BHJL

7
Obat-obatan yang digunakan dalam Bantuan Hidup Jantung Lanjut (BHJL) Tujuan Pembelajaran : 1. Mengetahui jenis obat-obatan untuk mengoptimalkan curah jantung dan tekanan darah 2. Mengetahui jenis obat-obatan antiaritmia 3. Memahami mekanisme kerja dan dosis pemberian obat-obatan tersebut Obat-obatan untuk mengoptimalkan curah jantung dan tekanan darah Obat-obatan ini meliputi : 1. Epinefrin 2. Vasopresin 3. Norepinaphrine 4. Dopamin 5. Dobutamin 6. Amrinone dan Milrinone 7. Kalsium 8. Nitrogliserin 9. Sodium nitroprusside 10. Sodium bikarbonat 11. Dioretik Epinefrin Mekanisme kerja Epinefrin HCl merangsang reseptor ( ) dan ( ) adrenergik. Dominasi reseptor ( ) di pembuluh darah menyebabkan peningkatan resistensi perifer yang berakibat peningkatan tekanan darah. Epinefrin mengaktifasi reseptor ( ) di otot jantung, sel pacu jantung dan dan jaringan konduksi ini merupakan dasar efek inotrofik dan kronotrofik positif epinefrin pada jantung. Dosis Cardiac arrest Epinefrin HCl 1 mg (10ml dari 1:10000) bolus IV, diberikan setiap 3-5 menit, dibilas (flush dengan 20ml cairan IV). Dapat dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 1mg dalam 250ml NaCl 0,9 persen atau D5W, diberikan mulai 1 ( )/menit IV, dinaikkan 3-4 ( )/menit IV. Non cardiac arrest Epinefrin HCl 1mg (1ml dari 1 : 10.000) dalam 500ml NaCl 0,9 persen atau D5W, diberikan mulai 1 ( )/menit IV, dinaikkan 2-10 ( )/ menit IV, sampai ada respon.

description

obat-obatan emergency

Transcript of BHJL

Page 1: BHJL

Obat-obatan yang digunakan dalam Bantuan Hidup Jantung Lanjut (BHJL)

Tujuan Pembelajaran :1. Mengetahui jenis obat-obatan untuk mengoptimalkan curah jantung dan tekanan darah2. Mengetahui jenis obat-obatan antiaritmia3. Memahami mekanisme kerja dan dosis pemberian obat-obatan tersebut

Obat-obatan untuk mengoptimalkan curah jantung dan tekanan darahObat-obatan ini meliputi :1. Epinefrin2. Vasopresin3. Norepinaphrine4. Dopamin5. Dobutamin6. Amrinone dan Milrinone7. Kalsium8. Nitrogliserin9. Sodium nitroprusside10. Sodium bikarbonat11. Dioretik

EpinefrinMekanisme kerjaEpinefrin HCl merangsang reseptor ( ) dan ( ) adrenergik. Dominasi reseptor ( ) di pembuluh darah menyebabkan peningkatan resistensi perifer yang berakibat peningkatan tekanan darah. Epinefrin mengaktifasi reseptor ( ) di otot jantung, sel pacu jantung dan dan jaringan konduksi ini merupakan dasar efek inotrofik dan kronotrofik positif epinefrin pada jantung.

DosisCardiac arrestEpinefrin HCl 1 mg (10ml dari 1:10000) bolus IV, diberikan setiap 3-5 menit, dibilas (flush dengan 20ml cairan IV). Dapat dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 1mg dalam 250ml NaCl 0,9 persen atau D5W, diberikan mulai 1 ( )/menit IV, dinaikkan 3-4 ( )/menit IV.Non cardiac arrestEpinefrin HCl 1mg (1ml dari 1 : 10.000) dalam 500ml NaCl 0,9 persen atau D5W, diberikan mulai 1 ( )/menit IV, dinaikkan 2-10 ( )/ menit IV, sampai ada respon.

