BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf ·...

22
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1138, 2014 JAKSA AGUNG. Penyelesaian. Uang Pengganti. Pengadilan. Pemberantasan TIPIKOR. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-020/A/JA/07/2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN UANG PENGGANTI YANG DIPUTUS PENGADILAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1971 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penanganan perkara tindak pidana korupsi berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang sudah berkekuatan hukum tetap, namun penyelesaian uang pengganti yang harus dibayar oleh terpidana belum terselesaikan, hal ini disebabkan karena penyelesaian uang pengganti berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tidak mengatur sanksi bagi terpidana yang tidak membayar uang pengganti dan tidak bersifat subsidair/pengganti. b. bahwa ketentuan tata laksana penyelesaian uang pengganti yang diputus Pengadilan berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi belum diatur secara baku dalam suatu pedoman.

Transcript of BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf ·...

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIA

No. 1138, 2014 JAKSA AGUNG. Penyelesaian. Uang Pengganti.Pengadilan. Pemberantasan TIPIKOR. PetunjukPelaksanaan.

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR PER-020/A/JA/07/2014

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN UANG PENGGANTI

YANG DIPUTUS PENGADILAN BERDASARKAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1971

TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa penanganan perkara tindak pidana korupsiberdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yangsudah berkekuatan hukum tetap, namunpenyelesaian uang pengganti yang harus dibayaroleh terpidana belum terselesaikan, hal inidisebabkan karena penyelesaian uang penggantiberdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971tidak mengatur sanksi bagi terpidana yang tidakmembayar uang pengganti dan tidak bersifatsubsidair/pengganti.

b. bahwa ketentuan tata laksana penyelesaian uangpengganti yang diputus Pengadilan berdasarkanUndang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi belum diatursecara baku dalam suatu pedoman.

Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 1138 2

c. bahwa pembayaran uang pengganti menjadi salahsatu indikator penentuan kualitas LaporanKeuangan Kejaksaan RI.

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a, b dan c perlu menetapkanPeraturan Jaksa Agung tentang PedomanPenyelesaian uang pengganti yang diputusPengadilan berdasarkan Undang-Undang Nomor 3tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak PidanaKorupsi.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentangKejaksaan RI;

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata KerjaKejaksaan Republik Indonesia;

3. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor006/A/J.A/03/2014 tentang Perubahan AtasPeraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor:PER-009/A/JA/01/2011 Tentang Organisasi danTata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia;

4. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor157/A/J.A/11/2012 tentang Administrasi PerkaraPerdata dan Tata Usaha Negara;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN JAKSA AGUNG TENTANG PETUNJUKPELAKSANAAN PENYELESAIAN UANG PENGGANTIYANG DIPUTUS PENGADILAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1971 TENTANGPEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Pasal 1

Peraturan Jaksa Agung ini berisi Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian UangPengganti untuk perkara yang diputus dengan menggunakan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak PidanaKorupsi di lingkungan Kejaksaan RI.

Pasal 2

Petunjuk Pelaksanaan dimaksud pada Pasal 1 sebagaimana tercantumdalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PeraturanJaksa Agung ini.

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 11383

Pasal 3

Petunjuk Pelaksanaan ini merupakan acuan bagi Pejabat/Jaksa dilingkungan Kejaksaan RI untuk menyelesaikan tunggakan uang penggantiperkara yang diputus dengan menggunakan Undang-undang Nomor 3Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di lingkunganKejaksaan RI.

Pasal 4

Peraturan Jaksa Agung ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Jaksa Agung ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 22 Juli 2014

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

BASRIEF ARIEF

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 13 Agustus 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 1138 4

Lampiran Peraturan Jaksa Agung RINomor : Per-020/A/JA/07/2014Tanggal : 22 Juli 2014Tentang : Petunjuk Pelaksanaan

Penyelesaian Uang PenggantiYang Diputus PengadilanBerdasarkan Undang-UndangNomor 3 Tahun 1971 TentangPemberantasan Tindak PidanaKorupsi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyelesaian uang pengganti yang harus dibayar oleh terpidanaperkara tindak pidana korupsi berdasarkan Undang-Undang Nomor 3Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yangsudah berkekuatan hukum tetap sampai saat ini belum terselesaikandengan optimal, penyebab utama berlarut-larutnya penyelesaian uangpengganti tersebut karena Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tidak mengatur sanksibagi terpidana yang tidak membayar uang pengganti dan hukumannyatidak bersifat subsidair/dapat diganti dengan pidana yang lain.

