Limfoma Adalah Jenis Kanker Darah Yang Berawal Dari Limfosit Dari Dalam Sistem Limfatik

7/21/2019 Limfoma Adalah Jenis Kanker Darah Yang Berawal Dari Limfosit Dari Dalam Sistem Limfatik

1/21

Limfoma adalah

jenis kanker darah yang berawal dari limfosit dari dalam sistem limfatik. Terdapat 2 tipe

Limfoma yaitu, Limfoma Non-Hodgkin dan Limfoma Hodgkin. Kelompok Limfoma Non-

Hodgkin terbagi atas sel Limfoma el T ! " dimana sel Limfoma el " kemudian terbagi

lagi menjadi beberapa Limfoma kelas rendah atau kelas tinggi.

Apa yang menjadi penyebabnya?

#ada umumnya, sulit untuk menentukan penyebab pasti untuk pasien Limfoma Non-

Hodgkin. $kan tetapi beberapa faktor yang diketahui terkait dengan perkembangan

Limfoma. %aktor-faktor tersebut meliputi &irus seperti H'( )Human 'mmunode*+ien+y

(irus, (irus pstein "arr )"(, HTL(- dan HH(-/. %aktor lainnya yang menjadi faktor


2/21

penyebab adalah karsinogen yang ada di lingkungan sekitar serta kelainan genetik

tertentu seperti 0iskott-$ldri+h yndrome.

GEJALA-GEJALA

Limfoma Non-Hodgkin dapat menimbulkan serangkaian gejala, namun gejala-gejala

yang paling umum terjadi adalah1

emam terus menerus dan berulang

Hilangnya berat badan tanpa alasan

3embengkaknya kelenjar getah bening

Keringat yang timbul di malam hari

Hilangnya selera makan

DIAGNOSA

"iopsi kelenjar getah bening yang terkena kanker merupakanproses diagnosa yang penting untuk mendeteksi Limfoma Non-Hodgkin . #rosedur ini dilakukan dengan melakukan e4+isionbiopsy )diangkatnya seluruh kelenjar getah bening atau melalui

Tahapan/Saat diagnodipastikan, kanker haru

#enahapan tingkat pendalam tubumemberikayang signi*berguna unren+ana peuntuk pasiestadium yakategori $ dstadium ter

Stadium I1kelompok kbening yangsalah satu sStadium IIkelompok a


3/21

biopsi aspirasi jarum halus. )jarum dimasukkan pada kelenjargetah bening yang terkena kanker untuk mengambil +ontohjaringan untuk kemudian diperiksa. #rosedur immunostainkhusus dapat dilakukan untuk memastikan sub-tipe Limfoma Non-Hodgkin dengan akurat.

kelenjar getterinfeksi nberada paddiafragma.Stadium II

kelompok jagetah beninterletak paddiafragmaStadium IVpenyakit6kamempengalainnya )mitulang, hatiKategori Ademam teru

menerus6bemalam, atabadan se+aKategori Bseluruh gejadisebut dala

PENGOBATAN

#engobatan dapat melibatkan modalitas berikut7 kemoterapi, radioterapi, terapi

biologis, dan pen+angkokan sel pun+a. eringkali dibutuhkan kombinasi antar 2

modalitas pengobatan atau lebih. Hal ini tergantung dengan sub-tipe limfoma yang

diderita serta hasil prognosis terhadap limfoma tersebut.

TERAPI BIOLOGIS

#rosedur ini umumnya terdiri dari mono+lonal antibodies,yang terdiri dari molekul-molekul protein yang diran+angkhusus untuk mengikat sel-sel limfoma tertentu )melalui +ellsurfa+e markers dan membunuh mereka. 8ontoh dari

mono+lonal antibodies adalah 3abThera untuk Limfoma el "yang memiliki 8-29 urfa+e markers dan 8ampath untukLimfoma el T.

PENCANGKOKAN

#rosedur ini dapat didalam konteks bila lijuga dikenal sebagaiprinsipnya, prosedur

kemoterapi untuk memelakukan perlawan:menyelamatkan; padapat diatasi dengan

KEMOTERAPI


4/21

#engobatan Kemoter+ytoto4i+s. mumnya pasien datang berobat ke rumahsakit atau klinik selama ? kali dalam seminggu danberjalan selama beberapa minggu.

