Biaya Standar

5
Indra Sukma Subagio MAKSI-AM-TI4-G4 12030114420097 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL Jika standar terlalu ketat dan tidak pernah dapat dicapai akan membuat pekerja frustasi dan tingkat kinerja menjadi menurun, sedangkan jika standar yang ditetapkan menantang dan dapat dicapai, cenderung menghasilak tingkat kinerja yang tinggi, khususnya jika para individu yang bertanggungjawab dilibatkan dalam penetapan standar tersebut. Dua alasan untuk penerapan system biaya standar sering disebutkan untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk. Perencanaan dan Pengendalian System pengendalian anggaran membandingkan biaya actual dengan biaya yang dianggarkan dengan menghitung variansi, yaitu erbedaan antara biaya actual dan biaya yang direncanakan untuk tingkat aktivitas actual. Dengan melakukan pemisahan tersebut manajer memiliki inforasi lebih banyak yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengendalian operasional. Perhitungan Harga Pokok Perhitungan harga pokok produk standar memiliki beberapa keuntungan disbanding perhitungan biaya normal dan perhitungan biaya actual. Yang pertamamemiliki kapasitas lebih untuk pengendalian dan memberikan informasi biaya per unit yang dapat digunakan untuk keputusan penentuan harga. Biaya Produk Standar Dalam perusahaan manufaktur biaya standar per unit adalah jumlah biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langusng, dan overhead. Lembar biaya standar memberikan perincian yang mendasari biaya standar per unit. Standar kuantitas unit dapat digunakan untuk menghitung jumlah input yang dimungkinkan untuk output actual. Rumus perhitungan kuantitas standar bahan baku yang diizinkan (SQ), dan jam standar yang diizinkan (SH) dengan rumus sebagai berikut : Variansi Harga dan Efisiensi Total variansi anggaran adalah perbedaan antara biaya actual input dan biaya yang direncanakan, dengan rumus sebagai berikut : SQ = Standar Kuantitas Unit x Output Aktual Total Variansi = (AP x AQ) –

description

Resume Biaya Standar

Transcript of Biaya Standar

Page 1: Biaya Standar

Indra Sukma Subagio MAKSI-AM-TI4-G412030114420097

BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

Jika standar terlalu ketat dan tidak pernah dapat dicapai akan membuat pekerja frustasi dan tingkat kinerja menjadi menurun, sedangkan jika standar yang ditetapkan menantang dan dapat dicapai, cenderung menghasilak tingkat kinerja yang tinggi, khususnya jika para individu yang bertanggungjawab dilibatkan dalam penetapan standar tersebut. Dua alasan untuk penerapan system biaya standar sering disebutkan untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk.

Perencanaan dan PengendalianSystem pengendalian anggaran membandingkan biaya actual dengan biaya yang dianggarkan

dengan menghitung variansi, yaitu erbedaan antara biaya actual dan biaya yang direncanakan untuk tingkat aktivitas actual. Dengan melakukan pemisahan tersebut manajer memiliki inforasi lebih banyak yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengendalian operasional. Perhitungan Harga Pokok

Perhitungan harga pokok produk standar memiliki beberapa keuntungan disbanding perhitungan biaya normal dan perhitungan biaya actual. Yang pertamamemiliki kapasitas lebih untuk pengendalian dan memberikan informasi biaya per unit yang dapat digunakan untuk keputusan penentuan harga. Biaya Produk Standar

Dalam perusahaan manufaktur biaya standar per unit adalah jumlah biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langusng, dan overhead. Lembar biaya standar memberikan perincian yang mendasari biaya standar per unit. Standar kuantitas unit dapat digunakan untuk menghitung jumlah input yang dimungkinkan untuk output actual. Rumus perhitungan kuantitas standar bahan baku yang diizinkan (SQ), dan jam standar yang diizinkan (SH) dengan rumus sebagai berikut :

Variansi Harga dan EfisiensiTotal variansi anggaran adalah perbedaan antara biaya actual input dan biaya yang direncanakan, dengan rumus sebagai berikut :

Dimana : AP = Harga actual per unitAQ = Kuantitas input actual yang digunakanSP = Standar harga per unit suatu input

Keputusan Untuk MenyelidikiVariansi besar dari standar menyebabkan suatu penyelidikan. Sebagai prinsip umum, suatu penyelidikan seharusnya dilakukan hanya jika manfaat yang diperkirakan lebih banyak dari biaya yang diperkirakan. Namun hal tersebut bukanlah perkaramudah, manajer perlu mempertimbangkan apakah akan timbul variansi kembali setelahnya. Menentukan signifikansi variansi adalah dengan kisaran. Ada 2 buah kisaran yang dapat diterima yang disebut dengan batas pengendalian.

Variansi Bahan Baku LangsungPendekatan tiga cabang dan pendekatan rumus bisa dihunakan untuk menghitung harga bahan baku dan variansi penggunaan.

