BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN...

69
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 1 Tahun 2017 Seri E Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Bogor Nomor 1 Tahun 2018 Seri E Tanggal 29 Januari 2018 SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR, Ttd. ADE SARIP HIDAYAT Pembina Utama Madya NIP. 19600910 198003 1 003

Transcript of BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN...

Page 1: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

Nomor 1 Tahun 2017 Seri E Nomor 1

PERATURAN DAERAH KOTA BOGORNOMOR 1 TAHUN 2018

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Bogor

Nomor 1 Tahun 2018Seri ETanggal 29 Januari 2018

SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR,Ttd.

ADE SARIP HIDAYATPembina Utama Madya

NIP. 19600910 198003 1 003

asus
Rectangle
asus
Typewriter
SALINAN
Page 2: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

1

Walikota BogorProvinsi Jawa Barat

PERATURAN DAERAH KOTA BOGORNOMOR 1 TAHUN 2018

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BOGOR,Menimbang : a. bahwa secara geografis, klimatologis,

dan hidrologis Kota Bogormerupakan daerah rawan bencana,baik yang disebabkan oleh alam, nonalammaupun perbuatan manusiayang berpotensi menimbulkan korbanjiwa, pengungsian, kerugian harta benda,dan kerugian dalam bentuk lain yang tidakternilai;

b. bahwa berdasarkan ketentuanUndang-Undang Nomor 24 Tahun 2007tentang Penanggulangan Bencana,dimana penyelenggaraan penanggulanganbencana di daerah perlu dilaksanakansecara terencana, terpadu, menyeluruh,terkoordinasi yang melibatkan semuapotensi yang ada di daerah;

Page 3: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

2

c. bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimana dimaksud pada huruf adan huruf b, maka perlu menetapkanPeraturan Daerah tentang PenyelenggaraanPenanggulangan Bencana;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950tentang Pembentukan Daerah Kota Besardalam Lingkungan Propinsi DjawaTimur/Tengah/Barat dan Daerah IstimewaJogjakarta (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 1950 Nomor 45)sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang Nomor 13Tahun 1954 tentang PengubahanUndang-Undang Nomor 16 dan Nomor 17Tahun 1950 (Republik Indonesia Dahulu)tentang Pembentukan Kota-kota Besardan Kota-kota Kecil di Djawa (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1954Nomor 40, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 551);

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007Tentang Penanggulangan Bencana(Lembaran Negara Republik lndonesiaTahuh 2007 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik lndonesiaNomor 4723);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 244, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5587)sebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Undang-UndangNomor 9 Tahun 2015 tentang PerubahanKedua atas Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 58, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5679);

Page 4: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

3

5. Peraturan Pemerintah Nomor 21Tahun 2008 tentang PenyelenggaraanPenanggulangan Bencana (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 42, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4828);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 22Tahun 2008 tentang Pendanaandan Pengelolaan Bantuan Bencana(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 43, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4829);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BOGOR

dan

WALIKOTA BOGOR

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANGPENYELENGGARAAN PENANGGULANGANBENCANA.

BAB IKETENTUAN UMUM

Bagian KesatuPengertian

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah Kota adalah Daerah Kota Bogor.

Page 5: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

4

2. Pemerintah Daerah Kota adalah Wali Kota sebagai unsurpenyelenggara pemerintahan daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah otonom.

3. Wali Kota adalah Wali kota Bogor.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Bogor.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkatDPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogorsebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

6. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogoryang selanjutnya disingkat BPBD Kota Bogor adalahPerangkat Daerah Kota yang dibentuk dalam rangkamelaksanakan tugas dan fungsi untuk melaksanakanpenanggulangan bencana.

7. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwayang mengancam dan mengganggu kehidupandan penghidupan masyarakat yang disebabkan,baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalammaupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnyakorban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian hartabenda, dan dampak psikologis.

8. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalahserangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakanpembangunan yang berisiko timbulnya bencana,kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, rehabilitasidan rekonstruksi.

9. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukanuntuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian,serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

10. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberianperingatan sesegera mungkin kepada masyarakattentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempatoleh lembaga yang berwenang.

Page 6: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

5

11. Mitigasi adalah serangkaian kegiatan dalam upayayang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana,baik melalui pembangunan fisik maupun penyadarandan peningkatan kemampuan menghadapi ancamanbencana.

12. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatanyang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencanauntuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan,yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban,harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,pengurusan pengungsian, penyelamatan serta pemulihanprasarana dan sarana.

13. Keadaan darurat bencana adalah suatu keadaanyang mengancam dan mengganggu kehidupandan penghidupan sekelompok orang/masyarakatyang memerlukan tindakan penanganan segeradan memadai.

14. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatanyang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkanrisiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencanamaupun kerentanan pihak yang terancam bencana.

15. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkanakibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktutertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit,jiwa terancam, hilangnya rasa aman,mengungsi, kerusakanatau kehilangan harta dan gangguan kegiatan masyarakat.

16. Pemulihan adalah serangkaian kegiatanuntuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkunganhidup yang terkena bencana, dengan memfungsikan kembaliprasarana dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi.

17. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspekpelayanan publik atau masyarakat sampai tingkatyang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaranutama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajarsemua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakatpada wilayah pascabencana.

Page 7: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

6

18. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semuaprasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayahpascabencana, baik pada tingkat pemerintahanmaupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuhdan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosialdan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban,dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspekkehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.

19. Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikanbantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar pada saatkeadaan darurat.

20. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksaatau telah dipaksa melarikan diri atau meninggalkan rumahatau tempat tinggal mereka sebelumnya, sebagai akibatdari dan atau dampak buruk bencana.

21. Masyarakat adalah masyarakat Kota Bogor.

22. Dana penanggulangan bencana adalah dana yang digunakanbagi penanggulangan bencana untuk tahap pra bencana,saat tanggap darurat dan/atau pasca bencana.

23. Belanja tidak terduga adalah belanja untuk kegiatanyang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulangseperti penanggulangan bencana alam dan bencanasosial yang tidak diperkirakan sebelumnya,termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerahtahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

24. Status keadaan darurat adalah suatu keadaanyang ditetapkan oleh Pemerintah untuk jangka waktutertentu atas dasar rekomendasi Badan yang diberi tugasmenanggulangi bencana.

25. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orangyang menderita atau meninggal dunia akibat bencana.

26. Wilayah bencana adalah wilayah tertentu yang terkenadampak bencana.

27. Kelompok rentan adalah bayi, anak usia di bawah 5 (lima)tahun, anak-anak, ibu hamil atau menyusui, penyandangcacat dan orang lanjut usia.

Page 8: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

7

28. Lembaga Internasional adalah organisasi yang beradadalam lingkup struktur organisasi PerserikatanBangsa-Bangsa atau yang menjalankan tugas mewakiliPerserikatan Bangsa-Bangsa atau organisasi internasionallainnya dan lembaga asing nonpemerintah dari negara laindi luar Perseriktan Bangsa-Bangsa.

29. Lembaga Usaha adalah setiap badan hukum yang dapatberbentuk badan usaha milik negara, badan usaha milikdaerah, koperasi, atau swasta yang didirikan sesuai denganketentuan peraturan perundangundangan yang menjalankanjenis usaha tetap dan terus menerus yang bekerjadan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

Bagian KeduaAsas

Pasal 2

Asas dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yaitu:a. kemanusiaan;b. keadilan;c. kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan;d. keseimbangan, keselarasan, dan keserasian;e. ketertiban dan kepastian hukum;f. kebersamaan;g. kelestarian lingkungan hidup;h. ilmu pengetahuan dan teknologi; dani. partisipasi.

Bagian KetigaPrinsip

Pasal 3

Prinsip dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yaitu:a. cepat dan tepat;

Page 9: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

8

b. prioritas;

c. koordinasi dan keterpaduan;

d. berdaya guna dan berhasil guna;

e. transparansi dan akuntabilitas;

f. kemitraan;

g. pemberdayaan;

h. nondiskriminatif;

i. nonproletisi;

j. kerelawanan;

k. pengurangan resiko;

l. kearifan lokal; dan

m. membangun kembali yang lebih baik, lebih aman,dan berkelanjutan.

Bagian KeempatMaksud dan Tujuan

Pasal 4

Penyelenggaraan penanggulangan bencana mempunyai maksuddan tujuan untuk:a. memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman

bencana;b. menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana

secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh;c. melindungi cagar budaya dan seluruh lingkungan alam

berikut keanekaragaman hayatinya;d. mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas

masyarakat dalam menghadapi bencana;e. membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta;f. mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan,

dan kedermawanan; dang. menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

Page 10: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

9

Bagian KelimaTanggung Jawab, Tugas dan Wewenang

Paragraf 1Tanggung Jawab

Pasal 5

(1) Pemerintah Daerah bertanggung jawab dalampenyelenggaraan penanggulangan bencana.

(2) Dalam melaksanakan tanggung jawab penanggulanganbencana, pemerintahan daerah, melimpahkan tugas pokokdan fungsi kepada BPBD.

(3) BPBD dalam melaksanakan tugas dan fungsinyadapat melibatkan unsur-unsur antara lain masyarakat,lembaga kemasyarakatan, lembaga usaha, dan lembagainternasional.

Paragraf 2Tugas

Pasal 6

Pemerintah Daerah mempunyai tugas untuk:

a. menjamin pemenuhan hak masyarakat dan pengungsidan penyintas yang terkena dampak bencana sesuaidengan standar pelayanan minimal;

b. memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancamandan dampak bencana;

c. melakukan pengurangan risiko bencana dan pemaduanpengurangan risiko bencana dengan program pembangunan;

d. menyusun rencana penanggulangan bencana untuk jangkawaktu lima tahunan;

e. melakukan penguatan kapasitas terhadap ForumPengurangan Risiko Bencana Daerah (FPRB);

Page 11: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

10

f. mengalokasikan dana penanggulangan bencana dalam APBDyang memadai; dan

g. mengalokasikan belanja tidak terduga dalam APBDuntuk penanganan tanggap darurat bencana.

