PALESTINA TERKINI

25
PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011 1 / 25 PALESTINA TERKINI Daftar Isi: 1. Berita Utama 3 2. Otoritas Palestina 4 3. Perjuangan Kemerdekaan 6 4. Entitas Zionis 9 5. Bumi dan Rakyat 10 6. Internasional 12 7. Arab dan Islam 14 8. Indonesia 15 9. Opini Palestina 19 10. Karikatur 24 Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011 PALESTINA TERKINI Divisi Kajian KNRP

Transcript of PALESTINA TERKINI

Page 1: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

1 / 25

PALESTINA TERKINI

Daftar Isi:

1. Berita Utama 3 2. Otoritas Palestina 4 3. Perjuangan Kemerdekaan 6 4. Entitas Zionis 9 5. Bumi dan Rakyat 10 6. Internasional 12 7. Arab dan Islam 14 8. Indonesia 15 9. Opini Palestina 19 10. Karikatur 24

Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

PALESTINA TERKINI Divisi Kajian KNRP

Page 2: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

2 / 25

Lebih dari 20 Ribu Demonstran di Tel Aviv Tuntut Pencopotan Netanyahu... Hal 3

Headline: Berita Utama: Dua Mata-mata “Israel” Dihukum Gantung di Gaza Usamah Hamdan: Dalam Kamus Kami Tak ada Pengakuan

Terhadap “Israel” Pelaku Pembantaian Norwegia Pengagum “Israel” dan Pengidola

Netanyahu dan Liebermen “Israel” Keluarkan Keputusan Perobohan Masjid Ali bin Abi

Thalib di kota Burqin

Kajian Amerika: 73% Palestina Mendukung Hamas Menghakimi “Israel”

Erdogan Kunjungi Gaza Bukan Karena “Israel” Kunjungannya ke Jakarta Bocor, Duta Besar “Israel” Marah Negara Palestina; Mimpi atau Realita?

Page 3: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

3 / 25

Berita Utama:

Lebih dari 20 Ribu Demonstran di Tel Aviv Tuntut Pencopotan Netanyahu

Tel Aviv – "Rakyat Menginginkan Netanyahu Dicopot," “Rakyat Menuntut Keadilan," "Netanyahu, Lebih Baik Kau Pulang ke Rumahmu" dan beberapa slogan lainnya merupakan luapan protes dari 20 ribu demonstran Yahudi yang turun ke jalan Tel Aviv, dan ini merupakan aksi protes massa terbesar dalam sejarah “Israel.” Demo anti Netanyahu ini dipicu oleh semakin melonjaknya harga-harga, terutama harga rumah ditambah lagi dengan semakin merosotnya perekonomian, perpolitikan dan sosial kemasyarakatan di “Israel,” dan itu terjadi semenjak Benjamin Netanyahu memimpin negeri penjajah itu. Netanyahu sendiri terpilih dan merupakan representasi dari Kubu Sayap Kanan Radikal, “Israel”. Demonstrasi ini diawali dari perselisihan di antara para pejabat pemerintah dalam sebuah sidang, menteri-menteri saling tuding hingga akhirnya memaksa Netanyahu yang memimpin sidang kala itu marah besar hingga harus menggeprak meja. Aksi massa ini mereka sebut sebagai "Revolusi Tenda" dan berjanji akan menurunkan massa yang lebih besar lagi di lapangan Habima, yang berada di jantung kota Tel Aviv. Lapangan itu dikenal sebagai lapangan merdeka bagi “Israel” dan akan dijadikan pusat koordinasi oleh mereka untuk menurunkan Benjamin Netanyahu dari jabatan PM. Penjajah “Israel”. Selama demo berjalan, dalam orasinya para peserta demonstran menyampaikan gugatannya, secara umum mereka memprotes semakin melambungnya harga, terutama masalah harga tempat tinggal. Harga rumah naik 64% dibanding pada tahun 2008. Para pengamat baik dari media atau pun politik terlihat turut dalam aksi ini dan mendukung pencopotan Netanyahu dari jabatannya. Yigal Serena dalam koran Yediot Aharonot mengatakan, bahwa demonstrasi ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah “Israel”, maka dari itu pemerintah tidak bisa menilai ini sebagai hal biasa dan akan berakhir dengan sendirinya.

Sumber: aawsat.com [25/07/2011]

Page 4: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

4 / 25

Otoritas Palestina:

Haniah Minta Dunia Internasional Perhatikan Nasib Tawanan Palestina

Gaza – Pemerintah Palestina di Gaza meminta kepada Organisasi Internasional yang menangani masalah pendidikan dan kebudayaan agar turut ambil peran dalam permasalahan yang tengah menimpa warga Palestina yang mendekam di dalam penjara “Israel”. Haniah mengatakan, "Organisasi Internasional harusnya menghentikan kejahatan yang dilakukan penjajah “Israel” kepada WN Palestina yang mereka tahan. Hak mereka untuk mendapatkan pendidikan telah dirampas. Padahal, kesepakatan yang termaktub dalam Konvensi Jenewa ke-4 telah mengatur adanya hak mendapatkan pendidikan bagi para tahanan." Dr. Atallah Abu Sabh, Menteri Urusan Tahanan dan Pembebasan di pemerintahan Gaza mengatakan, bahwa pendidikan bagi tahanan penjara “Israel” merupakan hak mereka, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam UU dan piagam internasional, dan bukan hak dari penjajah untuk kemudian menjadikan pelarangan itu justru sebagai hukuman kepada mereka, dengan tidak memberikan pendidikan dan pengajaran kepada para tahanan."

