Dokter Penerbangan TNI AU
-
Upload
maulidianaindah -
Category
Documents
-
view
243 -
download
0
Transcript of Dokter Penerbangan TNI AU
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 2/321
A\CKATAN
BERSENJATA
REPUBLTK
TNDONESIA
ITIARKAS
BESAR
TENTAR{
NASTONAL
INDONESIA ANGKATA,N
UDAM
DIREK
KATA PENGANTAR
1. Proqram
Pembinaan Kesehatan
Au'ak
Pesawat Terbang
TNI-AU bertujuan
untuk
memeliFara dan meningkatkan
derajat
kesehatan
fisik.
mental maupun sosial
dari
Arvak
Pesarvat Terbang-agar
mereka
mampu menjalankan tugasnya iecara
berhasil,
selamat, efektif
dan
efisien.
Dampak
dari
operasi-operasi
udara
dan.pengaruh
lingkungan kerja terhadap
para
Awali
Pesawat,-perlu s-enantiasa
diamati
dan- dikaji agar
kita
dapat
mencipra.kan
uDava-upavil
perlindungan-khusus yang
diperlukan.
Untuk
ituiah.
para
dokter
pbnlrbahgan
tt'll-,qu
iebagai
unsrir
r'-ang berperan sangat
pentint
dallm
program
iembinaan
kesehatan arvak-pesau'at
tersebut,
perlu
dibekali dengan
buku
pedoman
kegiatan
yang
jelas
dan
rinci.
l. Bcrdasarkan
hal-hal tersebut diatas,
maka dianggap
perlu
untuk menyusun
buku
1'ang
berjudul
''Pedonran
brgi
Dokter
lenerbangan TNI-AU",
sebagai
-hasil
ieriEmahun kedalam
buhasa Indlonesia
dari buku "USAF
Flight
Surgeon
Check List".
selelah dilengkupi
pLrlir
dengan
hal-htl
yang khusus
deri segi
k'sehatan Penerbangan
TNI-AU. Dc"i,rri tlenrikirir
tlihuratrkin
b-ahsa,
para
Dokicr
''
rJr
TNI-AU
khususnya
yangilcrtu-r:us tii Skatlron
tjdara/Panglialan
Udltra.
tlir,...
'11;L"3caru
maksimil dalr"nr
peluii.sanuan
lusos
p<lkoknla
uituk membinlt kisehaturr,
'-.
";rvak
I'esarult Terbang .sertr
meningkatkan
kermanan/keselamatan
tcrbang.
3.
Buku ini
ticiak dimrksudkan
untuk
diperjualbelikan, mellrinkan
guna
dimrnfaatkan
lragi
kepentingrn
intern
jajurun
Direktorat Kesehatan
TNI
Angkatan
Udara
rrad:r
khus-usnvi, serlii
lnstansi/Dihls
Kesehatan
Penerbangan
ABRI
maupun
Sipil
viing memerlu(annvn.
Semoga
buku
ini
dapat
dimanfaatkan denglrn
sebuik-
ll:likn1a. serta
dikembungkan
padu
masa'masa
vang
akan
Catang
sesual
oengan
perkehbang:rn
ilmu
pengellhLr:rh
dan teknologi
yang
terjatJi.
-1.
Ucaoan terimakasih
tlisemnaikan
kepada
ktkol
Kes
dr.
Solch
NLrgraha/Nrp
-s0349S
ilan
Ma-vor Kcs dr.
Iriclan
Enrjan-e/Nrp 50'{066
yang tel:rh
mencuruhkan
segenap tenagu
ciun
pikirannta
-tuna
mes'ujudkan buku
ini.
\{ARSEKAL
PE
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 3/321
DAFTAR
ISI
BAB
I
PROGMM
KESEHATAN
PENERBANGAN
DAN
RUANG ANGKASA
Tujuan
Kegiatan
yang
Diiaksanakan
.
Laporan
BAB II LINGKLINGAN
Atmosfir
Toksikologi
Bising .
Radiasi
Akselerasi
Suhu
Ekstrim
Penyakit
Menular
BAB III AWAK
PESAWAT
Kesamaptaan
Disorientasi Tempat
Mabuk
Gerakan
Hipoksia
Hiperventilasi.....
Dekompresi
Rasa
Takut
Terbang
RitmeCircadian...
BAB
IV
PRAKTEK
KLINIS
KESEHATAN PENERBANGAN
Uji
Kesehatan
"Waiver";,.
.
Status
Kesehatan
.
Kecelakaan
Pesawat
Perang
Kimia
.
Pengungsian
Medik Udara
Program
Keselamatan Penerbangan
Penugasan
Dokter
Penerbangan
Hal
27
3l
45
1
I
1
3
5
5
t3
2t
22
.5i
5l
60
62
64
69
70
85
86
89
89
93
98
101
707
t12
t17
119
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 4/321
Interpretasi
EKG
.
Teknik
Pembacaan
EKG
Tes
Pembebanan
Jantung
Penilaian
Bising
Jantung.
.
.
.
Kehiiangan
Kesadaran
Mata
FungsiParu
...
KERJA I.INTUK
DOKTER
PENER.
121
r29
139
139
143
l6
157
BABV
PEDOMAN
BANGAN
161
l6l
165
25r
252
253
ls5
259
Penugasan
ke
Pangkalan
Udara
yang
baru
'
Jenjang
Dokter
Penerbangan
PersyaratanTugasTerbang
. .
. .
Pengertian
Tentang
Satuan
Udara
Jenis
Pesawat
Terbang
(USAF)
166
166
167
189
Jenis
Peiuru
Kendaii
.
'
BAB
VI
TABEL
DAN
DAFTAR
REFERENSI
)'92
Standar
Diagnostik
Kelainan
Jantung
211
Nasihat
Diet untuk
Overweight
214
Nilai
Kaiori
Dari
Makanan
Ringan
219
Klasifikasi
Hiperiipoproteinemi
Primer
229
Pengukuran
Keseimbangan
Asam
Basa
'
231
Luka
Bakar
236
Penilaian
Skrining
Tes
.
.
238
Diabetes
Melitus
dan
Intoleransi
Glukosa
239
Pengobatan
Isoniazid
untuk
TBC'
241
Tes
Fungsi
Liver
. .
Tes
Fungsi
Ginjai
.
Index
Hormon
TYroid
Bebas
.
Tes
Fungsi
Tyroid
Irnmunogiobulin
.
. .
Protokol
Penanganan
Pasien
Jantung
'
' '
'
Daftar
Rumah
Sakit
di
Indonesia
Daftar
Pangkaian
TNI-
AU
beserta
Unsur-unsurnya
Jenis
Pesawat
Terbang
TNI-AU
Tabel
Penting
LainnYa
---000---
iii
260
261
283
290
306
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 5/321
BAB I
PROGRAM
KESEHATAN
PENERBAI{CAN
DAIV
RUANGANGKASA
Tujuan
l.
Program
Kesehatan
penerbangan
dan
Ruang
Angkasa
mempunyai
dua
tujuan
utama
sebagai
berikut
:
a.
Unnk
meninglwtlcan
dan memelihara
kesehatan
fisik
dan
jiwa
serta
kesejahteraan
anggota
ditempat
kerja
dan
lingkung-
an
Angkatan
Udara.
b.
UnAk
da-pat
menihi
dompak
dari
operasi
(tdara
terhadap
kualitas
kesehatan
dan
lingkungannya.
Kegiatan
Yang
Dilaksanakan
2.
Melaksanakan
pelayanan
kesehatan
bagi
penerbang,
awak
pesa-
wat'
dan
anggota
rainnya yang
memiriki
kualifikasi
kesehatan
khusus,
atau kondisi
psikis
dan physiologis
yang
prima.
3.
Melaksanakan
pencegahan
penyakit
dan peningkatan
derajat
kese-
hatan
dari
para anggota dan keluarganya.
4.
Dalam
bidang
Kesehatan
Masyarakat,
mencegah
berjangkitnya
penyakit
dan
meningkatkan
kedehatan
dilingkungun
ruryur.Lut
TNI
Angkatan
Udara.
5'
Dalam
bidang
Kesehatan
Ke{a
dan
Lingkungan,
meniiai
kondisi
lingkungan
ke{a
untuk
dapat menemukan,
menilai
dan
mengon_
trol
bahaya
terhadap
kesehatan
anggota
maupun
lingkunganiya.
6.
Unsur
organisasi
dari
program
kesehatan
penerbangan
adalah
se_
bagai
berikut
:
a.
Kesehatan
penerbangon
dan
peluru
Kendatl
b.
Kesehatan
lingkungan,
meraksanarun
lmenrai
aspek
krinis
dari kesehatan
pencegahan
dan kesehatan
kerja.
c.
Rekayasa
Linglatngen
Hidup,
bertanggung
jawab
terhadap
aspek
klinis
dari
kesehatan
kerja,
kesehatan
pencegahan
dan
kesehatan
lingkungan.
7
'
Istilah
Kesehatan
penerbangan
dan Ruang
Angkasa
tidak
seiaru
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 6/321
dlpakai
pada setiap
sarana
kesehatan.
Bila
hanya
mendukungsatu
sistim
senjata
udara digunakan
istilah
Kesehatan
Penerbangan
sa-
ja.
Tetapi
biia
mendukung dua
atau
iebih sista
udara.
istilah
yang
dipakai
adalah
Kesehatan
Penerbangan
dan
Ruang Angkasa. Yang
dimaksud dengan
sista
udara
adaiah
:
pesawat
terbang.
peluru
kendali dan
pesawat ruang
angkasa.
8.
Pimpinan dari
Program
Kesehatan
Penerbangan dan
Ruang Ang-
kasa
adalah
sebagai
berikut
:
a.
Kesehatan
PenerbanganlPeluru
Kendali. Dpimpin
oleh se-
orang
Dokter
Penerbangan.
b.
Kesehatan
Lingkungan.
Program
irri
dapat
dipimpin
oleh
:
I
)
Dokter
Penerbangan
2)
Dokter
Spesialis dibidang
kesehatan
pencegahan
dan
kesehatan
kerja.
-l)
Dokter
Hewan.
4)
Perwira
Kesehatan
Lingkungan.
5)
Spesialis
Kesehatan Liugkungal.
c.
Rekayasa
Lingkungan
Hidup.
Program
ini dipimpin
oleh
seorang
lnsinyur
daianr bidang Lingkungan
Hidup
atau ahii
tentang
Lingkungan
HiduP.
Badan
Kesehatan
Penerbangan
dan
Ruang Angkasa, diciirikan
dalam
bentuk iembaga
kesehatan
penerbangan dan
ruang
angkasa
un-
tuk
mengawasi
pelaksanaan
progranl
di
pangkaiarr-pangkaian
udara.
Badan
ini
mengadakan
pertemuan
sebulan
sekali
untuk
membahas berbagai
mavaiah dalam bidang
Kesehatan
Penerbang-
an
dan
Ruang Angkasa.
Badan ini
dibentuk
untuk
menjamin
agar
semua
kegiatan
kesehatan
penerbangan
berjaian
dengan baik.
efisien dan
terkoordinir.
Tanggung
jawabnya
adalah
agar
semua
tujuan
yang
ingin
dicapai
oleh
Program
Kesehatan Penerbangan
dan
Ruang
Angkasa.
dapat
teriaksana
dengatt
sebaik-baiknya.
Kebijaksatraan-kebijaksanaannya
merupakan suatu
arahan
yang
tegas tentang
bagaimana
suatu
kegiatan
dukungan kesehatatt
pe-
nerbangan
haru
s
dilakukan.
Agenda
yang
akan dibalas
oieh
Badan
Kesehatan Penerbangan
dan
Ruang Angkasa
ditetapkan
satu
tahun sebeiumnya.
sehingga
9.
10.
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 7/321
persiapan
materi
-dan
pembican
yang
akan
membahas
cukup
matang.
Hal
ini
tidak
berarti
bahwa
har-hal
yang
timuur
secara
mendadak
dan
cukup
penting,
tidak
mendapat
lrioritas
untuk
dibahas.
Dalam
badan
ini
kadang-kadang
diperlut
un putu
orunT
pendapat
yang
berasai
dari
personir
non
.rdir,
seperti
,ni*r;t;,
Penerbang,
perwira
Kambangja,
pemadam
Kebakaran.
piit,
Perwira
Teknik
dan
penvira
dari Korps
pendukung
l"i";:
I
1.
Iaporan.
laporan
Program
Kesehatan
penerbangan
dan
Ruang
Angkasa
terdiri
dari
:
a. Basian
1
(Kesehatan
penerbangan/peluru
Kendali)
I
)
Kesehatan
Awak
pesawat.
2) Keamanan
Terbang
dan Keselamatan
Kerja.
3)
Latihan
dan
penelitian.
4)
Kesehatan
terbang;
a) Tabel
tugas
penerbangan
b) Pengamatan
c) Tugas
khusus.
5)
Dan
iain-lain.
b.
Bagian
1/
(Kesehatan
Lingkungan)
I
)
Kesehatan
Kerja
2)
Epidenriologi
3
)
Pencegahan
penyakit
menuiar
dan peiaporannya
4)
Pendidikankesehatan
5)
Kesehatan
lbu
dan
Anak
6) Kesehatan
Jiwa
7)
Gizi
dan
hygiene
nrakanan.
c.
Bagian
111
(Rekayasa
Lingkungan
Hidup)
I
)
Kun;ungan
Keda/Inspeksi
ke
Satuan
2)
Analisa
dan
Studi
Khusus
3)
Monitoring
rutin
terhadap
satuan
4)
laporan
bahaya
lingkungan
kerja
5) Kekurangan-kekurangan
dibidang
peralatan
dan
tempat
kerja
6)
Mutasi penugasan
untuk
meningkatkan
kesehatan
pe-
kerja.
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 8/321
d.
Bagian
/Z
(Lingkungan
Masyarakat)
l)
Kunjungan
kerja/inspeksi
ke
Satuan
2)
Banyaknya
pemberhentian personil
3) Monitoringlingkungan
4) Pengendalian
polusi
5)
Air
Minum.
e.
Ba4bn
V.
Tindakan
dan Rekomendasi dari
Kepala Dinas
Kesehatan Pangkalan :
l)
Tanggapan
2)
Kesimpulan
dari
masalah-masaiah
Kesehatan
Penerbang-
an
yang
ditangani.
f.
BaSian
Z/.
Komentarltanggapan
dari
Konrandan
Pangkal-
an/Komandan
Skadron.
g.
Bagian
VIL
Informasi
yang
diperlukan oleh
Komando
Atasan.
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 10/321
5. Ketinggian
atmosfir
yang penting
untuk
kesehatan penerbangan.
Mulai
tanda-tanda
hypoxia
Hypoxia
berat
Ebuiism atau cairan tubuh
mendidih
(Amstrong
line).
Batas
navigasi aerodinarnik
(Von
Karman line
)
Batas
antara atmosphere
dan
ruang angkasa
Batas
dari atmosphere
efektif
mekanik
4 km
(13.123
ft)
7
km
(23.000
ft)
20
km
(65.000
ft)
60
-
80 km
(37-49
mi)
I 00 km
(308.000
ft)
(62
mi).
150-200km
(93
-
r24 mi).
Composition Within the Physiologically
Significant Layer
of
the
Atmosphere
COIIIPONIJNT
sYM80(
VOLUIIE
Pt:l{CllNl'
A'
Gases
in
Constant
Percetrlages
Nitroge
rr
Oxygerr
Argorr
Ncorr
I
lcliurn
Kryplotr
Xettolt
I lydrugcn
Anrnruria
B.
lnvariant
Gases
-
Biologiel
Origin
Mellrane
Nitrous
Oxidc
C. Variable
Gases
watcr
Ozofle
D
Vanable
Glses.
lndustrial
Origin
Sultcr
Doxide
Nitrogerr
Dioxitlc
Carborr
Monoxide
Nitric 0xklc
lqJine
E.
Gas
lrcresing
With
Tirnc
Carbon
Dloxidc
N2
o;
Ne
Hc
Kr
Xe
H1
NIr3
CH.
N2o
H:0
o3
sor
NO;
co
NO
I
co2
78.084
20.94(t
0.9-14
0.00r8I8
0.000524
0.000114
0.000087
0.00005
0
to
Ttace
0.0{J02
0.00005
0.1
lo 2.8
Surntrtel
0 ltr
0.000{)05
Wiillcr 0lo
0.000002
0 lo 0.0001
0 lo 0.000002
0
lo
Trlce
0 lo
'll
acc
0
to 0.000001
0.6.1-1
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 11/321
6.
Hukum-hukum
Gas
n
Gas yang
terpe-
rangC<ap
dalam
tubuh.
Hipoksia
Pertukaran
gas
dalam
tubuh.
Penyirnpanan
07
dalam
ta-
bulne.
Pengangkutan
gas
dalam
tu-
buh
Q,
dan
co2)
7.
Tekanan
yang
dibutuhkan
untuk
penerbangan
di
atas
FL
340
Pada
10.000 (3,048
m)
POO.
=
60rnm
Hg
Po
co,
=
4omm
H3
P,+Hro
=
47
mm
Hg.
PTotal
=
147
mm Hg
Sea
level
PA0r
=
l00mnHg.
Pe
CO:
=
40mn
H3
PAH:O
=
47 mm
Hg.
P
toral
=
l8Z
rnmHg.
Boyle
Dalton
Henry
Difusi
gas€as
Pl
VI=P2
V2
PI=P1+P2
. .
.
Pn
P,Ar=
PrA,
PtT2-PzTt
Pada
temperatur
tetap
volume
gas
berbanding
terbalik
dengan
tekanan
partial
gas
tersebut.
Tekanan
total
dari campuran
gas
=
jumlah
tekanan
partial
dari
masing
-masing
gas.
Jurnlah
gas
yang
larut
adalah
berbanding
langsung
densan
rekanan
partiai
gas
t.r
r.brt
dipermukaan
larutan.
Tekanan gas
berbanding
lang-
sung de
ngan
te
mperatur
gas
tersebut (pada
volume
tetap)
Gas
akan
berdifusi
dari
daerah
dengan
konsentrasi
(tekanan
)
tinggi ke
daerah
dengan
kosen-
trasi (tekanan)
rendah.
P=
tekanan
V=
volume.
A
=
Jumlah
T'=
temperatur
absolur.
Periritungan
pA02
Bernapas
hanya
dengan
lWo$l
Tamb.at.ran@
untuk
ketinggran
10.000
ri'
(3.048
m)
t87
t4t
lll
87
r00
54
0
0
0
Nome
I
No.u
616
36
lrc
60
i
roo
r04 I
r*
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 12/321
8.
Fisiologi
Paru-paru
a. krsamoan
ga
PAOZ
=
(PB
-
47)
x
Fr
0Z
-
PA
CO2
x
(Ft
0,
+
1-Ft02;
Dimana' F
PAOZ =
Tek
partial
oksigen
dalam
alveoli
PB
'
=
Tek
barometer
udara luar.
Ft0Z
=
Bagian dari oksigen inspirasi
(0,209
dari
udara).
R
=
Ratio
pertukaran
resPirasi.
47
=
Tek.
uap
air
pada
suhu
37oC.
Bila
R
=
1,
persamaan
diatas
menjadi
PAOZ
=
(PB-47)Ft-PACO2
Metabolic respiratory
quotient.
Jumiah
CO"
yang
dihasiikan
oleh
jaringan
pada
satuan
wakti
tertentu
massa
02
yang
dikonsumsikan
pada
waktu
yang
sama
R
Bervariasi
antara
0,7 I
(ketika
hanya
lemak
yang
di-
metabolisme)
dan 1,00
(ketika
hanya
karbohidrat
yang
dimetabolisme).
R
Waktu istirahat,
dengan diet
normal, berkisar antara
0,80
-
0,85.
Pada
38oC koefisien
kelarutan
01
adalah
0,003 mL/100
mL
darah/
mmHg
PO2
(Misainya
pada
PO; 100 mmHg tiap 100
mL
darah
mengandung 0,3
mL
0t
dalam
iarutan).
I
gr
Hb
daiam
keadaan
penuh
mengikat 1,3.4
ml 0t'
Bila
Hb
dalam
darah
15
g%,20,1
ml
02dapat dibawa/100
ml
darah.
Ini
adalah 67 kali lebih
banyak
dari
pada
yang
terpakai daiam
larutan
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 13/321
biasa.
"l''
=
u,,
(15x1,34=20.1)
Bila
SO,
rata'rata
97%,
maka
O,
dalam
darah
adalah
(0,97)
(20'l
Yol%)=
19,SVo(SOZ
=
Saturasi
hemoglobin
dengan
02)
b.
'Volume
Paru'Para
1)
Tidal
Volume
(T.V)
:
Adaiah
Voiume
udara
pada
satu
kali
inspirasilekspirasibiasa.Padawaktuistirahatsekitar500cc'
2)
Inspiratory
reserye
volume
fl'R'V')
Volume
udara
yang da-
pat
dihisap
maximal
setelah
inspirasi
biasa'
3)
Ekspiratory
reserve
voiume
(E'R'V') : Volume
udara
mdksi'--
mal
yang
masih
dapat
dikeiuarkan
seteiah
ekspirasi
biasa'
,
jumlahnYa
kira-kira
1'200
cc'
4)
Residual
volume
(R.V')
:
Udara
yang
tersisa
di
paru-paru
setelah
ekspirasi
maksimal.
Jumlahnya sekitar
l'200
cc'
5)
Total
Lung
Capacity
G'L'C')
:
Jumlah
totai
empat
volume
paru-paru
diatas,
dengan
perkataan
lain
TLC =
T.V.
+
I.R.V.
+
E.R.V.
+
R.V.
6)
lnspiratory
capacity
(l'C')
:
Volume
udara
maksimal
yang
dihisap
setelah
ekspirasi
biasa'
I'C'
=
T'V'
+
LR'V'
1\
Vital
capacity
(V'C')
: Volume
Udara
maksimal
yang dapal
dike]uarkan
sete]ah
inspirasi
maksimai,
jumlahnya sekitar
.
4.g00 cc.
V.C
=
I.R.V.
+
T.V.
+
E.R.V.
S)
Functional
residual
capacity
(F'R'C')
:
Volume
Udara
yang
tertinggi
di
paru-paru
seteiah
ekspirasi
biasa'
F.R.C.=E.R.V.+R.V.
c.
Kurw
Penguralan
Oksigin
dalam
Daruh
Manusia
l)
Pada
kenaikan
temperatur,
kurva akan
bergeser
kekanan'
2)
Pada
kenaikan
kadar
CO1 (penurunan
p.h.),
kurva
akan
bergeser
ke
kanan.
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 14/321
sfi.rlqt
s t{
tsra
nflt
Oryt.n
Dl.eciclicn
Cadrt
,or
H hcn
llocd,
l0
ffi0mItucMa
irondcdi:'ctior
ol f.rh3
Und
i,
l..pirurory
lhyriology.
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 15/321
C.
EQUIVALENT ALTIIUOES
r..c{.
oryctr
..a55urt,
^rvao r.
orrctr,ra3 r€.
lto
craq
mrt{
..f 5u.4
'r
rr(
^(v€4r.
c^ ri(a
rr.
rb
16?.
otycrr
a,
.itslotca(L'
oorv.t{rr
^ rrrud3
ra(rrx*
orrocr
0@ at
tu,
T*r
.aa
4o,60
??.@
,22
roO
6l
l:'l-?
,,1
.
.,lr
..1
II
s
rol
..
,at7
\@
x.q
h@
.2.@
aa.@
r2a
ra
ar
5t
aa
lo
ln li1
Vm
dt
)jt
I
Lb
r. s rn,
|
:x
i
r;;r
l:orrnr
I
joTlo{
|
-'t
;tt'9
I ir
ea 6
t......
1.;,"";
l:'ttoo
I
tJ
-ixa
0
|
:r
"v.r,,
I :t,,or'
l
I:n
,'^
I
l.::;:;l
i
r::ri
I
l*:;; I
66
0O0
LE
OC{)
;0
ofu
I
I
r)od
14
0m
r^
ooo
rE
000
^0
0(x)
8l
crx)
a{
oft)
aa
0t10
i
I
l)U)
Ir
000
,:
o(n
er
0rjo
I
(I
o{tl
9()9
N::
Je(r
_t
1-
llh
l::'l
1.,"1
lr:
I
I ::: I
t.l
l,;
I
-'ur
I
tro
I
r-r
I
rs n
I
'
r
i
J1o
I
i;; i
c:l
:;l
9Jt
'
l
-1.:
l0:
c
91
5:
,1t
0t
r?
16
:il
l
i.i\
I
;;:ii
i:::l
'e:l
-,,1
I
j:,
I
I
ss o
I
I
I
I
510
l.ro
I
.55
0
.t5
0
.tt
0
iJ 0
.t10
.i
o
.5t
0
.55
0
.il0
.55
0
-J5
0
.5\
0
.1J
0
.f
J 0
a'0
6;
O
$i
0
,6?
0
'6;
0
.6?
0
nr
0
+r
0
r:0
.i
0
ni 0
r,l
0
{t
0
{;0
67
0
(
on"rnrun
F,rro'
il
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 16/321
Presstre
and
Temperature
Values
in
the Atmospherc
{iri Ld.
h6$ra
f cmFtrtur:
ln Ht
Mn
of
H Lb
rt {
rnch
0
:.0ff1
{.000
6.0@
6.006
|
0.000
r:.0m
r
1,000
r6.&r
t
r.qxl
:0
0(r)
::
00c
:f
'm
:6 000
:r.000
10.00
-r:.000
Jr.0a)
I5.J
l:
16.uOC
It.000
40.0(x)
.:.000
s
000
{6.000
{E,00
,0.00
5:.0m
t4.(m
56.0@
58,m0
60
0(x)
00
nO9
6
t.:
lq
:
r
.8:B
8
J.(xE
O
165?6
:.:61:
r.E?6.
5al6l
n0900
,'056
?.9:a.8
'i
5l{
4
s.te
0
c.;Ji
6
r0.J6l
:
t0,?69:
lo.e:-:
t
I
l.5t:
a
l:.
re:.0
l]
r01.6
t
{i l.:
t4.0tc
E
t{.610
4
r5.1.0.0
t t.649.6
t6.4J9.:
t7.0rtt
t
?.67t1|
r .:8h
0
:r
a:
:?.t:
: .8r
:l.qt
:0
58
t9.01
t; 56
l6
-':
l{
c5
ll
'6
i:.6<
|
^l
l0
6{
to0
lro
0.80
671
6. t:'
r0J
{.19
r
t?
.1.?9
)$
l.rl
:8.
.t9
LJl
:
la
r60.0
706
6
656.-i
609
0
56{
r
J::.6
J8l
l
{J6
{
rl t.8
.)?9
{
149.
I
3:0
8
:9{
r
:69.t
:46
9
-'05
|
rt?
|
t7S
9
ll0
{
t {
a
t40
t
l]?9
I
16 J
ros
?
96.05
E7.10
?9
la
6J.'J
59
5l
t4
It
l{
69
B67
l:.6e
r
r.l8
l0sl
l0_tl
9
l5
6l
.lJ
6.:0
5.69
5.::
ttl
4.,16
lss
.l.l
I
I
.]0
100
:
?:
:.{7
104
r.E6
t6c
t.5J
t19
r:l
r.l5
r05
l5 0
il.0
;l
.r.I
o.E
4
.88
-r: '
.t6'
.:0
?
-:r
6
.:8.6
.-r:5
.i6
5
{05
ltt
{61
-s:
r
.s5
0
-55
0
.510
.5J
0
.5J.O
.5i
0
.55
0
.tt
0
.5t
0
.5t.0
r0
.f0
s9
0
.55
0
J90
51
9
{.7
t]6
r0.5
9l
t9
.5
1
t:3
tc
_<
16.6
{0c
{t0
-55
l
-ol
-r
-A7
0
.6t
0
.67
0
{t7
0
o70
.6t
0
.o7
0
41C
-67
(
6?0
.61
0
.t,?
0
-o7
0
t2
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 17/321
Pergeseran kurva
ke
kiri
artinya
bahwa
mo'lekul
hemoglobin
pada
PO,
yang
rendah, mengikat
0, Iebih
erat.
Berarti pula
bila
kurva
bergeser
kekiri,
0,
kurang
dapat digunakan
oleh
jaringan-jaringan
dalam keada-an
hipoksia.
Pergeseran
kurva kekanan menunjukkan
hal
sebaiiknya
yaitu
bahwa hemoglobin
pada
PO,
yang
rendah
kurang
erat
me-
ngikat
O,
sehingga
penggunaanO,
oleh
jaringan-jaringan
se-
makin me-ningkat
pada
keadaan hip-oksia.
d. Ketinggion
egivolen ruwrg orykas
(batas
fungsional)
:
l)
50.000 feet
-
pada
ketinggian ini, tekanan
atmosfir
87
mmHg
hal
ini
sama dengan
jumlah
tekanan partial
gas
CO2
(a0)
dan HZO
(47)
sehingga tidak
ada
rempat
untuk oxygen.
Ini adalah batas
fisiologis
antara hypoxia
atmospherik dan
anoksia.
2)
12 miie-61.000
feet
(Amstrong
line)
-
pada
ketinggian
ini
tekanan
atmosfit
47
mmHg,
sama dengan
tekanan
uap
dari
cairan
tubuh.
Jadi
diatas
ketinggian
ini
cairan
tubuh
kita
akan
mendidih (disebut
ebullism).
3)
37-50
mile (Von
Karman
iine)
_
batas
aerodinamik
untuk
daya
angkat
dan
navigasi dengan
mengatur
permu_
kaan-permukaan.
Ini
adalah
batas
aeronautik
dan
untuk
seianjutnya
harus
dilakukan
secara balistik
dan
dengan
pengaturan
reaksinya.
4)
62 mile
-
batas
antara
atmosfir
dan
ruang
angkasa.
5)
96-120
mile (kepler
regime)
-
batas dari
pada
tahanan
udara
dimana
hukum gravitasi
masih
beriaku.
Disinijah
"sensible
atmosphere'.
berakhir
dan
penerbangan
orbit
dimuiai.
Tolaikologi
9.
Nilai
ambang batas
(T.L.V.
-
Threshold
Limit
Value).
Adalah
kadar
suatu zat dalam
udara,
dimana
bila
hampir
semua orang
yang
bekerja
dalam
lingkungan
tersebut
dengan
kondisi
kerja
yang
normal,
menghirupnya
setiap
hari, tidak
mengalami
pe-
ngaruh
buruk terhadap
kesehatannya.
IJ
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 18/321
Catatan
:
'r)
Sebagian
kecil
karyawan mungkin
hipersensitif
terhadap
bahan kimia tertentu.
*)
Kondisi kerja
yant'
normal
adaiah
8
jam/hari,
40
jaml
minggu.
T.W.A.
(Time
Weighted
Average)
adalah
kadar zat
rata-rata
sela-
ma
periode
waktu tertentu.
PEISs (Permissible
Exposure
Limits)
adalah
batas
kadar
zat
yang
diperboiehkan. PEISs
merupakan
standard
kesehatan
OSHA
yang
berdasarkan pertimbangan
kemungkinan
timbulnya pengaruh
buruk
jangka
panjang
atau
gangguan
subklinis
dari zat-zat yang
berbahaya
sebagai imbangan dari
Nilai
Ambang
Batas
(T.L.V.)
yang
berdasarkan
timbulnya
pengaruh
buruk
akut
dari
suatu
zat
:
a.
'Ceiling"
(C).
Beberapa
zat
kimia tertentu
mempunyai
"nilai"
C
yang
ditulis di
depan
nama
kimianya. Artinya
untuk
zat
kimia
tersebut, kapanpun tidak holeh
melampaui
Nilai
Ambang batasnya.
b.
Skin
(Kulit).
Tulisan
kulit
setelah
nama
kimianya,
menun-
jukkan
bahwa
zat
kimia tersebut
diserap
lewat
kulit
atau da-
pat
merusak bila mengenai
kulit.
c. E.E.L.
(Emergenclt
Expostre
l.imits).
Adalah
kadar
tertinggi
yang
diperbolehkan dari
suatu zat
klmia, untuk
waktu
yang
singkat
dalarn
keadaan
darurat
tanpa
akan menimbulkan
pengaruh yang
buruk bagi kesehatan.
d.
Karena
digunakannya kadar ruta-rata
dalam
waktu
tertentu
(T.W.A.)
nraka
diperbolehkan
pula
kadar
melampaui
Nilai
Ambang
Batas asalkan dikompensasi
dengan
kadar dibawah
Nilai
Ambang
Batas pada
hari
kerja lainnya.
Kadar maksimal
yang
diperbolehkan
=
Nilai Ambang
Batas
X faktor
ekskursi.
e.
TLV
-
STEL
lThreshold
Limit
Vafue
-
Short Term
Expovre
Limit).
Adalah kadar
terringgi dari
suatu zat
kimia
dimana
t4
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 19/321
10.
para
pekerja
dapat berada
dalam
lingkungannyauntuk
paling
lama
l5
menit
tanpa
timbulnya
gejala
:
l)
Iritasi.
,2)
Perubahan
jaringan yang
kronik atau
ireversibel.
3) Narkosa
yang
meninggikan
kejadian
kecelakaan,
mengu-
rangi
efisiensi kerja,
mengancam
keselamatan
perorang'
an,
ekskursi
tidak
lebih dari
4
kali/hari
dengan
interval
waktu 60
menit dan
tidak
melebihi Nilai
Ambang Batas
harian.
Carbon
Monoxide
(C
=
0). C=0
terjadi
bila
ada
pembakaran
zat
organik.
Walaupun C=0 dikatakan
sebagai
gas
yang
dapat
mence-
mari
ruangan
cockpit
tapi
saat
ini
tidaklah
merupakan
masalah
yang
besar.
C=0
adalah
gas
yang
tidak
berbau,
tidak
berwarna
dan
tidak
berasa
tapi
seringkali
bercampur
dengan
gas/uap
lain
yang
mempunyai
bau,
warna
atau
rasa.
Pada
pesawat piston,
C=0
dapat
berada
dalam
kabin karena
kerusakan
dari
sistem
pe-
manas
(heater), sistem
pengatur
tekaner
(pressurization
systems)
atau kebocoran
dari
pintu/jendela.
Pada
pesawat
jet,
pencemaran
kabin
oleh
C=0
dapat
terjadi
karena
gangguan
sistem
pengatur
t,:kanan.
Untuk
mengetahui apakah
dalam
penerbangan
seseorang
keracunan
C=0,
maka
segera
setelah
penerbangan
selesai
harus
diperiksa
darahnya.
Perlu
diingat
bahwa subyek
tidak
diperbo-
lehkan
merokok sebelum
darahnya
diambil,
sebab asap rokok
juga
mengandung
C=0 dan
akan
menaikkan kadar C=0 dalam
da-
rah
sampai
15%-10%.
a.
%keienulan
Hb
Gdala
Kurang dari
to%
20%
30%
4O
-
SWo
lO% Tak
ada
gejala.
Tak ada
gejala
nyata.
Nafas pendek dan
sakit
kepala.
Sakit
kepala, lelah, mudah terangsang,
gangguan pengambilan
keputusan.
Sakit
kepala,
mual,
bingung,
kolaps,
pingsan.
l5
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 20/321
60
-1Wc
80%
atau
lebih
b. %c4diwlaru
0,02
0.04
0.08
0,16
0.32
0.64
Tidak
sadar,
gangguan
Pernafasan,
meninggal.
Meninggal.
Gqtu
Sakit
kepala
ringan'
Sakit
kePala
dan
mual.
Sakit
kepala,
pusing,
mual.
kolaps
da'
lam
waktu
2
jam.
Sakit
kepala,
Pusing,
mual,
kolaPs.
kemungkinan
meninggal
dalam
2
jant'
Menjadi
tidak
sadar
dalam
waktu
30
menit.
Tidak
sadar
dan
mungkin
meninggal
dalam
waktu
15-20
menit.
ll.BahanBakarPesawatTerbang'Balranbakarpesawatterbangada.
lah
canlpuran
dari
"Aliphatic
petroleum
hydrocarbon"
dan
,'aromatic petroleum
hydrocarbon,'
dengan tanrbalran
zat-zat
khusus
seperti
"tetraethyl
lead"
dan
xylidine"
dalam
perbanding-
an-perbandingan
tertentu.
Kadar
yang
dapat
menimbulkan
kera-
cunan
berada
jauh
dibawah
kadar
yang
dapat
menimbulkan
le-
dakan.Uapnyalebihberatdaripadaudaradannrudahdiabsorbsi
oleh
epitel
Paru'Paru.
Kadar
rendah
dapat
menyebabkan
pusing,
mual dan
sakit
kepala'
Kadar
yang tinggi
bersifat
sebagai
anestesi
yang
akan
menyebab'
kanhilangnyakesadaran.Kadartetraethylleaddalambahanba.
kar
pesawat terbang
sangat
rendah
(14,6
cc/gallon)
sehingga
baha-
ya keracunan
lead
(timah)
dari
bahan
bakar
ini
sangat
kecil
bila
penanganannya
secara
normal.
12.
;'J-P
Fuels"
(Bahan bakar
J-P).
Terdiri
atas
kerosene'
eromdic
dangasolinedalanrkadaryangbervariasi.BahanbakarJ_Ptidak
nrengandungtetraethyllead'Kadaryangbisarnenimbulkankera.
cunanberadadibawahkadaryangbisamenimbulkanledakan.
l6
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 21/321
Uap
yang
terhirup
kedalam
paru'paru
memiliki
pengaruh narkosa
seperti
yang terjadi
pada uap
hydrocarbon
lainnya'
13.
-Oil
Fumes".
Bila
bocoran
minyak
mengenai
bagian
mesin
yang
panas
akan
menimbulkan
asap
dan
masrk
ke
ruang
cockpit'
Terhirupnyaasapinidapatrnenimbulkangejalamiripkeracunan
carbon
monoxide
(c=0),disamping
terjadinya
irritasi
mata
dan
saluran
nafas
bagian
atas'Zat'zat
kimia
yang
nrenyebabkan
gejala'
gejala
tersebut
adalah
carbon
monoxide'
aldehydes
dan
acrolein
(hasil penguraian
dari
petroleum).
Bila
memungkinkan,
arnbil
contohudaradariruangantersebutdenganwadahkhusus(eva.
cuatecl
flask)
untuk
diperiksa
di
laboratorium
agar
bisa
diketahui
kadar
zat-zat
kimia
yang
berada
di
dalamnya'
14.
chlorobromoethane
(cB).
chlorobromoethane
adalalr
pengganti
CcL4yangdigunakanuntukpemadamkebakarandalampesawat.
CB
bersifat
narkosa
ringan
tapi
pengaruhnya lama'
Keracunan
kronik
sangat
jarang,
tidak
menimbulkan
pengaruh
buruk
bagi
kesehatanwalaupunkontakyangberulangbilakadarnyakttrang
dari
0.01%
(100
ppm). Bila CB
dipanaskan
akan
menghasilkan
gas
chlorida
dan
bromide
yang menimbulkan
iritasi
paru-paru'
Bila
gas-gas
ini
terkunlpul
dalam
ruang
yang
lebilr
kecil
seperti
halnya
kabin
pesawat terbar.rg
akan
sangat
berbahaya'
Kadar
gas-
gas
ini
dalatn
udara
ditentukan
dengan
Davis
Holide
Meter'
15.
Carbon
Dioxide
(CO2).
Pengaruh
buruk
karena
nrenghirup
CO2
mulai
nampak
bila
kadarnya
sekitar
2%.
Bernafas
menjadi
sukar
dan
volume
total
bertambah.
Gangguan
orientasi
ruang
dan
gang-
guan
keseimbangan
terjadi
bila
kadarnya
melebihi l0%'
Absorbsi
CO,
yan8 berlebihan
akan
menimbulkan
sakit
kepala'
pusing
dan
kelemahan
otot.
Kadar CO1
yang
tinggi
dapat
rnenyebabkan
ko-
ma
atau kematian.
16. Uap
Cairan
Hidraulik.
Kebocoran
kecil dari
sistem
hidraulik
dapat
menjadi
uap
yang
bisa
masuk
keruang
cockpit.
Ada
dua
jenis
cairan
ini.
"castor
oil
base"
adalah
yang
paling
bersifat
racun.
17
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 22/321
karena
itu
penggunaannya
sangat
terbatas
yaitu
terutama dise-
babkan oleh
ditambahkannya
zat-zat, termasuk
butyl
cellosolve,
derivat
glycol
dan alkohol dimana
zat-zat
tersebut
mudah
sekali
menguap.
Kadar
yang
tinggi dapat
menyebabkan
iritasi
mata,
sakit kepala,
gangguan
dalam
nrengambil keputusan. Pada
perco-
baan
binatang,
ternyata
menimbulkan kematian
dalam beberapa
jam
pada
kadar 700
ppn
butyl
cellosolve.
17.
Hydrazine
(HZ).
Hydrazine
sudah
lama digunakan dalam
sistenr
peluru
kendali Titan
lI dan
akhir'akhir
ini digunakan
untuk
pengembangan
pesawat terbang
misalnya
pada pesawat
tempur
F-16.
HZ
digunakan
dalam
"monpropellant
power"
atau
"thrust
systems"
(sistin
pendorong).
Hydrazine
adalah
cairan
rninyak
yang
jernih
yang
dalam
keadaan
biasa
nampak
seperti
air.Zat
ini
memiliki
bau
mirip
ammonia
dengan
ambang
bau antara
3
ppm
sampai
dengan
5
ppm,
yang
berarti
sekitar
20
kali
dari
kadar
yang
diperbolehkan
(TWA
=
0,10
ppm).
Sedangkan
kadar ceiling-
nya
adalah 0,3
ppm (1/10
dari
ambang
baunya).
Hindari
kontak
cairan
HZ,
dengan
bagian
tubuh
yang
terbuka
karena
akan
menyebabkan
luka
bakar
dan
akan
diabsorbsi
lewat
kulit'
Kontak
yang
akut
akan menimbulkan
gangguan susunan
syaraf
pusat
(pusing, mual,
hilang
keseimbangan,
koma),
iritasi
mata,
gangguan
sistenr
pernafasan
bagian
atas
dan
paru-paru
(oedema
paru-paru,
bronchitis).
Keracunan
yang
kronik
dapat
menimbulkan
kerusak-
an
hati. Tindakan
yang harus dikedakan
adalah
segera
putuskan
kontak
pasien
dengan
lJZ,
guyur
dengan air
mengalir. Untuk
mengobati kelainan
paru-parunya, berikan 02
dan
obati
oedema
paru-parunya:
l8
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 23/321
d@dc
ltll-E
n^croit
*dr dxroors
rr^tro
r{
otoru
ldr.d
r{
aontr
lcurt
(mr
o^a.q
--Ei;d;iii6i;^
\o
arct rt lnrrF
rtlt@ lFirlut
ogo(rao
v6
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 24/321
o
N
i
I
)
t
i
I
a
-E
:
0
I
t
li'
I'l
/
".*,/
"3
./
./
.ct
(%
.
,/ .rt
,z"nf,/
/
d
/^.
"4*./
e
io
ie
:d
t1
IE
I
I
I
8
RFT
rt*
trr
e8
II
l
:e:9
I'tI
9999
22Za
ppfl
ltr
999
969
tr
999
A6
3388
i Pg
lP
9:
89
ra
lorl
'iiii
slr
::*
3rr
;aa
la:
t
ii-:
a:
i
i:3
a ;
i
;99
t 9<
l -,
t;;
:ff
iii:
1 i;
E:
6:r
roc
EH
E
I
-n
:
t
E"
oc
ei
9o
n>
at
eo
o-
9e
o;
o>
YE
oc
:)
ir,
s
r9
z
9
F
cr
F}q;
z-
=
rri
2r
Ou
<,a
C(,
J3
-uu
O
?i
>f
Ek
rlF
<a
3l
<v,
zz
9o
Fi-
sl
,:)
.
.
11
J
r
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 25/321
Bising.
18.
Parameter
Bising.
a.
Intensita*
Sound
Pressure
l,evel
(SPL)
dinyatakan
dalam
desibel
(dB).
FrekuensL Siklus
perdetik
GIz).
Menunjukkan
"pitch"
atau
"tone"
dari
suara. Suara
dengan
frekuensi
antara
500
Hz
sampai
dengan
6000
Hz merupakan hal yang
sangat
penting
ditinjau
dari
sudut
pemeliharaan
pendengaran
manusia.
Impulf
Pengaruhbising.
Secara
praktis
semua
suara dengan
140 dB
SPL
adalah berbahaya.
Semua
senjata
api
genggam
mempunyai
intensitas
dari
140
dB
SPL sehingga
memerlu-
kan
perliqdungan
telinga
dalam
pengguniunnya.
Bila SPL
melebihi
160 dB
maka
harus
menggunakan
pelindung
telinga
ganda
("earplugs"
dan earmuffs").
Lona kontak
dengan
sumber
bising Gangguan
pendengar'
an
(sementara
atau
nlenetap)
bervariasi
ditentukan
oleh
lamanya kontak
dengan
sumber
bising.
19.
Batas
kontak
dengan
zumber bising.
dBA
80
Menit
Jam
960
480
240
t20
60
30
15
'75
3,7 5
1)
r6
8
4
2
I
tb
%
Perlindrngan
dari
bahaya
bising.
Dalam
menghindari
bahaya bising
sebenarnya
upaya
paling
baik
adalah
mengurangi tingkat
kebisingan
b.
d.
84
88
92
96
r00
104
r08
tt2
I 15
20.
yang
dari
2l
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 26/321
sumbernya.
Namun
hal
ini
tidak
selalu
bisa
dilakukan'
karenanya
diupayakan
hal-hal
sebagai
berikut
:
l)
Jarak.
Untuk
mengurangi
bahaya
bising
maka
tempat-
kanlah
sumber
bising,
jauh
dari
personil' Tingkat
ke-
bisingan
akan
berkurang
6dB
setiap
jaraknya
dibuat
dua
kali
lebih
jauh.
2)
Bangunan
pemisah.
Suara
merambat
secara
bervariasi
tergantung
pada
benda
yang
dilewatinya'
3)
Perlindrngan
perorangan.
Dengan
menggunakan
perlin-
dungan
perorangan
akan
mengurangi
dBA
dalam
lubang
telinga.
Jenis
alat
Pengurangan
dBA
"Flight
type
Comr.rlunication
Headset"
15
Helmet
(HGU
26iP
dengan
earcups
standar)
4
Earplugs
18
-
21
Earrluffs
18
-
25
Earplugs
dan
earmuffs
34
-
38
21.
Awasi
a.
Semua
tingkat
kebisingan
(termasuk
dBA dan
dBC),
b.
Analisa
frekuensi
suara-
c.
Indentifikasi
semua
daerah
dan
kegiatan
yang
mengandung
bahaya
bising.
d.
"Baseline"
dan
"followup
audiograms".
e.
Tingkatkan
"Hearing
Conservatbn
hogram".
22.
Benpanilai
dan
definisi
di
dalam
radiasi'
a. I
Rontgen
(
R
)
=
2
billion
pasangan
ionf
cm3 udaro
atau
ia'
ringatt'
b.
I
iad
=
100 ergs
energi
yang diserapfgram
jaringan'
c.
I
EM
=
efek
biologi
(efek yang
timbul
dolamtubuh)'
Suatu
dosis
yang dapat
rnengakibatkan
kelainan
pada
ja-
ringan
yang
efek
radiasinya
bermacam-macam'
Rem
tidak
daPat
diukur,
sePerti
:
22
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 27/321
1) Dosis ekivalen
dalam Rem
adalah
hasil perkalian
dosis
dalamRad
dengan
faktor
kualitas
(eF)
dari
radiasi
ter-
tentu.
2)
QF
=
I
untuk
sinar
gamma,
beta
dan
sinar
-
X.
=
2-5
untuk
neutron.
=
l0
-
20
untuk alpha.
3)
Jadi
dapat
dimengerti
bahwa
jaringan
yang
sama,
yang
terkena
radiasi
dengan
jumlah
Rad
yang
sama
akan
meng
alami
kerusakan yang
lebih
'
besar
oleh
sinar
alpha,
atau
neutron
dari
pada
oleh
sinar
gamma
atau
beta.
23.
Macam-macam
radiasi
a.
Sinargamma..
dihasilkan
oleh
inti
radioaktif,
frekuensinya
hampir
sama
dengan
sinar
X;
eF
=
1
daya tembusnya
tinggi.
b.
Sinar-X:
dihasilkan
bila
pancaran
elektron yang
berkece-
patan
tinggi
menumbuk
sasaran
logam (dalam
prakteknya,
perbedaan
antara
sinar-X
dan
sinar
gamma
adalah
pada
per-
bedaan
sumber
radiasinya)
Q.F. =
I,
daya
tembusnya
tinggi.
c.
Beta
:
adalah
elektron,
eF
=
I
dapat
menembus
sampai
5
mm.
d.
Alpha
:
dari
pengelupasan
inti
atom
Helium
dengan
massa
=
4
dan
muatan
2
+
=
(ZFIe4)
;
eF
=
10_20,
dapat
menembus
hanya
beberapa
micron.
e.
Netron
:
mempunyai
massa
I
dan
muatan
_
0
(oN1)
eF
=
2_5
24. Tiga
gejala
dari Radiasi
akur.
a.
Cerebral
syndrome
: diakibatkan
pancaran
radiasi
yang
sa-
ngat
tinggi
dan
selalu
fatal.
b.
G.L
sltndrome
:
dimulai
kira-kira pada
500-600
rad,
meni.rn,
bulkan
rasa
mual,
muntah,
mencret,
akhirnya
kolaps
pem,
buluh
darah.
c.
Hematologic
Syndrome
(gejala-gejala
pada
darah)
:
23
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 28/321
lee
-
ggg
rad
:
menyebabkan
atropi limpa, kelenjar
limpa
dan sumsm
tulang,
sehingga
terjadi
Pencytopenita
berat'
25.
Efek
Radiasi
pada
seluruh
tubuh'
q
0
-
150
Rern
:
tidak
menimbullun
geiatn
sampi
geiala
ri'
ngan
b.
150
-
400
Rem
:
geiala'geiala
sedang
sampai
berut'
c.
400
-
800
Rem
:
geiah-geiala
yang
bemt'
LD
50
pda
manu'
sin
kin-kira
450 Rem'
d.
Di
atas
800
Rem,
100%
fatal
meskipun
dengan
penpbatan
lnng
Paling
baik
26.
Macam-macam
energi
yang dilepas
dalam
ledakan
nuklir'
a.
Blast
:
50%
b.
Panas
:
35%
c.
Nuklir
:
15%
27.
Hukum
7
berkurangnya
dosis
radiasi'
Contoh
bila
pada
pengukuran
pertama
kali
1000
R'
Waktu
Pensuransan
tgelg1
f{4q
s
0
l'000R/hr'
7
iwn
1/10
100
7
x7
jam=
49iam
l/100
10
lx'lxTjam=343jzm
l/1000
I
24
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 29/321
lot'
lol2
tltQutncY
rn
crcttS
Pri
stcoro
lol5
tol'
lol, lol0 lo,
urrg:l9ttI
rntn^nto
rtrn t^R
|
---l
/60
0rntc
IroN^t
R^0ro
tR^0^n)
.
tttfvtStOh
'
SnORl
t^v[
.
8FO^OCAST
Ytslltl
]
TEIII
l0r
t0$
l0r
=
I-ITYS
+
.ct
'r*at"-
.**od
r^v[tlftGlx
rN
r[ttas
ln...o[nt.^.,at
l.r..t,o6.a^.r(l
rF.us6
:_
I IIr l0
l8r
100 IXt
I tilt
0
SIt t00
eHr
I
IIr
Pxolol
tltrgY
Inl
lo.t
10..
to-r
l0-. l0-r
to.r
0.1
I
t0
Nnnut
lrws
Ytt
t-*
NON-
l0[
I
Z
I
NC
-)l<t-
|
ON I
Z
I N6€
lno
'
trto
.0t
lltor
tnc. lilol
traoUalCY
lrllrt
rs
rr
uoloclsIl
tI
troloclst
10.
tol
t0.
t0
r
Tte
Electronr3netic
Slnctrum,
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 30/321
lrdlo-frqurnct
lrndr
ftt0UtlCY
llllrl
tAt0
0rscRrPTl0l
lttor
0.03
0.03-0.3
0.3-t
3-30
30-300
300-3000
3000-30,000
30,000-300.000
vrr
rf
IF
Ht
YHf
uf
sHr
tHf
VTNY
LOW
FTTOUETCY
t 0r
fnt0utlcY
rEorur
frtoutlcY
HEH
FNEOUTICY
YTTY
HI6H
fNTOUETCY
utTrA
HlcH
tnt0utxcY
suPtn
fllGH
FrtouEllcY
tTTNIIEIY
HIGH
IREOUETCY
Rrdrr
trndr
0csilnltions
DtstclATl0l
lAl0
f
nE 0ut
llcY
lrHtl
WAYELIII6TH
tcrl
P
L
s
c
I
I
0
Y
2
20-
390
390-1550
I
s50-
5200
3900-
6200
5200-l
0.900
r
0,900-3
5,0
0
0
36.000-
15,000
{6,000-,56,000
t
33.3-7
6.9
t 6.9-
19.3
r
9.3-5.77
7.6
9-1.
14
5.77
-2.75
2.75
-0.13{
0.t31-0.652
,0.65 a-
0.5
3
6
'26
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 31/321
28.
Akselerasi
Tubuh
nranusia
tidak
sensitifterhadap
kecepatan
yang
tetap, tapi
sensitif
terhadap
kecepatan yang
berubatr-ubah.
dkselerasi
adalah
perubahan
dari
kecepatan,
bisa nrengenai
besarnya,
arahnya,
atau
keduanya
sekaligus.
Besarnya
efek terhadap
nranusia
tergantung
dari
lanranya
aksere.
rasi
tersebut
(singkat atau terus
menerus).
Batas
toleransi
nrarru-
sia
terhadap
akselerasi
yang
singkat
adalah
bersifat
struktural.
sedangkan
terhadap
akselerasi yang
terus
rnenerus
adalah
bersifat
fisiologis.
29.
Pengertian
a'
Koordimt.
Ada
3
jenis
surnbu/koordinat
tubuh yaitu
X
(ararr
depalt
belakang),
y
(aralr
kanan
kiri)
clan
Z
(arah
atas
lrarvah).
+X
adalah
ke
depan,
+y
ke
kanan
dan +Z
ke
bawah.
b.
PoslsL
Ada
konrponetr
jarak
dan
konrponen
sudut
(arah).
c.
Kecepatatt.
Adalah
tingkat
perubalran
posisi,
terdiri
dari :
I
)
Konrponen Translational
(iarak/waktu).
2)
Konrponen
Angular (sudut/waktu).
d. Percepotan.
Adalalr
tingkat
perubalan
kecepatan.
terdiri
da_
ri:
l)
Konrponen
Translational
(arak/waktu2),
I
(satu
G
adalalr percepatan
translational
sebesar
9,8 nreter/detik2.
2)
Konrponen
Arrgular (sudut/waktu2).
e. Go1,o
(Force)
l)
Gaya
=
Ivtassa
X
Akselerasi.
2)
Satuan gaya
adalalr
:
Dyne (gnr_cm/detik2)
atau
New_
ron
(kg_m/detik2).
3)
G adalah
bukan
sotuan
gaya,
letapi
satuan
percepato,t.
4)
Gaya
+
CZ
disebut
"eye
balls
down"
dan
_CZ
disebut
"eye
balls up".
5)
Akalr
terjadi gaya
yang
besarnya
sanra
tapi
arahlrya
ber-
lawanan
terhadap
suatu
gaya
karena percepatan.
27
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 32/321
30.
Akselerasi
Singlut.
'
Misalnya
pada
"craslt",
I'ejection",'wind
blast"
dan
"glound
landing"
a.
Danrpaknya.
Cedera'
Tidak
sadar.
Shock'
b.
Faktor
Yang
berPengaruh
l)
Besarnya
akselerasi
dan lantanya
akselerasi'
2)
AraltnYa
terlradaP
tubuh.
3)
Perubahan kecepatan,
pekerjaart,
pemindahan
energi'
4)
Waktu ter.iadinya
dan
frekuensinya-
'
5)
Fiksasi
tubuh
("restraint")'
6)
Riwayatakselerasisebelutnnya'
7)
Bantalatr
udara
atau suntber
ruang
udara
lainnya.
c.
Foktor
Tolerartsi
l)
Unrur
dart
kondisi
fisik'
2)
Abnontralitas
allatorllik
atau
cedera
yang
dialami
sebe-
ItrntuYa.
3)
Posisi
tubuh
dan
ikatan
tubuh'
d.
Teknik
Perlirdturyatr
l)
Struktur anti
Pecah'
2)
Struktur
interior
Pesawat'
3)
Pencegahan
benturan
sekunder
dari struktur
pesawat'
4)
Petrcegahan
benturatt
elastis'
31.
Akselerasi
Terus
Menerus.
Misalrrya
pada ntanuver
pesawat,
pe-
luncuran
pesawat
ruang
angkasa
ataupun
proses
"re-entry"'
a.
DantPakrrYo.
l)
Pengiilratan
kabur/menyenrpit
("gray
out")'
2)
Penglilratan
gelap
("black
out")'
3)
Tidak
sadar
atau
kejang.
4)
Aritntia.
5)
Gangguan pernapasan, rasa
nyeri
dan robeknya
pembu-
luh
darah.
6)
Kongesti
retina
pada
-Gz
("red
out")
7)
Kesulitan
gerak
dan
menurunnya
ketrampilan'
28
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 33/321
d.
Faktor
yang
berpengaruh
l) Besar dan lamanya akselerasi.
2)
Arah terhadap
tubuh.
3)
Waktu
terjadinya.
4)
Fiksasi
tubuh
("restraint").
Faktor
Toleransi
l)
Kondisi
fisik dan
bentuk
tubuh.
2)
Kondisikardiovaskuler.
3)
Pengalamansebelumnya.
4)
Kelelahan,
keadaan
gizi
dan kewaspadaan
diri
Teknik
Perlindungan
1) "Straining Maneuvers"
(Ml
dan
Ll).
2)
"G
suit"
dan
pola pemberian
tekanan.
3) Reorientasi
(r:rerendahkan
bagian tubuh
atas
mendekati
jantung
dan mengangkat
bagian tubuh
bawah
mendekati
jantung,
seperti misalnya
pada
tempat
duduk
penerbang
F-16).
4) Bernafas dengan
tekanan
positip ("Positive
Pressure
Breathing").
Hal ini membutuhkan
tanrbahan tekanan
pada
rongga
dada
("chest
counter
pressure")
bila ketinggiannya
lebih
tinggi
lagi.
hlotioAip
c,
t..itiv.
G
fd.rc t
Ov.ti..
d
G
lorc6.
29
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 34/321
.
Human
Tolq*te
Limitso
High
+Gz
Nomenclature
Sfstems
Usd
to
Expres
G
Forces
'N/?.mFsinCsil
Th.r?
(trhx'. *.."
olrhirnl
]dr
dildlutc
tlu'll'r
utirr{
'
tluF
ot.t'
oF }
rlo{rl Jrl ellol'
ruLru
crrriaml
itiii?i'ri-'"ui-t'
hl'hlJ
trrina{
ln
th'
i:il,i:ili;;Ti:';
;;lu;
.r''or nr*rr
thc
tbplur'
-rrsitrrrd
Nm'n
n:i:mt'r**r$ilril*i.#i:tirt't'lr't'r:r"'x-
hd6rar
OtYb
Md
.Cr
t
rd furlc
9{td.d
Ema
-
Control
(untaqa&al'
(15
4c)
c{i3
NrP(l5 G)
G.gir
(
l5
cl
Gsil
+
M.t
(,at
c'
t.1
4.1
5,a
E.a
r:a.1
t.5..5
1.94.2
7.5-9.0
0.to
0.09
o.
t,
0.1I
Uody
AcErld
Cmg.lrt
TrbL
o{
Equtnbnl
Lid
Motion
Di6lo
of
A< .l6rtre
Fdd
Dlcllo
o,
nacllon
Foe
T.ror.
Agpll.d
to
Rdcllon Foftc
Upvtd
Dornr.d
Fofrd
8&tfl.d
To
Ridr
Tot
fl
Hdr.d
AceHaln
4r
Fdr.rd
Aacld.lba
It
Fqv.d
Aed.r.lia
rCr
8*lr.d
Acldfrlio
Cr
Rirha
t
ldl
A..dolin
6y
t.fl lrr-.1
Adla{it
Qr
Fdr&t
H.rdntd
8Glu.d
Fd.td
To
Ldl
To
Ridra
Poti0E G
Ey.blh
Ddn
NctitG
€ycb.0t
UP
FwrdTnruwG
Surrir
C
Chd{o0*l
C
€ycbJt
in
8strsd
TmcFC
RcG
8&l@Ct6l
C
Ey.odL
Otr
t
fi br6dc
E 6.lb
lrfi
RLbr
rrt6d
q
Ey.brlb
liol
30
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 35/321
Examples
of
lndividual
Tolerance to
the
Effects
of
+G
z
Symptom
Y4n
Ttr.rlrold
Srud.rd
Dcvir0on
Rut.