Paragraf 3Wewenang

Pasal 7

Dalam menjalankan tanggungjawab sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 ayat (1), Pemerintah Daerah Kota memilikiwewenang:a. penyusunan perencanaan pembangunan jangka menengah

daerah dan pembangunan jangka panjang daerahyang memasukkan unsur-unsur kebijakan penyelenggaraanpenanggulangan bencana;

b. penetapan kebijakan penyelenggaraan penanggulanganbencana pada wilayahnya selaras dengan kebijakanpembangunan jangka menengah daerah dan pembangunanjangka panjang daerah;

c. pelaksanaan kebijakan kerja sama dalam penanggulanganbencana dengan provinsi dan/atau kabupaten/kota lain;

d. pengaturan penggunaan teknologi yang berpotensisebagai sumber ancaman atau bahaya bencanapada wilayahnya;

e. penetapan status dan tingkatan bencana daerah;

f. perumusan kebijakan pencegahan atas penguasaandan pengurusan sumber daya alam yang melebihikemampuan alam dan dampak perubahan iklimpada wilayahnya;

g. menyusun perencanaan, pedoman dan proseduryang berkaitan dengan penyelenggaraan penanggulanganbencana;

Page 12: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

11

h. perumusan dan penetapan kebijakan pengelolaan bantuanyang menjamin adanya perlindungan terhadap nilai-nilaibudaya, kearifan lokal, dan kemandirian masyarakat; dan

i. penertiban atas pengumpulan dan penyaluran bantuandi wilayahnya.

BAB IIPENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

Bagian KesatuUmum

Pasal 8

(1) Penyelenggaraan penanggulangan bencana terdiridari 3 (tiga) tahap meliputi:

a. prabencana;

b. keadaan darurat; dan

c. pascabencana.

(2) Pelaksanaan penyelenggaraan penanggulangan bencanadilakukan secara berjenjang mulai dari kota, kecamatan,dan kelurahan.

Bagian KeduaPrabencana

Pasal 9

(1) Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahapsebelum terjadi bencana sebagaimana dimaksuddalam Pasal 8 ayat (1) huruf a berupa kegiatanperingatan dini, pencegahan dan kesiapsiagaan masyarakatserta aparat Pemerintah Daerah Kota yang bertujuanuntuk memperkecil timbulnya korban manusia,kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan.

Page 13: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

12

(2) Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahapanprabencana meliputi:a. dalam situasi tidak terjadi bencana; danb. dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana.

Paragraf 1Situasi Tidak Terjadi Bencana

Pasal 10

(1) Penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasitidak terjadi bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9ayat (2) huruf a, meliputi:a. perencanaan penanggulangan bencana;b. pengurangan risiko bencana;c. pencegahan;d. pemaduan dalam perencanaan pembangunan;e. persyaratan analisis risiko bencana;f. pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang

berbasis pada analisa risiko;g. pendidikan dan pelatihan; danh. persyaratan standar teknis penanggulangan bencana.

(2) Untuk mendukung penyelenggaraan penanggulanganbencana dalam situasi tidak terjadi bencana sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui penelitiandan pengembangan di bidang kebencanaan.

Pasal 11

(1) Perencanaan penanggulangan bencana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a, merupakanbagian dari perencanaan pembangunan daerah.

(2) Perencanaan penanggulangan bencana sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) disusun berdasarkan hasilanalisis risiko bencana dan upaya penanggulanganbencana yang dijabarkan dalam program kegiatandan rincian anggarannya.

Page 14: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

13

(3) Perencanaan penanggulangan bencana sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. pengenalan dan pengkajian ancaman bencana;

b. pemahaman tentang kerentanan masyarakat;

c. analisis kemungkinan dampak bencana;

d. pilihan tindakan pengurangan risiko bencana;

e. penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangandampak bencana; dan

f. alokasi tugas, kewenangan, dan sumber dayayang tersedia.

(4) Penyusunan rencana penanggulangan bencanasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)berpedoman pada ketentuan peraturan yang berlakuyang dikoodinasikan oleh BPBD.

(5) Rencana penanggulangan bencana disusun untuk jangkawaktu 5 (lima) tahun dan dievaluasi serta diperbaruisecara berkala setiap 2 (dua) tahun atau sewaktu-waktuapabila terjadi bencana.

(6) Rencana penanggulangan bencana sebagaimana dimaksudpada ayat (5) ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

Pasal 12

(1) Pengurangan risiko bencana sebagaimana dimaksud dalamPasal 10 ayat (1) huruf b, merupakan kegiatan untukmengurangi ancaman dan kerentanan serta meningkatkankemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana.

(2) Upaya pengurangan risiko bencana sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan penyusunanrencana aksi daerah (RAD) pengurangan risiko bencanayang sekurang-kurangnya berisi kegiatan sebagai berikut:

a. pengenalan dan pemantauan risiko bencana;

b. perencanaan partisipatif penanggulangan bencana;

c. pengembangan budaya sadar bencana;

Page 15: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

14

d. peningkatan komitmen terhadap pelakupenanggulangan bencana; dan

e. penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturanpenanggulangan bencana.

Pasal 13

(1) Rencana Aksi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)disusun secara menyeluruh dan terpadu dalam suatuforum untuk pengurangan risiko bencanayang dikoordinasikan oleh BPBD.

(2) Rencana Aksi Daerah pengurangan resiko bencana disusunsecara menyeluruh dan terpadu dalam suatu forumyang meliputi unsur dari Pemerintah Daerah Kota,nonpemerintah dan lembaga usaha di daerah bersangkutanyang dikoordinasikan oleh BPBD.

(3) Rencana aksi daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4)ditetapkan oleh Kepala BPBD setelah dikoordinasikandengan instansi/lembaga yang bertanggungjawab di bidangperencanaan pembangunan daerah dengan mengacupada rencana aksi nasional pengurangan resiko bencana.

(4) Dalam penyusunan rencana aksi daerah memperhatikankearifan lokal masyarakat.

(5) Rencana aksi daerah pengurangan risiko bencanaditetapkan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapatditinjau sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 14

Selain kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2)juga dilaksanakan pengarusutamaan pengurangan risikobencana melalui pendekatan:

a. agama;

b. pendidikan;

c. sosial budaya;

d. pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup;

Page 16: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

15

e. perencanaan dan pengendalian pemanfaatan tata ruang; dan

f. pariwisata.

Pasal 15

(1) Pencegahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1)huruf c, dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkanrisiko bencana.

(2) Pencegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilakukan melalui kegiatan:

a. identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahayaatau ancaman bencana;

b. pemantauan terhadap:

1) penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam;dan

2) penggunaan teknologi tinggi.

c. pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang danpengelolaan lingkungan hidup oleh dinas/instansiterkait; dan

d. penguatan ketahanan sosial masyarakat.

(3) Kegiatan pencegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kota,masyarakat dan para pihak pemangku kepentingan.

Pasal 16

(1) Pemaduan penanggulangan bencana dalam perencanaanpembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10ayat (1) huruf d, dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kotamelalui koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi.

(2) Pemaduan penanggulangan bencana dalam perencanaanpembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilakukan dengan cara memasukkan unsur-unsurpenanggulangan bencana kedalam rencana pembangunandaerah.

Page 17: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

16

Pasal 17

(1) Persyaratan analisis risiko bencana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf’ e,ditujukan untuk mengetahui dan menilai tingkat risikodari suatu kondisi atau kegiatan yang dapat menimbulkanbencana.

(2) Persyaratan analisis risiko bencana sebagaimana dimaksudpada ayat (1), digunakan sebagai dasar dalam penyusunananalisis mengenai dampak lingkungan, penataan ruangserta pengambilan tindakan pencegahan dan mitigasi.

(3) Setiap kegiatan pembangunan yang mempunyairisiko tinggi menimbulkan bencana, wajib dilengkapidengan analisis risiko bencana.

(4) BPBD sesuai dengan kewenangannya, melakukanpemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan analisisrisiko bencana.

Pasal 18

(1) Pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf f,dilakukan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang sesuairencana tata ruang wilayah.

(2) Pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang jugadimungkinkan untuk membuat peta rawan bencanaserta menginformasikannya kepada masyarakat,terutama masyarakat yang berada di daerah rawanbencana.

Pasal 19

(1) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 10 ayat (1) huruf g, ditujukan untukmeningkatkan kesadaran, kepedulian, kemampuan,dan kesiapsiagaan Pemerintah Daerah Kotadan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Page 18: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

17

(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), diselenggarakan oleh Pemerintahdan Pemerintah Daerah Kota dalam bentuk pendidikanformal, dan nonformal, yang berupa pelatihan dasar,lanjutan, teknis, simulasi, dan gladi.

Pasal 20

Persyaratan standar teknis penanggulangan bencanasebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf h,merupakan standar yang harus dipenuhi dalam penanggulanganbencana berdasarkan pedoman yang mengacu pada pedomanyang ditetapkan oleh BNPB.

Paragraf 2Situasi terdapat potensi terjadinya bencana

Pasal 21

Penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasiterdapat potensi terjadinya bencana sebagaimana dimaksuddalam Pasal 9 ayat (2) huruf b, meliputi:

a. kesiapsiagaan;

b. peringatan dini; dan

c. mitigasi bencana.

Pasal 22

(1) Kesiapsiagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21huruf a untuk memastikan terlaksananya tindakan yangcepat dan tepat pada saat terjadinya bencana.