SQ = Standar Kuantitas Unit x Output AktualSH = Standar Unit Tenaga Kerja x Output Aktual

Total Variansi = (AP x AQ) – (SP x SQ)

Page 2: Biaya Standar

Indra Sukma Subagio MAKSI-AM-TI4-G412030114420097

1. Pendekatan KolomBanyak yang berpendapat pendekatan ini lebh mudah daripada menggunakan pendekatan rumus.

2. Pendekatan RumusVariansi bahan baku dapat dihitung secara terpisah, dengan rumus sebagai berikut :

MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ)Atau secara factor, memiliki :

MPV = (AP-SP) AQDimana :AP = Harga actual per unitSP = Harga standar per unitAQ = Kuantitas actual bahan aku yang digunkanLangkah pertama dalam analisis variansi adalah memutuskan apakah variansi signifikan atau

tidak. Jika dinilai tidak signifikan, tidak ada langkah lebih jauh diperlukan. Variansi harga bahan baku dapat dihitung pada satu dari dua poin : (1) ketika bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi, atau (2) ketika mereka dibeli. Jika variansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, AQ perlu diredefinisikan sebagai kuantitas aktual input yang dibeli, dari pada bahan baku yang digunakan secara aktual. Oleh karena bahan baku yang dibeli dapat berbeda dari bahan baku yang digunakan, keseluruhan variansi anggaran bahan baku tidak mesti jumlah variansi harga bahan baku dan variansi bahan baku yang digunakan.

Variansi penggunaan bahan baku (materials usage variance-MUV) mengukur perbedaan antara bahan baku langsung secara actual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output aktual.

Rumus untuk menghitung variansi ini adalah :MUV = (SP x AQ) – (SP x SQ)

Atau dengan pemfaktoran, kita akan mendapat rumus :MUV = (AQ – SQ) SP

Dimana :AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakanSQ = Kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output actualSP = Harga standar per unit

Variansi Tenaga Kerja LangsungVariansi tarif (harga) dan efisiensi (penggunaan) untuk tenaga kerja dapat dihitung baik dengan

menggunakan pendekatan kolom atau pendekatan rumus. Variansi Tarif Tenaga Kerja (labor rate variance-LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar :

LRV = (AR x AH) – (SR x AH)Atau dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan rumus :

LRV = (AR – SR) AHDimana :AR = Tarif upah aktual per jamSR = Tarif upah standar per jamAH = Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakanVariansi Efisiensi Tenaga Kerja (labor efficiency variance-LEV) mengukur perbedaan antara jam

tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan :LEV = (AH x SR) – (SH x SR)

Atau kita akan mendapat rumus dengan pemfaktoran :

Page 3: Biaya Standar

Indra Sukma Subagio MAKSI-AM-TI4-G412030114420097

LEV = (AH – SH) SRDimana :AH = Jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakanSH = Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakanSR = Tarif upah standar per jam

Variansi Biaya OverheadVariansi overhead total, yaitu perbedaan antara overhead yang dibebankan dan yang actual,

juga dibagi menjadi berbagai variansi komponen. Berapa banyak variansi komponen yang dihitung, tergantung pada metode analisis variansi yang digunakan. Variansi total overhead variabel dibagi menjadi dua komponen yaitu :variansi pengeluaran overhead variable dan variansi efisiensi overhead variable. Variansi Pengeluaran Overhead Variabel

Variansi total overhead variabel adalah perbedaan antara overhead variabel yang aktual dengan yang dibebankan. Mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara tarif aktual overhead variabel (actual variable overhead rate-AVOR) dan tarif standar overhead variabel (standard variable rate-SVOR). Tarif aktual overhead variabel adalah overhead variabel aktual dibagi dengan jam actual.

Rumus menghitung variansi pengeluaran overhead variabel adalah :Variansi pengeluaran overhead variable = (AVOR x AH) – (SVOR x AH)

= (AVOR – SVOR) AHVariansi pengeluaran overhead variabel serupa akan tetapi tidak sama dengan variansi harga

bahan dan tenaga kerja; terdapat beberapa perbedaan konseptual. Variansi pengeluaran overhead variabel dapat muncul karena harga-harga pada tiap bagian overhead variabel telah meningkat atau menurun. Overhead variabel diasumsikan bervariasi sejalan dengan perubahan volume produksi. Jadi, overhead variabel berubah sesuai proporsi perubahan jam tenaga kerja langsung yang digunakan.

Variansi efisiensi dihitung dengan menggunakan rumus berikut :Variansi efisiensi overhead variable = (AH – SH) SVOR

Variansi Overhead TetapVariansi total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual dan overhead

tetap yang dibebankan, dimana overhead tetap yang dibebankan diperoleh dengan mengkalikan tarif standar overhead tetap dengan jam standar yang diizinkan untuk output aktual. Jadi overhead tetap yang dibebankan adalah :

Overhead tetap yang dibebankan = Tarif standar overhead tetap x Jam standarVariansi pengeluaran overhead tetap didefinisikan sebagai perbedaan antara overhead tetap

aktual dan overhead tetap yang dianggarkan.Overhead tetap dibuat dari beberapa bagian terpisah seperti gaji, penyusutan, pajak dan

asuransi. Oleh karena banyak biaya overhead tetap terutama dipengaruhi oleh keputusan jangka panjang dan bukan oleh perusahaan dalam tingkat produksi, variansi anggaran biasanya kecil. Oleh karena overhead tetap dibuat dari banyak bagian terpisah, perbandingan lini per lini dari biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual, memberikan informasi lebih banyak tentang penyebab variansi pengeluaran. Variansi volume overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap yang dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan. Variansi volume mengukur pengaruh perbedaan output aktual dari output yang digunakan di awal tahun, untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead tetap.

Dengan mengansumsikan variansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat bahwa tanggung jawab umum atas variansi ini seharusnya dibebankan pada departemen produksi. Tetapi kadangkala penyelidikan terhadap alasan variansi volume yang signifikan dapat mengungkapkan penyebabnya adalah faktor di luar kendali produksi.

Page 4: Biaya Standar

Indra Sukma Subagio MAKSI-AM-TI4-G412030114420097