Belum dibayarnya uang pengganti oleh terpidana sangatberpengaruh menjadi tunggakan Penerimaan Negara Bukan Pajak(PNBP) Kejaksaan RI, hal ini disebabkan berbagai faktor antara lainterpidana sudah meninggal dunia, keberadaan tempat tinggal terpidanatidak diketahui, serta terpidana maupun ahli warisnya tidak memilikiharta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti,sehingga menjadi salah satu indikator kualitas Laporan KeuanganKejaksaan RI, selain itu penyelesaian uang pengganti juga menjadiperhatian Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan PengendalianPembangunan dan Komisi III DPR R.I.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dalam rangkamenuntaskan permasalahan penyelesaian uang pengganti perlu adasuatu Petunjuk Pelaksanaan bagi para Pejabat/Jaksa di SeluruhIndonesia.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud.

Petunjuk Pelaksanaan ini merupakan acuan bagi Pejabat/Jaksa dilingkungan Kejaksaan RI untuk menyelesaikan permasalahan uangpengganti perkara yang diputus dengan berdasarkan Undang-

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 11385

undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak PidanaKorupsi di lingkungan Kejaksaan RI.

2. Tujuan.

Petunjuk Pelaksanaan ini bertujuan untuk mengisi kekosonganhukum guna mewujudkan tuntasnya penanganan uang penggantiterhadap perkara korupsi yang diputus dengan berdasarkanUndang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang PemberantasanTindak Pidana Korupsi secara efektif, efisien dan akuntabel/dapatdipertanggung jawabkan.

C. SASARAN

Sasaran Petunjuk Pelaksanaan tentang penyelesaian uang penggantiini adalah :

1.Tercapainya kesamaan, pengertian dan pemahaman dalam rangkamenyelesaikan permasalahan uang pengganti terhadap perkara yangdiputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi di lingkungan Kejaksaan RI.

2.Terwujudnya kemudahan dan kelancaran sehingga penyelesaianuang pengganti bisa menjadi tuntas penanganannya.

3.Tercapainya efektifitas, efisiensi dan akuntabilitas dalampenanganan masalah uang pengganti.

D. ASAS

Petunjuk Pelaksanaan tentang penyelesaian uang pengganti inidisusun berdasarkan Asas :

1. Efektif dan Efisien.

Penyelesaian uang pengganti perlu dilakukan secara efektif danefisien melalui validasi data, prosedur dan tatacara yang baik danbenar.

2. Kecepatan dan Ketepatan

Prosedur dan Tata Cara penyelesaian harus dilakukan secara cepat,tepat waktu dan tepat sasaran.

3. Tuntas.

Proses penyelesaian uang pengganti telah dilaksanakan secaramenyeluruh dan tidak menyisakan permasalahan lagi.

4. Pertanggungjawaban

Proses penyelesaian uang pengganti hasilnya dapatdipertanggungjawabkan dari segi isi, prosedur dan keabsahannya.

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 1138 6

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Peraturan Jaksa Agung ini terbatas pada PenyelesaianUang Pengganti dalam perkara tindak pidana korupsi yang diputusberdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan telah berkekuatan hukumtetap.

F. PENGERTIAN UMUM

Pengertian Umum dalam Peraturan Jaksa Agung ini meliputi hal-halsebagai berikut :

1.Uang Pengganti adalah pidana tambahan yang dijatuhkan olehhakim terhadap terpidana dalam tindak pidana korupsi berdasarkanUndang-Undang Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan sudah berkekuatanhukum tetap namun tidak dapat dieksekusi oleh Jaksa disebabkankarena sudah meninggal dunia, keberadaan tempat tinggalterpidana tidak diketahui, serta terpidana maupun ahli warisnyatidak memiliki harta benda yang mencukupi untuk membayar uangpengganti.

2. Inventarisasi adalah proses pencatatan atau pengumpulan data yangberkaitan dengan upaya penyelesaian uang pengganti yang tercatatdi Kejaksaan Negeri dengan memuat identitas terpidana, nomor,tanggal dan amar putusan Pengadilan yang telah berkekuatanhukum tetap serta besarnya uang pengganti yang belum dibayar.

3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan,proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanismeyang digunakan dalam pelaksanaan tugas sudah sesuai StandardOperation Prosedur (SOP) dan tersedia secara akurat.

4.Penyelesaian uang pengganti secara Non Litigasi adalah alternatifpenyelesaian sengketa yang dilakukan oleh Jaksa Pengacara Negaradengan cara melakukan Negosiasi dan bermusyawarah denganTerpidana/Eks Terpidana atau ahli warisnya yang bertujuan untukmencapai kesepakatan bersama sebagai suatu upaya penyelesaianuang pengganti yang belum dibayar tanpa melalui proses pengadilan.