Vasopresin Mekanisme kerjaSecara alami terdapat sebagai hormon anti dioretik. Obat ini mempengaruhi reseptor V, otot polos yang mengakibatkan vasokostriksi di kulit, otot serat lintang, organ pencernaan, lemak, menimbulkan sedikit vasokostriksi di arteri koroner dan arteri renalis, dan mengakibatkan vasodilatasi arteri serebral. Vasoprasin mempengaruhi catecholamin sehingga konsumsi oksigen berkurang.Dosis40 UI IV/10 sekali pemberian sebagai alternatif terhadap epinephrine.

NorepinefrinMekanisme kerjaSebagai vasokostriktor dan inotropik. Mengakibatkan peningkatan atau penurunan curah jantung (cardiac output), tergantung resistensi pembuluh darah, fungsi ventrikel kiri, dan respon refleks baroreseptor. Norepinefrin menimbulkan vasokonstriksi renal dan mesenterika.

Page 2: BHJL

Dipakai pada hipotensi berat (TD sistolik < 70 mmHg, tanpa hipovolemia) dan keadaan resistensi perifer total yang rendah. Norepinefrin meningkatkan konsumsi oksigen, sehingga harus berhati-hati penggunaannya pada pasien penyakit jantung iskemik.DosisEpinefrin bitartat 2mg (setara dengan epinefrin 1mg) dilarutkan ke dalam 250ml D5W dengan atau tanpa NaCl, menghasilkan; epinefrin 16 ( )/ml (setara dengan epinefrin bitartat 32 ( )/ml. Pemberian awal 0,5-10 ( )/menit IV dititrasi sampai menimbulkan respon yang diinginkan. Pada syok yang berulang diberikan 8-30 ( )/menit IV (tidak boleh disatukan dengan jalur larutan alkalin karena akan membuat tidak aktif).Bila terjadi ekstravasasi, segera berikan 5-10mg IV phentolamine yang dilarutkan dalam 10-15ml NaCl, untuk mencegah nekrosis jaringan.

DopaminMekanisme kerjaMirip chatecolamin dan prekursor kimia norepinefrin, bekerja merangsang reseptor ( ) dan ( ) adrenergik, juga reseptor spesifik dopaminergik DA1 dan DA2. Secara fisiologis pada jantung, dopamin merangsang reseptor ( ) dan ( ), sedangkan di pembuluh darah perifer melepas reseptor norepinefrin dari simpul saraf, tetapi efek vasokonstriksi norepinefrin dilawan oleh reseptor dopamin DA2, sehingga menghasilkan vasodilatasi. Kekuatan efek dopamin terhadap reseptor adrenergik dan reseptor dopamin perifer tergantung besar dosis pemberiannya. Dopamin tidak dapat disatukan dengan bikarbonat natrikus dengan larutan alkalin, karena membuatnya tidak aktif.DosisDopamin 2-2 ( )/kgBB/menit IV, memberikan efek dopaminergik pada renosplanik, diberikan jika mengharapkan efek vasodilatasi pada oliguria akibat gagal ginjal akut. Dopamin 5-10 ( )/kgBB/menit IV mempunyai efek ( ) dan ( ) meningkatkan resistensi vaskular sistemik. Dopamin 10-20 ( )/kgBB/menit IV mempunyai efek ( ); mengakibatkan efek vasokonstriksi arteriol dan splanikus. DobutaminMekanisme kerjaSebagai catecholamine sintesis dan inotropik kuat, sering digunakan pada gagal jantung sistolik berat. Efeknya pada reseptor akan meningkatkan kontraktilitas miokardium, bersamaan dengan penurunan tekanan pengisian ventrikel kiri. Kenaikan isi sekuncup mengakibatkan refleks vasodilatasi perifer (lewat baroreseptor), tetapi tekanan darah tetap.DosisDobutamin 5-20 ( )/kgBB/menit, pada orang tua dinaikkan hingga > 20 ( )/kgBB/menit tetapi kurang < 40 ( )/kgBB/menit (>40 ( )/kgBB/menit akan toksik).