Sumber: qudspress.com [23/07/2011] Ariqat: Para Pemimpin Palestina Memberikan Kesepakatan Akhirnya pada Awal Agustus Nanti

Ramallah - Anggota Komite Pelaksana untuk PLO, Saib Araqat mengatakan, bahwa para pejabat Palestina akan menggelar pertemuan pada tanggal 4 Agustus nanti, untuk kemudian mengambil sikap bersama untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Palestina di PBB. Hal ini disampaikan Ariqat melalui siaran radio Palestina, kemarin Senin (25/6). Ia kemudian mengatakan, bahwa dirinya belum mengetahui tanggal berapa tepatnya Palestina akan mengajukan hak pengakuan kedaulatan itu ke PBB, namun ia memastikan bahwa Mahmud Abbas akan mengumumkan lebih lanjut mengenai waktunya.

Page 5: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

5 / 25

Mengenai dampak dari krisis ekonomi yang kini melanda Palestina Ariqat mengatakan, "Presiden Palestina telah menerima janji dari negara-negara Arab untuk membantu mengatasi krisis ekonomi ini," Ariqat berharap negara-negara Arab itu segera merealisasikan janji mereka. Terkait dengan kesepakatan Rekonsiliasi dengan Hamas, Ariqat mengatakan bahwa hingga kini belum ada agenda pertemuan dengan para petinggi Hamas di Turki, tepatnya ketika Presiden Abbas tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke negeri itu, namun secara pribadi ia berharap rekonsiliasi benar-benar terealisasikan, karena sangat penting untuk mendukung permasalahan Palestina dalam mendapatkan pengakuan di depan PBB.

Sumber: alghad.jo [25/07/2011] Haniah Berikan Beasiswa Kuliah ke LN Kepada Siswa Berprestasi

Gaza – PM. Palestina, Ismail Haniah mengumumkan rencananya untuk memberikan beasiswa penuh kepada 10 siswa terbaik yang tamat dari SMU, baik yang berada di Jalur Gaza maupun Tepi Barat. Mereka diberikan kebebasan memilih untuk kuliah di dalam negeri atau di luar, dan semuanya akan ditanggung oleh pemerintah di Gaza. Para siswa yang mendapatkan nilai cumlaude atau minimal rata-rata 9,5 sudah disediakan beasiswa untuk kuliah langsung di Universitas negeri di Jalur Gaza. Hal ini disampaikan dalam acara pengaunegarahan para siswa berprestasi di SMU yang acaranya diselenggarakan oleh pemerintah. Dalam kesempatan itu Haniah mengatakan, "Prestasi para siswa Palestina telah menjadi pesan dari bangsa Palestina kepada dunia luar, bukti bahwa bangsa ini memiliki prestasi di berbagai bidang dan menghilangkan isu-isu perpecahan, prestasi ini merupakan wujud dari persatuan, ditambah lagi hari ini merupakan hari nasional, sehingga kebahagiaan ini bukan saja milik putra-putri kita yang berprestasi, tapi juga kebahagiaan bagi keluarga mereka dan juga setiap warga Palestina dimana pun mereka berada, terkhusus kepada mereka warga Palestina yang bertahan untuk tetap berada di Jalur Gaza."

Page 6: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

6 / 25

Dalam hal ini Haniah juga tidak melupakan para pelajar di Tepi Barat. Karena baik ujian dan pengumuman hasilnya disamakan waktu pelaksanaannya, dan ini merupakan bukti dari buah rekonsiliasi selama ini, yaitu adanya perasatuan. Haniah mengatakan,"Tak ada kata mundur untuk memperjuangkan Al Quds, mustahil kami akan membiarkan putra-putri kami yang melakukan ribath di Baitul Maqdis dan melupakan mereka begitu saja."

Sumber: palestine-info.info/ar/ [24/07/2011] Dua Mata-mata “Israel” Dihukum Gantung di Gaza

Gaza – Kementerian Dalam Negeri di Gaza memberikan keterangannya bahwa saat ini proses hukuman gantung telah dilaksanakan terhadap dua orang mata-mata yang berinisial "M.A.Q dan R.A.Q". Hukuman ini dijatuhkan setelah melewati proses persidangan dan putusan sidang menetapkan untuk hukuman gantung bagi mereka yang terlibat melakukan kerjasama dengan penjajah “Israel”.

Sumber: safa.ps [25/07/2011]

Perjuangan Kemerdekaan:

Misy'al Hadiri Perayaan Revolusi Juli di Kedataan Mesir di Damaskus

Damaskus - Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Misy‟al menghadiri peringatan 59 tahun Revolusi 23 Juli 1952 di ibukota Suriah, Damaskus, dan perayaan ini baru untuk pertama kalinya diadakan di sana. Dalam sambutannya Misy‟al mengatakan, "Seluruh bangsa Arab saat ini perhatiannya fokus ke Mesir, menanti kiprahnya mengayomi dan memimpin bangsa-bangsa Arab" Dalam situs resmi Hamas Misy'al menyampaikan, "Hari ini kami merayakan

Page 7: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

7 / 25

kegembiraan bersama saudara kami dari Mesir dengan suka cita, baik di hati kami, bangsa Palestina dan bangsa-bangsa Arab." Ia juga menegaskan, bahwa revolusi Juli sama halnya dengan Revolusi Rakyat pada 25 Januari kemarin. Misy‟al kemudian menyampaikan harapannya agar Revolusi Januari di Mesir dapat memberi perbaikan, "Semoga Revolusi yang berlangsung menjadikan Mesir lebih demokratis, sejahtera dan semakin solid, sehingga dapat memberikan pengaruh positif dan meningkatkan peranannya di tengah-tengah bangsa-bangsa Arab bahkan hingga dalam skup Internasional," harap Misy‟al.