Los of
Perrph-
{Crryou(}
Ehclour
a.r
G
r.7
C
t..r
c
zO.1
C
OEG
:0.9
C
2.:to7lC
:.tro78C
l0lot.4C
l*::t;',j
:i,'"-r
rordsc€ cftsnr.r..,
,n
. rrsr
lroup
or
p.opr..
rhce
;Jilff
:.":1H,::[:]:":ilfi
::ff
'.i.1,:'.::i,T.:ili-'
Suhu
ekstrim
32.
Panas
a.
Penilaian stres
panas
('Heat
Stress").
Karena
pengukuran su-
hu bagian
dalam
tubuh
tidak
praktis
untuk memantau beban
panas
yang
diderita,
maka
dilakukan
pengukuran faktor-
faktor
lingkungan
yang
erat
hubungannya
dengan
suhu ba'
gian dalam
tubuh.
Pada saat
ini WBGT
(Wet-Bulb-Globe
Temperatur
Index)
adalalt
cara
yang
baik
untuk
mengukur
beban
panas
dari
lingkungan.
WBGT
dihitung
dengan
rumus
berikut
:
l)
Diluar
ruangan,oda
sitwr
matahari
(sinar
matahari
lang-
sung)
WBGT
=
0,7
WB
+
0.2
GT
+
0.1
DB
2)
Di
dalam
ruangan
atau
di
luar ruangan
tanpa ada
sinar
matahai
WBGT
=
0,7
WB
+
0,3 DB
Catatan
:
WBGT
=
Wet-Bulb-Globe
Temperature
Index.
WB
=
Natural
Wet-Bulb Temperature.
DB =
Dry-Bulb
Temperature.
GT
=
Globe Thermometer
Temperature.
Untuk
menentukan
WBGT
diperlukan
:
"Black
globe
ther-
mometer",
"natural
(static)
wet-bulb
thermometer"
dan
"dry-bulb
thermometer".
31
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 36/321
UIGT
l"d.l
Mencapai
82%
8s%-88%
88%-90%
I-ebih
dari
9M,
b.
"Nonacclimatized"
"Acclimatized"
HatiJrati
dalatn
me-
lakukan
kerja
fisik
berat.
Batasi
waktu
dan
intensitas
kerja
dibawah
sinar
mata-
hari.
Hindari
kerja
fisik
berat
dan
berjalan
kaki
yang lama.
Semua
latihan
fisik
dan
pekerjaan
di-
hentikan.
Semua
latihan
fisik
dan
pekerjaan
di-
hentikan.
Kerja
seperti
biasa
Batasi
waktu
dan
in-
tensitas
kerja
di
ba-
wah
sinar
matahari.
Personil
yang
kuat,
setelah
menjalani
"acclimatized"
seti-
ap
musim
daPat
me-
neruskan
kegiatan-
nya
dengan
waktu
ti-
dak
melebihi
6
jam
sehari.
Pekerjaan-pekerjaan
yang
tidak
Penting
harus
dihentikan.
'
A
c
clittw
tiz
a tio
n "
(
Pe
ny
e
suaian
d
e ngan iklim
).
Penyesuaia
n
tubuh
dengan
lKlinl
panas
dilnulai
pada
saat
pertama
kontak
dengan
iklinr
panas
tersebut
dan akan
menjadi
terbiasa
pada
akhir
minggu
Pertama'
Bila
perubahan
panasnya sangat
besar
dan
memerlukan
kerja
fisik
yang berat maka
penyesuaian
ini
akan berlangsung
se-
lama
dua
minggu.
Dalam
waktu
penyesuaian ini,
orang
perlu
mendapat
air
yang
cukup.
Tablet
garam
biasanya
tidak
diper-
lukan
tapi
dianjurkan
untuk
makan
garam
secukupnya
di-
waktu
makan.
32
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 37/321
I
CO
e
I
ovg>
a
c {
o
C
e
t.
>e
O
a_
e
s
a,
I
e
LF
t
> {o o
i
Es^.-t
o
g-EN
6
e
>
O-
ov o
O
E u
s'
u
oc.dc
o
-oE0eO
.
€
Q
L U-
6
L
l5-
v
Le
ooe6 0
EE
Cg X
O
L
r
o o ooeu
d- OO l6 O
-
a o
L 6
.
E
s
or
-
c
s
oq c e oEC
-
>Oe{o
-
q
; t
o
<
€ c o o
>c
]
-
t
-
-
..
{
Q
6
s
Ig
-- E
6
2
o<oe6c&
L
c-
s-
o
6
^eOL
O
l
O-
6 L
C-
O
te
0
0
I
d € 6
e
]
> as
'.
o t- o
06eo
>6
ts
>co c
c z
..L04eL6C
U
610- 6 O-s I
Fl6
s
O
L
€
o
e
216 )
e
-
d
-
uloo
sJJ
II I C C a C d
ll o O o-
e-
u
ol
L
-
E L < d
ol der -E F
I
0
r5
grt
o
>o
0
-J
s€
o
O
{-
u-L
0 0e9
.
L
.
>5 e
0
L
e
-O
3E I
O C
t
I
o
lo
t
qd-
O
.O
-
-
-6L
r
e Es
o,
t -l
e
oec ooee
6.-
O
U--
t
co
go€c
o- I
o --
e
t
a- r
e
-d
:
F
a4
c4
eo
o-
co
o-
e
dt
o-
90
cu
o2
6:
-0
c6
{,
6
00
o
OF
LO
6Z
.::
'J
.o
E
Co
6
C-
-
)s
F
:l
rl
bl
il
.
oa
6
cc
0vo
6(l
-
LC
40t
0
00
l
o
sc
o
J
oc
, vc
0--
iir
cl
ol
.l
l
-t
:l
dl
ql
I
tt,;
t .;"
u
. cln
-
.16 € O o
-
-
I l-
-
o
-
lo
^
a olo o o
r
oiaaoa-
r itr
83
-
^
o
a
-lo
o
.
-
l- J
-
la
a 6
t
o-o-o.
33
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 38/321
c.
Pengaruh
panas
terhadap
keselrutart'
Bisa
terjadi
tiga
jenis
sintlronta
klinik
Yaitu
:
l)
"Ileat
Crontps"
Rasa sakit
yang
hebat karena
kejangnya
otot-otot
lurik
yang
disebabkan
oleh hilangnya
banyak
garanr
dari
tubuh.
Iliasanya
kejang
ini
mengenai
otot'
otot
dinding
perut
dan
ekstretnitas.
Suhu
tubuh
nortnal'
"Fleat
Crantps"
akan
segera
sembuh
bila
pasien
diberi
gararn secara
oral
dan dibawa ke
tentpat
yang
sejuk.
2)
"lleat exltottstion
(prostratiotr)".
Terjadi
sebagai
akibat
kehilangan
banyak
air
dan
garant
dari
tubuh'
Gejalanya
clitandai
dcngan berkeringat
banyak,
pucat, tekanan
darah
rendalt
dan
gejala kolaps
penrbuluh darah
perifer
lainnya.
Altgka
kematiatr
karena
"lteat
exltaustiott"
kecil
sekali.
Bila
penderita
segera
dibawa
ke
tempat
yang sejuk.
diistirahatkalt,
diberi
larutan
garanl
(lV
atau
peroral tergantunS,
berat
ritlgannya
penyakit),
ia
akarl
segera
selttbuh
kembali.
3)
"Ileat
Sttoke'1
Keadaart
ini
ditandai
dengan
sultu
tubuh
yang tirrggi
(lebih
{ari
l04oF).
g,angguan
trtetttal(confu'
sion,
deliriurn,
conta).
Bila
tidak
berkeringat
nrenunjuk-
kan
su<lah
nrendekati
fase akhir'
Kerttatian
bisa
terjadi
sangat
cepat' "Heat
Stroke"
ttteltr-
punyai angka
kematian
yang tinggi
dan termasuk
kasus
clarurat
tnedik.
Penurunan
suhu
tubult
secepatnya
adalah
usalra
yang
sangat
penting
dalarn
pengobatan
penderita
"heat
stroke".
Makin
lanra
keadaart
"hyperpyrexia"nya
nrakin
besar
kernungkinan
terjadinya
kenratian
dan
ke'
rusakanotak.Perendatnandenganairdingin'diperlukarl
untuk
ntenurunkan
sultu
tubuh
secara
cepat'
Penanganan
di
lapangan
harus
segera
dilakukan
seltrettta'
,.
rn.nunggu
angkutan'
Berikan
cairan
I'V'
dan
sultu
ttt'
buhnya
dipantau.
Jangan
diberi
sedativa karena
akan
nlenggallgS,u
pusat
pengaturan
sultu
panas'
ndanya
tutu
k"tut
"heat
stroke"
berarti
sentua
pekerja
dalani
lingkungan
yang,
sama
berada
dalattt
ancaman'
karenanYa
ltarus
wasPada'
34
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 39/321
d.
Pencegahan
l)
Gunakan
WBGT
Index
sebagai petunjuk
datam
kegiatan
di lingkungan
hyperthermik.
2) Penerangan
kepacla
personil
agar
banyak
nrinunr
dan
nra-
kan
garanr.
3)
Hindari
kontak yang
lanra
dengan
sumber
panas.
Usahakan
untuk
berada dalam lingkungan
yang
sangat
panas
secara
terputus-putus
(internrittent).
Biarkan
personil
untuk
menyesuaikan
diri
dengan
iklim.
"Mission
planning".
4)
s)
6)
33.
Dingin
a.
Perkiraan
"Cold
S*ess,,
Cuaca
adalah
penyebab
utanta
dari
traunta
dingin.
Suhu,
kelembaban,
presipitasi
dan
angin
ada-
lah
faktor-faktor
yang
ntempengaruhi
lrilangnya
panas
dari
tubuh.
Suhu
yang
rendah
bersanraan
dengan
kelernbaban
yang
rendah memudahkan
terjadinya "frosbite,,
sedangkan
suhu
yang
agak
lebih
tinggi
dengan
keadaan
basah
nremu-dah_
kan
terjadinya "trencrr
foot".
Angin
menrpercepat
tubuh
ke-
hilangan
panas.
b. Latar
belakang.
Cuaca
dingin
merupakan
faktor
utanra
yang
mempengaruhi
kegiatan
di
pangkalan-pangkalan
udara-
pe-
nelitian
akhir-akhir
ini
di
USAF
nrenunjukkan
bahwa
peren-
canaan
untuk
perlindungan
personil
terhadap
cuaca
dingin
sangat
bervariasi
baik isinya
nraupun
cara pendekatannya.
Perencanaannya
terutanla
ditujukan
terlradap
nrasalah
trau-
ma
dingin ("cord
injury")
dan
"frosbite",
tapi
tidak,arla
satu-
pun yang
mengarah
kepada
penelitian
tentang
pengaruh
di-
. 8in
terhadap perubahan bionredis
yang
dapat-rne-ngurangi
kemampuan
seseorang
dan
nreningkatkan
rerjadinya
t
rcell-
kaan.
,c.
Penerapannya.
Satuan
terbang
(':Flnng
Units,,) yang
secara
.,
rutin
beroperasi padrcuaca
yang..agrt:dinginl,lia,nis
memi
35
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 40/321
liki
kalender
cuaca
dingin
yang
resmi
yang
berisi
pula
pen-
jelasan
tentang
biomedisnya.
Satuan
yang
tidak
secara rutin
menghadapi cuaca dingin
ti-
dak
perlu
memiliki kalender
cuaca dingin,
tapi harus memi-
liki
suatu
"document"
yang
dapat
dipakai
sebagai
panduan
yang
memadai.
Istilah
cuaca
yang
sangat
dingin
("severe
cold")
dipakai
pada
keadaan
dimana
selama
5
hari
atau lebih
setiap
tahun
terjadi "minimum
dry
bulb
temperature
(TdB)",
lebih
rendah dari
-l8oC
(OoF)
atau
"minimum
Equivalent
Chill
Temperature
(ECT)"
kurang
dari
-30oC
(-Z2oF).
d.
Pakaian. Jenis
pakaian
dingin ditentukan
oleh
suhu rata-rata
dan
suhu
yang
terdingin dimana
operasi penerbangan
dilaksa-
nakan.
Pada waktu lampau,
suhu
ini
ditetapkan
dengan
'llean Dai-ly Temperature"
(MDT)
pada
bulan
terdingin,
tapi
karena sangat dipengaruhi
oleh
kenaikan
suhu
siang
hari
yang
tinggi.
maka
sekarang
ini
ditentukan
oleh
"Mean
Daily
Minimum
Temperature"
(MDIUT)
selama
bulan
terdingin.
36
coouilG
?owlt
ot
wrNo
tlltatt:o
at loutvaltNl
cxtrr
tthtttatut:..
wHo
tralol
[hrtr.ru.a
I
rl
.*t,
t-r"
I
twrv^(apt
cxtrr
rt.rtr^rv.l
r{rl^lrrc
o^&r
(tl.$61
1....
-nhn
I
-ner.l
ora^t o^rctr
{11.il
il.r
l..rr
e$'^
&r..drl
o^rcar or
r(attrc
trrc{o
lrt$
roa
raora[t
cror{o
raast
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 41/321
e.
'Mndchill Alert System'i
"Windchill
Alert
System"
adalah
suatu sistem
yang
dimaksudkan
untuk
melindungi
personil
dari
kemungkinan
terjadinya
"frosbite".
Sistem
ini
terdiri
atas
:
1)
Pantauan cuaca
atau
ramalan
cuaca.
2)
Pengukuran
ECT
pada saat
ini
atau
ramalan
ECT
pada
saat
rnendatang.
3)
Penyampaian
datadata
yang
berkaitan.
kepada
pihak
yang
berwenang/bertanggung
jawab
dalam
hal supervisi
(pengawasan)
personil.
4) Penerapan
(pelaksanaan)
pemakaian
alat-alat
perlindung'
annya
yang
tepat
ternlasuk
penggunaan
pakaian
yang
tepat.
f .
"l4indchill".
"Windchill"
adalah
pendinginan
tubuli
yang
disebabkan
oleh
pengaruh
angin
dan
suhu
udara.
"Windchill"
biasanya
dinyatakan
dengan "Equivalent
Chill
Temperature
(ECT)".
Tabel
ECT standard
rnemiliki keterbatasan-keterba'
tasan
antara
lain
:
1)
Suhu diatas
OoC
tidak
diikut
sertakan dan
tidak
akan
rnenimbulkan
frosbite.
2) Suhu
dibawah
-50oC
(-58oF)
tidak
memiliki
cukup
data
dasar
dan
nilai
Windchillnya hanya
mernberi
sedi-
kit
informasi
tambahan.
3)
Pendinginan
lebih
jauh
oleh angin
dengan
kekuatan
di-
atas
12
mls
(27
mph)
adalah
kecil sekali,
karena
itu
formula
windchill
bentuknya
parabolik
yang
menunjuk-
kan bahwa
pendinginan oleh angin
diatas
22
m/s menu'
run.
Karenanya
pada
pengaruh
"forced
draft"
misalnya
dari
helikopter
dan semburan
jet,
angka
dari
"effective
wind"
harus dibuat
maksimal
15
m/s.
Harus
diingat
pula
bahwa
ECT hanyalah
merupakan indeks
relatif
dikaitkan
dengan
suhu
kulit
33oC
(91,4oF),
sedangkan
pendingin-
an
atau
rasadingin
sangat
dipengaruhi
oleh
jenis
pakaian
yang dipakai
dan
tingkat
aktifitas
fisik.
37
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 42/321
C.,@Memberikan
petunjuk'petunjuk
"
y@aerahdaerahwindchill'
"Windchill
Alert
System"
harus
digunakan
secara bijaksana
karena
keadaan
angin
yang
diberitakan
oleh stasiun
meteo-
t"f"gt
seringkali
berbeda
dengan
angin
setempat'
Hal
ini
f
rt"l.ti"Ot
iur.nu
perbedaan
geometri
(misalnya
daerahnya
,rtfi"J""gi
adanya
angin
buatan
(misalnya
berada
dalam
ken-
daraanterbuka,pengaruhsemburanjet'propeller)'karena'
nuu
ofn**f.uran/perkiraan
keadaan
setempat
juga
diperlukan'
"Cold-status
Checklist"
twak
pesautat' Keadaan
dalam
ru-
ang
cockpit
berbeda
dengan
keadaan
di
luar'
antara
lain:
i.riinouni
dari
angin,
lebih
hangat,
penghuninya
hanya
me'
i"t"f.*
iktifitas
fisik
yang terbatas
dan
tidak
memakai
pa'
t"i*-V*g
terlalu
banyak
memakan
tempat'
Keterampilan
tangan-dan
kesiapan
mental
merupakan
hal yang
paling
pen'
i*t,
**u"*ta
masalahnya
bukanlah
hanya
upaya
mencegah
,.r:".ainv.lifrosbite",
tapi
juga
agar
kemampuan
dalam
me'
naigani
pesawat
dan
mengatasi
keadaan
darurat
dapat
ter'
pelihara
secara
oPtimal'
38
"i'"
I
rta*
"4.
lnlu
rcr
T'id"k1t],-lt'
waktu
kerja
harus
diPerPen'
dek
dan
Pemanasan
secara
berkala'
Hentikan
kegiat-
i
Kurang
kontak
dengan
uda-
an
yang
tidak
I
ra
dingin
dan
gunakan
"bud-
penting
I
dy"
system'
Semua
kegiatan
I
Sung"t
besar
kemungkinan
dihentikan
ke'
I
terjadinya
frosbite'
cuali
yang
daru-
rat
harus
di
kerjakan
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 44/321
akan
menyebabkan
pula
awak
pesawat tetaP
tinggal
dalam'
cockpit
dalam
waktu
yang
cukup
lama sambil
menunggu
per-
ubahan
cuaca.
Dalam
hal ini
harus
diperhatikan
agar
awak
pesawat
menggunakan
pakaian
yang tepat
di
dalam
cockpit'
b*tryu
timbulnya
"chill"
terhadap
awak
pesawat dapat
di'
waspadai
dengan
memperhatikan
ECT
dan
hal-hal
berikut
;
l)
Posisi
"Hatch",
adanya
kelembaban
(fog,
spume,
sleet'
salju).
2)
AdanYa
sistem
Pemanas.
3i
Keadaan
awak
pesawat
("Crewmember
Comfort")
Petuniuk berikut
dapat
digunakan
dalam
mempertimbangkan
"mission
status"
:
1)
"Caution
Status".
Bila
ECT
di udara luar
lebih
panas dari
-50oC
(-58"F)
dan
hal-hal
yang
tersebut
di atas
tidak
meng-
untungkan.
Dalam
hal
ini
keadaan
awak
pesawat
harus dinilai
setiap
l5
menit. kecuaii
bila
permasalahan dapat
diatasi se-
cara
cepat
misalnya
sistem
pemanas
berjalan
baik,
posisi
"hatch"
sudah
disesuaikan.
Penerbangan
yang
tidak
penting
harus
ditangguhkan.
2j
"Danger
Status".
Yaitu bila
ECT udara luar
lebih
dingin dari
-50oC
(-58oF)
atau
ECT
udara luar
lebih
panas
dari
-50oC
(-58"F)
dengan
tambahan.
dua
hal
yang
disebutkdn
di atas
tidak
menguntungkan.
Dalam
hal ini semua
penerbangan
yang
tidak
penting
("nonessential")
harus
ditangguhkan.
Ha-
nya
penerbangan
darurat saja
yang
boleh
dilaksanakan.
Pendidikanllatihan.
Personil
yang Cisiapkan
untuk
tugas
yang
berkaitan
dengan cuaca
dingin
harus mendapatkan
pendidikan
/
'latihan
tentang
masalah biomedis
pada
cuaca
dingin dan harus
mend-apatkan
latihan
menyegarkan
sebelum
mereka
benar-benar
menghadapi
cuaca
dingin
pada
tahun
yang
sama.
Pendidikan
/
latihan
tersebut
harus
meliputi
pengetahuan
ten'
tang
:
l)
Iklim
a) Cuaca
setempat
(cuaca
pada
umumnya
dan keadaan
N
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 45/321
dimana
kemungkinan
terjadi
"frostbite,').
b) Konsep
"Windchili"
dan
keterbatasannya.
c)
Interpretasi
"ECT
Chart".
d)
Pengaruh
dari
presipitasi.
2\ Pengaruh
whu
rendah
a)
Pencegahan.
pengenalan
dan pertolongan
pertamanya.
b)
Pengaruhnya
terhadap
kemampuan
/
ketrampilan
3)
Pako.ian dingin
a)
Prinsip
disainnya.
b) Cara
pakai yang
tepat
dan
pemeiiharaannya.
q.
Tlauma dingh:
tokal
("Local
Cold
Iniuies'J.
Cedera
dingin
di-
bagi
dua
golongan
I
aitu
jenis
"
lreezing'
dan
jenis
,'non-freezing".
Contoh
jenis
"freezing"
adalah trosbite.
jenis
"non-freezing,'
misalnya
"chi'lblains",
"trench
foot" ("immersion
foot").
yang
dimaksud
dengan
cedera dingin
adalah
cedera
padajaringan
yang
disebabkan
karena
kontak
dengan suhu
rendah. Berat
ringannya
cedera
dingin
ini
dipengaruhi
oleh
:
rendahnya
suhu,
bagian
tu-
buh
yang
terkena.
lama
kontak dengan
suhu rendah
tersebut
dan
faktor-faktor
lingkungan
yang
mempengaruhinya.
l)
Chilblains.
Terjadi
karena
kontak
dengan
suhu
rendah
(di
atas titik
beku)
secara terputus-putus
disertai
dengan
kejem-
baban
yang
tinggi.
2) Tlench
foot
(immersion
foot
).
Terjadi
karena
kaki
terendam
di
tempat
basah
yang
cukup lama
pada
suhu
di
bawah
50"F.
Biasanya
ada hubungannya
dengan
kaki
yang
tidak
digerak-
kan.
Bila
suhunya
reiatif
tinggi
bisa terjadi
dalam
waktu
l2
jam
tapi
bila
pada
suhu 32oF
dapat
terjadi
daiam
waktu
yang
singkat.
3)
F-rosbite.
Terjadi
karena
airjaringan
dari
kulit
dan
airjaring-
an sekitarnya
membeku
disebabkan
oleh
kontak
dengan
suhu
rendah
di
bawah titik
beku.
Makin
rendah
suhunya makin
cepatterjadinya
frosbite.Bila
ada
angin frosbite
dapat
terjadi
4l
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 46/321
dalam
waktu
beberapa
detik.
Klasifikasi
frosbite
mirip
klasi
fikasi
iuka
bakar
Yaitu
;
a)
Tingkat
I
: hYPeremi
dan
edema'
b)
Tingkat
II
: hyperemi
dan
t€rjadinya
vesikei'
c)
Tingkat
III
:
nekrosis
pada
kulit
dan
jaringan
kulit'
4\
Hypothermia
Umum
a)
Mild
35"
-
32"C
b)
Moderate
3lo
-
28oC
c)
Severe
27"
-
25"C
d)
Profound
<
25"C
Pengobatan
Trauma
Dingn
Pengobatannya
tergantung
pada
:
sudah
berapa
lama trauma
dingin
itu
terjadi,
beratnya
trauma
dingin'
bagian
tubuh
yang
terkena,
dan
ada
/
tidaknya
komplikasi.
l)
Tiench
foot
(Immersbn
foot)
a) Tinggikan,
tak
Perlu
dikirim.
b)
Jaga
agar
kaki tetap
hangat
dan kering.
z)
Frosbite
a)
Semua
pakaian
yang menjepit
seperti
sepatu.
kaos
kaki,
kacamata
harus
dilepaskan
dari bagian tubuh
yang
ter-
kena.
b)
Merokok,
minum
alkohol,
penggunaan
zalf
kulit tidak
diperbolehkan.
Kuiit
yang
mengelupas tidak boleh
dibu'
ka.
c)
r
Bila
mengenai
ekstremitas
bawah,
perlakuan seperti
pa-
sien
patah
tulang.
Bila
perlu dievakuasi
dengan
jaian
ka'
ki
maka bagian
yang
terkena
jangan
di
"thaw".
d) Pengobatan
pokok
pada frosbite
adalah
mencairkan
(thawing)
secepatnya
air
dalam
jaringan yang
membe-
42
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 47/321
ku
dengan merendam bagian tubuh
yang
terkena
dengan
air suhu
40"C
(104"F)
tapi
jangan
melebihi 42"C
(109"
F). Hasil
"thawing"
ditandai dengan
kembalinya
rasa
(terutama rasa
sakit);
kembalinya warna
(biasanya
me-
rah tua
kadang-kadang
ungu),
jaringan
tubuh
teraba lu-
nak
(tidak
keras
lagi).
e)
Bila
keadaan tidak
memungkinkan
bisa
dilakukan
de-
ngan
memijat
(massage),
berjalan-jalan atau
pemanasan
kering.
3)"Hypothermia"
Umum.
Tujuan
utama dalam
pengobatannya
adalah
untuk
mengembalikan
suhu
tubuh ke normal. Hal ini
da-
pat
dipantau
dengan menggunakan
thermometer. Upaya
yang
bi
sa
dilakukan adalah
:
a)
Metoda
Ektemal. Gunakan
air
hangat
(40'C),
selimut,
air
panas
dalam
botol. Cara
ini
sederhana
dan dapat dilakukan
di
mana-mana.
b)
Metoda
Intemal. Bisa
digunakan
:
peritoneal
dialisis,
gastric
lavage.
Cara
ini
hasilnya
lebih
cepat
dan
lebih baik. tapi
ha'
nva
hisa dilakukan
pada tempat-tempat
yang
mempunyai
peratatannya.
c)
Tanda-tanda
vital
harus dipantau
secara
cermat.
Pemberian
cairan
secara intravena
(QVP,
glucosa.
bicarbonate derrgan
atau
"piasma
expanders") kadang-kadang diper'lukan.
Pemantauan
EKG
seringka'li
diperlukan
untuk
mengetahui
terjadinya arrhytmia
pada
tingkat
awal
karena hal
ini
sering
menimbulkan kematian. Tanda
kelainan EKG
yang
sering
ter-
jadi
adalah bradycardia
dengan
perpanjangan
interval
PR,
GRS dan
QT,
deviasi dari ST baik
ke
atas
maupun
ke bawah
dan munculnya
gelombang
J
(suatu
defleksi
positip pada
ba-
tas
segmen
QRS
dan
ST).
43
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 48/321
€10
o
.6
38
o
'
E6
d
a
o
6
AntiexPosure
suit
plus
cotton
underwear
with
whole
bodY
AntiexPosure
suit
Plus
cotton
underwear
with
extra
torso
insulation
0.50
clo
I
I
-
--r-
-l
I
I
I
AntiexPosure
suit
plus
cotton
underwear
0'70
cto
0.33
cl.o
0u#"o 5 lo 15
20
o-
Wftcr
temp€8etwe
:
-C
l'#l'.T-:t,
ii'#
ffi
"fleii:lif
iiultr
ffi;#"*;T"':if;
rr't'"t'pnf
v ers
or
immer'
&
0'06
clo
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 49/321
Penyakit
Illenular
34.
Penyakit
korantina,
Dcbcrapa
penyakit
infeksi
diangap
sangat
rrrenular
dan
serius
sehirrgga
nreiubutdhkan
tfurdakan
karantitra.
AJa
3 jenis
penyukit yarrg
lrarus
tlikararrtina rrrerrurut
persyaratan
WHO yaitu
:
a.
Cholera.
b.
Yellow
Fever.
c. Plague.
35.
Intmunisasi.
a.
Menurrrt
Jcrris
:
l)
Aktif
:
Antibodi
dibentuk dalanr tubuh
sebagai
reaksi
terhadaprarrgsiutgan
antigen
pada
perjalarran
alanriah
su
_
atu penyakit
atau rarrgsangan atrtigen yang
berasal
dari.
ku
r r
rarr/
a
tau zitl-zat y
alrg dit
ir
n
bul k
au
ny a.
2)
.'Pasif,
Antibodi
buatan
(dari
nranusiey'hewan)
yarrg
di-
suntikkan ke dalarrr tubuh kita.
b.
Macaut Vaksitt
(tt
=
Aktif
:
P
= Pasif)
l)
Toksoid:
-
Diptrteria (A-P)
Tetattus
(A-P,).
2)
Bakteria
akut
:
Pertusis
(A-P)
Plague
(A)
Cholera
(A)
3)
Ilakteria
kronis
:
Typtroid
(A)
TBC
(llCC
-A)
4)
Virus: -
Morbilli
(A-P)
Itabies
(A-p)
-
Polio (A)
Hepatiris
(A-P)
-
Yellow
lrever
(A)
Lrfluensa
(A)
Condorg (A-)
Rubella
(A-p)
Srnallpox
(A-P)
5)
Dibuat
dari telur
:
-
Morbilli
Yellow
fever
Gondorrg
lnflucrza
45
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 50/321
6) Mikro organisrne
hidup
(kontra
lrrdikasi
relatif
pada keha'
nrilan
:
_
Rubella
Morbilli/Rubeola
Polio
Ycllorv
Fever
Snrallpox
Ill asa
Inkubasi
Penyakit
lt{enular
Keracunarr
Nlu-
kauatt
a, StaphYlo
coccos.
b. Salrrrotrella
c.
llotulirtus
htflueltza
Pneunronia
bakte
riil
lrrpetigo
konta-
giosa
Antltrax
Discntri
ljusiler
Cholcra
Dptlrcria
l
-
6
jattt
6
-
48
jatrt
2
-
48
jutt
I-
3hari
l-
3hari
kurang
dari
5
hari.
I-
7hari
I
-
7
lrari
I-
5hari
2-
5 hari
Dari
petugas
penyiap
rtra-
kattalt.
Stadiurrr akut
Kontak
pertra.
pasilt
Korrtak
dari
pcnderita,
Teknik
kcber-
sihau.
s/d
lrasil
faeces
(-)
s/d hasiJ
facccs
(-)
Korrtak
pcruu-
pasail,
Arrtitoksirr
"Forrnali-n virus'
Toksoid/A
rrtitok-
sin.
46
Perryakit
.
Masa lnkubasi
lPlasi
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 51/321
2
J
4 5
9.
0.
I
l.
t2.
13.
14.
15.
l6
t7
l8
l9
20
2l
22
23
24
t5
Gouorrhoea
Pl
ague
Yellow
Fever
Dengue
Paratyphoid
Keratoconj
unc-
t
i.vit
is
Pertusis
Poliorniciitis
Typhoid
Fever
Morbilii
Typhus
Fever
Srrrallpox
Tet
anus
Malaria
Gondong
Sipilis
tlepatitis
lnt'ektiosa
3-
5hari
3
-
6
lrari
3-
6hari
3
-
15
hari
I
-
l0
hari
5-
Thari
5-
9hari
I
-
14
hari
7
-
l4hari
c)
-
14
ltari
6
-
l5
hari
12-21
har:
4-llhari
l0
-
l7
ltari
l2
-
16
ltari
lQ
-
90 hari
I
It5
-l5
hari
Kontak seksuali
Alak
s/d
pasiett sertr-
bult.
"Scre
ett"
"Scree
tt"
s/d
lacceslurine
rregatip
Arrak
sekoiah
2 nrilggu
perta-
ilra
s/
d
faecesi
urinc
negatip.
sid
5
hari
setc-
Iah
"rasl't".
Tirrdakan unti-
septik.
s1d
pengeiupav
atl
"Screett"
Sanrpai
kelenjar
norntal
Korrtak
seksuall
Auuk
Dis
rfcksi
lac-
ccs
3 rtritrggu.
"Forrttalilr
vac-
cine"
"Modivied
Virus'
Vaccitrc
Vaccine
Vaccirre
Iru
tttuttogiobu-
Iinc
Vacctne
Vaccirre
Toksoid
lrtntuttoglobu-
I
furc
47
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 52/321
;
:
t
)
o
o
.oo ?F
.aEE
;
a3
[
:o|--
5;iE
T
6
FT
:E r a
'->
2u,
E
tri>o
P
Sru
-
oE
o
:- o>
':33
€'6
d
=O
oI<<
tiii
qOrt
.i
g
ii
5;
€'i.e
Etr
.
qN
I
,_
o
oo
-X
:; 9
'z?
_*.9
i*
"*E"gi
;.4
.FF
-
l?;:iE
i iii*1*
s;,:
:
i1;
[
;"i;
-.
.i
otsd'
g
jI:
j:*
<
-uo-
IO
dcirr
IO
cici*
r
t
git*r
-
qjo*-
Eaasoo
e
'-t<taidoood-
=
asedoo
"-
i<<<'ciciooo(l
?Tecu
u
.93dto'ooorto'-
IO
dcj*-
icc
OO
@u
1
I<d<cicio6,6.1r
q]r
-
b
=o
=
inn
oo
-
d<<<djdi3oooUU
o.:
a
3
o
a
.
C
,
e
48
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 53/321
I
I
8
8
G'
I
m
3
o
8
6
v,
v,
tn
v,
v,
3
tfl
z
{
o
-t
{
c
UI
O
.11
|.
F
F
('
m
r,
m
3
tF
m
t
€
{
o
I
o
ihg
j,
"tt
r).- e
I
o:
Ii
'
t
:
rt
i.r i
-r);r-"1'
a-*'-
I*
t
ll
i
t
Ui
ii
rit
:i;
|33
T;X
rll
Fol
I
P6
t
33
l;
I'J
So
s;
r3
::
s
\o
I
Irl
it
,l
I
(^--
\
\
-t\
(
\
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 54/321
:.:3
i:i
c
'r:
.3-a$-q
-. i-:
idFr.'d
r$lr
E
iiiii
;rii
iliii
{Eiiii
i3
s
E rr
'iitil
;;:
Eit
rlEsr,i
i
I
i'
,,-
i;
"
r
sgll€
,<'
?
&
4
l
z
sl
g
E
$
o
z
El
d
(t
ci
t
'
J
J]
a
r'r
t
I
a
I
t
E
t
t
_t
E
g
a
t
fl
3
I
o
$
r"
1
i,
A
:
A
I
I
t
(
I
t
t
n
:
A
:
I
t
I
2
{
t
,
t
-t
i
t
c
t
.*
t
x
.T
3
,d
{
z
{
A
I
I
I
;l
Ti
:x
il
:
ll
$t
t
I
i
:
t
:
I
t
T
{'
6
I
c
t
J
v.
.t
'?
t
A
tj
a
c
t
,
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 55/321
BAB
M
AWAK
PESAWAT
Kesamaptaan
36.
Alkohol.
Alkoholisme
pada
penerbang
nrerupakan
salah
satu
alas'
an
untuk
diskualifikasi'
sama
halnya
dengan
keadaan
rasa
takut
ie.Uang.
Tetapi
diskualifikasi
ini
hanya
diberlakukan
pada
uji
kesehaian
awal
(untuk
calon)'
Bagi
penerbang
yang sudah
aktif'
alkoholisme
ditangani
secara
medis
apabila
ditemukan
adanya
kelainan
fisik
ataupun
labora'toris'
37.
Setelah
pemakaian
satu
dosis
tunggal
alkohol'
kadar
darah
ter'
tinggi
akan
tercapai
setelah
60-90
menit'
Jumlah
alkohol
yang
aimetauotisirsetiapsatuanwaktubervariasi,tetapirata.rataber-
kisar
antara
10_15
mg%
per
jam
atau
I
OZ
alkohol
murni
per
3
jam.
Peraturan
Angkatan
Udara
yang.berlaku
(AFM
60-61'
paia
5-la)
menyebuikan
"Seseorang
tidak
boleh
diijinkan/un-
iuk
bertindak
sebagai
awak
pesawat'
kalau
kondisi
fisiknya
didu-
ga
menurun dan
lkan
membahayakan keselamatan
terbang'
38.
Peraturan
FAA
mengatakan
balrwa
paling
sedikit
8
jam
setelah
minum
alkohol
yungit"khi"
seorang
baru
boleh
bertugas
sebagai
awak
Pebawat'
39.
Biarpun
berlainan
dari
satu
negara
dengan
negara
lain'
pada
--u'u.nya,,rrnbuk,'menuruthukumadatahkalaukadaralkolrol
darah
0,
lO-O,ZVo
(100-200
mg7')'
Kadar
Alkohol
pada
Bermacam'macam
minuman
keras
Kadar
etanol
pada
suhu
20o
adalah
0,7845
mgiml
atau
0,79
mg/ml.
lOZ=30mI.
I
sloki
=
lkOZ
=
45
ml'
a. I
katary.bir
(12
OZ)=
360
mL
pada
prosent
ue
3,ZVo
=
I
1'5
ml
=
9'l
gram alkohol'
pada
prosenta*
6Vo=
21,6
ml
=
17'l
gam
alkohol'
5l
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 56/321
b.
l4tirc
daryot
kado
12%
I
botol
=
415
qt=
25
0z
=
75
ml
-
90,0
ml'
atau
7l'l
gram alkohol.
]
k.[
lninu.
=
34
OZ
=
90-120
ml
=
10,8-14,4
ml
atau
8,5-11,4
gram
alkohol'
c.
Minunwn
lain
Gimlet
:
l/a
slokigin
(4570)
=
25,2
ml
atau
l9'9
alkohol'
Sour
:
l/c
sloki
whisken
(45Vo)
--
25,2
ml atau
19'9
gram
alkohol'
Standard
daiquri
:
l%
sloki
rum
(4Vo\
=
26,8
ml
atau
2l
'2
gram
alkohol.
Lolins
:
2
sloki
efi
@sVo)
=
40,0
ml
atau
32'O
gram al'
kohol.
Martini
:
/a
sloki
dry
Vermouth
(IgVo)
=
2,1
ml
atau
l'7
gram
alkohol,
l%
sloki
gn
@5V")
=
30,2 atau
23'9
gram
alkohol.
Martini
penuh
=
34,4
ml
atau27
,3
gram
alkohol'
0
02
ApPROtlraTE
tlnE
REqUIRED
FoR
ELlrl[Arloil
OF
ALCO}OL
FROi
VARIOUS
KITIOS
OF
ORINKS
olr
=
o
El
1
o
z7
I
52
b
6
8
lo
12
ll
16
ll,oURS
rO CLEAR
ALCoLH0L
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 57/321
tffrar
fil
cltcuurl*
rAss c
llqDot
ll offt$lr ttvfr
Ba
v(tlrr€
ldl
Cqcf
illatElL/
-Yalcr
(H.t|
Gr
13
llrr
mor
ol
obrolutr
olcchol
ir
givrr
bv
rht
Fid
ot
i'r"xdb
rirh
rtrr
a;ddfr r<ql'
o' c rnoiell li" pirill; vclvor
oad
bevrrcrr
49.
Keadaan
Klinis
Akibat
Alkohol
Menurut
Kadarnya
di
dalam Da-
rah.
-
too
i2'.
i2@
-
r5O
-
roo
=ro
60
-
..o
rf0
20
-lO
=o
o
.-,
-2
:
t
trll(t'
G'
tco..l'{
53
t@3_
Itq
a/5al
€d,
looj
li
Il or
aCfa
CAI
lO{
aq
5d
r-\rre
I clrss
3{,
2q
JE68T
l{
a6
Kadar
dalam
darah
(%)
I
Urine
Keadaan Urnun.r
Keadaan
Klinis
2
3
4
0,01-0,05
(10-50
me%)
0.03-0,12
(30-120me%)
0,01*0.07
0.04-0.16
Masih
tampak
tingkah
laku
norrnal
Penderita
ke-
lihatan
gem-
bira.
Tak
nampak
ganggu-
an
yang
jeias,
tetapi
perubahan-perubah-
an
ringan
dapat terli-
hat dengan
test-test
khusus.
Euphoria ringan,
su-
ka
bergerak, banyak.
omong, rasa
percaya
diri meningkat,
per-
hatiar
menurun,
pe-
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 58/321
0,90-0,25
(90-2SOmeV")
0,18-0,30
(180-300ng%)
Fungsi
masih
belum
ter'
ganggu
Gangguan-gang'
guan
fungsi
tampak
jelas.
nilaian &
kontrol
di-
ri menurun,
hilang-
nya
efisiensi
pada
test-test
ketrampilan
yang
lebih
detail.
Emosi
tidak stabil
pengendalian
diri
berkurang,
hilangnya
penilaian-penilaian
kritis,
gangguan
ingatan
(Memory),
pengertian/respon
sensorik
menurun.
waktu
untuk
bereak-
si
memanjang,
inko-
ordinasi
otot-otot
skelet.
Disorientasi,
bingung
pusing,
gangguan
emosi
lebih
dalam
(takut,
marah,
sedih)
gangguan
sensasi
(di'
plopia),
gangguan
persepsi
(warna,
ben'
tuk,
gerak
&
dimen-
si),
menurunnYa
ke'
seimbangan.
inl<oor-
dinasi
otot-otol
ike'
let,
sempoYongan,
bicara
gagap/bicara
terus
menerus.
,12-O,34
0,24-0.41
54
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 59/321
0,37-0,54
0.47-0,6'7
0,27-OAO
Q70-aoome%)
0.35-0.50
0,45
-
(45oms%
-
)
Pasien
lemas
("Teler")
Menjurus
pada
kematian.
Apatis,
lamban,
menjurus kelumpuh-
an,
respon terhadap
rangsangan hampir
hilang,
inkoordinasi
otot-otot
yang
berat,
tak
mampu
berdiri
atau
berjalan.
mun-
tah.
inkontinensia
urine/alvi.
gangguan
kesadaran.
tidur atau
stupor.
Tidak
sadar,
coma'
anestesi,
reflek're-
flek
menurun
samPai
nrenghilang,
suhu
subnormal.
inkonti
nesia
urinae/alvi.
i
gangguan
sirkulasi
&
respirasi
kadang-ka-
dang
fatal.
Kematian
biasanYa
karena
kelumPuhan
fungsi
pernaPasan.
41.
Obat-obatan
dan Tups
Terbang.
Obat-obatan
yang
boleh
diguna-
kan
oleh
awak
pesawat tanpa
mempengaruhi
tugas
terbangnya,
adalah
:
a.
Aspbin
atau
Tylenol.
Dosis
yang diberikan
adalah
dosis
ren-
dah
untuk
mengatasi
keluhan
ringan
yang
sifatnya
sementa-
ra.
Pengobatan
ini
boleh
diberikan
apabila
tidak
ada
riwayal
gangf$an'
gastrointestinal,
dan
keadaan' keadaan
yang
55
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 60/321
melatarbelakanginya
tidak
menimbulkan
bahaya
bagi
tugas
1sr
hangnya.
b.
Dekongestan
tetes
hidung.
Pengobatan
ini diberikan
pada
pasien
dengan
keluhan
ringan
sumbatan
hidung,
tanpa
ada-
nya
gangguan
ventilasi
sinus
atau
ruang
telinga
tengah
secara
oLyektif
rnaupun
subjektif.
Preparat
yang digunakan
biasa-
nya
adalah
SYnePhrine.
42
Obat-obatan
yang
boleh
digunakan
setelah
melalui
proses
obser-
vasi
(rlinirnal
30
hari)
terdiri
dari l2
macam
obat. Selama
masa
observasi
awak
pesawat
tersebut
harus
di
"grounded"
sampai
permohonan
"waiver"
dikabulkan.
Obat-obat
tersebut
adalah
:
a.
b.
c.
d.
e.
Khlorotiazid/Hidrokhlorotiazid
untuk
pengobatan
hipertensi'
Triamterene
untuk
pengobatan
hipertensi.
Probenecid
untuk
pengobatan
GoutiHiperuricaemia.
Allpurinol
untuk
pengobatan
Gout/Hiperr'rricaemia.
Kombinasi
obat
pada
butir
a
dan
b,
a
dan
c
atau
a
dan
d.
Kombinasi
obat
ini
diberikan
bila
usaha
lain
termasuk
diet
43.
dan
kontrol
berat
badan
tidak
berhasil.
f.
Derivat
Epinerphrine.
tanpa
bahan
aktif
lainnya
untuk
pengobatan
glaukoma
secara
topikal.
g.
Synthroid/Desiccated
Thyroid
USP
untuk
pengobatan hi'
pofungsi thyroid/penekanan
fungsi
thyroid.
h. Tetrasiklin
dosis
rendah
untuk
pengobatan acne.
j.
Isoniazid
untuk
pengobatan
profilaksis
TBC
(Bukan
peng-
obatan
untuk
TBC
aktif).
k.
Asarn
Folat
untuk
pengobatan Sprue.
l. Kontrasepsi
or,al
(termasuk Estrogen
atau
Progestin
dalam
bentuk
obat tersendiri
ataupun
dalam
bentuk
kombinasi).
nl. Flunisolide
atau
Beclomethasone
atau Cromolyn
secara to-
pikal
untuk
pengobatan
rhinitis
alergi/non
alaergi/vasomotor.
Imunisasi
dan
Hiposensitisasi
hanya
di
"grounded"
sementara
apabila
timbul
reaksi alergik
atau
reaksi
tubuh lainnya.
Pengobat'
an
Penisilin
untuk
pencegahan
(pada
riwayat Rheumatic
fever)
harus
di
"grounded"
selama
masa
observasi
dan
boleh
terbang
kembali
setelah
"waiver"
dikabulkan.
56
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 61/321
Pengobatan
Penicilin
"long
acting"
untuk
pengobatan
penyakit
akut
harus
di "grounded"
sampai
proses penyakit
akutnya
dapat
diatasi
dan tidak ada
gejala
klinis;
44
Pengobatan
Stimulans
dan
Sedativa
untuk mengatasi
fatigue
harus
rtremenuhi
syarat-syarat
sebagai
berikut
:
a.
Persetujuan
dari
Komando
Atasan.
b.
Jenis
obat
sudah
disetujui Konlando
Atasan,
c.
Sebelum
pengobatan.
harus
dilakukan "ground
testing"
d.
Didahului
oleh
briefing
Flight
Surgeon
kepada awak
pesa-
wat.
e.
Membuat
laporan
lengkap
setelah
pengobatan
selesai.
45. Anti malaria.
Walaupulr
secara
teori
pemakaian
obat
malaria
dapat
rlenimbulkan
gangguan dalam
penerbangan
tetapi
pen.rakai-
an chloroquin
dan
primaquin
sudah
rnerupakan hal
yang
biasa
di
Asia
Tenggara.
Kombinasi chloroquin
dan
printaquin
sebagai
pengobatan
profilaksis
pada
awak
pesawat,
harus
terlebilt
dahulu
disetuiui
oleh
Komando
Atasan.
46iObat-obat
Anti
Mabuk.
Pada
situasi
tertentu
seperti yang
telah
diputuskan
oleh
Kontando
yang
berwenang.
obat-obat
anti
ma'
buk
dapat
digunakan
oleh
siswa
penerbang
dengan
persyaratan
yang
ketat.
Persyaratan
itu
terntasuk:
"ground
testing".
dan
pemberitahuan
kepada
instruktur
penerbang
bahwa siswa
pener-
bang
tersebut
ntenggunakan
obat
anti
mabuk.
Penggunaan obat
ini
hanya
untuk
jangka
pendek,
dan
bila
hal ini
tidak
berhasil
maka
siswa
penerbang tersebut
dikeluarkan dari
progrant
latih-
-
an
(lihat
bab
III
tentang
Mabuk
Gerakan).
47
Bent
Badan.
Periksa Tabel Standar
Fisik
dan Berat
Badan Ideal.
48. Gizi.
Prinsipnya
adalah
Diet Berirnbang
("Balanced
Diet")
:
a.
Kebutuhan
Kalori
Basal
= BB ideal
x
l0
calori/hari.
Misalnya
BB ideal
150
lbs, maka
ke,rutuhan
kalori
basal
adalah
1500
calori
per
hari.
Kemudian
perlu penyesuaian
jumlah
kalori
berdasarkan
faktor
usia danjenis
kegiatan.
b.
Kartohidrat
=
I
gram/BB
(dlm
lb).
Jadi
untuk
BB
l50lbs,
57
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 62/321
d.
Karbohidrat
yang
dibutuhkan
adalah
600
calori
per
hari
(untuk rnencegah
ketomuria).
Protein
minimum =t/z
Srarn/bb
(dlm
lb)'
Lenrak
=
iumlah
kalori
total
-
jumlah
kalori
(KM +
Protein)'
Sebaiknya
jenis
lentak
yang
dipilih
adalah
"unsaturated
fat"
(
lernak
tunrbuh'tunrbuhan).
Nilai
Konversi
:
1)
Lemak=9
calori/gram.
2)
Alkohol
=
7 calori/gram.
3)
Protein
=
4
calori/gram.
4)
Karbohidrat
=4
kalori/gram'
Fatigue
(Kelelahan)
a.
Kelelahan
terbang
adalah
penurunan
ketrarnpilan
yang dise'
babkan
oleh
penggunaan
ketrarnpilan
tersebut
yang
terlalu
latrta
dan berulang-ulang,
sehingga
nrengakibatkan
gangguan
fisik.
fisiologis
dan
Psikis.
b.
Operasi
Militer
rnenlpunyai
ciri
khas
yaitu
tugas yang terus
menerus.
nlenuntut
kondisi
fisik.
kewaspadaan
yang
terus
nrenerus.
dan
senrua
itu
dapat
menjurus
kepada
kelelahan'
Dokter
penerbangan
menlegang
peranan
yang
sangat
pen-
ting
dalarn
rnenunjang
para petugas
staf
operasional'
dalam
menangani
nlasalah-masalah
yang
berkaitan
dengan
kele-
lahan
terbang
ini.
c'Masalalrkclelahaniniterbagimenjadi3jenisyaitukelelah.
an
akut.
kelalahan
kronis
dan
kelelahan
operasional'
Kelelalahankronissebagianbesardisebabkanolelrfaktor
psikogenik.
yaitu
antara
lain
akumulasi
dari
kebosanan
atau
iegeliiahan.
Jenis
ini
perlu
penanganan
rnedik
atau
psikiatrik'
dan
istirahat
fisik tidak
selalu
diperlukan'
Kelelahan
akut
sebagai
akibat
suatu
kerja
yang
singkat
tetapi
sangat
ntelelahkan,
sehingga
rnenimbulkan
gangguan
pada
otot-otot.
tstirahat
fsik
sangat
ntenolong
untuk
mengatasi
keadaan
ini'
Kelelahan
operasional
("task
induced
fatigue")
adalah
dise'
49.
58
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 63/321
baokarr
oleh
beban
tugas
yang
memakan
waktu
lama
atau
sangat
melelahkan.
Jenis
ini
sangat sering
dijumpai
pada
operasi-operasi
militer,
yang
selain
membutuhkan
waktu
berhari-hari
juga
sangat
melelahkan.
Efisiensi
fisik/psikis
menurun
sebagai
akibat
faktor-faktor
fisiologis
maupun
psikologis.
Kurangnya
waktu
tidur
merupakan
salah satu
faktor
penting
dalam
menimbulkan
kelelahan
operasional ini.
d.
Acute
Fatigue.
1)
Faktor.
a)
Misi tunggal
yang
lama.
b)
Sebelumnya
tidak
cukup istirahat.
c) Kondisi
fisik
yang
jelek.
d)
Persiapan ernosi
yang
tidak
baik.
e)
Terlampau
banyaknya
stres
terbang.
2)
Geiak
a)
Kelelahan
mental & fisik.
b)
Ketrampilanberkurang.
c) Kesalahan
menganalisa
waktu.
d) Kemauan berprestasi
berkurang.
'
e) Kemunduran
daya ingat.
3)
Pengobatan.
a)
Membatasi
tugas
awak
Pesawat.
b)
Menjaga
kondisi
fisik
mental
yang
prima.
c)
Kegiatan
survaillance
oleh Flight
Surgeon.
c.
Operusiorul
Fatiwte.
l)
Faktor
Yang
berPengaruh.
a)
Masa
istirahat
yang kurang
diantara
jam-jam pener'
bangan.
b)
Suasana
penerbangan
yang
membosankan
dan
me-
neggangkan
secara
berulang-ulang.
c)
Sikap
pilot
terhadap
kegiatan
penerbangan.
I
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 64/321
d)
Fasilitas
istirahat
(lingftungan
yang buruk'
adanya
tugas
lain).
e)
Kondisi
fisik.
Geiala
a)
Kelelahan
fisik
&
mental'
b)
DePresi,
hilangnYa
rasa
humor'
c)
Rasa
takut.
d)
Minum
alkohol
meningkat'
e)
Mudah
tersinggung'
,t
Timbulnya
keluhan-keluhan
medik
yang
ringan
dan
tak
nYata.
g)
Meningtainya
kecenderungan
kecelakaan
(kelalaian'
masa
bodoh,
dll)
h)
Selera
makan
menurun
& berkurangnya
Berat
Badan'
Pengobatan
:
a)
Mengembangkan
pembatasan
masa
tugas'
b)
Fasiiitas
rekreasi
&
istirahat
yang
memadai'
.j
"Survaillance"
dan
"Support"
oleh
Flight
Surgeon'
d)
Fisik
&
mental
Yang
baik'
Disorientasi
TemPat
50.
Definisi.
Berkurangnya
kemampuan
seseorang
untuk
menentu'
kan
posisinya
terhadap
permukaan
bumi'
51.
Fisiologi.
Tubuh
memiliki
3
macam
organ
pengatur
keseimbang-
an
yaitu
:
s.
Mata.
b.
Alat'alat
vestibuler
(telinga
dalam)'
c,
Alat
ProPriosePtif.
Dalam
penerbangan
hanya
mata
yang dapat
diandalkan
-dalam
menerima/menilai
rangsang
sensor'
baik
dalam
kaitannya
dengan
permukaan
bumi,
pesawat
udara
lain'
-maupun
instrument'
Sis'
iim
vestibuler
dan
llat
proprioseptil
kurang
dapat
dipercaya'
2)
3)
60
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 65/321
52.
Bahaya.
Penampilan
yang
tidak
seperti
biasanya
dan keadaan'
keadaan
yang
tak
terkendali,
dapat
ditimbulkan
oleh
karena
gangguan
orientasi
pada diri
pilot.
Banyak
kecelakaan
yang
fatal
karena
hal ini.
53.
Kejadian.
Paling sering
terjadi
pada
saat cakrawala
tidak
terang
(misalnya cuaca
buruk
kegelapan
malam) dan instrumen
yang
tidak
berfungsi.
Hal-hal
yang
sering
berkaitan adalah
:
kurangnya
pengalaman,
kurang
terlatih
dalarlt
terbang
instrumen,
pesawat dengan
pener'
bang
tunggal,
suatu
perubahan
dari
penerbangan visual
ke
pener-
bangan
instrumen
yang
berganti-ganti'
54.
Macam
disorientasi
temPat
a.
Leans
Benluk
yang
paling
sering
dilaporkan,
sebagai
hasil
dari
gerak roll
yang
tidak
disadari.
b.
Illusi
somatogiral
(Somatogyral
lllusion).
Sensasi berputar
ke
arah
yang
berbeda
dari
gerak yang
sebenarnya
terjadi.
Contoh
:
graveyard
spin
&
graveyard
spiral.
c.
Itlusi Okulogiral (Oculogyral
lllusion).
Gerakan benda-benda
yang dilihat seperti
misalnya
panel
instrumen.
Terjadi
sebagai
hasil
dai rangsangan
pada
kanalis semi sirkularis.
d.
Efek
dan
llusi
Coiolis.
Terjadinya bila seseorang
menggerak-
kan
kepala
melintas arah
gerak
rotasi
yang
terjadi
pada
pe-
sawdt
yang dalam
keadaan
rotasi. Ilusi
ini
dianggap
yang
pa'
ling
fatal
karena
umumnya
terjadi
selama
penerbangan
tnen-
jelang
mendarat
tatkala
ketinggian
berkurang
dengan
cepat
ian
Aiperlutcan
berbagai
prosedur
yang harus
diselesaikan
dalam
kokPit
Pada
saat
itu'
e.
Ilusi
Sonwtografis.
Disebabkan
oleh
stimulasi
pada
organ
otolit
dan
ntengltasilkan
persepsi
gerak
condong
kebelakang
'terhadap
sumbu
vertikal.
Seringkali nrenyebabkan
kecclakaan
fatal.
Tgrjadinya
segera
setelah
take
off
atau
ketikamendarat,
tatkala
pilot
menggunakan
tenaga
penuh
sohingga
ia terdorong
kebelakang
di
tenrpat
duduknya.
Bila
vektor
kebelakang
6l
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 66/321
55.
f.
bergabung
dengan'
vektor
kebawah karena
gaya
berat,
pil'
ot
menduga
bahwa
terjadi
gerak
condong
ke
belakang
(seolalr-olah
menanjak)
maka
ia
melakukan
gerak
turun
('dive")
untuk
mengoreksi
persepsinya
uengan kekuatan
penuh
sehingga. pesawat
me.nungkik,
dan
hancur
bebera
pa
mil
dari ujung
"runway".
"Visual
Autokinesis".
Ilusi
gerak pada
fisik
cahaya
yang
kecil
dan
diam bila
dipandang
dalam
kegelapan selama
beberapa
detik.
"Circular vection" dan
'Linear
vection".
Timbul
pada
waktu
melihat
gerakan
benda
dari
arah
perifer
ke daerah
pandangan,
sehingga
menimbulkan
rasa
berputar
(circular
vection)
atau
rasa
bergerak
secara
linear
(linearvection).
Giant
Hand. Terjadi
pada
saat
pilot
menyadari adanya disori-
entasi,
tetapi
pada
waktu
akan
mengendalikan
pesawat ke
satu
arah
maka terasa seolah-olah
ada
sesuatu'kekuatan
besar
yang
melawannya
ke arah
yang
berlawanatt.
Tindakan.
a.
Kewospadaan
untuk
memghadapinla
bila hal
tersebut
teriadi
b. Mata
merupa.kansatu-satunya
alat oientasi
yang
dapat
di'
percaya"
c.
Latih
ketrampilan
terbang
instrumen.
Mabuk Gerflkan
('Motion
Sickness")
"
.i
56.
Pengertian.
Mabuk
gerakan
adalah
suatu kumpulan
gejala
yang
terdiri
dari lemas,
pucat,
keringat
dingin.
menguap.
sakit
kepala,
daya
pikir
menurun.
nausea
dan muntah
sebagai
reaksi terhadap
rangsangan
gerak
yang
belum terbiasa.
57.
Etiologi. Motion
Sickness
banyak terjadi
karena
kondisi faktor
Psikogenik
dan
Vestibulogenik.
Bila faktor
vestibulogenik
domi-
nan,
gejala
ini sering
timbul
pada
cuaca
jelek
atau
ketika
mela-
kukan
menuver tajam
atau
akrobatik.
Biasanya
gejala
menghilang
dengan
cepat
setelah
mendarat.
Bila
faktor
Psikogenik dominan,
62
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 67/321
seseorang
dapat menjadi
sakit
meskipun dalanr
keadaan cuaca
baik
atau bahkan sebelum
pesawat
take
off.
Gejala-gejala
yang
diderita dapat berlanjut setelah
penerbangan
selesai. Pada umurn-
nya
bila
faktor
vestibulogenik
atau
faktor
gerak
yang
dominan.
adaptasi
dapat
terjadi
bila
pengalaman
terbang
bertambah.
Sedang
pada
faktor
psikogenik
lebih
sering
tidak tercapai
adap-
tasi.
Faktor
emosi
amat
penting
dalam
terjadinya rnabuk
udara.
Stinrulasi
psikis
dapat dihubungkan
dengan
rasa
takut
terbang.
Kecemasan
untuk
terbang
rnemudahkan
menderita
mabuk
udara.
Pada
calon/siswa
penerbang
motivasi
yang
kuat
dapat mengurangi
kemungkinan
terkena
"nrotion
sickness".
Ini
adalah hasil
represi
sentral atau
inhibisi
susunan saraf
pusat.
Pada orang
yang
sibuk
dalam
kegiatan terbangnya maka
ia
tidak mudah
terkena kelain-
an ini.
58.
Tindakan.
a.
Penyesuoian
ingan dapat
dengan
:
I
)
Makan
sedikit.
2)
Makanan rendah
lenrak
I
jarl
sebelum terbang.
3) Makan
permen
nrenthol.
4)
Memelihara
agar
kokpit
dingin.
5)
Menghirup 01
t00Vc.
6)
Melihat ke dilam/keluar kokpit
(dipilih
rnana
yang
lebih
meringankan).
7) Terbang
"straight
&
level"
secara
halus.
b. Penerbang yang
memerlukan
pengobatan
anti
mabuk
har.us
didiskualilikasi.
Awak
pesawat
laurnya
boleh memperguna-
kan
obat
anti
mabuk
bila
memang
tidak
ada
awak
pesawat
lainnya
yang
nrempunyai
kualifikasi
sama.
Siswa
penerbang
hanya boleh
menggunakan obat
anti
mabuk
sebanyak 5
kali
dan kepada
instrukturnya
disarankan agar siswa
tersebut
se-
lalu terbang berdua.
c
Obat
uti
mabuk
yang
terbaik adalah
kombinasi
parasim-
patolitik
dan simpatomimetik
yaitu
Phenergan
25
mg
dan
Ephedrin
25
mg I
jam
sebelum terbang.
Obat
lainnya
adalah
63
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 68/321
Dexedrine
5
mg
dan Scopolamine
0
5 mg,
%
jam
sebelum
terbang.
