BERITA PERTANIAN - bbp2tp.bptpnews.idbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1553061789.pdf ·...

5
BERITA PERTANIAN PERTANIAN DI INDONESIA MENURUT GENERASI MUDA Pak Stephanus merupakan salah satu petani binaan kegiatan bioindustri ubi jalar BPTP yang dipimpin oleh Dr. Martina Lestari, MP. Selain ubi jalar, beliau juga menanam padi, menanam sedikit jagung untuk konsumsi keluarga serta memelihara sapi dan kambing. Petani ini merupakan transmigraimn asal NTT sejak tahun 1987. Mengingat lokasi asalnya, tidak heran jika Pak Stephanus tetap tidak bisa terpisahkan dari jagung yang terkait secara adat dan makanan pokok. Pak Steph, demikian beliau biasa dipanggil, tinggal di kampung Erom, distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. Lokasi kampung tersebut terletak pada batas akhir distrik Tanah Miring, sekitar 1.5-2 jam perjalanan menggunakan mobil. Jalan menuju lokasi secara umum bagus, hanya pada beberapa titik mengalami kerusakan yang menghambat laju perjalanan. Pak Steph memiliki 5 anak, yang semuanya mengenyam pendidikan tinggi. Ada yang lulusan di perguruan tinggi di Merauke, ada juga merupakan lulusan Universitas Cendrawasih dan UT di Jayapura. Sebagian anaknya menjadi tenaga pengajar dan tenaga kesehatan. Bahkan satu anaknya sedang menempuh pendidikan lanjutan selama 1 tahun di universitas di Bogor. Buat orang kota, kuliah mungkin hal yang biasa. Tetapi untuk seorang petani di pedalaman yang mampu menyekolahkan ke 5 anaknya, tentu merupakan hal yang luar biasa. Dan lebih hebatnya lagi, anak-anak Pak Steph bisa bersekolah dan kuliah karena Ubi Jalar. Tanaman ubi jalar Pak Steph berada di area pekarangan rumah dengan ukuran 0.5 ha. Dari luas lahan tersebut, dihasilkan sekitar 70 karung ubi jalar. Harga jual ubi jalar saat ini di Merauke sekitar Rp 200 ribu per karung ukuran 50 kg. Jadi dalam waktu 4 bulan, Pak Steph bisa menghasilkan sekitar Rp 14 juta hanya dari penjualan ubi jalar dari pekarangan rumahnya. Ditambah hasil tani komoditas lain serta ternak, penghasilannya lebih dari cukup dan bisa mendukung anaknya meraih masa depan melalui pendidikan tinggi. Untuk saat ini, petani ubi jalar enggan mengolah ubi jalar menjadi tepung karena secara ekonomi tidak menguntungkan. Satu karung ubi jalar hanya menjadi sekitar 8 kg tepung, dengan harga jual maksimal Rp 25 ribu per kg, belum dikurangi biaya pengolahan dan waktu yang relatif lama, tetap lebih jauh untung jika ubi jalar dijual dalam bentuk segar. Konsep bioindustri ubi jalar yang diintroduksi di kampung Erom ini mulai diterapkan oleh Pak Steph. Hasil biomassa ubi jalar dimanfaatkan sebagai pakan kambing. Dan kotoran kambing yang dikumpulkan diberikan ke tanah saat persemaian sebagai sumber pupuk. Konsep zero waste sudah mulai dipahami dan dikerjakan secara nyata. Ubi jalar ditumpangsarikan dengan jagung. Bibit jagung tongkol 2 varietas NASA 29 diperoleh dari Kepala BPTP Papua (Dr. Ir. Muhammad Thamrin, M.Si) saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi bioindustri ubi jalar. Atas saran Dr. Thamrin, Pak Steph mau menjajal pola Turiman Ubi Jalar-Jagung. Bagaimanapun, Pak Steph dan keluarga tetap memerlukan jagung sebagai bahan makanan. Uji tahap awal tumpangsari ini akan dikembangkan lebih lanjut agar produksi ubi jalar dan jagung dapat diperoleh secara optimal. EDISI: 0001 05 MARET 2019 MENYEKOLAHKAN ANAK DARI HASIL UBI JALAR Papua www.bptpnews.id HALAMAN 1 DARI 5

Transcript of BERITA PERTANIAN - bbp2tp.bptpnews.idbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1553061789.pdf ·...

