Selamat datang di Yamanashi! Kami ucapkan selamat ... kita sadari ada kalanya api rokok mengenai...

6
Selamat datang di Yamanashi! Kami ucapkan selamat datang kepada para wisatawan dari seluruh dunia yang telah datang ke Yamanashi. Meskipun tujuan dan kesenangan dari setiap wisata itu berbeda, tapi tradisi dan pola pikir warga sekitar, serta perbedaan budaya memiliki daya tarik tersendiri. Kami akan sangat berterimakasih jika Anda berkenan untuk membaca tentang pedoman perilaku di Jepang yang akan kami perkenalkan ini. Semoga dapat membantu Anda sekalian dalam mengenal Jepang lebih banyak, menyentuh hati orang Jepang, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.

Transcript of Selamat datang di Yamanashi! Kami ucapkan selamat ... kita sadari ada kalanya api rokok mengenai...

Selamat datang di Yamanashi! Kami ucapkan selamat datang kepada para wisatawan dari seluruh dunia yang telah datang ke Yamanashi. Meskipun tujuan dan kesenangan dari setiap wisata itu berbeda, tapi tradisi dan pola pikir warga sekitar, serta perbedaan budaya memiliki daya tarik tersendiri. Kami akan sangat berterimakasih jika Anda berkenan untuk membaca tentang pedoman perilaku di Jepang yang akan kami perkenalkan ini. Semoga dapat membantu Anda sekalian dalam mengenal Jepang lebih banyak, menyentuh hati orang Jepang, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.

Orang Jepang, memiliki semangat gotong royong sejak dahulu kala, kuatnya kondisi di sekeliling menjadikan bahan pertimbangan dalam bersikap. Sudah menjadi kebiasaan di Jepang bahwa ketika berada di restoran dan toko, kereta dan bus, serta tempat umum lainnya, sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara yang keras, tidak menggunakan handphone, dan lainnya. Oleh karena itu, ada baiknya berperilaku seperti di bawah ini ketika berada di tempat umum. ●Mohon untuk berbicara dengan suara pelan di tempat umum.

●Mohon untuk atur ponsel ke dalam mode hening ketika berada di

kendaraan umum seperti kereta, bis, dan lainnya.

Pastikan hanya menelepon pada saat darurat.

●Mohon matikan ponsel ketika berada di dekat tempat

duduk prioritas di dalam kereta yang penuh.

※Karena berpotensi mengganggu alat pacu jantung

atau alat kedokteran lainnya.

Di Jepang, perilaku mengantri adalah sebuah hal yang lumrah dan hampir semua orang melakukannya. Contohnya di ATM, toilet, dan lainnya, sudah merupakan hal biasa untuk mengantri menunggu gilirannnya. Bisa jadi rasa untuk tetap menunggu meski antriannya panjang, serta rasa tidak ingin mengganggu orang lain adalah citra orang Jepang.

Mengantri dengan tertib

●Mari kita mengantri dengan tertib. Menyela antrian dengan alasan masih tersedia ruang yang kosong adalah sebuah pelanggaran. Mari mengantri dengan tertib supaya tidak menimbulkan masalah dan mematuhi norma masyarakat yang ada.

Tidak diperkenankan untuk merokok di tempat umum, baik di dalam maupun di luar ruangan. Kecuali untuk lokasi yang telah ditentukan sebagai tempat merokok. Tergantung dengan pemerintah setempat, ada yang melarang merokok sambil berjalan serta memberikan denda.

●Pada saat ingin merokok di tempat umum, merokoklah di tempat khusus yang telah disediakan. ●Jika merokok sambil berjalan di keramaian, tanpa kita sadari ada kalanya api rokok mengenai tangan atau barang bawaan orang lain. Mari tidak merokok sambil berjalan.

Merokok di tempat khusus merokok

Toilet di Jepang ada bermacam-macam jenisnya. Baik yang bergaya barat dengan washlet untuk membasuh, atau yang bergaya Jepang. Tisu toilet bisa larut dengan mudah dalam air. Ada juga yang mengeluarkan suara kicauan burung pada saat dipakai. Jika kita meninggalkan toilet dalam kondisi kotor, tentunya akan mengganggu perasaan orang yang akan menggunakan selanjutnya. Jadi, menjaga kebersihan toilet adalah perilaku yang baik.