Transderm
yang mengandung
Scopolamine
0,5
mg
dapat
di
berikan
secara
"post
auriiular
patch'
.
tetapi
harus
hati
hati
agar
obat ini
tidak
mengenai
mata.
d.
Teknik
relaksasi,
yang
mengikut
sertakan
tindakan
desen-
srtisasi
"bioieedback".
"mental
lmagery"
dan
pengendalian
pernafasan.
59.
Pertimbangan
AdminisEatif.
Pada
penerbang
yang
sudah
aktif,
rnabuk
gerakan/mabuk
udara
tidak
perlu
di
"grounded",
kecuali
bila
ditemukan
adanya
kelainan
organik atau
psikatrik
Apabila
rnabuk
tlclara
ini
bersifat
kronis
dan
cukup berat
sehingga
meng'
ganggu tugas
terbangnya,
maka
penerbang
ini
dapat
diajukan
ke
Baclan
Penilaian
Penerbangan
("Flying
Evaluation
Board'.)
dan
bila
perlu dapat
dipindahkan
tugas
terbangnya
ke
pesawat lain
yang
tidak
terlaiu
menirnbulkan
rangsang
gerak.
Pada
siswa
penerbang,
ntabuk
r.rclara
yang kronis
dan
cukup berat
sehingga
menganggu
tugas
terbang
halus
dicliskualifikasi
Hipoksia
50.
Pengertian.
Hipoksia
adalah
kekurangan
oksigen
pada
jaringan
yang nrenimbulkan
gangguan
lungsi.
Biasanya
pada keadaan
lsti
rahat
tingkat
kejenuhan
oksigen
dalam
darah arteri
adalah
hanlpir
100%.
sedangkan
dalam
darah
vena adalahT5%'
61.
Jenis
Hipoksia.
a.
Hipoksik
hipoksia.
Berkurangnya
kadar oksigen
02
dalanr
udara
yang onlsap.
atau
gangguan
pada proses difusi
ntent-
bran
alveoli
sehingga
kadar
0"
pada darah
arteri
menjadi
menurun'
b.
Hipenik
hipoksid.
Kapasitas
angkut
01 dari
darah
menurun
mlsalnya
pada
anenria
dan
keracunan
CO'
c.
Stagnan
hipoksia.
Keadaan
sirkulasi
darah
yang
abnormal'
misalnya
pada keadaan
"cardiac out
pl-lt"
yang
menurun
dan,
64
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 69/321
"venous pooling"
akibat
gaya
G.
d.
Histotoksik
hipoksin.
Terjadi
bila
pernafasan
sel mengalami
gangguan
sehingga
jaringan
tidak
dapat menggunakan 01
yang
ada.
Misalnya
pada
keracunan
alkohol
dan
sianidi
62.
Efek
Fisiologis
Hipoksia.
a.
Tahap
Indiferen. Gangguan
hanya
pada
adaptasi
gelap yang
terjadi
pada
t
5 000
kaki.
b.
Tahap
Kompensasi.
Hipoksia
yang
terjadi
masih
dapat di-
kompensasi
secara
fisiologis,
yaitu
dengan
cara
meningkat-
kan
dalarn/frekuensi
pernafasan. denyut
nadi.
tekanan
da-
rah sistolik
dan
"cardiac
out
put".
c.
Tahap
Gangguan.
Kompeusasi
fisioligis tidak
berhasil
lnenga-
tasi
pengaruh hipoksia. sehingga
timbul
gejala'gejala
klinis.
d.
Tahap
Kritis.
Koinpensasi
fisiologis
tidak
berhasil
mentperta-
hankan
oksigenisasi.
sehingga
terjadi
hilangnya
kesadaran.
63.
Gejala4ejala.
a.
Perasaan
aneh atau
pusing.
b.
Euphoria.
sikap
dan
psikhis
yang
tidak
menentu.
c.
Gangguan
penglihatm
(hilangnya penglihatan
tepi,
suram,
kobur dan
berkurangnya
penglihatan
malant).
Respons
yang
berkurang
pada
komunikasi
verbal
Pelury
dut
bertindak
masa
bodolt
Kesuliton
mengontrol
pesawat
terbang.
Sakit
kepala
dan
mual,
(hipoksia
ringan).
Hilang
kesadaran,
(bila
hipoksia
berat).
64.
Timbulnya
Gejala
tergantung
pada :
a. Ketingian
absolut.
b.
KecePatut
ruk
Loranya
di
ketittggiot
tersebut.
Sulut
udara
luar.
Aktifr.tas
fislP*
Falaor
Individwl:
"inlurent
tobnnce",
kesamaptaan
jasma'
ni
ketahanan
mental
dan aklimatisasi.
d.
e.
f.
o
b'
h.
c.
d.
e
f.
65
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 70/321
Stages
of
Hypoxia
ALTTTUDE
BR€ATHINC
Ifl' PERCENl
OIYCEN
FL
415
ro FL
i4t
FL
J4E
Io FI. J55
F -
ja
rc
FL
j?.
i
\RTERIAL
ir ii;
80 ro 55
Totd
Oryt.n
R.q{r.6.nr
(%)
oxycEN
I
sATUR^TtoN
I
runcerr j
ConFcnnrcr
3a
LF.l
to
10,000
F6'
(J,(Xt
m;
lo.dll
ro
lJ.flIl
F€l
tJ.Oat
ro
r,5tl
o)
l5-CtD
Fd
(4,57:
m)
b
FL:d'
FL:m
ro
FL:]O
Times
of
Ucful
Consciousness
FL
IEO
FL
:50
FL:M
FL
J(x'
FL
]JO
FL
4M
FL
C]O
FL
JoO.id rbE
:O
rd
10
Vinut6
l0
Mrnot.t
J
to
i
Minur€r
:.5
to J Mrnurct
I
to: Yinuta
0.5 ro I Mioutc
|
5
ro
:O
S@ndt
I
to l:
gcondt
9to
l:
S.(ondt
Oxygen
Requinmen*
at
Altitude
S..
Ld.l
i.0OO
F.d
I
1.5:a
nr
lo.Clxl
F€r
tJ.fit
d)
:l-000
Fcd
ta.5t-' or
:60
6l:
5l:
i:9
:t:
::5
Itt
I
FL:M
I
FL:5O
]
FL
l0o
I
ILJ4U
66
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 71/321
65.
Waktu
Sadar Efektif
(Time
of
Useful
Conscioussness/T.U.C.).
Adalah
jangka
waktu
yang
dimulai
pada
saat
seseorang rnasuk
pada
kondisi
kekurangan
02
sarnpai dengan
saat
bersangkutan
tidak lagi
mampu
untuk:
b-erorientasi,
berkonsentrasi.
waspada
dengan
sadar dan
bersikap/perilaku
yang
efektif
baik
secara
rnen-
tal nraupun f,isik.
a.
TUC
pila43.000
kaki
bila
bernafas
biasa
adalah
l3--15
tie-
tik.
Pada ketinggian
53.000 kaki
bila
bernafas
l0O%
02TUC
ini
juga
berkisar
antara
l3-15
detik.
b.
TUC
yang
sangat
pendek
padu
"Rapid
Decompression'
rne-
rupakan
suatu
akibat dari
mengalirnya
0,
dari
darah/paru
ke
udara
luar.
Oleh karena itu TUC
akibat
gEngguan
"supply"
02
(rnisainya
pipa
O2
terlepas)
akan lebilr panjang
bila diban
dingkan dengan
TUC
pada
"Rapid
Deconrpression".
66
Sianosis. Merupakan
salah
satu tanda hipoksia yang
klasik
tetapi
dapat
pula
akibat kelainan pignlen
dalarn
darah.
Ada
dua
jenis
sianosis
yaitu
:
a
Sianosis
Peifer.
Hanya tarnpak
pada
extrcnritas.
saturasi
0,
dalanr clarah rnasih
norrnal
b.
Sianosis Surtral.
Tantpak
pada
extrenritas.
bibir
dan
selaput
lendir. Disebabkan oleh
saturasi
0"
dalanr
darah nrenurun
Sianosis tergantung
pada
konsentrasi
absolut dari Hb yaug
tere-
duksi
dan
sianosis akan
rnulai
tarnpak
bila konsentrasi
Hb
yang
tereduksi+5gram%.
67.
Penyebab
l{ipoksia
dalam Penerbangan.
a.
Penggunaan
0,
Wng
tidak
benqr.
l)
02 regulator pada
posisi
yang
salah.
:)
Tidak dilakukan
"inflight
0"
check".
3)
dan
lainlain.
b.
lfenghirup
gas
CO.
c.
Ganguan
pada
tekanan
kabin
67
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 72/321
a0
t0,0
rr.-i}.
t
I
Z
t
e
I
r.0r-tr--
.0
llc
a.o
r
.rao..
to.
D.or
Tti-
ts
r0i
llo--
,40
to
l5.0
n
l 9-
m
o50l0l0
rilt llf colscnsrtsS
(stcoll0l,
r
dllllctr
.
l0I
(rrrr,i
rl
F[tr]
t.u(
lrr,{
*adntats
lrs
ao.m
I
I
I
xltt
'
l{
trilhot
{nril
4drl
,l
.ld &)
C
lltsoi .ad Corrill
.
'.rh'nl
lrpd
6(0t9tr1t0
h6
10.00
f
I
tlil
cl Con..lcurnrrr
Wlth
Vorylng
lyprr
ol trpcrurr
or Hlgh
Allhvd'
.Feor.r^tt
^Llruff
aa{^rir{
^ra
IrF@s^t6o,
tettr
$se
^attar^
olYer
laEq
lF
iJ
Hubungan
antara
saturasi
02
dalam
darah arteri,
tekanan
02
dan
gejala
[ripoksia.
a
t
o
3
a
o
-
5t
a
z
o
2
0
-a
<:
.€
o
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 73/321
58.
Pencegahan
a.
b.
c.
d.
e.
-
Pengenalan
geiala
secara
dini.
Pengunaan
0.
secara
baik dot
benar,
kmelihaman
operalatan
0,
secara
ceftnat.
Pemerksaan
02lug
cenVwt
sebelum
terbang.
Menunhi
ketentuan
pengunaan 0,
Hiperentilasi
69.
Pengertian.
Pernapasan
paru yang melebihi dari kebutuhan me-
tabolik.
70.
Fisiotogi.
Pernapasan
yang
berlebihan
ini
baik frekuensi
maupun
kedalamannya
mengakibatkan
pengeluaran
CO1
yang
berlebih-
an.
CO2
ditransportasi
dalam darah
dalam
bentul
gas yang
larut,
asam
karbonat
dan
asam
bikarbonat.
Pengeluaran
CO2
YanB
ber-
lebihan
berarti
berkurangnya
komponen
asam
dalam
darah,
sehingga
terjadi
alkalosis.
dan
pergeseran
kurva
disosiasi 02
ke
kiri.
Juga terjadi
vasokonstriksi
serebral, sehingga
menimbul-
kan
penurunan aliran
darah ke
otak
(kadang-kadang
sampaiT5%\.
Akibatnya
terjadi hipoksia
serebral
pada
tingkat
sel
dan
timbullah
gejala
mental
yang tidak
dapat
dibedakan
dengan
gejala
mental
akibat
hiperventilasi
71.
Kejadian.
Biasanya
terjadi
sebagai
akibat
dari kecemasan selama
terbang,
misalnya:
terbang
instrumen,
mendarat dalam "visibili-
ty"
yang
rendah
dan terbang
formasi.
Hal
inibanyakterjadipada
latihan
penerbangan.
Pernapasan
bertekanan
dan
obstruksi
per'
napasan
pada
masker
02
merupakan
faktor
predisposisi
untuk
terjadinya
Hiperventilasi.
72.
Gejala.
a
Pusingrpenurunon
kewaspdaat
berkeringat, bibir/jari
kesemutan
dan
konsentrasi
yang
berkurang
b.
.
Pemapasut
ceryt
atau
hmbat
dwt
dalam,
i.
Daya
tahu
terhadoP G
berkurang'
69
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 74/321
d.
Keadaan
tidak
membaik
meskipun
bernafas
dengan
0,
100%.
73.
Tindakan.
a.
Waspada
terhadap
tanda/gejala
hiperventilasi.
b.
Ingat
bahwa
gejala
mental pada
hipoksia
dan
pada
hiperven-
tilasi
adalah
sama.
c.
Kendalikan
kecepatan
pernapasan.
EalqO
^rvtq{
vattt(^rbr
rrrx@r&rqGi^Ni
I
t
atutq
n.rvaq^a
r.o
l'
I
rautfi
fi
^rf
tM(
'co,
|
-
^tra 66
_0*rt&Orr
trcagva
r(rnrtq
t co- | I
,Brrs3
.
I I
...."-.
r--
I
'"'??i,:.ffi;:l:i**
,,Jfi*g.^.
I
,m,reilini
ca.aa.^(
.r&xriy's
I
Friuc
r 3.
Err6r
o, Hvp.rr.atl.rion
Penyakit
Dekompresi
74.
Pengertian.
Gejala yang
timbul
sebagai
akibat
dari
penguapan
gas
atau
pengembangan
gas
dalant
rongga
tubuh, pada
waktu
tekanan
udara
luar
menurun (misalnya
waktu
naik
ke
ketinggian).
a.
Tiapped
Gas.
Mengikuti
hukum
Boyle,
pengembangan
gas
dalanr
rongga
tubuh,
semakin
naik
akan
menimbulkan
rasa
sakit.
l)
Sakit pada
tractus
intestinal,
akibat gas
dalam
saluran
pencernaan.
?
Aerotitis
media, pengembangan
udara
di
telinga
tengah.
3)
Aerosinusitis,
pengembangan
udara
dalam
sinus.
4)
Aerirdontalgia,
disebabkan
oleh
pengembangan
gas
di
bawah
tamba,la'n
gigi
yang
tidak
sempurna.
I
woGr@s
70
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 75/321
b.
Pengnpan
Gas.
Terutama
gas
Nitrogen,
jumlah
yang
larut
dalam
cairan
berbanding
lurus
dengan
tekanan
gasdi
fermu-
kaan
cairan
(mengikuti
hukum
Henry).
l) Bends
:
nyeri pada
sendi.
2) Kelainan
kulit
:
gatal
dan
merah.
3)
Chokes :
batuk-batuk
pendek
yang
sering
disebabkan
oleh
emphysema
submucosa
trachea
dan
bronchi
akibat
penurunan
tekanan
udara
luar,
4)
Kelainan saraf
:
tanda-tandanya
misalnya
diplopia,
hi-
langnya
penglihatan,
parestesi,
kelemahan
sistim
moto-
rik,
hilangnya
kesadaran.
penderita
kelainan
saraf
pada
penyakit
Dekompresi
dapat
disembuhkan
dengan
cara
dikembalikan
pada
,'ground
level",
tetapi
seringkali
beberapa
jam
kemudian
shock
sehingga
perlu
pengobat_
an dalam
"hyperbaric
chamber,..
c.
Emboli
Udara.
penyakit
ditimbulkan
oleh
masuknya
emUoii
udara
ke
dalam sistim
sirkulasi
darah.
Ernboli
udara
dapat
berasal
dari
barotrauma
paru.
Gangguan
barotrauma
paru
dengan
emboli
udara
sekunder
sangat
jarang
terjadi
di
ruang
angkasa,
tetapi lebih
sering
terjadi di
bawah
laut.
Seringkali
emboli
udara
menimbulkan
akibat
pada
sirkulasi
otak,
dimana
umumnya
menyebabkan
gangguan
saraf
yang
tiba{iba
dan
dramatis,
dan
seringkali
dihubungkan
dengan
hi-
langnya
kesadaran yang
mendadak.
Penyebab
dan
patolniologi
emboli
udara
serta
manifestasinya
pada
penyakit
Dekompresi
seringkali
masih
membingungkan.
d. Penyakit
Dekompresi
akibat
ketinggian
dapat
dibagi
menjadi
dua
jenis
yaitu
Minor
dan
Mayor.
1)
Minor
(tipe
l)
:
-
Kelainan
kulit.
Nyeri
pada
sendi
(Bends).
2)
Mayor
(tipe
II)
:-
Gangguan
paru
(chokes).
Kelainan
saraf
(lslhuyung-huyung).
Kolaps
vasomotor.
7t
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 76/321
e.
Bintik-bintik
pada
kulit
dengan
atau
tanpa
cyanosis
dapat
terjadi
sebagai
kelainan
dari
tipe II.
Gejala
ini
menimbulkan
prognosa
yang
serius
dan mungkin
rrerupakan
tanda
akan
terjadi
vasomotor
yang kolaps'
Faktor
Risiko.
Beberapa
hal
yang
merupakan
faktor
risiko
terjadi
penyakit
Dekompresi
adalah:
ketinggiaq'
lamanya
beiada
di
ketinggian,
usia lanjut,
gentuk' suhu
rendah'
kegi-
atan
fisik
di
ketinggian dan kegiatan menyelam yang dilan-
jutkan
dengan
terbang.
Pencegahon
l)
Mempertahankan
berat
badan
yang
ideal
dan
tingkat
ke'
samaPtaan
jasmani
Yang
tinggi'
2)
Denitrogenisasi.
yaitu
n.rengisap
O210Wo
di
darat
selama
t
5
menlr
sebelum
terbang
(dapa-t
menurunkan
jumlah
penderita
bends
dan cho]<es
pada
ketinggian
38'000
kaki
sebanyak
5ffl.).
Pengobatan
1)
Masker
dengan
02100%'
2)
Segera
nrendarat.
3)
Posisi
terlentang.
4)
Lakukan
tindakan
medik
sesuai
prosedur'
Konstltasi.
Apabila
diperlukan
pengobatan
hiperbarik
maka
perlu diperhatikan
hal'hal
sebagai
berikut
:
1)
Disiapkan
anamnesa
&
pemeriksaan
fisik'
biasanya
me'
liputi
pula
pemeriksaan
saraf
(saraf otak,
fungsi sensorik
&
motorik.
lapang
pandang,
fungsi cerebellum)'
2)
Mengatur
transportasi
pasien
ke
fasilitas
'niedik
yang
terbaik.
3)
Selama
transportasi,
semua
pasien
harus
diberikan.
0,
lOMo
dan
cairan
infus.
Apabila
diangkut melalui
udara
maka
tekanan
kabin
harus
sama
dengan
tekanan
di
"sea
level".
f.
h.
72
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 77/321
BAGAN
PERI1OLONGAN PASIEN
DEKOMPRESI
Nycri
padtr
benrs
penderire
yans
Tff.[tH.:'f"
tipe
I tcny. Dckompresi
-scdang
dievrluesi-1ip6
lt
psny.
Dskom
prcri
Gcjala
awal
pc
ny
rkit
I
GcJalo
rwrlparln
kctlnjglan
I
I
Pcndcrita
nrenurut
pcrjalanan
penyakitnya
_Cejab
rwrl
Scgcrr
ledhkan
Irt
nsporl
kc
tomprc l
ch mbcr
adr ground
lcvcl
llmtrul
gcjab
kvcl
-----:-
I
Gejale terlihat
iela
l?lil. nrc-
nu
nggu
transport
tidrk
ada
hndr.tanda
pcny.
Dckonrp.
tipe
ll
llrnbul
nycrl
rtru
landr-trnda
pcny.
llpc
ll
pcny.
IrskomP.
....*-.
"=---
lgbscnrrl
smbll
I
-
vgne mcnclaD-l
iinfr"
gtorni
lmcnunS'gu
l.nsporl
tlmbul gdrh
- r ltncmrll+
pcngrn3h
u
tr
n
timbul gcjala
-
atau
nycrl
J
lipc
Il Pcny.
Dcl*onrprcsi
Ccjala rnenghilang
waktlt
turun
rlari
ketinggian
I
I
I
I
I
I
t
I Obsuvrsi sclanre I
I
ri.-
|
I
tidok
adn
trndr
itiu
gcjalr
peny.
DckomPresl.
-
Nycrl
?3
Rcmbrllkrn
kc
tcn.
pal
tuees
fldrk
bolch.tqb.n
.
otru
olrh
r .
Sannkrn
ccpat
kcm.
ball bib tinrbul
ny€rl
lidnk
ny$l
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 78/321
GANCCUAN
TELINCA
PADA
PERUBAHAN
TEKANAN
ATMOSFIR
Ketinggian(mmHg)
Gejala
Penurunan
(mmHg)
0
Pendengaran
normal
0
+
3
-
5
Rasa
Penuh
di telinga
--
3
-
5
telinga
terasa
Penuh
sekali,
Pendengaran
kurang'
+
15
-
30
Rasa
penuh
&
tidak
enak
-
15
-
30
di telinga,
bertambah,
tinitus.
UmumnYa
telinga
tersumbat
oleh
udara
dalam
telinga
tengah
Bila
telinga
dibersihkan
gejala
itu
hilang'
+
30
Makin nyeri,
tinitus
serta -
30
-
60
Pusing
nYeri
Yang
hebat
dan
-
60
-
80
menjalar,
Pusing
dan
mual'
-
100
PenYembuhan
Yang
terjadi
dengan
sendirinYa
sulit
atau
tidak
mungkin'
Membran
tYmPani
Pecah'
200
+
(Diubah
dari Adler,
1964)
Catatan:
selama
naik
tekanan
telinga
tengah
lebih
besar
dari
pada uda-
ra
luar'
bilaturuntekanantelingatengahlebihkecildaripadaudara
luar.
74
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 79/321
igij
riit
ji
ii
.si
t
iiif
Ei
I
lr=
E r ti^
I
E*i3
ifiii
:i
iti
iiit
J .
rari
ir:
;
o
s3
t
3
8t
a
0
lrtlvfvttl
:
U
tonlrtlvrRttv^r^Ot
rr
xtttotttrvarnot
-
o o 6 6 6
r..
trmltla
tttltiorvt
l\9 qr S
S
rr\OO\
t'.d
tunaStr.trrlthorvt
JJJ J
JZ
Nqtrn@
@
-s
nr^
N
6
E
a,
F
o
>
rl
lt
E
o
(,
a
E
E
al
o
t
o
75
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 80/321
I
I
I
i,
l6
IU
<
LZ
r=
l_J
lE
io
F
l-E
:o
lo
r
,
I
L
I
-t-
I
r
I
+-
I-
I
I
G- ,o-
r,
.o
50
60
to
IllrE oF EXPq9RE
TO
^TMOSPH€RE
FREE
OF
G^S
'
-'"
TABLE
s-BENDS
Ff,TN
OXLY
tlxE
lx
rlNUrEs
76
rctrj
--"t-;1
^t
c
E:l
-4::
-{-o
t'r/
,
,
ii;
,
I
/
I
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 81/321
PBESSUND
f,IfD
OITGDT
TOLDNf,XCE
TEST
TtrE
tal rtfluTfs
F
a
a
F
c
o
F
3
I
F
I
6
a
rt
Tat
tt ovft.a-6
rol
ttAtU
rol55t
O
tgl
i
tlr(
ttOI
sutt^Ca
tO
Oap^etric
60rl
a
toa
afPal
GrouP
vsf t^ f
t2olYsr
*ott l
rt
tx(
oaPtx oa
r.2..
c^Rrtor
la
af^cx(o
wttxrr roi6
larti
tflvtxc
suatlcl
txt
Oryf
ttr
Ot
laonttO^iO
lk(
3r^nola9
tra otcorPrtsatot
l^art
uaco
TTBLE
6-DECOilPNESSIOT
SICKf,ESS
-oxYcfn
-
att
olstrvtlS
oN
OrYGrx
rasY
Z0 iin. Al
l0lr.
tlug
SCtXt
,
rt
tattt
allaxoao
olgatYrt3
lllatxl
OIVGIN
txt
tasr .i
,in
^t
toll.
AxO
DUttNc
as(tNt
atFrl
trara
rt r^iolrotr
aor
a(t rauao &Gl
ctco.aatlS6i
G.iatr
lg3
ct lrftott.
aoa
aatot
r.Gt
aa.lrttnc
aatqc
0
.. .t
.O
I
cicrSl
ca valoiotoa
Ftt.tf,ttt
o
lat rt aad
luatca
to
oar.atsg
@.r
ald
r^t(rt
tssc
at
q
cr
rqr
tror
tgdrca
77
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 82/321
If,BLE
6T-f,TN
EilBOLISIT
TITI Iil
IfiUY:s
F
3
I
F
c
o
eo
r
g jg-ljlg-.r+t
,ot20 rrtr,/
I
a
uct
t{rt t^ tt
t7
'tJ??ort
roo3latl
to A
xaroa
lrrtts
.
wltFli S--
At
laSrl
,
.
ta
tYlalor3
oa
lEN3
ltf i0 *oa l
;
rt
JO
--
lrltxtt
t0 Alctxo
rt
'
t
rrl--
rO
60
rr
AxO
lollo
tllli
'A
a
,t
Svttrorl
oa
3tct3
woil(N
oi
asctxt
lO
aO
rr
tftVti
tO
ra3
ll lrD
toltof
tllLf
.
ra
Y ltt
a
ls
u3to.
txt tli3r
tg
--
Ot
lX(
CO
\ llo?
wlll lclux
tXBt
20
a-
O..3
it rll
P(alOO3
ltsC
Tlall
.5
--
d
rxt
O
i lto
'O
h
lot3
w[f
txctuot two
20
i-. o
-
3
a. lra tfiroo3
a ?^ La
ar
ls
coi3lotF(o
ri
frclttoxll
f
r203ur(
orvt
a
rat
lt tlrt
tlol
SUt/^Cf
tO
Ott'rrr*C
'O
t'
.el'Ilrtll.r9rl-elrrll1
^3t S i.. Al X
r.
^Ul
--.
lO
lUttAC
iorS:
t
tlt(a
I tr"ttco
OlXafrt
OOdOlvdi@-
taqlO
Alctrv Ttoa
Jo
t
-
orvcttr
-
lrR
Gf,S
Of,ilGNDIfE
TNEf,ilETI
?lrt ll{
rltluTt3
F
I
I
o
78
OrltlvtrS
q
qrtO(r
"
tot tta-
lt torl
^iO
rat^h Oi
tO
tvatrca
tt^at(
ro/stt
nur
f ttt trcalol
nt..
cF^id
l{
tta(l
taor aol19
to @/r$
l{
tlot
|
?
tO
rr
lnt
Cx^lct
ttd
tt
--
tO
.J--
tar
t3
rrr(
trq
lWrcl
lO
olt.rtfro
ic
tt
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 83/321
Drklni
Tlhc
Totd
8ottofr
Tlh.
Tobl
Drompr? ion
lift.
Toul
Tinc
ol Divr
RrFtitivr
Grotrp
R..idurl
Nitronn
lt6.
Dcompnrsion
StoD
No
Dtomptcnion
Divc
Eotton
Equlvrl.nt
Tolrl
Botton
Timc
Surfrcc
lntctvrl
R.p.titiv.
Div.
hfiniri,on
n;;P'i;.;.d;;;l;;;;;
d..p-th.
Ehpxd.rim.
from
lcr"inl
iurfrcr pr..
_tuia
unlll
harihuh
prtilur?
is
mrchcd,
r na
arrpsad
tiha
frofr
larviha
tha
ruarrct
untll
tarvtnt
htri6 m
d.pth.
Wh"n
I div.
to
nrdr.
thln
onc
d"p-th is
rt?(t.d.
thc
T
B.f.
shouiri
tn(tuOa
tlm?
from
rurfrcc
to
tihr
leryih,
th
Irrt
drDth.
nl:_:]i?lcd
tih. rroh
t..vi^,
hrnhuh
dcprh
u_ntrtrthe
turi...
rs
rcrchcd
The
total
trh.,
rn(ruOrni
d?OhFrerlton
stop3.
equircd
to rr.
cand
to
tha
udra..
Thc
clrpled
trmc
from
lcNrnt
rhc
ru.frcc
ro
i:;:i':t,
n S'
surrrcc.
Equrrr
th;
R.fcG
lo
thr
.etEtitier
lroup
dcrin.tion
lor
r
p.nrcul^r
di- ?.
A
la(kr
dalifnrti;n
Rpr?s.nt.
n
hr r.laval
of
dislolvcd
nrtro8tn
rn
th.
tEdy
'Rpl.r
lo
rn
rc?r
thount
of nitrotrn
in
tha
w) .
r
reruh
of . nv.n
drva.
lt ir
cquel to
th..rdount ot tth.
rt
r
givqn
6qp1h
qlr.,
would
k raqilrr?d
to
attrtn
r
nvan
lcv?l
of
nrttq?n
ta(urttton
Th?
tihc
rfnr
t
rf(ifi.d
d.p(hr
dunnt
arc?nt
In-orda.
to
d.inturtta
th.
body
tisrue
to r
-
trr? l"t.l
n.ro?.to
r"r(hinf
th.
rilrf.(a.
A
dir?
r(h"dul.
wht(h
d@i
not
rrqurr.
.^y
dccomFrction
rtot.
du?ihf
tr.?nt
to
tha
u;.
Thc mrrlmun
drpth.tt.inrd
oh.
tiv.n div?.
n.
sfr
of
R
r-.T. lil
.
Fvln
div. by
r prqvr.
ouily
?rr.rl rndiriduel
rnd
rh..ctu.l
T.B.T.
or
lhc
rrrtiri r
rlivc.
Ttc
rlenrrd
timo
rt{nt.t
th"
urf..a
batwe.n
rcrt'trra
di .r.
Anv-
dir.
tv.roin'rrt
from
lO
hinut.r
to tZ houn
rn.r
i
r.?riDrrr rfi\l
Abbrcri.tion
DES
TIME
T.B.T.
T.D.T.
T.T.D.
REPET
CRP
R.N.T-
79
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 84/321
I
I
3
B
l:
>t
;:
l
i i
ie
o
i
C'r
z
A
>:
r
d
t
;e
e
:i
:3
E
i
6;
i:
i' .
<
2i
i
;?
ii ;
3E
e
:i
o
F
t
a
a
2
U
I
I
li
-
n
E
F
{
H
n
l.
ljl
e
FI
x
o
-
o
I
2
o
l
t
(
E)
80
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 85/321
]'rlL ?-2.
rre&d
All
ltleerrin
TrbL'
8l
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 86/321
6
I Es
I
t8
I ;:
at
I
o3
I r
l;.
I tl
I
at
I
rr
I
9r
a
Et:
FO-
l3r
3EE
lo,
FOO
Eit
t;t
:tr
FO
t
ro
t.-
E
o
2
A
z
t
o
A
a
F
A
,
I
a
t
I
a
82
t
3
E
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 87/321
Tebla
7-4.
Oryjcn
Dccomprculon
Trblc
olcertattor
rtsra
+
E
-165-:
1{
--""-
--+H
.i1
:1
.e
i_
_,-
11
---rr-1
r6aa.
tr 6a
i,tr'
rF.
lt[.
rrf,
^r
oreirtrto,
,t.a
l, r,
{t_
6 t
rt{
Ir
rErr.
a.H.,
Arcrn
i fit
au.rEt
t, or
tg
omE
tt
t.l. 7-5,
l?id
Aiq.. fFi.&
& t.Fti- & D*
b.qe€*deturt'ba-
htu6E-is-<
*@t&-d*
/)
'
?J
;1
,;#
-f' . oa t. ?r 4
^€
16 .' r- '@
ttttb.
1-
Oe
rl,
,?
aE
r?@
r-
a- rr
16
J
06
r-
r- rt,
16
r?6
'f
. o€
0.,
,,.
20 .r
.-
'
3,
oa
rr
r
zr
.- ,
r?6
J-
.
oro ot,
rr
.e
.o
4-
?u rE
''
'3
''@
J
,6 13 5rl
.z
f
te ?r l'l
^(-
J
oro
ot
rd
r
o'O
o- o
lrr t
o-
,t,
,
,@
?r
)rr
(
o o
otr o-
16
ri 13
,a
?y ,r,
.r
a@ )
0a
o€
'u
r- ra
: t r rr
.b
a@ tr,
'?@
.
or0 oi oo
r@ rrr r-
2o
?
D r$. art la
,
to t9
.a
ar li
ra@
.
oro oa o{ o
,t?
rt' ry
?rr
,-
ta
.6
td
a3
r..
0i
oi
09
rrt
i r
. o 0
o?. o), o9
ro
'a
rd
,G ? )6
,,
or 0 o:r
rot r- r€
?o 2- ,
t
.r,
r ar 19
'?c
o'o o?l o or
r@
rra rtr rt
,r. ,€
trr
ta
.t
t-
.t,
loc
oa or
o-
re r. r-
'
lrr t4 tD
t€
.a
t?r ar,E6
r?6
aarF r-r[€rtDaratrd
i-t.rrtt
-
ru'rrrot
t,
-
D a ar 9
-
i
I l
6 16 5 .r - t g r r€ r, Jr a a
r
o--D-art-ott
attb t .r.Jt -iEf,rr
E 9tr9-dt tiaar
I'O.r4t I?t -arta
r-9naotr?rat [rtitr
rn-s{r traa2rla.trra
{{t tttaara ttta
P-trtatatrr.r?
tr Dtrr-D-{rartrr
lliraa-rtrt6
ttr-nDzar.tr{aa
'nt [rrrtrtrtt
r€srqJ
tEtErlgdl'l3
83
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 88/321
Trblc
?-?'
Or1
6cn
Dccomprcrslon
Trblc
for Erccptlonel
Extblurt
rt
?0 Feel'
84
DECOITpRESSION
STODS
(MINUTES)
ASCEI'T
Trl€
FIRSf
STOP
EXDOSURE
TIHE
(HINUTES
DE
PTH
(
FEET)
TIHE
EETWEEN
STODS
AND
FROH
IO
FEEN
TO
SUiFACE
IS
OIIE IIINUTE'
loo.4
oxycEN
ls
usED
AT
ALL
StODs,
SETI{EEN
StOFs,
AND
FOR
ST,RFACING
FTOH
TAST
SIOP.
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 89/321
.
lrow
^t(adr
Yili
,^lrlrtt
ata^rrrx0
^tr
^xo
ottaivart
0rrGai
trO- .t
l.
cal(tNt trra
roll
lal rl
rl9r
tUrr^<a
ro
car^trrio.t tr
WOUND HEAIING
ITEATMEN'
IASTT
,
t,.l tt artuttl
.r
^coIrQr^r
lo
-,.
lto,
^r
rc
t,
rr
otaatvar
i.t
ro.t.ora
.^tr
,or r^t,axr
c^a,
Rasa
Takut Terbang
75
Pengertian.
Keada.an
ini
dapat disebabkan
oleh
2
penyebab
yang
sangat
berlainan
yaitu
:
a.
Sebagai reaksi alamiah terhadap
bahaya
yallg
mengancam
sehingga
penerbang
tidak
ma-mpu
lagi
melaksanakan
tugas
penerbangannya
secara
efektif ("The
Flying
Decompensa-
tion
Syndrome").
b.
Sebagai
kelainan
psikopatologik,
akibat
dari
stres
yang
ber-
hubungan dengan tugas
terbang
("phobic
neurosis") maupun
tidak.
'16.
Evafuasi.
Sikap
Dokter
Penerbangan
peftama
kali
adalali
harus
menganggap
bahwa
Si
pcnerbang
hanya menderita
rasa
takut
terbang
yang
wajar
(tanpa
kelainan
fisft
atau
psikik).
dan hal
ini
tidak
perlu
didiskualifikasi.
Tetapi
apabila
ada
kelainan
misaj-
nya
"phobia of
flying"
maka hal
ini harus
didiskualifikasi.
Urtuk
itu dipcrlukan
konsultasi dengan ahii
kesehatan
jiwa.
Hai-hal
yang
bukan kondisi
untuk
diskualifikasi
lainnya
adalah
antara
lain
:
kurangnya motivasi,
"situational
maladjustment",
"personality
d isord
er"
atau
"personality
inadeq uacies".
I
a
85
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 90/321
77.
Disposisi.
Rasa
takut
terbang
tanpa
kelainan
fisik
atau
psikik
bu-
kan
nrerupakan
kasus untuk
diskualifikasi.
oieh
karena
itu
Dok-
ter
Penerbangan
harus menyarankan
kepada
penerbang
yang
ber-
sangkutan
untuk
membuat
pernyataan
tertulis
kepada
Koman-
dannya,
tentang
rasa
takut
tersebut.
Apabila
si
penerbang meno-
lak
rnaka
kewajiban
dokter
penerbangan-lah
untuk menulis
lapor-
an
kepada
Komandan
yang
bersangkutan'
Meskipun
demikian
bila
pcriu
boleh
saja
penerbang tersebut
di
"grounded"
sementara
waktu,
tetapi
apabila
dalam
pemeriksaan
tidak
tlitemukan
kclainan
medik/psikologik
maka
yang
bersang-
kutan
harus
segera
disarankan
untuk
terbang
kembali'
Ritme
Circadian
(Tet
Lag
Fatigue")
78.
Perjalanan
dengan
pesawat
terbang
yang
melewati
beberapa
daerah
waktu
("time
zone")
clapat
menimbulkan
stres
pada
para
penumpangnya..
Liek
psikologis
rnauptrn
tisiologis
dapat
berpengaruh
cukup
se-
riuskepadaparapenumpangrrreskipurrltanyabersifatsementara.
sampai
yang
bersangkutan
berhasi)
menyesuaikan
diri
terhadap
perubahan
waktu
Yang
dialaminYa'
Pcnyesuaiatr
psikologis
biasanya
bcrlangsung
cepat,
tetapi
penye-
suaiantlsiologisrnembutuhkan.jarrgkawaktutertentu.Penyesuai-
an
lisiologis
ini
termasuk
:
sik]trs
tidur,
siklus
makatr,
suhu
tu.
buh,
denyut
nacli,
fungsi
ginjal,
kadar
hormon,
kewaspadaau
nlett-
tal
dan
kelelahau
tlsik.
tstirahat
selama
beberapa
hari
diperlukan
bagi
penurnpallg
yang
terbang
ke suatu
tempat
yang
berbeda
waktu
4
janr
atau
lebih
dari
tempat
ia
berangkat'
Kc'pckaan
dan
kemarnpuan
penyesuaian
diri setiap
orang
berbe-
cla.bcda,
misalnya
orang
yang muda
lebih
cepat
menyesuaikan
diri
bila
dibandingkan
dengan
orang
bcrusia
lanjut'
Sernr'ra
kegiatan
pada
nrasa awal
sctelah
pergantiatr
waktu.
harus
dibatasi
senlini-
rnalmutrgkirlagartidakrnenimbulkanstresterhadapfungsi
tubuh.Terutamapada24jampertanta,perlupengaturanwaktu
tidur
dengan
sebaik-baiknya.
Kemampuan
untuk
mengambil
keputusan
pada
saat
ini
akan
sangat
menurun
sehingga
dapat
timbul
kesalahan
dalam
melakukan
tilldakan
yang
tepat'
Suatupenerbangankearalrtimurmembutulrkansuatutidur
86
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 91/321
malam hari
yang
baik,
sebelum
melaksanakan
kegiatan
keesokan
harinya-
Apabila
penerbangan
kearah
timur
ini
berlangsung
pada
malam
hari,
maka
pagi
harinya harus
diusahakan
untuk
tidur,
kemudian relaxasi
di
sore hari untuk tidur
cepat
dimalam harinya.
Scbaliknya
apabila penerbangan
tersebut
kearah
barat
maka
pe{a-
lanan
ini
searah dengan
jalannya
matahari,
sehingga
yang
ber-
sangkutan
mungkin
tiba di
tujuan
dalam
waktu
hampir
sama
dengan
waktu
berangkat.
Dengan
demikian, hari
tersebut
akan
terasa
sa'gat
panjang,
sehinga
membutuhkan
istirahat
seclini
mungkin
dan
tidur
yang
lama.
Apabi'la penunrpang
pesawat
kembali
ke
daerahnya
semula
apakah
kc
arah
tinrur
apalagi
ke
arah
barat,
penyesuaian
diri
memang
akan
lebih
cepat
tetapi
tetap
nrembutuhkan
waktu
untuk
istirahat.
"lnternational
Civil
Aviation
Organ2ation"
(ICAO)
telah
mem_
buat
suatu formula
untuk
mencegah pengaruh
buruk yang
mung_
kin
terjadi
akibat
circadian
rytlm.
Formula
tersebut
adalah
sebagai berikut
:
Waktu
istirahat
(per
sepuluh hari)
Waktu
pe{alanan
(iam)
+
Jumlah
daeral.r
waktu
yang
dilewati
(lebih
dari
41am)
+
Koefisien
waktu
kedatangan
(waktu
setempat)
Koefisien
Waktu
berangkat
(waktu
setenrpat)
Makin
larut
waktu
keberangkatan
pesawat
maka
koefisien
maki'
meningkat
untuk
mengimbangi
waktu
tidur
yang mungkin
ber-
kurang.
Demikian
pula
tinginya
koefisien
pada
kedatangan
pesa-
wat
antara
pukul
08.00
sid
11.59 adalah
untuk
mengimbangi
ku-
rangnya
tidur
akibat
berangkat
terlalu
pagi/tengah
malam
ilan
dampak
kedatangan
pada
awal
suatu
hari
tanpa penyesuaian
diri
secukupnya.
87
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 92/321
Tabel
K oefrsien
Waktu
Benngfrat/Kedatangan
ffi
Kedatangan
(Koefisien
waktu)
(Koefisien
waktu)
08.00
-
11.59
0
4
lz.go-n.sg
t
2
18.00
- 21.59
3
q
zztn-oo.sg q
I
0r.00
-
08.00
3
E
I
a
t€*iiff;;ii,
EtEI:€::iEFi
3s:+:€;F €-:
a;
:.r- ii,lE 15
E
ii
e
{.9?s=€gt*
ta
.i:i;c:it*l
E
ET;i
Ei*;=
Eii#:E+l;i
iffli#iiit
1F
Zi7,
EEX'
E
r11e-E=,iii-E-i
ri6]F5:atEi
a
t
?
z
,i*
E
?.:
,3
i6
6
E
t
I
6.
*
3F
LE
.a?
'
?
U
of,
rg
s=
q?
E
.E
ot
B
t
? d
Er;
.i
E:8
ri;
=la
EE Ed
i
[tT
{ 85,
Ed
uz4
t*
i-
5 F:
Et:
j
o
*ie;
.:€
gs
'l
bc
riE
l't
.a
t:
dE
r3
=r
l€
.i
ol
:€
E
E@
E5t
Lt-.
r5
-
: e
ati
tEIT'
E-e;3
a;
tsr;{
: i:ii
t+,,
Fe
E;I
;li
Ei r
E
=F :
siE
E
ts
o
E
I
,=
I
d
ci
e
a
3
c
a
E
u
a
0
I
.t
a
88
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 93/321
BAB
TV
PRAKTEK KLINIS KESEHATAN
PEMRBANGAN
ldi
Kesehatan
79.
Setiap
awak
pesawat
diperiksa
kesehatannya
secara berkala
setiap
tahun
I
x,
yang
dijaksanakan
dalanr
jangka
waktu 3 bulan
sebe_
lum hari
teralihir pada
buran
kelarrirannya.
Sedangkan para
petu-
gas
khusus
yang
bukan
awak
pesawat,
seperti
misalnya
petugas
peluncur
Rudal
dan
petugas
PLLU
diperiksa
5
tahun
I X
dalam
jangka
waktu
6
bulan
sebelum
hari terakhir
pada
bulan
kelahir-
annya.
80.
Pada
awak
pesawat
wanita
diperiksa
pula
keadaan panggul
dan
pa-
yudaranya
setiap
tahun
1
X. Termasuk
dalam
pemeriksaan
ini
adalah "Papaniculou
smear"
untuk
mendeteksi
secara
dini
ada-
nya
Kanker
serviks.
81.
Pada
sisva
awak
pesawat,
pemeriksaan
kesrhatan
pada
waktu
se_
leksi
awal
berlaku
untuk
jangka
waktu
2
tahun.
Dengan
demikian
di.harapkan
hasii
uji kesehata'
sebelum
memasuki
pendidikan
ter-
sebut,
tetap
rnasilr
dapat
digunakan
sebagai pedoman
sampai
sisw
a terseb
u t
me
uyeie
saik an
pe
n did
ik arurya.
82.
Perneriksaan
medis
yang
dilakukan
terhadap
para
Petugaskhusus
nratra
udara
(termasuk
awak
pesawat)
meliputi
antara
lain
:
a.
EKG
dalam
keadaan istirahat.
b. Test
Fungsi Paru.
c.
Kolesterol
darah
d.
Tigliserida.
e.
HDL
Kolesterol
f.
Tononteti
dan
Pemeriksann
Rektal
(bagi
usia
di atas 40
ta-
hun).
g.
Benzidin
test
untuk
faeces
(bagi
usia
di
atas
40
tahunJ.
89
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 94/321
z
I
o
o
:
o
o
o
C
. .
e
=6:
:
39 i
3<-
J;E
:
€
C.
':
a
jo:
2
: a* i
i.Pt i
f
o;
=
5U <
.
js:
s
i
-J
:
-
9:IP
<
ieiiF
j
oo
€E
o
€
:
-
<:
EooEj
fdePt
r;-i
J^FEJ
:$iF:
65
i-:. i;:j
:i:$
"j
-=,.
oF .-
(
o
--9O
.9
L
ii:
ti
2;
s9o:8*o
i
a:3i r8:
-i:
-i
i
--2
F
;F
..(
. oU
-91
i
'i:i;i;
:
99oo
q'
leSqr
-
iFt
:
.9.9
(J
> b<<z
99oo
?"?83J
=
..:
;
€::
>;<<z
z
I
t
;;
3j
F
€P
j
j3
o
o
3-
S
;iS
8 io
5i5
o.-g
ii
5e
-
'e:-s>9
;
ieI?
o;\:.
zo=<+
o
o
d=>
;;
-
-3
jj
"i:
e i. 8I-
F.5
5
S, S
-9
8
3.
-
3
e
.s
r
Es
e:<\:
e-.i
e'i i
?;:
:
J
oa
>
:
().:
-
J
nia
>:
--o
:.s
o
c
-;
5ei
oi3
_.St
. i-o
5
GE
u
''r tj
E
..G-9
sld:
J;ii
*i-o
90
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 95/321
?
3
a
9
a
:
I
?
-
o
e-.i
P:L
:16
'a
o
o.
6
tT?-;
I
-
E
ieF
t3E
;
iR
SE
5
E
.;o
-t
o.
:-e
oo
8:t
-oo
;U-
o oo
N-5 0
-
U
EO.
doco
d d <
oooo
u o
-
9
{,-
z
9l
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 96/321
ntD
rtxs
ltst
lGHl
vlsl0ll
lSuAt
FlttDs
19"
colrrrcrtor
ti
liY
icil'
DlAf,
0n
3COrotsA
0l
3-
ouALtrt€s,
(VcFmtrr
)
DPA-V
8
or
8
oi
(llor^Ro-
Dorrrr)
J0
m
or
(VIA-llD)
trnoucx
"0".
llusr
?^ss
vlS-(v
(10
ot l(
rtAlts).
lr
ux^tLt,
husr
scoll
ll
LtASl
50
or
VIA-tll
ol
?As9lNG
scort
or
fALAllT
ctAss
I
ftvttc
lrrtrtrc
(Pttor)
Sur
rs
Crrss
I
Sert
rs trrss
I
Srnr
rs Crrss
I
Sqt
rs
(rrss
I
ctAss
lA
FLvtxc
Irrtrtre
(llav
|
6^loe)
rs
Crrsg
I
Srct
rs Ctrss
I
ftytrr,
lnttrtrt
Coartt
tlo
Sut
es Crrss
l
l
Srrt
rs
(trss
I
ct^ss
I I
I
ftvrtc
-
llot tx
PtttsAtY
coxllot
ot
lllcR^rl.
llt, tln)
ltsl
vlsuat
ilit0s
tor0t
vlsl(li
Serr
rr
(rrrr
11
13.4
^t
C ^tl
ll
|
5^'r
rr
( ^rl
ll
I
S^ni
^i
[ rsl
ll
'''ontt-eor
lillllal'
s ttcll0l
$0
lr^lllttc
l)trt(rs
rHlcn
litlratnt
rllr
lt
i4uL^t
ffiroor
or
Atros'^ce
lltotctrt'
Sroorc
Af0'
lrrrr.
182 5,
l5
txt oiLr
solact
ot
(ott^cr
ltisti
ro'
rrrtm +{rrs
--Purcnrtt
or
iorii.t
.i-tat
ls
tuiDrD
tY
llSAfsl'tt
stxo
rL
"cuttT '
Hllx
^
tu 065(attrro|
ot
;;;;;;;;;;;;^t;;"..
oi"r.,."o
usAfsM
'or
c^it
tvalu^rror'
Do
pr
ttro
rx'
P^rrrNr
for
^
trlrlic uirll
USArSM
^PP8ovt5
lxt nlqutsl'
^$
lA.
G .ucs^
or
aal6lru(6
(^u5tt
rer
rtJaclloi
^
[dllalitir'
('wls:lor
to
frvtxc
(L^r5t5
ll
r$
lll
{l) 6
ucox^,
ri:vlgtrct9 9r l5rslor elovt l0
u
llc
'
on
tht Stcqo^rr
'h^ic'l
li
Tia
otrlc
olgc
ot
Yltu^r
tlt 0
^5iocl^M
rllH
q ^ cm (5'l
^tr^cstil
ll rrreorert
l9);
(?)
Iro ot
rctt otlitxti^rlois
ot
22
u
116
'
o'
rlcHt'
or
^
otttSntic'
or
4t
tur
q
B.
llG.
tllrttl
lrt
ttltlol
tr
tx:
lro trts
sr
"Pttilrt'Pt:cl^ucohA'rio
r^rl^tr
t tsaQuer av^rultlol
rt
^
outt"'lo
oPxrn^rologlil'
t'
frrtrc
(rest:s
I
For
aertruaD
lla
tr^ttlG
(oitsor
wlr:
ortl'l't
rl
i 't
(6li5lq
tl^roMol
^{
1[ltrtD
Gqraglu.l
l {tl
il llfi'tl
ll^lo^'Dl'
92
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 97/321
Waiver
83.
Kebiiaksanaau
"waiver"
nrerupakan
tindakan
pejabat
keseltatan
yang
berwenang
untuk
meluluskan
uji kesehatatr
seorang
perso-
nil.
meskipun ia
menderita
kelainan medik
yang
seharusnya
di-
diskualifikasi.
Kebiiaksanaan
ini
dilakukan
tanpa
terlalu
banyak
nrepertimb angkan aspek
ke
seh
at
an
d
an
k esel
am at
an
t
erba ng.
84.
Permohonan
"waiver"
diajukan
oleh Dokter
Pemeriksa kepada
Pejabat
Kesehatan
yang
berwenang
memberikan "waiver".
Scte-
lah
dipertimbangkan
dari berbagai
aqrek. maka akan
di
putuskan
apakah
permohonau tersebut
dikabulkan atau
ditolak.
Masa
ber-
iaku
suatu
kebiiaksanaan
"waiver"
tergantung
dari
ke'putusatt
yang
diberikan
oleh
Pejabat Kesehatan
yang
berwenang tersebut,
dan
bila
kelainan
nrediknya
sudah
sembuh maka
"waiver"
tidal<
perlu
dicabut kembali.
85.
Kelainal
meclik
yang
perlu
mendapat
"waivcr"
pada
tingkat
Markas Besar. adalah
sebagai
berikut
:
a. Senrua
kelainan
hilangnya
kc'sadaran.
akibat
trauma.
cpiiepsi.
dan
"syncope".
kecuali
G.tOC
(G
induced
Loss
of
Cons'
ciousness)
dan "syncope"
pada
saat
diiakukan vella
punksi.
b. Sentua
NeoPiasnra
Ganas.
c. Semua
Kclainan
Kejang.
d.
Riwayat
perdarahan salurarl
cerlra,
perforasi
ulkus
Pcptikunl,
obstruksi
u
su s,
gastrecto mi,
gastroetlterostonl
i
d
a
lr
"syrn
pto-
nratic
hiatus
hernia".
e. Pneumotoraks
spontan
yang
berulang.
f.
Senrua
kelainan organik
jarrtung
dan kelainan fungsijantung.
g.
Tekanan darah rata-rata lcbih
dari
140 nrmHg
(sistolik)
dan
90
rnmHg
(diastolik)
setelah suatu
pengobatan.
h.
Trauma
kepala yang berakibat
hilangnya
kcsadaran,
am"
nesia
atau
liaktur
tengkorak.
j.
Semua disfungsi
cerebral.
k. Lensa kontak.
93
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 98/321
WEIGf,T TAELE
r. ttaI,ES
lfcltbt,
inchct
Minlmum
Stenderd
l{arlmum
60
01
cc
c3
e{
65
6e
n
6t
69
70
TL
7i2
73
7l
/c
78
n
7E
t9
t0
100
702
10:l
1(X
105
106
707
111
115
119
7A
727
131
135
1il,
1{3
t47
151
153
157
161
722
721
1fi
78
131
1:t i
139
1{3
117
151
lac
159
16{
169
771
179
1E,l
1&t
194
190
2{t4
r3:t
r55
13t
160
161
160
t7t
179
rEl
lt9
19{
199
2txt
ztt
218
x\a
m
tn
24;2
21t
EI
3l'.S'.i11.ft
'l,,ili":"lli"rt- t'#'"""iiHtl'11,?.Siy$t
ffi:td
tiiit"iiit
be'a
rcasoo
for
mcdical
groundlu :
94
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 99/321
WEICET
TAALE
b.
Fg\tAtJs
Ilclghl
lncher
Mlnilrum
Standgrd
Merlmum
5E
59
60
61
62
6,i
6,t
65
66
67
68
69
70
77
72
73
71
/o
78
n
7E
T'
EO
E7
80
92
05
97
100
lfit
100
10E
111
114
777
110
7?,2
r25
128
130
llxt
136
13 '
141
744
741
100
101
103
105
707
109
111
114
11E
1t
723
12E
732
135
139
144
148
752
156
r01
165
169
t73
128
7?3
130
132
13{
136
139
741
14E
152
136
161
165
169
774
179
185
190
198
201
206
211
218
95
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 100/321
I €
?bi;,+
si.
;
jii ;
i
j
jii*;
sl'
;
€isi
|
-
3
=;6:o
:
=i
5
i#i:
:€
"l
v-
:Ei.E'i
-
L
I O t LFri
.:a
I o
.aaca
a I O {,
-r
:: I :
E:i&5
z3
Fl-
i
5i?;:
E .6
gd
o
E3
=i-
:
ifi:g
::
-l
i
5i*t"iE
e6 I ;
?EiuIa
;- I
.-
.-oic.:
j
sl-
g,:+;;Ea
I
: E
::i-:;
tls
iiEsi:i
I
::-{:F::}P
I
.t=?:
o ?:
il;
iEiitfjE
96
uhc
vo=
<ta
-=c<oc
.9oc
r-i
>Fc
Er.
..=.
3
-
--
.
=t
<l=
6
-1..
a
<-;
i-':
t=;
F=:
o?t
z
ZzE
ri
=:i
.
=
i=
=.-=
-^
:x:=
:--:-
Ei',.
a=:-
O
-€
==f
;z=<
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 101/321
:liii liiiiii*
i;:liiiiiitiiiii
;:l::iifiiiiSiiuiii
;l;liffi*iit
97
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 102/321
Upaya bunuh
diri,
Psikosis, Reaksi
psikosis,
atau
Psikoneu-
rosis
yang
berat.
Diabetes
Mellitus
yang
membutuhkan pengobatan
medik.
Adanya
batu
pada
saluran
kemih.
Penyakit Dekompresi
yang
memerlukan
terapi kompresi.
Status
Kesehatan
(Physical
Profile)
86.
Status
kesehatan adalah deretan
huruf
dan
angka
yang
rnenunjuk-
kan
kondisi kesehatan seseorang
secara umum,
sebagai suatu sa-
rana
informasi
bagi
para pejabat
non
kesehatan.
Hal
ini
khususnya
digunakan
untuk menentukan
apakah seseorang memenuhi
syarat
atau
tidak,
bagi suatu
penugasan
tertentu.
87.
Ada 7
faktor
yang
ditulis
dengan
huruf
yaitu
:
P
-
kondisi
fisik
umum
("general physical
status").
U
=
kondisi
extrernitas
atas
("upper
extremities").
L
=
kondisi extrernitas bawah
("lower
extremities").
H
=
pendengaran
("hearing").
E
=
penglihatan
("eyes").
S -
stabilitas emosi
("emotional stability").
X
=
kesamaptaan
jasmani
("physical
work
capasity").
88.
Tiap faktor
yang
dinyatakan
dengan
huruf
seperti tersebut di
atas,diberikan
penilaian
yang
dinyatakan
dengan
angka
mulai
dari I sampai dengan
4.
Angka
1
menunjukkan
bahwa individu
tersebut
tidak
menderita
kelainan
medik.
Angka
2
menunjukkan bahwa
individu
tersebut menderita kelain-
an
medik
yang
ringan.
Angka
3 rnenunjukkan
bahwa
individu
tersebut
menderita
kelain-
an
medik
yang
nyata dan/atau terkendali, dan
tidak
membutuh-
kan
pengobatan
nredik
yang
terus
menerus/berlanjut
serta
penga-
wasan
medik
yang
ketat.
Angka
4
menunjukkan
bahwa
individu tersebut
menderita kelain-
an
medik
yang
tidak
nremenuhi
persyaratan
bagi tugas dan
jabat-
annya.
l.
m
n.
p.
98
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 103/321
:
,:,,:
c'r
i
itii#
i
i:'ii;r
; t;ii-;
€o4:-E
*:iEEI:^
i:iff;E5
E
6
n
c
E
aa'
a
t
z
I
l;
c:
z€
c
-.9
:58
-"::
.
: 85
3:
i
rT
a
_9
itr
:5i
ri
8a
iiiiiii,
?
t
T
T
I
i
I
l
I
o
E
t
ijr
E;::s
;f*i;#is
c
i
r
5=irB
isisiiiEt
5i:::€ Eg€
:
t
=
:.€
:.9
.;E
-
E;;:
a
G
.r
: l€
j:;r
;;i;iffff#
:5
.iE
ft
-o.:
E
.
-:
:3:
rE:i
ii€
'i;a
.
::T;
: E€E
::c5^
ii'iii
dE:;t
=
i
99
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 104/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 105/321
Kecelakaan Pesawat
89.
Persiapan
dan Tindakan. Beberapa hal
yang
harus
disiapkan
dan
dilakukan
oleh
dokter
penerbangan
dalam ntenghadapi
kecelaka-
an
pesawat
adalah
sebagai
berikut
:
a.
Ambuhns
LaPangan
:
I
)
Awak
ambulans.
2)
Perlengkapan
perorangan.
3) Perlengkapan
ambulans.
b.
Pembebasan
londasan
pacu
(bila
memungkinkan).
c. Deskripsi
dari
Pesawat.
I
)
Jenis.
2)
Muatan
yang
berbahaya
(biologis/kimia/radiologis/senja-
ta).
d.
hosedur
di
laPangan :
l)
Ijin
dari Kontandan
Pentutlartt
Kebakaran
(bila
rnernung-
kinkan).
2)
Lapor
kepada
Kornandan
Penanggulangan
di
Lapangan.
3) Tentukan
keadaan
korban
dan lakukan
tindakan
medik
yang
diperlukan.
4)
Laporkan
kepada
Karurnkit
Pangkalan tentang
junrlah
korban
serta
dukungan
yang
diperlukan.
5) Tetapkan
Daerah
Pengurnpulan
Korban
("casualty
hold-
ing
area").
Daerah
Triage
dan
Daerah
Pentberangkatan
Korban
("casualty
removal area").
6)
Awasi
proses
triage. tindakan
nredik dan
pencatatan
medik.
7)
Lapor
kepada
Kontandan
Pananggulangan di Lapangan
tentang
kondisi
para
korban.
8)
Siagakan
antbulans sanrpai
selurult daerah dinyatakan
anlan.
9) Siagakan
seluruh
pcrlengkapan
medik di
Lapangan.
:
L'.
Jenazah
:
l)
Didalam
Pangkalan
:
posisi
korban
dan beri
tanda
pe'
ngenal.
l0t
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 106/321
2l
Diluar Pangkalan
:
koordinasikan
pengangkatan
jenazah
dengan
petugas
kesehatan daerah
setenlpat.
f .
Kosus Khusus
"Broken
Arrow"
:
I
)
Perhatikarr laporan kontanrinasi dari
Konrandan Laparrg-
an'
2\
Perhatikan
laporan
"bioerryir'onnrental
engineering"
daii
Kornandan
Lapangar'.
S.
Muatan
Berbahaya
I
)
Laporkan
Konrandan
Lapangan
tentang
bahaya vang di-
tinrbulkan
oleh bahan beracun.
balran
peledak
dan
lain-
lain.
2)
Laporkan
Konrandan Lapangan tentang toksisitas dan
tindakan
yang
harus dilakukan
(penugunaan
bahan
kinri-
awi
atau biologi).
h.
Catatan :
1
)
Laporkan
Kontandart LaPangan
tcntrng
perkenrbanuarr
Keadaan
secara
periodik.
l)
Bila
perlu
nrinta
bantuan
Konrandan Lapangan untuk
rnengatasi
hal-hal
terterttu.
