berita palestina

download berita palestina

of 14

Transcript of berita palestina

Hamas dan Fatah Sepakat Untuk Melepaskan Tahanan dan Menghentikan Propaganda Media Akhbar Ikhwan 26/2/2009 | 29 Safar 1430 H | 406 views Oleh: Al-Ikhwan.net Salah satu bagian dari jumpa pers dari Mahmud Az-Zahar (HAMAS) dan Azzam Al-Ahmad (Fatah) Kairo-ikhwanonline.com Gerakan HAMAS dan Fatah sepakat untuk melakukan penghentian secara menyeluruh akan prppaganda media, dan memberikan iklim yang positif dalam rilis yang terkait dengan tahanan politik di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dalam jumpa pers yang dilakukan pada hari rabu sore kemarin di Kairo ditegaskan akan pentingnya pembebasan para tahanan sebelum dilakukan pertemuan dialog nasional yang komprehensif pada hari Kamis ini, untuk melanjutkan aksi pembebasan dari sisa tahanan, dan menghentikan penyalahgunaan kekuasaan di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Keduanya juga mengumumkan pembentukan dua komite di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengontrol penyalahgunaan informasi, dan menangani isu tahanan politik dan penyalahgunaan nya secara menyeluruh, dan bekerja secara terus menerus untuk membebaskan tahanan sehingga dapat menutup file para tahanan dalam jangka waktu yang tidak melebihi pada akhir pertemuan dialog nasional. Sebagaimana keduanya juga menegaskan akan tekadnya untuk menjamin keberhasilan dialog nasional yang komprehensif; untuk menjembatani kesenjangan dan mengakhiri perpecahan guna dapat menyelesaikan dan memenuhi hak-hak rakyat Palestina. DR. Mahmud Zahar, salah satu pimpinan dari gerakan HAMAS menjelaskan bahwa jumlah tahanan di Tepi Barat yang berasal dari gerakan HAMAS mencapai lebih dari 400 tahanan, dan yang belum dibebaskan hingga sekarang ada 80 tahanan, dan beliau menekankan pentingnya penutupan file-file penangkapan bersamaan dengan berakhirnya dialog nasional. Dia mengatakan bahwa gerakan HAMAS pada era sebelumnya tidak melihat sesuatu yang baru dalam perjanjian perdamaian, semua perjanjian terkait dengan keamanan dirubah dengan sendirinya oleh pihak Israel dan Presiden Palestina, tanpa mencapai sesuatu apapun dan tidak dapat mewujudkan hak-hak rakyat Palestina. Zahar meminta untuk tidak mendahului kegiatan namun harus menunggu hasil komite yang akan megakomodir tuntutan sebagian besar faksi-faksi, yang akan menjawab semua pertanyaan yang dikemukakan tentang permasalahan Palestina, termasuk file pemerintahan yang akan datang. Dan beliau juga menolak syarat-syarat yang disampaikan oleh Uni Eropa akan perlunya membentuk pemerintah persatuan nasional sebelum memberikan kontribusi dalam bentuk dana rekonstruksi terhadap Gaza, dan berkata: Kami duduk di sini tidak untuk memenuhi keinginan pihak asing yang ingin memberikan bantuan untuk bangsa Palestina dengan berbagai macam syarat, dan menambahkan: Bahwa gerakan HAMAS datang untuk berpartisipasi dalam dialog sehingga dapat merekatkan keinginan dari bangsa Palestina . Beliau juga menegaskan bahwa HAMAS, selamanya tidak akan mengakui keberadaan entitas Zionist di Palestina apapun yang akan terjadi dan yang akan dihadapi, dan berkata: Cukup bagi kami mereka telah berhasil menjatuhkan Abu Ammar dan batang pohon zaitun yang terus dipegangnya sepanjang masa hidupnya. Zahar menambahkan: Dalam setiap pembicaraan yang kami lakukan, kami ingin dialog ini sukses, dan kami hadir di sini untuk memastikan keberhasilan kesepakatan ini, dan kondisi di sekitar kita saat ini lebih positif oleh karena itu harus bisa memanfaatkan kesempatan ini; baik dalam lingkup dunia Arab dan internasional. Adapun Azzam Al-Ahmad, berkata: Bahwa Hamas berdiri untuk meluruskan tindakan pemaksaan dari beberapa petinggi Fatah di Gaza, dan menegaskan bahwa keinginannya adalah memberikan jaminan yang kongkret bagi keberhasilan dialog dan cara menghadapi agresi. Beliau juga menekankan bahwa saat ini sedang berlangsung kesepakatan untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional, dan akan ada undang-undang khusus untuk melakukan kerja sama dengan aparat keamanan, dan kerja terorganisir yang dilarang dalam perangkat keamanan. Hamas: Konferensi Rekonstruksi Merupakan Investasi Untuk Kemaslahatan Bangsa Palestina Akhbar Ikhwan 2/3/2009 | 6 Rabbi al-Awwal 1430 H | 198 views Oleh: Al-Ikhwan.net Persiapan konferensi internasional rekontruksi Jalur Gaza di Sharm el-sheikh, Mesir Fauzi Barhum juru bicara resmi gerakan perlawanan Islam HAMAS menyatakan bahwa proses rekonstruksi di Jalur Gaza merupakan jalan yang manusiawi dan bermoral, dan pada saat yang bersamaan menolak berbagai bentuk investasi politis atas nama bangsa Palestina dan hak-hak serta kepemilikan mereka. Barhum juga menyampaikan dalam jumpa pers yang diselenggarakan pagi ini di Gaza bahwa pelanggaran syari yang terjadi di Palestina terutama di Gaza yang bergerak pada arah agresi yang salah dan proses sebelum rekonstruksi yang diiringi dengan pembangkangan merupakan tindakan keliru, dan beliau mengajak kepada semua pihak untuk berinteraksi secara baik dengan undang-undang Palestina jika mereka memang bersungguh-sungguh bekerja untuk kepentingan bangsa Palestina dan melakukan rekonstruksi sehingga tidak terjadi memperpanjang penderitaan anak-anak, orang tua dan wanita, dan tidak memperpanjang penderitaan yang sengaja diabaikan demi kepentingan bangsa Palestina dan para pemuka agamanya. Beliau mengingatkan bahwa Pemerintah persatuan Nasional yang dipimpin oleh Ismail Haniyeh, telah membuka pintu dengan memberikan banyak pilihan dan mengajak untuk membentuk komite independen di bawah pengawasan negara-negara donor atau Liga Arab dalam pengelolaan proses rekonstruksi dan mentransfer dana ke rekening bank kepada HAMAS, sehingga semua pembicaraan dapat memberikan pengaruh dan menjalin hubungan dengan Hillary Clinton dalam bentuk antara rekonstruksi dan pengakuan terhadap entitas Zionist. Beliau juga menggambarkan tentang sambutan Hillary Clinton di lokasi yang disampaikan pada dua hari yang lalu sebagai pemasaran yang keliru terhadap sambutan Obama terhadap daerah konflik, dan menyatakan bahwa Obama telah keliru dalam memilihnya untuk memasarkan agenda-agenda di wilayah tersebut. Barhum juga meminta pertanggungjawaban penjajah Zionis pada yang pertama dan terakhir atas apa yang terjadi dari hasil agresi yang dilancarkan; seperti kehancuran, pembunuhan dan pembantaian di Jalur Gaza, terutama terhadap anak-anak, orang tua dan wanita; dan adanya kerusakan rumah-rumah, infra struktur, kantor-kantor yayasan dan pusat pemerintahan, dan beliau berkata: penjajahlah yang seharusnya menanggung semua konsekuensi yang berhubungan dengan kehancuran ini, bahkan juga harus bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan terutama terhadap hak warga Palestina; seperti hak anak-anak, orang tua dan perempuan yang telah dibantai dengan tangan besi dan darah dingin sehingga mengakibatkan ada yang tewas dan luka bahkan ada yang mengungsi hingga ribuan warga dari bangsa kami dan anak-anak bangsa kami. HAMAS menyeru kepada seluruh negara yang berpartisipasi dalam konferensi di Sharm el-Sheikh untuk mencari mekanisme yang cepat dan serius serta mendesak dalam memberikan pertimbangan dan menyalurkan bantuan kepada rakyat Palestina secara langsung, tanpa tercebur dalam kubangan perbedaan politik terutama internal; karena itu semua merupakan urusan internal Palestina yang mungkin dapat diselesaikan dalam dialog nasional. Beliau juga menambahkan: Bahwa darah bangsa kami, anak-anak kami, orang tua kami dan wanita kami tidak mungkin diganti dan ditukar dalam kondisi apapun dengan melakukan rekonstruksi dan bantuan yang diiringi tujuan politik atau syarat-syarat yang mengikat terhadap anak bangsa kami. Bahwa pemerintah Palestina yang dipimpin oleh Ismail Haniyah menyatakan penolakan-nya terhadap proses politisasi dalam proses rekonstruksi Jalur Gaza dan mengikatnya dengan menghadirkan konsesi oleh pihak ketiga terhadap tsawabit bangsa Palestina; dan yang demikian itu untuk mengawali pelaksanaan Konferensi Internasional rekonstruksi Gaza di kota Sharm el-Sheikh di Mesir. Dalam jumpa pers yang disampaikan oleh Thahir An-Nunu, jubir resmi pemerintah Palestina di Jalur Gaza menegaskan sambutannya pada setiap prakarsa dan inisiatip untuk membangun kembali apa yang telah hancur akibat agresi kaji penjajah Zionis baru-baru ini di Jalur Gaza, namun hal tersebut tidak boleh merubah tsawabit bangsa Palestina, seperti yang dinyatakan dan dikeluarkan oleh negara-negara donor, khususnya pernyataan menteri dalam Negeri Amerika Hillary Clinton sebelum dilangsungkannya konferensi Sharm el-Sheikh, yang tidak mendorong dan memberikan motivasi sama sekali. Dia berkata: Bahwa keterangan yang disampaikan oleh pemerintah Amerika terakhir kali merupakan sebagai usaha men-cut dialog rekonsiliasi nasional. Nunu juga mengkritik seruan pemerintah salam Fayadh yang inkonstitusional pada konferensi di Sharm el-Sheikh, dan menegaskan bahwa seruan tersebut menunjukkan adanya tujuan-tujuan politik di balik proses rekonstruksi, dan menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan menerima pemerasan dari dunia internasional, dan akan menolak setiap dana yang bertujuan untuk mencapai tujuan politik. Haniyah: Rekonsiliasi Tidak Akan Tercapai Hingga Kami Memiliki Palestina yang Merdeka Akhbar Ikhwan 21/1/2010 | 4 Safar 1431 H | 365 views Oleh: Al-Ikhwan.net Haniyah: rekonsiliasi tidak akan tercapai sampai kami memiliki Palestina yang merdeka Perdana menteri Palestina di Gaza Ismail Haniyah menegaskan bahwa rekonsiliasi Palestina tidak akan berhasil sampai Palestina memiliki kebebasan dan independensi yang jauh dari tekanan dan dikte Luar Negeri.

