berita

4
1. MEMBACAKAN BERITA Membacakan berita dapat menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan bagi sang pembaca dan pendengarnya jika pembacaan dilakukan dengan baik. Untuk dapat menjadi pembaca berita yang baik perlu berlatih: 1. lafal dan pengucapan yang jelas; 2. intonasi yang benar; 3. sikap yang benar. Dalam menyampaikan berita, intonasi dapat menimbulkan bermacam arti. Keras lambatnya suara atau pengubahan nada, dan cepat lambatnya pembacaan dapat digunakan sebagai penegasan, peralihan waktu, perubahan suasana, maupun perenungan. Dalam membacakan berita hendaknya diutamakan pelafalan yang tepat. Gerak-gerik terbatas pada gerak tangan, lengan atau kepala. Segala gerak tersebut lebih banyak bersifat mengisyaratkan (bernilai sugestif) dan jangan berlebihan. Untuk menimbulkan suasana khusus yang diperlukan dalam pembacaan, suara lebih efektif dengan didukung oleh ekspresi wajah. Air muka (mimik) dan alunan suara yang pas lebih efektif untuk meningkatkan suasana. Senyum atau kerutan kening juga dapat membantu penafsiran teks. Perhatikan pula kontak pandangan Anda dengan pendengar (penonton), terutama bila membacakan berita melalui media televisi atau kontak langsung dengan pendengarnya.Jadi, membaca berita adalah menyampaikan suatu informasi atau berita melalui membaca teks berita dengan lafal, intonasi, dan sikap secara benar1. MEMBACAKAN BERITA Membacakan berita dapat menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan bagi sang pembaca dan pendengarnya jika pembacaan dilakukan dengan baik. Untuk dapat menjadi pembaca berita yang baik perlu berlatih: 1. lafal dan pengucapan yang jelas; 2. intonasi yang benar; 3. sikap yang benar. Dalam menyampaikan berita, intonasi dapat menimbulkan bermacam arti. Keras lambatnya suara atau pengubahan nada, dan cepat lambatnya pembacaan dapat digunakan sebagai penegasan, peralihan waktu, perubahan suasana, maupun perenungan. Dalam membacakan berita hendaknya diutamakan pelafalan yang tepat. Gerak-gerik terbatas pada gerak tangan, lengan atau kepala. Segala gerak tersebut lebih banyak bersifat mengisyaratkan (bernilai sugestif) dan jangan berlebihan. Untuk menimbulkan suasana khusus yang diperlukan dalam pembacaan, suara lebih efektif dengan didukung oleh ekspresi wajah. Air muka (mimik) dan alunan suara yang pas lebih efektif untuk meningkatkan suasana. Senyum atau kerutan kening juga dapat membantu penafsiran teks.

description

berita

Transcript of berita

Page 1: berita

1. MEMBACAKAN BERITA

Membacakan berita dapat menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan bagi sang pembaca dan pendengarnya jika pembacaan dilakukan dengan baik. Untuk dapat menjadi pembaca berita yang baik perlu berlatih:1. lafal dan pengucapan yang jelas;2. intonasi yang benar;3. sikap yang benar.Dalam menyampaikan berita, intonasi dapat menimbulkan bermacam arti. Keras lambatnya suara atau pengubahan nada, dan cepat lambatnya pembacaan dapat digunakan sebagai penegasan, peralihan waktu, perubahan suasana, maupun perenungan.Dalam membacakan berita hendaknya diutamakan pelafalan yang tepat. Gerak-gerik terbatas pada gerak tangan, lengan atau kepala. Segala gerak tersebut lebih banyak bersifat mengisyaratkan (bernilai sugestif) dan jangan berlebihan. Untuk menimbulkan suasana khusus yang diperlukan dalam pembacaan, suara lebih efektif dengan didukung oleh ekspresi wajah. Air muka (mimik) dan alunan suara yang pas lebih efektif untuk meningkatkan suasana. Senyum atau kerutan kening juga dapat membantu penafsiran teks.Perhatikan pula kontak pandangan Anda dengan pendengar (penonton), terutama bila membacakan berita melalui media televisi atau kontak langsung dengan pendengarnya.Jadi, membaca berita adalah menyampaikan suatu informasi atau berita melalui membaca teks berita dengan lafal, intonasi, dan sikap secara benar1. MEMBACAKAN BERITA

Membacakan berita dapat menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan bagi sang pembaca dan pendengarnya jika pembacaan dilakukan dengan baik. Untuk dapat menjadi pembaca berita yang baik perlu berlatih:1. lafal dan pengucapan yang jelas;2. intonasi yang benar;3. sikap yang benar.Dalam menyampaikan berita, intonasi dapat menimbulkan bermacam arti. Keras lambatnya suara atau pengubahan nada, dan cepat lambatnya pembacaan dapat digunakan sebagai penegasan, peralihan waktu, perubahan suasana, maupun perenungan.Dalam membacakan berita hendaknya diutamakan pelafalan yang tepat. Gerak-gerik terbatas pada gerak tangan, lengan atau kepala. Segala gerak tersebut lebih banyak bersifat mengisyaratkan (bernilai sugestif) dan jangan berlebihan. Untuk menimbulkan suasana khusus yang diperlukan dalam pembacaan, suara lebih efektif dengan didukung oleh ekspresi wajah. Air muka (mimik) dan alunan suara yang pas lebih efektif untuk meningkatkan suasana. Senyum atau kerutan kening juga dapat membantu penafsiran teks.Perhatikan pula kontak pandangan Anda dengan pendengar (penonton), terutama bila membacakan berita melalui media televisi atau kontak langsung dengan pendengarnya.Jadi, membaca berita adalah menyampaikan suatu informasi atau berita melalui membaca teks berita dengan lafal, intonasi, dan sikap secara benarhttp://bahasaindosugik.blogspot.co.id/2010/10/materi-bahasa-indonesia-kelas-xi-smama.html

Dalam struktur sebuah berita ada bagian yang disebut lead atau teras berita. Lead adalah paragraf pertama dalam berita yang mengandung gambaran umum suatu berita.