Sumber: palestine-info.info/ar/ [25/07/2011] Usamah Hamdan: Dalam Kamus Kami Tak ada Pengakuan Terhadap “Israel”

Beirut - Usamah Hamdan, Penanggungjawab Hubungan Internasional di gerakan Hamas mengatakan, bahwa Palestina pada hari ini tengah mengahadapi dua peperangan sengit melawan musuh; yang pertama adalah melanjutkan perlawanan melawan penjajah hingga titik darah penghabisan, dan kedua, menjaga persatuan bangsa Palestina dalam kerangka perjuangan kemerdekaan dan pengembalian para pengungsi yang terusir karena penjajah “Israel”, dan keduanya ini tidak akan bisa terwujud tanpa dibarengi adanya perlawanan. “Perlawanan merupakan satu-satunya jalan untuk mendapatkan hak-hak bangsa Palestina yang selama ini selalu dizalimi,” tegas Hamdan. Dalam keterangan persnya Hamdan mengatakan, bahwa Hamas memiliki pemahaman yang kuat bahwa perlawanan merupakan cara yang bisa menghantam penjajah “Israel” dan memerdekakan tanah Palestina dari mereka. Ia juga berulang kali menegaskan, bahwa Hamas tidak akan pernah mengakui esksistensi Penjajah, dan tidak ada kata “Israel” dalam kamus politik mereka. Dalam kesempatan itu Hamdan juga menjelaskan tentang Rekonsiliasi, bahwa Hamas dalam hal ini berpegang teguh untuk melanjutkan kesepakatan rekonsiliasi Palestina, "Rekonsiliasi merupakan bentuk upaya mengembalikan kedaulatan bangsa dan negara Palestina, termasuk upaya kemerdekaan dan

Page 8: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

8 / 25

pemulangan para pengungsi, tentunya dengan semangat melakukan perlawanan terhadap penjajah dan dengan dukungan dari bangsa-bangsa Arab dan negara-negara muslim." Ia kemudian menambahkan, "Permasalahannya sekarang bukan kepada siapa yang akan menjadi PM. Palestina ataupun keinginan untuk menjadi Menteri, tapi ini adalah permasalahan bersama milik bangsa dan umat yang harus segera dibebasakan. Al-Quds harus kembalikan ke pangkuan umat Islam. Dan kami dari Hamas tetap berpendirian teguh dengan pilihan yang terbaik yaitu menempuh jalur perlawanan, sekalipun banyak pihak yang mencoba jalan lain selain itu."

Sumber: palestine-info.info/ar [25/07/2011] Hamas Meminta Liga Arab dan OKI Bertindak Untuk Selamatkan Situs Suci Umat Islam

Gaza – Hamas menyeru kepada OKI dan Liga Arab agar segera bertindak melakukan penjagaan terhadap peninggalan suci umat Islam dan menghentikan pesta pora para penjajah dalam upayanya merobohkan masjid-masjid dan melakukan penyitaan tanah Palestina. Hamas dalam surat pernyataannya yang dikeluarkan pada hari Senin, (25/7) -beberapa saat setelah penjajah “Israel” mengeluarkan keputusan untuk merobohkan masjid Ali bin Abi Tholib di kota Bruqin di Provinsi Sulfit, Utara Tepi Barat- menolak dan mengecam dengan keras keputusan penghancuran masjid itu. Gerakan perlawanan ini kemudian menyerukan kepada bangsa Palestina untuk menghadapi keputusan “Israel” itu dengan terus bertahan dan terus memberikan perlawanan, serta saling dukung satu sama lain dalam satu barisan memperjuangkan kembalinya hak-haknya sebagai anak bangsa Palestina."

Page 9: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

9 / 25

Sumber: felesteen.ps [25/07/2011]

Entitas Zionis:

Pelaku Pembantaian Norwegia Pengagum “Israel” dan Pengidola Netanyahu dan Liebermen

Ramallah – Media-media mengungkapkan pelaku pembantaian di Norwegia, Anders Behring Breivik yang ternyata seorang pengagum fanatik “Israel” dan anti Islam dan agama-agama lainnya. Koran "“Israel” Today" yang berbahasa Ibrani memberitakan, dari dokumen yang dimiliki pelaku dengan tebal 1500 halaman, nama “Israel” disebut-sebut sebanyak 300 kali dalam lembaran-lembaran dokumen itu. Isinya adalah puji-pujian Breivik kepada “Israel”, mengharapkan impian terwujudnya Negara Yahudi, Binyamin Ze'ev Herzl. Secara paralel, Breivik telah menyerang sebuah institusi politik di Eropa, terutama Uni Eropa, karena menurutnya Uni Eropa tidak berpihak kepada “Israel”. Breivik juga memuji kebijakan “Israel”, yang menurut pendapatnya selama bertahun-tahun “Israel” tidak memberikan kewarga negaraan untuk sebagian besar penduduk Muslim yang hidup di bawah kendali “Israel”, dan sangat berbeda dengan Eropa yang membuka gerbang bagi Muslim dan memberikan mereka kewarganegaraan dan hak yang berlebihan. Menurut surat kabar “Israel” itu, secara mengejutkan ternyata Brevik sangat intens mengamati semua tentang politik internal “Israel”. Dia memuji Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menuurutnya telah membentuk koalisi sayap kanan, dan sekutunya adalah ketua partai Yisreal Beituna, kendati Netanyahu mengetahui bahwa jenis koalsi dengan sayap kanan ini akan memantik amarah Presiden Barack Obama dan mempengaruhi hubungan antara kedua negara. Dia juga menulis bahwa sudah waktunya untuk menghentikan dukungan bodoh terhadap Palestina dan untuk memulai dukungan peradaban kepada

Page 10: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

10 / 25

“Israel”. Dan juga sangat mengkritik negaranya Norwegia yang memberikan penghargaan Nobel Perdamaian kepada Presiden Yasser Arafat setelah perjanjian Oslo.