1

Hal ini disampaikan oleh Ismail Haniyah dalam pernyataannya yang disiarkan oleh televisi Al-Quds pada hari Selasa kemarin, beliau berkata: Kami ingin dilakukan kesepakatan yang komprehensif dalam semua hal, untuk mencapai adanya ketentuan dan kesepehaman antara gerakan Hamas dan Fatahdalam koridor tertentu sehingga tidak terulang lagi dilakukannya usaha rekonsiliasi dan kesepakatan yang selalu gagal dan sulit tercapai; karena kita perlu rekonsiliasi sejati yang berlaku secara kontinuitas sambil menuduh bahwa hak veto Amerika merupakan penyebab utama terkatung-katungnya penyelesaian rekonsiliasi nasional saat ini. Haniyah juga berharap agar rekonsiliasi kali ini dapat tercapai, karena hal ini sebagai langkah awal untuk memperkuat kemitraan dan merevitalisasi kerja dan aktivitas lembaga-lembaga dan institusi pemerintahan Palestina dan kerja Dewan Legislatif Palestina dan pembentukan pemerintahan konsensus dan persatuan. Beliau juga menambahkan Jika tidak ada kemauan politik di antara beberapa pemimpin di Ramallah; bahwa ada mitra dalam pemerintahan Palestina yang harus diajak bekerja sama dengannya, dan menyadari bahwa semua upaya untuk menghapusnya telah mengalami kegagalan; saya yakin bahwa langkah-langkah yang akan dicapai akan mengalami guncangan dan gangguan, beliau juga menyeru untuk melakukan penyelesaian rekonsiliasi yang didasarkan pada kemauan politik dan perubahan dalam konsep yang lain; untuk melanjutkan adanya persatuan dan rekonsiliasi nasional, dengan mengatakan Ayo kita bersatu dan belajar bagaimana kita bisa hidup dan bekerja bersama-sama, bukan untuk saling menghancurkan satu dengan yang lainnya. Dalam konteks terkait Haniyah membantah adanya laporan yang diberitakan oleh beberapa media, bahwa Hamas telah setuju melakukan penandatanganan Mesir namun dengan syarat harus dilakukan di ibukota Arab selain Mesir. Beliau menegaskan bahwa rumor ini merupakan bagian dari perang distorsi yang disengaja sehingga terjadi benturan antara gerakan dan pemerintah dari waktu ke waktu. Disisi lain perdana menteri mengecam adanya kecaman membabi buta dan keji yang ditujukan kepada Sheikh Yusuf al-Qaradawi, beliau menyatakan solidaritasnya yang penuh kepadanya, dan beliau menggambarkan bahwa serangan ini merupakan tindak kezhaliman yang ditujukan pada salah seorang ulama besar di era modern ini. Beliau meminta kepada mereka yang telah menebarkan fitnah kepada ulama besar ini untuk meninjau kembali ungkapan yang rendah dan hina ini, begitu pula beliau menegaskan bahwa serangan ini terjadi bersamaan dengan adanya penangkapan yang dilakukan oleh penjajah Zionis terhadap Sheikh Raid Salah, serta menegaskan bahwa serangan tersebut ditujukan untuk meredam suara pergerakan dan adanya tuntutan memberikan perlindungan terhadap Al-Quds. Beliau berkata: Suara mereka akan terus bergema dalam rangka membela Al-Quds bahkan hingga pada titik tidak ada lagi seorang yang mendekam di penjara-penjara Israel. Adapun yang berhubungan dengan proses penyelesaian, Haniyah mengatakan: Kami tidak menentang segala usaha dan agenda politik yang matang dan mampu memberikan hasil untuk hak-hak bangsa, dan beliau juga mempertanyakan: Apa yang telah dihasilkan dari berbagai negosiasi yang dilakukan selama 18 tahun! diakui bahwa hasilnya adalah nihil dan pahit, bahwa usaha ini tidak akan memberikan hasil positif, karena mengikuti aturan yang salah dalam memandang hak-hak warga Palestina . Adapun yang terkait dengan dinding baja Mesir Haniyah menegaskan bahwa tembok tersebut akan menambah kerumitan situasi kemanusiaan dan hidup di Gaza, beliau mengajak Mesir untuk menghentikan pembangunan tersebut, dan bekerja sama untuk menciptakan zona perdagangan bebas antara Gaza dan Mesir, dalam konteks penguatan hubungan. Beliau mengatakan bahwa TIdak ada seorangpun yang memperdebatkan kedaulatan Negara Mesir pada tanahnya, namun pembangunan dinding dan penutupan satu-satunya jalan keluar bagi seluruh rakyat -tidak diragukan lagi- akan menambah kerasnya blokade terhadap Gaza, padahal Hukum internasional melarang setiap Negara mengambil tindakan apa pun yang dapat merusak kawasan perbatasan sebelahnya. Beliau juga menegaskan bahwa sebenarnya Arab mampu menghancurkan blokade jika mereka memiliki keinginan untuk itu, namun karena tidak ada keinginan maka Arab lemah dan tidak akan mampu menghancurkan dan mengakhiri blokade. Ketika ditanya tentang pengalaman Hamas, beliau menjawab: bahwa Hamas merupakan refleksi dari kehendak rakyat; dan hamas tidak hadir melalui kudeta, namun mereka ada dalam pemerintahan karena keinginan mereka (rakyat), dan pemilihan apapun yang diadakan pada masa yang akan datang, maka rakyat sebagai penentu dalam memutuskan siapa yang berhak berkuasa, sambil menjelaskan bahwa masuknya Hamas dalam pemerintahan mampu mengungkap wajah sebenarnya terhadap proses penyelesaian dan tipu daya yang dilakukan oleh banyak negara terhadap Palestina, Pengalaman kami sangatlah berharga, sehingga patut dipelajari dalam beragai isinya; berbagai kendala dan kesulitan yang menghadang kami tidak akan mampu menghalangi kami untuk memiliki sikap tegas, sehingga Istana ini tidak boleh runtuh, dan benteneg tidak boleh hancur dan tidak melunturkan sikap-sikap kami. Adapun yang berhubungan dengan usaha Pemerintah tentang akan diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab di Libya, Hamas berharap KTT ini diadakan dalam suasana yang lebih baik terutama bagi Palestina dan Arab, dan berhadap rekonsiliasi dapat tercapai dengan baik, begitu pula dengan perselisihan yang terjadi antara pemerintah Arab dapat diredam dan dipupus sehingga dapat mencapai hasil nyata dan kongkret. Bolivia Akui Palestina Merdeka Sabtu, 18 Desember 2010 13:04 WIB | 1220 Views Itaipu, Paraguay (ANTARA/ News) - Bolivia mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), mengikuti pendahulunya, Brasil, Argentina, dan Uruguay. Presiden Bolivia, Evo Morales, mengatakan pemerintahnya akan mengirim sebuah surat kepada Presiden Palestina, Mahmud Abbas, untuk mengakui Palestina sebagai "sebuah negara merdeka dan berdaulat", demikian laporan AFP. Dalam pidatonya saat jumpa pers di Paraguay, Morales mengatakan, Bolivia akan mengumumkan keputusannya secara resmi kepada sejumlah lembaga internasional pada pekan depan. Dia menyatakan bahwa "penjajahan suatu bangsa" sedang dilaksanakan di kawasan itu dan menyeru kepada masyarakat internasional untuk ikut andil menghindari hal tersebut. Brasil, Argentina, dan Uruguay mengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka pada awal Desember sehingga memicu kemarahan Israel. Palestina melangkah menuju negara merdeka Posted by suardi on January 23, 2011 Pena Jurnalis Washington Palestina melangkah menuju negara merdeka, dengan bertambahnya satu negara yang mengakui kedaulatannya, yakni Rusia. Pengakuan dari Rusia ini disampaikan oleh Presiden Dmitry Medvedev saat berkunjung ke Jericho, Palestina. Menurutnya, Rusia sejak 1988 sudah mengakui kebutuhan Palestina. Medvedev, sebagaimana dilansir Ynetnews, bahkan berpendapat mengakui kemerdekaan Palestina akan menguntungkan semua pihak. Termasuk Israel. Posisi Rusia tak berubah, seperti yang saya katakan kepada Presiden Palestina (Mahmud Abbas). Kami telah membuat pilihan ini sejak dulu, pada akhir 1980an. Rusia mendukung hak-hak Palestina untuk berdaulat sebagai sebuah negara yang beribukota Jerusalem Timur, paparnya. Pemerintah Rusia tetap sangat berhati-hati, yakni dengan tidak menyebut negara Palestina sesuai perbatasan yang ditetapkan pada 1967. Sebelum berkunjung ke Jericho, pejabat Israel sudah menghubungi delegasi Rusia dan memastikan negeri komunis itu tak mengubah posisinya. Negosiator perundingan damai Palestina Saeb Erekat, menyambut baik niat Medvev ini. Ia menyebutkan sebuah langkah historis dan membanggakan bagi bangsanya. Kami sangat menghargai niat baik Rusia, kata Erekat.(I.Cm) Siprus Juga Mengakui Negara Palestina Merdeka Senin, 31/01/2011 07:59 WIB Presiden Siprus telah mengumumkan bahwa negaranya mengakui negara Palestina di perbatasan tahun 1967 setelah beberapa negara Amerika Selatan membuat langkah serupa. Presiden Demetris Christofias mengirimkan surat untukkepala Otoritas Palestina Mahmoud Abbaspada hari Jumat lalu, menunjuk ke "hubungan yang mendalam bersejarah" antara Palestina dan Siprus, surat kabar Haaretzmengutip kantor berita Palestina Wafa. Dia juga menyatakan harapan bahwa negara Palestina akan terbentuk dengan al-Quds Timur (Yerusalem) sebagai ibukotanya. Setelah deklarasi serupa sebagian besar berasal dari negara-negara Amerika Selatan, yakni Brasil, Argentina, Ekuador, Bolivia, Uruguay, Chili dan Peru, Siprus mengakui kenegaraan Palestina dalam perbatasan yang ada sebelum Israel menduduki Tepi Barat dalam Perang Enam Hari 1967. Tel Avivsejak menduduki Tepi Barat mereka telah menempatkan lebih dari500.000 wargaIsrael dan membangun lebih 100 pemukiman ilegal. Pada hari Jumat, Paraguay jugamengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka dan demokratis. Pada bulan Desember, Israel keberatan atas pengakuan negara-negara Amerika Latin dari sebuah negara Palestina, pelabelan itu menurut Israel sebagai"gangguan yang sangat merusak." Pengakuan datang tepat sebelum pertemuan puncak antara Amerika Latin dan negara-negara Arab yang dijadwalkan akan diadakan di ibukota Peru, Lima, pada bulan Februari mendatang. (fq/prtv) Jet Tempur Israel Serang Jalur Gaza Egidius Patnistik | Sabtu, 26 Februari 2011 | 11:20 WIB