●Pada dasarnya toilet di Jepang terbagi ke dalam dua jenis, toilet gaya barat dan toilet gaya Jepang. Mari gunakan dengan benar.

Gaya Jepang Gaya barat

●Kertas toilet yang telah disediakan bisa larut dalam air. Setelah digunakan, mohon untuk membuangnya ke lubang toilet dan bilas dengan air.

Gunakan toilet dengan benar sesuai dengan jenisnya. Buang tisu toilet dengan benar setelah dipakai.

① Buka tutupnya, turunkan dudukan toilet berbentuk 'U'.

① Jongkok sambil menghadap ke bagian yang sedikit menonjol berbentuk bulat. ② Gunakan sambil duduk

memunggungi tutupnya.

③ Setelah selesai, gunakan tisu toilet dan buang ke lubang toilet.

④ Bilas dengan memencet tombol yang tersedia.

② Setelah selesai, gunakan tisu toilet dan buang ke lubang toilet.

③ Bilas dengan memencet tombol yang tersedia.

Pada zaman dahulu, tidak ada ‘ofuro’ (bak untuk berendam) di setiap rumah penduduk. Seluruh penduduk pada saat itu menggunakan pemandian umum sejak masih kecil. Saat ini, pemandian umum yang disebut 'Sento' masih terjaga sebagai salah satu tempat untuk bertemu dan bercengkrama masyarakat sekitar. Di tengah kebiasaan masyarakat itulah muncul perilaku yang disebut 'saling mengerti satu sama lain saat berada di pemandian'. Di tempat bercengkrama seperti onsen dan lainnya, terkenal sebuah peribahasa 'hadaka no tsukiai' (secara literal 'hubungan telanjang‘) yang bermakna saling kenal satu sama lain tanpa batasan. Nikmati pengalaman 'hadaka no tsukiai' Jepang yang menyenangkan.

Menikmati onsen dan keseharian warga sekitar melalui tempat ganti baju, area pemandian, dan bak mandi bersama

●Bak mandi adalah tempat untuk menghangatkan badan. Tidak boleh langsung memasuki bak mandi begitu memasuki area pemandian. Mohon untuk membersihkan badan terlebih dahulu sebelum memasuki bak mandi.

● Tidak boleh membersihkan badan di

dalam bak mandi. Pastikan untuk membersihkan badan sebelum memasukinya.

● Di area pemandian tidak boleh mengenakan pakaian dalam, mohon hanya membawa handuk wajah saat memasuki area bak mandi. Barang yang bisa dibawa selain itu adalah sampo dan sabun saja. Tidak diperkenankan untuk masuk ke area pemandian sambil mengenakan jubah mandi, baju renang, dan sliper.

● Mohon keringkan badan sebelum memasuki tempat ganti baju setelah berendam. Jika tidak, tetesan air pada lantai ruang ganti baju bisa mengganggu kenyamanan orang lainnya.

‘Ryokan’, atau penginapan tradisional Jepang, adalah sebuah penginapan yang sarat akan suasana khas Jepang, dengan beberapa perilaku yang perlu dijaga di dalamnya. Jepang yang sejak dulu memiliki curah hujan yang cukup tinggi, terbiasa untuk tidak menggunakan sepatu di dalam rumah. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di dalam rupah, sepatu dilepaskan di 'genkan' atau ruang yang memiliki perbedaan ketinggian lantai kebih rendah beberapa senti dengan bagian rumah lainnya. Sehingga budaya yang tercipta adalah terbiasanya duduk langsung di lantai atau ‘tatami’ (tikar Jepang) atau bisa juga menggunakan 'zabuton' alias bantal duduk.

● Ada perbedaan ketinggian beberapa senti antar lantai di area genkan penginapan tradisional Jepang. Sehingga areanya terpisah antara yang bisa pakai sepatu dan tidak bisa pakai sepatu. Ada kalanya slipper sudah disediakan di genkan. Namun, mohon diingat untuk selalu melepaskan sliper pada saat memasuki ruangan beralas tatami. ● Mohon untuk tidak menggeser barang bawaan di atas tatami karena bisa merusak permukaan tatami.

Lepaskan sepatu di genkan, dan tidak memakai sliper di atas tatami