Berawal dari mimpi

9
BERAWAL DARI MIMPI ( Story goes to Germany 13-21th September 2014) Part 1 (Awal keikutsertaan DAAD Study Visit) 12 Desember 2013, awal momen yang mengubah kehidupanku untuk menata masa depanku. Yeah, tepat hari kamis, saat kami, mahasiswa-mahasiswi kelas 3 EGA Politeknik Negeri Sriwijaya sibuk dengan praktikum Analisa Batubara, sekitar pukul 12.00 WIB, datanglah dua orang kakak tingkat yang mengunjungi lab itu. Tidak asing lagi melihat mereka, Ya mereka adalah kak Nyayu Aisyah dan kak Melly, kakak tingkatku di Teknik Energi. Kedatangan mereka menjadi awal dimulainya kisah ini. Usut punya usut kehadiran mereka menjadi inspirasi bagi semua mahasiswa di lab itu untuk mulai mewujudkan mimpi. Mimpi apa? Pergi ke luar negeri? Woww... siapapun pasti tertarik mendengarnya.. teman-teman 3 EGB begitu antusias menyambut berita tersebut, namun ada yang aneh dengan kelasku sendiri 3 EGA, ntahlah antara memang sibuk membuat laporan praktikum analisis batubara atau memang sikap ‘cool’ mendengar pemberitaan ini. Hanya sedikit yang menghiraukan pemberitaan tersebut. Termasuk aku? Ya, awalnya bisa jadi aku termasuk dalam golongan itu, namun setelah serius mendengar pemberitaan “study visit to Germany” dari kakak itu, mulai ada keinginan untuk ‘tidak ada salahnya mencoba’, ya hanya itu yang ada dibenakku, hanya mencoba... belum lagi dukungan teman sebangku yang begitu tinggi untuk tidak membuang kesempatan begitu saja. Alhasil aku mencoba untuk mendaftarkan namaku untuk join dengan tawaran tersebut. Tapi sayangnya kuota pendaftaran telah mencukupi, itu artinya namaku sudah tak mungkin terdaftar lagi untuk ikut study visit ini. Huufth, ada rasa penyesalan dihatiku, kenapa tidak dari awal serius memperhatikan penjelasan mereka. Namun tekadku agar namaku bisa terdaftar setidaknya walaupun Cuma sebagai peserta, ya hanya itu awalnya harapanku tidak lebih.. Untunglah akhirnya kak Melly maupun Kak Aisyah memberi kesempatan untuk namaku masuk sebagai peserta, dengan konsekuensi akan ada penyeleksian diantara nama-nama yang terdaftar sebagai peserta ( pendaftaran melebihi kuota seharusnya), akhirnya satu persatu teman2ku 3 EGA mulai mendaftarkan diri juga. Perjuangan kami pun dimulaiiii... Keesokannya sebelum shalat jum’at, aku dan teman2 dari 3 EGA mulai memasuki ruang penyeleksian.. wiih, ujian segera dimulai.. rasa dag-dig-dug mulai menghantui, tampak di sebuah ruangan bernomorkan 13 lantai 3 gd. pendidikan polsri, telah hadir terlebih dahulu mahasiswi2 kelas 3 EGB ya, mereka memang sangat antusias sekali mengikuti kegiatan ini. Apa yang ada dipikiranku saat itu? Sudahlah coba saja.. setidaknya aku sudah merasakan bagaimana prosesnya... Panjang lebar kak Aisyah, begitulah panggilan akrab kakak ini, juga kak Melly mewawancarai kami, yupz, wawancara singkat seputar motivasi keikutsertaan kegiatan study visit ini. Suasana yang awalnya sempat tegang, mulai mencair seiring dengan pertanyaan yang sederhana dan penuh kehangatan. 30 menit sudah berada diruangan itu. Well, guys.. pengumuman siapa yang bakal kepilih dari kalian akan dikirim via sms, So bersabar ya dan banyak berdo’a.. Begitulah akhir pertemuan kami siang itu... Bismillah semoga hasilnya yang terbaik,,”gumamku sambil berkaca-kaca #hihi lebay ini# Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba juga.. yaa, hari senin 16 Desember 2013, pengumuman hasil penyeleksian telah disebarkan, tentunya via sms. M. Ridho Husaini, teman sekelasku yang juga ikut

