Dokter Penerbangan TNI AU

321

Transcript of Dokter Penerbangan TNI AU

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 1/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 2/321

A\CKATAN

BERSENJATA

REPUBLTK

TNDONESIA

ITIARKAS

BESAR

TENTAR{

NASTONAL

INDONESIA ANGKATA,N

UDAM

DIREK

KATA PENGANTAR

1. Proqram

Pembinaan Kesehatan

Au'ak

Pesawat Terbang

TNI-AU bertujuan

untuk

memeliFara dan meningkatkan

derajat

kesehatan

fisik.

mental maupun sosial

dari

Arvak

Pesarvat Terbang-agar

mereka

mampu menjalankan tugasnya iecara

berhasil,

selamat, efektif

dan

efisien.

Dampak

dari

operasi-operasi

udara

dan.pengaruh

lingkungan kerja terhadap

para

Awali

Pesawat,-perlu s-enantiasa

diamati

dan- dikaji agar

kita

dapat

mencipra.kan

uDava-upavil

perlindungan-khusus yang

diperlukan.

Untuk

ituiah.

para

dokter

pbnlrbahgan

tt'll-,qu

iebagai

unsrir

r'-ang berperan sangat

pentint

dallm

program

iembinaan

kesehatan arvak-pesau'at

tersebut,

perlu

dibekali dengan

buku

pedoman

kegiatan

yang

jelas

dan

rinci.

l. Bcrdasarkan

hal-hal tersebut diatas,

maka dianggap

perlu

untuk menyusun

buku

1'ang

berjudul

''Pedonran

brgi

Dokter

lenerbangan TNI-AU",

sebagai

-hasil

ieriEmahun kedalam

buhasa Indlonesia

dari buku "USAF

Flight

Surgeon

Check List".

selelah dilengkupi

pLrlir

dengan

hal-htl

yang khusus

deri segi

k'sehatan Penerbangan

TNI-AU. Dc"i,rri tlenrikirir

tlihuratrkin

b-ahsa,

para

Dokicr

''

rJr

TNI-AU

khususnya

yangilcrtu-r:us tii Skatlron

tjdara/Panglialan

Udltra.

tlir,...

'11;L"3caru

maksimil dalr"nr

peluii.sanuan

lusos

p<lkoknla

uituk membinlt kisehaturr,

'-.

";rvak

I'esarult Terbang .sertr

meningkatkan

kermanan/keselamatan

tcrbang.

3.

Buku ini

ticiak dimrksudkan

untuk

diperjualbelikan, mellrinkan

guna

dimrnfaatkan

lragi

kepentingrn

intern

jajurun

Direktorat Kesehatan

TNI

Angkatan

Udara

rrad:r

khus-usnvi, serlii

lnstansi/Dihls

Kesehatan

Penerbangan

ABRI

maupun

Sipil

viing memerlu(annvn.

Semoga

buku

ini

dapat

dimanfaatkan denglrn

sebuik-

ll:likn1a. serta

dikembungkan

padu

masa'masa

vang

akan

Catang

sesual

oengan

perkehbang:rn

ilmu

pengellhLr:rh

dan teknologi

yang

terjatJi.

-1.

Ucaoan terimakasih

tlisemnaikan

kepada

ktkol

Kes

dr.

Solch

NLrgraha/Nrp

-s0349S

ilan

Ma-vor Kcs dr.

Iriclan

Enrjan-e/Nrp 50'{066

yang tel:rh

mencuruhkan

segenap tenagu

ciun

pikirannta

-tuna

mes'ujudkan buku

ini.

\{ARSEKAL

PE

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 3/321

DAFTAR

ISI

BAB

I

PROGMM

KESEHATAN

PENERBANGAN

DAN

RUANG ANGKASA

Tujuan

Kegiatan

yang

Diiaksanakan

.

Laporan

BAB II LINGKLINGAN

Atmosfir

Toksikologi

Bising .

Radiasi

Akselerasi

Suhu

Ekstrim

Penyakit

Menular

BAB III AWAK

PESAWAT

Kesamaptaan

Disorientasi Tempat

Mabuk

Gerakan

Hipoksia

Hiperventilasi.....

Dekompresi

Rasa

Takut

Terbang

RitmeCircadian...

BAB

IV

PRAKTEK

KLINIS

KESEHATAN PENERBANGAN

Uji

Kesehatan

"Waiver";,.

.

Status

Kesehatan

.

Kecelakaan

Pesawat

Perang

Kimia

.

Pengungsian

Medik Udara

Program

Keselamatan Penerbangan

Penugasan

Dokter

Penerbangan

Hal

27

3l

45

1

I

1

3

5

5

t3

2t

22

.5i

5l

60

62

64

69

70

85

86

89

89

93

98

101

707

t12

t17

119

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 4/321

Interpretasi

EKG

.

Teknik

Pembacaan

EKG

Tes

Pembebanan

Jantung

Penilaian

Bising

Jantung.

.

.

.

Kehiiangan

Kesadaran

Mata

FungsiParu

...

KERJA I.INTUK

DOKTER

PENER.

121

r29

139

139

143

l6

157

BABV

PEDOMAN

BANGAN

161

l6l

165

25r

252

253

ls5

259

Penugasan

ke

Pangkalan

Udara

yang

baru

'

Jenjang

Dokter

Penerbangan

PersyaratanTugasTerbang

. .

. .

Pengertian

Tentang

Satuan

Udara

Jenis

Pesawat

Terbang

(USAF)

166

166

167

189

Jenis

Peiuru

Kendaii

.

'

BAB

VI

TABEL

DAN

DAFTAR

REFERENSI

)'92

Standar

Diagnostik

Kelainan

Jantung

211

Nasihat

Diet untuk

Overweight

214

Nilai

Kaiori

Dari

Makanan

Ringan

219

Klasifikasi

Hiperiipoproteinemi

Primer

229

Pengukuran

Keseimbangan

Asam

Basa

'

231

Luka

Bakar

236

Penilaian

Skrining

Tes

.

.

238

Diabetes

Melitus

dan

Intoleransi

Glukosa

239

Pengobatan

Isoniazid

untuk

TBC'

241

Tes

Fungsi

Liver

. .

Tes

Fungsi

Ginjai

.

Index

Hormon

TYroid

Bebas

.

Tes

Fungsi

Tyroid

Irnmunogiobulin

.

. .

Protokol

Penanganan

Pasien

Jantung

'

' '

'

Daftar

Rumah

Sakit

di

Indonesia

Daftar

Pangkaian

TNI-

AU

beserta

Unsur-unsurnya

Jenis

Pesawat

Terbang

TNI-AU

Tabel

Penting

LainnYa

---000---

iii

260

261

283

290

306

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 5/321

BAB I

PROGRAM

KESEHATAN

PENERBAI{CAN

DAIV

RUANGANGKASA

Tujuan

l.

Program

Kesehatan

penerbangan

dan

Ruang

Angkasa

mempunyai

dua

tujuan

utama

sebagai

berikut

:

a.

Unnk

meninglwtlcan

dan memelihara

kesehatan

fisik

dan

jiwa

serta

kesejahteraan

anggota

ditempat

kerja

dan

lingkung-

an

Angkatan

Udara.

b.

UnAk

da-pat

menihi

dompak

dari

operasi

(tdara

terhadap

kualitas

kesehatan

dan

lingkungannya.

Kegiatan

Yang

Dilaksanakan

2.

Melaksanakan

pelayanan

kesehatan

bagi

penerbang,

awak

pesa-

wat'

dan

anggota

rainnya yang

memiriki

kualifikasi

kesehatan

khusus,

atau kondisi

psikis

dan physiologis

yang

prima.

3.

Melaksanakan

pencegahan

penyakit

dan peningkatan

derajat

kese-

hatan

dari

para anggota dan keluarganya.

4.

Dalam

bidang

Kesehatan

Masyarakat,

mencegah

berjangkitnya

penyakit

dan

meningkatkan

kedehatan

dilingkungun

ruryur.Lut

TNI

Angkatan

Udara.

5'

Dalam

bidang

Kesehatan

Ke{a

dan

Lingkungan,

meniiai

kondisi

lingkungan

ke{a

untuk

dapat menemukan,

menilai

dan

mengon_

trol

bahaya

terhadap

kesehatan

anggota

maupun

lingkunganiya.

6.

Unsur

organisasi

dari

program

kesehatan

penerbangan

adalah

se_

bagai

berikut

:

a.

Kesehatan

penerbangon

dan

peluru

Kendatl

b.

Kesehatan

lingkungan,

meraksanarun

lmenrai

aspek

krinis

dari kesehatan

pencegahan

dan kesehatan

kerja.

c.

Rekayasa

Linglatngen

Hidup,

bertanggung

jawab

terhadap

aspek

klinis

dari

kesehatan

kerja,

kesehatan

pencegahan

dan

kesehatan

lingkungan.

7

'

Istilah

Kesehatan

penerbangan

dan Ruang

Angkasa

tidak

seiaru

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 6/321

dlpakai

pada setiap

sarana

kesehatan.

Bila

hanya

mendukungsatu

sistim

senjata

udara digunakan

istilah

Kesehatan

Penerbangan

sa-

ja.

Tetapi

biia

mendukung dua

atau

iebih sista

udara.

istilah

yang

dipakai

adalah

Kesehatan

Penerbangan

dan

Ruang Angkasa. Yang

dimaksud dengan

sista

udara

adaiah

:

pesawat

terbang.

peluru

kendali dan

pesawat ruang

angkasa.

8.

Pimpinan dari

Program

Kesehatan

Penerbangan dan

Ruang Ang-

kasa

adalah

sebagai

berikut

:

a.

Kesehatan

PenerbanganlPeluru

Kendali. Dpimpin

oleh se-

orang

Dokter

Penerbangan.

b.

Kesehatan

Lingkungan.

Program

irri

dapat

dipimpin

oleh

:

I

)

Dokter

Penerbangan

2)

Dokter

Spesialis dibidang

kesehatan

pencegahan

dan

kesehatan

kerja.

-l)

Dokter

Hewan.

4)

Perwira

Kesehatan

Lingkungan.

5)

Spesialis

Kesehatan Liugkungal.

c.

Rekayasa

Lingkungan

Hidup.

Program

ini dipimpin

oleh

seorang

lnsinyur

daianr bidang Lingkungan

Hidup

atau ahii

tentang

Lingkungan

HiduP.

Badan

Kesehatan

Penerbangan

dan

Ruang Angkasa, diciirikan

dalam

bentuk iembaga

kesehatan

penerbangan dan

ruang

angkasa

un-

tuk

mengawasi

pelaksanaan

progranl

di

pangkaiarr-pangkaian

udara.

Badan

ini

mengadakan

pertemuan

sebulan

sekali

untuk

membahas berbagai

mavaiah dalam bidang

Kesehatan

Penerbang-

an

dan

Ruang Angkasa.

Badan ini

dibentuk

untuk

menjamin

agar

semua

kegiatan

kesehatan

penerbangan

berjaian

dengan baik.

efisien dan

terkoordinir.

Tanggung

jawabnya

adalah

agar

semua

tujuan

yang

ingin

dicapai

oleh

Program

Kesehatan Penerbangan

dan

Ruang

Angkasa.

dapat

teriaksana

dengatt

sebaik-baiknya.

Kebijaksatraan-kebijaksanaannya

merupakan suatu

arahan

yang

tegas tentang

bagaimana

suatu

kegiatan

dukungan kesehatatt

pe-

nerbangan

haru

s

dilakukan.

Agenda

yang

akan dibalas

oieh

Badan

Kesehatan Penerbangan

dan

Ruang Angkasa

ditetapkan

satu

tahun sebeiumnya.

sehingga

9.

10.

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 7/321

persiapan

materi

-dan

pembican

yang

akan

membahas

cukup

matang.

Hal

ini

tidak

berarti

bahwa

har-hal

yang

timuur

secara

mendadak

dan

cukup

penting,

tidak

mendapat

lrioritas

untuk

dibahas.

Dalam

badan

ini

kadang-kadang

diperlut

un putu

orunT

pendapat

yang

berasai

dari

personir

non

.rdir,

seperti

,ni*r;t;,

Penerbang,

perwira

Kambangja,

pemadam

Kebakaran.

piit,

Perwira

Teknik

dan

penvira

dari Korps

pendukung

l"i";:

I

1.

Iaporan.

laporan

Program

Kesehatan

penerbangan

dan

Ruang

Angkasa

terdiri

dari

:

a. Basian

1

(Kesehatan

penerbangan/peluru

Kendali)

I

)

Kesehatan

Awak

pesawat.

2) Keamanan

Terbang

dan Keselamatan

Kerja.

3)

Latihan

dan

penelitian.

4)

Kesehatan

terbang;

a) Tabel

tugas

penerbangan

b) Pengamatan

c) Tugas

khusus.

5)

Dan

iain-lain.

b.

Bagian

1/

(Kesehatan

Lingkungan)

I

)

Kesehatan

Kerja

2)

Epidenriologi

3

)

Pencegahan

penyakit

menuiar

dan peiaporannya

4)

Pendidikankesehatan

5)

Kesehatan

lbu

dan

Anak

6) Kesehatan

Jiwa

7)

Gizi

dan

hygiene

nrakanan.

c.

Bagian

111

(Rekayasa

Lingkungan

Hidup)

I

)

Kun;ungan

Keda/Inspeksi

ke

Satuan

2)

Analisa

dan

Studi

Khusus

3)

Monitoring

rutin

terhadap

satuan

4)

laporan

bahaya

lingkungan

kerja

5) Kekurangan-kekurangan

dibidang

peralatan

dan

tempat

kerja

6)

Mutasi penugasan

untuk

meningkatkan

kesehatan

pe-

kerja.

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 8/321

d.

Bagian

/Z

(Lingkungan

Masyarakat)

l)

Kunjungan

kerja/inspeksi

ke

Satuan

2)

Banyaknya

pemberhentian personil

3) Monitoringlingkungan

4) Pengendalian

polusi

5)

Air

Minum.

e.

Ba4bn

V.

Tindakan

dan Rekomendasi dari

Kepala Dinas

Kesehatan Pangkalan :

l)

Tanggapan

2)

Kesimpulan

dari

masalah-masaiah

Kesehatan

Penerbang-

an

yang

ditangani.

f.

BaSian

Z/.

Komentarltanggapan

dari

Konrandan

Pangkal-

an/Komandan

Skadron.

g.

Bagian

VIL

Informasi

yang

diperlukan oleh

Komando

Atasan.

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 9/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 10/321

5. Ketinggian

atmosfir

yang penting

untuk

kesehatan penerbangan.

Mulai

tanda-tanda

hypoxia

Hypoxia

berat

Ebuiism atau cairan tubuh

mendidih

(Amstrong

line).

Batas

navigasi aerodinarnik

(Von

Karman line

)

Batas

antara atmosphere

dan

ruang angkasa

Batas

dari atmosphere

efektif

mekanik

4 km

(13.123

ft)

7

km

(23.000

ft)

20

km

(65.000

ft)

60

-

80 km

(37-49

mi)

I 00 km

(308.000

ft)

(62

mi).

150-200km

(93

-

r24 mi).

Composition Within the Physiologically

Significant Layer

of

the

Atmosphere

COIIIPONIJNT

sYM80(

VOLUIIE

Pt:l{CllNl'

A'

Gases

in

Constant

Percetrlages

Nitroge

rr

Oxygerr

Argorr

Ncorr

I

lcliurn

Kryplotr

Xettolt

I lydrugcn

Anrnruria

B.

lnvariant

Gases

-

Biologiel

Origin

Mellrane

Nitrous

Oxidc

C. Variable

Gases

watcr

Ozofle

D

Vanable

Glses.

lndustrial

Origin

Sultcr

Doxide

Nitrogerr

Dioxitlc

Carborr

Monoxide

Nitric 0xklc

lqJine

E.

Gas

lrcresing

With

Tirnc

Carbon

Dloxidc

N2

o;

Ne

Hc

Kr

Xe

H1

NIr3

CH.

N2o

H:0

o3

sor

NO;

co

NO

I

co2

78.084

20.94(t

0.9-14

0.00r8I8

0.000524

0.000114

0.000087

0.00005

0

to

Ttace

0.0{J02

0.00005

0.1

lo 2.8

Surntrtel

0 ltr

0.000{)05

Wiillcr 0lo

0.000002

0 lo 0.0001

0 lo 0.000002

0

lo

Trlce

0 lo

'll

acc

0

to 0.000001

0.6.1-1

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 11/321

6.

Hukum-hukum

Gas

n

Gas yang

terpe-

rangC<ap

dalam

tubuh.

Hipoksia

Pertukaran

gas

dalam

tubuh.

Penyirnpanan

07

dalam

ta-

bulne.

Pengangkutan

gas

dalam

tu-

buh

Q,

dan

co2)

7.

Tekanan

yang

dibutuhkan

untuk

penerbangan

di

atas

FL

340

Pada

10.000 (3,048

m)

POO.

=

60rnm

Hg

Po

co,

=

4omm

H3

P,+Hro

=

47

mm

Hg.

PTotal

=

147

mm Hg

Sea

level

PA0r

=

l00mnHg.

Pe

CO:

=

40mn

H3

PAH:O

=

47 mm

Hg.

P

toral

=

l8Z

rnmHg.

Boyle

Dalton

Henry

Difusi

gas€as

Pl

VI=P2

V2

PI=P1+P2

. .

.

Pn

P,Ar=

PrA,

PtT2-PzTt

Pada

temperatur

tetap

volume

gas

berbanding

terbalik

dengan

tekanan

partial

gas

tersebut.

Tekanan

total

dari campuran

gas

=

jumlah

tekanan

partial

dari

masing

-masing

gas.

Jurnlah

gas

yang

larut

adalah

berbanding

langsung

densan

rekanan

partiai

gas

t.r

r.brt

dipermukaan

larutan.

Tekanan gas

berbanding

lang-

sung de

ngan

te

mperatur

gas

tersebut (pada

volume

tetap)

Gas

akan

berdifusi

dari

daerah

dengan

konsentrasi

(tekanan

)

tinggi ke

daerah

dengan

kosen-

trasi (tekanan)

rendah.

P=

tekanan

V=

volume.

A

=

Jumlah

T'=

temperatur

absolur.

Periritungan

pA02

Bernapas

hanya

dengan

lWo$l

Tamb.at.ran@

untuk

ketinggran

10.000

ri'

(3.048

m)

t87

t4t

lll

87

r00

54

0

0

0

Nome

I

No.u

616

36

lrc

60

i

roo

r04 I

r*

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 12/321

8.

Fisiologi

Paru-paru

a. krsamoan

ga

PAOZ

=

(PB

-

47)

x

Fr

0Z

-

PA

CO2

x

(Ft

0,

+

1-Ft02;

Dimana' F

PAOZ =

Tek

partial

oksigen

dalam

alveoli

PB

'

=

Tek

barometer

udara luar.

Ft0Z

=

Bagian dari oksigen inspirasi

(0,209

dari

udara).

R

=

Ratio

pertukaran

resPirasi.

47

=

Tek.

uap

air

pada

suhu

37oC.

Bila

R

=

1,

persamaan

diatas

menjadi

PAOZ

=

(PB-47)Ft-PACO2

Metabolic respiratory

quotient.

Jumiah

CO"

yang

dihasiikan

oleh

jaringan

pada

satuan

wakti

tertentu

massa

02

yang

dikonsumsikan

pada

waktu

yang

sama

R

Bervariasi

antara

0,7 I

(ketika

hanya

lemak

yang

di-

metabolisme)

dan 1,00

(ketika

hanya

karbohidrat

yang

dimetabolisme).

R

Waktu istirahat,

dengan diet

normal, berkisar antara

0,80

-

0,85.

Pada

38oC koefisien

kelarutan

01

adalah

0,003 mL/100

mL

darah/

mmHg

PO2

(Misainya

pada

PO; 100 mmHg tiap 100

mL

darah

mengandung 0,3

mL

0t

dalam

iarutan).

I

gr

Hb

daiam

keadaan

penuh

mengikat 1,3.4

ml 0t'

Bila

Hb

dalam

darah

15

g%,20,1

ml

02dapat dibawa/100

ml

darah.

Ini

adalah 67 kali lebih

banyak

dari

pada

yang

terpakai daiam

larutan

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 13/321

biasa.

"l''

=

u,,

(15x1,34=20.1)

Bila

SO,

rata'rata

97%,

maka

O,

dalam

darah

adalah

(0,97)

(20'l

Yol%)=

19,SVo(SOZ

=

Saturasi

hemoglobin

dengan

02)

b.

'Volume

Paru'Para

1)

Tidal

Volume

(T.V)

:

Adaiah

Voiume

udara

pada

satu

kali

inspirasilekspirasibiasa.Padawaktuistirahatsekitar500cc'

2)

Inspiratory

reserye

volume

fl'R'V')

Volume

udara

yang da-

pat

dihisap

maximal

setelah

inspirasi

biasa'

3)

Ekspiratory

reserve

voiume

(E'R'V') : Volume

udara

mdksi'--

mal

yang

masih

dapat

dikeiuarkan

seteiah

ekspirasi

biasa'

,

jumlahnYa

kira-kira

1'200

cc'

4)

Residual

volume

(R.V')

:

Udara

yang

tersisa

di

paru-paru

setelah

ekspirasi

maksimal.

Jumlahnya sekitar

l'200

cc'

5)

Total

Lung

Capacity

G'L'C')

:

Jumlah

totai

empat

volume

paru-paru

diatas,

dengan

perkataan

lain

TLC =

T.V.

+

I.R.V.

+

E.R.V.

+

R.V.

6)

lnspiratory

capacity

(l'C')

:

Volume

udara

maksimal

yang

dihisap

setelah

ekspirasi

biasa'

I'C'

=

T'V'

+

LR'V'

1\

Vital

capacity

(V'C')

: Volume

Udara

maksimal

yang dapal

dike]uarkan

sete]ah

inspirasi

maksimai,

jumlahnya sekitar

.

4.g00 cc.

V.C

=

I.R.V.

+

T.V.

+

E.R.V.

S)

Functional

residual

capacity

(F'R'C')

:

Volume

Udara

yang

tertinggi

di

paru-paru

seteiah

ekspirasi

biasa'

F.R.C.=E.R.V.+R.V.

c.

Kurw

Penguralan

Oksigin

dalam

Daruh

Manusia

l)

Pada

kenaikan

temperatur,

kurva akan

bergeser

kekanan'

2)

Pada

kenaikan

kadar

CO1 (penurunan

p.h.),

kurva

akan

bergeser

ke

kanan.

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 14/321

sfi.rlqt

s t{

tsra

nflt

Oryt.n

Dl.eciclicn

Cadrt

,or

H hcn

llocd,

l0

ffi0mItucMa

irondcdi:'ctior

ol f.rh3

Und

i,

l..pirurory

lhyriology.

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 15/321

C.

EQUIVALENT ALTIIUOES

r..c{.

oryctr

..a55urt,

^rvao r.

orrctr,ra3 r€.

lto

craq

mrt{

..f 5u.4

'r

rr(

^(v€4r.

c^ ri(a

rr.

rb

16?.

otycrr

a,

.itslotca(L'

 oorv.t{rr

^ rrrud3

ra(rrx*

orrocr

0@ at

tu,

T*r

.aa

4o,60

??.@

,22

roO

6l

l:'l-?

,,1

.

.,lr

..1

II

s

rol

..

,at7

 \@

x.q

h@

.2.@

aa.@

r2a

ra

ar

5t

aa

lo

ln li1

Vm

dt

)jt

I

Lb

r. s rn,

|

:x

i

r;;r

l:orrnr

I

joTlo{

|

-'t

;tt'9

I ir

ea 6

t......

1.;,"";

l:'ttoo

I

tJ

-ixa

0

|

:r

"v.r,,

I :t,,or'

l

I:n

,'^

I

l.::;:;l

i

r::ri

I

l*:;; I

66

0O0

LE

OC{)

;0

ofu

I

I

r)od

14

0m

r^

ooo

rE

000

^0

0(x)

8l

crx)

a{

oft)

aa

0t10

i

I

l)U)

Ir

000

,:

o(n

er

0rjo

I

(I

o{tl

9()9

N::

Je(r

_t

1-

llh

l::'l

1.,"1

lr:

I

I ::: I

t.l

l,;

I

-'ur

I

tro

I

r-r

I

rs n

I

'

r

i

J1o

I

i;; i

c:l

:;l

9Jt

'

l

-1.:

l0:

c

91

5:

,1t

0t

r?

16

:il

l

i.i\

I

;;:ii

i:::l

'e:l

-,,1

I

j:,

I

I

ss o

I

I

I

I

510

l.ro

I

.55

0

.t5

0

.tt

0

iJ 0

.t10

.i

o

.5t

0

.55

0

.il0

.55

0

-J5

0

.5\

0

.1J

0

.f

J 0

a'0

6;

O

$i

0

,6?

0

'6;

0

.6?

0

nr

0

+r

0

r:0

.i

0

ni 0

r,l

0

{t

0

{;0

67

0

(

on"rnrun

F,rro'

il

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 16/321

Presstre

and

Temperature

Values

in

the Atmospherc

{iri Ld.

h6$ra

f cmFtrtur:

ln Ht

Mn

of

H Lb

rt {

rnch

0

:.0ff1

{.000

6.0@

6.006

|

0.000

r:.0m

r

1,000

r6.&r

t

r.qxl

:0

0(r)

::

00c

:f

'm

:6 000

:r.000

10.00

-r:.000

Jr.0a)

I5.J

l:

16.uOC

It.000

40.0(x)

.:.000

s

000

{6.000

{E,00

,0.00

5:.0m

t4.(m

56.0@

58,m0

60

0(x)

00

nO9

6

t.:

lq

:

r

.8:B

8

J.(xE

O

165?6

:.:61:

r.E?6.

5al6l

n0900

,'056

?.9:a.8

'i

5l{

4

s.te

0

c.;Ji

6

r0.J6l

:

t0,?69:

lo.e:-:

t

I

l.5t:

a

l:.

re:.0

l]

r01.6

 t

{i l.:

t4.0tc

E

t{.610

4

r5.1.0.0

t t.649.6

t6.4J9.:

t7.0rtt

t

 

?.67t1|

r .:8h

0

:r

a:

:?.t:

: .8r

:l.qt

:0

58

t9.01

t; 56

l6

-':

l{

c5

ll

'6

i:.6<

|

^l

l0

6{

to0

lro

0.80

671

6. t:'

r0J

{.19

r

t?

.1.?9

)$

l.rl

:8.

 .t9

LJl

:

la

r60.0

706

6

656.-i

609

0

56{

r

J::.6

J8l

l

{J6

{

rl t.8

.)?9

{

149.

I

3:0

8

:9{

r

:69.t

:46

9

-'05

|

rt?

|

t7S

9

ll0

{

t {

a

t40

t

l]?9

I

16 J

ros

?

96.05

E7.10

?9

la

6J.'J

59

5l

t4

It

l{

69

B67

l:.6e

r

r.l8

l0sl

l0_tl

9

l5

6l

.lJ

6.:0

5.69

5.::

ttl

4.,16

lss

.l.l

I

I

.]0

100

:

?:

:.{7

104

r.E6

t6c

t.5J

t19

r:l

r.l5

r05

l5 0

il.0

;l

.r.I

o.E

4

.88

-r: '

.t6'

.:0

?

-:r

6

.:8.6

.-r:5

.i6

5

{05

ltt

{61

-s:

r

.s5

0

-55

0

.510

.5J

0

.5J.O

.5i

0

.55

0

.tt

0

.5t

0

.5t.0

 r0

.f0

s9

0

.55

0

J90

51

9

{.7

t]6

r0.5

9l

t9

.5

1

t:3

tc

_<

16.6

{0c

{t0

-55

l

-ol

-r

-A7

0

.6t

0

.67

0

{t7

0

o70

.6t

0

.o7

0

41C

-67

(

6?0

.61

0

.t,?

0

-o7

0

t2

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 17/321

Pergeseran kurva

ke

kiri

artinya

bahwa

mo'lekul

hemoglobin

pada

PO,

yang

rendah, mengikat

0, Iebih

erat.

Berarti pula

bila

kurva

bergeser

kekiri,

0,

kurang

dapat digunakan

oleh

jaringan-jaringan

dalam keada-an

hipoksia.

Pergeseran

kurva kekanan menunjukkan

hal

sebaiiknya

yaitu

bahwa hemoglobin

pada

PO,

yang

rendah

kurang

erat

me-

ngikat

O,

sehingga

penggunaanO,

oleh

jaringan-jaringan

se-

makin me-ningkat

pada

keadaan hip-oksia.

d. Ketinggion

egivolen ruwrg orykas

(batas

fungsional)

:

l)

50.000 feet

-

pada

ketinggian ini, tekanan

atmosfir

87

mmHg

hal

ini

sama dengan

jumlah

tekanan partial

gas

CO2

(a0)

dan HZO

(47)

sehingga tidak

ada

rempat

untuk oxygen.

Ini adalah batas

fisiologis

antara hypoxia

atmospherik dan

anoksia.

2)

12 miie-61.000

feet

(Amstrong

line)

-

pada

ketinggian

ini

tekanan

atmosfit

47

mmHg,

sama dengan

tekanan

uap

dari

cairan

tubuh.

Jadi

diatas

ketinggian

ini

cairan

tubuh

kita

akan

mendidih (disebut

ebullism).

3)

37-50

mile (Von

Karman

iine)

_

batas

aerodinamik

untuk

daya

angkat

dan

navigasi dengan

mengatur

permu_

kaan-permukaan.

Ini

adalah

batas

aeronautik

dan

untuk

seianjutnya

harus

dilakukan

secara balistik

dan

dengan

pengaturan

reaksinya.

4)

62 mile

-

batas

antara

atmosfir

dan

ruang

angkasa.

5)

96-120

mile (kepler

regime)

-

batas dari

pada

tahanan

udara

dimana

hukum gravitasi

masih

beriaku.

Disinijah

"sensible

atmosphere'.

berakhir

dan

penerbangan

orbit

dimuiai.

Tolaikologi

9.

Nilai

ambang batas

(T.L.V.

-

Threshold

Limit

Value).

Adalah

kadar

suatu zat dalam

udara,

dimana

bila

hampir

semua orang

yang

bekerja

dalam

lingkungan

tersebut

dengan

kondisi

kerja

yang

normal,

menghirupnya

setiap

hari, tidak

mengalami

pe-

ngaruh

buruk terhadap

kesehatannya.

IJ

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 18/321

Catatan

:

'r)

Sebagian

kecil

karyawan mungkin

hipersensitif

terhadap

bahan kimia tertentu.

*)

Kondisi kerja

yant'

normal

adaiah

8

jam/hari,

40

jaml

minggu.

T.W.A.

(Time

Weighted

Average)

adalah

kadar zat

rata-rata

sela-

ma

periode

waktu tertentu.

PEISs (Permissible

Exposure

Limits)

adalah

batas

kadar

zat

yang

diperboiehkan. PEISs

merupakan

standard

kesehatan

OSHA

yang

berdasarkan pertimbangan

kemungkinan

timbulnya pengaruh

buruk

jangka

panjang

atau

gangguan

subklinis

dari zat-zat yang

berbahaya

sebagai imbangan dari

Nilai

Ambang

Batas

(T.L.V.)

yang

berdasarkan

timbulnya

pengaruh

buruk

akut

dari

suatu

zat

:

a.

'Ceiling"

(C).

Beberapa

zat

kimia tertentu

mempunyai

"nilai"

C

yang

ditulis di

depan

nama

kimianya. Artinya

untuk

zat

kimia

tersebut, kapanpun tidak holeh

melampaui

Nilai

Ambang batasnya.

b.

Skin

(Kulit).

Tulisan

kulit

setelah

nama

kimianya,

menun-

jukkan

bahwa

zat

kimia tersebut

diserap

lewat

kulit

atau da-

pat

merusak bila mengenai

kulit.

c. E.E.L.

(Emergenclt

Expostre

l.imits).

Adalah

kadar

tertinggi

yang

diperbolehkan dari

suatu zat

klmia, untuk

waktu

yang

singkat

dalarn

keadaan

darurat

tanpa

akan menimbulkan

pengaruh yang

buruk bagi kesehatan.

d.

Karena

digunakannya kadar ruta-rata

dalam

waktu

tertentu

(T.W.A.)

nraka

diperbolehkan

pula

kadar

melampaui

Nilai

Ambang

Batas asalkan dikompensasi

dengan

kadar dibawah

Nilai

Ambang

Batas pada

hari

kerja lainnya.

Kadar maksimal

yang

diperbolehkan

=

Nilai Ambang

Batas

X faktor

ekskursi.

e.

TLV

-

STEL

lThreshold

Limit

Vafue

-

Short Term

Expovre

Limit).

Adalah kadar

terringgi dari

suatu zat

kimia

dimana

t4

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 19/321

10.

para

pekerja

dapat berada

dalam

lingkungannyauntuk

paling

lama

l5

menit

tanpa

timbulnya

gejala

:

l)

Iritasi.

,2)

Perubahan

jaringan yang

kronik atau

ireversibel.

3) Narkosa

yang

meninggikan

kejadian

kecelakaan,

mengu-

rangi

efisiensi kerja,

mengancam

keselamatan

perorang'

an,

ekskursi

tidak

lebih dari

4

kali/hari

dengan

interval

waktu 60

menit dan

tidak

melebihi Nilai

Ambang Batas

harian.

Carbon

Monoxide

(C

=

0). C=0

terjadi

bila

ada

pembakaran

zat

organik.

Walaupun C=0 dikatakan

sebagai

gas

yang

dapat

mence-

mari

ruangan

cockpit

tapi

saat

ini

tidaklah

merupakan

masalah

yang

besar.

C=0

adalah

gas

yang

tidak

berbau,

tidak

berwarna

dan

tidak

berasa

tapi

seringkali

bercampur

dengan

gas/uap

lain

yang

mempunyai

bau,

warna

atau

rasa.

Pada

pesawat piston,

C=0

dapat

berada

dalam

kabin karena

kerusakan

dari

sistem

pe-

manas

(heater), sistem

pengatur

tekaner

(pressurization

systems)

atau kebocoran

dari

pintu/jendela.

Pada

pesawat

jet,

pencemaran

kabin

oleh

C=0

dapat

terjadi

karena

gangguan

sistem

pengatur

t,:kanan.

Untuk

mengetahui apakah

dalam

penerbangan

seseorang

keracunan

C=0,

maka

segera

setelah

penerbangan

selesai

harus

diperiksa

darahnya.

Perlu

diingat

bahwa subyek

tidak

diperbo-

lehkan

merokok sebelum

darahnya

diambil,

sebab asap rokok

juga

mengandung

C=0 dan

akan

menaikkan kadar C=0 dalam

da-

rah

sampai

15%-10%.

a.

%keienulan

Hb

Gdala

Kurang dari

to%

20%

30%

4O

-

SWo

lO% Tak

ada

gejala.

Tak ada

gejala

nyata.

Nafas pendek dan

sakit

kepala.

Sakit

kepala, lelah, mudah terangsang,

gangguan pengambilan

keputusan.

Sakit

kepala,

mual,

bingung,

kolaps,

pingsan.

l5

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 20/321

60

-1Wc

80%

atau

lebih

b. %c4diwlaru

0,02

0.04

0.08

0,16

0.32

0.64

Tidak

sadar,

gangguan

Pernafasan,

meninggal.

Meninggal.

Gqtu

Sakit

kepala

ringan'

Sakit

kePala

dan

mual.

Sakit

kepala,

pusing,

mual.

kolaps

da'

lam

waktu

2

jam.

Sakit

kepala,

Pusing,

mual,

kolaPs.

kemungkinan

meninggal

dalam

2

jant'

Menjadi

tidak

sadar

dalam

waktu

30

menit.

Tidak

sadar

dan

mungkin

meninggal

dalam

waktu

15-20

menit.

ll.BahanBakarPesawatTerbang'Balranbakarpesawatterbangada.

lah

canlpuran

dari

"Aliphatic

petroleum

hydrocarbon"

dan

,'aromatic petroleum

hydrocarbon,'

dengan tanrbalran

zat-zat

khusus

seperti

"tetraethyl

lead"

dan

xylidine"

dalam

perbanding-

an-perbandingan

tertentu.

Kadar

yang

dapat

menimbulkan

kera-

cunan

berada

jauh

dibawah

kadar

yang

dapat

menimbulkan

le-

dakan.Uapnyalebihberatdaripadaudaradannrudahdiabsorbsi

oleh

epitel

Paru'Paru.

Kadar

rendah

dapat

menyebabkan

pusing,

mual dan

sakit

kepala'

Kadar

yang tinggi

bersifat

sebagai

anestesi

yang

akan

menyebab'

kanhilangnyakesadaran.Kadartetraethylleaddalambahanba.

kar

pesawat terbang

sangat

rendah

(14,6

cc/gallon)

sehingga

baha-

ya keracunan

lead

(timah)

dari

bahan

bakar

ini

sangat

kecil

bila

penanganannya

secara

normal.

12.

;'J-P

Fuels"

(Bahan bakar

J-P).

Terdiri

atas

kerosene'

eromdic

dangasolinedalanrkadaryangbervariasi.BahanbakarJ_Ptidak

nrengandungtetraethyllead'Kadaryangbisarnenimbulkankera.

cunanberadadibawahkadaryangbisamenimbulkanledakan.

l6

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 21/321

Uap

yang

terhirup

kedalam

paru'paru

memiliki

pengaruh narkosa

seperti

yang terjadi

pada uap

hydrocarbon

lainnya'

13.

-Oil

Fumes".

Bila

bocoran

minyak

mengenai

bagian

mesin

yang

panas

akan

menimbulkan

asap

dan

masrk

ke

ruang

cockpit'

Terhirupnyaasapinidapatrnenimbulkangejalamiripkeracunan

carbon

monoxide

(c=0),disamping

terjadinya

irritasi

mata

dan

saluran

nafas

bagian

atas'Zat'zat

kimia

yang

nrenyebabkan

gejala'

gejala

tersebut

adalah

carbon

monoxide'

aldehydes

dan

acrolein

(hasil penguraian

dari

petroleum).

Bila

memungkinkan,

arnbil

contohudaradariruangantersebutdenganwadahkhusus(eva.

cuatecl

flask)

untuk

diperiksa

di

laboratorium

agar

bisa

diketahui

kadar

zat-zat

kimia

yang

berada

di

dalamnya'

14.

chlorobromoethane

(cB).

chlorobromoethane

adalalr

pengganti

CcL4yangdigunakanuntukpemadamkebakarandalampesawat.

CB

bersifat

narkosa

ringan

tapi

pengaruhnya lama'

Keracunan

kronik

sangat

jarang,

tidak

menimbulkan

pengaruh

buruk

bagi

kesehatanwalaupunkontakyangberulangbilakadarnyakttrang

dari

0.01%

(100

ppm). Bila CB

dipanaskan

akan

menghasilkan

gas

chlorida

dan

bromide

yang menimbulkan

iritasi

paru-paru'

Bila

gas-gas

ini

terkunlpul

dalam

ruang

yang

lebilr

kecil

seperti

halnya

kabin

pesawat terbar.rg

akan

sangat

berbahaya'

Kadar

gas-

gas

ini

dalatn

udara

ditentukan

dengan

Davis

Holide

Meter'

15.

Carbon

Dioxide

(CO2).

Pengaruh

buruk

karena

nrenghirup

CO2

mulai

nampak

bila

kadarnya

sekitar

2%.

Bernafas

menjadi

sukar

dan

volume

total

bertambah.

Gangguan

orientasi

ruang

dan

gang-

guan

keseimbangan

terjadi

bila

kadarnya

melebihi l0%'

Absorbsi

CO,

yan8 berlebihan

akan

menimbulkan

sakit

kepala'

pusing

dan

kelemahan

otot.

Kadar CO1

yang

tinggi

dapat

rnenyebabkan

ko-

ma

atau kematian.

16. Uap

Cairan

Hidraulik.

Kebocoran

kecil dari

sistem

hidraulik

dapat

menjadi

uap

yang

bisa

masuk

keruang

cockpit.

Ada

dua

jenis

cairan

ini.

"castor

oil

base"

adalah

yang

paling

bersifat

racun.

17

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 22/321

karena

itu

penggunaannya

sangat

terbatas

yaitu

terutama dise-

babkan oleh

ditambahkannya

zat-zat, termasuk

butyl

cellosolve,

derivat

glycol

dan alkohol dimana

zat-zat

tersebut

mudah

sekali

menguap.

Kadar

yang

tinggi dapat

menyebabkan

iritasi

mata,

sakit kepala,

gangguan

dalam

nrengambil keputusan. Pada

perco-

baan

binatang,

ternyata

menimbulkan kematian

dalam beberapa

jam

pada

kadar 700

ppn

butyl

cellosolve.

17.

Hydrazine

(HZ).

Hydrazine

sudah

lama digunakan dalam

sistenr

peluru

kendali Titan

lI dan

akhir'akhir

ini digunakan

untuk

pengembangan

pesawat terbang

misalnya

pada pesawat

tempur

F-16.

HZ

digunakan

dalam

"monpropellant

power"

atau

"thrust

systems"

(sistin

pendorong).

Hydrazine

adalah

cairan

rninyak

yang

jernih

yang

dalam

keadaan

biasa

nampak

seperti

air.Zat

ini

memiliki

bau

mirip

ammonia

dengan

ambang

bau antara

3

ppm

sampai

dengan

5

ppm,

yang

berarti

sekitar

20

kali

dari

kadar

yang

diperbolehkan

(TWA

=

0,10

ppm).

Sedangkan

kadar ceiling-

nya

adalah 0,3

ppm (1/10

dari

ambang

baunya).

Hindari

kontak

cairan

HZ,

dengan

bagian

tubuh

yang

terbuka

karena

akan

menyebabkan

luka

bakar

dan

akan

diabsorbsi

lewat

kulit'

Kontak

yang

akut

akan menimbulkan

gangguan susunan

syaraf

pusat

(pusing, mual,

hilang

keseimbangan,

koma),

iritasi

mata,

gangguan

sistenr

pernafasan

bagian

atas

dan

paru-paru

(oedema

paru-paru,

bronchitis).

Keracunan

yang

kronik

dapat

menimbulkan

kerusak-

an

hati. Tindakan

yang harus dikedakan

adalah

segera

putuskan

kontak

pasien

dengan

lJZ,

guyur

dengan air

mengalir. Untuk

mengobati kelainan

paru-parunya, berikan 02

dan

obati

oedema

paru-parunya:

l8

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 23/321

d@dc

ltll-E

n^croit

*dr dxroors

rr^tro

r{

otoru

ldr.d

r{

aontr

lcurt

(mr

o^a.q

--Ei;d;iii6i;^

\o

arct rt lnrrF

rtlt@ lFirlut

ogo(rao

v6

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 24/321

o

N

i

 

I

)

t

i

I

a

-E

:

0

I

t

li'

I'l

/

".*,/

"3

./

./

.ct

(%

.

,/ .rt

,z"nf,/

/

d

/^.

"4*./

e

io

ie

:d

t1

IE

I

I

I

8

RFT

rt*

trr

e8

II

l

:e:9

I'tI

9999

22Za

ppfl

ltr

999

969

 tr

999

A6

3388

i Pg

lP

9:

89

ra

lorl

'iiii

slr

::*

3rr

;aa

la:

t

ii-:

a:

i

i:3

a ;

i

;99

t 9<

l -,

t;;

:ff

iii:

1 i;

E:

6:r

roc

EH

E

I

-n

:

t

E"

oc

ei

9o

n>

at

eo

o-

9e

o;

o>

YE

oc

:)

ir,

s

r9

z

9

F

cr

F}q;

z-

=

rri

2r

Ou

<,a

C(,

J3

-uu

O

?i

>f

Ek

rlF

<a

3l

<v,

zz

9o

Fi-

sl

,:)

.

.

11

J

r

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 25/321

Bising.

18.

Parameter

Bising.

a.

Intensita*

Sound

Pressure

l,evel

(SPL)

dinyatakan

dalam

desibel

(dB).

FrekuensL Siklus

perdetik

GIz).

Menunjukkan

"pitch"

atau

"tone"

dari

suara. Suara

dengan

frekuensi

antara

500

Hz

sampai

dengan

6000

Hz merupakan hal yang

sangat

penting

ditinjau

dari

sudut

pemeliharaan

pendengaran

manusia.

Impulf

Pengaruhbising.

Secara

praktis

semua

suara dengan

140 dB

SPL

adalah berbahaya.

Semua

senjata

api

genggam

mempunyai

intensitas

dari

140

dB

SPL sehingga

memerlu-

kan

perliqdungan

telinga

dalam

pengguniunnya.

Bila SPL

melebihi

160 dB

maka

harus

menggunakan

pelindung

telinga

ganda

("earplugs"

dan earmuffs").

Lona kontak

dengan

sumber

bising Gangguan

pendengar'

an

(sementara

atau

nlenetap)

bervariasi

ditentukan

oleh

lamanya kontak

dengan

sumber

bising.

19.

Batas

kontak

dengan

zumber bising.

dBA

80

Menit

Jam

960

480

240

t20

60

30

15

'75

3,7 5

1)

r6

8

4

2

I

tb

%

Perlindrngan

dari

bahaya

bising.

Dalam

menghindari

bahaya bising

sebenarnya

upaya

paling

baik

adalah

mengurangi tingkat

kebisingan

b.

d.

84

88

92

96

r00

104

r08

tt2

I 15

20.

yang

dari

2l

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 26/321

sumbernya.

Namun

hal

ini

tidak

selalu

bisa

dilakukan'

karenanya

diupayakan

hal-hal

sebagai

berikut

:

l)

Jarak.

Untuk

mengurangi

bahaya

bising

maka

tempat-

kanlah

sumber

bising,

jauh

dari

personil' Tingkat

ke-

bisingan

akan

berkurang

6dB

setiap

jaraknya

dibuat

dua

kali

lebih

jauh.

2)

Bangunan

pemisah.

Suara

merambat

secara

bervariasi

tergantung

pada

benda

yang

dilewatinya'

3)

Perlindrngan

perorangan.

Dengan

menggunakan

perlin-

dungan

perorangan

akan

mengurangi

dBA

dalam

lubang

telinga.

Jenis

alat

Pengurangan

dBA

"Flight

type

Comr.rlunication

Headset"

15

Helmet

(HGU

26iP

dengan

earcups

standar)

4

Earplugs

18

-

21

Earrluffs

18

-

25

Earplugs

dan

earmuffs

34

-

38

21.

Awasi

a.

Semua

tingkat

kebisingan

(termasuk

dBA dan

dBC),

b.

Analisa

frekuensi

suara-

c.

Indentifikasi

semua

daerah

dan

kegiatan

yang

mengandung

bahaya

bising.

d.

"Baseline"

dan

"followup

audiograms".

e.

Tingkatkan

"Hearing

Conservatbn

hogram".

22.

Benpanilai

dan

definisi

di

dalam

radiasi'

a. I

Rontgen

(

R

)

=

2

billion

pasangan

ionf

cm3 udaro

atau

ia'

ringatt'

b.

I

iad

=

100 ergs

energi

yang diserapfgram

jaringan'

c.

I

EM

=

efek

biologi

(efek yang

timbul

dolamtubuh)'

Suatu

dosis

yang dapat

rnengakibatkan

kelainan

pada

ja-

ringan

yang

efek

radiasinya

bermacam-macam'

Rem

tidak

daPat

diukur,

sePerti

:

22

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 27/321

1) Dosis ekivalen

dalam Rem

adalah

hasil perkalian

dosis

dalamRad

dengan

faktor

kualitas

(eF)

dari

radiasi

ter-

tentu.

2)

QF

=

I

untuk

sinar

gamma,

beta

dan

sinar

-

X.

=

2-5

untuk

neutron.

=

l0

-

20

untuk alpha.

3)

Jadi

dapat

dimengerti

bahwa

jaringan

yang

sama,

yang

terkena

radiasi

dengan

jumlah

Rad

yang

sama

akan

meng

alami

kerusakan yang

lebih

'

besar

oleh

sinar

alpha,

atau

neutron

dari

pada

oleh

sinar

gamma

atau

beta.

23.

Macam-macam

radiasi

a.

Sinargamma..

dihasilkan

oleh

inti

radioaktif,

frekuensinya

hampir

sama

dengan

sinar

X;

eF

=

1

daya tembusnya

tinggi.

b.

Sinar-X:

dihasilkan

bila

pancaran

elektron yang

berkece-

patan

tinggi

menumbuk

sasaran

logam (dalam

prakteknya,

perbedaan

antara

sinar-X

dan

sinar

gamma

adalah

pada

per-

bedaan

sumber

radiasinya)

Q.F. =

I,

daya

tembusnya

tinggi.

c.

Beta

:

adalah

elektron,

eF

=

I

dapat

menembus

sampai

5

mm.

d.

Alpha

:

dari

pengelupasan

inti

atom

Helium

dengan

massa

=

4

dan

muatan

2

+

=

(ZFIe4)

;

eF

=

10_20,

dapat

menembus

hanya

beberapa

micron.

e.

Netron

:

mempunyai

massa

I

dan

muatan

_

0

(oN1)

eF

=

2_5

24. Tiga

gejala

dari Radiasi

akur.

a.

Cerebral

syndrome

: diakibatkan

pancaran

radiasi

yang

sa-

ngat

tinggi

dan

selalu

fatal.

b.

G.L

sltndrome

:

dimulai

kira-kira pada

500-600

rad,

meni.rn,

bulkan

rasa

mual,

muntah,

mencret,

akhirnya

kolaps

pem,

buluh

darah.

c.

Hematologic

Syndrome

(gejala-gejala

pada

darah)

:

23

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 28/321

lee

-

ggg

rad

:

menyebabkan

atropi limpa, kelenjar

limpa

dan sumsm

tulang,

sehingga

terjadi

Pencytopenita

berat'

25.

Efek

Radiasi

pada

seluruh

tubuh'

q

0

-

150

Rern

:

tidak

menimbullun

geiatn

sampi

geiala

ri'

ngan

b.

150

-

400

Rem

:

geiala'geiala

sedang

sampai

berut'

c.

400

-

800

Rem

:

geiah-geiala

yang

bemt'

LD

50

pda

manu'

sin

kin-kira

450 Rem'

d.

Di

atas

800

Rem,

100%

fatal

meskipun

dengan

penpbatan

lnng

Paling

baik

26.

Macam-macam

energi

yang dilepas

dalam

ledakan

nuklir'

a.

Blast

:

50%

b.

Panas

:

35%

c.

Nuklir

:

15%

27.

Hukum

7

berkurangnya

dosis

radiasi'

Contoh

bila

pada

pengukuran

pertama

kali

1000

R'

Waktu

Pensuransan

tgelg1

f{4q

s

0

l'000R/hr'

7

iwn

1/10

100

7

x7

jam=

49iam

l/100

10

lx'lxTjam=343jzm

l/1000

I

24

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 29/321

lot'

lol2

tltQutncY

rn

crcttS

Pri

stcoro

lol5

tol'

lol, lol0 lo,

urrg:l9ttI

rntn^nto

  rtrn t^R

|

---l

/60

0rntc

IroN^t

R^0ro

tR^0^n)

.

tttfvtStOh

'

SnORl

t^v[

.

8FO^OCAST

Ytslltl

]

TEIII

l0r

t0$

l0r

=

I-ITYS

+

.ct

'r*at"-

.**od

r^v[tlftGlx

rN

r[ttas

ln...o[nt.^.,at

l.r..t,o6.a^.r(l

rF.us6

:_

I IIr l0

l8r

100 IXt

I tilt

0

SIt t00

eHr

I

IIr

Pxolol

tltrgY

Inl

lo.t

10..

to-r

l0-. l0-r

to.r

0.1

I

t0

Nnnut

lrws

Ytt

t-*

NON-

l0[

I

Z

I

NC

-)l<t-

|

ON I

Z

I N6€

lno

'

trto

.0t

lltor

tnc. lilol

traoUalCY

lrllrt

rs

rr

uoloclsIl

tI

troloclst

10.

tol

t0.

t0

r

Tte

Electronr3netic

Slnctrum,

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 30/321

lrdlo-frqurnct

lrndr

ftt0UtlCY

llllrl

tAt0

0rscRrPTl0l

lttor

0.03

0.03-0.3

0.3-t

3-30

30-300

300-3000

3000-30,000

30,000-300.000

vrr

rf

IF

Ht

YHf

uf

sHr

tHf

VTNY

LOW

FTTOUETCY

t 0r

fnt0utlcY

rEorur

frtoutlcY

HEH

FNEOUTICY

YTTY

HI6H

fNTOUETCY

utTrA

HlcH

tnt0utxcY

suPtn

fllGH

FrtouEllcY

tTTNIIEIY

HIGH

IREOUETCY

Rrdrr

trndr

0csilnltions

DtstclATl0l

lAl0

f

nE 0ut

llcY

lrHtl

WAYELIII6TH

tcrl

P

L

s

c

I

I

0

Y

2

20-

390

390-1550

I

s50-

5200

3900-

6200

5200-l

0.900

r

0,900-3

5,0

0

0

36.000-

15,000

{6,000-,56,000

t

33.3-7

6.9

t 6.9-

19.3

r

9.3-5.77

7.6

9-1.

14

5.77

-2.75

2.75

-0.13{

0.t31-0.652

,0.65 a-

0.5

3

6

'26

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 31/321

28.

Akselerasi

Tubuh

nranusia

tidak

sensitifterhadap

kecepatan

yang

tetap, tapi

sensitif

terhadap

kecepatan yang

berubatr-ubah.

dkselerasi

adalah

perubahan

dari

kecepatan,

bisa nrengenai

besarnya,

arahnya,

atau

keduanya

sekaligus.

Besarnya

efek terhadap

nranusia

tergantung

dari

lanranya

aksere.

rasi

tersebut

(singkat atau terus

menerus).

Batas

toleransi

nrarru-

sia

terhadap

akselerasi

yang

singkat

adalah

bersifat

struktural.

sedangkan

terhadap

akselerasi yang

terus

rnenerus

adalah

bersifat

fisiologis.

29.

Pengertian

a'

Koordimt.

Ada

3

jenis

surnbu/koordinat

tubuh yaitu

X

(ararr

depalt

belakang),

y

(aralr

kanan

kiri)

clan

Z

(arah

atas

lrarvah).

+X

adalah

ke

depan,

+y

ke

kanan

dan +Z

ke

bawah.

b.

PoslsL

Ada

konrponetr

jarak

dan

konrponen

sudut

(arah).

c.

Kecepatatt.

Adalah

tingkat

perubalran

posisi,

terdiri

dari :

I

)

Konrponen Translational

(iarak/waktu).

2)

Konrponen

Angular (sudut/waktu).

d. Percepotan.

Adalalr

tingkat

perubalan

kecepatan.

terdiri

da_

ri:

l)

Konrponen

Translational

(arak/waktu2),

I

(satu

G

adalalr percepatan

translational

sebesar

9,8 nreter/detik2.

2)

Konrponen

Arrgular (sudut/waktu2).

e. Go1,o

(Force)

l)

Gaya

=

Ivtassa

X

Akselerasi.

2)

Satuan gaya

adalalr

:

Dyne (gnr_cm/detik2)

atau

New_

ron

(kg_m/detik2).

3)

G adalah

bukan

sotuan

gaya,

letapi

satuan

percepato,t.

4)

Gaya

+

CZ

disebut

"eye

balls

down"

dan

_CZ

disebut

"eye

balls up".

5)

Akalr

terjadi gaya

yang

besarnya

sanra

tapi

arahlrya

ber-

lawanan

terhadap

suatu

gaya

karena percepatan.

27

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 32/321

30.

Akselerasi

Singlut.

'

Misalnya

pada

"craslt",

I'ejection",'wind

blast"

dan

"glound

landing"

a.

Danrpaknya.

Cedera'

Tidak

sadar.

Shock'

b.

Faktor

Yang

berPengaruh

l)

Besarnya

akselerasi

dan lantanya

akselerasi'

2)

AraltnYa

terlradaP

tubuh.

3)

Perubahan kecepatan,

pekerjaart,

pemindahan

energi'

4)

Waktu ter.iadinya

dan

frekuensinya-

'

5)

Fiksasi

tubuh

("restraint")'

6)

Riwayatakselerasisebelutnnya'

7)

Bantalatr

udara

atau suntber

ruang

udara

lainnya.

c.

Foktor

Tolerartsi

l)

Unrur

dart

kondisi

fisik'

2)

Abnontralitas

allatorllik

atau

cedera

yang

dialami

sebe-

ItrntuYa.

3)

Posisi

tubuh

dan

ikatan

tubuh'

d.

Teknik

Perlirdturyatr

l)

Struktur anti

Pecah'

2)

Struktur

interior

Pesawat'

3)

Pencegahan

benturan

sekunder

dari struktur

pesawat'

4)

Petrcegahan

benturatt

elastis'

31.

Akselerasi

Terus

Menerus.

Misalrrya

pada ntanuver

pesawat,

pe-

luncuran

pesawat

ruang

angkasa

ataupun

proses

"re-entry"'

a.

DantPakrrYo.

l)

Pengiilratan

kabur/menyenrpit

("gray

out")'

2)

Penglilratan

gelap

("black

out")'

3)

Tidak

sadar

atau

kejang.

4)

Aritntia.

5)

Gangguan pernapasan, rasa

nyeri

dan robeknya

pembu-

luh

darah.

6)

Kongesti

retina

pada

-Gz

("red

out")

7)

Kesulitan

gerak

dan

menurunnya

ketrampilan'

28

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 33/321

d.

Faktor

yang

berpengaruh

l) Besar dan lamanya akselerasi.

2)

Arah terhadap

tubuh.

3)

Waktu

terjadinya.

4)

Fiksasi

tubuh

("restraint").

Faktor

Toleransi

l)

Kondisi

fisik dan

bentuk

tubuh.

2)

Kondisikardiovaskuler.

3)

Pengalamansebelumnya.

4)

Kelelahan,

keadaan

gizi

dan kewaspadaan

diri

Teknik

Perlindungan

1) "Straining Maneuvers"

(Ml

dan

Ll).

2)

"G

suit"

dan

pola pemberian

tekanan.

3) Reorientasi

(r:rerendahkan

bagian tubuh

atas

mendekati

jantung

dan mengangkat

bagian tubuh

bawah

mendekati

jantung,

seperti misalnya

pada

tempat

duduk

penerbang

F-16).

4) Bernafas dengan

tekanan

positip ("Positive

Pressure

Breathing").

Hal ini membutuhkan

tanrbahan tekanan

pada

rongga

dada

("chest

counter

pressure")

bila ketinggiannya

lebih

tinggi

lagi.

hlotioAip

c,

t..itiv.

G

fd.rc t

Ov.ti..

d

G

lorc6.

29

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 34/321

.

Human

Tolq*te

Limitso

High

+Gz

Nomenclature

Sfstems

Usd

to

Expres

G

Forces

'N/?.mFsinCsil

Th.r?

(trhx'. *.."

olrhirnl

]dr

dildlutc

tlu'll'r

utirr{

'

tluF

ot.t'

oF }

rlo{rl Jrl ellol'

ruLru

crrriaml

itiii?i'ri-'"ui-t'

hl'hlJ

trrina{

ln

th'

 i:il,i:ili;;Ti:';

;;lu;

.r''or nr*rr

thc

tbplur'

-rrsitrrrd

Nm'n

n:i:mt'r**r$ilril*i.#i:tirt't'lr't'r:r"'x-

hd6rar

OtYb

Md

.Cr

t

rd furlc

9{td.d

Ema

-

Control

(untaqa&al'

(15

4c)

c{i3

NrP(l5 G)

G.gir

(

l5

cl

Gsil

+

M.t

(,at

c'

t.1

4.1

5,a

E.a

r:a.1

t.5..5

1.94.2

7.5-9.0

0.to

0.09

o.

t,

0.1I

Uody

AcErld

Cmg.lrt

TrbL

o{

Equtnbnl

Lid

Motion

Di6lo

of

A< .l6rtre

Fdd

Dlcllo

o,

nacllon

Foe

T.ror.

Agpll.d

to

Rdcllon Foftc

Upvtd

Dornr.d

Fofrd

8&tfl.d

To

Ridr

Tot

fl

Hdr.d

AceHaln

4r

Fdr.rd

Aacld.lba

It

Fqv.d

Aed.r.lia

rCr

8*lr.d

Acldfrlio

Cr

Rirha

t

ldl

A..dolin

6y

t.fl lrr-.1

Adla{it

Qr

Fdr&t

H.rdntd

8Glu.d

Fd.td

To

Ldl

To

Ridra

Poti0E G

Ey.blh

Ddn

NctitG

€ycb.0t

UP

FwrdTnruwG

Surrir

C

Chd{o0*l

C

€ycbJt

in

8strsd

TmcFC

RcG

8&l@Ct6l

C

Ey.odL

Otr

t

fi br6dc

E 6.lb

lrfi

RLbr

rrt6d

q

Ey.brlb

liol

30

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 35/321

Examples

of

lndividual

Tolerance to

the

Effects

of

+G

z

Symptom

Y4n

Ttr.rlrold

Srud.rd

Dcvir0on

Rut.