Sumber: alhayat-j.com [26/07/2011] Knesset Diskusikan 4 Alasan Buruknya Kinerja Netanyahu

Tel Aviv - Memasuki hari ke-11 dari krisis perekonomian terkait melambungnya harga rumah di “Israel”, beberapa perwakilan dari partai-partai oposisi di Knesset “Israel” pada hari Senin, mengajukan empat catatan bukti hilangnya kepercayaan kepada pemerintah “Israel” saat ini yang dipimpin oleh PM Benjamin Netanyahu, dikarenakan krisis moneter yang hingga kini tak kunjung berakhir. Koran harian berbahasa Ibrani, Yediot Aharonot kemudian menuliskan bahwa Partai Kadema dan Partai Buruh dan juga gerakan Mears serta beberapa partai Arab yang masuk dalam Knesset, pada hari ini mereka mengajukan 4 catatan hilangnya kepercayaan mereka kepada pemerintah, dan itu dikarenakan sebab politik pemerintah “Israel” dalam bidang ekonomi. Pemerintahannya hingga saat ini dinilai telah gagal untuk mencarikan solusi dari berbagai permasalahan ekonomi sejak awal kali periode Netanyahu ini menjabat. Diantara masalah yang paling krusial adalah pemogokan dokter, dan masalah tingginya harga rumah di “Israel”.

Sumber: akka.ps [26/07/2011]

Barak: Yang Harus Dilakukan “Israel” adalah; Tidak Meminta Maaf Kepada Turki

Tel Aviv - Menteri Pertahanan “Israel”, Ehud Barak mengatakan, Selasa, (25/7) kemarin, " “Israel” harus mampu menjaga kehormatan dan wibawa negerinya

Page 11: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

11 / 25

dan jangan sampai meminta maaf kepada Turki dikarenakan pemberlakuan blokade terhadap Gaza dan pembajakan Armada Kebebasan mereka, termasuk penggunaan kekerasan ketika harus memaksa penumpang kapal mereka menepi ke pelabuhan Usdud.” Menurut Barak, “Israel” memiliki agenda yang lebih penting yaitu menyelamatkan para komandan, tentara dan pemimpin mereka yang ingin diseret ke pengadilan di luar negeri. Ia kemudian berharap, bersarkan fakta-fakta yang telah dikumpulkan, selayaknya “Israel” berkonsolidasi kembali dan melakukan pengkajian ulang untuk menentukan arah langkahnya ke depan.

Sumber: assafir.com [25/07/2011] Tel Aviv Usulkan Perjanjian Tukar Tawanan dengan Mesir

Tel Aviv - Pemerintah penjajah “Israel” menawarkan kepada Mesir untuk melepaskan beberapa tawanan warga Mesir yang mereka tahan, ditukar dengan agen “Israel”, Audah Turabin yang ditangkap pihak Mesir di Kairo sejak 11 tahun lalu. Deputi Menteri urusan Pengembangan Negara “Israel”, Ayoub Kara mengatakan, sangat penting untuk saat ini memafaatkan kenyataan yang ada di lapangan, yaitu dengan adanya penangkapan terhadap beberapa WN Mesir yang kedepatan menyusup masuk ke wilayah Palestina -seperti yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir ini, termasuk diantaranya 3 orang anak kecil- mereka semua bisa dimanfaatkan untuk menukarnya dengan mata-mata “Israel” yang ditawan oleh Mesir, karena bekerja untuk kepentingan Intelijen “Israel”.

Sumber: qudspress.com [24/07/2011]

Page 12: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

12 / 25

Bumi dan Rakyat:

“Israel” Buka Sebagian Penyeberangan Karm Abu Salim Al-Quds – Pemerintah penjajah “Israel”, Senin (25/7) kemarin mengumumkan telah membuka sebagian dari penyeberangan Karm Abu Salim, untuk memasukkan pasokan bantuan makanan ke Jalur Gaza yang diblokade sejak 5 tahun silam. Raid Futuh, Ketua Komite Koordinasi untuk memasukkan barang-barang ke Jalur Gaza mengatakan bahwa untuk hari ini sebanyak 250-260 mobil tronton telah masuk melalui perbatasan itu. Mereka membawa barang-barang dagangan dan juga kebutuhan pertanian. Pemerintah penjajah “Israel” telah memblokade Gaza sejak lima tahun lalu dan mereka membatasi jumlah barang yang masuk, dan melarang memasukkan bahan mentah dan bangunan.

Sumber: qudspress.com [25/07/2011] “Israel” Keluarkan Keputusan Perobohan Masjid Ali bin Abi Thalib di kota Burqin

Al-Quds - Otoritas Penjajah “Israel” mengeluarkan keputusan untuk merobohkan masjid Ali bin Abi Tholib di kota Burqin propinsi Salfit dengan alasan melakukan konstruksi bangunan tanpa izin. Walikota Burqin, Ukramah Samarah heran dengan keluarnya keputusan tersebut untuk kali kedua, sebelumnya keputusan yang sama telah keluar pertama kali pada tanggal 12 Juni 2011. Samarah menolak apabila alasan perobohan masjid itu karena pembangunan yang ilegal. Posisi masjid itu sendiri berada di tengah-tengah puluhan rumah di utara kota, namun lebih dikarenakan mereka ingin memperluas pembangunan Haekal yang diusulkan “Israel” untuk kemudian akan didirikan di kota itu, namun masih dalam proses penundaan karena masih menunggu izin dari pihak

Page 13: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

13 / 25

penjajah. Samarah meminta kepada lembaga-lembaga Internasional dan Kemanusian untuk berbuat kepada Palestina dengan melakukan tekanan terhadap “Israel” menentang rencana mereka merobohkan masjid dan puluhan rumah-rumah warga Palestina lainnya.