Page 1: BERITA PERTANIAN - bbp2tp.bptpnews.idbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1553061789.pdf · Bibit jagung tongkol 2 varietas NASA 29 diperoleh dari Kepala BPTP Papua (Dr. Ir.

BERITA PERTANIANPERTANIAN DI INDONESIA MENURUT GENERASI MUDA

Pak Stephanus merupakan salah satu petani binaan kegiatan bioindustri ubi jalarBPTP yang dipimpin oleh Dr. Martina Lestari, MP. Selain ubi jalar, beliau jugamenanam padi, menanam sedikit jagung untuk konsumsi keluarga sertamemelihara sapi dan kambing. Petani ini merupakan transmigraimn asal NTTsejak tahun 1987. Mengingat lokasi asalnya, tidak heran jika Pak Stephanus tetaptidak bisa terpisahkan dari jagung yang terkait secara adat dan makanan pokok.Pak Steph, demikian beliau biasa dipanggil, tinggal di kampung Erom, distrikTanah Miring, Kabupaten Merauke. Lokasi kampung tersebut terletak pada batasakhir distrik Tanah Miring, sekitar 1.5-2 jam perjalanan menggunakan mobil.Jalan menuju lokasi secara umum bagus, hanya pada beberapa titik mengalamikerusakan yang menghambat laju perjalanan.Pak Steph memiliki 5 anak, yang semuanya mengenyam pendidikan tinggi. Adayang lulusan di perguruan tinggi di Merauke, ada juga merupakan lulusanUniversitas Cendrawasih dan UT di Jayapura. Sebagian anaknya menjadi tenagapengajar dan tenaga kesehatan. Bahkan satu anaknya sedang menempuhpendidikan lanjutan selama 1 tahun di universitas di Bogor.Buat orang kota, kuliah mungkin hal yang biasa. Tetapi untuk seorang petani dipedalaman yang mampu menyekolahkan ke 5 anaknya, tentu merupakan hal

yang luar biasa. Dan lebih hebatnya lagi, anak-anak Pak Steph bisa bersekolah dan kuliah karena Ubi Jalar.Tanaman ubi jalar Pak Steph berada di area pekarangan rumah dengan ukuran 0.5 ha. Dari luas lahan tersebut, dihasilkan sekitar 70 karung ubi jalar.Harga jual ubi jalar saat ini di Merauke sekitar Rp 200 ribu per karung ukuran 50 kg. Jadi dalam waktu 4 bulan, Pak Steph bisa menghasilkan sekitar Rp14 juta hanya dari penjualan ubi jalar dari pekarangan rumahnya. Ditambah hasil tani komoditas lain serta ternak, penghasilannya lebih dari cukup danbisa mendukung anaknya meraih masa depan melalui pendidikan tinggi.Untuk saat ini, petani ubi jalar enggan mengolah ubi jalar menjadi tepung karena secara ekonomi tidak menguntungkan. Satu karung ubi jalar hanyamenjadi sekitar 8 kg tepung, dengan harga jual maksimal Rp 25 ribu per kg, belum dikurangi biaya pengolahan dan waktu yang relatif lama, tetap lebihjauh untung jika ubi jalar dijual dalam bentuk segar.