Transcript of Berawal dari mimpi

Page 1: Berawal dari mimpi

BERAWAL DARI MIMPI

( Story goes to Germany 13-21th September 2014)

Part 1 (Awal keikutsertaan DAAD Study Visit)

12 Desember 2013, awal momen yang mengubah kehidupanku untuk menata masa depanku. Yeah,

tepat hari kamis, saat kami, mahasiswa-mahasiswi kelas 3 EGA Politeknik Negeri Sriwijaya sibuk dengan

praktikum Analisa Batubara, sekitar pukul 12.00 WIB, datanglah dua orang kakak tingkat yang

mengunjungi lab itu. Tidak asing lagi melihat mereka, Ya mereka adalah kak Nyayu Aisyah dan kak Melly,

kakak tingkatku di Teknik Energi. Kedatangan mereka menjadi awal dimulainya kisah ini. Usut punya

usut kehadiran mereka menjadi inspirasi bagi semua mahasiswa di lab itu untuk mulai mewujudkan

mimpi. Mimpi apa? Pergi ke luar negeri? Woww... siapapun pasti tertarik mendengarnya.. teman-teman

3 EGB begitu antusias menyambut berita tersebut, namun ada yang aneh dengan kelasku sendiri 3 EGA,

ntahlah antara memang sibuk membuat laporan praktikum analisis batubara atau memang sikap ‘cool’

mendengar pemberitaan ini. Hanya sedikit yang menghiraukan pemberitaan tersebut. Termasuk aku?

Ya, awalnya bisa jadi aku termasuk dalam golongan itu, namun setelah serius mendengar pemberitaan

“study visit to Germany” dari kakak itu, mulai ada keinginan untuk ‘tidak ada salahnya mencoba’, ya

hanya itu yang ada dibenakku, hanya mencoba... belum lagi dukungan teman sebangku yang begitu

tinggi untuk tidak membuang kesempatan begitu saja. Alhasil aku mencoba untuk mendaftarkan

namaku untuk join dengan tawaran tersebut. Tapi sayangnya kuota pendaftaran telah mencukupi, itu

artinya namaku sudah tak mungkin terdaftar lagi untuk ikut study visit ini. Huufth, ada rasa penyesalan

dihatiku, kenapa tidak dari awal serius memperhatikan penjelasan mereka. Namun tekadku agar

namaku bisa terdaftar setidaknya walaupun Cuma sebagai peserta, ya hanya itu awalnya harapanku

tidak lebih.. Untunglah akhirnya kak Melly maupun Kak Aisyah memberi kesempatan untuk namaku

masuk sebagai peserta, dengan konsekuensi akan ada penyeleksian diantara nama-nama yang terdaftar

sebagai peserta ( pendaftaran melebihi kuota seharusnya), akhirnya satu persatu teman2ku 3 EGA mulai

mendaftarkan diri juga. Perjuangan kami pun dimulaiiii...

Keesokannya sebelum shalat jum’at, aku dan teman2 dari 3 EGA mulai memasuki ruang penyeleksian..

wiih, ujian segera dimulai.. rasa dag-dig-dug mulai menghantui, tampak di sebuah ruangan bernomorkan

13 lantai 3 gd. pendidikan polsri, telah hadir terlebih dahulu mahasiswi2 kelas 3 EGB ya, mereka

memang sangat antusias sekali mengikuti kegiatan ini. Apa yang ada dipikiranku saat itu? Sudahlah coba

saja.. setidaknya aku sudah merasakan bagaimana prosesnya...

Panjang lebar kak Aisyah, begitulah panggilan akrab kakak ini, juga kak Melly mewawancarai kami, yupz,

wawancara singkat seputar motivasi keikutsertaan kegiatan study visit ini. Suasana yang awalnya

sempat tegang, mulai mencair seiring dengan pertanyaan yang sederhana dan penuh kehangatan.

30 menit sudah berada diruangan itu. Well, guys.. pengumuman siapa yang bakal kepilih dari kalian akan

dikirim via sms, So bersabar ya dan banyak berdo’a.. Begitulah akhir pertemuan kami siang itu...