(2) Kesiapsiagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui:

a. penyusunan dan uji coba rencana penanggulangankedaruratan bencana;

b. pengorganisasian, pemasangan dan pengujian sistemperingatan dini;

Page 19: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

18

c. penyediaan dan penyiapan barang-barang pasokanpemenuhan kebutuhan dasar;

d. penyiapan personil, prasarana, dan sarana yang akandikerahkan dan digunakan dalam pelaksanaanprosedur tetap (Protap);

e. pemasangan petunjuk tentang karakteristik bencanadan penyelamatan di tempat rawan bencana;

f. penginventarisasian wilayah rawan bencana dan lokasiaman untuk evakuasi pengungsi serta jalur evakuasiaman;

g. pengorganisasian, penyuluhan, pelatihan, dan gladitentang mekanisme tanggap darurat;

h. penyiapan jalur dan lokasi evakuasi; dan

i. penyusunan data dan informasi yang akuratserta pemutakhiran prosedur tetap tanggap daruratbencana.

(3) Kegiatan kesiapsiagaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), merupakan tanggung jawab PemerintahDaerah Kota dan dilaksanakan bersama-samadengan masyarakat dan Lembaga Usaha.

(4) Pelaksanaan kegiatan kesiapsiagaan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh instansi/lembagayang berwenang, baik secara teknis maupun administratif,yang dikoordinasikan oleh BPBD.

Pasal 23

(1) Peringatan dini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21huruf b, dilakukan untuk mengambil tindakan cepatdan tepat dalam rangka mengurangi risiko terkena bencanaserta mempersiapkan tindakan tanggap darurat.

(2) Peringatan dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilakukan dengan cara:

a. mengamati gejala bencana;

b. menganalisa data hasil pengamatan gejala bencana;

Page 20: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

19

c. mengambil keputusan oleh pihak yang berwenang;

d. menyebarluaskan informasi tentang peringatanbencana; dan

e. mengambil tindakan oleh masyarakat.

(3) Pengamatan gejala bencana sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf a dilakukan oleh instansi/lembagayang berwenang dan masyarakat sesuai dengan jenisancaman bencananya, untuk memperoleh data mengenaigejala bencana yang dapat terjadi, dengan memperhatikankearifan lokal.

(4) Instansi/lembaga yang berwenang dan masyarakatsebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyampaikan hasilanalisis kepada BPBD sesuai dengan lokasi dan tingkatbencana, sebagai dasar dalam mengambil keputusandan menentukan tindakan peringatan dini.

(5) Dalam hal peringatan dini ditentukan, seketika itu pulakeputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)wajib disebarluaskan oleh Pemerintah Daerah Kotasecara langsung kepada masyarakat baik melalui mediacetak atau media elektronik maupun dengan menggunakanmedia yang dimiliki masyarakat setempat.

(6) BPBD dan/atau dengan instansi/lembaga yang berwenangmengkoordinasikan tindakan yang diambil oleh masyarakatsebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf euntuk menyelamatkan dan melindungi masyarakat.

Pasal 24

(1) Mitigasi bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21huruf c, dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampakyang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakatyang berada pada kawasan rawan bencana.

(2) Kegiatan mitigasi bencana sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dilakukan melalui:

a. perencanaan dan pelaksanaan penataan ruangyang berdasarkan pada analisa risiko bencana;

Page 21: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

20

b. pengaturan pembangunan, pembangunan,infrastruktur, dan tata bangunan; dan

c. penyelenggaraan pendidikan, pelatihan,dan penyuluhan, baik secara konvensionalmaupun modern.

(3) Pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur,dan tata bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b, wajib menerapkan aturan standar teknis bangunanyang ditetapkan oleh instansi/lembaga berwenang.

(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) termasukuntuk melindungi nilai-nilai arsitektur kedaerahanatau lokal.

(5) Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhansebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c,wajib menerapkan aturan standar yang ditetapkanoleh instansi/lembaga berwenang.

Bagian KetigaKeadaan Darurat

Pasal 25

(1) Pemerintah Daerah Kota melaksanakan penyelenggaraanpenanggulangan bencana secara langsung pada saatkeadaan darurat dengan memanfaatkan semua potensidaerah.

(2) Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saatkeadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8ayat (1) huruf b dilakukan dengan beberapa kegiatanyang meliputi:

a. pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasiterpapar, kerusakan, kerugian dan sumberdaya;

b. penentuan status keadaan darurat bencana;

c. pencarian, penyelamatan dan evakuasi/mengungsikanmasyarakat yang terkena bencana;

Page 22: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

21

d. pemenuhan kebutuhan dasar yang meliputi penyediaanmakanan, sandang, tempat tinggal, kesehatandan sanitasi, pendidikan, sarana kegiatan ibadahbagi korban bencana sesuai dengan standar pelayananminimum;

e. perlindungan terhadap kelompok rentan; dan

f. pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.

(3) Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saatkeadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)berada dibawah komando kepala BPBD sesuaidengan kewenangannya.

Paragraf 1Pengkajian Secara Cepat dan Tepat

Pasal 26

(1) Pengkajian secara cepat dan tepat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) huruf a,dilakukan untuk menentukan kebutuhan dan tindakanyang tepat dalam penanggulangan bencana pada saattanggap darurat yang dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat(TRC) berdasarkan penugasan dari Kepala BPBDsesuai kewenangannya.

(2) Pengkajian secara cepat dan tepat sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dilakukan melalui identifikasi terhadap:

a. cakupan lokasi bencana;

b. jumlah korban bencana;

c. kerusakan prasarana dan sarana;

d. gangguan terhadap fungsi pelayanan umumserta pemerintahan; dan

e. kemampuan sumber daya alam maupun buatan.

Page 23: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

22

Paragraf 2Penentuan Status Keadaan Darurat Bencana

Pasal 27

(1) Penentuan status keadaan darurat bencana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) huruf b,dilaksanakan oleh Wali Kota setelah mendapatkan kajiandan pertimbangan dari Kepala BPBD.

(2) Penentuan status keadaan darurat bencana sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Wali Kota.

(3) Pada saat status keadaan darurat bencana ditetapkan,BPBD mempunyai kemudahan akses dalam hal:

a. pengerahan sumber daya manusia;

b. pengerahan peralatan;

c. pengerahan logistik;

d. perizinan;

e. pengadaan barang/jasa;

f. pengelolaan dan pertanggungjawaban uangdan/atau barang;

g. penyelamatan dan evakuasi; dan

h. komando untuk memerintahkan instansi/lembaga.

Pasal 28

(1) Pada saat keadaan darurat bencana, Kepala BPBDberwenang mengerahkan sumber daya manusiayang potensial, peralatan dan logistik dari instansi,lembaga, dan masyarakat untuk melakukan kegiatantanggap darurat.

(2) Pengerahan sumber daya manusia, peralatan dan logistiksebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi permintaan,penerimaan penggunaan sumber daya manusia, peralatan,dan logistik.

Page 24: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

23

Pasal 29

(1) Pengerahan sumber daya manusia, peralatan, dan logistikdilakukan untuk menyelamatkan mengevakuasi korbanbencana, memenuhi kebutuhan dasar, serta memulihkanfungsi prasarana dan sarana vital yang rusak akibatbencana.

(2) Pengerahan peralatan dan logistik ke lokasi bencana harussesuai dengan kebutuhan.

Pasal 30

(1) Dalam hal melakukan tanggap darurat Pemerintah DaerahKota dapat meminta bantuan kepada kabupaten/kota lainterdekat dan/atau pemerintah provinsi, bila tidak tersediabantuan yang memadai atau mencukupi di daerahnya.

(2) Permintaan bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Pemerintah Daerah Kota menanggung biayapengerahan dan mobilisasi sumberdaya manusia,peralatan, dan logistik.

(3) Penerimaan dan penggunaan sumber daya manusia,peralatan, dan logistik di lokasi bencana sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dibawah koordinasi BPBD.

Pasal 31

Pengadaan barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksuddalam Pasal 27 ayat (2) huruf e, dilaksanakan secara terencanadengan memperhatikan jenis dan jumlah kebutuhan sesuaidengan kondisi dan karakteristik wilayah bencana.

Pasal 32

(1) Pada saat keadaan darurat bencana, pengadaan barangdan/atau jasa untuk penyelenggaraan tanggap daruratbencana dilakukan dengan penunjukan langsung sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang mengaturmengenai pengadaan barang dan/atau jasa.

Page 25: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

24

(2) Pengadaan barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksudpada ayat (1), meliputi peralatan dan/atau jasa untuk:a. pencarian dan penyelamatan korban bencana;b. pertolongan darurat;c. evakuasi korban bencana;d. kebutuhan air bersih dan sanitasi;e. pangan;f. sandang;g. pelayanan kesehatan dan psikososial; danh. penampungan serta tempat hunian sementara.

(3) Pengadaan barang dan/atau jasa selain sebagaimanadimaksud pada ayat (2), dapat dilakukan oleh instansiterkait setelah mendapat persetujuan dari Kepala BPBD.

(4) Persetujuan oleh Kepala BPBD sebagaimana dimaksudpada ayat (3), dapat diberikan secara lisan dan diikutipersetujuan secara tertulis dalam waktu paling lambat1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam.

Pasal 33

Pengelolaan dan pertanggungjawaban uang dan/atau barangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf f,dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 34

(1) Penyelamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27ayat (2) huruf g dilakukan melalui pencarian, pertolongan,dan evakuasi korban bencana.

(2) Pemerintah Daerah Kota mempunyai kewenanganuntuk memudahkan penyelamatan korban bencanadan harta benda yang dikoordinasikan oleh BPBD meliputi:

a. menyingkirkan dan/atau memusnahkan barangatau benda di lokasi bencana yang dapatmembahayakan daerah;

Page 26: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

25

b. menyingkirkan dan/atau memusnahkan barangatau benda yang dapat mengganggu prosespenyelamatan;

c. memerintahkan orang untuk keluar dari suatu lokasiatau melarang orang untuk memasuki suatu lokasi;

d. mengisolasi atau menutup suatu lokasi baik milikpublik maupun pribadi; dan

e. memerintahkan kepada pimpinan instansi/lembagaterkait untuk mematikan listrik, gas,atau menutup/membuka pintu air.

