BENTUK PERTUNJUKAN MUSIK PADA ADE CHAN · (8) Teman-teman Jurusan Pendidikan Sendratasik angkatan...
Transcript of BENTUK PERTUNJUKAN MUSIK PADA ADE CHAN · (8) Teman-teman Jurusan Pendidikan Sendratasik angkatan...
-
i
BENTUK PERTUNJUKAN MUSIK PADA ADE CHAN
MANAGEMENT (ACM) DI KABUPATEN KENDAL
SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Musik
oleh
Nama : Resya Putri Nuriana
NIM : 2501413045
Program Studi : Pendidikan Seni Musik
JURUSAN PENDIDIKAN SENI, DRAMA, TARI DAN MUSIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
-
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
(1) Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya
didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya (Abraham Lincoln).
(2) Untuk meraih sebuah kesuksesan, karakter seseorang adalah lebih penting
daripada intelegensi (Gilgerte Beaux).
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
(1) Bapak saya tercinta, Bapak Astagh
Feriyanto dan adik saya Asvalda
Iqhlam Nugraha beserta seluruh
keluarga besar Bapak Sapuan
Anggoro.
(2) Sahabat dan teman-teman yang
saya sayangi.
(3) Keluarga besar Sendratasik
UNNES.
\
-
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “BentukPertunjukan Musik Pada Konser Ade Chan Management (ACM)
di Kabupaten Kendal”.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini telah
banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan serta saran dari berbagai pihak, baik
dalam bentuk moral maupun material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
(1) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan kesempatan penulis untuk menimba ilmu di Unnes.
(2) Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian.
(3) Dr. Udi Utomo, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
(4) Dra. Siti Aesijah, M.Pd., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan
saran, koreksi, masukan, dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
(5) Abdul Rachman, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan saran, koreksi, masukan, dan pengarahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
(6) Para dosen jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
-
vii
(7) Mas Adhy Karsono, selaku owner ACM Kabupaten Kendal yang telah
memberi kesempatan dan waktu untuk memberikan informasi dan pengambilan
data.
(8) Teman-teman Jurusan Pendidikan Sendratasik angkatan 2013 dan segenap
keluarga besar Jurusan Pendidikan yang telah memberi semangat dan
dukungan mengerjakan penyusunan skripsi ini.
(9) Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-
pihak yang terkait tersebut dan membalasnya dengan lebih baik. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Semarang, 02 Agustus 2017
Penulis
-
viii
SARI
Nuriana, Resya Putri. 2017. Bentuk Pertunjukan Musik Pada Ade Chan
Management (ACM) di Kabupaten Kendal. Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni
Drama, Tari, dan Musik, Fakultas Bahsa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Dosen Pembimbing I Dra. Siti Aesijah, M.Pd dan Dosen Pembimbing II Abdul
Rachman, S.Pd.M.Pd.
Kata kunci: bentuk pertunjukan, unsur-unsur pertunjukan
Ade Chan Management (ACM) merupakan salah satu manajemen musik
pada bidang entertain yang terkenal di masyarakat Kabupaten Kendal. ACM
menampilkan sebuah pertunjukan dengan berbagai genre musik yang unik dan
menarik. Hal ini dibuktikan dengan suksesnya konser ACM setiap tahunnya.
Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang diteliti adalah bagaimana bentuk
pertunjukan musik pada Ade Chan Management (ACM) di Kabupaten Kendal.
Penelitian ini bertujuan untuk megetahui dan mendeskripsikan bentuk pertunjukan
musik pada Ade Chan Management (ACM) di Kabupaten Kendal.
Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Penelitian dilaksanakan di lokasi ACM yang beralamat di Jalan Pahlawan
1, Gang Mataram, Rt 02/Rw 01 Nomor 6, Kabupaten Kendal. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumen.
Metode pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi data. Teknik analisis
data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pertunjukan musik ACM di
Kabupaten Kendal adalah duet, trio, dan kwartet dengan adanya kombinasi penari
latar. Selain itu pertunjukan ACM yang didukung oleh unsur-unsur pertunjukan
musik antara lain : tempat pentas, pemain, materi penyajian, perlengkapan
pementasan (alat musik, tata lampu, tata suara, tata rias, dan tata busana), dan
waktu pertunjukan.