Bismillah semoga hasilnya yang terbaik,,”gumamku sambil berkaca-kaca #hihi lebay ini#

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba juga.. yaa, hari senin 16 Desember 2013, pengumuman hasil

penyeleksian telah disebarkan, tentunya via sms. M. Ridho Husaini, teman sekelasku yang juga ikut

Page 2: Berawal dari mimpi

seleksi study visit ini kemarin menerima sms bahwa dirinya diterima sebagai anggota Tim Study Visit ke

Jerman tersebut. Lantas bagaimanakah nasibku? Hatiku mulai tak tenang, segera ingin ku cek

handphoneku untuk memastikan apa hasilnya. Tingkahku hari itu benar-benar aneh, sibuk kesana

kemari mencari handphone, lha memangnya dimana? Astaghfirullah, baru aku ingat, handphone ku

tertinggal di rumah tadi pagi. Terus bagaimana aku bisa tahu diriku terpilih atau tidak? Aku hanya

terduduk lesu seraya dihantui rasa gugup terhadap hasilnya.

Ketika jam kampus berakhir, nampak serombongan mahasiswa maupun mahasiswi hadir di sebelah

kelasku, dan disana ada kak Aisyah dan Kak Melly juga. Pikiranku sudah jauh entah kemana, ya hatiku

rasanya sudah menerima jika memang aku belum terpilih pada penyeleksian kemarin. Ada keinginanku

untuk pulang segera ke rumah melihat ada atau tidaknya pemberitahuan seleksi tersebut. Tapi..

rumahku cukup jauh dari kampus, harus 2x naik angkot... terus bagaimana? Apa aku harus tanya

langsung ke kak Aisyah atau kak Melly seputar hasil tersebut? Tapi.. arrghhh... ada rasa malu di diriku.

Bagaimana kalau ternyata namaku tidak ada? Malu donk... udah sok ke PD an... tapi...

Untunglah, aku memiliki teman yang terus memotivasiku untuk tidak menyerah akan keadaan. Ha ha

apalah bahasanya ini* Ya, Wulan Apriani, teman sebangku ku begitu setia menemaniku ‘hadir’ di

perkumpulan itu. Antara yakin atau tidak, aku mencoba tenang, duduk bersebelahan dengan ‘mereka’

yang terpilih. Yang ada didalam benakku saat itu adalah : sudahlah coba saja, jika pun aku tidak terpilih

ya sudah paling aku bakal diusir dari forum ini ( deg deg deg deg )

“Okee.. semua anggota lengkap... rapat perdana bisa dimulai!” ucap kak Aisyah

Alhamdulillah.... berarti aku terpilih... Wowwww senangnya... Yeayyy, ekspresi lega dan bahagia tidak

bisa tertutupi lagi dari wajahku hari itu.

“Cieee yang mau ke Jerman... tapi kalo itu beneran jadi berarti nanti aku duduk sendiri donk..” ucap

Wulan yang masih berdiri di sebelahku

“Ihhhh... apaan belum juga berangkat Wulan.. ini itu baru rencana... Do’akan saja”senyumku

Semenjak terpilih sebagai anggota study visit tersebut, semenjak itu pula kerja keras wajib dimulai,

berbagai hal mulai dipersiapkan termasuk kami mendapatkan seorang pembimbing yang luar biasa,

yeah beliau adalah Bu Anerasari Meidinarasti.

Hari Rabu, 18 Desember 2013

“Guys, persiapkan diri kalian, buat pertanyaan karena kita akan kedatangan pak Arinafril dari Unsri.

Siapa pak Ari? begitu panggilan akrab beliau, Beliau adalah “sosok yang berjasa” dibalik kisah kami ini,

karena melalui beliau lah jalan kami untuk semakin dekat dengan keberhasilan DAAD Study Visit to

Germany dimulai.

Berbagai mahasiswa dari jurusan yang ada di Politeknik Negeri Sriwijaya dikumpulkan. Yang ku ingat saat

itu adalah dari jurusan Teknik Elektro, Teknik Mesin dll. Dan tim kami yang telah terbentuk awalnya

beranggotakan 15 orang yaitu :