Konsep bioindustri ubi jalar yang diintroduksi di kampung Erom ini mulai diterapkan oleh Pak Steph. Hasil biomassa ubi jalar dimanfaatkan sebagaipakan kambing. Dan kotoran kambing yang dikumpulkan diberikan ke tanah saat persemaian sebagai sumber pupuk. Konsep zero waste sudah mulaidipahami dan dikerjakan secara nyata.Ubi jalar ditumpangsarikan dengan jagung. Bibit jagung tongkol 2 varietas NASA 29 diperoleh dari Kepala BPTP Papua (Dr. Ir. Muhammad Thamrin,M.Si) saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi bioindustri ubi jalar. Atas saran Dr. Thamrin, Pak Steph mau menjajal pola Turiman Ubi Jalar-Jagung.Bagaimanapun, Pak Steph dan keluarga tetap memerlukan jagung sebagai bahan makanan. Uji tahap awal tumpangsari ini akan dikembangkan lebihlanjut agar produksi ubi jalar dan jagung dapat diperoleh secara optimal.

EDISI: 000105 MARET 2019

MENYEKOLAHKAN ANAK DARI HASIL UBI JALARPapua

www.bptpnews.id

HALAMAN 1 DARI 5

Page 2: BERITA PERTANIAN - bbp2tp.bptpnews.idbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1553061789.pdf · Bibit jagung tongkol 2 varietas NASA 29 diperoleh dari Kepala BPTP Papua (Dr. Ir.

Pada tanggal 1 Maret 2019, team bio industri ubi jalar mengunjungi kampung Erom dan berdiskusi dengan Pak Steph. Diskusi berlangsung denganhangat ditemani secangkir kopi dan kue. Team bermaksud untuk mengevaluasi kegiatan bio industri ubi jalar yang sudah berlangsung, tahap apa yangsudah dicapai dan kegiatan apa yang bisa dikerjakan untuk mewujudkan bio industri ubi jalar secara nyata di tingkat petani. Hambatan yang ada dicarijalan keluarnya bersama-sama.Dalam waktu dekat, team bio industri akan kembali untuk memanen hasil varietas unggulan yang di introduksi seperti Beta 1 dan Beta 2 sertadibandingkan dengan varietas lokal ungu dan putih. Selain itu, pengembangan produk hasil olahan akan dicoba untuk diterapkan dan dikomersialkanmengingat lokasi rumah sekaligus lokasi kegiatan berada di jalur utama sehingga bisa menjadi lokasi pemasaran produk olahan ubi jalar (Adnan,Martina).

Kebutuhan pakan menjadi aspek yang sangat penting dalampengembangan usaha peternakan, karena biaya produksi untuk pakandapat mencapai 70 persennya. Untuk itu perlu dikembangkan penyediaanpakan yang kontinyu, berkualitas dengan harga murah yang salahsatunya adalah rumput odot. Tanaman ini mampu tumbuh danberkembang pada saat musim kemarau dengan tingkat kesuburan tanahyang rendah.

Keunggulan lainnya adalah memiliki produktivitas yang cukup tinggi, danpada saat musim penghujan batang rumput odot terasa lebih lunaksehingga sangat digemari ternak ruminansia. Jumlah protein yangterkandung juga cukup tinggi bahkan bisa mencapai 17 persen, dengantingkat kecernaan 65-70 persen.

Dengan berbagai keunggulan tersebut, BPTP Babel melalui kegiatanPendampingan SIWAB berupaya untuk mengembangkan danmendistribusikan bibit rumput odot melalui perbanyakan vegetatif.Untuk pengembangan tahap awal bibit didistribusikan ke UPTDPeternakan Dinas Pertanian Bangka dan Kelompok Ternak di KecamatanMatras yang nantinya akan dikembangkan kembali.

Pernah dengar nama hijauan makanan ternak indigofera….??? indigofera iniadalah salah satu hijauan yang benilai nutrisi tinggi yang dapat dijadikan sebagaialternatif pakan hijauan ternak ruminansia selain turi, gamal, lamtoro dan lain-lain. Indigofera termasuk kedalam family leguminosa pohon atau keluargapolong-polongan, dengan nama latin indigofera suffruticosa. Ciri-ciri tanamanindigofera yaitu Tinggi tanaman berkisar antara 3 s/d 4,5 meter, mempunyai daunmajemuk dan ganjil, bila dilihat lebih seperti semak. Ciri-ciri biji tanamanIndigofera yakni panjang polong 2 cm sampai dengan 3 cm, jumlah polong 4sampai dengan 17 butir, berat biji (polong) 15 sampai dengan 20 gr /1000 benih