Saran yang dapat diberikan penulis adalah bahwasanya bentuk pertunjukan
musik ACM tersebut sangat terbatas, alangkah lebih baiknya ACM perlu
menambahkan beberapa personil khususnya pemain musik dengan membentuk
suatu bentuk pertunjukan musik elektrik (full band), hal tersebut juga dapat
berfungsi sebagai kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan pementasan. Terkait
unsur-unsur pertunjukan musik, dilihat dari unsur tempat pentas ACM sangat
monoton karena setiap diadakan konser sering menggunakan jenis pemanggungan
dengan bentuk “T” saja. Supaya lebih menarik lagi, ACM bisa menggunakan jenis
panggung yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tempat pementasan.
Kemudian ACM dapat menambahkan berbagai alat musik sesuai kebutuhan
pementasan ACM, perlengkapan pementasan baik tata lampu, tata suara, tata rias
dan tata busana sudah baik, hanya perlu berinovasi lagi supaya lebih menarik.
-
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
SARI ................................................................................................................ viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR FOTO ............................................................................................ .xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................4
1.4.1 Manfaat Teoritis.........................................................................................4
1.4.2 Manfaat Praktis ..........................................................................................5
1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................................5
-
x
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI .........................6
2.1 Tinjauan Pustaka ...........................................................................................6
2.2 Landasan Teori ..............................................................................................9
2.2.1 Bentuk ........................................................................................................9
2.2.2 Pertunjukan ................................................................................................9
2.2.3 Bentuk Pertunjukan Musik ..................................................................... 10
2.2.3.1 Solo ...................................................................................................... 13
2.2.3.2 Duet ...................................................................................................... 13
2.2.3.3 Ansambel ............................................................................................. 13
2.2.3.4 Orkestra ................................................................................................ 13
2.2.4 Unsur-unsur Pertunjukan ........................................................................ 14
2.2.5 Kerangka Berpikir ................................................................................... 18
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................. 20
3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian ............................................................ 20
3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian .................................................................... 21
3.3 Sumber Data ............................................................................................... 21
3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 21
3.5 Triangulasi/gabungan ................................................................................. 29
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................. 30
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 32
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 32
4.1.1 Sejarah dan Perkembangannya ACM ..................................................... 35
4.1.2 Kondisi Fisik ........................................................................................... 37
-
xi
4.1.3 Sarana dan Prasarana.............................................................................. 38
4.1.4 Struktur Organisasi ACM ....................................................................... 39
4.1.5 Logo ACM .............................................................................................. 41
4.2 Bentuk Pertunjukan ACM ......................................................................... 43
4.2.1 Duet ......................................................................................................... 44
4.2.2 Trio .......................................................................................................... 45
4.2.3 Kwartet. ................................................................................................... 46
4.3. Unsur Pertunjukan Musik ACM ............................................................... 47
4.3.1 Tempat Pentas ......................................................................................... 47
4.3.2 Pemain. .................................................................................................... 48
4.3.3 Materi Penyajian ..................................................................................... 49
4.3.4 Perlengkapan Pementasan ....................................................................... 50
4.3.4.1 Alat Musik. .......................................................................................... 50
4.3.4.2 Tata Lampu/Lighting ........................................................................... 51
4.3.4.3 Tata Suara/Sound System .................................................................... 54
4.3.4.4 Tata Rias ............................................................................................. 56