5.Penyelesaian Uang Pengganti Secara Litigasi adalah tindakan hukumyang dilakukan oleh Jaksa Pengacara Negara dengan caramelakukan gugatan secara perdata ke Pengadilan Negeri terhadapTerpidana/Eks Terpidana atau ahli warisnya yang belum membayaruang pengganti dengan tujuan untuk memperoleh kembali hakkeuangan negara dan mendapatkan putusan Pengadilan.

6.Penghapusan Uang Pengganti adalah penghapusan secara mutlakdari neraca sebagai piutang/tagihan negara yang didahului dengan

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 11387

upaya penyelesaian melalui gugatan secara perdata dilengkapidengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

7.Pelaporan adalah kegiatan yang dilakukan Staf kepada Pimpinanuntuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasilpelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan.

BAB II

INVENTARISASI DAN VALIDASI

1. Kepala Kejaksaan Tinggi melakukan inventarisasi dan validasi ataspenyelesaian pembayaran uang pengganti di wilayah hukumnya.

2. Pelaksanaan ketentuan dimaksud pada angka 1 dilaksanakan dengancara :

a. Kepala Kejaksaan Tinggi dengan Surat Perintah memerintahkanKepala Kejaksaan Negeri untuk segera mendata danmenginventarisir serta melakukan validasi tunggakan uangpengganti berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971dengan menggunakan Formulir PUP-1 terlampir;

b. Kepala Kejaksaan Negeri dengan Surat Perintah segeramemerintahkan Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus dan KepalaSeksi Perdata dan Tata Usaha Negara serta Kepala CabangKejaksaan Negeri untuk mendata dan menginventarisir tunggakanuang pengganti berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971berdasarkan Formulir SP-4 Keputusan Jaksa Agung Nomor :157/A/JA/11/2012 tentang Administrasi Perkara Perdata dan TataUsaha Negara atau Formulir PUP-2 terlampir;

c. Pemuktahiran data tunggakan uang pengganti baik yang sudahmembayar sebagian maupun yang belum sama sekali, dilakukansecara bersinergi antara bidang Tindak Pidana Khusus, bidangPerdata dan Tata Usaha Negara serta bidang Pembinaan;

d. Pelaksanaan inventarisasi dan validasi tunggakan uang penggantisecara berjenjang oleh Kepala Kejaksaan Negeri melalui KepalaKejaksaan Tinggi dilaporkan kepada Jaksa Agung Muda Perdatadan Tata Usaha Negara paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerjasejak diterbitkan Surat Perintah dengan ketentuan KepalaKejaksaan Negeri kepada kepala Kejaksaan Tinggi menggunakanFormulir PUP-3 (terlampir) dan Kepala Kejaksaan Tinggi kepadaJaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara menggunakanFormulir PUP-4 (terlampir);

3. Apabila dalam inventarisasi dan validasi terdapat tunggakan uangpengganti maka hasilnya dikompilasi menjadi tunggakan uangpengganti pada Kejaksaan Negeri.

Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 1138 8

4. Laporan hasil temuan inventarisasi dan validasi tunggakan uangpengganti mencantumkan identitas terpidana, nomor, tanggal danamar putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap sertabesarnya uang pengganti yang belum dibayar berdasarkan.

5. Terhadap berkas perkara/foto copy berkas perkara maupunputusan/salinan putusan pengadilan yang sudah tidak ditemukanlagi dilakukan upaya pencarian dengan cara sebagai berikut :

a. pencarian berkas perkara/foto copy berkas perkara maupunputusan/salinan putusan pengadilan di internal Kejaksaan Negeridengan bukti Berita Acara Pencarian yang ditandatangani olehKepala Seksi Tindak Pidana Khusus, Kepala Seksi Perdata danTata Usaha Negara dan Kepala Sub Bagian Pembinaan yangdiketahui oleh Kepala Kejaksaan Negeri berdasarkan FormulirPUP-5 terlampir;

b. Jika berkas perkara/foto copy berkas perkara maupunputusan/salinan putusan pengadilan tidak ditemukan diKejaksaan Negeri maka Kepala Seksi Tindak Khusus dan KepalaSeksi Perdata dan Tata Usaha Negara dengan Surat PerintahKepala Kejaksaan Negeri agar melakukan pencarian berkasperkara/foto copy berkas perkara maupun putusan/salinanputusan pengadilan di Pengadilan Negeri atau di Pengadilan Tinggiatau Mahkamah Agung RI yang kasusnya pernah diajukan upayahukum dengan dibuktikan dengan Berita Acara Pencarian yangditandatangani oleh Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus, KepalaSeksi Perdata dan Tata Usaha Negara yang diketahui oleh PejabatPengadilan Negeri/Tinggi/Mahkamah Agung RI sesuai tingkatpenyelesaian perkara berdasarkan Formulir PUP-6 terlampir;