Pasal 35

(1) Dalam status keadaan darurat kepala BPBD sesuaidengan kewenangannya mempunyai kemudahan aksesberupa komando untuk memerintahkan sektor/lembagadalam satu komando sebagaimana dimaksuddalam Pasal 27 ayat (3) huruf h untuk pengerahan sumberdaya manusia, peralatan, logistik, dan penyelamatan.

(2) Untuk melaksanakan fungsi komando sebagaimanadimaksud pada ayat (1), kepala BPBD sesuaidengan kewenangannya dapat menunjuk seorang pejabatsebagai komandan penanganan darurat bencana.

(3) Komandan penanganan darurat bencana, sesuai denganlokasi dan tingkatan bencananya, dalam melaksanakankomando pengerahan sumber daya manusia, peralatan,logistik, dan penyelamatan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) berwenang mengendalikan para pejabatyang mewakili instansi/lembaga.

(4) Mekanisme pelaksanaan pengendalian dalam satukomando sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkanpada sistem komando tanggap darurat bencana.

Page 27: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

26

Pasal 36

(1) Pada status keadaan darurat bencana, komandanpenanganan darurat bencana, sesuai dengan lokasidan tingkatan bencananya mengaktifkandan meningkatkan pusat pengendalian operasi menjadi poskomando tanggap darurat bencana.

(2) Pos komando sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berfungsi untuk mengkoordinasikan, mengendalikan,memantau, dan mengevaluasi penanganan tanggap daruratbencana.

(3) Pos komando sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan institusi yang berwenang memberikan datadan informasi tentang penanganan tanggap daruratbencana.

Pasal 37

(1) Pada status keadaan darurat bencana, komandanpenanganan darurat bencana, sesuai dengan lokasidan tingkatan bencananya membentuk pos komandolapangan penanggulangan tanggap darurat bencanadi lokasi bencana.

(2) Pos komando lapangan tanggap darurat bencanasebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas melakukanpenanganan tanggap darurat bencana.

(3) Tugas penanganan tanggap darurat bencanayang dilakukan oleh pos komando lapangan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada pos komandosebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)untuk digunakan sebagai data, informasi, dan bahanpengambilan keputusan untuk penanganan tanggapdarurat bencana.

Page 28: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

27

Pasal 38

Dalam melaksanakan penanganan tanggap darurat bencana,Komandan penanganan darurat bencana, sesuai dengan lokasidan tingkatan bencananya menyusun rencana operasi tanggapdarurat bencana yang digunakan sebagai acuan bagi setiapinstansi/lembaga pelaksana tanggap darurat bencana.

Paragraf 3Penyelamatan dan Evakuasi

Pasal 39

(1) Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencanasebagaimana dimaksud dalam Pasal Pasal 27 ayat (2)huruf g, dilakukan melalui usaha dan kegiatan pencarian,pertolongan, dan penyelamatan masyarakat sebagai korbanakibat bencana.

(2) Pencarian, pertolongan, dan penyelamatan masyarakatterkena bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilaksanakan oleh tim penyelamatan dan evakuasi dibawahkomando komandan penanganan darurat bencana,sesuai dengan lokasi dan tingkatan bencananya.

(3) Tim penyelamatan dan evakuasi sebagaimana dimaksudpada ayat (2) terdiri dari TNI, Polri, instansi/lembaga terkaitdan dibantu oleh relawan dan melibatkan masyarakat.

Paragraf 4Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Pasal 40

(1) Pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimana dimaksuddalam Pasal 25 ayat (2) huruf d, meliputi bantuanpenyediaan:

a. kebutuhan air bersih dan sanitasi;

b. pangan;

c. sandang;

Page 29: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

28

d. pelayanan kesehatan;

e. pelayanan psikososial; dan

f. penampungan serta tempat hunian.

(2) Pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dilakukan oleh pemerintah, PemerintahDaerah Kota, masyarakat, lembaga usaha, lembagainternasional dan/atau lembaga asing nonpemerintahsesuai dengan standar minimum sebagaimana diaturdalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 5Perlindungan Terhadap Kelompok Rentan

Pasal 41

(1) Perlindungan terhadap korban yang tergolong kelompokrentan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2)huruf e, dilakukan dengan memberikan prioritaskepada korban bencana yang mengalami luka parah dankelompok rentan berupa penyelamatan, evakuasi,pengamanan, pelayanan kesehatan, dan psikososial.

(2) Upaya perlindungan terhadap kelompok rentansebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakanoleh instansi/lembaga terkait yang dikoordinasikanoleh Kepala BPBD dengan pola pendampingan/fasilitasi.

Paragraf 6Pemulihan Segera Prasarana dan Sarana Vital

Pasal 42

(1) Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vitalsebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) huruf f,bertujuan untuk mengembalikan berfungsinya prasaranadan sarana vital dengan segera, agar kehidupanmasyarakat tetap berlangsung.

Page 30: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

29

(2) Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vitalsebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukanoleh instansi/lembaga terkait yang dikoordinasikanoleh Kepala BPBD sesuai dengan kewenangannya.

Bagian KeempatPascabencana

Pasal 43

Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahapanpascabencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)meliputi:

a. rehabilitasi;

b. rekonstruksi.

Bagian KelimaRehabilitasi

Pasal 44

(1) Rehabilitasi pada wilayah pascabencana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43 huruf a dilakukan melaluikegiatan:

a. perbaikan lingkungan daerah bencana;

b. perbaikan prasarana dan sarana umum;

c. pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat;

d. pemulihan sosial psikologis;

e. pelayanan kesehatan;

f. pemulihan sosial, ekonomi, dan budaya;

g. pemulihan keamanan dan ketertiban;

h. pemulihan fungsi pemerintahan; dan

i. pemulihan fungsi pelayanan publik.

Page 31: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

30

(2) Untuk mempercepat pemulihan kehidupan masyarakatpada wilayah pascabencana, Pemerintah Daerah Kotamenyusun rencana rehabilitasi dengan menetapkanprioritas dari kegiatan rehabilitasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1), yang didasarkan pada analisis kajiankebutuhan pascabencana dengan tetap memperhatikanaspirasi masyarakat.

(3) Dalam menyusun rencana rehabilitasi sebagaimanadimaksud pada ayat (2), harus memperhatikan:

a. pengaturan mengenai standar konstruksi bangunan;

b. kondisi sosial;

c. adat istiadat;

d. budaya lokal; dan

e. ekonomi.

(4) Kegiatan rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilaksanakan oleh Perangkat Daerah dan instansi/lembagaterkait yang dikoordinasikan oleh kepala BPBD.

Paragraf 1Perbaikan Lingkungan Daerah Bencana

Pasal 45

(1) Perbaikan lingkungan daerah bencana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) huruf a,merupakan kegiatan fisik perbaikan lingkunganuntuk memenuhi persyaratan teknis, sosial, ekonomi,dan budaya serta ekosistem suatu kawasan.

(2) Kegiatan perbaikan fisik lingkungan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), mencakup lingkungan kawasan permukiman,kawasan usaha, dan kawasan bangunan gedung.

(3) Perbaikan lingkungan kawasan sebagaimana dimaksudpada ayat (2), harus berdasarkan perencanaan teknisdengan memperhatikan masukan mengenai jenis kegiatandari instansi/lembaga terkait dan aspirasi masyarakatdaerah rawan bencana.

Page 32: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

31

(4) Perencanaan teknis sebagaimana dimaksudpada ayat (3), merupakan kegiatan penyusunan dokumenrencana teknis yang berisikan gambar rencana kegiatanyang disusun secara optimal melalui survei, investigasi,dan desain dengan memperhatikan pengaturan standarkonstruksi bangunan, kondisi sosial, adat istiadat, budayalokal dan ekonomi.

(5) Perencanaan teknis perbaikan lingkungan sebagaimanadimaksud pada ayat (3), paling sedikit memuat:a. data kependudukan, sosial, budaya, ekonomi,

prasarana, dan sarana sebelum terjadi bencana;b. data kerusakan yang meliputi lokasi, data korban

bencana, jumlah dan tingkat kerusakan bencana,dan perkiraan kerugian;

c. potensi sumber daya yang ada di daerah bencana;d. peta tematik yang berisi sebagaimana dimaksud

pada huruf a, huruf b, dan huruf c;e. rencana program dan kegiatan;f. gambar desain;g. rencana anggaran;h. jadwal kegiatan; dani. pedoman rehabilitasi.

(6) Kegiatan perbaikan lingkungan daerah bencanasebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakanoleh instansi/lembaga terkait sesuai dengan fungsidan tanggung jawab bidang tugas masing-masing bersamamasyarakat yang dikoordinasikan oleh Kepala BPBD.

Paragraf 2Perbaikan Prasarana dan Sarana Umum

Pasal 46

(1) Perbaikan prasarana dan sarana umum sebagaimanadimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) huruf b, merupakankegiatan perbaikan prasarana dan sarana umumuntuk memenuhi kebutuhan transportasi, kelancarankegiatan ekonomi, dan kehidupan sosial budayamasyarakat.

Page 33: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

32

(2) Kegiatan perbaikan prasarana dan sarana umumsebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup:

a. perbaikan infrastruktur; dan

b. fasilitas sosial dan fasilitas umum.

(3) Perbaikan prasarana dan sarana umum sebagaimanadimaksud pada ayat (1), harus berdasarkan perencanaanteknis dengan memperhatikan masukan mengenai jeniskegiatan dari instansi/lembaga terkait dan aspirasikebutuhan masyarakat.

(4) Penyusunan dokumen rencana teknis, paling sedikitmemenuhi ketentuan mengenai:

a. persyaratan keselamatan;

b. persyaratan sistem sanitasi;

c. persyaratan penggunaan bahan bangunan; dan

d. persyaratan standar teknis konstruksi jalan, jembatan,bangunan gedung dan bangunan air.