Los of

Perrph-

{Crryou(}

Ehclour

a.r

G

r.7

C

t..r

c

zO.1

C

 OEG

:0.9

C

2.:to7lC

:.tro78C

l0lot.4C

l*::t;',j

:i,'"-r

rordsc€ cftsnr.r..,

,n

. rrsr

lroup

or

p.opr..

rhce

;Jilff

:.":1H,::[:]:":ilfi

::ff

'.i.1,:'.::i,T.:ili-'

Suhu

ekstrim

32.

Panas

a.

Penilaian stres

panas

('Heat

Stress").

Karena

pengukuran su-

hu bagian

dalam

tubuh

tidak

praktis

untuk memantau beban

panas

yang

diderita,

maka

dilakukan

pengukuran faktor-

faktor

lingkungan

yang

erat

hubungannya

dengan

suhu ba'

gian dalam

tubuh.

Pada saat

ini WBGT

(Wet-Bulb-Globe

Temperatur

Index)

adalalt

cara

yang

baik

untuk

mengukur

beban

panas

dari

lingkungan.

WBGT

dihitung

dengan

rumus

berikut

:

l)

Diluar

ruangan,oda

sitwr

matahari

(sinar

matahari

lang-

sung)

WBGT

=

0,7

WB

+

0.2

GT

+

0.1

DB

2)

Di

dalam

ruangan

atau

di

luar ruangan

tanpa ada

sinar

matahai

WBGT

=

0,7

WB

+

0,3 DB

Catatan

:

WBGT

=

Wet-Bulb-Globe

Temperature

Index.

WB

=

Natural

Wet-Bulb Temperature.

DB =

Dry-Bulb

Temperature.

GT

=

Globe Thermometer

Temperature.

Untuk

menentukan

WBGT

diperlukan

:

"Black

globe

ther-

mometer",

"natural

(static)

wet-bulb

thermometer"

dan

"dry-bulb

thermometer".

31

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 36/321

UIGT

l"d.l

Mencapai

82%

8s%-88%

88%-90%

I-ebih

dari

9M,

b.

"Nonacclimatized"

"Acclimatized"

HatiJrati

dalatn

me-

lakukan

kerja

fisik

berat.

Batasi

waktu

dan

intensitas

kerja

dibawah

sinar

mata-

hari.

Hindari

kerja

fisik

berat

dan

berjalan

kaki

yang lama.

Semua

latihan

fisik

dan

pekerjaan

di-

hentikan.

Semua

latihan

fisik

dan

pekerjaan

di-

hentikan.

Kerja

seperti

biasa

Batasi

waktu

dan

in-

tensitas

kerja

di

ba-

wah

sinar

matahari.

Personil

yang

kuat,

setelah

menjalani

"acclimatized"

seti-

ap

musim

daPat

me-

neruskan

kegiatan-

nya

dengan

waktu

ti-

dak

melebihi

6

jam

sehari.

Pekerjaan-pekerjaan

yang

tidak

Penting

harus

dihentikan.

'

A

c

clittw

tiz

a tio

n "

(

Pe

ny

e

suaian

d

e ngan iklim

).

Penyesuaia

n

tubuh

dengan

lKlinl

panas

dilnulai

pada

saat

pertama

kontak

dengan

iklinr

panas

tersebut

dan akan

menjadi

terbiasa

pada

akhir

minggu

Pertama'

Bila

perubahan

panasnya sangat

besar

dan

memerlukan

kerja

fisik

yang berat maka

penyesuaian

ini

akan berlangsung

se-

lama

dua

minggu.

Dalam

waktu

penyesuaian ini,

orang

perlu

mendapat

air

yang

cukup.

Tablet

garam

biasanya

tidak

diper-

lukan

tapi

dianjurkan

untuk

makan

garam

secukupnya

di-

waktu

makan.

32

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 37/321

I

CO

e

I

ovg>

a

c {

o

C

e

t.

>e

O

  a_

e

s

a,

I

e

LF

t

> {o o

  i

Es^.-t

o

g-EN

6

e

>

O-

ov o

O

E u

s'

u

oc.dc

o

-oE0eO

 

.

Q

L U-

6

L

l5-

v

Le

ooe6 0

EE

Cg X

O

L

r

o o ooeu

d- OO l6 O

-

a o

L 6

.

E

s

or

-

  c

s

oq c e oEC

-

>Oe{o

-

q

; t

o

<

€ c o o

>c

]

-

t

-

-

..

{

Q

6

s

Ig

-- E

6

2

o<oe6c&

L

c-

s-

o

6

^eOL

O

l

O-

6 L

C-

O

te

0

0

I

d € 6

e

]

> as

'.

o t- o

06eo

>6

ts

>co c

c z

..L04eL6C

U

610- 6 O-s I

Fl6

s

O

L

o

e

216 )

e

-

d

-

uloo

sJJ

II I C C a C d

ll o O o-

e-

u

ol

L

-

E L < d

ol der -E F

I

0

r5

grt

 o

>o

0

-J

s€

o

O

{-

u-L

0 0e9

.

L

.

>5 e

0

L

e

-O

3E I

O C

t

I

o

lo

t

qd-

O

.O

-

-

-6L

r

e Es

o,

t -l

e

oec ooee

6.-

O

U--

t

co

go€c

o- I

o --

e

t

a- r

e

-d

:

F

a4

c4

eo

o-

co

o-

e

dt

o-

90

cu

o2

6:

-0

c6

{,

6

00

o

OF

LO

6Z

.::

'J

.o

E

Co

6

C-

-

)s

F

:l

rl

bl

il

.

oa

6

cc

0vo

6(l

-

LC

40t

0

00

 l

 o

sc

o

J

oc

, vc

0--

iir

cl

ol

.l

 l

-t

:l

dl

ql

I

tt,;

t .;"

u

. cln

-

.16 € O o

-

-

I l-

-

o

-

lo

^

a olo o o

r

oiaaoa-

r itr

83

-

^

o

a

-lo

o

.

-

l- J

-

la

a 6

t

o-o-o.

33

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 38/321

c.

Pengaruh

panas

terhadap

keselrutart'

Bisa

terjadi

tiga

jenis

sintlronta

klinik

Yaitu

:

l)

"Ileat

Crontps"

Rasa sakit

yang

hebat karena

kejangnya

otot-otot

lurik

yang

disebabkan

oleh hilangnya

banyak

garanr

dari

tubuh.

Iliasanya

kejang

ini

mengenai

otot'

otot

dinding

perut

dan

ekstretnitas.

Suhu

tubuh

nortnal'

"Fleat

Crantps"

akan

segera

sembuh

bila

pasien

diberi

gararn secara

oral

dan dibawa ke

tentpat

yang

sejuk.

2)

"lleat exltottstion

(prostratiotr)".

Terjadi

sebagai

akibat

kehilangan

banyak

air

dan

garant

dari

tubuh'

Gejalanya

clitandai

dcngan berkeringat

banyak,

pucat, tekanan

darah

rendalt

dan

gejala kolaps

penrbuluh darah

perifer

lainnya.

Altgka

kematiatr

karena

"lteat

exltaustiott"

kecil

sekali.

Bila

penderita

segera

dibawa

ke

tempat

yang sejuk.

diistirahatkalt,

diberi

larutan

garanl

(lV

atau

peroral tergantunS,

berat

ritlgannya

penyakit),

ia

akarl

segera

selttbuh

kembali.

3)

"Ileat

Sttoke'1

Keadaart

ini

ditandai

dengan

sultu

tubuh

yang tirrggi

(lebih

{ari

l04oF).

g,angguan

trtetttal(confu'

sion,

deliriurn,

conta).

Bila

tidak

berkeringat

nrenunjuk-

kan

su<lah

nrendekati

fase akhir'

Kerttatian

bisa

terjadi

sangat

cepat' "Heat

Stroke"

ttteltr-

punyai angka

kematian

yang tinggi

dan termasuk

kasus

clarurat

tnedik.

Penurunan

suhu

tubult

secepatnya

adalah

usalra

yang

sangat

penting

dalarn

pengobatan

penderita

"heat

stroke".

Makin

lanra

keadaart

"hyperpyrexia"nya

nrakin

besar

kernungkinan

terjadinya

kenratian

dan

ke'

rusakanotak.Perendatnandenganairdingin'diperlukarl

untuk

ntenurunkan

sultu

tubuh

secara

cepat'

Penanganan

di

lapangan

harus

segera

dilakukan

seltrettta'

,.

rn.nunggu

angkutan'

Berikan

cairan

I'V'

dan

sultu

ttt'

buhnya

dipantau.

Jangan

diberi

sedativa karena

akan

nlenggallgS,u

pusat

pengaturan

sultu

panas'

ndanya

tutu

k"tut

"heat

stroke"

berarti

sentua

pekerja

dalani

lingkungan

yang,

sama

berada

dalattt

ancaman'

karenanYa

ltarus

wasPada'

34

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 39/321

d.

Pencegahan

l)

Gunakan

WBGT

Index

sebagai petunjuk

datam

kegiatan

di lingkungan

hyperthermik.

2) Penerangan

kepacla

personil

agar

banyak

nrinunr

dan

nra-

kan

garanr.

3)

Hindari

kontak yang

lanra

dengan

sumber

panas.

Usahakan

untuk

berada dalam lingkungan

yang

sangat

panas

secara

terputus-putus

(internrittent).

Biarkan

personil

untuk

menyesuaikan

diri

dengan

iklim.

"Mission

planning".

4)

s)

6)

33.

Dingin

a.

Perkiraan

"Cold

S*ess,,

Cuaca

adalah

penyebab

utanta

dari

traunta

dingin.

Suhu,

kelembaban,

presipitasi

dan

angin

ada-

lah

faktor-faktor

yang

ntempengaruhi

lrilangnya

panas

dari

tubuh.

Suhu

yang

rendah

bersanraan

dengan

kelernbaban

yang

rendah memudahkan

terjadinya "frosbite,,

sedangkan

suhu

yang

agak

lebih

tinggi

dengan

keadaan

basah

nremu-dah_

kan

terjadinya "trencrr

foot".

Angin

menrpercepat

tubuh

ke-

hilangan

panas.

b. Latar

belakang.

Cuaca

dingin

merupakan

faktor

utanra

yang

mempengaruhi

kegiatan

di

pangkalan-pangkalan

udara-

pe-

nelitian

akhir-akhir

ini

di

USAF

nrenunjukkan

bahwa

peren-

canaan

untuk

perlindungan

personil

terhadap

cuaca

dingin

sangat

bervariasi

baik isinya

nraupun

cara pendekatannya.

Perencanaannya

terutanla

ditujukan

terlradap

nrasalah

trau-

ma

dingin ("cord

injury")

dan

"frosbite",

tapi

tidak,arla

satu-

pun yang

mengarah

kepada

penelitian

tentang

pengaruh

di-

. 8in

terhadap perubahan bionredis

yang

dapat-rne-ngurangi

kemampuan

seseorang

dan

nreningkatkan

rerjadinya

t

rcell-

kaan.

,c.

Penerapannya.

Satuan

terbang

(':Flnng

Units,,) yang

secara

.,

rutin

beroperasi padrcuaca

yang..agrt:dinginl,lia,nis

memi

35

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 40/321

liki

kalender

cuaca

dingin

yang

resmi

yang

berisi

pula

pen-

jelasan

tentang

biomedisnya.

Satuan

yang

tidak

secara rutin

menghadapi cuaca dingin

ti-

dak

perlu

memiliki kalender

cuaca dingin,

tapi harus memi-

liki

suatu

"document"

yang

dapat

dipakai

sebagai

panduan

yang

memadai.

Istilah

cuaca

yang

sangat

dingin

("severe

cold")

dipakai

pada

keadaan

dimana

selama

5

hari

atau lebih

setiap

tahun

terjadi "minimum

dry

bulb

temperature

(TdB)",

lebih

rendah dari

-l8oC

(OoF)

atau

"minimum

Equivalent

Chill

Temperature

(ECT)"

kurang

dari

-30oC

(-Z2oF).

d.

Pakaian. Jenis

pakaian

dingin ditentukan

oleh

suhu rata-rata

dan

suhu

yang

terdingin dimana

operasi penerbangan

dilaksa-

nakan.

Pada waktu lampau,

suhu

ini

ditetapkan

dengan

'llean Dai-ly Temperature"

(MDT)

pada

bulan

terdingin,

tapi

karena sangat dipengaruhi

oleh

kenaikan

suhu

siang

hari

yang

tinggi.

maka

sekarang

ini

ditentukan

oleh

"Mean

Daily

Minimum

Temperature"

(MDIUT)

selama

bulan

terdingin.

36

coouilG

?owlt

ot

wrNo

tlltatt:o

at loutvaltNl

cxtrr

tthtttatut:..

wHo

tralol

[hrtr.ru.a

I

rl

.*t,

t-r"

I

twrv^(apt

cxtrr

rt.rtr^rv.l

r{rl^lrrc

o^&r

(tl.$61

1....

-nhn

I

-ner.l

ora^t o^rctr

{11.il

il.r

l..rr

e$'^

&r..drl

o^rcar or

r(attrc

trrc{o

lrt$

roa

raora[t

cror{o

raast

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 41/321

e.

'Mndchill Alert System'i

"Windchill

Alert

System"

adalah

suatu sistem

yang

dimaksudkan

untuk

melindungi

personil

dari

kemungkinan

terjadinya

"frosbite".

Sistem

ini

terdiri

atas

:

1)

Pantauan cuaca

atau

ramalan

cuaca.

2)

Pengukuran

ECT

pada saat

ini

atau

ramalan

ECT

pada

saat

rnendatang.

3)

Penyampaian

datadata

yang

berkaitan.

kepada

pihak

yang

berwenang/bertanggung

jawab

dalam

hal supervisi

(pengawasan)

personil.

4) Penerapan

(pelaksanaan)

pemakaian

alat-alat

perlindung'

annya

yang

tepat

ternlasuk

penggunaan

pakaian

yang

tepat.

f .

"l4indchill".

"Windchill"

adalah

pendinginan

tubuli

yang

disebabkan

oleh

pengaruh

angin

dan

suhu

udara.

"Windchill"

biasanya

dinyatakan

dengan "Equivalent

Chill

Temperature

(ECT)".

Tabel

ECT standard

rnemiliki keterbatasan-keterba'

tasan

antara

lain

:

1)

Suhu diatas

OoC

tidak

diikut

sertakan dan

tidak

akan

rnenimbulkan

frosbite.

2) Suhu

dibawah

-50oC

(-58oF)

tidak

memiliki

cukup

data

dasar

dan

nilai

Windchillnya hanya

mernberi

sedi-

kit

informasi

tambahan.

3)

Pendinginan

lebih

jauh

oleh angin

dengan

kekuatan

di-

atas

12

mls

(27

mph)

adalah

kecil sekali,

karena

itu

formula

windchill

bentuknya

parabolik

yang

menunjuk-

kan bahwa

pendinginan oleh angin

diatas

22

m/s menu'

run.

Karenanya

pada

pengaruh

"forced

draft"

misalnya

dari

helikopter

dan semburan

jet,

angka

dari

"effective

wind"

harus dibuat

maksimal

15

m/s.

Harus

diingat

pula

bahwa

ECT hanyalah

merupakan indeks

relatif

dikaitkan

dengan

suhu

kulit

33oC

(91,4oF),

sedangkan

pendingin-

an

atau

rasadingin

sangat

dipengaruhi

oleh

jenis

pakaian

yang dipakai

dan

tingkat

aktifitas

fisik.

37

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 42/321

C.,@Memberikan

petunjuk'petunjuk

"

y@aerahdaerahwindchill'

"Windchill

Alert

System"

harus

digunakan

secara bijaksana

karena

keadaan

angin

yang

diberitakan

oleh stasiun

meteo-

t"f"gt

seringkali

berbeda

dengan

angin

setempat'

Hal

ini

f

rt"l.ti"Ot

iur.nu

perbedaan

geometri

(misalnya

daerahnya

,rtfi"J""gi

adanya

angin

buatan

(misalnya

berada

dalam

ken-

daraanterbuka,pengaruhsemburanjet'propeller)'karena'

nuu

ofn**f.uran/perkiraan

keadaan

setempat

juga

diperlukan'

"Cold-status

Checklist"

twak

pesautat' Keadaan

dalam

ru-

ang

cockpit

berbeda

dengan

keadaan

di

luar'

antara

lain:

i.riinouni

dari

angin,

lebih

hangat,

penghuninya

hanya

me'

i"t"f.*

iktifitas

fisik

yang terbatas

dan

tidak

memakai

pa'

t"i*-V*g

terlalu

banyak

memakan

tempat'

Keterampilan

tangan-dan

kesiapan

mental

merupakan

hal yang

paling

pen'

i*t,

**u"*ta

masalahnya

bukanlah

hanya

upaya

mencegah

,.r:".ainv.lifrosbite",

tapi

juga

agar

kemampuan

dalam

me'

naigani

pesawat

dan

mengatasi

keadaan

darurat

dapat

ter'

pelihara

secara

oPtimal'

38

"i'"

I

rta*

"4.

lnlu

rcr

T'id"k1t],-lt'

waktu

kerja

harus

diPerPen'

dek

dan

Pemanasan

secara

berkala'

Hentikan

kegiat-

i

Kurang

kontak

dengan

uda-

an

yang

tidak

I

ra

dingin

dan

gunakan

"bud-

penting

I

dy"

system'

Semua

kegiatan

I

Sung"t

besar

kemungkinan

dihentikan

ke'

I

terjadinya

frosbite'

cuali

yang

daru-

rat

harus

di

kerjakan

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 43/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 44/321

akan

menyebabkan

pula

awak

pesawat tetaP

tinggal

dalam'

cockpit

dalam

waktu

yang

cukup

lama sambil

menunggu

per-

ubahan

cuaca.

Dalam

hal ini

harus

diperhatikan

agar

awak

pesawat

menggunakan

pakaian

yang tepat

di

dalam

cockpit'

b*tryu

timbulnya

"chill"

terhadap

awak

pesawat dapat

di'

waspadai

dengan

memperhatikan

ECT

dan

hal-hal

berikut

;

l)

Posisi

"Hatch",

adanya

kelembaban

(fog,

spume,

sleet'

salju).

2)

AdanYa

sistem

Pemanas.

3i

Keadaan

awak

pesawat

("Crewmember

Comfort")

Petuniuk berikut

dapat

digunakan

dalam

mempertimbangkan

"mission

status"

:

1)

"Caution

Status".

Bila

ECT

di udara luar

lebih

panas dari

-50oC

(-58"F)

dan

hal-hal

yang

tersebut

di atas

tidak

meng-

untungkan.

Dalam

hal

ini

keadaan

awak

pesawat

harus dinilai

setiap

l5

menit. kecuaii

bila

permasalahan dapat

diatasi se-

cara

cepat

misalnya

sistem

pemanas

berjalan

baik,

posisi

"hatch"

sudah

disesuaikan.

Penerbangan

yang

tidak

penting

harus

ditangguhkan.

2j

"Danger

Status".

Yaitu bila

ECT udara luar

lebih

dingin dari

-50oC

(-58oF)

atau

ECT

udara luar

lebih

panas

dari

-50oC

(-58"F)

dengan

tambahan.

dua

hal

yang

disebutkdn

di atas

tidak

menguntungkan.

Dalam

hal ini semua

penerbangan

yang

tidak

penting

("nonessential")

harus

ditangguhkan.

Ha-

nya

penerbangan

darurat saja

yang

boleh

dilaksanakan.

Pendidikanllatihan.

Personil

yang Cisiapkan

untuk

tugas

yang

berkaitan

dengan cuaca

dingin

harus mendapatkan

pendidikan

/

'latihan

tentang

masalah biomedis

pada

cuaca

dingin dan harus

mend-apatkan

latihan

menyegarkan

sebelum

mereka

benar-benar

menghadapi

cuaca

dingin

pada

tahun

yang

sama.

Pendidikan

/

latihan

tersebut

harus

meliputi

pengetahuan

ten'

tang

:

l)

Iklim

a) Cuaca

setempat

(cuaca

pada

umumnya

dan keadaan

N

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 45/321

dimana

kemungkinan

terjadi

"frostbite,').

b) Konsep

"Windchili"

dan

keterbatasannya.

c)

Interpretasi

"ECT

Chart".

d)

Pengaruh

dari

presipitasi.

2\ Pengaruh

whu

rendah

a)

Pencegahan.

pengenalan

dan pertolongan

pertamanya.

b)

Pengaruhnya

terhadap

kemampuan

/

ketrampilan

3)

Pako.ian dingin

a)

Prinsip

disainnya.

b) Cara

pakai yang

tepat

dan

pemeiiharaannya.

q.

Tlauma dingh:

tokal

("Local

Cold

Iniuies'J.

Cedera

dingin

di-

bagi

dua

golongan

I

aitu

jenis

"

lreezing'

dan

jenis

,'non-freezing".

Contoh

jenis

"freezing"

adalah trosbite.

jenis

"non-freezing,'

misalnya

"chi'lblains",

"trench

foot" ("immersion

foot").

yang

dimaksud

dengan

cedera dingin

adalah

cedera

padajaringan

yang

disebabkan

karena

kontak

dengan suhu

rendah. Berat

ringannya

cedera

dingin

ini

dipengaruhi

oleh

:

rendahnya

suhu,

bagian

tu-

buh

yang

terkena.

lama

kontak dengan

suhu rendah

tersebut

dan

faktor-faktor

lingkungan

yang

mempengaruhinya.

l)

Chilblains.

Terjadi

karena

kontak

dengan

suhu

rendah

(di

atas titik

beku)

secara terputus-putus

disertai

dengan

kejem-

baban

yang

tinggi.

2) Tlench

foot

(immersion

foot

).

Terjadi

karena

kaki

terendam

di

tempat

basah

yang

cukup lama

pada

suhu

di

bawah

50"F.

Biasanya

ada hubungannya

dengan

kaki

yang

tidak

digerak-

kan.

Bila

suhunya

reiatif

tinggi

bisa terjadi

dalam

waktu

l2

jam

tapi

bila

pada

suhu 32oF

dapat

terjadi

daiam

waktu

yang

singkat.

3)

F-rosbite.

Terjadi

karena

airjaringan

dari

kulit

dan

airjaring-

an sekitarnya

membeku

disebabkan

oleh

kontak

dengan

suhu

rendah

di

bawah titik

beku.

Makin

rendah

suhunya makin

cepatterjadinya

frosbite.Bila

ada

angin frosbite

dapat

terjadi

4l

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 46/321

dalam

waktu

beberapa

detik.

Klasifikasi

frosbite

mirip

klasi

fikasi

iuka

bakar

Yaitu

;

a)

Tingkat

I

: hYPeremi

dan

edema'

b)

Tingkat

II

: hyperemi

dan

t€rjadinya

vesikei'

c)

Tingkat

III

:

nekrosis

pada

kulit

dan

jaringan

kulit'

4\

Hypothermia

Umum

a)

Mild

35"

-

32"C

b)

Moderate

3lo

-

28oC

c)

Severe

27"

-

25"C

d)

Profound

<

25"C

Pengobatan

Trauma

Dingn

Pengobatannya

tergantung

pada

:

sudah

berapa

lama trauma

dingin

itu

terjadi,

beratnya

trauma

dingin'

bagian

tubuh

yang

terkena,

dan

ada

/

tidaknya

komplikasi.

l)

Tiench

foot

(Immersbn

foot)

a) Tinggikan,

tak

Perlu

dikirim.

b)

Jaga

agar

kaki tetap

hangat

dan kering.

z)

Frosbite

a)

Semua

pakaian

yang menjepit

seperti

sepatu.

kaos

kaki,

kacamata

harus

dilepaskan

dari bagian tubuh

yang

ter-

kena.

b)

Merokok,

minum

alkohol,

penggunaan

zalf

kulit tidak

diperbolehkan.

Kuiit

yang

mengelupas tidak boleh

dibu'

ka.

c)

r

Bila

mengenai

ekstremitas

bawah,

perlakuan seperti

pa-

sien

patah

tulang.

Bila

perlu dievakuasi

dengan

jaian

ka'

ki

maka bagian

yang

terkena

jangan

di

"thaw".

d) Pengobatan

pokok

pada frosbite

adalah

mencairkan

(thawing)

secepatnya

air

dalam

jaringan yang

membe-

42

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 47/321

ku

dengan merendam bagian tubuh

yang

terkena

dengan

air suhu

40"C

(104"F)

tapi

jangan

melebihi 42"C

(109"

F). Hasil

"thawing"

ditandai dengan

kembalinya

rasa

(terutama rasa

sakit);

kembalinya warna

(biasanya

me-

rah tua

kadang-kadang

ungu),

jaringan

tubuh

teraba lu-

nak

(tidak

keras

lagi).

e)

Bila

keadaan tidak

memungkinkan

bisa

dilakukan

de-

ngan

memijat

(massage),

berjalan-jalan atau

pemanasan

kering.

3)"Hypothermia"

Umum.

Tujuan

utama dalam

pengobatannya

adalah

untuk

mengembalikan

suhu

tubuh ke normal. Hal ini

da-

pat

dipantau

dengan menggunakan

thermometer. Upaya

yang

bi

sa

dilakukan adalah

:

a)

Metoda

Ektemal. Gunakan

air

hangat

(40'C),

selimut,

air

panas

dalam

botol. Cara

ini

sederhana

dan dapat dilakukan

di

mana-mana.

b)

Metoda

Intemal. Bisa

digunakan

:

peritoneal

dialisis,

gastric

lavage.

Cara

ini

hasilnya

lebih

cepat

dan

lebih baik. tapi

ha'

nva

hisa dilakukan

pada tempat-tempat

yang

mempunyai

peratatannya.

c)

Tanda-tanda

vital

harus dipantau

secara

cermat.

Pemberian

cairan

secara intravena

(QVP,

glucosa.

bicarbonate derrgan

atau

"piasma

expanders") kadang-kadang diper'lukan.

Pemantauan

EKG

seringka'li

diperlukan

untuk

mengetahui

terjadinya arrhytmia

pada

tingkat

awal

karena hal

ini

sering

menimbulkan kematian. Tanda

kelainan EKG

yang

sering

ter-

jadi

adalah bradycardia

dengan

perpanjangan

interval

PR,

GRS dan

QT,

deviasi dari ST baik

ke

atas

maupun

ke bawah

dan munculnya

gelombang

J

(suatu

defleksi

positip pada

ba-

tas

segmen

QRS

dan

ST).

43

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 48/321

€10

o

.6

38

o

'

E6

d

a

o

6

AntiexPosure

suit

plus

cotton

underwear

with

whole

bodY

AntiexPosure

suit

Plus

cotton

underwear

with

extra

torso

insulation

0.50

clo

I

I

-

--r-

-l

I

I

I

AntiexPosure

suit

plus

cotton

underwear

0'70

cto

0.33

cl.o

0u#"o 5 lo 15

20

o-

Wftcr

temp€8etwe

:

-C

l'#l'.T-:t,

ii'#

ffi

"fleii:lif

iiultr

ffi;#"*;T"':if;

rr't'"t'pnf

v ers

or

immer'

&

0'06

clo

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 49/321

Penyakit

Illenular

34.

Penyakit

korantina,

Dcbcrapa

penyakit

infeksi

diangap

sangat

rrrenular

dan

serius

sehirrgga

nreiubutdhkan

tfurdakan

karantitra.

AJa

3 jenis

penyukit yarrg

lrarus

tlikararrtina rrrerrurut

persyaratan

WHO yaitu

:

a.

Cholera.

b.

Yellow

Fever.

c. Plague.

35.

Intmunisasi.

a.

Menurrrt

Jcrris

:

l)

Aktif

:

Antibodi

dibentuk dalanr tubuh

sebagai

reaksi

terhadaprarrgsiutgan

antigen

pada

perjalarran

alanriah

su

_

atu penyakit

atau rarrgsangan atrtigen yang

berasal

dari.

ku

r r

rarr/

a

tau zitl-zat y

alrg dit

ir

n

bul k

au

ny a.

2)

.'Pasif,

Antibodi

buatan

(dari

nranusiey'hewan)

yarrg

di-

suntikkan ke dalarrr tubuh kita.

b.

Macaut Vaksitt

(tt

=

Aktif

:

P

= Pasif)

l)

Toksoid:

-

Diptrteria (A-P)

Tetattus

(A-P,).

2)

Bakteria

akut

:

Pertusis

(A-P)

Plague

(A)

Cholera

(A)

3)

Ilakteria

kronis

:

Typtroid

(A)

TBC

(llCC

-A)

4)

Virus: -

Morbilli

(A-P)

Itabies

(A-p)

-

Polio (A)

Hepatiris

(A-P)

-

Yellow

lrever

(A)

Lrfluensa

(A)

Condorg (A-)

Rubella

(A-p)

Srnallpox

(A-P)

5)

Dibuat

dari telur

:

-

Morbilli

Yellow

fever

Gondorrg

lnflucrza

45

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 50/321

6) Mikro organisrne

hidup

(kontra

lrrdikasi

relatif

pada keha'

nrilan

:

_

Rubella

Morbilli/Rubeola

Polio

Ycllorv

Fever

Snrallpox

Ill asa

Inkubasi

Penyakit

lt{enular

Keracunarr

Nlu-

kauatt

a, StaphYlo

coccos.

b. Salrrrotrella

c.

llotulirtus

htflueltza

Pneunronia

bakte

riil

lrrpetigo

konta-

giosa

Antltrax

Discntri

ljusiler

Cholcra

Dptlrcria

l

-

6

jattt

6

-

48

jatrt

2

-

48

jutt

I-

3hari

l-

3hari

kurang

dari

5

hari.

I-

7hari

I

-

7

lrari

I-

5hari

2-

5 hari

Dari

petugas

penyiap

rtra-

kattalt.

Stadiurrr akut

Kontak

pertra.

pasilt

Korrtak

dari

pcnderita,

Teknik

kcber-

sihau.

s/d

lrasil

faeces

(-)

s/d hasiJ

facccs

(-)

Korrtak

pcruu-

pasail,

Arrtitoksirr

"Forrnali-n virus'

Toksoid/A

rrtitok-

sin.

46

Perryakit

.

Masa lnkubasi

lPlasi

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 51/321

2

J

4 5

9.

0.

I

l.

t2.

13.

14.

15.

l6

t7

l8

l9

20

2l

22

23

24

t5

Gouorrhoea

Pl

ague

Yellow

Fever

Dengue

Paratyphoid

Keratoconj

unc-

t

i.vit

is

Pertusis

Poliorniciitis

Typhoid

Fever

Morbilii

Typhus

Fever

Srrrallpox

Tet

anus

Malaria

Gondong

Sipilis

tlepatitis

lnt'ektiosa

3-

5hari

3

-

6

lrari

3-

6hari

3

-

15

hari

I

-

l0

hari

5-

Thari

5-

9hari

I

-

14

hari

7

-

l4hari

c)

-

14

ltari

6

-

l5

hari

12-21

har:

4-llhari

l0

-

l7

ltari

l2

-

16

ltari

lQ

-

90 hari

I

It5

-l5

hari

Kontak seksuali

Alak

s/d

pasiett sertr-

bult.

"Scre

ett"

"Scree

tt"

s/d

lacceslurine

rregatip

Arrak

sekoiah

2 nrilggu

perta-

ilra

s/

d

faecesi

urinc

negatip.

sid

5

hari

setc-

Iah

"rasl't".

Tirrdakan unti-

septik.

s1d

pengeiupav

atl

"Screett"

Sanrpai

kelenjar

norntal

Korrtak

seksuall

Auuk

Dis

rfcksi

lac-

ccs

3 rtritrggu.

"Forrttalilr

vac-

cine"

"Modivied

Virus'

Vaccitrc

Vaccine

Vaccirre

Iru

tttuttogiobu-

Iinc

Vacctne

Vaccirre

Toksoid

lrtntuttoglobu-

I

furc

47

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 52/321

;

:

t

)

o

o

.oo ?F

.aEE

;

a3

[

:o|--

5;iE

T

6

FT

:E r a

'->

2u,

E

tri>o

P

Sru

-

oE

o

:- o>

':33

€'6

d

=O

oI<<

tiii

qOrt

.i

g

ii

5;

€'i.e

Etr

.

qN

I

,_

o

oo

-X

:; 9

'z?

_*.9

i*

"*E"gi

;.4

.FF

-

l?;:iE

i iii*1*

s;,:

:

i1;

[

;"i;

-.

.i

otsd'

g

jI:

j:*

<

-uo-

IO

dcirr

IO

cici*

r

t

git*r

-

qjo*-

Eaasoo

e

'-t<taidoood-

=

asedoo

"-

i<<<'ciciooo(l

?Tecu

u

.93dto'ooorto'-

IO

dcj*-

 

icc

OO

@u

1

I<d<cicio6,6.1r

q]r

-

b

=o

=

inn

oo

-

d<<<djdi3oooUU

o.:

a

3

o

a

.

C

,

e

 

48

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 53/321

I

I

 

8

8

G'

 

I

m

3

o

8

6

v,

v,

tn

v,

v,

3

tfl

z

{

o

-t

{

c

UI

O

.11

|.

F

F

('

m

r,

m

3

tF

m

t

{

o

I

o

ihg

j,

"tt

r).- e

I

 o:

Ii

'

t

:

 rt

i.r i

-r);r-"1'

a-*'-

I*

t

ll

i

t

Ui

ii

rit

:i;

|33

T;X

rll

Fol

I

P6

t

33

l;

I'J

So

s;

r3

::

s

\o

I

Irl

it

,l

I

(^--

\

\

-t\

(

\

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 54/321

:.:3

i:i

c

'r:

.3-a$-q

 -. i-:

idFr.'d

r$lr

E

iiiii

;rii

iliii

{Eiiii

i3

s

E rr

'iitil

;;:

Eit

rlEsr,i

i

I

i'

,,-

i;

"

r

sgll€

,<'

?

&

4

l

z

sl

g

E

$

o

z

El

d

(t

ci

t

'

J

J]

a

r'r

t

I

a

I

t

E

t

t

_t

E

g

a

t

fl

 

3

I

o

$

r"

1

i,

A

:

A

I

I

t

(

I

t

t

n

:

A

:

I

t

I

2

{

t

,

t

-t

i

t

c

t

.*

t

x

.T

3

,d

{

z

{

A

I

I

I

;l

Ti

:x

il

:

ll

$t

 t

I

i

:

t

:

I

t

T

{'

6

I

c

t

J

v.

 

.t

'?

t

A

tj

 

a

c

t

,

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 55/321

BAB

M

AWAK

PESAWAT

Kesamaptaan

36.

Alkohol.

Alkoholisme

pada

penerbang

nrerupakan

salah

satu

alas'

an

untuk

diskualifikasi'

sama

halnya

dengan

keadaan

rasa

takut

ie.Uang.

Tetapi

diskualifikasi

ini

hanya

diberlakukan

pada

uji

kesehaian

awal

(untuk

calon)'

Bagi

penerbang

yang sudah

aktif'

alkoholisme

ditangani

secara

medis

apabila

ditemukan

adanya

kelainan

fisik

ataupun

labora'toris'

37.

Setelah

pemakaian

satu

dosis

tunggal

alkohol'

kadar

darah

ter'

tinggi

akan

tercapai

setelah

60-90

menit'

Jumlah

alkohol

yang

aimetauotisirsetiapsatuanwaktubervariasi,tetapirata.rataber-

kisar

antara

10_15

mg%

per

jam

atau

I

OZ

alkohol

murni

per

3

jam.

Peraturan

Angkatan

Udara

yang.berlaku

(AFM

60-61'

paia

5-la)

menyebuikan

"Seseorang

tidak

boleh

diijinkan/un-

iuk

bertindak

sebagai

awak

pesawat'

kalau

kondisi

fisiknya

didu-

ga

menurun dan

lkan

membahayakan keselamatan

terbang'

38.

Peraturan

FAA

mengatakan

balrwa

paling

sedikit

8

jam

setelah

minum

alkohol

yungit"khi"

seorang

baru

boleh

bertugas

sebagai

awak

Pebawat'

39.

Biarpun

berlainan

dari

satu

negara

dengan

negara

lain'

pada

--u'u.nya,,rrnbuk,'menuruthukumadatahkalaukadaralkolrol

darah

0,

lO-O,ZVo

(100-200

mg7')'

Kadar

Alkohol

pada

Bermacam'macam

minuman

keras

Kadar

etanol

pada

suhu

20o

adalah

0,7845

mgiml

atau

0,79

mg/ml.

lOZ=30mI.

I

sloki

=

lkOZ

=

45

ml'

a. I

katary.bir

(12

OZ)=

360

mL

pada

prosent

ue

3,ZVo

=

I

1'5

ml

=

9'l

gram alkohol'

pada

prosenta*

6Vo=

21,6

ml

=

17'l

gam

alkohol'

5l

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 56/321

b.

l4tirc

daryot

kado

12%

I

botol

=

415

qt=

25

0z

=

75

ml

-

90,0

ml'

atau

7l'l

gram alkohol.

]

k.[

lninu.

=

34

OZ

=

90-120

ml

=

10,8-14,4

ml

atau

8,5-11,4

gram

alkohol'

c.

Minunwn

lain

Gimlet

:

l/a

slokigin

(4570)

=

25,2

ml

atau

l9'9

alkohol'

Sour

:

l/c

sloki

whisken

(45Vo)

--

25,2

ml atau

19'9

gram

alkohol'

Standard

daiquri

:

l%

sloki

rum

(4Vo\

=

26,8

ml

atau

2l

'2

gram

alkohol.

Lolins

:

2

sloki

efi

@sVo)

=

40,0

ml

atau

32'O

gram al'

kohol.

Martini

:

/a

sloki

dry

Vermouth

(IgVo)

=

2,1

ml

atau

l'7

gram

alkohol,

l%

sloki

gn

@5V")

=

30,2 atau

23'9

gram

alkohol.

Martini

penuh

=

34,4

ml

atau27

,3

gram

alkohol'

0

02

ApPROtlraTE

tlnE

REqUIRED

FoR

ELlrl[Arloil

OF

ALCO}OL

FROi

VARIOUS

KITIOS

OF

ORINKS

olr

=

o

El

1

o

z7

I

52

b

6

8

lo

12

ll

16

ll,oURS

rO CLEAR

ALCoLH0L

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 57/321

tffrar

fil

cltcuurl*

rAss c

llqDot

ll offt$lr ttvfr

Ba

v(tlrr€

ldl

Cqcf

illatElL/

-Yalcr

(H.t|

Gr

13

llrr

mor

ol

obrolutr

olcchol

ir

givrr

bv

rht

Fid

ot

i'r"xdb

rirh

rtrr

a;ddfr r<ql'

o' c rnoiell li" pirill; vclvor

oad

bevrrcrr

49.

Keadaan

Klinis

Akibat

Alkohol

Menurut

Kadarnya

di

dalam Da-

rah.

-

too

i2'.

i2@

-

r5O

-

roo

=ro

60

-

..o

rf0

 20

-lO

=o

o

.-,

-2

:

t

trll(t'

G'

tco..l'{

53

t@3_

Itq

a/5al

€d,

looj

li

Il or

aCfa

CAI

lO{

aq

5d

r-\rre

I clrss

3{,

2q

JE68T

l{

a6

Kadar

dalam

darah

(%)

I

Urine

Keadaan Urnun.r

Keadaan

Klinis

2

3

4

0,01-0,05

(10-50

me%)

0.03-0,12

(30-120me%)

0,01*0.07

0.04-0.16

Masih

tampak

tingkah

laku

norrnal

Penderita

ke-

lihatan

gem-

bira.

Tak

nampak

ganggu-

an

yang

jeias,

tetapi

perubahan-perubah-

an

ringan

dapat terli-

hat dengan

test-test

khusus.

Euphoria ringan,

su-

ka

bergerak, banyak.

omong, rasa

percaya

diri meningkat,

per-

hatiar

menurun,

pe-

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 58/321

0,90-0,25

(90-2SOmeV")

0,18-0,30

(180-300ng%)

Fungsi

masih

belum

ter'

ganggu

Gangguan-gang'

guan

fungsi

tampak

jelas.

nilaian &

kontrol

di-

ri menurun,

hilang-

nya

efisiensi

pada

test-test

ketrampilan

yang

lebih

detail.

Emosi

tidak stabil

pengendalian

diri

berkurang,

hilangnya

penilaian-penilaian

kritis,

gangguan

ingatan

(Memory),

pengertian/respon

sensorik

menurun.

waktu

untuk

bereak-

si

memanjang,

inko-

ordinasi

otot-otot

skelet.

Disorientasi,

bingung

pusing,

gangguan

emosi

lebih

dalam

(takut,

marah,

sedih)

gangguan

sensasi

(di'

plopia),

gangguan

persepsi

(warna,

ben'

tuk,

gerak

&

dimen-

si),

menurunnYa

ke'

seimbangan.

inl<oor-

dinasi

otot-otol

ike'

let,

sempoYongan,

bicara

gagap/bicara

terus

menerus.

,12-O,34

0,24-0.41

54

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 59/321

0,37-0,54

0.47-0,6'7

0,27-OAO

Q70-aoome%)

0.35-0.50

0,45

-

(45oms%

-

)

Pasien

lemas

("Teler")

Menjurus

pada

kematian.

Apatis,

lamban,

menjurus kelumpuh-

an,

respon terhadap

rangsangan hampir

hilang,

inkoordinasi

otot-otot

yang

berat,

tak

mampu

berdiri

atau

berjalan.

mun-

tah.

inkontinensia

urine/alvi.

gangguan

kesadaran.

tidur atau

stupor.

Tidak

sadar,

coma'

anestesi,

reflek're-

flek

menurun

samPai

nrenghilang,

suhu

subnormal.

inkonti

nesia

urinae/alvi.

i

gangguan

sirkulasi

&

respirasi

kadang-ka-

dang

fatal.

Kematian

biasanYa

karena

kelumPuhan

fungsi

pernaPasan.

41.

Obat-obatan

dan Tups

Terbang.

Obat-obatan

yang

boleh

diguna-

kan

oleh

awak

pesawat tanpa

mempengaruhi

tugas

terbangnya,

adalah

:

a.

Aspbin

atau

Tylenol.

Dosis

yang diberikan

adalah

dosis

ren-

dah

untuk

mengatasi

keluhan

ringan

yang

sifatnya

sementa-

ra.

Pengobatan

ini

boleh

diberikan

apabila

tidak

ada

riwayal

gangf$an'

gastrointestinal,

dan

keadaan' keadaan

yang

55

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 60/321

melatarbelakanginya

tidak

menimbulkan

bahaya

bagi

tugas

1sr

hangnya.

b.

Dekongestan

tetes

hidung.

Pengobatan

ini diberikan

pada

pasien

dengan

keluhan

ringan

sumbatan

hidung,

tanpa

ada-

nya

gangguan

ventilasi

sinus

atau

ruang

telinga

tengah

secara

oLyektif

rnaupun

subjektif.

Preparat

yang digunakan

biasa-

nya

adalah

SYnePhrine.

42

Obat-obatan

yang

boleh

digunakan

setelah

melalui

proses

obser-

vasi

(rlinirnal

30

hari)

terdiri

dari l2

macam

obat. Selama

masa

observasi

awak

pesawat

tersebut

harus

di

"grounded"

sampai

permohonan

"waiver"

dikabulkan.

Obat-obat

tersebut

adalah

:

a.

b.

c.

d.

e.

Khlorotiazid/Hidrokhlorotiazid

untuk

pengobatan

hipertensi'

Triamterene

untuk

pengobatan

hipertensi.

Probenecid

untuk

pengobatan

GoutiHiperuricaemia.

Allpurinol

untuk

pengobatan

Gout/Hiperr'rricaemia.

Kombinasi

obat

pada

butir

a

dan

b,

a

dan

c

atau

a

dan

d.

Kombinasi

obat

ini

diberikan

bila

usaha

lain

termasuk

diet

43.

dan

kontrol

berat

badan

tidak

berhasil.

f.

Derivat

Epinerphrine.

tanpa

bahan

aktif

lainnya

untuk

pengobatan

glaukoma

secara

topikal.

g.

Synthroid/Desiccated

Thyroid

USP

untuk

pengobatan hi'

pofungsi thyroid/penekanan

fungsi

thyroid.

h. Tetrasiklin

dosis

rendah

untuk

pengobatan acne.

j.

Isoniazid

untuk

pengobatan

profilaksis

TBC

(Bukan

peng-

obatan

untuk

TBC

aktif).

k.

Asarn

Folat

untuk

pengobatan Sprue.

l. Kontrasepsi

or,al

(termasuk Estrogen

atau

Progestin

dalam

bentuk

obat tersendiri

ataupun

dalam

bentuk

kombinasi).

nl. Flunisolide

atau

Beclomethasone

atau Cromolyn

secara to-

pikal

untuk

pengobatan

rhinitis

alergi/non

alaergi/vasomotor.

Imunisasi

dan

Hiposensitisasi

hanya

di

"grounded"

sementara

apabila

timbul

reaksi alergik

atau

reaksi

tubuh lainnya.

Pengobat'

an

Penisilin

untuk

pencegahan

(pada

riwayat Rheumatic

fever)

harus

di

"grounded"

selama

masa

observasi

dan

boleh

terbang

kembali

setelah

"waiver"

dikabulkan.

56

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 61/321

Pengobatan

Penicilin

"long

acting"

untuk

pengobatan

penyakit

akut

harus

di "grounded"

sampai

proses penyakit

akutnya

dapat

diatasi

dan tidak ada

gejala

klinis;

44

Pengobatan

Stimulans

dan

Sedativa

untuk mengatasi

fatigue

harus

rtremenuhi

syarat-syarat

sebagai

berikut

:

a.

Persetujuan

dari

Komando

Atasan.

b.

Jenis

obat

sudah

disetujui Konlando

Atasan,

c.

Sebelum

pengobatan.

harus

dilakukan "ground

testing"

d.

Didahului

oleh

briefing

Flight

Surgeon

kepada awak

pesa-

wat.

e.

Membuat

laporan

lengkap

setelah

pengobatan

selesai.

45. Anti malaria.

Walaupulr

secara

teori

pemakaian

obat

malaria

dapat

rlenimbulkan

gangguan dalam

penerbangan

tetapi

pen.rakai-

an chloroquin

dan

primaquin

sudah

rnerupakan hal

yang

biasa

di

Asia

Tenggara.

Kombinasi chloroquin

dan

printaquin

sebagai

pengobatan

profilaksis

pada

awak

pesawat,

harus

terlebilt

dahulu

disetuiui

oleh

Komando

Atasan.

46iObat-obat

Anti

Mabuk.

Pada

situasi

tertentu

seperti yang

telah

diputuskan

oleh

Kontando

yang

berwenang.

obat-obat

anti

ma'

buk

dapat

digunakan

oleh

siswa

penerbang

dengan

persyaratan

yang

ketat.

Persyaratan

itu

terntasuk:

"ground

testing".

dan

pemberitahuan

kepada

instruktur

penerbang

bahwa siswa

pener-

bang

tersebut

ntenggunakan

obat

anti

mabuk.

Penggunaan obat

ini

hanya

untuk

jangka

pendek,

dan

bila

hal ini

tidak

berhasil

maka

siswa

penerbang tersebut

dikeluarkan dari

progrant

latih-

-

an

(lihat

bab

III

tentang

Mabuk

Gerakan).

47

Bent

Badan.

Periksa Tabel Standar

Fisik

dan Berat

Badan Ideal.

48. Gizi.

Prinsipnya

adalah

Diet Berirnbang

("Balanced

Diet")

:

a.

Kebutuhan

Kalori

Basal

= BB ideal

x

l0

calori/hari.

Misalnya

BB ideal

150

lbs, maka

ke,rutuhan

kalori

basal

adalah

1500

calori

per

hari.

Kemudian

perlu penyesuaian

jumlah

kalori

berdasarkan

faktor

usia danjenis

kegiatan.

b.

Kartohidrat

=

I

gram/BB

(dlm

lb).

Jadi

untuk

BB

l50lbs,

57

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 62/321

d.

Karbohidrat

yang

dibutuhkan

adalah

600

calori

per

hari

(untuk rnencegah

ketomuria).

Protein

minimum =t/z

Srarn/bb

(dlm

lb)'

Lenrak

=

iumlah

kalori

total

-

jumlah

kalori

(KM +

Protein)'

Sebaiknya

jenis

lentak

yang

dipilih

adalah

"unsaturated

fat"

(

lernak

tunrbuh'tunrbuhan).

Nilai

Konversi

:

1)

Lemak=9

calori/gram.

2)

Alkohol

=

7 calori/gram.

3)

Protein

=

4

calori/gram.

4)

Karbohidrat

=4

kalori/gram'

Fatigue

(Kelelahan)

a.

Kelelahan

terbang

adalah

penurunan

ketrarnpilan

yang dise'

babkan

oleh

penggunaan

ketrarnpilan

tersebut

yang

terlalu

latrta

dan berulang-ulang,

sehingga

nrengakibatkan

gangguan

fisik.

fisiologis

dan

Psikis.

b.

Operasi

Militer

rnenlpunyai

ciri

khas

yaitu

tugas yang terus

menerus.

nlenuntut

kondisi

fisik.

kewaspadaan

yang

terus

nrenerus.

dan

senrua

itu

dapat

menjurus

kepada

kelelahan'

Dokter

penerbangan

menlegang

peranan

yang

sangat

pen-

ting

dalarn

rnenunjang

para petugas

staf

operasional'

dalam

menangani

nlasalah-masalah

yang

berkaitan

dengan

kele-

lahan

terbang

ini.

c'Masalalrkclelahaniniterbagimenjadi3jenisyaitukelelah.

an

akut.

kelalahan

kronis

dan

kelelahan

operasional'

Kelelalahankronissebagianbesardisebabkanolelrfaktor

psikogenik.

yaitu

antara

lain

akumulasi

dari

kebosanan

atau

iegeliiahan.

Jenis

ini

perlu

penanganan

rnedik

atau

psikiatrik'

dan

istirahat

fisik tidak

selalu

diperlukan'

Kelelahan

akut

sebagai

akibat

suatu

kerja

yang

singkat

tetapi

sangat

ntelelahkan,

sehingga

rnenimbulkan

gangguan

pada

otot-otot.

tstirahat

fsik

sangat

ntenolong

untuk

mengatasi

keadaan

ini'

Kelelahan

operasional

("task

induced

fatigue")

adalah

dise'

49.

58

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 63/321

baokarr

oleh

beban

tugas

yang

memakan

waktu

lama

atau

sangat

melelahkan.

Jenis

ini

sangat sering

dijumpai

pada

operasi-operasi

militer,

yang

selain

membutuhkan

waktu

berhari-hari

juga

sangat

melelahkan.

Efisiensi

fisik/psikis

menurun

sebagai

akibat

faktor-faktor

fisiologis

maupun

psikologis.

Kurangnya

waktu

tidur

merupakan

salah satu

faktor

penting

dalam

menimbulkan

kelelahan

operasional ini.

d.

Acute

Fatigue.

1)

Faktor.

a)

Misi tunggal

yang

lama.

b)

Sebelumnya

tidak

cukup istirahat.

c) Kondisi

fisik

yang

jelek.

d)

Persiapan ernosi

yang

tidak

baik.

e)

Terlampau

banyaknya

stres

terbang.

2)

Geiak

a)

Kelelahan

mental & fisik.

b)

Ketrampilanberkurang.

c) Kesalahan

menganalisa

waktu.

d) Kemauan berprestasi

berkurang.

'

e) Kemunduran

daya ingat.

3)

Pengobatan.

a)

Membatasi

tugas

awak

Pesawat.

b)

Menjaga

kondisi

fisik

mental

yang

prima.

c)

Kegiatan

survaillance

oleh Flight

Surgeon.

c.

Operusiorul

Fatiwte.

l)

Faktor

Yang

berPengaruh.

a)

Masa

istirahat

yang kurang

diantara

jam-jam pener'

bangan.

b)

Suasana

penerbangan

yang

membosankan

dan

me-

neggangkan

secara

berulang-ulang.

c)

Sikap

pilot

terhadap

kegiatan

penerbangan.

I

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 64/321

d)

Fasilitas

istirahat

(lingftungan

yang buruk'

adanya

tugas

lain).

e)

Kondisi

fisik.

Geiala

a)

Kelelahan

fisik

&

mental'

b)

DePresi,

hilangnYa

rasa

humor'

c)

Rasa

takut.

d)

Minum

alkohol

meningkat'

e)

Mudah

tersinggung'

,t

Timbulnya

keluhan-keluhan

medik

yang

ringan

dan

tak

nYata.

g)

Meningtainya

kecenderungan

kecelakaan

(kelalaian'

masa

bodoh,

dll)

h)

Selera

makan

menurun

& berkurangnya

Berat

Badan'

Pengobatan

:

a)

Mengembangkan

pembatasan

masa

tugas'

b)

Fasiiitas

rekreasi

&

istirahat

yang

memadai'

.j

"Survaillance"

dan

"Support"

oleh

Flight

Surgeon'

d)

Fisik

&

mental

Yang

baik'

Disorientasi

TemPat

50.

Definisi.

Berkurangnya

kemampuan

seseorang

untuk

menentu'

kan

posisinya

terhadap

permukaan

bumi'

51.

Fisiologi.

Tubuh

memiliki

3

macam

organ

pengatur

keseimbang-

an

yaitu

:

s.

Mata.

b.

Alat'alat

vestibuler

(telinga

dalam)'

c,

Alat

ProPriosePtif.

Dalam

penerbangan

hanya

mata

yang dapat

diandalkan

-dalam

menerima/menilai

rangsang

sensor'

baik

dalam

kaitannya

dengan

permukaan

bumi,

pesawat

udara

lain'

-maupun

instrument'

Sis'

iim

vestibuler

dan

llat

proprioseptil

kurang

dapat

dipercaya'

2)

3)

60

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 65/321

52.

Bahaya.

Penampilan

yang

tidak

seperti

biasanya

dan keadaan'

keadaan

yang

tak

terkendali,

dapat

ditimbulkan

oleh

karena

gangguan

orientasi

pada diri

pilot.

Banyak

kecelakaan

yang

fatal

karena

hal ini.

53.

Kejadian.

Paling sering

terjadi

pada

saat cakrawala

tidak

terang

(misalnya cuaca

buruk

kegelapan

malam) dan instrumen

yang

tidak

berfungsi.

Hal-hal

yang

sering

berkaitan adalah

:

kurangnya

pengalaman,

kurang

terlatih

dalarlt

terbang

instrumen,

pesawat dengan

pener'

bang

tunggal,

suatu

perubahan

dari

penerbangan visual

ke

pener-

bangan

instrumen

yang

berganti-ganti'

54.

Macam

disorientasi

temPat

a.

Leans

Benluk

yang

paling

sering

dilaporkan,

sebagai

hasil

dari

gerak roll

yang

tidak

disadari.

b.

Illusi

somatogiral

(Somatogyral

lllusion).

Sensasi berputar

ke

arah

yang

berbeda

dari

gerak yang

sebenarnya

terjadi.

Contoh

:

graveyard

spin

&

graveyard

spiral.

c.

Itlusi Okulogiral (Oculogyral

lllusion).

Gerakan benda-benda

yang dilihat seperti

misalnya

panel

instrumen.

Terjadi

sebagai

hasil

dai rangsangan

pada

kanalis semi sirkularis.

d.

Efek

dan

llusi

Coiolis.

Terjadinya bila seseorang

menggerak-

kan

kepala

melintas arah

gerak

rotasi

yang

terjadi

pada

pe-

sawdt

yang dalam

keadaan

rotasi. Ilusi

ini

dianggap

yang

pa'

ling

fatal

karena

umumnya

terjadi

selama

penerbangan

tnen-

jelang

mendarat

tatkala

ketinggian

berkurang

dengan

cepat

ian

Aiperlutcan

berbagai

prosedur

yang harus

diselesaikan

dalam

kokPit

Pada

saat

itu'

e.

Ilusi

Sonwtografis.

Disebabkan

oleh

stimulasi

pada

organ

otolit

dan

ntengltasilkan

persepsi

gerak

condong

kebelakang

'terhadap

sumbu

vertikal.

Seringkali nrenyebabkan

kecclakaan

fatal.

Tgrjadinya

segera

setelah

take

off

atau

ketikamendarat,

tatkala

pilot

menggunakan

tenaga

penuh

sohingga

ia terdorong

kebelakang

di

tenrpat

duduknya.

Bila

vektor

kebelakang

6l

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 66/321

55.

f.

bergabung

dengan'

vektor

kebawah karena

gaya

berat,

pil'

ot

menduga

bahwa

terjadi

gerak

condong

ke

belakang

(seolalr-olah

menanjak)

maka

ia

melakukan

gerak

turun

('dive")

untuk

mengoreksi

persepsinya

uengan kekuatan

penuh

sehingga. pesawat

me.nungkik,

dan

hancur

bebera

pa

mil

dari ujung

"runway".

"Visual

Autokinesis".

Ilusi

gerak pada

fisik

cahaya

yang

kecil

dan

diam bila

dipandang

dalam

kegelapan selama

beberapa

detik.

"Circular vection" dan

'Linear

vection".

Timbul

pada

waktu

melihat

gerakan

benda

dari

arah

perifer

ke daerah

pandangan,

sehingga

menimbulkan

rasa

berputar

(circular

vection)

atau

rasa

bergerak

secara

linear

(linearvection).

Giant

Hand. Terjadi

pada

saat

pilot

menyadari adanya disori-

entasi,

tetapi

pada

waktu

akan

mengendalikan

pesawat ke

satu

arah

maka terasa seolah-olah

ada

sesuatu'kekuatan

besar

yang

melawannya

ke arah

yang

berlawanatt.

Tindakan.

a.

Kewospadaan

untuk

memghadapinla

bila hal

tersebut

teriadi

b. Mata

merupa.kansatu-satunya

alat oientasi

yang

dapat

di'

percaya"

c.

Latih

ketrampilan

terbang

instrumen.

Mabuk Gerflkan

('Motion

Sickness")

"

.i

56.

Pengertian.

Mabuk

gerakan

adalah

suatu kumpulan

gejala

yang

terdiri

dari lemas,

pucat,

keringat

dingin.

menguap.

sakit

kepala,

daya

pikir

menurun.

nausea

dan muntah

sebagai

reaksi terhadap

rangsangan

gerak

yang

belum terbiasa.

57.

Etiologi. Motion

Sickness

banyak terjadi

karena

kondisi faktor

Psikogenik

dan

Vestibulogenik.

Bila faktor

vestibulogenik

domi-

nan,

gejala

ini sering

timbul

pada

cuaca

jelek

atau

ketika

mela-

kukan

menuver tajam

atau

akrobatik.

Biasanya

gejala

menghilang

dengan

cepat

setelah

mendarat.

Bila

faktor

Psikogenik dominan,

62

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 67/321

seseorang

dapat menjadi

sakit

meskipun dalanr

keadaan cuaca

baik

atau bahkan sebelum

pesawat

take

off.

Gejala-gejala

yang

diderita dapat berlanjut setelah

penerbangan

selesai. Pada umurn-

nya

bila

faktor

vestibulogenik

atau

faktor

gerak

yang

dominan.

adaptasi

dapat

terjadi

bila

pengalaman

terbang

bertambah.

Sedang

pada

faktor

psikogenik

lebih

sering

tidak tercapai

adap-

tasi.

Faktor

emosi

amat

penting

dalam

terjadinya rnabuk

udara.

Stinrulasi

psikis

dapat dihubungkan

dengan

rasa

takut

terbang.

Kecemasan

untuk

terbang

rnemudahkan

menderita

mabuk

udara.

Pada

calon/siswa

penerbang

motivasi

yang

kuat

dapat mengurangi

kemungkinan

terkena

"nrotion

sickness".

Ini

adalah hasil

represi

sentral atau

inhibisi

susunan saraf

pusat.

Pada orang

yang

sibuk

dalam

kegiatan terbangnya maka

ia

tidak mudah

terkena kelain-

an ini.

58.

Tindakan.

a.

Penyesuoian

ingan dapat

dengan

:

I

)

Makan

sedikit.

2)

Makanan rendah

lenrak

I

jarl

sebelum terbang.

3) Makan

permen

nrenthol.

4)

Memelihara

agar

kokpit

dingin.

5)

Menghirup 01

t00Vc.

6)

Melihat ke dilam/keluar kokpit

(dipilih

rnana

yang

lebih

meringankan).

7) Terbang

"straight

&

level"

secara

halus.

b. Penerbang yang

memerlukan

pengobatan

anti

mabuk

har.us

didiskualilikasi.

Awak

pesawat

laurnya

boleh memperguna-

kan

obat

anti

mabuk

bila

memang

tidak

ada

awak

pesawat

lainnya

yang

nrempunyai

kualifikasi

sama.

Siswa

penerbang

hanya boleh

menggunakan obat

anti

mabuk

sebanyak 5

kali

dan kepada

instrukturnya

disarankan agar siswa

tersebut

se-

lalu terbang berdua.

c

Obat

uti

mabuk

yang

terbaik adalah

kombinasi

parasim-

patolitik

dan simpatomimetik

yaitu

Phenergan

25

mg

dan

Ephedrin

25

mg I

jam

sebelum terbang.

Obat

lainnya

adalah

63

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 68/321

Dexedrine

5

mg

dan Scopolamine

0

5 mg,

%

jam

sebelum

terbang.