90.
Kategori Triage
a.
Ringatt
-
Hijau
-
h'ioitas
1.
Luka
vang
tidak nreninrbr.rlkan
inkapasitas.
laserasi
ringan.
kontusi.
pcrdarahan
vang
terkeu-
dali"
fraktur tertutup
dari
tulang-tulang
kecil. tidak dipriori-
taskan
untuk
pengobatan
se-qcra.
b.
Segera
-
Meralt
Prioitas
11.
Prognosa cukup
baik
bila
pengo-
batan
dilakukan segera.
ntisalnya:
asphyxia.
obstruksi
jalan
nafas.
"tension
pneumothorax".
perdarahan
lanlhat letal)i
terus
nrenerus,
fraktur
terbuka.
Prioritas
tcrtinggi
untuk di-
lakukan
pengobatan
segera
di lapangan.
c.
Ditunda
-
Biru
Prioitas.I/L
Prognosa kurarrg
baik tanpa
tin-
dakan
nredik
yang
ekstensif,
nrisalnya:
luka
bakar
derajal
2
dan
3.
luka
abdornen
dcngan evjscerasi.
luka
ccrcbral
yang
kritis,
luka
berat
yang
"nrultiple".
Kasus ini
ntettrpunyai
ta2
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 107/321
prioritas
terendah
untuk
dilakukan
tindakan
medik
dila-
panSan.
;:
d.
Dapat
Diunda
-
Kuntng Prioritas.fZ. Prognosa cukup
bdk
dan tidak
memerlukan
tindakan
segera,
misalnya:
lacerasi
tanpa
perdarahan, luka bakar
derajat 2
dan 3
(luas
zp-3ffil,
fraktur tertutup,
trauma
kepala
yang
kritis.
Kasus
ini
dapat
ditunda
sesuai dengan
keadaan. $ f
-- :
r
91.
Kecelakaan
Fisiologis. Misalnya
:
hipoxia,
hipervenfifdsi, kera'
cunan CO,
keracunan
bahan
lain,
penyakit
dekompresi,
disori'
entasi
tempat,
"rapid decompression"
pada
ketinggian
di
atas
25.000
kaki.
Prosedur
yang harus dilakukan
adalah
:
a.
Riwayat
kejadian.
b.
Penilaian
kondisi
lingkungan.
c.
Bahan
Beracun
yang
berpengaruh.
d.
Karantina
pesawat dan sistem
02
(sesuai
yang
diperlukan).
e. Penilaian
tentang
penyebab
kejadian.
f.
Rekomendasi.
g.
Pemeriksaan
Medik
dan Riwayat
Kesehatan
(dari
Catatan
Medik).
h. Riwayat
kecelakaan
Yang
lalu.
j.
Faktor-faktor
yang
berpengaruh
(gizi,
alkohol,
merokok).
k.
Faktor
Manusia
lainnya.
l.
Faktor
Psikologik.
m.
Pemeriksaan Laboratoris.
92.
Penyelidikan Kecelakaan
Pesawat
a.
Korban
Yutg
sehtrut
:
l)
Statuskesehatan.
2)
Wawancara
flight
surgeon
terhadap
awak
pesawat.
3)
Dapatkan
sample
laboratorium
segera.
b.
Korban
meningal
:
1)
Berikan
tanda
dan
catatan
yang
diperlukan
di lapangan
(termasuk
sketsa).
2\
Potret
semua
bagian tubuh sebelum diangkat.
103
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 108/321
3)
4)
s)
Setiap
tubuh
harus
diberi
label'
Jangan
memindahkan
korban
tanpa
konsultasi
dengan
pejabat
kesehatan
yang berwenang'
Gambaran
umum
kecelakaan
:
a)
b)
c)
d)
e)
0
c)
h)
Lokasi
daerah
kecelakaan'
Keterangan
saksi
mata'
Cuaca.
Keadaan
Peralatan
Pesawat'
Fungsi
dari
alat
keselamatan'
Pemlerian
tanda'tanda
lokasi
dari
korban'
tempat
duduk,
kanoPi.
Rekomendasi
kedokteran'
Tahap-tahap
operasi
penyelamatan'
93.
6)
Pengangkutan
korban
:
a)
Pendinginan
Yang
semPuma'
b)
Persiapan
untui
otopsi
dan
pemeriksaan
sampel
jaringan'
7)
Kondisi
korban
waktu
diketemukan
:
a)
Jenis
dan keadaan Pakaian'
b)
Peralatan
Yang
diPakai'
S)
Posisi
korban
:
a)
Didalam
pesawat,
dalam
posisi tempat
duduk
yang
normal.
b)
TerlemPar
dari
Pesawat'
9)
Bagian
tubuh
korban
:
a)
Tertinggal
dalam
Pesawat'
b)
IrngkaP
dalam
ejection
seat'
Riwayat
Awak
Pesawat
^.
Riwayat
Wndidikot"
b.
Infornusi
dari
instruktur'
c.
KwlifikasiYangdimilikL
d.
Data
:
tatilwn
aerofisiobgi'
tatihan
surttival'
uii
keselatan
(terakhir).
e.
Kondisi
Medik'
104
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 109/321
l)
2)
3)
Status
Kesehatan,
kelainan
medik yang
diderita,
riwayat
penyakit
dan
pengobatbn
dalam
I
bulan
terakhir.
EKG,
EEG
dan Riwayat
Trauma
Kepala.
Ada/Tidak
"waiver".
94.
f. JamTerbang
l)
Jumlah
jam
terbang
seluruhnya.
2)
Jumlah
jam
terbang
dalam
jenis
pesawat
tersebut.
3)
Riwayat
terbang
selama
30
hari
terakhir.
4)
Riwayat
terbang
selama
48
jam
terakhir.
5)
Riwayat
terbang
selama
24
jam
terakhir.
6)
Urutan
kejadian.
C.
Riwayot
hibadi"
l)
Umur,
status
perkawinan,
kebiasaan,
hobi.
2) Kondisi
ekonomi.
3)
Kondisi
antropometrik.
4)
Riwayat kecelakaan
sebelumnya (pesawat,
mobil,
dan
lain-lain).
5) Kelelahan.
a)
Waktu
terbang pada
saat
kejadian.
b)
Jumlah
sorti 48
jam
terakhir dan
7 hari
terakhir.
c)
Urutan
penugasan/kegiatan
48jam
terakhir.
d)
Jumlah
tidur
dalam
24
jam
terakhir.
e)
Faktor lain
yang
melelahkan.
0
Aktivitas
sehari-hari
selama
72
jam
terakhir.
6)
Penugasan
Saat
ini.
a) Lamanya
bertugas di
Lanud
yang
sekarang.
b) Akomodasi
yang
diterima.
c)
Jarak
tempat
tinggal
dengan
Lanud/tempat
tugas.
Penyelidikan
"Human
Factots"
(Human
Engineering)
a. Stres Fisiologik.
Misalnya
: hipoxia,
disorientasi.
pengaruh
suhu,
intoksikasi
CO,
penyakit
Dekompresi,
mabuk
udara,
percepatan,
circadian
rhythm,
barotrauma,
inkapasitas,
hipoglikemia,
hiper-
ventilasi
dan
stres
campuran (alkohol,
kelelahan,
gizi
dan
obat).
105
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 110/321
b.
Faktor
Psikologik.
l.
Riwayat tugas
30 hari terakhir.
2)
Riwayat
kehidupan
3
bulan
terakhir
(keluarga,
pribadi,
ke-
uangan,
jabatan).
3)
Sikap
hidup/Kebiasaan
Hidup.
4)
Motivasi,
kecerdasan,
stabilitas
emosi.
5)
Tingkahlaku
dan karakteristik
kepribadian.
6)
Informasi
dari
:
teman, keluarga,
instruktur,
atasan,
dokter
pribadi
dan
personil
lain
yang mengetahui
kehidupan
yang
bersangkutan.
c.
Faktor
Gizi
1) Makan
yang
terakhir
(berapa
jam
sebelumnya?).
2)
Tempat
makan.
3) Jenis
makanan.
4)
"Inflight
feeding".
5)
Kebiasaan
makan
makanan tertentu.
6) Jumlah cairan
yang
masuk
(adalah
kemungkinan
dehidrasi?).
d.
Display
(panel
instntmen)
l)
Tidak
bekerja.
2)
Sulit dicari, sulit
dikenali.
3)
Sulit
dibaca/diinterpretasikan.
4) Salah baca.
e.
'Control
&
Switches".
1)
Sulit
dicapai.
2)
Terlalu
kaku/keras.
3) Sulit
dicari.
4)
Tidak
bekerja
dengan baik.
f
.
Hubungan
'bontrol"
dengan
"display"
1) ktak
"control"
dan
"display".
2)
Arah
gerakan
dari
"control"
dan
"display".
3)
Ketepatan bekerja.
4)
Prosedur
dan
Teknik.
g.
Informasi
yang
berlebihan
(over
loaded) dan waktu kritis.
h.
Respons
yang
terlalu rumit/membingungkan.
106
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 111/321
j.
Penilaian
Pemhtan
Bonuan Hidup.
l)
Helmet
:
jenis,
tanggal
inspeksi,
perlengkapan
bagian
luar,
perlengkapan
bagian
dalam,
kabel
interkom,
tali
pengikat,
modifikasi dan posisi
helmet
ditempat
kejadian.
2) Masker
0,
:
jenis,
tanggal
inspeksi,
kondisi
umum,
katup,
penutup
pipa
02
dan
posisi
masker
ditempat
kejadian.
95.
Tes
Laboratorium
a.
Siapkan tabung pemeriksaan
darah
(2
dengan
label
merah.
2
abu-abu
dan
2 hijau).
b. Siapkan 50 cc urine.
c.
Dikocok
dan
didinginkan.
d. Periksa
:
CO,
ETOH,
Glucosa,
tes obat,
Hb/Ht
dan asam
Laktat.
e.
Label
ditulis:
nama,
NRP,
tanggal kecelakaan
dan
jenis
pesawat.
f. Sampel
dikirim dalam
"dry
ice" ke Laboratorium.
96.
Tes Sampel
Jarinpn
a.
Jaringan
; otak,
limpa,
ginjal,
otot,
isi
lambung,
urine
dan
lemak.
(masing-masing
35 cc).
b.
Jaringan
liver dan
paru
(m,asing-masing
130
cc).
c.
Jaringan
tersebut
di atas dibekukan.
d.
Jaringan
:
jantung,
telinga
tengah,
paru
dan
ginjal
(difiksasi
Formalin).
e.
Dibuat
Label seperti
sampel tes
laboratorium.
f.
Sampel beku
dan Sampel Fiksasi Formalin
dikirim
dalam
tem-
pat
yang
terpisah
ke Laboratorium.
Perang
Kimia
97.
Tujuan yang
ingin dicapai
bila
kita menghadapi
perang
kimia
ada-
lah mengurangi
semaksimal mungkin dampak
serangan
kimia
mu-
suh
dan melakukan tindakan
medik
di
daerah yang telah
tercemar.
Konsep
pertahanan
terhadap
perang
kimia
(PK)
adalah :
a.
Keberhasilan PK
tergantung pada
faktor
kejutan
dan
kelemahan
pertahanan.
b.
Pertolongan pertama
harus menggantungkan pada
diri
sendiri
t07
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 112/321
atau
teman.
c.
Meyakinkan
para
petugas
bahwa
peralatan
perlindungan
akan
efektif
bila
digunakan
secara
benar'
d.Komandanakanmenentukan''daerahberbahaya,.yangberisiko
tinggi.
98.
Selama
Fase
Defensif.
Perlu
diperhatikan
halhal
sebagai
berikut
:
a.
Sebelunt
serangan.
Pastikan
alat
perlindungan terhadap
perang
kimiadapatdigunakandenganbaik.danpersoniltelahnrahir
dalam
menggunakan
alat'alat
tersebut
pada
waktu
yang tepat'
b.
Selama
serangarl'
l)
Semua
personil
n.renggunakan
alat
proteksi'
cari
tempat
per-
lindungan
di
daerah
yang telah
ditentukan'
2)
Aktifkan
satuan-satuan
dekontaminasi
dan
tutup
hubungan
dengan
udara
luar.
3)
Fasilitas
pengobatan
ditutup
ltubungannya
dengan
udara
luar.
4)
Pastikan
adanya
suatu
serangan
kimia
musuh'
c.
Setelah
serangan.
1)
Mulai
oPerasi
PenYelamatan'
2)
Monitor
keadaan
lingkungan'
99.
Pengaturan
Fasilitas
Medis'
a.
AIat
medis
harus
disiapkan,
khususnya
yang
berguna
untuk
pe'
ngobatan
luka'
b.
Berikan
saran
pertimbangan
kepda
Komandan
tentang
peng'
aturan
bangttnan-bangunan
yang
ada'
berdastkan
:
1)
Distribusi
Penduduk'
Zi
,Rnggota
militer
yang bertugas
harus
diprioritaskan'
3)
Distribusi
instalasi kesehatan
yang tersedia'
4)
Perkiraan
jumlah
korban'
5)
Kemampuan
evakuasi
dan
tempat
perawatan'
t00.
Satuan
Teknik
Sipil
Pangkalan
akan
mengusahakan
untuk
:
a.
MenutuP
kebocoran
udara'
l08
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 113/321
b.
Menyaring
udara yang
masuk.
c.
Membangun
daerah
dekontaminasi.
d.
Menyediakan
air bersih
dan
tenaga listrik.
e.
Segera
setelah
serangan,
memeriksa
bangunan
dan
menutup
kebocoran
dengan polyethlene.
f.
Ahli Bio
environmental
Engineering
akan
mendeteksi
bahan
beracun
dan memonitor
lingkungannya.
l0l.
Tugps Personil
Medik.
a.
Kurangi
terjadinya
luka akibat
bahan
kimia.
b.
Melindungi
personil
yang
akan
berhubungan
dengan
bahan
kimia.
c.
Mencegah
tersebarnya
bahan
kimia
ke
instansi/fasilitas
lain.
d.
Melakukan pengobatan
konvensional.
e. Siap
untuk
menghadapijumlah
korban
yang
banyak.
102.
Triage.
Secara
mendasar
sama
dengan triage pada
korban
kece-
lakaan
lainnya,
kecuali
triage
di
fasilitas
rnedik
dilakukan
da-
lam
2
tahap.
a. Tahap
L
Triage
awal
dilakukan
oleh
tenaga paramedis
pada
saat
yang
bersangkutan
memasuki
daerah
dekontaminasi.
b. Tahap
IL
Triage
lanjutan
dilakukan
oleh
dokter
di
dalam
ruang
perawatan,
untuk
menentukan
prioritas
tindakan
medik.
lr
rr.
(nol
i:.:zrh;ng?
-4
cxpccltnl
{
rr*t
(nor
ionsciour?
-+
rmnrrdirlc
i}
(ves)
(nol
rmbulrtory?
r)
dcllYcd
I
rv.,;
|
-,.,-.r
109
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 114/321
103.
Evakuasi Korban.
a.
Tentukan
apakah
korban
masih
terkontaminasi
bahan
kimia
atau
tidak.
b.
Bungkus
tubuh
pasien dengan
bahan
pelindung
kimiawi
sebe-
lum
diangkut
melalui
daerah
yang terkontaminasi.
c.
Sediakan
bahan
pelindung/pembungkus
tersebut
secukupnya'
1(X.
Pertolonpn
Diri
Sendiri/Teman
a.
Gunakan
masker
pelindung
(bahan
"gas
syaraf''
bereaksi
sangat
cepat).
b.
Berikan antidot
gas
sYaraf.
c.
Cuci
bagian
tubuh
yang
terkena
nrenggunakan
peralatan dekon-
taminasi
M-258.
d.
Angkut
ke fasilitas
medik
terdekat.
105.
Dekontaminasi
Berjalan
melalui
daerah
sempit
"chlorine
bleach"
Mandi
dengan
air
bersih
(bila
diharuskan).
Keringkan
badan dan masuk ke ruang
kedap
udara.
Pasien
yang
berbaring
harus
dibuka
pakaiannya sebelum
mandi/
pengobatan
lebih
lanjut.
106.
Jenis
Senjata
Kimia
a.
Gas
Syaraf. Mengandung
Anticholinesterase
yang
lebih
kuat
daripada
insektisida
biasa.
Sifat
kimianya
adalah
:
1)
Tidak
berwarna/berbau
dan
tanpa
rasa'
2)
Dapat
terserap
oleh
setiapjaringan
tubuh'
3)
Gejala tergantung
dari banyaknya
absorpsi
dan
jalan
yang
dilaluinYa.
b.
Zat
Petept)h
(Vescant/. Termasuk
Sulpfur
dan
Nitrogen
Mus-
tard,
serta
beberapa
jenis
senyawa
Arsenikum'
Bahan
ini
agak
kurang
beracun
bila
dibandingkan
dengan
gas
syaraf'
l)
Diagnosis
: dapat
terjadi
masa
laten
sld 24
jam
tergantung
besarnya
konsentrasi
zat
tersebut.
Mula-mula
terbentuk
eri
tema
yang
disusul
dengan
gelembung-gelembung
seperti
pada
a.
b.
c.
d.
lt0
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 115/321
luka
bakar derajat
2.
2)
Pengobatan
:
segera didekontantinasi.
dan luka/kelainan
ku-
lit
diobati
seperti
pada
lLrka
bakar.
c.
'Choking
Agents"
(initant).
Ternrasuk
dalanr
kelonrpok
ini
adalalr : phosgene.
chlorine dan
chloropicrin.
l) Diagnosis
:
batuk.
sesak napas. keluar
air
nrata.
rasa
tercekik.
sakit
kepala.
nrual. nruntah. Edema partr
dan
shock dapat
terjadi
tiba-tiba
atau dalanr waktu
24
jarn.
2) Pengobatan :
keluarkan
dari
daerah yang
rerkontanrinasi.
berikan
0"
nrelalui
nrasker
dan bantuan
napas
bila diperlukan.
107.
Diagnosis
keracunan
Gas
Syaraf
a.
Setnua
tanda/gejala
berdasarkan
overstintulasi
susunan
svaraf
para
sintpatis.
b. Mata :
rniosis,
lakrintasi. nyeri.
sulit
akontodasi,
nrerah.
c.
Pilek.
sesak
nafas.
batuk dan
rasa
tercekik.
d.
Sakit
kepala.
lernah.
berkeringar.
pusing.
kedutan
otor.
pares-
tesi
dan
kejang.
e.
Anorexia,
Nausea
dan diare.
f.
Sakit
pinggang.
g.
Secara
laboratoris
agar diperiksa
kadar
cholinesterase
dan
eritro-
sit.
108.
Pengobatan
bagi
Korban
Senjata
Kimia
a. Gas
syaraf
(GA,
GB, CO,
VX
dan lain-lain)
I
)
Pasang
nrasker
dan
tubuh
posisi "up
wind".
2)
Atropin
2
nrg
IM tiap l0-20
nrenit
(3
kali).
3) PAM
CL
:
2.5
grarn
dalarr
100 cc
aqua IV perlahan,
atau
I
graln
dalanr
3
cc
aqua IM
setiap 30 nrenit.
b.
Zat
Pelepuh (ll,IlD,
CX, MD,
PD.
L)
l)
Cuci
dan
pakaian
dibuanq.
2)
Pasang
nrasker.
3)
Zalf
BAL
4)
"BAL
lOol'in oil"
0.95
ccl25 lbs IM tiap
4
janr (3
kati).
5)
Zat
pengganri
BAL.
llt
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 116/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 117/321
(ASMRO
-
Armed
Service
Medical
Regulating
Office)
untuk
menetapkan rumahsakit yang
akan
dituju.
(ASMRO
-
merniliki
daftar
rumah
sakit
yang
dapat
dituju leng-
kap dengan tenaga
spesialis
yang
dirnilikinya). Dokter yang
me-
ngirirn harus menghubungi
dokter
yang
akan
menerima pasien
untuk
mengadakan pembicaraan,
terutama
dalam rnenangani
pasien
gawat
dan
perlu
mendapat
prioritas.
c.
Setelah
rumahsakit
tuiuan
ditetapkan
maka
AECO
harus
lapor
kepada AECC
(Aeronredical
Evacuation
Control
Center)
untuk
rneminta pengungsian
medik udara dan
nrenyampaikan
inforrna-
si tentang
:
l)
Tindakan rledis
yartg
sudah
dilakukan.
2)
Nama
pasien.
3)
Diagnosa
dan diferensial diagnosanya.
4)
Klasifikasi pasien.
5)
Fasilitas
kesehatan
yang
dituju.
6) Urgensi
pengungsian ("Movenrent
precedence").
7)
Tenaga
nredis
atau tenaga nonnredis yang
menyertainya.
8) Alat-alat
yang
diperlukan secara khusus.
tl.
"Movement
Procetletrce".
Hal
inimenunjukkan tingkat ke-
gawatan
mengapa
pasien
memerlukan
pengungsian
medik
udara. Keputusan dilakukannya
pengungsian
medik udara
adalah
tanggung
jawab
komarrdan dari
palgkalau
udara
dari
rnana
pasien
tersebut
dikirim.
Penilaian
yang
cermat
perlu
dilakukan untuk menghindari
penghamburan
biaya ataupun
mensanggu
penerbangan
khusus. Prioritas
bisa diberikan
pada:
I
)
Urgent.
"Urgent
precedence"
diberikan
kepada
pa-
sien
yang
harus
diungsikan seceputnya unttrk menye-
lamatkan
nyawa,
ekstremitas,
mata
atau
untuk mence-
gah
terjadirrya
komplikasi
penyakit
yang
berbahaya.
Pesawat
yang
sedang
diudara
atau
yaug
akan
segera
terbang harus mengungsikan
pasien
ini
dengan
segera.
Dokter di
rumahsakit
tujuan
harus
sudah
dihubungi
r.r
ntuk
me nerim any a sebelum
p
asien d
iu ngsik an.
l13
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 118/321
I
11.
2)
Prioritos.
"Prccedence"
prioritas
diberikan
kepada
pasien
yang memerlukan
perawatan
/
pengobatan ter-
tentu
dengatr
segera,
tapi
fasiiitas
kesehatan
yang di-
butuhkan
tersebut
tidak
dimiliki
oleh rumahsakit
se-
tempat.
Pasiett
i:li
harus
diungsikatr
dalam
waktu
pa-
ling
iambat
24iwn'
Rutin.
"Precedeuce"
rutitt
diberikan kepada
pasien
yangdapat
diungsikan
dalam
waktu
72
1am.
Untuk
pasien
irli
digunal<att
pesawat detrgan
iadwal
terbang
yang biasa.
Dalam
penangatratt
pasien
"urgent"
dan
pasieu
prioritas,
dokter
akan
dihubutlgi
oleh
Flight Clinical
Coordilrator
(Fli$tt Nurse)
untuk
menda-
patkan
infornrasi
iebilr
jauh
tetrtang
pasien
tersebut
sehubungau
dengan
perawatannya seiama
perlgungsian
medis
di udara'
Sebenarnya
tidak
ada
kontraitrdikasi
mutiak
untuk
petrgurrgsian
medik
udara.
llarnun
demikiatl
pada
pasien
berikut
iui
hartya
boleh
dilakukan
pengungsian
medik
udara
biia
cara
iain
tidak
bisa
dikerjakan
yaitu
:
a.
Pasien
yang
menderita
pcnyakil
yang
harus
dikarautilla
se-
clalgkart
pasietr
tersebut
berada
dalarn
stadiunr menuiar'
b.
Pasien
yang
keadaan umumnya saugat buruk
yang
besar
ke-
mungkinarutya
meninggal dajam
penerbangan.
c.
Pasien
yang
raharrgnya diliksasi
clcngan kawat
secara
tetalt.
d. Pasien dengan
kehamilan iebih
dari
240
han.
lt2.
I13.
Bahaya utama
dalam
peuerbangan
adalah
terjadinya
kelainan
pathofisiologis
yang
disebabkan
turunnya
tekanan
0-2
dan
me'
ngembangkan
gas-gas
yarlg
terperangkap dalam roltgga-rotrga
tubuh.
14.
Pemberian
oksigcn
perlu
dipertimbangkan
untuk
pasiett-pasicn
berikut
:
'n.
Penyakit
yang
berhubungan
dengan
paru-paru dan
torak'
I
)
Pneumonia.
2)
Emphysema.
It4
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 119/321
3)
Asthma'
4)
llka
Pada
torak'
5)
Bronchitis.
6)
Tuberculosa.
7)
Tumor.
8)
Tulang
iga
Patah.
b.
OutPut
iantung
Yfrlgrendah
l)
Congestive
heart
failure.
2)
Coronary
insufficiencY.
3)
Myocard
infark
Yang
baru.
c.
Blood
dYscrasis
l)
Anemia.
2\ Sickle
cell.
3)
Penyakit
hemogiobinoPati'
I
15.
Perlu
diingat
pada
ketinggian
18.000 feet
volume
gas
akan men-
jadi
dua
kali
lebih
besar
dibandingkan
dengan
volume
gas
terse-
but
pada
permukaan
laut,
Hal ini akan
membahayakan
pasien-
pasien
dalam
keadaan
berikut
:
a.
Pasien
yang
baru
saja
mengalami
operasidengan
jahitan
pa-
da
intestinum.
b.
Pneumothorax
yang
tak
diberi
ventiiasi.
c.
Tuberculosa
dengan
disertai
cavitasi.
d.
Emphisema
dengan
adanya
bullae.
e.
l,uka
di
tenglorak
yang
disertai masuknya
udara
ke
dalam
rongga
otak.
f.
Pasien
yang
baru-baru
saja
mendapatkan
pemeriksaan
"air
contrast"
dalam
ventrikel
otak atau
sumsum
tulang
bela-
kang
8.
Tumor
otak
atau
kista
otak
yang
mengandung
gas
di
da-
lamnya.
u5
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 120/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 121/321
c.
Kelas
3.
(Ambulatory Patients).
Kelas
3
(XE),
adaiali
pa-
sien
bukan
pasien
psikiatrik
yang
memerlukan
perawatan
/
pengobatan,
bantuan
atau
pengawasan
selama
pengungsian.
d.
Ketos
4
(XF)
(Troop
Aast).
Adalah
pasien
yang
bisa ber-
jalan
(bukan
pasien
psikiatrik)
yang
tidak memerlukan
pe-
ngobatan
selam
a
Petrerbangan.
Pasien
ini
baik
secara
fisik
maupun emosionai
tidak
memer-
iukan
bantuan
/
pengawasan
selama
pengungsian.
e.
"Drug
Abuse
Potients"
(Pasien
karena
menyalah
gunokart
obat
).
1)
XGA
adala\
"Mobile
litter
patient"
dengan
diagnose
penyalah
gunakaan
obat
("Drug
abuse").
Pasien
ini
memakai
pakaian
dari
rumahsakit
dan
apr
ia
tidak
bisa
bergerak.
2)
XG
adalah
"Ambulatory
drug abuse".
Pasien ini
mema'
kai
pakaian dari
rumahsakit
dan
diungsikan
dalam sta-
tus
"ambulatorY"'
l18.
Labet
pada
pasien
pengungsian medis
udara.
Label ini
diguna-
kan sebagai
catatan
medik
seiama
pasietl
dalam
pengungsian
me'
dft
udara.
119.
Tanggung
iowab
dokter
kesehatan
penerbangon
bilo
ia
berada
dalwn
peswat
pengungsian ntedik
udara.
Bila
seorang
dokter
kesehatan
penerbangan
berada
daiam
pesawat
sebagai
awak
pe'
sawat
terbang,
maka
ia
adalah
orang
paiing
ahli
dalam
bidang
kesehatan
dan
bertanggung
jawab
penuh
dalam
perawatan
/
pengobatan
semua
pasien
yang
berada
dalam
pesawat
tersebut
sesuai
dengan
keahliannYa.
Program Keselamatan
Penerbangan
120.
Peranan
Dokter
Penerbangan
dalam
keselamatan
petrerbangan
adalah:
a. Metaksarukan
Wogram
keselamaton
penerbangan
b, Melaksarwkan
prosedur
buht
dalam
mmglwdapi
kecelalra'
an
Pesavnt.
117
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 122/321
c.
Penyelidllun
kecelalcaan
Pesvvat
d.
Meniamin
keselamatan
kegiatan
di
dmat
e.
Mmlamin
keselamatan
Petutu
Kendnli
dan
Pisavvat
Ruang
Anglwv.
l2l.
hogmn
Keselamtan
Penerbangan
Bidang
Medik
a. Seleksi
Medis
Awak
Pesauat.
Untuk
mengurangi
kemung'
kinan
terjadinya
kecelakaan
pesawat
akibat
laktor manu'
sia.
b.PerneriksannKesehatanBerkalaUntukmengurangike-
mungkinan
terjadinya
inkapasitas
yang
dapat
berakibat
ke-
celakaan
Pesawat.
c.
PelaYanan
Kesehatan
Rutin'
l)
Untuk
meningkatkan
derajat
kesehatan
setinggi
tinggi-
llya.
2)
Untuk
membina
hubungan
yang erat
dengan
para awak
pesawat, sehingga
tidak
ada
rasa
takut
di
"grounded"
'
dan
dapat
mendeteksi
penyakit sedini-dininya'
3)
Berupaya
untuk
mengembalikan
penerbang
yang
di
"grounded"
untuk
aktif
kembali
daiam
waktu
yang
se
singkat-
singkatnYa.
d.PendidikandanLatihanMedik.Memberikanpenyuluhan
terhadap
awak
pesawat
untuk
topik-topik
:
l)
DisorientasiTemPat'
2)
Faktor
Aeromedis
pada
Tabrakan
Pesawat
di Udara'
3)
Trauma
Suhu
Dingin'
4)
"Circadian
RhYthm"'
5)
Pencegahan
PenYakit
Jantung'
6)
Progam
Perlindungan
Pendengaran'
7\
Obat'obatan
dan
Penerbang'
118
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 123/321
8)
Alkohol
dan Penerbang.
9)
Pengaruh
SuhuPanas
l0)
Diet
(Kolesterol,
Hipogjikemia,
Ovenveight
dan
jain-
lain).
11)
Merokok (Kanker
paru,
Emfisema
dan Daya
taian
ter-
hadap
G).
l2)
Penyakit
Dekompresi.
l3)
Barotrauma.
14) Terbang
dalam
keadaan
sakit.
15) Daya
Tahan
terhadap
gayaG.
l6)
Mabuk
Udara.
l7)
Kesamaptaan
Jasmani.
l8)
Obalobatan
dalam
keadaan
darurat.
e.
Kerjasona
dengan
Perwira
Kambangja
1)
Untuk
memperoleh
informasi
tentang
masajah
medik
yang
perlu
ditangani.
2) Menyusun
laporan
tentang hai-hal yang
kurang
men_
dukung
keselamatan
penerbangan.
3) Menyusun
laporan tentang
kejadian
yang
membaha_
yakan
penerbangan.
4)
Menyusun
laporan
tentang
kualitas
sarana
yang
tidak
mendukung
kesBlamatan
penerb
an
gan.
5)
Menyuzun
laporan
tentang
Efektifitas
Awak
pesawat
("Aircrew
Effectiveness")
dan
kondisi
moral/mental
para
awak
pesawat.
Penugasan
Dolcter
Penerbangan
I
22.
Sebelum
berangkat
untuk
suatu
penugasan,
dokter penerb
angan
perlu
menyiapkan
perlengkapan
pribadi,
medis
maupun
non
irr_
dis
secara
cermat
agar pelaksanaan
tugas
dapat
dilakukan
de-
ll9
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 124/321
ngan
sebaik-baiknYa.
I
23.
Perlengfrqran
Pribadi
a.
Kanngan
b.
Sumt'srrat
Yang
diPerlulun'
c.
Patraian
dan
peralatan
sehari'hui
124.
Perlenglrapan
Medik
a.
Peranglut
Dokter
Penerbanq
Flight
Surgeon's
Kit)
b
Catatan
medik
tmung
immunisasi
c. Bav'n
catatan
medik
avwk
pesavrat
bila
penugam
lebih
dari
30
hgn'
d.
Catutan
lasil
pemeiksaon
kesehatan
berlula
yang terakhin
e. Obat
Anti
Malfrin.
125.
Brifing
Awak
Pesawat
a.StresFlsbbgikrfatigue,dehidrasi,disorientasidan"cir-
cadian
rhYthm".
b.
Obat-obatan
dan
Tugas
Terbang'
c. Gizi
Awak
Pesawat.
d.
Kebutuhan
Tidurllstirahat'
'
e.
Latihan
lasmanL
f
.
Alkohol
g'
Dukungan
mdikf
sosial
bagi
keluarga
h.
Bohaya-bahayo
bidang
kesehatan
di
tempat
pmugosan'
126.
kin-lain
a.
kmngkat
Dokter
Penerbangan
yang
daftar
isinya sudah
ba'
ka,
masih
perlu
disezuaikan
jenis
maupun
jumlah obat
/
t
alat
kesehatan
yang disiapkan
tergantung
dari keinginan
Dokte
r
Pene rbangan
yang bersangkutan'
Hal-hal
yang
perlu
mendapat
pertimbangan
adaiah
:
l)
Jumlah
personil
yang harus
didukung
120
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 125/321
2)
lamanya
penugasan.
3) Jenis
operasi udara
yang
akan
dilaksanakan.
4)
Situasi
dan kondisi
di daerah
penugasan.
5)
Fasilitaskesehatan
di
daerah
penugasatl.
b.
Piranti
Lunak
yang
dperiukan
untuk menunjang
pelaksana-
an tugas dan
keperluan
pembuatan
laporan
kegiatan,
harus
dibina dibawa
secukupnya.
Interpretasi
EKG
127.
Untuk
membaca
EKG
perlu
mengetahui
dasar-dasar
pembaca-
annya
secara
sistematis.
Berikut
ini
bukanlah
cara
yanglengkap
tetapi
ini
akan
memberikan suatu
cara
pendekatan.
a.
Denyutiantung50
-
100.
I
)
Kurang
dari 50
Bradikardia.
2) Lebih
dari 100
Takhikardia.
b.
Irama-Regular,
irreguler,
aritmia
yang
irreguler
dan
lain-
lain.
c.
Axis-normal-
30"
sampaidenget+
I7f.
l) Lebih negatif
dari
pada
-
30o
=
hft axisdeviation.
2)
Lebih
positif
daripada
+
l10o
=
Right
axis
deviation.
3) Deviasi axis adalah
permulaan
dari hemiblocks.
d.
PR intemal.'
normai O,l2
-
0,20
detik
-
dihitung dari
permulaan
gelombang
P
sampai
permulaan
dari
QRS.
1)
PR memanjang terdapat
pada
A.V. Blocks, hipertiroidi.
Pada
keadaan normal
(atlit
dan
anak-anak) biasanya
dengan tonus vagus
yang
meninggi,
merupakan
variasi
normal.
a)
AV Block derajat I
b)
AV Block derajat
II
PR
lebilr
dari
0,22
de-
tik.
denyutan
berkurang
(mobitz
I
&
II).
12t
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 126/321
c)
AV
Block
derajat
III
:
d'issosiasi
lengkap
dari
AV
dimana
ventricular
rate lebih
kecil dari
atrial
rate.
2\
PR
memendbk
terdapat
pada
kazuvkasus
A.V.
nodal
atau
artitmia
atrial-rendah,
WPW,
penyakit-penyakit
metabolisme
glikogen,
LGL,
pada hipertensi
dan ka'
dang-kadang
merup akan
variasi normal.
e.
Interval
QRS
normal
0,05
-
0,11
detik
I
)
Bila
0,12
detik
: memat{ang.
2)
MemanjangPada
RBBB,
LBBB.
Voltage
meninggi
Pada:
RVH, LVH-
Voltage
menurun
pada:
Hipotiroidi,
Addison's,
peri-
kardial
effusion,
penyakit
paru-paru.
f
.
Segmen.ST.
periksa
adakah
elevasi
atau
depresi.
l)
Elevasi
terjadi
pada : miokard
infark
akut,
perikardi'
tis, anurisrna,
iskhemia
sub
efikardial.
2),
Depresi
ST terjadi
pada
iskhemia (angina),
digitalisasi,
miokard
infark
subendokardial,
gangguan
konduksi,
gangguan eiektrolit.
S.
GelombongP-
normalexis+45o
-
+6f
l)
Panjang
maximum
0, ll
detik,
tg
maximum 2-3
mm'
2)
Biasanya
bulat,
tidak
lancip,
tidak
berlekuk.
3)
P berlekuk
memiliki
arti
biia
puncak-puncaknya
terpi'
sah 0,04.
4\
P tinggi
pada
hipertrofi
atrium,
dilatasi atrium,
korpul-
monale,
PenYakit
Paru.
h.
Gelombang
0.
Q yang
kccil
sempit bisa
normal
pada
lead
I,
AVL,AVF
&
Lead
prekardiai
di
atas ventrikel
kiri,
Q
yang
dalam
bisa normal
pada
AVR
&
kadang-kadang
pada
lead
III,
Vl,
V1.
Gel
Q
tidak
boleh
melebihi
0,03
detik.
Gelom'
bang
f
-
b-isa
terbalik
atau
tegak,
lancip
atau
datar.
t22
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 127/321
T
sangat
tinggi
pada
miokard
infark,
hiperkalemia,
iskhe-
mia,
overload
ventrikel. CVA,
T
sangat datar
pada
hipoka-
lemia.
j.
Intemal
QT
-
dihitung dari
permulaan
QRS
sampai akhir
gelombang
T;
Rumus
:
QT
interval harus
l/2
panjang
RR
interval sebelumnya;
QT
intervai
berhubungan dengan de-
nyut
jantung-biasanya
normal 0,32
-
0,42 detik.
1)
QT
interval
n.remanjang
pada
:
CHF,
infark
miokard,
calcium,
quinidine, pronestyl,
miokarditis,
trisikiik,
phenothia
zines.
2)
QT
intewai memendek
;
digitalis, hipocalcemia, hi
perkalemia,
M
g++tinggi.
k.
Transisi
defleksi
gebmbang
R-normal harus do
pada
V3
-
v5.
1.
Gebmbang
U
-
polaisasi
normalnya
sama
dengan
gelom-
bang
T.
l)
Jelas
terlihat
pada
V3.
2)
Gelombang U
yang
besar
pada
hipokalemia,
gelonrbang
U
terbalik
pada
infark
miokard.
iskhemia,
left
ventri-
cular
strain.
m.
Elektrode-elektrode
yang
saling tegak
lurus
(untuk
me-
nentukan
axis)
:
1) I&AVF
= 90o.
2) ll
&
AVL
=
90o.
3) lll & AVR
=
90o
(hal
138)
128. Untuk
mendapatkan
ketetapan
dan
keseragaman
dalam memba-
ca
EKG,
disarankan
mengikuti
prosedure
sebagai
beirkut
(SF
s20).
a.
Tentukan
denyut
iontung,
iramotyt
b.
Ukur
Interval
:
123
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 128/321
1)
PR interval'
2\
QRS
interval
li
dt.
in,t'"ot'
a)
Penjelasan
:
QT
dibagi
dengan
akar
kwadrat
dari
interval
RR sebelumnYa'
b)
Diukur
Pada
lead
extrernitas'
c.
Axis
perckamat
(raLa'nta
alis
P &
QRS
pada
bidang
fron-
tal).
d.
Catat
abnormalita*abnormalitas
bentuk
:
1)
Gelomb.
P
:
P-Pulmonal'
P'mitral'
2)
QRS
compiex
:
gelomb'
Q
abnormal'
RJBB'
LBBB'
bagaimana
voltagenYa'
3)
Segmen
ST
: elevasi,
menurun'
melengkung'
menda-
tar,
dePresi'
4)
Gelombang
T
:
melengkung'
mendatar'
terbalik'
(-)'
(-/+)' (+/-)'
e.
InterPretasi:
l)
Harus
selalu
didahului
dengan
normal'
Borderline'
abnormal
atau
variant
normal'
2)
Kalau
Borderline
atau
abnormal,
sebutkan
diagnose
EKG'nya,
ini
harus
didukung
dengan
rekaman
sebe'
.
lumrtYa.
3)
Kalau
pemeriksaan
/
rekaman
EKG
yang
lalu
ada'
ban-
dingkan
dengan
perneriksaan
yang
terakhir
ini'
4\
Tulis
lengkap
semua
diagnosa
yang tidak
lazim
dising'
kat'
129.
Singftatan
yang lazim
digundran
pada
Diagnosa
EKG
a.
Klasifikai
Diagnosa
I
)
DBN =
dalam
batas
normal
(WNL
=
Within
nor-
mal
limits).
t24
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 129/321
2)
nilNL
=
masih dbn
=
masih dalam
batas normal.
3) borderline
-
nomral
iimits
(?).
4)
Abn
=
Abnormal.
b.
Ganguan
lrarno
1) NSR
=
Normal sinus
rhythm.
2) PAT =
Paroxysmal
atrial
tachycardia.
3)
PVC
- Premature ventrikuler
contraction
(Indo-
nesia VES
=
Ventrikuler Extra
Sistole).
4) PAC
=
Premature
atrial
contraction
(lndonesia
SVES
=
Supra
Ventrikuler
Ekstra
Sis-
tole).
5) VT
=
Ventricular
tachycardia.
6)
AF
=
Atrial
Fibrillation
PAF
=
Paroxysmal
Atrial
Fibrillation.
c. Axis
:
1)
LAD =
lrft axis
deviation
(lebih
negatif
dari
-
30").
2)
RAD
=
Right
axis deviation
(iebih
positif
dari
+
I
1o')'
d,. Gelomb. P:
l)
LAH
=
Left Atriaj
Hypertrophy.
2)
RAH
=
REht Atrial
Hypertrophy.
e.
QRS
Abnornul
I)
LBBB
=
Left
Bundle
Branch
Block.
2)
RBBB
=
Right Bundie Branch Block.
3)
IVCD
=
Intraventricular
conduction
defect.
4)
WP\il
=
WolffParkinsonWhite.
5)
ASMI
=
Anterosptal
Myocardial
Infarction.
t25
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 130/321
Anterolateral
myocardial
infarction.
Inferior
m
yocardial
infarction.
Po
sterior
myocard
ial infarction.
Le ft
Ventricul ar Hyp
ertrophy.
Right Ventricular
Hypertrophy.
f
.
Unnk
maksud-maksud perbandingan
l)
SLT
=
Since
last
tracing (selalu
sebut
tgl.
peme-
riksaan
yang
ialu).
2) NSC
=
No
significant change
(tak
ada
perobahan
yangjelas).
130.
Peraturan
Tindakan-tindakan
USAFSAM
terhadap
hasil-hasil
EKG
:
diagnosa
berikut dipandang
sebagai tidak
memenuhi
sya-
rat
untuk
terbang
dan cukup
serius untuk
evaluasi
tingkat
ke-
sehatan
yang
bersangkutan
di
USAF
Aeromedical
Consultation
Center
di
Brooks
AFB
(USAFSAM).
Perkecualian
dari
pada
peraturan
ini
adalah kalau
dokter
penerbangan
setempat teiah
memutuskan
bahwa penerbang
tersebut
tidak
sehat
untuk
tugas-
tugasnya
dan digrounded
seterusnya.
Pada
kasus-kasus
demiki-
an,
dari
sudut aeromedis,
pemeriksaan
lanjutan
tidak
perlu
di
laksnakan.
Daftar berikut
jelas
tidak
bisa
menggambarkan
semua
kemungkinan-kemungkinan
diagnosa
ataupun
kombinasi-kom-
binasinya,
tetapi
sudah mencakup
penyakit-penyakit
penting
yang
sering ddumpai
sehari-hari.
a. Sinus
mrest
kalau
terjadi
spontan
selama
2 detik atau
lebih
atau kalau
diikuti
dengan
ggala-gqala
lain.
b. Atrial
fibillan.
c.
Atrial
flutter,
d
Takhilwrdi Junctiorul"
e.
Iranwidioventrikuler,
f
Takhi,lurdia
ventrilailer
ditandai
dengan
3
atau
lebih de-
nyutan
ventrikel
yang
berurutan
pada
frekuensi
1O0/menit
atau lebih.
t26
6)
ALMI
=
7)
IMI
=
8)
PMI
=
9) LVH
=
l0)
RVH
=
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 131/321
I
h.
i
i.
k
L
m,
n.
o.
p.
q.
Ventrlhtler elatm
sistole
yang
b*pvngan
Ventrikulo
fiMllast
Ventrihtler
elatru
sistole
yang
multifoial
AV,
blek deruiat
II
(mibitz
I
atau
mobitz
III
,4"
V.
vlock
kompkt
RBBB
&
intermittmt
RBBB,
LBBB
&
intermittent
LBBB,
LVHI R
VH
(
L
eftI Right
Ventricul.o hypertophy
I
Pemb
esuan
atrium
kanan
f
a
trium kii.
Deviasiaxis
kiriyangacquisita
(-
30' atau
lebih); kalau
ternyata
ada
pergeseran
axis
yang
cukup besar dibanding-
kan dengr rekaman
sebelumnya
dalam waktu
yang
singkat.
Dqiasi
axts
kanan
yang
acquisita
(+
I 10" atau
lebih); ka-
Iau
ternyata ada
pergeseran
axis
yang
cukup
besari
diban-
dingkan dengan rekaman
sebeiumnya
dalam
waktu
yang
singkat.
Pmrbalwn
gelombang
Z
nonspesifik
primer
-
kalau
peru-
bahannya berturut-turut
dari
rekaman
sebelumnya
&
me-
netap
pada
rekaman
ulangan.
Depresi atau
mendttarnya
segment
ST
yang
nosnspesifik
-
kalu
perubahannya
berturut-turut.
Master's
sbress
test
orderline
atau
abnormal.
Adanya
kmtsakan
miolurd,
terutama
kalau
perubahan-
nya
berturut-turut.
Ganguan
kondulai
pre-existasi
(mis
WP\il).
Periksdititis
-
peratran
USAF
yang
berlaku
)
menryarat-
kan
obsewasi
6 bulan
dulu
setelah
menderita penyakit
pe-
rftarditis
sebelum dikembalikan
kestatus
terbang
Dokter
penerbangan
di
kesatuannya
harus
diingatkan,
bah-
wa
dia
harus
menunggu
6 bulan dulu
sebelum
mengevaluasi
kembali,
ini
diharapkan
bisa menghindari
adanya konsultasi
berulang-ulang.
t,
4
v.
w
127
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 132/321
x,
Myocarditis,
y.
Myocardialiskhemia.
z. Adanya
QS
atau
QRS
pttem
di
V2
-
kalau ternyata
meru-
pakan perubahan
yang
beruturut-turut
dan ntematrg betrar
setelah
dikonfirmasi
oleh
precordialmap
atau
vector
car-
diagram.
131.
Kalau
ada
pertanyaan-pertanyaan
tentang
kelainan-keiainan
LKG
yang
spesifik
atau
ada
perbedaan
pendapat. petugas
dari
the USAF
ECG Library siap
menjawabnya.
Kalau dinrinta,
me-
reka akan
melengkapi salinan
rekaman
/
hari
EKG
dari setiap
awak
pesawat
yang
ditanyakan.
Nomor
Tilpon
The USAF U-
brary adalah
240
-
2861.
132.
Diagnosa berikut
ini
dianggap
sebagai
variasi
normal.
Walaupun
beberapa
di
antaranya
bisa
menuriukkan
adanya
penyakit
men-
dasar
yang
serius
(mis.
Sinus
Bradikardia berat
yang
fisiologis
-
bandingkan
dengan
Bradytacltyarrrhyarrhythmia
atalr
dengan
sick
sinus
syndrome).
Jadi
pemerftsaan
lebih
ianjut
mungkiu
masilr
diperiukan
untuk
menyakinkan
bahwa
ini
beuar-benar
variasi
normal
dan tak
ada
kemungkinan
penyakit
lain
yang
berbahaya.
Daftar
ini
tidak
lengftap,
tetapi
menggambarkatt
jerris-jenis
penyakit
yang
sering
ditemukan.
s,
Sinustachycardia
-
tanpa abnormalitas
iainnya.
b. Sinus
BradYcardia,
c.
Sinus
Escape Beat,
d"
Sinus
Anest
yang kumng
dari
2
detik
e.
huma
attial'
f.
Atrial
El<stru
sistole.
c.
Gial
EscaPe
Beat,
h.
Atrial
arrest
yang htrang
dri
2 detik
L
lrunu sinus korontius,
i.
hunu
iunctional,
t28
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 133/321
k
lunctiorul
EIatrc
Sistole
l,
functiorul
Eseape Beot
m, Ventrihtler
Elafiz Sistole
yang
unifotul
n. Ventricuhr Elatm
Sistole
yang
uniforrn
a
lrutru
sugaventriktler
(supraventrikuler
di
sini
adalah
sua-
tu
pacemaker yang
tidak bisa segera digolongkan
berasal
dari
sinus,
atrial
ataupun
junctional).
p.
Supraventrihtler
Elanz
Sistole
(SVES)
q.
lllandeing
otrial
pecenwker,
r.
Imnu
Bigemini
atau
trigemini
*
Gangwn
tntrwentrikuler
termirul
(= gangguan
hantaran
perifer).
t,
Gangguan
lantoan
introventrikuler
yang
tidak
spesiftk
u,
Daiosi
axis
kii
kahu
diiumpi
pertanu
lali
pda
psien-
psien
di
bawah
30
tahun
v.
Deviasi
a:ris
kanan kalau
d{umpai
pertama
kaii
pada
pasien-
pasien
dibawah
30
tahun.
w,
Axis
QRS
yangindetermirute
pda
bidangformal.
x,
Elewsi
segmen
ST
yang
nonspesiftk
(Repolarisasi
dini).
y.
PR
intervalpendek
-
kecuaii
diikuti
dengan
tachynhyth_
mia
(LGL
syndrome).
z,
S,
SrSrnanem
Teknik
Pembacaan
EKG
133.
IRAMA
(rhythm)
:
-
regulervs.
irreguler.
P
sebelum tiai
QRS,
QRS
sete-
lah
tiap
P.
134.
LAJU
(rate)
:
300
Jumlah
blok
besar diantara
2
kom-
pleks
t29
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 134/321
A
TECHTIIOUE
IN
READII{G
ECG'S
txYlxt,
rtaq.lt
vt rritqt.fi
I
lfTotE
tlcx orSr
ort
a?T i
rrct t
I35. INTERVALWAKTU
Interval
PR
:
Interval
QRS
:
:
0,1
0.08
0.36
0,2
0,10
,^2Ia
lRfD
lnterval
QT
ltrl txttlY
r3,
"r
lrtlrvlr.
o.l-o.il
oil
ltttlrrl.
.
0.6
-O.ll
OT
rrterv^1.
O. t
136.
POLA(pattern):
GelombaugP
:
Atriai
HYPertroPhY.
P
> 0,12
pada
V1.
besar,
diphasic,
awainya tinggi
(kanan),
akliir lebar
(kiri).
Kompleks
QRS
-
Ventricuiar
Hypertrophy
-
QRS
lebar.
Kanan
-
RAD,
RVt
)
RV5,
S menonjol
pada
I dan
V6.
Kiri
-
LAD, SVt
=
RV5
) 55.
Segmen
ST
-
naik
(elevation)
bengkok
(bowing), rendah
(depression).
Gelombang
T
-
benglok
(bowing),
datar
(flattening), ter-
balik
(inversion).
137,
HITUNG
AXIS;
RAD
atau
LAD'
I38.
MYOCARDIAL
INFARCTION
:
T
memuncak
-
ST naik
-
Q
besar
-
T berubah.
Elect injury
-
ST
meninggi
dari
garis
isoelektrik.
130
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 135/321
Elect
lnfarct
-
Q
lebih dalam
ari
garis
isoelektrik.
Elect
Ischemia
-
T mendatar
atau
negatif.
lnkasi
dari
M.I.
(perubahan-perubahan pada
lead
yang
ter-
catat).
I39.
A_V BI.,OCK :
lo.
PR
>
0,22"
2'.
QRS
hilang
setelah
P
:
TipeI
lWenekebach):PR
Tipe
II
(Mobitz) : PR
tetaP,
3o.
P
dan QRS independen.
progresif
sebelum
QRS
hilang.
sebelum
QRS
hilang
I4O.
BUNDLE BRANCH BL@K
:
QRS
>
0,12"
Kanan rSR' atau
qR
pada
V1.
Kiri
broad
monophasic
R
pada
V6.
ST depresi dan
T
terbalik
pada
VU.
14I. HEIIIIBI.OCK:
kft ant
-
meanQRS axis-
30'
;
qlRl
don
r1IISUI
Lcft
post
-
mean
QRS
axis
+
l2}o
;
rl
Sl
d"n
qt'RtIL
142.
NORMALPdanT
I,2
AVF
AVR,
VI
t3l
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 136/321
xlrlStOC&
LrF?
lrr.-*L
ctt
lltt
>-
: o'
'
'rtr
'I
tc3r
L:Ft
tott--Ie|||
er
rrl3
+
t2O
rr
3r
AD
lr
lr
€
EKG
REDI.FEFERENCE
€l.ct.icrl
arir
-5
tliti6l
qftl
h
tlr.lbl
lo
.ril
lslctra
Qls
i.
F
odiculr rc
xa
f?FFFFp'il{tr??.i
'r
ot
lU lqt I
o.t
Io.t I
r.r
I
r.t
I
ocl
O
U A.
Oa
Or
t.0 t.2
r.a
t.a.
(lalq.l
riltftrt
l:
i./ri.)
fult
td
r$
ld
t
l
x-
at
t
tt
to
132
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 137/321
Variabel3
AVL
biasanya
pada
Y2danYU
< 0,11",
(
2,5 mm
I43.
PEMBESARAN
ATRITJM
KANAN :
P
tinggi,
memuncak
)
2,5
mm,2,3 AVF.
144.
AV
BLOCK:
lo
=
P.R.0,20"
2o
=
Wenekebach
(Mobitz
l)
PR
memanjang sampai denyutan
ada
yang
hilang,
Interval
PR memendek progresif.
Blok
biasanya
pada
AV
junction
Penyebab umumnya
adalah :
Digitalis, Rheumatic
Fever,
Inf. Myocard
Infarct.
Biasanya
tidak
perlu pengobatan,
lV Atropin bila
ada
keluhan.
I45.
MOBITZ
II
:
Infra
His
lesion,
biasanya
+
BBB,
Konduksi
AV
tidak
stabil
Denyut
jantung
hilang
mendadak.
PR fixed
Perlu
pacemaker/pacu jantung.
146.
AV.
BLOCK,
DERAJAT
3
ATAU
TOTAL
:
Junctional
:
QRS
sempit.
Ventrikuler
rate
: 40
-
60.
Subjunctional :
QRS lebar
Rate:
15-40
Umumnya
adalah
Stokes
-
Adams
147.
ACUTE CORPULMONUM
:
(Emboluspulmoner)
133
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 138/321
Pola
: 51
Q3
+
RAD
Seperti
MI
Inferior,
kecuali
q normal
Pada
AVF
Perubahan
ST
-
T
pada
leads
dada
kanan
qR
pada Vt
148.
CHRONIC
COR
PULMONLIM
:
(COPD)
RAD
Voltasi
rendah
Pada
leads
tungkai
Kriteria
RVH
mungkin
ada'
mungkin
pula
tidak
ada'
149.
P.A.T.:,,
Rate:150-250
"Ectopic"
P
dapat
ada
atau
tidak
ada'
BiasanYa QRS
normal
Rate
teratur'
I50.
PEMBESARAN
ATRII'JM
KIRI
:
P
menonjol,
besar
dan
lebar
>
0,11".
ml' AVL
Negatif
besar
atau
diPhasic
PPadaVt
KV
PPadaVt
)VZ
151.
ATRIAL
FIBRILLATION
Gelombang
P
tidak
ada,
Baseline
tidak
teratur'
"irregularly
irre'
gular",
Frekuensi
ventrikel
bervariasi'
dan
dapat
sangat
cepat
Pada
WPW'
I52.
ATRIAL
FLUTTER
:
Baseline
:
"sawtooth"
Ventricular
respons
biasanya
2
: l'
4
:
1
153.
W.P.W.:
Condong
menjadi
Atrial
arrhythmia
:
PAT'
AF'
PR
I
detik
atau
kurang'
134
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 139/321
Rhythm
Rate
P
Wave
PR
Interval
QRS
Interval
RWS
ComPlex
ST
ComPlex
ST
Segment
T
Wave
U
Wave
Q-T
Duration
Rate
300
r50
100
75
60
50
43
37
33
30
154.
WJ.W.
TiPeA
:
Delta
dan
QRS
Positif
Pada
VtV,
WPWTiPe
B
:
QRS
negatif
dan
delta
Pada
VtV,
QRS
Positif
dan
delta
Pada
V'VU
l5s.
A.P.c.
:
Gelombang
P dini
Konfigurasi
bervariasi
QRS.
T normal
kecuali
bila
ada
penyimpangan
Tidak
Pernah
Penuh
ConPensatorY
Pause'
1
56.
A.P.C.
Dengan
PenYimPangan
:
Vl
=
rSr' dari
RBBB
dengan
defleksi
awal
yang
sama
seperti
pada
QRS
normal.
V6
=
9Rs
P
selalu
ada
157.
BI,JNDLE
BRANCH
BI,CK
DAN
TIEII'IBI',0CK
:
LAH
=
Qlrr-4so
QRS
<0,12
LPH
=
rlg3
+
120"
QRS
< 0'12
135
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 140/321
CRBBB:S'VU
lebar
:
rSrV,
:
QRS
) 0,12
ICRBBB
: sama
seperti
diatas
kecuali
QRS
<
0'12
CLBBB
:
Tak
ada
q1
AVL,
V6'
QRS
lebar'
QS
atau
rS
pada
V1,
late
intrincicoid
(>0'07")
pada
V6
QRS
>
0,12"
:
LAD
=
ada
PenYakit
lain'
ICLBBB
:
QRS
<O,12,
taPi
ada
Pola
LBBB'
158.
ISCHEMTA
:
ST
turun
T terbalik.
I59.
INJT.JRY:
ST
naik.
160.
NECROSIS:
Q
>
0'03"
Gelombang
Q
1/3
tinggi
QRS'
16I.
MY@ARDIALTNFARCT
:
lnf
:
Q2,3,AVF
QIAVL.
V1-v5,6
QIAVL,
v4,s,6
Upright
QRS
Vl'
Resil.
VtVrV,
162.
ACUTE
PERICARDITIS
vs'
MJ'
:
ST
naik,
Pada
leads
multiPle
Gelornbang
T
terbalik
setelah
ST kembali
ke baseline
Tidak
ada
Perubahan
ST
reciProcal
Gelombang Q
tidak
ada.
163.
PERICARDITIS,
CIIRONIC,
CONSTRICITVE
:
Ant
Lat
True
Post
t36
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 141/321
Biasanya
ST
normal
T
terbalik
Voltasi
rendah.
164,
PERICARDIAL
EFFUSION
:
ST
naik,
voltasi
rendah
di
semua
leads.
QRS
alternans
infrequent.
165.
DIGITALIS
EFFECTS
:
ST-T
scooped
atau
sagging
pada
leads
dengan
gelombang
R
T
atau
terbalik
:
Interval
e_T
memendek
166.
DIGITALIS
TOXCITY
:
MF\IPCS
atau
begeminal
rhythm.
SA-AV-IV
Blocks
Non-paroxysmal
junctional
tach.
PAT
dengan
blok
yang
bervariasi
Hampir
selalu
arrhythmia.
167.
IIYPOCALCEMIA:
HYPERCALCEMIA:
QT
memanjang
eT
memendek
Late
sign
T
Short
dan
steep
slope
ke
arah
ST.
168.
QUIMDTNE
EFFECTS
:
Interval
QT
naik,
T
atau
terbalik.
P
melebar
dan
ada
notched.
169.
QUTNTDTNE
TOXCTTY
:
-QRS
memanjang,
AV
blok,
AV
dissoc,
PVC,
Cardiac
Standstill,
euinidine
Syncope
tidak
terpengaruh
dosis.
I7O.
HYPERK:
Early
:
T
tinggi
dan
memuncak,
late
:
eRS
melebar,
PR
memanjang,
p
rendah
dan
lebar.
137
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 142/321
171. HYPOK:
Umenonjol
ST
menurun
172.
LVH
-
SOKOLOV&
LYON
:
Rl+53)25mm
RAVL)llmm
SVI
+
RVs
atau
V6
= 35
mm
ST
-
T
changes in
l, AVL,
V5
LAD
sering terjadi
QRS
<
0,12
Intrinsicoid
pada
V5,
V6
>
0,05
I73.
RVH:
R/S
pada
Vl
> I
R/S
pada
V5,6 <
I
RAD,
RVI
+
SV5,6
=
)
10,5
mm
RVI)7mm
RAVR)
5
mm
174.
VENTRICI,'LAR
ECTOPIC
RITYTHMS :
z. Accelerated
:
Underlying
rhythm
biasanya sinus
bradycardia;
rate :
50
-
10O/menit
Fussions
:
sering terjadi
Terlihat
seperti VT
yang
lambat.
b.
Para
SYstole
:
l) Variable coupling.
