Besi Mempunyai Simbol Fe Dan Nomor Atom 26

6
Besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi merupakan logam transisi yang berada pada golongan VIII B dan periode 4. Besi adalah logam paling melimpah nomor dua setelah alumunium. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan unsur bebas. Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi(II) sulfat (Br.E. iron(II) sulphate) atau fero sulfat adalah senyawa kimia dengan rumus Fe SO 4 . Dikenal sejak zaman kuno sebagai copperas dan sebagai vitriol hijau, heptahidrat biru-hijau adalah bentuk yang paling umum dari bahan ini. Semua besi sulfat larut dalam air dan bersifat aquo complex [Fe(H 2 O) 6 ] 2+ . Besi sulfat mempunyai geometri molekul oktahedral dan bersifat paramagnetik. Sruktur FeSO4 A. Kegunaan FeSO 4 di Industri 1. Pengolahan limbah cair dengan kapasitas 5 m 3 yang bersifat asam dengan pH = 4 dan konsentrasi Cr 6+ sebesar

Transcript of Besi Mempunyai Simbol Fe Dan Nomor Atom 26

Besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi merupakan logam transisi yang berada pada golongan VIII B dan periode 4. Besi adalah logam paling melimpah nomor dua setelah alumunium. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan unsur bebas. Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.Besi(II) sulfat (Br.E. iron(II) sulphate) atau fero sulfat adalah senyawa kimia dengan rumus FeSO4. Dikenal sejak zaman kuno sebagai copperas dan sebagai vitriol hijau, heptahidrat biru-hijau adalah bentuk yang paling umum dari bahan ini. Semua besi sulfat larut dalam air dan bersifat aquo complex [Fe(H2O)6]2+. Besi sulfat mempunyai geometri molekul oktahedral dan bersifat paramagnetik.

Sruktur FeSO41. Kegunaan FeSO4 di Industri

1. Pengolahan limbah cair dengan kapasitas 5 m3 yang bersifat asam dengan pH = 4 dan konsentrasi Cr6+ sebesar 15 mg/m3. FeSO4 berfungsi sebagai reduktor Cr+6 menjadi Cr+3.1. Sumber mineral besi untuk terapi defisiensi atau kekurangan zat besi.1. Pembuatan tinta bubuk. 1. Mordan untuk pencelupan wol.1. Desinfektan.1. Copperas; Ferrisulphas; Copperas hijau; Vitriol hijau.1. Prekusor senyawa besi.1. Pelapis Baja.1. Pewarna kain dan kayu.1. Membunuh Lumut. 1. Pewarna pada empedu.1. Kegunaan lain : Dalam pertanian besi(II) sulfat digunakan untuk mengobati klorosis besi. Meskipun tidak secepat aksi besi kelat, efeknya tahan lama. Besi(II) sulfat dapat dicampur dengan kompos dan rabuk ke dalam tanah untuk membentuk simpanan yang dapat bertahan selama bertahun-tahun. Besi(II) sulfat juga digunakan sebagai kondisioner rumput, dan pembasmi lumut.Pada paruh kedua abad ke-19, besi sulfat juga digunakan sebagai pengembang fotografi untuk gambar proses collodion.Ferro sulfat kadang-kadang ditambahkan ke air pendingin yang mengalir melalui tabung kuningan dari kondensor turbin. Membentuk lapisan pelindung tahan korosi, di bagian dalam tabung.Hal ini digunakan sebagai bahan kimia pemurnian emas untuk mengendapkan logam emas dari larutan auric chloride (emas yang telah dilarutkan ke dalam larutan bersama aqua regia).Besi(II) sulfat telah diaplikasikan untuk pemurnian air melalui folukasi dan untuk menyingkirkan fosfat di pabrik pengolahan limbah kota dan industri untuk mencegah eutrofikasi badan air permukaan. Besi(II) sulfat digunakan sebagai metoda pengolahan panel kayu tradisional di rumah, baik sendiri, dilarutkan dalam air, atau sebagai komponen cat berbasis air. Vitriol hijau juga merupakan reagen yang berguna dalam identifikasi jamur.1. Reaksi Kimia1. Pada pemanasan, besi (II) sulfat, akan terjadi proses dimana kandungan air pada kristalnya akan menghilang dan semua Kristal akan berwarna hijau, kemudian berubah menjadi zat padat anhidrat berwarna coklat. Saat dipanaskan lebih lanjut, bahan anhidrat melepaskan sulfur dioksida dan asap putih dari sulfur trioksida, meninggalkan besi(III) oksida coklat-kemerahan. Dekomposisi besi(II) sulfat mulai pada kira-kira 480C.Reaksi : 2 FeSO4 Fe2O3 + SO2 + SO31. Seperti semua garam besi(II), besi(II) sulfat adalah reduktor. Misalnya, mereduksi asam nitrat menjadi nitrogen oksida dan klor menjadi klorida:Reaksi : 6 FeSO4 + 3 H2SO4 + 2 HNO3 3 Fe2(SO4)3 + 4 H2O + 2 NO6 FeSO4 + 3 Cl2 2 Fe2(SO4)3 + 2 FeCl3

1. Pada pemaparan terhadap udara, ia teroksidasi membentuk karat coklat-kuning yang melapisi dasar ferri sulfat, yang merupakan hasil adisi (adduct) dari ferri oksida dan ferri sulfat:Reaksi : 12FeSO4 + 3 O2 4 Fe2(SO4)3 + 2 Fe2O3

1. Sifat Fisika dan KimiaRumus molekulFeSO4

Berat molekul151,908 gr/mol (anhidrat); 169,92 gr/mol (monohidrat); 278,05 gr/mol (heptahidrat)

PenampilanKristal biru-hijau atau putih

BauTidak berbau

Densitas2,84 gr/cm3 (anhidrat); 2,2 gr/cm3 (pentahidrat); 2,84 gr/cm3 (heptahidrat)

Titik leleh70C (dehidrasi dari heptahidrat); 400C (terurai)

Kelarutan dalam air 25,6 gr/100mL (anhidrat); 48,6 gr/100 mL (heptahidrat) pada 50C

Kelarutan dalam alkoholDapat diabaikan

Indeks refraksi1,536 (pentahidrat); 1,478 (heptahidrat)\

Entropi pembentukan standar fHo298 -929 kJmol1

Entropi molar standarSo298 121Jmol1K1

Adapun bahaya, tercantum dalam indeks Uni Eropa: 026-003-00-7 (anhidrat); 026-003-01-4 (heptahidrat). Menurut klasifikasi Uni Eropa besi(II) sulfat termasuk berbahaya (Xn) dan mengiritasi (Xi), namun besi(II) sulfat ini tidak mudah terbakar.Besi (II) sulfat dapat dijumpai dalam berbagai keadaan hidrasi, dan beberapa darinya terbentuk di alam.1. FeSO4H2O (mineral: szomolnikite, relatif jarang)1. FeSO44H2O (mineral: rozenite, putih, relatif biasa, mungkin produk dehidrasi dari melanterite)1. FeSO45H2O (mineral: siderotil, relatif jarang)1. FeSO46H2O (mineral: ferroheksahidrit, relatif jarang)1. FeSO47H2O (mineral: melanterite, biru-hijau, relatif biasa)

Gambar 1. Besi (II) Sulfat Pentahidrat