Transderm

yang mengandung

Scopolamine

0,5

mg

dapat

di

berikan

secara

"post

auriiular

patch'

.

tetapi

harus

hati

hati

agar

obat ini

tidak

mengenai

mata.

d.

Teknik

relaksasi,

yang

mengikut

sertakan

tindakan

desen-

srtisasi

"bioieedback".

"mental

lmagery"

dan

pengendalian

pernafasan.

59.

Pertimbangan

AdminisEatif.

Pada

penerbang

yang

sudah

aktif,

rnabuk

gerakan/mabuk

udara

tidak

perlu

di

"grounded",

kecuali

bila

ditemukan

adanya

kelainan

organik atau

psikatrik

Apabila

rnabuk

tlclara

ini

bersifat

kronis

dan

cukup berat

sehingga

meng'

ganggu tugas

terbangnya,

maka

penerbang

ini

dapat

diajukan

ke

Baclan

Penilaian

Penerbangan

("Flying

Evaluation

Board'.)

dan

bila

perlu dapat

dipindahkan

tugas

terbangnya

ke

pesawat lain

yang

tidak

terlaiu

menirnbulkan

rangsang

gerak.

Pada

siswa

penerbang,

ntabuk

r.rclara

yang kronis

dan

cukup berat

sehingga

menganggu

tugas

terbang

halus

dicliskualifikasi

Hipoksia

50.

Pengertian.

Hipoksia

adalah

kekurangan

oksigen

pada

jaringan

yang nrenimbulkan

gangguan

lungsi.

Biasanya

pada keadaan

lsti

rahat

tingkat

kejenuhan

oksigen

dalam

darah arteri

adalah

hanlpir

100%.

sedangkan

dalam

darah

vena adalahT5%'

61.

Jenis

Hipoksia.

a.

Hipoksik

hipoksia.

Berkurangnya

kadar oksigen

02

dalanr

udara

yang onlsap.

atau

gangguan

pada proses difusi

ntent-

bran

alveoli

sehingga

kadar

0"

pada darah

arteri

menjadi

menurun'

b.

Hipenik

hipoksid.

Kapasitas

angkut

01 dari

darah

menurun

mlsalnya

pada

anenria

dan

keracunan

CO'

c.

Stagnan

hipoksia.

Keadaan

sirkulasi

darah

yang

abnormal'

misalnya

pada keadaan

"cardiac out

pl-lt"

yang

menurun

dan,

64

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 69/321

"venous pooling"

akibat

gaya

G.

d.

Histotoksik

hipoksin.

Terjadi

bila

pernafasan

sel mengalami

gangguan

sehingga

jaringan

tidak

dapat menggunakan 01

yang

ada.

Misalnya

pada

keracunan

alkohol

dan

sianidi

62.

Efek

Fisiologis

Hipoksia.

a.

Tahap

Indiferen. Gangguan

hanya

pada

adaptasi

gelap yang

terjadi

pada

t

5 000

kaki.

b.

Tahap

Kompensasi.

Hipoksia

yang

terjadi

masih

dapat di-

kompensasi

secara

fisiologis,

yaitu

dengan

cara

meningkat-

kan

dalarn/frekuensi

pernafasan. denyut

nadi.

tekanan

da-

rah sistolik

dan

"cardiac

out

put".

c.

Tahap

Gangguan.

Kompeusasi

fisioligis tidak

berhasil

lnenga-

tasi

pengaruh hipoksia. sehingga

timbul

gejala'gejala

klinis.

d.

Tahap

Kritis.

Koinpensasi

fisiologis

tidak

berhasil

mentperta-

hankan

oksigenisasi.

sehingga

terjadi

hilangnya

kesadaran.

63.

Gejala4ejala.

a.

Perasaan

aneh atau

pusing.

b.

Euphoria.

sikap

dan

psikhis

yang

tidak

menentu.

c.

Gangguan

penglihatm

(hilangnya penglihatan

tepi,

suram,

kobur dan

berkurangnya

penglihatan

malant).

Respons

yang

berkurang

pada

komunikasi

verbal

Pelury

dut

bertindak

masa

bodolt

Kesuliton

mengontrol

pesawat

terbang.

Sakit

kepala

dan

mual,

(hipoksia

ringan).

Hilang

kesadaran,

(bila

hipoksia

berat).

64.

Timbulnya

Gejala

tergantung

pada :

a. Ketingian

absolut.

b.

KecePatut

ruk

Loranya

di

ketittggiot

tersebut.

Sulut

udara

luar.

Aktifr.tas

fislP*

Falaor

Individwl:

"inlurent

tobnnce",

kesamaptaan

jasma'

ni

ketahanan

mental

dan aklimatisasi.

d.

e.

f.

o

b'

h.

c.

d.

e

f.

65

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 70/321

Stages

of

Hypoxia

ALTTTUDE

BR€ATHINC

Ifl' PERCENl

OIYCEN

FL

415

ro FL

i4t

FL

J4E

Io FI. J55

F -

ja

rc

FL

j?.

i

\RTERIAL

ir ii;

80 ro 55

Totd

Oryt.n

R.q{r.6.nr

(%)

oxycEN

I

sATUR^TtoN

I

runcerr j

ConFcnnrcr

3a

LF.l

to

10,000

F6'

(J,(Xt

m;

lo.dll

ro

lJ.flIl

F€l

tJ.Oat

ro

r,5tl

o)

l5-CtD

Fd

(4,57:

m)

b

FL:d'

FL:m

ro

FL:]O

Times

of

Ucful

Consciousness

FL

IEO

FL

:50

FL:M

FL

J(x'

FL

]JO

FL

4M

FL

C]O

FL

JoO.id rbE

:O

rd

10

Vinut6

l0

Mrnot.t

J

to

i

Minur€r

:.5

to J Mrnurct

I

to: Yinuta

0.5 ro I Mioutc

|

5

ro

:O

S@ndt

I

to l:

gcondt

9to

l:

S.(ondt

Oxygen

Requinmen*

at

Altitude

S..

Ld.l

i.0OO

F.d

I

1.5:a

nr

lo.Clxl

F€r

tJ.fit

d)

:l-000

Fcd

ta.5t-' or

:60

6l:

5l:

i:9

:t:

::5

Itt

I

FL:M

I

FL:5O

]

FL

l0o

I

ILJ4U

66

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 71/321

65.

Waktu

Sadar Efektif

(Time

of

Useful

Conscioussness/T.U.C.).

Adalah

jangka

waktu

yang

dimulai

pada

saat

seseorang rnasuk

pada

kondisi

kekurangan

02

sarnpai dengan

saat

bersangkutan

tidak lagi

mampu

untuk:

b-erorientasi,

berkonsentrasi.

waspada

dengan

sadar dan

bersikap/perilaku

yang

efektif

baik

secara

rnen-

tal nraupun f,isik.

a.

TUC

pila43.000

kaki

bila

bernafas

biasa

adalah

l3--15

tie-

tik.

Pada ketinggian

53.000 kaki

bila

bernafas

l0O%

02TUC

ini

juga

berkisar

antara

l3-15

detik.

b.

TUC

yang

sangat

pendek

padu

"Rapid

Decompression'

rne-

rupakan

suatu

akibat dari

mengalirnya

0,

dari

darah/paru

ke

udara

luar.

Oleh karena itu TUC

akibat

gEngguan

"supply"

02

(rnisainya

pipa

O2

terlepas)

akan lebilr panjang

bila diban

dingkan dengan

TUC

pada

"Rapid

Deconrpression".

66

Sianosis. Merupakan

salah

satu tanda hipoksia yang

klasik

tetapi

dapat

pula

akibat kelainan pignlen

dalarn

darah.

Ada

dua

jenis

sianosis

yaitu

:

a

Sianosis

Peifer.

Hanya tarnpak

pada

extrcnritas.

saturasi

0,

dalanr clarah rnasih

norrnal

b.

Sianosis Surtral.

Tantpak

pada

extrenritas.

bibir

dan

selaput

lendir. Disebabkan oleh

saturasi

0"

dalanr

darah nrenurun

Sianosis tergantung

pada

konsentrasi

absolut dari Hb yaug

tere-

duksi

dan

sianosis akan

rnulai

tarnpak

bila konsentrasi

Hb

yang

tereduksi+5gram%.

67.

Penyebab

l{ipoksia

dalam Penerbangan.

a.

Penggunaan

0,

Wng

tidak

benqr.

l)

02 regulator pada

posisi

yang

salah.

:)

Tidak dilakukan

"inflight

0"

check".

3)

dan

lainlain.

b.

lfenghirup

gas

CO.

c.

Ganguan

pada

tekanan

kabin

67

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 72/321

a0

t0,0

rr.-i}.

t

I

Z

t

e

I

r.0r-tr--

.0

llc

a.o

r

.rao..

to.

D.or

Tti-

ts

r0i

llo--

,40

to

l5.0

n

l 9-

m

o50l0l0

rilt llf colscnsrtsS

(stcoll0l,

r

dllllctr

.

l0I

(rrrr,i

rl

F[tr]

t.u(

lrr,{

*adntats

lrs

ao.m

I

I

I

xltt

'

l{

trilhot

{nril

4drl

,l

.ld &)

C

lltsoi .ad Corrill

.

'.rh'nl

lrpd

6(0t9tr1t0

h6

10.00

f

I

tlil

cl Con..lcurnrrr

Wlth

Vorylng

lyprr

ol trpcrurr

or Hlgh

Allhvd'

.Feor.r^tt

^Llruff

aa{^rir{

^ra

IrF@s^t6o,

tettr

 $se

^attar^

olYer

laEq

lF

iJ

Hubungan

antara

saturasi

02

dalam

darah arteri,

tekanan

02

dan

gejala

[ripoksia.

a

t

o

3

a

o

-

5t

a

z

o

2

0

-a

<:

.€

o

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 73/321

58.

Pencegahan

a.

b.

c.

d.

e.

-

Pengenalan

geiala

secara

dini.

Pengunaan

0.

secara

baik dot

benar,

kmelihaman

operalatan

0,

secara

ceftnat.

Pemerksaan

02lug

cenVwt

sebelum

terbang.

Menunhi

ketentuan

pengunaan 0,

Hiperentilasi

69.

Pengertian.

Pernapasan

paru yang melebihi dari kebutuhan me-

tabolik.

70.

Fisiotogi.

Pernapasan

yang

berlebihan

ini

baik frekuensi

maupun

kedalamannya

mengakibatkan

pengeluaran

CO1

yang

berlebih-

an.

CO2

ditransportasi

dalam darah

dalam

bentul

gas yang

larut,

asam

karbonat

dan

asam

bikarbonat.

Pengeluaran

CO2

YanB

ber-

lebihan

berarti

berkurangnya

komponen

asam

dalam

darah,

sehingga

terjadi

alkalosis.

dan

pergeseran

kurva

disosiasi 02

ke

kiri.

Juga terjadi

vasokonstriksi

serebral, sehingga

menimbul-

kan

penurunan aliran

darah ke

otak

(kadang-kadang

sampaiT5%\.

Akibatnya

terjadi hipoksia

serebral

pada

tingkat

sel

dan

timbullah

gejala

mental

yang tidak

dapat

dibedakan

dengan

gejala

mental

akibat

hiperventilasi

71.

Kejadian.

Biasanya

terjadi

sebagai

akibat

dari kecemasan selama

terbang,

misalnya:

terbang

instrumen,

mendarat dalam "visibili-

ty"

yang

rendah

dan terbang

formasi.

Hal

inibanyakterjadipada

latihan

penerbangan.

Pernapasan

bertekanan

dan

obstruksi

per'

napasan

pada

masker

02

merupakan

faktor

predisposisi

untuk

terjadinya

Hiperventilasi.

72.

Gejala.

a

Pusingrpenurunon

kewaspdaat

berkeringat, bibir/jari

kesemutan

dan

konsentrasi

yang

berkurang

b.

.

Pemapasut

ceryt

atau

hmbat

dwt

dalam,

i.

Daya

tahu

terhadoP G

berkurang'

69

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 74/321

d.

Keadaan

tidak

membaik

meskipun

bernafas

dengan

0,

100%.

73.

Tindakan.

a.

Waspada

terhadap

tanda/gejala

hiperventilasi.

b.

Ingat

bahwa

gejala

mental pada

hipoksia

dan

pada

hiperven-

tilasi

adalah

sama.

c.

Kendalikan

kecepatan

pernapasan.

EalqO

^rvtq{

vattt(^rbr

rrrx@r&rqGi^Ni

I

t

atutq

n.rvaq^a

r.o

l'

I

rautfi

fi

^rf

tM(

'co,

|

-

^tra 66

 

_0*rt&Orr

trcagva

r(rnrtq

t co- | I

,Brrs3

.

I I

...."-.

r--

I

'"'??i,:.ffi;:l:i**

,,Jfi*g.^.

I

,m,reilini

ca.aa.^(

.r&xriy's

I

Friuc

r 3.

Err6r

o, Hvp.rr.atl.rion

Penyakit

Dekompresi

74.

Pengertian.

Gejala yang

timbul

sebagai

akibat

dari

penguapan

gas

atau

pengembangan

gas

dalant

rongga

tubuh, pada

waktu

tekanan

udara

luar

menurun (misalnya

waktu

naik

ke

ketinggian).

a.

Tiapped

Gas.

Mengikuti

hukum

Boyle,

pengembangan

gas

dalanr

rongga

tubuh,

semakin

naik

akan

menimbulkan

rasa

sakit.

l)

Sakit pada

tractus

intestinal,

akibat gas

dalam

saluran

pencernaan.

?

Aerotitis

media, pengembangan

udara

di

telinga

tengah.

3)

Aerosinusitis,

pengembangan

udara

dalam

sinus.

4)

Aerirdontalgia,

disebabkan

oleh

pengembangan

gas

di

bawah

tamba,la'n

gigi

yang

tidak

sempurna.

I

woGr@s

70

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 75/321

b.

Pengnpan

Gas.

Terutama

gas

Nitrogen,

jumlah

yang

larut

dalam

cairan

berbanding

lurus

dengan

tekanan

gasdi

fermu-

kaan

cairan

(mengikuti

hukum

Henry).

l) Bends

:

nyeri pada

sendi.

2) Kelainan

kulit

:

gatal

dan

merah.

3)

Chokes :

batuk-batuk

pendek

yang

sering

disebabkan

oleh

emphysema

submucosa

trachea

dan

bronchi

akibat

penurunan

tekanan

udara

luar,

4)

Kelainan saraf

:

tanda-tandanya

misalnya

diplopia,

hi-

langnya

penglihatan,

parestesi,

kelemahan

sistim

moto-

rik,

hilangnya

kesadaran.

penderita

kelainan

saraf

pada

penyakit

Dekompresi

dapat

disembuhkan

dengan

cara

dikembalikan

pada

,'ground

level",

tetapi

seringkali

beberapa

jam

kemudian

shock

sehingga

perlu

pengobat_

an dalam

"hyperbaric

chamber,..

c.

Emboli

Udara.

penyakit

ditimbulkan

oleh

masuknya

emUoii

udara

ke

dalam sistim

sirkulasi

darah.

Ernboli

udara

dapat

berasal

dari

barotrauma

paru.

Gangguan

barotrauma

paru

dengan

emboli

udara

sekunder

sangat

jarang

terjadi

di

ruang

angkasa,

tetapi lebih

sering

terjadi di

bawah

laut.

Seringkali

emboli

udara

menimbulkan

akibat

pada

sirkulasi

otak,

dimana

umumnya

menyebabkan

gangguan

saraf

yang

tiba{iba

dan

dramatis,

dan

seringkali

dihubungkan

dengan

hi-

langnya

kesadaran yang

mendadak.

Penyebab

dan

patolniologi

emboli

udara

serta

manifestasinya

pada

penyakit

Dekompresi

seringkali

masih

membingungkan.

d. Penyakit

Dekompresi

akibat

ketinggian

dapat

dibagi

menjadi

dua

jenis

yaitu

Minor

dan

Mayor.

1)

Minor

(tipe

l)

:

-

Kelainan

kulit.

Nyeri

pada

sendi

(Bends).

2)

Mayor

(tipe

II)

:-

Gangguan

paru

(chokes).

Kelainan

saraf

(lslhuyung-huyung).

Kolaps

vasomotor.

7t

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 76/321

e.

Bintik-bintik

pada

kulit

dengan

atau

tanpa

cyanosis

dapat

terjadi

sebagai

kelainan

dari

tipe II.

Gejala

ini

menimbulkan

prognosa

yang

serius

dan mungkin

rrerupakan

tanda

akan

terjadi

vasomotor

yang kolaps'

Faktor

Risiko.

Beberapa

hal

yang

merupakan

faktor

risiko

terjadi

penyakit

Dekompresi

adalah:

ketinggiaq'

lamanya

beiada

di

ketinggian,

usia lanjut,

gentuk' suhu

rendah'

kegi-

atan

fisik

di

ketinggian dan kegiatan menyelam yang dilan-

jutkan

dengan

terbang.

Pencegahon

l)

Mempertahankan

berat

badan

yang

ideal

dan

tingkat

ke'

samaPtaan

jasmani

Yang

tinggi'

2)

Denitrogenisasi.

yaitu

n.rengisap

O210Wo

di

darat

selama

t

5

menlr

sebelum

terbang

(dapa-t

menurunkan

jumlah

penderita

bends

dan cho]<es

pada

ketinggian

38'000

kaki

sebanyak

5ffl.).

Pengobatan

1)

Masker

dengan

02100%'

2)

Segera

nrendarat.

3)

Posisi

terlentang.

4)

Lakukan

tindakan

medik

sesuai

prosedur'

Konstltasi.

Apabila

diperlukan

pengobatan

hiperbarik

maka

perlu diperhatikan

hal'hal

sebagai

berikut

:

1)

Disiapkan

anamnesa

&

pemeriksaan

fisik'

biasanya

me'

liputi

pula

pemeriksaan

saraf

(saraf otak,

fungsi sensorik

&

motorik.

lapang

pandang,

fungsi cerebellum)'

2)

Mengatur

transportasi

pasien

ke

fasilitas

'niedik

yang

terbaik.

3)

Selama

transportasi,

semua

pasien

harus

diberikan.

0,

lOMo

dan

cairan

infus.

Apabila

diangkut melalui

udara

maka

tekanan

kabin

harus

sama

dengan

tekanan

di

"sea

level".

f.

h.

72

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 77/321

BAGAN

PERI1OLONGAN PASIEN

DEKOMPRESI

Nycri

padtr

benrs

penderire

yans

Tff.[tH.:'f"

tipe

I tcny. Dckompresi

-scdang

dievrluesi-1ip6

lt

psny.

Dskom

prcri

Gcjala

awal

pc

ny

rkit

I

GcJalo

rwrlparln

kctlnjglan

I

I

Pcndcrita

nrenurut

pcrjalanan

penyakitnya

_Cejab

rwrl

Scgcrr

ledhkan

Irt

nsporl

kc

tomprc l

ch mbcr

adr ground

lcvcl

llmtrul

gcjab

kvcl

-----:-

I

Gejale terlihat

iela

l?lil. nrc-

nu

nggu

transport

tidrk

ada

hndr.tanda

pcny.

Dckonrp.

tipe

ll

llrnbul

nycrl

rtru

landr-trnda

pcny.

llpc

ll

pcny.

IrskomP.

....*-.

"=---

lgbscnrrl

smbll

I

-

vgne mcnclaD-l

iinfr"

gtorni

lmcnunS'gu

l.nsporl

tlmbul gdrh

- r ltncmrll+

pcngrn3h

u

tr

n

timbul gcjala

-

atau

nycrl

J

lipc

Il Pcny.

Dcl*onrprcsi

Ccjala rnenghilang

waktlt

turun

rlari

ketinggian

I

I

I

I

I

I

t

I Obsuvrsi sclanre I

I

ri.-

|

I

tidok

adn

trndr

itiu

gcjalr

peny.

DckomPresl.

-

Nycrl

?3

Rcmbrllkrn

kc

tcn.

pal

tuees

fldrk

bolch.tqb.n

.

otru

olrh

r .

Sannkrn

ccpat

kcm.

ball bib tinrbul

ny€rl

lidnk

ny$l

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 78/321

GANCCUAN

TELINCA

PADA

PERUBAHAN

TEKANAN

ATMOSFIR

Ketinggian(mmHg)

Gejala

Penurunan

(mmHg)

0

Pendengaran

normal

0

+

3

-

5

Rasa

Penuh

di telinga

--

3

-

5

telinga

terasa

Penuh

sekali,

Pendengaran

kurang'

+

15

-

30

Rasa

penuh

&

tidak

enak

-

15

-

30

di telinga,

bertambah,

tinitus.

UmumnYa

telinga

tersumbat

oleh

udara

dalam

telinga

tengah

Bila

telinga

dibersihkan

gejala

itu

hilang'

+

30

Makin nyeri,

tinitus

serta -

30

-

60

Pusing

nYeri

Yang

hebat

dan

-

60

-

80

menjalar,

Pusing

dan

mual'

-

100

PenYembuhan

Yang

terjadi

dengan

sendirinYa

sulit

atau

tidak

mungkin'

Membran

tYmPani

Pecah'

200

+

(Diubah

dari Adler,

1964)

Catatan:

selama

naik

tekanan

telinga

tengah

lebih

besar

dari

pada uda-

ra

luar'

bilaturuntekanantelingatengahlebihkecildaripadaudara

luar.

74

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 79/321

igij

riit

ji

ii

.si

t

iiif

Ei

I

lr=

E r ti^

I

E*i3

ifiii

:i

iti

 iiit

J .

rari

ir:

;

o

s3

t

3

8t

a

0

lrtlvfvttl

:

U

tonlrtlvrRttv^r^Ot

rr

xtttotttrvarnot

-

o o 6 6 6

r..

trmltla

tttltiorvt

l\9 qr S

S

rr\OO\

t'.d

tunaStr.trrlthorvt

JJJ J

JZ

Nqtrn@

@

-s

nr^

N

6

E

a,

F

o

>

rl

lt

E

o

(,

a

E

E

al

o

 t

o

75

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 80/321

I

I

I

i,

l6

IU

 <

LZ

r=

l_J

lE

io

 F

l-E

:o

lo

r

,

I

L

I

-t-

I

r

I

+-

I-

I

I

G- ,o-

r,

.o

50

60

to

IllrE oF EXPq9RE

TO

^TMOSPH€RE

FREE

OF

G^S

'

-'"

TABLE

s-BENDS

Ff,TN

OXLY

tlxE

lx

rlNUrEs

76

rctrj

--"t-;1

^t

c

E:l

-4::

-{-o

t'r/

,

,

ii;

,

I

/

I

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 81/321

PBESSUND

f,IfD

OITGDT

TOLDNf,XCE

TEST

TtrE

tal rtfluTfs

F

a

a

F

c

o

F

3

I

F

I

6

a

rt

Tat

tt ovft.a-6

rol

ttAtU

rol55t

O

tgl

i

tlr(

ttOI

sutt^Ca

tO

Oap^etric

60rl

a

toa

afPal

GrouP

vsf t^ f

t2olYsr

*ott l

rt

tx(

oaPtx oa

r.2..

c^Rrtor

la

af^cx(o

wttxrr roi6

larti

tflvtxc

suatlcl

txt

Oryf

ttr

Ot

laonttO^iO

lk(

3r^nola9

tra otcorPrtsatot

l^art

uaco

TTBLE

6-DECOilPNESSIOT

SICKf,ESS

-oxYcfn

-

att

olstrvtlS

oN

OrYGrx

rasY

Z0 iin. Al

l0lr.

tlug

SCtXt

,

rt

tattt

allaxoao

olgatYrt3

lllatxl

OIVGIN

txt

tasr .i

,in

^t

toll.

AxO

DUttNc

as(tNt

atFrl

trara

rt r^iolrotr

aor

a(t rauao &Gl

ctco.aatlS6i

G.iatr

lg3

ct lrftott.

aoa

aatot

r.Gt

aa.lrttnc

aatqc

0

.. .t

.O

I

cicrSl

ca valoiotoa

Ftt.tf,ttt

o

lat rt aad

luatca

to

oar.atsg

@.r

ald

r^t(rt

tssc

at

q

cr

rqr

tror

tgdrca

77

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 82/321

If,BLE

6T-f,TN

EilBOLISIT

TITI Iil

IfiUY:s

F

3

I

F

c

o

 

eo

r

g jg-ljlg-.r+t

,ot20 rrtr,/

I

 

a

uct

t{rt t^ tt

t7

'tJ??ort

 

roo3latl

to A

xaroa

lrrtts

.

wltFli S--

At

laSrl

,

.

ta

tYlalor3

oa

lEN3

ltf i0 *oa l

;

rt

JO

--

lrltxtt

t0 Alctxo

rt

'

t

rrl--

rO

60

rr

AxO

lollo

tllli

'A

a

,t

Svttrorl

oa

3tct3

woil(N

oi

asctxt

lO

aO

rr

tftVti

tO

ra3

ll lrD

toltof

tllLf

.

ra

Y ltt

a

ls

u3to.

txt tli3r

tg

--

Ot

lX(

CO

\ llo?

wlll lclux

tXBt

20

a-

O..3

it rll

P(alOO3

ltsC

Tlall

.5

--

d

rxt

O

i lto

'O

h

lot3

w[f

txctuot two

20

i-. o

-

3

a. lra tfiroo3

a ?^ La

ar

ls

coi3lotF(o

ri

frclttoxll

f

r203ur(

orvt

a

rat

lt tlrt

tlol

SUt/^Cf

tO

Ott'rrr*C

'O

t'

.el'Ilrtll.r9rl-elrrll1

 ^3t S i.. Al X

r.

^Ul 

--.

lO

lUttAC

iorS:

t

tlt(a

I tr"ttco

OlXafrt

OOdOlvdi@-

taqlO

Alctrv Ttoa

Jo

t

-

orvcttr

-

lrR

Gf,S

Of,ilGNDIfE

TNEf,ilETI

?lrt ll{

rltluTt3

F

 

I

I

o

78

OrltlvtrS

q

qrtO(r

"

tot tta-

lt torl

^iO

rat^h Oi

tO

tvatrca

tt^at(

ro/stt

nur

f ttt trcalol

nt..

cF^id

l{

tta(l

taor aol19

to @/r$

l{

tlot

|

?

tO

rr

lnt

Cx^lct

ttd

tt

--

tO

.J--

tar

t3

rrr(

trq

lWrcl

lO

olt.rtfro

ic

tt

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 83/321

Drklni

Tlhc

Totd

8ottofr

Tlh.

Tobl

Drompr? ion

lift.

Toul

Tinc

ol Divr

RrFtitivr

Grotrp

R..idurl

Nitronn

lt6.

Dcompnrsion

StoD

No

Dtomptcnion

Divc

Eotton

Equlvrl.nt

Tolrl

Botton

Timc

Surfrcc

lntctvrl

R.p.titiv.

Div.

hfiniri,on

n;;P'i;.;.d;;;l;;;;;

d..p-th.

Ehpxd.rim.

from

lcr"inl

iurfrcr pr..

_tuia

unlll

harihuh

prtilur?

is

mrchcd,

r na

arrpsad

tiha

frofr

larviha

tha

ruarrct

untll

tarvtnt

htri6 m

d.pth.

Wh"n

I div.

to

nrdr.

thln

onc

d"p-th is

rt?(t.d.

thc

T

B.f.

shouiri

tn(tuOa

tlm?

from

rurfrcc

to

tihr

leryih,

th

Irrt

drDth.

nl:_:]i?lcd

tih. rroh

t..vi^,

hrnhuh

dcprh

u_ntrtrthe

turi...

rs

rcrchcd

The

total

trh.,

rn(ruOrni

d?OhFrerlton

stop3.

equircd

to rr.

cand

to

tha

udra..

Thc

clrpled

trmc

from

lcNrnt

rhc

ru.frcc

ro

i:;:i':t,

n S'

surrrcc.

Equrrr

th;

R.fcG

lo

thr

.etEtitier

lroup

dcrin.tion

lor

r

p.nrcul^r

di- ?.

A

la(kr

dalifnrti;n

Rpr?s.nt.

n

hr r.laval

of

dislolvcd

nrtro8tn

rn

th.

tEdy

'Rpl.r

lo

rn

rc?r

thount

of nitrotrn

in

tha

w) .

r

reruh

of . nv.n

drva.

lt ir

cquel to

th..rdount ot tth.

rt

r

givqn

6qp1h

qlr.,

would

k raqilrr?d

to

attrtn

r

nvan

lcv?l

of

nrttq?n

ta(urttton

Th?

tihc

rfnr

t

rf(ifi.d

d.p(hr

dunnt

arc?nt

In-orda.

to

d.inturtta

th.

body

tisrue

to r

-

trr? l"t.l

n.ro?.to

r"r(hinf

th.

rilrf.(a.

A

dir?

r(h"dul.

wht(h

d@i

not

rrqurr.

.^y

dccomFrction

rtot.

du?ihf

tr.?nt

to

tha

u;.

Thc mrrlmun

drpth.tt.inrd

oh.

tiv.n div?.

n.

sfr

of

R

r-.T. lil

.

Fvln

div. by

r prqvr.

ouily

?rr.rl rndiriduel

rnd

rh..ctu.l

T.B.T.

or

lhc

rrrtiri r

rlivc.

Ttc

rlenrrd

timo

rt{nt.t

th"

urf..a

batwe.n

rcrt'trra

di .r.

Anv-

dir.

tv.roin'rrt

from

lO

hinut.r

to tZ houn

rn.r

i

r.?riDrrr rfi\l

Abbrcri.tion

DES

TIME

T.B.T.

T.D.T.

T.T.D.

REPET

CRP

R.N.T-

79

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 84/321

 

I

I

3

B

l:

>t

;:

l

i i

ie

o

i

C'r

z

A

>:

r

d

t

;e

e

:i

:3

E

i

6;

i:

i' .

<

2i

i

;?

ii ;

3E

e

:i

o

F

t

a

a

2

U

I

I

li

-

n

E

F

{

H

n

l.

ljl

e

FI

x

o

-

o

I

2

o

 l

t

(

E)

80

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 85/321

]'rlL ?-2.

rre&d

All

ltleerrin

TrbL'

8l

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 86/321

6

I Es

I

t8

I ;:

  at

I

o3

I r

l;.

I tl

I

at

I

rr

I

9r

a

Et:

FO-

l3r

3EE

lo,

FOO

Eit

t;t

:tr

FO

t

ro

t.-

E

o

2

A

z

t

o

A

a

F

A

,

I

a

t

I

a

82

t

3

E

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 87/321

Tebla

7-4.

Oryjcn

Dccomprculon

Trblc

olcertattor

rtsra

+

E

-165-:

1{

--""-

--+H

.i1

:1

 .e

i_

_,-

11

---rr-1

r6aa.

tr 6a

i,tr'

rF.

lt[.

rrf,

^r

oreirtrto,

,t.a

l, r,

{t_

6 t

rt{

Ir

rErr.

a.H.,

Arcrn

i fit

au.rEt

t, or

tg

omE

tt

t.l. 7-5,

l?id

Aiq.. fFi.&

& t.Fti- & D*

b.qe€*deturt'ba-

htu6E-is-<

 *@t&-d*

/)

'

?J

;1

,;#

-f' . oa t. ?r 4

^€

16 .' r- '@

ttttb.

1-

Oe

rl,

,?

aE

r?@

r-

a- rr

16

J

06

r-

r- rt,

16

r?6

'f

. o€

0.,

,,.

20 .r

.-

'

3,

oa

rr

r

zr

.- ,

r?6

J-

.

oro ot,

rr

.e

.o

4-

?u rE

''

'3

''@

J

,6 13 5rl

.z

f

te ?r l'l

^(-

J

oro

ot

rd

r

o'O

o- o

lrr t

o-

,t,

,

,@

?r

)rr

(

o o

otr o-

16

ri 13

,a

?y ,r,

.r

a@ )

0a

o€

'u

r- ra

: t r rr

.b

a@ tr,

'?@

.

or0 oi oo

r@ rrr r-

2o

?

D r$. art la

,

to t9

.a

ar li

ra@

.

oro oa o{ o

,t?

rt' ry

?rr

,-

ta

.6

td

a3

r..

0i

oi

09

rrt

i r

. o 0

o?. o), o9

ro

'a

rd

,G ? )6

,,

or 0 o:r

rot r- r€

?o 2- ,

t

.r,

r ar 19

'?c

o'o o?l o or

r@

rra rtr rt

,r. ,€

trr

ta

.t

t-

.t,

loc

oa or

o-

re r. r-

'

lrr t4 tD

t€

.a

t?r ar,E6

r?6

aarF r-r[€rtDaratrd

i-t.rrtt

-

ru'rrrot

t,

-

D a ar 9

-

i

I l

6 16 5 .r - t g r r€ r, Jr a a

r

o--D-art-ott

attb t .r.Jt -iEf,rr

E 9tr9-dt tiaar

I'O.r4t I?t -arta

r-9naotr?rat [rtitr

rn-s{r traa2rla.trra

{{t tttaara ttta

 P-trtatatrr.r?

tr Dtrr-D-{rartrr

lliraa-rtrt6

ttr-nDzar.tr{aa

'nt [rrrtrtrtt

r€srqJ

tEtErlgdl'l3

83

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 88/321

Trblc

?-?'

Or1

6cn

Dccomprcrslon

Trblc

for Erccptlonel

Extblurt

rt

?0 Feel'

84

DECOITpRESSION

STODS

(MINUTES)

ASCEI'T

Trl€

FIRSf

STOP

EXDOSURE

TIHE

(HINUTES

DE

PTH

(

FEET)

TIHE

EETWEEN

STODS

AND

FROH

IO

FEEN

TO

SUiFACE

IS

OIIE IIINUTE'

loo.4

oxycEN

ls

usED

AT

ALL

StODs,

SETI{EEN

StOFs,

AND

FOR

ST,RFACING

FTOH

TAST

SIOP.

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 89/321

.

lrow

^t(adr

Yili

,^lrlrtt

ata^rrrx0

^tr

^xo

ottaivart

0rrGai

trO- .t

l.

cal(tNt trra

roll

lal rl

rl9r

tUrr^<a

ro

car^trrio.t tr

WOUND HEAIING

ITEATMEN'

IASTT

,

t,.l tt artuttl

.r

^coIrQr^r

lo

-,.

lto,

^r

rc

t,

rr

otaatvar

i.t

ro.t.ora

.^tr

,or r^t,axr

c^a,

Rasa

Takut Terbang

75

Pengertian.

Keada.an

ini

dapat disebabkan

oleh

2

penyebab

yang

sangat

berlainan

yaitu

:

a.

Sebagai reaksi alamiah terhadap

bahaya

yallg

mengancam

sehingga

penerbang

tidak

ma-mpu

lagi

melaksanakan

tugas

penerbangannya

secara

efektif ("The

Flying

Decompensa-

tion

Syndrome").

b.

Sebagai

kelainan

psikopatologik,

akibat

dari

stres

yang

ber-

hubungan dengan tugas

terbang

("phobic

neurosis") maupun

tidak.

'16.

Evafuasi.

Sikap

Dokter

Penerbangan

peftama

kali

adalali

harus

menganggap

bahwa

Si

pcnerbang

hanya menderita

rasa

takut

terbang

yang

wajar

(tanpa

kelainan

fisft

atau

psikik).

dan hal

ini

tidak

perlu

didiskualifikasi.

Tetapi

apabila

ada

kelainan

misaj-

nya

"phobia of

flying"

maka hal

ini harus

didiskualifikasi.

Urtuk

itu dipcrlukan

konsultasi dengan ahii

kesehatan

jiwa.

Hai-hal

yang

bukan kondisi

untuk

diskualifikasi

lainnya

adalah

antara

lain

:

kurangnya motivasi,

"situational

maladjustment",

"personality

d isord

er"

atau

"personality

inadeq uacies".

I

a

85

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 90/321

77.

Disposisi.

Rasa

takut

terbang

tanpa

kelainan

fisik

atau

psikik

bu-

kan

nrerupakan

kasus untuk

diskualifikasi.

oieh

karena

itu

Dok-

ter

Penerbangan

harus menyarankan

kepada

penerbang

yang

ber-

sangkutan

untuk

membuat

pernyataan

tertulis

kepada

Koman-

dannya,

tentang

rasa

takut

tersebut.

Apabila

si

penerbang meno-

lak

rnaka

kewajiban

dokter

penerbangan-lah

untuk menulis

lapor-

an

kepada

Komandan

yang

bersangkutan'

Meskipun

demikian

bila

pcriu

boleh

saja

penerbang tersebut

di

"grounded"

sementara

waktu,

tetapi

apabila

dalam

pemeriksaan

tidak

tlitemukan

kclainan

medik/psikologik

maka

yang

bersang-

kutan

harus

segera

disarankan

untuk

terbang

kembali'

Ritme

Circadian

(Tet

Lag

Fatigue")

78.

Perjalanan

dengan

pesawat

terbang

yang

melewati

beberapa

daerah

waktu

("time

zone")

clapat

menimbulkan

stres

pada

para

penumpangnya..

Liek

psikologis

rnauptrn

tisiologis

dapat

berpengaruh

cukup

se-

riuskepadaparapenumpangrrreskipurrltanyabersifatsementara.

sampai

yang

bersangkutan

berhasi)

menyesuaikan

diri

terhadap

perubahan

waktu

Yang

dialaminYa'

Pcnyesuaiatr

psikologis

biasanya

bcrlangsung

cepat,

tetapi

penye-

suaiantlsiologisrnembutuhkan.jarrgkawaktutertentu.Penyesuai-

an

lisiologis

ini

termasuk

:

sik]trs

tidur,

siklus

makatr,

suhu

tu.

buh,

denyut

nacli,

fungsi

ginjal,

kadar

hormon,

kewaspadaau

nlett-

tal

dan

kelelahau

tlsik.

tstirahat

selama

beberapa

hari

diperlukan

bagi

penurnpallg

yang

terbang

ke suatu

tempat

yang

berbeda

waktu

4

janr

atau

lebih

dari

tempat

ia

berangkat'

Kc'pckaan

dan

kemarnpuan

penyesuaian

diri setiap

orang

berbe-

cla.bcda,

misalnya

orang

yang muda

lebih

cepat

menyesuaikan

diri

bila

dibandingkan

dengan

orang

bcrusia

lanjut'

Sernr'ra

kegiatan

pada

nrasa awal

sctelah

pergantiatr

waktu.

harus

dibatasi

senlini-

rnalmutrgkirlagartidakrnenimbulkanstresterhadapfungsi

tubuh.Terutamapada24jampertanta,perlupengaturanwaktu

tidur

dengan

sebaik-baiknya.

Kemampuan

untuk

mengambil

keputusan

pada

saat

ini

akan

sangat

menurun

sehingga

dapat

timbul

kesalahan

dalam

melakukan

tilldakan

yang

tepat'

Suatupenerbangankearalrtimurmembutulrkansuatutidur

86

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 91/321

malam hari

yang

baik,

sebelum

melaksanakan

kegiatan

keesokan

harinya-

Apabila

penerbangan

kearah

timur

ini

berlangsung

pada

malam

hari,

maka

pagi

harinya harus

diusahakan

untuk

tidur,

kemudian relaxasi

di

sore hari untuk tidur

cepat

dimalam harinya.

Scbaliknya

apabila penerbangan

tersebut

kearah

barat

maka

pe{a-

lanan

ini

searah dengan

jalannya

matahari,

sehingga

yang

ber-

sangkutan

mungkin

tiba di

tujuan

dalam

waktu

hampir

sama

dengan

waktu

berangkat.

Dengan

demikian, hari

tersebut

akan

terasa

sa'gat

panjang,

sehinga

membutuhkan

istirahat

seclini

mungkin

dan

tidur

yang

lama.

Apabi'la penunrpang

pesawat

kembali

ke

daerahnya

semula

apakah

kc

arah

tinrur

apalagi

ke

arah

barat,

penyesuaian

diri

memang

akan

lebih

cepat

tetapi

tetap

nrembutuhkan

waktu

untuk

istirahat.

"lnternational

Civil

Aviation

Organ2ation"

(ICAO)

telah

mem_

buat

suatu formula

untuk

mencegah pengaruh

buruk yang

mung_

kin

terjadi

akibat

circadian

rytlm.

Formula

tersebut

adalah

sebagai berikut

:

Waktu

istirahat

(per

sepuluh hari)

Waktu

pe{alanan

(iam)

+

Jumlah

daeral.r

waktu

yang

dilewati

(lebih

dari

41am)

+

Koefisien

waktu

kedatangan

(waktu

setempat)

Koefisien

Waktu

berangkat

(waktu

setenrpat)

Makin

larut

waktu

keberangkatan

pesawat

maka

koefisien

maki'

meningkat

untuk

mengimbangi

waktu

tidur

yang mungkin

ber-

kurang.

Demikian

pula

tinginya

koefisien

pada

kedatangan

pesa-

wat

antara

pukul

08.00

sid

11.59 adalah

untuk

mengimbangi

ku-

rangnya

tidur

akibat

berangkat

terlalu

pagi/tengah

malam

ilan

dampak

kedatangan

pada

awal

suatu

hari

tanpa penyesuaian

diri

secukupnya.

87

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 92/321

Tabel

K oefrsien

Waktu

Benngfrat/Kedatangan

ffi

Kedatangan

(Koefisien

waktu)

(Koefisien

waktu)

08.00

-

11.59

0

4

lz.go-n.sg

t

2

18.00

- 21.59

3

q

zztn-oo.sg q

I

0r.00

-

08.00

3

E

I

a

t€*iiff;;ii,

EtEI:€::iEFi

3s:+:€;F €-:

a;

:.r- ii,lE 15

E

ii

e

{.9?s=€gt*

ta

.i:i;c:it*l

E

ET;i

Ei*;=

Eii#:E+l;i

iffli#iiit

1F

Zi7,

EEX'

E

r11e-E=,iii-E-i

ri6]F5:atEi

a

t

?

z

,i*

E

?.:

,3

i6

6

E

t

I

6.

*

3F

LE

.a?

'

?

U

of,

rg

s=

q?

E

.E

ot

B

t

? d

Er;

.i

E:8

ri;

=la

EE Ed

i

[tT

{ 85,

  Ed

uz4

t*

i-

 5 F:

Et:

j

o

*ie;

.:€

gs

'l

bc

riE

l't

.a

t:

dE

r3

=r

l€

.i

ol

:€

E

E@

E5t

Lt-.

r5

-

: e

ati

 tEIT'

E-e;3

a;

 tsr;{

: i:ii

t+,,

Fe

E;I

;li

Ei r

  E

=F :

siE

E

ts

o

E

 

I

,=

I

d

ci

e

 

a

3

c

a

E

u

 

a

 

0

I

.t

a

88

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 93/321

BAB

TV

PRAKTEK KLINIS KESEHATAN

PEMRBANGAN

ldi

Kesehatan

79.

Setiap

awak

pesawat

diperiksa

kesehatannya

secara berkala

setiap

tahun

I

x,

yang

dijaksanakan

dalanr

jangka

waktu 3 bulan

sebe_

lum hari

teralihir pada

buran

kelarrirannya.

Sedangkan para

petu-

gas

khusus

yang

bukan

awak

pesawat,

seperti

misalnya

petugas

peluncur

Rudal

dan

petugas

PLLU

diperiksa

5

tahun

I X

dalam

jangka

waktu

6

bulan

sebelum

hari terakhir

pada

bulan

kelahir-

annya.

80.

Pada

awak

pesawat

wanita

diperiksa

pula

keadaan panggul

dan

pa-

yudaranya

setiap

tahun

1

X. Termasuk

dalam

pemeriksaan

ini

adalah "Papaniculou

smear"

untuk

mendeteksi

secara

dini

ada-

nya

Kanker

serviks.

81.

Pada

sisva

awak

pesawat,

pemeriksaan

kesrhatan

pada

waktu

se_

leksi

awal

berlaku

untuk

jangka

waktu

2

tahun.

Dengan

demikian

di.harapkan

hasii

uji kesehata'

sebelum

memasuki

pendidikan

ter-

sebut,

tetap

rnasilr

dapat

digunakan

sebagai pedoman

sampai

sisw

a terseb

u t

me

uyeie

saik an

pe

n did

ik arurya.

82.

Perneriksaan

medis

yang

dilakukan

terhadap

para

Petugaskhusus

nratra

udara

(termasuk

awak

pesawat)

meliputi

antara

lain

:

a.

EKG

dalam

keadaan istirahat.

b. Test

Fungsi Paru.

c.

Kolesterol

darah

d.

Tigliserida.

e.

HDL

Kolesterol

f.

Tononteti

dan

Pemeriksann

Rektal

(bagi

usia

di atas 40

ta-

hun).

g.

Benzidin

test

untuk

faeces

(bagi

usia

di

atas

40

tahunJ.

89

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 94/321

z

I

o

o

:

o

o

o

C

. .

e

=6:

:

39 i

3<-

J;E

:

C.

':

a

jo:

2

: a* i

i.Pt i

 

f

o;

=

5U <

.

js:

s

i

 

-J

:

-

 9:IP

<

ieiiF

j

oo

€E

o

:

-

<:

EooEj

fdePt

r;-i

J^FEJ

:$iF:

65

i-:. i;:j

:i:$

"j

-=,.

oF .-

(

o

--9O

.9

L

ii:

ti

2;

s9o:8*o

i

a:3i r8:

 

-i:

-i

i

--2

F

;F

..(

. oU

-91

i

'i:i;i;

:

99oo

q'

leSqr

-

iFt

:

.9.9

(J

> b<<z

99oo

?"?83J

=

..:

;

€::

>;<<z

z

I

t

;;

3j

F

€P

j

j3

o

o

3-

S

;iS

8 io

5i5

o.-g

ii

5e

-

'e:-s>9

;

ieI?

o;\:.

zo=<+

o

o

d=>

;;

-

-3

jj

"i:

e i. 8I-

F.5

5

S, S

-9

8

3.

-

3

e

.s

 r

Es

e:<\:

e-.i

e'i i

?;:

:

J

oa

>

:

().:

-

J

nia

>:

--o

:.s

o

c

-;

5ei

oi3

_.St

. i-o

5

GE

u

''r tj

E

..G-9

sld:

J;ii

*i-o

90

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 95/321

?

3

a

9

a

:

I

?

-

o

e-.i

P:L

:16

'a

o

o.

6

tT?-;

I

-

E

ieF

t3E

;

iR

SE

5

E

.;o

-t

o.

:-e

oo

8:t

-oo

;U-

o oo

N-5 0

-

U

EO.

doco

d d <

oooo

u o

-

9

{,-

z

9l

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 96/321

ntD

rtxs

ltst

lGHl

vlsl0ll

lSuAt

FlttDs

19"

colrrrcrtor

ti

liY

icil'

DlAf,

0n

3COrotsA

0l

3-

ouALtrt€s,

(VcFmtrr

)

DPA-V

8

or

8

oi

(llor^Ro-

Dorrrr)

J0

m

or

(VIA-llD)

trnoucx

"0".

llusr

?^ss

vlS-(v

(10

ot l(

rtAlts).

lr

ux^tLt,

husr

scoll

ll

LtASl

50

or

VIA-tll

ol

?As9lNG

scort

or

fALAllT

ctAss

I

ftvttc

lrrtrtrc

(Pttor)

Sur

rs

Crrss

I

Sert

rs trrss

I

Srnr

rs Crrss

I

Sqt

rs

(rrss

I

ctAss

lA

FLvtxc

Irrtrtre

(llav

|

6^loe)

rs

Crrsg

I

Srct

rs Ctrss

I

ftytrr,

lnttrtrt

Coartt

tlo

Sut

es Crrss

l

l

Srrt

rs

(trss

I

ct^ss

I I

I

ftvrtc

-

llot tx

PtttsAtY

coxllot

ot

lllcR^rl.

llt, tln)

ltsl

vlsuat

ilit0s

tor0t

vlsl(li

Serr

rr

(rrrr

11

13.4

^t

C ^tl

ll

|

5^'r

rr

( ^rl

ll

I

S^ni

^i

[ rsl

ll

'''ontt-eor

lillllal'

s ttcll0l

$0

lr^lllttc

l)trt(rs

rHlcn

litlratnt

rllr

lt

i4uL^t

ffiroor

or

Atros'^ce

lltotctrt'

Sroorc

Af0'

lrrrr.

182 5,

l5

txt oiLr

solact

ot

(ott^cr

ltisti

ro'

rrrtm +{rrs

--Purcnrtt

or

iorii.t

.i-tat

ls

tuiDrD

tY

llSAfsl'tt

stxo

rL

"cuttT '

Hllx

^

tu 065(attrro|

ot

;;;;;;;;;;;;^t;;"..

oi"r.,."o

usAfsM

'or

c^it

tvalu^rror'

Do

pr

ttro

rx'

P^rrrNr

for

^

trlrlic uirll

USArSM

^PP8ovt5

lxt nlqutsl'

^$

lA.

G .ucs^

or

aal6lru(6

(^u5tt

rer

rtJaclloi

^

[dllalitir'

('wls:lor

to

frvtxc

(L^r5t5

ll

r$

lll

{l) 6

ucox^,

ri:vlgtrct9 9r l5rslor elovt l0

u

llc

'

on

tht Stcqo^rr

'h^ic'l

li

Tia

otrlc

olgc

ot

Yltu^r

tlt 0

^5iocl^M

rllH

q ^ cm (5'l

^tr^cstil

ll rrreorert

l9);

(?)

Iro ot

rctt otlitxti^rlois

ot

22

u

116

'

o'

rlcHt'

or

^

otttSntic'

or

4t

tur

q

B.

llG.

tllrttl

lrt

ttltlol

tr

tx:

lro trts

sr

"Pttilrt'Pt:cl^ucohA'rio

r^rl^tr

t tsaQuer av^rultlol

rt

^

outt"'lo

oPxrn^rologlil'

t'

frrtrc

(rest:s

I

For

aertruaD

lla

tr^ttlG

(oitsor

wlr:

ortl'l't

rl

i 't

(6li5lq

tl^roMol

^{

1[ltrtD

Gqraglu.l

l {tl

il llfi'tl

ll^lo^'Dl'

92

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 97/321

Waiver

83.

Kebiiaksanaau

"waiver"

nrerupakan

tindakan

pejabat

keseltatan

yang

berwenang

untuk

meluluskan

uji kesehatatr

seorang

perso-

nil.

meskipun ia

menderita

kelainan medik

yang

seharusnya

di-

diskualifikasi.

Kebiiaksanaan

ini

dilakukan

tanpa

terlalu

banyak

nrepertimb angkan aspek

ke

seh

at

an

d

an

k esel

am at

an

t

erba ng.

84.

Permohonan

"waiver"

diajukan

oleh Dokter

Pemeriksa kepada

Pejabat

Kesehatan

yang

berwenang

memberikan "waiver".

Scte-

lah

dipertimbangkan

dari berbagai

aqrek. maka akan

di

putuskan

apakah

permohonau tersebut

dikabulkan atau

ditolak.

Masa

ber-

iaku

suatu

kebiiaksanaan

"waiver"

tergantung

dari

ke'putusatt

yang

diberikan

oleh

Pejabat Kesehatan

yang

berwenang tersebut,

dan

bila

kelainan

nrediknya

sudah

sembuh maka

"waiver"

tidal<

perlu

dicabut kembali.

85.

Kelainal

meclik

yang

perlu

mendapat

"waivcr"

pada

tingkat

Markas Besar. adalah

sebagai

berikut

:

a. Senrua

kelainan

hilangnya

kc'sadaran.

akibat

trauma.

cpiiepsi.

dan

"syncope".

kecuali

G.tOC

(G

induced

Loss

of

Cons'

ciousness)

dan "syncope"

pada

saat

diiakukan vella

punksi.

b. Sentua

NeoPiasnra

Ganas.

c. Semua

Kclainan

Kejang.

d.

Riwayat

perdarahan salurarl

cerlra,

perforasi

ulkus

Pcptikunl,

obstruksi

u

su s,

gastrecto mi,

gastroetlterostonl

i

d

a

lr

"syrn

pto-

nratic

hiatus

hernia".

e. Pneumotoraks

spontan

yang

berulang.

f.

Senrua

kelainan organik

jarrtung

dan kelainan fungsijantung.

g.

Tekanan darah rata-rata lcbih

dari

140 nrmHg

(sistolik)

dan

90

rnmHg

(diastolik)

setelah suatu

pengobatan.

h.

Trauma

kepala yang berakibat

hilangnya

kcsadaran,

am"

nesia

atau

liaktur

tengkorak.

j.

Semua disfungsi

cerebral.

k. Lensa kontak.

93

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 98/321

WEIGf,T TAELE

r. ttaI,ES

lfcltbt,

inchct

Minlmum

Stenderd

l{arlmum

60

01

cc

c3

e{

65

6e

n

6t

69

70

TL

7i2

73

7l

/c

78

n

7E

t9

t0

100

702

10:l

1(X

105

106

707

111

115

119

7A

727

131

135

1il,

1{3

t47

151

153

157

161

722

721

1fi

78

131

1:t i

139

1{3

117

151

lac

159

16{

169

771

179

1E,l

1&t

194

190

2{t4

r3:t

r55

13t

160

161

160

t7t

179

rEl

lt9

19{

199

2txt

ztt

218

x\a

m

tn

24;2

21t

EI

3l'.S'.i11.ft

'l,,ili":"lli"rt- t'#'"""iiHtl'11,?.Siy$t

ffi:td

tiiit"iiit

be'a

rcasoo

for

mcdical

groundlu :

94

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 99/321

WEICET

TAALE

b.

Fg\tAtJs

Ilclghl

lncher

Mlnilrum

Standgrd

Merlmum

5E

59

60

61

62

6,i

6,t

65

66

67

68

69

70

77

72

73

71

/o

78

n

7E

T'

EO

E7

80

92

05

97

100

lfit

100

10E

111

114

777

110

7?,2

r25

128

130

llxt

136

13 '

141

744

741

100

101

103

105

707

109

111

114

11E

1t

723

12E

732

135

139

144

148

752

156

r01

165

169

t73

128

7?3

130

132

13{

136

139

741

14E

152

136

161

165

169

774

179

185

190

198

201

206

211

218

95

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 100/321

I €

?bi;,+

si.

;

jii ;

i

j

jii*;

sl'

;

€isi

|

-

3

=;6:o

:

=i

5

i#i:

:€

"l

v-

:Ei.E'i

-

L

I O t LFri

.:a

I o

.aaca

a I O {,

-r

:: I :

E:i&5

z3

Fl-

i

5i?;:

  E .6

gd

o

E3

=i-

:

ifi:g

::

-l

i

5i*t"iE

e6 I ;

?EiuIa

;- I

.-

.-oic.:

j

sl-

g,:+;;Ea

I

: E

::i-:;

tls

iiEsi:i

I

::-{:F::}P

I

.t=?:

o ?:

il;

iEiitfjE

96

uhc

vo=

<ta

-=c<oc

.9oc

r-i

>Fc

Er.

..=.

3

-

--

.

=t

<l=

6

-1..

a

<-;

i-':

t=;

F=:

o?t

z

ZzE

ri

=:i

.

=

i=

=.-=

 

-^

:x:=

:--:-

Ei',.

a=:-

O

-€

==f

;z=<

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 101/321

:liii liiiiii*

i;:liiiiiitiiiii

 ;:l::iifiiiiSiiuiii

;l;liffi*iit

97

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 102/321

Upaya bunuh

diri,

Psikosis, Reaksi

psikosis,

atau

Psikoneu-

rosis

yang

berat.

Diabetes

Mellitus

yang

membutuhkan pengobatan

medik.

Adanya

batu

pada

saluran

kemih.

Penyakit Dekompresi

yang

memerlukan

terapi kompresi.

Status

Kesehatan

(Physical

Profile)

86.

Status

kesehatan adalah deretan

huruf

dan

angka

yang

rnenunjuk-

kan

kondisi kesehatan seseorang

secara umum,

sebagai suatu sa-

rana

informasi

bagi

para pejabat

non

kesehatan.

Hal

ini

khususnya

digunakan

untuk menentukan

apakah seseorang memenuhi

syarat

atau

tidak,

bagi suatu

penugasan

tertentu.

87.

Ada 7

faktor

yang

ditulis

dengan

huruf

yaitu

:

P

-

kondisi

fisik

umum

("general physical

status").

U

=

kondisi

extrernitas

atas

("upper

extremities").

L

=

kondisi extrernitas bawah

("lower

extremities").

H

=

pendengaran

("hearing").

E

=

penglihatan

("eyes").

S -

stabilitas emosi

("emotional stability").

X

=

kesamaptaan

jasmani

("physical

work

capasity").

88.

Tiap faktor

yang

dinyatakan

dengan

huruf

seperti tersebut di

atas,diberikan

penilaian

yang

dinyatakan

dengan

angka

mulai

dari I sampai dengan

4.

Angka

1

menunjukkan

bahwa individu

tersebut

tidak

menderita

kelainan

medik.

Angka

2

menunjukkan bahwa

individu

tersebut menderita kelain-

an

medik

yang

ringan.

Angka

3 rnenunjukkan

bahwa

individu

tersebut

menderita

kelain-

an

medik

yang

nyata dan/atau terkendali, dan

tidak

membutuh-

kan

pengobatan

nredik

yang

terus

menerus/berlanjut

serta

penga-

wasan

medik

yang

ketat.

Angka

4

menunjukkan

bahwa

individu tersebut

menderita kelain-

an

medik

yang

tidak

nremenuhi

persyaratan

bagi tugas dan

jabat-

annya.

l.

m

n.

p.

98

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 103/321

:

,:,,:

c'r

i

itii#

i

i:'ii;r

; t;ii-;

  €o4:-E

*:iEEI:^

i:iff;E5

E

6

n

c

E

 

aa'

a

t

z

I

l;

c:

z€

c

-.9

:58

-"::

.

: 85

3:

i

rT

a

_9

itr

:5i

 ri

8a

iiiiiii,

?

t

T

T

I

i

I

l

I

o

E

t

ijr

E;::s

;f*i;#is

c

i

r

5=irB

isisiiiEt

5i:::€ Eg€

:

t

=

:.€

:.9

.;E

-

E;;:

a

G

.r

: l€

j:;r

;;i;iffff#

:5

.iE

ft

-o.:

E

.

-:

:3:

rE:i

ii€

'i;a

.

::T;

: E€E

::c5^

ii'iii

dE:;t

=

i

99

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 104/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 105/321

Kecelakaan Pesawat

89.

Persiapan

dan Tindakan. Beberapa hal

yang

harus

disiapkan

dan

dilakukan

oleh

dokter

penerbangan

dalam ntenghadapi

kecelaka-

an

pesawat

adalah

sebagai

berikut

:

a.

Ambuhns

LaPangan

:

I

)

Awak

ambulans.

2)

Perlengkapan

perorangan.

3) Perlengkapan

ambulans.

b.

Pembebasan

londasan

pacu

(bila

memungkinkan).

c. Deskripsi

dari

Pesawat.

I

)

Jenis.

2)

Muatan

yang

berbahaya

(biologis/kimia/radiologis/senja-

ta).

d.

hosedur

di

laPangan :

l)

Ijin

dari Kontandan

Pentutlartt

Kebakaran

(bila

rnernung-

kinkan).

2)

Lapor

kepada

Kornandan

Penanggulangan

di

Lapangan.

3) Tentukan

keadaan

korban

dan lakukan

tindakan

medik

yang

diperlukan.

4)

Laporkan

kepada

Karurnkit

Pangkalan tentang

junrlah

korban

serta

dukungan

yang

diperlukan.

5) Tetapkan

Daerah

Pengurnpulan

Korban

("casualty

hold-

ing

area").

Daerah

Triage

dan

Daerah

Pentberangkatan

Korban

("casualty

removal area").

6)

Awasi

proses

triage. tindakan

nredik dan

pencatatan

medik.

7)

Lapor

kepada

Kontandan

Pananggulangan di Lapangan

tentang

kondisi

para

korban.

8)

Siagakan

antbulans sanrpai

selurult daerah dinyatakan

anlan.

9) Siagakan

seluruh

pcrlengkapan

medik di

Lapangan.

:

L'.

Jenazah

:

l)

Didalam

Pangkalan

:

posisi

korban

dan beri

tanda

pe'

ngenal.

l0t

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 106/321

2l

Diluar Pangkalan

:

koordinasikan

pengangkatan

jenazah

dengan

petugas

kesehatan daerah

setenlpat.

f .

Kosus Khusus

"Broken

Arrow"

:

I

)

Perhatikarr laporan kontanrinasi dari

Konrandan Laparrg-

an'

2\

Perhatikan

laporan

"bioerryir'onnrental

engineering"

daii

Kornandan

Lapangar'.

S.

Muatan

Berbahaya

I

)

Laporkan

Konrandan

Lapangan

tentang

bahaya vang di-

tinrbulkan

oleh bahan beracun.

balran

peledak

dan

lain-

lain.

2)

Laporkan

Konrandan Lapangan tentang toksisitas dan

tindakan

yang

harus dilakukan

(penugunaan

bahan

kinri-

awi

atau biologi).

h.

Catatan :

1

)

Laporkan

Kontandart LaPangan

tcntrng

perkenrbanuarr

Keadaan

secara

periodik.

l)

Bila

perlu

nrinta

bantuan

Konrandan Lapangan untuk

rnengatasi

hal-hal

terterttu.

