Berbagai Etnis Dan Kebudayaan Di JAWA TENGAH

14
JAWA TENGAH Kelompok Etnis Di Jawa Tengah terdapat kelompok etnis yang terdiri atas bangsa-bangsa yang berkewarganegaraan Cina, Arab, India, Pakistan, Eropa dan sebagainya. Disamping kelompok etnis tersebut, di Jawa Tengah juga ada kelompok- kelompok suku bangsa pendatang, seperti Madura, Kalimantan, Buton, Bugis, Sunda dan sebagainya. Mereka ini pada umumnya bekerja sebagai nelayan di daerah dimana mereka tinggal. Logat ( Bahasa ) Bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat di Jawa Tengah ada empat dialek. Pertama dilek Surakarta, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa jawa standar. Yang kedua, ketiga dan keempat ialah dialek Banyumas, Tegal dan Jepara. Dialek Surakarta dijadikan bahasa patokan yang terbagi atas bahasa kawi ( abad 8-14 ), jawa tengahan ( abad 14-16 ) dan bahasa jawa baru ( abad 16 ). Bahasa dialek banyumas ada dua macam, bahasa dialek banyumas selatan dan bahasa banyumas utara. Dialek banyumas selatan meliputi daerah-daerah Cilacap, Banyumas, Gombong dan Kebumen. Dan dialek banyumas utara meliputi daerah- daerh Purwakarta dan Purbalingga. Sesuai dengan keadaan struktur masyarakatnya, bahasa jawa itu dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu :

description

Di Jawa Tengah terdapat kelompok etnis yang terdiri atas bangsa-bangsa yang berkewarganegaraan Cina, Arab, India, Pakistan, Eropa dan sebagainya. Disamping kelompok etnis tersebut, di Jawa Tengah juga ada kelompok- kelompok suku bangsa pendatang, seperti Madura, Kalimantan, Buton, Bugis, Sunda dan sebagainya. Mereka ini pada umumnya bekerja sebagai nelayan di daerah dimana mereka tinggal.

Transcript of Berbagai Etnis Dan Kebudayaan Di JAWA TENGAH

Page 1: Berbagai Etnis Dan Kebudayaan Di JAWA TENGAH

JAWA TENGAH

Kelompok Etnis

Di Jawa Tengah terdapat kelompok etnis yang terdiri atas bangsa-bangsa yang

berkewarganegaraan Cina, Arab, India, Pakistan, Eropa dan sebagainya. Disamping

kelompok etnis tersebut, di Jawa Tengah juga ada kelompok- kelompok suku bangsa

pendatang, seperti Madura, Kalimantan, Buton, Bugis, Sunda dan sebagainya. Mereka

ini pada umumnya bekerja sebagai nelayan di daerah dimana mereka tinggal.

Logat ( Bahasa )

Bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat di Jawa Tengah ada empat dialek.

Pertama dilek Surakarta, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa jawa standar. Yang

kedua, ketiga dan keempat ialah dialek Banyumas, Tegal dan Jepara. Dialek Surakarta

dijadikan bahasa patokan yang terbagi atas bahasa kawi ( abad 8-14 ), jawa tengahan

( abad 14-16 ) dan bahasa jawa baru ( abad 16 ). Bahasa dialek banyumas ada dua

macam, bahasa dialek banyumas selatan dan bahasa banyumas utara. Dialek

banyumas selatan meliputi daerah-daerah Cilacap, Banyumas, Gombong dan

Kebumen. Dan dialek banyumas utara meliputi daerah- daerh Purwakarta dan

Purbalingga.

Sesuai dengan keadaan struktur masyarakatnya, bahasa jawa itu dapat dibagi

menjadi beberapa tingkatan yaitu :

a. banasa ngoko

b. bahasa krama

c. bahasa krama desa

d. bahasa madya

e. krama inggil

bahasa ngoko terbagi menjadi tiga tingkatan :

a. ngoko lugu

b. antya basa

c. basa antya

bahasa krama terbagi menjadi tiga tingkatan :

a. wredha krama

Page 2: Berbagai Etnis Dan Kebudayaan Di JAWA TENGAH

b. mudya krama

c. kramantara

Begitu juga bahasa madya terbagi menjadi tiga tingkatan :