Page 3: Berawal dari mimpi

1. Nyayu Aisyah

2. Melly Agustia

3, Abdul Wahid

4. Ade Clara

5. Khusnul Khotimah

6. M. Ridho Husaini

7. Utari Agustina

8. M Ganta Khaitami

9. Zuliansyah Arman

10. Elita Apriani

11. Daniel Frendi

12. Dentri

13, Winda

14. Fachry

15. Dewi

Bersama tim inilah harapan mulai terbentuk. Banyak Ilmu yang telah dibagi Pak Ari kepada kami,

termasuk bagaimana menyiapkan proposal yang benar agar diterima oleh pihak DAAD. Begitu pula

dengan rekomendasi beliau atas Prof. Magnus Jaeger sbg langkah awal kami utk segera mengirim e -mail

agar memperoleh LOA dari beliau. Kami pun dibagi tugas, masih hangat dibenakku bagaimana Kak

Aisyah, Utari juga aku dibagian pembuatan proposal

sedangkan yang lainnya bagian contact e-mail dg profesor agar diperoleh LOA sebagai persyaratan kami

untuk diterima DAAD Goes to Germany

Tugas semakin berat, baik itu akademis maupun kegiatan study visit ini. Namun kami tidak boleh

menyerah, SEMANGAT, kata-kata itulah yang selalu kami tanamkan agar tim ini tetap solid untuk

mencapai hasil akhir, ya pergi ke JERMAN ^_^

21 Desember 2013

Momen pertama penentuan JUDUL Proposal

Page 4: Berawal dari mimpi

Waktu telah menunjukkan pukul 10.00 WIB, bertepat di lt, 1 gd. pendidikan Sriwijaya, kami berkumpul

untuk memusyawarahkan mengenai pembuatan proposal . Sayangnya tidak semua anggota dapat hadir,

hal itu dikarenakan bbrp diantara kami ada yang ikut Pemilihan Bujang Gadis Polsri..

Banyak ide-ide bermunculan seputar konsep kami “RENEWABLE ENERGY” mulai dari feses manusia,

feses sapi. Perdebatanpun mulai muncul saat fokus pemikiran pada feses manusia sebagai sumber

energi. Banyak pandangan dan pemikiran lain hingga akhirnya menjelang dzuhurpun belum mencapai

kata kesepakatan.

Cacing diperut mulai mengganggu konsentrasi kami, yuphh akhirnya diputuskan untuk break makan

siang dan sholat dulu. Ckck,, kebanyakan mikirin feses jadinya gak ketahan mau ngeluarin feses juga he

he

Setelah ISHOMA berakhir, mulai dibicarakan lagi seputar TEMA, baru Judul, namun sayang pembicaraan

kami semakin melebar, bahkan tidak menemukan 1 kesepakatan. Belum lagi ditambah rasa kantuk

akibat kekenyangan pasca makan siang dan angin sepoi-sepoi yang membelai lembut, membuat kami

tidak bisa berpikir dan konsentrasi. Akhirnya diputuskanlah untuk mengakhiri pertemuan kami hari itu.

Alhasil pertemuan hari itu tidak membuahkan hasil apapun. Huffthhh----

23 Desember 2013

Akibat tidak ditemukannya titik terang dari pertemuan kami tersebut, alhasil kamipun mengunjungi bu

Anerasari. Aku sempat mengutarakan bahwa pak Ari mengatakan kalau di Jerman sekarang lagi sibuk

dengan “Blue Energy” nah, pak Ari sempat menyinggung potensi Mikroalga sebagai biofuel. Dan

nampaknya Bu Anera menyepakati hal ini, untuk mengangkat Tanaman Air sebagai tema proposal kami.

Ditambah Kehadiran ECENG GONDOK yang selalu menutupi permukaan sungai Musi saat musim

penghujan tiba, yaaa Eceng Gondok bisa dijadikan BIOGAS,,, Woww ide yang bagus. Alhamdulillah tema

dan judul telah diperoleh, yg mnjd pertanyaan sekarang adalah bagaimana membuat proposalnya???

Nahh itulah TUGAS aku, kak Aisyah dan Utari serta yg lainnya sebagaimana perjanji an awal saat

pembagian tugas

Menjelang Libur Natal dan tahun baru, seperti biasa kampus Polsri tercinta diliburkan. Yeaaay liburan

panjang asyiik...

Ya itu awalnya yang ada dibenakku.. melepas penat utk berlibur sejenak, Namun?? TIDAK ADA KATA

LIBUR..... INGAT WAKTU KITA TIDAK BANYAK, PROPOSAL HARUS SELESAI Awal tahun 2014.