2

GAZA CITY, KOMPAS.com Jet-jet tempur Israel mengebom dua kamp latihan milik Jihad Islam di Jalur Gaza, Sabtu (26/2/2011) pagi, kata sumbersumber Palestina. Tidak ada korban yang dilaporkan. Jet-jet itu menyerang dua lokasi, yaitu satu di kota Khan Yunis di selatan dan satu lagi di dekat Nusseirat di tengah Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, kata para pejabat keamanan. Militer Israel sendiri tidak segera memberikan komentar atas laporan tersebut. Serangan udara itu terjadi menyusul ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Gaza pekan ini setelah bentrokan dan serangan roket terhadap kota Israel, Beersheva, yang menimpa rumah, tapi tidak menimbulkan korban. Itu merupakan serangan roket pertama ke Beersheva sejak Perang Gaza yang menghancurkan tahun 2008-2009, yang mendorong Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan militan Gaza agar tidak "menguji" Israel. Tank Israel Tembak Mati Warga Palestina yuli | Senin, 28 Februari 2011 | 05:34 WIB GAZA, KOMPAS.com Seorang warga Palestina tewas ketika tank Israel melepaskan tembakan ke arah sekelompok pejuang di sebelah timur Kota Gaza, Minggu (27/2/2011).; Sejumlah saksi mengatakan, tank di sisi perbatasan Israel menembaki kelompok itu dan menewaskan seorang dari mereka, di tengah meningkatnya ketegangan setelah serangan mortir dan roket ke Israel dan serangan udara Israel ke Gaza. Sebuah roket dan mortir ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel selatan pada Minggu pagi, namun tidak ada korban atau kerusakan, kata seorang juru bicara militer. Serangan-serangan itu dilakukan setelah rangkaian gempuran udara Israel yang ditujukan pada kamp pelatihan pejuang di wilayah kantong Palestina tersebut pada Sabtu malam. Satu serangan melukai empat orang, termasuk seorang anak, kata beberapa pejabat Palestina dan petugas medis. Juru bicara kepolisian, Micky Rosenfeld, mengatakan, tingkat siaga dinaikkan sebagai tanggapan atas penembakan roket baru dan keadaan kawasan yang tidak stabil. Israel meluncurkan perang 22 hari di Jalur Gaza dua tahun lalu dengan tujuan menghentikan serangan-serangan roket dan mortir yang hampir setiap hari ke negara Yahudi tersebut. Jumlah serangan dari wilayah kantong Palestina itu mengalami penurunan dramatis sejak perang itu, meski sepanjang tahun 2010 hampir 200 roket ditembakkan ke Israel, kata militer. Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa hampir tiga tahun lalu. Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza hampir dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari ke wilayah negara Yahudi tersebut. Perang di sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008. Palestina Galang Dukungan Menuju Negara Merdeka Rabu, 16 Maret 2011 13:23 WIB REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Palestina berusaha menggalang pengakuan dunia internasional atas kemerdekaannya dan menetapkan September 2011 sebagai tenggat waktu usaha tersebut, demikian pernyataan tertulis Presiden Palestina Mahmoud Abbas. "Kami menganggap bulan September sebagai tenggat waktu usaha kami untuk mendapatkan pengakuan dunia internasional bagi negara Palestina yang merdeka," kata Presiden Abbas yang dibacakan oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz N. Mehdawi dalam seminar pada Selasa (15/3). Seminar tersebut bertajuk 'Upon Approaching the Independence of Palestine' yang diselenggarakan oleh Perum LKBN ANTARA bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yordania dan Kantor Berita Palestina WAFA. Lebih lanjut Presiden Abbas mengatakan bahwa Palestina tidak bermaksud menjadikan pernyataan itu sebagai langkah unilateral namun diharapkan dilanjutkan dalam bentuk kesepakatan antara dua pihak yaitu Palestina dan Israel. "Namun bila proses negosiasi terus terhambat, kami tidak punya pilihan selain meminta kepada Dewan Keamanan PBB dan negara-negara besar agar menghasilkan resolusi internasional yang membuka jalan kemerdekaan Palestina dan penghentian penjajahan Israel selama 43 tahun," tambahnya. Menurut Abbas, permintaan Palestina sudah jelas yaitu rakyat Palestina ingin menghentikan penjajahan di tanah mereka, hidup dengan bebas di tanah air yang berdaulat, aman dan merdeka. "Atas keinginan yang mulia itu, kami telah berjuang dalam perang yang mengorbankan ribuan martir ditambah pertempuran damai di meja perundingan mulai 1993 lewat Perjanjian Oslo," ungkapnya. Ia menyebutkan meski beberapa putaran perundingan tidak membuahkan hasil, Palestina siap untuk melanjutkan perundingan namun menganggap bahwa pemerintah Israel yang mengorbankan proses perdamaian terutama dengan pelaksanaan pembangunan permukiman. "Wajah Israel sebenarnya terungkap, Israel ingin proses perdamaian sebagai tameng atas pembangunan permukimannya bagi warga Yahudi di Yerusalem dan di saat yang sama mengunci rakyat kami dalam pengepungan di Gaza dan menyerang tanah kami," katanya. Abbas berkeras bahwa negosiasi damai adalah satu-satunya jalan untuk mencapai negara yang merdeka dengan wilayah negara sesuai perbatasan wilayah pada 1967 dengan Yerusalem timur sebagai ibu kota dan penyelesaian masalah pengungsi berdasar resolusi PBB 194. "Namun melihat penolak Israel maka kami memutuskan untuk mendekati komunitas internasional agar dapat mempercepat proses perdamaian dengan meminta tanggung jawab mereka serta membuat Israel mematuhi hukum internasional," jelasnya. Dalam kesempatan yang sama, diplomat senior Makarim Wibisono mengatakan bahwa bagi Indonesia, kemerdekaan Palestina merupakan kepentingan nasional utama. "Alasannya adalah karena menjadi amanah dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan negara-negara Timur Tengah, termasuk Palestina adalah pihak yang paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia," kata Makarim. Pembicara dalam seminar tersebut selain Makarim Wibisono adalah rektor Universitas Al-Isra Yordania, Prof. Numan Elkhateb, pemimpin organisasi 'Jordanian Writers Association' Omar M.N. Al-Armouti, Editor senior WAFA Hisham M.A. Abdallah, dengan Dirut LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf sebagai moderator. Seminar juga dihadiri oleh Dubes Indonesia untuk Yordania Zaenul Bahar Noor dan beberapa diplomat negara sahabat. Israel Panik, Palestina Merdeka Didukung Publik Amerika REP | 20 April 2011 | 00:10 PM Benyamin Netanyahu beserta petinggi Israel lainnya sibuk mencegah proklamasi kemerdekaan Palestina secara sepihak tahun 2011 ini. Skenario Palestina menjadi tanah jajahan abadi pupus sudah menyusul gejolak Revolusi Arab 2011 yang membuka mata dunia. Hasil polling terbaru menunjukan publik Amerika meningkatkan dukungan menjadi 49% untuk kemerdekaan Palestina. Lobby Israel AIPAC mendesak Kongres Amerika untuk tidak mengakui negara Palestina tanpa persetujuan Israel. Sementara itu Otoritas Palestina (PA) sedang konsolidasi fraksi Fatah dan Hamas untuk proklamasi kemerdekaan yang akan didukung negera-negara muslim, China, Rusia, India, Afrika, dan Amerika Latin. Sidang Umum PBB September 2011 akan mencatat sejarah baru Palestina. Panik Israel tergambar dari harian Israel Haaretz pada 12-04-2011 di sini: Settler council: Netanyahus West Bank pullout plan radiates panic PM mulling moves to stave off diplomatic tsunami and rally U.S., EU and other Western countries against unilateral Palestinian move at UN. PM Benyamin Netanyahu dari kelompok garis keras Israel sangat panik akan prospek Palestina Merdeka pada Sidang Umum PBB September 2011. Untuk mengantisipasi ancaman tersebut Netanyahu berencana untuk menarik mundur serdadu dari Tepi Barat untuk menunjukan niat baik proses perdamaian. Namun langkah tersebut ditentang oleh The Yesha Council of Settlers yang mengurusi pemukiman yahudi di Palestina . Nampaknya tak bisa dihindari bahwa Sidang Umum PBB September 2011 akan mencatat babak baru Palestina-Israel untuk selamanya. The Yerusalem Post bulan-bulan lalu mengabarkan semakin banyak warga Isrel yang menginginkan solusi dua negara merdeka Israel-Palestina namun ditentang oleh garis keras. Dan perhatikan pada Yahudi Netnews yang mengumumkan hasil polling pada 12-apr-2011, di sini: Poll: 51% in US oppose unilateral creation of Palestinian state Hasil polling ini adalah mimpi buruk bagi Israel dan mimpi indah bagi Palestina yang biasany hanya mendulang dukungan sekitar 20% dari publik Amerika kini meningkat tajam menjadi 49%. Polling yang diselenggarakan The Israel Project itu bisa jadi berbalik menjadi keunggulan dukungan Palestina jika diselenggarakan bukan oleh komunitas Yahudi. Reaksi atas ketidaknyamanan ini mengundang lobby Amerika-Israel menggalang aksi bersama. Duta Besar Amerika untuk PBB yakni Susan Rice mengatakan kepada the House Foreign Affairs Committee pekan lalu agar issue yang alot antara Israel dan Palestina dapat dipecahkan dengan negosiasi langsung antara kedua belah pihak, bukan di markas PBB New York. Menunjukan keyakinannya bahwa Majelis Umum PBB akan mensahkan Palestina Merdeka. Sedangkan Republican Committee yakni Ileana Ros-Lehtinen mendesak agar Amerika melakukan segala upaya untuk menjamin lobby Palestina tidak merebut status Negara Merdeka di PBB sebelum negosiasi dengan Israel.

3

Peta kekuatan politik bergeser cepat menyusul Revolusi Arab dan Tsunami Jepang. Penguasa Israel menurut harian Haareth sedang panik akan bahaya tsunami diplomasi berupa dukungan dunia kepada proklamasi kemerdekaan Palestina. Supremasi Corong Selatan yaitu jaringan AlJazeera (sebagai rival Corong Utara alias Barat) telah mengubah persepsi dan opini dunia tentang Timur Tengah yang secara traditional dicetak oleh media Barat. Aljazeera - pendukung utama Palestina Meerdeka- diuntungkan oleh Revolusi Arab yang dijadikan menu utama berita paling dicari dunia sejak awal 2011. Keunggulan media TV Amerika (CNN, CBS, Foxnews), penentang Palestina Merdeka, telah berakhir dan terpatahkan oleh kegigihan Aljazeera menyajikan berita lebih lugas menyuarakan aspirasi kaum tertindas. Dengan lebih dari 100 juta penggemar Aljazeera nampaknya telah menancapkan kaki di Inggris melalui The Independent dan Amerika melalui The Haffington Post. Pertarungan opini tentang Palestina sebagai gerombolan teroris melalui Hamas kian dipertanyakan. Kini publik dunia mempertanyakan posisi Israel yang mencaplok tanah Palestina di Tepi Barat dan Gaza sejak 1967. Lebih dari itu mempertanyakan hak Isreal menentukan kemerdekaan Palestina di atas tanah airnya sendiri. Isreal Terpojok, Barack Obama Serba Salah Selama ini ada dua bangsa bermusuhan di Yesrusalem yaitu Israel dan Palestina. Yang satu adalah negara superpower Timur Tengah yang berdaulat dan didukung secara finansial dan militer oleh Barat. Yang satu lagi adalah rakyat yang hidup di bawah jajahan di atas tanah air sendiri - dirampas kemederkaannya melalui persekongkolan AmerikaInggris-Prancis sharing lahan bekas jajahan setelah Perang Dunia Kedua. Dua kekuatan yang jomplang yang dipaksakan untuk negosiasi. Sebagaimana biasa, penjajah menuduh pembrontak adalah teroris. Setiap perlawanan yang mengakibatkan satu korban jiwa akan dibalas oleh Israel dengan 100 kali lipat agar kapok, sesuai doktrin militer Israel. Adalah sangat wajar jika Israel panik menghadang rencana Palestina untuk memprokalamsikan diri sebagai negara merdeka. Dalam hal ini tidak bisa dicegah dengan hak veto (yang dikuasi 5 negara) dari Dewan Keamanan PBB karena menjadi wewenang Majelis Umum PBB. Dengan demikian Kemerdekaan Palistina tetap valid meskipun Israel dan Amerika tidak mengakui. Implikasi kemerdekaan Palestina sangat signifikan: Israel harus menghormati Resolusi PBB untuk kembali ke posisi perbatasan 1967 dengan mundur dari Tepi Barat dan Gaza, bendera Palestina berkibar di markas PBB di New York. Mood revolusi sangat mendukung Palestina Merdeka. Banyak prediksi yang menguntungkan Palestina, di antarnya: 1) Negara-negara Muslim dan negara berkembang akan unjuk gigi sebagai reformis dengan memberi dukungan agar tidak dicurigai oleh rakyat sendiri. Salah ambil sikap dapat berakibat gelombang revolusi Arab menghantam penguasa. 2) Rival Amerika (Rusia, China, India) akan turut mendukung untuk mempermalukan Amerika yang sedang terpuruk, sekaligus merebut faedah ekonomi dari genggaman Amerika. Sebanyak 1,5 milyar warga muslim dunia adalah kue empuk ekonomi yang wajib diperebutkan. 3) Barack Obama yang sedang siap-siap menghadapi Pemilu Presiden 2012 tahun depan akan membaca arah angin. Namum serba salah. Jika mendukung akan dilabrak kaum Republikan-konservatif (GOP), namun jika tidak mendukung akan runtuh kredibilatasnya mengingat pidato Obama Di Mesir 2009 yang berjanji untuk mengakhiri jalan buntu Perdamaian Palestina-Israel. 4) Sekutu utama Barat - Jepang, Korea Selatan, Singapore, Taiwan - akan mengambil posisi cari aman untuk tidak kehilangan mitra Barat dan muslim menghadapi perubahan landscape dunia yang bergeser super cepat. 5) Harapan Israel kepada sekutu Amerika dan Uni Eropa diwujudkan dengan percepatan Rencana Undang Undang melalui parlemen untuk apa yang disebut UU Antisyariah dengan alasan hukum syariah telah hadir di Barat dan menjelma ancaman mutlak. Sebuah taktik menyebarkan ketakutan untuk mengundang perlawanan - biasanya ampuh untuk memelihara supremasi kekuasaan - termasuk efeknya adalah mencegah Palestina sebagai bagian dari negara Islam agar tidak merdeka tanpa ijin dari Israel sebagai pemilik/perampok tanah Palestina. 6) Demi membenarkan proses perdamaian mengalami jalan buntu, Israel terus mengupayakan clash militer dan aksi kekerasan dengan Hamas dan Hisbullah sembari propaganda menempatkan Islam sebagai musuh bersama dunia menggantikan komunis Uni Sovyet. 7) Barat mendorong Revolusi Arab berkecamuk di negara-negara yang tidak bersahabat yakni Libia, Suriah, Iran dan Libanon - sambil meraih legitimasi untuk mengirimkan pasukan tempur dan pangkalan militer di wilayah konflik. Sambil mencegah gelombang revolusi menembus mitra Arab mereka yakni di Saudi, Jordania, Kuwait, Irak, Bahrain, dan Emirat Arab. 8) Militer Amerika menggalakkan aktivitas Persona Management Software yang dikenal dengan socket puppet untuk memproduksi sebanyak mungkin akun palsu ke jejaring sosial (Facebook, Twitter, Blog, Chatroom) untuk mempengaruhi opini publik. Sejauh ini US$200 juta telah digelontorkan sejak Oktober 2010, di antaranya kepada vendor Ntrepid dan Palantir Technologies sebagainama diungkapkan oleh Komandan Centcom (Pusat Komando Milter) . Melalui Operation Earnest Voice (OEV) diyakini mempu menciptakan serdadu maya alias cyber warriror. Seluk beluk operasi rahasia dunia maya baca IntelDaily edisi 27-mar-2011 di sini: Socket Puppet Planet: Sock Puppet Planet: The Secret States Quest for Persona Management Software Hasil maksimal dari upaya Israel adalah sebuah resolusi PBB yang mewajibkan Palestina Merdeka hanya sah dan diakui apabila Israel telah memberi ijin. Penjajah Israel tidak akan pernah memberi ijin, sebagaimana Penjajah Belanda dan Jepang tidak pernah mengijinkan teroris Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan Indonesia Merdeka 17-08-1945. REKONSILIASI MENUJU PALESTINA MERDEKA Oleh : Abu Ghozzah Dari Sumber Ikhwan.net, 30/4/2011 | 27 Jumada al-Ula 1432 H, PM Palestina, Ismail Haniyah menegaskan kesiapan pemerintahannya memberikan konpensasi dari kesepakatan rekonsiliasi yang sudah diteken antara Fatah dan Hamas. Ia mengisyaratkan bahwa pemerintahannya akan berusaha mengatasi segala hambatan, memotifasi dan membuka pintu seluas-luasnya bagi rekonsiliasi ini. Pernyataan Haniyah ini disampaikan usai pertemuan malam lalu dengan delegasi Hamas yang ikut dalam diaog Kairo dan mendengarkan penjelasan secara gamblang kesepakatan yang sudah diteken dengan Fatah dengan sponsor Mesir. Haniyah menegaskan bahwa kesepakatan itu bersisi kesepahaman dalam sejumlah masalah yang selama ini menggantung antara kedua pihak. Kesepahaman itu akhirnya mengantarkan kepada penandatanganan kesepakatan dan bangsa Palestina di dalam dan luar negeri patut berbahagia atas kesepakatan ini, ungkap Haniyah. Haniyah memberikan apresiasi besar kepada usaha Mesir yang mampu mempertemukan kedua pihak dalam rekonsiliasi dan mampu memberikan ruang bagi upaya Palestina dan Arab. Ia menilai bahwa kesepakatan rekonsiliasi ini strategis bagi pemerintah Palestina di Gaza dan Hamas menuju persatuan Palestina yang bisa mengembalikan AlQuds dan hak-hak Palestina serta prinsip dasarnya. Haniyah sadar bahwa musuh-musuh Palestina pasti akan memasang hambatan sehingga kelompok-kelompok yang sudah sepakat harus mampu mengatasinya dan memperjuangkan rekonsiliasi. Ia berharap agar semua faksi-faksi Palestina lainnya akan menandatangani kesepakatan ini sehingga terwujud konsesus nasional dan jaringan keamanan utuh. Ia meminta kepada bangsa Palestina untuk mendukung kesepakatan ini. (bsyr) Naskah Rekonsiliasi Palestina Merdeka Akhbar Ikhwan 30/4/2011 | 27 Jumada al-Ula 1432 H | 1.202 views Oleh: Abu Ghozzah ikhwan.net Pada hari Jumat (29/4) kemarin, Pusat Informasi Palestina berhasil mendapatkan haskah kesepahaman seputar rekonsiliasi Palestina. Naskah awal ini ditandatangi pada pertemuan di Kairo disponsori Mesir, antara Hamas dan Fatah pada Rabu lalu (27/4). Pertemuan menghasilkan kesepahaman Menyeluruh seperti tercantum dalam naskah. Diperkirakan Rabu dan Kamis depan naskah ini akan ditandatangai oleh segenap faksi-faksi Palestina dalam bentuk akhirnya. Berikut ini naskah kesepahaman yang dihasilkan: Pendahuluan Di bawah sponsor Mesir, delegasi Fatah dan Hamas melakukan pertemuan di Kairo, Rabu, 27/4/2011, untuk mendiskusikan sejumlah persoalan khusus guna mengakhiri perpecahan dan merealisir rekonsiliasi. Terutama mengenai catatan khusus yang pernah dibahas pada kesepakatan nasional Palestina tahun 2009. Kedua pihak sepakat bahwa kesepahaman ini mengikat bagi dua pihak dalam menerapkan kesepakatan nasional Palestina. Kesepahaman yang dicapai Fatah dan Hamas adalah berikut ini: 1. Pemilu a. Komite Pemilu: Fatah dan Hamas sepakat menentukan nama-nama anggota komite pemilu pusat berdasarkan kesepakatan dengan faksi-faksi Palestina, dan mengajukannya kepada Presiden Palestina untuk mengeluarkan surat keputusan pembentukan komite ini. b. Mahkamah Pemilu: Kedua pihak, Fatah dan Hamas menyepakati pencalonan 12 hakim sebagai anggota mahkamah pemilu, dan mengajukannya kepada Presiden Palestina untuk membuat keputusan hukum dalam pembentukannya berdasarkan kesepakatan dengan faksi-faksi Palestina.