4.3.4.5 Tata Busana ......................................................................................... 58
4.3.5 Waktu Pertunjukan .................................................................................. 60
BAB 5 PENUTUP ........................................................................................... 61
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 61
5.2 Saran .......................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 63
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 65
-
xii
DAFTAR FOTO
Halaman
Foto 1 : Tempat Penelitian .............................................................................. 35
Foto 2 : Kamar Latihan Talent ACM .............................................................. 39
Foto 3 : Logo ACM .......................................................................................... 42
Foto 4 : Duet Kombinasi Penari Latar ............................................................. 44
Foto 5: Trio Kombinasi Penari Latar .............................................................. 45
Foto 6: Kwartet ............................................................................................... 46
Foto 7 : Bentuk Panggung ACM ...................................................................... 47
Foto 8: Alat Musik Keyboard ......................................................................... 50
Foto 9 : Tata Lampu/Lighting ACM ................................................................ 52
Foto 10: Tata Musik/Sound System ACM ........................................................ 54
Foto 11: Tata Rias Wanita................................................................................ 56
Foto 12: Tata Rias Pria ..................................................................................... 57
Foto 13: Salah Satu Busana ACM ................................................................... 59
-
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Denah Lokasi ACM ...................................................................... 34
Gambar 2 : Denah Rumah Adhy Karsono ....................................................... 38
-
xiv
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1 : Kerangka Berpikir............................................................................ 18
Bagan 2 : Analisis data (interactive model) ..................................................... 31
Bagan 3 : Struktur Organisasi ACM ................................................................ 40
-
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitan .................................................................... 66
Lampiran 2 : Data Informan ............................................................................. 67
Lampiran 3 : Instrumen Penelitian ................................................................... 70
Lampiran 4 : Hasil Wawancara ........................................................................ 73
Lampiran 5 : Contoh Lagu Duet (Partitur Tak Ada Logika) ........................... 81
Lampiran 6 : Contoh Lagu Trio (Partitur Cintaku) .......................................... 101
Lampiran 7 : Contoh Lagu Kwartet (Partitur Anoman Obong) ....................... 112
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan yang terjadi pada musik saat ini sangat berpengaruh
terhadap perkembangan tatanan kehidupan manusia. Musik saat ini tidak lagi
dijadikan sarana peribadatan, tetapi sudah menjadi sarana hiburan, komunikasi
dan pendidikan. Soedarsono (dalam Alviani, 2014: 2). Musik saat ini telah
menjadi sesuatu yang universal dan dapat dinikmati semua orang. Tanpa
mengenang perbedaan usia. Perkembangan musik begitu cepat dan tidak
terduga. Tapi pada dasarnya perkembangan musik selalu berkembang menjadi
lebih baik dan memberikan karya-karya yang lebih luas. Musik akan terus
berkembang dari tahun ke tahun selanjutnya. Perkembangan musik selalu
membentuk karya-karya yang lebih baru dan lebih memiliki inovasi dari tahun ke
tahun selanjutnya. Begitu juga dengan perkembangan jenis-jenis musik di
Indonesia. Mulai musik pop, jazz, keroncong, rock , campursari, metal,
underground atau bahkan musik dangdut sekalipun.
Musik dalam perkembangannya selalu diwujudkan dengan adanya suatu
pertunjukan. Menurut (Poerwadarminta dalam KBBI, 2003: 1086) istilah
pertunjukan berhubungan dengan segala sesuatu yang dipertontonkan,
dipamerkan, dan didemonstrasikan kepada orang lain. Menurut Soedarsono
(dalam Purwinda dkk, 2012: 2), mengatakan bahwa seni pertunjukan merupakan
salah satu cabang seni yang selalu hadir dalam kehidupan masyarakat. Seni
-
2
pertunjukan sebagai seni yang hilang dalam waktu, karena hanya bisa kita nikmati
apabila seni tersebut sedang dipertunjukan. Pertunjukan musik di Indonesia
sangatlah beragam dan banyak jenisnya, baik yang masih asli berasal dari
kebudayaan murni masyarakat Indonesia dimasa lalu, maupun yang telah
dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa lain, salah satunya yaitu pertunjukan musik
yang ada di Kabupaten Kendal.
Di Kabupaten Kendal banyak pertunjukan musik baik musik tradisional
maupun musik modern. Menurut penuturan Bu Lilik yang merupakan salah satu
pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kesenian Kabupaten Kendal,
ada 13 grup musik modern dengan berbagai jenis/genre musik yang berada di
Kabupaten Kendal yaitu Kristal Rock Band, OM. Basta, Arsy Aray Productions,
RA Production, O.M. Larysta, Safata, Luluk Nirwana, Puspa Nada, New
Arwana, New Fresh, Alvista, Lintang Raditya, dan Ade Chan Management
(ACM). Namun di antara grup tersebut yang mempunyai managemen musik
adalah Arsy Aray Production, RA Production dan Ade Chan Management
(ACM).
