BAB II Penerbangan
Transcript of BAB II Penerbangan
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
1/22
BAB II
SISTEM BANDAR UDARA
Bandar udara dibagi menjadi dua bagian utama yaitu sisi udara (airside) dan sisi darat (landside).
Sisi udara suatu bandar udara meliputi runway, taxiway, aprondan elemen-elemen penunjang-
penunjang lainya bagi kegiatan pesawat selama pendaratan maupun tinggal landas. Sedangkan
yang termasuk dalam sisi darat suatu bandar udara meliputi gedung terminal, tempat parkir dan
sirkulasi kendaraan serta sistem jalan masuk darat ke bandar udara.
1. AIRSIDE
1. Runway
Ruwayadalah area yang digunakan untuk take-offdan landing pesawat terbang yang sedang
beroperasi.
Terdapat banyak konfigurasi runway. ebanyakan merupakan kombinasi dari beberapa
konfigurasi dasar. onfigurasi dasar tersebut adalah !
1. Runway tunggal
onfigurasi inin merupakan konfigurasi yang paling sederhana. apasitas runway tunggal dalam
kondisi "#$ berkisar antara %&- 1&& operasi per jam, sedangkan untuk kondisi '#$ berkisar
antara %& % operasi per jam, tergantung pada komposisi *ampuran pesawat dan alat bantu
na+igasi.
onfigurasi runway tunggal diperlihatkan pada gambar .1
Gambar 2.1. Runway Tunggal
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
2/22
. Runwaysejajar
apasitas runwaysejajar tergantung pada jumlah runwaydan jarak diantaranya. arak antar dua
runwaydigolongkan dalam jarak yang rapat, menengah dan renggang.
1. Runwayberjarak rapat (close parallel) mempunyai jarak dari sumbu ke sumbu
antara && .%&& feet. apasitas runwayini untuk kondisi "#$ berkisar antara
1&& && operasi per jam, sedangkan untuk kondisi '#$ berkisar antara %& &
operasi per jam. /alam kondisi '#$ operasi penerbangan pada satu runway
tergantung pada runwaylain.
. Runwayberjarak rapat (close parallel) mempunyai jarak dari sumbu ke sumbu
antara && .%&& feet. apasitas runwayini untuk kondisi "#$ berkisar antara
1&& && operasi per jam, sedangkan untuk kondisi '#$ berkisar antara %& &
operasi per jam. /alam kondisi '#$ operasi penerbangan pada satu runway
tergantung pada runwaylain.
0. Runwayberjarak rapat (close parallel) mempunyai jarak dari sumbu ke sumbu
antara && .%&& feet. apasitas runwayini untuk kondisi "#$ berkisar antara
1&& && operasi per jam, sedangkan untuk kondisi '#$ berkisar antara %& &
operasi per jam. /alam kondisi '#$ operasi penerbangan pada satu runway
tergantung pada runwaylain.
ambar runwaysejajar dapat dilihat pada gambar .
Gambar 2.2.RunwaySejajar
0. Runwayberpotongan
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
3/22
Runwayberpotongan ini diperlukan apabila terdapat angin yang relatif kuat (prevailing wind)
bertiup lebih dari satu arah, sehingga mengakibatkan angin sisi (cross wind) berlebihan apabila
hanya dibuat satu runwaysaja.apasitas dua runwayini sangat tergantung pada letak
perpotongannya. 2akin jauh letak titik potong dari ujung lepas landas runwaydan ambang
pendaratan (threshold), kapasitasnya semakin rendah. onfigurasi runwayberpotongan inin
diperlihatkan pada gambar .0.a sampai .0.*.
3ntuk kondisi seperti diperlihatkan pada gambar .0.a kapasitas runwayini untuk kondisi "#$
berkisar antara &-1% operasi per jam, sedangkan untuk kondisi '#$ berkisar antara &-&
operasi per jam.