Amrinone dan MilrinoneMekanisme kerjaKeduanya merupakan penghambat fosfodiesterase III. Amrinone mempengaruhi preload efek terhadap hemodinamik seperti dobutamin. Sering dipakai pada gagal jantung berat, ataupun syok kardiogenik; tidak direkomendasikan untuk kasus penyakit jantung katup.DosisAmrinone : 0,75 mg/kg BB diinjeksikan 2-3 menit IV, dapat diulang 30menit kemudian, dosis pemeliharaan 5-15 ( )/kgBB/menit IV.Milrinone : 50 ( )/kgBB diinjeksikan IV lebih dari 10 menit, dosis pemeliharaan 0, 375 - 0,750 ( )/kgBB/menit selama 2-3 hari. Pada pasien gagal ginjal dosis disesuaikan.

KalsiumMekanisme kerja

Page 3: BHJL

Berperan penting dalam kontraktilitas miokardium dan pembentukan impuls listrik. Keadaan yang memerlukan kalsium seperti hiperkalemia, hipokalsemia, keracunan antagonis kalsium.Dosis2-4 mg/kg BB - 10 persen CaCl2, dapat diulang setiap 10 menit.

DigitalisMekanisme kerjaMenurunkan ventricular rate pada fibrilasi atrial flutter. Keracunan digitalis dapat menyebabkan aritmia ventrikular sampai henti jantung.DosisBolus 0,5 mg IV dapat diulang 4 jam kemudian dengan dosis 0,25 mg IV, sampai tercapai efek digitalisasi, atau efek total telah mencapai 1,25 mg/ 24 jam IV.

NitrogliserinMekanisme kerjaNitrat menimbulkan relaksasi otot polos vaskular, sehingga tidak boleh diberikan pada pasien dengan infark miokard ventrikel kanan yang sangat tergantung pada preload.DosisNitrogliserin 0,3-0,4 mg SL, dapat diulang 3-5 menit kemudian bila angina belum hilang, pemberian ulangan bisa sampai 3 kali (3 tablet). Nitrogliserin 10-20 Mcg/menit IV dinaikkan, 5-10 Mcg/menit setiap 5-10 menit sampai keluhan angina hilang. Pada dosis rendah (30-40 Mcg/menit dapat menimbulkan venodilatasi, sedangkan pada dosis tinggi (150-500 Mcg/menit) menimbulkan alteriolar dilatasi.

Sodium NitroprussideMekanisme kerjaMerupakan vasodilator perifer yang kuat, digunakan pada gagal jantung berat dan hipertensi emergensi. Efek venodilatasi - mengurangi pengisian ventrikel kiri ( preload), sehingga memperbaiki edema paru dan mengurangi tekanan dan volume ventrikel kiri. Sedangkan efek arteriol dilatasi - menurunkan resistensi vaskular perifer (afterload), meningkatkan pengosongan fase sistolik dengan mengurangi volume ventrikel kiri dan tekanan dinding, serta mengurangi konsumsi oksigen miokard.Bila volume intravaskular normal atau tinggi, maka pengurangan resistensi vaskular perifer akan disertai peningkatan isi sekuncup, dengan sedikit penurunan tekanan darah sistolik. Tetapi bila hipovolemik, akan terjadi penurunan tekanan darah yang berlebihan disertai refleks takikardi.Pemakaian nitroprusside pada gagal jantung berat akibat regurgitasi katup mitral/aorta bermanfaat untuk mengurangi volume regurgitan, sedangkan pada hipertensi dan penyakit jantung iskemik dapat mengurangi tekanan dinding dan beban kerja miokard. Dosis0,1-5 Mcg/kg BB/menit IV dapat dititrasi sampai 10 Mcg/kg BB/menit IV.

Sodium BikarbonatMekanisme kerjaSodium bikarbonat mengatasi asidosis jaringan dan asidosis selama henti jantung maupun resusitasi (akibat rendahnya perfusi jaringan). Untuk menguatkan ventilasi alveolar dan mengembalikan perfusi jaringan, pertama-tama dilakukan kompresi dada, dilanjutkan mengembalikan sirkulasi spontan secara cepat. Dosis : 1 mg/kgBB IV Bolus.

