Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

34
Kristin Rosalina AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU, TENAGA KERJA, OVERHEAD PABRIK, & FUNCTIONAL COSTING SYSTEM ( JOB ORDER)

description

AKUNTANSI BIAYA

Transcript of Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Page 1: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Kristin Rosalina

AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU, TENAGA KERJA, OVERHEAD PABRIK, &

FUNCTIONAL COSTING SYSTEM (JOB ORDER)

Page 2: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

ALIRAN BIAYA MANUFAKTUR

Biaya pembelian Bahan baku

Persediaan Bahan Baku

Barang Dalam Proses (BB, BTKL,

BOP)

Biaya Overhead

Pabrik

Tenaga Kerja

Langsung

Persediaan Barang Jadi

Harga Pokok Penjualan

Prinsip:Actual Costing/ Normal Costing/

Standard Costing

Page 3: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

(c) 2009 Pearson Prentice Hall. All rights reserved.

COMPARISON OF ALTERNATIVE INVENTORY COSTING SYSTEMS

Direct Manufacturing Cost

Actual Costing Normal Costing Standard Costing

Actual Prices

X

Actual Quantity

of inputs used

Actual Prices

X

Actual Quantity

of inputs used

Standard prices

X

Standard Quantity

of inputs allowed

for actual output achieved

Page 4: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

(c) 2009 Pearson Prentice Hall. All rights reserved.

COMPARISON OF ALTERNATIVE INVENTORY COSTING SYSTEMS

Variable Indirect Manufacturing Cost

Actual Costing Normal Costing Standard Costing

Actual variable indirect rates

X

Actual quantity of cost-allocation

bases used

Budgeted variable indirect rates

X

Actual quantity of cost-allocation

bases used

Standard variable indirect rates

X

Standard quantity of cost-allocation

bases allowed for actual output

achieved

Page 5: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

(c) 2009 Pearson Prentice Hall. All rights reserved.

COMPARISON OF ALTERNATIVE INVENTORY COSTING SYSTEMS

Fixed Indirect Manufacturing Cost

Actual Costing Normal Costing Standard Costing

Actual fixed

indirect rates

X

Actual quantity

of cost-allocation

bases used

Budgeted fixed

indirect rates

X

Actual quantity

of cost-allocation

bases used

Standard fixed

indirect rates

X

Standard quantity

of cost-allocation bases allowed for

actual output achieved

Page 6: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Saat membeli bahan (15.600.000 bahan baku langsung & Rp. 4.400.000 bahan pembantu)

Pemakaian bahan baku langsung Rp. 14.900.000

Pemakaian bahan pembantu Rp. 1.600.000

PERLAKUAN AKUNTANSI: BAHAN BAKU

1 Maret

Persediaan Bahan 20,000,000 Hutang Dagang 20,000,000

4 Maret

Barang Dalam Proses 14,900,000 Persediaan Bahan 4,900,000

4 Maret

Pengendali Overhead Pabrik 1,600,000 Persediaan Bahan 1,600,000

Page 7: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Persediaan Bahan 1-Mar Perbelian BB 15,600,000 4-Mar Pemakaian BB 14,900,000

Pembelian B Pembantu 4,400,000 4-Mar Pemakaian B Pembantu 1,600,000

31-Mar Saldo 3,500,000

Page 8: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

CONTOH: MATERIAL REQ. FORM

PT J ayawijaya Steel

No MRF MRF2405 Tanggal 06-Okt-09

J l. Raya Sudirman 101 Cilegon

Kode Pesanan SO-091102 Spesifikasi Tabung Gas

Material Requisition Form J enis Persediaan Bahan Baku & FOH Kode Rekening di Kredit Divisi Tujuan Peleburan

Nama Barang Kuantitas Harga Pokok

Rek. Di debit Satuan

Diminta

Satuan J umlah Tembaga Ton 100 BBM Liter 500 Pelumas Liter 100 Nitrogen Kg 120 Kuningan Ton 150 Diminta Oleh Disetujui Oleh Diserahkan Oleh

Ka. Dep. Peleburan Ka. Dep. Produksi Ka. Dep. Gudang

Page 9: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Total pembayaran gaji tenaga kerja di pabrik Rp. 9.200.000.