=adiasi istemik1 "eberapa pasien Limfoma menerimasuntikan yang berisi materi radioaktif yang menyebar keseluruh tubuh. 3ateri radioaktif tersebut diikat padasistem antibodi yang mengin+ar serta menghan+urkansel-sel limfoma.


5/21

L'3%


6/21

'nsiden limfoma mengalami peningkatan tiap tahunnya. ekitar ?GD dari keganasan

darah yang terjadi tiap tahun adalah limfoma. i $merika erikat angka kejadian

limfoma sebanyak C.G/9 orang pada tahun 299C dan merupakan keganasan

kelima terbanyak pada pria maupun wanita. ekitar 2D dari seluruh limfoma

adalah jenis limfoma Hodgkin, dan sisanya )sebagian besar adalah limfoma non-

Hodgkin )etak.+om.

i $merika, E999-C999 kasus baru dari penyakit Hodgkin terjadi setiap tahunnya.

#enyakit ini lebih sering terjadi pada pria. #enyakit Hodgkin bisa mun+ul pada

berbagai usia, tetapi jarang terjadi sebelum usia 9 tahun. #aling sering ditemukan

pada usia diantara ?-59 tahun dan diatas ?? tahun )medi+astore.

G. #enyebab6faktor predisposisi

#enyebab pasti limfoma Hodgkin masih belum diketahui. Namun, orang yangmengidap penyakit ini atau yang sudah mengalami remisi memperlihatkan

mengalami penurunan imunitas yang diperantarai oleh sel T. selain itu kelompok I

kelompok kasus sporadi+ mengisyaratkan bahwa suatu &irus, mungkin dari

kelompok herpes, ikut berperan. 3ungkin terdapat ke+enderungan geneti+ untuk

mengidap penyakit ini. iperkirakan akti&asi gen abnormal tertentu mempunyai

peran dalam timbulnya semua jenis kanker, termasuk limfoma. #enyebabnya tidak

diketahui, walaupun beberapa ahli menduga bahwa penyebabnya adalah &irus,

seperti &irus pstein "arr dan penyakit ini tampaknya tidak menular.

%aktor =isiko dan #en+egahan

#enyebab limfoma tidak diketahui, namun terdapat beberapa faktor risiko terkait

timbulnya penyakit limfoma, yaitu 1

B


7/21

istem limfatik membawa tipe khusus dari sel darah putih )limfosit melalui

pembuluh getah bening ke seluruh jaringan tubuh, termasuk sumsum tulang.

Tersebarnya jaringan ini merupakan suatu kumpulan limfosit dalam nodus limfatikus

yang disebut kelenjar getah bening. Limfosit yang ganas )sel limfoma dapat

bersatu menjadi kelenjar getah bening tunggal6dapat menyebar di seluruh tubuh,

bahkan hampir di semua organ. Hal ini dapat kita sebut sebagai keganasan darisistem limfotik atau Limfoma. Limfoma dibedakan berdasar jenis sel kanker

tertentu, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non hodgkin. #enyebab terjadinya

limfoma hodgkin tidak diketahui se+ara pasti, tapi terdapat beberapa faktor risiko

terjadinya penyakit ini, antara lain1 orang yang terinfeksi H'( $', orang yang

terinfeksi &irus epstein-barr )HTL(, usia ?-59 th, ?? th, jenis kelamin laki-laki.

#enyakit ini ditandai dengan adanya sel reed-steinberg yang dikelilingi oleh sel

radang pleomorf. el reed-steinberg ini memiliki limfosit besar yang ganas yang

lebih besar dari satu inti sel, yang bersifat patologis. Hal inilah yang menjadi

penanda utama limfoma hodgkin.

?. Klasi*kasi Limfoma Hodgkin

3enurut =ye, penyakit Hodgkin diklasi*kasikan ke dalam empat kelompok

berdasarkan karakteristik dasar jaringan yang terlihat di bawah mikroskop.

Tipe Limfosit #redominan )Lympho+yte #redominan+e

Tipe ini merupakan GD - ?D dari kasus penyakit Limfoma Hodgkin. @ambaran

mikroskopik dari tipe ini yaitu terdapat limfosit ke+il yang banyak dan hanya sedikit

sel =eed-teinberg yang dijumpai. apat bersifat nodular atau difus. #erjalanan

penyakit ini tergolong lambat.