4

c. Waktu Pemilu: Pemilu Legislatif dan Eksekutif dilakukan satu tahun setelah penandatangan kesepakatan nasional, oleh pihak faksi dan kekuatan Palestina. 2. Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Fatah dan Hamas sepakat bahwa keputusan pimpinan sementara tidak bisa digagalkan jika tidak bertentangan dengan kepentingan eksekutif PLO. 3. Keamanan Menegaskan pembentukan Komite Tinggi Keamanan yang diputuskan Presiden Palestina, yang terdiri dari para perwira professional melalui kesepakatan. 4. Pemerintahan a. Membentuk Pemerintahan: Fatah dan Hamas sepakat membentuk pemerintahan Palestina, menentukan Perdana Menteri dan Menteri-menterinya melalui kesepakatan. b. Tugas Pemerintah: 1. Menyiapkan situasi kondusif bagi pemilu eksekutif, legislative dan dewan nasional Palestina. 2. Mengawasi persoalan rekonsiliasi internal Palestina jika terjadi perpecahan 3. Memantau rekonstruksi Gaza dan mengakhiri blockade 4. Memantau penerapan apa yang dicapai dalam kesepakatan nasional Palestina. 5. Menyelesaikan persoalan sipil dan birokrasi akibat perpecahan 6. Menyatukan lembaga kekuasaan nasional di Tepi Barat, Jalur Gaza dan Al-Quds. 7. Membuat regulasi bagi asosiasi dan lembaga-lembaga lokal dan social. 5. Dewan Legislatif Kedua pihak sepakat untuk mengaktifkan kembali lembaga legislative Palestina menurut undang-undang dasar. (ip/qm) Hamas: Perpecahan Palestina Berakhir Selamanya, Hadapi Israel! Kamis, 05 Mei 2011 07:58 WIB REPUBLIKA.CO.ID,MESIR--Ketua Biro Politik Hamas, Khalid Misyal menegaskan bahwa lembar perpecahan hitam Palestina telah berakhir, perjuangan kita satu-satunya adalah menghadapi Israel. Dalam merayakan penandatanganan rekonsiliasi, Rabu (4/5) di kantor dinas intelijen Mesir, dihadiri sejumlah tokoh Arab, Islam dan dunia, menyebutkan bahwa Hamas siap membayar harga apapun untuk menyukseskan rekonsiliasi Palestina. Ia menegaskan bahwa penandatanganan rekonsilasi adalah untuk kepentingan rakyat Palestina dan untuk bangsa-bangsa revolusioner, utamanya bangsa Mesir. Ia menjelaskan banyak pengorbanan untuk sampai ke detik ini, dengan tujuan mengharap ridha Allah, dan untuk kebaikan bangsa Palestina di dalam negeri, alQuds dan semua wilayah jajahan 1948. Misyal menyatakan, Kami ingin merealisir tujuan nasional bersama, yaitu mendirikan Negara independen di wilayah Palestina dengan ibukota Al-Quds, tanpa keberadaan pemukim yahudi." Misyal menyampaikan terimakasih kepada pemerintah dan rakyat Mesir atas dukungannya terhadap rekonsiliasi dan mensponsori dialog nasional. Ia menegaskan bahwa Hamas dan segenap faksi Palestina akan terus memayungi kesepahaman untuk memenej sikap politik. Ia menyatakan bahwa mereka siap secara bersama untuk memenej perlawanan dan melakukan diplomasi. Penandatanganan dimulai pukul 13:30 di kantor intelijen Mesir di Kairo. Dihadiri Robert Siry, mewakili Sekjen PBB, Ban Ki Moon, Sekjen Liga Arab, Amru Musa, sejumlah pimpinan Arab, dunia Islam, dan para Dubes asing, di antaranya Sekjen Oki, Ahmad Daud Oghlo. Direktur Intelijen Mesir, Murad Muwafi, menyampaikan sambutan hangat, dan memuji penandatanganan kesepakatan rekonsiliasi Palestina dan mengakhiri fase perpecahan internal Palestina. Sementara itu Ketua Otoritas Palestina, Mahmud Abbas, dalam sambutannya menyatakan, Kami telah mengakhiri lembar perpecahan untuk selamanya. Ia memberikan pilihan dua pilihan kepada entitas Israel antara melanjutkan proyek permukiman yahudi atau berdamai. alestina Serukan Boikot Israel Kamis, 26 Mei 2011 07:08 WIB REPUBLIKA.CO.ID,GAZA--Pemerintah Palestina di Gaza menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memboikot Israel secara politik dan mengisolasinya atas sikap rasial yang menghancurkan harapan perundingan bilateral. Jubir Pemerintah, Thahir Nunu, dalam pernyataan persnya, Rabu (25/5) menyatakan, Pidato Netanyahu merupakan tipudaya dan penyesatan opini bagi masyarakat internasional, menghancurkan segenap mimpi perundingan yang mungkin bisa dilakukan dengan Israel, pidato tersebut menegaskan kegagalan proses perundingan. Nunu melaporkan, pidato Netanyahu di hadapan Kongres Amerika pada malam lalu sangat melecehkan persoalan Palestina. Pidato ini berupaya menciptakan pertikaian di internal Palestina dan menghancurkan rekonsiliasi nasional serta meremehkan opini internasional. Rusia Siap Akui Palestina Merdeka Written By Admin BeDa on Kamis, 26 Mei 2011 | 11:00 Pidato Obama yang akan menggagalkan setiap upaya PBB menciptakan Palestina merdeka, Ahad (22/5), tidak menghentikan langkah Hamas dan Fatah. Barubaru ini perwakilan dua fraksi terbesar di Palestina itu bertemu pemerintah Rusia di Moskow. Dalam pertemuan itu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berjanji mengakui Negara Palestina Merdeka berdasarkan batas-batas yang di tetapkan di tahun 1967. Setiap Negara membutuhkan persatuan, begitu juga dengan rakyat Palestina yang berjuang untuk membentuk Negara Palestina merdeka berdasarkan resolusi PBB, empat mediator internasional (PBB, Uni Eropa, Rusia dan AS) dan inisiatif perdamaian Arab, ujar Lavrov. Menteri Luar Negeri Rusia itu juga menyebut persetujuan rekonsiliasi Hamas-Fatah sebagai hal bersejarah dan meminta fraksi-fraksi di Palestina untuk memahami tiap detail dari pakta persatuan dan memahami setiap dasar-dasarnya agar bisa mengimplementasikannya, demikian dikutip koreponden Press TV. Rekonsiliasi Palestina ditandatangani faksi-faksi di Palestina awal Mei di Kairo. Rekonsiliasi itu menjadi fase baru sejarah Palestina setelah empat tahun mengalami pertikaian khususnya antara pemerintahan Hamas di Gaza dan pemerintahan Fatah di Tepi Barat. [AN/bsb] Pos Perbatasan Mesir-Gaza Dibuka Permanen Rakyat Palestina di Jalur Gaza bakal bebas ke Mesir tanpa harus terhalang oleh blokade. Kamis, 26 Mei 2011, 11:06 WIB VIVAnews - Pemerintah Mesir mulai Sabtu mendatang, 28 Mei 2011, akan membuka pos perbatasan Rafah secara permanen. Dengan demikian, rakyat Palestina di Jalur Gaza bakal bebas ke Mesir tanpa harus terhalang oleh blokade keamanan. Menurut kantor berita Associated Press, keputusan itu diumumkan kantor berita pemerintah Mesir, MENA, Rabu kemarin. "Peraturan lama akan diganti, sehingga warga Palestina yang punya paspor bisa melintas ke Mesir setiap hari dari pukul 9 hingga 21, kecuali hari Jumat dan hari libur," demikian pernyataan MENA. Dengan demikian, Mesir mencabut penutupan pos perbatasan Rafah yang telah berlaku selama empat tahun. Di bawah rezim Hosni Mubarak, Mesir menutup pos Rafah pada 2007. Penutupan itu diberlakukan untuk mencegah lalu-lalangnya kelompok pejuang Palestina, Hamas, dari Jalur Gaza ke Mesir. Hamas merupakan musuh bebuyutan Israel, yang menjalin hubungan baik dengan Mesir di bawah rezim Mubarak. Tidak jelas apakah hubungan baik itu tetap dipelihara setelah Mubarak berhasil disingkirkan dari kekuasaan, setelah 30 tahun memerintah, akibat revolusi rakyat. Mohammed Awad, pejabat luar negeri Hamas, menyambut baik kebijakan baru pemerintah Mesir, yang akan membuka pos perbatasan Rafah secara permanen. "Ini menandakan hubungan yang baik antara kami dan Mesir dan akan meringankan beban hidup rakyat Palestina di Gaza," kata Awad. Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, menolak berkomentar atas kebijakan baru Mesir itu. Sejak Mubarak tidak lagi berkuasa, Mesir diperintah oleh Dewan Transisi Nasional, yang tengah mempersiapkan pemilihan umum. (eh) Islam Bangkit, Palestina Merdeka! 29 May 2011 HMINEWS Gelombang baru kebangkitan Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara akan mengarah pada pembebasan tanah Palestina dari pendudukan rezim Zionis Israel, kata seorang komandan senior Iran. Gerakan akhir-akhir ini merupakan pendahuluan atas pembebasan Palestina, yang pernah dijanjikan oleh pendiri Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini ra, ujar Brigjend Mohammad-Reza Naqdi pada hari Sabtu seperti dikutip IRNA.

