beternak PUYUH

3
BETERNAK PUYUH Pendahuluan Peternakan puyuh perlu dikembangkan karena puyuh menghasilkan pangan yang tinggi nilai gizinya dan dapat membantu penyediaan sebagian protein hewani yang dibutuhkan dalam makanan kita sehari-hari. Selain meningkatkan kesejahteraan keluarga, pemeliharaan puyuh juga efektif untuk menambah penghasilan. Puyuh termasuk ternak unggas yang bertubuh kecil, tetapi pertumbuhannya cepat dan cepat menjadi dewasa. Beberapa keuntungan yang dapat dikemukakan dengan beternak puyuh antara lain : Ternak ini merupakan sumber protein hewani sehingga dapat memperbaiki gizi keluarga. Pemeliharaanya tidak memerlukan banyak tempat karena kandang seluas 1 m 2 dapat menampung 50 ekor burung dewasa sehingga peternakan dapat diusahakan di halaman yang sempit. Puyuh lebih tahan terhadap penyakit daripada ayam Kotoran tidak begitu berbau dan dapat pula dimanfaatkan sebagai pupuk. Dapat menambah penghasilan sehingga efektif untuk usaha wiraswasta. Produksi dan Produktivitas Puyuh bertelur rata-rata setelah berumur 2 bulan. Produksi rata-rata dapat mencapai 70% pertahun, sesudah umur 2 tahun sebaiknya puyuh tidak diternakkan lagi karena produksi teluir telah menurun. Dengan bibit yang baik dan dengan perawatan yang baik produksi telurnya dapat mencapai 300 butir setahun. Berat puyuh jantan yang sudah dewasa dapat mencapai 100-140 gr sedang yang betina 110-160 gr. Berat telur 9-10 gr dan kulit telur putih dengan bercak-bercak coklat sampai hitam. Telur burung puyuh relatif besar apabila dibandingkan dengan berat tubuhnya, yaitu mencapai 6,25-8,18% dari berat tubuhnya. Sedangkan telur ayam hanya mencapai 4-4,5% daripada berat tubuhnya. Telur puyuh mengandung protein 13,6%, lemak 8,24% dan air 73,9%. Telur yang berkadar protein tingggi dan lemak yang rendah adalah baik sekali untuk orang yang diet terhadap kolesterol. Menetaskan Telur Telur yang akan ditetaskan hendaknya dipilih dari induk yang sudah cukup umur. Telur tetas sebaiknya diambil dari puyuh betina berumur 5-8 bulan yang dipelihara bersama-sama puyuh jantan dengan perbandingan jantan:betina = 1:10. telur tetas itu tidak boleh berumur lebih dari 5 hari karena daya tetas telur akan menurun 3% setiap hari sesudah 5 hari peyimpanan. Pilihlah telur yang bentuk dan besarnya seragam, dengan bercak-bercak pada kulit telur yang tersebar merata.Suhu yang diperlukan untuk menetaskan telur adalah 100 0 -102 0 Fahrenheit atau 37,7 0 -38,8 0 Celcius, dengan kelembaban udara 60-70%. Sebelum dimasukkan dalan mesin penetas, kulit telur diberi tanda (misalnya: warna merah). Hal ini memudahkan dikemudian hari untuk mengontrol apakah telur sudah diputar atau belum. Pemutaran telur dilakukan mulai hari kedua dan diputar 90 0 , paling sedikit 4 kali By. Thonie Ivan P

Transcript of beternak PUYUH

Page 1: beternak PUYUH

BETERNAK PUYUH

Pendahuluan

Peternakan puyuh perlu dikembangkan karena puyuh

menghasilkan pangan yang tinggi nilai gizinya dan dapat membantu

penyediaan sebagian protein hewani yang dibutuhkan dalam makanan

kita sehari-hari. Selain meningkatkan kesejahteraan keluarga,

pemeliharaan puyuh juga efektif untuk menambah penghasilan.

Puyuh termasuk ternak unggas yang bertubuh kecil, tetapi

pertumbuhannya cepat dan cepat menjadi dewasa. Beberapa

keuntungan yang dapat dikemukakan dengan beternak puyuh antara

lain :

Ternak ini merupakan sumber protein hewani sehingga dapat

memperbaiki gizi keluarga.

Pemeliharaanya tidak memerlukan banyak tempat karena

kandang seluas 1 m2 dapat menampung 50 ekor burung

dewasa sehingga peternakan dapat diusahakan di halaman

yang sempit.

Puyuh lebih tahan terhadap penyakit daripada ayam

Kotoran tidak begitu berbau dan dapat pula dimanfaatkan

sebagai pupuk.