Sumber: felesteen.ps [25/07/2011] Para Pengungsi Palestina Meminta Adanya Lembaga Pengawas UNRWA

Ramallah – Pengungsi Palestina dari berbagai tempat kamp pengungsiaan meminta agar dibentuknya lembaga yang mengawasi dan mengikuti perkembangan dari kinerja UNRWA. Hal ini dipandang urgen untuk mengikuti perkembangan dan mengevaluasi kinerja UNRWA. Pembahasan ini memanas mengingat rencana jahat dari Amerika dan “Israel” yang ingin mengakhiri peranan UNRWA serta mehilangkan isu pengembalian para pengungsi Palestina ke tanah kelahirannya. Indikasi itu terlihat dengan semakin melemahnya pelayanan kesehatan dan pemberian pendidikan serta bantuan sosial yang diberikan UNRWA kepada para pengungsi. Usulan dibentuknya badan pengawas ini belum diperhatikan lebih lanjut mengingat baru-baru ini masih ramai dibincangkan terkait adanya usulan perubahan nama UNRWA. Lembaga yang berdiri sejak tahun 1949 itu semula ingin diubah namanya menjadi "Perwakilan PBB untuk Pengungsi Palestina," namun hal itu menuai banyak protes dari berbagai kalangan, termasuk para pengungsi Palestina itu sendiri, sehingga usulan itu dibatalkan.

Sumber: alghad.com [25/07/2011]

Page 14: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

14 / 25

Internasional:

Dubes Eriteria di Kairo: Pisahnya Sudan Selatan Merupakan Agenda Amerika dan Zionis

Kairo - Usman Muhammad Umar, Dubes Eriteria di Kairo mengatakan, bahwa berpisahnya Sudan Selatan dari Utara merupakan design dari agenda Amerika dan Zionis, dan menginginkan terbentuknya segitiga pro, yang mendukung politik kedua negara di Afrika; Juba, Uganda dan Kenya.

Sumber: ahram.org.eg [25/07/2011] Kajian Amerika: 73% Palestina Mendukung Hamas Menghakimi “Israel”

Ramallah - Zionis kerap melakukan kampanye dengan melakukan kunjungan ke Amerika, Eropa baik dari politik, lobi dan secara kelembagaan, semua itu dilakukan untuk melenyapkan impian Palestina untuk mendirikan negara Palestina merdeka.

Alasan terkuat Yahudi dalam kampanye ke negara-negara Eropa adalah hasil survey yang dilakukan oleh Lembaga Kajian Amerika yang dipimpin oleh Stanley Greenberg, dengan dibantu oleh Organisasi Yahudi, ia menyiapkannya data-data hasil dari jejak pendapat yang ia lakukan terhadap ribuan rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 73% dari mereka setuju dengan apa yang disebut sebagai Piagam Hamas, yang isinya menyerukan untuk membersihkan bangsa Yahudi dari Palestina dan hanya 34% saja yang berpendapat mereka layak hidup berdampingan untuk kemudian menjadi dua negara yang akur.

Sumber: alwatan.com.sa [26/07/2011]

Page 15: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

15 / 25

George Galloway „Lifeline 6‟ Tiba 27 Desember di Gaza London – Mantan Anggota Parlemen Inggris, George Galloway yang memimpin kafilah „Lifeline 6‟ mengatakan, bahwa konvoinya direncakan akan tiba di Gaza pada tanggal 27 Desember yang akan datang. Dan itu menurut Galloway bersamaan dengan tanggal agresi yang dilakukan “Israel” terhadap Gaza pada tahun 2009 kemarin. Galloway kemudian menjelaskan peta perjalanan yang akan ia tempuh nantinya, yaitu dimulai dari Istanbul Turki kemudian melakukan penyeberangan ke Mesir. Ia berharap baik pemerintah Turki maupun Mesir mendukung upayanya ini, mengingat dirinya dan rombongan akan menyeberangi lautan dari Turki ke Iskandariah, Mesir. Galloway mengagendakan konvoi yang ia pimpin akan tiba di Mesir pada tanggal 20 Desember, kemudian menempuh perjalanan darat menuju Al-Arisy dan langsung masuk ke Gaza. Menurut rencana mereka akan membawa persediaan makanan untuk masyarakat di Jalur Gaza, dan juga mainan anak-anak di sana, dimana pada masa Husni Mubarok mainan untuk anak-anak Palestina seperti itu ditahan dan tidak dibolehkan untuk dibawa masuk ke Gaza.

Sumber: assafir.com [25/07/2011]

Arab dan Islam:

Turki Melatih 973 Polisi Palestina Ankara - Menteri Dalam Negeri Turki, Idris Naim, Senin (25/7) kemarin mengatakan bahwa sejak tahun 1996 pihaknya telah melatih sebanyak 973 polisi Palestina. Kantor berita Anatolia memberitakan bahwa Kementeriaan dalam Negeri Palestina, Said Abu Ali at Taqi di Ankara mengatakan, bahwa sebagai

Page 16: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

16 / 25

mitra Turki, pihaknya akan membicarakan lebih lanjut perihal kerjasama antar kepolisian mereka dalam menciptakan keamanan di negara masing-masing. Disamping itu kepolisian Palestina kedepannya akan mendapatkan pendidikan intelijen dari kepolisian Turki.