5

Langkah pertama yang akan diambil oleh bangsa-bangsa Muslim di Timur Tengah dan Afrika Utara adalah menghapus Israel dari wilayah Palestina, jelasnya. Ratusan ribu warga Palestina telah diusir dari tanah air mereka ke Tepi Barat dan Jalur Gaza serta negara-negara di kawasan dan seluruh dunia sejak pendudukan Israel pada 1948. Israel telah mendorong imigrasi warga Yahudi dari seluruh dunia untuk menduduki tanah Palestina. Dalam beberapa bulan terakhir, gelombang revolusi dan kebangkitan anti-pemerintah telah menyapu dunia Arab. Pada bulan Januari, sebuah revolusi di Tunisia mengakhiri kekuasaan 23 tahun mantan Presiden Zine El Abidine Ben Ali. Pada bulan Februari, revolusi lain menyebabkan tumbangnya mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak setelah tiga dekade menjalankan pemerintahan otoriter. Revolusi lain juga pecah di Libya, Yaman dan Bahrain, sementara gerakan anti-pemerintah turut melanda Arab Saudi, Yordania, Oman dan Aljazair.[]ib/ian Mesjid di Tepi Barat Palestina Dibakar Pelaku menuliskan "Label Harga" dalam bahasa ibrani di tembok mesjid. Rabu, 8 Juni 2011, 14:32 WIB VIVAnews - Sebuah masjid di desa El-Mughayer di Tepi Barat, Palestina, dibakar pada Selasa, 7 Juni 2011. Si pembakar menuliskan grafiti dalam huruf Ibrani di salah satu dindingnya, sebagaimana dilansir kantor berita Associated Press. Kepala desa, Faraj Al-Nassan, mengatakan bahwa pelaku pada dini hari membakar sebuah ban di dalam masjid dan apinya merambat ke sajadah dan karpet. Untungnya, warga yang hendak solat subuh berhasil memadamkan api yang belum sempat membakar seluruh mesjid tersebut. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab, namun kecurigaan dialamatkan kepada para pemukim Yahudi. Alasannya, tindakan serupa pernah mereka lakukan. Dulu mereka juga menuliskan grafiti bahasa Ibrani yang artinya "Label Harga, Aley Ayin" di tembok mesjid yang mereka bakar. 'Label harga' adalah praktek penyerangan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina sebagai pembalasan atas operasi pemerintah Israel terhadap mereka. Aley Ayin adalah pos pemukim ilegal kecil yang dievakuasi oleh pasukan keamanan pekan lalu. Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengecam aksi ini dan menyebutnya sebagai aksi provokasi yang keji. Amerika Serikat, dilansir dari laman Jerusalem Post, juga mengecam aksi pembakaran dan vandalisme terhadap masjid ini. "Insiden semacam ini secara nyata telah merusak usaha perdamaian yang komperehensif di wilayah tersebut." kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner. "Kami menyerukan kepada pemerintah Israel untuk menyelidiki serangan ini dan menyeret pelaku ke pengadilan, dan kepada semua pihak untuk tetap tenang," tambahnya. (eh) Yunani Lepas Konvoi Gaza, Israel Pasang Kuda-kuda Senin, 27 Juni 2011 19:30 WIB REPUBLIKA.CO.ID, Ratusan aktivis di pelabuhan Yunani tengah mempersiapkan diri untuk berlayar ke Jalur Gaza, membawa bantuan kemanusiaan ke kawasan yang diblokade rezim Zionis Israel itu. Sekitar 350 aktivis pro-Palestina dari 22 negara akan bergabung dengan Armada Kebebasan II, dan berusaha untuk mematahkan serangan Angkatan Laut Israel, AFP melaporkan Ahad (26/6). Vaggelis Pissias, koordinator misi pelayaran ke Gaza mengatakan, kapal akan berangkat dari berbagai pelabuhan di Yunani atau bertemu di lepas pantai. "Yunani digunakan sebagai titik keberangkatan karena posisi geografis dan sejarah hubungan budaya dengan negara-negara Arab," kata Pissias. Dalam perkembangan terakhir, Angkatan Laut Israel mengumumkan bahwa mereka akan menghadapi konvoi Armada Kebebasan II, yang dijadwalkan untuk berlayar menuju Gaza pada Selasa. Konvoi akan terdiri dari 15 kapal, 22 organisasi internasional dan sekitar 1.500 aktivis. Dua kapal kargo akan membawa obat-obatan, mobil ambulans lengkap dan semen ke Jalur Gaza. "Apa yang terjadi tahun lalu menyebabkan kita prihatin, tapi kami bertekad untuk pergi ke Gaza," kata Pissias menegaskan. Sementara itu, Ankara mengatakan kapal Mavi Marmara telah ditarik tahun ini. Tidak akan ada kapal Turki yang terlibat dalam konvoi dari beberapa negara, termasuk Yunani, Perancis, Italia dan Spanyol. Israel memberlakukan pengepungan ekonomi di Gaza pada Juni 2007 setelah pemerintahan Hamas yang terpilih secara demokratis, mengambil alih kawasan itu. Sekitar 1,5 juta orang di Gaza ditolak hak-hak dasar mereka, termasuk kebebasan bergerak dan hak untuk kondisi hidup yang layak, pekerjaan, kesehatan dan pendidikan. Indonesia Terus Perjuangkan Kemerdekaan Palestina Rabu, 29 Juni 2011 12:15 WIB REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Indonesia mendukung penuh perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina. Demikian dikatakan Ketua MPR Taufik Kiemas, saat membuka acara Asia Pacific Community Conference for Palestina di Jakarta Convention Center, Rabu (29/6). Menurut Taufik, Palestina adalah satu-satunya negara di era modern yang tanahnya dirampas Zionis Israel. Dan tindakan blokade sandang, pangan, dan papan oleh Israel telah mengakibatkan kehancuran infrastruktur dan sistem kehidupan masyarakat Palestina. "Dampak pendudukan Israel sangat dahsyat, sebab menyebabkan puluhan ribu warga tewas dan terusir dari rumahnya," ujarnya. Bahkan, lanjut Taufik, sebagian besar korban itu adalah wanita dan anak-anak yang harus mengalami nasib tragis. Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina dan menuntut berakhirnya penjajahan Israel," tegasnya. Politisi senior PDIP ini menegaskan, Indonesia sangat menentang segala bentuk penjajahan di atas dunia, seraya merujuk Pembukaan UUD 1945. Karena setiap negara punya hak untuk merdeka dan penjajahan harus dihapuskan. Dan bangsa Indonesia ikut serta mendukung kemerdekaan Palestina di berbagai pertemuan internasional. Salah satunya, pada Sidang Umum PBB September 2011 mendatang. Dukungan Indonesia, kata suami mantan Presiden Megawati ini, bukan semata-mata karena kesamaan agama. Melainkan lebih pada semangat perjuangan pembebasan penjajahan dunia. "Indonesia selalu memperjuangkan hak dasar dan berdirinya negara Palestina. Dan Indonesia mengutuk keras segala bentuk pembantaian yang dilakukan militer Israel di tanah suci Palestina!" Walau demikian, kemerdekaan Palestina dapat terwujud jika pengakuan secara de jure datang dari Dewan Keamanan PBB. Saat ini ada 104 negara yang telah mengakui kemerdekaan Palestina, dan 150 negara memiliki hubungan diplomatik. Indonesia menginginkan semua anggota PBB mendukung Palestina jadi anggota penuh PBB, serta mendesak Israel mengakui pembentukan negara Palestina sesuai dengan perjanjian perbatasan pada 1967. Israel akan Serahkan 84 Mayat Gerilyawan pada Palestina Internasional / Selasa, 5 Juli 2011 09:57 WIB Metrotvnews.com, Ramallah: Israel akan menyerahkan kepada Pemerintah Otonomi Palestina (PA) jenazah 84 gerilyawan Palestina yang tewas dalam konflik antara kedua belah pihak, Senin (4/7). Mereka tewas sejak Perang Enam Hari 1967. Para pejabat Palestina yang pertama melaporkan perjanjian pemulangan mayat itu mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyetujui penyerahan 84 mayat dari pemakaman petempur musuh di Lembah Jordan ke pemerintah Otonomi Palestina. Militer Israel mengatakan kedua belah pihak telah mengadakan pembicaraan untuk menentukan "pelaksanaan penyerahan itu dan pemilihan waktu tepatnya". Mereka tidak memerinci identitas korban, tapi Menteri Urusan Sipil Palestina Hussein ash-Sheikh menjelaskan bahwa mayat-mayat itu adalah orang-orang Palestina yang tewas dalam konflik bersenjata sejak perang 1967 ketika Israel menduduki Tepi Barat dan Jalur Gaza dan juga Jerusalem timur. Radio publik Israel menerangkan banyak dari mereka telah melakukan serangan bunuh diri terhadap warga sipil Israel, seperti pemboman restoran di Haifa pada 2003. Saat itu 21 orang tewas. Mayat-mayat itu sekarang dikuburkan di makam-makam Israel dengan diberi nomor, bukan nama. Untuk mengenali harus diidentifikasi sebelum mereka dapat dikembalikan ke keluarga mereka. Ashheikh mengatakan kelompok pertama dari 84 mayat itu akan diserahkan "dalam beberapa hari mendatang, setelah pemeriksaan DNA". Salem Khala, pelopor pemulangan mayat gerilyawan Palestina, mengatakan, seluruhnya 334 gerilyawan Palestina sekarang ini dimakamkan di kuburan-kuburan Israel.(Ant/DOR) Keanggotaan Palestina di PBB Dibahas Bulan Ini Internasional / Rabu, 6 Juli 2011 13:19 WIB Metrotvnews.com, New York:Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada Juli ini berencana akan membicarakan kemungkinan Palestina menjadi negara anggota PBB. Liga Arab mengatakan akan meminta PBB menyetujui keanggotaan Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya pada sidang Majelis Umum PBB September. Satu perdebatan terbuka mengenai Timur Tengah telah dijadwalkan pada 26 Juli sesuai dengan satu kalender sementara bagi Dewan Keamanan PBB. "Saya kira sidang itu akan merupakan satu kesempatan untuk mengutarakan berbagai opsi yang mungkin ada pada pihak Palestina," kata Duta Besar Jerman Peter Wittig, Ketua Dewan Keamanan PBB menanggapi pertanyaan kapan masalah itu akan dibahas. Jerman memangku jabatan ketua Dewan Keamanan PBB untuk Juli. Wittig menunjuk pada pertemuan kelompok empat mendatang sebagai indikator yang mungkin mengenai hal itu. Kelompok empat para perunding perdamaian Timur Tengah yang terdiri atas Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa dan PBB, diperkirakan akan berembuk pada 11 Juli nanti. Pertemuan diharapkan diselenggarakan di Washington, dilakukan pada saat AS mendorong dihidupkannya kembali perundingan-perundingan antara Israel dan Palestina.