90.

Kategori Triage

a.

Ringatt

-

Hijau

-

h'ioitas

1.

Luka

vang

tidak nreninrbr.rlkan

inkapasitas.

laserasi

ringan.

kontusi.

pcrdarahan

vang

terkeu-

dali"

fraktur tertutup

dari

tulang-tulang

kecil. tidak dipriori-

taskan

untuk

pengobatan

se-qcra.

b.

Segera

-

Meralt

Prioitas

11.

Prognosa cukup

baik

bila

pengo-

batan

dilakukan segera.

ntisalnya:

asphyxia.

obstruksi

jalan

nafas.

"tension

pneumothorax".

perdarahan

lanlhat letal)i

terus

nrenerus,

fraktur

terbuka.

Prioritas

tcrtinggi

untuk di-

lakukan

pengobatan

segera

di lapangan.

c.

Ditunda

-

Biru

Prioitas.I/L

Prognosa kurarrg

baik tanpa

tin-

dakan

nredik

yang

ekstensif,

nrisalnya:

luka

bakar

derajal

2

dan

3.

luka

abdornen

dcngan evjscerasi.

luka

ccrcbral

yang

kritis,

luka

berat

yang

"nrultiple".

Kasus ini

ntettrpunyai

ta2

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 107/321

prioritas

terendah

untuk

dilakukan

tindakan

medik

dila-

panSan.

;:

d.

Dapat

Diunda

-

Kuntng Prioritas.fZ. Prognosa cukup

bdk

dan tidak

memerlukan

tindakan

segera,

misalnya:

lacerasi

tanpa

perdarahan, luka bakar

derajat 2

dan 3

(luas

zp-3ffil,

fraktur tertutup,

trauma

kepala

yang

kritis.

Kasus

ini

dapat

ditunda

sesuai dengan

keadaan. $ f

-- :

r

91.

Kecelakaan

Fisiologis. Misalnya

:

hipoxia,

hipervenfifdsi, kera'

cunan CO,

keracunan

bahan

lain,

penyakit

dekompresi,

disori'

entasi

tempat,

"rapid decompression"

pada

ketinggian

di

atas

25.000

kaki.

Prosedur

yang harus dilakukan

adalah

:

a.

Riwayat

kejadian.

b.

Penilaian

kondisi

lingkungan.

c.

Bahan

Beracun

yang

berpengaruh.

d.

Karantina

pesawat dan sistem

02

(sesuai

yang

diperlukan).

e. Penilaian

tentang

penyebab

kejadian.

f.

Rekomendasi.

g.

Pemeriksaan

Medik

dan Riwayat

Kesehatan

(dari

Catatan

Medik).

h. Riwayat

kecelakaan

Yang

lalu.

j.

Faktor-faktor

yang

berpengaruh

(gizi,

alkohol,

merokok).

k.

Faktor

Manusia

lainnya.

l.

Faktor

Psikologik.

m.

Pemeriksaan Laboratoris.

92.

Penyelidikan Kecelakaan

Pesawat

a.

Korban

Yutg

sehtrut

:

l)

Statuskesehatan.

2)

Wawancara

flight

surgeon

terhadap

awak

pesawat.

3)

Dapatkan

sample

laboratorium

segera.

b.

Korban

meningal

:

1)

Berikan

tanda

dan

catatan

yang

diperlukan

di lapangan

(termasuk

sketsa).

2\

Potret

semua

bagian tubuh sebelum diangkat.

103

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 108/321

3)

4)

s)

Setiap

tubuh

harus

diberi

label'

Jangan

memindahkan

korban

tanpa

konsultasi

dengan

pejabat

kesehatan

yang berwenang'

Gambaran

umum

kecelakaan

:

a)

b)

c)

d)

e)

0

c)

h)

Lokasi

daerah

kecelakaan'

Keterangan

saksi

mata'

Cuaca.

Keadaan

Peralatan

Pesawat'

Fungsi

dari

alat

keselamatan'

Pemlerian

tanda'tanda

lokasi

dari

korban'

tempat

duduk,

kanoPi.

Rekomendasi

kedokteran'

Tahap-tahap

operasi

penyelamatan'

93.

6)

Pengangkutan

korban

:

a)

Pendinginan

Yang

semPuma'

b)

Persiapan

untui

otopsi

dan

pemeriksaan

sampel

jaringan'

7)

Kondisi

korban

waktu

diketemukan

:

a)

Jenis

dan keadaan Pakaian'

b)

Peralatan

Yang

diPakai'

S)

Posisi

korban

:

a)

Didalam

pesawat,

dalam

posisi tempat

duduk

yang

normal.

b)

TerlemPar

dari

Pesawat'

9)

Bagian

tubuh

korban

:

a)

Tertinggal

dalam

Pesawat'

b)

IrngkaP

dalam

ejection

seat'

Riwayat

Awak

Pesawat

^.

Riwayat

Wndidikot"

b.

Infornusi

dari

instruktur'

c.

KwlifikasiYangdimilikL

d.

Data

:

tatilwn

aerofisiobgi'

tatihan

surttival'

uii

keselatan

(terakhir).

e.

Kondisi

Medik'

104

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 109/321

l)

2)

3)

Status

Kesehatan,

kelainan

medik yang

diderita,

riwayat

penyakit

dan

pengobatbn

dalam

I

bulan

terakhir.

EKG,

EEG

dan Riwayat

Trauma

Kepala.

Ada/Tidak

"waiver".

94.

f. JamTerbang

l)

Jumlah

jam

terbang

seluruhnya.

2)

Jumlah

jam

terbang

dalam

jenis

pesawat

tersebut.

3)

Riwayat

terbang

selama

30

hari

terakhir.

4)

Riwayat

terbang

selama

48

jam

terakhir.

5)

Riwayat

terbang

selama

24

jam

terakhir.

6)

Urutan

kejadian.

C.

Riwayot

hibadi"

l)

Umur,

status

perkawinan,

kebiasaan,

hobi.

2) Kondisi

ekonomi.

3)

Kondisi

antropometrik.

4)

Riwayat kecelakaan

sebelumnya (pesawat,

mobil,

dan

lain-lain).

5) Kelelahan.

a)

Waktu

terbang pada

saat

kejadian.

b)

Jumlah

sorti 48

jam

terakhir dan

7 hari

terakhir.

c)

Urutan

penugasan/kegiatan

48jam

terakhir.

d)

Jumlah

tidur

dalam

24

jam

terakhir.

e)

Faktor lain

yang

melelahkan.

0

Aktivitas

sehari-hari

selama

72

jam

terakhir.

6)

Penugasan

Saat

ini.

a) Lamanya

bertugas di

Lanud

yang

sekarang.

b) Akomodasi

yang

diterima.

c)

Jarak

tempat

tinggal

dengan

Lanud/tempat

tugas.

Penyelidikan

"Human

Factots"

(Human

Engineering)

a. Stres Fisiologik.

Misalnya

: hipoxia,

disorientasi.

pengaruh

suhu,

intoksikasi

CO,

penyakit

Dekompresi,

mabuk

udara,

percepatan,

circadian

rhythm,

barotrauma,

inkapasitas,

hipoglikemia,

hiper-

ventilasi

dan

stres

campuran (alkohol,

kelelahan,

gizi

dan

obat).

105

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 110/321

b.

Faktor

Psikologik.

l.

Riwayat tugas

30 hari terakhir.

2)

Riwayat

kehidupan

3

bulan

terakhir

(keluarga,

pribadi,

ke-

uangan,

jabatan).

3)

Sikap

hidup/Kebiasaan

Hidup.

4)

Motivasi,

kecerdasan,

stabilitas

emosi.

5)

Tingkahlaku

dan karakteristik

kepribadian.

6)

Informasi

dari

:

teman, keluarga,

instruktur,

atasan,

dokter

pribadi

dan

personil

lain

yang mengetahui

kehidupan

yang

bersangkutan.

c.

Faktor

Gizi

1) Makan

yang

terakhir

(berapa

jam

sebelumnya?).

2)

Tempat

makan.

3) Jenis

makanan.

4)

"Inflight

feeding".

5)

Kebiasaan

makan

makanan tertentu.

6) Jumlah cairan

yang

masuk

(adalah

kemungkinan

dehidrasi?).

d.

Display

(panel

instntmen)

l)

Tidak

bekerja.

2)

Sulit dicari, sulit

dikenali.

3)

Sulit

dibaca/diinterpretasikan.

4) Salah baca.

e.

'Control

&

Switches".

1)

Sulit

dicapai.

2)

Terlalu

kaku/keras.

3) Sulit

dicari.

4)

Tidak

bekerja

dengan baik.

f

.

Hubungan

'bontrol"

dengan

"display"

1) ktak

"control"

dan

"display".

2)

Arah

gerakan

dari

"control"

dan

"display".

3)

Ketepatan bekerja.

4)

Prosedur

dan

Teknik.

g.

Informasi

yang

berlebihan

(over

loaded) dan waktu kritis.

h.

Respons

yang

terlalu rumit/membingungkan.

106

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 111/321

j.

Penilaian

Pemhtan

Bonuan Hidup.

l)

Helmet

:

jenis,

tanggal

inspeksi,

perlengkapan

bagian

luar,

perlengkapan

bagian

dalam,

kabel

interkom,

tali

pengikat,

modifikasi dan posisi

helmet

ditempat

kejadian.

2) Masker

0,

:

jenis,

tanggal

inspeksi,

kondisi

umum,

katup,

penutup

pipa

02

dan

posisi

masker

ditempat

kejadian.

95.

Tes

Laboratorium

a.

Siapkan tabung pemeriksaan

darah

(2

dengan

label

merah.

2

abu-abu

dan

2 hijau).

b. Siapkan 50 cc urine.

c.

Dikocok

dan

didinginkan.

d. Periksa

:

CO,

ETOH,

Glucosa,

tes obat,

Hb/Ht

dan asam

Laktat.

e.

Label

ditulis:

nama,

NRP,

tanggal kecelakaan

dan

jenis

pesawat.

f. Sampel

dikirim dalam

"dry

ice" ke Laboratorium.

96.

Tes Sampel

Jarinpn

a.

Jaringan

; otak,

limpa,

ginjal,

otot,

isi

lambung,

urine

dan

lemak.

(masing-masing

35 cc).

b.

Jaringan

liver dan

paru

(m,asing-masing

130

cc).

c.

Jaringan

tersebut

di atas dibekukan.

d.

Jaringan

:

jantung,

telinga

tengah,

paru

dan

ginjal

(difiksasi

Formalin).

e.

Dibuat

Label seperti

sampel tes

laboratorium.

f.

Sampel beku

dan Sampel Fiksasi Formalin

dikirim

dalam

tem-

pat

yang

terpisah

ke Laboratorium.

Perang

Kimia

97.

Tujuan yang

ingin dicapai

bila

kita menghadapi

perang

kimia

ada-

lah mengurangi

semaksimal mungkin dampak

serangan

kimia

mu-

suh

dan melakukan tindakan

medik

di

daerah yang telah

tercemar.

Konsep

pertahanan

terhadap

perang

kimia

(PK)

adalah :

a.

Keberhasilan PK

tergantung pada

faktor

kejutan

dan

kelemahan

pertahanan.

b.

Pertolongan pertama

harus menggantungkan pada

diri

sendiri

t07

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 112/321

atau

teman.

c.

Meyakinkan

para

petugas

bahwa

peralatan

perlindungan

akan

efektif

bila

digunakan

secara

benar'

d.Komandanakanmenentukan''daerahberbahaya,.yangberisiko

tinggi.

98.

Selama

Fase

Defensif.

Perlu

diperhatikan

halhal

sebagai

berikut

:

a.

Sebelunt

serangan.

Pastikan

alat

perlindungan terhadap

perang

kimiadapatdigunakandenganbaik.danpersoniltelahnrahir

dalam

menggunakan

alat'alat

tersebut

pada

waktu

yang tepat'

b.

Selama

serangarl'

l)

Semua

personil

n.renggunakan

alat

proteksi'

cari

tempat

per-

lindungan

di

daerah

yang telah

ditentukan'

2)

Aktifkan

satuan-satuan

dekontaminasi

dan

tutup

hubungan

dengan

udara

luar.

3)

Fasilitas

pengobatan

ditutup

ltubungannya

dengan

udara

luar.

4)

Pastikan

adanya

suatu

serangan

kimia

musuh'

c.

Setelah

serangan.

1)

Mulai

oPerasi

PenYelamatan'

2)

Monitor

keadaan

lingkungan'

99.

Pengaturan

Fasilitas

Medis'

a.

AIat

medis

harus

disiapkan,

khususnya

yang

berguna

untuk

pe'

ngobatan

luka'

b.

Berikan

saran

pertimbangan

kepda

Komandan

tentang

peng'

aturan

bangttnan-bangunan

yang

ada'

berdastkan

:

1)

Distribusi

Penduduk'

Zi

,Rnggota

militer

yang bertugas

harus

diprioritaskan'

3)

Distribusi

instalasi kesehatan

yang tersedia'

4)

Perkiraan

jumlah

korban'

5)

Kemampuan

evakuasi

dan

tempat

perawatan'

t00.

Satuan

Teknik

Sipil

Pangkalan

akan

mengusahakan

untuk

:

a.

MenutuP

kebocoran

udara'

l08

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 113/321

b.

Menyaring

udara yang

masuk.

c.

Membangun

daerah

dekontaminasi.

d.

Menyediakan

air bersih

dan

tenaga listrik.

e.

Segera

setelah

serangan,

memeriksa

bangunan

dan

menutup

kebocoran

dengan polyethlene.

f.

Ahli Bio

environmental

Engineering

akan

mendeteksi

bahan

beracun

dan memonitor

lingkungannya.

l0l.

Tugps Personil

Medik.

a.

Kurangi

terjadinya

luka akibat

bahan

kimia.

b.

Melindungi

personil

yang

akan

berhubungan

dengan

bahan

kimia.

c.

Mencegah

tersebarnya

bahan

kimia

ke

instansi/fasilitas

lain.

d.

Melakukan pengobatan

konvensional.

e. Siap

untuk

menghadapijumlah

korban

yang

banyak.

102.

Triage.

Secara

mendasar

sama

dengan triage pada

korban

kece-

lakaan

lainnya,

kecuali

triage

di

fasilitas

rnedik

dilakukan

da-

lam

2

tahap.

a. Tahap

L

Triage

awal

dilakukan

oleh

tenaga paramedis

pada

saat

yang

bersangkutan

memasuki

daerah

dekontaminasi.

b. Tahap

IL

Triage

lanjutan

dilakukan

oleh

dokter

di

dalam

ruang

perawatan,

untuk

menentukan

prioritas

tindakan

medik.

lr

rr.

(nol

i:.:zrh;ng?

-4

cxpccltnl

{

rr*t

(nor

ionsciour?

-+

rmnrrdirlc

i}

(ves)

(nol

rmbulrtory?

r)

dcllYcd

I

rv.,;

|

-,.,-.r

109

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 114/321

103.

Evakuasi Korban.

a.

Tentukan

apakah

korban

masih

terkontaminasi

bahan

kimia

atau

tidak.

b.

Bungkus

tubuh

pasien dengan

bahan

pelindung

kimiawi

sebe-

lum

diangkut

melalui

daerah

yang terkontaminasi.

c.

Sediakan

bahan

pelindung/pembungkus

tersebut

secukupnya'

1(X.

Pertolonpn

Diri

Sendiri/Teman

a.

Gunakan

masker

pelindung

(bahan

"gas

syaraf''

bereaksi

sangat

cepat).

b.

Berikan antidot

gas

sYaraf.

c.

Cuci

bagian

tubuh

yang

terkena

nrenggunakan

peralatan dekon-

taminasi

M-258.

d.

Angkut

ke fasilitas

medik

terdekat.

105.

Dekontaminasi

Berjalan

melalui

daerah

sempit

"chlorine

bleach"

Mandi

dengan

air

bersih

(bila

diharuskan).

Keringkan

badan dan masuk ke ruang

kedap

udara.

Pasien

yang

berbaring

harus

dibuka

pakaiannya sebelum

mandi/

pengobatan

lebih

lanjut.

106.

Jenis

Senjata

Kimia

a.

Gas

Syaraf. Mengandung

Anticholinesterase

yang

lebih

kuat

daripada

insektisida

biasa.

Sifat

kimianya

adalah

:

1)

Tidak

berwarna/berbau

dan

tanpa

rasa'

2)

Dapat

terserap

oleh

setiapjaringan

tubuh'

3)

Gejala tergantung

dari banyaknya

absorpsi

dan

jalan

yang

dilaluinYa.

b.

Zat

Petept)h

(Vescant/. Termasuk

Sulpfur

dan

Nitrogen

Mus-

tard,

serta

beberapa

jenis

senyawa

Arsenikum'

Bahan

ini

agak

kurang

beracun

bila

dibandingkan

dengan

gas

syaraf'

l)

Diagnosis

: dapat

terjadi

masa

laten

sld 24

jam

tergantung

besarnya

konsentrasi

zat

tersebut.

Mula-mula

terbentuk

eri

tema

yang

disusul

dengan

gelembung-gelembung

seperti

pada

a.

b.

c.

d.

lt0

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 115/321

luka

bakar derajat

2.

2)

Pengobatan

:

segera didekontantinasi.

dan luka/kelainan

ku-

lit

diobati

seperti

pada

lLrka

bakar.

c.

'Choking

Agents"

(initant).

Ternrasuk

dalanr

kelonrpok

ini

adalalr : phosgene.

chlorine dan

chloropicrin.

l) Diagnosis

:

batuk.

sesak napas. keluar

air

nrata.

rasa

tercekik.

sakit

kepala.

nrual. nruntah. Edema partr

dan

shock dapat

terjadi

tiba-tiba

atau dalanr waktu

24

jarn.

2) Pengobatan :

keluarkan

dari

daerah yang

rerkontanrinasi.

berikan

0"

nrelalui

nrasker

dan bantuan

napas

bila diperlukan.

107.

Diagnosis

keracunan

Gas

Syaraf

a.

Setnua

tanda/gejala

berdasarkan

overstintulasi

susunan

svaraf

para

sintpatis.

b. Mata :

rniosis,

lakrintasi. nyeri.

sulit

akontodasi,

nrerah.

c.

Pilek.

sesak

nafas.

batuk dan

rasa

tercekik.

d.

Sakit

kepala.

lernah.

berkeringar.

pusing.

kedutan

otor.

pares-

tesi

dan

kejang.

e.

Anorexia,

Nausea

dan diare.

f.

Sakit

pinggang.

g.

Secara

laboratoris

agar diperiksa

kadar

cholinesterase

dan

eritro-

sit.

108.

Pengobatan

bagi

Korban

Senjata

Kimia

a. Gas

syaraf

(GA,

GB, CO,

VX

dan lain-lain)

I

)

Pasang

nrasker

dan

tubuh

posisi "up

wind".

2)

Atropin

2

nrg

IM tiap l0-20

nrenit

(3

kali).

3) PAM

CL

:

2.5

grarn

dalarr

100 cc

aqua IV perlahan,

atau

I

graln

dalanr

3

cc

aqua IM

setiap 30 nrenit.

b.

Zat

Pelepuh (ll,IlD,

CX, MD,

PD.

L)

l)

Cuci

dan

pakaian

dibuanq.

2)

Pasang

nrasker.

3)

Zalf

BAL

4)

"BAL

lOol'in oil"

0.95

ccl25 lbs IM tiap

4

janr (3

kati).

5)

Zat

pengganri

BAL.

llt

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 116/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 117/321

(ASMRO

-

Armed

Service

Medical

Regulating

Office)

untuk

menetapkan rumahsakit yang

akan

dituju.

(ASMRO

-

merniliki

daftar

rumah

sakit

yang

dapat

dituju leng-

kap dengan tenaga

spesialis

yang

dirnilikinya). Dokter yang

me-

ngirirn harus menghubungi

dokter

yang

akan

menerima pasien

untuk

mengadakan pembicaraan,

terutama

dalam rnenangani

pasien

gawat

dan

perlu

mendapat

prioritas.

c.

Setelah

rumahsakit

tuiuan

ditetapkan

maka

AECO

harus

lapor

kepada AECC

(Aeronredical

Evacuation

Control

Center)

untuk

rneminta pengungsian

medik udara dan

nrenyampaikan

inforrna-

si tentang

:

l)

Tindakan rledis

yartg

sudah

dilakukan.

2)

Nama

pasien.

3)

Diagnosa

dan diferensial diagnosanya.

4)

Klasifikasi pasien.

5)

Fasilitas

kesehatan

yang

dituju.

6) Urgensi

pengungsian ("Movenrent

precedence").

7)

Tenaga

nredis

atau tenaga nonnredis yang

menyertainya.

8) Alat-alat

yang

diperlukan secara khusus.

tl.

"Movement

Procetletrce".

Hal

inimenunjukkan tingkat ke-

gawatan

mengapa

pasien

memerlukan

pengungsian

medik

udara. Keputusan dilakukannya

pengungsian

medik udara

adalah

tanggung

jawab

komarrdan dari

palgkalau

udara

dari

rnana

pasien

tersebut

dikirim.

Penilaian

yang

cermat

perlu

dilakukan untuk menghindari

penghamburan

biaya ataupun

mensanggu

penerbangan

khusus. Prioritas

bisa diberikan

pada:

I

)

Urgent.

"Urgent

precedence"

diberikan

kepada

pa-

sien

yang

harus

diungsikan seceputnya unttrk menye-

lamatkan

nyawa,

ekstremitas,

mata

atau

untuk mence-

gah

terjadirrya

komplikasi

penyakit

yang

berbahaya.

Pesawat

yang

sedang

diudara

atau

yaug

akan

segera

terbang harus mengungsikan

pasien

ini

dengan

segera.

Dokter di

rumahsakit

tujuan

harus

sudah

dihubungi

r.r

ntuk

me nerim any a sebelum

p

asien d

iu ngsik an.

l13

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 118/321

I

11.

2)

Prioritos.

"Prccedence"

prioritas

diberikan

kepada

pasien

yang memerlukan

perawatan

/

pengobatan ter-

tentu

dengatr

segera,

tapi

fasiiitas

kesehatan

yang di-

butuhkan

tersebut

tidak

dimiliki

oleh rumahsakit

se-

tempat.

Pasiett

i:li

harus

diungsikatr

dalam

waktu

pa-

ling

iambat

24iwn'

Rutin.

"Precedeuce"

rutitt

diberikan kepada

pasien

yangdapat

diungsikan

dalam

waktu

72

1am.

Untuk

pasien

irli

digunal<att

pesawat detrgan

iadwal

terbang

yang biasa.

Dalam

penangatratt

pasien

"urgent"

dan

pasieu

prioritas,

dokter

akan

dihubutlgi

oleh

Flight Clinical

Coordilrator

(Fli$tt Nurse)

untuk

menda-

patkan

infornrasi

iebilr

jauh

tetrtang

pasien

tersebut

sehubungau

dengan

perawatannya seiama

perlgungsian

medis

di udara'

Sebenarnya

tidak

ada

kontraitrdikasi

mutiak

untuk

petrgurrgsian

medik

udara.

llarnun

demikiatl

pada

pasien

berikut

iui

hartya

boleh

dilakukan

pengungsian

medik

udara

biia

cara

iain

tidak

bisa

dikerjakan

yaitu

:

a.

Pasien

yang

menderita

pcnyakil

yang

harus

dikarautilla

se-

clalgkart

pasietr

tersebut

berada

dalarn

stadiunr menuiar'

b.

Pasien

yang

keadaan umumnya saugat buruk

yang

besar

ke-

mungkinarutya

meninggal dajam

penerbangan.

c.

Pasien

yang

raharrgnya diliksasi

clcngan kawat

secara

tetalt.

d. Pasien dengan

kehamilan iebih

dari

240

han.

lt2.

I13.

Bahaya utama

dalam

peuerbangan

adalah

terjadinya

kelainan

pathofisiologis

yang

disebabkan

turunnya

tekanan

0-2

dan

me'

ngembangkan

gas-gas

yarlg

terperangkap dalam roltgga-rotrga

tubuh.

14.

Pemberian

oksigcn

perlu

dipertimbangkan

untuk

pasiett-pasicn

berikut

:

'n.

Penyakit

yang

berhubungan

dengan

paru-paru dan

torak'

I

)

Pneumonia.

2)

Emphysema.

It4

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 119/321

3)

Asthma'

4)

llka

Pada

torak'

5)

Bronchitis.

6)

Tuberculosa.

7)

Tumor.

8)

Tulang

iga

Patah.

b.

OutPut

iantung

Yfrlgrendah

l)

Congestive

heart

failure.

2)

Coronary

insufficiencY.

3)

Myocard

infark

Yang

baru.

c.

Blood

dYscrasis

l)

Anemia.

2\ Sickle

cell.

3)

Penyakit

hemogiobinoPati'

I

15.

Perlu

diingat

pada

ketinggian

18.000 feet

volume

gas

akan men-

jadi

dua

kali

lebih

besar

dibandingkan

dengan

volume

gas

terse-

but

pada

permukaan

laut,

Hal ini akan

membahayakan

pasien-

pasien

dalam

keadaan

berikut

:

a.

Pasien

yang

baru

saja

mengalami

operasidengan

jahitan

pa-

da

intestinum.

b.

Pneumothorax

yang

tak

diberi

ventiiasi.

c.

Tuberculosa

dengan

disertai

cavitasi.

d.

Emphisema

dengan

adanya

bullae.

e.

l,uka

di

tenglorak

yang

disertai masuknya

udara

ke

dalam

rongga

otak.

f.

Pasien

yang

baru-baru

saja

mendapatkan

pemeriksaan

"air

contrast"

dalam

ventrikel

otak atau

sumsum

tulang

bela-

kang

8.

Tumor

otak

atau

kista

otak

yang

mengandung

gas

di

da-

lamnya.

u5

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 120/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 121/321

c.

Kelas

3.

(Ambulatory Patients).

Kelas

3

(XE),

adaiali

pa-

sien

bukan

pasien

psikiatrik

yang

memerlukan

perawatan

/

pengobatan,

bantuan

atau

pengawasan

selama

pengungsian.

d.

Ketos

4

(XF)

(Troop

Aast).

Adalah

pasien

yang

bisa ber-

jalan

(bukan

pasien

psikiatrik)

yang

tidak memerlukan

pe-

ngobatan

selam

a

Petrerbangan.

Pasien

ini

baik

secara

fisik

maupun emosionai

tidak

memer-

iukan

bantuan

/

pengawasan

selama

pengungsian.

e.

"Drug

Abuse

Potients"

(Pasien

karena

menyalah

gunokart

obat

).

1)

XGA

adala\

"Mobile

litter

patient"

dengan

diagnose

penyalah

gunakaan

obat

("Drug

abuse").

Pasien

ini

memakai

pakaian

dari

rumahsakit

dan

apr

ia

tidak

bisa

bergerak.

2)

XG

adalah

"Ambulatory

drug abuse".

Pasien ini

mema'

kai

pakaian dari

rumahsakit

dan

diungsikan

dalam sta-

tus

"ambulatorY"'

l18.

Labet

pada

pasien

pengungsian medis

udara.

Label ini

diguna-

kan sebagai

catatan

medik

seiama

pasietl

dalam

pengungsian

me'

dft

udara.

119.

Tanggung

iowab

dokter

kesehatan

penerbangon

bilo

ia

berada

dalwn

peswat

pengungsian ntedik

udara.

Bila

seorang

dokter

kesehatan

penerbangan

berada

daiam

pesawat

sebagai

awak

pe'

sawat

terbang,

maka

ia

adalah

orang

paiing

ahli

dalam

bidang

kesehatan

dan

bertanggung

jawab

penuh

dalam

perawatan

/

pengobatan

semua

pasien

yang

berada

dalam

pesawat

tersebut

sesuai

dengan

keahliannYa.

Program Keselamatan

Penerbangan

120.

Peranan

Dokter

Penerbangan

dalam

keselamatan

petrerbangan

adalah:

a. Metaksarukan

Wogram

keselamaton

penerbangan

b, Melaksarwkan

prosedur

buht

dalam

mmglwdapi

kecelalra'

an

Pesavnt.

117

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 122/321

c.

Penyelidllun

kecelalcaan

Pesvvat

d.

Meniamin

keselamatan

kegiatan

di

dmat

e.

Mmlamin

keselamatan

Petutu

Kendnli

dan

Pisavvat

Ruang

Anglwv.

l2l.

hogmn

Keselamtan

Penerbangan

Bidang

Medik

a. Seleksi

Medis

Awak

Pesauat.

Untuk

mengurangi

kemung'

kinan

terjadinya

kecelakaan

pesawat

akibat

laktor manu'

sia.

b.PerneriksannKesehatanBerkalaUntukmengurangike-

mungkinan

terjadinya

inkapasitas

yang

dapat

berakibat

ke-

celakaan

Pesawat.

c.

PelaYanan

Kesehatan

Rutin'

l)

Untuk

meningkatkan

derajat

kesehatan

setinggi

tinggi-

llya.

2)

Untuk

membina

hubungan

yang erat

dengan

para awak

pesawat, sehingga

tidak

ada

rasa

takut

di

"grounded"

'

dan

dapat

mendeteksi

penyakit sedini-dininya'

3)

Berupaya

untuk

mengembalikan

penerbang

yang

di

"grounded"

untuk

aktif

kembali

daiam

waktu

yang

se

singkat-

singkatnYa.

d.PendidikandanLatihanMedik.Memberikanpenyuluhan

terhadap

awak

pesawat

untuk

topik-topik

:

l)

DisorientasiTemPat'

2)

Faktor

Aeromedis

pada

Tabrakan

Pesawat

di Udara'

3)

Trauma

Suhu

Dingin'

4)

"Circadian

RhYthm"'

5)

Pencegahan

PenYakit

Jantung'

6)

Progam

Perlindungan

Pendengaran'

7\

Obat'obatan

dan

Penerbang'

118

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 123/321

8)

Alkohol

dan Penerbang.

9)

Pengaruh

SuhuPanas

l0)

Diet

(Kolesterol,

Hipogjikemia,

Ovenveight

dan

jain-

lain).

11)

Merokok (Kanker

paru,

Emfisema

dan Daya

taian

ter-

hadap

G).

l2)

Penyakit

Dekompresi.

l3)

Barotrauma.

14) Terbang

dalam

keadaan

sakit.

15) Daya

Tahan

terhadap

gayaG.

l6)

Mabuk

Udara.

l7)

Kesamaptaan

Jasmani.

l8)

Obalobatan

dalam

keadaan

darurat.

e.

Kerjasona

dengan

Perwira

Kambangja

1)

Untuk

memperoleh

informasi

tentang

masajah

medik

yang

perlu

ditangani.

2) Menyusun

laporan

tentang hai-hal yang

kurang

men_

dukung

keselamatan

penerbangan.

3) Menyusun

laporan tentang

kejadian

yang

membaha_

yakan

penerbangan.

4)

Menyusun

laporan

tentang

kualitas

sarana

yang

tidak

mendukung

kesBlamatan

penerb

an

gan.

5)

Menyuzun

laporan

tentang

Efektifitas

Awak

pesawat

("Aircrew

Effectiveness")

dan

kondisi

moral/mental

para

awak

pesawat.

Penugasan

Dolcter

Penerbangan

I

22.

Sebelum

berangkat

untuk

suatu

penugasan,

dokter penerb

angan

perlu

menyiapkan

perlengkapan

pribadi,

medis

maupun

non

irr_

dis

secara

cermat

agar pelaksanaan

tugas

dapat

dilakukan

de-

ll9

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 124/321

ngan

sebaik-baiknYa.

I

23.

Perlengfrqran

Pribadi

a.

Kanngan

b.

Sumt'srrat

Yang

diPerlulun'

c.

Patraian

dan

peralatan

sehari'hui

124.

Perlenglrapan

Medik

a.

Peranglut

Dokter

Penerbanq

Flight

Surgeon's

Kit)

b

Catatan

medik

tmung

immunisasi

c. Bav'n

catatan

medik

avwk

pesavrat

bila

penugam

lebih

dari

30

hgn'

d.

Catutan

lasil

pemeiksaon

kesehatan

berlula

yang terakhin

e. Obat

Anti

Malfrin.

125.

Brifing

Awak

Pesawat

a.StresFlsbbgikrfatigue,dehidrasi,disorientasidan"cir-

cadian

rhYthm".

b.

Obat-obatan

dan

Tugas

Terbang'

c. Gizi

Awak

Pesawat.

d.

Kebutuhan

Tidurllstirahat'

'

e.

Latihan

lasmanL

f

.

Alkohol

g'

Dukungan

mdikf

sosial

bagi

keluarga

h.

Bohaya-bahayo

bidang

kesehatan

di

tempat

pmugosan'

126.

kin-lain

a.

kmngkat

Dokter

Penerbangan

yang

daftar

isinya sudah

ba'

ka,

masih

perlu

disezuaikan

jenis

maupun

jumlah obat

/

t

alat

kesehatan

yang disiapkan

tergantung

dari keinginan

Dokte

r

Pene rbangan

yang bersangkutan'

Hal-hal

yang

perlu

mendapat

pertimbangan

adaiah

:

l)

Jumlah

personil

yang harus

didukung

120

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 125/321

2)

lamanya

penugasan.

3) Jenis

operasi udara

yang

akan

dilaksanakan.

4)

Situasi

dan kondisi

di daerah

penugasan.

5)

Fasilitaskesehatan

di

daerah

penugasatl.

b.

Piranti

Lunak

yang

dperiukan

untuk menunjang

pelaksana-

an tugas dan

keperluan

pembuatan

laporan

kegiatan,

harus

dibina dibawa

secukupnya.

Interpretasi

EKG

127.

Untuk

membaca

EKG

perlu

mengetahui

dasar-dasar

pembaca-

annya

secara

sistematis.

Berikut

ini

bukanlah

cara

yanglengkap

tetapi

ini

akan

memberikan suatu

cara

pendekatan.

a.

Denyutiantung50

-

100.

I

)

Kurang

dari 50

Bradikardia.

2) Lebih

dari 100

Takhikardia.

b.

Irama-Regular,

irreguler,

aritmia

yang

irreguler

dan

lain-

lain.

c.

Axis-normal-

30"

sampaidenget+

I7f.

l) Lebih negatif

dari

pada

-

30o

=

hft axisdeviation.

2)

Lebih

positif

daripada

+

l10o

=

Right

axis

deviation.

3) Deviasi axis adalah

permulaan

dari hemiblocks.

d.

PR intemal.'

normai O,l2

-

0,20

detik

-

dihitung dari

permulaan

gelombang

P

sampai

permulaan

dari

QRS.

1)

PR memanjang terdapat

pada

A.V. Blocks, hipertiroidi.

Pada

keadaan normal

(atlit

dan

anak-anak) biasanya

dengan tonus vagus

yang

meninggi,

merupakan

variasi

normal.

a)

AV Block derajat I

b)

AV Block derajat

II

PR

lebilr

dari

0,22

de-

tik.

denyutan

berkurang

(mobitz

I

&

II).

12t

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 126/321

c)

AV

Block

derajat

III

:

d'issosiasi

lengkap

dari

AV

dimana

ventricular

rate lebih

kecil dari

atrial

rate.

2\

PR

memendbk

terdapat

pada

kazuvkasus

A.V.

nodal

atau

artitmia

atrial-rendah,

WPW,

penyakit-penyakit

metabolisme

glikogen,

LGL,

pada hipertensi

dan ka'

dang-kadang

merup akan

variasi normal.

e.

Interval

QRS

normal

0,05

-

0,11

detik

I

)

Bila

0,12

detik

: memat{ang.

2)

MemanjangPada

RBBB,

LBBB.

Voltage

meninggi

Pada:

RVH, LVH-

Voltage

menurun

pada:

Hipotiroidi,

Addison's,

peri-

kardial

effusion,

penyakit

paru-paru.

f

.

Segmen.ST.

periksa

adakah

elevasi

atau

depresi.

l)

Elevasi

terjadi

pada : miokard

infark

akut,

perikardi'

tis, anurisrna,

iskhemia

sub

efikardial.

2),

Depresi

ST terjadi

pada

iskhemia (angina),

digitalisasi,

miokard

infark

subendokardial,

gangguan

konduksi,

gangguan eiektrolit.

S.

GelombongP-

normalexis+45o

-

+6f

l)

Panjang

maximum

0, ll

detik,

tg

maximum 2-3

mm'

2)

Biasanya

bulat,

tidak

lancip,

tidak

berlekuk.

3)

P berlekuk

memiliki

arti

biia

puncak-puncaknya

terpi'

sah 0,04.

4\

P tinggi

pada

hipertrofi

atrium,

dilatasi atrium,

korpul-

monale,

PenYakit

Paru.

h.

Gelombang

0.

Q yang

kccil

sempit bisa

normal

pada

lead

I,

AVL,AVF

&

Lead

prekardiai

di

atas ventrikel

kiri,

Q

yang

dalam

bisa normal

pada

AVR

&

kadang-kadang

pada

lead

III,

Vl,

V1.

Gel

Q

tidak

boleh

melebihi

0,03

detik.

Gelom'

bang

f

-

b-isa

terbalik

atau

tegak,

lancip

atau

datar.

t22

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 127/321

T

sangat

tinggi

pada

miokard

infark,

hiperkalemia,

iskhe-

mia,

overload

ventrikel. CVA,

T

sangat datar

pada

hipoka-

lemia.

j.

Intemal

QT

-

dihitung dari

permulaan

QRS

sampai akhir

gelombang

T;

Rumus

:

QT

interval harus

l/2

panjang

RR

interval sebelumnya;

QT

intervai

berhubungan dengan de-

nyut

jantung-biasanya

normal 0,32

-

0,42 detik.

1)

QT

interval

n.remanjang

pada

:

CHF,

infark

miokard,

calcium,

quinidine, pronestyl,

miokarditis,

trisikiik,

phenothia

zines.

2)

QT

intewai memendek

;

digitalis, hipocalcemia, hi

perkalemia,

M

g++tinggi.

k.

Transisi

defleksi

gebmbang

R-normal harus do

pada

V3

-

v5.

1.

Gebmbang

U

-

polaisasi

normalnya

sama

dengan

gelom-

bang

T.

l)

Jelas

terlihat

pada

V3.

2)

Gelombang U

yang

besar

pada

hipokalemia,

gelonrbang

U

terbalik

pada

infark

miokard.

iskhemia,

left

ventri-

cular

strain.

m.

Elektrode-elektrode

yang

saling tegak

lurus

(untuk

me-

nentukan

axis)

:

1) I&AVF

= 90o.

2) ll

&

AVL

=

90o.

3) lll & AVR

=

90o

(hal

138)

128. Untuk

mendapatkan

ketetapan

dan

keseragaman

dalam memba-

ca

EKG,

disarankan

mengikuti

prosedure

sebagai

beirkut

(SF

s20).

a.

Tentukan

denyut

iontung,

iramotyt

b.

Ukur

Interval

:

123

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 128/321

1)

PR interval'

2\

QRS

interval

li

dt.

in,t'"ot'

a)

Penjelasan

:

QT

dibagi

dengan

akar

kwadrat

dari

interval

RR sebelumnYa'

b)

Diukur

Pada

lead

extrernitas'

c.

Axis

perckamat

(raLa'nta

alis

P &

QRS

pada

bidang

fron-

tal).

d.

Catat

abnormalita*abnormalitas

bentuk

:

1)

Gelomb.

P

:

P-Pulmonal'

P'mitral'

2)

QRS

compiex

:

gelomb'

Q

abnormal'

RJBB'

LBBB'

bagaimana

voltagenYa'

3)

Segmen

ST

: elevasi,

menurun'

melengkung'

menda-

tar,

dePresi'

4)

Gelombang

T

:

melengkung'

mendatar'

terbalik'

(-)'

(-/+)' (+/-)'

e.

InterPretasi:

l)

Harus

selalu

didahului

dengan

normal'

Borderline'

abnormal

atau

variant

normal'

2)

Kalau

Borderline

atau

abnormal,

sebutkan

diagnose

EKG'nya,

ini

harus

didukung

dengan

rekaman

sebe'

.

lumrtYa.

3)

Kalau

pemeriksaan

/

rekaman

EKG

yang

lalu

ada'

ban-

dingkan

dengan

perneriksaan

yang

terakhir

ini'

4\

Tulis

lengkap

semua

diagnosa

yang tidak

lazim

dising'

kat'

129.

Singftatan

yang lazim

digundran

pada

Diagnosa

EKG

a.

Klasifikai

Diagnosa

I

)

DBN =

dalam

batas

normal

(WNL

=

Within

nor-

mal

limits).

t24

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 129/321

2)

nilNL

=

masih dbn

=

masih dalam

batas normal.

3) borderline

-

nomral

iimits

(?).

4)

Abn

=

Abnormal.

b.

Ganguan

lrarno

1) NSR

=

Normal sinus

rhythm.

2) PAT =

Paroxysmal

atrial

tachycardia.

3)

PVC

- Premature ventrikuler

contraction

(Indo-

nesia VES

=

Ventrikuler Extra

Sistole).

4) PAC

=

Premature

atrial

contraction

(lndonesia

SVES

=

Supra

Ventrikuler

Ekstra

Sis-

tole).

5) VT

=

Ventricular

tachycardia.

6)

AF

=

Atrial

Fibrillation

PAF

=

Paroxysmal

Atrial

Fibrillation.

c. Axis

:

1)

LAD =

lrft axis

deviation

(lebih

negatif

dari

-

30").

2)

RAD

=

Right

axis deviation

(iebih

positif

dari

+

I

1o')'

d,. Gelomb. P:

l)

LAH

=

Left Atriaj

Hypertrophy.

2)

RAH

=

REht Atrial

Hypertrophy.

e.

QRS

Abnornul

I)

LBBB

=

Left

Bundle

Branch

Block.

2)

RBBB

=

Right Bundie Branch Block.

3)

IVCD

=

Intraventricular

conduction

defect.

4)

WP\il

=

WolffParkinsonWhite.

5)

ASMI

=

Anterosptal

Myocardial

Infarction.

t25

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 130/321

Anterolateral

myocardial

infarction.

Inferior

m

yocardial

infarction.

Po

sterior

myocard

ial infarction.

Le ft

Ventricul ar Hyp

ertrophy.

Right Ventricular

Hypertrophy.

f

.

Unnk

maksud-maksud perbandingan

l)

SLT

=

Since

last

tracing (selalu

sebut

tgl.

peme-

riksaan

yang

ialu).

2) NSC

=

No

significant change

(tak

ada

perobahan

yangjelas).

130.

Peraturan

Tindakan-tindakan

USAFSAM

terhadap

hasil-hasil

EKG

:

diagnosa

berikut dipandang

sebagai tidak

memenuhi

sya-

rat

untuk

terbang

dan cukup

serius untuk

evaluasi

tingkat

ke-

sehatan

yang

bersangkutan

di

USAF

Aeromedical

Consultation

Center

di

Brooks

AFB

(USAFSAM).

Perkecualian

dari

pada

peraturan

ini

adalah kalau

dokter

penerbangan

setempat teiah

memutuskan

bahwa penerbang

tersebut

tidak

sehat

untuk

tugas-

tugasnya

dan digrounded

seterusnya.

Pada

kasus-kasus

demiki-

an,

dari

sudut aeromedis,

pemeriksaan

lanjutan

tidak

perlu

di

laksnakan.

Daftar berikut

jelas

tidak

bisa

menggambarkan

semua

kemungkinan-kemungkinan

diagnosa

ataupun

kombinasi-kom-

binasinya,

tetapi

sudah mencakup

penyakit-penyakit

penting

yang

sering ddumpai

sehari-hari.

a. Sinus

mrest

kalau

terjadi

spontan

selama

2 detik atau

lebih

atau kalau

diikuti

dengan

ggala-gqala

lain.

b. Atrial

fibillan.

c.

Atrial

flutter,

d

Takhilwrdi Junctiorul"

e.

Iranwidioventrikuler,

f

Takhi,lurdia

ventrilailer

ditandai

dengan

3

atau

lebih de-

nyutan

ventrikel

yang

berurutan

pada

frekuensi

1O0/menit

atau lebih.

t26

6)

ALMI

=

7)

IMI

=

8)

PMI

=

9) LVH

=

l0)

RVH

=

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 131/321

I

h.

i

i.

k

L

m,

n.

o.

p.

q.

Ventrlhtler elatm

sistole

yang

b*pvngan

Ventrikulo

fiMllast

Ventrihtler

elatru

sistole

yang

multifoial

AV,

blek deruiat

II

(mibitz

I

atau

mobitz

III

,4"

V.

vlock

kompkt

RBBB

&

intermittmt

RBBB,

LBBB

&

intermittent

LBBB,

LVHI R

VH

(

L

eftI Right

Ventricul.o hypertophy

I

Pemb

esuan

atrium

kanan

f

a

trium kii.

Deviasiaxis

kiriyangacquisita

(-

30' atau

lebih); kalau

ternyata

ada

pergeseran

axis

yang

cukup besar dibanding-

kan dengr rekaman

sebelumnya

dalam waktu

yang

singkat.

Dqiasi

axts

kanan

yang

acquisita

(+

I 10" atau

lebih); ka-

Iau

ternyata ada

pergeseran

axis

yang

cukup

besari

diban-

dingkan dengan rekaman

sebeiumnya

dalam

waktu

yang

singkat.

Pmrbalwn

gelombang

Z

nonspesifik

primer

-

kalau

peru-

bahannya berturut-turut

dari

rekaman

sebelumnya

&

me-

netap

pada

rekaman

ulangan.

Depresi atau

mendttarnya

segment

ST

yang

nosnspesifik

-

kalu

perubahannya

berturut-turut.

Master's

sbress

test

orderline

atau

abnormal.

Adanya

kmtsakan

miolurd,

terutama

kalau

perubahan-

nya

berturut-turut.

Ganguan

kondulai

pre-existasi

(mis

WP\il).

Periksdititis

-

peratran

USAF

yang

berlaku

)

menryarat-

kan

obsewasi

6 bulan

dulu

setelah

menderita penyakit

pe-

rftarditis

sebelum dikembalikan

kestatus

terbang

Dokter

penerbangan

di

kesatuannya

harus

diingatkan,

bah-

wa

dia

harus

menunggu

6 bulan dulu

sebelum

mengevaluasi

kembali,

ini

diharapkan

bisa menghindari

adanya konsultasi

berulang-ulang.

t,

4

v.

w

127

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 132/321

x,

Myocarditis,

y.

Myocardialiskhemia.

z. Adanya

QS

atau

QRS

pttem

di

V2

-

kalau ternyata

meru-

pakan perubahan

yang

beruturut-turut

dan ntematrg betrar

setelah

dikonfirmasi

oleh

precordialmap

atau

vector

car-

diagram.

131.

Kalau

ada

pertanyaan-pertanyaan

tentang

kelainan-keiainan

LKG

yang

spesifik

atau

ada

perbedaan

pendapat. petugas

dari

the USAF

ECG Library siap

menjawabnya.

Kalau dinrinta,

me-

reka akan

melengkapi salinan

rekaman

/

hari

EKG

dari setiap

awak

pesawat

yang

ditanyakan.

Nomor

Tilpon

The USAF U-

brary adalah

240

-

2861.

132.

Diagnosa berikut

ini

dianggap

sebagai

variasi

normal.

Walaupun

beberapa

di

antaranya

bisa

menuriukkan

adanya

penyakit

men-

dasar

yang

serius

(mis.

Sinus

Bradikardia berat

yang

fisiologis

-

bandingkan

dengan

Bradytacltyarrrhyarrhythmia

atalr

dengan

sick

sinus

syndrome).

Jadi

pemerftsaan

lebih

ianjut

mungkiu

masilr

diperiukan

untuk

menyakinkan

bahwa

ini

beuar-benar

variasi

normal

dan tak

ada

kemungkinan

penyakit

lain

yang

berbahaya.

Daftar

ini

tidak

lengftap,

tetapi

menggambarkatt

jerris-jenis

penyakit

yang

sering

ditemukan.

s,

Sinustachycardia

-

tanpa abnormalitas

iainnya.

b. Sinus

BradYcardia,

c.

Sinus

Escape Beat,

d"

Sinus

Anest

yang kumng

dari

2

detik

e.

huma

attial'

f.

Atrial

El<stru

sistole.

c.

Gial

EscaPe

Beat,

h.

Atrial

arrest

yang htrang

dri

2 detik

L

lrunu sinus korontius,

i.

hunu

iunctional,

t28

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 133/321

k

lunctiorul

EIatrc

Sistole

l,

functiorul

Eseape Beot

m, Ventrihtler

Elafiz Sistole

yang

unifotul

n. Ventricuhr Elatm

Sistole

yang

uniforrn

a

lrutru

sugaventriktler

(supraventrikuler

di

sini

adalah

sua-

tu

pacemaker yang

tidak bisa segera digolongkan

berasal

dari

sinus,

atrial

ataupun

junctional).

p.

Supraventrihtler

Elanz

Sistole

(SVES)

q.

lllandeing

otrial

pecenwker,

r.

Imnu

Bigemini

atau

trigemini

*

Gangwn

tntrwentrikuler

termirul

(= gangguan

hantaran

perifer).

t,

Gangguan

lantoan

introventrikuler

yang

tidak

spesiftk

u,

Daiosi

axis

kii

kahu

diiumpi

pertanu

lali

pda

psien-

psien

di

bawah

30

tahun

v.

Deviasi

a:ris

kanan kalau

d{umpai

pertama

kaii

pada

pasien-

pasien

dibawah

30

tahun.

w,

Axis

QRS

yangindetermirute

pda

bidangformal.

x,

Elewsi

segmen

ST

yang

nonspesiftk

(Repolarisasi

dini).

y.

PR

intervalpendek

-

kecuaii

diikuti

dengan

tachynhyth_

mia

(LGL

syndrome).

z,

S,

SrSrnanem

Teknik

Pembacaan

EKG

133.

IRAMA

(rhythm)

:

-

regulervs.

irreguler.

P

sebelum tiai

QRS,

QRS

sete-

lah

tiap

P.

134.

LAJU

(rate)

:

300

Jumlah

blok

besar diantara

2

kom-

pleks

t29

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 134/321

A

TECHTIIOUE

IN

READII{G

ECG'S

txYlxt,

rtaq.lt

vt rritqt.fi

I

lfTotE

tlcx orSr

ort

a?T i

rrct t

I35. INTERVALWAKTU

Interval

PR

:

Interval

QRS

:

:

0,1

0.08

0.36

0,2

0,10

,^2Ia

lRfD

lnterval

QT

ltrl txttlY

r3,

"r

lrtlrvlr.

o.l-o.il

oil

ltttlrrl.

.

0.6

-O.ll

OT

rrterv^1.

O. t

136.

POLA(pattern):

GelombaugP

:

Atriai

HYPertroPhY.

P

> 0,12

pada

V1.

besar,

diphasic,

awainya tinggi

(kanan),

akliir lebar

(kiri).

Kompleks

QRS

-

Ventricuiar

Hypertrophy

-

QRS

lebar.

Kanan

-

RAD,

RVt

)

RV5,

S menonjol

pada

I dan

V6.

Kiri

-

LAD, SVt

=

RV5

) 55.

Segmen

ST

-

naik

(elevation)

bengkok

(bowing), rendah

(depression).

Gelombang

T

-

benglok

(bowing),

datar

(flattening), ter-

balik

(inversion).

137,

HITUNG

AXIS;

RAD

atau

LAD'

I38.

MYOCARDIAL

INFARCTION

:

T

memuncak

-

ST naik

-

Q

besar

-

T berubah.

Elect injury

-

ST

meninggi

dari

garis

isoelektrik.

130

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 135/321

Elect

lnfarct

-

Q

lebih dalam

ari

garis

isoelektrik.

Elect

Ischemia

-

T mendatar

atau

negatif.

lnkasi

dari

M.I.

(perubahan-perubahan pada

lead

yang

ter-

catat).

I39.

A_V BI.,OCK :

lo.

PR

>

0,22"

2'.

QRS

hilang

setelah

P

:

TipeI

lWenekebach):PR

Tipe

II

(Mobitz) : PR

tetaP,

3o.

P

dan QRS independen.

progresif

sebelum

QRS

hilang.

sebelum

QRS

hilang

I4O.

BUNDLE BRANCH BL@K

:

QRS

>

0,12"

Kanan rSR' atau

qR

pada

V1.

Kiri

broad

monophasic

R

pada

V6.

ST depresi dan

T

terbalik

pada

VU.

14I. HEIIIIBI.OCK:

kft ant

-

meanQRS axis-

30'

;

qlRl

don

r1IISUI

Lcft

post

-

mean

QRS

axis

+

l2}o

;

rl

Sl

d"n

qt'RtIL

142.

NORMALPdanT

I,2

AVF

AVR,

VI

t3l

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 136/321

xlrlStOC&

LrF?

lrr.-*L

ctt

lltt

>-

: o'

'

'rtr

'I

tc3r

L:Ft

tott--Ie|||

er

rrl3

+

t2O

rr

3r

AD

lr

lr

EKG

REDI.FEFERENCE

€l.ct.icrl

arir

-5

tliti6l

qftl

h

tlr.lbl

lo

.ril

lslctra

Qls

i.

F

odiculr rc

xa

f?FFFFp'il{tr??.i

'r

 

ot

lU lqt I

o.t

Io.t I

r.r

I

r.t

I

ocl

O

U A.

Oa

Or

t.0 t.2

r.a

t.a.

(lalq.l

riltftrt

l:

i./ri.)

fult

td

r$

ld

t

l

x-

at

 t

tt

to

132

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 137/321

Variabel3

AVL

biasanya

pada

Y2danYU

< 0,11",

(

2,5 mm

I43.

PEMBESARAN

ATRITJM

KANAN :

P

tinggi,

memuncak

)

2,5

mm,2,3 AVF.

144.

AV

BLOCK:

lo

=

P.R.0,20"

2o

=

Wenekebach

(Mobitz

l)

PR

memanjang sampai denyutan

ada

yang

hilang,

Interval

PR memendek progresif.

Blok

biasanya

pada

AV

junction

Penyebab umumnya

adalah :

Digitalis, Rheumatic

Fever,

Inf. Myocard

Infarct.

Biasanya

tidak

perlu pengobatan,

lV Atropin bila

ada

keluhan.

I45.

MOBITZ

II

:

Infra

His

lesion,

biasanya

+

BBB,

Konduksi

AV

tidak

stabil

Denyut

jantung

hilang

mendadak.

PR fixed

Perlu

pacemaker/pacu jantung.

146.

AV.

BLOCK,

DERAJAT

3

ATAU

TOTAL

:

Junctional

:

QRS

sempit.

Ventrikuler

rate

: 40

-

60.

Subjunctional :

QRS lebar

Rate:

15-40

Umumnya

adalah

Stokes

-

Adams

147.

ACUTE CORPULMONUM

:

(Emboluspulmoner)

133

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 138/321

Pola

: 51

Q3

+

RAD

Seperti

MI

Inferior,

kecuali

q normal

Pada

AVF

Perubahan

ST

-

T

pada

leads

dada

kanan

qR

pada Vt

148.

CHRONIC

COR

PULMONLIM

:

(COPD)

RAD

Voltasi

rendah

Pada

leads

tungkai

Kriteria

RVH

mungkin

ada'

mungkin

pula

tidak

ada'

149.

P.A.T.:,,

Rate:150-250

"Ectopic"

P

dapat

ada

atau

tidak

ada'

BiasanYa QRS

normal

Rate

teratur'

I50.

PEMBESARAN

ATRII'JM

KIRI

:

P

menonjol,

besar

dan

lebar

>

0,11".

ml' AVL

Negatif

besar

atau

diPhasic

PPadaVt

KV

PPadaVt

)VZ

151.

ATRIAL

FIBRILLATION

Gelombang

P

tidak

ada,

Baseline

tidak

teratur'

"irregularly

irre'

gular",

Frekuensi

ventrikel

bervariasi'

dan

dapat

sangat

cepat

Pada

WPW'

I52.

ATRIAL

FLUTTER

:

Baseline

:

"sawtooth"

Ventricular

respons

biasanya

2

: l'

4

:

1

153.

W.P.W.:

Condong

menjadi

Atrial

arrhythmia

:

PAT'

AF'

PR

I

detik

atau

kurang'

134

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 139/321

Rhythm

Rate

P

Wave

PR

Interval

QRS

Interval

RWS

ComPlex

ST

ComPlex

ST

Segment

T

Wave

U

Wave

Q-T

Duration

Rate

300

r50

100

75

60

50

43

37

33

30

154.

WJ.W.

TiPeA

:

Delta

dan

QRS

Positif

Pada

VtV,

WPWTiPe

B

:

QRS

negatif

dan

delta

Pada

VtV,

QRS

Positif

dan

delta

Pada

V'VU

l5s.

A.P.c.

:

Gelombang

P dini

Konfigurasi

bervariasi

QRS.

T normal

kecuali

bila

ada

penyimpangan

Tidak

Pernah

Penuh

ConPensatorY

Pause'

1

56.

A.P.C.

Dengan

PenYimPangan

:

Vl

=

rSr' dari

RBBB

dengan

defleksi

awal

yang

sama

seperti

pada

QRS

normal.

V6

=

9Rs

P

selalu

ada

157.

BI,JNDLE

BRANCH

BI,CK

DAN

TIEII'IBI',0CK

:

LAH

=

Qlrr-4so

QRS

<0,12

LPH

=

rlg3

+

120"

QRS

< 0'12

135

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 140/321

CRBBB:S'VU

lebar

:

rSrV,

:

QRS

) 0,12

ICRBBB

: sama

seperti

diatas

kecuali

QRS

<

0'12

CLBBB

:

Tak

ada

q1

AVL,

V6'

QRS

lebar'

QS

atau

rS

pada

V1,

late

intrincicoid

(>0'07")

pada

V6

QRS

>

0,12"

:

LAD

=

ada

PenYakit

lain'

ICLBBB

:

QRS

<O,12,

taPi

ada

Pola

LBBB'

158.

ISCHEMTA

:

ST

turun

T terbalik.

I59.

INJT.JRY:

ST

naik.

160.

NECROSIS:

Q

>

0'03"

Gelombang

Q

1/3

tinggi

QRS'

16I.

MY@ARDIALTNFARCT

:

lnf

:

Q2,3,AVF

QIAVL.

V1-v5,6

QIAVL,

v4,s,6

Upright

QRS

Vl'

Resil.

VtVrV,

162.

ACUTE

PERICARDITIS

vs'

MJ'

:

ST

naik,

Pada

leads

multiPle

Gelornbang

T

terbalik

setelah

ST kembali

ke baseline

Tidak

ada

Perubahan

ST

reciProcal

Gelombang Q

tidak

ada.

163.

PERICARDITIS,

CIIRONIC,

CONSTRICITVE

:

Ant

Lat

True

Post

t36

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 141/321

Biasanya

ST

normal

T

terbalik

Voltasi

rendah.

164,

PERICARDIAL

EFFUSION

:

ST

naik,

voltasi

rendah

di

semua

leads.

QRS

alternans

infrequent.

165.

DIGITALIS

EFFECTS

:

ST-T

scooped

atau

sagging

pada

leads

dengan

gelombang

R

T

atau

terbalik

:

Interval

e_T

memendek

166.

DIGITALIS

TOXCITY

:

MF\IPCS

atau

begeminal

rhythm.

SA-AV-IV

Blocks

Non-paroxysmal

junctional

tach.

PAT

dengan

blok

yang

bervariasi

Hampir

selalu

arrhythmia.

167.

IIYPOCALCEMIA:

HYPERCALCEMIA:

QT

memanjang

eT

memendek

Late

sign

T

Short

dan

steep

slope

ke

arah

ST.

168.

QUIMDTNE

EFFECTS

:

Interval

QT

naik,

T

atau

terbalik.

P

melebar

dan

ada

notched.

169.

QUTNTDTNE

TOXCTTY

:

-QRS

memanjang,

AV

blok,

AV

dissoc,

PVC,

Cardiac

Standstill,

euinidine

Syncope

tidak

terpengaruh

dosis.

I7O.

HYPERK:

Early

:

T

tinggi

dan

memuncak,

late

:

eRS

melebar,

PR

memanjang,

p

rendah

dan

lebar.

137

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 142/321

171. HYPOK:

Umenonjol

ST

menurun

172.

LVH

-

SOKOLOV&

LYON

:

Rl+53)25mm

RAVL)llmm

SVI

+

RVs

atau

V6

= 35

mm

ST

-

T

changes in

l, AVL,

V5

LAD

sering terjadi

QRS

<

0,12

Intrinsicoid

pada

V5,

V6

>

0,05

I73.

RVH:

R/S

pada

Vl

> I

R/S

pada

V5,6 <

I

RAD,

RVI

+

SV5,6

=

)

10,5

mm

RVI)7mm

RAVR)

5

mm

174.

VENTRICI,'LAR

ECTOPIC

RITYTHMS :

z. Accelerated

:

Underlying

rhythm

biasanya sinus

bradycardia;

rate :

50

-

10O/menit

Fussions

:

sering terjadi

Terlihat

seperti VT

yang

lambat.

b.

Para

SYstole

:

l) Variable coupling.

2)

Interectopic

interval equal to or

a multiple of

the

shor.

test

inter€ctopic

interval.

3)

Fussions.

c.