BAB III

PENGADMINISTRASIAN

1. Hasil inventarisasi dan validasi uang pengganti yang masih tercatatpada register di bidang Tindak Pidana Khusus yang belumterselesaikan wajib diserahkan ke bidang Perdata dan Tata UsahaNegara dilengkapi dengan :

a. Foto copy berkas perkara dan putusan/salinan putusanpengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap;

b. Surat keterangan tempat tinggal (domisili) terpidana /eksterpidana dan ahli waris dari Lurah/Kepala Desa diketahui olehCamat setempat dan apabila terpidana /eks terpidana tidakdiketahui keberadaannya, maka dibuat surat permintaan bantuanpencarian kepada kepolisian;

c. Surat Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan (P-48);

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 11389

d. Surat Perintah Kepala Kejaksaan Negeri kepada Jaksa PenuntutUmum Untuk Mencari Harta Benda Milik Terpidana;

e. Laporan Hasil Pencarian Harta Benda Terpidana;

f. Berita Acara Pencarian Harta Terpidana yang diketahui Lurah atauKepala Desa di mana harta benda terpidana/ahli waris berada;

g. Bukti pembayaran uang pengganti dari terpidana disertai foto copybukti Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP);

h. Berita acara pencarian berkas perkara/foto copy berkas perkaramaupun putusan/salinan putusan pengadilan (Formulir PUP-4atau 5);

2. Penyerahan sebagaimana tersebut pada angka 1 dibuatkan BeritaAcara Penyerahan dari Kasi Pidsus ke Kasi Datun yang diketahui olehKepala Kejaksaan Negeri berdasarkan Formulir PUP-7 terlampir.

3. Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara mencatat dalam RegisterPenyelesaian Uang Pengganti.

BAB IV

PENYELESAIAN SECARA NON LITIGASI

1. Penyelesaian uang pengganti secara Non Litigasi dilakukan oleh JaksaPengacara Negara dengan cara negosiasi atau musyawarah denganterpidana/eks terpidana/ahli waris berdasarkan Surat Perintahdengan menggunakan Formulir PUP-8 atau SP-3 berdasarkanKeputusan Jaksa Agung Nomor : 157/A/JA/11/2012 tentangAdministrasi Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara.

2. Ruang lingkup negosiasi hanya terbatas pada sistem pembayaransecara tunai atau angsuran, yang harus dibayar sesuai putusanPengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

3. Jangka waktu pelunasan secara angsuran ditentukan paling lama 4(empat) bulan sejak tercapainya kesepakatan.

4. Apabila dalam jangka waktu 4 (empat) bulan terpidana/eksterpidana/ahli waris tidak memenuhi kewajibannya ditindaklanjutidengan gugatan perdata.

5. Terpidana/eks terpidana/ahli waris membayar uang pengganti dengancara menyetorkan kepada bendahara penerima pada Kejaksaan Negeridan dalam jangka waktu 1 x 24 jam wajib disetorkan ke kas negara.

6. Terpidana/eks terpidana/ahli waris yang telah membayar uangpengganti baik secara tunai atau angsuran diberikan buktipembayaran dan dicatat dalam administrasi perkara di BidangPerdata dan Tata Usaha Negara, Bidang Pembinaan dan BidangTindak Pidana Khusus.

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 1138 10

7. Dalam rangka mencari keberadaan terpidana/eks terpidana/ahliwaris dan harta bendanya Kepala Seksi Perdata dan Tata UsahaNegara bekerjasama dengan Kasi Tindak Pidana Khusus dan KasiIntelijen berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan Negeri.

8. Dalam hal pelacakan aset (asset tracing) harta benda milikTerpidana/eks Terpidana/ahli waris yang sulit penyelesaiannya,Kejaksaan Negeri agar berkoordinasi dengan Pusat Pemulihan Aset(PPA) Kejaksaan Agung RI.

BAB V

PENYELESAIAN SECARA LITIGASI

1. Apabila secara non litigasi tidak dapat diselesaikan dalam jangkawaktu yang sudah ditentukan maka penyelesaian uang pengganti agarditindaklanjuti dengan cara Litigasi yaitu dengan melakukan gugatansecara perdata terhadap Terpidana/eks terpidana/ahli waris.