(5) Perencanaan teknis perbaikan prasarana dan saranaumum, disusun berdasarkan pedoman yang ditetapkanoleh instansi/lembaga yang terkait.

(6) Pelaksanaan perbaikan prasarana dan sarana umumsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukansecara gotong royong, dengan bimbingan dan bantuanteknis dari Pemerintah Daerah Kota.

Paragraf 3Pemberian Bantuan Perbaikan Rumah Masyarakat

Pasal 47

(1) Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) huruf c,merupakan bantuan Pemerintah Daerah Kota bersifatstimulan untuk membantu masyarakat memperbaikirumahnya yang mengalami kerusakan akibat bencanauntuk dapat dihuni kembali.

Page 34: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

33

(2) Bantuan Pemerintah Daerah Kota sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dapat berupa bahan material, komponenrumah atau uang yang besarnya ditetapkan berdasarkanhasil verifikasi dan evaluasi tingkat kerusakan rumahyang dialami.

(3) Bantuan Pemerintah Daerah Kota untuk perbaikan rumahmasyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2),diberikan dengan pola pemberdayaan masyarakatdengan memperhatikan karakter daerah dan budayamasyarakat, yang mekanisme pelaksanaannya ditetapkanmelalui koordinasi BPBD.

(4) Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakatsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 4Pemulihan Sosial Psikologis

Pasal 48

(1) Pemulihan sosial psikologis sebagaimana dimaksuddalam Pasal 44 ayat (1) huruf d, ditujukanuntuk membantu masyarakat yang terkena dampakbencana, memulihkan kembali kehidupan sosialdan kondisi psikologis pada keadaan normal seperti kondisisebelum bencana.

(2) Kegiatan membantu masyarakat terkena dampak bencanasebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan melaluiupaya pelayanan sosial psikologis berupa:

a. bantuan konseling dan konsultasi keluarga;

b. pendampingan pemulihan trauma; dan

c. pelatihan pemulihan kondisi psikologis.

(3) Pelayanan sosial psikologis sebagaimana dimaksudpada ayat (2), dilaksanakan oleh instansi/lembagayang terkait secara terkoordinasi dengan BPBD.

Page 35: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

34

Paragraf 5Pelayanan Kesehatan

Pasal 49

(1) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 44 ayat (1) huruf e, ditujukanuntuk membantu masyarakat yang terkena dampakbencana dalam rangka memulihkan kondisi kesehatanmasyarakat.

(2) Kegiatan pemulihan kondisi sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dilakukan melalui upaya:

a. membantu perawatan korban bencana yang sakitdan mengalami luka;

b. membantu perawatan korban bencana yang meninggal;

c. menyediakan obat-obatan;

d. menyediakan peralatan kesehatan;

e. menyediakan tenaga medis dan paramedis; dan

f. merujuk ke rumah sakit terdekat.

(3) Upaya pemulihan kondisi kesehatan masyarakatsebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan melaluipusat/pos layanan kesehatan yang ditetapkanoleh instansi/lembaga terkait dalam koordinasi BPBD.

(4) Pelaksanaan kegiatan pemulihan kondisi kesehatanmasyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3),dilaksanakan dengan mengacu pada standar pelayanandarurat sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Page 36: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

35

Paragraf 6Pemulihan Sosial, Ekonomi, dan Budaya

Pasal 50

(1) Pemulihan sosial, ekonomi dan budaya sebagaimanadimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) huruf f, ditujukanuntuk membantu masyarakat terkena dampak bencanadalam rangka memulihkan kondisi kehidupan sosial,ekonomi, dan budaya seperti pada kondisi sebelum terjadibencana.

(2) Kegiatan pemulihan sosial, ekonomi dan budayasebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukandengan membantu masyarakat menghidupkandan mengaktifkan kembali kegiatan sosial, ekonomi,dan budaya melalui:a. layanan advokasi dan konseling;b. bantuan stimulan aktivitas ekonomi; danc. pelatihan.

(3) Pelaksanaan kegiatan pemulihan sosial, ekonomidan budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2),dilakukan oleh instansi/lembaga terkait, berkoordinasidengan BPBD.

Paragraf 7Pemulihan Keamanan dan Ketertiban

Pasal 51

(1) Pemulihan keamanan dan ketertiban sebagaimanadimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) huruf g, ditujukanuntuk membantu masyarakat dalam memulihkan kondisikeamanan dan ketertiban masyarakat di daerah terkenadampak bencana agar kembali seperti kondisi sebelumterjadi bencana.

Page 37: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

36

(2) Kegiatan pemulihan keamanan dan ketertiban dilakukanmelalui upaya:a. mengaktifkan kembali fungsi lembaga keamanan

dan ketertiban di daerah bencana;b. meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan

pengamanan dan ketertiban; danc. koordinasi dengan instansi/lembaga yang berwenang

di bidang keamanan dan ketertiban.

(3) Pelaksanaan kegiatan pemulihan keamanan dan ketertibansebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukanoleh instansi/lembaga terkait, berkoordinasi dengan BPBD.

Paragraf 8Pemulihan Fungsi Pemerintahan

Pasal 52

(1) Pemulihan fungsi pemerintahan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 44 ayat (1) huruf h, ditujukanuntuk membantu masyarakat dalam memulihkan fungsipemerintahan kembali seperti kondisi sebelum terjadibencana.

(2) Kegiatan pemulihan fungsi pemerintahan dilakukan melaluiupaya:a. mengaktifkan kembali pelaksanaan kegiatan tugas

pemerintahan secepatnya;b. penyelamatan dan pengamanan dokumen negara

dan pemerintahan;c. konsolidasi para petugas pemerintahan;d. pemulihan fungsi dan peralatan pendukung tugas

pemerintahan; dane. pengaturan kembali tugas pemerintahan

pada instansi/lembaga terkait.

(3) Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),dilakukan oleh instansi/lembaga terkait di bawahkoordinasi pimpinan pemerintahan di daerah dengandukungan BNPB.

Page 38: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

37

Paragraf 9Pemulihan Fungsi Pelayanan Publik

Pasal 53

(1) Pemulihan fungsi pelayanan publik sebagaimanadimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) huruf i, ditujukanuntuk memulihkan kembali fungsi pelayanankepada masyarakat pada kondisi sebelum terjadi bencana.

(2) Kegiatan pemulihan fungsi pelayanan publik sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui upaya:

a. rehabilitasi dan pemulihan fungsi prasaranadan sarana pelayanan publik;

b. mengaktifkan kembali fungsi pelayanan publikpada instansi/lembaga terkait; dan

c. pengaturan kembali fungsi pelayanan publik.

(3) Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),dilakukan oleh instansi/lembaga terkait di bawahkoordinasi pimpinan pemerintahan di daerahdengan dukungan BNPB.

Bagian KeenamRekonstruksi

Pasal 54

(1) Rekonstruksi pada wilayah pascabencana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43 huruf b dilakukan melaluikegiatan:

a. pembangunan kembali prasarana dan sarana;

b. pembangunan kembali sarana sosial masyarakat;

c. pembangkitan kembali kehidupan sosial budayamasyarakat;

d. penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaanperalatan yang lebih baik dan tahan bencana;

Page 39: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

38

e. partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasikemasyarakatan, Lembaga Usaha dan masyarakat;

f. peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budayamasyarakat;

g. peningkatan fungsi pelayanan publik; atau

h. peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.

(2) Untuk mempercepat pembangunan kembali semuaprasarana dan sarana serta kelembagaan pada wilayahpascabencana, Pemerintah Daerah Kota menyusun rencanarekonstruksi dengan menetapkan prioritas dari kegiatanrekonstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)yang didasarkan pada kajian kebutuhan pascabencana.

(3) Dalam menyusun rencana rekonstruksi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) harus memperhatikan:

a. rencana tata ruang;

b. pengaturan mengenai standar konstruksi bangunan;

c. kondisi sosial;

d. adat istiadat;

e. budaya lokal; dan

f. ekonomi.

(4) Kegiatan rekonstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh Perangkat Daerah dan instansi/lembagaterkait yang dikoordinasikan oleh BPBD.

Paragraf 1Pembangunan Kembali Prasarana dan Sarana

Pasal 55

(1) Pembangunan kembali prasarana dan sarana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf a, merupakankegiatan fisik pembangunan baru prasarana dan saranauntuk memenuhi kebutuhan kegiatan ekonomi, sosial,dan budaya dengan memperhatikan rencana tata ruangwilayah provinsi dan kota.

Page 40: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

39

(2) Kegiatan fisik pembangunan prasarana dan saranasebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat:a. rencana struktur ruang wilayah;b. rencana pola ruang wilayah;c. penetapan kawasan;d. arahan pemanfaatan ruang wilayah; dane. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah.

(3) Pembangunan kembali prasarana dan sarana sebagaimanadimaksud pada ayat (1), harus berdasarkan perencanaanteknis dengan memperhatikan masukandari instansi/lembaga terkait, Pemerintah Daerah Kotasetempat dan aspirasi kebutuhan masyarakat daerahbencana.

(4) Perencanaan teknis sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)merupakan kegiatan penyusunan dokumen rencana teknisyang berisikan gambar rencana kegiatan yang ingindiwujudkan.

(5) Perencanaan teknis pembangunan kembali prasaranadan sarana umum sebagaimana dimaksud pada ayat (4),disusun berdasarkan pedoman yang ditetapkanoleh instansi/lembaga yang terkait dan dikoordinasikandengan Kepala BPBD.

Paragraf 2Pembangunan Kembali Sarana Sosial Masyarakat

Pasal 56

(1) Pembangunan kembali sarana sosial masyarakatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf b,merupakan kegiatan pembangunan baru fasilitas sosialdan fasilitas umum untuk memenuhi kebutuhan aktivitassosial kemasyarakatan.