3ntuk kondisi seperti diperlihatkan pada gambar .0.b, kapasitas runwayini untuk kondisi "#$
berkisar antara &-1&& operasi per jam, sedangkan untuk kondisi '#$ berkisar antara 4% &
operasi per jam.
3ntuk kondisi seperti diperlihatkan pada gambar .0.*, kapasitas runway ini untuk kondisi "#$berkisar antara %& 1&& operasi per jam, sedangkan untuk kondisi '#$ berkisar antara 4& &
operasi per jam.
3ntuk kondisi seperti diperlihatkan pada gambar .0.*, kapasitas runwayini untuk kondisi "#$berkisar antara %& 1&& operasi per jam, sedangkan untuk kondisi '#$ berkisar antara 4& &
operasi per jam.
Gambar 2.3.Runway Berpoongan
4. Runway"-terbuka
Runway"-terbuka adalah runwayyang arahnya memen*ar (divergen) tetapi tidak berpotongan,
seperti terlihat pada gambar .4.a dan .4.b. apasitas tertinggi akan di*apai apabila operasi
penerbangan dilakukan menjauhi " (gambar .4.a). 3ntuk kondisi seperti diperlihatkan pada
gambar .4.a kapasitas runwayini untuk kondisi "#$ berkisar antara & 15& operasi per jam,
sedangkan untuk kondisi '#$ berkisar antara %& 5& operasi per jam .
3ntuk kondisi seperti diperlihatkan pada gambar .4.b, kapasitas runwayini untuk kondisi "#$
berkisar antara %& 1&& opertasi per jam, sedangkan untuk kondisi '#$ berkisar antara %& &
operasi per jam.
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
4/22
Gambar 2.!. Runway "#Terbu$a
%r&ena'&Runway
BerdasarAirport Planning Manualdari '678 orientasi runwaydibuat dengan arah sedemikian
rupa sehingga pesawat terbang dapat didaratkan sekurang-kurangnya 9%: dari waktu dengan
ke*epatan komponen cross wind& knot (0 mph) untuk runwaykelas 7 dan B, 10 knot (1%
mph) untuk runway kelas 6 dan 1& knot (11,% mph) untuk runwaykelas / dan ;. Setelah
maximum cross wind componentdipilih sesuai dengan kelas runwayyang akan dibangun, maka
diperlukan data mengenai arah angin dan runwayyang akan dibangun, maka diperlukan data
mengenai arah angin dan ke*epatannaya selama kurun waktu yang *ukup lama dilokasi tersebut
untuk menentukan orientasi runway.
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
5/22
. Bahu disamping kiri kanan perkerasan, yang diran*ang untuk menahan erosi yang
ditimbulkan oleh adanyajet-blast, dan juga untuk mengakomodasi lalu lintas
peralatan bagi pesawat dan pengontrolan.
0. Strip runway, yang men*akup perkerasan, bahu dan daerah diluar itu yang
diratakan dan diatur drainasenya. /aerahstripini harus mampu digunakan oleh
kendaraan pemadam kebakaran, S7$ dengan baik pada kondisi normal. 7real
strip runwayse*ara keseluruhan harus mampu menahan beban pesawat yang
tergelin*ir keluar runwaytanpa mengakibatkan kerusakan struktural.
4. last pad, yaitu areal yang diran*ang khusus untuk menahan erosi permukaan
disekitar ujung runwayakibat adanyajet-blast. 7real ini dapat merupakan areal
yang diperkeras atau hanya dengan tanaman rumput biasa.
%. Runway end safety area, yaitu daerah yang sengaja dikosongkan untuk
menghindari adanya ke*elakaan pada saat sebuah pesawat melakukan pendaratan
over-shooting.
. Stopway, yaitu daerah tambahan diujung runwayyang diperkeras. Struktur
perkerasan padastopwayini harus mampu menahan beban pesawat-pesawat yang
berhenti.