Ventricular

Fusslons

.'

l)

Sering

dengan

pacu

iantung.

2)

Gelombang

ventrikEl

sebagian tertutup

oleh

P

yang

le-

bih

awal

diikuti

oleh

QRS

yang

lebar,

tapi

berbeda dari

138

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 143/321

kompleks

pVC

yang

predominan.

3)

Fussion

menunjukkan

adanya

ektopi

pada

ventrikel.

'

d. vE's:

QRS

prematur

dan

lebar

ST

_

T

berlawanan

dengan

defleksi

eRS

utama

Compensatory

pause

yang

total.

P

biasanya

pada

T

dari

pVC.

e.

V

Tach

:

PVC

terus

menerus

Rate;150-250

P

independen

Fussion,

captures

f.

v-Flutter:

250

/

menit.

menggelombang

secara

teratur

(regular

undulation).

175.

Test

Pembebanan

Jantung.

Test ,'Treadmill

Exercise

Stress,,,

adalah

alat

utama

untuk

mengetahui

adanya

kelainan

l""r;;;

organik.

Bila

test

ini

tidak

bisa

dilaksanakan

di

pangk.t"n

uauri

setempat,

dapat

dikirim

ke

Lakespra.

Hasil

test

"Treadmifl"

yang

abnormal

atau

"borderline,,

(De-

presi

segmen

ST

lebi

besar

dari

I

mm

atau

0,5

mm

Aan

te4aai

nya

"straightening"

atau

"downsloping")

harus

didisku"tid[asi

dan perlu

diperiksa

lebih

lanjut

di

Lakespra.

Depresi

ST

biasanya

diukur

0,0g

detik

Ai

luar

titik

J.

Penilaian

Bising

Jantung

176'

Murmur

terjadi

bila

kecepatan

darah

(normal)

meningkat akibat

latihan,

atau

thyrotoxicosis

(murmur

yang

mengalir).

Anemia

juga

menimbulkan

murmur

pada

kecepatan

normal,

karena

ke-

pekatan

darah

berkurang.

Darah

normal

mengalir

melalui

ob-

struksi

abnormal

atau

melalui

lobang-lobang

yang

tidak

seharus-

nya,

dapat pula

menimbulkan

murmur.

139

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 144/321

lscHEttc

5T

DEPRESSIOI{

XOR

I

ZOXTAL

STOPING

DEPRESSION

OF

"JSf"

wifi

LOW€R|NG

Of

J

pOtNT

AND

IAPID

REruRN

Or ItrE

ST

SrOpE TO

BASE

UNE

(poin,

X)

At

high

ErlD

0F

heart

ratca

T

and

p

cro53

ovcr

at

this

point

177.

Murmur

seharusnya

digambarkan

menurut

atribut

seperti

diba-

wah

ini

:

a.

Timing.'

Systolic, Diastolic,

Early

(dini),

Late

(akhir),

pan

(semua).

b.

Lokasi..

Dimana

terdengar

Dimana

terdengar

paling

jelas

Kemana

menyebarnya

c.

Deraiat

:

l)

Derajat

I

-

terdengar

sangat

lemah.

2) Derajat

2

-

terdengar dengan

mudah.

3)

Derajat

3

&4

sedang.

4) Derajat

5

-

dapat didengar

dengan

posisi

lzlO

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 145/321

St

SECIEilT

Sll)PE

nV/sec

1+

OltFolptt(rA

'ro

,

g'L

 

eo

It

9;

5o

:'

(t

:o

:e

(t

P

:,

(t

i

it

(,

141

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 146/321

5)

Derajat

6

stethosboPe

miring

ujungnya'

atau

terdengar

sangat

keras

de'

ngan

memakai

stetoscoPe.

sangat

keras, sehingga

sudah

ter-

dengar

walau

stetoscoPe

tidak

menempel

di dada.

d.

Pota

Konfigurainya

:

Cresendo,

Decresendo,

Diamond

shaped

(seperti

berlian).

e.

Tingi

Nda

(pitch)

:

high,

low'

rumbling'

scratchy'

178.

Murmur

/

Bising

dipengaruhi

oleh :

a.

Pemafasan

: Inspirasi

menaikkan

venous

return

ke

jantung

kanan

dengan

meningkatnya

Stroke

Volume

(SV)

ventrikel

kanan,

pengisian

jantung

kiri

turun

dan

komponen

pulmo-

ner

dari suara

jantung

II

tertunda;

munnur

karena

berbagai

lesi

pada katub

jantung

kanan

dipengaruhi

oleh

pernafasan'

b.

Perubahon

Posisi

Tubuh

:

Perubahan

suara

atau

murmur

timbulnya

karena

proses mekanis

semata'

Perubahan

cepat

dari

berbaring

ke duduk

atau

berdiri

berpengaruh pada

sua-

ra

jantung

atau

murmur

melalui

proses

p'ertrbaltan

semen-

tara

dari

venous

return,

stroke

volume,

ukuran

jantung

dan

frekuensi

jantung.

l) Berbaring

:

Venous reiurn

(VR)

naik

setelalt

duduk

atau

berdiri,

efeknya

lebih

besar

bila

tungkai

dalam

keadaan

terangkat

pasif.

2)

Jongkok

: Jongkok

langsung

menaikkan VR

dan SV

dari

jantung

kanan.

3) Berdiri

:

Jika

dilakukan

mendadak,

te{adi

pe-

ngumpulan sementara

dalam

vena-vena

kaki,

sehingga

VR

berkurang

(yang

menyebabkan

menyusutnya

ukuran

jantung

selama beberapa

denyutan),

menurun'

nya Stroke

Volume,

mean arterial

pressure

dan

heart

rate.

c.

Valsova

Maneuver

:

Mula-mula tekanan

darah

naik

tajam

t42

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 147/321

(karena

tekanan

intra'thorakal

meningkat);

bila

dilanjut'

kan

terus,

VR

terganggu

dan Stroke

Volume

menurun

dan

mean

arterial

pressure

menurun

pula'

d.

Obat'obatan

:

1)

Phenylephrine

: adalah

stimulator

alpha

adrenergic

yang

poten;

mean

artierial

pressure

naik akibat

vaso'

konstriksi

&

terjadi

bradycardia;

dosis

0,3

-

0'5

mg

I.V.

dapat menaikkan

tekanan 15

-

20

mm

dalam

3

rnenit,

efek

berjalan

sampai

2

-

3 menit'

2)

AmYl

Nitrite

:

a)

Terutama

untuk

evaluasi

murmur

karena

mudah

dan

aman'

Sebagai

vasodilator

poten, bekerja

pada sirkulasi

sistemik

lebih

nyata

daripada

sirkulasi

pulmoner;

menurunkan

tekanan

secara

akut

(tekanan

sys-

tole

arteri)

dan

turunnya

tekanan

ventrikel

kiri

yang

diikuti

dengan

naiknya

heart

rate'

venous

re-

turn

dan cardiac

out

put'

Tekanan

ventrikel

kanan

dan

arteri

pulmoner

hanya berubah

sedikit'

b)

Elek

max

dicapai

dalam

30" sejak

dihisap;

turun

lagi

setelah

I

-

l1/2

menit'

c)

Penderita

harus berbaring,

mencegah

syncope;4

-

6 hisapan

dalam

sudah

cukup

memadai'

e.

lsometric

Hand

Grip;

bila

dipertahankan

cukup

lama;

te-

kanan

arteriil

dan

heart

rate

naik

secara

cepat,

tapi

dapat

dihentikan

juga

dengan

segera'

Kehilangan

Kesadaran

179.

Sinkop

("syncope").

Penyebab

gangguan kesadaran

pada awak

pesawat

dapat dibagi

3 kelompok yaitu

nerogenik, kardiogenik

dan

emosi.

Nerogenik

meliputi

hampir 25%

(septruh diantara'

nyaadalahakibatepilepsi).Gangguankardiovaskulermeliputi

2-5%

kasus

(infeksi,

fatigue,

panas)

dan

gangguan

emosi

meli-

puli

5Vo

kasus

(panik, histeria'

simulasi)'

t43

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 148/321

Penvebab

umum

terbanyak

adalah

VASODEPRESSOR

atau

;i6ila;ivNcopi'

Anamnesa

sansat

penting

karena

pe-

meriksaan

fisik

biasanya

normal.

Serangan

vasovagal

syncope

;;;;

ilt,

terjadi

karena

emosi

atau

rangsangan

sakit'

Ini

me-

rangsang

overaktivitas

uugu'''ettingga

tedadi

vasodilatasi

perifer'

iuniung

rntrumbat'

tekanan

darah

turun'

&;;J;;;kut

ini

dianjurkan

untuk

digunakan-bila

mewawanca'

rai

penderita

/

keluarga'

agar mendapatkan

informasi

yang

opti-

fflum:

a.

Pertanyaan-pertanyaan

kepada

Pendeita

:

1)

Apa

yang

sedang

dikerjakan

sebeium

serangan?

2)

Hal

apa

yang

pertama

kali

terasa

abnormal?

3)

Kemudian

apa

yang

terjadi'

sampai

kesadarannya

hi-

iang?

4)

Hal

pertama

apa

yang

diingatnya

setelah

sadar

kemba'

1i?

5

)

Bingungkah

dia?

6)

Sakitkah

kePalanYa?

7)

Apakah

dia

merasa

kehilangan

kontrol

terhadap

kan'

dung'kencingnY

a?

S)

Tergigitkah

lidahnYa?

g)

Lelahkah

Oia'

aan

apattah

kernudian

dia

tidur?

10)

Sakitkah

ototnYa?

b.

'PertanYann

untuk

Pengamat

:

1)

Senrua

pertanyaan

untuk

penderita'

2)

Antara

pertanyaan

3

dan

4

ditambairkan

rincian

ten'

tang

ictus'

Yaitu

:

a)

Bagaimana

mulainYa?

bi

KePalanYa

menoleh?

.i

Adakah

gerakan

i"t*?^

il

Adakah

gerakan

kl-onik?

.j

Adakah

fase

tonik?

t4

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 149/321

.:

{-

c

>a

€o

C

-o

9

q

 

o

u

tc

NO

a

-o

-5

-

E.

t-

^

-

v

a

 -

o9

]E

>f

oo

EE

I

I

e

o

o-

cc

co

€-

c

oo

ce

 o

qC

o>o

--

c

ce

a

e

oo

e

ox

>

o-

4

9S

at

I

r^c

vc

0 -e

aq

.o

I

o-

uc-

c oc

I

+

o+o+oo.+ooo

r+fOOOOO+.o

E+too

o

c

c

o,

.

c

a

o

o

z

It+

6t+,

F

^^

^?

:s9

zz €

t

I 4

6-ooa

<

lJ

.

6q46L64e6CC61666

,E.3

145

++o+oooo+oo

rrtrtrrttoo

r++0t+r+o

+o.ro00

++o++o+oooo

++o+oo++ooo

i++o++rOO

e

F

z

{

z

o

ts

(r+r

4

4

=

o

=

Zr+

(,

z

d

?+

(,

q

o

z

l

o

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 150/321

0

Bagaimana

merah?

180.

Tingfratan

Koma

roman

mukanya

:

cYanosis,

Pucat'

me-

Mata

181

.

Optik

:Suatu

resep

kacamata

terdiri

3

elemen

:

spheris'

silindris'

dan

lokasi

silindrisnYa'

a.

SPheis:

l)

Spheris

negatif

untuk

myopia

-

mengecilkan

obyek'

2)

Spheris

positif

untuk

hyperopia

-

membesarkan

ob-

yek.

b.

Silindris

:

mengoreksi

astigmatis,

yaitu

kesalahan

refraksi

yang

menghambat

berkas

sinar

menyatu

kesatu

fokuspada

retina

karenl-p"'U'A"un

derajat

refraksi

dalam

berbagai

meridian

tto'ntu;

suatu silindris

memiliki

kekuatan

dioptik

dan

satu

axis'

c.

Tiga

aturan

untuk

menyuiln

rcse4ya

:

l)

Jumlahkan

kekuatan

dioptik

dari

spheris

dan

silindris'

nya.

t45

tertidur tetapi

dapat dibangunlian

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 151/321

55

;E

-iq

c,

lt

A

 

A

-g

)

o

a

n

 

I

C

(,

,.r

&l

E

o

0

t

c

c

EO

-'E

3E

c

T

B

 

A

2

o

t

d

g

l.:

L:

e

:

a

I

L

t

L)

Ll

o

)

A

E

F

r&

,

T

a

 

q

a

o

1

N

 

c

'5

L:

u

E

I

o

2

z

t

c

 

4

2

0

d

 

c

B

c

5

 

o

ql

E

;

a

o

t

C

o

c

 

Eo

3=

€l

2

ll

9:

;

8

E

t

E

E

t

o

LI

c

I

el

-t

t

E

o

2

o

ar

Ll

x

:

g

 

c

a

o

n

I

E

o

6

)

o-

a=

r.i

E

2.,

tsE

9-

lr I-

;

I

t

a

 

c

a

o

t

 

c

t

C

a

I

(5

LI

u

ts

o

o

t

z

o

C

t

-.2

c-

at

E

o

 

c

.E

3

)

C'

ql

tl

s

=

'

2

A

t

a

5

 

E

 

t

b

tt

D

o

.t

e

E

'

i

3:

lLr:z

I : r

I E'6s

c

=o

QC

d

s

o

c

=€

QC

N

N

o.

E

=o

QC

o

t i's

.E'.(

,20

E

a

o

E

d

C

h

E

F

cj

-)

.

eE

16

2.

7E

rtd

T-:

Jc

ji

,1

{o

ir

t

J

d

c

5'.

t.e

_3:

I

:

ld

F

o

2

c

.9

=

e

3

o o

r;

t

t

a

I

I

C

t

c

o

c

E

o

I

a

t

J

A

-ra

ao

e?qt

z

o

F

>r

EI

z

&

F.

a

g

c

,

o

t

3

o

()

la

o-1-.n

 _ l*Eo l3

-rt

l-

6 g

3

/a-6

rJ

c

2

s.9

r

t3

JO

c

)

o

o

c)

147

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 152/321

2)

Rubahlah

tanda

silindris, tapi

kekuatan

dioptiknya

jangan'

3)

Rubah

axis silindris

9Oo

:

tambah

90o

bila

kurang

dari

90o,

atau

kurangi

90o

bila

lebih

dari

itu;

untuk

memu-

lainYa.

d.

Standar

militer

adalah

dengan

menyatakan

silindris

dengan

sebuah

tanda

negatif'

l)

Contoh

:

-0,25

-0,75

x l0

menjadi:

-1,00

+0,75

xl00

2)

Contoh

:

+0,25

-0,75

x

180'

menjadi:

-

0,50

+

0,75

x

90

182.

Ringkasan

Obat-obat

Mata

yang Berguna

:

a.

Dihtasi

PuPil

:

l)

Adrenergic

(sympathomimec-dilatasi,

kerjanya

lang-

sung)

Epinephrine

(alpha dan

beta)'

Norepinephrine

(alpha), Phenylephrine

(alpha),

isoproterenol

(beta)'

2)

Anticholinergic

(parasympatholytic

-

antagonis

kom-

petitif

dengan

acetylcholine)

-

Atropine,

Scopola'

mine,

Hometropine,

Cyclopentolate,

tropicamide'

b.

Konstrik;si

PuPil :

1)

Chol,i'nergic

(parasymthomimec-konstriksi)

a)

Kerja

langsung

:

Pilocarpine,

Carbachol'

Metacho-

line.

b)

Kerja

tak

langsung

:

Anticholinesterase,

Edropho'

nium,

Isofluorophosphate

(DFP)'

Echothiopate'

2\

Adrenergic

Blocking

(sympatholytic)

:

a)

Guanethidine,

Protriptyline

(memblok

"Norepine'

phrine

uptake"

kembali

ke

dalam

axon)'

b)

g

-

Hydroxydopamin

(merusak terminal

saraf

sYmPathetic)'

148

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 153/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 154/321

183.

Autonomic

Ocular

Phannacologr

Pembagian

Autonomic

Nervous

System

Parasympathetic

Sympathetic

Bagian

utama

yang

diinervasi.

otot

ciliaris,

sphinc-

ter iris,

fibers,

vasa.

otot

dilator

iris,

va-

sa, muscle

Mueller,

kelenjar

keringat.

Neurotransmiteryangdi- acetylcholine

lepas

pada

neuromuscular

junction.

Norepinephrine

Kerja farmakologis

cholinergic

(para-

sympathomimetic).

Adrenergic

(sympa-

thomimetic).

Efek

pada

otot

ciliaris

kontraksi(menaik-

relaksasi(sedikit).

kan

akomodasi).

Efek

pada pupil

myosis

(sphincter

iris).

mydriasis

(dilator

iris).

Efek

pada

vasa

kecil

dilatasi

konstriksi

Fasilitas

pada

efek

outflow

meningaat

secara

mekanis.

meningkat (efek

al.

pha).

Efek

pada

laju sekresi

aqueous

Humor.

menurun

(sedikit)

turun

(efek

beta),

naik

sedikit

(efek

alpha).

Inaktifasi

dari

neuro-

transrniter.

Acetylcholinesterase Uptake kembali

ke

dalam

axon

dan

(COMT-Minor).

150

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 155/321

[84.

Glaucoma :

a.

Pengukuran

tekanan

intraokuler

dengan

tonometri

secara

rutin

hanya dilakukan

pada

penderita

usia 39

tahun

atau

le-

bih.

Penderita dengan tekanan seperti dibawah

ini

perlu

di-

kirim

ke

dokter

ahli

mata

yang

qualified

untuk

konsultasi

:

l)

Pengurusan

terakhir

(dua

kali

atau lebih)

dengan hasil

22 mnt Hg

atau

lebih tinggi.

2)

1

atau

lebih

pengukuran dengan

hasil 25 nrnr Hg

atau

lebih.

3) Selisih

4

nrm

Hg atau

lebih

antara mata

kanan

dan ma-

ta kiri.

Flgun f0.5

Currc ol

Deyllgtrt

Vfsr

Adftt-tor

Dtttcrcd

putr

ot tle

Eyc

1"*

A,..11r61O-t6;

151

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 156/321

,62

7:'

to

t7.5

20

50

roo

E

I'

lt0

l5

12

il

to

9

8

7

6

5

4

3

2,

t,

o.

an

E

lI

0-

o

6

=

2

I

F

o

o

t

=

(,

I

I

-A

urrJyEsr

p;rrybr<ir-dcri:lr-

.

IALUES

-B

Av€RAcE

vllueslJ_

t

l''-'T"l'

'Y1tY'i

*f

ffi

b$

EE

<F

oz

Our

=(,

$=

<u)

E

bH

."9

33

FO

Jr

o-=

=o.

R

Decrease

ln

Accommodatton

Wlth

Age

(from

nrane5-9)

40

46E

58

64

72

'ifrt*6Eiua^t*i'3t

--Li-@FrEo

?<iet'€

t-blnUffEVa-

rdCdb're

t-dsEdt-l-dffb-'

d-d'ddm--frcff.F

r52

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 157/321

Mlnlmum

Dtstances

TreveledFrornlnstant

ObJect

Comes

Into

Field

oJ

VtclonUnttl

Ptlot

Cut Change

fUght

Pdh

2.O

2.3

TRAV€LEO

I'I''IAUTICAL

6

du

r5

as

s3

(J.,l

Hl,

EE

ri

EE

C

o

()

it,

g

N

2

o

.h

6

\,o

Fo

F

(Jl

lrl

(,

-Ll

,i

ts

trll

l',J lr

tr ra

G,

tnl

^

;;;

E

E;F

I

93

E

ER

E

10

{lLEs

ro

t5

t77

0lST

t{C€

gEg

3

9aE'

=t

9

U,3

ge

a6

6[

rrd

do

f'l

ci

a3

?-6',

lro

es

trE

It rt

9t

o

o

225

SE(

tGlO

rl.o EY€S

ro

Plil€Lr

O't23

S€C

FOv€AL

P€RCEPIIOII'

OO7

S{C

ACCOMiIooATION'

o

30

sEc

ngcocmrpl

oF

ltlsTRul{Et{l

REAoTNG

o.to

sEc

;919

rro

EYES

rROH

PAt{€t

R€LAX

ACCOIIMOOATION'

O'50

SEC

fOYEAL

PlERCEPIIOfl

9

Ul

{

D

fi8

,

P-

Fro

r'tl

2-

,''

D

c

6J\'

Fb

E

r

FI

a,

(,

u)

3P€ED

IN

XXOIS

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 158/321

.+

{a

a

t,

o

=

/

-

J.oo

(,

o

c

u

F

t -z.oo

6

I

t^

tr

I

-

r.oo

9

F

vl

-

4.OO

o.oo

o.oo

ooo

qqc

Nrot

++l

HYPEROPIA

(OIOPTERS +

SPHERE)

5.15

YEARS

OE

OROUP

-

4.OO

e

tr,

o

=

>

-

3.OO

o-

I

o

E

irj

F

4

9

-2.oo

o

I

I

F

 

-

r.oo

0

tr

o

188

ic{:

L"o",e t

or'oprens

-s'exene

t

;}T

HYPEROPIA

(OIOPTERS+

SPH€RE

I

ooo

qqc

ff;

MYOPIA

(OIOPT€RS.

SPHERE)

AOE

oROUP

25."

YEARS

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 159/321

ASTtcr.lTrsra

(0roPTERS-CYLlraO€nl

tll

-rr|ld

-

o

 

9

o

 

r

E

6

I

 

6ln

Itt

:o

o

-

c

1'

l

r, I

r<

3i

<o

Ii

D;

,

l,|e

6

 

F

 

6

+

0

 

m

 

il

155

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 160/321

ACE

GROUP

45_55

YEARS

185.

Bagi

personel

yang

harus

nentenuhi

sllndar

persyaratan

medis

sebaqai

a*ak

pesalwat

terbang'

harus

dilakukan

pula

pengelom-

pokan

golongan

"preglaucotlta"'

yaitu

awak

pesawat

yang te-

kanan

intraokulernya

-nrelebiiri

balas

tekanan

yang

disebutkan

diatas

tctapi

tidak

rnenderita

kelainan

lantang

pandang

atau

pe'

rubahan

"optic

disc"

dan tekanantrya

tidak

melebihi

30

mm

Hg'

Kelonrpok

ini

bisa

diajukan

"waiver"

oleh

Komandannya

sete-

lah

diadakan

"followui"

paling

sedikit

selama

tiga

buian'

"Fol-

lowup"

ini bisa

dilakukan

oleh

Cokter

ahli

mata

atau

dokter

p.n*iUung.n.

Bila

ada

penurunall

dari

lantang

pandang'

peru-

bahan

pada

"optic

disc';

atau

terjadi

peninggian

tekanan

dalam

;;i;;ti.r;

30d

mmHg

atau

lebih'

maka

pasien

tersebut

harus

ntendapatkan

p.ngobutun

khusus

dan

harus

segera

disarankan

untuk

tidak

terbang'

I 86.

Hal'hal

yang sering

menyebabkan

mata

merah

Tanda

dan

gcjala

Abrasi

kornea

Racl

tidak

cnak

Keluaran

("Disclw-

ge")

Rcaksi

pupil

terha-

dap

cahaYa.

Merasa

se-

perti

ada

pasir

Pada

mata.

Purulcnt

dengan

ke-

rak

Pada

bulu

mata

CePat

Sakit,

photo-

phobia.

Berair

Sakit,

photo-

phobia.

Berair

Sakit.

photo-

phobia.

Berair

Mcrasa

Gatal

perti

ada

pasir

Pada

mata.

Serous

Cepat

Cepat

Muk

Miotik

dan

sa-

ngat

ku'

rang

be-

reaksi.

Setengah

berdilata'

si

dan

netap.

Cepat

Difus

atau

Peri

limbal

rnjeksi

I

on"'

Conjunctiva

I

Conjunctivitis

I

uiru'

I

oirus

ll

Perlimbal

Difus

156

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 161/321

Cotnea

Tekanan

in'

traokuler

Anterior

chamber

Jernih

Normal

Normal

Jernih

Normal'

Normal

Iernih

Notmal

reratitisl

precipita

tis.

Rendah

Diwarnai

oleh

zat

fluorescein.

Normal

Normal

Nurmal l"Flare

Merrarik

Dangkal

and

Cells"

Funpi

Paru

187.

Tes

fungsi

paru

terdiri

dari

pemeriksaan kapasitas

vital

dan

volu-

me

expirasi

maksimal,

baik

secara

aktual

maupun

perkiraan

("predicted").

Bagi anggota

yang

berumur

39 tahun atau

lebih

biasanya

diperiksa

pengukuran

fungsi

paru,

(seperti

misalnya

"Mc

Kesson

Vitalor

test").

Kelainan

pada

tes

fungsi

paru tanpa

adanya

gangguan

klinis

pada

fungsi

paru

tersebut,

tidak

boleh

dijadikan dasar

untuk

tindakan

diskualifikasi

awak

pesawat.

tl

I

rl

II

ir

Inc

,l

.l

oastlu<rYt

I

I

:

rC

I

I

I

I

I

I

I

rlY

IV

llY

lv

',fl];i.

 h,*1 I I

'LH'I

Lti:l_l

inll

'rl

I I

LHr+'

,Lbll

I

Ltr-JJ

xcl

l-x

xot

i

xcl

xsi

t

i

*ox

{

*x

I

orll

l

orx

+

lqx

lox

+

lC-*'bfi

IIY-uerr*

llV-rr**r**

lY-.dk

rr(-vidC-fi

llG-rquuc*r

Itc-ldh

b.r

rlv

lv

atY

tY

157

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 162/321

lg8.

Gambaran

volume

paru

dan

tes

fungsi

paru

pada

kelainan

obs-

truksi

dan

restriksi

adalah

sebagai

berikut

;

No.

Tes

KelainanObstruksi

KelainanRestriksi

l.

Kapasitas

Inspirasi

N

atau

menurun

Menurun

atau

N

2.

Vol.

Ekspirasi

Ca'

Menuntn

atau

N

Menurun

atau

N

dangan

3.

Vol. lnspirasi

Ca-

N atau

menurun

Menurun

atu

u

N

dangan

4.

Volutne

Residual

Naik

Menurun

atau

N

5.

Kapasitas

Vital

N atau

menurun

Menurun

6.

,,Tidal

Volume"

N

atau

naik

Menurun

atau

N

7.

KaPasitas

Residual

Naik

Fungsional

Menurun

atau

N

8.

Kapasitas

Paru

Naik

Total

Menurun

158

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 163/321

PULMONARY

FUNCTION

STUDIES

INTERPRETATION

oB

FVC

/

PRED

FVC

OB

FEvl

/

PRED PEVI

oB

FEVI

/

OB

FVC

OB-

Observed, PRED-

Predicted

OBSERWD

cottected for

tenp

-

pres

-r2

o9-

i::

E

iiE

g

o

::s

r59

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 164/321

\^

-.:,

o

z

lo

I

::

:'

B<

iti:

3ts

:;

ll-. :

=l

^

i

=_

i

 

a

t60

 .'-.rg-l--i

'-..-.;#

-t4

i-,, /

t

--i

.r

"il

r

-r'

:, I

3€

.

:9

.

3t i

 

:?t

":

:e

3;

_

i:

t-o

i:

i

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 165/321

BAB

V

PEDOMAN

KERIA

UNTI,JK

DOIiTER

PENERBANGAN

Penugasan

ke

Panglalan

Udara

yang Baru

189.

Daftar

list

yang

diperlukan

sewaktu

mendatangi

Pangkalan

yang

Baru

a.

Pelaiai

Missi

Poqkalan

setemryt'

b.

Pelaiai

dukungan

yang

dipersyaratkan

pada Klinik

Dokter

Penerbangan

c.

Mintalah

surat

perintah

selaku

awak

pesawat

terbang

("flYing

status")'

d.

BacalahrencatTa

dai'

pangkalan

dan

pelajari tugas

anda'

e.

Bacahh

dokumm

keputusan

kebiiaksanam.

f

.

Bacalah"SOP"

dan

;Rumkit

dan Flight

Surgeon'

g. Pelaiari

prosedur dalam

menangani

kecelakaan

di

pangkalan

ini

dan alat-alat

yang mendukungnya'

h.

Peiksakebiiaksanaan

pengungsian

medik

udara setempat'

i.

Minta

keterangan

lebih

lanjut

dari

"Flight

Management

Office".

j.

Mintalah

rourc

rencana

penerbangan

:

1)

Daerah

yang termasuk

lingkungannya'

2)

Pengendalian

Tower'

3)

Fasilitas "RaPcon".

4)

Ruang

Perbaikan

an

Pengecatan'

5)

Seksi

PerlengkaPan

Personel'

6)

DaPur-daPurPenerbangan'

7)

Parasit

"Lofts"

dan

tempat

pengepakannya'

S) "Base

SuPPlY".

g)

Barak/kamar'kamar

di

Skadron'

l0)

Base OPerations'

16l

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 166/321

k.

Temuihh

Peiabatdi

Bos

:

.

l)

Kamja.

2)

Kadis Ops.

3)

Kadis Log.

4)

Dan Skad.

5) Pa

Fisiologik.

6)

Ka Flight Test.

190.

Hal-hal

untuk dikerjakan

di Klinik

Dokrcr

Penerbang

a.

Pelajai

kembali

berkavberkas

:

l) Apakah

follow up

dilakukan

dengan

baik? Semua

ber-

kas

"Waiver".

2) Apakah semua kunjungan

telah dicatat?

3)

Apakah semua

AFR

35-99

sudah

diperiksa?

4) Kerjakan

semua berkas

yang

harus dilakukan

tindak

lanjut.

5)

Lakukan

semua

pencatatan

dengan rapi

dan

baik.

6)

Apakah

semua

rekaman

EKG dari

setiap awak

pesawat

telah

diteruskan

ke "SAM

ECG"?.

Tempatkan rekam-

an

EKG awak

pesawat

ini

pada

tempat

yang

aman.

b.

Administai

Perkantormt

:

l) Apakah laporan

harian dikerjakan?,

oleh

siapa?

2)

Apakah

"Log

Book"

kecelakaan

ditempatkan

dekat te-

lepon?

3) Adakah

daftar

jaga

malam

dari Flight

Surgeon?

4)

Adakah

papan

visual

"Report

of

Status"?

5)

Apakah

pusat pengaturan

pengungsian

medik

udara?

6) Apakah

Kantor Flight Surgeon

mempunyai

catatan

ad-

ministrasi

dari

pasien

rawat

jalan

dan rawat mondok?

7)

Apakah

anggota anda

nampak

rapi dan

menunjukkan

suka

menolong? Apakah

pelayanan

anda cepat?

t62

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 167/321

8)

Adakah

kantor

"Flight

Surgeon"

rapi

dan

bersih?

9)

Apakah

peralatan

yang

diperlukan

untuk

pelayanan ke-

sehatan

tersedia

cukuP?

l0)

Apakah

pemeriksaan

yang

anda lakukan

cukup

efi'

sien?

1

I

)

Apakah

waktu

menunggu

bagi

pasien

sudah

semini-

mal

mungkin?

12)

Apakah

perpustakaan

Rumkit

mempunyai

cukup

re'

ferensi

Inengenai

kesehatan

penerbangan?

l3)

Apakah

penjadwalan

pelayanan bisa

dipenuhi

dengan

,

nludah

?

c.

Daftar

Kegiatan

Angota

1)

Apakah

anda

terbang

dengan semua

jenis

pesawat ter-

bang?

l)

Apakah

anda

ntengunjungi

"flight

llne" secara

teratur?

3)

Apakah

anda

nrengikuti

pertelnuan-pertemuan

/

semi-

nar

rrengenai

keselarrratan

penerbangan? Bagaimana

alat-alat

PeraganYa?

4\

Apakah

anda

mempunyai

hubungan

yang

baik

dengart

semua

pejabat-pejabat

penting

di

pangkalan

("key

base

personel")?

5)

Apakah

anda

mempunyai

hubungan

profesi

yang

baik

dengan

sejawat

lain

di

R'S'?

6)

Apakah

anda

selalu

siap

dan

mudah

ditemui

oleh

awak

Pesawat

bila

diPerlukan?

191

. "Checklist"

untuk

Tups

Terbang

a.

Pelajari

"dash

one"

dari setiap

pesawat

terbang

sebelum

ter-

bang,

perhatikan terutama

pintu-pintu

darurat'

b.

Melapor

harus

dengan

pakaian

yong

sesuai' sepatu' 2

pasang

kaca

mata,

tanda

identitas,

uang'

pisau,

paket

pertolongan

pertama, lampu

senter'

163

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 168/321

c.

kuti

"biefing

preflight"'

Ikutkan

awak

pesawat

pada

se'

mua

prosedur

"prefilight".

d.

Hiltung

jumhh

mskan

dan

minuman

sesuai dengan

jumlah

penumpang

dan lamanya

penerbangan.

e.

Dahm

pesawst

denpn

penumpang,

check

orang

yang

mu'

dah

mabuk

dan

berikan

obat-oabat

anti

mabuk.

f

.

Bersamtsamadengan

pilot,

periksa

seluruh

pesawat' pela-

jari

pintu-pintu

darurat

untuk

keluar

/

masuk.

g.

Check

kemamPuan Parasit'

h.

Check

"safety

belt"

dan

"shoLrlder

Harness".

i.

"Mae l/esfs"untuk

di atas

air.

j. 'PelaiariT.O. dan

seluruh

pesawat,

yang

ada

kaitannya

de-

ngan

"Air

Conditioning"

dan

pemadam

kebakaran.

k.

Periksa

kebersihan

dan

pelajari

frekuensi

penggunaan

pada

penerbangan

semua

kamar

mandi

/

kamar

kecil'

L

Perangkat

"

First

Aid",

kondisi

dan

jumlah

obat-obatannya.

n.

Malunan

pada penerbangan

:

I

)

Wakttr

pemberian.

2)

PenYintPanan.

3)

Keadaan

makanan.

4)

Kebersihan

dari tempat

kopi,

tempat

air

dan

mangkuk-

mangkuk.

5)

Makanan

yang disiapkan

dari

rumah'

n. Keadaan

alat-alat

optic

dt

kokpit

:

l)

Kaca

mata

penahan

sinar

matahari.

2)

Refleksi.

3)

Kotor.

rusak,

atau

kacajendela

yang

bengkok'

o.

-iIoM

m"rg"tahui

tanda-tanda

darurat

dan

perencanaan

pe

nanganannya.

p.

Pen-gaturan

tekarwn

dan

alat

oksigen,

pengetahuan awak

pe

t64

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 169/321

sawat

tentang

cara

pengaturannya.

masker

dan

pemeriksa-

annya

sebelum

terbang.

q.

C.atat

perlenglcnpan

dai

awak

pesawot;

seperti

pakaian.

se_

patu

dan

alat-alat

survival.

r.

Pengetahuan

tentang

oksigen

dai awak

pesawat.

s.

Catat

I

perlwtilwn

kebunlan

dai

awak

pesawat

yang

ber-

hubungan

dengan

status

fisik

dan

fisiologik

dari seiiap-awak

pesawat.

t.

Pehjai

sebanyak

mungkinpekerjaon

yongkhusus

dari

se-

tiap awak

pesawat.

u.

Setehh

suotu

penerbongan

(postlight

)

:

usul yang

memba-

ngun

/

positif

pada

Komandan.

Catatan

:

Check

list

ini tidak perlu

lengkap

seperti

di

atas.

Check

list ini

disajikan

kepada para

Flgiht

Surgeon yang

baru,

sebagai

petunjuk

untuk

membantu

mereka

dalam

me-

nyesuaikan

diri dengan pekerjaan

mereka

dengan

mudah.

Jenjang

Dokter

Penerbangan

192.

Dokter Penerbangan

:

a.

Lulas

sebagai

pa

Sekespra

b.

Lulusan

Pendidikan

yang

setingkat

dengan

Sekespm

193.

Dokter

Penerbangan

senior.

z tahun

berdinas

aktifsebagai

dok-

ter

Penerbangan

serta mendapatkan

rekomendasi

dari

dewan

Aerospace

Medicine.

Total

jam

terbang

nrinimal

350

iam

sebagai

dokter

penerbang.

194.

Kepala Dokter

Penerbangan

15 tahun

berdinas

aktif

sebagai

dokter Penerbangan

dengan

total

janr

rerbang

750

jam

sebagai

dokter

Penerbang.

165

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 170/321

krsyaratan

Tugas

Terbang

195.

Bagi

Dokter

Penerbangan

diwajibkan

untuk

memenuhi

persya'

ratan sebagai

berikut

:

a.

Dalam

iangka

waktu

6

bulan

,

harus terbang

minimal

6

x

dan

I

x

diantaranya

adalah

terbang

malam'

(satu

jam

atau

lebih

malam

hari).

b.

Harus

terbang

minimal

1

x

dalam

jangka

waktu 60

hari.

c. Agar

memmuhi

syarat

untuk

menerima

.

pembayaran

kom'

pensasi,

maka

dokter

penerbangan

harus terbang

rata-rata

4

jam

sebulan.

Bila

terbang

lebih

dari

4

jam

I

bulan

maka

kelebihan

ini

dapat

menutup

kekurangan

jam

terbang

2

bu'

lan

sebelumnya,

dan dapat

diperhitungkan

untuk

menutup

kekurangan

jam

terbang

5 bualn

sesudahnya'

Pengertian

Tentang

Satuan

Udara

196.

Ftight.

Adalah

satuan

taktis

dasar

dalam Suatu

Angaktan

Uda'

ra,

yang terdiri

dari

ernpat

pesawat

atau lebih,

dan

terbagi

dalam

dua elemen

atau

lebih.

1g7

. skaclron

Aclalah

satuan

udara

yang

terdiri

dari dua flights

atau

lebih.

atau

satuan

adrninistrasi

yang

rnelaksanakan

satu

fungsi

dasar

tertentu

seperti

rnisalnya

Skadron

Pasukan

Khas, Skadron

Pen.reliharaan

Pesawat

dan

lain-lain.

lgg.

Group.

Adalah

satuan

taktis

atau

administrasi

yang terdiri

dari

dua skadron

atau

lebih.

Istilah

ini

berlakujuga

bagi

satuan-satu-

an

dukungan

operasi

dan

dukungan

pelayanan'

199.

Wing.

Adalah

satuan

operasi

dasar

dari

Angkatan

Udara

yang

mandiridanmampuuntukrnelaksanakansuatutugasopeasiter-

tentu.

Jumlah

pesawat

berkisar

75

pesawat

tempur

hingga

30

pembom

berat.

200.

Divisi

(Jdara

atau

Komando udara.

Adalah

suatu gabungan

sa-

tuan

udara

atau

wing

udara,

yang

mempunyai

tugas

pokok

ter-

tentusepertimisalnyaoperasiudarataktis,strategisatauperta-

hanan

udara.

t66

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 171/321

Jenis

Pesawat

Terbang

(USAF)

C-135

I

Boeing

Stratolifter

t67

Jenis

Pesawat

Pabrik

Pembuat

(Dibuat

Oleh

Pabrik)

Nama Tambahan

(Nama

Sebutan)

I

2

J

Penyerang

A-7D

A-10

A-,37

AC

-

130

Vought

AerosPace

CorP

Fair

child Republic

Cessna

Lockheed

Corsair

II

Thunderbot

II

Dragonfly

Spectre

Pembom

B-1-B

B-52

FB-l1 I

Rockwell Intemational

Boeing

General

Dynamic

Stratofortress

Pemburu

F-4

F-5

F-15

F-r6

F-106

F-i

11

Mc. Donnel

Douglas

Northrop

Mc. Donneil

Douglas

General

Dynamics

General

Dynanrics/Convair

General

D1-narllics

Phantom

II

Tiger

II

Eagle

Fighting Falcon

Delta

Dart

Pengintai

0-2

ov-10

u-4

u-10

Cessna

Rockwell

International

Rockwell

Internationai

Helio

Skymaster

Bronco

Acolonrmander

Courier

Pengangkut

c-5

c-7

c-9

c-130

Lockheed

De

Havilland

Mc

Donnell

Douglas

Lockheed

Galaxy

Caribou

Nightingale

Hercules

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 172/321

c-

c-

.}

3

c-140

c-l4l

KC-l0A

C-I2A

c-17

Lockheed

Lockheed

Mc

Donnell

Douglas

Beechcraft

Jetstar

Starlifter

Extender

Pesawat

latih

T-33

T-37

T_46A

T-38

T-39

T-41

T-43

Lockheed

Cessna

Fairchild

R.C.

Northtrop

Rockwell

International

Cessna

Boeing

Bird

Tweet

Talon

Sabreliner

Pesawat

Intai

K.husus

U-2

dan

TR

I

SR-71

WRB_57F

E-3A

E_4A

UH_I

cH/HH-3

trH-60A

HH-6OD

CH/HH

s3

Lockheed

Lockheed

General

Dynamic

Boeing

Bell

Sikorsky

Sikorsky

Canberru

Awacs

AACP

Huey

Jolly

Green Giant

Black Hawk

Night Hawk

Super

Jolly

Green

Giant

(BUFFi

Big

Ugly Fat Fellow)

201

.

Vought

Corp

A-7

Corsair

II.

Dirancang bagi

angkatan laut,

A-7

D,

menggantikan

A-1

untuk serangan

di darat dan

du-

kungan tambahan

udara.

Di

dalamnya berisi

kanon

20

mm dan

dapat

membawa amunisi

sebanyak

15.000

lbs.

di

bagian

luar

168

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 173/321

pesawatnya.

Pesawat ini

mempunyai

"Heads

Up

Display"

GITJD)

yang

dapat

memberikan

informasi-informasi penerbang-

an

yang

vital

kepada

pilot

tanpa

harus

melihat ke dalam

kok-

pit.

Vought

Corp

A-7D

Corsair II

202.

Fairchild Republik

A-10.

Dengan

ujung

senapan

30 mm

ber-

ada

di

bagian

depan

(nose)

pesawat.

A-10

kl"rusus

dirancang

untuk

dukungan

tembakan

udara

yang

terbatas.

Dan

dapat

membawa

lebih dari

16.000

pounds

senjata.

termasuk

peluru

kendali

Maverick.

Fairchild

Republic

A-10

Pesawat

ini

dapat

terbang

di

atas sasaran lebih dari

2

jam.

Untuk

meningkatkan

keamanan

pesawat,

mesin

ditempatkan lebih

tinggi dari

badan

pesawat dengan maksud

untuk

melindungi

dari

tembakan

dari

darat,

tanki

bahan bakar

yang

dapat menu-

tup

sendiri

waktu

bocor

dan dilapisi

titanium

pada

semua sisi

kokpit.

203.

Cessna

A-37

Dragnofly.

Dikembangkan

dari

T--37.

A-37

mempunyai

mesin

yang

lebih

besar

dari

T-37 dan bisa mengisi

bahan

bakar

di

udara.

Walaupun sekarang digunakan secara

ter'

batas, tetapi

sebelumnya

telah dipakai

secara

luas di Vietnam

oleh

MTIAF dan USAF.

169

i\

 

eacr

L

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 174/321

Cessna

A-37

DragonflY

J04.

Lockeed

AC-130

Spectre.

AC-130

adalah

pesawat

pembunuh

yang

paling

berhasil

di

lingkungan

USAF'

Hal ini disebabkan

karena

banyaknya

alat

sensor

elektronik

di dalam

pesawat' ter-

masuk

T.V.

dengan

cahaya

rendah,

sensor

infra

merah

dan sen-

sor

radar.

Jenis

yang

terbanyak

dilengkapi

dengan kanon 20

mm

dan

40

mm,

dimana

jenis

yang terakhir

dilengkapi

dengan

ho-

witzer

105

mm.

2O5.

Rockwell

International

B-l-8.

Pesawat ini adalah

pengem-

bangan

dari

pesawat B-1.

yang

akan

nlerupakan

pesawat

pem'

bom

dengan

"multi

fungsi"

dari

USAF.

Digerakkan

oleh 4 buah

mesin

"turbofan".

Walaupun

ukurannya

lebih keci

I dari B-52'

tapi

karena

sistem

aerodinamiknya

dan

rnesinnya lebih baik'

da-

pat

mengangkut

persenjataan

yang lebih berat

dibanding

dengan

B-52.

Secara

fleksibel

pesawat ini

dapat dipersenjatai

dengan

peluru kendali

nuklir

dari

udara

ke darat

("long

range"

maupun

"short

range"),

bomb

nuklir,

"conventional

gravity

bombs"

dag

senjata

lain.

Dapat

pula dipakai

untuk

mengangkut

bahan

bakar.

Sesuai

dengan

misi

yang

diembannya,

pesawat

ini mampu

menghancurkan

sasaran

yang

tidak

bergerak

atau suatu

lokasi

dengan

tePat.

170

Lockheed

AC-I30

SPectre

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 175/321

206 Boeing B-52

Stratoforfress.

pesawat

B_52

telah

digunakan

sela-

ma

lebih

dari

20

tahun,

dan

hingga

kini

masih

mampu

menja-

lankan

tugasnya.

Pesawat

ini

telah dimodifikasi

agar

dapat me-

nyesuaikan.diri

dengan

perubahan

yang

cepat

dari

gelanggang

pertempurari

udara.

Modifikasi

yang

paling

mutakhir

adalah

di

tambahnya

FLIR

(Forward

Looking

Infra

Red

Radar)

dan

TV

dengan

tingkat

cahaya rendah,

untuk

memungkinkan

mende-

teksi

sasaran

secara

tepat

pada

malam

hari.

Meskipun

saat

ini

telah dilengkapi

untuk

peralatan

terbang rendah, tetapi di

Viet-

nam

pesawat

ini

beroperasi

untuk

mengadakan

pemboman

dari

ketinggian

(Hih

Altitude Bombing).

Boeing

B-52

Stratofortress

171

Rockwell

International

B-1

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 176/321

207.

General

Dynamic

FB-|11.

Pesawat

ini

dikembangkan

dari

F-

lllA.PesawatFB_llladalahpembonlsupersonikyangdileng.

t ufi

a.ngtn

"Terrain

Following

Radar"'

sehingga

memungkin-

tun

p.ntUon'tan

dengan

terbang

rendah'

Pesawat

ini

dapat

mem'

bawa

50

bom

masing-masing

750

lb'

(2

didalam

dan

48

di

iuar)'

tetapi

bila

pesawat

ini

dilengkapi

demikian

maka

hanya

mampu

terbang

subsonik

karena

sayap

tidak

dapat

dilipat

ke belakang'

Peru*ut

ini

juga

dapat

membawa

peluru

kendali

SRAM

(Short

Range

Attack

Missile).

General

Dynamics

FB'l l l

208.

Mc.

Donnell

Douglas

F-4

Phantom

'1L

Secara

berlahap

Pesawat

irri

digantikan

oleh

F-l5.

nanrun

hingga

saat

ini

nrasih

ratusan

ienis

iesawat

ini

yang

beroperasi

di AS'

Eropa'

Pasifik

dan

Es-

iandiu.

Meskipun

dirancang

pada

pertengahan

tahun

1950'an'

fesr*at

ini

sicara

berlanjut

dimodifikasi

a-gar

tetap

efektif

mi'

,ulnyu

,

ntesin

yang

derajat

asapnya

rendah

dan

radar

untuk

peringatan

dini

("radar warning")'

i.ru*rt

F-4E

merupakan

pesawat

tempur

multi

fungsi'

antara

lain

:

lawan

udara.

dukungan

tembakan

udara

dan

penyekatan'

Pesawat

F-4G

("Advanced

Wild

Weasel")

telah

dilengkapi

de'

ngan

peralatan

Pernika

yang

canggih'

t72

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 177/321

McDonnell

Douglas

F'4

Phantom

II

209

Northtrop

F-5

Tiger II.

F-5

merupakan

modifikasi

tempur

dari

T-38.

Pesawat

ini

mantpu

rnembawa

Sidewinder

missileatau

Bullpup dan dipersenjatai

kanon

20 mm.

F-5

Tiger

digunakan

oleh negara-negara

pakta

dan

program

bantuan militer.

Sekitar

700 buah telah dipakai oleh negara

asing.

Northrop

F-5

Tiger II

210.

Mc. Donnell Douglas

F-15

Eagle.

F-I5

merupakan

pesawat

yang

pertama

kali

dirancang

khusus untuk

keunggulan

di udara

(air

superiority) sesudah

generasi

pesawat

F-100.

Performancenya

yang

istimewa itu telah

diuji

berkali-kali

dan

telah

memecahkan

rekor

kecepakatan mendaki, yang

sebelum-

nya dipegang oleh

Mig

25

Rusia.

F-15

Eagle

ini

dipersenjatai

dengan

Sparrow missile

dan

kanon

20

mm. Bila

digunakan

untuk

penyerangan

darat

(ground

at-

tack)

/

B.T.U.,

pesawat

tersebut

dapat membawa

16.000

pound

senjata

external.

Ia

juga

bisa

membawa

missile

Sidewinder.

173

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 178/321

McDonnell

Douglas

F-l5

Eagle'

2ll.

General

Dynamic

F-16

Fighting

Falcon'

F-16

dirancang

seba'

gai

pesawat

,un,

Ut'n"'a-*u'uh'

fighter

ringan

dan

telah

me-

ngalahkan

No'tft'op

Vf"-17

dalam

.suatu

kompetisi

terbang'

Sekalipun

,.t,tif

Jit'n"'a'

pesawat

ini

mengandung

teknologi

canggih

(uOuuntti-

t'hnology)

seperti

misalnya

tempat

duduk

u.li'jJ.t-io"

untut

*tnu'it*''

daya

tahan

pilot

terhadap

gava

G

ketik-a

sedang

melakukan

manuver'

terbang

elektronik

("fly

by

wire")

0""

'""it"f

systemnya-

bersifat

"full

electronic"'

nlrr.n;^,uunnya

Sidewinder

missile

dan

kanon

20

mm'

212.

Generat

Dynnmic

f

Convair

F-106

Delta

Dart'

Pesawat

segala

cuaca

ini

dirancan'g

p'du

pt'ttngahan

tafrun

1950'an'

dan

tetap

dimodifikasi

uga'

'"ftftif

dan

hingga

saat

ini

masih

ada

9

skadron

yang

masih

"ktif';;;;;;ti

"rtun

dilanjutkan

terus'

dan

3

ska-

dron

diantaranyu

ot-

diganti

dengan

pesawat

F-I5

dan

F-4'

t74

F-16

Figl,tWFalcu,

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 179/321

General

Dynamics/Convair

F-106

llelta

Dart

213.

General

Dynamic

F-111. Dengan

kemampuan

mengubah

po'

sisi

sayap

dah alat

avionik

yang

canggih

menjadikan

F-l

I

I se'

bagai

pembomb tempur

yang

canggih

dalam

kekuatan

USAF.

Dengan

dilengakpi

"terrain

following

radar"

(TFR),

pesawat

ini

rnampu

untuk

melakukan

penetrasi dengan terbang rendah da'

larn

daerah

yang penuh

ancaman.

Misi tempur

dalarn

SEA

telah

nlendemonstrasikan

kemampuan

F-l

I

I

ini.

214.

Cessna

0-2

Skymaster.

0-2

ini

merupakan

versi

lain dari

pesa-

wat

Super

Skymaster.

Pesawat ini

dioperasikan

dalam

tugas

:

FAG

dan

telah

menggantikan

0-l

E

dengan

kemampuan

yang

lebih besar.

t75

General

Dynamics

F-l

I I

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 180/321

Cessna

0-2 Skymaster

215.

Rockwell

Intenwtional

OV-L0

Bronco. OV-10

ini menambah

kekuatan

0-2

dalam

tugas-tugas

FAC.

Pesawat

ini

mempunyai

kemampuan

yang lebih

tinggi

seperti

kemampuan

membawa

me-

riam

yang

lebih

banyak

dan

kelnampuan

penyerangan"

serta

menrpunyai

ruang angkut

tambahan

yang

lebih

besar

untuk

ke-

nrajuan

FAC.

ffi

Rockwell

216.

Helio

U-I0

Courier.

Pesawat

ini

digunakan

untuk

keperluan

angkut

dalam

misi

"Coin".

Courier

mempunyai kemampuan

stol

yang

sangat baik,

dan

dapat

melaksanakan

pengintaian pada

ke'

cepatan

rendah

(pada

30 mph).

Pesawat ini

merupakan

bentuk

lain dari

pesawat

sipil

dengan

nama

yang

sama'

t76

International

OV-f 0 Bronco

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 181/321

Helio

U-10

Courier

217.

Lockheed

C-5

GAlaxy. Dirancang

untuk

membawa

beban

yang

berat

dan

besar

untuk

jarak

jauh.

C-5

merupakan

pesawat

terbesar

dewasa

ini.

Walaupun disain

luar

pesawat

ini

menyeru-

pai

C-141.

tetapi

bagian

dalamnya berbeda dengan

C-141.

Pe-

sawat

C-5

ini

mempunyai

28

roda

pada

sistem

pendaratannya.

sehingga

dapat

mendarat

pada

runway

yang

tidak

sempurna.

Diatas

"cargo

deck"

terdapat

tempat

penumpang

yang

perma-

nen

dengan kapastias

75

tempat duduk.

Meskipun dirancang

un-

tuk

nrenganqkut barang.

tetairi dapat

pula

dipakai mengangkut

270

pasukan

dalam

cargo

decknya. Kekirasan

C-

5 adalah

bisa

mengangkut

2

buah tank

M-60.

l0

buah Rudal Pershing de-

ngan

kendaraan

atau

36

"pallet"

dibandingkan

dengan

C-141.

yang

mampu

membawa

10

pallet.

C-5

juga

dilengkapi

dengan

alat

untuk menerjunkan muatan dengan

parasit

dari

ruang

muatan

dar

pasukan payung

serta

mampu

menerjunkan

70.000

pounds

dalam

satu

kali

penerjunan.

t77

Iockheed

C-5

Gataxy

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 182/321

218.

De Havilland

C-7

Caribou.

Dipindahkan

dari

angkatan

darat.

Caribou

sebagai

tambahan

terhadap

123 dan

130 dalam sistem

angkutan

udara.

Pesawat

ini

memiliki

kemampuan

STOL

yang

istimewa

sehingga

dapat

menyalurkan

dukungan

logistik

kepada

"Special

Forces

Camp".

C-8

A

Buffalo

telah

dikembangkan

dari

C-7A,

dengan

kemampuan

daya

angkut

lebih

besar

dan

le-

bih bervariasi.

DeHavilland

C-7

Carbiou

219.

Mc.Donnel

Douglas

C-9

Nightingale.

Pesawat

DC-9

adalah

modifikasi

dari

DC-9-30

(bagian

dalamnya)

sehingga

bisa

membawa

40

buah

tandu,

40

pasien

atau

kombinasi dari

keduanya.

Dengan

5

orang

awak

pesawat medis,

DC-9

merupa-

kan

pesa-wat

angkut

yang nyaman

untuk

pasien

di

U'S'

178

McDonnell'Dougtas

C-9

Nightingale

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 183/321

220.

Lockheed

C-L30

Hercules.

Sebagai

pesawat

angkut taktis

yang

utama, Hercules telah

diproduksi lebih

dari

l5

versi.

Pada

saat

ini

tipe

E

merupakan versi

yang

utama dengan letak

engine

di

atas

dan

tangki bahan bakar

dibawah sayap. Tipe

HC-130

P

digunakan

dalam

pertolongan

di

laut dari

udara dan diperleng-

kapi

dengan

Fulton balloon

untuk

recovery

pasien.

Pesawat

ini

juga

mampu

mengisi

bahan bakar

pesawat

t{FI-3

dan

HH-s3

dalam

penerbangan dengan

sistem

"drougue". DC-130

juga di-

perlengkapi

dengan alat

peluncur

dan

pengontrol

4

buah

"dro-

ne"

guna

keperluan

pengintaian

dari

udara pada

daerah

yang

terancam.

WC-130

digunakan

untuk

pengamatan

cuaca,

misal-

nya untuk

mewaspadai

akan

datangnya

angin topan

dan

kabut.

LC-1300 R diperlengkapi dengan

roda

ski dan

botol-botol

JATO untuk

keperluan misi ke

kutub. Hercules

juga

dirancang

untuk

membawa barang-barang besar

dan

berat serta manlpu

nrenerjunkannya

dari

udara dengan

parasut

atau

dengan

menja-

tuhkannya

dengan terbang rendah.

;;;"q,{i

$EiH

221

Lockheed

C-

I 30

Hercules

Boeilry

C-135

Statolifter.

Dikernbangkan

dari

Boeing

j07.pe-

sawat

C-135 ini

telah

dibuat

dalam

berbagai

versi

untuk

keper-

luan

yang

bermacam-macanr.

EC-135

C

digunakan oleh

SAC

sebagai

pos

komando

di

udara dalam

progranr

"looking glass".

Versi

RC dan

WC

digunakan sebagai

pesawat

pengintai

dan

pengamat

cuaca,

sedangkan

versi

yang

banyak

digunakan

ada-

lah

KC-135.

179

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 184/321

Boeing

C-135 Stratolifter

222.

Locktrced

C-140

Jetstar.

Dari

l6

buah

AF

Jetstar,

digunakan

sebagai

pesawat bantuan

navigasi

oleh

buah

type

B

untuk

dukungan

operasi

dan

6

buah

oleh

Wing VIP.

5 C-140

A

Komlek,

5

digunakan

Lockheed C-140

Jetstar

223.

Lockhedd

C-141

Starlitfter.

Terdiri

dari

13

Skadron

yang

berada

di

pantai

timur

dan

pantai

barat.

C-141

merupakan

tu-

lang

punggung

MAC

yang

bersama-sama

dengan

C-5

merupakan

armada

angkutan

strategis.

C-l4l

dirancang

sebagai

pesawat angkut

barang berat

udara.

Dapat

memuat

123

pasukan

dengan

perlengkapan

lengkap.

C-141

telah

dimodifikasi

untuk

dapat

mengangkut

peluru

ken-

dali

mintenan

dari

pangkalannya

dan

merrrpunyai

kapasitas

ang-

kut

sampai

90.000

lbs.

Sedang

dikembangkan

versi

B

dengan ke-

mampuan

pengisian

bahan

bakar

di

udara.

180

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 185/321

225.

C-124.

Ada

30

versi

militer

dari

Beechcraft

Super

King

Air

200

yang

digunakan

USAF dengan nana

C- l2A.

Tugasnya

ada-

Iah

rnendukung kegiatan

attache

militer.

MAC menggunakan

dua buah C-11

A

untuk

nrengangkut

awak

pesawat

dan

du-

kungan

perlengkapannya.

)26.

C-17. C-17

rnerupakan

pengerrrbangan

dari

YC-15

yang

di-

disain

untuk nranrpu nrengangkut

barang berat

/

besar

jarak jauh

(terrlasuk

tank

Ml)

dan memiiiki

potensi

tenlpur

di

udara.

Pe-

sawat

illi

dapat

rrempergunakan

runway

panjang

3000

ft

de-

ngan

lebar

60

it.

Di

darat

C-I7

dapat

berpular

180'pada

la-

pan.qan

sepanjang 82

lt.

221

.

Lockheed

T-33

Bird.

Perkernbangan

dari tipe F-80.

T-Bird

nrerupakan

pesawat

latih

yang nlutakhir

sampai

diproduksinya

T-38.

Sekarang

hanya digunakan

untuk

pesawat

latih

di

ska-

dron

FAC.

t82

c-lU

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 186/321

Lockheed

T-33

Bird

228.

Cessna

T-37

TWeet.

pesawat

jet

latih

dengan

tempat

duduk

berdampingan.

T-37

merupakan pesawat

pertama

saat

ini

diter-

bangkan

dalam

program

UpT.

Sesudah

90janr pada

pesawat

ini,

siswa

akan

dipindahkan

ke

T-_38.

229. T-464. Juli

1982

"Fairchild

Republic

Conrpany"

telah dipilih

oleh

USAF untuk

membuat

pesawat

latih

masa depan. yang

di

sebut

T-46

A. Pada kontrak

awal

telah disetujui

untuk

mem-

buat

2

prototipe

dan

2 buah

"static

test

airframe",

serta

pesan-

an awal 54

buah

pesawat

T-46

A

dari

keseluruhan

jumlah

pesa-

wat

yang

dipesan

yaitu

650

pesawat.

Pesawat

ini

direncanakan

sebagai

pesawat

latih

awal untuk

meng-

gantikan pesawat

T-37.

PesawatT-46

A

dilengkapi

dengan

dua

buah

mesin, dan dua

buah

kursi

"side

by side".

Pesawat

dileng-

kapi

sistem

kabin

bertekanan,

daya

jelajah

jauh

dan

kemampuan

yang

lebih

baik dalam

cuaca

buruk.

r83

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 187/321

T45A

230.

Northtrop

T-38

Talon.

Adarah

pesawat

Jet

ratih

lanjutan

da-

lam

seri

UPT. Talon

ntenlegang

record

dunia

dalam

kecepatan

naik

dan

tetap nlerupakan

salah satu

pesawat

terbaik

dalam

hal

nrendakki

/

naik

di dunia.

Digunakan

untuk

pesawat

latih.

de_

ngan

sifat-sifat

sebaik

F-5

yang

telah

jadi

dan

sekarang

merupa_

kan

standarnya.

