Beta Fundamental

7
Beta fundamental merupakan penyajian perhitungan Beta menggunakan beberapa variabel fundamental. Variabel- variabel yang dipilih merupakan variabel-variabel yang dianggap berhubungan dengan risiko, karena Beta merupakan pengukur resiko. Dengan argumentasi bahwa risiko dapat ditentukan menggunakan kombinasi karakteristik pasar dari sekuritas dan nilai-nilai fundamental perusahaan. Sebagian besar dari variabel-variabel tersebut adalah variabel-variabel akuntansi. Walaupun variabel-variabel tersebut secara umum dianggap bervariasi dengan risiko, tetapi secara teori mungkin tidak semuanya berhubungan dengan risiko. Variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Divedend Payout Devidend payout diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham umum. Jika perusahaan memotong deviden, maka akan dianggap sebagai sinyal yang buruk, karena dianggap perusahaan membutuhkan dana. Oleh karena itu perusahaan yang mempunyai risiko tinggi cenderung untuk membayar dividend payout lebih kecil supaya nanti tidak memotong deviden jika laba yang diperoleh turun. Untuk perusahaan yang berisiko tinggi, probabilitas untuk mengalami laba menurun adalah tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan negative antara risiko dan dividend payout, yaitu risiko tinggi, dividend payout rendah. Karena Beta merupakan pengukur risiko, maka dapat juga dinyatakan bahwa Beta dan Dividend payout

description

Teori Pasar Modal

Transcript of Beta Fundamental

Page 1: Beta Fundamental

Beta fundamental merupakan penyajian perhitungan Beta menggunakan

beberapa variabel fundamental. Variabel-variabel yang dipilih merupakan variabel-

variabel yang dianggap berhubungan dengan risiko, karena Beta merupakan pengukur

resiko. Dengan argumentasi bahwa risiko dapat ditentukan menggunakan kombinasi

karakteristik pasar dari sekuritas dan nilai-nilai fundamental perusahaan. Sebagian

besar dari variabel-variabel tersebut adalah variabel-variabel akuntansi. Walaupun

variabel-variabel tersebut secara umum dianggap bervariasi dengan risiko, tetapi

secara teori mungkin tidak semuanya berhubungan dengan risiko. Variabel-variabel

yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Divedend Payout

Devidend payout diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba

yang tersedia untuk pemegang saham umum. Jika perusahaan memotong deviden,

maka akan dianggap sebagai sinyal yang buruk, karena dianggap perusahaan

membutuhkan dana. Oleh karena itu perusahaan yang mempunyai risiko tinggi

cenderung untuk membayar dividend payout lebih kecil supaya nanti tidak memotong

deviden jika laba yang diperoleh turun. Untuk perusahaan yang berisiko tinggi,

probabilitas untuk mengalami laba menurun adalah tinggi. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa adanya hubungan negative antara risiko dan dividend payout,

yaitu risiko tinggi, dividend payout rendah. Karena Beta merupakan pengukur risiko,

maka dapat juga dinyatakan bahwa Beta dan Dividend payout mempunyai hubungan

negative. Alasan lain yang menyatakan hubungan negative antara Beta dengan

dividend payout adalah bahwa pembayaran dividend dianggap lebih kecil risikonya

dibandingkan dengan capital gains. Dengan demikian perusahaan yang membayar

rasio dividen yang tinggi akan mempunyai risiko yang lebih kecil dibandingkan

dengan yang menahannya dalam bentuk laba yang ditahan. Teori ini menjelaskan

bahwa investor menyukai dividen yang tinggi karena dividen yang diterima seperti

burung ditangan yang risikonya lebih kecil dibandingkan dengan dividen yang tidak

dibagikan.

2. Asset Growth

Variabel pertumbuhan aktiva didefinisikan sebagai perubahan (tingkat

pertumbuhan) tahunan dari aktiva total. Variabel ini diprediksi mempunyai hubungan

positif dengan Beta. Hubungan ini tidak didukung oleh teori.