Total kewajiban pembayaran gaji tenaga produksi terdiri dari: tenaga kerja langsung (240 Jam TKL dengan tariff per jam TKL Rp. 30.000) & sisanya adalah utang gaji kepada mandor pabrik dan tenaga pemeliharaan fasilitas produksi

PERLAKUAN AKUNTANSI: TENAGA KERJA

20 Maret

Beban Gaji Produksi 9,200,000 Utang Gaji 9,200,000

20 Maret

Barang Dalam Proses 7,200,000 Beban gaji Produksi 2,000,000

20

Maret Pengendali Overhead Pabrik 2,000,000 Beban gaji Produksi 2,000,000

Page 10: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Utang Gaji 20-Mar Beban Gaji TKL 7,200,000

20-Mar Beban Gaji TKTL 2,000,000

31-Mar Saldo 9,200,000

Page 11: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

CONTOH: JOB TIME TICKET

PT J ayawijaya Steel No J TT OK-06

J l. Raya Sudirman 101 Cilegon Dept. Peleburan

Bulan Oktober

KARTU J AM KERJ A

Nama Aktivitas J am Tarif Total

Noor SO-091001 150 Rp65.000 Rp9.750.000

Achmad SO-091002 160 Rp55.000 Rp8.800.000

Ihsan SO-091003 130 Rp45.000 Rp5.850.000

Rp24.400.000

Disiapkan Oleh Disetujui Oleh

Ka. Dep. Persiapan

Ka. Dep. Produksi

Page 12: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Biaya overhead pabrik aktual (actual costing) VS Biaya overhead pabrik dibebankan (normal costing) Terdapat beberapa BOP yang jumlah aktual pemakaiannya

langsung bisa dideteksi pada saat tepat setelah proses produksi selesai (pada saat terjadinya). Contohnya: pemakaian bahan baku tidak langsung.

Ada pula beberapa BOP yang jumlah aktual pemakaiannya tidak bisa langsung dideteksi tepat pada saat proses produksi selesai, melainkan di akhir periode. Contohnya: biaya tagihan listrik.

Oleh karena permasahan tersebut diatas, pada prinsip normal costing, untuk kepentingan penghitungan biaya & harga jual produk, BOP yang digunakan dalam perhitungan HPP awal mulanya menggunakan BOP Dibebankan (bukan aktual). Adapun selisih antara BOP dibebankan dan BOP aktual akan disesuaikan di setiap akhir periode.

KONSEP DASAR BOP DIBEBANKAN

Page 13: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

PENGHITUNGAN BOP DIBEBANKAN

Dasar pembebanan (alokasi) yang bisa digunakan: Output unit Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung Jam Tenaga Kerja Langsun Jam Mesin

Page 14: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP
Page 15: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Kapasitas Teoritis: Merupakan kapasitas terkait dengan fsailitas produksi yang mampu digunakan pada tingkat kegunaan (kecepatan) penuh (kondisi ideal) tanpa adanya gangguan.

Kapasitas Praktis: Kapasitas teoritis yang disesuaikan dengan berbagai gangguan yang terjadi seperti kegagalan, kerusakan, aktivitas perbaikan, serta aktivitas pemeliharaan.

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan: Mengacu pada jumlah output yang diperkirakan akan diproduksi selama periode-periode yang dimaksud. Cenderung berfluktuasi dari satu periode ke periode berikutnya karena peningkatan atau penurunan dalam produksi.

Kapasitas Normal: Ditentukan dengan melihat trend rata-rata aktivitas pada beberapa periode sebelumnya. Observasi tersebut dimaksudkan untuk meratakan fluktuasi yang terjadi.