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
6/22
Gambar 2.*. )ara$er&'&$Runway
. Taxiway
#ungsi utama taxiwayadalah sebagai penghubung antara runwaydan apron
TaxiwayBer+a'ar ,ea$nya
Exit Taxiway
"xit taxiwayadalah taxiwayyang berfungsi untuk memperpendek masa penggunaan runway
pada saat pendaratan pesawat di runway."xit taxiwaydisebut sebagai high speed taxiwayjikasudut beloknya sekitar 0&& 4%&.
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
7/22
1. Parallel Taxiway
Parallel #axiwayadalah taxiwayyang konfigurasinya sejajar dengan runway.Parallel taxiway
ini menghubungkan taxiwaybiasa ataupun exit taxiwaydengan apron. Berdasarkan panjangnyaparallel taxiwaydibedakan atas dua jenis !
1. Parallel taxiwaypenuh, yaituparallel taxiwayyang panjangnya sama dengan
panjang runway.
. Parallel taxiwaytak penuh, yaituparallel taxiwayyang panjangnya kurang daripanjang runway.
Parallel taxiwaymempunyai keuntungan dibandingkan yang lainnya jika ditinjau dari aspek
keselamatan, disamping menambah efisiensi pengoperasian. riteria-kriteria yang diperlukan
disini didasarkan pada pengembangan bertahap yang diikuti dengan pembangunan taxiwaydiujung apron.
. Apron Taxiway
Apron taxiwayadalah taxiwayyang terletak didekat apron. Se*ara umum apron taxiway
dibedakan atas dua jenis, yaitu !
1. #axiwayyang terletak didekat aprondan dimasukkan sebagai jalan pintas pesawat
dari apronke taxilanedimana pesawat akan parkir.
. #axilane, yaitu bagian dari apronyang diperuntukan bagi jalan hubung ke areal
parkir.
riteria peren*anaan untuk apron taxiwayyang berhubungan dengan lebar strip, jarak separasi
dan lainnya adalah sama dengan tipe ta=iway lainnya.
0. Cross Taxiway
!ross taxiwayadalah taxiwayyang berfungsi untuk menghubungkan dua runwayyang
berdekatan sehingga pemanfaatan kedua runwaydapat dilakukan se*ara optimal. enis taxiwayini biasanya baru diadakan jika memang ada dua runwaysejajar dalam suatu bandar udara.
7gar lebih memahami perbedaan taxiwayberdasarkan letaknya dapat dilihat pada gambar ..
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
8/22
Gambar 2.-. TaxiwayBer+a'ar$an ,ea$
ubungan Daera/ Term&nal +enganRunway
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
9/22
berangkat dari aprondapat memasuki runwaydengan sudut ? 9&&.
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
10/22
%. $solated Apron
$solated Apronadalah apronyang diperuntukkan pesawat-pesawat yang perlu diamankan,
misalnya yang di*urigai membawa bahan peledak. Aokasi apronini biasanya diletakkan agakjauh dari apronbiasa ataupun dari bandar udara dan bangunannya.
)on&gura'& ar$&r
onfigurasi parkir pesawat berhubungan dengan bagaimana pesawat ditempatkan berkenaan
dengan gedung terminal dan manuper pesawat *ara memasuki dan keluar dari taxiway.
onfigurasi parkir pesawat faktor yang penting yang mempengaruhi posisi parkir pesawat dan
karenannya, mempengaruhi luas daerah apron pintu.
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
11/22
disediakan alat pendorong dan pintu belakang pesawat tidak digunakan se*ara efektif oleh
penumpang.
. onfigurasi
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
12/22
dapat menghemat tempat dan mengurangi kebisingan serta semburan jet. /ari pengalaman
menggunakan mesin sendiri untuk keluar dari posisi hidung kedalam, didapat penghematan
dalam biaya-biaya operasi dan pemeliharaan bagi peralatan penunjang di darat.
Aihat gambar .1&
Gambar 2.1 4 ar$&r e'awa
Apron Utility
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
13/22
daerah pendaratan ke bak penyimpanan (pits) yang terletak di posisi parkir pada apron. Setiap
bak penyimpanan berisi sebuah meteran, pemisah udara (air separator), selang karet, gulungan
selang dan penyaring. Bahan bakar dialirkan ke bak penyimpanan bahan bakar. Bak tersebut
harus diletakkan dekat pemasukan bahan bakar pada sayap pesawat ketika pesawat sudah berada
pada tempatnya di apron.
