BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn112-2015.pdf ·...

41
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.112, 2015 KEMENHUB. Keselamatan Penerbangan Sipil. Bagian 830. Pelaporan Kecelakaan. Kejadian Serius. Investigasi. Pesawat Udara Sipil. Peraturan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 14 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 830 (CIVIL AVIATION SAFETY REGULATION PART 830) TENTANG PEMBERITAHUAN DAN PELAPORAN KECELAKAAN, KEJADIAN SERIUS PESAWAT UDARA SIPIL SERTA PROSEDUR INVESTIGASI KECELAKAAN DAN KEJADIAN SERIUS PESAWAT UDARA SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dari hasil audit ICAO Universal Safety Oversight Audit Programme Countinous Monitoring Aproach (US0AP-CMA) pada Tahun 2014 telah memberikan masukan perubahan ketentuan terhadap beberapa pasal yang termuat dalam lampiran Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 6 Tahun 2014 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 830 (Civil Aviation Safety Regulation Part 830) tentang Pemberitahuan dan Pelaporan Kecelakaan, Kejadian Serius Pesawat Udara Sipil serta Prosedur Investigasi Kecelakaan dan Kejadian Serius Pesawat Udara Sipil. www.peraturan.go.id

Transcript of BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn112-2015.pdf ·...

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIANo.112, 2015 KEMENHUB. Keselamatan Penerbangan Sipil.

Bagian 830. Pelaporan Kecelakaan. KejadianSerius. Investigasi. Pesawat Udara Sipil.Peraturan. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR PM 14 TAHUN 2015

TENTANG

PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 830 (CIVILAVIATION SAFETY REGULATION PART 830) TENTANG PEMBERITAHUANDAN PELAPORAN KECELAKAAN, KEJADIAN SERIUS PESAWAT UDARASIPIL SERTA PROSEDUR INVESTIGASI KECELAKAAN DAN KEJADIAN

SERIUS PESAWAT UDARA SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dari hasil audit ICAO Universal SafetyOversight Audit Programme Countinous MonitoringAproach (US0AP-CMA) pada Tahun 2014 telahmemberikan masukan perubahan ketentuanterhadap beberapa pasal yang termuat dalamlampiran Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM6 Tahun 2014 tentang Peraturan KeselamatanPenerbangan Sipil Bagian 830 (Civil Aviation SafetyRegulation Part 830) tentang Pemberitahuan danPelaporan Kecelakaan, Kejadian Serius PesawatUdara Sipil serta Prosedur Investigasi Kecelakaandan Kejadian Serius Pesawat Udara Sipil.

www.peraturan.go.id

2015, No.112 2

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a, perlu menetapkanPeraturan Menteri Perhubungan tentang PeraturanKeselamatan Penerbangan Sipil Bagian 830 (CivilAviation Safety Regulation Part 830) tentangPemberitahuan dan Pelaporan Kecelakaan, KejadianSerius Pesawat Udara Sipil serta ProsedurInvestigasi Kecelakaan dan Kejadian Serius PesawatUdara Sipil;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentangPenerbangan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 1 Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4956);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentangKeamanan dan Keselamatan Penerbangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4075);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001tentang Kebandarudaraan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2001 Nomor 128,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4146);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012tentang pembangunan dan Pelestarian HidupBandar Udara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2012 Nomor 71, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5295);

5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian NegaraRepublik Indonesia, sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13Tahun 2014;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2013tentang Investigasi Kecelakaan Transportasi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5448);

7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi EselonI Kementerian Negara sebagaimana telah diubah

www.peraturan.go.id

2015, No.1123

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135Tahun 2014;

8. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2012 tentangKomite Nasional Keselamatan Transportasi;

9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor T11/2/4-Utanggal 30 Nopember 1960 tentang PeraturanKeselamatan Penerbangan Sipil (CASR) sebagaimanatelah diubah terkahir dengan Keputusan MenteriPerhubungan Nomor PM. 1 Tahun 2014;

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Perhubungan sebagaimana telahdiubah terakhir dengan Peraturan menteriPerhubungan Nomor PM. 68 Tahun 2013;

11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 48Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata KerjaSekretariat KNKT;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANGPERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPILBAGIAN 830 (CIVIL AVIATION SAFETY REGULATIONPART 830) TENTANG PEMBERITAHUAN DANPELAPORAN KECELAKAAN, KEJADIAN SERIUSPESAWAT UDARA SIPIL SERTA PROSEDURINVESTIGASI KECELAKAAN DAN KEJADIAN SERIUSPESAWAT UDARA SIPIL.