Sumber: alraimedia.com [24/07/2011] Doha Mengumpulkan Bangsa Arab Awal Agustus

Doha - Qatar mengajak bangsa-bangsa Arab untuk melakukan pertemuan di Doha pada tanggal 3 Agustus yang akan datang untuk menjalani kesepakatan Komite Kementerian untuk Inisiatif Perdamaian Arab yang diadakan pada tanggal 14 Juli kemarin, dan langkah lainnya telah diambil seperti menggelar musyawarah dan menghubungi negara-negara lainnya agar dapat memberi dukungan untuk mengakui kedaulatan negara Palestina sesuai batas 1967 dengan Al-Quds Timur sebagai ibukota negaranya. Kemudian memperjuangkan Palestina masuk dalam keanggotaan PBB. Pertemuan ini akan menghadirkan Menlu dari negara-negara Arab yang tergabung sebagai anggota Komite, seperti Mesir, Palestina, Saudi, Jordania, Maroko, turut pula menghadirkan Sekjen Liga Arab dan negara-negara Arab lainnya yang ingin berpartisipasi dalam misi komite ini.

Sumber: al-sharq.com [26/07/2011] Erdogan Kunjungi Gaza Bukan Karena “Israel”

Ankara - PM. Turki, Rajab Thayib Erdogan dalam jumpa pers mengatakan, bahwa salah besar bila dipahami kunjungan dirinya ke Gaza dikarenakan keinginan meminta maaf kepada “Israel” -terkait dengan serangan “Israel” terhadap Armada Kebebasan Turki dan mencabut kompensasi dari penerapan blokade- “Ini merupakan kesimpulan yang salah, tak ada hubungannya antara kunjungan ini dengan “Israel” bantah Erdogan.

Page 17: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

17 / 25

Pihak kementerian dalam negeri Turki kemudian menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengatur agenda kunjungan yang akan dilakukan Erdogan ke Gaza. Apabila segala sesuatunya sudah positif, maka agenda kunjungan ini akan diadakan. Erdogan kemudian menambahkan,bahwa pihaknya sama sekali tidak ada keinginan untuk membuat adanya ketegangan dengan “Israel”.

Sumber: qudspress.com [24/07/2011]

Indonesia

“Israel” Cuci Otak Publik AS, Warga AS Anggap Palestina Musuh Demokrasi

Jakarta - Dukungan terhadap rencana deklarasi kemerdekaan Palestina pada September mendatang terus bergulir. Bahkan ribuan warga “Israel” dan Arab di Jerusalem pada Jumat pekan lalu (15 Juli 2011) turun ke jalan dalam aksi damai bersama untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Sebagaimana diberitakan haaretz.com yang merupakan edisi online Harian Haaretz yang terkemuka di “Israel” pada 17 Juli 2011, para pengunjuk rasa menyerukan pengakuan bagi Negara Palestina. Aksi damai bersama warga “Israel” dan Arab itu baru pertama kalinya terjadi dalam dua puluh tahun terakhir ini. Dalam aksi unjuk rasa itu, seorang warga “Israel” yang bertindak selaku Juru Bicara Gerakan Solidaritas, Avner Inbar antara lain menyatakan, kemerdekaan Palestina bukan sekedar merupakan hak asasi orang-orang Palestina. Langkah tersebut juga merupakan satu-satunya solusi yang dapat menghentikan gelombang kekerasan antara warga “Israel” dan warga Palestina. Khusus bagi Indonesia, kemerdekaan Palestina adalah menjadi salah satu kepentingan nasional yang utama. Berbagai alasan menjadi landasannya. Pertama, kemerdekaan Palestina adalah amanah Konstitusi Indonesia karena dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah dinyatakan bahwa

Page 18: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

18 / 25

"kemerdekaan adalah hak segala bangsa", termasuk tentunya hak bangsa Palestina. Kedua, negara-negara di Timur Tengah adalah pihak yang paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia, bahkan pada 6 September 1945 Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ucapan selamat Mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini atas Kemerdekaan Indonesia. Ketiga, bangsa Palestina telah mengirimkan utusannya untuk mengikuti Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955. Bangsa-bangsa yang mengirim utusannya pada KAA 1955 seperti Aljazair dan Sudan telah lama merdeka terkecuali Palestina. Keempat, bangsa Palestina mengalami penderitaan dan pelanggaran hak-hak azasi manusia yang amat memedihkan akibat perilaku “Israel” yang sewenang-wenang. Oleh karenanya kemerdekaan Palestina merupakan keharusan dan hak asasi paling mendasar bagi bangsa Palestina.

Sumber: republika.co.id [18/07/2011] Kunjungannya ke Jakarta Bocor, Duta Besar “Israel” Marah

Jakarta - Duta Besar “Israel” untuk Singapura Amira Arnon benar-benar marah mengetahui kunjungannya ke Jakarta pada Maret lalu bocor ke media. Ia mengaku sangat kecewa karena berita yang ditulis tempointeraktif dianggap tidak betul. Diplomat perempuan itu tidak mau lagi berkomentar soal hasil kunjungannya bersama rombongan pengusaha asal negeri Zionis itu. “Semua yang Anda tulis tidak benar. Saya sudah membaca artikel itu,” kata Amira yang dihubungi Tempo melalui telepon selulernya siang ini, Senin 18 Juli 2011. Lawatan Amira memang sangat mengejutkan lantaran Indonesia dan “Israel” tidak memiliki hubungan diplomatik Jadi tidak dibenarkan seorang pejabat

Page 19: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

19 / 25

Pemerintah “Israel” mendapat visa untuk datang ke Jakarta. Informasi kehadiran Amira ke Jakarta pada 20-27 Maret lalu itu disampaikan oleh seorang duta besar dari Timur Tengah. Ia mengaku didatangi oleh Amira di kantornya pada 22 Maret pagi. Namun, Amira menolak memberi tahu diplomat itu bagaimana ia bisa memperoleh visa. Menurut diplomat yang tidak mau disebutkan identitasnya itu, Amira datang untuk menawarkan teknologi pertanian terbaru dari “Israel”. Ia juga dijadwalkan bertemu pihak Kadin (Kamar Dagang dan Industri). Amira yang dihubungi berkali-kali tidak bisa dimintai konfirmasinya. Namun, Wakil Duta Besar “Israel” untuk Singapura Nihal Sharee membenarkan lawatan bosnya itu. “Ia datang dalam kapasitas pribadi untuk menemai rombongan pengusaha “Israel”,” ujarnya.