2 Tipe klerosis Noduler )Nodular +lerosis

Tipe ini merupakan tipe yang paling sering dijumpai, sekitar 59D - ED dari seluruh

penyakit Hodgkin, dimana gambaran mikroskopisnya ditandai oleh *brosis dan

sklerosis yang luas, dimana suatu jaringan ikat mulai dari kapsul kelenjar kemudian

masuk ke dalam, mengelilingi kapsul abnormal. ijumpai sel lakuna dan sejumlah

ke+il sel =eed-teinberg. #erjalanan penyakit ini tergolong sedang.

G Tipe elularitas 8ampuran )3i4ed 8ellularity

Tipe ini merupakan 2?D-G9D dari penyakit Hodgkin. #ada gambaran mikroskopik

terdapat sel =eed-teinberg dalam jumlah yang sedang dan seimbang dengan

jumlah limfosit

5 Tipe eplesi Limfosit )Lympho+yte epleted


8/21

Tipe satu ini merupakan penyakit yang jarang ditemui yaitu sekitar kurang dari ?D

kasus dari Limfoma Hodgkin, namun tipe ini termasuk tipe yang +epat dan agresif.

#ada gambaran mikroskopik ditemukan banyak sel =eed-teinberg sedangkan

sedikit sel limfosit.

Tipe ini dibagi menjadi dua yaitu subtipe retikuler )sel =eed-teinberg dominan dansedikit limfosit dan subtipe *brosis difus )kelenjar getah bening diganti oleh

jaringan ikat yang tidak teratur, dijumpai sedikit limfosit, dan sel =eed-teinberg

juga terkadang dalam jumlah yang sedikit.

3enurut 8otswolds )9 yang merupakan modi*kasi dan klasi*kasi $nn $rbor

)C, Limfoma Hodgkin diklasi*kaskan menjadi 5 stadium menurut tingkat

keparahannya 1

B tadium ' 1 Kanker hanya terbatas pada satu daerah kelenjar getah bening

saja atau pada satu organ

B tadium '' 1 #ada stadium ini, sudah melibatkan dua kelenjar getah bening

yang berbeda, namun masih terbatas dalam satu wilayah atas atau bawah

diafragma tubuh

B tadium ''' 1 Jika kanker telah bergerak ke kelenjar getah bening atas dan juga

bawah diafragma, namun belum menyebar dari kelenjar getah bening ke organ

lainnya.

B tadium '( 1 3erupakan stadium yang paling lanjut. #ada stadium iniyang

terkena bukan hanya kelenjar getah bening, tapi juga bagian tubuh lainnya, sepertisumsum tulang atau hati.

3enurut klasi*kasi $nn $rbor, penentuan stadium didasarkan jenis patologi dan

tingkat keterlibatan. Jenis patologi )tingkat rendah, sedang, atau tinggi didasarkan

pada formulasi kerja yang baru.

B %ormulasi kerja yang baru

- Tingkat rendah1 Tipe yang baik

. Limfositik ke+il

2. el folikulas, ke+il berbelah

G. el folikulas dan +ampuran sel besar dan ke+il berbelah

- Tingkat sedang1 Tipe yang tidak baik

. el folikulis, besar


9/21

2. el ke+il berbelah, difus

G. el +ampuran besar dan ke+il, difus

5. el besar, difus

- Tingkat tinggi1 Tipe yang tidak menguntungkan

. el besar imunoblastik

2. Limfoblastik

G. el ke+il tak berbelah

Klasi*kasi menurut 0H< 1

B Nodular lympho+yte predominan+e Hodgkin lymphoma )nodular L#HL 1 tipeini mempunyai sel limfosit dan histio+yte, 8-29 positif tetapi tidak memberikan

gambaran =-+ell

B 8lassi+ Hodgkin Lymphoma 1 Lympho+yte ri+h, nodular s+lerosis, mi4ed

+ellularity, lympho+yte depleted.

E. @ejala klinis

#enyakit Hodgkin biasanya berawal sebagai pembesaran nodus limfe tanpa nyeri,

pada salah satu sisi leher, yang menjadi sangat besar. etiap nodus teraba kenyaldan tidak nyeri. elanjutnya nodus limfe di daerah lain, biasanya di sisi leher

sebelahnya, juga membesar dengan proses yang sama. Nodus limfe mediastinal

dan retroperitoneal kadang-kadang membesar, menyebabkan gejala penekanan

memberat 1 tekanan terhadap trakea menyebabkan sulit bernapas 7 penekanan

terhadap esofagus menyebabkan sulit menelan7 penekanan pada saraf

menyebabkan paralisis faringeal dan neuralgia brakial, lumbal, atau sakral 7

penekanan pada &ena dapat mengakibatkan edema pada salah satu atau kedua

ekstremitas dan efusi ke pleura atau peritonium 7 dan penekanan pada kandung

empedu menyebabkan ikterik obstruktif. $khirnya limpa menjadi teraba, dan hati

menjadi membesar. #ada beberapa pasien nodus pertama yang membesar adalahyang berada di ketiak atau selangkangan. Terkadang, penyakit bermula di nodus

mediastinum atau peritoneal dan tetap terbatas di sana. #ada pasien lain,

pembesaran limpa satu-satunya lesi.