2)
Interectopic
interval equal to or
a multiple of
the
shor.
test
inter€ctopic
interval.
3)
Fussions.
c.
Ventricular
Fusslons
.'
l)
Sering
dengan
pacu
iantung.
2)
Gelombang
ventrikEl
sebagian tertutup
oleh
P
yang
le-
bih
awal
diikuti
oleh
QRS
yang
lebar,
tapi
berbeda dari
138
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 143/321
kompleks
pVC
yang
predominan.
3)
Fussion
menunjukkan
adanya
ektopi
pada
ventrikel.
'
d. vE's:
QRS
prematur
dan
lebar
ST
_
T
berlawanan
dengan
defleksi
eRS
utama
Compensatory
pause
yang
total.
P
biasanya
pada
T
dari
pVC.
e.
V
Tach
:
PVC
terus
menerus
Rate;150-250
P
independen
Fussion,
captures
f.
v-Flutter:
250
/
menit.
menggelombang
secara
teratur
(regular
undulation).
175.
Test
Pembebanan
Jantung.
Test ,'Treadmill
Exercise
Stress,,,
adalah
alat
utama
untuk
mengetahui
adanya
kelainan
l""r;;;
organik.
Bila
test
ini
tidak
bisa
dilaksanakan
di
pangk.t"n
uauri
setempat,
dapat
dikirim
ke
Lakespra.
Hasil
test
"Treadmifl"
yang
abnormal
atau
"borderline,,
(De-
presi
segmen
ST
lebi
besar
dari
I
mm
atau
0,5
mm
Aan
te4aai
nya
"straightening"
atau
"downsloping")
harus
didisku"tid[asi
dan perlu
diperiksa
lebih
lanjut
di
Lakespra.
Depresi
ST
biasanya
diukur
0,0g
detik
Ai
luar
titik
J.
Penilaian
Bising
Jantung
176'
Murmur
terjadi
bila
kecepatan
darah
(normal)
meningkat akibat
latihan,
atau
thyrotoxicosis
(murmur
yang
mengalir).
Anemia
juga
menimbulkan
murmur
pada
kecepatan
normal,
karena
ke-
pekatan
darah
berkurang.
Darah
normal
mengalir
melalui
ob-
struksi
abnormal
atau
melalui
lobang-lobang
yang
tidak
seharus-
nya,
dapat pula
menimbulkan
murmur.
139
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 144/321
lscHEttc
5T
DEPRESSIOI{
XOR
I
ZOXTAL
STOPING
DEPRESSION
OF
"JSf"
wifi
LOW€R|NG
Of
J
pOtNT
AND
IAPID
REruRN
Or ItrE
ST
SrOpE TO
BASE
UNE
(poin,
X)
At
high
ErlD
0F
heart
ratca
T
and
p
cro53
ovcr
at
this
point
177.
Murmur
seharusnya
digambarkan
menurut
atribut
seperti
diba-
wah
ini
:
a.
Timing.'
Systolic, Diastolic,
Early
(dini),
Late
(akhir),
pan
(semua).
b.
Lokasi..
Dimana
terdengar
Dimana
terdengar
paling
jelas
Kemana
menyebarnya
c.
Deraiat
:
l)
Derajat
I
-
terdengar
sangat
lemah.
2) Derajat
2
-
terdengar dengan
mudah.
3)
Derajat
3
&4
sedang.
4) Derajat
5
-
dapat didengar
dengan
posisi
lzlO
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 145/321
St
SECIEilT
Sll)PE
nV/sec
1+
OltFolptt(rA
'ro
,
g'L
eo
It
9;
5o
:'
(t
:o
:e
(t
P
:,
(t
i
it
(,
141
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 146/321
5)
Derajat
6
stethosboPe
miring
ujungnya'
atau
terdengar
sangat
keras
de'
ngan
memakai
stetoscoPe.
sangat
keras, sehingga
sudah
ter-
dengar
walau
stetoscoPe
tidak
menempel
di dada.
d.
Pota
Konfigurainya
:
Cresendo,
Decresendo,
Diamond
shaped
(seperti
berlian).
e.
Tingi
Nda
(pitch)
:
high,
low'
rumbling'
scratchy'
178.
Murmur
/
Bising
dipengaruhi
oleh :
a.
Pemafasan
: Inspirasi
menaikkan
venous
return
ke
jantung
kanan
dengan
meningkatnya
Stroke
Volume
(SV)
ventrikel
kanan,
pengisian
jantung
kiri
turun
dan
komponen
pulmo-
ner
dari suara
jantung
II
tertunda;
munnur
karena
berbagai
lesi
pada katub
jantung
kanan
dipengaruhi
oleh
pernafasan'
b.
Perubahon
Posisi
Tubuh
:
Perubahan
suara
atau
murmur
timbulnya
karena
proses mekanis
semata'
Perubahan
cepat
dari
berbaring
ke duduk
atau
berdiri
berpengaruh pada
sua-
ra
jantung
atau
murmur
melalui
proses
p'ertrbaltan
semen-
tara
dari
venous
return,
stroke
volume,
ukuran
jantung
dan
frekuensi
jantung.
l) Berbaring
:
Venous reiurn
(VR)
naik
setelalt
duduk
atau
berdiri,
efeknya
lebih
besar
bila
tungkai
dalam
keadaan
terangkat
pasif.
2)
Jongkok
: Jongkok
langsung
menaikkan VR
dan SV
dari
jantung
kanan.
3) Berdiri
:
Jika
dilakukan
mendadak,
te{adi
pe-
ngumpulan sementara
dalam
vena-vena
kaki,
sehingga
VR
berkurang
(yang
menyebabkan
menyusutnya
ukuran
jantung
selama beberapa
denyutan),
menurun'
nya Stroke
Volume,
mean arterial
pressure
dan
heart
rate.
c.
Valsova
Maneuver
:
Mula-mula tekanan
darah
naik
tajam
t42
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 147/321
(karena
tekanan
intra'thorakal
meningkat);
bila
dilanjut'
kan
terus,
VR
terganggu
dan Stroke
Volume
menurun
dan
mean
arterial
pressure
menurun
pula'
d.
Obat'obatan
:
1)
Phenylephrine
: adalah
stimulator
alpha
adrenergic
yang
poten;
mean
artierial
pressure
naik akibat
vaso'
konstriksi
&
terjadi
bradycardia;
dosis
0,3
-
0'5
mg
I.V.
dapat menaikkan
tekanan 15
-
20
mm
dalam
3
rnenit,
efek
berjalan
sampai
2
-
3 menit'
2)
AmYl
Nitrite
:
a)
Terutama
untuk
evaluasi
murmur
karena
mudah
dan
aman'
Sebagai
vasodilator
poten, bekerja
pada sirkulasi
sistemik
lebih
nyata
daripada
sirkulasi
pulmoner;
menurunkan
tekanan
secara
akut
(tekanan
sys-
tole
arteri)
dan
turunnya
tekanan
ventrikel
kiri
yang
diikuti
dengan
naiknya
heart
rate'
venous
re-
turn
dan cardiac
out
put'
Tekanan
ventrikel
kanan
dan
arteri
pulmoner
hanya berubah
sedikit'
b)
Elek
max
dicapai
dalam
30" sejak
dihisap;
turun
lagi
setelah
I
-
l1/2
menit'
c)
Penderita
harus berbaring,
mencegah
syncope;4
-
6 hisapan
dalam
sudah
cukup
memadai'
e.
lsometric
Hand
Grip;
bila
dipertahankan
cukup
lama;
te-
kanan
arteriil
dan
heart
rate
naik
secara
cepat,
tapi
dapat
dihentikan
juga
dengan
segera'
Kehilangan
Kesadaran
179.
Sinkop
("syncope").
Penyebab
gangguan kesadaran
pada awak
pesawat
dapat dibagi
3 kelompok yaitu
nerogenik, kardiogenik
dan
emosi.
Nerogenik
meliputi
hampir 25%
(septruh diantara'
nyaadalahakibatepilepsi).Gangguankardiovaskulermeliputi
2-5%
kasus
(infeksi,
fatigue,
panas)
dan
gangguan
emosi
meli-
puli
5Vo
kasus
(panik, histeria'
simulasi)'
t43
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 148/321
Penvebab
umum
terbanyak
adalah
VASODEPRESSOR
atau
;i6ila;ivNcopi'
Anamnesa
sansat
penting
karena
pe-
meriksaan
fisik
biasanya
normal.
Serangan
vasovagal
syncope
;;;;
ilt,
terjadi
karena
emosi
atau
rangsangan
sakit'
Ini
me-
rangsang
overaktivitas
uugu'''ettingga
tedadi
vasodilatasi
perifer'
iuniung
rntrumbat'
tekanan
darah
turun'
&;;J;;;kut
ini
dianjurkan
untuk
digunakan-bila
mewawanca'
rai
penderita
/
keluarga'
agar mendapatkan
informasi
yang
opti-
fflum:
a.
Pertanyaan-pertanyaan
kepada
Pendeita
:
1)
Apa
yang
sedang
dikerjakan
sebeium
serangan?
2)
Hal
apa
yang
pertama
kali
terasa
abnormal?
3)
Kemudian
apa
yang
terjadi'
sampai
kesadarannya
hi-
iang?
4)
Hal
pertama
apa
yang
diingatnya
setelah
sadar
kemba'
1i?
5
)
Bingungkah
dia?
6)
Sakitkah
kePalanYa?
7)
Apakah
dia
merasa
kehilangan
kontrol
terhadap
kan'
dung'kencingnY
a?
S)
Tergigitkah
lidahnYa?
g)
Lelahkah
Oia'
aan
apattah
kernudian
dia
tidur?
10)
Sakitkah
ototnYa?
b.
'PertanYann
untuk
Pengamat
:
1)
Senrua
pertanyaan
untuk
penderita'
2)
Antara
pertanyaan
3
dan
4
ditambairkan
rincian
ten'
tang
ictus'
Yaitu
:
a)
Bagaimana
mulainYa?
bi
KePalanYa
menoleh?
.i
Adakah
gerakan
i"t*?^
il
Adakah
gerakan
kl-onik?
.j
Adakah
fase
tonik?
t4
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 149/321
.:
{-
c
>a
€o
C
-o
9
q
o
u
tc
NO
a
-o
-5
-
E.
t-
€
^
€
-
v
a
-
o9
]E
>f
oo
EE
I
I
€
e
o
o-
cc
co
€-
c
oo
ce
o
qC
o>o
--
c
ce
a
e
oo
e
ox
>
o-
4
9S
at
I
r^c
vc
0 -e
aq
.o
I
o-
uc-
c oc
I
+
o+o+oo.+ooo
r+fOOOOO+.o
E+too
o
c
c
o,
.
c
a
o
o
z
It+
6t+,
F
^^
^?
:s9
zz €
t
I 4
6-ooa
<
lJ
.
6q46L64e6CC61666
,E.3
145
++o+oooo+oo
rrtrtrrttoo
r++0t+r+o
+o.ro00
++o++o+oooo
++o+oo++ooo
i++o++rOO
e
F
z
{
z
o
ts
(r+r
4
4
=
o
=
Zr+
(,
z
d
?+
(,
q
o
z
l
o
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 150/321
0
Bagaimana
merah?
180.
Tingfratan
Koma
roman
mukanya
:
cYanosis,
Pucat'
me-
Mata
181
.
Optik
:Suatu
resep
kacamata
terdiri
3
elemen
:
spheris'
silindris'
dan
lokasi
silindrisnYa'
a.
SPheis:
l)
Spheris
negatif
untuk
myopia
-
mengecilkan
obyek'
2)
Spheris
positif
untuk
hyperopia
-
membesarkan
ob-
yek.
b.
Silindris
:
mengoreksi
astigmatis,
yaitu
kesalahan
refraksi
yang
menghambat
berkas
sinar
menyatu
kesatu
fokuspada
retina
karenl-p"'U'A"un
derajat
refraksi
dalam
berbagai
meridian
tto'ntu;
suatu silindris
memiliki
kekuatan
dioptik
dan
satu
axis'
c.
Tiga
aturan
untuk
menyuiln
rcse4ya
:
l)
Jumlahkan
kekuatan
dioptik
dari
spheris
dan
silindris'
nya.
t45
tertidur tetapi
dapat dibangunlian
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 151/321
55
;E
-iq
c,
lt
A
A
-g
)
o
a
n
I
C
(,
,.r
&l
E
o
0
t
c
c
EO
-'E
3E
c
T
B
A
2
o
t
d
g
l.:
L:
e
:
a
I
L
t
L)
Ll
o
)
A
E
F
r&
,
T
a
q
a
o
1
N
c
'5
L:
u
E
I
o
2
z
t
c
4
2
0
d
c
B
c
5
o
ql
E
;
a
o
t
C
o
c
Eo
3=
€l
2
ll
9:
;
8
E
t
E
E
t
o
LI
c
I
el
-t
t
E
o
2
o
ar
Ll
x
:
g
c
a
o
€
n
I
E
o
6
)
o-
a=
r.i
E
2.,
tsE
9-
lr I-
;
I
t
a
c
a
o
t
c
t
C
a
I
(5
LI
u
ts
o
o
t
z
o
C
t
-.2
c-
at
E
o
c
.E
3
)
C'
ql
tl
s
=
'
2
A
t
a
5
E
t
b
tt
D
o
.t
e
E
'
i
3:
lLr:z
I : r
I E'6s
c
=o
QC
d
s
o
c
=€
QC
N
N
o.
E
=o
QC
o
t i's
.E'.(
,20
E
a
o
E
d
C
h
E
F
cj
-)
.
eE
16
2.
7E
rtd
T-:
Jc
ji
,1
{o
ir
t
J
d
c
5'.
t.e
_3:
I
:
ld
F
o
2
c
.9
=
e
3
o o
r;
t
t
a
I
I
C
t
c
o
c
E
o
I
a
t
J
A
-ra
ao
e?qt
z
o
F
>r
EI
z
&
F.
a
g
c
,
o
t
3
o
()
la
o-1-.n
_ l*Eo l3
-rt
l-
6 g
3
/a-6
rJ
c
2
s.9
r
t3
JO
c
)
o
o
c)
147
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 152/321
2)
Rubahlah
tanda
silindris, tapi
kekuatan
dioptiknya
jangan'
3)
Rubah
axis silindris
9Oo
:
tambah
90o
bila
kurang
dari
90o,
atau
kurangi
90o
bila
lebih
dari
itu;
untuk
memu-
lainYa.
d.
Standar
militer
adalah
dengan
menyatakan
silindris
dengan
sebuah
tanda
negatif'
l)
Contoh
:
-0,25
-0,75
x l0
menjadi:
-1,00
+0,75
xl00
2)
Contoh
:
+0,25
-0,75
x
180'
menjadi:
-
0,50
+
0,75
x
90
182.
Ringkasan
Obat-obat
Mata
yang Berguna
:
a.
Dihtasi
PuPil
:
l)
Adrenergic
(sympathomimec-dilatasi,
kerjanya
lang-
sung)
Epinephrine
(alpha dan
beta)'
Norepinephrine
(alpha), Phenylephrine
(alpha),
isoproterenol
(beta)'
2)
Anticholinergic
(parasympatholytic
-
antagonis
kom-
petitif
dengan
acetylcholine)
-
Atropine,
Scopola'
mine,
Hometropine,
Cyclopentolate,
tropicamide'
b.
Konstrik;si
PuPil :
1)
Chol,i'nergic
(parasymthomimec-konstriksi)
a)
Kerja
langsung
:
Pilocarpine,
Carbachol'
Metacho-
line.
b)
Kerja
tak
langsung
:
Anticholinesterase,
Edropho'
nium,
Isofluorophosphate
(DFP)'
Echothiopate'
2\
Adrenergic
Blocking
(sympatholytic)
:
a)
Guanethidine,
Protriptyline
(memblok
"Norepine'
phrine
uptake"
kembali
ke
dalam
axon)'
b)
g
-
Hydroxydopamin
(merusak terminal
saraf
sYmPathetic)'
148
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 153/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 154/321
183.
Autonomic
Ocular
Phannacologr
Pembagian
Autonomic
Nervous
System
Parasympathetic
Sympathetic
Bagian
utama
yang
diinervasi.
otot
ciliaris,
sphinc-
ter iris,
fibers,
vasa.
otot
dilator
iris,
va-
sa, muscle
Mueller,
kelenjar
keringat.
Neurotransmiteryangdi- acetylcholine
lepas
pada
neuromuscular
junction.
Norepinephrine
Kerja farmakologis
cholinergic
(para-
sympathomimetic).
Adrenergic
(sympa-
thomimetic).
Efek
pada
otot
ciliaris
kontraksi(menaik-
relaksasi(sedikit).
kan
akomodasi).
Efek
pada pupil
myosis
(sphincter
iris).
mydriasis
(dilator
iris).
Efek
pada
vasa
kecil
dilatasi
konstriksi
Fasilitas
pada
efek
outflow
meningaat
secara
mekanis.
meningkat (efek
al.
pha).
Efek
pada
laju sekresi
aqueous
Humor.
menurun
(sedikit)
turun
(efek
beta),
naik
sedikit
(efek
alpha).
Inaktifasi
dari
neuro-
transrniter.
Acetylcholinesterase Uptake kembali
ke
dalam
axon
dan
(COMT-Minor).
150
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 155/321
[84.
Glaucoma :
a.
Pengukuran
tekanan
intraokuler
dengan
tonometri
secara
rutin
hanya dilakukan
pada
penderita
usia 39
tahun
atau
le-
bih.
Penderita dengan tekanan seperti dibawah
ini
perlu
di-
kirim
ke
dokter
ahli
mata
yang
qualified
untuk
konsultasi
:
l)
Pengurusan
terakhir
(dua
kali
atau lebih)
dengan hasil
22 mnt Hg
atau
lebih tinggi.
2)
1
atau
lebih
pengukuran dengan
hasil 25 nrnr Hg
atau
lebih.
3) Selisih
4
nrm
Hg atau
lebih
antara mata
kanan
dan ma-
ta kiri.
Flgun f0.5
Currc ol
Deyllgtrt
Vfsr
Adftt-tor
Dtttcrcd
putr
ot tle
Eyc
1"*
A,..11r61O-t6;
151
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 156/321
,62
7:'
to
t7.5
20
50
roo
E
I'
lt0
l5
12
il
to
9
8
7
6
5
4
3
2,
t,
o.
an
E
lI
0-
o
6
=
2
I
F
o
o
t
=
(,
I
I
-A
urrJyEsr
p;rrybr<ir-dcri:lr-
.
IALUES
-B
Av€RAcE
vllueslJ_
t
l''-'T"l'
'Y1tY'i
*f
ffi
b$
EE
<F
oz
Our
=(,
$=
<u)
E
bH
."9
33
FO
Jr
o-=
=o.
R
Decrease
ln
Accommodatton
Wlth
Age
(from
nrane5-9)
40
46E
58
64
72
'ifrt*6Eiua^t*i'3t
--Li-@FrEo
?<iet'€
t-blnUffEVa-
rdCdb're
t-dsEdt-l-dffb-'
d-d'ddm--frcff.F
r52
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 157/321
Mlnlmum
Dtstances
TreveledFrornlnstant
ObJect
Comes
Into
Field
oJ
VtclonUnttl
Ptlot
Cut Change
fUght
Pdh
2.O
2.3
TRAV€LEO
I'I''IAUTICAL
6
du
r5
as
s3
(J.,l
Hl,
EE
ri
EE
C
o
()
it,
g
N
2
o
.h
6
\,o
Fo
F
(Jl
lrl
(,
-Ll
,i
ts
trll
l',J lr
tr ra
G,
tnl
^
;;;
E
E;F
I
93
E
ER
E
10
{lLEs
ro
t5
t77
0lST
t{C€
gEg
3
9aE'
=t
9
U,3
ge
a6
6[
rrd
do
f'l
ci
a3
?-6',
lro
es
trE
It rt
9t
o
o
225
SE(
tGlO
rl.o EY€S
ro
Plil€Lr
O't23
S€C
FOv€AL
P€RCEPIIOII'
OO7
S{C
ACCOMiIooATION'
o
30
sEc
ngcocmrpl
oF
ltlsTRul{Et{l
REAoTNG
o.to
sEc
;919
rro
EYES
rROH
PAt{€t
R€LAX
ACCOIIMOOATION'
O'50
SEC
fOYEAL
PlERCEPIIOfl
9
Ul
{
D
fi8
,
P-
Fro
r'tl
2-
,''
D
c
6J\'
Fb
E
r
FI
a,
(,
u)
3P€ED
IN
XXOIS
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 158/321
.+
{a
a
t,
o
=
/
-
J.oo
(,
o
c
u
F
t -z.oo
6
I
t^
tr
I
-
r.oo
9
F
vl
-
4.OO
o.oo
o.oo
ooo
qqc
Nrot
++l
HYPEROPIA
(OIOPTERS +
SPHERE)
5.15
YEARS
OE
OROUP
-
4.OO
e
tr,
o
=
>
-
3.OO
o-
I
o
E
irj
F
4
9
-2.oo
o
I
I
F
-
r.oo
0
tr
o
188
ic{:
L"o",e t
or'oprens
-s'exene
t
;}T
HYPEROPIA
(OIOPTERS+
SPH€RE
I
ooo
qqc
ff;
MYOPIA
(OIOPT€RS.
SPHERE)
AOE
oROUP
25."
YEARS
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 159/321
ASTtcr.lTrsra
(0roPTERS-CYLlraO€nl
tll
-rr|ld
-
o
9
o
r
E
6
I
6ln
Itt
:o
o
-
c
1'
l
r, I
r<
3i
<o
Ii
D;
,
l,|e
6
F
6
+
0
m
il
155
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 160/321
ACE
GROUP
45_55
YEARS
185.
Bagi
personel
yang
harus
nentenuhi
sllndar
persyaratan
medis
sebaqai
a*ak
pesalwat
terbang'
harus
dilakukan
pula
pengelom-
pokan
golongan
"preglaucotlta"'
yaitu
awak
pesawat
yang te-
kanan
intraokulernya
-nrelebiiri
balas
tekanan
yang
disebutkan
diatas
tctapi
tidak
rnenderita
kelainan
lantang
pandang
atau
pe'
rubahan
"optic
disc"
dan tekanantrya
tidak
melebihi
30
mm
Hg'
Kelonrpok
ini
bisa
diajukan
"waiver"
oleh
Komandannya
sete-
lah
diadakan
"followui"
paling
sedikit
selama
tiga
buian'
"Fol-
lowup"
ini bisa
dilakukan
oleh
Cokter
ahli
mata
atau
dokter
p.n*iUung.n.
Bila
ada
penurunall
dari
lantang
pandang'
peru-
bahan
pada
"optic
disc';
atau
terjadi
peninggian
tekanan
dalam
;;i;;ti.r;
30d
mmHg
atau
lebih'
maka
pasien
tersebut
harus
ntendapatkan
p.ngobutun
khusus
dan
harus
segera
disarankan
untuk
tidak
terbang'
I 86.
Hal'hal
yang sering
menyebabkan
mata
merah
Tanda
dan
gcjala
Abrasi
kornea
Racl
tidak
cnak
Keluaran
("Disclw-
ge")
Rcaksi
pupil
terha-
dap
cahaYa.
Merasa
se-
perti
ada
pasir
Pada
mata.
Purulcnt
dengan
ke-
rak
Pada
bulu
mata
CePat
Sakit,
photo-
phobia.
Berair
Sakit,
photo-
phobia.
Berair
Sakit.
photo-
phobia.
Berair
Mcrasa
Gatal
perti
ada
pasir
Pada
mata.
Serous
Cepat
Cepat
Muk
Miotik
dan
sa-
ngat
ku'
rang
be-
reaksi.
Setengah
berdilata'
si
dan
netap.
Cepat
Difus
atau
Peri
limbal
rnjeksi
I
on"'
Conjunctiva
I
Conjunctivitis
I
uiru'
I
oirus
ll
Perlimbal
Difus
156
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 161/321
Cotnea
Tekanan
in'
traokuler
Anterior
chamber
Jernih
Normal
Normal
Jernih
Normal'
Normal
Iernih
Notmal
reratitisl
precipita
tis.
Rendah
Diwarnai
oleh
zat
fluorescein.
Normal
Normal
Nurmal l"Flare
Merrarik
Dangkal
and
Cells"
Funpi
Paru
187.
Tes
fungsi
paru
terdiri
dari
pemeriksaan kapasitas
vital
dan
volu-
me
expirasi
maksimal,
baik
secara
aktual
maupun
perkiraan
("predicted").
Bagi anggota
yang
berumur
39 tahun atau
lebih
biasanya
diperiksa
pengukuran
fungsi
paru,
(seperti
misalnya
"Mc
Kesson
Vitalor
test").
Kelainan
pada
tes
fungsi
paru tanpa
adanya
gangguan
klinis
pada
fungsi
paru
tersebut,
tidak
boleh
dijadikan dasar
untuk
tindakan
diskualifikasi
awak
pesawat.
tl
I
rl
II
ir
Inc
,l
.l
oastlu<rYt
I
I
:
rC
I
I
I
I
I
I
I
rlY
IV
llY
lv
',fl];i.
h,*1 I I
'LH'I
Lti:l_l
inll
'rl
I I
LHr+'
,Lbll
I
Ltr-JJ
xcl
l-x
xot
i
xcl
xsi
t
i
*ox
{
*x
I
orll
l
orx
+
lqx
lox
+
lC-*'bfi
IIY-uerr*
llV-rr**r**
lY-.dk
rr(-vidC-fi
llG-rquuc*r
Itc-ldh
b.r
rlv
lv
atY
tY
157
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 162/321
lg8.
Gambaran
volume
paru
dan
tes
fungsi
paru
pada
kelainan
obs-
truksi
dan
restriksi
adalah
sebagai
berikut
;
No.
Tes
KelainanObstruksi
KelainanRestriksi
l.
Kapasitas
Inspirasi
N
atau
menurun
Menurun
atau
N
2.
Vol.
Ekspirasi
Ca'
Menuntn
atau
N
Menurun
atau
N
dangan
3.
Vol. lnspirasi
Ca-
N atau
menurun
Menurun
atu
u
N
dangan
4.
Volutne
Residual
Naik
Menurun
atau
N
5.
Kapasitas
Vital
N atau
menurun
Menurun
6.
,,Tidal
Volume"
N
atau
naik
Menurun
atau
N
7.
KaPasitas
Residual
Naik
Fungsional
Menurun
atau
N
8.
Kapasitas
Paru
Naik
Total
Menurun
158
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 163/321
PULMONARY
FUNCTION
STUDIES
INTERPRETATION
oB
FVC
/
PRED
FVC
OB
FEvl
/
PRED PEVI
oB
FEVI
/
OB
FVC
OB-
Observed, PRED-
Predicted
OBSERWD
cottected for
tenp
-
pres
-r2
o9-
i::
E
iiE
g
o
::s
r59
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 164/321
\^
-.:,
o
z
lo
I
::
:'
B<
iti:
3ts
:;
ll-. :
=l
^
i
=_
i
a
t60
.'-.rg-l--i
'-..-.;#
-t4
i-,, /
t
--i
.r
"il
r
-r'
:, I
3€
.
:9
.
3t i
:?t
":
:e
3;
_
i:
t-o
i:
i
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 165/321
BAB
V
PEDOMAN
KERIA
UNTI,JK
DOIiTER
PENERBANGAN
Penugasan
ke
Panglalan
Udara
yang Baru
189.
Daftar
list
yang
diperlukan
sewaktu
mendatangi
Pangkalan
yang
Baru
a.
Pelaiai
Missi
Poqkalan
setemryt'
b.
Pelaiai
dukungan
yang
dipersyaratkan
pada Klinik
Dokter
Penerbangan
c.
Mintalah
surat
perintah
selaku
awak
pesawat
terbang
("flYing
status")'
d.
BacalahrencatTa
dai'
pangkalan
dan
pelajari tugas
anda'
e.
Bacahh
dokumm
keputusan
kebiiaksanam.
f
.
Bacalah"SOP"
dan
;Rumkit
dan Flight
Surgeon'
g. Pelaiari
prosedur dalam
menangani
kecelakaan
di
pangkalan
ini
dan alat-alat
yang mendukungnya'
h.
Peiksakebiiaksanaan
pengungsian
medik
udara setempat'
i.
Minta
keterangan
lebih
lanjut
dari
"Flight
Management
Office".
j.
Mintalah
rourc
rencana
penerbangan
:
1)
Daerah
yang termasuk
lingkungannya'
2)
Pengendalian
Tower'
3)
Fasilitas "RaPcon".
4)
Ruang
Perbaikan
an
Pengecatan'
5)
Seksi
PerlengkaPan
Personel'
6)
DaPur-daPurPenerbangan'
7)
Parasit
"Lofts"
dan
tempat
pengepakannya'
S) "Base
SuPPlY".
g)
Barak/kamar'kamar
di
Skadron'
l0)
Base OPerations'
16l
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 166/321
k.
Temuihh
Peiabatdi
Bos
:
.
l)
Kamja.
2)
Kadis Ops.
3)
Kadis Log.
4)
Dan Skad.
5) Pa
Fisiologik.
6)
Ka Flight Test.
190.
Hal-hal
untuk dikerjakan
di Klinik
Dokrcr
Penerbang
a.
Pelajai
kembali
berkavberkas
:
l) Apakah
follow up
dilakukan
dengan
baik? Semua
ber-
kas
"Waiver".
2) Apakah semua kunjungan
telah dicatat?
3)
Apakah semua
AFR
35-99
sudah
diperiksa?
4) Kerjakan
semua berkas
yang
harus dilakukan
tindak
lanjut.
5)
Lakukan
semua
pencatatan
dengan rapi
dan
baik.
6)
Apakah
semua
rekaman
EKG dari
setiap awak
pesawat
telah
diteruskan
ke "SAM
ECG"?.
Tempatkan rekam-
an
EKG awak
pesawat
ini
pada
tempat
yang
aman.
b.
Administai
Perkantormt
:
l) Apakah laporan
harian dikerjakan?,
oleh
siapa?
2)
Apakah
"Log
Book"
kecelakaan
ditempatkan
dekat te-
lepon?
3) Adakah
daftar
jaga
malam
dari Flight
Surgeon?
4)
Adakah
papan
visual
"Report
of
Status"?
5)
Apakah
pusat pengaturan
pengungsian
medik
udara?
6) Apakah
Kantor Flight Surgeon
mempunyai
catatan
ad-
ministrasi
dari
pasien
rawat
jalan
dan rawat mondok?
7)
Apakah
anggota anda
nampak
rapi dan
menunjukkan
suka
menolong? Apakah
pelayanan
anda cepat?
t62
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 167/321
8)
Adakah
kantor
"Flight
Surgeon"
rapi
dan
bersih?
9)
Apakah
peralatan
yang
diperlukan
untuk
pelayanan ke-
sehatan
tersedia
cukuP?
l0)
Apakah
pemeriksaan
yang
anda lakukan
cukup
efi'
sien?
1
I
)
Apakah
waktu
menunggu
bagi
pasien
sudah
semini-
mal
mungkin?
12)
Apakah
perpustakaan
Rumkit
mempunyai
cukup
re'
ferensi
Inengenai
kesehatan
penerbangan?
l3)
Apakah
penjadwalan
pelayanan bisa
dipenuhi
dengan
,
nludah
?
c.
Daftar
Kegiatan
Angota
1)
Apakah
anda
terbang
dengan semua
jenis
pesawat ter-
bang?
l)
Apakah
anda
ntengunjungi
"flight
llne" secara
teratur?
3)
Apakah
anda
nrengikuti
pertelnuan-pertemuan
/
semi-
nar
rrengenai
keselarrratan
penerbangan? Bagaimana
alat-alat
PeraganYa?
4\
Apakah
anda
mempunyai
hubungan
yang
baik
dengart
semua
pejabat-pejabat
penting
di
pangkalan
("key
base
personel")?
5)
Apakah
anda
mempunyai
hubungan
profesi
yang
baik
dengan
sejawat
lain
di
R'S'?
6)
Apakah
anda
selalu
siap
dan
mudah
ditemui
oleh
awak
Pesawat
bila
diPerlukan?
191
. "Checklist"
untuk
Tups
Terbang
a.
Pelajari
"dash
one"
dari setiap
pesawat
terbang
sebelum
ter-
bang,
perhatikan terutama
pintu-pintu
darurat'
b.
Melapor
harus
dengan
pakaian
yong
sesuai' sepatu' 2
pasang
kaca
mata,
tanda
identitas,
uang'
pisau,
paket
pertolongan
pertama, lampu
senter'
163
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 168/321
c.
kuti
"biefing
preflight"'
Ikutkan
awak
pesawat
pada
se'
mua
prosedur
"prefilight".
d.
Hiltung
jumhh
mskan
dan
minuman
sesuai dengan
jumlah
penumpang
dan lamanya
penerbangan.
e.
Dahm
pesawst
denpn
penumpang,
check
orang
yang
mu'
dah
mabuk
dan
berikan
obat-oabat
anti
mabuk.
f
.
Bersamtsamadengan
pilot,
periksa
seluruh
pesawat' pela-
jari
pintu-pintu
darurat
untuk
keluar
/
masuk.
g.
Check
kemamPuan Parasit'
h.
Check
"safety
belt"
dan
"shoLrlder
Harness".
i.
"Mae l/esfs"untuk
di atas
air.
j. 'PelaiariT.O. dan
seluruh
pesawat,
yang
ada
kaitannya
de-
ngan
"Air
Conditioning"
dan
pemadam
kebakaran.
k.
Periksa
kebersihan
dan
pelajari
frekuensi
penggunaan
pada
penerbangan
semua
kamar
mandi
/
kamar
kecil'
L
Perangkat
"
First
Aid",
kondisi
dan
jumlah
obat-obatannya.
n.
Malunan
pada penerbangan
:
I
)
Wakttr
pemberian.
2)
PenYintPanan.
3)
Keadaan
makanan.
4)
Kebersihan
dari tempat
kopi,
tempat
air
dan
mangkuk-
mangkuk.
5)
Makanan
yang disiapkan
dari
rumah'
n. Keadaan
alat-alat
optic
dt
kokpit
:
l)
Kaca
mata
penahan
sinar
matahari.
2)
Refleksi.
3)
Kotor.
rusak,
atau
kacajendela
yang
bengkok'
o.
-iIoM
m"rg"tahui
tanda-tanda
darurat
dan
perencanaan
pe
nanganannya.
p.
Pen-gaturan
tekarwn
dan
alat
oksigen,
pengetahuan awak
pe
t64
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 169/321
sawat
tentang
cara
pengaturannya.
masker
dan
pemeriksa-
annya
sebelum
terbang.
q.
C.atat
perlenglcnpan
dai
awak
pesawot;
seperti
pakaian.
se_
patu
dan
alat-alat
survival.
r.
Pengetahuan
tentang
oksigen
dai awak
pesawat.
s.
Catat
I
perlwtilwn
kebunlan
dai
awak
pesawat
yang
ber-
hubungan
dengan
status
fisik
dan
fisiologik
dari seiiap-awak
pesawat.
t.
Pehjai
sebanyak
mungkinpekerjaon
yongkhusus
dari
se-
tiap awak
pesawat.
u.
Setehh
suotu
penerbongan
(postlight
)
:
usul yang
memba-
ngun
/
positif
pada
Komandan.
Catatan
:
Check
list
ini tidak perlu
lengkap
seperti
di
atas.
Check
list ini
disajikan
kepada para
Flgiht
Surgeon yang
baru,
sebagai
petunjuk
untuk
membantu
mereka
dalam
me-
nyesuaikan
diri dengan pekerjaan
mereka
dengan
mudah.
Jenjang
Dokter
Penerbangan
192.
Dokter Penerbangan
:
a.
Lulas
sebagai
pa
Sekespra
b.
Lulusan
Pendidikan
yang
setingkat
dengan
Sekespm
193.
Dokter
Penerbangan
senior.
z tahun
berdinas
aktifsebagai
dok-
ter
Penerbangan
serta mendapatkan
rekomendasi
dari
dewan
Aerospace
Medicine.
Total
jam
terbang
nrinimal
350
iam
sebagai
dokter
penerbang.
194.
Kepala Dokter
Penerbangan
15 tahun
berdinas
aktif
sebagai
dokter Penerbangan
dengan
total
janr
rerbang
750
jam
sebagai
dokter
Penerbang.
165
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 170/321
krsyaratan
Tugas
Terbang
195.
Bagi
Dokter
Penerbangan
diwajibkan
untuk
memenuhi
persya'
ratan sebagai
berikut
:
a.
Dalam
iangka
waktu
6
bulan
,
harus terbang
minimal
6
x
dan
I
x
diantaranya
adalah
terbang
malam'
(satu
jam
atau
lebih
malam
hari).
b.
Harus
terbang
minimal
1
x
dalam
jangka
waktu 60
hari.
c. Agar
memmuhi
syarat
untuk
menerima
.
pembayaran
kom'
pensasi,
maka
dokter
penerbangan
harus terbang
rata-rata
4
jam
sebulan.
Bila
terbang
lebih
dari
4
jam
I
bulan
maka
kelebihan
ini
dapat
menutup
kekurangan
jam
terbang
2
bu'
lan
sebelumnya,
dan dapat
diperhitungkan
untuk
menutup
kekurangan
jam
terbang
5 bualn
sesudahnya'
Pengertian
Tentang
Satuan
Udara
196.
Ftight.
Adalah
satuan
taktis
dasar
dalam Suatu
Angaktan
Uda'
ra,
yang terdiri
dari
ernpat
pesawat
atau lebih,
dan
terbagi
dalam
dua elemen
atau
lebih.
1g7
. skaclron
Aclalah
satuan
udara
yang
terdiri
dari dua flights
atau
lebih.
atau
satuan
adrninistrasi
yang
rnelaksanakan
satu
fungsi
dasar
tertentu
seperti
rnisalnya
Skadron
Pasukan
Khas, Skadron
Pen.reliharaan
Pesawat
dan
lain-lain.
lgg.
Group.
Adalah
satuan
taktis
atau
administrasi
yang terdiri
dari
dua skadron
atau
lebih.
Istilah
ini
berlakujuga
bagi
satuan-satu-
an
dukungan
operasi
dan
dukungan
pelayanan'
199.
Wing.
Adalah
satuan
operasi
dasar
dari
Angkatan
Udara
yang
mandiridanmampuuntukrnelaksanakansuatutugasopeasiter-
tentu.
Jumlah
pesawat
berkisar
75
pesawat
tempur
hingga
30
pembom
berat.
200.
Divisi
(Jdara
atau
Komando udara.
Adalah
suatu gabungan
sa-
tuan
udara
atau
wing
udara,
yang
mempunyai
tugas
pokok
ter-
tentusepertimisalnyaoperasiudarataktis,strategisatauperta-
hanan
udara.
t66
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 171/321
Jenis
Pesawat
Terbang
(USAF)
C-135
I
Boeing
Stratolifter
t67
Jenis
Pesawat
Pabrik
Pembuat
(Dibuat
Oleh
Pabrik)
Nama Tambahan
(Nama
Sebutan)
I
2
J
Penyerang
A-7D
A-10
A-,37
AC
-
130
Vought
AerosPace
CorP
Fair
child Republic
Cessna
Lockheed
Corsair
II
Thunderbot
II
Dragonfly
Spectre
Pembom
B-1-B
B-52
FB-l1 I
Rockwell Intemational
Boeing
General
Dynamic
Stratofortress
Pemburu
F-4
F-5
F-15
F-r6
F-106
F-i
11
Mc. Donnel
Douglas
Northrop
Mc. Donneil
Douglas
General
Dynamics
General
Dynanrics/Convair
General
D1-narllics
Phantom
II
Tiger
II
Eagle
Fighting Falcon
Delta
Dart
Pengintai
0-2
ov-10
u-4
u-10
Cessna
Rockwell
International
Rockwell
Internationai
Helio
Skymaster
Bronco
Acolonrmander
Courier
Pengangkut
c-5
c-7
c-9
c-130
Lockheed
De
Havilland
Mc
Donnell
Douglas
Lockheed
Galaxy
Caribou
Nightingale
Hercules
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 172/321
c-
c-
.}
3
c-140
c-l4l
KC-l0A
C-I2A
c-17
Lockheed
Lockheed
Mc
Donnell
Douglas
Beechcraft
Jetstar
Starlifter
Extender
Pesawat
latih
T-33
T-37
T_46A
T-38
T-39
T-41
T-43
Lockheed
Cessna
Fairchild
R.C.
Northtrop
Rockwell
International
Cessna
Boeing
Bird
Tweet
Talon
Sabreliner
Pesawat
Intai
K.husus
U-2
dan
TR
I
SR-71
WRB_57F
E-3A
E_4A
UH_I
cH/HH-3
trH-60A
HH-6OD
CH/HH
s3
Lockheed
Lockheed
General
Dynamic
Boeing
Bell
Sikorsky
Sikorsky
Canberru
Awacs
AACP
Huey
Jolly
Green Giant
Black Hawk
Night Hawk
Super
Jolly
Green
Giant
(BUFFi
Big
Ugly Fat Fellow)
201
.
Vought
Corp
A-7
Corsair
II.
Dirancang bagi
angkatan laut,
A-7
D,
menggantikan
A-1
untuk serangan
di darat dan
du-
kungan tambahan
udara.
Di
dalamnya berisi
kanon
20
mm dan
dapat
membawa amunisi
sebanyak
15.000
lbs.
di
bagian
luar
168
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 173/321
pesawatnya.
Pesawat ini
mempunyai
"Heads
Up
Display"
GITJD)
yang
dapat
memberikan
informasi-informasi penerbang-
an
yang
vital
kepada
pilot
tanpa
harus
melihat ke dalam
kok-
pit.
Vought
Corp
A-7D
Corsair II
202.
Fairchild Republik
A-10.
Dengan
ujung
senapan
30 mm
ber-
ada
di
bagian
depan
(nose)
pesawat.
A-10
kl"rusus
dirancang
untuk
dukungan
tembakan
udara
yang
terbatas.
Dan
dapat
membawa
lebih dari
16.000
pounds
senjata.
termasuk
peluru
kendali
Maverick.
Fairchild
Republic
A-10
Pesawat
ini
dapat
terbang
di
atas sasaran lebih dari
2
jam.
Untuk
meningkatkan
keamanan
pesawat,
mesin
ditempatkan lebih
tinggi dari
badan
pesawat dengan maksud
untuk
melindungi
dari
tembakan
dari
darat,
tanki
bahan bakar
yang
dapat menu-
tup
sendiri
waktu
bocor
dan dilapisi
titanium
pada
semua sisi
kokpit.
203.
Cessna
A-37
Dragnofly.
Dikembangkan
dari
T--37.
A-37
mempunyai
mesin
yang
lebih
besar
dari
T-37 dan bisa mengisi
bahan
bakar
di
udara.
Walaupun sekarang digunakan secara
ter'
batas, tetapi
sebelumnya
telah dipakai
secara
luas di Vietnam
oleh
MTIAF dan USAF.
169
i\
eacr
L
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 174/321
Cessna
A-37
DragonflY
J04.
Lockeed
AC-130
Spectre.
AC-130
adalah
pesawat
pembunuh
yang
paling
berhasil
di
lingkungan
USAF'
Hal ini disebabkan
karena
banyaknya
alat
sensor
elektronik
di dalam
pesawat' ter-
masuk
T.V.
dengan
cahaya
rendah,
sensor
infra
merah
dan sen-
sor
radar.
Jenis
yang
terbanyak
dilengkapi
dengan kanon 20
mm
dan
40
mm,
dimana
jenis
yang terakhir
dilengkapi
dengan
ho-
witzer
105
mm.
2O5.
Rockwell
International
B-l-8.
Pesawat ini adalah
pengem-
bangan
dari
pesawat B-1.
yang
akan
nlerupakan
pesawat
pem'
bom
dengan
"multi
fungsi"
dari
USAF.
Digerakkan
oleh 4 buah
mesin
"turbofan".
Walaupun
ukurannya
lebih keci
I dari B-52'
tapi
karena
sistem
aerodinamiknya
dan
rnesinnya lebih baik'
da-
pat
mengangkut
persenjataan
yang lebih berat
dibanding
dengan
B-52.
Secara
fleksibel
pesawat ini
dapat dipersenjatai
dengan
peluru kendali
nuklir
dari
udara
ke darat
("long
range"
maupun
"short
range"),
bomb
nuklir,
"conventional
gravity
bombs"
dag
senjata
lain.
Dapat
pula dipakai
untuk
mengangkut
bahan
bakar.
Sesuai
dengan
misi
yang
diembannya,
pesawat
ini mampu
menghancurkan
sasaran
yang
tidak
bergerak
atau suatu
lokasi
dengan
tePat.
170
Lockheed
AC-I30
SPectre
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 175/321
206 Boeing B-52
Stratoforfress.
pesawat
B_52
telah
digunakan
sela-
ma
lebih
dari
20
tahun,
dan
hingga
kini
masih
mampu
menja-
lankan
tugasnya.
Pesawat
ini
telah dimodifikasi
agar
dapat me-
nyesuaikan.diri
dengan
perubahan
yang
cepat
dari
gelanggang
pertempurari
udara.
Modifikasi
yang
paling
mutakhir
adalah
di
tambahnya
FLIR
(Forward
Looking
Infra
Red
Radar)
dan
TV
dengan
tingkat
cahaya rendah,
untuk
memungkinkan
mende-
teksi
sasaran
secara
tepat
pada
malam
hari.
Meskipun
saat
ini
telah dilengkapi
untuk
peralatan
terbang rendah, tetapi di
Viet-
nam
pesawat
ini
beroperasi
untuk
mengadakan
pemboman
dari
ketinggian
(Hih
Altitude Bombing).
Boeing
B-52
Stratofortress
171
Rockwell
International
B-1
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 176/321
207.
General
Dynamic
FB-|11.
Pesawat
ini
dikembangkan
dari
F-
lllA.PesawatFB_llladalahpembonlsupersonikyangdileng.
t ufi
a.ngtn
"Terrain
Following
Radar"'
sehingga
memungkin-
tun
p.ntUon'tan
dengan
terbang
rendah'
Pesawat
ini
dapat
mem'
bawa
50
bom
masing-masing
750
lb'
(2
didalam
dan
48
di
iuar)'
tetapi
bila
pesawat
ini
dilengkapi
demikian
maka
hanya
mampu
terbang
subsonik
karena
sayap
tidak
dapat
dilipat
ke belakang'
Peru*ut
ini
juga
dapat
membawa
peluru
kendali
SRAM
(Short
Range
Attack
Missile).
General
Dynamics
FB'l l l
208.
Mc.
Donnell
Douglas
F-4
Phantom
'1L
Secara
berlahap
Pesawat
irri
digantikan
oleh
F-l5.
nanrun
hingga
saat
ini
nrasih
ratusan
ienis
iesawat
ini
yang
beroperasi
di AS'
Eropa'
Pasifik
dan
Es-
iandiu.
Meskipun
dirancang
pada
pertengahan
tahun
1950'an'
fesr*at
ini
sicara
berlanjut
dimodifikasi
a-gar
tetap
efektif
mi'
,ulnyu
,
ntesin
yang
derajat
asapnya
rendah
dan
radar
untuk
peringatan
dini
("radar warning")'
i.ru*rt
F-4E
merupakan
pesawat
tempur
multi
fungsi'
antara
lain
:
lawan
udara.
dukungan
tembakan
udara
dan
penyekatan'
Pesawat
F-4G
("Advanced
Wild
Weasel")
telah
dilengkapi
de'
ngan
peralatan
Pernika
yang
canggih'
t72
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 177/321
McDonnell
Douglas
F'4
Phantom
II
209
Northtrop
F-5
Tiger II.
F-5
merupakan
modifikasi
tempur
dari
T-38.
Pesawat
ini
mantpu
rnembawa
Sidewinder
missileatau
Bullpup dan dipersenjatai
kanon
20 mm.
F-5
Tiger
digunakan
oleh negara-negara
pakta
dan
program
bantuan militer.
Sekitar
700 buah telah dipakai oleh negara
asing.
Northrop
F-5
Tiger II
210.
Mc. Donnell Douglas
F-15
Eagle.
F-I5
merupakan
pesawat
yang
pertama
kali
dirancang
khusus untuk
keunggulan
di udara
(air
superiority) sesudah
generasi
pesawat
F-100.
Performancenya
yang
istimewa itu telah
diuji
berkali-kali
dan
telah
memecahkan
rekor
kecepakatan mendaki, yang
sebelum-
nya dipegang oleh
Mig
25
Rusia.
F-15
Eagle
ini
dipersenjatai
dengan
Sparrow missile
dan
kanon
20
mm. Bila
digunakan
untuk
penyerangan
darat
(ground
at-
tack)
/
B.T.U.,
pesawat
tersebut
dapat membawa
16.000
pound
senjata
external.
Ia
juga
bisa
membawa
missile
Sidewinder.
173
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 178/321
McDonnell
Douglas
F-l5
Eagle'
2ll.
General
Dynamic
F-16
Fighting
Falcon'
F-16
dirancang
seba'
gai
pesawat
,un,
Ut'n"'a-*u'uh'
fighter
ringan
dan
telah
me-
ngalahkan
No'tft'op
Vf"-17
dalam
.suatu
kompetisi
terbang'
Sekalipun
,.t,tif
Jit'n"'a'
pesawat
ini
mengandung
teknologi
canggih
(uOuuntti-
t'hnology)
seperti
misalnya
tempat
duduk
u.li'jJ.t-io"
untut
*tnu'it*''
daya
tahan
pilot
terhadap
gava
G
ketik-a
sedang
melakukan
manuver'
terbang
elektronik
("fly
by
wire")
0""
'""it"f
systemnya-
bersifat
"full
electronic"'
nlrr.n;^,uunnya
Sidewinder
missile
dan
kanon
20
mm'
212.
Generat
Dynnmic
f
Convair
F-106
Delta
Dart'
Pesawat
segala
cuaca
ini
dirancan'g
p'du
pt'ttngahan
tafrun
1950'an'
dan
tetap
dimodifikasi
uga'
'"ftftif
dan
hingga
saat
ini
masih
ada
9
skadron
yang
masih
"ktif';;;;;;ti
"rtun
dilanjutkan
terus'
dan
3
ska-
dron
diantaranyu
ot-
diganti
dengan
pesawat
F-I5
dan
F-4'
t74
F-16
Figl,tWFalcu,
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 179/321
General
Dynamics/Convair
F-106
llelta
Dart
213.
General
Dynamic
F-111. Dengan
kemampuan
mengubah
po'
sisi
sayap
dah alat
avionik
yang
canggih
menjadikan
F-l
I
I se'
bagai
pembomb tempur
yang
canggih
dalam
kekuatan
USAF.
Dengan
dilengakpi
"terrain
following
radar"
(TFR),
pesawat
ini
rnampu
untuk
melakukan
penetrasi dengan terbang rendah da'
larn
daerah
yang penuh
ancaman.
Misi tempur
dalarn
SEA
telah
nlendemonstrasikan
kemampuan
F-l
I
I
ini.
214.
Cessna
0-2
Skymaster.
0-2
ini
merupakan
versi
lain dari
pesa-
wat
Super
Skymaster.
Pesawat ini
dioperasikan
dalam
tugas
:
FAG
dan
telah
menggantikan
0-l
E
dengan
kemampuan
yang
lebih besar.
t75
General
Dynamics
F-l
I I
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 180/321
Cessna
0-2 Skymaster
215.
Rockwell
Intenwtional
OV-L0
Bronco. OV-10
ini menambah
kekuatan
0-2
dalam
tugas-tugas
FAC.
Pesawat
ini
mempunyai
kemampuan
yang lebih
tinggi
seperti
kemampuan
membawa
me-
riam
yang
lebih
banyak
dan
kelnampuan
penyerangan"
serta
menrpunyai
ruang angkut
tambahan
yang
lebih
besar
untuk
ke-
nrajuan
FAC.
ffi
Rockwell
216.
Helio
U-I0
Courier.
Pesawat
ini
digunakan
untuk
keperluan
angkut
dalam
misi
"Coin".
Courier
mempunyai kemampuan
stol
yang
sangat baik,
dan
dapat
melaksanakan
pengintaian pada
ke'
cepatan
rendah
(pada
30 mph).
Pesawat ini
merupakan
bentuk
lain dari
pesawat
sipil
dengan
nama
yang
sama'
t76
International
OV-f 0 Bronco
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 181/321
Helio
U-10
Courier
217.
Lockheed
C-5
GAlaxy. Dirancang
untuk
membawa
beban
yang
berat
dan
besar
untuk
jarak
jauh.
C-5
merupakan
pesawat
terbesar
dewasa
ini.
Walaupun disain
luar
pesawat
ini
menyeru-
pai
C-141.
tetapi
bagian
dalamnya berbeda dengan
C-141.
Pe-
sawat
C-5
ini
mempunyai
28
roda
pada
sistem
pendaratannya.
sehingga
dapat
mendarat
pada
runway
yang
tidak
sempurna.
Diatas
"cargo
deck"
terdapat
tempat
penumpang
yang
perma-
nen
dengan kapastias
75
tempat duduk.
Meskipun dirancang
un-
tuk
nrenganqkut barang.
tetairi dapat
pula
dipakai mengangkut
270
pasukan
dalam
cargo
decknya. Kekirasan
C-
5 adalah
bisa
mengangkut
2
buah tank
M-60.
l0
buah Rudal Pershing de-
ngan
kendaraan
atau
36
"pallet"
dibandingkan
dengan
C-141.
yang
mampu
membawa
10
pallet.
C-5
juga
dilengkapi
dengan
alat
untuk menerjunkan muatan dengan
parasit
dari
ruang
muatan
dar
pasukan payung
serta
mampu
menerjunkan
70.000
pounds
dalam
satu
kali
penerjunan.
t77
Iockheed
C-5
Gataxy
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 182/321
218.
De Havilland
C-7
Caribou.
Dipindahkan
dari
angkatan
darat.
Caribou
sebagai
tambahan
terhadap
123 dan
130 dalam sistem
angkutan
udara.
Pesawat
ini
memiliki
kemampuan
STOL
yang
istimewa
sehingga
dapat
menyalurkan
dukungan
logistik
kepada
"Special
Forces
Camp".
C-8
A
Buffalo
telah
dikembangkan
dari
C-7A,
dengan
kemampuan
daya
angkut
lebih
besar
dan
le-
bih bervariasi.
DeHavilland
C-7
Carbiou
219.
Mc.Donnel
Douglas
C-9
Nightingale.
Pesawat
DC-9
adalah
modifikasi
dari
DC-9-30
(bagian
dalamnya)
sehingga
bisa
membawa
40
buah
tandu,
40
pasien
atau
kombinasi dari
keduanya.
Dengan
5
orang
awak
pesawat medis,
DC-9
merupa-
kan
pesa-wat
angkut
yang nyaman
untuk
pasien
di
U'S'
178
McDonnell'Dougtas
C-9
Nightingale
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 183/321
220.
Lockheed
C-L30
Hercules.
Sebagai
pesawat
angkut taktis
yang
utama, Hercules telah
diproduksi lebih
dari
l5
versi.
Pada
saat
ini
tipe
E
merupakan versi
yang
utama dengan letak
engine
di
atas
dan
tangki bahan bakar
dibawah sayap. Tipe
HC-130
P
digunakan
dalam
pertolongan
di
laut dari
udara dan diperleng-
kapi
dengan
Fulton balloon
untuk
recovery
pasien.
Pesawat
ini
juga
mampu
mengisi
bahan bakar
pesawat
t{FI-3
dan
HH-s3
dalam
penerbangan dengan
sistem
"drougue". DC-130
juga di-
perlengkapi
dengan alat
peluncur
dan
pengontrol
4
buah
"dro-
ne"
guna
keperluan
pengintaian
dari
udara pada
daerah
yang
terancam.
WC-130
digunakan
untuk
pengamatan
cuaca,
misal-
nya untuk
mewaspadai
akan
datangnya
angin topan
dan
kabut.
LC-1300 R diperlengkapi dengan
roda
ski dan
botol-botol
JATO untuk
keperluan misi ke
kutub. Hercules
juga
dirancang
untuk
membawa barang-barang besar
dan
berat serta manlpu
nrenerjunkannya
dari
udara dengan
parasut
atau
dengan
menja-
tuhkannya
dengan terbang rendah.
;;;"q,{i
$EiH
221
Lockheed
C-
I 30
Hercules
Boeilry
C-135
Statolifter.
Dikernbangkan
dari
Boeing
j07.pe-
sawat
C-135 ini
telah
dibuat
dalam
berbagai
versi
untuk
keper-
luan
yang
bermacam-macanr.
EC-135
C
digunakan oleh
SAC
sebagai
pos
komando
di
udara dalam
progranr
"looking glass".
Versi
RC dan
WC
digunakan sebagai
pesawat
pengintai
dan
pengamat
cuaca,
sedangkan
versi
yang
banyak
digunakan
ada-
lah
KC-135.
179
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 184/321
Boeing
C-135 Stratolifter
222.
Locktrced
C-140
Jetstar.
Dari
l6
buah
AF
Jetstar,
digunakan
sebagai
pesawat bantuan
navigasi
oleh
buah
type
B
untuk
dukungan
operasi
dan
6
buah
oleh
Wing VIP.
5 C-140
A
Komlek,
5
digunakan
Lockheed C-140
Jetstar
223.
Lockhedd
C-141
Starlitfter.
Terdiri
dari
13
Skadron
yang
berada
di
pantai
timur
dan
pantai
barat.
C-141
merupakan
tu-
lang
punggung
MAC
yang
bersama-sama
dengan
C-5
merupakan
armada
angkutan
strategis.
C-l4l
dirancang
sebagai
pesawat angkut
barang berat
udara.
Dapat
memuat
123
pasukan
dengan
perlengkapan
lengkap.
C-141
telah
dimodifikasi
untuk
dapat
mengangkut
peluru
ken-
dali
mintenan
dari
pangkalannya
dan
merrrpunyai
kapasitas
ang-
kut
sampai
90.000
lbs.
Sedang
dikembangkan
versi
B
dengan ke-
mampuan
pengisian
bahan
bakar
di
udara.
180
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 185/321
225.
C-124.
Ada
30
versi
militer
dari
Beechcraft
Super
King
Air
200
yang
digunakan
USAF dengan nana
C- l2A.
Tugasnya
ada-
Iah
rnendukung kegiatan
attache
militer.
MAC menggunakan
dua buah C-11
A
untuk
nrengangkut
awak
pesawat
dan
du-
kungan
perlengkapannya.
)26.
C-17. C-17
rnerupakan
pengerrrbangan
dari
YC-15
yang
di-
disain
untuk nranrpu nrengangkut
barang berat
/
besar
jarak jauh
(terrlasuk
tank
Ml)
dan memiiiki
potensi
tenlpur
di
udara.
Pe-
sawat
illi
dapat
rrempergunakan
runway
panjang
3000
ft
de-
ngan
lebar
60
it.
Di
darat
C-I7
dapat
berpular
180'pada
la-
pan.qan
sepanjang 82
lt.
221
.
Lockheed
T-33
Bird.
Perkernbangan
dari tipe F-80.
T-Bird
nrerupakan
pesawat
latih
yang nlutakhir
sampai
diproduksinya
T-38.
Sekarang
hanya digunakan
untuk
pesawat
latih
di
ska-
dron
FAC.
t82
c-lU
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 186/321
Lockheed
T-33
Bird
228.
Cessna
T-37
TWeet.
pesawat
jet
latih
dengan
tempat
duduk
berdampingan.
T-37
merupakan pesawat
pertama
saat
ini
diter-
bangkan
dalam
program
UpT.
Sesudah
90janr pada
pesawat
ini,
siswa
akan
dipindahkan
ke
T-_38.
229. T-464. Juli
1982
"Fairchild
Republic
Conrpany"
telah dipilih
oleh
USAF untuk
membuat
pesawat
latih
masa depan. yang
di
sebut
T-46
A. Pada kontrak
awal
telah disetujui
untuk
mem-
buat
2
prototipe
dan
2 buah
"static
test
airframe",
serta
pesan-
an awal 54
buah
pesawat
T-46
A
dari
keseluruhan
jumlah
pesa-
wat
yang
dipesan
yaitu
650
pesawat.
Pesawat
ini
direncanakan
sebagai
pesawat
latih
awal untuk
meng-
gantikan pesawat
T-37.
PesawatT-46
A
dilengkapi
dengan
dua
buah
mesin, dan dua
buah
kursi
"side
by side".
Pesawat
dileng-
kapi
sistem
kabin
bertekanan,
daya
jelajah
jauh
dan
kemampuan
yang
lebih
baik dalam
cuaca
buruk.
r83
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 187/321
T45A
230.
Northtrop
T-38
Talon.
Adarah
pesawat
Jet
ratih
lanjutan
da-
lam
seri
UPT. Talon
ntenlegang
record
dunia
dalam
kecepatan
naik
dan
tetap nlerupakan
salah satu
pesawat
terbaik
dalam
hal
nrendakki
/
naik
di dunia.
Digunakan
untuk
pesawat
latih.
de_
ngan
sifat-sifat
sebaik
F-5
yang
telah
jadi
dan
sekarang
merupa_
kan
standarnya.