Talon

mempunyai

kursi

tandem

dan

dengan

warnanya yang

putih

nrembuat

Talon

mudah

dikenali.

tf

Northrop

T-38

Talon

Rockwell

International

T

-39

Sabreliner.

prototype

Sabreliner

pertanta

kali

diterbangkan pada

September

195g.

pesawat

ini

bertenaga

dua

mesin

turbojet J85

buatan

General Electric.

T-39

merupakan

pesawat

latih

tempur (Fighter)

dan

mendu-

kung

operasional.

Produksi

berikutnya

adalah

CT_39A/B

de-

ngan mesin

turbojet J60 yang

digunakan

sebagai pesawat

latih.

Dari

sejurnlah

143,

I

l3

diantaranya

digunakan

oleh

MAC

seba-

gai

pesawat

angkut

sedangkan

sisanya digunakan

oleh

pACAF,

USAFE

dan

AFSC,

184

e

t3r

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 188/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 189/321

234.LockheedU_2danTR-l.DirancangolehKellyJohnson.U_2

ini

menjadi

terkenal

dengan

ditembak

jatuhnya

I

buah

diatas

Rusia

Pada

tahun

1960'

Pesawat

ini

mempunyai

rentang

sayap

80

ft

dan

bertenaga

gl

dari

jet.

Mampu

ierUtng

tinggi

untuk

melakukan

foto

pengintai

an.

Pesawat

ini

juga

Oigunatan

untuk

mengambil

contoh

udara

setelalt

p"r.obuut"

nufii''

Pengembangan

dari

U-2

R

adalah

TR-1A,

pesawat

pengintai

taktis

dengan

satu

tempat

duduk

un'

tuk

terbang

tinggi'

Lockheed

U-2

235.

Lockheed

SR-71.

Pengembangan

dari

A-11'

SR-71

diguna'

kan

oleh

SAC

untuk

rnlnrbuat

foto-foto

pengintaian

{Tg-d-:'

tail.

Waktu

diterbangkan

oleh

SRW

ke

4200

di

Beale

AFB'

Cali'

fornia.

SR

z1

dlofeiasikan

pada

ketinggian

di

atas

80'000

feet

dan

pada

kecepatln

dimana

terjadi

akibat

gesekan

sehingga-di'

perlukan

pesawat

tetanium'

SR-71

membutuhkan

bahan

bakar

khusus

dan

mempunyai

kemampuan

untuk

mengisi

bahan

bakar

di

udara-

Lockheed

SR-71

236.

General

Dyrumic

uRB-J7

F canbena-

Pengembangan

dari

B-57.

Model

F

rentangan

sayap

122

feet

dan

ini

hampir

dua

ka-

li

panjang

badannya'

Karena

rentang

sayapnya

yang

panjang'

pe-

186

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 190/321

sawat

ini mampu

untuk

dioperasikan

di atas 80.000

t'eet

dan un-

tuk

terbang

dalam

misimisi

jarak

jauh

(lama).

Oleh

karena

pe'

sawat

itu mempunyai

daya

angkut

yang

besar,

pesawat

U-2

se'

mula

diduga

mempunyai

misi

dengan

peralatan

yang

lebih

cang-

igih

seperti

halnya

misi

pengamatan

cuaca.

General

Dynamics

WRB-S7F

Canberra

237.

E-3

Airbome

llarning

and

Control Systent

(AI4JACS).

Modifi-

kasi

dari Boeing

707. AWACS

dirancang

untuk

mengetahui

ge-

rakan

pesawat

musuh

dan mengarahkan

pesawat

tempur

untuk

menyergapnya.

AWCS

ini merupakan

pengembangan

yang

sa-

ngat

maju dari EC-

121

. AWACS

juga

memiliki

platform

untuk

mengontrol

pesawat

tempur

seperti

yang

dewasa

ini

dilakukan

oleh

penerbang

C-130

dalam

misi ABCCC.

E-3A Airborne

Warning

and

Control

System

(AWACS)

238.

Boeing

E-4A Advanced

Airborbe

Commnnd

Post. Pesawat

E-4A adalah

modifikasi

dari

pesawat

sipil

747

yang

dibuat

un-

tuk

menggantikan

EC-135 "Looking

Glass

Airborne

Command

post

aircraft"

dari SAC.

Pesawat

ini

dilengkapi

dengan

alat-alat

t87

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 191/321

elektronik

yang

lebih

canggih

dan mempunyai kemampuan

yang

lebih banyak

dari EC-I35.

Pesawat

ini

sekarang

disebut

AAB-

NCP.

Boeing

E-4A Airborne

Command

Post

239.

Betl

(IH-I

Huey.

UH-i

pengoperasiannya bekerja

sama

de'

ngan

ICBM.

Banyak

digunakan

oleh

the

special Air

Warfare For-

ces

untuk

operasi

penumpasan

huru-hara.

Versi

UH-1N

banyak

digunakan

oleh Angkatan

Darat.

I{ELICOPTERS

Bell

UH-l

HueY

Sikorsky

ONIHH-3

Jolly

Green

Giant.

Banyak

digunakan

oleh

USAF

Aerospace

Rescue

dan

Recovery Service.

Pesawat

FIH-

3E

sangat

baik untuk

segala

macam

tugas rescue

di

lautan.

Pesa'

wat

ini dilengkapi

"&rmor

plating", Self

sealing

fuel tanks,

re'

tractable

flight

refueling

pods, defensive alrnament

dan rescue

hoist.

Walaupun

pesawat

ini

lebih

baik

dari Helicopter

pada

umum

nya,

namun

Jollv

Green

telah

diganti

oleh FtrH-53

ya'

ng

lebih kuat.

240.

188

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 192/321

SkorskY

CH/HH-3

JollY Green

Giant

241.

Sikorsky

CHIHH-|3

Super

Jolllt

Green

CiantfBUFF

(BiS

Usll'

Fat

Fellow). Adalah

pesawat

milik

Angkatan Udara

yang

mem-

punyai rotary wing

yang

paling

besar.

Pengembangan dari modei

C meliputi

ekstra

armor

plating,

mesin

yang

lebih kuat, 3 buah

senjata

kecil,

tangki

bahan

bakar

yang

dapat dipindahkan,

dan

manrpu

mengisi

bahan bakar

di

udara

dari

HC-130

P. Dengan

kecepatan

lebih

dari 200

mph

dan

kecepatan

jelajah

175

mph'

Buff

telah

menggantikan

HH-3

E

dalanl melaksanakan

tugas

SAR.

HH-53

banyak

digunakan

oleh

Aerospace

Rescue dan

Recovery

Service

dan

nrudah

dikenal dengan

melihat

adanya

mesin

turbine

yang

menonjol

keluar.

Skorsky CH/HH-53

Super

Jolly

Green

Giant

or

BUFF

(Big

Ugly Fat

Fellow)

Jenis

Peluru

Kendali

242.

AGM-12

Bultpup.

Adalah

roket

yang

ditembakkan

dari

udara

ke

darat

merupakan

inventaris

tentara

Amerika

yang

dibawa

oleh

sebagian

besar

penerbang

tempur.

Bullpup

dilengkapi

radio

pengarah

untuk

Pilot

dalanr

nrengenai

sasarannya'

Versi

yang

su-

dah dikembangkan.

dapat

dipakai

untuk

peluru

konvensional

nraupun

peluru nuklir.

189

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 193/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 194/321

250.

LGM-25

Titan

II.

Merupakan

ICBM

dua

tingkat.

Titan

II

mem-

punyai

jangkauan

lebih

luas

dan

muatan

lebih

besar

dari pada

Minuteman,

serta

mirip

simpanan

bahan

bakar

cair.

Hanya

54

yang

saat

ini

dimiliki

oleh

SAC.

251. LGM-30

Minuteman.

Walaupun

versi

II

dan

III

tidak

sama

da-

ya jelajahnya,

payload

dan

thrust

keduanya

merupakan

ICBM

3

tingkat

yang

diluncurkan

dari

"silo".

Ada

1000

dari

versi

II

dan

III

yang

telah

ditempatkan

dan

versi

III

diperlengkapi

de_

ngan

Multiple

Independent

Reentry

Vehicle

untut<

memp.rring_

gi

daya

rusak.

252.

Iulodular

glide

weapon

system

(BGU_IS).

GBU_15

adalah

sen_

jata

tak

bermesin

dalam

2000

LB class

yang

diperlengkapi

de-

ngan

komponen

aerodynamic

pilihan,

warheadi

dan

6uidance

units.

versi

pertama

dikendarikan

melalui

rv

dengan

data

link

option,

sehingga penggunaan

senjata

dikontrol

(diawasi)

dari

cockpit

pesawat

tempur.

persenjataannya

dapat

dipasan

da-

lam formasi

silang

pada

low

altitude

attack

atau

dalam

foimasi

planer

/

datar

|

flip

out

wing pada

high

altitude

stand

off

attack.

Perlengkapan

tambahan

dibuat

untuk

menambah daya

deteksi

pada

cuaca

buruk

atau

malam

hari_

253.

AGI|4-86

ALCM.

The

Air

Launched

cruise

Missile

(ALCM)

adalah

suatu pesawat

terbang

tanpa

awak yang

mampu

terbang

subsonic,

dan

diluncurkan

dari

pesawat

terbang

pembawa.

pesal

wat

ini mempunyai

mesin

turbofan

dan

nuclear

warhead

serta

diprogramkan

untuk

ketepatan

menyerang

pada

sasaran

diper_

mukaan.

Pengendalian

merupakan

gabungan

dari

tehnik

inertial

dan

"terrain

comparison".

Adanya

radar

kecir

dan

kemampuan

ter-

bang

rendah,

meningkatkan

efektivitas

pesawat

ini.

pesawat

B-52

dapar

membawa

12

ALCM

di

luar

dan

g

di

dalam pada

SRAM

Rotary

Dispenser.

Apabila

membawa

ALCM di

luar,

ma_

ka

dapat

dipasang

tangki

cadangan

di

bawah perutnya

untuk

menambah

daya

jelajah.

Model

yang

pertama

dimulai

di

White

Sands

Missile

Range pada

tanggal

5

Maret

1976,

kemudian

jatuh

pada jarak

kira-kira

80

mil,

sesudah

terbang

r0

menit

40

ietik

pada

kecepatan

Mach

0,65.

perkembangan

berlanjut

dengan

di-

titik

beratkan

pada

peningkatan

jangkauan.

19r

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 195/321

BAB

VI

TABEL

DAN

DAFTAR

REFERENSI

254.

Contoh

"Flight Log"

FLIGHT LOG

CREU/

A/C

CMDR

DArE

[--__l

Type

A/c

A/c

NO

Crew

Orgn

FROM

TO

LV

ARR

TIME

LOGGED

D

N

OBSERVATIONS

:

oPtRlrroR^t

rlcloF

Pr.fl'.ht 8r,.1'.r

cRf

w

cotFoRT

ractLtrlts

l_-

g

latlrthr Fccd'tr

2

,

Cerlo TicJo-"

0

l

Lrlhtrnj

rn A'rcrrlt

Crc'

R..r F.< l'r'.r

(

on

Eoerd)

a

2

Crcr

Food

5crvrtc

s

HsFrd'tt

6

Tcmgcrrturc

Coalrol

tl

Crc-

Porrrroar

Wtrthcr

Coaiitionr

I

CREW

TRAI{SPORTATIOIi

TO AND

FROM ACFT

UNUSUAL INCIDENTS

r92

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 196/321

otYGti tQUrPx€nI

SATETY

F^CTORS

t5

Coaelirncc

vith

T.O. rrJ

Flijht Chccl

22

Er<rpc

Hrtchcr

23

Firc

Fishtinj

Eq irEcnt

IG

Orrrcn ChcsLr

21

Srfcty 8:ltr

t7

Crcv'r

Knorlcd3r

ol

Phyriolojy

ol

Fli3hr

23

SAoulder

Strrpr

la

Typo

ol Mrrlr

z6

Srilout Procadurrr

t9 Typcr

ol rcsrlrtorr

27

Crrrh

LrnJin3

20

Encr3c"cy Proccduro

2a

Ditchin3 Proccd"rcr

2t

Locrrior ol Orttcn

Soorccr

x€ALrH

SIATUS OF CR€W

$fftgEns

FIRSI

ArD

STATUS

A'lO

fl€orcAt

suPPLrEs

29

Illacrr

30

Phyricrl

Firnar

36

TRAININC OFCNEW

3l

Morrlc

t2 Crcr Frti3uc

37

Frnilirrity

of

Crcr

with

Mcdicrl Supplicr

Abo'rd

ACFT

3

MG't.l Arrirud.

3,a Aerorpecc Mcdicrl

Supporr (Trip)

36

Firr.

Aid

Kir.

(SD€.itr

tyec,

co^dition)

35

AIRCREW

COMPATAEILITY

surTAEtLtTY

Ari0 x^tntENANCE

0f

P€RSOllAL AlrO

SURVtVIt

EQUtPIETaT

OIH€R

FACTORS

f

Flirhr Clothint

a

orition ol lnrtruncntr

{(

Boorr

t9 Porit ioa

ol

Lrjhtr

al

Hclmct

50

Eyc

Frliruc

12

Orytcr

MrrLr

I

Crcr Rcrt Frciliticr

(Ground)

13

Hc

rdret.

P rr.c

lrct

",

,t5

Wrlleround Botrlcr

52

Humen Frctorr

Ea

ri

nccrrnt

6

Gtov..

17

Survrrrl

Eqcicncnr

193

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 197/321

loo

llo

tco

tao

Ito

oo

lo

60]

-l

-

rol

i'[

''o

I

,ao

I

.60I'

I

;

B

)

z

r

3

I

UJ

G

f,

U>

a

U

E

9

2

o

88

8 8

oo

a o

t,

b^t-

b

ItA.

ZAI

194

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 198/321

E.

TEMPERATURE

CONVERSION

CHART

TtMPtRaIURf

CONv€RStON

c.5/9tr-lzl

o.c.?7 .16.K

f

'

9/1C

+J2

O.

F

.

459

66E.t

-5

o

5

to

'c

-20

'c

60

t1

20

?3

fo

J3

ao

45

50

-t5

-ro

-5

o

to

75

to

 5

90

95

too

lot

ilo

Ir5

120

200

22J

?50

?13

le

]25

130

f75

<oo

.23

't:o

:5

60

65

to

to

t3

20

t23

rlo

r]5

l{o

47t

195

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 199/321

IEAIPERATURE

CONVTRSION

CHART

(Cont.)

.F

'

'FAHRINHEIT

'c

.

'cELsrus

lcfNrlGRaDEt

.c

.@

4iO

500

350

600

650

70

250

50

r@

t50

900

930

ro@

ro50

iloo

il1o

r200

r2

50

tf,oo

|l50

,:.:

14

50

r500

lo@

lroo

1200

3300

.t

.c

l roo

't*1

t

r600J

I :oo

,t-i

l

aoo+

l'*o

t

roo+

I

2ooo

t

u

oo

,,oo1

+

J

+

22ee$

raoo

r

zrooJ

1,,*

24ool

t

t

arooJ

f

,.*

rsoo-t

+

t

r

tooJ

f

rsoo

zcooJ

i

.roo{,"*

I

t

,

r66

750

f4@

1500

t600

5700

JEOO

l9@

{ooo

.roo

.2@

.)oo

.{oo

4

JOO

t?@

rl@

l9@

?@o

2roo

2FO

2l@

246

EOO.

t96

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 200/321

Atroosphcrea

C,enrimctcrg

(cm)

cm

of

mercurY

cm

per sccond

cubic

cenLimetere

cubic

feet

of

wetcr

cubic

inches

i,

t,

?60

n

-92t2

33.8985

10,:Ji]2.276

14.69601

2,llet,225

l.ol&i

.3037m

.$2804i

5.352391

. {{60326

.19.1868

27.8/,fi7

135.9510

.0328083

.00099973

.0610288

r,7?8.

r/27

7 .480519

28,317.017

28.31625

.02&31701

.47t7M

.0aJ{}17

62. {2833

16.3871624

.0lGlE76

cubic

feet

P€r

min.

tl

tt

,l

ll

Convertion

Facton

\lULTIPL}'

BY

TO

OI}TAIN

mm.

Hg.

inchcs

mercury

feet

of

wetar

kilgm

per aq m

poundr

per q in

poundr

per eq

ft

berr

incheg

fc.ct

inchcs

of

wet€r

fcet

of

water

pounda

pcr rq

in

poundr

per eq

ft

kilgm

per

aq

m

fect

per

tec

litcrs

cubic incher

cubic

incher

cubic

yerdr

gallona

cubic

centimetcn

litcrs

cubic

meten

litnn

pr

recond

cu

m

Pfr

miDute

poundl

cubic

cenlimet4r

litcn

gallonr

cubic

inche

cubic

foet

glllona

radianr

centiractcn

m€tatl

Lr?3r

6l

,0zl

.3753

35.31445{8

264.t70

.017

30.$m613

.30{tm6

197

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 201/321

CO}TTERSION

FACNORSI

I. PRESSURE:

1 atnosphere

-

14,696

p.c.i.

=

?69

--Eg

=

?9.3.2

in

Es:

-

10133

mb.

1

mEg

=

13.695

eDErO

=

0.585

h"

H'O

=

0.0193

p.s.i.

l

pai

-

61.?16

mmHg

I

in

EO

=

1.866

EmHg

II.

ALTITTIDE:

I

loot

=

0.3048

neter

l

meter

=

32808

1

mile

(US)

=

1.6fi)3 kiloueter

1

kilometer

=

0.6213?

rriles

IU.

YOLUME:

1

cu

ft

-

28.316

literg

I

liter

=

0.0: 632 cu

lt

=

61.026 cu

ir

I

cubic

ta€ter

=

36314

cu ft

rV.

TEMPERATUBE:

Deg.

Centigade

('C)

lor Deg.

Febren-

heit

('F)

'C

=

5/9

(T'F

-

32)

Deg.

Fshrenheit

for

DeS. CentiFdt

'F

-

(9/6

T'C)

+

32

Temp. absolut€

(K)

from

Oeatigrade

K=T'C+273.18

LENGTH

1,000

mils:l

incb

zl

inches:l

hand

9

inches:1

span

12

inches:l

foot

3

fcet:l

Yald

5 feet:l

pace

6

feet:l

fathom

5%

yds

or

16|1 ft:l

rod

?.92 inches:l link

100

links:l chain

(66

ft

or

{

rods):2Z

ydr

l0 chains:l

furlong

80

drains:l

mile

(8

furlongs)

I

nilc-1?60

yrr&

:6280

fect

11.161

miles:l

neut. nilc

I

l1

neutical mile{08026

ftl

I

_

lerguc

I

198

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 202/321

1

gal glycerine:l0.S

lbs

.........?8.5.......1.2G

I

gal

kerosene:6.76

lbs.....

..50

to

81...... .0.809

1

gal

oil=?.{

lbs

. .

.

... ..

.85-8.....

.

.0.E9

1

Fal

distilled water:8.3366

(62'

F)

.62"{.......1.00

1

gal

sca

water:8.55

lbs

........63.9........f.026

1

cu

ft

watcr:?.r1806

gals

1

litre

water

(1

kg)=220{

lbr

-

-264 .rlr

1

litro

gasoline-l.59

lbs

:0.72

ks

I

litrs oil:1.99

lbc

:0.90

kg

1

Imp.

gallon=l.2

U.

S.

gallons

Eng.-Mdric

Equrv.

I

centimctcr:0.393?

inr

t

inch:2.6{

cm

1

nstar--9.2?8

ft

I

foot:0.805

meter

1

kilometer-0.621

.nilc

1

mile=1.61

kilometer

Liquid

Weighir

rnd

Volqm'rl

gal

alcohol

(methyl):U.r

r*.ffi

gal

bcnzinc:5.8

lbs.

....,13.{......

.0.69

gal

ethyline

glycol:9.3

lbs......69.5.......1.12

gal

gasoline:6.0

lbs.

.4LE

to

19.2...0.I2

Conversion

Tables

Temperature

oF.

oc.

oF

96

97

98

99

100

r0l

tu2

l([t

10,t

l05

1()6

35.6

36.r

36.7

37.2

37.8

38.3

38.9

39.r

40.0

,{0.6

41-l

35.5

36.

36-5

31.

37.5

38.

38.5

39.

39.5

40.

{0.5

95.9

96.8

97-7

98.6

99.5

r00.4

101.3

1o2.2

loit.1

l(X.O

l(x-9

t99

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 203/321

Conversion

Formulas

TemPerature

To

convert

Fahreuheit

to Centigrade,

subtract

32

from

"F,

multiPlY

bY

5/9'

To

convert

CentiSrade

to

Fahrenheit,

multiply

"C

bY

9

/5

and add

32'

Weight

1

Ks.

-

2.2

lb.

I

lb.

-

0.45

KS'

i Ci.

-

15.,t3

grsinr

I

frain

-

0'065

grams

Te,aspoonful

5 cc'

Gtt"p"""ru

8 cc'

iiul*"d"trU

l1

fl.a'

15

cc'

i;-s,s.r'

L)l

fl'

oz'

45 cc'

*ilerkgaful

2 fl'

oz'

6o

cc'

iea",ipfuf

4

f,.

oz.

120 cc'

ai""dirt

8

fl-

oz-

21o

cc'

m9%

to

mEq./L'

200

Length

m5.%.

:

valglce

:

19

-

mEq.

./L.

atoruc

wt'

In

cgs€

of

gas€d

vot._7JT1o

_mM./L.

22'1

For

COa

t:x 22.26

ittstetd

of

22'1

At

the

normal

pH of

body

fluil1'

20%

of.the

nhcohate

radical

is

coobined

sith

one

eqrlva-

ilJ;i-bare

ae

BHTPO.

and

Eo%

rith

the

two

"q*i"A.tt"

"f

U"*

ar

Br

HPOg

Under

theae

con-

litil"t.baE€

equiv8lence

per urrit-of

HPor

ia

therefore

0.2

+

(0.8

2)

-

1'8' and

tbe

equYa-

i;-;;;;;i

si.s

i"

"ut"i""d

bv

dividins

the

iooi"

*.Llt

bY

1.8

iuatcad

of

bY

2'

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 204/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 205/321

t.

Matcrid

hopcrtia

of

Matcriah

Spccific

|

?ounda

Per

Gravity

cu

lB

2.70

2.7r

2.73

2.73

2.79

2.66

2.77

2.68

2.46

1.35

1.8

8.45-8.70

7

.70

8.88

8.90

2.53

19.32

8.55

7.n

7.90

8.58

11.40

1.74

l.80

1.35

8.90

8.90

l.18

r.35

t.ovr,24

,10.5

7.U

7.86

.097

.098

.090

.

r0l

.10r

.096

.

r00

.007

.089

.049

.065

.30F313

.278

\

32r

I

f rzo-rao

[lb

cu

rt

.3t2

.001

.697

.309

.260

.284

.310

.{r

I

.063

.065

.0.r9

3A

.324

.ol3

.u9

382-.O44

.380

.283

.M

.263

[email protected]

.olE-.021

Poiot

.F

t2t2

r982

rm

621

tt?2

24W

2600

&9

Alurninuro

Aluminum

AlloYr,

25

3S

r7s

z,ts

525

195

355

A bctto

Brkclita

Bcryllium

Brr,cs

Brcnrc,

Al

Bronz,

Pho.

C;oncrctc

Copp.t

Glasr

aafcty

{old

Incoocl

Iron,

cut

Iron,

*'ruught

X-Mooel

Le.d

Magpelium

Mag;

Alloyr

Mictdr

Monel

Nickel

Plcriglls

Pyralin

Rubbcr

(gtourt

)

Silvcr

Stecl

Stcct.

trida.

IIN

Woode, Arh

Ceder

24ii'2

r850

1675

1942

1760

isoo

202

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 206/321

7i*

Frr

Hiclory

Ilcplc

Ivtlb4aoy

Oak,

rhitc

or

rcd

Pine,

rbitc

Sprucc

-.8-.55

.7{-.80

.nb.8

-56-.85

.80

.3&.60

.

.8-.70

7.19

.017-.(r20

.w-.v29

.026-.030

[email protected]

.029

.ot'...gn

.017-.(r25

.259

Atomic

Weight

of

Some

Common

Elements

Elemeut

Symbol

Atooic

Weight

Bromioe

Calcium

Carbon

Chlorine

Chronium

Cobdt

Copper

Fluorine

Gold

Hydrogen

Iodine

Iroa

[.ead

Lithiun

Magrsium

Maagaoe

Nitrogea

Orygen

Phaphorur

Potrrium

SoCi""

Stroatiunr

Sulfur

Zi*,

Br

Ce

c

cl

Cr

Co

Cu

F

Au

H

I

Fe

?9.9

{o

t2

35.5

52

s8.9

6:t.5

19

t97.2

I

126.9

55.9

m1.2

6.9

2L3

54-9

l4

l6

31

3 r-l

B

E?.6

t2

65.{

Pb

Li

Mg

Mn

N

o

P

K

Ne

S.

s

Zt

203

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 207/321

 

d

J4

6

L

(g

cg

IA

ho

bo

F

d

cl

0)

cq

o

\o

c"l

204

333-

:::::::::::*l;:

*

F*

*E;:;

ei

?

I

3E

i;EEiE

t

a

i;i:;3;;;

i ;3E;;;;E

3:-:

:::::::::*::3:i

E a€

€€

o

qlqq6l

.i.;;<iipd-o9::3

3i;;;;?li3

'iFil

6t

€l

cl

a)

o

A

c

u

o

IB

::::

--:3::3:::Eij=i

Fo 9.9

q

eee9Al::

=:Ei

s*es35ed';;s33t

j

j

.

i;.ii,i"ii,iiiil'iii

E?Ei i

x

x

x

:;;;

loF--"ocF@oo-d

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 208/321

9)

F

z

f:l

a

trl

&

a

frl

a

lr

C)

an

A

ro

r-

o.qo-i

C- lI: F-

o

H

a

o

a

t

a

fr

o

z

o

F

o

tr

h

a

k

o

6t

<sO:j

G)FCD

k

o

rorol

v .(o

cioc;

,

lO

co

F.

@FrFO

H{O

k

ts'

o)(ocl

6t6ts

octci

c\

rq

NFc-O

HC\@

L

6l

ro@d

Fl

d Ct?

ooo

 

ro

a

o6troo

H

6l t'-

,r

€.q

to

9nc

ooo

o

E

rO

(O

gao

C-€(oO

H(o

o

E

qnn

ooo

q

k

o

.o

,

o

z

1a

cl

(t'1-OO

ro

k

o

 

B

ID

z

ro

c\

qn

oo

:::>

ji;E

H-o6

.i .j

-'

c)

E**€

BErci

" t

"o

..rl

:j

g

:tE

$F

>r>'r

oan

J(

Y

.t

cq

J(

c

F

a

a

o

n

DO

c)

C.

\o

c.l

205

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 209/321

262.

Kode

Pengenal

Pesawat

Terbang

Internasional

INTERNATIONAL

CIVIL

AIRCRAFT

MARKINGS

Listed

below

cre

the

aircraft

natioualitv

markings as internationally

accepted

by

avia'-

tion

industra

perronnel.

Niqntu

------AN

Pdrirtra

AP

Trirrn

(Nrtloadbt

Chiu)

-A

Bolivtr .-CB,

CP

Chilc

--.---.CC

Sovict

Ulion

(u.s.s.n.)

_cccP

Crordr

--.-CP

Pot'tutoe

Ovcu

Psioar

-.CB

Pottorrl

--CS

Cubr

.---_CU

Uru$rey

.-.-..---.-*CX

'Wqten

Gmrny

-Dgtcn Gmn;

--DU

Spria

-.------EC

Ircbad

--

Pt,

EI

Libcrir

--EL

ro-tP

Ethiopir

-.---.Ef

nne rnd ttc

Frocb

Unloa

-.-.F

Uaitcd Klagdoa

---G

HunSrtt

.---JlA

Srit$lud

--

lrB

&urdor

-.--__gC

Eriti

---

FF

Doninl,ra Rrgublic-Jll

Colonblr

EK

Rcpublic

ol

Eora

--EL

Rcpoblic of

PruurJP

Tbrihad

__

rll

Srudi Anbie

Er,

Itdr

---

r

Jrna

*--

tA

Jor{rl

-..-.

tY

Britbb Griru

_-YP4

Britirh

Eoadw

-VP-B

Jeuiq VPJ

f,cnyr

-...-..-VP-(

NcLhcrhu&

Nc

Gular

-_-.JZ

Nonry

-----..119

AracDtinG

Bcpqblic

-1,Q.

LV

Lurembocrl

---I.X

Bulrrrir

-,-_._--LZ

rincigrllty

of

l(onro

_----UR

Unitad Strta

ol AEGricr

--.--..f,1

m

-.-__OB

Lcbraoo

-----OD

Aurtrir

--_--OE

Finlrnd

---OE

rehclovrtb

-.-.OKelriun .-.-..-...--.Od

Dcnmrrl

-.----.OY

Ncthabu&

-JE

Philippinc

Rcpqbllc....Pl

Nctjrcbn&

Aatillc

-?J

Indonair

.----..--PK

Bnril

---.---PP,

Pf

Ncdcrbudr

GqLu

-PZ

Srcda

-_--SE

Sudrn

-.-.-_--Sl{

Pohad

-SP

Espt

(Uoltcd

Anb

Bcpnbllc)

_-SU

Grer.--SI

Trrrkcr

---TC

celrud

-___-...TF

Gurtrnrb

--_-.*TG

Catr Biq

--..TI

Aurtnlir

--.-VH

Brhru

--VP.B

Frlllud

lrl$&

-VP-F

Gibnlrr

.-----VR4

Booj Kong

--.-VB-E

Sim

Loor

--YR-L

Nigcrir

--------VR-N

2A6

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 210/321

E

&

o

&

 ,

o

J

&

o

F

FI

E

F

J

ir

I

a

gsFgggi €

J

J J

J J J

'I

J.I

J

g

#

\

-X

3Y

EE

aEh"€

H26F&

3tt1l

izoad

(J

t-

t

2

o

or

0

-EeEa

€E

6

E

ltll

fi3Esss€s+

;i,j,llij- i

207

I

tr

&

a

 

a

E

o

x

I

I

I

I

 

0

a

c

o

 

&

N

F;

N

-ai

3N

ti

ai

ot

c'i

'7<

D

 r,

t 2l

c .u

 

ts

<z

a

€. .

-iiT

,'g

-49

J >

tl

i.:

,r(,

t

o

(.)

il

tl

:l

ii

a

I

E

&

3

a

q

a

7,9,i

i

i

r < lr:

N

lE *

ri

&

l .9:fl_i

ir E

l2

i4

|

 {i

i; ii

i

E.tro

,a

(/,

vc t>>< xq

>t>>lN

N 'l

j

N

 e

bi

a

I

IIli:l

li:i

i i i

ix

i

i ix I

i

i

I ii

ii

i i

i

  r:::o

:E

I :'t 9-.

ia

d

i

ii"rir

i?

r' :a-t='a

 ii:iiii :i

c

E

F

ul

&

I

t

u

.,

a

I

q

r

*lq

Iliiilq

;,

-iii

i'l

i

i

"

il;:ifu'J*'iii

x

c

&

3-

ce

az

t

,rt

d2

o

a

a

rJ

.J

o

7

A

()

lr

o

94

oqct

tir

lli

ll

lr

€ l.

a'a

  rJ

-

E

iil.r

rAlJ,h

&

tr

EI

(J

4i

Et '

{=

-8

c.q €

j

>Vo

Q0

iE

*x

e

E

ii

gld

'i

 *

i

z

ri

& i'

Eli

 

a

a

7

E

z

A

I

I

i

a

 

a

I

2

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 211/321

263. Tabel Singkatan Resep-Tonometri

& Akomodasi

Mata

208

Prescription

A

b

breviations

di

(ana)

-of

each

(equal

parts)

a.c.

(antc

6ilrrm)

-l,sf6r.s

Er6qlq

aq.

(aqua)

-water

5.i.d.

(bis

in die)

-twice

a

day

caps-

(capeula)

-capsule

M.

(misce)

-mix

m. dict.

(modo

dictu)

-as

directed

chart.

(chartulae)

-pap€rs(powders)

ft.

(fat)

-make

h.s.

(hora

somni)

-at

bedtime

o.d.

(oculus

dexter)

-right

eye

o.s.

(ocuJus

sinist€r)

-left

eye

p.c-

(po.gt

cibu:n)

-after

merls

p.r.n.

(pro

re

nata)

-as

needed

q.h.

(quaque

hora)

-every

hour

q.i.d-

(quater

in

die)

-four

timea

a day

q.s. (quantum

suficit)

-a

sufficientquantity

B

(recipe)

-take

(thou)

a recipe

sig.

(sigaa)

-write

on

label

stat.

(statin)

-immediateiy

t.i.d.

(ter

in

die)

-three

times

a day

ut

dict.

(ut

dictum)

-as

directed

non

rep.

(non

repetatur)

-do

not

repeat

(do

not

redll)

-gTarn

or

gTaurg

-drop(s)

-minim

-oue

and

one-hqlf

draoe

-oDe

ourrce

-one-half

ounce

-cubic

centimeter

-glam

-milligram

-microgram

-milliliter

cr.

gtt.

Gutta(e) )

rl.

Cs

5i

Cs

cc.

Gm.

mg.

mcg.

ml.

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 212/321

tr$

eJ.fn&rfloN

8ClIx

aor

frIflurz

T 0NOMErEIS

Approved

Dy

cie

Co@j

rtae

,

can

Acaden;

er

oph;;;;;;;;.::Xi:;::;;;:?Lor.

the

A*i-

atA

L4'i.ttF,.

los

ta;,

7*

,-dry

0.0

0.t

1.0

l.t

,.o

ar.t

i.t

t{.

t

il,c

,9.o

tn.t

ll7.

t

loe.t

l0l.t

L.t

Prrrn,rrYl

to.

u.7

u.t

76.1

ae

.t

o.t

tt.t

ca.o

.'-l

 o.l

2.6

3.0

l.

4.0

t.6

a.t

4.1

tt.t

r.c

It.t

rt.t

t6.t

ta.0

8_l

t.o

u.7

 o.

t

4.e

at.

{

&.t

tt.0

u.t

lc.,

71.0

a.a

t.0

6.6

c.0

c.t

7.0

l?.

t

 t.9

r{.t

u.{

\r.,

u.t

a.t

,r.t

lt.t

rt.6

tt.2

ta.{

u.t

,.t

n.,

61.t

t7.C

a.c

.'.9

4.t

7.8

t.o

t.t

e.0

e.t

u.,

r0.t

t.it.t

7.a

tt.l

 .1

,r.

t

Ir.a

It.0

it.,

&.,

 .r

l.t

trl.0

t?.0

u.a

ta.,

lt.

D.0

r.c

n.l

tr.l

t.t

il.{

lear

r0.t

ll.0

rl.t

tt.0

u.t

lr.a

lo.a

t.{

t.t

f.t

c.,

t.t

t.a

l.]

{.t

l?.t

It.0

lt.t

lt.o

lt.t

t.o

?.1

t.t

t.t

t.t

t.t

t0.t

t0-0

t.0

t.t

t.t

tc.r

It.l

rl.t

u.c

u.r

{.a

a.o

t:t.t

u.0

ll.r

L.0

ta.t

0.1

a.t

l.t

t.0

t.l

r0.t

t.t

t.c

7.|

?.t

lt.

?

u.t

tc.l

lr.

I

ll.t

t.0

t.0

u.t

n.0

tc.l

17.0

c.a

t.t

E.'

a.t

a.t

209

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 213/321

TABLT

OF

ACCOMMODATIVE

POWER

ACCOMMODATIVE

POVTER

I4INTI4UI4

FOR

AGE

AGE

DIOPTERS

AG;

DiAPTERS

17

----

I .8

32

----

5

-

1

18

----

8.6

33

----

4

-9

19

----

8.4

34

----

4'6

20

----

8.1

35

----

4'3

21

----

7.9

35

----

4'0

22 ----

7

.7

37

----

3

'7

23

----

7-5

38

----

3'4

24

----

7

.2

39

----

3

'7

25

----

6.9

40

----

2'8

26

----

6.7

47

----

2'4

27

----

6.5

42

----

2-0

28

----

5.2

43

----

7

'5

2s

----

5.O

44

----

7'0

30

----

5.7

45

---- '6

37

----

5.4

2to

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 214/321

264.

Standar

Diagrostik

Kelainan Jantung

Hubungan

anbra Gejala dan

Tanda

Kelainan

Jantung

No

Gejala

Tanda tanda

I

Tidak

ada

angina,

dyspnoe

atau

kelemahan

yang

akut,

pengurangan

aktifitas

tidak

dibutuhkan.

Tidak

ada

kelainan

yang

signi

fikan

(bermakna).

2.

Angina

ringan

dan

tidak

se-

ring.

Aktifitas

hanya

sedikit

dikurangi,

dapat

bekerjai

teta-

tapi

sering

mengeluh

sesak

na-

fas

dan

kelemahan.

Kelainan

ringan

atau

sedang

misalnya pada

EKG

atau ukur-

jantung.

J.

Angina berat atau

sering,

se-

sak nafas (dyspnoe)

dan kele-

mahan

aktifitas

harus

diku-

rangi

kebanyakan

tidak

baik

untuk

bekerja,

hanya

untuk

bekerja ringan.

Perubahan

EKG lanjut.

Penrbesaran

jantung

yang

nya-

ta.

4

Angina

yang

sukar

diatasi

dan

gejala

kegagalan

jantung.

Aktifitas

fisik

sangat

terbaras.

Tanda-tanda

jelas

dari

kegagalan

jantung

Congestive.

2tl

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 215/321

Hubungan

antara

Kapasitas

Funpional

dan Klasifikasi

Pengobatan

Kapasitas

Fungsional

Klasifikasi Pengobatan

Klas

I

a

Kegiatan

fisik

biasa

tidak

menye-

babkan rasa tak

enak,

misal

fati-

gue yang

tak

jelas

penyebabnya

atau kelemahan,

palpitasi,

sesak

nafas

atau

rasa

sakit

angina.

Klas II

dan

Kemungkinan

Itr

Kegiatan

fisik

yang

biasa

(kurang

dari

klas

III)

menyebabkan

rasa

tak

enak,

tak

ada

rasa

tak

enak

pada

saat istirahat.

Klas III

Kurang dari

kegiatan

fisik ringan

menyebabkan

rasa

tak

enak,

ti-

dak

ada

rasa

tak

enak

pada

saat

istirahat.

Klas

IV

Semua

kegiatan

fisik

menyebab-

kan

rasa

tak

enak, yang didapat-

kal

juga

pad

saat

istirahat.

Kegiatan

fisik biasa

dikurangi

se"

dang,

hindarkan

kerja

keras.

Kegiatan

fisik

sehari-hari

harus

banyak dikurangi.

Klas

E :

Istirahat

mutlak

atau

di

kursi.

tempat

tidur

212

Klas

A

:

Kegiatan

fisik

biasa tak

usah

di-

kurangi.

Klas B :

Kegiatan

fisik biasa

tak

usah

di-

kurangi, tetapi dianjurkan

tak

melakukan

kegiatan

fisik

yang

berat

/

bersifat

kompetitif.

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 216/321

265.

Tabel

Berat Badan

ldeal

Ideal

Weights

for Men

and Women-

Age

25

and

Over

2t3

Men

W"irU,"

io

poud,r

(u

ordiryily

drxed)

Ilcisbt

(rith

b6)

Feet

lacbq

Smqll

Iramo

Mediua

Fraoe

I*ge

Frue

b

5

6

5

5

6

5

6

5

5

6

6

b

b

2

o

4

6

5

8

9

10

11

0

1

t

3

116-125

119-128

126-136

129-139

133-143

136-14?

140-151

L44-L55

148-159

152-154

157-169

163-175

158-180

124-133

127-136

130-140

134-144

L37-147

141-151

145-156

149-160

153-164

157-168

151'1?3

166-178

171-184

1?&189

L3t-L42

133-144

13?-149

141-153

r.45-157

149-162

153-166

157-170

161-175

165-180

169-185

174-190

179-196

L84-202

WOmen

Waight

in

poun&

(a

ordiuily

&med)

Heigbt

(rith

eb6)

Fet Incha

Soall

Fraoe

Mediu

Fruc

Ia3e

Frmc

5

5

6

5

5

6

5

6

5

5

5

6

6

o

I

2

3

4

6

6

7

8

9

10

11

o

105-113

107-115

110.118

113-121

116-126

119-128

L23-t32

125-136

u9-139

133-143

136-147

139-150

141-163

LT2.L2A

1L1-t22

11?-125

12&128

L24-t32

L27-L35

l3G1,rO

134-14,t

137-t1t

141-r51

145-155

 lE-158

151-163

119-129

121-131

124-135

t27-r38

131-142

133-145

138-150

L42-L64

145-158

1.r9-162

152-165

155-t

59

160-174

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 217/321

266.

Nasihat

Diet

unnk

Overweight.

Tidak

diijinkan untuk meng-

ganti

menu.

Semua bagian

harus

disajikan

pada

jenis

makanan

tertentu.

(Laki-laki

dapat

menambah

sepotong

roti

untuk

ma-

kan

malam,

dan

2

potong

buah-buahan

tambahan

selama siang

hari).

a"

Malcan

Pagi

4

ons

juice

jeruk

atau anggur,

ll2

anggur

atau buah-buahan

lainnya

dengan kadar

Vit

C tinggi.

I

telur

atau

I

ons

keju

I

2

ons

ikan

/

1/4

mangkuk keju

cottage/pot/flarmer.

I

potong roti.

Minuman

lain

bila

diperlukan.

b.

Makan

Siang

4

ons

ikan

(kalengan

/

segar),

daging

sapi

atau ayam,

atau

2/3

mangkuk

keju

cottage

I

pot,

4 ons

keju

farmer.

I

2

ons

keju

keras, atau

2

butir telur,

1

potong

roti,

sayuran

secu-

kupnya.

Minuman

secukupnya.

c,

Makan

Malam

6 ons

daging, ikan atau

ayam.

4 ons

sayur-sayuran

(kecualijagung

/

kentang).

Minuman secukupnya.

d

Sewakfu-waktu

pada

Stang hari

2-8

ons skim

milk

1

butter

milk

(bubuk),

atau 1-8

ons su-

su

skimmed

evaporated, 3

macam

buah-buahan.

12

ons

juice

tomat.

267.

Makan

Bebas

Bouillon

Kol

Minuman

yang

berkarbonat

dan rendah

kalori

Kopi

214

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 218/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 219/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 220/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 221/321

CALC]trIIE

CCIUNTEFI

Substitltte

th;s

crrmt$

2r8

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 222/321

ao

&

d

(t

6

a

d

d

v

c

z

o

c-

c.l

2t9

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 223/321

Oo

N

oooooooo

220

€cloio

I

.s.l

cl

.l

o

Z.i looioo ej

i"l

i

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 224/321

a

'6;

c€q

oo

9q9

fl€60

€600

No

6€€€

€i

qqqq

 q

(d

.9r

LC

oe

oooo

€o

6r60 0@

idd

oooo

66

@or@ ld

6€ll

oa

o

ooo

o€og

n

E:

;d

a&

qr

ib

:E

6.o

I

ea

v

I

CO

 ::.

. .q

o

o c c

$

s *

Ea

c a

n €

=:

oooo L

::::

:3

oc

bs

.et.3.9

x

doao

c

o

€€@@

t

oooo

trl

a

z

a

j

t

c

o

o

::c

::

:

:CU

:

:

:e-

{

:rc

.dq

.4

'a

I :

o

:E--

.Z

i

:i

tO

c

o o

-=

r.3

3r.9

I

-=aaod:

t I P

bo.c)

;53

EA

'

oo

?

F

g

e

o

-d

.

.q

.9

'

'6

s:

a

;

; ;I

3

:

'o

:

:

:

-

:

:::

ei.

-

ga

o .i:

dl

e

F"&

-.:

o' :-9

o

qlz

?: E l.:

ir

i

ii

- oLr

-J

AiEE

T'E

trQ"lA

o;lr

.e{

o"O

n

5

z

o

F.

o)

t

I

B

A

221

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 225/321

t

I

)

I

:E:-

l-

3€

G-;

eelsb

:j-+^'

?

-:c

>

i

E5==

-

: o

c

D

o* .i=93i

-

C

>C

-

a

.

<: t-qa

a

t

l5

ri;

 9:

5

e:

 

t:

2

-:l

9

i: i

tE

 c

;iii3

g

t

3 '

i-

;=l

-

-6

r=-t

-.

a.-

i3:9;6

9;9u::

9

<l

si

iz

dI

ir

i

9l

 E

€le

i

ill

ll{

3

ell;

 t r

o

llE

.9

r

a

i.t

 l

il=

E

il3:l

;ll

ii

E

lt-

-:l e

ili.t;3

ii...

ct

9i :

;t :

nt

:

i

 I

\ :

<l

i r

.o:

t

o

d

)

-B

Ig

t'E

t3

i;

;$FI

3

tt:

..i

o

l;

?

.:.

9. i :

618.8+I

l;ii5i

t

:

E

8*

< >-6fO

z

?:

:

::

:;a -9-

orao:

I

2

 

i

G-r

E

oEa

alc

I

€r

8;-i

vi9q

.I.86

idcc

crLO

 

i

c7l

e? E

i

;

I

ci

d:.-

T .E

I I. 6

i

dd G

<raO

: ...

1f i

s

I

I

r

:a :3+

 

't

- :3:

sZ :.:

i: i;:;

i:

:::?

c C

rO

@a

86 t=

i9l: E E

t5-:9i:

b 5

r

i.

>

:z

iri:-s.;

I

q

i_.::...

tri:=:

::::::l

,....f

.-..f

.::

::t

,-:,i.1

::

::

. .)..

:.:

: .:L

.---.

J.

::;--|

b0

C)

.?

o

 )

r-

c$

a

a.l

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 226/321

o

t

 r

:: t

;ia

9a:

;;i

i:

j'.

a

: :i ;

.:6;;:

t d: i

6ii.-i

:

i3 t

:T

I

i: i

93

-z

i9

;<

r9

9a

rl : :

ot

r

9

?l

, i

8;

-i

:

TI

il t:i

:l

i:i

:iiiii

'-rl

i:i

Ei :

jt

-'

;

r

-l

_a

8tr 3

Ft

;

<:,

-"

Er i I

"t

5

*.Ql ;

rPl

;

l:l

I

3l

i

a

o

9

t

tr

i

.

<

s

.'? i

i5:i

E9i:

o:o-

.,3

>. :.

_

<:

:9

: 3

i : j

E

9{ M:

iE:ix"a

I

a

.o- s

: ln

ir:-r

 ;

-

96

E

E

iE

g

E

:;

 ::i

xli3

:

-

i

-:;i

-E

  9 < O C.

;E;sEi<:5

ii

--igi :iu

E :

i:

: id

;: :-: 2 =

<:

-ie

r o:Y

; ii:-;--

":i

:.; _i

a;:

-

i

i; i. i:l

j

j

j:s;5;f

i

-:

.Er:

 

:e-5: 3

 .:i":e?l:

; i;::l3i

 t;

iSii

i:

a

t

_{

'-.

.r.

I

_+

I

_l

'-

t

"t

t

,}

I

{

F

)

223

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 227/321

o

o

:

9

bt

:P

:

<:

..

i

=

-b

:

c:

i

::

:

i{ s s

33

:doio

€-

'

:....

:i

r::

tva

i5'

o

ot

ER

i

u-i,

d.i

i 9;r

;6

z

-95r:a

:-

i :5gr::

:

b ;b9:Ea _:i

:

-'t-a-^oo'

E

":=i i 56

I Eis;EE

i

5;t

iE; :

I

s-i

E;Ei

r3

o:

:i

Cr

;<

6:

.,:

 

l--

: lE z€;-

:=l 6 ;: -

zbl

c

;^

i

j

a

t

<

>

ii

: :

, b

:

>

iii e

i

i ;.

Eal:sa: :

d

l:6E;56

:<.{ b-

El

d

 t ;

4t

e

:i

:"'

ri

o

o

E

;l

:

P

:

il

6iii

Et

5:

il

€r;

i:

l

:

E

E

:l

:r.6

:l

-.

-

il

_:

;::

zG

€t

 t :

:l

g

ol

:

i

o

o

o

o

)

: 9-

{

i:;

,

l.<

(

:€;

 

-

o-

"

:

it

E.::

Y:3

E:.: iiI

o- <oo-

z

  ri

::i;l:

i

ii:i:i

i::Biii

::: B5F

l

:: z

'iii:

r

Ei;

 ;:5:

:;:Bg

:9

ir-

:

o:]

a)

  ca t:

::t

3

Cq

cO

r

:'_

.i

: :

9o

5=

::

-

J 2=

i:?r

I

o

t.

:---. L

':.

:

r*

{

J

:+

'..)

i <

:: :

'-,

i.

l/

224

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 228/321

'16

t:

  ;t

t i ri

-

€8-:

: t -

:: ;:i

-E

i: : F_

':

-; *

'iaEl=

t

EE5

i3 R

t5r^

: E;

9i

:ssT

q<

i.il

 

ii

5

i

l:

"

i

;

EE

i: i ,

i;

i,iiE

a

.9

=r

3

S1

 E

bo

o-

.9

:3.

l :

AU:

ii

I :- i

 

ii:

 

s;

i

i :i:

i iE;

:

d

 

t

l

-.

t:

1..

ll

lr

t:

lt

IA

It

lu

3

E:-

az.

:

t:

:lE

  ;

;

al

:s

:€

li

ib

i>

e

:6

9='t

-:l

3Uz^

;:t

<f<

-?ir

lr: ?

s l-:: >

i i8,E ;

'

lj

i -

"

  li;s

.;.

.9-

csi

3a=

FE

3

o

Pi

-t

tG

E

l6^R

i6

It

t-.

t6:.

l=i

I

l* ;

6

t:

s:

19 E

"

lr

s

l>

-

-

I

d-

I

I

,t

e

E.;

:

<i

E

:3

d

E. x

3i

n:

.:€€

i,. E

-3 i

ed i

:

a

9

a

,'

 

I

.9

I

I:

I'

bo

(

(l

o

It

&

o

c.i

t-

al

11<

,E

E:8.

-oL.q

SrE;3

  i

-*

; - -erl

: sE:biI

 iii

if

FH

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 229/321

i

;l

E>-.

v-::

5p,l l

9.:a:

al

d<

;;

E

i i ;i-a

-rx

:€

I

9 t aco.-:c

: i

c

--

Yd6 E 6

a9 9'

-

.

>

o <

<-;

F>

a><

-g

?

:

3

.

€. ai

alr:

S:.:9

6,J:.

 

6

:

-

:

|

itx>

>6--

t

6e

io'

 .:

a;<

-

i,

i:r

-'. :

t

:o

?c -

-.e I

i

6r :

ioI--

r :;-E;

  9c:l

'dE: .r

:_

oB

a

.

a

t

:

I.E

3

* 9 lN:

-

:Ps i

::;€iE

EI i

j:

og

F: a6;

;

i_:.;

-;;

:

f5i :

.9

:t

i{:o

o

r.

d.9

-_-:-

ET

]:i.

 sEE

;

i;

:E:-a

;i:B

:Elrl

i tc:

;::

Et

t

 

i

T

::

.9 o

-.1

e. F.

E

i r ::

 r o;l

ai;

 r.e

gia

i

:

-.

i ; B:

t i :;

i: . i

pl;rPi

r€t 3;

-i

E

t

 

:

i-:

 

.:6

:o

iliir:*

.

Y

o=

6 .o

d

 :.Er

€?

5

aEsEB:i

I

i ;i:

Ef

*

;iE;5

;

j

2

I

9

o

a

E,:

9s

li

'FE^

r

ao

i

cu

Yo-

2

o

;

E

:

226

i€..=

ts

i_E:

EI r.

d:;9

:i::s::

ir :

:T

iro

-at

ld-:

6r?

ci

-oo

3:t

33;

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 230/321

273.

Elektrolit

dan

Cairan

Tubuh

i

CHAXGT

IX 11 COXfIXI.CA'ACITY

rr SEtul

x+ Axo

PH

rooY

watft

tlsll[urloN

.@a

E

E

o

d

I

at

,

2

.

-a

tlf,r

rrl t

:;

.rla

rt

coNvttslox

taltl

rf,lga^l

tO ruCq8'rlt

atu^

da

ca

*u

c'l'

xl &

Welb€.Al

t..

A

a

S-*a

€l

a.

ltl

tr

la-{a

2I

cl_

s.J

r

eo

'

2'l

Eo;

c.o

"

ts-r

(EJ

l

r

'll

q.l

ao.o

I

at-at

-9

rt..

?a.a

a?

lt-lt

l'l

r.cl

tat

t,

'-

Itl

tcl

t.,a

tl

__-

r.ico

a..o

ll

__-

tr.Cl

ltj

t

__-

oca-cGY€rtEt6d

sM ravc

F

la

r

Ct

'

'Cr^

iTJ

,l

9d

EU

o

o

o

z

I

 

o

I

o

(,

F

o

T

3

t

 r

dI

t

I

I

 

I

J

t

i;

-G

rl.

:l"i

-

;1":

.

.

>E

e

r

.l e r "'

il

:

.

;;;

ll'i

:

;

F I

6t

r

i

6 u

I

il

liE::,

+ E

r

r-

-

;

I

a-.-

i I ri," ,

:

i i _-{

:

'

5;:5

: i'r:i

?

tf

3

"

xrl

r: U ::

2Z:l

'^J',

rn'

L{

'o

' '

...1i"

.'&*o"*-

t-t./ut'o

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 231/321

acto.lasl

aA?

rato15s

nlfiPtfllil0

l,

iornAt

2.

[SPluroRY

r(rtrEts

t- ftsPtn

ron

&lqBls

-

(0 9trsrTt0

JI

l

ir.

i.

lrc

tffiEtPtfianoN

of

aRTf Rt^L

rlooo sruDfs

(.LEI

&Lt I

GlGi,*,

^

cffi.

,r

r^co2

u

il

E

l0

rom

rs

{srrrfD

rrrh

^

ll@ d t Al ri

PN

d

0.@

hrri

(r*t6

q

*<tr^it

tr crrgrc

{rD),

a(Q

l{)

rurll rr

0.0S

co-[r llr-t

il

x

tW

o

0.19

.

rar

cl&r or l0

i[c/r

8Bt M€ r

txra€tstt rr

{c/L

o,

stu attlElrt, Dtdtrsa rr usa

rr

tEEo

lllsf trFlClI.

l&r.^rr tr .^s. ri

rrn

l4S€

ACISS.

6{L-m

nl.{

lil

ru ESI r

ltc^$o|lar€

ts

c^tcuLrrfo

18{

&trctr

{i€c/ )

t lrrrir

lrrcrr

(&)

r.

ftsPlnatofi AatD6ls

r

ltl^Nq,l( rlra_osls

(ltrl

5.

Er$&tc

rult6ls

--

ct

ErsrE

6.

rtrAEoUC

[r

-6lr

7.

RtsPrutu$

[Ur.t5ts

r itlrn-tc

|Lrltosts

cttr )

t.

rt flMlorY

{(rl.ost5

9,

ntsPtMmir

rtructs

-

co?frsrlto

10.

r€I^louc

ral&sls

r$Pll^Ion

{.rAl6t5 Gt{ r

ll.

,fl^8ou( rflsts

-

( *trsllt

t2.

nr^loilc

ratmts

tJ.

rtlllotlc ,{l 6lS

r

l[SPlrrlcnY

r(llElS

(il[l]

228

&.,

\5't-

25\-

t-

u\-

'.

,X-?'-

r.l(to

E

6

.

I

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 232/321

tr

c

"o

o

I

O

tstro

E

;.:

q<P

<r.F

Qaz

OX::

:

>.:

^Lo

-a2

o.

o

Jad

tro

oF

o c

dau

EO. 1of

:

=

cd

ooJZ

ts 9 c

sd

U

i

E

Cfi

d .9:=

 F\H

d;6

criE 3+

-)<

c

E

E

E

5

e

a^

JH

';

:tr

'aQ

rJ

a

d

sff

4:*

v)'

id

F

r' >Y

*d9i

";dcx

 ?:ar

odli

d^Od:

ooo)t

;6idtr

p9:ic

: CJ

E

t

$

--q

6^Oa

x€

i

9_u

- '

i

6

H.=

I'F

i

b

ei' E

A X .' 6

d^qO

X; ?

d

:o.

o

v

-. c

.??a

iln

4

rp

d

C

^P

dF X.Y

q-.d

o

-

t"O

A

=il;

I

jj

4

c

u

-i

FJ;;

=^ud

va

-=

L E

J-

O

-.r:

aoa

-6X

'ra

:o

@F:

+- 6

; i

6

o

a

v3

o&h

<v

;

,.9

a

6)

Fr

o

4)

0.)

.v

(B

v

rf,

r-

N

229

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 233/321

E

r

ct

o

o'6

,o

tr'i

*o

oo

c)z

6.-

Hq

 o

vz

6

o

O

o

.:l

-5'e

c4 tr

=::*

o:€;

;<6Z:l

m i d Dl:a

.

v

-

^

6-

/ @ a.dY

77-J-d

Ja€d-

i

'-O

9 i-: .=:

t.= o: F ?

-9o

'd:E

;U

oo

bo

F

aa

 

'i{

EO'

. €

F

$irc.:

6eo\.2

'-.i

o

u

4

VOd

6

E

{*

I

a,

in44

:H= t

e

^

^

6

<6 >i

,:-,l-'.i

;iiil9z;

-E

d

-X=?e1

i

6

c6tr1

^:-I-i--6-A-.,

.aJ:-=6.

6)=cei.:d

aC

'tt

6

l(

JO.

c

o

v

Od

500

.gpp

l.

_E9 ii.c

tr o'r

-9

5E

I

.#:.

i9

-g

o

:lr J

trs:#epo

:s:€e

d.cl

dE

3s

yA

d

F

EE

.q

at

'E.l.

o€

t=?

d.^J

6=-^

J

>,

,

'i,

ctC

Fs*

:'E

o.

)

@

rh

 

zlJ

;-o

230

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 234/321

Pengukuran

Keseimbangan

Asam

Basa

275.

P.H.

darah ditentukan

oleh

perbandingan

rnturu

H

t Or.

n1u,

normal

ialah

2o

atau

27

mEq/L

zC

ol

216.

I

1,35mEq/L

Konsentrasi asam karbonat

(asam yang

nrudah menguap)

seban-

ding dengan

tekanan

partial

CO,

(PCO2) dan

diatur oieh

paru-

paru. Kadar bikarbonat

diatur

oleh ginjal.

Oleh karena

itu

pe-

nambahan atau kehilangan

asanl atau

basa akan

dikompensasi

secara

penuh

atau

sebagian

oleh

aktivitas

panl-paru

atau

ginjal.

Sebagai

contoh

bila

CO,

meningkat

dalanr paru-paru.

asanr

karbonat

akan meningkat daiarr

plasma,

untuk

nrctnpertahankan

pH

normal,

maka

sebagai kompensasi

akan terjadi peningkatan

jumlah

bikarbonat.

Walaupun

sudah

diketahui

bahwa PCO"

merupakan

tolok

ukur

terbaik terhadap

komponen prrnupurui

pada

keseimbangan

asam-basa,

namun

komponen metabolisnie

yang

diatur

oieh

ginjal

mungkin klias

untuk

mengatur

kelebihan

basa atau bikarbonat dalam

plasma.

Pengukuran kelebihan

basa

mencerminkan perubahan

basa

buffer

darah

secara

keseluruhan

pada

konsentrasi

Hb

yang

sudah

terten-

tu.

Hal

ini

dinyatakan

sebagai

nilai

meq

dari kelebihan/kekurang-

an

asam/basa

dalanl

I liter darah.

Ukuran tersebut nterupakan

hasil

titrasi

darah

secara

invitro

dengan

asam/basa

kuat

pada

PH 7

,4

&

P

CO2

40

mmHg,

37oC.

Tentu

saja

grafik

titrasi

darah

invitro

yang

berbeda

dengan

invivo,

harr.rslah diinterpretasikan

secara

tepat.

Kelebihan

basa

dapat

diukur

secara langsung,

namun

tidak untuk

kelebihan asam

bikarbonat

dalam

piasma.

Kadar

bikarbonat

plas-

ma didapat dari hasil

pengukuran p.H.

dan kadar

total CO,

dalanr

plasma

(bikarbonat,

asam

karbonat dan

CO"

yang

larut).Ukuran

p.H.

menunjukkan

perbandingan

antara

bikaibonat

dan

asam

kar-

bonat.

Data tersebut didapat dengan menggambarkan

sebuah

garis

lru-

bungan

antara

p.H.

dan

kadar

CO,

didalant

darah.

PCO, seban-

ding

dengan

jumlah

co2

dolun,

darah

dan dapat

pula

digunakan

p.H.

sebagai

ganti

jumlah

CO2

dalanr darah.

277.

218.

231

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 235/321

Unsur

Pokok

pH

PCO2

coz

Kelebihan

basa

(Base

Excess)

II

Na'+K'

=

R-=

279.

