Beta Fundamental
description
Transcript of Beta Fundamental
Beta fundamental merupakan penyajian perhitungan Beta menggunakan
beberapa variabel fundamental. Variabel-variabel yang dipilih merupakan variabel-
variabel yang dianggap berhubungan dengan risiko, karena Beta merupakan pengukur
resiko. Dengan argumentasi bahwa risiko dapat ditentukan menggunakan kombinasi
karakteristik pasar dari sekuritas dan nilai-nilai fundamental perusahaan. Sebagian
besar dari variabel-variabel tersebut adalah variabel-variabel akuntansi. Walaupun
variabel-variabel tersebut secara umum dianggap bervariasi dengan risiko, tetapi
secara teori mungkin tidak semuanya berhubungan dengan risiko. Variabel-variabel
yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Divedend Payout
Devidend payout diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba
yang tersedia untuk pemegang saham umum. Jika perusahaan memotong deviden,
maka akan dianggap sebagai sinyal yang buruk, karena dianggap perusahaan
membutuhkan dana. Oleh karena itu perusahaan yang mempunyai risiko tinggi
cenderung untuk membayar dividend payout lebih kecil supaya nanti tidak memotong
deviden jika laba yang diperoleh turun. Untuk perusahaan yang berisiko tinggi,
probabilitas untuk mengalami laba menurun adalah tinggi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa adanya hubungan negative antara risiko dan dividend payout,
yaitu risiko tinggi, dividend payout rendah. Karena Beta merupakan pengukur risiko,
maka dapat juga dinyatakan bahwa Beta dan Dividend payout mempunyai hubungan
negative. Alasan lain yang menyatakan hubungan negative antara Beta dengan
dividend payout adalah bahwa pembayaran dividend dianggap lebih kecil risikonya
dibandingkan dengan capital gains. Dengan demikian perusahaan yang membayar
rasio dividen yang tinggi akan mempunyai risiko yang lebih kecil dibandingkan
dengan yang menahannya dalam bentuk laba yang ditahan. Teori ini menjelaskan
bahwa investor menyukai dividen yang tinggi karena dividen yang diterima seperti
burung ditangan yang risikonya lebih kecil dibandingkan dengan dividen yang tidak
dibagikan.
2. Asset Growth
Variabel pertumbuhan aktiva didefinisikan sebagai perubahan (tingkat
pertumbuhan) tahunan dari aktiva total. Variabel ini diprediksi mempunyai hubungan
positif dengan Beta. Hubungan ini tidak didukung oleh teori.
3. Leverage
Leverage didefinisikan sebagai nilai buku total utang jangka panjang dibagi
dengan total aktiva. Leverage diprediksi mempunyai hubungan positif dengan Beta.
Menggunakan nilai pasar untuk total utang dalam menghitung leverage akan
mendapatkan hasil tidak berbeda jika digunakan dengan nilai buku.
4. Liquidity
Likuiditas (liquidity) diukur sebagai current ratio yaitu aktiva lancer dibagi
dengan utang lancar. Likuiditas diprediksi mempunyai hubungan yang negative
dengan Beta, yaitu secara rasional diketahui bahwa semakin likuid perusahaan,
semakin kecil risikonya.
5. Asset Size
Variabel ukuran aktiva (asset size) diukur sebagai logaritma dari total aktiva.
Variabel ini diprediksi mempunyai hubungan yang negative dengan risiko. Ukuran
aktiva dipakai sebagai wakil pengukur (proxy) besarnya perusahaan. Perusahaan yang
besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan
yang lebih kecil, karena perusahaan yang besar dianggap lebih mempunyai akses ke
pasar modal, sehingga dianggap mempunyai Beta yang lebih kecil. Perusahaan besar
cenderung menginvestasikan dananya ke proyek yang mempunyai varians rendah
dengan Beta yang rendah untuk menghindari laba yang berlebihan. Dengan
menginvestasikan ke proyek dengan Beta yang rendah akan menurunkan risiko dari
perusahaan. Dengan demikian hubungan antara ukuran perusahaan dengan Beta
adalah negatif.
6. Earning Variability
Variabilitas laba (Earning Variability) diukur dengan nilai deviasi standar dar
PER (Price Earning Ratio) atau Rasio P/E (harga saham dibagi dengan laba
perusahaan). Variabilitas dari laba dianggap sebagai risiko perusahaan. Sehingga
hubungan antara variabel ini dengan Beta adalah positif.
7. Accounting Beta
Beta akuntansi (Accounting Beta) diperoleh dari koefisien regresi dengan
variabel dependen perubahan laba akuntansi dan variabel independen adalah
perubahan indeks laba pasar untuk laba akuntansi portofolio pasar. Karena Beta
akuntansi dan Beta pasar keduanya pengukur risiko yang sama, maka diprediksi
keduanya mempunyai hubungan yang positif.