DiuretikMekanisme kerja

Page 4: BHJL

Furosemide merupakan diuretik kuat yang menghambat reabsorbsi natrium di tubulus renal proksimal dan distal, loop Henle. Kerja furosemide sekitar 5 menit, tetapi produksi urin terjadi lebih dari 5 menit.Dosis0,1-5 mg/kgBB IV, diinjeksikan pelan.

Obat-obatan anti-aritmiaAritmia merupakan abnormalitas listrik pada jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada pasien dengan Penyakit Jantung Koroner. Pemberian terapi tidak hanya dengan membaca/membuat interpretasi EKG saja tetapi harus menilai keadaan klinis pasien secara menyeluruh. Ketidakakuratan terapi dapat terjadi jika pelaku BHJL melakukan diagnosis berdasarkan ritme jantung saja dan tidak melakukan evaluasi gejala klinis pasien, seperti ventilasi, oksigenasi, detak jantung, tekanan darah, ambang batas kesadaran dan tanda-tanda lain. Keadaan asam basa (analisa gula darah) dibutuhkan juga untuk melengkapi data klinis pasien.

Obat-obatan antiaritmia yang akan dibahas meliputi :- Adenosin- Amiodaron- Sulfas atropin- Verapamil- Diltiazem- Lidokain- Penghambat ( )- Isoproterenol- Magnesium sulfat- Propafenone- Procainamide- Sotalol

AdenosinIndikasiObat utama pada takikardi dengan QRS sempit, PSVT (Paroksismal Supraventricular Fachycardia). Efektif untuk menghentikan proses masuk kembali (reentry) yang terjadi pada nodus AV dan nodus SA. Obat ini tidak mempunyai efek untuk menghentikan fibrilasi atrial, flutter atrial, atau takikardi ventrikel.Efek Samping dan Perhatian Khusus- Flushing, periode asistol atau bradikardi, ventrikular ektopi.- Kurang efektif pada pasien yang mengkonsumsi teofilin, jangan diberikan pada pasien yang mendapat dipiridamole.- Jika diberikan pada takikardia dengan QRS lebar (VT) karena dapat menyebabkan perburukan dan hipotensi - Periode transien sinus bradikardi dan ventrikel ektopik bisa terjadi setelah terminasi SVT

Kontraindikasi- Blok AV derajat 2 atau 3- Takikardi yang disebabkan karena obat

Dosis- Letakkan pasien pada posisi tredelenburg sebelum pemberian obat- Bolus 8 mg IV dapat dalam waktu 1-3 detik diikuti bolus satine normal 20ml, kemudian lengan diangkat- Ulangi pemberian 12 mg IV dalam 1-2 menit jika diperlukan dapat diulangi lagi

Page 5: BHJL

- Adenosin 12 mg IV dapat diberikan dengan jarak 1-2 menit setelah pemberian dosis kedua

AmlodaronIndikasiDigunakan secara luas untuk fibrilasi takiaritmia ventrikuler. Selain itu untuk mengontrol kecepatan nadi pada aritmia atrial dan pada pasien dengan fungsi ventrikel kiri yang menurun jika pemberian digoksin sudah tidak efektif.

Pemberian direkomendasikan pada keadaan-keadaan berikut ini :- Pengobatan VF yang refrakter, atau VT tanpa nadi - Pengobatan VF yang polimorfik dan takikardi dengan QRS lebar yang tidak jelas sumbernya (unknown origin)- Sebagai obat pendukung pada kardioversi elektrik kasus-kasus SVT dan PSVT- Takikardi atrial multifokal dengan dengan fungsi ventrikel kiri yang baik- Mengkontrol kecepatan nadi pada fibrilasi atrial

Efek Samping dan Perhatian Khusus- Vasodilatasi dan Hipotensi- Memiliki efek negative inotropik- Memiliki efek memperpanjang interval QT

Dosis- Pada henti jantung 300 mg IV cepat ( dalam panduan AHA tahun 2000, dianjurkan untuk diencerkan dengan 20-30ml dekstrose 5 persen).