Materi

Plasma

Darah

atau

Plasnu

Plasma

Darah

Nilai

Normal

7

,35

-

7,45

35

-

45 mmHg

24

-

30 mM/L

0

HCO-

+

CL-

+

R-

dalam

meqil-.

phsnf,

protein,

asam

anorganik

&

organik'

R

nor-

:mal

=

27

meq/L

atau

kurang

11)

The

dermatomes

from

the

anterior

view.

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 236/321

280. Keracunan.

Dibawah

ini

adalah

petunjuk

singkat bagi

dokter

penerbangan

dalam

menangani

keracunan

akut

dan

penggunaan

antidot

tertentu

untuk keracunan

yang

sering terjadi.

281.

Penanpnan

Keracunan

pada

Umumnya

a.

Emetika. Bila seseorang

tertelan

suatu

racun, maka

pembe-

rian emetika

biasanya

memberikan hasil

yang

baik

dan cepat

untuk

mengeluarkan

racun dari lambung. Namun demikian

The dermatomes

from

the

posterior view.

233

Ventral

Arial

Line

of Leg

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 237/321

b.

ada

beberapa

keadaan

dimana

pasien

tidak boleh

diberi

eme'

tika,

misalnya

derivat-derivat

phenothiazine.

Secara

sederhana

emetika

dapat

dibuat dengan

jalan

mela-

rutkan

garam dapur

(NaCL)

sebanyak

3

sendok

teh

penuh

kedalam

satu

gelas

air

hangat

(37o-40oC).

Untuk

anak-anak

sebaiknya

digunakan

syrup

ipecac

(

15-20 ml)

diikuti dengan

pemberian

paling sedikit 200

ml

air.

Pemberian

ipecac

ini

diiakukan

karena

pemberian

garam

hipertonik

dapat me-

nyebabkan

hipernatremi

yang

berat,

bila

anak

tersebut

ti-

dak

bisa

muntah.

Ipecac tidak

boleh

diberikan

biia anak

da-

lam

keadaan

shock.

Bila

dengan

pemberian

syrup ipecac

anak

tidak

muntak

harus dilakukan

gastric

lavage atau de-

ngan

pemberian

arang

aktif

(activated

charcoal).

Apomorphine

merupakan

emetika

yang

dapat

digunakan un-

tuk

orang

dewasa

maupun

anak-anak.

Berikan

secara

intra-

n.ruskuler

dengan

dosis 1,0

mg/10

kg.

untuk orang

dewasa

dan

1-2

mg untuk

anak-anak.

Kemudian berikan Nalorphine

atau

levallorphan

untuk

menetralkan

apomorphine

bila

pe-

ngaruh emetikanya

sudah

tidak

diperlukan

lagi.

Gastric

lavage. Gastric

lavage

hanya berguna

bila

racun terte'

lan

dalam

waktu

3-4

jam

sebelumnya.

Gastric

lavage

tidak

boleh

dilakukan

bila

pasien

tertelan

asam

kuat,

basa

kuat

atau

strychnine.

Juga tidak

boleh

dilakukan

pada pasien

yang

keracunan

besi,

misalnya

karena

tablet

besi,

bila

besi

terse-

but

sudah

tertelan

lebih dari

satu

jam

sebelumnya.

Bahayanya

adalah

karena

besi

tersebut

dapat

menyebabkan

nekrosis

iambung

dan

pemasukan

lavage tube

(pipa

lavage)

mungkin

akan

menyebabkan

perforasi lambung.

Gastric

la-

vage

juga

tidak

boleh

dilakukan

pada

pasien

yang

telah terte-

lan

gasoline atau

hasil

pengolahan

minyak

tanah

lainnya

karena

ada

kemungkinan

te{adinya

pneumonitis

kimiawi.

Beberapo

Antidot

1)

BAL.

Digunakan

untuk

pengobatan

keracunan

logam

berat

kecuali

keracunan

timah

(lead),

besi atau

cadmi-

um.

Dosis

:

2,5

-3,0

mg/kg,

intramuskuler.

234

L.

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 238/321

2) Atropine

Sulfote.

Digunakan

untuk

pengobatan

keracun_

an

insektisida

cholinesterase

inhibitor.

Dosis

:

2

-

3

mg per

injeksi.

Diulangi

setiap

beberapa

menit,

sesuai

dengan

kebutuhan

sampai

paling

banyJk;

50-70

mg.

3)

hotopam

Chloide.

Digunakan

untuk

pengobatan

kera-

cunan

insektisida

fosfor

organik.

Dosis

:

500

mg

secara

intravena,

dimulai

dengan

dosis

larutan

0,1%.

4)

Lorfan

dan

Nalline.

Digunakan

untuk

pengobatan

kera_

cunan

morphine,

codeine,

heroin,

sintetiklsemisintetik

narkotik

analgesik

dan

propoxyphene.

Lorfan,

dosis

I

nrg.

intravena,

diikuti

dengan

I

atau

2

kali

dosis

0,5 mg

dengan

interval

3

menit.

Nalline,

dosis

5-10

mg,

intravena,

diulangi

setiap

bebe_

rapa

menit

sesuai

dengan

kebutuhan.

5)

Calcium disodium

versetwte.

Digunakan

untuk

pengobat_

an

keracunan

timah

(lead).

Zat

ni

akan

membentuk

"lead

chelate"

yang

larut

dan

kemudian

akan

dieks_

kresi

oleh ginjal.

Dosis,

I

gr

dalam

250

ml atau

500

ml

glucose

SVo,

dalan

air atau

larutan

fisiologis

dan

diberika'secara

intravenus

drip

dalam

waktu

lebih

dari

I

jam.

Dilakukan

dua

kali

sehari

selama

3-5

hari,

diikuti

istirahat

2_l4hari.Di-

ulangi

sesuai

dengan

kebutuhan.

6) Desferol.

Digunakan

untuk

pengobatan

keracunan

besi.

Bila

pasien

dalam

keadaan

kolaps

kardiovaskuler,

beri-

kan

I

gr

secara

intravena

dengan kecepatan

tidak

mele-

bihi 15

mglkgljam.

Bisa

dilanjutkan

dengan

pemberian

0,5 gr

sebanyak

dua

kali

dengan

interval

waktu

4

jam.

Tergantung

dari

respon

yang

diperoleh,

dapat

diberikan

lagi

0,5

gr

pada

setiap

4

atau

l}jam.

pemberian

jangan

melebihi

6

gr

dalam

waktu

24

jam.

Segera

setelah

keada_

Diberikan

tiap

4

jam

selama

2

hari,

kemudian

pada

hari

ketiga,

selanjutnya

dua

kaii

sehari

hari

berikutnya.

235

tiap

6

jam

selama

10

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 239/321

an

pasien

menjadi

baik,

berikan

pengobatan

secara

intra-

muskuier. Kepada

pasien

dengan

keracunan ringan

beri-

kan

pengobatan

secara

intramuskuler

dengan

pola

yang

sama.

7)

Sodiunt

Nitrite

dsn

sodiunt thiosulfute. Digunakan un-

tuk

pengobatan

keracunan

cyanida. Larutkan

0,3

-

0,5

gr

sodium

nitrite

kedaiam

10-15 ml

air

dan berkan

se-

cara intravena

dalam waktu

3-4

menit. Kemudian

laru-

rutkan

12,5

gr

sodium

thiosulfate kedalam 50 ml air dan

berikan

secara

intravena

daiam waktu lebih

dari

10 me-

nit.

Bila

pengobatan kedua

perlu

dilakukan,

berikan

de-

ngan setengah

dosis tersebut

diatas.

Luka

Bakar

("The

Rule

of

Nines").

282.

Bila

di

Rumahsakit,

"ruie

of

nines"

digunakan

untuk

menilai

berat/ringannya

luka bakar

dalam rangka

menentukan

jumlair

cairan

yang harus

diganti,

maka

secara

praktis

rumus

ini

dapat

pula

dipakai sebagai

pegangan dalant menentukan

tingkat

iuka

bakar sehubungan

dengan

tindakan

yang

harus diambil

sesuai de-

ngan tingkat

luka bakar

yang

terjadi.

Menurut

"rule

of

nines",

maka luas

permukaan

tubuh orang de-

wasa dibagi

dalam satuan 9%

(lihat

garnbar).

Luka

bakar

tingkat III

yang

ntengenai

lebih dari

2Voluas

pennu-

kaan tubuh

(misalnya yang

nlengenai

bagian belakang

tangan

dan lengan

bawah).

pasien

harus

dirujuk ke rumahsakit.

Luka

bakar

tingkat II

yang

melebihi

15% luas

permukaan

tubuh

orang

dewasa

dan

lebih

dari

1U7o

pada

anak-anak,

pasien

harus

dirawat

di rumahsakit.

Setiap

luka

bakar

yang

mengenai

muka,

tangan.

kaki.

daerah

perianal

dan genital harus diobati di

rumah-

sakit.

Luka bakar

yang

melingkar

pada

ekstremitas harus dirujuk

ke

rumahsakit

karena

ada kemungkinan terjadinya

efek

kons-

triksi

terhadap

aliran

darah

bila

luka

bakar

tersebut

tingkat

III.

236

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 240/321

l8

front

I

8r;,,r''

237

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 241/321

r wak-

idak

i

wak-

Tidak

283. Diagnosa

Luka

Bakar

Klasifikasi

Tampak

Luar

Rasa Sakit

Prognosa

Luka

ingkat

I

Kulit

tamPak

merah,

tak

ada

pengelupasan,

kering.

Sakit,

hiperes'

tesi.

Sembuh

dalam

tu

3-6

hari.

Tir

timbul

jaringan

parut.

Tingkat

II

Superfisial

Kulit

mengelupas

dengan

dasar

ber-

warna

merah,

basah.

Sakit,

hiPeres-

tesi.

Sembuh

dalam

wi

tu 10-14

hari.

Ti

timbul

jaringan

parut.

Tingkat

II

sampai

ke

dermis

Kulit

mengelupas.

biasanya

dengan

dasar

yang

agak

pucat,

basah.

Sakit,

hipereste-

si

dan anestesi

pada

beberapa

tempat.

Sembuh

dalam

waktu

25-35

hari,

timbul

jaringan

Parut

ringan.

Tingkat

III

Mengenai

semua

la-

pisan

kulit

Kulit

mengeras

bisa

berwarna

keputih-putihan

atau

gosong

se-

perti

arang,

kering.

Tidak

sakit,

anestesi.

Kulit

yang

ter-

bakar

akan

me-

ngelupas

dalam

waktu

2-3

minggu,

Perlu

transplantasi

kulit.

Penilaian Skrining

tes

Hasil

tes

Penyakit

Ada

Tidak

ada

Total

Positif

A-

Benar-benar

positif

B

Positif

palsu

A+B

Negatif

C

Negatif

pilsu

D

Benar-benar

Negatif

C+D

Total

A+C

B+D

238

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 242/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 243/321

satu

kali

saja.

b.

Peniapan

tes toleransi

glukosa

secaro oral

:

1)

Pasien

harus menerima

minimal

150

gram

karbohidrat

dalam

dietnya

setiap

hari,

selama

3

hari

berturut-turut

sebelum

tes.

2)

Pasien

dipuasakan

sejak

malam hari sebelum tes, dan

di-

berikan 100 gram

karbohidrat

per oral

pagi

harinya.

286.

Kriteria untuk

evaluasi

nilai

Glucosa

dalamdarah

a.

"Faian

dan Conn"

menegakkan

diagnosa Diabetes

Mellitus

bila

:

1)

FBS

>

130

mg%

atau

(FgS

=

Fasting

Blood Sugar/Gula

Darah Puasa).

2)

Glukosa

toleransi

tes

hasilnya

sebagai

berikut

:

a)

l

iam

lebih besar

dari 185

mg%.

b) 1/z

jam

lebih

besar

dari 165 mg%.

c)

2

iam

lebih

besar

dari

140

mg%'

3)

Apabila

nilai

FBS lebih besar

dari

130 nrg% digunakan

sebagai

kriteria,

maka

hasil

tersebut

harus didapatkan

dari

3 kali

pengukuran

pada

hari

yang

berlainan.

b. Menurut

ketentuan

Kesehatan

Masyarakat

("Public

Health").

I

)

FBS lebih besar

dari

130

mg'/c

=

nilai

I

.

2)

FBS

l

jam

lebih besar

dari 195 mg%= nllai/2.

3)

FBS

2

jam

lebih besar

dari l4O

m[/o

=

nilai

%.

4) FBS

3

janr

lebih

besar

dari

130 ntg%

=

nilai 1

.

Untuk

nrenegakkan

diagnosa

Diabetes

Mellitus

diperlukan

nilai total

paling

sedikit

2.

c.

Bagi

anggoto

TNI-A(/.

Kriteria

ntenurut

IlInu

Kesehatan

Masyarakat

lebih

dianjurkan

untuk

diterapkarl

khususnya

untuk

kasus-kasus

"borderline".

287.

Ketentuan

bagi

pasien

Diabetes

Mellitus

244

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 244/321

a.

Bagi

anggota

ywtg mendeita

Diabetes

Mellitus,

masih

dapat

dipertahankan

dalam

dinas

aktif selama

penyakitnya

dapat

dikendalikan.

b.

Bagl

anggota

yang menialmti

pmgobatan

dengan

anti

diabetik

oral

maupun

Insulin,

harus diajukan

ke Badan Penguji

Ke-

sehatan

untuk

mendapatkan

rekomendasi

dalam

penugasan-

nya.

c.

Pemberian

obat

hipogltkemik

harus diberikan

oleh

dokter

yang merawatnYa.

d.

Bagi

Awak Pesawat:

1) Awak

pesawat

yang menggunakan

obat hipoglikemik

di-

larang

untuk

terbang.

2)

Awak

pesawat dengan

Diagnosa

Diabetes Mellitus

yang

tidak

memerlukan

pengobatan

dengan

obat

hipoglike-

mik,

dapat

dipertimbangkan

untuk

"waivet" bila

:

a) Tidak

ada

tanda

ketoasidosis.

b)

Tidak

ada

tanda/gejala

hiper

atau

hipoglikemia.

c)

Tes

Gula

Darah

puasa

saat

ini

tidak lebih

dari

120

mg%

dan

2

jam

post

prandial

tidak

lebih dari 140

mg%.

288.

Evaluasi

bagi

pasien

Diabetus

MellituS

a.

Tes Reduksi

(Jrin

selama

3

hari

berturut-turut

setiap

6

bulan

b.

Tes

Gula

Darah

puasa

dan

post

prandial

setiap

6

httlan

c. Tes Darah

pada

waktu menderita

sakir.

Pengobatan

Isoniazid

(INH)

untuk TBC

289.

Pengobatan

INH

a.

Dosis

1)

Untuk

orang

dOwasa 300 mg setiap

hari.

2)

10

nrg/kg BB/hari

tetapi

tidak

lebih

dari

300

mg/hari.

b.

Kontrol

SGOT

Daroh. Dilakukan setiap

bulan.

c.

Kontol

Gejala

Klinis. Dilakukan setiap

bulan.

241

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 245/321

290.

Efek

Samping

a.

Non Hepatik

1)

Neropati

perifer

-

Diduga

disebabkan

oleh kompetisi

*

INH

dengan

piridoksal

phosphat terhadap

beberapa

en-

\

,y-.

Sering

terjadi

pada dosis

10 mg/kg

BB/hari.

Untuk

pencegahannya

berikan

50

mg

B-6/hari.

2)

Konvulsi.

3)

Psikosa.

4) Ataksia.

5

)

"Dizziness".

6)

Neuritis

OPtika'

b.

HePatik

l)

Gangguan

fungsi

hati

ringan

terjadi

pada

10*20%

orang

yang mendapatkan

pengobatan

INH' Dibuktikan

dengan

adanYa

kenaikan

SGOT.

2)

Gangguan

fungsi

ini biasanya

terjadi

pada

4-6

bulan

per-

tama

dari

pengobatan,

tetapi

dapat

terjadi tiap

saat'

3)

Umumnya

sistem

enzim

kembali

normal

walaupun

pe-

ngobatan

diteruskan.

4)

Pada

pasien

tertentu

terjadi

kerusakan

liver

yang

progre-

sif

dan

menin.rbulkan

gejala.

Obat

tersebut

harus segera

dihentikan

Pada

kasus

ini.

5)

Frekuensi

kerusakan

hati

yang

progresif

naik

sesuai

umur

:

a)

(

20

tahun

-

jarang.

b)

20*34

tahun

-

0,3%.

c)

35-40

tahun

-

1,2V".

d)

)

50

tahun

-2,3%.

6\

Risiko

kerusakan

l-rati

progresif lebih banyak

terjadi

pada

pengobatan

dengan

"Acetylator

cepat"'

242

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 246/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 247/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 248/321

Biood

Chemistry

E--*rt"t"

utooa

PiPlasma

S-Serum

Aldotac

......

Aldateroc

.

Areoaia

-..

.

Aeyls

.....

-

Bilinbit

dit€t......-

iDdifft

. .

....

tot .l.........

Brcoide....'..

BrcuulPbdcia

(5

og./Kr-).

.

Cdciu

..

..

-.

'

Cuboa

dioritie

@nt€Dt.....-

OrphdiD

icu.ltioa.-

CcruloPleoia

.

.

Cbloride..-....

Cholateml'

totrl

Mda

e*c

fi-29....

30-39

....

4G49.-.

50-59

.

-.

-

Fcmala

lolg

o

- 6

t.nU./ol.

?

.

?9

mcg-/l0O

ol'

m

-

r5O

oq-/100

ol'

60

- 160

eit

(Sooogi)

O-OG

-

0.34

l.oU./al'

S

up

to

O.{

s

0.{

-

o.8

S uo

to

1.2

i i"ti.

lcvcl

rbout

15 BEc'/L'

S

57o

dYe

or

ld

t

't5

minuto

S

{.5

-

5.?

nEq./L'

S

2( -

30

mM./L'

up

to

2*

in

{8

bom

(Hers)

22-fi

9S

- lOg

EEq./L-

Lzs-zo

L10

-

270

150

-

310

160

-

330

?

-

19

mcc./l00

El'

9

-

21

ocs./lO0

El'

35-55

Ecg./rOo

EI'

245

s

P

P

s

s

s

S

s

s

s

s

b.foE

rcrcIf,c

cu]]Lta--'.

S

0'5

pH

unitAou

or norc

2

_

S.3

I.U.,/Df.

Cutiac

--v"t-

s

o.2'0'6

F"-"i*...

S

0'6-f'0

CutiDe Ph€

pbokila

(CPK)

;.1;'

.

s

5-50I'ou'/&L

;;;-...

.

s

s-30r-ou'/ol'

C-tiu"....

S

O'E'1'2

F;;;;;

...

P

0.2

-oa

Go'/too-or'

^ci;'cl'*.

..

.

s

60

-

loo

(NelrcD*soaoEvi)

Gluco*'&

phdphrE

dehvdrcae@

i8ii"oj-l'"a

a.ur5

- t0

I.u./Gs.

Hb'/3dc'

17-Hydrcrlror-

ti6teid.

Mala

.

..

P

Foala

P

AJt€

?5 uBits

ACTH'

i.m.

mr./le

d. tbg.-/.r-

oa

g

661rd

Metarid

I.U.

=

lnlnrti""{

p:tiF

L;i.

=

i;;-:.t"'.t

v "" g

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 249/321

Bone

Marrow

AhouDt

(adult

).

App€arane

Praure

(on

tide).

Newbon

Pra:ure

(on

eide),

Childrcr

PI'qure

(on

id€),

Adultr

l0O

-

l,l0

cc.

Clq,

olorla

30

-

EO

mm.

HrO

5O -

l@

oo.

Hro

70

-

20O

om.

HrO

Protcioa.

total

Prot€ir,

tlobulib

Pro&im.

albumrn

Glucorc

Chlorida

Gastric

Fluid

P.ul

Acid

QytJ?",

o- 6mEq.,/hr

Maximal

Acid

Ourput,

hirtamine

rtimu.IstioD

Maie

lo

-

.ao

mEq./hr.

Fcmale

s

-

aone,i.7iri.

m

-

15

ng,.%

4

.

lO

Eg.%

16

-

35

ag,%

5O

- 75

ns.%

120

-

130

oEq.,rl-

26

Myeloblutr

Promyclayta

Mycleyta:

Natrophilic

Eeiaophilic

Buphilic

Mctamycl*1rta

Polymorphonuclar:

Neutrophile

Eoioophila.

Buphila

Lymphe-vta

Piuoa

ellr

Moaxyta

Retiolum

ellc

.

MejaLarvavta

Prooomoblsts

Nomoblsu

(bephilic,

polychromatophi.lic

ed

acidophilic)

-

_

Pmtrgr

of Nuclarrd

Ccllr

E

uoE

Mrrcr

of Nomal

Adu.lt

0.3

-

5.O%

1.0

-

a.a%

5.0 -

79.Ov

o.5

-

3.0%

0.0

-

0.57

r3.0

-

32.07.

.

7.0

-

30.o%

0.5 -

1.070

o.0

-

0.7%

.

3-0 -

17.Onn

.

0.0

-

2.0%

.

o.5

-

5.O7.

0.r -

2.o%

o.03

.

3.0%

1.O

-

8.Or.

7.0

-

32.O%

Cerebrospinal

Fiuid

(Lumbar

puncture)

Sp<i6c

Grevity

t.0O3

-

l.OOg

9n

735 -

7.40

Tot l

ell couDt,

tafrDt

Total

cell couDt.

Adultt

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 250/321

Blood

ChemistrY

0O EL

(st.

or s

mlad

ler.*Slobulir s

gm-rdm

ii; :.

.......

s

50

-

2m

t;M

.

s

{o-12o

Iodim.

'*#Li"-Uoo"a

S,a

-

8ocg./l'0ool.

Irco

..........

S

5o-r8Ooc8'/1mEl'

Iron-biodirg

";;;.t:

s

3oo

'

36o

ocs',/loo

6l'

l?-K€tdt

Didt

'U-"f-

.-....

.

p

4o

-

15oocg'/1oo*l'

ii;;*'.....

P

3a-l3oocr./1oomr

bcticAcid....

B

6-20

l:ctic

Dehydre

-""-.-

r-iogl

s

40

'

6o

l.ou

/ol'

Irczvms

;;:'.*-;

Eurcpeaa

Mysdiuo

Uvq

Mwtc

RBC

51.{+it1+

124+it3+

33++-ri'24t2*2+:

Coulitu6t

Matrrid

I.U.

-

Lipu

......

.

Lipicir,

latal

cholat

rui

totsl

cteriied

.

.

fre

fatty

ridr

phePboliPide

triglysid€

(oeutra.l fat)

Litbiu

(tbm-

peutic level)

Maguirn

....

NoD-protaiD

Ditro8eb....-

O@olality....

pH...........

Phepbatae,

acid

5t4+4+i

S

O.2 -

1.5

unitr/al.

{N/2O

NrOH)

,s

100

-

800

s

lr5

-

340

s

?o%

S

O.3

-

0.8 EEq./L.

s

130

-

380

s

10-190

S

0.5

-

1.O

mEq-/L.

S

1.5

-

2.4

aEq./L-

s

25

-.lo

S

28O

-

29O

oOo./Kg-

Plaot

wat€r

S

?.35

-

?.45

glaa

eleeodc

utbod

S

O.l

- 1.O

uait

(EodaukY)

o

-

1l

I.mU./ol.

24'7

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 251/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 252/321

Urine

CONSTITUENT

I 7-

H

ydrorycortico6t€roids

Maler

Females

After

25 unite

ACTH

(i.m.)

17-Ketateroi&

Maf6

Females

Children

(12

yeara

12

-

15

yean

After 25 units

ACTII

(i.m.)

te8d

Oenolality

Pboaphonra,

inorganie

Potasium

Pregaanediol

Children

Males

Femalea

Proliferative

pba.ae

Luteal

phaae

Poataeuopauaal

Peak

duriug

PreSrlaEcy

Proteia

(alb,'min)

Sodi,'-

Urea aitrogen

Uric acid

Urobilioogen

Uroporphyrin

VMA

24-HOUR

EXCRE.

TIONOR

ASNOTED

5.5

-

1.4.5

mg.

4.9

-

12.9

mg.

26

- 4ffi%

iacrea*

8-15mg-

6 -

11.5

mg-

(5

mg.

5-L2ag.

50

-

10O%

ircrcac

l.0O

-

1OO0

mcg.

3OO

-

10OO

oOeur-/Kg.

water-variee

vith

diet and

fiuid

inteke

0.78

-

1.1

Go-

(average

diet)

25 -

lO0

mEq.

negative

0-1mg.

O.5 -

1.5

og.

2-8mg.

0.2 -

1 mg..

6O -

1OO

ag.

10

-

10O Iag.

13O

- 260

mEq.

6-17Go.

0.2

-

0.7

Gm.

0.1 -

1

Ehrlich

unit/10o

ml.

1O

-

30

mcg.

up to

I

ln8.

Stool

Total

10

-

257oof

dryoatta

Neutrar

i1"rf,t"F#1lf;

Free fatty

acide

5

-

Lg% of dry

natter

Coobired fatty

acidr

5

-

15%of

drytoettet

Urobilinogen

40 -

2OO

tuc,./21

ht-

249

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 253/321

Urine

Specific

gravity:

1.015

-

1.O25

pH:5(4.8-8.s)

Volume:

1200

(600

-

25OO)

rnl./?4

hr.

Night

vol.,/DaY

vol.

=

1:2

to

1:4

Night urine-leea than

70O

ml.; Sp,

st.

greaier

than 1.018

Total

eolids: 55

-

7O

Gm./24

hr.

Addis

count 12 hr.

apecimen

wbc

and

renal

cellg

1.8 M.

rbc

0.5 M.

hyaline caatc 0

-

5000

output ol electrolyt€s

aDct lDorgauc

ie a function of the diet.

CONSTITUENT

z4-HOUR EXCRE-

TIONOR ASNOTED

Ammonia

acid loadiag

Amylase

Calcium

Catecholamineg

EpinepMne

Norepineplrrine

Ch.loride

Creatine

MaJea

Femalea

Higher

in chil&en

and duing

pregnaDcy

Creatinin€

Eatriol

-

pregnaocy

WeL

16

20

24

2A

36

40

Estrogen

Mala

Femalea

5-HIAA

2

-

23 mcg.

20

-.

?0

mEq.

?0

-

10O mEq.

260 - 950 mg.

gluctae

5

-

1.2.5

mEq.

(average

diet)

12.5

-

15

mEq.

(high

calcium

diet)

under

10 mcg.

under

10O

mcg-

110

-

25O

mEq.

0-4Omg.

0

-

10O mg.

5

-

15 ag,./Kg-

Range

up to 3

mB,

1-9m9.

4-12mg.

5-17mg.

6-22m9-

8-32m9.

9-37mg.

4

-

25 mcg.

4 -

60

mcB.

zso

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 254/321

Tes

Fungsi

Liver

294.

Fungsi Eksltresi Hepatoseluler

a.

Bilirubin

serurn

b.

Asam Empedu

serum.

c.

Ekskresi

"Coproporphyin".

d.

Tes BSP.

295.

Penyakit

Traktus

Biliaris

a.

Alkaffosfatase,

b.

5

Nucleotidase.

c.

Glutamyltranspeptidase.

d. Cholangiografi

-

chalesistograft

1)

Oral.

2)

Intravenous.

3)

Endoskopi

kanulasi

retrograd.

4)

Cholangiografi

"percutaneus

transhepatic".

296.

Fungsi

Hepatoseluler

Sintetis

a.

Prothrombine

time,

b.

Partial

thromboplasfin

tima

c.

Serum

Albumin

d.

Serum

Lipoprctein

297.

Nekrosis Hepatoseluler

a.

SGOT

(Serum glutamic

omlacetic

transaminase).

b.

SGPT

(Serum glutamic pyruvic

transaminase).

c.

LDH

(Lactic

acid

Dehidrogmase).

d.

OCT

(Omithine

Carbamyl Transferase).

298.

Evaluasi

Imunologik

a.

Anti

nuclear

Antibodies

b.

Anti

mitochondrial

Antibodies

c.

Anti

smooth

musclc

Antibodies

d. Immunoglobulin

25t

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 255/321

299.

Ukuranliver

a.

"Rose

bmml"

/31

b.

mcmetiul*99M

c.

Colloidat Gold

Au198

300.

Kelainan

herediter

a.

CmtloPlamin

b.

Alfa

I

AntitryPsin

Tes

Fungsi

Ginjal

In

fil

252

Komponen

atau

Faktor

Nilai

Normal

Keterangan

Endoeenous

Kreatinine

Clearance

(fiitrasi

glo-

merular

primer)

Bila

kadar Kreatinin

darah

naik

sebagian

besar akan dikeluarkan

oleh tubuli

ginjal.

Dalam aktifitas

fisik

normal:

90-130

ml

menit

per

1,73m2

luas

permukaan

badan.

Dihitung

dari

kadar

Kreatin

darah

dan

urine

dan

volume

urine

yang

dikeluar-

kan per

menit

(sa-

tuan

ml).

nulin

clearance

(hanya

iltrasi

glomerular)

Pria:130120

Wanita

:

1201

15

m{menit

per

I.73

m'permukaan

tubuh.

Tes lebih

singkat. Di-

berikan suntikan

I.V

Urea clearance

(fiI-

trasi

glomerular

dan

reabsorpsi

sebagian

di tubulus).

Maximum :

60-50

ml/menit.

Standard

:40-50

mllmenit.

Dihitung

jumlah

da-

rah

yang

dibersihkan

dari

urea

waktu da-

rah

melewati

ginjal

selama 1 menit, di-

uresis

lebih

2

mUme-

nit.

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 256/321

25% atau lebih

da-

lam

15

menit.

40-6UVo

dalam

I

jam

6O-85%

dalwn

2 jam

Berat

jenis

1,A25-

1,032

(pekat)

Beratjenis

1,001-

1,003

(encer)

Phenolsulfonphthalein

(terutama

sekresi

tu-

bular

dan sebagian

filtrasi

glomerular).

Diodrast

Clearence

(Effective

renal

plasma

flow dan

fungsi

tubular).

Pria : 600-800

Wanita

:

500-700

mfmenit

per

lJ3

m'

luas

pgffmrKa-

an tubuh.

Diberikan

secara

I.V

Karena mekanisme

transport tubular

ti-

dak

dipengaruhi oleh

dosis

yang

diberikan,

maka

tes

ini

hanya

menggambarkan re-

nal

blood

flow.

Setelah

subjek

tidak

minum

selama

l0

jam

atau lebih.

Berikan

1500 cc air.

Air

ini akan

dieks-

kresi

dalam

2-4

jam,

dan terbanyak

dalam I

jam

perta-

ma.

Diekskresi

secara

cepat

dan

aktif

oleh

Index

Hormon

Tyroid Bebas

301.

(Infomrasi

ini

diberikrn

sebagai bantuan

diagnostik.

dan bukan

untuk

tindak

lanjut

terapi). Kelenjar

tyroid

menghasilkan

2

jenis

honnon,

yaitu

:

T

3

(tri

iodothyronine) dan

T

4

(tetra

iodothy-

ronine).

T

3 diikat

secara

longgar dengan

protein

serum,

sedang-

kan

T

4 diikat

secara

kuat. Dalam keadaan

normal

T

4

menunjuk-

kan sebagian besar iodine

yang

terikat

dengan

protein

serum

(Protein

Bound

Iodine-PBI),

tetapi

T

3 rnenunjukkan

iebih dari

50% dari

aktifitas

metaboliknya.

Status

metabolik

seseorang

ti-

dak

ditentukan

oleh

kadar hormon

didalam

serum,

tetapi

oleh

2s3

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 257/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 258/321

Tes

Fungsi

Tyroid

Test

Deskripsi

Nilai

Nilai

Normal

pada

Hypothy-

roid

Serum

PBI

Serum

PBI

@rotein

Bound

Iodine)

Ketepatan

diagnostik

Ketepatan diagnostik

antara

85*95%.M+

nentukan

yodium

yang

terdapat endap-

an

protein

serum

dan

mengukur kadar

thy-

roxine dalam darah

dan triiodothyronine

yang

terikat

protein.

Hanya

rnembutuhkan

sample

serum,

tetapi

secara tehnik

sulit.

3.5 atau 4

3.5

atau

4.0

s/d

7.5

atau

8.0 mcg/100

ml.

Menurun

:

ku-

rang

dari

3*5

mcg,

sering

le-

bih

kecil dari

2.0 mcg.

Kenaikan

Semu

Sebelumnya

telah

kontak

dengan

yodium

atau

senyawa

yodium

seperti

vitamin,

pasta gigi,

zat--zat

kontras, obat

batuk,

antiseptik, Bromine

dan estrogen.

Juga

kehamilan.

hepatitis

dan

beberapa

kasus

kretinisme.

Penurunan

Semu

Hg

QaaS

jam

setelah

pemberian), cortison

atau

ACTH, testosteron,

salisilat

dengan

dosis tinggi,

diphenylhydantoin,

penyakit hati,

neph-

rosis

dan

hypoalbuminemia.

255

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 259/321

Tes

Deskripsi

Nilai Normal

Hypothyroid

BEI

Sama dengan

PBI,

3,2

-

6,5

13,2

mcg

menghindarkan

ke-

mcg/100

ml.

salahan sebagai

akibat kontaminasi

iodida inorganik

dan

sebagian besar

io-

dida

organik.

"T

4by

column" Mengukur

T 4 dan 3,2

-

6,5

13,2 mcg

T 3 didalam

serum

mcgl100 ml.

menghilangkan

ke-

salahan sebagai

aki-

bat

kontaminasi io-

dida inorganik

dan

hampir

semua

iodi

da organik.

Iodida

inorganik

dapat

mempengaruhi

hasil tes

selama

beberapa

ming-

gu,

sedangkan

lodida

organik

dapat mempengaruhi hasil

tes

seiama be-

berapa

bulan.Bahan

yang

digunakan

pada

bronchografi

dan myelogra-

li

dapat mempengaruhi hasil

tes

ini

selama

beberapa

tahun.

I13

1

Tliyroid

Uptake

Ketetapan

diagnostik

adalah

85-95%.Un-

,r,

I13

L'tracer"

diberikan

secara

oral.

dan

radioaktivitas

daerah

tyroid

dapat

dideteksi

daiam 2,6

dan24

jam.

Hal

ini

menunjukkan

ak-

tivitas

kelenjar

ter-

hadap lodine.

Bila kelenjar

hipe-

raktif,

"uptake"

24jam

dapat normal karena

penge-

iuaran

yang

dini

dari

hormon.

5*10%

Menutun

:

(2

jam)

10-20%

nya

kurang da-

(6

jarn)

ri

lVo

setelah

2A-4U7o 24

jam.

(2a

jam)

256

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 260/321

Tes

Deskripsi

Nilai

Normal

Hypothyroid

Kenaikan

Semu

Penyakit

ginjal, kegagalan

j

antung,

penyakit

hati, diet

rendah

iodine,

"rebound"

setelah

penghentian obat

goitrogenik,

setelah

pengobatan

hi'

pertyroid

yang

persisten,

beberapa

kasus

Goiter

Noduler

Nontoksik,

Goiter

Endemik,

Kretinisme

dan

Leukemia.

"Erythrocyte

Lihat

dibawah*

Uptake"

ter-

hadap

T

3

radioaktif

in

Vitro.

Kenaikan

Semu

Antikoagulan,

Prednison,

Diphenil-

hydantion,

Nefrosis.

penyakit

hati

berat.

Retensi/Kontaminasi

COr,

aritmia supraventikuler.

Asidosis.

penurunan

protein plasma

idiopatik

dan

Kanker stadium

lanjut.

Penurunan Semu

Iodine

atauiodida,

Kortison

atau

ACTH,

Perchlorat,

Ko-

balt,

Prednison,

Phenilbuta-

son,

Amphenon,

Goitrogen,

Tyroiditis,

Penyakit

Ginjal,

Kegagalan

Jantung.

ll,5-18%l

Menurun

100%

hema-

< 11%.

tokrit.

Penurunan Semu

Kehamilan.

Estrogen,

kenaik-

an

protein

plasma

idiopatik.

*

Deskripsi

:

Mudah,

cepat

dan

ketepatannya lebih

dari

9Mo.

T 3

radioaktif

ditambah

pada

sampel

darah

laboratorium,

dan

ditentukan %

jumlah

T

3

radioaktif

yang

diserap oieh eritrosit'

Hasil

tidak

dipengaruhi

oleh

dosis

iodlda

atau

iodine. Pasien

tidak

terkena

pengaruh

radioaktif,

berguna

untuk

memeriksa anak-anak

dan

pasien-pasien

hamil, berguna

untuk

evaluasi

pengobatan

dan

efisien

bagi

pasien

yang

berada

jauh

dari

tempat

pemeriksaan.

257

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 261/321

Tes Deskripsi

Nilai Normal

Hypothyroid

"Resin

Uptake"

Resin

sponge

terhadap T

3 lrlenggantikan

radioaktif

eritosit:

il

Vitro.

Kenaikan

Semu

Sarna dengan tes

"Erythrocyte

Uptake"

Thyroxin

Binding

Globuiine

27

-37%

"Uptake"

take"

dari

T

3

ourit:

-

-

Il3l

I131

Penurunan Semu

San.ra

dengan tes

"Erythrocyte

Uptake"

rc-26

^cgl

100 ml.

Kelebihan darl I131

T

4 ditambaltkan

pada

con-

toh

serum

dan

electropho-

rese

diperiksa. Aktivitas

radioaktif

diukur

pada

dae-

rah alfaglobulin

dan

jumlah

ini

sebanding

dengan

jumlah

total T 4 dalam

contoh se-

,r,.r.,. I13l

yang

terikat de-

ngan

prealbumin

dan albu-

min, tidak

diukur

dalam

prosedur

ini.

Penurunan Semu

enaikan

Semu

Kehantilan,

therapi

estrogen

dan

"idiopathic

states".

Androgen.

Nephrosis

dan

"idiopathic states"

258

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 262/321

303.

Imrnunoglobulin.

Secara

garis

besar,

antibodi didalam

tubuh

manusia

dibagi menjadi

5

(lima) kelas. Tabel

dibawah

ini

meng'

gambarkan

jenis-jenis

antibodi

dengan

fungsi-fungsinya, serta

ni'

lai

normal

pada

orang

dewasa.

IMMI.JNOGLOBULIN

PADA

MANUSIA

Kelas

Fungsi

Antibodi

Nilai

Normal

Pada Orang

Dewasa

(mg/100

ml)

Major

IgG

Antibodi terhadap bakteri,

virus,

toksin

dan Insulin. Merupakan

"antinuclear

antibodies",

Rh

Antibodies

dan lain-lain.

250

(Mean)

800 1800

(Range)

IgA

Mucosal

Antibody

"paint"

210

(e0

4s0)

IgM

Antibodi alamiah,

Golongan

Darah

ABO,

Isohemaglutinin,

Antibodi

terhadap

bak-

teri

gram

negatif,

Faktor

Rheumatoid,

dan lain-lain.

laki-iaki

125

(60

2so.)

wanita

160

(70

280)

Minor

IeD

Tidak tertentu

3

(0,3

-

40)

IgE

Antibodi Allergi

(reaginic

skin

sensitizing

antibody)

(0

-

800)

UI/ml

259

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 263/321

 

u

o

4

I

z

 

:o

o

o

m

o

c

I

E

2

t

o

D

m

t'

m

x

o

f,

2

{

3

o

c

F

 

l

E

3

r

t

_l

o

z

z

t

6

C

r

t

{

o

I

I

I

P

r

{

I

t

{

@

-

6

I

ir

J\.

3 r'r

-l

I

ti,l

H

fl

f

i

a

t

o

998

rgs

i{f

ii

I

gF

,1't

 

'd'

 i/

;I

;iii

i-

lgtr I

{r

o

?

I

I

I

I

I

I

o

t

I

o

t

o

E

l9

ta

R9.i6. lr

lgtgru

gi$e

d

-;1

:.o

-{

iEE

i

Fi;

r

3,3=

f.is

 l

=:.

it

ri

['{i

i Fi

:

{ r: :

s

z

l

;

c

I

:

:

p

86- -

i55

a

FrFnnn

-----

I

ssssss

I

a

B

I

a

?

1

I

6

?

I

T

:

r

:

i

H

o

6

I

 4

I

-

c

i

x

r

t

I

:

a

o

?

I

$

3

 

@

 

-

s

i

g

 

I

f,

a.

I

I

q

t

a-

R<

ig

8e

<r

bo

s.g

ri

ra

9e

;&

gi

o

8:

o-'

a

i

E

t

r

t

I

{

I

3

L

+

d

i

{

t

,

t

i

t

l9

t:

t>

IZ

6

t

I

t

:

{

t

t'

{

6

:

I

tJI

o\ l9

olfr

l{

l>

I'

cl

 

t

o

 

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 264/321

g

.

sq6

I

=

:t

6::

:f, 1 : i.?- llci

-,1

::=;-a'-i:J

:l e e

:: ,:::

;;

i

ri

;d;]a,ii

-

a1-

i-:--

:j: a: 1a.{ :::

cE

3 3cc-.==tG

G=

9.c : :i' ?

t3

,LL

; i i i

o

iL,i

qO-

;aLY:aa1

J

r, a

I

a

I

J, a

a.^o.t

t t t i.i

n

x

af-9Y'zYYYY

)YV oY

I : :

:

I J

;EY:

^ ^:

i;'l _

^

Y

_YYYtY>z,Y

-- r==ia=a:a==:::)faJo=--

o

o a o c o-c a c c-a o-3

o

c

a

C

a

C

i-

5

3-

:

-

?

:

-t:

L

j

9

=3

i

io

i

:

A

i:

:

-

'

=

;= f :r

:3

: f

=

3:

'

=

-:

-s

36=1,=

;:?a-.

s

:-:

.-.^?:-t--:,:lj-.

ar

ii

5

:-

j

="'.4

>i f

j

:.=1

-

)

V

c

E

^i

J

i :-=

=_

?

. :

-':

7 :'

1

-

: : :i

q

3--.-.a

='n:

:

<;

1f= :

3i:i

;

;

-z

:

:

:

i

I

;'i

:

i

a

az

i:

;

:

e

=

 

;

:: i

; ;

: .1

2

=

I'

i

i:

:=

-:

.'".

a : -

=

=

-:

;

""

-t

a

=

6

:

:

:

-i

;:;

-

=.:

>

i : : :

_

-:,

2

_

f, lJ :r-

a

1

>

f=;

:

n'.:

t

=

-

+< 1::<1-

9=

=:>==-

 

=

-

a

=.

=

a

:

j

;

i

7

e

i

-:

,:

i

q

3::Y::>:

j=

^rar:-<

i;d.

j

=:tr

: i;

-::a;:-1-

i.:.

-

= =

=

=

j

=

=

=

=

.;-=

=

;

=

=

-=

-:

-

;

o

o

lo

d. lz

o

l<

=

t;

H

IE

d

i<

ttt

lH

UI

I

IE

o. t-

x

ln

d

l=

=

[>

o

lio

9 lzs

3

ld3

 

l(J<

(,

l.ad

$

l-H

cn

[<o

;

lsE

t

lJr

isl

qE

=il

=E

 

url;.

^

=il

q;

=zl

i R

{='l

f;

i

5'alfr

i

ESIE=

3=IE

E

f

5

Ets

::

EE ? R

383

EpRS*

3'3

99-6@

qe

€-

d

go€@.s-;-

Nb

< < 6 d 6 A O 6

Cn

O

co

.o OO COaL) O O O

(J

-NO

g

€ 6s

6 O

O

Frno qO@^ OO

-

--NN

261

O

co

q

o

z

€::

a--t-:

2

-:z

l"

==;::

 E==.-::;

-"2::

ii;=

e: *i

=

=

j

:-=

::_=i

;5_i

3o=

i-i

  J :': : > r

-

i:

o=

j

i

I

: :

;

j j

q:;;

1:

?

g5

l;,=

5

i

a

"

I

:

J

?

a

i

a.

a3.i

r=:ai

i

i

-tJ

r

)

r

)

J

ilf

lf

f :f:::l:):]

q 6-' 1 6 u, a 6 q to,n q u) a o

rn

o vt o 6 6 6

1__--

9(o-AmN-On6O@-@s0c)OOF

g

9

s

?

5

5

=

5.i

55

5656

56eEE

6 E

rnooF--Ng-Nc-6FN?

-\F

r

-

\N

Nts

I

A\sNFadnd

i{

N.

;g::

:

;

;

;rl

3

q

g

g;=l::::

g

;

,ri

dl5

cql co

<l<

l-lF

€o

o :

O=

-;

do

.

q

:

d

I

€o

(t€

46

6t

tc

';

€.t

EO

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 265/321

:

& ;

_i

- 3€i

'E-i3

?i

:i

:r':?5

=

-

: :

--

J

r

-

n

=

.=

-

-

n-

:

=.

.

:9:-

::-

a:: F

-:;5

J=;=3"=1;-:-iii:

=:+=i i--i-E

?a

.i

=:

=.:J

=:a::i

:>j;3=

:i--;;l

:=

;=:ii:-

j.i;,;

.

.;:

i

:d :vc

ji=<::;

:t

lfa:

--

^f:3^

^

f ;.+f=i :?

==-9

:

=

:'=::::

:;:j-

:

:J'i;

3;

?

:

3.3 I

d9

,;_jai

i

j

^

;

j:i.t

7 aY=

.y

iY

yy)zqy:aaLc

iL

J":

::

.:

.i

t

'j

3

i

i.t

2

3

,j.i

3

3 4

t i.l

{.4.q

E

3.

-

J

J ; t t

t t

w

y

y

y g

Y

Y

.

Y

y y

)z v

v

y

Y Y

y

tY

:ZZa =Z i

c

=

=.

=

=;? *: :.:'E a;.=.e

.=.=

=.9

c.=.a

j5

5

-

5

ja j

a-

^dc5ac5

5o c oo 5oooooo

6o

:"3=

?,

i

-

a

=

2

?-

:i

- :

.

PF=

2g

I

-

-

.q

9:

=

?

?

1:

-,:=-l:=:r:E.J\/-Li

-.r,=^J_..)--.-:.J*;

=

?'

=

:=.32.i,i.-=^_;:

i

_r.

ji=

=;22"

i

i:

=

:--

r:

^_

l. :Jr:-.::=j-^:

-.-:<

=

:.1=

;

=-

?-_-4=;-:-a}i::;:j

.--:-.

a: a

.

-

N

_

j

?,:

-

=

-

n

-

.cj

Z

=

j

_.=

i

-_.;

=

=

=E

2.::2

S

:

:; ;

>

:

=

'.'

3 ?

.

:

: i

:

d

-

t z

-

-

=

_-

=

::

i

-:

;J;

:';

1-

3:2.i=i

=

='=it=2

I

s i,

I

=

I

-:

;-.i

;a:.7,7|;,7 :Y : . ;

=

z=

=ai'

-:;>

=" : ?iB ; ;-:

;a-:.::-:ts:

i; Z=a:

o

i

J

j<

i

=

:

: :

=

221

=-

=

i=

-==

e

i

j'=

)U ;'r

i

iA>

oa:;

=

l.t;=;.

i

;

i:; i

j

;

:

:.

=

;

i

jJ

=iJa

=

i;

:

i

=

:

:

=

=-= =

==

=

-

=;

=

qS-=.=

-

=i

;=-

=

5

=

=

=-

6

3

=-

-

'

=

-9

i

=

-'

-

A

a

-

-

::

:

.i:l.c

3

=

=

i S

gi=i

-_.7-=_5_-:::=C9

4 =

-Y

')

=

:-i:;r

-.

i ]=

>

;t-i

;":

=?

?

_2=e?:;:,;

=2

;: i:

i-=-Er

 

:'-

=

J

=

-

; )

:':

:

=

3

j-v,

t.-_

 33=ii;

i

3;i

;:

; i3

:

j

i ;

5

:

:i

;e

:;:

;

?i€

5F;SRsERR

gRg

;HEEFFiSF

3

FFEFg S

U

CJ

O

O

(J

O

(J

L]

O Q

OU O'J O'J(j U T J U O O OO O O (J O(J(J

262

tr r r l':-' : = = f I I l: f, f ) : I ) ? I I I f f f I I ?:

-a

a a 6

t^

a a,i a o

\n

o o a o a a a a a 6 a o 6 a 6 a 6 o q

*-i===Ei::--

lo

E

go6OOeSFNOq

FFFFF-=

ooooooooooo

@@ro--o-?-'

ONFNAA-tsFFT

gggg;3;6433

6o-oso@Nooo€o- ooq-N

_-N-

d;SAaS6abboboboccooo

o

;

: ;

e

-

6F6 ooNe€q o@

F6@

\{xrNNtsoFFNrFNe-

-

j

-.^

^

-

b

-

N N c{N NNo oo

o

- -

- : ::

-

I

oci--

-6ooo

oo

-o

Q

RRR

g;sg;3glg3?

?$

3s

g€5 g?g

;S

-voG

NNNNN

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 266/321

t6

2c

oa

co

ao

u,Y

oo

F 99

'=

:l o

'd5 -n

c=Fo:6

2);aP2

 : i i

i3

ts

c

r c;'.

=v

i:q:

,:

n66 ao

LYl YL

.4tttt6

53J9u9

)tvYY)4Y

coaoco

o

o

a

)-j

F-il:

-

r{

: = >

c

;-

:c

EqgF=8RH

L)L:

OQOO(JQ

6?66F€o(2

(i66n646€

e

-4-7

-1

'- o c=: t : :

doridd,<;

6U)66A6na

9€@€4a

'oooooo

--NP-FO

Frrro

rRRS.;S

@o

oo

 -

6r

263

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 267/321

6

; -

t'-c

Eo

:o

93

co

A

(ns_

=o9€€c

E9i

;FgF.a2=2

i

:.72 ;iii:Ii€

?<:;FE<E;5aiSi=

zz:>'f-z=;;;x==

'"f,

=-

z

P,9: E

E

E

E

E

F

E

E

YYooJiY-OoOcroo

.^aJo;;os':_:oLyoccooco

--YYJC-JYYYYYYY

6

o

a

E

 

E t z

?

o

:FGa

1:x:'":G

 

a

ei

:>. Z

=

ir

E::;

u:l?*?

"

E

o

I i

i

l"= i6.2

=

i

zi-=:-^d?E:=i5:

.^a;:t

o:*

E

39

Fs€

E

:O=;.:=o;:s. >N-7

e<7'=:tJ

i.2 ?:

t

--:_.=

A

E

l;

o

.

a;:L^o--=f*3;3-:1

E;,5d::?:2223F*5

:

=

=

3 e I ;

t::;:;.2

E=:qFec::t ==;o

-:o:€=co.==J(.]::di

<Oqll7:6c0(JcrE-'r'):vnyO

_J:JG ::-J-J

--/--JY1--------

r-

E

60

.

=ro

F

Et

oo

o6oO@O@6OoOO-ON

oooc-oo\cs^o^6c

e@6e-cON€-,NS;F

g

i:

OE

-G

E'

E.

Eg

23

3

z

FcE

a=.

ir:

:V)

-

.I I

:-;

-:

i

3

=

  i

-

*

i>

z <z

E

P

=

Ee

9

a

i

F

.

. €

F

A+=;fE-t

'E-3 i

oE<.-;c.aiiae;;E.

€i36<;?€;;53I3e

A

a

o0ao')awo6oooou)oEcEtE.rEECCCEECEEEE

o

T'O

o.E

 o

do

z

4060FNQ9-O6NO@N

NNOO@RO@NNONeN

0ooooo9aooooooo

O@AFNNOO6r96o

F r F

N

F r

r

r ts

F

A

ts

F

n

n

-ON@FNN6O66F

oooooooooF-;

d

z

-NO<OOF@OeFNOVo

N

6

q,

s

o

UJ

z

o

o

z

o

z

UJ

UJ

t

EE

L

z

=

J

()

z

UJ

IT

lrJ

o

 

z

E,

o

F

A.

o

o

o

o

UJ

c0

NI

aol

ol

II

ol

r l

zl

ot

ol

zl

-l

zl

<t

ol

-t

<t

vt

(,l

zl

FI

",i

t

JI

r.rj

I

col

<l

FI

J

E,

z

l

E

t

t

o-

UJ

o

5

o

lrl

:<

6

It

z

ts

Y

o

=

)

tc

cc

E

o

264

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 268/321

sg

co

oi?

3 2

-=i3

i

EA'a

E

:

Z

4

Er

=€=€=rEii;i

.=F.i;i?-

ii

:-:?:5ei3e=

;==i>

==?;i

=:=:>

S ; d

;

o'='c

77-7

-

o

r.F

E E:

g

n

=

I

;

=;

=;

=

:;;:

--

s

=

 

S :,

E;

6 5

EE

;

5

;

:

5 d

d

5

5

e

-q

a A

i-gs

39

$$t;gis,:'1

i

c

isJs

E:6

:€i

qq.

.=

a

ri

E

<

'=-

=-c.:

1

a;,c

Y6.;xs

i:i:=..

::>r )=:

zaa6loEEd

-co6j<=a

sv€;L3

><:o:o.<--N

:n:ziizr-F:

I e

:'.9:

t t:

:r;i.^-'::c=z

sE-aP::taz

i>t.=aao b

5;=E0co66=

Yal-YLc-a

1:iJj-i

-=J------

-=z

o;^

qErc.i:

2A-=Cc

^o-1:;ii'

^i{r .>

arzx:oi

rG

=

=Zaz;9

:

u

aa

3 as

3;3

YEYIU-

::;:JJ

-----t

C

o

 

:.

:c

to

 =o

5a

)zO(J

J :

J

F o c,

ao

3

c a5-

o

o

? ?

c

-

5

6'o

i-5-i€66--=?FGN:

*

o:

a 6 6

a

o

a ut

o @

o

th

tt

6

q q

I

6

q

a

a a

q

ft

Y

A.

A

A

-i

Z

-

C

€,s.

tr t

=

=

(

=

-

e E

E

9:P9R;TRERRR

R

R

g

;

g3

S S

g5

265

' -e€::€c:-

  ?

=

J j

E

=

i

i i;

4E

p

.

:

r"si

2

i

; iii

: i

;

i=

4

:.t

i :

is

:

;

; i r

:

g

:

:

i

:

i E i i . E E €

"

;

E

:

-;

Q

::

I

::

l9

:

: Z"=: 2 c

E

9i

I

3;:

E:

? E

s

i;

E

i

d

J

E s;;:;3

€FgNsgOOe-OFONNeN9oR@o

;NNN66Geoofi

< o

N

O-N

oN66c

EEEEU655oooo

5

F

oo

oco

ooo

;-;--oqq.-FtsF@@oF

FFoFA'j^ts;\ii^rNrr

 I::;;si;sssss3;63

333:

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 269/321

;xx

=q

ox66

4=

IlYY

4

ovoo

L.

a5

;=t

l--

6=?6

q:.;in

€Oo=

c

g

ic<

)6+

9 ,9

-o?Y

E<,?r

;irso

=i?:

0<<

q400

GGCE

600

oogl

FONN

=RN

coo

- -

6 A

FAOO

6-N

^o6

266

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 270/321

 

aci

a:

F

oo

Ei

5o

c

uJ

O

o

6

a

COIG-

9 P: PE 5

-

o-:oo?c

OFFF6]'

thcc==.ir€

E@ooo=o€-:

60uooYoav,

e<<

<r:r:-:<

: o :

ooGooG-o

ev)z)<:aYvo)a

Y

.66066t46

ooooooooo

O YYYYYYY

Y

€i565i5i5i56i-

o<

a-

J@

eo

o:

oE

df

to.F

6:€

YLY

oqd

ooo

YYY

iii

a

a

o

tt

6

E

g

;t

lPo

 rl

<aq

uJ

E

q)

q

fo

66

-o-

:.O

ooucooouc

zl

\ l^

-

ai

< l" -

ccl

\

€o

Eo

l-t

9

oo

600qooooo

NSNNO€gO-

F

-t lo o

-

6 N €

<l*-

ccl

yr

i

I

V,E

r6

Pz

t6

lr.:

r ,

tro

64

z

':

?:

ii

:;o51 1:"

ro6=-

i; ?

5

z

- +

i:S

c.::;

=

?

);;F

FYJ?oo=aoX

lffl)t-tl

aaaa6aaa6

<i

>i^

=

al=?.

ls) 6 :

l:

a :

12 6 >

tr

I

lt I l

19e2

o

^O

;.:

do

?

600-N960€

oooooooco

FNOCOFO-N

AOAOOOONN

aa-

ooo

o

z

fNOg6@N€O

I

{}l

.t

sls

i19

3la

o

lo.

Elo

Hl?

dl-

tt

ll:

;

l$s

llJ

lu-

i

o

lo<

1 IEE

U

ll-=

d le6

Y lza

d

l==

2

lru

S

lzz

;

ta;

f

IJCE

E

sls.

?Plh;

i

sl8

r

<

{?lr fi

'Zltz

r Al\ t

=

2tH

g

tralsH

tE

;r

lrr

-

f; El3

3

Nfl3e

"1

o

JIIIJ

utlJ

olo

<l<

267

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 271/321

5E

 

:

3

3

6

.9t

t

iEF4

*:e.3

yvA.

d..;ri

oooa

YYY).

iiiii56iii5

G

'a;

6t

i:g

oo

.586

;)6

'6(DG

o:o

yL:z

6nvi

ooo

vvv,

::;

itEE;

, €,;j

P??:e

: :

pl

:-rrcg:o:.tE

:;CCE@or=;;

E33'8;€: e9P3i:

:sls-:{6iAieE?

*rj.inli-dlid-:-i-ii*

:cooooaGzaoc;

o.:rY)<YYvv12:I11

q'i6i'inii66

ooooo9oo:(oo0o

YYXYYYYY:;YYYY

aac'iiicic:<ci

i5

i5

ii

i5

i-

i5

ii 6

i5

6 i: i-

5

6

a

lEo t

';s,-c

q.dq;

d.9o;

;1>O

i i:L

ItOt

>JeE

oar;

5

Eui:

-2-Y

.-G

_=s=

  E

q

{ iii

==)FiL:=9'

9

r:

qd.g

?

1-

-

S

e

=-:.i=y=?-"jE .1

 i3=:9€-.1;;i=>.=

AaF6so;o:=Ni?Fc

:;in 9:t>,-:91::o

e ?:62 9;'.gi-:,i.

?-i=

:q3€ iig{:i;z::

::::o o2i=: i=F

=-tCoO31o3:=::::o

=-4 :-='j,Yi=--:;€=

aZ:.EoEai-Y=zthEi

-lOL---------i--

Ja6

o;t:

L>6L

l?l)

oooo

EEEE

ocooooooooooococ

600soNooNo&60NN-

---)N--4os€rNo\9s

NF

FNO<

268

OFos

oooo

Fd9o

oooa

ooom

I>)IIf,IIf:)IIftr)f,

6AAthAO@6AtnAu)Oaoo

-t

N6S6OSAOOF@OFNos

-

N 6 S

ooooooo'oocoooooo

sqss4@eooo94o

ooooaaco-FFr-rrr

NNNNNNNNNNNNNNNN

ao@r@ooFNi9o@FEO

E

UJ

E

.n

o

ul

3

tc

Et

ul

E

3

U'

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 272/321

3

=o

a.:

3;i

Yi

;

o.:

oo

lo

6

@

o

I

o

;

o

Y

o

9F

,;

C

EO

6g

l{

,d

:

oo

IY

3n

vi

ii6

a

:o

FO

;E

fq

^a

i:

)zsL

iqB

l:y

s

*a

ooa

JL

==6

===

6-:r

Y:o6ooF

;;i:;;A

€c66GO:

vyyv)zYc

4646

)ZYY)Z:<YY

ooocooo

P o9

,E

E9

--.=

c-a==i

6;

::

-:

:

;

F

3

Z=

E

11

t4;a==;

  : E 3q-:

i

*.

i

E

E

a=

-".2

a

oo;a;F.:=

:

:

3

y:

e

i E

o:= <

1:;.c-.=o

t i d

-:€.

S

<

'rJjj

---5i---

:'<:

ja: =':'n;

.j

c

:--

c

c

_.

tiFoc;:

) C->-O

:>.:cJc:

=r>==:

ooJ;O-:

-Jqz-Lg

-

O a

o co c) O c

-.:

=tx

';:z-

+

=

i=

.

=

=

-i

:

l

;d i : ?

(/)

i.

-1 3

=

E

=

i :

-

a= 2 z

+

?

-^

2 3

:a

-

.i ; F

a

;

V i-.

^

?

C

r a a @r

e

L

E

F

I

-

A

-J

J : J

2 9922e2

Jt,lh a 6 a a

a1

ooedos€

ooo6rvv

3 s s R:3

R

-ooofiOO

FNOSOC

cooccCo

6S8583;

9s<sss

o

6

4@F€6c'-N

FNOqQ(oF

=A

€J-

2:

;

=

1

269

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 273/321

IJJ

E

o

o

U)

z

L:.,i

uJ

q

1

=

 --.9

J=;a

Oo6C

.at)r

oo

CE.?