Talon
mempunyai
kursi
tandem
dan
dengan
warnanya yang
putih
nrembuat
Talon
mudah
dikenali.
tf
Northrop
T-38
Talon
Rockwell
International
T
-39
Sabreliner.
prototype
Sabreliner
pertanta
kali
diterbangkan pada
September
195g.
pesawat
ini
bertenaga
dua
mesin
turbojet J85
buatan
General Electric.
T-39
merupakan
pesawat
latih
tempur (Fighter)
dan
mendu-
kung
operasional.
Produksi
berikutnya
adalah
CT_39A/B
de-
ngan mesin
turbojet J60 yang
digunakan
sebagai pesawat
latih.
Dari
sejurnlah
143,
I
l3
diantaranya
digunakan
oleh
MAC
seba-
gai
pesawat
angkut
sedangkan
sisanya digunakan
oleh
pACAF,
USAFE
dan
AFSC,
184
e
t3r
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 188/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 189/321
234.LockheedU_2danTR-l.DirancangolehKellyJohnson.U_2
ini
menjadi
terkenal
dengan
ditembak
jatuhnya
I
buah
diatas
Rusia
Pada
tahun
1960'
Pesawat
ini
mempunyai
rentang
sayap
80
ft
dan
bertenaga
gl
dari
jet.
Mampu
ierUtng
tinggi
untuk
melakukan
foto
pengintai
an.
Pesawat
ini
juga
Oigunatan
untuk
mengambil
contoh
udara
setelalt
p"r.obuut"
nufii''
Pengembangan
dari
U-2
R
adalah
TR-1A,
pesawat
pengintai
taktis
dengan
satu
tempat
duduk
un'
tuk
terbang
tinggi'
Lockheed
U-2
235.
Lockheed
SR-71.
Pengembangan
dari
A-11'
SR-71
diguna'
kan
oleh
SAC
untuk
rnlnrbuat
foto-foto
pengintaian
{Tg-d-:'
tail.
Waktu
diterbangkan
oleh
SRW
ke
4200
di
Beale
AFB'
Cali'
fornia.
SR
z1
dlofeiasikan
pada
ketinggian
di
atas
80'000
feet
dan
pada
kecepatln
dimana
terjadi
akibat
gesekan
sehingga-di'
perlukan
pesawat
tetanium'
SR-71
membutuhkan
bahan
bakar
khusus
dan
mempunyai
kemampuan
untuk
mengisi
bahan
bakar
di
udara-
Lockheed
SR-71
236.
General
Dyrumic
uRB-J7
F canbena-
Pengembangan
dari
B-57.
Model
F
rentangan
sayap
122
feet
dan
ini
hampir
dua
ka-
li
panjang
badannya'
Karena
rentang
sayapnya
yang
panjang'
pe-
186
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 190/321
sawat
ini mampu
untuk
dioperasikan
di atas 80.000
t'eet
dan un-
tuk
terbang
dalam
misimisi
jarak
jauh
(lama).
Oleh
karena
pe'
sawat
itu mempunyai
daya
angkut
yang
besar,
pesawat
U-2
se'
mula
diduga
mempunyai
misi
dengan
peralatan
yang
lebih
cang-
igih
seperti
halnya
misi
pengamatan
cuaca.
General
Dynamics
WRB-S7F
Canberra
237.
E-3
Airbome
llarning
and
Control Systent
(AI4JACS).
Modifi-
kasi
dari Boeing
707. AWACS
dirancang
untuk
mengetahui
ge-
rakan
pesawat
musuh
dan mengarahkan
pesawat
tempur
untuk
menyergapnya.
AWCS
ini merupakan
pengembangan
yang
sa-
ngat
maju dari EC-
121
. AWACS
juga
memiliki
platform
untuk
mengontrol
pesawat
tempur
seperti
yang
dewasa
ini
dilakukan
oleh
penerbang
C-130
dalam
misi ABCCC.
E-3A Airborne
Warning
and
Control
System
(AWACS)
238.
Boeing
E-4A Advanced
Airborbe
Commnnd
Post. Pesawat
E-4A adalah
modifikasi
dari
pesawat
sipil
747
yang
dibuat
un-
tuk
menggantikan
EC-135 "Looking
Glass
Airborne
Command
post
aircraft"
dari SAC.
Pesawat
ini
dilengkapi
dengan
alat-alat
t87
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 191/321
elektronik
yang
lebih
canggih
dan mempunyai kemampuan
yang
lebih banyak
dari EC-I35.
Pesawat
ini
sekarang
disebut
AAB-
NCP.
Boeing
E-4A Airborne
Command
Post
239.
Betl
(IH-I
Huey.
UH-i
pengoperasiannya bekerja
sama
de'
ngan
ICBM.
Banyak
digunakan
oleh
the
special Air
Warfare For-
ces
untuk
operasi
penumpasan
huru-hara.
Versi
UH-1N
banyak
digunakan
oleh Angkatan
Darat.
I{ELICOPTERS
Bell
UH-l
HueY
Sikorsky
ONIHH-3
Jolly
Green
Giant.
Banyak
digunakan
oleh
USAF
Aerospace
Rescue
dan
Recovery Service.
Pesawat
FIH-
3E
sangat
baik untuk
segala
macam
tugas rescue
di
lautan.
Pesa'
wat
ini dilengkapi
"&rmor
plating", Self
sealing
fuel tanks,
re'
tractable
flight
refueling
pods, defensive alrnament
dan rescue
hoist.
Walaupun
pesawat
ini
lebih
baik
dari Helicopter
pada
umum
nya,
namun
Jollv
Green
telah
diganti
oleh FtrH-53
ya'
ng
lebih kuat.
240.
188
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 192/321
SkorskY
CH/HH-3
JollY Green
Giant
241.
Sikorsky
CHIHH-|3
Super
Jolllt
Green
CiantfBUFF
(BiS
Usll'
Fat
Fellow). Adalah
pesawat
milik
Angkatan Udara
yang
mem-
punyai rotary wing
yang
paling
besar.
Pengembangan dari modei
C meliputi
ekstra
armor
plating,
mesin
yang
lebih kuat, 3 buah
senjata
kecil,
tangki
bahan
bakar
yang
dapat dipindahkan,
dan
manrpu
mengisi
bahan bakar
di
udara
dari
HC-130
P. Dengan
kecepatan
lebih
dari 200
mph
dan
kecepatan
jelajah
175
mph'
Buff
telah
menggantikan
HH-3
E
dalanl melaksanakan
tugas
SAR.
HH-53
banyak
digunakan
oleh
Aerospace
Rescue dan
Recovery
Service
dan
nrudah
dikenal dengan
melihat
adanya
mesin
turbine
yang
menonjol
keluar.
Skorsky CH/HH-53
Super
Jolly
Green
Giant
or
BUFF
(Big
Ugly Fat
Fellow)
Jenis
Peluru
Kendali
242.
AGM-12
Bultpup.
Adalah
roket
yang
ditembakkan
dari
udara
ke
darat
merupakan
inventaris
tentara
Amerika
yang
dibawa
oleh
sebagian
besar
penerbang
tempur.
Bullpup
dilengkapi
radio
pengarah
untuk
Pilot
dalanr
nrengenai
sasarannya'
Versi
yang
su-
dah dikembangkan.
dapat
dipakai
untuk
peluru
konvensional
nraupun
peluru nuklir.
189
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 193/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 194/321
250.
LGM-25
Titan
II.
Merupakan
ICBM
dua
tingkat.
Titan
II
mem-
punyai
jangkauan
lebih
luas
dan
muatan
lebih
besar
dari pada
Minuteman,
serta
mirip
simpanan
bahan
bakar
cair.
Hanya
54
yang
saat
ini
dimiliki
oleh
SAC.
251. LGM-30
Minuteman.
Walaupun
versi
II
dan
III
tidak
sama
da-
ya jelajahnya,
payload
dan
thrust
keduanya
merupakan
ICBM
3
tingkat
yang
diluncurkan
dari
"silo".
Ada
1000
dari
versi
II
dan
III
yang
telah
ditempatkan
dan
versi
III
diperlengkapi
de_
ngan
Multiple
Independent
Reentry
Vehicle
untut<
memp.rring_
gi
daya
rusak.
252.
Iulodular
glide
weapon
system
(BGU_IS).
GBU_15
adalah
sen_
jata
tak
bermesin
dalam
2000
LB class
yang
diperlengkapi
de-
ngan
komponen
aerodynamic
pilihan,
warheadi
dan
6uidance
units.
versi
pertama
dikendarikan
melalui
rv
dengan
data
link
option,
sehingga penggunaan
senjata
dikontrol
(diawasi)
dari
cockpit
pesawat
tempur.
persenjataannya
dapat
dipasan
da-
lam formasi
silang
pada
low
altitude
attack
atau
dalam
foimasi
planer
/
datar
|
flip
out
wing pada
high
altitude
stand
off
attack.
Perlengkapan
tambahan
dibuat
untuk
menambah daya
deteksi
pada
cuaca
buruk
atau
malam
hari_
253.
AGI|4-86
ALCM.
The
Air
Launched
cruise
Missile
(ALCM)
adalah
suatu pesawat
terbang
tanpa
awak yang
mampu
terbang
subsonic,
dan
diluncurkan
dari
pesawat
terbang
pembawa.
pesal
wat
ini mempunyai
mesin
turbofan
dan
nuclear
warhead
serta
diprogramkan
untuk
ketepatan
menyerang
pada
sasaran
diper_
mukaan.
Pengendalian
merupakan
gabungan
dari
tehnik
inertial
dan
"terrain
comparison".
Adanya
radar
kecir
dan
kemampuan
ter-
bang
rendah,
meningkatkan
efektivitas
pesawat
ini.
pesawat
B-52
dapar
membawa
12
ALCM
di
luar
dan
g
di
dalam pada
SRAM
Rotary
Dispenser.
Apabila
membawa
ALCM di
luar,
ma_
ka
dapat
dipasang
tangki
cadangan
di
bawah perutnya
untuk
menambah
daya
jelajah.
Model
yang
pertama
dimulai
di
White
Sands
Missile
Range pada
tanggal
5
Maret
1976,
kemudian
jatuh
pada jarak
kira-kira
80
mil,
sesudah
terbang
r0
menit
40
ietik
pada
kecepatan
Mach
0,65.
perkembangan
berlanjut
dengan
di-
titik
beratkan
pada
peningkatan
jangkauan.
19r
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 195/321
BAB
VI
TABEL
DAN
DAFTAR
REFERENSI
254.
Contoh
"Flight Log"
FLIGHT LOG
CREU/
A/C
CMDR
DArE
[--__l
Type
A/c
A/c
NO
Crew
Orgn
FROM
TO
LV
ARR
TIME
LOGGED
D
N
OBSERVATIONS
:
oPtRlrroR^t
rlcloF
Pr.fl'.ht 8r,.1'.r
cRf
w
cotFoRT
ractLtrlts
l_-
g
latlrthr Fccd'tr
2
,
Cerlo TicJo-"
0
l
Lrlhtrnj
rn A'rcrrlt
Crc'
R..r F.< l'r'.r
(
on
Eoerd)
a
2
Crcr
Food
5crvrtc
s
HsFrd'tt
6
Tcmgcrrturc
Coalrol
tl
Crc-
Porrrroar
Wtrthcr
Coaiitionr
I
CREW
TRAI{SPORTATIOIi
TO AND
FROM ACFT
UNUSUAL INCIDENTS
r92
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 196/321
otYGti tQUrPx€nI
SATETY
F^CTORS
t5
Coaelirncc
vith
T.O. rrJ
Flijht Chccl
22
Er<rpc
Hrtchcr
23
Firc
Fishtinj
Eq irEcnt
IG
Orrrcn ChcsLr
21
Srfcty 8:ltr
t7
Crcv'r
Knorlcd3r
ol
Phyriolojy
ol
Fli3hr
23
SAoulder
Strrpr
la
Typo
ol Mrrlr
z6
Srilout Procadurrr
t9 Typcr
ol rcsrlrtorr
27
Crrrh
LrnJin3
20
Encr3c"cy Proccduro
2a
Ditchin3 Proccd"rcr
2t
Locrrior ol Orttcn
Soorccr
x€ALrH
SIATUS OF CR€W
$fftgEns
FIRSI
ArD
STATUS
A'lO
fl€orcAt
suPPLrEs
29
Illacrr
30
Phyricrl
Firnar
36
TRAININC OFCNEW
3l
Morrlc
t2 Crcr Frti3uc
37
Frnilirrity
of
Crcr
with
Mcdicrl Supplicr
Abo'rd
ACFT
3
MG't.l Arrirud.
3,a Aerorpecc Mcdicrl
Supporr (Trip)
36
Firr.
Aid
Kir.
(SD€.itr
tyec,
co^dition)
35
AIRCREW
COMPATAEILITY
surTAEtLtTY
Ari0 x^tntENANCE
0f
P€RSOllAL AlrO
SURVtVIt
EQUtPIETaT
OIH€R
FACTORS
f
Flirhr Clothint
a
orition ol lnrtruncntr
{(
Boorr
t9 Porit ioa
ol
Lrjhtr
al
Hclmct
50
Eyc
Frliruc
12
Orytcr
MrrLr
I
Crcr Rcrt Frciliticr
(Ground)
13
Hc
rdret.
P rr.c
lrct
",
,t5
Wrlleround Botrlcr
52
Humen Frctorr
Ea
ri
nccrrnt
6
Gtov..
17
Survrrrl
Eqcicncnr
193
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 197/321
loo
llo
tco
tao
Ito
oo
lo
60]
-l
-
rol
i'[
''o
I
,ao
I
.60I'
I
;
B
)
z
r
3
I
UJ
G
f,
U>
a
U
E
9
2
o
88
8 8
oo
a o
t,
b^t-
b
ItA.
ZAI
194
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 198/321
E.
TEMPERATURE
CONVERSION
CHART
TtMPtRaIURf
CONv€RStON
c.5/9tr-lzl
o.c.?7 .16.K
f
'
9/1C
+J2
O.
F
.
459
66E.t
-5
o
5
to
'c
-20
'c
60
t1
20
?3
fo
J3
ao
45
50
-t5
-ro
-5
o
to
75
to
5
90
95
too
lot
ilo
Ir5
120
200
22J
?50
?13
le
]25
130
f75
<oo
.23
't:o
:5
60
65
to
to
t3
20
t23
rlo
r]5
l{o
47t
195
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 199/321
IEAIPERATURE
CONVTRSION
CHART
(Cont.)
.F
'
'FAHRINHEIT
'c
.
'cELsrus
lcfNrlGRaDEt
.c
.@
4iO
500
350
600
650
70
250
50
r@
t50
900
930
ro@
ro50
iloo
il1o
r200
r2
50
tf,oo
|l50
,:.:
14
50
r500
lo@
lroo
1200
3300
.t
.c
l roo
't*1
t
r600J
I :oo
,t-i
l
aoo+
l'*o
t
roo+
I
2ooo
t
u
oo
,,oo1
+
J
+
22ee$
raoo
r
zrooJ
1,,*
24ool
t
t
arooJ
f
,.*
rsoo-t
+
t
r
tooJ
f
rsoo
zcooJ
i
.roo{,"*
I
t
,
r66
750
f4@
1500
t600
5700
JEOO
l9@
{ooo
.roo
.2@
.)oo
.{oo
4
JOO
t?@
rl@
l9@
?@o
2roo
2FO
2l@
246
EOO.
t96
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 200/321
Atroosphcrea
C,enrimctcrg
(cm)
cm
of
mercurY
cm
per sccond
cubic
cenLimetere
cubic
feet
of
wetcr
cubic
inches
i,
t,
?60
n
-92t2
33.8985
10,:Ji]2.276
14.69601
2,llet,225
l.ol&i
.3037m
.$2804i
5.352391
. {{60326
.19.1868
27.8/,fi7
135.9510
.0328083
.00099973
.0610288
r,7?8.
r/27
7 .480519
28,317.017
28.31625
.02&31701
.47t7M
.0aJ{}17
62. {2833
16.3871624
.0lGlE76
cubic
feet
P€r
min.
tl
tt
,l
ll
Convertion
Facton
\lULTIPL}'
BY
TO
OI}TAIN
mm.
Hg.
inchcs
mercury
feet
of
wetar
kilgm
per aq m
poundr
per q in
poundr
per eq
ft
berr
incheg
fc.ct
inchcs
of
wet€r
fcet
of
water
pounda
pcr rq
in
poundr
per eq
ft
kilgm
per
aq
m
fect
per
tec
litcrs
cubic incher
cubic
incher
cubic
yerdr
gallona
cubic
centimetcn
litcrs
cubic
meten
litnn
pr
recond
cu
m
Pfr
miDute
poundl
cubic
cenlimet4r
litcn
gallonr
cubic
inche
cubic
foet
glllona
radianr
centiractcn
m€tatl
Lr?3r
6l
,0zl
.3753
35.31445{8
264.t70
.017
30.$m613
.30{tm6
197
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 201/321
CO}TTERSION
FACNORSI
I. PRESSURE:
1 atnosphere
-
14,696
p.c.i.
=
?69
--Eg
=
?9.3.2
in
Es:
-
10133
mb.
1
mEg
=
13.695
eDErO
=
0.585
h"
H'O
=
0.0193
p.s.i.
l
pai
-
61.?16
mmHg
I
in
EO
=
1.866
EmHg
II.
ALTITTIDE:
I
loot
=
0.3048
neter
l
meter
=
32808
1
mile
(US)
=
1.6fi)3 kiloueter
1
kilometer
=
0.6213?
rriles
IU.
YOLUME:
1
cu
ft
-
28.316
literg
I
liter
=
0.0: 632 cu
lt
=
61.026 cu
ir
I
cubic
ta€ter
=
36314
cu ft
rV.
TEMPERATUBE:
Deg.
Centigade
('C)
lor Deg.
Febren-
heit
('F)
'C
=
5/9
(T'F
-
32)
Deg.
Fshrenheit
for
DeS. CentiFdt
'F
-
(9/6
T'C)
+
32
Temp. absolut€
(K)
from
Oeatigrade
K=T'C+273.18
LENGTH
1,000
mils:l
incb
zl
inches:l
hand
9
inches:1
span
12
inches:l
foot
3
fcet:l
Yald
5 feet:l
pace
6
feet:l
fathom
5%
yds
or
16|1 ft:l
rod
?.92 inches:l link
100
links:l chain
(66
ft
or
{
rods):2Z
ydr
l0 chains:l
furlong
80
drains:l
mile
(8
furlongs)
I
nilc-1?60
yrr&
:6280
fect
11.161
miles:l
neut. nilc
I
l1
neutical mile{08026
ftl
I
_
lerguc
I
198
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 202/321
1
gal glycerine:l0.S
lbs
.........?8.5.......1.2G
I
gal
kerosene:6.76
lbs.....
..50
to
81...... .0.809
1
gal
oil=?.{
lbs
. .
.
... ..
.85-8.....
.
.0.E9
1
Fal
distilled water:8.3366
(62'
F)
.62"{.......1.00
1
gal
sca
water:8.55
lbs
........63.9........f.026
1
cu
ft
watcr:?.r1806
gals
1
litre
water
(1
kg)=220{
lbr
-
-264 .rlr
1
litro
gasoline-l.59
lbs
:0.72
ks
I
litrs oil:1.99
lbc
:0.90
kg
1
Imp.
gallon=l.2
U.
S.
gallons
Eng.-Mdric
Equrv.
I
centimctcr:0.393?
inr
t
inch:2.6{
cm
1
nstar--9.2?8
ft
I
foot:0.805
meter
1
kilometer-0.621
.nilc
1
mile=1.61
kilometer
Liquid
Weighir
rnd
Volqm'rl
gal
alcohol
(methyl):U.r
r*.ffi
gal
bcnzinc:5.8
lbs.
....,13.{......
.0.69
gal
ethyline
glycol:9.3
lbs......69.5.......1.12
gal
gasoline:6.0
lbs.
.4LE
to
19.2...0.I2
Conversion
Tables
Temperature
oF.
oc.
oF
96
97
98
99
100
r0l
tu2
l([t
10,t
l05
1()6
35.6
36.r
36.7
37.2
37.8
38.3
38.9
39.r
40.0
,{0.6
41-l
35.5
36.
36-5
31.
37.5
38.
38.5
39.
39.5
40.
{0.5
95.9
96.8
97-7
98.6
99.5
r00.4
101.3
1o2.2
loit.1
l(X.O
l(x-9
t99
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 203/321
Conversion
Formulas
TemPerature
To
convert
Fahreuheit
to Centigrade,
subtract
32
from
"F,
multiPlY
bY
5/9'
To
convert
CentiSrade
to
Fahrenheit,
multiply
"C
bY
9
/5
and add
32'
Weight
1
Ks.
-
2.2
lb.
I
lb.
-
0.45
KS'
i Ci.
-
15.,t3
grsinr
I
frain
-
0'065
grams
Te,aspoonful
5 cc'
Gtt"p"""ru
8 cc'
iiul*"d"trU
l1
fl.a'
15
cc'
i;-s,s.r'
L)l
fl'
oz'
45 cc'
*ilerkgaful
2 fl'
oz'
6o
cc'
iea",ipfuf
4
f,.
oz.
120 cc'
ai""dirt
8
fl-
oz-
21o
cc'
m9%
to
mEq./L'
200
Length
m5.%.
:
valglce
:
19
-
mEq.
./L.
atoruc
wt'
In
cgs€
of
gas€d
vot._7JT1o
_mM./L.
22'1
For
COa
t:x 22.26
ittstetd
of
22'1
At
the
normal
pH of
body
fluil1'
20%
of.the
nhcohate
radical
is
coobined
sith
one
eqrlva-
ilJ;i-bare
ae
BHTPO.
and
Eo%
rith
the
two
"q*i"A.tt"
"f
U"*
ar
Br
HPOg
Under
theae
con-
litil"t.baE€
equiv8lence
per urrit-of
HPor
ia
therefore
0.2
+
(0.8
2)
-
1'8' and
tbe
equYa-
i;-;;;;;i
si.s
i"
"ut"i""d
bv
dividins
the
iooi"
*.Llt
bY
1.8
iuatcad
of
bY
2'
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 204/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 205/321
t.
Matcrid
hopcrtia
of
Matcriah
Spccific
|
?ounda
Per
Gravity
cu
lB
2.70
2.7r
2.73
2.73
2.79
2.66
2.77
2.68
2.46
1.35
1.8
8.45-8.70
7
.70
8.88
8.90
2.53
19.32
8.55
7.n
7.90
8.58
11.40
1.74
l.80
1.35
8.90
8.90
l.18
r.35
t.ovr,24
,10.5
7.U
7.86
.097
.098
.090
.
r0l
.10r
.096
.
r00
.007
.089
.049
.065
.30F313
.278
\
32r
I
f rzo-rao
[lb
cu
rt
.3t2
.001
.697
.309
.260
.284
.310
.{r
I
.063
.065
.0.r9
3A
.324
.ol3
.u9
382-.O44
.380
.283
.M
.263
.olE-.021
Poiot
.F
t2t2
r982
rm
621
tt?2
24W
2600
&9
Alurninuro
Aluminum
AlloYr,
25
3S
r7s
z,ts
525
195
355
A bctto
Brkclita
Bcryllium
Brr,cs
Brcnrc,
Al
Bronz,
Pho.
C;oncrctc
Copp.t
Glasr
aafcty
{old
Incoocl
Iron,
cut
Iron,
*'ruught
X-Mooel
Le.d
Magpelium
Mag;
Alloyr
Mictdr
Monel
Nickel
Plcriglls
Pyralin
Rubbcr
(gtourt
)
Silvcr
Stecl
Stcct.
trida.
IIN
Woode, Arh
Ceder
24ii'2
r850
1675
1942
1760
isoo
202
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 206/321
7i*
Frr
Hiclory
Ilcplc
Ivtlb4aoy
Oak,
rhitc
or
rcd
Pine,
rbitc
Sprucc
-.8-.55
.7{-.80
.nb.8
-56-.85
.80
.3&.60
.
.8-.70
7.19
.017-.(r20
.w-.v29
.026-.030
.029
.ot'...gn
.017-.(r25
.259
Atomic
Weight
of
Some
Common
Elements
Elemeut
Symbol
Atooic
Weight
Bromioe
Calcium
Carbon
Chlorine
Chronium
Cobdt
Copper
Fluorine
Gold
Hydrogen
Iodine
Iroa
[.ead
Lithiun
Magrsium
Maagaoe
Nitrogea
Orygen
Phaphorur
Potrrium
SoCi""
Stroatiunr
Sulfur
Zi*,
Br
Ce
c
cl
Cr
Co
Cu
F
Au
H
I
Fe
?9.9
{o
t2
35.5
52
s8.9
6:t.5
19
t97.2
I
126.9
55.9
m1.2
6.9
2L3
54-9
l4
l6
31
3 r-l
B
E?.6
t2
65.{
Pb
Li
Mg
Mn
N
o
P
K
Ne
S.
s
Zt
203
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 207/321
d
J4
6
L
(g
€
cg
IA
ho
bo
F
d
€
cl
0)
cq
o
\o
c"l
204
333-
:::::::::::*l;:
*
F*
*E;:;
ei
?
I
3E
i;EEiE
t
a
i;i:;3;;;
i ;3E;;;;E
3:-:
:::::::::*::3:i
E a€
€€
o
qlqq6l
.i.;;<iipd-o9::3
3i;;;;?li3
'iFil
6t
€l
cl
a)
o
A
c
u
o
IB
::::
--:3::3:::Eij=i
Fo 9.9
q
eee9Al::
=:Ei
s*es35ed';;s33t
j
j
.
i;.ii,i"ii,iiiil'iii
E?Ei i
x
x
x
:;;;
loF--"ocF@oo-d
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 208/321
9)
F
z
f:l
a
trl
&
a
frl
a
lr
C)
an
A
ro
r-
o.qo-i
C- lI: F-
o
H
a
o
a
t
a
fr
o
z
o
F
o
tr
h
a
k
o
6t
<sO:j
G)FCD
k
o
rorol
v .(o
cioc;
,
lO
co
F.
@FrFO
H{O
k
ts'
o)(ocl
6t6ts
octci
c\
rq
NFc-O
HC\@
L
6l
ro@d
Fl
d Ct?
ooo
ro
a
o6troo
H
6l t'-
,r
€.q
to
9nc
ooo
o
E
rO
(O
gao
C-€(oO
H(o
o
E
€
qnn
ooo
q
k
o
.o
,
o
z
1a
cl
(t'1-OO
ro
k
o
B
ID
z
ro
c\
qn
oo
:::>
ji;E
H-o6
.i .j
-'
c)
E**€
BErci
" t
"o
..rl
:j
g
:tE
$F
>r>'r
oan
J(
Y
.t
cq
J(
c
F
a
a
o
n
DO
c)
C.
\o
c.l
205
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 209/321
262.
Kode
Pengenal
Pesawat
Terbang
Internasional
INTERNATIONAL
CIVIL
AIRCRAFT
MARKINGS
Listed
below
cre
the
aircraft
natioualitv
markings as internationally
accepted
by
avia'-
tion
industra
perronnel.
Niqntu
------AN
Pdrirtra
AP
Trirrn
(Nrtloadbt
Chiu)
-A
Bolivtr .-CB,
CP
Chilc
--.---.CC
Sovict
Ulion
(u.s.s.n.)
_cccP
Crordr
--.-CP
Pot'tutoe
Ovcu
Psioar
-.CB
Pottorrl
--CS
Cubr
.---_CU
Uru$rey
.-.-..---.-*CX
'Wqten
Gmrny
-Dgtcn Gmn;
--DU
Spria
-.------EC
Ircbad
--
Pt,
EI
Libcrir
--EL
ro-tP
Ethiopir
-.---.Ef
nne rnd ttc
Frocb
Unloa
-.-.F
Uaitcd Klagdoa
---G
HunSrtt
.---JlA
Srit$lud
--
lrB
&urdor
-.--__gC
Eriti
---
FF
Doninl,ra Rrgublic-Jll
Colonblr
EK
Rcpublic
ol
Eora
--EL
Rcpoblic of
PruurJP
Tbrihad
__
rll
Srudi Anbie
Er,
Itdr
---
r
Jrna
*--
tA
Jor{rl
-..-.
tY
Britbb Griru
_-YP4
Britirh
Eoadw
-VP-B
Jeuiq VPJ
f,cnyr
-...-..-VP-(
NcLhcrhu&
Nc
Gular
-_-.JZ
Nonry
-----..119
AracDtinG
Bcpqblic
-1,Q.
LV
Lurembocrl
---I.X
Bulrrrir
-,-_._--LZ
rincigrllty
of
l(onro
_----UR
Unitad Strta
ol AEGricr
--.--..f,1
m
-.-__OB
Lcbraoo
-----OD
Aurtrir
--_--OE
Finlrnd
---OE
rehclovrtb
-.-.OKelriun .-.-..-...--.Od
Dcnmrrl
-.----.OY
Ncthabu&
-JE
Philippinc
Rcpqbllc....Pl
Nctjrcbn&
Aatillc
-?J
Indonair
.----..--PK
Bnril
---.---PP,
Pf
Ncdcrbudr
GqLu
-PZ
Srcda
-_--SE
Sudrn
-.-.-_--Sl{
Pohad
-SP
Espt
(Uoltcd
Anb
Bcpnbllc)
_-SU
Grer.--SI
Trrrkcr
---TC
celrud
-___-...TF
Gurtrnrb
--_-.*TG
Catr Biq
--..TI
Aurtnlir
--.-VH
Brhru
--VP.B
Frlllud
lrl$&
-VP-F
Gibnlrr
.-----VR4
Booj Kong
--.-VB-E
Sim
Loor
--YR-L
Nigcrir
--------VR-N
2A6
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 210/321
E
&
o
&
,
o
J
&
o
F
FI
E
F
J
ir
I
a
gsFgggi €
J
J J
J J J
'I
J.I
J
g
#
\
-X
3Y
EE
aEh"€
H26F&
3tt1l
izoad
(J
t-
t
2
o
or
0
-EeEa
€E
6
E
ltll
fi3Esss€s+
;i,j,llij- i
207
I
tr
&
a
a
E
o
x
I
I
I
I
0
a
c
o
&
N
F;
N
-ai
3N
ti
ai
ot
c'i
'7<
D
r,
t 2l
c .u
ts
<z
a
€. .
-iiT
,'g
-49
J >
tl
i.:
,r(,
t
o
(.)
il
tl
:l
ii
a
I
E
&
3
a
q
a
7,9,i
i
i
r < lr:
N
lE *
ri
&
l .9:fl_i
ir E
l2
i4
|
{i
i; ii
i
E.tro
,a
(/,
vc t>>< xq
>t>>lN
N 'l
j
N
e
bi
a
I
IIli:l
li:i
i i i
ix
i
i ix I
i
i
I ii
ii
i i
i
r:::o
:E
I :'t 9-.
ia
d
i
ii"rir
i?
r' :a-t='a
ii:iiii :i
c
E
F
ul
&
I
t
u
.,
a
I
q
r
*lq
Iliiilq
;,
-iii
i'l
i
i
"
il;:ifu'J*'iii
x
c
&
3-
ce
az
t
,rt
d2
o
a
a
rJ
.J
o
7
A
()
lr
o
94
oqct
tir
lli
ll
lr
€ l.
a'a
rJ
-
E
iil.r
rAlJ,h
&
tr
EI
(J
4i
Et '
{=
-8
c.q €
j
>Vo
Q0
iE
*x
e
E
ii
gld
'i
*
i
z
ri
& i'
Eli
a
a
7
E
z
A
I
I
i
€
a
a
I
2
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 211/321
263. Tabel Singkatan Resep-Tonometri
& Akomodasi
Mata
208
Prescription
A
b
breviations
di
(ana)
-of
each
(equal
parts)
a.c.
(antc
6ilrrm)
-l,sf6r.s
Er6qlq
aq.
(aqua)
-water
5.i.d.
(bis
in die)
-twice
a
day
caps-
(capeula)
-capsule
M.
(misce)
-mix
m. dict.
(modo
dictu)
-as
directed
chart.
(chartulae)
-pap€rs(powders)
ft.
(fat)
-make
h.s.
(hora
somni)
-at
bedtime
o.d.
(oculus
dexter)
-right
eye
o.s.
(ocuJus
sinist€r)
-left
eye
p.c-
(po.gt
cibu:n)
-after
merls
p.r.n.
(pro
re
nata)
-as
needed
q.h.
(quaque
hora)
-every
hour
q.i.d-
(quater
in
die)
-four
timea
a day
q.s. (quantum
suficit)
-a
sufficientquantity
B
(recipe)
-take
(thou)
a recipe
sig.
(sigaa)
-write
on
label
stat.
(statin)
-immediateiy
t.i.d.
(ter
in
die)
-three
times
a day
ut
dict.
(ut
dictum)
-as
directed
non
rep.
(non
repetatur)
-do
not
repeat
(do
not
redll)
-gTarn
or
gTaurg
-drop(s)
-minim
-oue
and
one-hqlf
draoe
-oDe
ourrce
-one-half
ounce
-cubic
centimeter
-glam
-milligram
-microgram
-milliliter
cr.
gtt.
Gutta(e) )
rl.
Cs
5i
Cs
cc.
Gm.
mg.
mcg.
ml.
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 212/321
tr$
eJ.fn&rfloN
8ClIx
aor
frIflurz
T 0NOMErEIS
Approved
Dy
cie
Co@j
rtae
,
can
Acaden;
er
oph;;;;;;;;.::Xi:;::;;;:?Lor.
the
A*i-
atA
L4'i.ttF,.
los
ta;,
7*
,-dry
0.0
0.t
1.0
l.t
,.o
ar.t
i.t
t{.
t
il,c
,9.o
tn.t
ll7.
t
loe.t
l0l.t
L.t
Prrrn,rrYl
to.
u.7
u.t
76.1
ae
.t
o.t
tt.t
ca.o
.'-l
o.l
2.6
3.0
l.
4.0
t.6
a.t
4.1
tt.t
r.c
It.t
rt.t
t6.t
ta.0
8_l
t.o
u.7
o.
t
4.e
at.
{
&.t
tt.0
u.t
lc.,
71.0
a.a
t.0
6.6
c.0
c.t
7.0
l?.
t
t.9
r{.t
u.{
\r.,
u.t
a.t
,r.t
lt.t
rt.6
tt.2
ta.{
u.t
,.t
n.,
61.t
t7.C
a.c
.'.9
4.t
7.8
t.o
t.t
e.0
e.t
u.,
r0.t
t.it.t
7.a
tt.l
.1
,r.
t
Ir.a
It.0
it.,
&.,
.r
l.t
trl.0
t?.0
u.a
ta.,
lt.
D.0
r.c
n.l
tr.l
t.t
il.{
lear
r0.t
ll.0
rl.t
tt.0
u.t
lr.a
lo.a
t.{
t.t
f.t
c.,
t.t
t.a
l.]
{.t
l?.t
It.0
lt.t
lt.o
lt.t
t.o
?.1
t.t
t.t
t.t
t.t
t0.t
t0-0
t.0
t.t
t.t
tc.r
It.l
rl.t
u.c
u.r
{.a
a.o
t:t.t
u.0
ll.r
L.0
ta.t
0.1
a.t
l.t
t.0
t.l
r0.t
t.t
t.c
7.|
?.t
lt.
?
u.t
tc.l
lr.
I
ll.t
t.0
t.0
u.t
n.0
tc.l
17.0
c.a
t.t
E.'
a.t
a.t
209
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 213/321
TABLT
OF
ACCOMMODATIVE
POWER
ACCOMMODATIVE
POVTER
I4INTI4UI4
FOR
AGE
AGE
DIOPTERS
AG;
DiAPTERS
17
----
I .8
32
----
5
-
1
18
----
8.6
33
----
4
-9
19
----
8.4
34
----
4'6
20
----
8.1
35
----
4'3
21
----
7.9
35
----
4'0
22 ----
7
.7
37
----
3
'7
23
----
7-5
38
----
3'4
24
----
7
.2
39
----
3
'7
25
----
6.9
40
----
2'8
26
----
6.7
47
----
2'4
27
----
6.5
42
----
2-0
28
----
5.2
43
----
7
'5
2s
----
5.O
44
----
7'0
30
----
5.7
45
---- '6
37
----
5.4
2to
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 214/321
264.
Standar
Diagrostik
Kelainan Jantung
Hubungan
anbra Gejala dan
Tanda
Kelainan
Jantung
No
Gejala
Tanda tanda
I
Tidak
ada
angina,
dyspnoe
atau
kelemahan
yang
akut,
pengurangan
aktifitas
tidak
dibutuhkan.
Tidak
ada
kelainan
yang
signi
fikan
(bermakna).
2.
Angina
ringan
dan
tidak
se-
ring.
Aktifitas
hanya
sedikit
dikurangi,
dapat
bekerjai
teta-
tapi
sering
mengeluh
sesak
na-
fas
dan
kelemahan.
Kelainan
ringan
atau
sedang
misalnya pada
EKG
atau ukur-
jantung.
J.
Angina berat atau
sering,
se-
sak nafas (dyspnoe)
dan kele-
mahan
aktifitas
harus
diku-
rangi
kebanyakan
tidak
baik
untuk
bekerja,
hanya
untuk
bekerja ringan.
Perubahan
EKG lanjut.
Penrbesaran
jantung
yang
nya-
ta.
4
Angina
yang
sukar
diatasi
dan
gejala
kegagalan
jantung.
Aktifitas
fisik
sangat
terbaras.
Tanda-tanda
jelas
dari
kegagalan
jantung
Congestive.
2tl
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 215/321
Hubungan
antara
Kapasitas
Funpional
dan Klasifikasi
Pengobatan
Kapasitas
Fungsional
Klasifikasi Pengobatan
Klas
I
a
Kegiatan
fisik
biasa
tidak
menye-
babkan rasa tak
enak,
misal
fati-
gue yang
tak
jelas
penyebabnya
atau kelemahan,
palpitasi,
sesak
nafas
atau
rasa
sakit
angina.
Klas II
dan
Kemungkinan
Itr
Kegiatan
fisik
yang
biasa
(kurang
dari
klas
III)
menyebabkan
rasa
tak
enak,
tak
ada
rasa
tak
enak
pada
saat istirahat.
Klas III
Kurang dari
kegiatan
fisik ringan
menyebabkan
rasa
tak
enak,
ti-
dak
ada
rasa
tak
enak
pada
saat
istirahat.
Klas
IV
Semua
kegiatan
fisik
menyebab-
kan
rasa
tak
enak, yang didapat-
kal
juga
pad
saat
istirahat.
Kegiatan
fisik biasa
dikurangi
se"
dang,
hindarkan
kerja
keras.
Kegiatan
fisik
sehari-hari
harus
banyak dikurangi.
Klas
E :
Istirahat
mutlak
atau
di
kursi.
tempat
tidur
212
Klas
A
:
Kegiatan
fisik
biasa tak
usah
di-
kurangi.
Klas B :
Kegiatan
fisik biasa
tak
usah
di-
kurangi, tetapi dianjurkan
tak
melakukan
kegiatan
fisik
yang
berat
/
bersifat
kompetitif.
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 216/321
265.
Tabel
Berat Badan
ldeal
Ideal
Weights
for Men
and Women-
Age
25
and
Over
2t3
Men
W"irU,"
io
poud,r
(u
ordiryily
drxed)
Ilcisbt
(rith
b6)
Feet
lacbq
Smqll
Iramo
Mediua
Fraoe
I*ge
Frue
b
5
6
5
5
6
5
6
5
5
6
6
b
b
2
o
4
6
5
8
9
10
11
0
1
t
3
116-125
119-128
126-136
129-139
133-143
136-14?
140-151
L44-L55
148-159
152-154
157-169
163-175
158-180
124-133
127-136
130-140
134-144
L37-147
141-151
145-156
149-160
153-164
157-168
151'1?3
166-178
171-184
1?&189
L3t-L42
133-144
13?-149
141-153
r.45-157
149-162
153-166
157-170
161-175
165-180
169-185
174-190
179-196
L84-202
WOmen
Waight
in
poun&
(a
ordiuily
&med)
Heigbt
(rith
eb6)
Fet Incha
Soall
Fraoe
Mediu
Fruc
Ia3e
Frmc
5
5
6
5
5
6
5
6
5
5
5
6
6
o
I
2
3
4
6
6
7
8
9
10
11
o
105-113
107-115
110.118
113-121
116-126
119-128
L23-t32
125-136
u9-139
133-143
136-147
139-150
141-163
LT2.L2A
1L1-t22
11?-125
12&128
L24-t32
L27-L35
l3G1,rO
134-14,t
137-t1t
141-r51
145-155
lE-158
151-163
119-129
121-131
124-135
t27-r38
131-142
133-145
138-150
L42-L64
145-158
1.r9-162
152-165
155-t
59
160-174
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 217/321
266.
Nasihat
Diet
unnk
Overweight.
Tidak
diijinkan untuk meng-
ganti
menu.
Semua bagian
harus
disajikan
pada
jenis
makanan
tertentu.
(Laki-laki
dapat
menambah
sepotong
roti
untuk
ma-
kan
malam,
dan
2
potong
buah-buahan
tambahan
selama siang
hari).
a"
Malcan
Pagi
4
ons
juice
jeruk
atau anggur,
ll2
anggur
atau buah-buahan
lainnya
dengan kadar
Vit
C tinggi.
I
telur
atau
I
ons
keju
I
2
ons
ikan
/
1/4
mangkuk keju
cottage/pot/flarmer.
I
potong roti.
Minuman
lain
bila
diperlukan.
b.
Makan
Siang
4
ons
ikan
(kalengan
/
segar),
daging
sapi
atau ayam,
atau
2/3
mangkuk
keju
cottage
I
pot,
4 ons
keju
farmer.
I
2
ons
keju
keras, atau
2
butir telur,
1
potong
roti,
sayuran
secu-
kupnya.
Minuman
secukupnya.
c,
Makan
Malam
6 ons
daging, ikan atau
ayam.
4 ons
sayur-sayuran
(kecualijagung
/
kentang).
Minuman secukupnya.
d
Sewakfu-waktu
pada
Stang hari
2-8
ons skim
milk
1
butter
milk
(bubuk),
atau 1-8
ons su-
su
skimmed
evaporated, 3
macam
buah-buahan.
12
ons
juice
tomat.
267.
Makan
Bebas
Bouillon
Kol
Minuman
yang
berkarbonat
dan rendah
kalori
Kopi
214
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 218/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 219/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 220/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 221/321
CALC]trIIE
CCIUNTEFI
Substitltte
th;s
crrmt$
2r8
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 222/321
ao
&
d
(t
6
a
d
d
v
c
z
o
c-
c.l
2t9
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 223/321
Oo
N
oooooooo
220
€cloio
I
.s.l
cl
.l
€
o
Z.i looioo ej
i"l
i
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 224/321
a
'6;
c€q
oo
9q9
fl€60
€600
No
6€€€
€i
qqqq
q
(d
.9r
LC
oe
oooo
€o
6r60 0@
idd
oooo
66
@or@ ld
6€ll
oa
o
ooo
o€og
n
E:
;d
a&
qr
ib
:E
6.o
I
ea
v
I
CO
::.
. .q
o
o c c
$
s *
Ea
c a
n €
=:
oooo L
::::
:3
oc
bs
.et.3.9
x
doao
c
o
€€@@
t
oooo
trl
a
z
a
j
t
c
o
o
::c
::
:
:CU
:
:
:e-
{
:rc
.dq
.4
'a
I :
o
:E--
.Z
i
:i
tO
c
o o
-=
r.3
3r.9
I
-=aaod:
t I P
bo.c)
;53
EA
'
oo
?
F
g
e
o
-d
.
.q
.9
'
'6
s:
a
;
; ;I
3
:
'o
:
:
:
-
:
:::
ei.
-
ga
o .i:
dl
e
F"&
-.:
o' :-9
o
qlz
?: E l.:
ir
i
ii
- oLr
-J
AiEE
T'E
trQ"lA
o;lr
.e{
o"O
n
5
z
o
F.
o)
t
I
B
A
221
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 225/321
t
I
)
I
:E:-
l-
3€
G-;
eelsb
:j-+^'
?
-:c
>
i
E5==
-
: o
c
D
o* .i=93i
-
C
>C
-
a
.
<: t-qa
a
t
l5
ri;
9:
5
e:
t:
2
-:l
9
i: i
tE
c
;iii3
g
t
3 '
i-
;=l
-
-6
r=-t
-.
a.-
i3:9;6
9;9u::
9
<l
si
iz
dI
ir
i
9l
E
€le
i
ill
ll{
3
ell;
t r
o
llE
.9
r
a
i.t
l
il=
E
il3:l
;ll
ii
E
lt-
-:l e
ili.t;3
ii...
ct
9i :
;t :
nt
:
i
I
\ :
<l
i r
.o:
t
o
d
)
-B
Ig
t'E
t3
i;
;$FI
3
tt:
€
..i
o
l;
?
.:.
9. i :
618.8+I
l;ii5i
t
:
E
8*
< >-6fO
z
?:
:
::
:;a -9-
orao:
I
2
i
G-r
E
oEa
alc
I
€r
8;-i
vi9q
.I.86
idcc
crLO
i
c7l
e? E
i
;
I
ci
d:.-
T .E
I I. 6
i
dd G
<raO
: ...
1f i
s
I
I
r
:a :3+
't
- :3:
sZ :.:
i: i;:;
i:
:::?
c C
rO
@a
86 t=
i9l: E E
t5-:9i:
b 5
r
i.
>
:z
iri:-s.;
I
q
i_.::...
tri:=:
::::::l
,....f
.-..f
.::
::t
,-:,i.1
::
::
. .)..
:.:
: .:L
.---.
J.
::;--|
b0
C)
.?
o
)
r-
c$
a
a.l
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 226/321
o
t
r
:: t
;ia
9a:
;;i
i:
j'.
a
: :i ;
.:6;;:
t d: i
6ii.-i
:
i3 t
:T
I
i: i
93
-z
i9
;<
r9
9a
rl : :
ot
r
9
?l
, i
8;
-i
:
TI
il t:i
:l
i:i
:iiiii
'-rl
i:i
Ei :
jt
-'
;
r
-l
_a
8tr 3
€
Ft
;
<:,
-"
Er i I
"t
5
*.Ql ;
rPl
;
l:l
I
3l
i
a
o
9
t
tr
i
.
<
s
.'? i
i5:i
E9i:
o:o-
.,3
>. :.
_
<:
:9
: 3
i : j
E
9{ M:
iE:ix"a
I
a
.o- s
: ln
ir:-r
;
-
96
E
E
iE
g
E
:;
::i
xli3
:
-
i
-:;i
-E
9 < O C.
;E;sEi<:5
ii
--igi :iu
E :
i:
: id
;: :-: 2 =
<:
-ie
r o:Y
; ii:-;--
":i
:.; _i
a;:
-
i
i; i. i:l
j
j
j:s;5;f
i
-:
.Er:
:e-5: 3
.:i":e?l:
; i;::l3i
t;
iSii
i:
a
t
_{
'-.
.r.
I
_+
I
_l
'-
t
"t
t
,}
I
{
F
)
223
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 227/321
o
o
:
9
bt
:P
:
<:
..
i
=
-b
:
c:
i
::
:
i{ s s
33
:doio
€-
'
:....
:i
r::
tva
i5'
o
ot
ER
i
u-i,
d.i
i 9;r
;6
z
-95r:a
:-
i :5gr::
:
b ;b9:Ea _:i
:
-'t-a-^oo'
E
":=i i 56
I Eis;EE
i
5;t
iE; :
I
s-i
E;Ei
r3
o:
:i
Cr
;<
6:
.,:
l--
: lE z€;-
:=l 6 ;: -
zbl
c
;^
i
j
a
t
<
>
ii
: :
, b
:
>
iii e
i
i ;.
Eal:sa: :
d
l:6E;56
:<.{ b-
El
d
t ;
4t
e
:i
:"'
ri
o
o
E
;l
:
P
:
il
6iii
Et
5:
il
€r;
i:
l
:
E
E
:l
:r.6
:l
-.
-
il
_:
;::
zG
€t
t :
:l
g
ol
:
i
o
o
o
o
)
: 9-
{
i:;
,
l.<
(
:€;
-
o-
"
:
it
E.::
Y:3
E:.: iiI
o- <oo-
€
z
ri
::i;l:
i
ii:i:i
i::Biii
::: B5F
l
:: z
'iii:
r
Ei;
;:5:
:;:Bg
:9
ir-
:
o:]
a)
ca t:
::t
€
3
Cq
cO
r
:'_
.i
: :
9o
5=
::
-
J 2=
i:?r
I
o
t.
:---. L
':.
:
r*
{
J
:+
'..)
i <
:: :
'-,
i.
l/
224
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 228/321
'16
t:
;t
t i ri
-
€8-:
: t -
:: ;:i
-E
i: : F_
':
-; *
'iaEl=
t
EE5
i3 R
t5r^
: E;
9i
:ssT
q<
i.il
ii
5
i
l:
"
i
;
EE
i: i ,
i;
i,iiE
a
.9
=r
3
S1
E
bo
o-
.9
:3.
l :
AU:
ii
I :- i
ii:
s;
i
i :i:
i iE;
:
d
t
l
-.
t:
1..
ll
lr
t:
lt
IA
It
lu
3
E:-
az.
:
t:
:lE
;
;
al
:s
:€
li
ib
i>
e
:6
9='t
-:l
3Uz^
;:t
<f<
-?ir
€
lr: ?
s l-:: >
i i8,E ;
'
lj
i -
"
li;s
.;.
.9-
csi
3a=
FE
3
o
Pi
-t
tG
E
l6^R
i6
It
t-.
t6:.
l=i
€
I
l* ;
6
t:
s:
19 E
"
lr
s
l>
-
-
I
d-
I
I
,t
e
E.;
:
<i
E
:3
d
E. x
3i
n:
.:€€
i,. E
-3 i
ed i
:
a
9
a
,'
I
.9
€
I
I:
I'
bo
(
(l
o
It
&
o
c.i
t-
al
11<
,E
E:8.
-oL.q
SrE;3
i
-*
; - -erl
: sE:biI
iii
if
FH
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 229/321
i
;l
E>-.
v-::
5p,l l
9.:a:
al
d<
;;
E
i i ;i-a
-rx
:€
I
9 t aco.-:c
: i
c
--
Yd6 E 6
a9 9'
-
.
>
o <
<-;
F>
a><
-g
?
:
3
.
€. ai
alr:
S:.:9
6,J:.
6
:
-
:
|
itx>
>6--
t
6e
io'
.:
a;<
-
i,
i:r
-'. :
t
:o
?c -
-.e I
i
6r :
ioI--
r :;-E;
9c:l
'dE: .r
:_
oB
a
.
a
t
:
I.E
€
3
* 9 lN:
-
:Ps i
::;€iE
EI i
j:
og
F: a6;
;
i_:.;
-;;
:
f5i :
.9
:t
i{:o
o
r.
d.9
-_-:-
ET
]:i.
sEE
;
i;
:E:-a
;i:B
:Elrl
i tc:
;::
Et
t
i
T
::
.9 o
-.1
e. F.
E
i r ::
r o;l
ai;
r.e
gia
i
:
-.
i ; B:
t i :;
i: . i
pl;rPi
r€t 3;
€
-i
E
t
:
i-:
.:6
:o
iliir:*
.
Y
o=
6 .o
d
:.Er
€?
5
aEsEB:i
I
i ;i:
Ef
*
;iE;5
;
j
2
I
9
o
a
E,:
9s
li
'FE^
r
ao
i
cu
Yo-
2
o
;
E
:
226
i€..=
ts
i_E:
EI r.
d:;9
:i::s::
ir :
:T
iro
-at
ld-:
6r?
ci
-oo
3:t
33;
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 230/321
273.
Elektrolit
dan
Cairan
Tubuh
i
CHAXGT
IX 11 COXfIXI.CA'ACITY
rr SEtul
x+ Axo
PH
rooY
watft
tlsll[urloN
.@a
E
E
o
d
I
at
,
2
.
-a
tlf,r
rrl t
:;
.rla
rt
coNvttslox
taltl
rf,lga^l
tO ruCq8'rlt
atu^
da
ca
*u
c'l'
xl &
Welb€.Al
t..
A
a
S-*a
€l
a.
ltl
tr
la-{a
2I
cl_
s.J
r
eo
'
2'l
Eo;
c.o
"
ts-r
(EJ
l
r
'll
q.l
ao.o
I
at-at
-9
rt..
?a.a
a?
lt-lt
l'l
r.cl
tat
t,
'-
Itl
tcl
t.,a
tl
__-
r.ico
a..o
ll
__-
tr.Cl
ltj
t
__-
oca-cGY€rtEt6d
sM ravc
F
la
r
Ct
'
'Cr^
iTJ
,l
9d
EU
o
o
o
z
I
o
I
o
(,
F
o
T
3
t
r
dI
t
I
I
I
J
t
i;
-G
rl.
:l"i
-
;1":
.
.
>E
e
r
.l e r "'
il
:
.
;;;
ll'i
:
;
F I
6t
r
i
6 u
I
il
liE::,
+ E
r
r-
-
;
I
a-.-
i I ri," ,
:
i i _-{
:
'
5;:5
: i'r:i
?
tf
3
"
xrl
r: U ::
2Z:l
'^J',
rn'
L{
'o
' '
...1i"
.'&*o"*-
t-t./ut'o
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 231/321
acto.lasl
aA?
rato15s
nlfiPtfllil0
l,
iornAt
2.
[SPluroRY
r(rtrEts
t- ftsPtn
ron
&lqBls
-
(0 9trsrTt0
JI
l
ir.
i.
lrc
tffiEtPtfianoN
of
aRTf Rt^L
rlooo sruDfs
(.LEI
&Lt I
GlGi,*,
^
cffi.
,r
r^co2
u
il
E
l0
rom
rs
{srrrfD
rrrh
^
ll@ d t Al ri
PN
d
0.@
hrri
(r*t6
q
*<tr^it
tr crrgrc
{rD),
a(Q
l{)
rurll rr
0.0S
co-[r llr-t
il
x
tW
o
0.19
.
rar
cl&r or l0
i[c/r
8Bt M€ r
txra€tstt rr
{c/L
o,
stu attlElrt, Dtdtrsa rr usa
rr
tEEo
lllsf trFlClI.
l&r.^rr tr .^s. ri
rrn
l4S€
ACISS.
6{L-m
nl.{
lil
ru ESI r
ltc^$o|lar€
ts
c^tcuLrrfo
18{
&trctr
{i€c/ )
t lrrrir
lrrcrr
(&)
r.
ftsPlnatofi AatD6ls
r
ltl^Nq,l( rlra_osls
(ltrl
5.
Er$&tc
rult6ls
--
ct
ErsrE
6.
rtrAEoUC
[r
-6lr
7.
RtsPrutu$
[Ur.t5ts
r itlrn-tc
|Lrltosts
cttr )
t.
rt flMlorY
{(rl.ost5
9,
ntsPtMmir
rtructs
-
co?frsrlto
10.
r€I^louc
ral&sls
r$Pll^Ion
{.rAl6t5 Gt{ r
ll.
,fl^8ou( rflsts
-
( *trsllt
t2.
nr^loilc
ratmts
tJ.
rtlllotlc ,{l 6lS
r
l[SPlrrlcnY
r(llElS
(il[l]
228
&.,
\5't-
25\-
t-
u\-
'.
,X-?'-
r.l(to
E
6
.
I
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 232/321
tr
c
"o
o
I
O
tstro
E
;.:
q<P
<r.F
Qaz
OX::
:
>.:
^Lo
-a2
o.
o
Jad
tro
oF
o c
dau
EO. 1of
:
=
cd
ooJZ
ts 9 c
sd
U
i
E
Cfi
d .9:=
F\H
d;6
criE 3+
-)<
c
E
E
E
5
e
a^
JH
';
:tr
'aQ
rJ
a
d
sff
4:*
v)'
id
F
r' >Y
*d9i
";dcx
?:ar
odli
d^Od:
ooo)t
;6idtr
p9:ic
: CJ
E
t
$
--q
6^Oa
x€
i
9_u
- '
i
6
H.=
I'F
i
b
ei' E
A X .' 6
d^qO
X; ?
d
:o.
o
v
-. c
.??a
iln
4
rp
d
C
^P
dF X.Y
q-.d
o
-
t"O
A
=il;
I
jj
4
c
u
-i
FJ;;
=^ud
va
-=
L E
J-
O
-.r:
aoa
-6X
'ra
:o
@F:
+- 6
; i
6
o
a
v3
o&h
<v
;
,.9
a
6)
Fr
o
4)
0.)
.v
(B
v
rf,
r-
N
229
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 233/321
E
r
ct
o
o'6
,o
tr'i
*o
oo
c)z
6.-
Hq
o
vz
6
o
O
o
.:l
-5'e
c4 tr
=::*
o:€;
;<6Z:l
m i d Dl:a
.
v
-
^
6-
/ @ a.dY
77-J-d
Ja€d-
i
'-O
9 i-: .=:
t.= o: F ?
-9o
'd:E
;U
oo
bo
F
aa
'i{
EO'
. €
F
$irc.:
6eo\.2
'-.i
o
u
4
VOd
6
E
{*
I
a,
in44
:H= t
e
^
^
6
<6 >i
,:-,l-'.i
;iiil9z;
-E
d
-X=?e1
i
6
c6tr1
^:-I-i--6-A-.,
.aJ:-=6.
6)=cei.:d
aC
'tt
6
l(
JO.
c
o
v
Od
500
.gpp
l.
_E9 ii.c
tr o'r
-9
5E
I
.#:.
i9
-g
o
:lr J
trs:#epo
:s:€e
d.cl
dE
3s
yA
d
F
EE
.q
at
'E.l.
o€
t=?
d.^J
6=-^
J
>,
,
'i,
ctC
Fs*
:'E
o.
)
@
rh
zlJ
;-o
230
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 234/321
Pengukuran
Keseimbangan
Asam
Basa
275.
P.H.
darah ditentukan
oleh
perbandingan
rnturu
H
t Or.
n1u,
normal
ialah
2o
atau
27
mEq/L
zC
ol
216.
I
1,35mEq/L
Konsentrasi asam karbonat
(asam yang
nrudah menguap)
seban-
ding dengan
tekanan
partial
CO,
(PCO2) dan
diatur oieh
paru-
paru. Kadar bikarbonat
diatur
oleh ginjal.
Oleh karena
itu
pe-
nambahan atau kehilangan
asanl atau
basa akan
dikompensasi
secara
penuh
atau
sebagian
oleh
aktivitas
panl-paru
atau
ginjal.
Sebagai
contoh
bila
CO,
meningkat
dalanr paru-paru.
asanr
karbonat
akan meningkat daiarr
plasma,
untuk
nrctnpertahankan
pH
normal,
maka
sebagai kompensasi
akan terjadi peningkatan
jumlah
bikarbonat.
Walaupun
sudah
diketahui
bahwa PCO"
merupakan
tolok
ukur
terbaik terhadap
komponen prrnupurui
pada
keseimbangan
asam-basa,
namun
komponen metabolisnie
yang
diatur
oieh
ginjal
mungkin klias
untuk
mengatur
kelebihan
basa atau bikarbonat dalam
plasma.
Pengukuran kelebihan
basa
mencerminkan perubahan
basa
buffer
darah
secara
keseluruhan
pada
konsentrasi
Hb
yang
sudah
terten-
tu.
Hal
ini
dinyatakan
sebagai
nilai
meq
dari kelebihan/kekurang-
an
asam/basa
dalanl
I liter darah.
Ukuran tersebut nterupakan
hasil
titrasi
darah
secara
invitro
dengan
asam/basa
kuat
pada
PH 7
,4
&
P
CO2
40
mmHg,
37oC.
Tentu
saja
grafik
titrasi
darah
invitro
yang
berbeda
dengan
invivo,
harr.rslah diinterpretasikan
secara
tepat.
Kelebihan
basa
dapat
diukur
secara langsung,
namun
tidak untuk
kelebihan asam
bikarbonat
dalam
piasma.
Kadar
bikarbonat
plas-
ma didapat dari hasil
pengukuran p.H.
dan kadar
total CO,
dalanr
plasma
(bikarbonat,
asam
karbonat dan
CO"
yang
larut).Ukuran
p.H.
menunjukkan
perbandingan
antara
bikaibonat
dan
asam
kar-
bonat.
Data tersebut didapat dengan menggambarkan
sebuah
garis
lru-
bungan
antara
p.H.
dan
kadar
CO,
didalant
darah.
PCO, seban-
ding
dengan
jumlah
co2
dolun,
darah
dan dapat
pula
digunakan
p.H.
sebagai
ganti
jumlah
CO2
dalanr darah.
277.
218.
231
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 235/321
Unsur
Pokok
pH
PCO2
coz
Kelebihan
basa
(Base
Excess)
II
Na'+K'
=
R-=
279.
Materi
Plasma
Darah
atau
Plasnu
Plasma
Darah
Nilai
Normal
7
,35
-
7,45
35
-
45 mmHg
24
-
30 mM/L
0
HCO-
+
CL-
+
R-
dalam
meqil-.
phsnf,
protein,
asam
anorganik
&
organik'
R
nor-
:mal
=
27
meq/L
atau
kurang
11)
The
dermatomes
from
the
anterior
view.