Sumber: tempointeraktif.com [18/07/2011]

Opini Palestina

Negara Palestina,Mimpi atau Realita? Oleh: Ahmad Bahar

Tak satupun orang yang berbeda pendapat tentang hak rakyat Palestina untuk membangun dan merayakan kemerdekaan negaranya yang layak dengan pengorbanan dan kontribusinya selama ini. Membentuk zaman baru yang mencerminkan bangsa Palestina bebas dan merdeka, setelah beberapa dekade mengalami penderitaan yang panjang. Mewujudkan negara Palestina yang merdeka adalah cita-cita setiap orang Palestina, walaupun sangat ditentang oleh penjajah durjana. Atau oleh antek-antek penjajah. Sehingga Anda tidak bisa melihat seorang Palestina bisa

Page 20: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

20 / 25

mencintai tanah airnya dan merasakan indahnya revolusi. Orang yang selalu menentang setiap upaya bagi kemajuan negeri dan proses penguatan jati diri bangsa Palestina yang sejati. Akan tetapi tema tentang negara seharusnya tidak semestinya diekspos seadanya, jauh dari konten dan nilai-nilai luhur. Karena masih banyak tafsiran tentang karakter negara yang akan mendapatkan legalitas dari lembaga-lembaga dunia. Dari soal efektivitas kekuasaan yang dimilikinya di lapangan nanti, soal berbagai batasan dan komitmen yang harus dijalankannya, hingga soal karakter hubungannya dengan Zionis Israel dan sejumlah tafsiran lainnya yang muncul tentang orientasi negara yang akan dibentuk nanti. Untuk menentukan apakah negara ini memiliki beberapa penopang utama sebagai penyangga atau hanya sekedar negara boneka, tak lain tak bukan. Dari sejumlah pengalaman interaksi sebelumnya yang penulis alami dengan pihak Zionis Israel dan pemeritah Amerika serta Uni Eropa (UE) berikutnya. Mereka yang biasanya mengontrol langsung pada mekanisme pembuatan kebijakan negara, khususnya tentang isu Palestina. Pengalaman-pengalaman itu menunjukkan betapa besarnya kesulitan dan rintangan yang dihadapi oleh pihak Otoritas Palestina (OP), hingga sekarang ini. Sehingga menjadikannya sebagai eksistensi lemah tak berdaya, tak bisa memutuskan kebijakan apapun dan selalu dalam bayang-bayang tekanan, bahkan pengaruh, dari pihak luar. Catatan dan Masukan Atas rencana Mahmud Abbas dan OP yang ingin berangkat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mengumumkan akan berdirinya negara Palestina merdeka, penulis ingin menjelaskan sejumlah catatan dibawah ini: Pertama: keberangkatan ke PBB untuk mendapatkan keanggotaan penuh bagi negara Palestina dengan batas tahun 1967 akan memberikan legitimasi kepada Zionis Israel untuk menjajah wilayah-wilayah Palestina lainnya. Jika kita perhatikan dengan seksama upaya perundingan yang digagas oleh pihak Palestina untuk mendapatkan pengakuan negara dengan batas tahun

Page 21: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

21 / 25

1967, yang itu hanya mewakili 22% saja dari luas wilayah Palestina historis, sebagai sumber referensi bagi perundingan dengan tujuan mendirikan negara di atas wilayah tersebut (22% itu). Maka penulis melihat upaya untuk memperoleh apa yang disebut negara di PBB, dalam bentuk apapun, secara otomatis akan menghilangkan sisanya lagi, 78% dari luas Palestina, untuk kepentingan pihak Israel. Sekaligus, mengharamkan bangsa Palestina untuk memintanya lagi di kancah dunia, sesuai dengan hukum internasional yang berlaku. Kedua: dilihat dari sisi hukum dan fakta, keberhasilan upaya resmi Palestina dalam koridor lembaga-lembaga PBB, dengan sendirinya akan membahayakan masa kini dan masa depan isu Palestina. Juga akan membahayakan bagi masa depan pembebasan nasional rakyat Palestina dari penjajahan Zionis Israel, dan memberikan hadiah gratis kepada Zionis Israel yang tak terbayangkan sebelumnya. Selanjutnya, akan menyatakan pengakuan terhadap Zionis Israel sebagai negara Yahudi dan melakukan kompromi atas tanah Palestina tahun 1948. Setelah Palestina mendapatkan julukan “negara” secara langsung membebaskan Zionis Israel dari sekat-sekat yang membatasinya dan komitmen yang harus dijalankan hingga kini. Terus, mendorongnya berinteraksi dengan realita Palestina, dengan bentuknya yang baru, sebagai negara tetangga. Dengan posisi seperti itu, isu Palestina tidak bisa diuntungkan. Karena Israel akan terus menggunakan kebijakan dan kebiasaan represifnya kepada Palestina. Namun yang berbeda, kali ini Israel bertameng dengan keputusan internasional dalam menghadapi negara lainnya, Palestina. Dengan begitu, rakyat Palestina bersama pemerintahannya dalam posisi terpasung, tak berdaya dalam mewujudkan pembebasan nasional Palestina, hingga legalitasnya sirna di mata dunia internasional. Ketiga: pilihan ke PBB untuk mendapatkan keanggotaan penuh sebagai negara pada bulan September nanti, tidak melalui konsensus nasional Palestina. Bahkan tak satupun faksi atau kelompok Palestina, diluar Fatah, dimintai usulan ataupun masukan. Fatah sendiripun, tidak satu suara dalam menentukan pilihan