DASAR ESTIMASI ANGGARAN (BOP & DASAR PEMBEBANAN)

Page 16: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Akt

ivit

as

Periode

Kapasitas Teoritis

Kapasitas Praktis

Kapasitas Normal

Aktual Diperkirakan

Page 17: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Kapasitas Produksi

Normal Aktual

Diperkirakan Praktis Teoritis

Persentase dari kapasitas Teoritis 70% 80% 90% 100%

Dasar Aktivitas: J am Mesin (Persentase dari Kapasitas Teoritis)

350 400 450 500

Anggaran BOP

Tetap Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

variabel Rp 3,500,000 Rp 4,000,000 Rp 4,500,000 Rp 5,000,000

Total Rp 5,500,000 Rp 6,000,000 Rp 6,500,000 Rp 7,000,000

Tarif Overhead Per jam Mesin

Tetap Rp 5,714 Rp 5,000 Rp 4,444 Rp 4,000

variabel Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000

Total Rp 15,714 Rp 15,000 Rp 14,444 Rp 14,000

Page 18: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

BOP Aktual (Dari pembahasan sebelumnya)

BOP Aktual lainnya hanya dicatat di akhir periode akuntansi: beban penyusutan gedung pabrik untuk bulan Maret 2011 adalah sebesar Rp. 1.100.000; Beban penyusutan mesin pabrik untuk bulan Maret sebesar Rp. 1.500.000, tagihan utilitas pabrik untuk bulan Maret sebanyak Rp.1.000.000, dan beban asuransi bangunan pabrik adalah sebesar Rp. 500.000.

PERLAKUAN AKUNTANSI: BOP AKTUAL

4 Maret

Pengendali Overhead Pabrik 1,600,000 Persediaan Bahan 1,600,000

20

Maret Pengendali Overhead Pabrik 2,000,000 Beban gaji Produksi 2,000,000

31 Maret

Pengendali Overhead Pabrik 4,100,000 Akumulasi Penyusutan pabrik 1,100,000 Akumulasi Penyusutan Mesin 1,500,000 Kas 1,000,000 Asuransi Dibayar Dimuka 500,000

Page 19: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Diketahui: kebijakan penentuan tariff BOP menggunakan jam tenaga kerja langsung. Untuk bulan Maret 2011, diketahui anggaran BOP Rp. Rp. 8.000.000, jam TKL dianggarkan untuk bulan Maret sebesar 250 jam TKL; sedangkan jam TKL Aktual sebesar 240 Jam TKL.

PERLAKUAN AKUNTANSI: BOP DIBEBANKAN

Tarif Overhead = Rp. 32.000 Per jam tenaga Kerja Langsung BOP Dibebankan = Tarif Overhead Per jam TKL X jam TKL Aktual BOP Dibebankan = Rp. 32.000 X 240* BOP Dibebankan = Rp. 7.680.000

20 Maret

Barang Dalam Proses 7,680,000 Biaya Overhead Dibebankan 7,680,000

Page 20: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Pengendali Biaya Overhead Pabrik 4-Mar Pemakaian B Pembantu 1,600,000 31-Mar BOP Dibebankan 7,680,000

20-Mar Beban Gaji TKTL 2,000,000

Selisih BOP 20,000 31-Mar Ak. Peny. Pabrik 1,100,000

31-Mar Ak.Peny. Mesin 1,500,000 31-Mar Kas 1,000,000 31-Mar Asuransi Dibayar Dimuka 500,000 31-Mar Saldo 0

Page 21: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Di akhir periode, akun biaya overhead pabrik dibebankan selanjutnya ditutup kea ke dalam akun pengendali overhead