Page 2: berita

https://firdinata.wordpress.com/2013/05/19/tearas-berita-lead/

Teknik Membacakan Berita atau Cara membaca berita |membaca berita yang termasuk ke dalam jenis membaca nyaring. dalam hal ini, seseorang menyuarakan  isi berita untuk bisa didengar orang lain. Agar bertanya itu dapat diapahami secara benar dan jelas, pembaca berita haruslah memerhatikan lafal, intonasi, kejelasan ucapan, tatapan mata, dan sikap tubuh yang benar. 

a. lafal 

    lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan bunyi bahasa. Ketika membacakan berita (berbahasa Indonesia ), kita diharapkan dapat mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang tidak lagi dipengaruhi oleh bahasa daerah. Kehati-hatian dalam melafalkan kata/bunyi bahasa juga harus diperhatikan saat mengucapkan kata-kata asing. Oleh karena itu, sebelum mengucapkannya, pembicara harus membuka-buka kamus untuk mengetahui cara pengucapannya disamping maknanya

b. Intonasi 

       Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Perbedaan intonasi menyebabkan perbedaan

makna pada kalimat itu. Jadi, bisa membentuk kalimat berita, kalimat tanya, atau kalimat perintah.

1). Kalimat berita adalah intonasinya menurun pada akhir kalimat.

Contoh : Kita harus belajar sekarang juga 

2). Kalimat tanya, intonasinya menanjak pada akhir kalimat.

Contoh : Kita harus belajar sekarang juga ?. 

3). Kalimat perintah/seru, intonasinya menanjak pada seluruh bagian kalimatnya.

Contoh : Kita harus belajar sekarang juga. 

Intonasi berfungsi untuk mengekspresikan perasaan pembicara. Misalnya intonasi menanjak berguna untuk menunjukkan rasa gembira, sedangkan intonasi menurun mengekspresikan ketenangan. 

Page 3: berita

c. Kejelasan Ucapan 

     Kejelasan ucapan berkaitan degan volume suara dan kecepatan membacakan berita harus menggunakan suara yang nyaring sehingga dapat didengar dengan jelas para pendengarnya. Demikian pula dengan kecepatannya. Jika berita yangdisampaikan terlalu cepat, sulit pula untuk dimaknai. Oleh karena itu, sesuaikanlah kedua aspek tersebut dengan kemampuan para pendengar.Caranya, kita hanya langsung kepada mereka apakah kenyaringan dan kecepatan membaca kita sudah sesuai dengan yang mereka inginkan 

d. Tatapan Mata 

      Tatapan mata merupakan cara lain dalam menjalin komunikasi dengan para pendengar. Cara tersebut juga berguna untuk mengetahui sikap mereka atas informasi yang kita sampaikan : tertarik atau tidak. Pendengar yang tak acuh dapat dikembalikan dengan jalinan tatapan mata. Dengan demikian ia akan terasa diperhatikan sehingga balik memberikan perhatiannya pada uraian kita.

Tatapan mata juga bisa memberikan kesan tertentu bagi para pendengar. 

a. Pembicara yang berani bertatapan mata dengan mereka menandakan bahwa ia memiliki

sikap terbuka, sedang berkata jujur, mengusai materi pembicaraan, atau memiliki kepercayaan

diri yang tinggi.  

b. Pembicara yang sering menghindar dari tatapan mata dengan para pendengarnya berarti ia

sedang menyembunyikan sesuatu (tidak jujur), kurang menguasai materi, ataupun tidak memiliki

kepercayaan diri.

e. Sikap Tubuh. 

      Sikap tubuh seeorang pembaca berita berpengaruh terhadap tanggapan para pendengarnya. Sikap tubuh yang kaku dapat menyebabkan pendengar menjadi bosan. Sementara itu, sikap tubuh yang terlalu santai, dapat menimbulkan kesan negatif. 

Page 4: berita

     Ambillah posisi duduk yang nyaman, yaitu yang cukup tegap, tidak membungkuk, dan tidak pula terlalu tengadah. Lakukanlah dengan serius, tetapi santai. Dengan sikap seperti itu diharapkan para pendengar akan tertarik untuk memerhatikan anda. Dengan posisi seperti itu, kita pun tidak merasa pegal ataupun terbebani. 

Sekian Artikel tentang Teknik Membacakan Berita, Semoga bermanfaat 

(Sumber : Cerdas Berbahasa Indonesia, Hal : 76-78, Penerbit Erlangga, Penulis : Engkos Kosasih. 2006.jakarta)

http://www.artikelsiana.com/2014/09/teknik-membacakan-berita-cara.html

Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.https://id.wikipedia.org/wiki/Berita