Page 41: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

40

(2) Pembangunan kembali prasarana dan sarana sebagaimanadimaksud pada ayat (1), harus berdasarkan perencanaanteknis dengan memperhatikan masukan mengenai jeniskegiatan dari instansi/lembaga terkait dan aspirasikebutuhan masyarakat daerah bencana.

(3) Perencanaan teknis pembangunan kembali sarana sosialmasyarakat paling sedikit harus memenuhi ketentuanteknis mengenai:

a. standar teknik konstruksi bangunan;

b. penetapan kawasan; dan

c. arahan pemanfaatan ruang.

(4) Perencanaan teknis pembangunan kembali sarana sosialmasyarakat, meliputi:

a. rencana rinci pembangunan sarana pendidikan,kesehatan, panti asuhan, sarana ibadah, panti jompo,dan balai desa;

b. dokumen pelaksanaan kegiatan dan anggaran;

c. rencana kerja;

d. dokumen kerjasama dengan pihak lain;

e. dokumen pengadaan barang dan/atau jasa sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

f. ketentuan pelaksanaan yang dilakukanoleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Kota, dan pihakyang terkait.

(5) Pembangunan kembali sarana sosial masyarakatsebagaimana dimaksud dalam pada ayat (2), dilaksanakanoleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah Kota sesuaidengan tingkatan bencana.

Page 42: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

41

Paragraf 3Pembangkitan Kembali

Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat

Pasal 57

(1) Pembangkitan kembali kehidupan sosial budayamasyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1)huruf c, ditujukan untuk menata kembali kehidupandan mengembangkan pola-pola kehidupan ke arah kondisikehidupan sosial budaya yang lebih baik.

(2) Upaya menata kembali kehidupan sosial budayamasyarakat dilakukan dengan cara:a. menghilangkan rasa traumatik masyarakat terhadap

bencana;b. mempersiapkan masyarakat melalui kegiatan

kampanye sadar bencana dan peduli bencana;c. penyesuaian kehidupan sosial budaya masyarakat

dengan lingkungan rawan bencana; dand. mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan

pengurangan risiko bencana.

(3) Pelaksanaan kegiatan pembangkitan kembali kehidupansosial budaya masyarakat sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dilakukan oleh instansi/lembaga terkait,berkoordinasi dengan kepala BPBD sesuaidengan kewenangannya.

Paragraf 4Penerapan Rancang Bangun

Pasal 58

(1) Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaanperalatan yang lebih baik dan tahan bencana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf d, ditujukanuntuk:a. meningkatkan stabilitas kondisi dan fungsi prasarana

dan sarana yang mampu mengantisipasi dan tahanbencana; dan

Page 43: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

42

b. mengurangi kemungkinan kerusakan yang lebih parahakibat bencana.

(2) Upaya penerapan rancang bangun yang tepatdan penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahanbencana dilakukan dengan:

a. mengembangkan rancang bangun hasil penelitiandan pengembangan;

b. menyesuaikan dengan tata ruang;

c. memperhatikan kondisi dan kerusakan daerah;

d. memperhatikan kearifan lokal; dan

e. menyesuaikan terhadap tingkat kerawanan bencanapada daerah yang bersangkutan.

(3) Pelaksanaan kegiatan penerapan rancang bangunyang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baikdan tahan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilakukan oleh instansi/lembaga terkait, berkoordinasidengan kepala BPBD sesuai dengan kewenangannya.

Paragraf 5Partisipasi dan Peran Serta

Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan,Lembaga Usaha, dan Masyarakat

Pasal 59

(1) Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasikemasyarakatan, Lembaga Usaha dan masyarakatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf e,bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dalam rangkamembantu penataan daerah rawan bencana ke arah lebihbaik dan rasa kepedulian terhadap daerah rawan bencana.

(2) Penataan daerah rawan bencan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan melalui:

a. melakukan kampanye peduli bencana;

Page 44: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

43

b. mendorong tumbuhnya rasa peduli dan setiakawan pada lembaga, organisasi kemasyarakatan,dan Lembaga Usaha; dan

c. mendorong partisipasi dalam bidang pendanaandan kegiatan kesiapsiagaan menghadapai bencana.

(3) Pelaksanaan partisipasi dan peran serta lembagadan organisasi kemasyarakatan, Lembaga Usaha,dan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan oleh instansi/lembaga terkait berkoordinasidengan kepala BPBD sesuai kewenangannya.

Paragraf 6Peningkatan Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya

Pasal 60

(1) Peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budayasebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf f,ditujukan untuk normalisasi kondisi dan kehidupan yanglebih baik.

(2) Peningkatan kondisi ocial, ekonomi, dan budayasebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui upaya:

a. pembinaan kemampuan keterampilan masyarakatyang terkena bencana;

b. pemberdayaan kelompok usaha bersamadapat berbentuk bantuan dan/atau barang; dan

c. mendorong penciptaan lapangan usaha yang produktif.

(3) Pelaksanaan peningkatan kondisi sosial, ekonomi,dan budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan oleh instansi/lembaga yang terkait berkoordinasidengan kepala BPBD.

Page 45: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

44

Paragraf 7Peningkatan Fungsi Pelayanan Publik

Pasal 61

(1) Peningkatan fungsi pelayanan publik sebagaimanadimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf g, ditujukanuntuk penataan dan peningkatan fungsi pelayanan publikkepada masyarakat untuk mendorong kehidupanmasyarakat di wilayah pascabencana ke arah lebih baik.

(2) Penataan dan peningkatan fungsi pelayanan publiksebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan melaluiupaya:

a. penyiapan program jangka panjang peningkatan fungsipelayanan publik; dan

b. pengembangan mekanisme dan sistem pelayananpublik yang lebih efektif dan efisien.

(3) Pelaksanaan fungsi pelayanan publik sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dilaksanakanoleh instansi/lembaga terkait.

Paragraf 8Peningkatan Pelayanan Utama dalam Masyarakat

Pasal 62

(1) Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf hdilakukan dengan tujuan membantu peningkatanpelayanan utama dalam rangka pelayanan prima.

(2) Untuk membantu peningkatan pelayanan utamadalam masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui upaya mengembangkan pola pelayananmasyarakat yang efektif dan efisien.

(3) Pelaksanaan peningkatan pelayananan utamadalam masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan oleh instansi/lembaga terkait.

Page 46: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

45

Bagian KetujuhBentuk Koordinasi Rehabilitasi dan Rekontruksi

Pasal 63

(1) Bentuk Koordinasi pelaksanaan rehabilitasidan rekonstruksi meliputi:

a. cakupan;

b. indikator capaian;

c. prosedur/persyaratan teknis;

d. pelaksanaan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai koordinasi pelaksanaanrehabilitasi dan rekonstruksi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dengan Peraturan Wali Kota.

BAB IIIPENDANAAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN

Bagian KesatuUmum

Pasal 64

Sumber dan penggunaan dana serta pengelolaan bantuanpenanggulangan bencana ditujukan untuk mendukung upayapenyelenggaraan penanggulangan bencana secara berdayaguna,berhasilguna, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Bagian KeduaSumber Pendanaan

Pasal 65

(1) Pendanaan penanggulangan bencana menjaditanggungjawab Pemerintah Daerah Kota yang dialokasikanmelalui APBD.

Page 47: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

46

(2) Pemerintah Daerah Kota mengalokasikan anggaranpenanggulangan bencana dalam APBD sebagaimanadimaksud pada ayat (1) secara memadai.

(3) Pemerintah Daerah Kota dapat menerimadan/atau mengajukan permohonan pendanaandari Pemerintah.

(4) Pemerintah Daerah Kota hanya dapat menerima bantuandari masyakarat atau organisasi kemasyarakatanyang bersumber dari dalam negeri yang sah dan tidakmengikat.

Pasal 66

(1) Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2)dialokasikan untuk program/kegiatan dan belanja tidakterduga.

(2) Dalam anggaran penanggulangan bencana yang bersumberdari APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2),disediakan untuk tahap:

a. prabencana;

b. keadaan darurat; dan

c. pascabencana.

Pasal 67

(1) Pemerintah Daerah Kota menyediakan belanja tidakterduga untuk penanganan tanggap darurat bencanayang berasal dari APBD.

(2) Belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud pada ayat (1),disediakan pada kas daerah.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairandan penggunaan belanja tidak terduga diaturdengan Peraturan Walikota.

Page 48: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

47

Pasal 68

Dana penanggulangan bencana pada tahap prabencanadialokasikan untuk kegiatan dalam situasi:

a. tidak terjadi bencana; dan

b. terdapat potensi terjadinya bencana.

Pasal 69

Penggunaan dana penanggulangan bencana dalam situasi tidakterjadi bencana sebagai mana dimaksud dalam Pasal 68 huruf ameliputi :

a. fasilitasi penyusunan rencana penanggulangan bencana;

b. program pengurangan risiko bencana;

c. program pencegahan bencana;

d. pemanduan perencanaan pembangunan denganperencanaan;

e. penanggulangan bencana;

f. penyusunan analisis risiko bencana;

g. fasilitasi pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang;

h. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan penanggulanganbencana; dan

i. penyusunan standar teknis penanggulangan bencana.

Pasal 70

Pengunaan dana penanggulangan bencana dalam situasiterdapat potensi terjadi bencana sebagaimana dimaksuddalam Pasal 68 huruf b meliputi:

a. kegiatan kesiapsiagaan;

b. pembangunan sistem peringatan dini; dan

c. kegiatan mitigasi bencana.

Page 49: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

48

Pasal 71

(1) Alokasi anggaran pada saat tanggap darurat bencanaadalah belanja tidak terduga.

(2) Belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disediakan oleh Pemerintah Daerah Kota yang dialokasikandalam kas daerah secara penuh dan selalu tersediauntuk kegiatan pada saat tanggap darurat.

Pasal 72

Penggunaan belanja tidak terduga sebagaimana dimaksuddalam Pasal 71 ayat (1), terbatas pada pemenuhan kebutuhankeadaan darurat bencana.