Dapat menambah penghasilan sehingga efektif untuk usaha

wiraswasta.

Produksi dan Produktivitas

Puyuh bertelur rata-rata setelah berumur 2 bulan. Produksi

rata-rata dapat mencapai 70% pertahun, sesudah umur 2 tahun

sebaiknya puyuh tidak diternakkan lagi karena produksi teluir telah

menurun. Dengan bibit yang baik dan dengan perawatan yang baik

produksi telurnya dapat mencapai 300 butir setahun.

Berat puyuh jantan yang sudah dewasa dapat mencapai 100-

140 gr sedang yang betina 110-160 gr. Berat telur 9-10 gr dan kulit

telur putih dengan bercak-bercak coklat sampai hitam. Telur burung

puyuh relatif besar apabila dibandingkan dengan berat tubuhnya, yaitu

mencapai 6,25-8,18% dari berat tubuhnya. Sedangkan telur ayam

hanya mencapai 4-4,5% daripada berat tubuhnya.

Telur puyuh mengandung protein 13,6%, lemak 8,24% dan

air 73,9%. Telur yang berkadar protein tingggi dan lemak yang rendah

adalah baik sekali untuk orang yang diet terhadap kolesterol.

Menetaskan Telur

Telur yang akan ditetaskan hendaknya dipilih dari induk

yang sudah cukup umur. Telur tetas sebaiknya diambil dari puyuh

betina berumur 5-8 bulan yang dipelihara bersama-sama puyuh jantan

dengan perbandingan jantan:betina = 1:10. telur tetas itu tidak boleh

berumur lebih dari 5 hari karena daya tetas telur akan menurun 3%

setiap hari sesudah 5 hari peyimpanan.

Pilihlah telur yang bentuk dan besarnya seragam, dengan

bercak-bercak pada kulit telur yang tersebar merata.Suhu yang

diperlukan untuk menetaskan telur adalah 1000-1020Fahrenheit atau

37,70-38,80Celcius, dengan kelembaban udara 60-70%.

Sebelum dimasukkan dalan mesin penetas, kulit telur diberi

tanda (misalnya: warna merah). Hal ini memudahkan dikemudian hari

untuk mengontrol apakah telur sudah diputar atau belum.

Pemutaran telur dilakukan mulai hari kedua dan diputar 900,

paling sedikit 4 kali sehari. Pemutaran dilakukan terus-menerus

sampai hari ke 14 dan diusahakan agar letak bagian kulit telur yang

diberi warna seperti pada waktu memasukkannya ke dalam alat

penetas (misalnya pada waktu dimasukkan, bagian yang diberi warna

berda dibaagian atas, maka pada waktu pemutaran terakhir pada hari

ke-14 tersebut, bagian yang berwarna merah berada di sebelah

atas pula)

Telur akan menetas pada hari ke 15 sampai ke 18. Anak

puyuh yang baru menetas, berat badannya 6-7 gr. Sesudah

berumur 2 hari, baru dipindahkan kedalam kandang khusus

untuk anak puyuh (kandang anakan). Untuk melindungi anak

puyuh dari angin dan kedinginan, maka kandang tertutup dengan

kertas koran dan pemanasan ruangan mutlak diperlukan.

Cara Membedakan Puyuh Jantan dan Betina

Perbedaan burung puyuh jantan dan betina pada umur 3

minggu didasarkan atas warna bulu disekitar dada. Pada burung

puyuh jantan berwarna coklat polos tanpa bintik-bintik sedang

pada betina berwrna coklat dan terdapat bintik-bintik putih dan

hitam.

Pada umur 3 bulan perbedaan tersebut semakin

nampak. Pada tubuh dibelakang puyuh jantan yang berumur 3

bulan terdapat penonjolan sebesar biji klerek (kelereng).

Penonjolan tersebut apabila dipencet akan mengeluarkan cairan

putih berbusa yaitu air sperma.

Kandang dan Peralatannya

Kandang puyuh dapat dibuat bertingkat/bersusun yang

bertujuan untuk menghemat pengunaan tempat yang terlalu

banyak.Ukuran kandang yang dibuat panjang 1 m, lebar 0.5 m

dan tinggi 0,4 m. Kandang dengan ukuran diatas dapat

menampung 50 ekor anak puyuh umur 2-14 hari atau 35 ekor

puyuh muda umur 2-6 minggu atau 22-25 ekor burung puyuh

dewasa. Kandang dapat dibuat bersusun 3 sampai 4.