26 Desember 2013

Kami janjian untuk berkumpul di Kambang Iwak (KI) Palembang, yaa momen outdoor pertama kami.

Berperan sbg HUMAS untuk mengingatkan pertemuan kami tsb adalah kak Aisyah, yang selalu mengirim

pesan via sms agar ON-TIME hadir di depan SOERABI BANDUNG, dekat Hotel Swarna Dwipa.

Page 5: Berawal dari mimpi

Sejak pukul 08.00 pagi aku sudah bertengger di depan kafe itu, namun belum terlihat satupun yang

datang. Ya iyalah janjinya kan jam 10.00. Tak Apalah, saking semangatnya untuk buat proposal hari itu

he he

Tak lama menunggu, mulai berdatangan romb. Winda dan Dewi yang menghampiriku, dan yaa tak lama

kemudian kak Aisyah juga hadir...

Meski baru berempat, namun kami tak ingin membuang waktu sia-sia. Krikkkk krikkk waktu terus

berputar, namun kami masih berempat. Kemana anggota yang lain? Mereka sibuk dengan urusan

masing-masing, ada juga yang datang terlambat. Yaaa mau diapakan lagi, TOLERIR saja...

Membuat proposal tak semudah yang ada dipikiran kami, apalagi menggunakan bahasa inggris. Huffth

bagaimana ini? daaan yahh baterai laptop pun habis, dan itu terjadi hampir bersamaan satu dengan

yang lain. Waduhhh.. sementara proposal juga belum ada yang berbahasa inggris, masih berbahasa

Indonesia, itupun baru satu kalimat. # PARAH... HA HA# Mengarang itu tidak mudah readers he he

Alhasil kami memutuskan untuk mencari listrik untuk bisa mensuplay energi ke masing2 laptop. Masuk

serombongan ke warung steak sebelah Soerabi, hanya untuk mencari colokan listrik .. karena tidak

ditemukannya sumber listrik, kamipun segera keluar lagi dari warung steak itu. Bisa dibayangkan

bagaimana herannya penjaga steak itu melihat tingkah kami yang –PHP- disangka mau makan

serombongan dengan pedenya masuk, ehh mencari colokan l istrik saja. Dasar mahasiswa!

memanfaatkan keuntungan semata ha ha jadi malu ceritanya..

Karena tidak menemukan colokan satupun, akhirnya kami putuskan untuk pulang saja.. lagi-lagi tidak

ada hasil hari itu.. huufth

Berhubung hari-hari kedepan akan libur panjang menyambut tahun baru 2014.. rasanya tidak efektif

juga bila diadakan perkumpulan semacam ini, karena pasti bnyak yang izin juga. Jadi solusinya dengan

membentuk FB GRUP.. Awal namanya #POLSRI GOES TO GERMANY#. So walaupun tidak bertatap muka

secara langsung namun komunikasi tetap berjalan via FB tentunya..

Sementara itu, di rumah, aku terus saja di wawancara oleh kakekku seputar keberangkatan kami ke

Jerman. Maklum saja, sebagai anak rantauan dari Muaradua, diriku tinggal di Palembang bersama kakek

nenekku ( ayah-ibu dari ayahku), jadi hanya dengan merekalah aku berbagi kisahku, termasuk keinginan

untuk pergi ke Jerman. Bahkan Kakekku rela mencari koleksi kamus bahasa Jerman untukku agar aku

semangat utk bisa ke Luar Negeri. Yaa, kakekku memang pengkoleksi berbagai kamus bahasa asing, tak

heran dikarenakan beliau adalah aktivis sejak zaman Belanda dulu lho, juga ikut berjuang demi

Kemerdekaan Indonesia, bahkan beliau juga bisa berbahasa Belanda sedikit sedikit juga sih he he. Yaaa,

intinya Beliau sangat berharap besar bahwa impian untuk ke JERMAN ini benar-benar terwujud.

5 JANUARI 2014

Happy new years 2014!!! Ya, sekarang sudah tahun 2014, perjuangan untuk ke JERMAN terasa semakin

dekat saja. Segudang Agenda telah dipersiapkan hari itu, termasuk mengirim LOA ke Prof. Dr Ing.

Magnus Jaeger, salah satu profesor rekomendasi dari Pak Ari.