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 236/321
280. Keracunan.
Dibawah
ini
adalah
petunjuk
singkat bagi
dokter
penerbangan
dalam
menangani
keracunan
akut
dan
penggunaan
antidot
tertentu
untuk keracunan
yang
sering terjadi.
281.
Penanpnan
Keracunan
pada
Umumnya
a.
Emetika. Bila seseorang
tertelan
suatu
racun, maka
pembe-
rian emetika
biasanya
memberikan hasil
yang
baik
dan cepat
untuk
mengeluarkan
racun dari lambung. Namun demikian
The dermatomes
from
the
posterior view.
233
Ventral
Arial
Line
of Leg
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 237/321
b.
ada
beberapa
keadaan
dimana
pasien
tidak boleh
diberi
eme'
tika,
misalnya
derivat-derivat
phenothiazine.
Secara
sederhana
emetika
dapat
dibuat dengan
jalan
mela-
rutkan
garam dapur
(NaCL)
sebanyak
3
sendok
teh
penuh
kedalam
satu
gelas
air
hangat
(37o-40oC).
Untuk
anak-anak
sebaiknya
digunakan
syrup
ipecac
(
15-20 ml)
diikuti dengan
pemberian
paling sedikit 200
ml
air.
Pemberian
ipecac
ini
diiakukan
karena
pemberian
garam
hipertonik
dapat me-
nyebabkan
hipernatremi
yang
berat,
bila
anak
tersebut
ti-
dak
bisa
muntah.
Ipecac tidak
boleh
diberikan
biia anak
da-
lam
keadaan
shock.
Bila
dengan
pemberian
syrup ipecac
anak
tidak
muntak
harus dilakukan
gastric
lavage atau de-
ngan
pemberian
arang
aktif
(activated
charcoal).
Apomorphine
merupakan
emetika
yang
dapat
digunakan un-
tuk
orang
dewasa
maupun
anak-anak.
Berikan
secara
intra-
n.ruskuler
dengan
dosis 1,0
mg/10
kg.
untuk orang
dewasa
dan
1-2
mg untuk
anak-anak.
Kemudian berikan Nalorphine
atau
levallorphan
untuk
menetralkan
apomorphine
bila
pe-
ngaruh emetikanya
sudah
tidak
diperlukan
lagi.
Gastric
lavage. Gastric
lavage
hanya berguna
bila
racun terte'
lan
dalam
waktu
3-4
jam
sebelumnya.
Gastric
lavage
tidak
boleh
dilakukan
bila
pasien
tertelan
asam
kuat,
basa
kuat
atau
strychnine.
Juga tidak
boleh
dilakukan
pada pasien
yang
keracunan
besi,
misalnya
karena
tablet
besi,
bila
besi
terse-
but
sudah
tertelan
lebih dari
satu
jam
sebelumnya.
Bahayanya
adalah
karena
besi
tersebut
dapat
menyebabkan
nekrosis
iambung
dan
pemasukan
lavage tube
(pipa
lavage)
mungkin
akan
menyebabkan
perforasi lambung.
Gastric
la-
vage
juga
tidak
boleh
dilakukan
pada
pasien
yang
telah terte-
lan
gasoline atau
hasil
pengolahan
minyak
tanah
lainnya
karena
ada
kemungkinan
te{adinya
pneumonitis
kimiawi.
Beberapo
Antidot
1)
BAL.
Digunakan
untuk
pengobatan
keracunan
logam
berat
kecuali
keracunan
timah
(lead),
besi atau
cadmi-
um.
Dosis
:
2,5
-3,0
mg/kg,
intramuskuler.
234
L.
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 238/321
2) Atropine
Sulfote.
Digunakan
untuk
pengobatan
keracun_
an
insektisida
cholinesterase
inhibitor.
Dosis
:
2
-
3
mg per
injeksi.
Diulangi
setiap
beberapa
menit,
sesuai
dengan
kebutuhan
sampai
paling
banyJk;
50-70
mg.
3)
hotopam
Chloide.
Digunakan
untuk
pengobatan
kera-
cunan
insektisida
fosfor
organik.
Dosis
:
500
mg
secara
intravena,
dimulai
dengan
dosis
larutan
0,1%.
4)
Lorfan
dan
Nalline.
Digunakan
untuk
pengobatan
kera_
cunan
morphine,
codeine,
heroin,
sintetiklsemisintetik
narkotik
analgesik
dan
propoxyphene.
Lorfan,
dosis
I
nrg.
intravena,
diikuti
dengan
I
atau
2
kali
dosis
0,5 mg
dengan
interval
3
menit.
Nalline,
dosis
5-10
mg,
intravena,
diulangi
setiap
bebe_
rapa
menit
sesuai
dengan
kebutuhan.
5)
Calcium disodium
versetwte.
Digunakan
untuk
pengobat_
an
keracunan
timah
(lead).
Zat
ni
akan
membentuk
"lead
chelate"
yang
larut
dan
kemudian
akan
dieks_
kresi
oleh ginjal.
Dosis,
I
gr
dalam
250
ml atau
500
ml
glucose
SVo,
dalan
air atau
larutan
fisiologis
dan
diberika'secara
intravenus
drip
dalam
waktu
lebih
dari
I
jam.
Dilakukan
dua
kali
sehari
selama
3-5
hari,
diikuti
istirahat
2_l4hari.Di-
ulangi
sesuai
dengan
kebutuhan.
6) Desferol.
Digunakan
untuk
pengobatan
keracunan
besi.
Bila
pasien
dalam
keadaan
kolaps
kardiovaskuler,
beri-
kan
I
gr
secara
intravena
dengan kecepatan
tidak
mele-
bihi 15
mglkgljam.
Bisa
dilanjutkan
dengan
pemberian
0,5 gr
sebanyak
dua
kali
dengan
interval
waktu
4
jam.
Tergantung
dari
respon
yang
diperoleh,
dapat
diberikan
lagi
0,5
gr
pada
setiap
4
atau
l}jam.
pemberian
jangan
melebihi
6
gr
dalam
waktu
24
jam.
Segera
setelah
keada_
Diberikan
tiap
4
jam
selama
2
hari,
kemudian
pada
hari
ketiga,
selanjutnya
dua
kaii
sehari
hari
berikutnya.
235
tiap
6
jam
selama
10
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 239/321
an
pasien
menjadi
baik,
berikan
pengobatan
secara
intra-
muskuier. Kepada
pasien
dengan
keracunan ringan
beri-
kan
pengobatan
secara
intramuskuler
dengan
pola
yang
sama.
7)
Sodiunt
Nitrite
dsn
sodiunt thiosulfute. Digunakan un-
tuk
pengobatan
keracunan
cyanida. Larutkan
0,3
-
0,5
gr
sodium
nitrite
kedaiam
10-15 ml
air
dan berkan
se-
cara intravena
dalam waktu
3-4
menit. Kemudian
laru-
rutkan
12,5
gr
sodium
thiosulfate kedalam 50 ml air dan
berikan
secara
intravena
daiam waktu lebih
dari
10 me-
nit.
Bila
pengobatan kedua
perlu
dilakukan,
berikan
de-
ngan setengah
dosis tersebut
diatas.
Luka
Bakar
("The
Rule
of
Nines").
282.
Bila
di
Rumahsakit,
"ruie
of
nines"
digunakan
untuk
menilai
berat/ringannya
luka bakar
dalam rangka
menentukan
jumlair
cairan
yang harus
diganti,
maka
secara
praktis
rumus
ini
dapat
pula
dipakai sebagai
pegangan dalant menentukan
tingkat
iuka
bakar sehubungan
dengan
tindakan
yang
harus diambil
sesuai de-
ngan tingkat
luka bakar
yang
terjadi.
Menurut
"rule
of
nines",
maka luas
permukaan
tubuh orang de-
wasa dibagi
dalam satuan 9%
(lihat
garnbar).
Luka
bakar
tingkat III
yang
ntengenai
lebih dari
2Voluas
pennu-
kaan tubuh
(misalnya yang
nlengenai
bagian belakang
tangan
dan lengan
bawah).
pasien
harus
dirujuk ke rumahsakit.
Luka
bakar
tingkat II
yang
melebihi
15% luas
permukaan
tubuh
orang
dewasa
dan
lebih
dari
1U7o
pada
anak-anak,
pasien
harus
dirawat
di rumahsakit.
Setiap
luka
bakar
yang
mengenai
muka,
tangan.
kaki.
daerah
perianal
dan genital harus diobati di
rumah-
sakit.
Luka bakar
yang
melingkar
pada
ekstremitas harus dirujuk
ke
rumahsakit
karena
ada kemungkinan terjadinya
efek
kons-
triksi
terhadap
aliran
darah
bila
luka
bakar
tersebut
tingkat
III.
236
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 240/321
l8
front
I
8r;,,r''
237
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 241/321
r wak-
idak
i
wak-
Tidak
283. Diagnosa
Luka
Bakar
Klasifikasi
Tampak
Luar
Rasa Sakit
Prognosa
Luka
ingkat
I
Kulit
tamPak
merah,
tak
ada
pengelupasan,
kering.
Sakit,
hiperes'
tesi.
Sembuh
dalam
tu
3-6
hari.
Tir
timbul
jaringan
parut.
Tingkat
II
Superfisial
Kulit
mengelupas
dengan
dasar
ber-
warna
merah,
basah.
Sakit,
hiPeres-
tesi.
Sembuh
dalam
wi
tu 10-14
hari.
Ti
timbul
jaringan
parut.
Tingkat
II
sampai
ke
dermis
Kulit
mengelupas.
biasanya
dengan
dasar
yang
agak
pucat,
basah.
Sakit,
hipereste-
si
dan anestesi
pada
beberapa
tempat.
Sembuh
dalam
waktu
25-35
hari,
timbul
jaringan
Parut
ringan.
Tingkat
III
Mengenai
semua
la-
pisan
kulit
Kulit
mengeras
bisa
berwarna
keputih-putihan
atau
gosong
se-
perti
arang,
kering.
Tidak
sakit,
anestesi.
Kulit
yang
ter-
bakar
akan
me-
ngelupas
dalam
waktu
2-3
minggu,
Perlu
transplantasi
kulit.
Penilaian Skrining
tes
Hasil
tes
Penyakit
Ada
Tidak
ada
Total
Positif
A-
Benar-benar
positif
B
Positif
palsu
A+B
Negatif
C
Negatif
pilsu
D
Benar-benar
Negatif
C+D
Total
A+C
B+D
238
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 242/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 243/321
satu
kali
saja.
b.
Peniapan
tes toleransi
glukosa
secaro oral
:
1)
Pasien
harus menerima
minimal
150
gram
karbohidrat
dalam
dietnya
setiap
hari,
selama
3
hari
berturut-turut
sebelum
tes.
2)
Pasien
dipuasakan
sejak
malam hari sebelum tes, dan
di-
berikan 100 gram
karbohidrat
per oral
pagi
harinya.
286.
Kriteria untuk
evaluasi
nilai
Glucosa
dalamdarah
a.
"Faian
dan Conn"
menegakkan
diagnosa Diabetes
Mellitus
bila
:
1)
FBS
>
130
mg%
atau
(FgS
=
Fasting
Blood Sugar/Gula
Darah Puasa).
2)
Glukosa
toleransi
tes
hasilnya
sebagai
berikut
:
a)
l
iam
lebih besar
dari 185
mg%.
b) 1/z
jam
lebih
besar
dari 165 mg%.
c)
2
iam
lebih
besar
dari
140
mg%'
3)
Apabila
nilai
FBS lebih besar
dari
130 nrg% digunakan
sebagai
kriteria,
maka
hasil
tersebut
harus didapatkan
dari
3 kali
pengukuran
pada
hari
yang
berlainan.
b. Menurut
ketentuan
Kesehatan
Masyarakat
("Public
Health").
I
)
FBS lebih besar
dari
130
mg'/c
=
nilai
I
.
2)
FBS
l
jam
lebih besar
dari 195 mg%= nllai/2.
3)
FBS
2
jam
lebih besar
dari l4O
m[/o
=
nilai
%.
4) FBS
3
janr
lebih
besar
dari
130 ntg%
=
nilai 1
.
Untuk
nrenegakkan
diagnosa
Diabetes
Mellitus
diperlukan
nilai total
paling
sedikit
2.
c.
Bagi
anggoto
TNI-A(/.
Kriteria
ntenurut
IlInu
Kesehatan
Masyarakat
lebih
dianjurkan
untuk
diterapkarl
khususnya
untuk
kasus-kasus
"borderline".
287.
Ketentuan
bagi
pasien
Diabetes
Mellitus
244
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 244/321
a.
Bagi
anggota
ywtg mendeita
Diabetes
Mellitus,
masih
dapat
dipertahankan
dalam
dinas
aktif selama
penyakitnya
dapat
dikendalikan.
b.
Bagl
anggota
yang menialmti
pmgobatan
dengan
anti
diabetik
oral
maupun
Insulin,
harus diajukan
ke Badan Penguji
Ke-
sehatan
untuk
mendapatkan
rekomendasi
dalam
penugasan-
nya.
c.
Pemberian
obat
hipogltkemik
harus diberikan
oleh
dokter
yang merawatnYa.
d.
Bagi
Awak Pesawat:
1) Awak
pesawat
yang menggunakan
obat hipoglikemik
di-
larang
untuk
terbang.
2)
Awak
pesawat dengan
Diagnosa
Diabetes Mellitus
yang
tidak
memerlukan
pengobatan
dengan
obat
hipoglike-
mik,
dapat
dipertimbangkan
untuk
"waivet" bila
:
a) Tidak
ada
tanda
ketoasidosis.
b)
Tidak
ada
tanda/gejala
hiper
atau
hipoglikemia.
c)
Tes
Gula
Darah
puasa
saat
ini
tidak lebih
dari
120
mg%
dan
2
jam
post
prandial
tidak
lebih dari 140
mg%.
288.
Evaluasi
bagi
pasien
Diabetus
MellituS
a.
Tes Reduksi
(Jrin
selama
3
hari
berturut-turut
setiap
6
bulan
b.
Tes
Gula
Darah
puasa
dan
post
prandial
setiap
6
httlan
c. Tes Darah
pada
waktu menderita
sakir.
Pengobatan
Isoniazid
(INH)
untuk TBC
289.
Pengobatan
INH
a.
Dosis
1)
Untuk
orang
dOwasa 300 mg setiap
hari.
2)
10
nrg/kg BB/hari
tetapi
tidak
lebih
dari
300
mg/hari.
b.
Kontrol
SGOT
Daroh. Dilakukan setiap
bulan.
c.
Kontol
Gejala
Klinis. Dilakukan setiap
bulan.
241
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 245/321
290.
Efek
Samping
a.
Non Hepatik
1)
Neropati
perifer
-
Diduga
disebabkan
oleh kompetisi
*
INH
dengan
piridoksal
phosphat terhadap
beberapa
en-
\
,y-.
Sering
terjadi
pada dosis
10 mg/kg
BB/hari.
Untuk
pencegahannya
berikan
50
mg
B-6/hari.
2)
Konvulsi.
3)
Psikosa.
4) Ataksia.
5
)
"Dizziness".
6)
Neuritis
OPtika'
b.
HePatik
l)
Gangguan
fungsi
hati
ringan
terjadi
pada
10*20%
orang
yang mendapatkan
pengobatan
INH' Dibuktikan
dengan
adanYa
kenaikan
SGOT.
2)
Gangguan
fungsi
ini biasanya
terjadi
pada
4-6
bulan
per-
tama
dari
pengobatan,
tetapi
dapat
terjadi tiap
saat'
3)
Umumnya
sistem
enzim
kembali
normal
walaupun
pe-
ngobatan
diteruskan.
4)
Pada
pasien
tertentu
terjadi
kerusakan
liver
yang
progre-
sif
dan
menin.rbulkan
gejala.
Obat
tersebut
harus segera
dihentikan
Pada
kasus
ini.
5)
Frekuensi
kerusakan
hati
yang
progresif
naik
sesuai
umur
:
a)
(
20
tahun
-
jarang.
b)
20*34
tahun
-
0,3%.
c)
35-40
tahun
-
1,2V".
d)
)
50
tahun
-2,3%.
6\
Risiko
kerusakan
l-rati
progresif lebih banyak
terjadi
pada
pengobatan
dengan
"Acetylator
cepat"'
242
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 246/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 247/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 248/321
Biood
Chemistry
E--*rt"t"
utooa
PiPlasma
S-Serum
Aldotac
......
Aldateroc
.
Areoaia
-..
.
Aeyls
.....
-
Bilinbit
dit€t......-
iDdifft
. .
....
tot .l.........
Brcoide....'..
BrcuulPbdcia
(5
og./Kr-).
.
Cdciu
..
..
-.
'
Cuboa
dioritie
@nt€Dt.....-
OrphdiD
icu.ltioa.-
CcruloPleoia
.
.
Cbloride..-....
Cholateml'
totrl
Mda
e*c
fi-29....
30-39
....
4G49.-.
50-59
.
-.
-
Fcmala
lolg
o
- 6
t.nU./ol.
?
.
?9
mcg-/l0O
ol'
m
-
r5O
oq-/100
ol'
60
- 160
eit
(Sooogi)
O-OG
-
0.34
l.oU./al'
S
up
to
O.{
s
0.{
-
o.8
S uo
to
1.2
i i"ti.
lcvcl
rbout
15 BEc'/L'
S
57o
dYe
or
ld
t
't5
minuto
S
{.5
-
5.?
nEq./L'
S
2( -
30
mM./L'
up
to
2*
in
{8
bom
(Hers)
22-fi
9S
- lOg
EEq./L-
Lzs-zo
L10
-
270
150
-
310
160
-
330
?
-
19
mcc./l00
El'
9
-
21
ocs./lO0
El'
35-55
Ecg./rOo
EI'
245
s
P
P
s
s
s
S
s
s
s
s
b.foE
rcrcIf,c
cu]]Lta--'.
S
0'5
pH
unitAou
or norc
2
_
S.3
I.U.,/Df.
Cutiac
--v"t-
s
o.2'0'6
F"-"i*...
S
0'6-f'0
CutiDe Ph€
pbokila
(CPK)
;.1;'
.
s
5-50I'ou'/&L
;;;-...
.
s
s-30r-ou'/ol'
C-tiu"....
S
O'E'1'2
F;;;;;
...
P
0.2
-oa
Go'/too-or'
^ci;'cl'*.
..
.
s
60
-
loo
(NelrcD*soaoEvi)
Gluco*'&
phdphrE
dehvdrcae@
i8ii"oj-l'"a
a.ur5
- t0
I.u./Gs.
Hb'/3dc'
17-Hydrcrlror-
ti6teid.
Mala
.
..
P
Foala
P
AJt€
?5 uBits
ACTH'
i.m.
mr./le
d. tbg.-/.r-
oa
g
661rd
Metarid
I.U.
=
lnlnrti""{
p:tiF
L;i.
=
i;;-:.t"'.t
v "" g
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 249/321
Bone
Marrow
AhouDt
(adult
).
App€arane
Praure
(on
tide).
Newbon
Pra:ure
(on
eide),
Childrcr
PI'qure
(on
id€),
Adultr
l0O
-
l,l0
cc.
Clq,
olorla
30
-
EO
mm.
HrO
5O -
l@
oo.
Hro
70
-
20O
om.
HrO
Protcioa.
total
Prot€ir,
tlobulib
Pro&im.
albumrn
Glucorc
Chlorida
Gastric
Fluid
P.ul
Acid
QytJ?",
o- 6mEq.,/hr
Maximal
Acid
Ourput,
hirtamine
rtimu.IstioD
Maie
lo
-
.ao
mEq./hr.
Fcmale
s
-
aone,i.7iri.
m
-
15
ng,.%
4
.
lO
Eg.%
16
-
35
ag,%
5O
- 75
ns.%
120
-
130
oEq.,rl-
26
Myeloblutr
Promyclayta
Mycleyta:
Natrophilic
Eeiaophilic
Buphilic
Mctamycl*1rta
Polymorphonuclar:
Neutrophile
Eoioophila.
Buphila
Lymphe-vta
Piuoa
ellr
Moaxyta
Retiolum
ellc
.
MejaLarvavta
Prooomoblsts
Nomoblsu
(bephilic,
polychromatophi.lic
ed
acidophilic)
-
_
Pmtrgr
of Nuclarrd
Ccllr
E
uoE
Mrrcr
of Nomal
Adu.lt
0.3
-
5.O%
1.0
-
a.a%
5.0 -
79.Ov
o.5
-
3.0%
0.0
-
0.57
r3.0
-
32.07.
.
7.0
-
30.o%
0.5 -
1.070
o.0
-
0.7%
.
3-0 -
17.Onn
.
0.0
-
2.0%
.
o.5
-
5.O7.
0.r -
2.o%
o.03
.
3.0%
1.O
-
8.Or.
7.0
-
32.O%
Cerebrospinal
Fiuid
(Lumbar
puncture)
Sp<i6c
Grevity
t.0O3
-
l.OOg
9n
735 -
7.40
Tot l
ell couDt,
tafrDt
Total
cell couDt.
Adultt
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 250/321
Blood
ChemistrY
0O EL
(st.
or s
mlad
ler.*Slobulir s
gm-rdm
ii; :.
.......
s
50
-
2m
t;M
.
s
{o-12o
Iodim.
'*#Li"-Uoo"a
S,a
-
8ocg./l'0ool.
Irco
..........
S
5o-r8Ooc8'/1mEl'
Iron-biodirg
";;;.t:
s
3oo
'
36o
ocs',/loo
6l'
l?-K€tdt
Didt
'U-"f-
.-....
.
p
4o
-
15oocg'/1oo*l'
ii;;*'.....
P
3a-l3oocr./1oomr
bcticAcid....
B
6-20
l:ctic
Dehydre
-""-.-
r-iogl
s
40
'
6o
l.ou
/ol'
Irczvms
;;:'.*-;
Eurcpeaa
Mysdiuo
Uvq
Mwtc
RBC
51.{+it1+
124+it3+
33++-ri'24t2*2+:
Coulitu6t
Matrrid
I.U.
-
Lipu
......
.
Lipicir,
latal
cholat
rui
totsl
cteriied
.
.
fre
fatty
ridr
phePboliPide
triglysid€
(oeutra.l fat)
Litbiu
(tbm-
peutic level)
Maguirn
....
NoD-protaiD
Ditro8eb....-
O@olality....
pH...........
Phepbatae,
acid
5t4+4+i
S
O.2 -
1.5
unitr/al.
{N/2O
NrOH)
,s
100
-
800
s
lr5
-
340
s
?o%
S
O.3
-
0.8 EEq./L.
s
130
-
380
s
10-190
S
0.5
-
1.O
mEq-/L.
S
1.5
-
2.4
aEq./L-
s
25
-.lo
S
28O
-
29O
oOo./Kg-
Plaot
wat€r
S
?.35
-
?.45
glaa
eleeodc
utbod
S
O.l
- 1.O
uait
(EodaukY)
o
-
1l
I.mU./ol.
24'7
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 251/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 252/321
Urine
CONSTITUENT
I 7-
H
ydrorycortico6t€roids
Maler
Females
After
25 unite
ACTH
(i.m.)
17-Ketateroi&
Maf6
Females
Children
(12
yeara
12
-
15
yean
After 25 units
ACTII
(i.m.)
te8d
Oenolality
Pboaphonra,
inorganie
Potasium
Pregaanediol
Children
Males
Femalea
Proliferative
pba.ae
Luteal
phaae
Poataeuopauaal
Peak
duriug
PreSrlaEcy
Proteia
(alb,'min)
Sodi,'-
Urea aitrogen
Uric acid
Urobilioogen
Uroporphyrin
VMA
24-HOUR
EXCRE.
TIONOR
ASNOTED
5.5
-
1.4.5
mg.
4.9
-
12.9
mg.
26
- 4ffi%
iacrea*
8-15mg-
6 -
11.5
mg-
(5
mg.
5-L2ag.
50
-
10O%
ircrcac
l.0O
-
1OO0
mcg.
3OO
-
10OO
oOeur-/Kg.
water-variee
vith
diet and
fiuid
inteke
0.78
-
1.1
Go-
(average
diet)
25 -
lO0
mEq.
negative
0-1mg.
O.5 -
1.5
og.
2-8mg.
0.2 -
1 mg..
6O -
1OO
ag.
10
-
10O Iag.
13O
- 260
mEq.
6-17Go.
0.2
-
0.7
Gm.
0.1 -
1
Ehrlich
unit/10o
ml.
1O
-
30
mcg.
up to
I
ln8.
Stool
Total
10
-
257oof
dryoatta
Neutrar
i1"rf,t"F#1lf;
Free fatty
acide
5
-
Lg% of dry
natter
Coobired fatty
acidr
5
-
15%of
drytoettet
Urobilinogen
40 -
2OO
tuc,./21
ht-
249
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 253/321
Urine
Specific
gravity:
1.015
-
1.O25
pH:5(4.8-8.s)
Volume:
1200
(600
-
25OO)
rnl./?4
hr.
Night
vol.,/DaY
vol.
=
1:2
to
1:4
Night urine-leea than
70O
ml.; Sp,
st.
greaier
than 1.018
Total
eolids: 55
-
7O
Gm./24
hr.
Addis
count 12 hr.
apecimen
wbc
and
renal
cellg
1.8 M.
rbc
0.5 M.
hyaline caatc 0
-
5000
output ol electrolyt€s
aDct lDorgauc
ie a function of the diet.
CONSTITUENT
z4-HOUR EXCRE-
TIONOR ASNOTED
Ammonia
acid loadiag
Amylase
Calcium
Catecholamineg
EpinepMne
Norepineplrrine
Ch.loride
Creatine
MaJea
Femalea
Higher
in chil&en
and duing
pregnaDcy
Creatinin€
Eatriol
-
pregnaocy
WeL
16
20
24
2A
36
40
Estrogen
Mala
Femalea
5-HIAA
2
-
23 mcg.
20
-.
?0
mEq.
?0
-
10O mEq.
260 - 950 mg.
gluctae
5
-
1.2.5
mEq.
(average
diet)
12.5
-
15
mEq.
(high
calcium
diet)
under
10 mcg.
under
10O
mcg-
110
-
25O
mEq.
0-4Omg.
0
-
10O mg.
5
-
15 ag,./Kg-
Range
up to 3
mB,
1-9m9.
4-12mg.
5-17mg.
6-22m9-
8-32m9.
9-37mg.
4
-
25 mcg.
4 -
60
mcB.
zso
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 254/321
Tes
Fungsi
Liver
294.
Fungsi Eksltresi Hepatoseluler
a.
Bilirubin
serurn
b.
Asam Empedu
serum.
c.
Ekskresi
"Coproporphyin".
d.
Tes BSP.
295.
Penyakit
Traktus
Biliaris
a.
Alkaffosfatase,
b.
5
Nucleotidase.
c.
Glutamyltranspeptidase.
d. Cholangiografi
-
chalesistograft
1)
Oral.
2)
Intravenous.
3)
Endoskopi
kanulasi
retrograd.
4)
Cholangiografi
"percutaneus
transhepatic".
296.
Fungsi
Hepatoseluler
Sintetis
a.
Prothrombine
time,
b.
Partial
thromboplasfin
tima
c.
Serum
Albumin
d.
Serum
Lipoprctein
297.
Nekrosis Hepatoseluler
a.
SGOT
(Serum glutamic
omlacetic
transaminase).
b.
SGPT
(Serum glutamic pyruvic
transaminase).
c.
LDH
(Lactic
acid
Dehidrogmase).
d.
OCT
(Omithine
Carbamyl Transferase).
298.
Evaluasi
Imunologik
a.
Anti
nuclear
Antibodies
b.
Anti
mitochondrial
Antibodies
c.
Anti
smooth
musclc
Antibodies
d. Immunoglobulin
25t
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 255/321
299.
Ukuranliver
a.
"Rose
bmml"
/31
b.
mcmetiul*99M
c.
Colloidat Gold
Au198
300.
Kelainan
herediter
a.
CmtloPlamin
b.
Alfa
I
AntitryPsin
Tes
Fungsi
Ginjal
In
fil
252
Komponen
atau
Faktor
Nilai
Normal
Keterangan
Endoeenous
Kreatinine
Clearance
(fiitrasi
glo-
merular
primer)
Bila
kadar Kreatinin
darah
naik
sebagian
besar akan dikeluarkan
oleh tubuli
ginjal.
Dalam aktifitas
fisik
normal:
90-130
ml
menit
per
1,73m2
luas
permukaan
badan.
Dihitung
dari
kadar
Kreatin
darah
dan
urine
dan
volume
urine
yang
dikeluar-
kan per
menit
(sa-
tuan
ml).
nulin
clearance
(hanya
iltrasi
glomerular)
Pria:130120
Wanita
:
1201
15
m{menit
per
I.73
m'permukaan
tubuh.
Tes lebih
singkat. Di-
berikan suntikan
I.V
Urea clearance
(fiI-
trasi
glomerular
dan
reabsorpsi
sebagian
di tubulus).
Maximum :
60-50
ml/menit.
Standard
:40-50
mllmenit.
Dihitung
jumlah
da-
rah
yang
dibersihkan
dari
urea
waktu da-
rah
melewati
ginjal
selama 1 menit, di-
uresis
lebih
2
mUme-
nit.
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 256/321
25% atau lebih
da-
lam
15
menit.
40-6UVo
dalam
I
jam
6O-85%
dalwn
2 jam
Berat
jenis
1,A25-
1,032
(pekat)
Beratjenis
1,001-
1,003
(encer)
Phenolsulfonphthalein
(terutama
sekresi
tu-
bular
dan sebagian
filtrasi
glomerular).
Diodrast
Clearence
(Effective
renal
plasma
flow dan
fungsi
tubular).
Pria : 600-800
Wanita
:
500-700
mfmenit
per
lJ3
m'
luas
pgffmrKa-
an tubuh.
Diberikan
secara
I.V
Karena mekanisme
transport tubular
ti-
dak
dipengaruhi oleh
dosis
yang
diberikan,
maka
tes
ini
hanya
menggambarkan re-
nal
blood
flow.
Setelah
subjek
tidak
minum
selama
l0
jam
atau lebih.
Berikan
1500 cc air.
Air
ini akan
dieks-
kresi
dalam
2-4
jam,
dan terbanyak
dalam I
jam
perta-
ma.
Diekskresi
secara
cepat
dan
aktif
oleh
Index
Hormon
Tyroid Bebas
301.
(Infomrasi
ini
diberikrn
sebagai bantuan
diagnostik.
dan bukan
untuk
tindak
lanjut
terapi). Kelenjar
tyroid
menghasilkan
2
jenis
honnon,
yaitu
:
T
3
(tri
iodothyronine) dan
T
4
(tetra
iodothy-
ronine).
T
3 diikat
secara
longgar dengan
protein
serum,
sedang-
kan
T
4 diikat
secara
kuat. Dalam keadaan
normal
T
4
menunjuk-
kan sebagian besar iodine
yang
terikat
dengan
protein
serum
(Protein
Bound
Iodine-PBI),
tetapi
T
3 rnenunjukkan
iebih dari
50% dari
aktifitas
metaboliknya.
Status
metabolik
seseorang
ti-
dak
ditentukan
oleh
kadar hormon
didalam
serum,
tetapi
oleh
2s3
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 257/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 258/321
Tes
Fungsi
Tyroid
Test
Deskripsi
Nilai
Nilai
Normal
pada
Hypothy-
roid
Serum
PBI
Serum
PBI
@rotein
Bound
Iodine)
Ketepatan
diagnostik
Ketepatan diagnostik
antara
85*95%.M+
nentukan
yodium
yang
terdapat endap-
an
protein
serum
dan
mengukur kadar
thy-
roxine dalam darah
dan triiodothyronine
yang
terikat
protein.
Hanya
rnembutuhkan
sample
serum,
tetapi
secara tehnik
sulit.
3.5 atau 4
3.5
atau
4.0
s/d
7.5
atau
8.0 mcg/100
ml.
Menurun
:
ku-
rang
dari
3*5
mcg,
sering
le-
bih
kecil dari
2.0 mcg.
Kenaikan
Semu
Sebelumnya
telah
kontak
dengan
yodium
atau
senyawa
yodium
seperti
vitamin,
pasta gigi,
zat--zat
kontras, obat
batuk,
antiseptik, Bromine
dan estrogen.
Juga
kehamilan.
hepatitis
dan
beberapa
kasus
kretinisme.
Penurunan
Semu
Hg
QaaS
jam
setelah
pemberian), cortison
atau
ACTH, testosteron,
salisilat
dengan
dosis tinggi,
diphenylhydantoin,
penyakit hati,
neph-
rosis
dan
hypoalbuminemia.
255
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 259/321
Tes
Deskripsi
Nilai Normal
Hypothyroid
BEI
Sama dengan
PBI,
3,2
-
6,5
13,2
mcg
menghindarkan
ke-
mcg/100
ml.
salahan sebagai
akibat kontaminasi
iodida inorganik
dan
sebagian besar
io-
dida
organik.
"T
4by
column" Mengukur
T 4 dan 3,2
-
6,5
13,2 mcg
T 3 didalam
serum
mcgl100 ml.
menghilangkan
ke-
salahan sebagai
aki-
bat
kontaminasi io-
dida inorganik
dan
hampir
semua
iodi
da organik.
Iodida
inorganik
dapat
mempengaruhi
hasil tes
selama
beberapa
ming-
gu,
sedangkan
lodida
organik
dapat mempengaruhi hasil
tes
seiama be-
berapa
bulan.Bahan
yang
digunakan
pada
bronchografi
dan myelogra-
li
dapat mempengaruhi hasil
tes
ini
selama
beberapa
tahun.
I13
1
Tliyroid
Uptake
Ketetapan
diagnostik
adalah
85-95%.Un-
,r,
I13
L'tracer"
diberikan
secara
oral.
dan
radioaktivitas
daerah
tyroid
dapat
dideteksi
daiam 2,6
dan24
jam.
Hal
ini
menunjukkan
ak-
tivitas
kelenjar
ter-
hadap lodine.
Bila kelenjar
hipe-
raktif,
"uptake"
24jam
dapat normal karena
penge-
iuaran
yang
dini
dari
hormon.
5*10%
Menutun
:
(2
jam)
10-20%
nya
kurang da-
(6
jarn)
ri
lVo
setelah
2A-4U7o 24
jam.
(2a
jam)
256
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 260/321
Tes
Deskripsi
Nilai
Normal
Hypothyroid
Kenaikan
Semu
Penyakit
ginjal, kegagalan
j
antung,
penyakit
hati, diet
rendah
iodine,
"rebound"
setelah
penghentian obat
goitrogenik,
setelah
pengobatan
hi'
pertyroid
yang
persisten,
beberapa
kasus
Goiter
Noduler
Nontoksik,
Goiter
Endemik,
Kretinisme
dan
Leukemia.
"Erythrocyte
Lihat
dibawah*
Uptake"
ter-
hadap
T
3
radioaktif
in
Vitro.
Kenaikan
Semu
Antikoagulan,
Prednison,
Diphenil-
hydantion,
Nefrosis.
penyakit
hati
berat.
Retensi/Kontaminasi
COr,
aritmia supraventikuler.
Asidosis.
penurunan
protein plasma
idiopatik
dan
Kanker stadium
lanjut.
Penurunan Semu
Iodine
atauiodida,
Kortison
atau
ACTH,
Perchlorat,
Ko-
balt,
Prednison,
Phenilbuta-
son,
Amphenon,
Goitrogen,
Tyroiditis,
Penyakit
Ginjal,
Kegagalan
Jantung.
ll,5-18%l
Menurun
100%
hema-
< 11%.
tokrit.
Penurunan Semu
Kehamilan.
Estrogen,
kenaik-
an
protein
plasma
idiopatik.
*
Deskripsi
:
Mudah,
cepat
dan
ketepatannya lebih
dari
9Mo.
T 3
radioaktif
ditambah
pada
sampel
darah
laboratorium,
dan
ditentukan %
jumlah
T
3
radioaktif
yang
diserap oieh eritrosit'
Hasil
tidak
dipengaruhi
oleh
dosis
iodlda
atau
iodine. Pasien
tidak
terkena
pengaruh
radioaktif,
berguna
untuk
memeriksa anak-anak
dan
pasien-pasien
hamil, berguna
untuk
evaluasi
pengobatan
dan
efisien
bagi
pasien
yang
berada
jauh
dari
tempat
pemeriksaan.
257
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 261/321
Tes Deskripsi
Nilai Normal
Hypothyroid
"Resin
Uptake"
Resin
sponge
terhadap T
3 lrlenggantikan
radioaktif
eritosit:
il
Vitro.
Kenaikan
Semu
Sarna dengan tes
"Erythrocyte
Uptake"
Thyroxin
Binding
Globuiine
27
-37%
"Uptake"
take"
dari
T
3
ourit:
-
-
Il3l
I131
Penurunan Semu
San.ra
dengan tes
"Erythrocyte
Uptake"
rc-26
^cgl
100 ml.
Kelebihan darl I131
T
4 ditambaltkan
pada
con-
toh
serum
dan
electropho-
rese
diperiksa. Aktivitas
radioaktif
diukur
pada
dae-
rah alfaglobulin
dan
jumlah
ini
sebanding
dengan
jumlah
total T 4 dalam
contoh se-
,r,.r.,. I13l
yang
terikat de-
ngan
prealbumin
dan albu-
min, tidak
diukur
dalam
prosedur
ini.
Penurunan Semu
enaikan
Semu
Kehantilan,
therapi
estrogen
dan
"idiopathic
states".
Androgen.
Nephrosis
dan
"idiopathic states"
258
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 262/321
303.
Imrnunoglobulin.
Secara
garis
besar,
antibodi didalam
tubuh
manusia
dibagi menjadi
5
(lima) kelas. Tabel
dibawah
ini
meng'
gambarkan
jenis-jenis
antibodi
dengan
fungsi-fungsinya, serta
ni'
lai
normal
pada
orang
dewasa.
IMMI.JNOGLOBULIN
PADA
MANUSIA
Kelas
Fungsi
Antibodi
Nilai
Normal
Pada Orang
Dewasa
(mg/100
ml)
Major
IgG
Antibodi terhadap bakteri,
virus,
toksin
dan Insulin. Merupakan
"antinuclear
antibodies",
Rh
Antibodies
dan lain-lain.
250
(Mean)
800 1800
(Range)
IgA
Mucosal
Antibody
"paint"
210
(e0
4s0)
IgM
Antibodi alamiah,
Golongan
Darah
ABO,
Isohemaglutinin,
Antibodi
terhadap
bak-
teri
gram
negatif,
Faktor
Rheumatoid,
dan lain-lain.
laki-iaki
125
(60
2so.)
wanita
160
(70
280)
Minor
IeD
Tidak tertentu
3
(0,3
-
40)
IgE
Antibodi Allergi
(reaginic
skin
sensitizing
antibody)
(0
-
800)
UI/ml
259
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 263/321
u
o
4
I
z
:o
o
o
m
o
c
I
E
2
t
o
D
m
t'
m
x
o
f,
2
{
3
o
c
F
l
E
3
r
t
_l
o
z
z
t
6
C
r
t
{
o
I
I
I
P
r
{
I
t
{
@
-
6
I
ir
J\.
3 r'r
-l
I
ti,l
H
fl
f
i
a
t
o
998
rgs
i{f
ii
I
gF
,1't
'd'
i/
;I
;iii
i-
lgtr I
{r
o
?
I
I
I
I
I
I
o
t
I
o
t
o
E
l9
ta
R9.i6. lr
lgtgru
gi$e
d
-;1
:.o
-{
iEE
i
Fi;
r
3,3=
f.is
l
=:.
it
ri
['{i
i Fi
:
{ r: :
s
z
l
;
c
I
:
:
p
86- -
i55
a
FrFnnn
-----
I
ssssss
I
a
B
I
a
?
1
I
6
?
I
T
:
r
:
i
H
o
6
I
4
I
-
c
i
x
r
t
I
:
a
o
?
I
$
3
@
-
s
i
g
I
f,
a.
I
I
q
t
a-
R<
ig
8e
<r
bo
s.g
ri
ra
9e
;&
gi
o
8:
o-'
a
i
E
t
r
t
I
{
I
3
L
+
d
i
{
t
,
t
i
t
l9
t:
t>
IZ
6
t
I
t
:
{
t
t'
{
6
:
I
tJI
o\ l9
olfr
l{
l>
I'
cl
t
o
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 264/321
g
.
sq6
I
=
:t
6::
:f, 1 : i.?- llci
-,1
::=;-a'-i:J
:l e e
:: ,:::
;;
i
ri
;d;]a,ii
-
a1-
i-:--
:j: a: 1a.{ :::
cE
3 3cc-.==tG
G=
9.c : :i' ?
t3
,LL
; i i i
o
iL,i
qO-
;aLY:aa1
J
r, a
I
a
I
J, a
a.^o.t
t t t i.i
n
x
af-9Y'zYYYY
)YV oY
I : :
:
I J
;EY:
^ ^:
i;'l _
^
Y
_YYYtY>z,Y
-- r==ia=a:a==:::)faJo=--
o
o a o c o-c a c c-a o-3
o
c
a
C
a
C
i-
5
3-
:
-
?
:
-t:
L
j
9
=3
i
io
i
:
A
i:
:
-
'
=
;= f :r
:3
: f
=
3:
'
=
-:
-s
36=1,=
;:?a-.
s
:-:
.-.^?:-t--:,:lj-.
ar
ii
5
:-
j
="'.4
>i f
j
:.=1
-
)
V
c
E
^i
J
i :-=
=_
?
. :
-':
7 :'
1
-
: : :i
q
3--.-.a
='n:
:
<;
1f= :
3i:i
;
;
-z
:
:
:
i
I
;'i
:
i
a
az
i:
;
:
e
=
;
:: i
; ;
: .1
2
=
I'
i
i:
:=
-:
.'".
a : -
=
=
-:
;
""
-t
a
=
6
:
:
:
-i
;:;
-
=.:
>
i : : :
_
-:,
2
_
f, lJ :r-
a
1
>
f=;
:
n'.:
t
=
-
+< 1::<1-
9=
=:>==-
=
-
a
=.
=
a
:
j
;
i
7
e
i
-:
,:
i
q
3::Y::>:
j=
^rar:-<
i;d.
j
=:tr
: i;
-::a;:-1-
i.:.
-
= =
=
=
j
=
=
=
=
.;-=
=
;
=
=
-=
-:
-
;
€
o
o
lo
d. lz
o
l<
=
t;
H
IE
d
i<
ttt
lH
UI
I
IE
o. t-
x
ln
d
l=
=
[>
o
lio
9 lzs
3
ld3
l(J<
(,
l.ad
$
l-H
cn
[<o
;
lsE
t
lJr
isl
qE
=il
=E
url;.
^
=il
q;
=zl
i R
{='l
f;
i
5'alfr
i
ESIE=
3=IE
E
f
5
Ets
::
EE ? R
383
EpRS*
3'3
99-6@
qe
€-
d
go€@.s-;-
Nb
< < 6 d 6 A O 6
Cn
O
co
.o OO COaL) O O O
(J
-NO
g
€ 6s
6 O
O
Frno qO@^ OO
-
--NN
261
O
co
q
o
z
€::
a--t-:
2
-:z
l"
==;::
E==.-::;
-"2::
ii;=
e: *i
=
=
j
:-=
::_=i
;5_i
3o=
i-i
J :': : > r
-
i:
o=
j
i
I
: :
;
j j
q:;;
1:
?
g5
l;,=
5
i
a
"
I
:
J
?
a
i
a.
a3.i
r=:ai
i
i
-tJ
r
)
r
)
J
ilf
lf
f :f:::l:):]
q 6-' 1 6 u, a 6 q to,n q u) a o
rn
o vt o 6 6 6
1__--
9(o-AmN-On6O@-@s0c)OOF
g
9
s
?
5
5
=
5.i
55
5656
56eEE
6 E
rnooF--Ng-Nc-6FN?
-\F
r
-
\N
Nts
I
A\sNFadnd
i{
N.
;g::
:
;
;
;rl
3
q
g
g;=l::::
g
;
,ri
dl5
cql co
<l<
l-lF
€
€o
o :
O=
-;
do
.
q
:
d
€
I
€o
(t€
46
6t
tc
';
€.t
EO
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 265/321
:
& ;
_i
- 3€i
'E-i3
?i
:i
:r':?5
=
-
: :
--
J
r
-
n
=
.=
-
-
n-
:
=.
.
:9:-
::-
a:: F
-:;5
J=;=3"=1;-:-iii:
=:+=i i--i-E
?a
.i
=:
=.:J
=:a::i
:>j;3=
:i--;;l
:=
;=:ii:-
j.i;,;
.
.;:
i
:d :vc
ji=<::;
:t
lfa:
--
^f:3^
^
f ;.+f=i :?
==-9
:
=
:'=::::
:;:j-
:
:J'i;
3;
?
:
3.3 I
d9
,;_jai
i
j
^
;
j:i.t
7 aY=
.y
iY
yy)zqy:aaLc
iL
J":
::
.:
.i
t
'j
3
i
i.t
2
3
,j.i
3
3 4
t i.l
{.4.q
E
3.
-
J
J ; t t
t t
w
y
y
y g
Y
Y
.
Y
y y
)z v
v
y
Y Y
y
tY
:ZZa =Z i
c
=
=.
=
=;? *: :.:'E a;.=.e
.=.=
=.9
c.=.a
j5
5
-
5
ja j
a-
^dc5ac5
5o c oo 5oooooo
6o
:"3=
?,
i
-
a
=
2
?-
:i
- :
.
PF=
2g
I
-
-
.q
9:
=
?
?
1:
-,:=-l:=:r:E.J\/-Li
-.r,=^J_..)--.-:.J*;
=
?'
=
:=.32.i,i.-=^_;:
i
_r.
ji=
=;22"
i
i:
=
:--
r:
^_
l. :Jr:-.::=j-^:
-.-:<
=
:.1=
;
=-
?-_-4=;-:-a}i::;:j
.--:-.
a: a
.
-
N
_
j
?,:
-
=
-
n
-
.cj
Z
=
j
_.=
i
-_.;
=
=
=E
2.::2
S
:
:; ;
>
:
=
'.'
3 ?
.
:
: i
:
d
-
t z
-
-
=
_-
=
::
i
-:
;J;
:';
1-
3:2.i=i
=
='=it=2
I
s i,
I
=
I
-:
;-.i
;a:.7,7|;,7 :Y : . ;
=
z=
=ai'
-:;>
=" : ?iB ; ;-:
;a-:.::-:ts:
i; Z=a:
o
i
J
j<
i
=
:
: :
=
221
=-
=
i=
-==
e
i
j'=
)U ;'r
i
iA>
oa:;
=
l.t;=;.
i
;
i:; i
j
;
:
:.
=
;
i
jJ
=iJa
=
i;
:
i
=
:
:
=
=-= =
==
=
-
=;
=
qS-=.=
-
=i
;=-
=
5
=
=
=-
6
3
=-
-
'
=
-9
i
=
-'
-
A
a
-
€
-
::
:
.i:l.c
3
=
=
i S
gi=i
-_.7-=_5_-:::=C9
4 =
-Y
')
=
:-i:;r
-.
i ]=
>
;t-i
;":
=?
?
_2=e?:;:,;
=2
;: i:
i-=-Er
:'-
=
J
=
-
; )
:':
:
=
3
j-v,
t.-_
33=ii;
i
3;i
;:
; i3
:
j
i ;
5
:
:i
;e
:;:
;
?i€
5F;SRsERR
gRg
;HEEFFiSF
3
FFEFg S
U
CJ
O
O
(J
O
(J
L]
O Q
OU O'J O'J(j U T J U O O OO O O (J O(J(J
262
tr r r l':-' : = = f I I l: f, f ) : I ) ? I I I f f f I I ?:
-a
a a 6
t^
a a,i a o
\n
o o a o a a a a a 6 a o 6 a 6 a 6 o q
*-i===Ei::--
lo
E
go6OOeSFNOq
FFFFF-=
ooooooooooo
@@ro--o-?-'
ONFNAA-tsFFT
gggg;3;6433
6o-oso@Nooo€o- ooq-N
_-N-
d;SAaS6abboboboccooo
o
;
: ;
e
-
6F6 ooNe€q o@
F6@
\{xrNNtsoFFNrFNe-
-
j
-.^
^
-
b
-
N N c{N NNo oo
o
- -
- : ::
-
I
oci--
-6ooo
oo
-o
Q
RRR
g;sg;3glg3?
?$
3s
g€5 g?g
;S
-voG
NNNNN
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 266/321
t6
2c
oa
co
ao
u,Y
oo
F 99
'=
:l o
€
'd5 -n
c=Fo:6
2);aP2
: i i
i3
ts
c
r c;'.
=v
i:q:
,:
n66 ao
LYl YL
.4tttt6
53J9u9
)tvYY)4Y
coaoco
o
o
a
)-j
F-il:
€
-
r{
: = >
c
;-
:c
EqgF=8RH
L)L:
OQOO(JQ
6?66F€o(2
(i66n646€
e
-4-7
-1
'- o c=: t : :
doridd,<;
6U)66A6na
9€@€4a
'oooooo
--NP-FO
Frrro
rRRS.;S
@o
oo
-
6r
263
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 267/321
6
; -
t'-c
Eo
:o
93
co
A
(ns_
=o9€€c
E9i
;FgF.a2=2
i
:.72 ;iii:Ii€
?<:;FE<E;5aiSi=
zz:>'f-z=;;;x==
'"f,
=-
z
P,9: E
E
E
E
E
F
E
E
YYooJiY-OoOcroo
.^aJo;;os':_:oLyoccooco
--YYJC-JYYYYYYY
6
o
a
E
E t z
?
o
:FGa
1:x:'":G
a
ei
:>. Z
=
ir
E::;
u:l?*?
"
E
o
I i
i
l"= i6.2
=
i
zi-=:-^d?E:=i5:
.^a;:t
o:*
E
39
Fs€
E
:O=;.:=o;:s. >N-7
e<7'=:tJ
i.2 ?:
t
--:_.=
A
E
l;
o
.
a;:L^o--=f*3;3-:1
E;,5d::?:2223F*5
:
=
=
3 e I ;
t::;:;.2
E=:qFec::t ==;o
-:o:€=co.==J(.]::di
<Oqll7:6c0(JcrE-'r'):vnyO
_J:JG ::-J-J
--/--JY1--------
r-
E
60
.
=ro
F
Et
oo
o6oO@O@6OoOO-ON
oooc-oo\cs^o^6c
e@6e-cON€-,NS;F
g
i:
OE
-G
E'
E.
Eg
23
3
z
FcE
a=.
ir:
:V)
-
.I I
:-;
-:
i
3
=
i
-
*
i>
z <z
E
P
€
=
Ee
9
a
i
F
.
. €
F
A+=;fE-t
'E-3 i
oE<.-;c.aiiae;;E.
€i36<;?€;;53I3e
A
a
o0ao')awo6oooou)oEcEtE.rEECCCEECEEEE
o
T'O
o.E
o
do
z
4060FNQ9-O6NO@N
NNOO@RO@NNONeN
0ooooo9aooooooo
O@AFNNOO6r96o
F r F
N
F r
r
r ts
F
A
ts
F
n
n
-ON@FNN6O66F
oooooooooF-;
d
z
-NO<OOF@OeFNOVo
N
6
q,
s
o
UJ
z
o
o
z
o
z
UJ
UJ
t
EE
L
z
=
J
()
z
UJ
IT
lrJ
o
z
E,
o
F
A.
o
o
o
o
UJ
c0
NI
aol
ol
II
ol
r l
zl
ot
ol
zl
-l
zl
<t
ol
-t
<t
vt
(,l
zl
FI
",i
t
JI
r.rj
I
col
<l
FI
J
E,
z
l
E
t
t
o-
UJ
o
5
o
lrl
:<
6
It
z
ts
Y
o
=
)
tc
cc
E
o
264
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 268/321
sg
co
oi?
3 2
-=i3
i
EA'a
E
:
Z
4
Er
=€=€=rEii;i
.=F.i;i?-
ii
:-:?:5ei3e=
;==i>
==?;i
=:=:>
S ; d
;
o'='c
77-7
-
o
r.F
E E:
g
n
=
I
;
=;
=;
=
:;;:
--
s
=
S :,
E;
6 5
EE
;
5
;
:
5 d
d
5
5
e
-q
a A
i-gs
39
$$t;gis,:'1
i
c
isJs
E:6
:€i
qq.
.=
a
€
ri
E
<
'=-
=-c.:
1
a;,c
Y6.;xs
i:i:=..
::>r )=:
zaa6loEEd
-co6j<=a
sv€;L3
><:o:o.<--N
:n:ziizr-F:
I e
:'.9:
t t:
:r;i.^-'::c=z
sE-aP::taz
i>t.=aao b
5;=E0co66=
Yal-YLc-a
1:iJj-i
-=J------
-=z
o;^
qErc.i:
2A-=Cc
^o-1:;ii'
^i{r .>
arzx:oi
rG
=
=Zaz;9
:
u
aa
3 as
3;3
YEYIU-
::;:JJ
-----t
C
o
:.
:c
to
=o
5a
)zO(J
J :
J
F o c,
ao
3
c a5-
o
o
€
? ?
c
-
5
6'o
i-5-i€66--=?FGN:
*
o:
a 6 6
a
o
a ut
o @
o
th
tt
6
q q
I
6
q
a
a a
q
ft
Y
A.
A
A
-i
Z
-
C
€,s.
tr t
=
€
=
(
=
-
e E
E
9:P9R;TRERRR
R
R
g
;
g3
S S
g5
265
' -e€::€c:-
?
=
J j
E
=
i
i i;
4E
p
.
:
r"si
2
i
; iii
: i
;
i=
4
:.t
i :
is
:
;
; i r
:
g
:
:
i
:
i E i i . E E €
"
;
E
:
-;
Q
::
I
::
l9
:
: Z"=: 2 c
E
9i
I
3;:
E:
? E
s
i;
E
i
d
J
E s;;:;3
€FgNsgOOe-OFONNeN9oR@o
;NNN66Geoofi
< o
N
O-N
oN66c
EEEEU655oooo
5
F
oo
oco
ooo
;-;--oqq.-FtsF@@oF
FFoFA'j^ts;\ii^rNrr
I::;;si;sssss3;63
333:
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 269/321
;xx
=q
ox66
4=
IlYY
4
ovoo
L.
a5
;=t
l--
6=?6
q:.;in
€Oo=
c
g
ic<
)6+
9 ,9
-o?Y
E<,?r
;irso
=i?:
0<<
q400
GGCE
600
oogl
FONN
=RN
coo
- -
6 A
FAOO
6-N
^o6
266
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 270/321
aci
a:
F
oo
Ei
5o
c
uJ
O
o
6
a
COIG-
9 P: PE 5
-
o-:oo?c
OFFF6]'
thcc==.ir€
E@ooo=o€-:
60uooYoav,
e<<
<r:r:-:<
: o :
ooGooG-o
ev)z)<:aYvo)a
Y
.66066t46
ooooooooo
O YYYYYYY
Y
€i565i5i5i56i-
o<
a-
J@
eo
o:
oE
df
to.F
6:€
YLY
oqd
ooo
YYY
iii
a
a
o
tt
6
E
g
;t
lPo
rl
<aq
uJ
E
q)
q
fo
66
-o-
:.O
ooucooouc
zl
\ l^
-
ai
< l" -
ccl
\
€o
Eo
l-t
9
oo
600qooooo
NSNNO€gO-
F
€
-t lo o
-
6 N €
<l*-
ccl
yr
i
I
V,E
r6
Pz
t6
lr.:
r ,
tro
64
z
':
?:
ii
:;o51 1:"
ro6=-
i; ?
5
z
- +
i:S
c.::;
=
?
);;F
FYJ?oo=aoX
lffl)t-tl
aaaa6aaa6
<i
>i^
=
al=?.
ls) 6 :
l:
a :
12 6 >
tr
I
lt I l
19e2
o
^O
;.:
do
?
600-N960€
oooooooco
FNOCOFO-N
AOAOOOONN
aa-
ooo
o
z
fNOg6@N€O
I
{}l
.t
sls
i19
3la
o
lo.
Elo
Hl?
dl-
tt
ll:
;
l$s
llJ
lu-
i
o
lo<
1 IEE
U
ll-=
d le6
Y lza
d
l==
2
lru
S
lzz
;
ta;
f
IJCE
E
sls.
?Plh;
i
sl8
r
<
{?lr fi
'Zltz
r Al\ t
=
2tH
g
tralsH
tE
;r
lrr
-
f; El3
3
Nfl3e
"1
o
JIIIJ
utlJ
olo
<l<
267
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 271/321
5E
:
3
3
6
.9t
t
iEF4
*:e.3
yvA.
d..;ri
oooa
YYY).
iiiii56iii5
G
'a;
6t
i:g
oo
.586
;)6
'6(DG
o:o
yL:z
6nvi
ooo
vvv,
::;
itEE;
, €,;j
P??:e
: :
pl
:-rrcg:o:.tE
:;CCE@or=;;
E33'8;€: e9P3i:
:sls-:{6iAieE?
*rj.inli-dlid-:-i-ii*
:cooooaGzaoc;
o.:rY)<YYvv12:I11
q'i6i'inii66
ooooo9oo:(oo0o
YYXYYYYY:;YYYY
aac'iiicic:<ci
i5
i5
ii
i5
i-
i5
ii 6
i5
6 i: i-
5
6
a
lEo t
';s,-c
q.dq;
d.9o;
;1>O
i i:L
ItOt
>JeE
oar;
5
Eui:
-2-Y
.-G
_=s=
E
q
{ iii
==)FiL:=9'
9
r:
qd.g
?
1-
-
S
e
=-:.i=y=?-"jE .1
i3=:9€-.1;;i=>.=
AaF6so;o:=Ni?Fc
:;in 9:t>,-:91::o
e ?:62 9;'.gi-:,i.
?-i=
:q3€ iig{:i;z::
::::o o2i=: i=F
=-tCoO31o3:=::::o
=-4 :-='j,Yi=--:;€=
aZ:.EoEai-Y=zthEi
-lOL---------i--
Ja6
o;t:
L>6L
l?l)
oooo
EEEE
ocooooooooooococ
600soNooNo&60NN-
---)N--4os€rNo\9s
NF
FNO<
268
OFos
oooo
Fd9o
oooa
ooom
I>)IIf,IIf:)IIftr)f,
6AAthAO@6AtnAu)Oaoo
-t
N6S6OSAOOF@OFNos
-
N 6 S
ooooooo'oocoooooo
sqss4@eooo94o
ooooaaco-FFr-rrr
NNNNNNNNNNNNNNNN
ao@r@ooFNi9o@FEO
E
UJ
E
.n
o
ul
3
tc
Et
ul
E
3
U'
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 272/321
3
=o
a.:
3;i
Yi
;
o.:
oo
lo
6
@
o
I
o
;
o
Y
o
9F
,;
C
EO
6g
l{
,d
:
oo
IY
3n
vi
ii6
a
:o
FO
;E
fq
^a
i:
)zsL
iqB
l:y
s
*a
ooa
JL
==6
===
6-:r
Y:o6ooF
;;i:;;A
€c66GO:
vyyv)zYc
4646
)ZYY)Z:<YY
ooocooo
P o9
,E
E9
--.=
c-a==i
6;
::
-:
:
;
F
3
Z=
E
11
t4;a==;
: E 3q-:
i
*.
i
E
E
a=
-".2
a
oo;a;F.:=
:
:
3
y:
e
i E
o:= <
1:;.c-.=o
t i d
-:€.
S
<
'rJjj
---5i---
:'<:
ja: =':'n;
.j
c
:--
c
c
_.
tiFoc;:
) C->-O
:>.:cJc:
=r>==:
ooJ;O-:
-Jqz-Lg
-
O a
o co c) O c
-.:
=tx
';:z-
+
=
i=
.
=
=
-i
:
l
;d i : ?
(/)
i.
-1 3
=
E
=
i :
-
a= 2 z
+
?
-^
2 3
:a
-
.i ; F
a
;
V i-.
^
?
C
r a a @r
e
L
E
F
I
-
A
-J
J : J
2 9922e2
Jt,lh a 6 a a
a1
ooedos€
ooo6rvv
3 s s R:3
R
-ooofiOO
FNOSOC
cooccCo
6S8583;
9s<sss
o
6
4@F€6c'-N
FNOqQ(oF
=A
€J-
2:
;
=
1
269
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 273/321
IJJ
E
o
o
U)
z
L:.,i
uJ
q
1
=
--.9
J=;a
Oo6C
.at)r
oo
CE.?
5-9=-c9 ::9r
ac^::::=s
-.L
ggJJ22€cG
90;;;:rl
-i-.it;t'€€€+:
,2,:YyytlZgEJ
'ln
[.
i;_
u
L- b
i._.
o
'7;yyy yyYiii:c:ci+;
6E5e5F-b3a
=
9aJA=
:c;a
c=-1-L
s
<
.i
=
i
-
i
-,c
:a=--xi:E
.:yi=4.22.=:'
-
:
=
t:''.'=;
c.;:
* I
E:
-
:
-
z,'Xa:;=9;.:-
:':E--:--=;-
.r:=';
:ci3..;::'-1=
-..:dFg19 =t-
@=E2yOo>;:
-rirrji--=
---------:
z
UJ
co
occoccocco
3g;23exeF
€
=^e-
c-='-
'=Z'=-=.=::?