3. Leverage

Page 2: Beta Fundamental

Leverage didefinisikan sebagai nilai buku total utang jangka panjang dibagi

dengan total aktiva. Leverage diprediksi mempunyai hubungan positif dengan Beta.

Menggunakan nilai pasar untuk total utang dalam menghitung leverage akan

mendapatkan hasil tidak berbeda jika digunakan dengan nilai buku.

4. Liquidity

Likuiditas (liquidity) diukur sebagai current ratio yaitu aktiva lancer dibagi

dengan utang lancar. Likuiditas diprediksi mempunyai hubungan yang negative

dengan Beta, yaitu secara rasional diketahui bahwa semakin likuid perusahaan,

semakin kecil risikonya.

5. Asset Size

Variabel ukuran aktiva (asset size) diukur sebagai logaritma dari total aktiva.

Variabel ini diprediksi mempunyai hubungan yang negative dengan risiko. Ukuran

aktiva dipakai sebagai wakil pengukur (proxy) besarnya perusahaan. Perusahaan yang

besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan

yang lebih kecil, karena perusahaan yang besar dianggap lebih mempunyai akses ke

pasar modal, sehingga dianggap mempunyai Beta yang lebih kecil. Perusahaan besar

cenderung menginvestasikan dananya ke proyek yang mempunyai varians rendah

dengan Beta yang rendah untuk menghindari laba yang berlebihan. Dengan

menginvestasikan ke proyek dengan Beta yang rendah akan menurunkan risiko dari

perusahaan. Dengan demikian hubungan antara ukuran perusahaan dengan Beta

adalah negatif.

6. Earning Variability

Variabilitas laba (Earning Variability) diukur dengan nilai deviasi standar dar

PER (Price Earning Ratio) atau Rasio P/E (harga saham dibagi dengan laba

perusahaan). Variabilitas dari laba dianggap sebagai risiko perusahaan. Sehingga

hubungan antara variabel ini dengan Beta adalah positif.

7. Accounting Beta

Beta akuntansi (Accounting Beta) diperoleh dari koefisien regresi dengan

variabel dependen perubahan laba akuntansi dan variabel independen adalah

perubahan indeks laba pasar untuk laba akuntansi portofolio pasar. Karena Beta

akuntansi dan Beta pasar keduanya pengukur risiko yang sama, maka diprediksi

keduanya mempunyai hubungan yang positif.

Page 3: Beta Fundamental

Dari 307 perusahaan yang tercatat di NYSE selama dua periode yaitu periode pertama

adalah 1947-1956 dan periode kedua adalah 1957-1965. Hal tersebut memprediksi

hubungan antara Beta pasar dengan tujuh variable-variabel fundamental untuk

portofolio yang terdiri dari sebuah perusahaan dan portofolio yang terdiri dari 5

perusahaan. Portofolio dibentuk dengan membuat ranking berdasarkan nilai-nilai

variable fundamental. Dari hasil tabel dibawah ini, hanya sebuah koefisien korelasi

(spearman rank) yang tidak mempunyai tanda yang diprediksi, yaitu untuk variable

likuiditas di periode kedua. Dari ketujuh variable, empat diantaranya mempunyai

korelasi dengan tingkat signifikan 1% baik untuk portofolio 1 perusahaan atau 5

perusahaan. Keempat variable itu adalah dividend payout, leverage, earnings

variability dan accounting beta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara risiko perusahaan yang diukur dengan Beta pasar

dengan keempat variable fundamental.

