BHD.docx

9
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NEFROLITIASIS DI RUANG BEDAH ANAK DAN WANITA RSDK SEMARANG NEFROLITIASIS A. PENGERTIAN Batu perkemihan dapat timbul dari berbagai tingkat dari system perkemihan ( ginjal, ureter, kandung kemih ). tetapi yang paling sering ditemukan adalah di dalam ginjal ( Barbara, 1996 ). Batu ginjala adalah istilah umum batu ginjal disembarang tempat. Batu ini terdiri atas garam kalsium, asam urat, oksalat, sistin, xantin, dan struvit ( patofisiologi keperawatan, 2000 ). Nefrolitiasis adalah adanya timbunan zat padat yang membatu pada ginjal, mengandung komponen kristal, dan matriks organik ( soeparman, 2001 ) B. ETIOLOGI Batu ginjal merupakan konsisi terdapatnya kristal kalsium dalam ginjal, kristal tersebut dapat berupa kalsium oksalat, kalsium fosfat maupun kalsium sitrat. Tidak ada penyebab yang bisa dibuktikan yang sering menjadi predisposisi adalah infeksi saluran kemih hiperkasiuria, hiperpospaturia, hipervitaminosis D dan hipertiroidism dan kebanyakan intake kalsium serta alkali cenderung

Transcript of BHD.docx

Page 1: BHD.docx

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NEFROLITIASIS

DI RUANG BEDAH ANAK DAN WANITA RSDK SEMARANG

NEFROLITIASIS

A. PENGERTIAN

Batu perkemihan dapat timbul dari berbagai tingkat dari system perkemihan ( ginjal,

ureter, kandung kemih ). tetapi yang paling sering ditemukan adalah di dalam ginjal

( Barbara, 1996 ).

Batu ginjala adalah istilah umum batu ginjal disembarang tempat. Batu ini terdiri atas

garam kalsium, asam urat, oksalat, sistin, xantin, dan struvit ( patofisiologi

keperawatan, 2000 ).

Nefrolitiasis adalah adanya timbunan zat padat yang membatu pada ginjal,

mengandung komponen kristal, dan matriks organik ( soeparman, 2001 )

B. ETIOLOGI

Batu ginjal merupakan konsisi terdapatnya kristal kalsium dalam ginjal, kristal

tersebut dapat berupa kalsium oksalat, kalsium fosfat maupun kalsium sitrat. Tidak

ada penyebab yang bisa dibuktikan yang sering menjadi predisposisi adalah infeksi

saluran kemih hiperkasiuria, hiperpospaturia, hipervitaminosis D dan hipertiroidism

dan kebanyakan intake kalsium serta alkali cenderung timbul presipitasi garam

kalsium dalam urine ( wong de jong. 1996 )

C. PATOFISIOLOGI

Nefrolitiasis merupakan kristalisasi dari mineral dan matriks seperti pus darah,

jaringan yang tidak vital dan tumor. Komposisi dari batu ginjal bervariasi, kira-kira

tiga perempat dari batu adalah kalsium, fosfat, asam urin dan cistien.peningkatan

konsentrasi larutan akibat dari intake yang rendah dan juga peningkatan bahan-bahan

organic akibat infeksi saluran kemih atau urin ststis sehingga membuat tempat untuk

pembentukan batu. Ditambah dengan adanya infeksi meningkatkan kebasaan urin

oleh produksi ammonium yang berakibat presipitasi kalsium dan magnesium pospat

(long. 1996 : 323)

Page 2: BHD.docx

Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kemudian

dijadikan dalam beberapa teori ;

Teori supersaturasi

Tingkat kejenuhan kompone-komponen pembentuk batu ginjal mendukung

terjadinya kristalisasi. Kristal yang banyak menetap menyebabkan terjadinya

agresi kristal kemudian timbul menjadi batu.

Teori matriks

Matriks merupakan mukoprotein yang terdiri dari 65% protein, 10% heksose, 3-5

heksosamin dan 10% air. Adapun matriks menyebabkan penempelan kristal-

kristal sehingga menjadi batu.

Teori kurang inhibitor

Pada kondisi normal kalsium dan fosfat hadir dalam jumlah yang melampui daya

kelarutan, sehingga diperlukan zat penghambat pengendapat. Phospat

mukopolisakarida dan dipospat merupakan penghambatan pembentukan kristal.

Bila terjadi kekurangan zat ini maka akan mudah terjadi pengendapan.

Teori epistaxi

Merupakan pembentukan baru oleh beberapa zat secra- bersama-sama, salauh satu

batu merupakan inti dari batu yang merupakan pembentuk pada lapisan luarnya.

Contohnya ekskresi asam urayt yanga berlebihan dalam urin akan mendukung

pembentukan batu kalsium dengan bahan urat sebagai inti pengendapan kalsium.

Teori kombinasi

Batu terbentuk karena kombinasi dari berbagai macam teori di atas.

