Bhn Sk1 Blok Gastro

2
Terjadinya karies Karies gigi merupakan suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat sehingga timbul destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya karies yaitu individu yang rentan, tersedianya karbohidrat di rongga mulut yang cukup, terbentuknya plak, dan banyaknya mikroorganisme kariogenik seperti Streptococcus mutans (Prakash et al.,2012). Streptococcus mutans bersama dengan beberapa bakteri jenis lain akan berkolonisasi di permukaan luar dari gigi untuk membentuk plak. Jika plak yang terbentuk tidak dibersihkan secara manual dengan menggunakan sikat gigi atau secara alamiah dengan menggunakan metode pembersihan berupa saliva, asam yang dihasilkan bakteri sebagai hasil metabolisme karbohidrat di gigi akan menyebabkan demineralisasi dari enamel. Fisura dan celah dari permukaan gigi adalah tempat yang paling sering terjadinya kerusakan gigi. Seiring berjalannya waktu, karies akan menyebar hingga ke bagian dentin, yang menyebabkan terbentuknya kavitas dari enamel dan penetrasi menuju ke bagian pulpa. Jika karies sudah mencapai pulpa, keadaan ini disebut dengan pulpitis akut. Pada fase akut, dimana infeksi pulpa masih terbatas, gigi menjadi sensitif terhadap perkusi, rasa dingin dan rasa panas. Rasa nyeri di sekitar daerah infeksi akan hilang jika stimulus yang merangsang dihilangkan (Kasper et al., 2005). Prakash, P., Subramaniam, P., Durgesh, B.H., Konde, S., 2012. Prevalence of early childhood caries and associated risk factors in preschool children of urban Bangalore, India: A cross-sectional study. European Journal of Dentistry 6 (4) : 141-152 Kasper, D.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Fauci,A.S., Jameson, J.L., Longo, D.L., 2005. Oral Manifestations of Disease. Harrison’s Principle of Internal Medicine 16th Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc, 194-196.

description

gastrointestinal

Transcript of Bhn Sk1 Blok Gastro

Page 1: Bhn Sk1 Blok Gastro

Terjadinya karies

Karies gigi merupakan suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat sehingga timbul destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya karies yaitu individu yang rentan, tersedianya karbohidrat di rongga mulut yang cukup, terbentuknya plak, dan banyaknya mikroorganisme kariogenik seperti Streptococcus mutans (Prakash et al.,2012).

Streptococcus mutans bersama dengan beberapa bakteri jenis lain akan berkolonisasi di permukaan luar dari gigi untuk membentuk plak. Jika plak yang terbentuk tidak dibersihkan secara manual dengan menggunakan sikat gigi atau secara alamiah dengan menggunakan metode pembersihan berupa saliva, asam yang dihasilkan bakteri sebagai hasil metabolisme karbohidrat di gigi akan menyebabkan demineralisasi dari enamel. Fisura dan celah dari permukaan gigi adalah tempat yang paling sering terjadinya kerusakan gigi. Seiring berjalannya waktu, karies akan menyebar hingga ke bagian dentin, yang menyebabkan terbentuknya kavitas dari enamel dan penetrasi menuju ke bagian pulpa. Jika karies sudah mencapai pulpa, keadaan ini disebut dengan pulpitis akut. Pada fase akut, dimana infeksi pulpa masih terbatas, gigi menjadi sensitif terhadap perkusi, rasa dingin dan rasa panas. Rasa nyeri di sekitar daerah infeksi akan hilang jika stimulus yang merangsang dihilangkan (Kasper et al., 2005).

Prakash, P., Subramaniam, P., Durgesh, B.H., Konde, S., 2012. Prevalence of early childhood caries and associated risk factors in preschool children of urban Bangalore, India: A cross-sectional study. European Journal of Dentistry 6 (4) : 141-152

Kasper, D.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Fauci,A.S., Jameson, J.L., Longo, D.L., 2005. Oral Manifestations of Disease. Harrison’s Principle of Internal Medicine 16th Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc, 194-196.

Hubungan sakit mengunyah dengan keluhan

Templer, Jerry W MD. 2013. Parotitis. http://emedicine.medscape.com/article/882461-overview - Diakses April 2014

Kelenjar parotis berhubungan dengan ramus mandibularis dan otot-otot mastikasi yang akan menyebabkan tekanan saat mengunyah. Mekanisme tekanan dan system parasimpatis adalah yang menganalisia jumlah input yang masuk yang menyebabkan kelenjar mensekresi saliva dalam jumlah dan kualitas yang tepat ke rongga mulut.

Page 2: Bhn Sk1 Blok Gastro

Pembahasan: jadi Inflamasi pada kelenjar parotis yang salah satunya disebabkan parotitis akan menyebabkan tekanan pada kelenjar yang bengkak dan menyebabkan sakit saat mengunyah.