6

Di tempat terpisah, seorang juru bicara Sekjen PBB Ban Ki-moon mengataan ia tidak dapat memberikan satu tanggal pasti mengenai kapan dikeluarkan hasil temuan yang sering tertunda dari satu tim yang dibentuk untuk mengusut insiden armada bantuan untuk Gaza tahun 2010. "Saya kira kami belum dapat memastikan di mana laporan itu akan diserahkan," kata juru bicara. (Ant/DOR) Walau Dirusak Israel, Kapal Freedom Flotilla II Tetap Berlayar Menuju Gaza Kamis, 07 Juli 2011 11:12 WIB REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA Kampanye Eropa Untuk Akhiri Blokade Gaza menyatakan kapal Swedia-Norwegia, salah satu dari kapal armada Freedom Flotilla II sukses melewati "prosedur" yang ditetapkan otoritas Yunani guna mencegah keberangkatan armada menuju Gaza. Kapal ini berlayar kembali setelah memperbaiki kerusakan yang sengaja dilakukan pihak intelijen Israel, Mossad. "Teknisi berhasil memperbaiki kerusakan kapal dan menyelesaikan semua prosedur yang ditetapkan otoritas Yunani bagi kapal-kapal konvoi Armada Pembebasan," kata Kampanye Eropa, dalam sebuah pernyataan, Rabu (6/7). Disebutkan kapal ini akan menyusul kapal Martabat Prancis yang sedang berlayar menuju Jalur Gaza. Kapal Swedia-Norwegia ini membawa sejumlah relawan termasuk anggota parlemen Swedia, Amin Jabir, yang berangkat pada Rabu (6/7) sore dari pelabuhan di Yunani. Keberangkatannya diiringi upacara pelepasan oleh para relawan internasional dan anggota parlemen Yunani. Kampanye Eropa yang berkantor di Brussel menuding otoritas Israel berupaya membunuh penumpang kapal Swedia-Norwegia lewat peledakan yang ditujukan untuk merusak kapal, sebagaimana yang dilakukan terhadap penumpang kapal Eropa. Kampanye Eropa menyatakan pipa utama mesin kapal Norwegia-Swedia sengaja dirusak untuk menimbulkan ledakan yang dapat membakar kapal dan menewaskan para penumpangnya. Aktivis pro-Palestina dicegah masuk Israel Terbaru 8 Juli 2011 - 19:19 WIB Puluhan aktivis pro-Palestina yang mencoba masuk Israel dihadang di bandara-bandara Eropa, atau dideportasi setelah tiba di Tel Aviv. Aparat Israel meminta maskapai penerbangan asing agar mencegah calon penumpang yang tercantum dalam daftar cegah tangkal Israel masuk negara tersebut. Para aktivis berencana untuk menghabiskan satu pekan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Aksi mereka yang dinamai "flytilla" berlangsung ketika aparat Yunani menghadang konvoi kapal bantuan yang mencoba berlayar untuk membobol blokade Israel terhadap Gaza. Laporan-laporan menyebutkan dua wanita Amerika yang semula ikut dalam konvoi kapal telah diusir dari Bandara Ben Gurion setelah terbang dari Athena untuk bisa ikut dalam unjuk rasa di Tepi Barat. Kelompok bernama Welcome to Palestine mengundang 600 hingga 1.000 warga asing untuk mengunjungi beberapa lokasi termasuk Bethlehem dan Ramallah hari Sabtu. Para aktivis berencana melapor kepada imigrasi Israel tentang niat mereka untuk hanya mengunjungi wilayah Palestina ketika tiba di bandara dengan pertimbangan hal itu bisa menyebabkan mereka dilarang masuk. Orang-orang yang menggalang aksi ini mengatakan tujuan mereka adalah menyoroti kenyataan bahwa Israel mengendalikan perbatasan Palestina. 'Tak dikehendaki' Sejumlah aktivis ditolak terbang dari bandara Roissy Charles de Gaulle Paris ketika mereka mencoba naik pesawat ke Tel Aviv dengan penerbangan maskapai Hungaria Malev. Juru bicara bandara mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pesanan penerbangan mereka dibatalkan atas permintaan pemerintah Israel yang telah menerbitkan ''daftar orang-orang yang tidak dikehendaki''. Dalam pernyataan hari Jumat (8/7), Welcome to Palestine menyatakan kebiajakan mencegah aktivis pergi ke Israel ''provokasi, pemerasan dan ilegal''. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan pihak berwenang agar "bertindak tegas sambil mencoba menghindarkan gesekan yang tidak perlu'' dengan siapapun yang ikut serta dalam provokasi, kata pernyataan yang dikeluarkan kantornya. Pengamanan diperketat di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Polisi Israel mengatakan aparatnya bertekad menghentikan setiap gangguan. Israel Deportasi 42 Aktivis Pro-Palestina Internasional / Rabu, 13 Juli 2011 09:46 WIB Metrotvnews.com, Jerusalem: Israel mengusir 42 aktivis asing pro-Palestina yang ditahan setelah terbang ke Israel untuk memprotes pada akhir pekan. "Secara keseluruhan, 44 orang telah diusir pada Selasa (12/7). Mereka diusir ke Italia, Prancis, Austria dan Inggris," kata juru bicara pelayanan imigrasi Sabine Hadad, Selasa (12/7). "Sekarang ini ada 14 tahanan, sebagian besar warga Prancis, yang direncanakan dipulanglan pada Rabu siang," ujarnya. Para tahanan itu merupakan bagian dari kampanye "Selamat datang di Palestina". Dalam kampanye itu sebanyak 800 orang dari Eropa dan Amerika Serikat telah merencanakan terbang ke Israel dan menuju ke wilayah Palestina guna mengunjungi keluarga-keluarga Palestina. Beberapa pejabat mengatakan bahwa dengan memberitahu maskapai-maskapai penerbangan asing mengenai para pemegang tiket yang tidak akan diperbolehkan masuk ke Israel, mereka telah berhasil mencegah ratusan orang naik pesawat ke Israel di bandara-bandara keberangkatan mereka. Dari orang-orang yang berusaha untuk datang itu, 120 orang telah ditolak masuk ke Israel dan ditahan, meskipun sedikit dari mereka kemudian diterima setelah menandatangani perjanjian untuk tidak mengambil bagian dalam kekacauan umum. Mereka ditahan di dua fasilitas tahanan, satu dekat Tel Aviv, lainnya di Negev di Israel utara, sementara pemerintah mendapatkan penerbangan-penerbangan untuk mengusir mereka. Kampanye "Selamat Datang pada Palestina" terjadi saat armada kapal yang berusaha untuk memecahkan blokade terhadap Jalur Gaza dicegah meninggalkan Yunani.(Ant/DOR) Orang Israel Ikut Desak PBB Akui Palestina Internasional / Jumat, 15 Juli 2011 23:38 WIB Metrotvnews.com, Yerusalem: Sekitar 1.000 orang Israel dan Palestina berkumpul di Yerusalem timur, Jumat (15/7). Mereka berpawai mendukung upaya Palestina memperoleh pengakuan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Massa membawa bendera Palestina dan spanduk bertuliskan, "Pawai Kemerdekaan" dan "Hanya Orang Bebas bisa Berunding untuk Perdamaian." Palestina berencana meminta Majelis Umum PBB mengakui negara Palestina ketika badan dunia itu bersidang pada September 2011. Namun, Israel menentang langkah tersebut dan mengatakan, kemajuan hanya bisa dicapai melalui negosiasi.(Ant/BEY) Roket Pejuang Palestina Hantam Israel Internasional / Jumat, 15 Juli 2011 05:22 WIB Metrotvnews.com, Gaza: Roket-roket pejuang Palestina dari Gaza menghantam wilayah selatan Israel, Kamis (14/7). "Ada dua roket yang ditembakkan ke arah salah satu permukiman (Yahudi)," kata juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld. "Sebelumnya, sebuah proyektil ditembakkan dari Gaza ke selatan Israel. Tapi tidak ada korban," kata militer Israel. "Jet-jet Israel membom tiga lokasi di Gaza pada Rabu malam untuk membalas penembakan roket dari wilayah pesisir itu sebelumnya pada hari yang sama," kata pejabat Palestina dan militer. Serangan udara itu merupakan yang kedua dilakukan dalam beberapa hari ini, sementara penembakan roket dari Gaza meningkat setelah bulan-bulan relatif tenang. Militer Israel mengatakan, pesawatnya menyerang tiga terowongan, dua diantaranya digunakan untuk penyelundupan di Gaza selatan dan satu lagi "untuk kegiatan teroris" di bagian utara Gaza. Sumber-sumber medis Palestina mengatakan, lima orang cedera dalam serangan itu dan dua orang dilaporkan hilang.(Ant/DNI) Warga Israel & Palestina Bersatu Dukung Palestina Merdeka Aulia Akbar - Okezone HEADING TOP CLOSED TOP READ Sabtu, 16 Juli 2011 12:02 wib YERUSALEM - Ratusan Warga Palestina dan Israel mengadakan aksi unjuk rasa damai di Yerusalem Timur mendukung Palestina meminta pengakuan kemerdekaan ke PBB. Para demonstran membawa bendera Palestina dan spanduk yang bertulisan, "Setiap orang memiliki hak untuk memerdekakan negaranya," demikian seperti dikutip dari AFP, Sabtu (16/7/2011). Marching dilakukan para demonstran dari Kota Tua Jaffa ke Sheikh Jarrah. Kordinator aksi menyatakan, sebanyak 5.000 warga ikut dalam aksi tersebut, namun radio setempat menyatakan hanya 2.000 warga yang ikut. Kordinator aksi khawatir kelompok sayap kanan Israel akan mengganggu aksi mereka, namun selama aksi berlangsung, tidak ada kerusuhan yang terjadi.

7

Palestina berencana akan meminta pengakuan sebagai negara merdeka ke Majelis Umum PBB pada September mendatang. Sementara itu, Liga Arab menyatakan akan mengusulkan palestina sebagai anggota PBB. (rhs) Kapal kemanusiaan bertolak ke Gaza Terbaru 17 Juli 2011 - 23:16 WIB Kapal al-Karama yang membawa sepuluh pegiat pro Palestina berlayar dari Kastellorizo, Yunani, menuju Gaza. Pegiat internasional yang menentang blokade Israel terhadap Gaza semula akan melakukan aksi bersama sepuluh kapal yang disebut flotilla ke wilayah Palestina. Namun Yunani mencegah sebagian besar kapal meninggalkan pelabuhan negaranya. Dijadwalkan kapal ini akan sampai di Gaza hari Senin. Nahla Chalal, pegiat Palestina, dikutip kantor berita AP mengatakan kapal al-Karama adalah bagian dari flotilla yang digagalkan Yunani. Menurut Chalal, al-Karama meninggalkan Yunani Sabtu malam dengan membawa 16 penumpang dengan tujuan tunggal "membuat pertanyataan politik". Sementara itu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton memuji Yunani yang menghentikan kapal berlayar ke Gaza. "Kami memuji pemerintah Yunani yang melakukan pendekatan konstruktif yang berkonsultasi dengan PBB untuk menangani bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza dan bekerja sama menghindari risiko dari akibat upaya berlayar langsung ke Gaza." Israel memberlakukan blokade laut tahun 2007 setelah Hamas mengambil alih Jalur Gaza. Israel menyatakan langkah itu diambil demi keamanan namun pengkritiknya mengatakan kebijakan itu sebagai hukuman kolektif. Israel juga berulangkali memperingatkan akan menghentikan kapal manapun yang akan menuju Gaza. Tahun lalu sembilan pegiat Turki tewas di kapalnya sendiri ketika berusaha mencapai Gaza akibat serangan pasukan komando Israel. Obama Berjaji akan Bekerja Keras untuk Palestina Merdeka Minggu, 18/07/2010 11:17 WIB KNRP - Presiden AS, Barack Obama, menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Jumat malam (16/7) dan berjanji untuk mengerahkan segala upaya menuju pembentukan negara Palestina yang merdeka, demikian yang diberitakan oleh kantor berita Palestina Wafa. Menurut laporan, presiden Amerika dan Palestina dmembahas perkembangan terakhir di Timur Tengah dan negosiasi perdamaian antara Israel dan Palestina setelah pertemuan Obama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu awal pekan ini. Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina, mengatakan kepada Wafa bahwa presiden Palestina menegaskan komitmennya untuk proses perdamaian serius dan terus-menerus, yang akan mengarah pada akhir pendudukan Israel dan berdirinya negara Palestina sesuai perbatasan tahun 1967. Abu Rudeina menambahkan bahwa Obama berjanji untuk bekerja menuju pembentukan negara Palestina, yang akan hidup dalam damai dan keamanan bersama entitas Zionis. Obama dan Netanyahu ingin segera pembicaraan langsung pada perjanjian perdamaian Timur Tengah, namun Abbas khawatir upaya ini akan kembali gagal. Israel mengatakan saat ini pembicaraan langsung hanya akan buang-buang waktu. dukungan Obama tujuan bahwa pada pertemuan Gedung Putih hari Selasa adalah tanda yang bergerak cepat untuk negosiasi langsung dengan baik sebelum September sangat penting untuk menjaga proses hidup. Ketua perunding Palestina Saeb Erekat mengatakan pada hari Rabu, bahwa kunci untuk pembicaraan langsung ada di tangan Perdana Menteri Netanyahu yaitu ketika dia mengumumkan membekukan pemukiman secara total. (mirzah/mnr) Kelompok HAM Israel kecam penahanan anak Palestina Terbaru 19 Juli 2011 - 00:41 WIB Anak Palestina melempar batu menentang pembangunan pagar oleh Israel Kelompok hak asasi manusia Israel mengecam keras langkah pemerintah memenjarakan anak-anak Palestina, sebagian di antaranya berusia 12 tahun. Btselem mengatakan mahkamah militer Israel melanggar hak anak-anak Palestina. Mereka dipenjara sebagian besar karena melempar batu. "Laporan ini menunjukkan bahwa dari saat penahanan sampai dibebaskan, hak anak-anak Palestina dilanggar secara serius dan sistem militer (Israel) tidak menangani mereka sesuai umur. Mereka harus dilindungi sesuai dengan hukum internasional," kata Naama Baumgarten-Sharen. "Pemerintah perlu menerapkan hukum, namun mereka perlu menerapkannya secara sah...Cara menangani anak-anak Palestina ini tidak tepat dan harus diubah," tambahnya. Berdasarkan undang-undang Israel, memenjarakan anak berusia di bawah 14 tahun merupakan langkah ilegal. Namun Btselem mengatakan dalam enam tahun terakhir, 19 anak Palestina dengan usia antara 12 sampai 13 tahun dipenjara selama maksimum dua bulan setelah dinyatakan bersalah melemparkan batu ke arah tentara Israel. Dieksploitasi organisasi teror "Cara menangani anak-anak Palestina ini tidak tepat dan harus diubah" Naama Baumgarten-Sharen Kelompok HAM Btselem mengatakan dari sekitar 800 anak Palestina yang ditahan karena melempar batu antara 2005-2010, hanya satu yang dibebaskan. Laporan itu menyebutkan banyak anak yang dipaksa untuk mengaku bersalah agar mendapat hukuman yang lebih ringan. Anak-anak Palestina yang ditahan di Tepi Barat ini biasanya diadili di mahkamah militer. Dalam satu pernyataan, militer Israel mengatakan melempar batu merupakan kejahatan serius dan menurut mereka anak-anak ini dieksploitasi oleh apa yang mereka sebut organisasi teror. Juru bicara militer Israel, letnan kolonel Avitat Leibovich mengatakan anak-anak Palestina ini ditangani berdasarkan kejahatan yang mereka lakukan. "Kami telah meningkatkan langkah kami menangani anak di bawah umur, dan kami membentuk pengadilan remaja yang memang dirancangan untuk kasuskasus seperti ini," kata Leibovich. "Yang kita bicarakan di sini adalah anak-anak yang menggunakan batu dan bahan peledak dan sasarannya adalah warga sipil dan tentara Israel. Situasi seperti ini harus ditangani secara umum," tambahnya. Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur diduduki oleh Israel sejak tahun 1967. Tentara Israel tahan kapal bantuan Gaza Terbaru 19 Juli 2011 - 19:25 WIB Pasukan komando Israel naik ke kapal bantuan yang mencoba menerobos blokade Israel terhadap Jalur Gaza, kata militer Israel. Kapal bernama the Dignite-al Karama, satu-satunya wakil dari konvoi 10 kapal yang sedianya mengangkut dan membawa bantuan ke Gaza, telah diperintahkan untuk mengubah arah. Juru bicara militer Israel mengatakan kepada AFP bahwa kapal tersebut dinaiki anggota pasukan komando Israel tanpa kekerasan dan ditarik ke arah pelabuhan Israel, Ashdod. Suatu kelompok aktivis antiblokade Israel menyatakan kapal tersebut berada di perairan internasional. Aktivis Maxime Guimberteau dari A French Boat for Gaza menjelaskan para aktivis dari the Dignite-al Karama mengatakan kepada dia bahwa mereka berada sekitar 40 mil laut dari pesisir pantai Gaza ketika kapal mereka dikepung oleh empat kapal angkatan laut srael. Dia mengatakan komunikasi dengan kapal bantuan kemudian putus. Belasan orang mengikuti perjalanan kapal bantuan tersebut, termasuk seorang anggota parlemen Prancis dan seorang wartawan Israel. Reaksi Ketika menanggapi kabar bahwa pasukan komando Israel telah naik ke kapal tersebut, kelompok lain yang berbasis di Prancis, Platform Palestine, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa aksi Israel itu jelas memperlihatkan ''logika militer politik Israel, yang hanya berbicara dalam bahasa pemaksaan''. Platform Palestine mengatakan belum bisa mengadakan kontak dengan orang-orang di atas kapal the Dignite-al Karama. Pemerintah pimpinan gerakan perlawan Palestina, Hamas, di Gaza mengecam keras pengambilalihan kapal oleh aparat Israel, kata Associated Press. Pernyataan angkatan bersenjata Israel, IDF, menyebutkan kapal tersebut dinaiki ''setelah semua saluran diplomatik telah dicoba dan kontak terus menerus ke kapal tidak digubris''. Pernyataan itu menyebutkan angkatan laut memulai dialog dengan para aktivis lima jam kemudian. ''Setelah [mereka] menyatakan ketidaksediaan untuk datang ke pelabuhan Ashdod, langkah untuk naik ke kapal dan menariknya ke sana mutlak diperlukan,'' kata pernyataan tersebut. Blokade ilegal Israel Kapal The Dignite-al Karama adalah bagian dari Freedom Flotilla II, konvoi aktivis dari sejumlah negara yang mencoba menyalurkan bantuan ke Gaza sejak bulan Juni.