Pasal 73

Alokasi anggaran pada situasi pascabencana adalah anggaranPemerintah Daerah Kota untuk kegiatan yang meliputi:

a. rehabilitasi; dan

b. rekonstruksi.

Pasal 74

(1) Dana yang diterima oleh Pemerintah Daerah Kotayang bersumber dari masyarakat dan organisasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (4) dicatatdalam APBD.

(2) Ketentuan mengenai pencatatan dana sebagaimanadimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 75

(1) Pemerintah Daerah Kota mendorong partisipasi masyarakatdalam penyediaan dana yang bersumber dari masyarakatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (4).

Page 50: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

49

(2) Dalam rangka mendorong partisipasi masyarakatsebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah DaerahKota dapat:

a. memfasilitasi masyarakat yang akan memberikanbantuan dana penanggulangan bencana;

b. memfasilitasi masyarakat yang akan melakukanpengumpulan dana penanggulangan bencana; dan

c. meningkatkan kepedulian masyarakat untukberpartisipasi dalam penyediaan dana.

Pasal 76

(1) Setiap pengumpulan dana penanggulangan bencana,wajib mendapat izin dari instansi/lembagayang berwenang.

(2) Setiap izin yang diberikan oleh instansi/lembagasebagaimana dimaksud pada ayat (1) salinannyadisampaikan kepada BNPB atau BPBD.

(3) Tata cara perizinan pengumpulan dana penanggulanganbencana dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Bagian KetigaPenggunaan Dana Penanggulangan Bencana

Pasal 77

(1) Penggunaan dana penanggulangan bencana dilaksanakanoleh Pemerintah Daerah Kota dan/atau BPBD sesuaidengan tugas pokok dan fungsinya.

(2) Dana penanggulangan bencana digunakan sesuaidengan penyelenggaraan penanggulangan bencanayang meliputi tahap prabencana, saat tanggapdarurat, dan/atau pascabencana sebagaimana dimaksuddalam Pasal 65 ayat (2).

Page 51: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

50

Pasal 78

Perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan,dan pertanggungjawaban penggunaan dana penanggulanganbencana yang bersumber dari APBD pada tahap prabencana,saat keadaan darurat dan pascabencana dilakukan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 79

(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah Kota menyediakandan memberikan bantuan bencana kepada korbanbencana.

(2) Bantuan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri dari:

a. santunan duka cita;

b. santunan kecacatan;

c. bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.

Pasal 80

Masyarakat dapat berpartisipasi menyediakan dan memberikanbantuan bencana kepada korban bencana melalui koordinasidengan kepala BPBD.

Paragraf 1Santunan Duka Cita

Pasal 81

(1) Santunan duka cita sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79ayat (2) huruf a diberikan kepada seseorang yang meninggaldalam bentuk:

a. biaya pemakaman; dan/atau

b. uang duka.

Page 52: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

51

(2) Santunan duka cita sebagaimana dimaksud pada ayat (1),diberikan setelah dilakukan pendataan, identifikasi,dan verifikasi oleh instansi/lembaga yang berwenangyang dikoordinasikan oleh BPBD sesuaidengan kewenangannya.

(3) Santunan duka cita sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diberikan kepada ahli waris korban.

(4) Mekanisme pemberian dan besaran bantuan santunanduka cita dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Paragraf 2Santunan Kecacatan

Pasal 82

(1) Santunan kecacatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 79 ayat (2) huruf b diberikan kepada korbanbencana yang mengalami kecacatan mental dan/atau fisik.

(2) Santunan kecacatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),diberikan setelah dilakukan pendataan, identifikasi,dan verifikasi oleh instansi/lembaga yang berwenangyang dikoordinasikan oleh BPBD sesuaidengan kewenangannya.

(3) Ketentuan mengenai pemberian dan besaran bantuansantunan kecacatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 3Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Pasal 83

(1) Bantuan pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimanadimaksud dalam Pasal 79 ayat (2) huruf d diberikankepada korban bencana dalam bentuk:a. penampungan sementara;b. bantuan pangan;

Page 53: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

52

c. sandang;d. air bersih dan sanitasi; dane. pelayanan kesehatan.

(2) Bantuan darurat bencana untuk pemenuhan kebutuhandasar korban bencana diberikan dengan memperhatikanstandar minimal kebutuhan dasar dengan memperhatikanprioritas kepada kelompok rentan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberianbantuan pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota.

Bagian KeempatPengelolaan dan Pertanggungjawaban Bantuan Bencana

Pasal 84

BPBD berwenang mengkoordinasikan pengendalian,pengumpulan, dan penyaluran bantuan darurat bencana.

Pasal 85

Tata cara pengelolaan penggunaan bantuan darurat bencanadiberikan perlakuan khusus sesuai dengan kebutuhan, situasi,dan kondisi kedaruratan.

Pasal 86

(1) Setelah pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimanadimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) bagi korban bencanatelah tercukupi, pemberian bantuan berikutnya diserahkankepada masyarakat setempat.

(2) Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga berlakuuntuk kelompok rentan.

Pasal 87

(1) Segala bentuk bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksiaset daerah menjadi kepemilikan dan kewenanganPemerintah Daerah Kota dalam pengelolaannya.

Page 54: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

53

(2) Segala bentuk bantuan untuk merehabilitasidan merekonstruksi aset masyarakat menjadi kepemilikandan kewenangan masyarakat dalam pengelolaannya.

Pasal 88

Ketentuan lain mengenai pengelolaan bantuan darurat sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

BAB IVKERJA SAMA

Pasal 89

(1) Pemerintah Daerah Kota dapat melakukan kerja samaoperasi pelaksanaan penanggulangan bencanadan penanganan pengungsi dengan kabupaten/kotalainnya.

(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan.

BAB VPEMANTAUAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI

Bagian KesatuPemantauan

Pasal 90

(1) Pemantauan penyelenggaraan penanggulangan bencanadiperlukan sebagai upaya untuk memantau secaraterus-menerus terhadap pelaksanaan penyelenggaraanpenanggulangan bencana.

Page 55: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

54

(2) Pemantauan penyelenggaraan penanggulangan bencanasebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh BPBDdan dapat melibatkan Badan Perencanaan PembangunanDaerah, sebagai bahan evaluasi menyeluruhdalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Bagian KeduaPelaporan

Pasal 91

(1) Penyusunan laporan penyelenggaraan penanggulanganbencana dilakukan oleh BPBD.

(2) Laporan penyelenggaraan penanggulangan bencanasebagaimana dimaksud pada ayat (1), digunakanuntuk memverifikasi perencanaan program BPBD.

Pasal 92

Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan penanggulanganbencana, baik keuangan maupun kinerja pada tahap prabencanadan pascabencana dilakukan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Pasal 93

(1) Pelaporan keuangan penanggulangan bencanayang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah dilakukan sesuai standar akuntansi pemerintahan.

(2) Sistem akuntansi dana penanggulangan bencanayang bersumber dari masyarakat dilakukan sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 94

Semua laporan pertanggungjawaban penanggulangan bencana,baik keuangan maupun kinerjanya, diaudit sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

Page 56: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

55

Bagian KetigaEvaluasi

Pasal 95

(1) Evaluasi penyelenggaraan penanggulangan bencanadilakukan dalam rangka pencapaian standar minimum danpeningkatan kinerja penanggulangan bencana.

(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukanoleh BPBD.

BAB VIPENYELESAIAN SENGKETA DAN GUGATAN

Pasal 96

Seluruh sengketa yang muncul sebagai dampak penyelenggaraanpenanggulangan bencana atau penanggulangan dampakbencana diselesaikan dengan asas musyawarah mufakat.

Pasal 97

Dalam hal sengketa terjadi antar korban bencana dan perangkatPemerintah Daerah Kota penyelesaian dapat dilakukan melaluimediasi dengan tetap menjunjung keadilan, kemanfaatan,dan kepastian hukum, sesuai dengan tingkatanpemerintahannya.

Pasal 98

(1) Sengketa mengenai kewenangan penanggulangan bencanadan dampak bencana antar Pemerintah Daerah Kotadiselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Sengketa kewenangan sebagaimana dimaksud ayat (1)tidak boleh menyebabkan kerugian terhadap masyarakat.

Page 57: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

56

BAB VIIKETENTUAN PIDANA

Pasal 99

(1) Setiap orang karena kelalainnya melakukanpembangunan berisiko tinggi, yang tidak dilengkapidengan analisis risiko bencana sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17 ayat (3) yang mengakibatkan terjadinyabencana atau dengan sengaja menghambat kemudahanakses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3)diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulanatau pidana denda paling banyak Rp50.000.000,00(lima puluh juta rupiah).

(2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah pelanggaran.

(3) Dalam hal tindak pidana diancam dengan hukuman pidanayang lebih tinggi dari ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) maka dikenakan ancaman pidana sesuaiketentuan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007tentang Penanggulangan Bencana.

BAB VIIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 100

Semua program dan kegiatan berkaitan dengan penyelenggaraanpenanggulangan bencana yang telah ditetapkan sebelumditetapkannya Peraturan Daerah ini, dinyatakan tetap berlakusampai dengan program dan kegiatan berakhir,kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan.

Page 58: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

57

BAB IXKETENTUAN PENUTUP

Pasal 101

Peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus ditetapkanpaling lama 6 (enam) bulan sejak Peraturan Daerah inidiundangkan.

Pasal 102

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah Kota Bogor.

Ditetapkan di Bogorpada tanggal 19 Januari 2018

WALIKOTA BOGOR,Ttd.

BIMA ARYA

Diundangkan di Bogorpada tanggal 29 Januari 2018

SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR,Ttd.

ADE SARIP HIDAYAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGORTAHUN 2018 NOMOR 1 SERI E

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM

DAN HAK ASASI MANUSIA,Ttd.

N. HASBHY MUNNAWAR, S.H, M.Si.NIP. 19720918199911001

NOREG PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR,PROVINSI JAWA BARAT : (1/3/2018).