Dari 307 perusahaan yang tercatat di NYSE selama dua periode yaitu periode pertama
adalah 1947-1956 dan periode kedua adalah 1957-1965. Hal tersebut memprediksi
hubungan antara Beta pasar dengan tujuh variable-variabel fundamental untuk
portofolio yang terdiri dari sebuah perusahaan dan portofolio yang terdiri dari 5
perusahaan. Portofolio dibentuk dengan membuat ranking berdasarkan nilai-nilai
variable fundamental. Dari hasil tabel dibawah ini, hanya sebuah koefisien korelasi
(spearman rank) yang tidak mempunyai tanda yang diprediksi, yaitu untuk variable
likuiditas di periode kedua. Dari ketujuh variable, empat diantaranya mempunyai
korelasi dengan tingkat signifikan 1% baik untuk portofolio 1 perusahaan atau 5
perusahaan. Keempat variable itu adalah dividend payout, leverage, earnings
variability dan accounting beta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara risiko perusahaan yang diukur dengan Beta pasar
dengan keempat variable fundamental.
Variabel Tanda Prediksi
Periode I (1947-1956) Periode 2 (1957-1965)Portofolio1 Sekuritas
Portofolio5 Sekuritas
Portofolio1 Sekuritas
Portofolio5 Sekuritas
Dividend Payout
Asset Growth
Leverage
Liquidity
Asset Size
Earnings Variability
Accounting Beta
-
+
+
-
-
+
+
-0,49
(-0,50)
0,27
(0,23)
0,23
(0,23)
-0,13
(-0,13)
-0,06
(-0,07)
0,66
(0,58)
0,44
(0,39)
-0,79
(-0,77)
0,56
(0,51)
0,41
(0,45)
-0,35
(-0,44)
-0,09
(-0,13)
0,90
(0,77)
0,68
(0,67
-0,29
(-0,24)
0,01
(0,03)
0,22
(0,25)
0,05
(-0,01)
-0,16
(-0,16)
0,45
(0,36)
0,23
(0,23)
-0,50
(-0,45)
0,02
(0,07)
0,48
(0,56)
0,04
(-0,01)
-0,30
(-0,30)
0,82
(0,62)
0,46
(0,46)
Langkah selanjutnya untuk mendapatkan Beta fundamental adalah mendapatkan efek
dari variable-variabel fundamental ini dengan Beta pasar secara serentak
menggunakan model multivariate. Secara khusus, regresi cross-sectional untuk suatu
periode tertentu dapat berupa:
bi = a0 + a1 X1i + a2 X2i +….+ an Xni + ei
dengan subskrip-i menunjukkan perusahaan ke-i . secara khusus jika menggunakan
ketujuh variable-variabel fundamental dapat dituliskan sebagai berikut :b
b1 = a0 + a1 DIVi + a2 GROWTHi + a3 LEVi + a4 LIKUIi + a5 Sizei + a6 EVARi + a7
ABETAi + ei
Notasi :
b1 = Beta pasar perusahaan ke-i
DIVi = dividend payout (pembayaran dividen perusahaan ke-i
GROWTHi = asset growth (pertumbuhan aktiva) perusahaan ke-i
LEVi = leverage perusahaan ke-i
LIKUIi = liquidity (likuiditas) perusahaan ke-i
Sizei = asset size (ukuran aktiva) perusahaan ke-i
EVARi = earnings variability (variabilitas laba) perusahaan ke-i
ABETAi = accounting beta (Beta akuntansi) perusahaan ke-i
ei = residual error (kesalahan residu) perusahaan ke-i
Dari hasil koefisien-koefisien estimasi ( a0, a1, a2, …… a7), maka Beta
fundamental ( hi ) dapat diprediksi dengan rumus sebagai berikut ini.
hi = a0 + a1 DIVi + a2 GROWTHi + a3 LEVi + a4 LIKUIi + a5 SIZEi
+ a6 EVARi + a7 ABETAi
Contoh 11.7
Misalnya dari hasil regresi multivariate ini didapatkan persamaan regresi dengan
semua koefisien secara statistik signifikan sebagai berikut.
hi = 0.05 – 1,2 DIVi + 1,5 GROWTHi + 1,05 LEVi – 0,07 LIKUIi + 0,0085 SIZEi
+ 0,15 EVARi + 0,35 ABETAi
Nilai-nilai variable fundamental untuk suatu perusahaan pada periode ini adalah
sebagai berikut ini.
Dividend payout = 0,075
Assets growth = 0,05
Leverage = 0,9
Liquidity = 1,8
Log(Total assets) = 5,1
Earnings variability = 0,55
Accounting beta = 1,5
Selanjutnya beta fundamental dapat diprediksi sebesar:
hi = 0.05 – 1,2 (0,075) + 1,5 (0,05) + 1,05 (0,9) – 0,07 (1,8) + 0,0085 (5,1)+ 0,15
(0,55) + 0,35 (1,5).
= 1,418
Jika koefisien-koefisien hasil regresi mempunyai nilai yang secara statistic signifikan
berarti menunjukkan bahwa variable-variabel fundamental yang koefisiennya
signifikan mempunyai akurasi untuk memprediksi beta pasar.