8

Para penggalang flotilla mengatakan, meski jalur perbatasan Mesir dengan Gaza dibuka, wilayah Palestina tersebut tetap di bawah ''blokade ilegal'' oleh Israel. Kapal-kapal lain yang sedianya mengikuti konvoi bantuan tersebut batal berangkat karena dilarang meninggalkan pelabuhan Yunani. Pemerintah Yunani mengatakan larangan tersebut dimaksudkan untuk melindungi para aktivis. Tahun 2010, sembilan aktivis Turki tewas ketika pasukan komando Israel menyerbu kapal utama dalam konvoi Freedom Flotilla pertama, Mavi Marmara. Insiden ini mengundang kecaman internasional terhadap Israel. Utusan PBB: Palestina Siap Memerintah Negara Internasional / Rabu, 27 Juli 2011 09:36 WIB Metrotvnews.com, New York: Pemerintah Otonomi Palestina siap memerintah negara. Tetapi, kebuntuan dengan Israel telah membuat solusi dua negara jauh dari pasti. Hal itu dikatakan utusan khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, Serry, Selasa (26/7). Pembicaraan damai antara Israel dan Palestina telah ditangguhkan selama 10 bulan. Pembicaraan itu macet tak lama setelah Washington melancarkan kembali pembicaraan langsung pertama antara kedua pihak itu selama hampir dua tahun. "Pemerintah Otonomi Palestina siap untuk menerima tanggung jawab negara kapan saja dalam waktu dekat ini," kata Serry dalam penjelasan singkat pada Dewan Keamanan PBB. Ia memperingatkan bahwa tanpa "jalan maju politik yang dapat dipercaya, kelangsungan hidup dan agenda pembangunan negaranya tidak dapat diterima sebagai benar". Ia menyatakan jalan buntu antara kedua belah pihak itu "dalam dan keras". Pembicaraan damai itu terhenti pada September tahun lalu saat pembekuan sebagian dalam pembangunan permukiman oleh Israel berakhir dan PM Benjamin Netanyahu menolak memperbarui. Palestina menegaskan tidak akan mengadakan pembicaraan kala Israel terus membangun permukiman di tanah yang mereka inginkan untuk negara mereka pada masa depan. (Ant/DOR) Terkait Palestina Merdeka, Fatah Akui Rencana Pertemuan Abbas-Peres Rabu, 03 Agustus 2011 05:10 WIB REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH--nggota Komite Pusat Fatah, Nabil Shas menegaskan kebenaran kabar tentang pertemuan Ketua Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Israel Simon Peres, untuk memulai perundingan antara kedua pihak terkait rencana Palestina menuntut pengakuan kemerdekaan dari PBB. Dalam keterangannya saat bertemu sejumlah konsul dan Dubes di Ramallah, Selasa (2/8) Shas menyatakan, Pertemuan dijadwalkan atas permintaan Israel, namun ditunda dengan dalih Peres belum mendapat konfirmasi dari PM Benyamin Netanyahu," ungkapnya. Koran Maarev Israel melaporkan bahwa Netanyahu menggagalkan pertemuan rahasia antara Peres-Abbas, yang telah dijadwalkan pada Kamis 28 Juli lalu di Amman Yordania. Maarev menyebutkan bahwa Abbas merespon undangan Simon Peres, dan segera bertolak menuju Amman untuk bertemu dengan Peres, namun kemudian datang surat pembatalan dengan alasan PM Israel tidak mengizinkan adanya usulan baru untuk memulai perundingan. Selama Ramadan Warga Palestina Jarang Tidur "Seorang Hamas kunjungi tetangganya yang Fatah, dan sebaliknya. Ramadan meleburkan semua" Kamis, 4 Agustus 2011, 04:02 WIB VIVAnews - Budaya yang tidak bisa ditinggalkan warga Palestina ketika bulan Ramadan adalah saling mengunjungi antara kerabat dan saudara. Bedanya dengan di Indonesia, mereka berkunjung pada malam hari usai tarawih, inilah yang menyebabkan warga Palestina jarang tidur ketika Ramadan. Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz al Mehdawi, kepada VIVAnews mengatakan, saling berkunjung di negaranya dibagi berdasarkan minggu di bulan Ramadan. Minggu pertama Ramadan, ujarnya, adalah waktunya seorang anggota keluarga mengunjungi saudaranya yang lebih tua. "Mereka saling mengundang. Saya mengundang kakak saya atau ayah mengundang putri mereka," ujar Mehdawi, Rabu, 3 Agustus 2011. Lain lagi dengan minggu kedua Ramadan. Mehdawi mengatakan minggu kedua adalah jatahnya para tetangga untuk saling berkunjung. Saling berkunjung antar tetangga ini, ujarnya, sangat indah karena menepis semua perbedaan politis di antara mereka. "Seorang Hamas mengunjungi tetangganya yang Fatah, dan sebaliknya, Ramadan meleburkan semua masyarakat menjadi satu," kata Mehdawi. Semua kegiatan ini dilakukan usai salat tarawih, pada malam hari sampai tengah malam. Mehdawi mengatakan hal inilah yang membuat malam hari Ramadan di Palestina lebih ramai daripada siangnya. "Kau akan jarang menemukan orang-orang yang tidur usai tarawih. Warga Palestina biasanya terjaga sampai sahur, ritme hidup kami berubah ketika Ramadan," jelasnya. Minggu ketiga Ramadan, jelas Mehdawi, warga menghentikan saling kunjung dan memadati mesjid-mesjid di malam hari, terutama mesjid al Aqsa di Yerusalem. Hal ini dilakukan terutama karena pada minggu ketiga, umat Muslim berlomba-lomba mendapatkan berkah lailatul qadar, malam diturunkannya Al Quran. "Pada minggu-minggu ini, tingkat kepadatan mesjid sangat tinggi. Datanglah setiap hari ke al Aqsa, kau dapat berdoa apapun. Tidak perlu khawatir tidak ada makanan, banyak yang menyediakan di tempat ini," kata Mehdawi. Minggu terakhir Ramadan, jelas Mehdawi, adalah waktunya untuk mengumpulkan bahan-bahan menyambut hari raya. Biasanya pada hari ini tingkat konsumsi warga meningkat hingga 50 persen, tidak peduli harga yang lebih mahal dari biasanya. "Minggu ini adalah minggu gila belanja, toko buka seharian penuh. Tempat-tempat ramai, bahkan untuk potong rambut saja kita harus memesan tempat terlebih dulu," jelasnya. Sayangnya, tidak seperti di Indonesia, tidak ada pesta diskon untuk pakaian-pakaian lebaran. "Tidak ada diskon, justru sebaliknya, harga naik," ujar Mehdawi. Fariz Mehdawi: Ada Harapan Baru di Palestina Dubes Palestina bicara tentang Ramadan, dari budaya sampai politik di daerah konflik itu. Jum'at, 5 Agustus 2011, 00:25 WIB VIVAnews - Ramadan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya di Palestina. Ada harapan lebih baik, setelah dua partai berseteru, Hamas dan Fatah, setuju membentuk pemerintah baru dari dua kubu itu. Pada tahun ini pula, dukungan kepada Palestina dari negara-negara Amerika Latin terlihat jelas. Sebut saja, Brasil dan Argentina yang kini mengakui kedaulatan negara Palestina. Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Faris Mehdawi, kepada VIVAnews, Rabu, 3 Agustus 2011, mengatakan situasi politik itu membawa semangat baru. Itu sebabnya, tentara Israel menjaga ketat daerah pendudukan mereka. Israel takut, semangat menggebu dari rakyat Palestina ditambah semangat bulan Ramadan dapat membuat mereka kewalahan jika terjadi bentrokan. Lalu bagaimana warga Palestina merayakan Ramadan? Mehdawi mengatakan, berkat harapan damai itu, suasana Ramadan menjadi sangat menyenangkan. Dia lalu bercerita, dari soal tradisi, makanan, dan solidaritas masyarakat Palestina di bulan suci ini. Kebanyakan dari warga Palestina rela tak tidur demi mengunjungi kerabat usai salat tarawih. Berikut petikan wawancara VIVAnews dengan Mehdawi: Bagaimana warga merayakan Ramadan di Palestina? Setiap Ramadan di Palestina selalu saja berbeda. Persamaannya, setiap tahun kami kesulitan menjalankan ibadah akibat pendudukan militer Israel. Namun, dibandingkan hari biasa, di bulan Ramadan rakyat Palestina lebih banyak bersosialisasi dan lebih menyatu dibandingkan sebelumnya. Contohnya saja, tiap tarawih, masjid selalu saja ramai. Inilah dinamika Ramadan, hubungan sosial lebih efektif dari biasanya. Masyarakat menjadi lebih bersemangat dan lebih solid. Normalnya di Palestina, minggu pertama Ramadan, orang-orang saling mengundang. Saya undang adik saya, ayah mengundang anak perempuannya, dan para lelaki mengundang saudari mereka. Berbeda lagi di pekan kedua. Minggu ini waktunya bagi para tetangga. Kami saling mengundang tetangga, bukan hanya keluarga saja. Pada minggu ketiga, orang-orang berharap mendapat berkah Lailatul Qadar, jadi lebih banyak lagi yang berdiam di mesjid. Minggu keempat, inilah minggu gila belanja. Harga-harga naik dan toko buka terus. Anda bahkan harus pesan tempat untuk bisa potong rambut. Di Palestina, tidak ada diskon jelang Idul Fitri. Malah sebaliknya, harga-harga naik. Sehabis berbuka puasa, apa yang biasa dilakukan warga? Setelah berbuka puasa, rakyat Palestina justru memiliki banyak kegiatan sehingga mereka tidak langsung pulang ke rumah. Malam hari Ramadan di Palestina, kegiatan sosial dan politik baru terjadi setelah berbuka. Kebanyakan warga Palestina sehabis berbuka tidak tidur sampai sahur, mereka saling berkunjung selepas tarawih.