Page 59: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

58

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KOTA BOGORNOMOR 1 TAHUN 2018

TENTANGPENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

I. UMUMMateri muatan Peraturan Daerah ini berisikan

ketentuan-ketentuan pokok mengenai Penyelenggaraanpenanggulangan bencana di Daerah yang diselenggarakanoleh Pemerintah Daerah Kota dan/atau BPBD. Karena itutugas dan kewenangan Pemerintah Daerah Kotameliputi penetapan kebijakan penanggulangan bencanapada wilayahnya selaras dengan kebijakan pembangunandaerah; penjaminan pemenuhan hak masyarakatdan pengungsi yang terkena bencana sesuai denganstandar pelayanan minimum; pelindungan masyarakatdari dampak bencana; pengurangan risiko bencanadan pemaduan pengurangan risiko bencanadengan program pembangunan; dan pengalokasian danapenanggulangan bencana dalam APBD yang memadai.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas.

Pasal 2Huruf a : Yang dimaksud dengan “asas

kemanusiaan” termanifestasi dalampenanggulangan bencana sehinggaundang-undang ini memberikanpelindungan dan penghormatanhak-hak asasi manusia, harkat,dan martabat setiap warga negaradan penduduk Indonesia secaraproporsional.

Page 60: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

59

Huruf b : Yang dimaksud dengan ”asas keadilan”adalah bahwa setiap materi muatanketentuan dalam penanggulanganbencana harus mencerminkan keadilansecara proporsional bagi setiap warganegara tanpa kecuali.

Huruf c : Yang dimaksud dengan “asaskesamaan kedudukan dalam hukumdan pemerintahan” adalah bahwamateri muatan ketentuandalam penanggulangan bencana tidakboleh berisi hal-hal yang membedakanlatar belakang, antara lain, agama,suku, ras, golongan, gender, atau statussosial.

Huruf d : Yang dimaksud dengan “asaskeseimbangan” adalah bahwa materimuatan ketentuan dalampenanggulangan bencanamencerminkan keseimbangankehidupan sosial dan lingkungan.

Yang dimaksud dengan “asaskeselarasan” adalah bahwa materimuatan ketentuan dalampenanggulangan bencanamencerminkan keselarasan tatakehidupan dan lingkungan.

Yang dimaksud dengan ”asaskeserasian” adalah bahwa materimuatan ketentuan dalampenanggulangan bencanamencerminkan keserasian lingkungandan kehidupan sosial masyarakat.

Huruf e : Yang dimaksud dengan “asas ketertibandan kepastian hukum” adalah bahwamateri muatan ketentuan dalampenanggulangan bencana harus dapatmenimbulkan ketertiban dalammasyarakat melalui jaminan adanyakepastian hukum.

Page 61: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

60

Huruf f : Yang dimaksud dengan “asaskebersamaan” adalah bahwapenanggulangan bencana padadasarnya menjadi tugas dan tanggungjawab bersama Pemerintahdan masyarakat yang dilakukansecara gotong royong.

Huruf g : Yang dimaksud dengan “asaskelestarian lingkungan hidup” adalahbahwa materi muatan ketentuandalam penanggulangan bencanamencerminkan kelestarian lingkunganuntuk generasi sekarang dan untukgenerasi yang akan datang demikepentingan bangsa dan negara.

Pasal 3Huruf a : Yang dimaksud dengan “prinsip cepat

dan tepat” adalah bahwa dalampenanggulangan bencana harusdilaksanakan secara cepat dan tepatsesuai dengan tuntutan keadaan.

Huruf b : Yang dimaksud dengan “prinsipprioritas” adalah bahwa apabila terjadibencana, kegiatan penanggulanganharus mendapat prioritasdan diutamakan pada kegiatanpenyelamatan jiwa manusia.

Huruf c : Yang dimaksud dengan “prinsipkoordinasi” adalah bahwapenanggulangan bencana didasarkanpada koordinasi yang baik dan salingmendukung.

Yang dimaksud dengan “prinsipketerpaduan” adalah bahwapenanggulangan bencana dilakukanoleh berbagai sektor secara terpaduyang didasarkan pada kerja samayang baik dan saling mendukung.

Page 62: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

61

Huruf d : Yang dimaksud dengan “prinsip berdayaguna” adalah bahwa dalam mengatasikesulitan masyarakat dilakukandengan tidak membuang waktu, tenaga,dan biaya yang berlebihan.

Yang dimaksud dengan “prinsip berhasilguna” adalah bahwa kegiatanpenanggulangan bencana harusberhasil guna, khususnya dalammengatasi kesulitan masyarakatdengan tidak membuang waktu, tenaga,dan biaya yang berlebihan.

Huruf e : Yang dimaksud dengan “prinsiptransparansi” adalah bahwapenanggulangan bencana dilakukansecara terbuka dan dapatdipertanggungjawabkan.

Yang dimaksud dengan “prinsipakuntabilitas” adalah bahwapenanggulangan bencana dilakukansecara terbuka dan dapatdipertanggungjawabkan secara etikdan hukum.

Huruf f : Cukup jelas.

Huruf g : Cukup jelas.

Huruf h : Yang dimaksud dengan “prinsipnondiskriminasi” adalah bahwa negaradalam penanggulangan bencana tidakmemberikan perlakuan yang berbedaterhadap jenis kelamin, suku, agama,ras, dan aliran politik apa pun.

Huruf i : Yang dimaksud dengan ”nonproletisi”adalah bahwa dilarang menyebarkanagama atau keyakinan pada saatkeadaan darurat bencana,terutama melalui pemberian bantuandan pelayanan darurat bencana.

Pasal 4Cukup jelas.

Page 63: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

62

Pasal 5Huruf a : Cukup jelas.

Huruf b : Cukup jelas.

Huruf c : Cukup jelas.

Huruf d : Cukup jelas.

Huruf e : Yang dimaksud dengan KelompokRelawan Penanggulangan Bencanaadalah kelompok masyarakatyang secara sukarela membantu dalampenyelenggaraan penanggulanganbencana di daerah seperti Tim SiagaBencana Desa, Forum komunikasipengurangan resiko bencana dan Timrelawan desa tangguh bencana.

Huruf f : Cukup jelas.

Huruf g : Cukup jelas.

Pasal 6Cukup jelas.

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Cukup jelas.

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

Pasal 11Cukup jelas

Pasal 12Cukup jelas.

Pasal 13Cukup jelas.

Pasal 14Cukup jelas.

Page 64: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

63

Pasal 15Cukup jelas.

Pasal 16Cukup jelas.

Pasal 17Cukup jelas.

Pasal 18Cukup jelas.

Pasal 19Cukup jelas.

Pasal 20Cukup jelas.

Pasal 21Cukup jelas.

Pasal 22Cukup jelas.

Pasal 23Cukup jelas.

Pasal 24Cukup jelas.

Pasal 25Cukup jelas.

Pasal 26Cukup jelas.

Pasal 27Cukup jelas.

Pasal 28Cukup jelas.

Pasal 29Cukup jelas.

Pasal 30Cukup jelas.

Page 65: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

64

Pasal 31Cukup jelas.

Pasal 32Cukup jelas.

Pasal 33Cukup jelas.

Pasal 34Cukup jelas.

Pasal 35Cukup jelas.

Pasal 36Cukup jelas.

Pasal 37Cukup jelas.

Pasal 38Cukup jelas.

Pasal 39Cukup jelas.

Pasal 40Cukup jelas.

Pasal 41Cukup jelas.

Pasal 42Cukup jelas.

Pasal 43Cukup jelas.

Pasal 44Cukup jelas.

Pasal 45Cukup jelas.

Pasal 46Cukup jelas.

Page 66: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

65

Pasal 47Cukup jelas.

Pasal 48Cukup jelas.

Pasal 49Cukup jelas.

Pasal 50Cukup jelas.

Pasal 51Cukup jelas.

Pasal 52Cukup jelas.

Pasal 53Cukup jelas.

Pasal 54Cukup jelas.

Pasal 56Cukup jelas.

Pasal 57Cukup jelas.

Pasal 58Cukup jelas.

Pasal 59Cukup jelas.

Pasal 60Cukup jelas.

Pasal 61Cukup jelas.

Pasal 62Cukup jelas.

Pasal 63Cukup jelas.

Page 67: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

66

Pasal 64Cukup jelas.

Pasal 65Cukup jelas.

Pasal 66Cukup jelas.

Pasal 67Cukup jelas.

Pasal 68Cukup jelas.

Pasal 69Cukup jelas.

Pasal 70Cukup jelas.

Pasal 71Cukup jelas.

Pasal 72Cukup jelas.

Pasal 73Cukup jelas.

Pasal 74Cukup jelas.

Pasal 75Cukup jelas.

Pasal 76Cukup jelas.

Pasal 77Cukup jelas.

Pasal 78Cukup jelas.

Pasal 79Cukup jelas.

Page 68: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

67

Pasal 80Cukup jelas.

Pasal 81Cukup jelas.

Pasal 82Cukup jelas.

Pasal 83Cukup jelas.

Pasal 84Cukup jelas.

Pasal 85Cukup jelas.

Pasal 86Cukup jelas.

Pasal 87Cukup jelas.

Pasal 88Cukup jelas.

Pasal 89Cukup jelas.

Pasal 90Cukup jelas.

Pasal 91Cukup jelas.

Pasal 92Cukup jelas.

Pasal 93Cukup jelas.

Pasal 94Cukup jelas.

Pasal 95Cukup jelas.

Page 69: BERITA DAERAH KOTA BOGOR · Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu ... Pengurangan Risiko Bencana Daerah

68

Pasal 96Cukup jelas.

Pasal 97Cukup jelas.

Pasal 98Cukup jelas.

Pasal 99Cukup jelas.

Pasal 100Cukup jelas.

Pasal 101Cukup jelas.

Pasal 102Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 82