:::-{>:=--;4
=-ac=c:,.:il<
=a;t:ara:::s
td:=n,6:Ir9
))i)):j:'f=
cqQt: \OL.Oa}6
O<O€6-69OO
oboboEEE6S
E
3
3:8
t'5
3
F
S
9€€€@@€@@€
FNOSO€F@OO
c'
ail
=)=
-=
ii:
Y)Z)I
claa
:Z)ZY
o
GC::
EF@r
oGoY
YYYL
oooo
YYYY
oooo
)
sc/
v6;
-=
ca
=
r:i^i
t
Y.i
=
=ca
r,j
=J
n:rG
^F-:
zYz
:
au<
oott
s69
ooo
coo
FtsF
eo€N
o<t-
@4OO
n^
o34@
270
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 274/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 275/321
Qo
E" F 5 i
E P a..?-Piio.
Fj si;
: s
gj
i
5g;
E
5i
i:
s;a-i
-o
5r :
5
t
c :
. t D o
? €€ €€ErcE
-o.a Fo6oGQGQE
i
t
t t t t i v J.
v :z
:< Y
Y Y )z
Y Y
Y
xY
6
Y.
q
o oc 6
6
o
0 h
6 a
6 6
q
o
09, 6 aaeq
ii
6j
b o ri o
qi
o ij
o o
o o
o o o o o
o
o oY
@
i
t rl.Y t
g
t
v ;
t
g
Y Y
Y
Y
Y
Y x
Y YY
A)<
s c c=E 3 c c cac c = 1q ccc ccg6
=
a 'd E 6 6 6 6 6 6 i- 6 6 i5 i5 i5 6
i5
6
i5
i5
i5
d
i5
c:i
coci
6i5
ocj
z
.-^
;t
iY
i=
.E
f
o
o
z
:
o
0
:
E
_.=
=
?
^i
'u,i
1
.
.=.?:
p:;-?t9?-o=od
e.a.z=iD:-=7=t=-
5i
:ii
g
=
F=
:5
3:
7?4i'
3p
E ?
-E'E::GG
:t:zg)a;=;:-93E;=-
i+6ro:=
(J
0(,
O2 O
L) @
Y
5
<
2
(J
u)
=
O
@
Z
e
-
o
E
A
A
U)
6 O O \D O O O O
A A
a
O
A
U>
O
tt
O
a
6
A
a
A
E E E tt E c= ta E cl E e. = E €. E E e, t E E E E
E
o
o
tt
tr
o
o
o
F
o?
z
<
e
.D
d
o
i
z
F
6
4
:
=
i€ s
?4.- ;
;-oE3
?i o t
=c7=6
lc
',;.ci9:--O:
:::-i
LZ<oo
o
G
^
Y
o
o
E
O
o
-
:<
U
}G
f:
i.J
5@
.t
z-
i9
aa
LY
1
E
.:6
:Na
z2'.
oa
=i;
--
,=a
a=rl
.E
d.a:
;._-E
.-
=
X
bE
>i
a<o
O O C C O O O O O C O O O O O O C.r J(JCJ6
O
838 * 83R
833
P
ilBihRE
38893
NNN6O
O94€F@OA-NO9OOF666FNo€O
*NNNNNN
272
-@
o
r
N
o
o_
i.-c.
o
_q
_@__@
-@
g
G
oooooooooo
o3@or@ooNo
-NFF
NNNNNNNNNN
oo6ooogoofi
FoOFNqEgo-@O
9FFN--3-N
oooooooooooo
f9@Oi66O-FNN
OOOOOOC-
NNNNNNNNNNNN
ooomoeoooooo
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 276/321
6-IL
iigc^c
3f*F..s3e .o-a
F
a5t€FE;g:E
i=s'FsF
.i:F;:iFi
.?iiF€Eg
=c:lGO=<i:Or<o:,i99
r o,i
q
0c
Y
L
5
>
@
j O
S Y.
(D
e'
.o
o
ootsDtDooso;ttDo4on
66:o6o6oooE@o6o cG
yyLY)ZYY)ZVv;vYtyYyy
606a66aooar69ao
OCCcOOOoOcYCCCCoca
Y Y)l
)a
)( Y Y
Y
Y
)z
:
Y,
t Y,
Y
Y
t
Y
a i5i5 i5 i5 i- E i5 a
i5
6
i5
6
i5
6
i5
6
E
a
6
:'6
EJ
c'a
6F
@F
GG
Y
oo
)< )l
xx
P
rcc
oo
:o:l
-G
f
ti:-;i-S =
s
=Eb
"
t
=
E
)Z
i E
s
-
;
E€
'9
=gi;octgf:9;i=9d.l-
-
i
E
";:
:
=
: a:
-? -
E,;
I
;
i
T l-
:
;
:;
;
5
a.'.
E
+ i:;; :
5.
;
c O
? t,
o
.N
<
;.--
=
=9
_.
3
?62
g
: ;
a_'.
o
- ?
I E
A
a_
;
:
q
:
-
-9
s,
-;
d:.
-
I
z
I
-_.
g
3
i
i
: E 3
ti i
9.=
o
4
?'.
-=
z
t 3 iY-6 i
E'
i_ie
-=z
:
=
;
;
E
i
5
:
i
eE
3
=,
6[6fg-3,2t,i€a:igEai
===;====i=l=6;;..=
G>
:o
OE
di*
@a
SG
o.
6.=
6O
to
>:
a
z
ul
(J
II
i..<
COL)CcCCOOOUOCOOOOC
c<-e-<--NO9O-
-€€3C,-COC*C$?.
-t
ll
aa
l
CF
CO
FNosdeNco9::::99::
773
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 277/321
q
--.
e.:
e 3Fa. e
ir.'S
B.=
-E
,t+:iF;eE-:ni?+ i5
tr.-39F;;::F:ci+}d6F
€ r
;
EB
s
;
I
e E
i F;'ei :-
E
-i
E €€€€€€€?€€*EF5q
€9
)Z
Y Y Y V Y
yYY'
y'
Ya : vJ
y
;lt q 6 a h a a t c e a q n c a :i.al 4
o
;
9
n-,2
'
i-
9
n-,?
t t t; ; I i: i
y
.::-:1.::':e.:^
E
5
i5 b
b
i5
i5
a6
5
o
6
b
55
oa
i5
o
3F
=q-q
::5.cc
==DEo,gS-E
i
ii:*ii
E .:
:rh,
e=-.i::s5
:
^:P
S.i:;
^5i- =-*--E*.- :^
i'.: :oi
ji=
:c.-
r.E
l9 i
c
<
<
: .:
o' E
l;
c
E * I
:
=S
-.*
-c
2
F;
;
$
E
t
i
: i
8.,
a
2
i
t
2
:.
:
: : :
=:
..
s
i'-
;2;
e
gE
: e
-;1
E
t
i;
I
t
g;:
E;
=
3;6.c:
;
F
::*>3: =;:::92:f:3-a
2
i.
:l E
;
E
A
A
-e
A',
;
=
5
;
3
-
:
-
:
r
-=
;.9 ;
r-
-
z r.FtL:
-
;
i
i
-acYa.vOC:Oto:=EcOE?
JJJJ]JJJ--JJJJ=-J
--------------,----=
o
3.t
?E
gcc=--<LlcFG<ccceN
_^OCOo
r C o O
-
G..
c^
c
s
I
r € C,
e
N-3
6
C
-NNNNGGNGnSxtstsrtsts
-ecf,o-or-eoeo-ooOo
d
-
-
e .'i
-
ii
e r- o
- o
i'i
i't
r o
o
o
o
E
H
:', 3
s
E
1=
I
;
FS
5
ES;
E
E
E
a
[, w)
v)
A
A a
[.
a a a A
A
Aa
a
A
A
r
:3
OQOCOc)OCOOOOOOEOoUU
O3:^e<fGFFCC-NOf4@
F
r\ N
N
G-
N
c.' G N
N c-
F)
ft
n
-
O
C
m o
274
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 278/321
P
ao
g
-
:'="i
-*i:li;
i,':: i
I
Ir:=;js:ss61E
3€;€:;;;?i;3i
tYJy;ttYY>rYYt
6
r
ip
? ?.
t
g
B
B
B
o9uaoOOO
tYJi;ttYyY:xY
56;;;;;;;58;5
^=c
'l'o
_cO:.1
i;
=ii:
E
-.i:?-a>ri=
=
5'1:
e
-i
t-:2
=.i
:
:
=
3-.
:'l
9
=
o : *
i:;:i:is;.;.3;3
-*.;;i*.>'-9i:jc
-. ?Yz
;az-^::;^-
2a=;-it;z:Eiz-
--:::a-'<::-Z:
=-2'aq:i- ..,i1:
:r=a:====,:=
ola=5i1i iii5
:::cJ::tj:
------Y------
6'v
^'o-
==rO
Yol){r-
66_
YYv i
o
o0ooY
YYYY;
d,-o6o
o
uJ
=
r
3
-)
Y
o
ct
Nco€Ots-NOOSON
OOr;OOt@o-JO6
@o-NosN@o *ool
o
o
o
o
o
o
o
o
o c
o
c
oi
-
N
-
q
J
C ts € c
F
N
o
5:
o
o c
I
C c
O
C
- -
-i
4
J I
S J
a
o
j j
-1
J
'
5l
o6e---6o--e$ol
I
l
I
l:
la
l:
lo
l.
t-
It
tat-
o
:=-4
c=/=;Xq
=::94
3d366F
o o
.o
0 0
-Nise
OC-CF
64AOn
FNogo@F=c3: :i
ztts.
I
l'-
rv
.o
-s
e
C3OaCq-CCOaaOO
{
o
t
do
O>
>=
Or
=4:d
6
a;:>r
v)
4
3
*
{
-->-4
oocol0
s33;Fl
g
i
I
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 279/321
_g
^
i
P+.=
i a
iris=-E;EI:ti
i
i
i
iai: ir
:ai
is;:
FseErE
i
3
iil
i
5
; i
e
3
i
3 5
3
F
3
3
;
s*
;
::
r
i
tgi
i
::
:€
iif:
ii:
:;
E
sa
o
o oooo
ooc5
000c
oooou
:
cq9-c
E:
e
I
i ;
€
i $:e e
-
:
o
o
Z
p
* I ;> =
i, i
.
E
it3..E:-:
j
?liieEJi:E
;:iii;:r
tiii;:;iiSiri
Z
J
s
*
e
:
.
i
ci
q
;
:u
.
t
i
n.'::
<.:."iEi
i:
i?
22=E
Ef;
t:N=: o:iiY-'-==-==
=
-=
:
:
a:
:
r=iJ:
i9
:
-j
rtF
:
;
i:s;
is::
ii; :
;
1;:#E
i
z 5
5
:'
o
5
5
d
i
n
i i
6
y
d
i
L
5
o
53
;
-
- :
=
.
.
;
=
6
-
=
-
-
=
.
i .
=
=
-.
;
lr
II
olo I
4
II< I
-l'i
tt
I
I
I
.=
l
--=.
i, 6 3l
c c
Fl
rr I
cal
o
C
O
O O O O
O O
O
O
u
O
O C
co
O
O
O
u<
tr
qp
s
o
o
r
e
t
O
-
N o
9
o
€
\
o O
O
F
o
oo
o
NNNNdNNdNN6Oi6
276
o
=
.:
:
@
E
o
o
c
f
v)
':
:
3
j
c
o
c
:
G
L
l
U)
F
o
=
c
o
@
o
i
:
U
)
a
3
:
tr
o
E
o
,o
r
c
l
6
E
0
o
o
o
f
a
o
=
f
o
U>
)
)
r
o
D
)
)
a
G
J
F
)
a
@
c
o
I
O
c
o
o
l
v)
l
v)
o
6
t
a
o
a
9
Y
f,
6
a
=
6
l
I
-e
I
F
RN
6
I OO
O
FiAg
@ O-
NO
9@-
--a-==-Fco
ooooooaoobca
J
9o
oooo€
o
:
=
3
R i
ft R
X
R
S:
R
R tr
T
S:
R
K
R;;
S
g
g
a
3
g
*
g g
g.l
i 3
g g
g
g g
3
3-
-
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 280/321
?-
st
,o :
-"^-R'E3-o
FFTEC>
3sa35=
;;;:;F
ECG6G:
YYYYYL
;i;n6;
acccOoyyvvvY
;;
i56E6i5ia
="EE-sEEE
E
Tacci;.qo
.i6 556coio
Fii;;idEi
LinvnnrT.
-ebiods'7cEitI.YYYaY
'ac.t=.:F.3
:5i5i5cccoc
C
-Nr<9O
ccSCCO
t.c-
cccccF
.NNNNN
&c,t{'tt,
cc6-<cgca
ccccccooo
-^<r,€ts€
-ccccatsF
:60c6f,srr
c
>z:
E.
i si: E
a:-<
ea::\<
;E63sd
:; :i=
)>-:=;
cJ==
:=::7'
ia=.-=5.i
E€€:6i
JJJ:JJ
------
z
ui
.h
z
U)
UJ
=
z
LrJ
F
U)
f
z
z:=-c Ft
+:g':et9
.E
E;::.8,;i5
i4 i:€f".s
c.:_-:.i
);;; c
t 7 ?.2
;i>-5E-c?:'-
-^=:=aCC,=C
Zic-rclizzoY
-==--======.
ID
e
.:t
c===..<
>9.
La{.cZ2v
aqaeac
'-Gc:G
--avu
1-.
t=-=
a
i
=E
,i:i::iso
7:.e<aa
;cv
--'ltvcv.c.at'w
Z.=====c
acccoccco
F:Fp53FEF
?NOs&€F@O
FNf<69
277
I
I-
l'-
t:
l:
ls
lc
l=
l{
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 281/321
Es
oa
g
i
3)_
i
._
3i *a
s
€€g*i; giieFi
oy,E-co<tr(,fJ2>-.
eeei;ririjdrjdi*
G6 ?O66o@o;Y
Yy)2,:Jrl:zyyytid
J
$
$
p
p
e
3
r
i
g,t
g,?
;;:::-;;
ccccc
i5oi5oooi555aaaa
E
o
E
tr
o
g.t
tr
E
c(
o
=
]L
.F
o
cO
F-
?,; ?
Yo.i
c;
oF
X
EF
; i
'=
:
-
*
?, :
Z=
.
=i.
F-O
>ao
-C
a.
i 5::-i::E=2
i6Y.3:""i;,,=,i:s
a:i6a:;-s*.io=-
Y=c^NJc3-NCZ
-JY;cj
<ESc^=or
E-.:it^'v F.i;:r
n: o
9:9:
;i;;i€ 3rBi?s
;5rde;glgS3;:;
B3€====1..===
o
o
c
o
c
t
Y
=:
R-C-CNNCOO
Gci<soNisN
o
o
-=
,:J
J:::A
2--:
6-
ooss()€c-NcosF
ENNF
ccccc
:NO<6€F-CO-N-
=c
--o--eees
c6o@r,orcci.t<j;;;
Nco
o
z
uJ
o
o
IJJ
E
(9
z
IJJ
F
a
278
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 282/321
z
z
L
h
llJ
F
z
i-
z
::
E;
::
:E=
-:=
.oiis
* 2 f
d
6: a;
=.-
aaoa4YtvY
cl
vvYtYYYY
o6oeid6.,a;;
YY)IYYYYYYY
z
a
=
=
j
j.
z
ut
z
IJJ
F
z
F
z
<{
E
-.,i
=
ar-cc
::co==
ii6na0,)J
i>9 ooo3
)lY:lYSOE€
---5::aa
yyyt)zyy)l
b..
loQooJfo
Y)<)ZYYYYY
::=a::aa-3
<6009-3C@
O-i--11
:.aa€
N
FROftOIO@FF
F1-FFFO
occo=occca
-ir@
rF
9OJjSjaa'aa
Noo9@O=N
FA'NFfl
-N9lif/r\
NNGNN
FN-=&OrE
279
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 283/321
EA.
:F
60
,;
l5 _2
2
:'i:o
93J::-
:?i: i
sFF-lE
:::;::
*-g
:;::ii;.g=;i;iEi
Yty ::--=-:23o
11e;^-:qiJtJEJ,2Y
.?:,foJ2?66n-iii9
Y)zY.'4.'iJo
;:::rztzit2;999
-5;5;-;85--555
q
a : a c 3 : a 3 : i.j co o o o o o O o
o o a
-lo
o
;
+
<
ii
i
3i;r
{
g
3
g
I
3 R
-sO9\ Cc-NOgo@Nna
_==
280
299,2,tdi,
tr8
os600s
55siFi
RSRRRS
;
z
2
=
Y
:
z
F
J
lj.l
o
z
F
z
Y
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 284/321
)-
-
L
9=OO-.
=
=o
6
=
ssJ)or
YILL)l
,ro66
90OOo
lyyYY
ai5i56i5
6ZY7Y
ioo:c
YYYL)z
6A
oooo
YYYYY
UUUU
f,
5
e
Oon-6
car.o
o?0:<
t:i::l
:*:{{=
=
:
3.=
:
=
;:jj>:
o.c6. :
YYY)zYL
6h66
oooaco
YYY.VYY
:x=:::
rru u
6
LgL
g--F
.aaA
e:32
;2Za
at-5
3.=,i=t
? ?7 i
=
Y=-t',t
-<:jj
-Z---
o
LIJ
3
J
l
U)
o
tJJ
U)
o
F6a
:.YYN
47=
t-r
=='--
cca(J
o o o co
o
F@9o
&s@F
€N-
6
z
uJ
6
96OOe
90NO9
oNNQNO
r<N@No
o
a
i
-G-Y
z'=
=2o6L=
.9tt=o:
t6::
Frvg
Z2)JLF
----t
ao666
frTll=E
=
o
aaaaa(===E
,;
e
9
Y
=u:
6^t::<
_:c-;L
:=:O:i\
6EYLYF
--
z i (n
S
=;;-^=-
oocO=9
tsozFU)<F
a--
6AAAA6
FNO@@
pFFNF
OF--N
NNNTT
ooooo
ENtsNT
@oN@o
FF-FN
cocoo
FN9e?
OQOTF
99s99
NFiSF
6OOFOQ
-FNFOF
ooooao
9<..
ooooor
6C6€6@
C-NQS
NNNNN
FAOqO
ROgoo
28t
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 285/321
il
=l
ih
€lE
-la
&lv
;l:
F
lco
a
282
s
Ei
-o
:3.-o'
tgi: :i;tE
335n;i3=
L:0-Joz>F
6oYoY-io€
)zY g;gYyl
66;O6
ooooJSooo
YYYY-vYYY
.=9Eq.9:.:.i.qooooocooo
t6
g;
oo:
So6=
:-.:. =,;
:i;r:.-'
=9.42]-:?
n:-',i
-:ta-i=a
ii:ii?:;6.
:-:-ft-
.1o=39.9==o
::=4:oja:=
M-a"
:=)-:6:;:
tt-Yd E(oC3'
.=.=-==-5=
ooooccooo
FRHSSEEsR
o
€. -
Y:
=
I:
"
E
=t
.
J
=-
r:-^=,lL
j-:€idcj:3:O
Zt-ZiO2OAF
>llJ:ltrlfJ
oa'nootaoa
€o-of,sooo
FNF
coooocooo
-NOf$€s@O
ooocoocc
NNNiNNNNN
@€€60500€
-NOStON@O
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 286/321
Daftar
Pangkalan
TM-AU
beserta
Unsur-unsurnya
l.
Pangkalan
TNI
AU
Halim
Perdanakusuma
(Tipe
A
I), HLM,
Jakarta
a.
Skadron
Udara
2
(Pesawat
F-27)
b.
Skadron Udara
17
(Pesawat
Boeing
707,
C-
130
H,
F-29,
F-27,
Puma)
c.
Skadron
Udara
3l
(Pesowat
C- 130
H)
d.
Skadron
Tehnik 021
(Pemetiharaan
fingkat
sedang)
e.
Sktdron
Paskhasau 461
t.
Skodron
Paskhasau
465
C.
Skadron
Avionik
02
h.
Satuan
Radar
201
Taniung
Kait
(Thomson)
i.
Satuan Radar
207
Asahk
(-
(P
30)
j.
Satuan
Peluru
Kendali
Tangerang
k.
Satuan
Peluru Kendali
Pondok
Gede
1.
Kosek Hanudnas
I
"Dr.
Esnawan Antariksa"
m.
(Ruspau
Antariksa).
2.
Pangkalan
TNI
AU
Abdulrachman
Saleh
(Tipe
A I).
ABD.
Malang
a.
Skadron Udara 3
(OV-
10 Bronco
)
b.
Skadron
Udara
4
(Pesawat
Cesna,
Dakota,
Cassa
212)
c.
Skadron
Udara
32
(Pesawat
C-
130 C)
d.
Skadron
Tehnik 022
(Pemeliharaan
tingknt
sedang)
e.
Skadron Paskhasau 464
f
.
Satuan
Radar 252
Ngliyep
(Thomson)
C.
DePo
Pesbang
30
h.
Rumah
Sakit TNI
AU
Tingkat
IV
Abdulrachman
Saleh
3. Pangkalan
TNI
AU Iswahyudi
(Tipe
A I),IWY.
Madiun
a.
Skodron Udara
I
I
(Pesawat
A-4 Sky
Hawk)
b.
Skadron
Udara
l4
(Pesawat
F-5)
c. Skadron
Udara l5
(Pesawat
HS Hawk)
d. Skndron Tehnik
042
(pemeliharawt
tingkat
sedang)
e.
Skadron
Paskhasau 463
283
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 287/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 288/321
e.
Sekolah
Avionik
f.
Skadron
Pasklwsau
462
g.
Depolat
Pnkhasau
h.
depolek
0l
i.
Depo
Sarban
70
j.
Sekolah Calon
Bintara
(Lek)
k.
Skadron
Tehnik
7I
1.
Skndron
Tehnik
72
m.
Skadron
Tehnik 73
n.
Rumnh
Sakit TNI
AU
Tingkat
IV
Sulaiman
7. Pangkalan
TNI AU
Husein
Sastranegara
(Iipe
A II), HSN,
Bandung
a.
Depo
Pesbang
I0
b.
Rumah
Sakit
TNI
AU
Tingkat II
"Dr.
Salamun"
8. Pangkalan TNI
AU Atang'Sanjaya
(fipe
A
II),.
ATS,
Bogor
a. Skadron
Udara 6
(Heli
Bell)
b.
Skadron
Udara
7
(Heli
Twin
pac)
c.
Skadron
Udora
I
(Heli
Puma)
d.
Flight Poskhasau
(BS
)
e.
Satuan Radar
215 Cibolimbing
(P
30)
f.
Skadron Tehnik 024
g.
Rumah Sakit
TNI
AU
Tingkat
IB
Atang
Senjaya
9.
Pangkalan
TNI AU
Pekanbaru
(Tipe
A
II),
PBR,
Pekanbaru
a.
Slradron
Udara
12
(Pesawat
A-4
Sky
Hawk)
b.
Flight
Pwklwsau (BS)
e.
Rumah
fukit TNI
AU
Tingkat
IV
pekanbsu,
10. Pangkalan
TNI AU
Hasanudin
(fipe
A
II),
HND, Ujung Pandang
a.
Skadron
Udara l2
(Pesawat
Boeing 737,
Albatros)
b.
Skadron
Paskhasau
466
c.
Flight
Paskhasau
(BS)
d. Runwh
Sakit TNI
AU
Tingkat
IV
"Dr.
Dody"
285
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 289/321
n.
12.
13.
14.
pandelan
lNIAU
Medan
Cfipe
B),
MDN, Medan
a. Kosek
Hsudnas
III
b.
Flight.Paskhas&
(BS)
c.
futuan
Radar
204 Lhok
Seumawe
(Thomson)
d.
Rarruh
Sakit TNI
AU Tingkat
IV
"Dr.
Abdul Malik".
Pangkalan
TNI AU Kaliiati
(Tipe
B), KJT,
Kalijati
a.
Sekobh
Kecabangot Perwira
('l'ekkal)
b'
senatara
c.
Selismen
(GSE)
d.
Sealkat
e.
Sekol
(Dukans)
f.
Satuan
Radar
205
Penalang
(P
30)
C.
Rwnah
Sakit
TNI
AU
Tingktt
IV
Kolijati
Pangkalan
TNI AU Surabaya
Cfipe
B),
SB,
Surabaya
a.
Satuon
Radar
253
PLoso
(P
30)
b.
Kosek Hanudnas
IIc.
Rumah
Saktt TNI
AU
Tinglcat
IV
Surabaya
Pangkalan TNI AU
Balikpapan
(Tire
B), BPP, Balikpapan
a.
Satumt Radar
255
Balikpapan
(Thomnnl
b.
Rumah
Sakit TNI
AU
Tingl@t IB
Bolikppan
Fangkatan TNI
AU
Samzudin Noor
(Iipe
ts), SAM, Banjarmasin
a.
Rumah
Sakit
TNI
AU
Tinglcat
IV
Samsudin
Noor
Pargkalan
TNI AU
Supadio
(Tipe
B),
SEO,
Pontianak
a.
Runuh
Sakit
TNI
AU
Tinglcat
IV
Supodio
Pangkalan
TNI AU
Eltari
Cfipe
B),
ELI,
Kupang
a.
Rurnah
Sokit
TNI
AU
Tinglut
IV
Ehoi
15.
16.
17.
286
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 290/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 291/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 292/321
36.
Pangkalan
INI
AU
Dumatubun
(fipe
C),
DMN,Ianggur
a.
Rumah
Sakit
TNI
AU
Tingkat
IV
Dumatubun
37.
Pangkalan
TNI
AU
Jayapura
(tipe
C).
JAp,
Jayapura
a.
Runtgh
Sakit
TNI
AU
Tingtet
IV
Jayapura
38.
Pangkalan
TNI
AU
Merauke
(Tipe
C),
MRE,
Merauke
a.
Rumah Sukit
TNI
AU
Tingkat
IV
Merauke
39.
Pangkalan
TNI
AU
pattimura
(Tipe
C),
pTM,
Ambon
a.
Rumaltsakit
TNI
AU
Tingkat
IV
pattimura
N. Pangkalan
TNI
AU
Baucau
(Tipe
C),
BCU,
Baucau
a.
Flight
poskhasau
(BS
)
b.
Satuan
Operasbnal
A
4
Sky
Hawk,
OV_
I0
Bronco
c.
Rumah
Sakit
WI
AU
Tingkat
IV
Bbucau
41.
Pangkalan
TNI
AU
Wirasaba
(Tipe
C),
WSA,
purwokerto
a.
Rumoh Sakit
TNI
AU
Tingkat
IV
lUirasaba
42.
Pangkalan
TNI
AU
Comoro
(Tipe),
Dilli
a.
Rumah Sakit
TNI
AU
Tingkat
IV
Comoro
289
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 293/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 294/321
o6
-c
6o I
qv
-
2
'Fc=
'o
<O
6O
'.o
:
U
O
\/
-c
oi:oY
OJ
;'C
e
c
Ft
cC
t
?o *o
YvJot
=
oJoPi
O6r^a\
;
e:e-:
6r-qur
LF :N>-
ui:
lO'
tv
rL;=
':,
GO
3 t:3
:
€
6 9+
o oal
=
='
2Oo+v-X
o ;'a ;'
*'
c
=F
i o
Gv
-cxcYl
nddO
J-:J
o
o-
.\o
-CO
;
L+
-
< o(f
o
o
nco Y
q>ri-o
-@-rr-
ol
o
rc
o
E8
6Z'
-.-6
.1 c
> r.-
oi=
J /t
o
Es i
.-:i
(llaodt
C)
291
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 295/321
3EE5
Q6o'E
H
.3
-
cY
'o;
-o
ooE
o i::
J 9
oL6
FtIJ(r
.FFO
s
si'Ve
o SlJ)oo
oi:r.o(oo
(oor+o
6jor-.ooi
::-*:
-E
.;3
P
E oE o
ocoq
-e o
\;rcYc-
ar;64(:
o-OJF-l
o,
|l)
:l
=
3
(E
I
c/)
J-
(
3
(
o
q
c)
(j
.E
o
q,
L
<-
oX
9; 5
ts\ o
NC
o-
:9
;
.:
(}
.rc
:
o
-o
dto
EP
6
6.: c
>f,=
OL
Jo
d
XX
F oG Yl
o22
oa
O.--o
(/)
o-O
U)
292
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 296/321
.'; r
;9d
L
o6\
n.-:
or_6
.
.9o
'_o
::-
'
.
.c
==
E3"
oC+
coo
CE;
Gco
JL cr
o.i o
clv
a
^'o
$
uoo)
No)$
o)
tf
. b
'o*
ots
3t
'
cI
OJF
o
c,
o
co
o
o
G
B
o
o-
o
(J
6
E
o
\
E
:t
j
i
ll,
o
oi
q+_
joo
^(oo
cor.Y
ciFO
c
'=
.6
.c)-o
oo
EOr
o
<-
oL>
Q-o c
t- ,
iJt
L
293
I
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 297/321
=
o
;;E
.-o _o _
Pcr o
er
EOOc
:qeb
-o-'-
(o (o @.$
. .,9.
.=9
'.9o
-O-
'gt
s
.: E
h
> o- l
avxz
5FSfi
t
o
Zo
cog
tco
o+
.-v:
€t
cOo
Jo6
r- I
ttl
cttJ)6
so
:-
.=
:6€
oo
EOJ
3'-
>
Ooo
6a'o-
.s
cn
3
I
6
u-
@
N
I
lt
G
3
€
o
o-
o
g
c
6
E
o
o
tl-
Ja
fi.
,4.
It
cc
Ju€
'j
d,
i,o
lo
294
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 298/321
c
E
o
ro
i
c
u-a
co
:1
r@
o
o
=
o
o-
o
o
v
EgE:. n
FeEs;=
--olXn
s
e.i5
-t-
o
:iro
F@E
cHo
tr?o*o
9o
oE
A :
\lc c
;
N
Olll
r\
itl
'6
CDI
-E
.-
j
x-:
> G
6 C-
6
LO
O 6O
L:S(o
o I co
O
c
om
c
L-o
C-oo
L
I oY
-:':6
;
L*-
LG--
ocG
C O r^
Yu-
I
ra
'Jd
c^
+5^^o_c-
rocrEEo.l*
^--
stlnOletOoY-
rr$r.,v'.X
EEEFEE.;I
cY-e,:oo9.r-
Yqorcq
c?
tcooici-
N
3S
=
r
-
>=
o
c
*
Y'
nioGhoc:
&1aEE'a
:
cE':ooc
n
Gdv'=Lo
-:.-O:
-
Yo;:arJ-:
t(rdFJ:)
c
295
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 299/321
z
c
9
o
.:
ot
c$
-
E
ct
-c
E
n
o
o
c
oo .+
tr
oN
y
ii
olq
rP
--
.; 3
I
--
coc
3 9
-, c
(JI
F
J
I
-c
C9LPO
./
-
w
-
v
-o-o-
-O'^:ON
st6 -r(o(o
oo<c 6
\NoN;
6
<
P
<
\/
:
L
O
LT
e -l
.9o-io
coc
oo
(fIo
n
o'
o
:6
:>
r
o
AJ
(J
:x
- b
-60^
az z
v
o:
(h@l)Z
a.r
N-
o^
.c?
.N
.E
.:
.6
.m
o
LO
TE
oa
o:
JI'
€-
Ful
I
Cr
X
nt
I
(t
F
'6
o
co
3
o
o-
o
N
E
o-
296
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 300/321
Ftsto
oc):
c
Os
t
-
sj
oin€
C P
6
rc)
o
--q?
. .-c
c
69oo
^t
c.:
.{;
s
"
n.tl--
E-V ;
Q@co
JFulCf
: 69o
v-6r
=
Ebq
tr
or.oU
co
b"I
o
eO
GO
3
'ri
os
o
o-
.e
J"5
c)>
d€o
cqc
I
-
?E
o >-
tr
.dLQ
L
e(JJ
o
d
P.EE
J:O
o,o
o.
trt+O
c{
ol
(t
o.
o
uP
Ho*
,*e'
=6
>
l=
168
oJ
5
g
3=a'E
O-.o
.,7
d.o(/'
2,97
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 301/321
E€
sE
Et
-o
og
o
l
BR.
E--
E;
=s3
E
o,
o
c.
f-
-.o
9o=
-oo
s=
o:
o
6ao
Jz'o t
Fi
[
It
9ri 9o
e J;
6s
E
EB
g=
I
ciri
dH
::
rE
rF
-
-E
;6
;3
o'o-
-9
-9?
3 F rg-E
'c
XO
aoo>
>5
>9
;
E
?,sE
^:+e
o
E
=E
9-4.:-
F:
gSEE=
sHe:;eu
t
ct
-
:::
.-E
--
-
E Ot
\
o\
-
'
tr atr
icoi
-
9(D
c\l:lt
(l)
610
o
==
)=
cd:
389
l =
c.>
€
ll(h&
E
g
o
23
l@
:.c
-E
o '@
:,
@x
oc€
b
E
alb
_
J-
o
cat
@
c-
'66
o
3s
.@
R
.d;
;
.ro
H
'-s,
3
d'O
3
.tr
€.u
6C
o_G
o-
ax
O9€
o ,:<
=
v'
€
E
o
E
o
o.
o
C
)l
ro
ct
c,
E'
6
@
o-
a
oc
E
f
o
X
.o€
0<
0
o-
(46
298
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 302/321
Saeere
E
8EF
NI
u)$
I
- -ct
$
oo
FCO
oo
c\t
o
LoLO,
g g'o-'9-X
'- h s6 k:';
:6 E C
Ln
C
:GFdoLd
4nieFoe
c F X G' e 6
E
.
:
*'E s B
F'='=o:'EO
eFrgijg
''11
J
i9
(\I
sl
l;c
o
V
-9P
6 o;o-: i
o
8.:tf
"
H
=si6or@{
5
gE.r
dE-=
E A:F
E
-C=e
E kPE v
E
EF:
9
6
9S3
A
?
&rl
r
"
t'1
ttllll
E
E
E
EE;
oc e?oL
Fn(gOX
rE
o,;
tr
O-c6f
- c3PE
EfEqex
:: o-o9 c
isq*ra
6 o:.= d
o
ccriFoo
v
ltllll
299
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 303/321
.:.6-
F
.:xtsi
6;c_v
E6r-
^N_F
LO
N^
v)
io
EC
o': '6oo=
TO
(J
I d
9E
'6
,icr
2
oo
V)l
o<)
$€
rr
.-
d)
1t
O+
cO
=--
OGJF
oo
a
P;
\/ o
;o6
o:
S
q.:
or)-
.E
.8
:
.
.co
.<t
o-'c
-=
.tl o
oO
oqJ>
o\
o a >o
SEfd
300
=
CL
o
(Y)
i
at7
aq
3
6
€)
o-
o
(J
G
E
o
o
o
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 304/321
o
c
o
o
.99
Eoq
oX6
'e<
.<
o
-.96
o
o>
G
>>
c
o=
'cv
3
3€
'
ocx
'L6A
F
(JJF
lil
(n
r
:)
t0s
>l
-o
alo
o
--trV
-
-9J.
NF
o
-n
E
ctocl
E
s
o
o-
o
'=
'o
oE
rc-9J
3l-
O-o o
U'IhL
301
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 305/321
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 306/321
t'.
$
I
.'
I
I
i
6
.-<
OFtrC
=JOY
Ssss
No6-
o
o
..O
g
g:
=1
c'f
LCO
PE53
(.
TUE>
o
C
l
@
r-3
Oo
an
--
rc
o
9-i
crS
q;sN
e
--:-Ni
o-io.-
coloir.-6
x
a
.9
(./t
lo
lco
L
lo
lo
ln
.o
o
I
3
O
?r
E
l
@-
ccE
@ o-=
e69E
lr t o
@P9PJ
-CLL\
->ooo;
Fa_ood:
303
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 307/321
Fcoo
ELPP
3:.E.i
NC{
E
E
o>
oL
-d
+r
u)
ot
3
; I
'.E
*
I
a
(o
sE
9 o
A .P
c
o
JFgItr
oFq,o
yhvv
cc:o'J
6vtcto
cr,rQo
o.9
';:
o
b
;3
o
ot
oc;
>a
CJ
o-\
o
@
O-UJF
ff,c
ooL
€€o
tr
cO)
_i.'
osb
rtN
c{N
o
o
-.a
3o
9o
sc
-.;a
Y f
.-
2t=
xx--
E5i:
U)@-Ao
o
o
co
N
o
N
U'
;
3
()
c
E
c
o
o-
gl
Ct
5
_
304
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 308/321
boE=
@edJ
5*
F
c
R8;
E
+coN--
-:-
E
3
-
-ars
-$l
E=
-
E
PY:"
o=
€
s
E
YE
o
5F;P
-
o cir rir
.qcvv
-bBE
S*<.q
r(\lCg
€
-@
.C
b.q
';o
i3
ot
.:U
E--
E*
JF
@
g€
r8
cl 9
rO
FM
o
r3
>o
d:(J
:tr
&
E
F
q
(Il
'E
'o
=R
dt
Q.s'
T''
C
.-*
Esc
>
f,=
568
xx-
E-g-s
E
32=-l
o.-.o
c't@-Af/,
ii*
o
u
<t
ca
F
€
3
o
O
I
E
o
,cl
l&
305
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 309/321
a
-,
E
(r
,.... i:
;
i,-
t
I
.../7
I
.t
m
d
D
T
Itl
c
tr
F
I
x
r
z
E
o
z
m
o
r
D
€
x
^{
oc
=z
lI
ruO
-.r
Z
.m
t(,
-@
t
{
€
x
-{
^c
a=
AE
-ro
ilz
@m
cU)
: zt
X
5-1
.-m
z.
o
I
"'€
x
-C:
L)-
:<z
'
-{tf
I
rr
O
aZ
-m
;(,
v-l
7
c
s-
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 310/321
-
Radar Thomson
type TRS
-
2215
buatan
Pabrik
Thomson
CSF
adalah
bersifat
"Mobile
da
Transportable."
Radar
3
-
D tthree
dimensionall
mengatasi
segala mmam
"Active
Jarnnring"
dapat
mencapai
jarak
Yang
iauh.
Sasaran yang
dapat
ditangkap
G
-
5m2
pada ketinggian
65.OCO
feet.
Transportation
: Max Towed
Speed
pada
:
-
On
Steady
roads
-
On off road
: 5O Km/h
:
15
Km/h
dapat diangkut
dengan
menggunakan
kereta
api dan
pesawat
terbang
transport
C
-
130 dengan 6
sortie.
347
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 311/321
P€MBAGIAN
rrlrlLAYAH
WAKTU
DI
INDONESIA
Kutip:n
Kepprer
Rl'
No'
41 Tahun
1987
Pernbagian
rvilayah
wakru
ini
berlaku
nrulai
I Januari
1988'
iam
OO'OOdengan
catatan
sabagai
b.:rikui
:
1-
r:iiiayah
$,lakru
lndonesia
Bagian
Earat
{Wt8},
seluruh
Provinsi
di
Srmatera
dan
di
Jawa
serta Madura, Provinsi Kalimantan Barat' dan Kalirnaotan
Tengah-
2.
'iljitayah
Waktu
lndonesia
Bagian
Tengah
{WITA};
termasuk
Provinri
Kalimao-
tan
Timur,
Kaiimantan
Selatan.
Bali,
NTB'
NTT'
]imor
Timur'
dan
eluruh
Provinsi
di
Sirla$,esi.
3.
Wiiayah
'Jaktu
lndonsia
Sagian
Timur
{WlT),
termasuk
Pmvinsi
Maluku
dan
lrian
java.
9'AKT:J
TOLOK
1
$/lB.
dengan
waktu
tolok
Greenwich
Mean
deraiat
tolok
1O5
deraiat
Buiur
Timur
Time
atas GMT
+
7
lam
dao
2.
ltilTA,
<Jengan
waktu
tclok
GMT
+
8
iam
dan d-'raiat
rolok
l20deraiat
Eujur
Timur.
3.
rr,ilT.
dengan
waktu
loiok
GMT
+
9
lam
dan
drralat
rolok
135
deralat
Buiur
Ti
rnur.
PERUBA.}IAN
TERJAO,I
PADA
;
1-
F:ovinsi
Kallmantsn
Barat
dan
Kelimantan
Tengah
yang
selarna
ini
masuk
da:ra\lndonesiaSagianTengah(wlT.A)bergeerkelndorresiaBagianBarat
0v
r
8).
2.
Prorinsi
Eali
yan5
-:eiama
ini
n::srk
lYaktu
t:rdonesie
Eagian
Sarar
l"JiSl
clim',sukkan
ii;u
:JJr';esi
ke'ri :ry:h
lndoi:esit
3agian
Ten6ah
{iijlT'r'l'
wrrl
i"G
pembaglan waktu
Yang
l.ma
fl P€mbaglan
waklu
Yang
ba.u
308
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 312/321
PERBEDAAN
WAKTU
KOTN
GEEENWICH
DAN
KOTA-KOTA
LAIN
/C\
" I ,'l
\L/
,,-o*Iill*^^,^
/'fl'\
(t
l
.,)
\l-;/
-;ni'llrt,n"
,{-'1\
(:):t
\{jjl
*lt;1",1'1.:;t:'""
/tr." \
fJ-t
")
,/
,;i;
,d\
a/
,fi-'r\
ln I z\
(".-
,tJ
\3-rl
":'is.iv'
/ft\
rJ
(")
v/
'uliit"':""
76
Fcer rN 6ERNE
eFr'sstLS
r-.bp-€^ct
troo'o
*ott
o
PAFIS
PFAGUL
sloc
xHot
M
FC
^{r
rcITEFOAM'
VIE NA
/.f'1\
(:
>"\
\ s
rJ
V:-l'
.n",
,li"i'.ut'
lsraN
eul.
J€nus^l€
M
t
€NrrGR^O
MOSCOW
g)SroN
u
s
ollt E€c
rorcN
ro
3@
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 313/321
DAFTAR
PERUSAHAAN
PENERBAIYGAN
ASING
Nama
Air
Ceylon.
Air India
Air Slem
Alitalia
British
Airways
China
Airliaes
Czechoslovak
Airlines
(CSA)
.
Japan
Airlines
(JAL)
.
KLM
.
Korea
Airliaes
Lufthansa
{Germen
Airlines)
llalaysia
Airlines
System
(MAS)
Pakistan
Intemational
Airlines
(PIA).
.
.
.
Par
American
World
Ainvays
(PAN
AM)
Philipine
Airlines
310
Alamat/Telp.
PP
Building,
Jl. M.H.
Thamrin
5?
Telp.
321.7
07 .352.7
3l-s
Hotel
Sari
Pacific
Jl.
M.H.
Thamrin
6
Telp.325.534,323,7
07
Hotel
Sabang, Jl.
H.A.
Salim
Telp.354,031
Hotel
Indonesia,
JL M.H.
Thamrin
TeIp.
322.008
Jl. Jend.
Sudirman
Kav.29-31
Komp.
Duta
Merlin
JL Gajah
Mada
3-5
Telp.364.448,354.449
.Hotel
Wisata
International
Jl.
M.H.
Thamrin
Telp.
325,530,
326,
BO7,
37 3.909
hesident
Hotel
Building
Vie
Tro hesident
Hotel
Tiocketing
Jl.
M.H.
Thamrin
59
Tetp.322.207
Jl.
M.H.
Thamrin
Telp.
320,708,
320,
0S3
Hotel
Borobudur
Jl.
Lapangan
Banteng
Selatan
Telp.
348683
Hotel
Asoka. Jl.
M.H.
Thamrin
Telp.
323.400,
320
612.3ZL.LO4.
Hotel
Indoneisa
Jl.
M.H.
Thamrin
Telp.
320.909,
5S01,
882.
Jl.
M.H.
Thamrin
5l
TeIp.345.278
Jl.
Lapangan
Barteng
Selatan
Telp.370.108
Jl.
Pangan
Banteng
Selatan
2
Telp.
370,
108,
37 2,'7
28
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 314/321
Qantas(Airways).
...
Royal Dutch Airlines
(KLM)
.
Saudi Arabian Airlines
Scandinavian Airlines.
Singapura
Airlines Ltd.
Pt.
(SA)
. . .
.
.
.
Swiss Air
Transport
Co. Ltd.
Thai
International
(Thai).
Rans World
Airlines
(TWA)
.
Union Da Transports
Airlines
ruTA).
.
.
.
BDN BuiHing, Jl.
M.H.
Thamrin
Tetp.326.707
Melalui
H.l. 322.088
Hotel
Indonesia, Jl.
M.H. Thamrin
Telp. 320,708
Jl,
Jend. Suriman
Kav. 75
Telp. 5780. 615,
5780,
609
Jl. Jend.
Sudirman
7l
Telp.584.110,584,118
Gedung
Chase Plaza.
Jl.
Jend.
Sudirman
Kav.21
Telp.584.001
ext.
0l9, 584,021,584,
020
Hotel
Borobudur
Jl.
Lapangan Baateng
Selatan
Telp.
378.006,373,608
BDN Building, Jl.
M.H. Thamrin
5
Telp.320,60
,325,177
Sabang Metropolitan
Hotel
Jl. H.A.
Salim 11A
Te1p. 354.031,
354,
030
ext-
362
PP building, Jl.
M.H. Thamrin,
Telp.
323. 501,323,609
Kota
A
Bandar
Udara
Jarakke
Kota
BANDAR
UDARA
DI INDONESIA
(AIRPORT
)
Kota
AMBON
AMPENAN
BALIKPAPAN
BANDA ACEH
BANDAR LAMPUNG
BANDUNG
BANJARMASIN
BENGKULU
BIAK
BIMA
BOGOR
DENPASAR
GORONTALO
TAKARTA
JAKARTA
IAMBI
Bandar Udara
Pattimura
Selaparang
Sepinggan
Blang
Bintang
Branti
Husein
Sastanegara
Syamzudin
Noor
Padang
Kemilang
Mokmer
Sultan Salahuddin
Atang
Senjaya
Ngurah
Rai
Tolotoi Jaluluddin
SUKARNO
_
HATTA
Halim Perdana
Kusuma
Sultan
Thaha
3ll
Jarak ke
Kota
48
Km
3Km
8Km
15 Km
4Km
26Km
15
Km
_1
Km
13 Km
31 Km
18 Km
8Km
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 315/321
JAYAPURA
Sentani
JAYAMJAYA
Wamera
KALIMANTAN
TENGAH
Pangkalan
Buun
KENDARI
Wolter Monginsidi
KUPANG
El Tari
MADIUN
tswahyudi
MALANG
Abdurrachman
Saleh
MANADO
Sam
Ratulansi
MANOKWARI
Rendani
MAUMERE
Wai0ti
MEDAN
Polonia
MERAUKE
Mopah
PADANG
Tabing
PALANGKARAYA
Panarung
PALEMBANG
Talangbetutu
PALU
Mutiara
PANGKALPINANG
Pangkalpinang
PEKANBARU/RIAU
Simpang
Tiga
PONTIANAK
Sungai
Durian
RENGAT
Japura
SAMARINDA
Temidung
SAMPIT
Pangkalan
Air
SEMARANG
A. Yani
SIBOLGA
Pinang
Sore
SINGKEP
Dabo
SOLO
AdiSumarmo
SORONG
Jefma-n
SUMBAWA
Sumbawa
Besar
SURABAYA
Juanda
TANJUNGPANDAN
Bulu
Tumbaag
TANJUNG
PINANG
Kdang
TARAKAN
Tarakan
TEMBAGAPURA
Timika
TERNATE
Babutah
UJUNGPANDANC
Hasanudin
WAINGAPU
Mau
Hau
YOGYAKARTA
Adizucipto
NOMOR
KODE WILAYAH
SLTJ
lt
*-
18
Km
1",n
4Km
41/zKm
18
Km
/ _Km
10 Km
18
Km
lo
rm
8Km
_3
Km
15
Km
17
Km
t5
Km
ZZ
l<^
10 Km
AMBON
BALIKPAPAN
*)
BANDA ACEH
BANDUNG
BANJARBARU
BANJARMASIN
*)
BANYUWANGI
BEKASI
BENGKULU,
BIAK
BINJAI
BIREUN
BLITAR
BOCOR
BOJONEGORO
BONDOWOSO
BUKITTINGGI
.
CIANJUR
091
I
0542
065
1
022
0s I19
051
1
0333
0219
0736
0961
0619
0644
0342
025
I
035
3
0332
07
s2
a263
3t2
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 316/321
CIBINONG
CILACAP
CIMAHI
CIPANAS
CIREBON
DENPASAR
GADOKICISARUA
GARUT
GERSIK
IDI
JAKARTA
JAMBI
JAYAPURA
JEMBER
JOMBANG
KABANJAHE
KEBU.MEN
KEDIRI
KENDAL
KENDARI
*)
KISAARAN
KLATEN
KRAWANG
KUALA SIMPANG
KUDUS
KUPANG
*)
LAHAT
LANGSA
LHOK SEUMAWE
LHOK
SUKON
LUMAJANG
MADIUN
MAGELANG
MALANG
MANADO
MANOKWARI
MATARAM
MEDAN
MERAUKE
METRO
JOJOKERTO
PADANG
PAKANBARU
PALANGKARAYA
X)
PALEMBANG
PALU
*)
PAMEKASAN
PANGKALPINANG
*)
PARE.PARE
O42I
PASURUAN
0343
PATI
0295
PEKALONGAN
0285
PEMATANG
SIANTAR
0622
PONOROGO
0351
PONTIANAK
*)
0561
PRAPAT
0622
PRIGEN
0343
PROBOLINGGO
0335
PURWAKARTA
0264
PURWOKERTO
0281
SABANG
0652
SALATIGA
0298
SAMARINDA
s)
0541
SEMARANG
024
SERANG
0254
SIBOLGA
0631
SIDOARJO
0319
SIGLI
0653
SITUBONDO
0332
sol"o
0271
SORONG
0951
SUKABUMI 0266
SUMBAWA
BESAR O3?1
SUMEDANG
C261
SURABAYA
031
TANJUNGKARANG
O72T
TANGERANG
O2I9
TASIKMALAYA
0265
TEBINGTINGGI
0621
TEGAL
0283
TERNATE
O92I
TULUNGAGUNG
0355
UJUNGpANDAN6
0411
yOcyAKARTA
0274
02L9
0282
0229
0255
0231
0361
025
1
0262
03 19
0646
021
0741
0961
03 31
032t
0628
0287
035 4
0294
0401
0623
0272
0264
0641
0291
039
I
073 I
0641
064s
0645
0334
035
I
0293
0341
0431
0962
0364
061
09'tt
0725
0321
07
51.
07 6L
05 14
07
1I
045
1
0324
07
t7
313
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 317/321
KODE
HUBI]NGAN
TERBATAS SLJJ
Banjarmasin
-
Bandung
Banjarmasin
-
Jakarta
Banjarmasin
-
SurabaYa
Bandung
-
Banjarmasin
Jakarta
-
Banjarmasin
Surabaya
-
Baajarmasin
Jakarta
-
Kupang
Surabaya
-
Kupang
Kupang
-
Jakarta
Kupang
-
Surabaya
Palangkaraya
-
Jakarta
Palangkaraya
-
Surabaya
Palangkaraya
-
Kupang
J
akarta
-
Pa-langkaraYa
Surabaya
-
PalangkaraYa
Kupang
-
Palangkaraya
Bengkulu
*
Jakarta
Bengkulu
-
Surabaya
Bengkulu
-
Kupang
Bengkuil
-
Palangka:aya
Jakarta
-
Bengkulu
Surabaya
-
Bengkulu
Kupang
-
Bengkulu
Kupang
-
Bengkulu
Palangkaraya
-
Bengkulu
Palu
-
Jakarta
Palu
-
Surabaya
Palu
-
Sabang
Palu
*
Bengkulu
PaIu
-
Palangkaraya
Palu
*
Kupang
Palu
-
Kendari
Jakarta
-
Palu
Surabaya
-
Palu
Sabang
-
PaIu
Bengkulu
-
Palu
Palangkaraya
-
Palu
Kupang
-
Palu
Kendari
-
Palu
Kendari
-
Jalarta
Kendari
-
Surabaya
Kendari
-
Sabang
Kendari
-
Bengkulu
Kendari
-
Palangkaraya
Kendari
-
KuPang
Kendari
-
Palu
Jakarta
-
Kendari
Surabaya
-
Kendari
Sabang
-
Kendari
Merauke
-
Kendari
Bengkulu
*
Kendari
Palangkaraya
-
Kendari
Kupang
-
Kendari
Palu
-
Kendari
022
a2t
031
05 11
051 1
0511
0391
0391
021
031
02t
031
0391
0s l4
05 14
05
l4
a2t
031
0391
05
14
0736
0736
0736
0'136
0736
021
031
0652
0736
05
14
0391
0401
045
I
045
1
045
1
045 I
045
1
045
1
045
1
02t
031
0652
07
36
0si4
0391
045
1
0401
0401
0401
0401
0401
0401
0401
0401
Panekalpinang
-
Jakarta 02L
Pangkalpinang
-
Surabaya
031
Pangkalpinang
-
Bandaaceh
0651
Pangkalpinang
-
Palu
0451
Pangkalpinaag
-
Kendari
0401
Pangkalpinang
-
Kendari
0401
Pangkalpinang
-
Bengkulu
0736
Pangkalpinang
-
Palangkaraya
0514
Pangkalpinang
-
Kupang 0391
Jakarta
-
Pangkl
lpinang 0717
Surabaya
-
Pangkalpinang
071'7
Bandaaceh
*
Pangkalpinang
07I7
Palu
-
Pangkalpinang OI77
Kendari
-
Pangkalpinang
0717
Bengkulu
-
Pangkalpinang
0717
Palangkaraya-Pangkalpinang
07I'l
Kupang
-
Pangkalpinang 0717
3t4
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 318/321
KODE IIUBI'NGAN
INTRA
WILAYAH
SLJJ
Jakarta
-
Bekari
Jakarta
-
Cibinong
Jakarta
-
Taagerang
Tangerang
-
Bekasi
Tangerang
-
Cibinong
Tangerang
-
Jakarta
Bekasi
-
Cibinong
Bekasi
-
Jakarta
Bekasi
-
Tangerang
Cibinong
-
Bekasi
Cibinong
-
Jakarta
Cibinong
-
Tangerang
Cimahi
-
Badung
Banduag
-
Cimahi
Gersik
-
Sodoarjo
Gersik
-
Surabaya
Sidoarjo
Gersik
Swabaya
-
Gersik
Ambon
AMBON
BALIKPAPAN
BANDA
ACEH
BANDUNG
BANJARBARU
BANYUWANGI
BEKASI
BENGKi]LU
BIAK
BINJAI
BIREUN
BLITAR
BOGOR
BOI.IDOWOSO
KODE
DAN
NOMOR
(091
1)41108
(091
1)41
108
(0542)2
1 108
(05s
1)21
r08
(022)614t08
(05
1
19)2108
(0333)41108
(021)3700r
(0736)31
108
(0961)21 108
(0619)21008
{0644)2
1108
(0342(81
r08
(02s
l)28108
{0332)21
108
99
Bondowoso
-
Situbondo
99 Situbondo
-
Bondowoso
99
99
Pondorogo
-
Madiun
99
Madiun
-
Ponorogo
9
99
Pasuruan
-
higen
9
Prigen
-
Pasuruan
99
99 Bogor
-
Gadok
9
Gadok
-
Bogor
99
Medan
-
Binjai
Binjai
-
Medan
Pem
Siantar
-
Prapat
Prapat
-
Pem
Siantar
Purwakarta
-
Krawang
Krawang
-
Purwakarta
Banjarmasin
-
Banjarbaru
Banjarbaru
-
Banjarmasin
TELEPON
INFORMASI
Madiun
MADIUN
MAGELANG
MALANG
MANADO
MANOKWARI
MATARAM
MEDAN
MERAUKE
METRO
MOJOKERTO
PADANC
PAKANBARU
PALEMBANG
PAMEKASAN
PANGKALPINANG
PARE-PARE
315
9
99
99
9
99
99
9
9
9
9
9
9
9
9
99
9
9
9
9
9
99
9
T]NTUK
SLJJ
(03s
1)4108
(0293)2108
(0341)24108
(043
l)s2108
(0962)21108
(0364)23
100
CI6D3222t3
(0971)2
I 108
(072s)21
108
(0321)21108
(07s1)24108
{0761
22034
{a7tt)262t0
(0324)81
108
(07
l7)21108
(0421)21
108
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 319/321
BUKITTINGGI
CIANJUR
CIBINONG
CILACAP
CIMAHI
CIPANAS
CIREBON
DENPASAR
GADOK/CISARUA
GARUT
GERSIK
IDI
JAKARTA
JAMBI
JAYAPURA
JEMBER
JOMBANG
KEBANJAHE
KEBUMEN
KEDIRI
KENDAL
KISARAN
KLATEN
KRAWANG
KUALA
SIMPANG
KUDUS
KUPANG
LAHAT
LANGSA
LHOK
SEUMAWE
LHOK
SUKON
LUMAJANG
(0752)21
108
PASURUAN
(0343)4
1
108
(072r)s220r
(02
1)
3s5678
(026s)2
1 108
(0621)21108
(028
3)6
I 108
(0921)21
108
(03s5)8
1 108
(0411)81108
(0724)86108
(0263)81
108
(021)370001
(0282)22108
(
0229'j4IO8
(
02ss)2108
(023
1)6108
(036
1)6013
(
025
1)2108
(0268)81
108
(03
19)8
1 108
(0646)31 108
(021)370001
(07
4L)246s4
(0967)21
108
(033
1)41
108
(032
1)8
1
108
(0628)201
08
(0287)8
1 108
(03s4)41
108
(0294)81
108
(0623)41
108
(0272)22108
(0264)6
1 108
(0641)31
108
(029
1)21
108
(0391)22100
(0731)21108
(0641)21
108
(0645)21
108
(064s)3
i 108
(0334)8
1
108
TANJUNGKARANG
TANTERANG
TASIKMALAYA
TEBINGTINGGI
TEGAL
TERNATE
TULUNGAGUNG
UJUNGPANDANG
YOGYAKARTA
PATr
(0295)81108
PEKALONGAN
(028s)61108
PEMATANGSIANTAR
Q622)2IIO8
PONOROGO
(03s1)81108
PRAPAT
(0622)41108
PROBOLINGGO
(0335)21108
PURWAKARTA
(0264)21108
PURWOKERTO
(0281)61108
sABANc
(0652)21108
SALATIGA
(0298)81108
SAMARINDA
(0s41)21108
SEMARANG
(
024)25i08
SERANG
(02s4)81108
stBoLGA
(0631)21108
STDOARJO
(03i9)41108
srGLI
(06s3)21108
srruBoNDO
(0332)61108
sol-o
(0271)6108
soRoNG
(0951)2i108
SUKABUMI
(0266)61108
suMBAwA
BESAR
(0371)21108
SUMEDANG
(0261)81108
SURABAYA
(031)314108
(03
i) 3
1s
108
(03
1)
36
1
108
315
8/9/2019 Dokter Penerbangan TNI AU
http://slidepdf.com/reader/full/dokter-penerbangan-tni-au 320/321
SAMBT.JNGAN LANGST.'NG INTERNASIONI.L
Nomor
Urut
Negara
l
Kode
Negara
Nomor
Urut
Kode
Negara
Negara
1. Singapure
65
23.
2. Jerman
Barat
.,.......
49
24.
3.
Australia
61 25.
4,
Papua
Nugini.........
67
5
26.
5. Jepang
--....,..........
81
27.
6. Selandia
Baru
.........
64
28.
7.
Amerika
Serikat
..-... 1
29.
8.
Taiw.an............-.......
886
30.
9.
Hawaii.................i,
1808
31.
10.
Hongkong
852
32.
11.
Korea
Selatan
.........
82
23.
12.
Switzerland 41
34.
13. Denmark
45
35.
74.
Inlandia....................
356
36.
15.
Norwegia
47
37.
16. Norwegia
.46
38.
17.
Belgia
.......................
32
39.
18.
Luiembrug
....-.........
352
40.
f
9. Colufibia
57 47.
2A.
Samoa......................
684
42.
21. Belanda 31
43.
22.
Eslandia
354
Catatan :
Untuk mencapai
langganan
di negara
yang
dituju
putarlah
:
00
-
KODE
NEGARA
-
KODE
WILAYAH
-
Nomer
Langganan
yang
dituju.
Jfta
seielah
berbicara,
rangganan
ingin
dibedtahu
berapa
rama
pembicara-
an
berlangsung
dan
berapa
besar
biayanya, putarlah
;
00
-
KODE
NEGARA
-
KODE
WILAYAH
-
Nomer
langganan
yang
di_
tuju.
54
60
599
44
63
66
966
34
48
555
96s
s2
20
26s
9tt
24t
973
964
56
213
37
3t7