SELISIH BOP DIBEBANKAN DAN BOP AKTUAL

31 Maret

Biaya Overhead Dibebankan 7,680,000 Pengendali Overhead Pabrik 7,680,000

31

Maret Selisih BOP 20,000 Pengendali Overhead Pabrik 20,000

31

Maret Harga Pokok Penjualan 20,000 Selisih BOP 20,000

Page 22: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Persediaan Barang Dalam Proses 4-Mar Pemakaian BB 14,900,000 28-Mar Transfer ke Barang J adi 29,780,000

20-Mar Beban gaji TKL 7,200,000 20-Mar BOP Dibebankan 7,680,000 31-Mar Saldo 0

Persediaan Barang J adi

28-Mar Transfer dari BDP 29,780,000 29-Mar Penjualan 29,780,000 31-Mar Saldo 0

Harga Pokok Penjualan 29-Mar Penjualan 29,780,000

31-Mar Selisih BOP 20,000 31-Mar Saldo 0

Penjualan 29-Mar Ke Pemesan 404 38,714,000

Page 23: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Costing System

Depend on variety of

services or products

Page 24: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Process or job-order costing?

Process or job-order costing?

Page 25: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Characteristics of Job-Order CostingCharacteristics of Job-Order Costing Wide-variety of services

or products that are quite distinct from each other

Cost accumulated by job

Unit cost computed by dividing total job costs by units produced on that job

BEAT

SOUTH

HIGH

Page 26: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Characteristics of Process CostingCharacteristics of Process Costing Produce large quantities of

similar or homogeneous products

Cost accumulated by process or department for a given period of time

Unit cost computed by dividing process costs of period by the units produced in the period

Page 27: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

J ob Order Costing System Process Costing System Digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk heterogen (bervariasi) namun setiap variasi diproduksi dalam jumlah yang terbatas (sedikit)

Digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk homogen namun dalam julah/ kapasitas yang besar/ masal.

Biaya diakumulasikan berdasarkan setiap pesanan.

Biaya diakumulasikan berdasarkan proses yang ada di masing-masing departemen dalam satu periode tertentu.

Biaya per unit diperoleh dengan cara membagi total biaya dengan jumlah unit yang dihasilkan

Biaya per unit diperoleh dengan cara membagi biaya yang terjadi dalam proses di satu periode waktu dengan total unit yang diproses dan diselesaikan pada periode tersebut.

Page 28: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP
Page 29: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

1. Identify the Job that is the Chosen Cost Object

2. Identify the Direct Costs of the Job3. Select the Cost-Allocation base(s) to use

for allocating Indirect Costs to the Job4. Match Indirect Costs to their respective

Cost-Allocation base(s)

Page 30: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

5. Calculate an Overhead Allocation Rate:• Budgeted OH Costs ÷ Budgeted OH Allocation Base

6. Allocate Overhead Costs to the Job:• OH Allocation Rate x Actual Base Activity For the Job

7. Compute Total Job Costs by adding all direct and indirect costs together

Page 31: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

BEBERAPA JURNAL TERKAIT

Pembelian BB & Bahan PenolongPengakuan beban tenaga kerja pabrikPengakuan BOP (pemakaian/ terjadinya

BOP Aktual)Penggunaan BBDistribusi beban gaji tenaga kerja

(langsung, tidak langsung/ BOP, & beban komersial)

Pembebanan BOPPenyelesaian pesananPenjualan produk

Page 32: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP
Page 33: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

DateDepartmentJob

Authorized Signature

Description Quantity Cost/Unit Total Cost

Jim Lawson

Buckles 10 $30 $300

Material Requisition Number 12January 11, 2004

Briefcase

Assembly

Page 34: Akuntansi Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, Dan BOP

Authorized Signature

Start Time Stop Time Total Time Hourly Rate Amount Job Number

Jim Lawson

Job Time TicketNumber 8

Employee Number Name Date

8:00 10:00 2 $9 $18 Backpacks10:00 11:00 1 9 9 Briefcases11:00 12:00 1 9 9 Backpacks1:00 5:00 4 9 36 Backpacks

4

Ed Wilson

January 12, 2003

Department Supervisor