DUKUNG SIWAB, BPTP DISTRIBUSIKAN BIBIT RUMPUT ODOTKep. Bangka Belitung

INDIGOFERA : HIJAUAN PAKAN TERNAK KAYA NUTRISIKep. Bangka Belitung

www.bptpnews.id

HALAMAN 2 DARI 5

Page 3: BERITA PERTANIAN - bbp2tp.bptpnews.idbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1553061789.pdf · Bibit jagung tongkol 2 varietas NASA 29 diperoleh dari Kepala BPTP Papua (Dr. Ir.

sampai dengan 17 butir, berat biji (polong) 15 sampai dengan 20 gr /1000 benihpolong. Indigofera dapat diperbanyak dengan biji maupun stek.

Perlu sobat tani ketahui………..pohon Leguminosa ini memiliki prodiktivitas yangtinggi, berdaun lebat dengan kandungan nutrien yang cukup baik. Terutamakandungan proteinnya yang tinggi dan juga disukai oleh ternak sapi dankambing. Setelah dilakukan pengujian kadar nilai nutrisi yang terkandung dalam

tepung daun Indigofera didapatkan hasil antara lain : protein kasar 27,97%; serat kasar 15,25%, Ca 0,22% dan P 0,18%. Selain itu Indigofera Indigoferamengandung asam amino yang berkorelasi bagus didalam rumen.

Namun pada umumnya, peternak di Indonesia belum banyak yang memberikan tanaman ini kepada ternaknya. Maka daripada itu pemberian pakanIndigofera perlu adanya adaptasi atau penyesuaian kepada ternak kurang lebih 1 minggu dengan pemberian tanaman indigofera yang masih hijau(segar).Untuk pemanenan tanaman Indigofera dapat dilakukan dengan pemotongan optimum pada 0,75 sampai 1,5 meter dari permukaan tanah. Tanamanyang sudah di panen atau dipotong bisa dipotong kembali (interval pemotongan) 60 sampai dengan 70 hari, tergantung kelebatan tanaman. Produksiyang dapat dihasilkan oleh tanaman Indigofera adalah 7 sampai 10 ton /Ha .

Nah ayo tungu apalagi sobat tani, tanaman Indigofera mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai tanaman pakan sebagai alternatifhijauan pakan rumput yang semakin sulit didapat. Atau sobat tani bisa menjadikan tanaman indigofera sebagai cadangan persediaan hijauan makananternak pada musim kemarau….selamat mencoba ya sobat tani

#SapaSiang #SobaTani.... Bulan Februari 2019 kemarin BPTP Balitbangtan Yogyakarta menjadinarasumber pelatihan pengolahan hasil hortikultura dan perkebunan dariDinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman. Pelatihandilaksanakan di 5 lokasi, yaitu:1. KWT. Srikandi Mandiri, Pendowoharjo, Sleman. Pelaksanaan tanggal 12Februari 2019 dengan materi diversifikasi pengolahan pisang menjadi pie,brownies, dan bola-bola pisang.2. PUPM Kecamatan Tempel. Pelaksanaan tanggal 21 Februari 2019dengan materi diversifikasi pengolahan tempe (bakso tempe) dan pisang(brownies, dan bola-bola pisang).3. PUPM Sidomulyo Kecamatan Godean. Pelaksanaan tanggal 26 Februari2019, dengan materi diversifikasi pengolahan pisang menjadi pie,brownies, dan bola-bola pisang.4. PUPM Sidorejo Kecamatan Godean. Pelaksanaan tanggal 27 Februari2019 dengan materi diversifikasi pengolahan pisang menjadi pie,brownies, dan bola-bola pisang.5. PUPM Tegaltirto, Berbah. Pelaksanaan tanggal 28 Februari 2019 denganmateri diversifikasi pengolahan sirsat (dodol) dan pisang (jala-jala pisangdan bola-bola pisang). #Alhamdulillah para peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti pelatihan dan berencana mengembangkanya sebagai usaha untuk menambahpanghasilan keluarga dan merintis usaha agroindustri rumah tangga (TimPascapanen-04/03/19)#AgroindustriRumahTangga#MenambahPenghasilanKeluarga