Page 6: Berawal dari mimpi

Dengan meminta bantuan ke bu Anerasari sebagai dosen pembimbing kami, dan yaa e-mail ke prof.

Magnus Jaeger adalah e-mail pertama yang dikirim Bu Anera. Bismillah, semoga dapat balasannya

segera,,

Bukan hanya pak Magnus saja, terdapat sejumlah e-mail profesor yang telah disiapkan untuk

memperbanyak LOA sebagai syarat utama dari study visit ke Jerman ini. Ya iyalah, namanya juga study

visit otomatis, WAJIB untuk perbanyak LOA, agar kunjungan ke JERMAN ada manfaatnya sebagai

PERTUKARAN ILMU... BUKAN JALAN-JALAN YA...

Hari berganti hari, namun belum juga ada tanggapan dari pak Magnus Jaeger. Tim kami pun mulai

khawatir dan cemas, mengapa begitu lama balasan dari pak Magnus? Tapi untunglah ada Pak Ari yang

menjelaskan pada kami bahwa libur panjang setelah natal dan tahun baru ‘sudah biasa’ di Luar Negeri

sana, Jadi banyak BERSABAR saja.. Ya sudahlah, kalau begitu sekarang perampungan proposal. Lho

hampir selesai ya proposalnya? Ahhh... BELUM... Masih jauhhh dari harapan

Alhasil sekarang tugas utama adalah FOKUS PROPOSAL, Ya.. di e-mail yang kami kirim ke Pak Magnus

hanyalah ungkapan seputar judul dan tema yang akan kami bawa saja dahulu, sementara paper

penelitiannya? proposalnya? MASIH PROSES....

11 JANUARI 2014

Momen perdana bagi kami untuk mencari base camp untuk pengerjaan proposal.. Yaa, waktu di kampus

ternyata belum efektif untuk menyelesaikan proposal kami tersebut. Bagaimana kalau di rumah?

Tampaknya ini solusi yang bagus. Semua anggota tim menyetujui. Rumah Zuliansyah Arman atau biasa

disapa Anca, menjadi base camp kami. Masalahnya bagiku adalah aku tidak tahu dimana rumah Anca?

Tenang, ada rekan Utari Agustina yang siap membantu. Ya, alhasil Aku dan Utari janjian untuk kumpul

dahulu ke kampus tercinta Polsri, baru bersama-sama ke rumah Anca yang berada di Kompleks

Pertamina RU III Plaju.

Pukul 07.00, tampak Utari telah siap dengan laptopnya di Lt 1 Gedung Pendidikan Polsri. Tugas

pembuatan proposal yang menjadi tanggung jawab kami WAJIB untuk diselesaikan, Aku telah

menyiapkan intisari yang perlu dimasukkan dalam proposal tersebut. Begitupula dengan Utari. Namun,

belum semuanya selesai, Utari pamit meninggalkanku? Nah lho.. katanya mau barengan pergi ke rumah

Anca? Ya, kami memang merencanakan berangkat bersama, tapi MENUNGGU Utari selesai mengajar

LES dahulu di rumah Mam Nian, salah satu dosen bahasa inggris kami di kampus. Yah, berarti aku

seorang diri di Lt 1? Tak apalah, kan ada laptop yang menemani. Ayooo mulai berpikir, mengutak atik

kata SEMANGAT untuk PROPOSALL..

Jam terus berputar, alhasil menunjukkan pukul 10.30. Aku ingat bahwa Utari janji dia akan kembali lagi

menemuiku tepat pukul 11.00 berarti masih setengah jam lagi.

Alhamdulillah FIX juga PROPOSAL, Yeayy, tapi masih dalam BAHASA INDONESIA, Nah yang harus dibuat

kan dalam bahasa inggris, bagaimana? Tenang ada OM GOOGLE yang akan membantu ha ha

Ya, utk sementara tak apalah pakai google translate dulu, nnti diperbaiki.

Page 7: Berawal dari mimpi

Jam sudah pukul 11.00 WIB, Ada rasa gelisah dihatiku mengingat Utari tak kunjung datang. Mana hari

begitu gelap karena akan turun hujan dan AKU SENDIRI, Seorang diri di Gedung yang tinggi ini..