a. madya ngoko

b. madya krama

c. madyantara

Agama dan kepercayaan

Agama asli

Agama aslinya tidak prinsip secara reflektif, juga tidak didasarkan atas ajaran

sistem yang secara struktural sistematis. Akan tetapi kerokhanian agama itu dihayati

dalam sikap batin terhadap zat tertinggi yang mengatakan si manusia. Penghayatan itu

diungkapkan dalam kepercayaan kesusilaan, adat, nilai, upacara-upacara dan perayaan

yang beraneka warna corak bentuknya. Sedangkan ungkapan lahiriah merupakan

refleksi batin yang primer dan disadari, ditentukan dan dipelajari lebih jauh.

Hindu dan Budha

Kehadiran orang-orang india pada abad pertama hingga abad tiga belas ke

Indonesia bukanlah untuk menaklukan bangsa Indonesia. Tujuan utama mereka ialah

berdagang, oleh karena itu mereka membentuk komuniti sendiri. Bersamaan itu maka

datanglah orang-orang india dari golongan Brahmana dan Ksatrya yang meninggalkan

India karena keadaan politik. Orang-orang inilah yang sebenarnya membawa

kebudayaan India.mereka ada yang mendirikan kerjaan dan ada yang bekerja pada

seorang raja di Indonesia.

Islam

Agama Islam sampai ke pulau jawa kira-kira pada tahun 1400. raja-raja jawa

yang telah berpindah ke agama Islam menyebabkan kemunduran bagi agama Hindu.

Akhirnya kerajaan-kerajaan hindu digantikan oleh kerajaan Islam. Yang pertma-tama

berdiri ialah di Demak (Raden Patah tahun 1500), kemudian putranya Patih Yunus

melebarkan sayap Islam ini ke jepara (1511). Dengan demikian terjadilah peralihan

agama Hindu kepada Islam dengan ajaranya yang tegas tentang keesaan tuhan

merupakan langkah besar kearah kemajuan kerokhanian.

Page 3: Berbagai Etnis Dan Kebudayaan Di JAWA TENGAH

Kristen

Bersamaan dengan taraf awal penyebaran agama Hindu dan Budha, agama

kristen hadir di Jawa Tengah. Kesaksian historis mengenai umat kristen di indonesia

printis itu terdapat dalam sumber-sumber tertulis ahli sejarah arab dan india selama

periode 645-1500. tidak banyak yang diketahui mengenai kehidupan umat Kristen

pertama itu. Mungkin disebabkan surut sedikit demi sedikit atau kurang berakar

dalam kerokhanian orang jawa atau karena dirasa asing.

Aliran Kebatinan

Para ahli berpendapat bahwa adanya ancaman desintegrasi nilai-nilai

tradisional asli. Banyak pemeluk ajaran aliran kebatinan berusaha menyesuaikan

keyakinan mereka mengenai ketuhanan, manusia dan alam dari tempo dulu kepada

tuntutan zaman sekarang. Agar tidak tertingal dalam arus modernisasi, bertekat

meninggalkan mutu pandangan warisan dan memperteguh identitas bangsa Indonesia.

Mereka tidak ingin menghindar tetapi menjawab tantangan sekulerisme, materialisme

dan rasionalisme dengan menggali harta terpendam dari pusaka kebudayaan asli.

Dalam pertemuanya dengan kebudayaan modern, diusahakan merehabilitas nilai-nilai

yang diancam akan mati.

Kepercayaan Kuno

Masyarakat Jawa Tengah mengakui tuhan sebagai Tremendum : menakutkan,

yang jauh, yang dahsyat. Dan tuhan sebagai Faschinosum : yang menarik, yang

mempesona, karib, mesra dan menimbulkan cinta kepadanya. Bila sikap kasih dan

takwa seimbang dan saling melengkapi, kedua sikap diarahkan kepada pribadi tuhan

yang bersikap adil,baik, maka tuhan menjadi asal-muasal dan pemilik dunia,

mengurus dan membimbing seluruh alam dan manusia. Mengenai misteri alam dunia,

agama asli tidak merupakan yang teoritis ilmiah untuk menyusun alam dunia

(Kosmologi). Kepercayaan asli mempunyai suatu konsep, bahwa hidup manusia

tergantung dari alam dan bila selaras maka semua akan beres. Mengenai susunan

dunia, agama asli tidak bertujuan untuk memperbaiki struktur dunia guna manfaat

manusia. Bukan hubungan kausalitas yang mereka cari, melainkan klasifikasi

homologi Antropokosmis (kesesuaian manusia dunia). Orang Jawa Tengah juga

percaya kepada petunjuk perbintangan yang dianggap membawa kebahagiaan, panen

Page 4: Berbagai Etnis Dan Kebudayaan Di JAWA TENGAH

baik, keluarga sejahtera dan sebagainya. Selain itu orang Jawa Tengah juga percaya