Ayam KUB semakin menarik perhatian dan diminati untuk dikembangkan.Kali ini kunjungan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan KotaMetro adalah dalam rangka melaksanakan pembelajaran pembimbitan danbudidaya ayam KUB Ke BPTP Lampung.Hal tersebut untuk mendukung kegiatan pendistribusian ternak kepadamasyarakat di wilayah Kota Metro.Bertempat di TSP Natar, Tim Ternak, bersamaKa KP Natar dan Tim KSPP BPTP Lampung menyampaikan tentang keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh Ayam KUB dan teknik budidaya Ayam KUB.Dilanjutkan dengan diskusi langsung di lokasi Kegiatan Model Inti PengembanganAyam KUB-1 dan Sensi Agrinak di TSP Natar.Diskusi berlangsung dengan sangat baik yaitu membahas mulai dari pengelolaankandang, kondisi Ayam KUB yang baik hingga proses pembibitan Ayam KUB yangmenggunakan mesin penetas.

Sumber: Tim Ternak dan Humas BPTP Lampung

NARASUMBER PELATIHAN DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN HORTIKULTURADI Yogyakarta

BELAJAR KE BPTP LAMPUNG, KOTA METRO SIAP DUKUNG PENGEMBANGAN AYAMKUB

Lampung

www.bptpnews.id

HALAMAN 3 DARI 5

Page 4: BERITA PERTANIAN - bbp2tp.bptpnews.idbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1553061789.pdf · Bibit jagung tongkol 2 varietas NASA 29 diperoleh dari Kepala BPTP Papua (Dr. Ir.

Presiden RI Jokowi panen jagung seluas 1392 ha tanggal 01 Maret 2019,bertempat di Desa Botuwombato Kabupaten Gorontalo Utara. PresidenJokowi bersama Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo didampingi olehMenteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan UmumBasuki Hadi Purnomo, Menteri Sekretaris Kabinet Moeldoko, GubernurGorontalo Rusli Habibie, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono,bupati/walikota se provinsi Gorontalo serta pejabat Kementerian pusatdan daerah Gorontalo. Hamparan Jagung ini merupakan cerminan darisemangat petani jagung di Gorontalo yang telah menghasilkan 1,5 juta tonjagung, dan telah mengekspor 113 ribu ton pada tahun 2018. Pada kesempatan tersebut, Presiden menekankan pentingnyapeningkatan produktivitas jagung agar dapat meningkatkan pendapatanpetani. Presiden RI Jokowi juga melakukan dialog dengan petani, danmenyampaikan pengalaman serta komitmennya untuk senantiasamemperbaiki produksi jagung ditingkat petani yaitu melalui programpembangunan pertanian seperti bendungan Bulango Ulu senilai Rp 2,2triliyun, agar dapat memenuhi kebutuhan air pada musim kemarau sertadapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).Presiden menyatakan kebanggaannya kepada petani di Gorontalo sebab produksi petani jagung nasional kini mampu membalikkan keadaan dari impormenjadi ekspor. Ekspor jagung tahun 2015 mencapai 251 ribu ton, meningkat drastis di tahun 2018 dengan total ekspor mencapai 380 ribu ton. Berbedadengan impor jagung yang pada Th. 2014 mencapai 3.374.000 ton yang kemudian di tahun 2018 hanya mencapai180.000 ton. Hal ini hanya untukmenstabilkan harga dalam negeri."Sudah menjadi hukum ekonomi, jika produksi petani melimpah maka harganya pasti turun".Di Gorontalo sendiri, untuk produksi jagung, dulunya hanya 650 ribu ton, tahun 2018 meningkat 1,5 juta ton, dan tahun 2019 ditargetkan 1,7 juta ton.Peningkatan yang sangat signifikan," kata Presiden Jokowi bangga". produksi jagung per hektar yang sekarang 6 - 7 ton, diharapkan bisa mencapai 9 - 10ton per hektare. Data Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi jagung nasional signifikan setiap tahun. Tahun 2015produksi jagung nasional hanya 19,61 juta ton, meningkat menjadi 23,58 juta ton di tahun berikutnya, dan pada tahun 2018 tembus 30 juta ton. Tahun ini produksi jagung nasional ditargetkan sebanyak 33 juta ton, dan ekspor ditargetkan sebesar 500 ribu ton. Target tersebut akan dimaksimalkanpada beberapa provinsi yang merupakan lumbung jagung nasional seperti Jawa Timur, NTB, Lampung, Sumatera Selatan, termasuk Gorontalo. UntukGorontalo sendiri, target ekspor sebesar 150 ribu ton, dan hingga maret nanti sebesar 50 ribu ton.Semoga dengan kunjungan Presiden Jokowi, dapat menambah semangat juang petani untuk terus meningkatkan produksi tentunya dengan harapanadanya peningkatan kesejahteraan petani, kelompok, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan daerah, bangsa dan Negara. Semoga targetmenjadi lumbung pangan Dunia bisa diraih sebelum 2045.