D. MANIFESTASI KLINIS

Nyeri dan pegal di daerah pinggang

Lokasi nyeri tergantung dari dimana batu itu berada. Bila pada piala ginjal rasa

nyeri adalah akibat dari hidronefrosis yang rasanya lebih tumpul dan sifatnya

konstan. Terutama timbul pada costoverteral. (barbara. 1996:324)

Hematuria

Darah dari ginjal berwarna coklat tua, dapat terjadi karena adanya trauma yang

disebabkan oleh adanya batu atau terjadi kolik (ilmu kesehatan anak, 2002:840)

Infeksi

Page 3: BHD.docx

Batu dapat mengakibatkan gejala infeksi traktus urinarius maupun infeksi

asistemik yang dapat menyebabkan disfungsi ginjal yang progresif.

Kencing panas dan nyeri

Adanya nyeri tekan pada daerah ginjal

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Urin

a. PH lebih dari 7,6

b. Sediment sel darah merah lebih dari 90%

c. Biakan urin

d. Ekskresi kalsium fosfor, asam urat

Darah

a. Hb turun

b. Leukositosis

c. Urium krestinin

d. Kalsium, fosfor, asam urat

Radiologist

Foto BNO/NP untuk melihat lokasi batu dan besar batu

USG abdomen

F. KOMPLIKASI

Menurut guyton, 1993 adalah :

Gagal ginjal

Terjadinya karena kerusakan neuron yang lebih lanjut dan pembuluh darah yang

disebut kompresi batu pada membrane ginjal oleh karena suplai oksigen

terhambat. Hal in menyebabkan iskemis ginjal dan jika dibiarkan menyebabkan

gagal ginjal

Infeksi

Dalam aliran urin yang statis merupakan tempat yang baik untuk

perkembangbiakan microorganisme. Sehingga akan menyebabkan infeksi pada

peritoneal.

Hidronefrosis

Page 4: BHD.docx

Oleh karena aliran urin terhambat menyebabkan urin tertahan dan menumpuk

diginjal dan lam-kelamaan ginjal akan membesar karena penumpukan urin

Avaskuler ischemia

Terjadi karena aliran darah ke dalam jaringan berkurang sehingga terjadi

kematian jaringan

G. PERAWATAN

Diagnosa dan intervensi

Nyeri bd peningkatan kontraksi ureteral, trauma jaringan pembentukan udema

(doengoes,2000).

Tujuan : nyeri berkurang, spasme terkontrol

KH : klien tampak rileks

Intervensi :

kaji nyeri dengan PQRST

jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melapor jika nyeri dan

perubahannnya

ajarkan teksnik relaksasi dan distraksi

beri kompres hangat pada daerah nyeri

kolaborasi analgetik

Ganguan istirahat dan tidur bd nyeri

Tujuan : istirahat tidur terpenuhi

KH : identifikasi teksnik induksi tidur, faktor penyebab g3 tidur

Intervensi :

Beri lingkungan yang tenang untuk pasien

Atur prosedur agar tidak mengganggu waktu istirahat pasien

Kaki penyebab gaangguan tidur

Resti infeksi bd tindakan invasive

Tujuan : tidak terjadi infeksi

KH : tidak ada tanda-tanda infeksi

Intervensi :

Pertahankan aseptic dalam tindakan

Monitor TTV

Page 5: BHD.docx

Periksa laboratorium tanda-tanda infeksi

Kolaborasi pemberian analgetik

Perubahan eliminasi urin bd irirtasi ginjal, obstruksi, inflamasi

Tujuan : berkemih dengan normal

KH : tidak ada tanda-tanda infeksi

Intervensi :

Awasi intake dan output cairan dan karakteristik urin

Kaji pola berkemih pasien

Dorong pemasukan cairan agar meningkat

Keji keluhan kandung kemih

Kolaborasi pemeriksaan laboratorium

Kurang perawatan diri.bd pemasangan alat pada tubuh

Tujuan : kebersihan terpenuhi

KH : dapat perawatan diri secara mandiri

Intervensi :

Kaji penyebab kkurang perawatan diri

Dorong pasien melakukan personal hygien

Dorong pasien menggunakan alat Bantu yang ada

Daftar pustaka

Sjamsuhidajat, R % Jong Wim De. (1998). Buku ajar bedah. Jakarta : EGC

Tambayong, jan. (2000). Patofisiologi untuk keperawatan. Jakarta EGC.

Page 6: BHD.docx

E. PathwaysNefrolitiasis

Tindakan

Pembedahan Konservatif

Nefrolithotomi

Ruang Anestesi Luka terbuka luka sayatan Tidak adekuat Kelemahan Pemulihan informasi fisik

Sel rusakAspirasi Peristaltik Organisme Kurangnya kurang perawatan

Usus me dientre pengetahuan diri Inflamasi Mediator

Bradikinin Akumulasi Penurunan Resiko infeksi Cerotamin Cemas Skret nafsu makan Edema

Stimulasi reseptor

Tak efektifnya Gangguan Compresi jalan nafas nutrisi

Nyeri

Nyeri

Page 7: BHD.docx