Variabel Tanda Prediksi

Periode I (1947-1956) Periode 2 (1957-1965)Portofolio1 Sekuritas

Portofolio5 Sekuritas

Portofolio1 Sekuritas

Portofolio5 Sekuritas

Dividend Payout

Asset Growth

Leverage

Liquidity

Asset Size

Earnings Variability

Accounting Beta

-

+

+

-

-

+

+

-0,49

(-0,50)

0,27

(0,23)

0,23

(0,23)

-0,13

(-0,13)

-0,06

(-0,07)

0,66

(0,58)

0,44

(0,39)

-0,79

(-0,77)

0,56

(0,51)

0,41

(0,45)

-0,35

(-0,44)

-0,09

(-0,13)

0,90

(0,77)

0,68

(0,67

-0,29

(-0,24)

0,01

(0,03)

0,22

(0,25)

0,05

(-0,01)

-0,16

(-0,16)

0,45

(0,36)

0,23

(0,23)

-0,50

(-0,45)

0,02

(0,07)

0,48

(0,56)

0,04

(-0,01)

-0,30

(-0,30)

0,82

(0,62)

0,46

(0,46)

Langkah selanjutnya untuk mendapatkan Beta fundamental adalah mendapatkan efek

dari variable-variabel fundamental ini dengan Beta pasar secara serentak

menggunakan model multivariate. Secara khusus, regresi cross-sectional untuk suatu

periode tertentu dapat berupa:

Page 4: Beta Fundamental

bi = a0 + a1 X1i + a2 X2i +….+ an Xni + ei

dengan subskrip-i menunjukkan perusahaan ke-i . secara khusus jika menggunakan

ketujuh variable-variabel fundamental dapat dituliskan sebagai berikut :b

b1 = a0 + a1 DIVi + a2 GROWTHi + a3 LEVi + a4 LIKUIi + a5 Sizei + a6 EVARi + a7

ABETAi + ei

Notasi :

b1 = Beta pasar perusahaan ke-i

DIVi = dividend payout (pembayaran dividen perusahaan ke-i

GROWTHi = asset growth (pertumbuhan aktiva) perusahaan ke-i

LEVi = leverage perusahaan ke-i

LIKUIi = liquidity (likuiditas) perusahaan ke-i

Sizei = asset size (ukuran aktiva) perusahaan ke-i

EVARi = earnings variability (variabilitas laba) perusahaan ke-i

ABETAi = accounting beta (Beta akuntansi) perusahaan ke-i

ei = residual error (kesalahan residu) perusahaan ke-i

Dari hasil koefisien-koefisien estimasi ( a0, a1, a2, …… a7), maka Beta

fundamental ( hi ) dapat diprediksi dengan rumus sebagai berikut ini.

hi = a0 + a1 DIVi + a2 GROWTHi + a3 LEVi + a4 LIKUIi + a5 SIZEi

+ a6 EVARi + a7 ABETAi

Contoh 11.7

Misalnya dari hasil regresi multivariate ini didapatkan persamaan regresi dengan

semua koefisien secara statistik signifikan sebagai berikut.

hi = 0.05 – 1,2 DIVi + 1,5 GROWTHi + 1,05 LEVi – 0,07 LIKUIi + 0,0085 SIZEi

+ 0,15 EVARi + 0,35 ABETAi

Nilai-nilai variable fundamental untuk suatu perusahaan pada periode ini adalah

sebagai berikut ini.

Dividend payout = 0,075

Assets growth = 0,05

Leverage = 0,9

Liquidity = 1,8

Log(Total assets) = 5,1

Earnings variability = 0,55

Accounting beta = 1,5

Selanjutnya beta fundamental dapat diprediksi sebesar:

Page 5: Beta Fundamental

hi = 0.05 – 1,2 (0,075) + 1,5 (0,05) + 1,05 (0,9) – 0,07 (1,8) + 0,0085 (5,1)+ 0,15

(0,55) + 0,35 (1,5).

= 1,418

Jika koefisien-koefisien hasil regresi mempunyai nilai yang secara statistic signifikan

berarti menunjukkan bahwa variable-variabel fundamental yang koefisiennya

signifikan mempunyai akurasi untuk memprediksi beta pasar.