Darahku berdesir, ya.. hujan deras, kilat menyambar, dan aku sendirian disini... Segera ku tutup laptop

Utari, aku berkemas untuk segera turun dari Lt. 1 dan menuju lt dasar Graha Polsri. Menanti hujan reda

seorang diri. Hmm... pengalaman pertama bagiku merasakan hal ini. Tampaknya aku mulai tidak nyaman

dengan kesendirian ku di Gedung itu, tanpa memikirkan hujan lagi, aku tancap gas berlari menuju pos

satpam, namun ada keraguan juga mengingat pos satpam juga hanya dijaga seorang laki -laki bertubuh

tegap, aduuhh, pikiranku sudah kemana-mana khawatirnya. Serasa tidak ada kehidupan di Kampus

Polsri. Aku memutuskan untuk berjalan ke Pintu Gerbang UNSRI, keluar dari area kampus. Menunggu

dan menunggu Utari yang tak ada kabarnya, mana handphonenya tidak bisa dihubungi juga. Ada rasa

pesimis bagiku untuk melanjutkan perjuangan menyusun proposal ke rumah Anca, Ya melihat kondisi

bajuku yang sudah basah diterpa air hujan, dingin juga. Namun, INGAT IMPIAN KE JERMAN!!! Begitulah

caraku mengatasi kondisi hati yang mulai tidak nyaman

Tak lama kemudian, Utari dengan payungnya tiba juga,Huffth akhirnya... tanpa banyak bicara, kami

berdua langsung naik angkot pergi ke Rumah Anca. Jam menunjukkan pukul 12.30

Sebetulnya hari itu juga ada rapat HMJ Tekim, ya organisasi kampusku, namun terpaksa aku harus IZIN

untuk kepentinganku menyusun proposal ini di rumah Anca.

Tepat pukul 13.30 tiba juga di gerbang kompleks PERTAMINA RU III, kami harus menunggu dahulu,

dikarenakan Ganta, rekan tim kami belum menjemput. Finally, tiba juga di rumah Anca, ya rumah

berwarna putih, inilah base camp kami. Tampak didalamnya sudah ada kak Melly dan satu persatu

anggota kami pun hadir.

Perjuangan untuk datang ke rumah Anca tak berakhir sia-sia. Ya, pelayanan di rumah Anca sangat luar

biasa, kami disuguhi makanan dan minuman serasa keluarga sendiri dan jiwa kekeluargaanpun mulai

terasa manakala kami saling mengingatkan untuk istirahat dahulu baru mengerjakan tugas PROPOSAL

lagi. Iya tambahan juga buat CV masing2 anggota, nah moment ini yang paling penting ha ha

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 17.30 WIB, Waduhh sudah sore sekali rupanya, tapi syukurlah

setidaknya hari ini proposal sudah berjalan setengah jadi, tinggal menunggu koreksi dari bu Anerasari..

kami mulai berpamitan dengan keluarga Anca utk pulang ke rumah masing-masing. Hmm, mobil Anca

pun turut mengantar kami hingga pulang,

Finally, hari ini cukup terasa perjuangannya kawan, tapi ini belum berarti apa-apa, tetap semangat...

JERMAN Menanti kehadiran kami he he,..

19 JANUARI 2014

Ini adalah momen kedua kali berkunjung kembali ke base camp rumah Anca... hmm betah ya ke rumah

Anca? nyelesaikan proposal lagi? Ya... tapi kali ini sudah memasuki tahap penyusunan CV, Kalau

proposal yaa masih perbaikan dari Bu Anerasari... kata-kata yang kami buat terlalu bertele-tele, banyak

penjelasan umum, tidak masuk ke inti... ayooo... rombak proposal lagi...

Page 8: Berawal dari mimpi

Bulan Januari hampir berakhir, namun masih belum jelas kapan kami bisa meng-apply berkas kami. Yah,

LOA sama sekali belum diperoleh, Proposal masih jauh harapan, jadi bagaimana? Tidak ada kesempatan

lagi utk meng-apply keberangkatan Juni 2014, kan terakhir 1 Februari. Ini ada penjelasan mengenai

waktu apply berkas ke DAAD nya.