9

Di Palestina, orang tidak akan tidur sebelum jam 2 pagi, paling tidak sekitar jam 3 atau jam 4 pagi, jadi suasana malamnya menjadi hidup. Jika kalian mengunjungi Palestina suatu hari, wajib mampir ke Yerusalem. Kalian bisa solat di Masjidil Aqsa. Tidak perlu takut kekurangan makan, apalagi saat Ramadan. Akan ada banyak makanan yang sepertinya cukup untuk jutaan orang. Hal seperti ini lazim di Timur Tengah. Saat Ramadan, ritme hidup kami berubah. Tidur menjadi jarang. Saya heran karena di Indonesia beda sekali keadaannya. Kami biasa kerja berjam-jam. Namun saat Ramadan, kami potong jam kerja. Ritme kami berubah karena harus memberi ruang untuk orang lain (kegiatan sosial). Namun ini tak berarti kami jadi malas. Setelah buka puasa, banyak yang akan kembali bekerja, terutama tukang kayu, tukang cukur, restoran. Bagi kami, Ramadan adalah bulan yang paling produktif. Ramadan ini adalah bulan refleksi dan kita harus dapat menyesuaikan diri. Kita menyucikan diri untuk menyelesaikan semua masalah yang datang dari diri kita sendiri. Di Palestina, umat beragama cukup taat. Tak heran negara kami disebut Land of Faith bagi tiga agama: Islam, Kristen, Yahudi. Tidak hanya tentang Muslim saja. Di Ramallah misalnya, saat hari raya nasional, umat Islam dan Kristen dapat berbaur. Setelah Idul Adha, Anda bisa lihat hal semacam ini berulang. Islam adalah tentang bagaimana Anda menjaga nilai-nilai agung tersebut dalam keseharian. Tentang bermasyarakat, solidaritas, dan kekompakan. Ada makanan khas yang disuguhkan ketika Ramadan? Kami punya makanan tradisional bernama qatayef. Saya juga tak tahu mengapa, tapi untuk alasan tertentu, makanan ini hanya ada saat Ramadan. Jadi kalau ramadan, orang pasti akan teringat qatayef. Ada tiga hal yang khas saat Ramadan di Palestina. Satu, kurma. Di luar Ramadan, orang biasa makan kurma juga namun tidak sebanyak saat Ramadan. Dua, qatayef. Makanan ini bisa dibuat sendiri ataupun dibeli. Biasanya mereka dijual di pinggir-pinggir jalan. Melihat pembuatan qatayef di pinggir jalan sebelum berbuka rasanya menyenangkan. Yang ketiga, ini biasanya terjadi di kalangan anak muda. Mereka pergi ke coffee shop untuk menghisap shisha. Memang tidak semua orang mengisap shisha, tapi hanya anak muda saja. Biasanya mereka melakukan itu seperti semacam fashion, untuk menunjukkan status sosial mereka, untuk pamer, dan menunjukkan kalau mereka itu gaul. Saya lihat di Jakarta juga ada sekitar lima atau enam tempat shisha. Situasi politik Palestina saat Ramadan. Ada perubahan? Mengenai situasi politik belakangan ini, rakyat Palestina lebih optimis, terutama setelah PBB dan beberapa negara mengakui Palestina. Ditambah lagi upaya rekonsiliasi (Hamas-Fatah) yang memberikan harapan. Di bulan Ramadan, masyarakat jadi lebih peduli pada politik. Di Palestina kami memiliki agenda politik dan sosial yang menunggu untuk dijalankan, tentu saja masalah ekonomi juga masih ada sampai sekarang. Keadaan Palestina saat ini sedang kurang bagus karena dilanda berbagai masalah, mulai dari krisis keuangan hingga pendudukan Israel. Tapi kami yakin bulan Ramadan ini akan membawa berkah. Ramadan di Gaza berbeda lagi. Perbatasan dengan Mesir telah dibuka, hal ini membuat situasi menjadi lebih baik, terutama pada bulan Ramadan. Banyak orang yang berbelanja dan suasananya kini lebih hidup. Fatah dan Hamas memulai puasa di hari yang berbeda. Namun, masyarakat berpikir ini adalah pertanda bagus untuk penyatuan yang tidak hanya terjadi di bidang politik namun juga sosial. Ramadan tahun ini penuh harapan. Lihat saja yang terjadi di sekitar kami, sangat menjanjikan. Jika Anda menanyakan pertanyaan ini tahun lalu, mungkin saya akan bilang situasinya kacau. Ditambah lagi situasi di tanah Arab juga sekarang sedang kacau. Di bulan Ramadan, apakah Israel tetap memperketat keamanan di Masjidil Aqsa? Karena situasi politik yang membaik, ditambah Ramadan yang menyatukan rakyat Palestina, perilaku Israel juga menjadi sangat tidak biasa. Mereka memperketat jumlah pengunjung di al-Aqsa. Tapi kami sudah terbiasa dengan hal itu. Kami tahu kadang Israel berada di posisi yang sulit, antara bertoleransi atau melarang, namun warga Palestina tidak akan menyerah. Tentara Israel tidak mungkin memeriksa satu persatu identitas pengunjung masjid, bisa ribut melulu nanti. Israel sangat provokatif, namun hal itu malah bikin kami tambah semangat melawan. Kami muak dengan sikap Israel. Apa yang dilakukan Israel? Israel tak menghargai hak asasi, agama, dan masjid kami sejak lama. Mereka juga tidak menghargai Muslim yang ingin beribadah di Masjid Al-Aqsa. Atas perbuatan Israel itu, tak heran mereka dikutuk seluruh dunia. Mereka ingin membuat kami tersiksa, namun kami tidak akan menyerah. Mereka tahu itu. Buat kami, ini tantangan. Sayangnya mereka tidak pernah mau bernegosiasi. Kami berharap warga dunia mau membantu kami. Saya tidak dalam kapasitas untuk mengatakan ini, namun kami harap PBB bisa turut membantu juga. PBB itu bukan hanya Amerika Serikat saja, namun ada seluruh dunia juga. Jika AS tak bisa bersikap netral, Indonesia bisa, India bisa, dan negara-negara Afrika bisa. Kami berencana membawa masalah kami ke PBB bulan depan, pada September. Indonesia dan Palestina sama-sama berjuang untuk memperoleh kemerdekaan di bulan Agustus. Palestina juga ingin merdeka seperti Indonesia. Ini akan mendorong Israel untuk mau bernegosiasi lebih serius. Isu perbatasan, pemukiman, dan pengungsi harus segera harus dipecahkan. Kami sudah habis kesabaran, kami mau semua isu ini dipecahkan. Lelah rasanya mendengar berita yang itu-itu saja tentang Palestina atau Yaman. Pertikaian semacam ini sudah lebih dari 60 tahun terjadi. Banyak warga Palestina hidup berdekatan dengan pemukim Yahudi Israel. Apakah ini jadi masalah ketika Ramadan? Situasinya sudah berubah. Biasanya yang menyerang kami adalah tentara Israel, namun yang terjadi kini adalah para pemukim juga menyerang dan mempengaruhi orang-orang kami. Jumlah pemukim Israel cukup banyak, sekitar 200 ribu. Sekarang mereka jadi lebih agresif dan fanatik. Mereka coba mengusir orang kami dan mencaplok lebih banyak wilayah. Para petani berusaha untuk memanen hasil tani mereka, tapi tidak bisa karena diserang terus. Mereka mencari masalah dengan menyerang orang kami. Dulu tentara Israel yang mengganggu kami, sekarang pemukim. Apalagi gangguan itu lebih terorganisir sekarang. Provokasi yang mereka lakukan konsekuensinya besar, karena banyak orang muak dengan Israel. Israel harus waspada, tindakan mereka bisa membuat Palestina marah dan berujung rusuh besar. Tentang Anda, apakah ada pengalaman berkesan selama menjalani puasa Ramadan? Beda kalender lunar dan solar adalah jumlah harinya. Kalender solar memiliki hari 365, sementara kalender lunar memiliki 350-352 hari. Ramadan butuh 25 tahun buat untuk bisa jatuh di bulan yang sama. Pertama kali saya mencoba puasa, usia saya 6 tahun, kelas 1. Kala itu puasa jatuhnya di bulan Mei. Tidak sulit mengingat bulannya, karena saat itu almond dan aprikot sedang berbuah. Dulu saya dan kawan-kawan suka mengumpulkan buah yang masih kecil-kecil sebelum waktu berbuka. Waktu itu belum ada TV, jadi kami biasa berkumpul di sebuah bukit dimana menara mesjid terlihat dengan jelas. Saat maghrib tiba, lampu-lampu hias yang dipasang di menara akan menyala, dan ada satu dentuman meriam. Kami menyebut meriam ini meriam Ramadan. Dentuman itu seperti semacam upacara, kami tak akan lupa. Buah yang ada di tangan kami langsung kami makan, dan kami berlari secepatnya ke rumah sambil berteriak "Sudah waktunya! Sudah waktunya!". Kami melakukan itu karena suara adzan saat itu tidak terlalu kencang, jadi perlu seseorang yang memperhatikan waktu berbuka. Ada tradisi khusus di hari Idul Fitri? Hari pertama pasti dilewati dengan beberapa hal. Pertama adalah ziarah. Ayah saya meninggal beberapa bulan lalu, jadi saya berencana berziarah ke makamnya. Kedua, Anda juga harus bayar pajak ke perempuan. Setiap pria harus membayar pajak untuk istri atau saudari mereka, bentuknya lebih diutamakan berupa uang. Anak-anak juga harus mendapat uang. Hal ini wajib di Palestina, dan harus dilakukan saat hari pertama Idul fitri, tak bisa ditunda. Anda tidak bisa makan sebelum melakukan dua hal ini. Anda bisa datang ke tempat saudari Anda yang telah menikah, lalu berilah uang padanya. Orang tidak suka memberi hadiah karena tidak praktis. Biasanya kaum wanita menunggu saja di rumah, menunggu diberi hadiah oleh ayah atau saudara. Hari kedua Idul Fitri, kami baru bisa bersosialisasi dengan tetangga dan masak-masak. Namun yang berbeda disini adalah perayaan Idul Adha. Saya kaget melihat idul Adha tidak dirayakan terlalu meriah di Indonesia. Di Palestina, Idul Fitri adalah perayaan kecil, sementara idul Adha adalah perayaan besar. Saya juga tak tahu kenapa, tapi rasanya orang Indonesia lebih berpikir kalau Idul Adha itu hanya untuk berhaji. Lama perayaannya hanya sehari dan tidak meninggalkan kesan apapun. Kalau Idul fitri di Palestina, kami mengambil cuti selama 3 hari, saat idul Adha kami bisa mengambil cuti sampai 5 hari. Apa yang anda sukai dari Ramadan di Indonesia? Saya suka sekali pertama dengan konsep mudik. Tradisi mudik seperti yang ada di Indonesia tidak ada di Palestina dikarenakan jarak antar kota sangat dekat. Kalau di sini, sejauh apapun jaraknya, mudik tetap wajib dilakukan. Hal ini sangat indah. Kedua, memberi hadiah. Hal ini mengingatkan pada masa kecil saya di Palestina. Sayangnya tradisi tersebut kini tak lagi berlanjut. Yang membuat tradisi menarik ini menarik adalah terbangunnya jalinan kekerabatan. Tradisi memberi hadiah ini bukan tentang uang, tapi merangkul orang.

10

Saya suka sekali dua hal ini, tapi yang paling saya suka adalah konsep open house. Itu adalah saat orang-orang dapat mengunjungi orang lain di rumah mereka. Tentunya ini praktis sekali untuk mengumpulkan orang banyak dalam satu tempat. Banyak warga Palestina yang mengunjungi Indonesia merasa hal semacam ini bisa diterapkan. Saya sendiri ingin melihat jika tradisi Ramadan seperti ini dapat diterapkan di Palestina.(np) Minggu, 07 Agustus 2011 Menlu Israel Tuduh Palestina Rencanakan Pertumpahan Darah' Avigdor Lieberman menuduh pemerintahan Presiden Abbas mengorganisir pawai yang akan mencoba menyerang pos-pos pemeriksaan Israel di Tepi Barat. Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menuduh Otoritas Palestina merencanakan "pertumpahan darah" yang belum pernah terjadi bulan depan, bertepatan dengan upaya diplomatik untuk memperoleh k