kepada makhluk halus, dewa-dewa, kekuatan gaib, kekuatan sakti dan peristiwa dan

tanda-tanda badan.

Kegiatan Agama Dan Kepercayaan

1. Pranatamangsa (siklus tahunan menggarap sawah)

2. Upacara Individu

a. upacara menjelang kelahiran

Hamil satu bulan

Hamil dua bulan

Hamil empat bulan

Hamil lima bulan

Hamil enam bulan

Hamil tujuh bulan

b. Upacara Kelahiran

Puputan (lim hari setelah kelahiran)

Selapanan (tiga puluh lima hari setelah kelahiran)

Tedhak Sisten

Nyapih

c. Upacara menginjak Dewasa

Upacara memasuki akhil balig dengan disunat pada umur antara tujuh sampai

dua belas tahun

3. Upacara perkawinan

Nontoni

Meminang

Pening setan

Srah-srahan

Pingitan

Tarub

Siraman

Temu

Ngunduk temanten

4. Upacara Kematian

Surtanah (saat dikubur)

Page 5: Berbagai Etnis Dan Kebudayaan Di JAWA TENGAH

Nelung Dina (tiga hari setelah kematian)

Pitung Dina (tujuh hari setelah kematian)

Matang dina (empat puluh hari satelah kematian)

Ngatus dina (seratus hari setelah kematian)

Nyewu dina (seribu hari setelah kematian)

Kol (pada hari kematian)

5. Upacara Desa

biasanya setahun sekali dirayakan upacara merti desa (bresih desa) pada

bulan maulud agar arwah orang yang telah meninggal tidak mengganggu

keluarganya dengan cara memberikan sesajen.

6. Upacara Hari Raya Keagamaan

a. Islam b. Protestan-Katolik

Idul adha Wafat Isa Al Masih

Muharram Paskah

Asyura Kenaikan Isa Al Masih

Maulid Pentakosta

Isra’Mi’raj Hari Natal

1 Ramadhan c. Budha

Nuzuul Al Qur’an Waisak

Idul Fitri Asadho

Kesenian

Beberapa daerah di Jawa Tengah pada masa lalu ada yang pernah menjadi

pusat pemerintahan.Sehingga banyak berkembang kesenian seperti :

1. Seni Rupa

Seni rupa merupakan bagian yang paling menonjol, karena bidang ini sifatnya

menyeluruh dan umum. Urutan kesenian ini ialah :

a. Arsitektur

Keterangan tentang arsitektur yang terdapatdi Jawa Tengah dapat

dikelompokkan menjadi dua. Pertama arsitektur tradisional. Yaitu seni

bangunan Jawa asli yang hingga kinimasih tetap hidup dan berkembang

pada masyarakat Jawasejak di daerah pantai sampai ke daerah pedalaman.

Terutama di daerah pusat kebudayaan masyarakat Jawa. Yaitu di sekitar

Kraton Surakrta. Yang kedua arsitektur modern, yaitu seni bangunan yang

Page 6: Berbagai Etnis Dan Kebudayaan Di JAWA TENGAH

terdapat di Jawa Tengah yang mempunyai corak canpuran antara seni

bangunan asli dengan pengaruh seni bangunana luar, atau campuran antara

luar dengan luar atau asli luar. Ilmu seni tentang bangunan disebut ilmu

kalang atau kambeng. Sedangkan orangnya disebut wong kalang. Contoh

dari seni ini adalah rumah orang Jawa yang merupakan bangunan pokok dari

senibangunan jawa tradisional. Rumah orang Jawa ada lima macam yaitu :