23 JANUARI 2014

Aku sangat mengingat tanggal ini, bukan karena H-3 menjelang UAS Semester Ganjil, namun karena

kejadian yang cukup menguras emosi masing-masing kami. Kenapa? ayoo ikuti ceritanya

Pagi itu, aku dikejutkan dengan pemberitaan miring seputar KEIKUTSERTAAN Tim baru selain Tim kami

untuk STUDY VISIT DAAD ini, usut punya usut, ternyata rekan-rekan Elektro yang membentuk tim baru

tersebut. Awalnya aku biasa saja mendengarnya, malah sangat senang karena alhamdulillah ada tim lain

selain tim kami yang merencanakan hal serupa. Namun ada yang menguras emosi kami lantaran sifat

TERTUTUP tim tersebut yang mampu bergerak cepat, melesat di atas semua koordinasi kami. Ya, gara-

gara kesalahpahaman akan “rebutan” pengiriman e-mail ke prof. Magnus Jaeger, tanpa kami sadari juga

ternyata tim yang dibentuk mbak Echa ini juga mengirimkan hal yang sama. Berarti bersaing kan untuk

mendapat LOA dari profesor yang sama? Bagaimana mungkin? saudara sesama anak polsri harus

bersaing ketat? harusnya kita saling mendukung?

Entahlah, mungkin ini karena ketidakdewasaan kami menyikapi hal tersebut sehingga muncul pemikiran

negatif terhadap tim sebelah.. karena merasa kami pertama kali menemukan contact dengan Pak Ari

agar memperoleh rekomendasi LOA dari profesor itu. Sementara, deadline pengiriman tinggal

menunggu hari menuju Februari. Bagaimana ini? Mungkinkah keberangkatan Juni akan batal? Ya, LOA

Belum ADA, Proposal masih JAUH dari HARAPAN..

Kesalahpahaman terus terjadi, tak jarang antar anggota di TIM kami juga terlibat ‘perang dingin’ dengan

anggota tim sebelah. Berbeda dengan sikap kami yang frontal menghadapi situasi tersebut, Bu Anerasari

pembimbing kami hanya tersenyum melihat sikap ‘kekanakkan kami’ Beliau hanya mengingatkan untuk

bisa mengontrol Emosi, menyerahkan semuanya kepada Allah SWT, dan terus berusaha, Insya Allah bila

memang ini rezeki tim kami, maka rezeki itu tidak akan pergi kemana. Kami hanya terdiam mendengar

nasihat bu Anerasari tersebut.

Page 9: Berawal dari mimpi

24 Januari 2014

Ya, meskipun kampus polsri telah libur menuju masa tenang UAS Semester Ganjil, namun aku dan timku

tetap pergi ke kampus, ya.. semangat kami tak akan luntur... semangat terus, hari itu ada pertemuan

dengan bu Anerasari untuk pengecekan e-mail. Yah, siapa tahu ada balasan dari pak Magnus...

Tidak ada balasan apa-apa... begitulah ucapan bu Anerasari. Kami pun hanya menghela nafas panjang

mendengar jawaban tersebut.

Menjelang siang harinya, kondisi badanku menunjukkan tanda-tanda tidak sehat. Ya.. ada rasa menggigil

disertai panas, sepertinya aku akan menyerah dengan kondisi kesehatanku. Benar saja, terpaksa aku

harus izin pulang untuk beristirahat. Padahal besoknya kami akan menemui pak Ari, untuk berkonsultasi

seputar proposal kami ini.

25 Januari 2014

Pertemuan dengan Pak Ari di Pasca Sarjana UNSRI

Bagaimana ya hasil konsultasinya? pertanyaan itu terus ada dalam benakku, sembari aku beristirahat di

tempat tidur, dikarenakan kondisi kesehatanku yang belum membaik.

Dan ada balasan sms dari kak Aisyah. Ya, meskipun aku tidak bisa hadir saat pertemuan dengan pak Ari

karena kesehatanku yang memburuk, bukan berarti aku lepas tanggung jawab terhadap tim ini. Namun

jawaban kak Aisyah mengisyaratkan bukan hal baik yang terjadi hari itu. Sudah fokus saja dahulu dengan

UAS yang sudah di depan mata, lupakan dahulu sementara DAAD, begitulah jawaban kak Aisyah..

Ya, memang sulit memilih antara akademik dan kepentingan DAAD ini? Tapi ya sudahlah, menghadapi

UAS saja dahulu...

3 Februari 2014

Ya, sudah lewat juga bulan februari...