Page 22: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

22 / 25

tersebut. Lalu muncul sebuah pertanyaan, kenapa Mahmud Abbas tidak memilih konsensus nasional dalam menentukan pilihan penting ini? Apa yang menghalanginya untuk melakukan musyawarah berskala nasional? Sangat disayangkan jika pilihan ini adalah pilihan pribadi Abu Mazen (panggilan akrab Mahmud Abbas, red.) bersama timnya di OP. Apakah ini ada kaitannya dengan ketidak-tajaman jurus-jurus Abu Mazen dalam proses-proses perundingan dengan pihak Zionis Israel. Kemudian memilih pilihan yang sangat berbahaya ini, sebagai kompensasinya?! Oleh karena itu, pilihan September nanti akan menyelamatkan Abbas dari krisis yang melilitnya di fase lalu. Mungkin ini rahasianya, walaupun langkahnya ini akan dihadang oleh ancaman dari Israel dan tekanan Amaerika. Sehingga, pada akhirnya, memaksanya memilih pilihan meja perundingan untuk yang kesekian kalinya. Keempat: pilihan ini kurang didasari dengan visi yang jelas dan kajian yang sistematis. Karena tidak bisa dibenarkan isu-isu besar Palestina digantungkan hanya pada ide atau pendapat seorang pemimpin atau pejabat tertentu bersama orang-orang dekatnya. Jauh dari elemen masyarakat lainnya, baik dari kalangan politik, ideologi dan kebudayaan. Pilihan ke PBB untuk mendapatkan keanggotaan penuh sebagai negara “merdeka” tidak didasari pada kajian nasional Palestina yang mendalam. Juga tidak disampaikan atau dikaji secara sistematik oleh para penentu kebijakan Palestina, dengan mempertimbangkan semua dampak dan efeknya. Tanpa visi yang jelas, dan tanpa memperhatikan perkembangan situasi terkini. Barangkali penjelasan dari anggota Dewan Nasional Palestina, Soeb Oraekat tentang pertarungan Palestina dan kesiapan Palestina di semua level, sebagai pembuka tabir bagi pilihan September ini. Sebuah pernyataan yang jauh dari fakta dan realita di lapangan. Hingga kini, pimpinan OP, khususnya Abbas, belum menyepakati rumusan teks yang nanti akan disampaikan di PBB bulan September meminta keanggotaan

Page 23: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

23 / 25

negara Palestina. Mereka pun juga belum menentukan untuk pergi kepada DK PBB terlebih dulu, sebelum ke Majelis Umum PBB. Atau karena peluang sukses di DK PBB sangat kecil, karena akan menghadapi hak veto Amerika, akhirnya mereka memilih jalan pintas ke Majelis Umum PBB. OP berikut pejabat-pejabatnya tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Keputusan pergi ke PBB hanya diputuskan oleh Abbas bersama orang-orang terbatas saja, mereka yang dekat dengan Abu Mazen. Nampaknya, keputusan itu hanya di tangan Abbas sendiri. Kelima: pilihan (September) ini terlihat kamuflase dan formalitas semata, jauh dari fakta dan realita di lapangan. Lalu apa artinya orang Palestina mendapatakan “negara” namun hanya sebatas bangunan tanpa pondasi, tanpa isi. Apalah artinya “negara” bila tak berdaulat atas wilayah-wilayah kekuasaannya. Karena wilayah-wilayah tersebut terkungkung dalam jeratan Zionis Israel. Bagaimana mungkin disebut sebagai “negara” berdaulat jika Mahmud Abbas sendiri tidak bisa bergerak dengan bebas, dari satu wilayah ke wilayah lain, tanpa diizinkan terlebih dulu oleh pihak Zionis Israel. Sementara, hanya hitungan detik, tank-tank dan peralatan perang Zionis Israel dengan mudahnya menduduki wilayah Palestina tanpa ragu, tanpa peduli dengan kedaulatan Palestina. Keenam: pilihan (September) ini memandang sepele atas beberapa prioritas kerja nasional Palestina dengan maksud ingin menggagalkannya, khususnya rekonsiliasi nasional Palestina yang sudah disepakati pada bulan Mei lalu. Setiap orang Palestina meyakini bahwa rekonsiliasi ini perlu dijaga dan menjadi prioritas kerja nasional sebelum memilih kerja-kerja lainnya. Dengan tujuan agar bisa keluar dari krisis internal yang menyebabkan rakyat Palestina hidup dalam ketidak-pastian. Kemudian bersatu padu menghadapi kekejaman Israel, tidak terpecah belah. Penutup Dengan catatan-catatan di atas, nampaknya keinginan Mahmud Abbas untuk

Page 24: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

24 / 25

pergi ke PBB pada bulan September nanti merupakan langkah yang tidak jelas dan tidak memperhatikan dampak-dampaknya di masa mendatang. Untuk itu, tak ada jalan lain kecuali menyatukan langkah untuk membuat langkah-langkah strategis komprehensif yang disepakati oleh semua elemen masyarakat Palestina. Langkah-langkah itu berisikan mekanisme detail untuk bisa keluar dari krisis yang akan menghantam isu Palestina dan bangsanya. Juga berisi tentang pandangan dan alternatif nasional yang bisa berinteraksi dengan fase-fase mendatang, jauh dari agenda dan intervensi pihak asing. (Amrozi M. Rais)

Karikatur:

Sumber: addustour.com [25/07/2011]

Page 25: PALESTINA TERKINI

PALESTINA TERKINI Edisi VIII Pekan Keempat, Juli 2011

25 / 25

Sumber: raya.com [26/07/2011]