5-9=-c9 ::9r

ac^::::=s

-.L

ggJJ22€cG

90;;;:rl

-i-.it;t'€€€+:

,2,:YyytlZgEJ

'ln

 

[.

i;_

u

L- b

i._.

o

'7;yyy yyYiii:c:ci+;

6E5e5F-b3a

=

9aJA=

:c;a

c=-1-L

s

<

.i

=

i

-

i

-,c

:a=--xi:E

.:yi=4.22.=:'

-

:

=

t:''.'=;

c.;:

* I

E:

-

:

-

z,'Xa:;=9;.:-

:':E--:--=;-

.r:=';

:ci3..;::'-1=

-..:dFg19 =t-

@=E2yOo>;:

-rirrji--=

---------:

z

UJ

co

occoccocco

3g;23exeF

=^e-

c-='-

'=Z'=-=.=::?

:::-{>:=--;4

=-ac=c:,.:il<

=a;t:ara:::s

td:=n,6:Ir9

))i)):j:'f=

cqQt: \OL.Oa}6

O<O€6-69OO

oboboEEE6S

E

3

3:8

t'5

3

F

S

9€€€@@€@@€

FNOSO€F@OO

c'

ail

=)=

-=

ii:

Y)Z)I

claa

:Z)ZY

o

GC::

EF@r

oGoY

YYYL

oooo

YYYY

oooo

)

sc/

v6;

-=

ca

=

r:i^i

t

Y.i

=

=ca

r,j

=J

n:rG

^F-:

zYz

:

au<

oott

s69

ooo

coo

FtsF

eo€N

o<t-

@4OO

n^

o34@

270

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 274/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 275/321

Qo

E" F 5 i

E P a..?-Piio.

Fj si;

: s

gj

i

5g;

E

5i

i:

s;a-i

 

-o

5r :

5

t

c :

. t D o

? €€ €€ErcE

-o.a Fo6oGQGQE

i

t

t t t t i v J.

v :z

:< Y

Y Y )z

Y Y

Y

xY

6

Y.

q

o oc 6

6

o

0 h

6 a

6 6

q

o

09, 6 aaeq

ii

6j

b o ri o

qi

o ij

o o

o o

o o o o o

o

o oY

@

i

t rl.Y t

g

t

v ;

t

g

Y Y

Y

Y

Y

Y x

Y YY

A)<

s c c=E 3 c c cac c = 1q ccc ccg6

=

a 'd E 6 6 6 6 6 6 i- 6 6 i5 i5 i5 6

i5

6

i5

i5

i5

d

i5

c:i

coci

6i5

ocj

z

.-^

;t

iY

i=

.E

f

o

o

z

:

o

0

 

:

E

_.=

=

?

^i

'u,i

1

.

.=.?:

p:;-?t9?-o=od

e.a.z=iD:-=7=t=-

5i

:ii

g

=

F=

:5

3:

7?4i'

3p

E ?

-E'E::GG

:t:zg)a;=;:-93E;=-

i+6ro:=

(J

0(,

O2 O

L) @

Y

5

<

2

(J

u)

=

O

@

Z

e

-

o

E

A

A

U)

6 O O \D O O O O

A A

a

O

A

U>

O

tt

O

a

6

A

a

A

E E E tt E c= ta E cl E e. = E €. E E e, t E E E E

E

o

o

tt

tr

o

o

o

F

o?

z

<

e

.D

d

o

i

z

F

6

4

:

=

i€ s

?4.- ;

;-oE3

?i o t

=c7=6

lc

',;.ci9:--O:

:::-i

LZ<oo

o

G

^

Y

o

o

E

O

o

-

:<

U

}G

f:

i.J

5@

.t

z-

i9

aa

LY

1

E

.:6

:Na

z2'.

oa

=i;

--

,=a

a=rl

.E

d.a:

;._-E

.-

=

X

bE

>i

a<o

O O C C O O O O O C O O O O O O C.r J(JCJ6

O

838 * 83R

833

P

ilBihRE

38893

NNN6O

O94€F@OA-NO9OOF666FNo€O

*NNNNNN

272

-@

o

r

N

o

o_

i.-c.

o

_q

_@__@

-@

g

G

oooooooooo

o3@or@ooNo

-NFF

NNNNNNNNNN

oo6ooogoofi

FoOFNqEgo-@O

9FFN--3-N

oooooooooooo

f9@Oi66O-FNN

OOOOOOC-

NNNNNNNNNNNN

ooomoeoooooo

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 276/321

6-IL

iigc^c

3f*F..s3e .o-a

F

a5t€FE;g:E

i=s'FsF

.i:F;:iFi

.?iiF€Eg

=c:lGO=<i:Or<o:,i99

r o,i

q

0c

Y

L

5

>

@

j O

S Y.

(D

e'

.o

o

ootsDtDooso;ttDo4on

66:o6o6oooE@o6o cG

yyLY)ZYY)ZVv;vYtyYyy

606a66aooar69ao

OCCcOOOoOcYCCCCoca

Y Y)l

)a

)( Y Y

Y

Y

)z

:

Y,

t Y,

Y

Y

t

Y

a i5i5 i5 i5 i- E i5 a

i5

6

i5

6

i5

6

i5

6

E

a

6

:'6

EJ

c'a

6F

@F

GG

 Y

oo

)< )l

xx

P

rcc

oo

:o:l

-G

f

ti:-;i-S =

s

=Eb

 

"

t

=

E

)Z

i E

s

-

;

E€

'9

=gi;octgf:9;i=9d.l-

-

i

E

";:

:

=

: a:

-? -

E,;

I

;

i

T l-

:

;

:;

;

5

a.'.

E

+ i:;; :

5.

;

c O

? t,

o

.N

<

;.--

=

=9

_.

3

?62

g

: ;

a_'.

o

- ?

I E

A

a_

;

:

q

:

-

-9

s,

-;

d:.

-

I

z

I

-_.

g

3

i

i

: E 3

ti i

9.=

o

4

?'.

-=

z

t 3 iY-6 i

E'

i_ie

-=z

:

=

;

;

E

i

5

:

i

eE

3

=,

6[6fg-3,2t,i€a:igEai

===;====i=l=6;;..=

G>

:o

OE

di*

@a

SG

o.

6.=

6O

to

>:

a

z

ul

(J

II

i..<

COL)CcCCOOOUOCOOOOC

c<-e-<--NO9O-

-€€3C,-COC*C$?.

-t

ll

aa

l

CF

CO

FNosdeNco9::::99::

773

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 277/321

q

--.

e.:

e 3Fa. e

ir.'S

B.=

-E

,t+:iF;eE-:ni?+ i5

tr.-39F;;::F:ci+}d6F

€ r

;

EB

s

;

I

e E

i F;'ei :-

E

-i

E €€€€€€€?€€*EF5q

€9

 

)Z

Y Y Y V Y

yYY'

y'

Ya : vJ

y

;lt q 6 a h a a t c e a q n c a :i.al 4

o

;

9

n-,2

'

i-

9

n-,?

t t t; ; I i: i

y

.::-:1.::':e.:^

E

5

i5 b

b

i5

i5

a6

5

o

6

b

55

oa

i5

o

3F

=q-q

::5.cc

==DEo,gS-E

i

ii:*ii

E .:

:rh,

e=-.i::s5

:

^:P

S.i:;

^5i- =-*--E*.- :^

i'.: :oi

ji=

:c.-

r.E

l9 i

c

<

<

: .:

o' E

l;

c

E * I

:

=S

-.*

-c

2

F;

;

$

E

t

i

: i

8.,

a

2

i

t

2

:.

:

: : :

=:

..

s

i'-

;2;

e

gE

: e

-;1

E

t

i;

I

t

g;:

E;

=

3;6.c:

;

F

::*>3: =;:::92:f:3-a

2

i.

:l E

;

E

A

A

-e

A',

;

=

5

;

3

-

:

-

:

r

-=

;.9 ;

r-

-

z r.FtL:

-

;

i

i

-acYa.vOC:Oto:=EcOE?

JJJJ]JJJ--JJJJ=-J

--------------,----=

o

3.t

?E

gcc=--<LlcFG<ccceN

_^OCOo

r C o O

-

G..

c^

c

s

I

r € C,

e

N-3

6

C

-NNNNGGNGnSxtstsrtsts

-ecf,o-or-eoeo-ooOo

d

-

-

e .'i

-

ii

e r- o

- o

i'i

i't

r o

o

o

o

E

H

:', 3

s

E

1=

I

;

FS

5

ES;

E

E

E

a

[, w)

v)

A

A a

[.

a a a A

A

Aa

a

A

A

r

:3

OQOCOc)OCOOOOOOEOoUU

O3:^e<fGFFCC-NOf4@

F

r\ N

N

G-

N

c.' G N

N c-

F)

ft

n

-

O

C

m o

274

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 278/321

P

ao

g

-

:'="i

-*i:li;

 

i,':: i

I

Ir:=;js:ss61E

3€;€:;;;?i;3i

tYJy;ttYY>rYYt

6

r

ip

? ?.

t

g

B

B

B

o9uaoOOO

tYJi;ttYyY:xY

56;;;;;;;58;5

^=c

'l'o

_cO:.1

i;

=ii:

E

-.i:?-a>ri=

=

5'1:

e

-i

t-:2

=.i

  :

:

=

3-.

:'l

9

=

o : *

i:;:i:is;.;.3;3

-*.;;i*.>'-9i:jc

-. ?Yz

;az-^::;^-

2a=;-it;z:Eiz-

--:::a-'<::-Z:

=-2'aq:i- ..,i1:

:r=a:====,:=

ola=5i1i iii5

:::cJ::tj:

------Y------

6'v

^'o-

==rO

Yol){r-

66_

YYv i

o

o0ooY

YYYY;

d,-o6o

o

uJ

=

r

3

-)

Y

o

ct

Nco€Ots-NOOSON

OOr;OOt@o-JO6

@o-NosN@o *ool

o

o

o

o

o

o

o

o

o c

o

c

oi

-

N

-

q

J

C ts € c

F

N

o

5:

o

o c

I

C c

O

C

- -

-i

4

J I

S J

a

o

j j

-1

J

'

5l

o6e---6o--e$ol

I

l

I

l:

la

l:

lo

l.

t-

It

tat-

o

 :=-4

c=/=;Xq

=::94

3d366F

o o

.o

0 0

-Nise

OC-CF

64AOn

FNogo@F=c3: :i

ztts.

I

l'-

rv

.o

-s

e

C3OaCq-CCOaaOO

{

o

t

do

O>

>=

Or

=4:d

6

a;:>r

v)

4

3

*

{

-->-4

oocol0

s33;Fl

g

i

I

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 279/321

_g

^

i

P+.=

i a

iris=-E;EI:ti

i

i

i

iai: ir

:ai

is;:

FseErE

i

3

iil

i

5

; i

e

3

i

3 5

3

F

3

3

;

s*

;

::

r

i

tgi

i

::

:€

iif:

ii:

:;

E

sa

o

o oooo

ooc5

000c

oooou

:

 cq9-c

E:

e

I

i ;

i $:e e

-

:

o

o

Z

p

* I ;> =

i, i

.

E

it3..E:-:

j

?liieEJi:E

;:iii;:r

tiii;:;iiSiri

 

Z

J

s

*

e

:

.

i

ci

q

;

:u

.

t

i

n.'::

<.:."iEi

i:

i?

22=E

Ef;

t:N=: o:iiY-'-==-==

=

-=

:

:

a:

:

r=iJ:

i9

:

-j

rtF

:

;

i:s;

is::

ii; :

;

1;:#E

i

z 5

5

:'

o

5

5

d

i

n

i i

6

y

d

i

L

5

o

53

;

-

- :

=

.

.

;

=

6

-

=

-

-

=

.

i .

=

=

-.

;

lr

II

  olo I

4

II< I

-l'i

tt

I

I

I

.=

l

--=.

i, 6 3l

c c

Fl

rr I

cal

o

C

O

O O O O

O O

O

O

u

O

O C

co

O

O

O

u<

tr

qp

s

o

o

r

e

t

O

-

N o

9

o

\

o O

O

F

o

oo

o

NNNNdNNdNN6Oi6

276

o

=

.:

 

:

@

E

o

o

c

f

v)

':

:

3

j

c

o

c

:

G

L

l

U)

F

o

=

c

o

@

o

i

:

U

)

a

3

:

tr

o

E

o

,o

r

c

l

6

E

0

o

o

o

f

a

o

=

f

o

U>

)

)

r

o

D

)

)

a

G

J

F

)

a

@

c

o

I

O

c

o

o

l

v)

l

v)

o

6

t

a

o

a

9

Y

f,

6

a

=

6

l

I

-e

I

F

RN

6

I OO

O

FiAg

@ O-

NO

9@-

--a-==-Fco

ooooooaoobca

J

9o

oooo€

o

:

=

3

R i

ft R

X

R

S:

R

R tr

T

S:

R

K

R;;

S

g

g

a

3

g

*

g g

g.l

i 3

g g

g

g g

3

3-

-

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 280/321

?-

st

,o :

-"^-R'E3-o

FFTEC>

3sa35=

;;;:;F

ECG6G:

YYYYYL

;i;n6;

acccOoyyvvvY

;;

i56E6i5ia

="EE-sEEE

E

Tacci;.qo

.i6 556coio

Fii;;idEi

LinvnnrT.

-ebiods'7cEitI.YYYaY

'ac.t=.:F.3

:5i5i5cccoc

C

-Nr<9O

ccSCCO

t.c-

cccccF

.NNNNN

&c,t{'tt,

cc6-<cgca

ccccccooo

-^<r,€ts€

-ccccatsF

:60c6f,srr

c

>z:

E.

i si: E

a:-<

ea::\<

;E63sd

:; :i=

)>-:=;

cJ==

 :=::7'

ia=.-=5.i

E€€:6i

JJJ:JJ

------

z

ui

.h

z

U)

UJ

=

z

LrJ

F

U)

f

z

z:=-c Ft

+:g':et9

.E

 E;::.8,;i5

i4 i:€f".s

c.:_-:.i

);;; c

t 7 ?.2

;i>-5E-c?:'-

-^=:=aCC,=C

Zic-rclizzoY

-==--======.

ID

e

.:t

c===..<

>9.

La{.cZ2v

aqaeac

'-Gc:G

--avu

1-.

t=-=

a

i

=E

,i:i::iso

7:.e<aa

;cv

--'ltvcv.c.at'w

Z.=====c

acccoccco

F:Fp53FEF

?NOs&€F@O

FNf<69

277

I

I-

l'-

t:

l:

ls

lc

l=

l{

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 281/321

Es

oa

g

i

3)_

i

._

3i *a

s

€€g*i; giieFi

oy,E-co<tr(,fJ2>-.

eeei;ririjdrjdi*

G6 ?O66o@o;Y

Yy)2,:Jrl:zyyytid

J

$

$

p

p

e

3

r

i

g,t

g,?

;;:::-;;

ccccc

i5oi5oooi555aaaa

E

o

E

tr

o

g.t

tr

E

c(

o

=

]L

.F

o

cO

F-

?,; ?

Yo.i

c;

oF

X

EF

; i

'=

:

-

*

?, :

Z=

.

=i.

F-O

>ao

-C

a.

i 5::-i::E=2

i6Y.3:""i;,,=,i:s

a:i6a:;-s*.io=-

Y=c^NJc3-NCZ

-JY;cj

<ESc^=or

E-.:it^'v F.i;:r

n: o

9:9:

;i;;i€ 3rBi?s

;5rde;glgS3;:;

B3€====1..===

o

o

c

o

c

t

 

Y

=:

R-C-CNNCOO

Gci<soNisN

o

o

-=

,:J

J:::A

2--:

6-

ooss()€c-NcosF

ENNF

 ccccc

:NO<6€F-CO-N-

=c

--o--eees

c6o@r,orcci.t<j;;;

Nco

o

z

uJ

o

o

IJJ

E

(9

z

IJJ

F

a

278

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 282/321

z

z

L

h

llJ

F

z

i-

z

::

E;

::

:E=

-:=

.oiis

* 2 f

d

6: a;

=.-

aaoa4YtvY

cl

vvYtYYYY

o6oeid6.,a;;

YY)IYYYYYYY

z

a

=

=

j

j.

z

ut

z

IJJ

F

z

F

z

<{

E

-.,i

=

ar-cc

::co==

ii6na0,)J

i>9 ooo3

)lY:lYSOE€

---5::aa

yyyt)zyy)l

b..

loQooJfo

Y)<)ZYYYYY

::=a::aa-3

<6009-3C@

O-i--11

:.aa€

N

FROftOIO@FF

F1-FFFO

occo=occca

-ir@

rF

9OJjSjaa'aa

Noo9@O=N

FA'NFfl

-N9lif/r\

NNGNN

FN-=&OrE

279

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 283/321

EA.

:F

60

,;

l5 _2

2

:'i:o

93J::-

 :?i: i

sFF-lE

:::;::

*-g

:;::ii;.g=;i;iEi

Yty ::--=-:23o

11e;^-:qiJtJEJ,2Y

.?:,foJ2?66n-iii9

Y)zY.'4.'iJo

;:::rztzit2;999

-5;5;-;85--555

q

a : a c 3 : a 3 : i.j co o o o o o O o

o o a

-lo

o

;

+

<

ii

i

3i;r

{

g

3

g

I

3 R

-sO9\ Cc-NOgo@Nna

_==

280

299,2,tdi,

 tr8

os600s

55siFi

RSRRRS

;

z

2

=

Y

:

z

F

J

lj.l

o

z

F

z

Y

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 284/321

)-

-

L

9=OO-.

=

=o

6

=

ssJ)or

YILL)l

,ro66

90OOo

lyyYY

ai5i56i5

6ZY7Y

ioo:c

YYYL)z

6A

 oooo

YYYYY

 UUUU

f,

5

e

Oon-6

car.o

o?0:<

t:i::l

:*:{{=

=

:

3.=

:

=

;:jj>:

o.c6. :

YYY)zYL

6h66

oooaco

YYY.VYY

:x=:::

 rru u

6

LgL

g--F

.aaA

e:32

;2Za

at-5

3.=,i=t

? ?7 i

=

Y=-t',t

-<:jj

-Z---

o

LIJ

3

J

l

U)

o

tJJ

U)

o

F6a

:.YYN

47=

t-r

=='--

cca(J

o o o co

o

F@9o

&s@F

€N-

6

z

uJ

6

96OOe

90NO9

oNNQNO

r<N@No

o

a

i

-G-Y

z'=

=2o6L=

.9tt=o:

t6::

Frvg

Z2)JLF

----t

ao666

frTll=E

=

o

aaaaa(===E

,;

e

9

Y

=u:

6^t::<

_:c-;L

:=:O:i\

6EYLYF

--

z i (n

S

=;;-^=-

oocO=9

tsozFU)<F

a--

6AAAA6

FNO@@

pFFNF

OF--N

NNNTT

ooooo

ENtsNT

@oN@o

FF-FN

cocoo

FN9e?

OQOTF

99s99

NFiSF

6OOFOQ

-FNFOF

ooooao

9<..

ooooor

6C6€6@

C-NQS

NNNNN

FAOqO

ROgoo

28t

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 285/321

il

=l

ih

€lE

-la

&lv

;l:

F

lco

a

282

s

Ei

-o

:3.-o'

tgi: :i;tE

335n;i3=

L:0-Joz>F

6oYoY-io€

)zY g;gYyl

66;O6

ooooJSooo

YYYY-vYYY

.=9Eq.9:.:.i.qooooocooo

t6

g;

oo:

So6=

:-.:. =,;

:i;r:.-'

=9.42]-:?

n:-',i

-:ta-i=a

ii:ii?:;6.

:-:-ft-

.1o=39.9==o

::=4:oja:=

M-a"

:=)-:6:;:

tt-Yd E(oC3'

.=.=-==-5=

ooooccooo

FRHSSEEsR

o

€. -

Y:

=

I:

"

E

=t

.

J

=-

r:-^=,lL

j-:€idcj:3:O

Zt-ZiO2OAF

>llJ:ltrlfJ

oa'nootaoa

€o-of,sooo

FNF

coooocooo

-NOf$€s@O

ooocoocc

NNNiNNNNN

@€€60500€

-NOStON@O

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 286/321

Daftar

Pangkalan

TM-AU

beserta

Unsur-unsurnya

l.

Pangkalan

TNI

AU

Halim

Perdanakusuma

(Tipe

A

I), HLM,

Jakarta

a.

Skadron

Udara

2

(Pesawat

F-27)

b.

Skadron Udara

17

(Pesawat

Boeing

707,

C-

130

H,

F-29,

F-27,

Puma)

c.

Skadron

Udara

3l

(Pesowat

C- 130

H)

d.

Skadron

Tehnik 021

(Pemetiharaan

fingkat

sedang)

e.

Sktdron

Paskhasau 461

t.

Skodron

Paskhasau

465

C.

Skadron

Avionik

02

h.

Satuan

Radar

201

Taniung

Kait

(Thomson)

i.

Satuan Radar

207

Asahk

(-

(P

30)

j.

Satuan

Peluru

Kendali

Tangerang

k.

Satuan

Peluru Kendali

Pondok

Gede

1.

Kosek Hanudnas

I

"Dr.

Esnawan Antariksa"

m.

(Ruspau

Antariksa).

2.

Pangkalan

TNI

AU

Abdulrachman

Saleh

(Tipe

A I).

ABD.

Malang

a.

Skadron Udara 3

(OV-

10 Bronco

)

b.

Skadron

Udara

4

(Pesawat

Cesna,

Dakota,

Cassa

212)

c.

Skadron

Udara

32

(Pesawat

C-

130 C)

d.

Skadron

Tehnik 022

(Pemeliharaan

tingknt

sedang)

e.

Skadron Paskhasau 464

f

.

Satuan

Radar 252

Ngliyep

(Thomson)

C.

DePo

Pesbang

30

h.

Rumah

Sakit TNI

AU

Tingkat

IV

Abdulrachman

Saleh

3. Pangkalan

TNI

AU Iswahyudi

(Tipe

A I),IWY.

Madiun

a.

Skodron Udara

I

I

(Pesawat

A-4 Sky

Hawk)

b.

Skadron

Udara

l4

(Pesawat

F-5)

c. Skadron

Udara l5

(Pesawat

HS Hawk)

d. Skndron Tehnik

042

(pemeliharawt

tingkat

sedang)

e.

Skadron

Paskhasau 463

283

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 287/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 288/321

e.

Sekolah

Avionik

f.

Skadron

Pasklwsau

462

g.

Depolat

Pnkhasau

h.

depolek

0l

i.

Depo

Sarban

70

j.

Sekolah Calon

Bintara

(Lek)

k.

Skadron

Tehnik

7I

1.

Skndron

Tehnik

72

m.

Skadron

Tehnik 73

n.

Rumnh

Sakit TNI

AU

Tingkat

IV

Sulaiman

7. Pangkalan

TNI AU

Husein

Sastranegara

(Iipe

A II), HSN,

Bandung

a.

Depo

Pesbang

I0

b.

Rumah

Sakit

TNI

AU

Tingkat II

"Dr.

Salamun"

8. Pangkalan TNI

AU Atang'Sanjaya

(fipe

A

II),.

ATS,

Bogor

a. Skadron

Udara 6

(Heli

Bell)

b.

Skadron

Udara

7

(Heli

Twin

pac)

c.

Skadron

Udora

I

(Heli

Puma)

d.

Flight Poskhasau

(BS

)

e.

Satuan Radar

215 Cibolimbing

(P

30)

f.

Skadron Tehnik 024

g.

Rumah Sakit

TNI

AU

Tingkat

IB

Atang

Senjaya

9.

Pangkalan

TNI AU

Pekanbaru

(Tipe

A

II),

PBR,

Pekanbaru

a.

Slradron

Udara

12

(Pesawat

A-4

Sky

Hawk)

b.

Flight

Pwklwsau (BS)

e.

Rumah

fukit TNI

AU

Tingkat

IV

pekanbsu,

10. Pangkalan

TNI AU

Hasanudin

(fipe

A

II),

HND, Ujung Pandang

a.

Skadron

Udara l2

(Pesawat

Boeing 737,

Albatros)

b.

Skadron

Paskhasau

466

c.

Flight

Paskhasau

(BS)

d. Runwh

Sakit TNI

AU

Tingkat

IV

"Dr.

Dody"

285

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 289/321

n.

12.

13.

14.

pandelan

lNIAU

Medan

Cfipe

B),

MDN, Medan

a. Kosek

Hsudnas

III

b.

Flight.Paskhas&

(BS)

c.

futuan

Radar

204 Lhok

Seumawe

(Thomson)

d.

Rarruh

Sakit TNI

AU Tingkat

IV

"Dr.

Abdul Malik".

Pangkalan

TNI AU Kaliiati

(Tipe

B), KJT,

Kalijati

a.

Sekobh

Kecabangot Perwira

('l'ekkal)

b'

senatara

c.

Selismen

(GSE)

d.

Sealkat

e.

Sekol

(Dukans)

f.

Satuan

Radar

205

Penalang

(P

30)

C.

Rwnah

Sakit

TNI

AU

Tingktt

IV

Kolijati

Pangkalan

TNI AU Surabaya

Cfipe

B),

SB,

Surabaya

a.

Satuon

Radar

253

PLoso

(P

30)

b.

Kosek Hanudnas

IIc.

Rumah

Saktt TNI

AU

Tinglcat

IV

Surabaya

Pangkalan TNI AU

Balikpapan

(Tire

B), BPP, Balikpapan

a.

Satumt Radar

255

Balikpapan

(Thomnnl

b.

Rumah

Sakit TNI

AU

Tingl@t IB

Bolikppan

Fangkatan TNI

AU

Samzudin Noor

(Iipe

ts), SAM, Banjarmasin

a.

Rumah

Sakit

TNI

AU

Tinglcat

IV

Samsudin

Noor

Pargkalan

TNI AU

Supadio

(Tipe

B),

SEO,

Pontianak

a.

Runuh

Sakit

TNI

AU

Tinglcat

IV

Supodio

Pangkalan

TNI AU

Eltari

Cfipe

B),

ELI,

Kupang

a.

Rurnah

Sokit

TNI

AU

Tinglut

IV

Ehoi

15.

16.

17.

286

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 290/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 291/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 292/321

36.

Pangkalan

INI

AU

Dumatubun

(fipe

C),

DMN,Ianggur

a.

Rumah

Sakit

TNI

AU

Tingkat

IV

Dumatubun

37.

Pangkalan

TNI

AU

Jayapura

(tipe

C).

JAp,

Jayapura

a.

Runtgh

Sakit

TNI

AU

Tingtet

IV

Jayapura

38.

Pangkalan

TNI

AU

Merauke

(Tipe

C),

MRE,

Merauke

a.

Rumah Sukit

TNI

AU

Tingkat

IV

Merauke

39.

Pangkalan

TNI

AU

pattimura

(Tipe

C),

pTM,

Ambon

a.

Rumaltsakit

TNI

AU

Tingkat

IV

pattimura

N. Pangkalan

TNI

AU

Baucau

(Tipe

C),

BCU,

Baucau

a.

Flight

poskhasau

(BS

)

b.

Satuan

Operasbnal

A

4

Sky

Hawk,

OV_

I0

Bronco

c.

Rumah

Sakit

WI

AU

Tingkat

IV

Bbucau

41.

Pangkalan

TNI

AU

Wirasaba

(Tipe

C),

WSA,

purwokerto

a.

Rumoh Sakit

TNI

AU

Tingkat

IV

lUirasaba

42.

Pangkalan

TNI

AU

Comoro

(Tipe),

Dilli

a.

Rumah Sakit

TNI

AU

Tingkat

IV

Comoro

289

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 293/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 294/321

o6

-c

6o I

qv

-

2

'Fc=

'o

<O

6O

'.o

:

U

O

\/

-c

oi:oY

OJ

;'C

e

c

Ft

cC

t

?o *o

YvJot

=

oJoPi

O6r^a\

;

e:e-:

6r-qur

LF :N>-

ui:

lO'

tv

rL;=

':,

GO

3 t:3

:

6 9+

o oal

=

='

2Oo+v-X

o ;'a ;'

*'

c

=F

i o

Gv

-cxcYl

nddO

 J-:J

o

o-

.\o

-CO

;

L+

-

< o(f

o

o

nco Y

q>ri-o

-@-rr-

ol

o

rc

o

E8

6Z'

-.-6

.1 c

> r.-

oi=

J /t

o

Es i

.-:i

(llaodt

C)

291

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 295/321

3EE5

Q6o'E

H

.3

-

cY

'o;

-o

ooE

o i::

J 9

oL6

FtIJ(r

.FFO

s

si'Ve

o SlJ)oo

oi:r.o(oo

(oor+o

6jor-.ooi

::-*:

-E

.;3

P

E oE o

ocoq

-e o

\;rcYc-

ar;64(:

o-OJF-l

o,

|l)

:l

=

3

(E

I

c/)

J-

(

3

(

o

q

c)

(j

.E

o

q,

L

<-

oX

9; 5

ts\ o

NC

o-

:9

;

.:

(}

.rc

:

o

-o

dto

EP

6

6.: c

>f,=

OL

Jo

d

XX

F oG Yl

o22

oa

O.--o

(/)

o-O

U)

292

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 296/321

.'; r

;9d

L

o6\

n.-:

or_6

.

.9o

'_o

::-

'

.

.c

==

E3"

oC+

coo

CE;

Gco

JL cr

o.i o

clv

a

^'o

$

uoo)

No)$

o)

tf

. b

'o*

ots

3t

'

 

cI

OJF

o

c,

o

co

o

o

G

B

o

o-

o

(J

6

E

o

\

E

:t

j

i

ll,

o

oi

q+_

joo

^(oo

cor.Y

ciFO

c

'=

.6

.c)-o

oo

EOr

o

<-

oL>

Q-o c

t- ,

iJt

L

293

I

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 297/321

=

o

;;E

.-o _o _

Pcr o

er

EOOc

:qeb

-o-'-

(o (o @.$

. .,9.

.=9

'.9o

-O-

'gt

s

.: E

h

> o- l

avxz

5FSfi

t

o

Zo

cog

tco

o+

.-v:

€t

cOo

Jo6

r- I

ttl

cttJ)6

so

:-

.=

:6€

oo

EOJ

3'-

>

Ooo

6a'o-

.s

cn

3

I

6

u-

@

N

I

lt

G

3

o

o-

o

g

c

6

E

o

o

tl-

Ja

fi.

,4.

It

cc

Ju€

'j

d,

i,o

lo

294

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 298/321

c

E

o

ro

i

c

u-a

co

:1

r@

o

o

=

o

o-

o

o

v

EgE:. n

FeEs;=

--olXn

s

e.i5

-t-

o

:iro

F@E

cHo

tr?o*o

9o

oE

A :

\lc c

;

N

Olll

r\

itl

'6

CDI

-E

.-

j

x-:

> G

6 C-

6

LO

O 6O

L:S(o

o I co

O

c

om

c

L-o

C-oo

L

I oY

-:':6

;

L*-

LG--

ocG

C O r^

Yu-

I

ra

'Jd

c^

+5^^o_c-

rocrEEo.l*

^--

stlnOletOoY-

rr$r.,v'.X

EEEFEE.;I

cY-e,:oo9.r-

Yqorcq

c?

tcooici-

N

3S

=

r

>=

o

c

*

Y'

nioGhoc:

&1aEE'a

:

cE':ooc

n

Gdv'=Lo

-:.-O:

-

Yo;:arJ-:

t(rdFJ:)

c

295

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 299/321

z

c

9

o

.:

ot

c$

-

E

ct

-c

E

n

o

o

c

oo .+

tr

oN

y

ii

olq

rP

--

.; 3

I

--

coc

3 9

-, c

(JI

F

J

I

-c

C9LPO

./

-

w

-

v

-o-o-

-O'^:ON

st6 -r(o(o

oo<c 6

\NoN;

6

<

P

<

\/

:

L

O

LT

e -l

.9o-io

 coc

oo

(fIo

n

o'

o

:6

:>

r

o

AJ

(J

:x

- b

-60^

az z

v

o:

(h@l)Z

a.r

N-

o^

.c?

.N

.E

.:

.6

.m

o

LO

TE

oa

o:

JI'

€-

Ful

I

Cr

X

nt

I

(t

F

'6

o

co

3

o

o-

o

N

E

o-

296

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 300/321

Ftsto

oc):

c

Os

t

-

sj

oin€

C P

6

rc)

o

--q?

. .-c

c

69oo

^t

c.:

.{;

s

"

n.tl--

E-V ;

Q@co

JFulCf

: 69o

v-6r

=

Ebq

tr

or.oU

co

b"I

o

eO

GO

3

'ri

os

o

o-

.e

 J"5

c)>

d€o

cqc

I

-

?E

o >-

tr

.dLQ

L

e(JJ

o

d

P.EE

J:O

o,o

o.

trt+O

c{

ol

(t

o.

o

uP

Ho*

,*e'

=6

>

l=

168

oJ

5

g

3=a'E

O-.o

.,7

d.o(/'

2,97

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 301/321

E€

sE

Et

-o

og

o

l

BR.

E--

E;

=s3

E

o,

o

c.

f-

-.o

9o=

-oo

s=

o:

o

6ao

Jz'o t

Fi

[

It

9ri 9o

e J;

6s

E

EB

g=

I

ciri

dH

::

rE

rF

-

-E

;6

;3

o'o-

-9

-9?

3 F rg-E

'c

XO

aoo>

>5

>9

;

E

?,sE

^:+e

o

E

=E

9-4.:-

F:

gSEE=

sHe:;eu

t

ct

-

:::

.-E

--

-

E Ot

\

o\

-

'

tr atr

icoi

-

9(D

c\l:lt

(l)

610

o

==

)=

cd:

389

l =

c.>

ll(h&

E

g

o

23

l@

:.c

-E

o '@

:,

@x

oc€

b

E

alb

_

J-

o

cat

@

c-

'66

o

3s

 

.@

R

.d;

;

.ro

H

'-s,

3

d'O

3

.tr

€.u

6C

o_G

o-

ax

O9€

o ,:<

=

v'

E

o

E

o

o.

o

C

)l

ro

ct

c,

E'

6

@

o-

a

oc

E

f

o

X

.o€

0<

0

o-

(46

298

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 302/321

Saeere

E

8EF

NI

u)$

I

- -ct

$

oo

FCO

oo

c\t

o

LoLO,

g g'o-'9-X

'- h s6 k:';

:6 E C

Ln

C

:GFdoLd

4nieFoe

c F X G' e 6

E

.

:

*'E s B

F'='=o:'EO

eFrgijg

''11

J

i9

(\I

sl

l;c

o

V

-9P

6 o;o-: i

o

8.:tf

"

H

=si6or@{

5

gE.r

dE-=

E A:F

E

-C=e

E kPE v

E

EF:

9

6

9S3

A

?

&rl

r

"

t'1

ttllll

E

E

E

EE;

oc e?oL

Fn(gOX

rE

o,;

tr

O-c6f

- c3PE

EfEqex

:: o-o9 c

isq*ra

6 o:.= d

o

 ccriFoo

v

ltllll

299

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 303/321

.:.6-

F

.:xtsi

6;c_v

E6r-

^N_F

LO

N^

v)

io

EC

o': '6oo=

TO

(J

I d

9E

'6

,icr

2

oo

V)l

o<)

$€

rr

.-

d)

1t

O+

cO

=--

OGJF

oo

a

P;

\/ o

;o6

o:

S

q.:

or)-

.E

.8

:

.

.co

.<t

o-'c

-=

.tl o

oO

oqJ>

o\

o a >o

SEfd

300

=

CL

o

(Y)

i

at7

aq

3

6

€)

o-

o

(J

G

E

o

o

o

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 304/321

o

c

o

o

.99

Eoq

oX6

'e<

.<

o

-.96

o

o>

G

>>

c

o=

'cv

3

3€

'

ocx

'L6A

F

(JJF

lil

(n

r

:)

t0s

>l

-o

alo

o

--trV

-

-9J.

  NF

o

-n

E

ctocl

E

s

o

o-

o

'=

'o

oE

rc-9J

3l-

O-o o

U'IhL

301

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 305/321

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 306/321

t'.

$

I

.'

I

I

i

6

.-<

OFtrC

=JOY

Ssss

No6-

o

o

..O

g

g:

=1

c'f

LCO

PE53

(.

TUE>

o

C

l

@

r-3

Oo

an

--

rc

o

9-i

crS

q;sN

e

--:-Ni

o-io.-

coloir.-6

x

a

.9

(./t

lo

lco

L

lo

lo

ln

.o

o

I

3

O

?r

E

l

@-

ccE

@ o-=

e69E

lr t o

@P9PJ

-CLL\

->ooo;

Fa_ood:

303

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 307/321

Fcoo

ELPP

3:.E.i

NC{

E

E

o>

oL

-d

+r

u)

ot

3

; I

'.E

*

I

a

(o

sE

 

9 o

A .P

c

o

JFgItr

oFq,o

yhvv

cc:o'J

6vtcto

cr,rQo

o.9

';:

o

b

;3

o

ot

oc;

>a

CJ

o-\

o

@

O-UJF

ff,c

ooL

€€o

tr

cO)

 _i.'

osb

rtN

c{N

o

o

-.a

3o

9o

sc

-.;a

Y f

.-

2t=

xx--

E5i:

U)@-Ao

o

o

 

co

N

o

N

U'

 

;

3

()

c

E

c

o

o-

gl

Ct

5

_

304

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 308/321

boE=

@edJ

5*

F

c

R8;

E

+coN--

-:-

E

3

-

-ars

-$l

E=

-

E

PY:"

o=

s

E

YE

o

5F;P

-

o cir rir

.qcvv

-bBE

S*<.q

r(\lCg

-@

.C

b.q

';o

i3

ot

.:U

E--

E*

JF

@

g€

r8

cl 9

rO

FM

 

o

r3

>o

d:(J

:tr

&

E

F

q

(Il

'E

'o

=R

dt

Q.s'

T''

C

.-*

Esc

>

f,=

568

xx-

E-g-s

E

32=-l

o.-.o

c't@-Af/,

ii*

o

u

<t

ca

F

3

o

O

I

E

o

,cl

l&

305

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 309/321

a

-,

 E

(r

,.... i:

;

i,-

t

I

.../7

I

 .t

 

m

d

D

T

Itl

 

c

tr

F

I

x

r

z

E

o

z

m

o

r

D

x

^{

oc

=z

lI

ruO

-.r

Z

.m

t(,

-@

t

{

x

-{

^c

a=

AE

-ro

ilz

@m

cU)

: zt

X

5-1

.-m

z.

o

I

"'€

x

-C:

L)-

:<z

'

-{tf

I

rr

O

aZ

-m

;(,

v-l

7

c

 

s-

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 310/321

-

Radar Thomson

type TRS

-

2215

buatan

Pabrik

Thomson

CSF

adalah

bersifat

"Mobile

da

Transportable."

Radar

3

-

D tthree

dimensionall

mengatasi

segala mmam

"Active

Jarnnring"

dapat

mencapai

jarak

Yang

iauh.

Sasaran yang

dapat

ditangkap

G

-

5m2

pada ketinggian

65.OCO

feet.

Transportation

: Max Towed

Speed

pada

:

-

On

Steady

roads

-

On off road

: 5O Km/h

:

15

Km/h

dapat diangkut

dengan

menggunakan

kereta

api dan

pesawat

terbang

transport

C

-

130 dengan 6

sortie.

347

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 311/321

P€MBAGIAN

rrlrlLAYAH

WAKTU

DI

INDONESIA

Kutip:n

Kepprer

Rl'

No'

41 Tahun

1987

Pernbagian

rvilayah

wakru

ini

berlaku

nrulai

I Januari

1988'

iam

OO'OOdengan

catatan

sabagai

b.:rikui

:

1-

r:iiiayah

$,lakru

lndonesia

Bagian

Earat

{Wt8},

seluruh

Provinsi

di

Srmatera

dan

di

Jawa

serta Madura, Provinsi Kalimantan Barat' dan Kalirnaotan

Tengah-

2.

'iljitayah

Waktu

lndonesia

Bagian

Tengah

{WITA};

termasuk

Provinri

Kalimao-

tan

Timur,

Kaiimantan

Selatan.

Bali,

NTB'

NTT'

]imor

Timur'

dan

eluruh

Provinsi

di

Sirla$,esi.

3.

Wiiayah

'Jaktu

lndonsia

Sagian

Timur

{WlT),

termasuk

Pmvinsi

Maluku

dan

lrian

java.

9'AKT:J

TOLOK

1

$/lB.

dengan

waktu

tolok

Greenwich

Mean

deraiat

tolok

1O5

deraiat

Buiur

Timur

Time

atas GMT

+

7

lam

dao

2.

ltilTA,

<Jengan

waktu

tclok

GMT

+

8

iam

dan d-'raiat

rolok

l20deraiat

Eujur

Timur.

3.

rr,ilT.

dengan

waktu

loiok

GMT

+

9

lam

dan

drralat

rolok

135

deralat

Buiur

Ti

rnur.

PERUBA.}IAN

TERJAO,I

PADA

;

1-

F:ovinsi

Kallmantsn

Barat

dan

Kelimantan

Tengah

yang

selarna

ini

masuk

da:ra\lndonesiaSagianTengah(wlT.A)bergeerkelndorresiaBagianBarat

0v

r

8).

2.

Prorinsi

Eali

yan5

-:eiama

ini

n::srk

lYaktu

t:rdonesie

Eagian

Sarar

l"JiSl

clim',sukkan

ii;u

:JJr';esi

ke'ri :ry:h

lndoi:esit

3agian

Ten6ah

{iijlT'r'l'

wrrl

i"G

pembaglan waktu

Yang

l.ma

fl P€mbaglan

waklu

Yang

ba.u

308

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 312/321

PERBEDAAN

WAKTU

KOTN

GEEENWICH

DAN

KOTA-KOTA

LAIN

/C\

" I ,'l

\L/

,,-o*Iill*^^,^

/'fl'\

(t

l

.,)

\l-;/

-;ni'llrt,n"

,{-'1\

(:):t

\{jjl

*lt;1",1'1.:;t:'""

/tr." \

fJ-t

")

,/

,;i;

,d\

a/

,fi-'r\

ln I z\

(".-

,tJ

\3-rl

":'is.iv'

/ft\

rJ

(")

v/

'uliit"':""

76

Fcer rN 6ERNE

eFr'sstLS

r-.bp-€^ct

troo'o

*ott

o

PAFIS

PFAGUL

sloc

xHot

M

FC

^{r

rcITEFOAM'

VIE NA

/.f'1\

(:

>"\

\ s

rJ

V:-l'

.n",

,li"i'.ut'

lsraN

eul.

J€nus^l€

M

t

€NrrGR^O

MOSCOW

g)SroN

u

s

ollt E€c

rorcN

ro

3@

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 313/321

DAFTAR

PERUSAHAAN

PENERBAIYGAN

ASING

Nama

Air

Ceylon.

Air India

Air Slem

Alitalia

British

Airways

China

Airliaes

Czechoslovak

Airlines

(CSA)

.

Japan

Airlines

(JAL)

.

KLM

.

Korea

Airliaes

Lufthansa

{Germen

Airlines)

llalaysia

Airlines

System

(MAS)

Pakistan

Intemational

Airlines

(PIA).

.

.

.

Par

American

World

Ainvays

(PAN

AM)

Philipine

Airlines

310

Alamat/Telp.

PP

Building,

Jl. M.H.

Thamrin

5?

Telp.

321.7

07 .352.7

3l-s

Hotel

Sari

Pacific

Jl.

M.H.

Thamrin

6

Telp.325.534,323,7

07

Hotel

Sabang, Jl.

H.A.

Salim

Telp.354,031

Hotel

Indonesia,

JL M.H.

Thamrin

TeIp.

322.008

Jl. Jend.

Sudirman

Kav.29-31

Komp.

Duta

Merlin

JL Gajah

Mada

3-5

Telp.364.448,354.449

.Hotel

Wisata

International

Jl.

M.H.

Thamrin

Telp.

325,530,

326,

BO7,

37 3.909

hesident

Hotel

Building

Vie

Tro hesident

Hotel

Tiocketing

Jl.

M.H.

Thamrin

59

Tetp.322.207

Jl.

M.H.

Thamrin

Telp.

320,708,

320,

0S3

Hotel

Borobudur

Jl.

Lapangan

Banteng

Selatan

Telp.

348683

Hotel

Asoka. Jl.

M.H.

Thamrin

Telp.

323.400,

320

612.3ZL.LO4.

Hotel

Indoneisa

Jl.

M.H.

Thamrin

Telp.

320.909,

5S01,

882.

Jl.

M.H.

Thamrin

5l

TeIp.345.278

Jl.

Lapangan

Barteng

Selatan

Telp.370.108

Jl.

Pangan

Banteng

Selatan

2

Telp.

370,

108,

37 2,'7

28

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 314/321

Qantas(Airways).

...

Royal Dutch Airlines

(KLM)

.

Saudi Arabian Airlines

Scandinavian Airlines.

Singapura

Airlines Ltd.

Pt.

(SA)

. . .

.

.

.

Swiss Air

Transport

Co. Ltd.

Thai

International

(Thai).

Rans World

Airlines

(TWA)

.

Union Da Transports

Airlines

ruTA).

.

.

.

BDN BuiHing, Jl.

M.H.

Thamrin

Tetp.326.707

Melalui

H.l. 322.088

Hotel

Indonesia, Jl.

M.H. Thamrin

Telp. 320,708

Jl,

Jend. Suriman

Kav. 75

Telp. 5780. 615,

5780,

609

Jl. Jend.

Sudirman

7l

Telp.584.110,584,118

Gedung

Chase Plaza.

Jl.

Jend.

Sudirman

Kav.21

Telp.584.001

ext.

0l9, 584,021,584,

020

Hotel

Borobudur

Jl.

Lapangan Baateng

Selatan

Telp.

378.006,373,608

BDN Building, Jl.

M.H. Thamrin

5

Telp.320,60

,325,177

Sabang Metropolitan

Hotel

Jl. H.A.

Salim 11A

Te1p. 354.031,

354,

030

ext-

362

PP building, Jl.

M.H. Thamrin,

Telp.

323. 501,323,609

Kota

A

Bandar

Udara

Jarakke

Kota

BANDAR

UDARA

DI INDONESIA

(AIRPORT

)

Kota

AMBON

AMPENAN

BALIKPAPAN

BANDA ACEH

BANDAR LAMPUNG

BANDUNG

BANJARMASIN

BENGKULU

BIAK

BIMA

BOGOR

DENPASAR

GORONTALO

TAKARTA

JAKARTA

IAMBI

Bandar Udara

Pattimura

Selaparang

Sepinggan

Blang

Bintang

Branti

Husein

Sastanegara

Syamzudin

Noor

Padang

Kemilang

Mokmer

Sultan Salahuddin

Atang

Senjaya

Ngurah

Rai

Tolotoi Jaluluddin

SUKARNO

_

HATTA

Halim Perdana

Kusuma

Sultan

Thaha

3ll

Jarak ke

Kota

48

Km

3Km

8Km

15 Km

4Km

26Km

15

Km

_1

Km

13 Km

31 Km

18 Km

8Km

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 315/321

JAYAPURA

Sentani

JAYAMJAYA

Wamera

KALIMANTAN

TENGAH

Pangkalan

Buun

KENDARI

Wolter Monginsidi

KUPANG

El Tari

MADIUN

tswahyudi

MALANG

Abdurrachman

Saleh

MANADO

Sam

Ratulansi

MANOKWARI

Rendani

MAUMERE

Wai0ti

MEDAN

Polonia

MERAUKE

Mopah

PADANG

Tabing

PALANGKARAYA

Panarung

PALEMBANG

Talangbetutu

PALU

Mutiara

PANGKALPINANG

Pangkalpinang

PEKANBARU/RIAU

Simpang

Tiga

PONTIANAK

Sungai

Durian

RENGAT

Japura

SAMARINDA

Temidung

SAMPIT

Pangkalan

Air

SEMARANG

A. Yani

SIBOLGA

Pinang

Sore

SINGKEP

Dabo

SOLO

AdiSumarmo

SORONG

Jefma-n

SUMBAWA

Sumbawa

Besar

SURABAYA

Juanda

TANJUNGPANDAN

Bulu

Tumbaag

TANJUNG

PINANG

Kdang

TARAKAN

Tarakan

TEMBAGAPURA

Timika

TERNATE

Babutah

UJUNGPANDANC

Hasanudin

WAINGAPU

Mau

Hau

YOGYAKARTA

Adizucipto

NOMOR

KODE WILAYAH

SLTJ

lt

*-

18

Km

1",n

4Km

41/zKm

18

Km

/ _Km

10 Km

18

Km

lo

rm

8Km

_3

Km

15

Km

17

Km

t5

Km

ZZ

l<^

10 Km

AMBON

BALIKPAPAN

*)

BANDA ACEH

BANDUNG

BANJARBARU

BANJARMASIN

*)

BANYUWANGI

BEKASI

BENGKULU,

BIAK

BINJAI

BIREUN

BLITAR

BOCOR

BOJONEGORO

BONDOWOSO

BUKITTINGGI

.

CIANJUR

091

I

0542

065

1

022

0s I19

051

1

0333

0219

0736

0961

0619

0644

0342

025

I

035

3

0332

07

s2

a263

3t2

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 316/321

CIBINONG

CILACAP

CIMAHI

CIPANAS

CIREBON

DENPASAR

GADOKICISARUA

GARUT

GERSIK

IDI

JAKARTA

JAMBI

JAYAPURA

JEMBER

JOMBANG

KABANJAHE

KEBU.MEN

KEDIRI

KENDAL

KENDARI

*)

KISAARAN

KLATEN

KRAWANG

KUALA SIMPANG

KUDUS

KUPANG

*)

LAHAT

LANGSA

LHOK SEUMAWE

LHOK

SUKON

LUMAJANG

MADIUN

MAGELANG

MALANG

MANADO

MANOKWARI

MATARAM

MEDAN

MERAUKE

METRO

JOJOKERTO

PADANG

PAKANBARU

PALANGKARAYA

X)

PALEMBANG

PALU

*)

PAMEKASAN

PANGKALPINANG

*)

PARE.PARE

O42I

PASURUAN

0343

PATI

0295

PEKALONGAN

0285

PEMATANG

SIANTAR

0622

PONOROGO

0351

PONTIANAK

*)

0561

PRAPAT

0622

PRIGEN

0343

PROBOLINGGO

0335

PURWAKARTA

0264

PURWOKERTO

0281

SABANG

0652

SALATIGA

0298

SAMARINDA

s)

0541

SEMARANG

024

SERANG

0254

SIBOLGA

0631

SIDOARJO

0319

SIGLI

0653

SITUBONDO

0332

sol"o

0271

SORONG

0951

SUKABUMI 0266

SUMBAWA

BESAR O3?1

SUMEDANG

C261

SURABAYA

031

TANJUNGKARANG

O72T

TANGERANG

O2I9

TASIKMALAYA

0265

TEBINGTINGGI

0621

TEGAL

0283

TERNATE

O92I

TULUNGAGUNG

0355

UJUNGpANDAN6

0411

yOcyAKARTA

0274

02L9

0282

0229

0255

0231

0361

025

1

0262

03 19

0646

021

0741

0961

03 31

032t

0628

0287

035 4

0294

0401

0623

0272

0264

0641

0291

039

I

073 I

0641

064s

0645

0334

035

I

0293

0341

0431

0962

0364

061

09'tt

0725

0321

07

51.

07 6L

05 14

07

1I

045

1

0324

07

t7

313

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 317/321

KODE

HUBI]NGAN

TERBATAS SLJJ

Banjarmasin

-

Bandung

Banjarmasin

-

Jakarta

Banjarmasin

-

SurabaYa

Bandung

-

Banjarmasin

Jakarta

-

Banjarmasin

Surabaya

-

Baajarmasin

Jakarta

-

Kupang

Surabaya

-

Kupang

Kupang

-

Jakarta

Kupang

-

Surabaya

Palangkaraya

-

Jakarta

Palangkaraya

-

Surabaya

Palangkaraya

-

Kupang

J

akarta

-

Pa-langkaraYa

Surabaya

-

PalangkaraYa

Kupang

-

Palangkaraya

Bengkulu

*

Jakarta

Bengkulu

-

Surabaya

Bengkulu

-

Kupang

Bengkuil

-

Palangka:aya

Jakarta

-

Bengkulu

Surabaya

-

Bengkulu

Kupang

-

Bengkulu

Kupang

-

Bengkulu

Palangkaraya

-

Bengkulu

Palu

-

Jakarta

Palu

-

Surabaya

Palu

-

Sabang

Palu

*

Bengkulu

PaIu

-

Palangkaraya

Palu

*

Kupang

Palu

-

Kendari

Jakarta

-

Palu

Surabaya

-

Palu

Sabang

-

PaIu

Bengkulu

-

Palu

Palangkaraya

-

Palu

Kupang

-

Palu

Kendari

-

Palu

Kendari

-

Jalarta

Kendari

-

Surabaya

Kendari

-

Sabang

Kendari

-

Bengkulu

Kendari

-

Palangkaraya

Kendari

-

KuPang

Kendari

-

Palu

Jakarta

-

Kendari

Surabaya

-

Kendari

Sabang

-

Kendari

Merauke

-

Kendari

Bengkulu

*

Kendari

Palangkaraya

-

Kendari

Kupang

-

Kendari

Palu

-

Kendari

022

a2t

031

05 11

051 1

0511

0391

0391

021

031

02t

031

0391

0s l4

05 14

05

l4

a2t

031

0391

05

14

0736

0736

0736

0'136

0736

021

031

0652

0736

05

14

0391

0401

045

I

045

1

045

1

045 I

045

1

045

1

045

1

02t

031

0652

07

36

0si4

0391

045

1

0401

0401

0401

0401

0401

0401

0401

0401

Panekalpinang

-

Jakarta 02L

Pangkalpinang

-

Surabaya

031

Pangkalpinang

-

Bandaaceh

0651

Pangkalpinang

-

Palu

0451

Pangkalpinaag

-

Kendari

0401

Pangkalpinang

-

Kendari

0401

Pangkalpinang

-

Bengkulu

0736

Pangkalpinang

-

Palangkaraya

0514

Pangkalpinang

-

Kupang 0391

Jakarta

-

Pangkl

lpinang 0717

Surabaya

-

Pangkalpinang

071'7

Bandaaceh

*

Pangkalpinang

07I7

Palu

-

Pangkalpinang OI77

Kendari

-

Pangkalpinang

0717

Bengkulu

-

Pangkalpinang

0717

Palangkaraya-Pangkalpinang

07I'l

Kupang

-

Pangkalpinang 0717

3t4

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 318/321

KODE IIUBI'NGAN

INTRA

WILAYAH

SLJJ

Jakarta

-

Bekari

Jakarta

-

Cibinong

Jakarta

-

Taagerang

Tangerang

-

Bekasi

Tangerang

-

Cibinong

Tangerang

-

Jakarta

Bekasi

-

Cibinong

Bekasi

-

Jakarta

Bekasi

-

Tangerang

Cibinong

-

Bekasi

Cibinong

-

Jakarta

Cibinong

-

Tangerang

Cimahi

-

Badung

Banduag

-

Cimahi

Gersik

-

Sodoarjo

Gersik

-

Surabaya

Sidoarjo

Gersik

Swabaya

-

Gersik

Ambon

AMBON

BALIKPAPAN

BANDA

ACEH

BANDUNG

BANJARBARU

BANYUWANGI

BEKASI

BENGKi]LU

BIAK

BINJAI

BIREUN

BLITAR

BOGOR

BOI.IDOWOSO

KODE

DAN

NOMOR

(091

1)41108

(091

1)41

108

(0542)2

1 108

(05s

1)21

r08

(022)614t08

(05

1

19)2108

(0333)41108

(021)3700r

(0736)31

108

(0961)21 108

(0619)21008

{0644)2

1108

(0342(81

r08

(02s

l)28108

{0332)21

108

99

Bondowoso

-

Situbondo

99 Situbondo

-

Bondowoso

99

99

Pondorogo

-

Madiun

99

Madiun

-

Ponorogo

9

99

Pasuruan

-

higen

9

Prigen

-

Pasuruan

99

99 Bogor

-

Gadok

9

Gadok

-

Bogor

99

Medan

-

Binjai

Binjai

-

Medan

Pem

Siantar

-

Prapat

Prapat

-

Pem

Siantar

Purwakarta

-

Krawang

Krawang

-

Purwakarta

Banjarmasin

-

Banjarbaru

Banjarbaru

-

Banjarmasin

TELEPON

INFORMASI

Madiun

MADIUN

MAGELANG

MALANG

MANADO

MANOKWARI

MATARAM

MEDAN

MERAUKE

METRO

MOJOKERTO

PADANC

PAKANBARU

PALEMBANG

PAMEKASAN

PANGKALPINANG

PARE-PARE

315

9

99

99

9

99

99

9

9

9

9

9

9

9

9

99

9

9

9

9

9

99

9

T]NTUK

SLJJ

(03s

1)4108

(0293)2108

(0341)24108

(043

l)s2108

(0962)21108

(0364)23

100

CI6D3222t3

(0971)2

I 108

(072s)21

108

(0321)21108

(07s1)24108

{0761

22034

{a7tt)262t0

(0324)81

108

(07

l7)21108

(0421)21

108

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 319/321

BUKITTINGGI

CIANJUR

CIBINONG

CILACAP

CIMAHI

CIPANAS

CIREBON

DENPASAR

GADOK/CISARUA

GARUT

GERSIK

IDI

JAKARTA

JAMBI

JAYAPURA

JEMBER

JOMBANG

KEBANJAHE

KEBUMEN

KEDIRI

KENDAL

KISARAN

KLATEN

KRAWANG

KUALA

SIMPANG

KUDUS

KUPANG

LAHAT

LANGSA

LHOK

SEUMAWE

LHOK

SUKON

LUMAJANG

(0752)21

108

PASURUAN

(0343)4

1

108

(072r)s220r

(02

1)

3s5678

(026s)2

1 108

(0621)21108

(028

3)6

I 108

(0921)21

108

(03s5)8

1 108

(0411)81108

(0724)86108

(0263)81

108

(021)370001

(0282)22108

(

0229'j4IO8

(

02ss)2108

(023

1)6108

(036

1)6013

(

025

1)2108

(0268)81

108

(03

19)8

1 108

(0646)31 108

(021)370001

(07

4L)246s4

(0967)21

108

(033

1)41

108

(032

1)8

1

108

(0628)201

08

(0287)8

1 108

(03s4)41

108

(0294)81

108

(0623)41

108

(0272)22108

(0264)6

1 108

(0641)31

108

(029

1)21

108

(0391)22100

(0731)21108

(0641)21

108

(0645)21

108

(064s)3

i 108

(0334)8

1

108

TANJUNGKARANG

TANTERANG

TASIKMALAYA

TEBINGTINGGI

TEGAL

TERNATE

TULUNGAGUNG

UJUNGPANDANG

YOGYAKARTA

PATr

(0295)81108

PEKALONGAN

(028s)61108

PEMATANGSIANTAR

Q622)2IIO8

PONOROGO

(03s1)81108

PRAPAT

(0622)41108

PROBOLINGGO

(0335)21108

PURWAKARTA

(0264)21108

PURWOKERTO

(0281)61108

sABANc

(0652)21108

SALATIGA

(0298)81108

SAMARINDA

(0s41)21108

SEMARANG

(

024)25i08

SERANG

(02s4)81108

stBoLGA

(0631)21108

STDOARJO

(03i9)41108

srGLI

(06s3)21108

srruBoNDO

(0332)61108

sol-o

(0271)6108

soRoNG

(0951)2i108

SUKABUMI

(0266)61108

suMBAwA

BESAR

(0371)21108

SUMEDANG

(0261)81108

SURABAYA

(031)314108

(03

i) 3

1s

108

(03

1)

36

1

108

315

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 320/321

SAMBT.JNGAN LANGST.'NG INTERNASIONI.L

Nomor

Urut

Negara

l

Kode

Negara

Nomor

Urut

Kode

Negara

Negara

1. Singapure

65

23.

2. Jerman

Barat

.,.......

49

24.

3.

Australia

61 25.

4,

Papua

Nugini.........

67

5

26.

5. Jepang

--....,..........

81

27.

6. Selandia

Baru

.........

64

28.

7.

Amerika

Serikat

..-... 1

29.

8.

Taiw.an............-.......

886

30.

9.

Hawaii.................i,

1808

31.

10.

Hongkong

852

32.

11.

Korea

Selatan

.........

82

23.

12.

Switzerland 41

34.

13. Denmark

45

35.

74.

Inlandia....................

356

36.

15.

Norwegia

47

37.

16. Norwegia

.46

38.

17.

Belgia

.......................

32

39.

18.

Luiembrug

....-.........

352

40.

f

9. Colufibia

57 47.

2A.

Samoa......................

684

42.

21. Belanda 31

43.

22.

Eslandia

354

Catatan :

Untuk mencapai

langganan

di negara

yang

dituju

putarlah

:

00

-

KODE

NEGARA

-

KODE

WILAYAH

-

Nomer

Langganan

yang

dituju.

Jfta

seielah

berbicara,

rangganan

ingin

dibedtahu

berapa

rama

pembicara-

an

berlangsung

dan

berapa

besar

biayanya, putarlah

;

00

-

KODE

NEGARA

-

KODE

WILAYAH

-

Nomer

langganan

yang

di_

tuju.

54

60

599

44

63

66

966

34

48

555

96s

s2

20

26s

9tt

24t

973

964

56

213

37

3t7

8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU

http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 321/321