Kandang dapat diterapkan dengan sistem litter atau

sistem sangkar :By. Thonie Ivan P

Page 2: beternak PUYUH

1. Dinding dan lantai kandang sisitem sangkar terbuat dari

kawat kasa, dibawah lantai setiap kandang perlu disediakan

alas guna menampung kotoran (dropping board). Ini berguna

untuk pemeliharaan kebersihan ruangan tempat meletakjkan

kandang dan agar kotoran tidak menimpa ternak yang ada

dibagian bawah.

2. Alas lantai sistem litter dapat dibuat dengan mencampur; 80%

sekam padi, 15% kotoran sapi kering dan 5% kapur mati.Agar

tidak menjadi padat dan basah, litter harus sering dibalik

(diaduk).sebab litter yang lembab dan basah akan

menyebabkan tumbuh dan berkembang biaknya beberapa

penyebab penyakit. Beberapa keuntungan lantai litter :

Merupakan sumber vitamin B12

Memberikan kesibukan pada burung sehingga sifat

saling mematuk dapat berkurang

Memberi rasa hangat pada burung pada musim

penghujan.

Bentuk tempat makann dan minum umumnya sama seperti

yang digunakan untuk ayam. Untuk mencegah anak puyuh tercebur

dalam air minum maka tempat minumnya diberi kerikil atau kelereng.

Karena puyuh suka mengais-ngais waktu makan maka untuk

mencegah pemborosan makanan, tempat makan sebaiknya diberi

penghalang atau digantung, agar aman dari jangkauan kaki dari burung

puyuh tersebut.

Anak puyuh sangat peka terhadap hawa dingin oleh karena itu

alat pemanas ruangan dalam kendang perlu disediakan terutama untuk

anak puiyuh umur 2-10 hari. Pemanasan sebaiknya dilakukan sampai

anak umur 6 minggu sesudah lewat umur tersebut anak tidak

memerlukan pemanas lagi.

Pada pemanasan itu perlu sekali diperhatikan posisi anak-

anak puyuh didalam kandang. Apabila ia menyebar merata dalam

kandang, berarti panas yang diberikan oleh alat pemanas adalah serasi

dengan kebutuhannya(terasa nyaman). Tetapi bila anak puyuh itu

mengumpul dibawah kap lampu atau berdesak-desakan didekat lampu,

berarti ia kedinginan den panas didalam ruangan perlu ditambah.dan

jika anak puyuh berusaha menjauhi lampu, berarti ia kepanasan dan

panasnya ruangan perlu dikurangi.

Ransum Burung Puyuh

Pada masa pertumbuhan (umur 2 hari sampai 5 minggu)

puyuh memelukan makanan yang mengandung protein 24% dan

pertukaran zat (energi metabolis) 2.800 Kg kalori. Sedang pada masa

bertelur diperlukan makanan yang mengandung protein metabolis

2.600 Kg Kalori. Satu penelitian menunjukkan bahwa untuk

mendapatkan kesuburan telur daya tetas dan produktivitas yang tinggi

diperlukan makanan yang mengandung protein tidak lebih dari 20%.

Kebutuhan makanan tipa ekor burung puyuh /hari :

Umur 2 s/d 7 hari (minggu pertama) : 3,6 gram

Umur 8 s/d 14 hari (minggu kedua) : 6,8 gram

Umur 15 s/d 21 hari (minggu ketiga) : 8,9 gram

Umur 22 s/d 28 hari (minggu keempat) : 10,8 gram

Umur 29 s/d 35 hari (minggu kelima) : 15 gram

Untuk umur selanjutnya rata-rata 20 gram per ekor/hari

Penyakit

Untuk mengurangi atau mencegah berjangkitnya penyakit

pada burung puyuh, menjaga kebersihan tempat makan, tempat

minum dan kebersihan kandang sekitarnya perlu diperhatikan. Burung

puyuh boleh dikatakan jarang terserang penyakit, bila dibandingkan

dengan ternak unggas yang lain, namun demikian burung puyuh juga

peka terhadap beberapa penyakit yang menyerang ternak ayam,

terutama ND.

Untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan

vaksinasi pada burung puyuh berumur 30 hari dengan vaksin

N.D inaktif dengan dosis 0,25 cc, disuntikkan pada urat daging

dada dan diulang setiap 3 bulan. Gejala dari penyakit ini adalah

nafsu makan berkurang, ngorok, sesak nafas, batuk, leher

berputar (torticollis), lumpuh pada sayap dan kaki, mencret,

warna kotoran putih kehijauan.

By. Thonie Ivan P