1. Bentuk panggang

Yaitu bangunan dengan atap sebelh sisi

2. Bentuk kampung

Yaitu bangunan dengan atap dua belah sisi sebuah bangunan di tengah

saja

3. Bentuk limasan

Yaitu bangunan dengan atap empat belah sisi, sebuah bubungan di

tengahnya

4. Bentuk joglo

Yaitu bangunan dengan sakaguru dan atap empat belah sisi, sebuh

bubungan di tengahnya

5. Bentuk tajing

Yaitu bangunan dengan sokoguru atap empat belahsisi, tanpa bubungan,

menjadi runcing

Sedangkan contoh bangunan modern ialah bangunan semenjak zaman

keislaman. Teeapi yang bangunannya berupa campuran antara seni bangunan Jawa

asli dengan seni bangunan dari luar Indonesia. seperti mesjid kudus yang memiliki

bangunan Jawa asli yang berbentuk tajug, juga memiliki menra yang berbentuk bane

kul-kul seni budaya Bali. Dan kini mempunyai pimtugerbang bergaya Persia. Contoh

lain seperti monumen pelajar di Ambarawa, monumen Diponegoro di

Magelang,monumen Tugu Muda di semarang dan lain-lain.

b. Seni pahat

Pertumbuhan seni ini dapat diketahui sejak prasejarah. Kemudian msa

berkembangnya pada zaman Mataram Islam hingga zaman Kartasura.

Pahatan yang menggunakan batu dapat terlihat pada candi Borobudur,

Mendut, Pawon, Dieng, Plaosan dan sebagainua. Pahatan dengan kayu yang

ada hingga zaman Mataram dan Kartasura sampai Surakarta tinggallah seni

pahat membuat nisan. Namun, sekarang banyak pahatan yang dihasilkan

Page 7: Berbagai Etnis Dan Kebudayaan Di JAWA TENGAH

seperti kursi berukir, sikat berukir, gabyogberukir dan lain-lain dimana

Jepara sbagai pusatnya.

c. Seni ukir

Seni ini bergaya menurut daerahnya masing-masing. Untuk Surakarta baik

dengan kayu, logam, maupum kulit nampak masih meneruskan gaya

Mataram zaman keislamanseperti ukiran yang tedapat dalam rancahan

gamelan, sikat dinding, logam sarung keris dan sebagainya. Untuk seni ukir

kayu Jepara memang punya corak sendiri, tapi sekarang udah banyak

mendapat pengaruh dari Mataram maupun Bali. Oleh karena itu seni ukib

kayu asli Jepara sulit didapatkan lagi. Untuk kecamatan Mungkit nampak

undur Balinya. Bahkn sering pula menunjukkan unsur pengaruh seni budaya

asing misalnya Tiongkok atau Jepang.

d. Seni lukis

Mengenai seni lukisan, kit telah mengenal sejak didirikanya bangunan Stupa

Borobudur. Karen pada relief Jayakalama terdapatrelief suatu lukisan.

Tetapi eninggalan yang etul-btul lukisan, tidak dapat dijumpai. Dan pada

pertengahan abad ke-19 kita kenal pelukis ulung bangsa Indonesia dari

Semarang yang bernama Raden saleh Sarif Bastaman. Lukisanya cukup

menkjubkan, dan banyak menghiasi museum lukisandi dunia serta Istana-

Istana raja Jawa. Kemudian pada abad ke-20 ini orang sempat mengagumi

seorang pelukis asal Klaten bernama Abdullah. Lukisan-lukisn alam yang

bercorak alam Indonesia enar-benar mampu diciptakanyadalam kanvas.

Disusul pula oleh putra beliau Basuki Abdullah. Pelukis yang berpendidikan

di Eropa.Akhirnya pada zaman kemerdekaan ini, dngan adnya kesempatan

yang lebih luas, dan adanya perguruan tinggi yang mengajarkanpelajaran

melukis sepeti ASRI, FKSS dn sebgainya. Maka tersebarlah dimana-mana

seniman barudengan berbagai macam aliran seperti Naturalisme,

Expressionisme dan lain-lain.Dikalangan pelukis tradisional di Surakarta

makaR. Sulardi, Kasidi dan D. Carita adalah pelukis wayang yang tergolang

baik, mereka mampu melukiskan seseorang dengan gaya lukisan wayang.