. Tenaga Aistrik
Tenaga listrik dibutuhkan di apronuntuk melayani pesawat selama mesin bekerja. Tenaga listrik
eksternal juga sering dibutuhkan untuk menghidupkan mesin. ebutuhan tenaga listrik sangat
ber+ariasi untuk pesawat yang berbeda, oleh karenanya diperlukan menghubungi perusahaan
penerbangan sehubungan dengan hal itu. Tenaga listrik dapat disediakan oleh unit yang dapat
berpindah-pindah tempat atau dengan instalasi terpasang untuk mengurangi kebisingan yang
ditimbulkan oleh motor pembangkit listrik (generator) untuk instalasi yang terpasang, teknik
yang paling memuaskan adalah dengan menanam pipa dibawah apron, yang menghentikannya
pada titik-titik pembagi (suply pints) dengan jarak tertentu dari katup hidran, tetapi *ukup dekat
dengan pesawat.
0. #asilitas (rounding
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
14/22
tetapi tidak menyilaukan penerbangan. etika petugas melayani pesawat, dibutuhkan penerangan
untuk menerangi bagian bawah dan samping jauh, apabila lampu sorot (floot ligh) tidak
memberikan penerangan yang dibutuhkan. @al ini dapat dipenuhi dengan memasang lampu
peredam (flush ligh) pada perkerasan. 7pabila dipasang lampu jenis tersebut, letaknya harus
diatur sehingga tidak membingungkan penerbang sepanjang menyangkut lampu petunjuk ke
posisi taxiway. aris-garis penuntun yang di *at telah terbukti sangat berguna sehingga pesawat
dapat melakukan manu+er dengan tepat pada apron. aris tunggal merupakan penuntun yang
paling baik, biasanya di*at kuning, yang diikuti oleh roda depan pesawat. Suatu denah tipikal
pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.11. 4 Gar&'#Gar&' enunun
Wring Tip Clearance
7gar pemanfaatan bandar udara lebih efisien, maka perlu diperhatikan adanya *learan*e yang
memadai terutama yang berbatasan langsung dengan areal operasional lainnya. Sejak awal
diren*anakan agar pengembangan atau perluasan bandar udara di kemudian hari tidak
menyebabkan adanya gangguan fasilitas operasional di sekitarnya.
Aihat tabel .0
Tabel 2.3. 4 5o+e ,eer
5o+e ,eer 5learan6e
7 0 m
B 0 m
6 4,% m
/ ,% m
; ,% m
1. LANDSIDE
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
15/22
1. Areal Term&nal
7ung'& Uama Term&nal
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
16/22
Tujuan enggunaan Term&nal
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
17/22
termasuk antar muka (interface) dengan sisi darat, kawasan pemrosesan penumpang, penumpang
dan antar muka sisi udara, kawasan perusahaan penerbangan dan penumpang.
1. alan 2asuk (Access $nterface)
1. @arus memudahkan arus transfer penumpang dari moda akses yang tersedia ke dan dari
dan melalui terminal sendiri dan sebaliknya.
. #asilitas yang diperlukan !
1. Caik turun penumpang dan bagasi pada sisi kerb (curbside)
.
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
18/22
5.
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
19/22
%. alaupun terminal perusahaan penerbangan diran*ang terutama untuk penumpang
perusahaan penerbangan yang sebagian besar tidak biasa (familiar) dengan sekitarnya,
peran*angan harus juga memperhatikan akan kebutuhan perusahaan penerbangan bandar
udara, dan personel yang bekerja dikawasan terminal.
3mumnya diperlukan fasilitas !
antor perusahaan
Tempat penyimpanan gerobak barang dan kursi roda dan lain-lain
antor manajemen bandar udara dan kantor untuk satuan keamanan
antor pemerintah dan kawasan pendukung utnuk petugas bea *ukai, imigrasi, kesehatan,
kontrol lalu lintas udara, bounded storagedan fasilitas istirahat personel.