2. Terhadap harta benda milik terpidana/eks terpidana/ahli waris yangbelum dilakukan penelusuran, sebelum dilakukan gugatan perdataagar dilakukan penelusuran secara maksimal yang dibuktikan denganBerita Acara Penelusuran Aset diketahui oleh Kepala KejaksaanNegeri.

3. Gugatan tersebut pada angka 1 diajukan berdasarkan Surat KuasaKhusus dari Kepala Kejaksaan Negeri.

4. Dasar gugatan adalah perbuatan melawan hukum sejumlah uangpengganti yang belum terbayar.

5. Dalam Gugatan secara perdata agar disertakan permohonan sitajaminan (conservatoir beslag) terhadap harta benda milikTergugat/ahli waris.

6. Gugatan uang pengganti yang dikabulkan Pengadilan dan telahberkekuatan hukum tetap, Jaksa Pengacara Negara segeramengajukan permohonan pelaksanaan eksekusi.

7. Tergugat membayar uang pengganti kepada bendahara penerima padaKejaksaan Negeri dan dalam jangka waktu 1 x 24 jam harusdisetorkan ke kas negara dan dicatat dalam administrasi perkara diBidang Perdata dan Tata Usaha Negara, Bidang Pembinaan danBidang Tindak Pidana Khusus.

8. Gugatan uang pengganti yang tidak dikabulkan Pengadilan, JaksaPengacara Negara wajib mengajukan upaya hukum.

9. Terhadap putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetapdan tergugat/ahli waris tidak mampu membayar maka JaksaPengacara Negara mengajukan permohonan kepada Pengadilan untukmenerbitkan Surat Ketetapan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak

Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 113811

dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu.

BAB VI

PELAPORAN

1. Pembayaran uang pengganti yang dilakukan oleh Terpidana/eksterpidana/ahli waris sebagaimana dimaksud dalam Bab V angka 7 danatau yang dibayar oleh tergugat sebagaimana dimaksud dalam Bab Vangka 9 baik yang dibayar sebagian maupun seluruhnya agar dicatatpada register administrasi perkara di Bidang Perdata dan Tata UsahaNegara, Bidang Pembinaan dan Bidang Tindak Pidana Khusus.

2. Pelaksanaan penyelesaian uang pengganti secara non litigasi maupunlitigasi, dilaporkan secara berjenjang kepada Jaksa Agung MudaPerdata dan Tata Usaha Negara paling lambat 14 (empat belas) harikerja sejak selesainya proses penanganan uang pengganti tersebut.

3. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja, Jaksa AgungMuda Perdata dan Tata Usaha Negara melaporkan kepada Jaksa AgungRI dengan tembusan Jaksa Agung Muda Pembinaan dan Kepala BiroKeuangan dengan dilampirkan data-data sebagai berikut:

a. Foto copy berkas perkara dan putusan/salinan putusan pengadilanyang telah berkekuatan hukum tetap;

b.Surat keterangan tempat tinggal (domisili) terpidana /eks terpidanadan ahli waris dari Lurah/Kepala Desa diketahui oleh Camatsetempat dan apabila terpidana /eks terpidana tidak diketahuikeberadaannya, maka dibuat surat permintaan bantuan pencariankepada Kepolisian setempat;

c. Surat Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan (P-48), SuratPerintah Kepala Kejaksaan Negeri kepada Jaksa Penuntut Umumuntuk mencari harta benda milik Terpidana, Laporan Hasil PencarianHarta Benda Terpidana, serta Berita Acara Pencarian HartaTerpidana yang diketahui Lurah atau Kepala Desa di mana hartabenda terpidana/ahli waris berada;

d.Bukti pembayaran uang pengganti dari terpidana disertai foto copybukti Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP);

e. Putusan perdata yang berkekuatan hukum tetap;

f. Surat Penetapan Pengadilan yang menyatakan bahwa eksekusi tidakdapat dilaksanakan karena tergugat tidak mampu;

4. Laporan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara tersebutselanjutnya akan menjadi bahan admnistrasi pelaporan Piutang uangpengganti dalam laporan keuangan Kejaksaan RI.

5. Pemalsuan data-data terkait pada Bab III angka 1 dan Bab VI angka 3

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 1138 12

huruf a sampai dengan f adalah termasuk kategori tindak pidana yangdapat merugikan keuangan negara.

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

BASRIEF ARIEF

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 113813

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 1138 14

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 113815

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 1138 16

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 113817

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 1138 18

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 113819

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 1138 20

Page 21: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 113821

Page 22: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1138-2014.pdf · 3.Validasi adalah Tindakan pembuktian dengan cara setiap bahan, ... terpidana dan

2014, No. 1138 22