjadi di departemen produksi dikenal sebagai BOP langsung.b. Departemen jasa (service department)Merupakan departemen (bagian) di pabrik yang menyediakan jasanya dan secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi. Biaya yang terjadi di departemen (bagian) jasa ini mungki sebagian dari jasa yang disediakan digunakan sendiri. Dengan demikian BOP yang terjadi di departemen jasa ini lebih dikenal sebagai BOP tidak langsung.

Berdasarkan uraian tersebut dapat diklasifikasikan dua jenis biaya overhead pabrik, sesuai tanggung jawab masing-masing departemen (bagian) yakni:a. BOP langsung (direct departmental overhead expensees) adalah BOP yang terjadi di departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut. Contoh biaya ini adalah gaji mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin dan biaya bahan penolong.b. BOP tidak langsung (indirect departmental overhead expenses) adalah BOP yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contoh BOP ini adalah biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik (dengan asumsi gedung pabrik digunakan oleh beberapa departemen produksi).