Pasal 1

(1) Memberlakukan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian830 (Civil Aviation Safety Regulation Part 830) tentang Pemberitahuandan Pelaporan Kecelakaan, Kejadian Serius Pesawat Udara Sipil SertaProsedur Investigasi Kecelakaan dan Kejadian Serius Pesawat UdaraSipil.

(2) Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 830 (Civil AviationSafety Regulation Part 830) tentang Pemberitahuan dan PelaporanKecelakaan, Kejadian Serius Pesawat Udara Sipil Serta ProsedurInvestigasi Kecelakaan dan Kejadian Serius Pesawat Udara Sipil,sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Pasal 2

Ketentuan lebih lanjut mengenai Peraturan Keselamatan Penerbangan

www.peraturan.go.id

2015, No.112 4

Sipil Bagian 830 (Civil Aviation Safety Regulation Part 830) tentangPemberitahuan dan Pelaporan Kecelakaan, Kejadian Serius Pesawat UdaraSipil Serta Prosedur Investigasi Kecelakaan dan Kejadian Serius PesawatUdara Sipil, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sesuai kewenangannyadiatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara danPeraturan Ketua KNKT.

Pasal 3

Pemangku kepentingan yang tidak melaporkan terhadap terjadinyakecelakaan dan kejadian serius pesawat udara sipil dikenakan sanksisesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

Pasal 4

Direktur Jenderal Perhubungan Udara dan Ketua Komite NasionalKeselamatan Transportasi melakukan koordinasi dan pengawasan sesuaidengan bidang tugas dan kewenangannya terhadap pelaksanaanPeraturan ini.

Pasal 5

Direktur Jenderal Perhubungan Udara dan Ketua Komite NasionalKeselamatan Transportasi dalam melakukan koordinasi dan pengawasanmendahulukan sosialisasi kepada pemangku kepentingan guna mencegahterjadinya kecelakaan.

Pasal 6

Pada saat Peraturan Menteri Perhubungan ini berlaku, Peraturan MenteriPerhubungan Nomor PM 6 Tahun 2014 tentang Peraturan KeselamatanPenerbangan Sipil Bagian 830 (Civil Aviation Safety Regulation Part 830)tentang Pemberitahuan dan Pelaporan Kecelakaan, Kejadian SeriusPesawat Udara Sipil serta Prosedur Investigasi Kecelakaan dan KejadianSerius Pesawat Udara Sipil, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 7

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

www.peraturan.go.id

2015, No.1125

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 21 Januari 2015

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

IGNASIUS JONAN

Diundangkan di Jakartapada tanggal 26 Januari 2015

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

www.peraturan.go.id

2015, No.112 6

www.peraturan.go.id

2015, No.1127

www.peraturan.go.id

2015, No.112 8

www.peraturan.go.id

2015, No.1129

www.peraturan.go.id

2015, No.112 10

www.peraturan.go.id

2015, No.11211

www.peraturan.go.id

2015, No.112 12

www.peraturan.go.id

2015, No.11213

www.peraturan.go.id

2015, No.112 14

www.peraturan.go.id

2015, No.11215

www.peraturan.go.id

2015, No.112 16

www.peraturan.go.id

2015, No.11217

www.peraturan.go.id

2015, No.112 18

www.peraturan.go.id

2015, No.11219

www.peraturan.go.id

2015, No.112 20

www.peraturan.go.id

2015, No.11221

www.peraturan.go.id

2015, No.112 22

www.peraturan.go.id

2015, No.11223

www.peraturan.go.id

2015, No.112 24

www.peraturan.go.id

2015, No.11225

www.peraturan.go.id

2015, No.112 26

www.peraturan.go.id

2015, No.11227

www.peraturan.go.id

2015, No.112 28

www.peraturan.go.id

2015, No.11229

www.peraturan.go.id

2015, No.112 30

www.peraturan.go.id

2015, No.11231

www.peraturan.go.id

2015, No.112 32

www.peraturan.go.id

2015, No.11233

www.peraturan.go.id

2015, No.112 34

www.peraturan.go.id

2015, No.11235

www.peraturan.go.id

2015, No.112 36

www.peraturan.go.id

2015, No.11237

www.peraturan.go.id

2015, No.112 38

www.peraturan.go.id

2015, No.11239

www.peraturan.go.id

2015, No.112 40

www.peraturan.go.id

2015, No.11241

www.peraturan.go.id