Sistem pemberitahuan umum, rambu tanda petunjuk, informasi penerbangan.
antor personel pemeliharaan dan kawasan pendukung, penyimpanan, perawatanpemeliharaan.
)on'ep engembangan
Aokasi terminal amat ditentukan oleh proses peren*anaan terminal. arena di dalam peren*anaan
terminal harus dilakukan se*ara terpadu. Aangkah-langkah tersebut meliputi penyusunan,
pengembangan konsep, ren*ana skematis dan pengembangan ran*angan. #asilitas-fasilitas
terminal dikembangkan selaras dengan ren*ana pengembangan fasilitas-fasilitas sisi udara,
dengan mempertimbangkan penggunaan bandar udara yang paling efektif, kemampuannya untuk
perluasan fisik dan keluasan operasional, keterpaduannya dengan jalan masuk darat dan
kesesuaiannya dengan tata guna tanah lahan yang sudah ada. /iren*anakan disekitar bandara
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
20/22
proses peren*anaan dengan tegas mempelajari aspek fisik dan operasional sistem. /alam tahap-
tahap penyusunan dan pengembangan konsep suatu proyek peran*angan terminal, digunakan
kriteria e+aluasi berikut untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif yang ada !
1. emampuan untuk menangani permintaan yang diharapkan
. esesuaian dengan tipe pesawat yang diharapkan
0. eluwesan dan ketanggapan terhadap pertambahan dan perubahan teknologi
4. esesuaian dengan ren*ana induk bandar udara keseluruhan
%. esesuaian dengan tata-guna lahan didalam dan disekitar bandar udara
. emunduran orientasi dan pemrosesan penumpang
. 7nalisis rute-rute manu+er pesawat dan pertentangan yang mungkin terjadi pada
DDDDD.
5.
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
21/22
berlanjut di masa depan, walaupun telah tersedia angkutan masal. 2eskipun barang yang
diangkut pesawat berkembang *epat, lalu lintas truk ternyata bukan penyumbang utama bagi
kepadatan lalu lintas.
Aangkah awal untuk memperkirakan lalu lintas darat oleh penumpang pesawat adalah ramalan
perjalanan udara di masa depan. 'tulah sebabnya dibutuhkan ramalan distribusi harian dari
jumlah penumpang (arus masuk dan keluar) pada jam sibuk setiap hari.
Aangkah berikutnya memperkirakan modalsplitdiantara moda-moda yang ada, yaitu mobil
pribadi, ta=i, bus, minibus dan angkutan masal. Sesudah memperkirakan modalsplit, perlu
memperkirakan tingkat okupasi tiap-tiap jenis kendaraan misalnya 1.% penumpang permobil
pribadi.
/ari modalsplitpenumpang pesawat dan rata-rata tingkat okupasi bisa ditentukan jumlah
kendaraan yang dibutuhkan bisa diren*anakan dimensiukuran jalan masuk ke bandar udara
denagn standar Bina 2arga.
ar$&r )en+araan
Tersedianya tempat parkir bagi mobil penumpang sangat penting untuk bandar udara walaupun
penggunaan angkutan umum ke dan dari bandar udara dikembangkan, namun pemakaian
kendaraan pribadi akan masih tetap berarti di masa depan. Saat ini kebutuhan tempat parkir
kendaraan pribadi menjadi persoalan penting dan membutuhkan pemikiran yang dominan dalam
membuat ran*angan bandar udara.
-
7/25/2019 BAB II Penerbangan
22/22
4. aryawan bandar udara
%. Ta=i, minibus, persewaan mobil
. 8rang yang berkepentingan di bandar udara
Aapangan parkir bagi karyawan bandar udara sebaiknya disendirikan ditempatkan pada lokasi
sedekat mungkin dengan fasilitas dimana mereka bekerja.