Kemudian terjadi anemia progresif. Jumlah leukosit biasanya tinggi, dengan jumlah

polimorfonuklear )#3N yang meningkat se+ara abnormal dan peningkatan jumlah

eosino*l. ekitar separuh pasien mengalami demam ringan, dengan suhu yang


10/21

jarang melebihi G/,G o8. Namun pasien yang mengalami keterlibatan mediastinal

dan abdominal dapat mengalami demam tinggi intermiten. uhunya dapat naik

59,9 98 selama periode waktu G-5 hari, kemudian kembali normal dalam beberapa

minggu.

$pabila penyakit tidak ditangani, perjalanannya akan berlanjut 1 pasien akankehilangan berat badan dan menjadi kakeksia )kelemahan se+ara *sik, terjadi

infeksi, anemia, timbul edema anasarka )edema umum yang berat, tekanan darah

turun, dan kematian pasti terjadi dalam -G tahun tanpa penanganan.

C. #emeriksaan *sik

B 'nspeksi 1

- Terdapat pembengkakan kelenjar di leher, ketiak, atau pangkal paha

- Terlihat bahu merosot

- Terdapat sianosis

- 0ajah tampak pu+at

- Klien tampak lemah

- Terdapat pembengkakan atau +ekungan yang spesi*k di bagian ulu hati

)splenomegali

B #alpasi 1

- dema teraba kenyal seperti karet

- Kekuatan otot menurun

- "adan teraba hangat

- 8=T G detik

/. #emeriksaan diagnostik

"eberapa prosedur digunakan untuk menentukan stadium dan menilai penyakit

Hodgkin1

. #emeriksaan rontgen dada membantu menemukan adanya pembesaran

kelenjar di dekat jantung.


11/21

2. Limfangiogram bisa menggambarkan kelenjar getah bening yang jauh di

dalam perut dan panggul.

G. 8T s+an lebih akurat dalam menemukan pembesaran kelenjar getah bening

atau penyebaran limfoma ke hati dan organ lainnya.

5. kening gallium bisa digunakan untuk menentukan stadium dan menilai

efek dari pengobatan.

?. Laparatomi )pembedahan untuk memeriksa perut kadang diperlukan untuk

melihat penyebaran limfoma ke perut.

#emeriksaan darah dapat ber&ariasi dari se+ara lengkap normal sampai abnormal.

#ada tahap ' sedikit klien mengalami abnormalitas hasil pemeriksaan darah.

B # 1 ber&ariasi, dapat normal, menurun atau meningkat se+ara nyata.

B eferensial # 1 Neutro*lia, monosit, baso*lia, dan eosino*lia mungkin

ditemukan. Limfopenia lengkap )gejala lanjut.

B 3 dan Hb6Ht 1 menurun.

B #emeriksaan 3 1 dapat menunjukkan normositik ringan sampai sedang,

anemia normokromik )hiperplenisme.

B L 1 meningkat selama tahap aktif dan menunjukkan inamasi atau penyakit

malignansi. "erguna untuk mengawasi klien pada perbaikan dan untuk mendeteksi

bukti dini pada berulangnya penyakit.

B Kerapuhan eritrosit osmotik 1 meningkat

B Trombosit 1 menurun )mungkin menurun berat, sumsum tulang digantikan

oleh limfoma dan oleh hipersplenisme

B Test 8oomb 1 reaksi positif )anemia hemolitik dapat terjadi namun, hasil

negatif biasanya terjadi pada penyakit lanjut.

B "esi serum dan T'"8 1 menurun.

B $lkalin fosfatase serum 1 meningkat terlihat pasda eksaserbasi.

B Kalsium serum 1 mungkin menigkat bila tulang terkena.

B $sam urat serum 1 meningkat sehubungan dengan destruksi nukleoprotein

dan keterlibatan hati dan ginjal.