Kemudian Tom Hari yang terkenl dengan tekhnikmozaik dengan

menggunakan bulu ayam.

e. Seni kerajinan (kriya)

Page 8: Berbagai Etnis Dan Kebudayaan Di JAWA TENGAH

Yang dimasukkan dalam kerajinan ini adalah antara lain seni batik, seni

kerajinan logam, seni keramik, seni anyam-anyaman, seni kerajinan kulit

dan lain-lain. Dalam hal seni ini, dibagi dua macam, pertama perancang

motifnya, dan kedua pengrajin-pengrajinya. Seni atik di Jawa Tengah

mmegang peranan penting, karena pusat-pusat batik banyak terdapat di Jawa

Tengah, Seperti Surakarta, Tembayat, Wonogiri, Pekalongan dan

Banyumas. Setiap daerh mempunyai corak tersendiri. Seperti Pekalongan

terlihat pada penggunaan warna ada merah, hijau, unggu, biru dan lain-lain.

Juga pada motifnya, mereka banyak menggunakan motif Boketan dengan

selingan gambar binatang. Batik ini terpengaruh seni kain biru Tiongkok.

Corak batik Pekalongan, terkenal tahan sekali. Corak batik Banyumas

sepintas hampir sama denganbatik Surakarta. Tetapi ternyata lain. Batik

Banyumas tidak ada birona an motifnya kebanyakan garis miring. Corak

batik Tembayat disebut Badeanan. Sedangkan corak batik Wonogiri

sesungguhnya ialah corak batik Surakarta biasa. Seni kerajinan logam di

Jawa Tengah adalah pembuatan gamelan yang terdapat di daerah Bekonang

Surakarta dan di Semarang. Selanjutnya seni kerajinan keramik yang

dianggap penting karena daerah ini memiliki daerah yang bertanah liat baik.

Daerah ini terdapat disekitar Kebumen dan Sukaraja. Selain itu ada pula seni

dekorasi dankerajinan kulit dan tanduk yang terdapat di Klaten dan rumah-

rumah masyarakat.

2. Seni Tari

Untuk daerah propinsi Jawa Tengah Surakarta merupakan pusat seni tari.

Sumber utamanya terdapat di kraton Surakarta dan di pura Mangkunegaran. Dari

kedua tempat inilah kemudian meluas ke daerah Surakarta hingga meliputi Jawa

Tengah. Seni tari ini meliputi tari untuk putra dan putrid. Mcam tarianya ialah

Srimpi, Bedawa, Gambyong, Wireng, Prawirayuda, Wayang Purwa Mahabrata-

Ramayana.

3. Seni Suara

Seni suara dibagi dua yaitu vokal dan instrumen. Seni suara vokal di Jawa

Tengah bersifat local atau daerah dan nasional. Yang bersifat lokal ada tiga

macam yaitu lagu-lagu dolanan anak-anak, lagu-lagu tembang macapat tengahan

dan sekar agung, lagu-lagu jawa baru yang didringi keroncong. Yang bersifat

nasional kini berkembang dengan baik, baik lagu kanak-kanak, Lagi popular

Page 9: Berbagai Etnis Dan Kebudayaan Di JAWA TENGAH

hiburan bagi para remaja, lagu-lagu keroncong maupun lagu-lagu seriosa. Seni

suara instrumental ada dua macam yaitu lokal dan nasional. Yang lokal

sepertigamelan, angklung, terbang carung dan lain-lain.

4. Seni Sastra

Ada dua macam seni sastra yaitu sastra Daerah dan sastra Indonesia. Sastra

Daerah dahulu menggunakan bahasa daerah kawi, kemudian campuran bahasa asli

dan bahasa jawa (jawa tengahan). Sedangkan seni sastra Indonesia di Jawa

Tengah mulai tampil sejak kangres pemuda ke-II pada bulan oktober 1928, berupa

penulisan sajak, syair, cerpen, essay dan lain-lain yang banyak endapatkan

bantuan dari harian-hariandan majalah setempat.

5. Seni Drama

Seni drama sangat erat dengan kehidupan adat-istiadat. Kehidupan spiritual yang

dahulu kal hingga sekarang masih dihayati oleh sebagian besar masyarakat di

Jawa Tengah.