Libur-libur tetap tempur!

Begitulah sepertinya yang terjadi dengan para pejuang pangan dalam menjagakedaulatan pangan dan peningkatan produktivitas pangan. Walaupun di akhirpekan, mereka tetap giat bekerja bersama sebagai langkah perencanaan yangmatang dalam rakor UPSUS PAJALE dipimpin oleh Dirjen Hortikultura dan KepalaDinas Distanbun Jtg.

Ada beberapa arahan yang akan ditindaklanjuti dalam rakor tersebut, yaituarahan Ka. Dinas Pertanian dan Perkebunan Prov. Jateng, bahwa kita harusmewaspadai adanya serangan WBC di Jawa Tengah pada musim tanam inisampai bulan Juli sehingga perlu dipersiapkan penanggulangan yangkomprehensif.

Kemudian arahan selanjutnya adalah dari Dirjen Hortikultura menyampaikanbahwa pertanian Jawa Tengah harus ada perubahan lingkungan ke arah ramahlingkungan, pupuk organik dan kompos baik kotoran ternak maupun jeramiharus di kembalikan ke sawah. Pematang sawah yg saat ini kosong hendaknya

dibalikan seperti dahulu yaitu ditanami dengan tanaman kacang-kacangan dan refugia.

Yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah terkait curah hujan Jawa Tengah. Berdasarkan info BMKG, untuk bulan Februari sampai Maret ini puncakcurah hujan, sehingga kedepan harus diantisipasi kekeringan. Terkait percepatan LTT harus dilakukan melalui sistem metuk atau optimalisasi pompa.

Well...salut untuk para penjaga pangan ini, semoga ke depan beberapa permasalahan dapat diantisipasi dengan perencanaan yang matang yangdisiapkan sejak dini.

Info lainnya dapat diperoleh di www.jateng.litbang.pertanian.go.id

PRESIDEN JOKOWI PANEN JAGUNG DI BUMI SERAMBI MADINAHGorontalo

RAKOR UPSUS PAJALE JAWA TENGAHJawa Tengah

www.bptpnews.id

HALAMAN 4 DARI 5

Page 5: BERITA PERTANIAN - bbp2tp.bptpnews.idbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1553061789.pdf · Bibit jagung tongkol 2 varietas NASA 29 diperoleh dari Kepala BPTP Papua (Dr. Ir.

www.jateng.litbang.pertanian.go.id

Jangan lupa yang belum subscribe portal video BPTP Jateng di youtube segera klik tombol subscribenya ya....di www.youtube.com/BPTPJateng

www.bptpnews.id

HALAMAN 5 DARI 5