12/21

B ">N 1 mungkin meningkat bila ginjal terlibat. Kreatinin serum, bilirubin, $L

)@ltrasound abdominal 1 menge&aluasi luasnya keterlibatan nodus limfa

retroperitoneal.

B +an tulang 1 dilakukan untuk mendeteksi keterlibatan tulang.

B kintigra* @alliium-EC 1 berguna untuk membuktikan deteksi berulangnya

penyakit nodul, khususnya diatas diagfragma.

B "iopsi sumsum tulang 1 menentukan keterlibatan sumsum tulang. 'n&asi

sumsum tulang terlihat pada tahap luas.

B "iopsi nodus limfa 1 membuat diagnosa penyakit Hodgkin berdasarkan pada

adanya sel =eed-teinberg.

B 3ediastinoskopi 1 mungkin dilakukan untuk membuktikan keterlibatan nodus

mediastinal.

B Laparatomi pentahapan 1 mungkin dilakukan untuk mengambil spesimen

nodus retroperitoneal, kedua lobus hati dan atau pengangkatan limfa )plenektomi

adalah kontro&ersial karena ini dapat meningkatkan resiko infeksi dan kadang-kadang tidak biasa dilakukan ke+uali klien mengalami manifestasi klinis penyakit

tahap '(. Laporoskopi kadang-kadang dilakukan sebagai pendekatan pilihan untuk

mengambil spesimen.

. Therapy6tindakan penanganan


13/21

Tujuan terapi adalah menghan+urkan sel kanker sebanyak mungkin dan men+apai

remisi. engan penanganan yang optimal, sekitar ?D klien limfoma Hodgkin

stadium ' atau '' dapat bertahan hidup hingga ? tahun atau lebih. Jika penyakit ini

sudah meluas, maka angka ketahanan hidup ? tahun sebesar E9-C9D. #ilihan

terapinya adalah 1

B =adiasi. Terapi radiasi diberikan jika penyakit ini hanya melibatkan area tubuh

tertentu saja. Terapi radiasi dapat diberikan sebagai terapi tunggal, namun

umumnya diberikan bersamaan dengan kemoterapi. Jika setelah radiasi penyakit

kembali kambuh, maka diperlukan kemoterapi. "eberapa jenis terapi radiasi dapat

meningkatkan risiko terjadinya kanker yang lain, seperti kanker payudara atau

kanker paru, terutama jika klien berusia M G9 tahun. >mumnya klien anak diterpai

dengan kemoterapi kombinasi, tapi mungkin juga diperlukan terapi radiasi dosis

rendah.

B Kemoterapi. Jika penyakit ini sudah meluas dan sudah melibatkan kelenjar

getah bening yang lebih banyak atau organ lainnya, maka kemoterapi menjadipilihan utama. =egimen kemoterapi yang umum diberikan adalah $"(, "$8


14/21

berupa kera+unan jantung ! paru-paru. $ngka kesembuhannya menyerupai 3


15/21

pen+angkokan sumsum tulang atau sel stem darah, bisa menolong penderita

tersebut.

MAKALAH LIMFAD!ITIS

BAB II

KONSEP TEORI

I. Konsep MedisA. Pengertian

Limfadenitis adalah peradangan pada satu atau eerapa !elen"ar getah ening.

Limfadenitis adalah nodus limfa #ang terleta! sepan"ang per"alanan pemuluh limfa.

Nodus #ang sering terliat adalah #ang terdapat diselang!angan$ a!sila dan leher.

Limfadenitis adalah peradangan pada salah satu atau leih !elen"ar getah ening$ #ang

iasan#a men"adi eng!a! dan luna!.

B. Klasifi!asi

%.

Limfadenitis Nonspesifi! A!utLimfadenitis ini entu!n#a teratas pada se!elompo! !elen"ar getah ening #ang

mendrainase suatu fo!us infe!si$ atau mung!in generalisata apaila terr"adi infe!si a!teri atau

&irus sistemi!. Se'ara histologis$ tampa! pusat germinati&um esar #ang memperlihat!an an#a!

gamaran mitoti!. Apaila !eadaan ini disea!an oleh organisme piogeni!$ dise!itar foli!el dan

di dalam sinus limfoid ditemu!an infiltrat neutrofili!. Pada infe!si #ang parah$ pusat

germinati&um mengalami ne!rosis sehingga terentu! ases. Apaila infe!si ter!endali$ !elen"ar

getah ening a!an !emali tampa! normal atau ter"adi pementu!an "aringan parut apaila

de!stru!tif.

(. Limfadenitis Nonspesifi! Kroni!

Menimul!an tiga pola$ ergantung pada agen pen#ean#a) hiperplasia foli!el$ hiperplasia

limfoid para!orte!s$ atau histiositosis sinus. *iperplasia foli!el er!aitan dengan infe!si atau

proses proses peradangan #ang menga!tif!an sel B. Sel B dalam eragai tahap diferensiasi

er!umpul di dalam pusat germinati&um esar #ang ulat atau olong +foli!el se!under,.

*iperplasia limfoid para!orte!s ditandai dengan peruahan rea!tif di dalam regio sel T !elen"ar


16/21

getah ening. Sel T parafoli!el mengalami proliferasi dan transformasi men"adi imunolas #ang

mung!in men#ea!an len#apn#a foli!el germinati&um.

-. Etiologi

Limfadenitis hampir selalu dihasil!an dari seuah infe!si$ #ang !emung!inan disea!anoleh a!teri$ &irus$ protooa$ ri'!etsia$ atau "amur. -iri !hasn#a$ infe!si terseut men#ear

menu"u !elen"ar getah ening dari infe!si !ulit$ telinga$ hidung$ atau mata atau dari eerapa

infe!si seperti infe'tious mononu'leosis$ infe!si '#tomegalo&irus$ infe!si strepto'o''al$

tuer!ulosis$ atau sifilis. Infe!si terseut isa mempengaruhi !elen"ar getah ening atau han#a

pada salah satu daerah pada tuuh.

/. Patofisiologi

Suatu 'airan diseut getah ening ersir!ulasi melalui pemuluh limfati! dan mmea0a

limfosit +sel darah putih, mengelilingi tuuh. limfosit ini merupa!an sel1sel dari s#stem imun

#ang memantu tuuh mela0an pen#a!it. Terdapat ( tipe utama limfosit #aitu limfosit T dan

limfosit B$ !arena 'airan limfe tida! mengandung sel darah merah ma!a ia er0arna putih.

Pemuluh limfati! melalui !elen"ar getah ening$ !elen"ar getah ening erisi se"umlah

esar limfosit dan ertinda! seagai pen#aring menang!ap organisme #ang men#ea!an infe!si

seperti a!teri dan &irus. Kelen"ar getah ening 'enderung ergeromol dalam suatu !elompo!

seagai 'ontoh tardapat se!elompo! esar di !etia!$ dileher dan lipat.pang!al paha.

Keti!a suatu agian tuuh terinfe!si atau eng!a!$ !elen"ar getah ening terde!at sering

memesar dan n#eri. hal eri!ut ini ter"adi seagai 'ontoh "i!a seseorang dengan sa!it leher

mengalami 2pemeng!a!an !elen"ar3 di leher. 'airan limfati! dari tenggoro!an mengalir !e

dalam !elen"ar getah ening di leher$ dimana organisme pen#ea infe!si dapat dihan'ur!an dan

di'egah pen#earann#a !e agian tuuh lainn#a.

E. Manifestasi Klinis

Kelen"ar getah ening #ang terinfe!si memesar dan iasan#a luna! dan sangat

men#a!it!an. Kadang!ala$ !ulit disepan"ang !elen"ar #ang terinfe!si tampa! merah dan terasa

hangat. Orang terseut isa mengalami demam. Kadang!ala$ !antung atau nanah +ases,

terentu!. Kelen"ar tuuh #ang memesar #ang tida! men#ea!an n#eri$ atau !emerahan isa

mengindi!asi!an gangguan serius lainn#a$ seperti limfoma$ tuer!ulosis atau hodg!in limfoma.

4. Pemeri!saan /iagnosis

Sistem limfati! dapat diperi!sa dengan sinar15 setelah pen#unti!an media !ontras

langsung !e pemuluh limfa ditangan dan !a!i. Te!ni! ini$ limfangiografi merupa!an 'ara

mendete!si !eterliatan nodus a!iat metastase !arsinoma$ limfoma atau infe!si di tempat1

tempat #ang tida! ter"ang!au oleh petugas !esehatan$ !e'uali dengan pemedahan teru!a.

Prosedur ini a!an melo!alisir pemuluh limfa pada masing1masing !a!i +atau tangan,

!eti!a media !ontras E&ans lue disunti!an se'ara intradermal di antara "ari pertama dan !edua.


17/21

Kemudian satu segmen limfati! er0arna iru diidentifi!asi$ diisolasi$ di!anulasi dengan "arum

nomor (6178 dan dila!u!an infus lamat dengan ahan !ontras #ang mengandung #odium dan

min#a!. /ua puluh empat "am men"elang pen#unti!an era!hir serang!aian foto sinar15 diamil$

dan dilan"ut!an se'ara er!ala apaila perlu. Nodus limfa #ang teridentifi!asi dapat

mempertahan!an ahan !ontras sampai % tahun setelah pen#unti!an$ dan setiap peruahanu!uran a!iat radiasi atau !emoterapi dapat diu!ur dan diguna!an seagai !riteria untu!

menentu!an efe! terapi.

Limfos!intigrafi merupa!an alternatif limfangiografi #ang terper'a#a. Koloiid erlael

radioa!tif disunti!!an se'ara su!utan pada rongga interdigital !edua. E!stremitas !emudian

digera!1gera!!an untu! memperlan'ar aliran media dalam sistem limfati!. Kemudian diamil

pen'itraan se'ara erseri dengan "ang!a 0a!tu #ang telah diatur. Tida! ada efe! samping #ang

dilapor!an.

9. Penatala!sanaan

a. Pengoatan

Pengoatan tergantung dari organisme pen#ean#a. :ntu! infe!si a!teri$ iasan#a dieri!an

antiioti!per-oral+melalui mulut, atauintravena+melalui pemuluh darah,. :ntu! memantu

mengurangi rasa sa!it$ !elen"ar getah ening #ang ter!ena isa di!ompres hangat. Biasan#a "i!a

infe!si telah dioati$ !elen"ar a!an menge'il se'ara perlahan dan rasa sa!it a!an hilang. Kadang1

!adang !elen"ar #ang memesar tetap !eras dan tida! lagi terasa luna! pada peraaan.

. Pen'egahan

Men"aga !esehatan dan !eersihan adan isa memantu men'egah ter"adin#a eragai infe!si.

I. Konsep Kepera0atan

A. Peng!a"ian

9e"ala pada Limfadenitis se'ara fisi! dapat timul en"olan #ang !en#al$ terasa n#eri$

mudah digera!!an +pada leher$ !etia! atau pang!al paha,. Pemesaran !elen"ar tadi dapat

dimulai dengan ge"ala penurunan erat adan$ demam$ !eringat malam. *al ini dapat segera

di'urigai seagai Limfadenitis. Namun tida! semua en"olan #ang ter"adi di sistem limfati!

merupa!an Limfadenitis. Bisa sa"a en"olan terseut hasil perla0anan !elen"ar limfe dengan

se"enis &irus atau mung!in tuer'ulosis limfa.

Pada peng!a"ian data #ang dapat ditemu!an pada pasien limfadenitis antara lain )

%. /ata su"e!tif

a. /emam er!epan"angan dengan suhu leih dari 7; -

. Sering !eringat malam.

'. -epat merasa lelah

d. Badan Lemah


18/21

e. Mengeluh n#eri pada en"olan

f. Nafsu ma!an er!urang

(. /ata O#e!tif

a. Timul en"olan #ang !en#al$mudah digera!!an pada leher$!etia! atau pang!al paha.

.


19/21

Ri0a#at Ostru!si usus$ 'ontoh intususepsi$ atau sindrom malasorsi +infiltrasi dari nodus

limfa retroperitoneal,

Tanda )

N#eri te!an pada !uadran !anan atas dan pemesaran pada palpasi +hepatomegali,

N#eri te!an pada !udran !iri atas dan pemesaran pada palpasi +splenomegali, Penurunan haluaran urine urine gelap=pe!at$ anuria +ostru!si uretal= gagal gin"al,.

/isfungsi usus dan !andung !emih +!ompresi atang spinal ter"adi leih lan"ut,

e. Ma!anan='airan

9e"ala )

Anore!sia=!ehilangna nafsu ma!an

/isfagia +te!anan pada easofagus,

Adan#a penurunan erat adan #ang ta! dapat di"elas!an sama dengan %8> atau leih dari erat

adan dalam ? ulan seelumn#a dengan tanpa upa#a diet.

Tanda )

Pemeng!a!an pada 0a"ah$ leher$ rahang atau tangan !anan +se!under terhadap !ompresi

&ena!a&a superior oleh pemesaran nodus limfa,

E!stremitas ) edema e!stremitas a0ah sehuungan dengan otru!si &ena !a&a inferior dari

pemesaran nodus limfa intraadominal +non1*odg!in,

Asites +ostru!si &ena !a&a inferior sehuungan dengan pemesaran nodus limfa

intraadominal,

f. Neurosensori

9e"ala )

N#eri saraf +neuralgia, menun"u!!an !ompresi a!ar saraf oleh pemesaran nodus limfa pada

ra!ial$ lumar$ dan pada ple!sus sa!ral

Kelemahan otot$ parestesia.

Tanda )

Status mental ) letargi$ menari! diri$ !urang minatumum terhadap se!itar.

Paraplegia +!ompresi atang spinaldari tuuh &etreal$ !eterliatan dis!us pada

!ompresiegenerasi$ atau !ompresi suplai darah terhadap atang spinal.

g. N#eri=!en#amanan

9e"ala )

N#eri te!an=n#eri pada nodus limfa #ang ter!ena misaln#a$ pada se!itar mediastinum$ n#eri

dada$ n#eri punggung +!ompresi &ertera,$ n#eri tulang umum +!eterliatan tulang limfomatus,.

N#eri segera pada area #ang ter!ena setelah minum al!ohol.

Tanda

4o!us pada diri sendiri$ perila!u erhati1hati.


20/21

h. Pernapasan

9e"ala )

/ispnea pada !er"a atau istirahat@ n#eri dada.

Tanda )

/ispnea$ ta!i!ardia Batu! !ering non1produ!tif

Tanda distres pernapasan$ 'ontoh pening!atan fre!0ensi pernapasan dan !edaalaman

penggunaan otot antu$ stridor$ sianosis.

Parau=paralisis laringeal +te!anan dari pemesaran nodus pada saraf laringeal,.

i. Keamanan

9e"ala )

Ri0a#at sering=adan#a infe!si +anormalitasimunitas seluler p0en'etus untu! infe!si &irus

herpes sistemi!$ TB$ to!soplasmosis atau infe!si a!terial,

Ri0a#at mono!leus +resi!o tinggi pen#a!it *odg!in pada pasien #ang titer tinggi &irus Epstein1

Barr,.

Ri0a#at ul!us=perforasi perdarahan gaster.

Pola sait adalah pening!atan suhu malam hari tera!hir sampai eerapa minggu +demam pel

Estein, dii!uti oleh periode demam$ !eringat malam tanpa menggigil.

Kemerahan=pruritus umum

Tanda )

/emam menetap ta! dapat di"elas!an dan leih tinggi dari 7;o- tanpa ge"ala infe!si.

Nodus limfe simetris$ ta! n#eri$memeng!a!=memesar +nodus ser&i!al paling umum ter!ena$

leih pada sisi !iri daripada !anan$ !emudian nodus a!sila dan mediastinal,

Nodus dapat terasa !en#al dan !eras$ dis!ret dan dapat digera!!an.

Pemesaran tosil

Pruritus umum.

Seagian area !ehilangan pigmentasi melanin +&itiligo,

". Se!sualitas

9e"ala )

Masalah tentang fertilitas= !ehamilan +sementara pen#a!it tida! mempengaruhi$ tetapi

pengoatan mempengaruhi,

Penurunan liido.

!. Pen#uluhan=pemela"aran9e"ala )

4a!tor resi!o !eluargaa +leih tinggi insiden diantara !eluarga pasien

*odg!in dari pada populasi umum,

Pe!er"aan terpa"an pada herisida +pe!er"a !a#u=!imia,

B. /iagnosa Teori


21/21

a. /iagnosa !epera0atan

%. N#eri .d agen 'edera iologi

(. *#perthermia .d tida! efe!tifn#a termoregulasi se!under terhadap inflamasi

7. Ketida!seimangan nutrisi @ !urang dari !eutuhan tuuh .d mual$ muntah

. Kurang pengetahuan .d !urang terpa"an informasi6. Resi!o tinggi ersihan "alan nafas tida! efe!tif .d pemesaran nodus medinal = edema "alan

nafas.

Limfoma Adalah Jenis Kanker Darah Yang Berawal Dari Limfosit Dari Dalam Sistem Limfatik

Documents

Transcript of Limfoma Adalah Jenis Kanker Darah Yang Berawal Dari Limfosit Dari Dalam Sistem Limfatik