Ade Chan Management (ACM) merupakan salah satu managemen musik
yang terkenal di masyarakat Kabupaten Kendal. Kelebihan ACM dengan
managemen musik lainnya adalah selain terdapat musik dan entertainment ,
ACM juga terdapat manajemen artis, sekolah musik dan butik fashion. Adapun
prestasi – prestasi pada bidang entertainer, para talent ACM yang bernama Fani,
Ani, dan Dyar pada tahun 2016 mampu menjadi finalis Kontes Dangdut
Indonesia (KDI), yang digelar oleh salah satu TV swasta Nasional. Hal inilah yang
-
3
kemudian melatarbelakangi ACM untuk kemudian menggelar acara pencarian
bakat tingkat Jawa Tengah (khususnya wilayah Kabupaten Kendal) yaitu ACM
GOT TALENT 2017. Kegiatan pencarian bakat ini melalui seleksi ketat dengan
tujuan untuk mengangkat potensi atau bakat-bakat lokal yang ada di Kabupaten
Kendal, sehingga dapat dikenal hingga tingkat Nasional, khususnya diharapkan
menjadi seorang Entertainer ternama dan dikenal masyarakat luar. ACM pun
tidak semata-mata hanya menonjolkan bakat yang ada dalam diri talent, namun
juga harus manampilkan pribadi dan mental yang bagus sebagai seorang Public
Figur (Radar Pekalongan, 26 Februari 2016). ACM sering mengisi acara-acara
penting di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten Kendal, misalnya seperti
acara wedding, Gathering, Anniversary, Graduation, Birthday Party, Prom Night
dan acara-acara lain. ACM juga berpartrisipasi dalam acara Gelar Budaya di
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Anjungan Jawa Tengah, Wedding Expo di
Citraland Mall Semarang, seminar kemaritiman 10 negara di Hotel Patrajasa, dan
masih banyak acara lainnya. Bentuk pertunjukan yang disajikan biasanya
berbentuk organ tunggal, namun dapat menjadikan bentuk pertunjukan lainnya
berdasarkan keinginan pelanggan (client), selain itu materi lagu yang disajikan
mencakup segala genre musik yakni perbendaharaan lagu yang disajikan adalah
lagu-lagu yang sedang naik daun dan diubah menjadi musik yang lebih menarik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan karena
adanya seni pertunjukan yang ada pada pementasan ACM. Maka dari itu, peneliti
tertarik meneliti bentuk pertunjukan musik pada Ade Chan Management (ACM)
di Kabupaten Kendal.
-
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka masalah yang dapat
dirumuskan adalah bagaimana bentuk pertunjukan musik pada Ade Chan
Management (ACM) di Kabupaten Kendal ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan mendeskripsikan bentuk pertunjukan musik pada Ade Chan
Management (ACM) di Kabupaten Kendal.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik secara praktis maupun
secara teoretis.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi
untuk penelitian lebih lanjut, sebagai sumbangan pemikiran bagi lembaga
pendidikan tinggi Universitas Negeri Semarang khususnya mahasiswa jurusan
musik dalam hal penelitian, dapat dijadikan refrensi bagi penelitian seni
pertunjukan selanjutnya, serta dapat menambah pemahaman dan wawasan
mengenai bentuk pertunjukan musik pada Ade Chan Management (ACM) di
Kabupaten Kendal dan dapat memberikan wacana bagi Ade Chan Management
(ACM) sebagai bahan pertimbangan untuk evaluasi.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami bentuk
pertunjukan musik pada Ade Chan Management (ACM) di Kabupaten Kendal.
-
5
b. Diharapkan penelitian ini mampu memperkaya wawasan atau pengetahuan
pembaca tentang teori yang mengkaji bentuk pertunjukan musik pada Ade
Chan Management (ACM) di Kabupaten Kendal.
1.5 Sistematika Skripsi
Sistematika skripsi bertujuan untuk memberikan gambaran serta
mempermudah para pembaca dalam mengetahui garis-garis besar dari skripsi ini.
Sistematika skripsi juga merupakan kerangka awal penyusunan penelitian,
sehingga penulis dapat menyusun skripsi tahap demi tahap sesuai dengan
kerangka yang telah dipersiapkan.
Adapun susunannya adalah bagian awal skripsi berisi tentang halaman
judul, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, sari,
daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran.
Bagian isi atau tubuh terdiri dari bab I, II, III, IV, dan V. Bab I berisi
tentang pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, sistematika skripsi. Kemudian bab II berisi tentang
landasan teori dan tinjauan pustaka. Bab III tentang metode penelitian, bab IV
mengenai data penelitian dan pembahasan, serta bab V penutup, yang berisi
tentang simpulan, saran, dan implikasi.
Selanjutnya adalah bagian akhir dari skripsi, yaitu bagian yang terdiri dari
daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
-
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKAN DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Arti kata tinjauan adalah hasil meninjau; pandangan; pendapat ( Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2005: 1093). Sedangkan pustakan adalah buku ( Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2005: 2019). Tinjuan pustaka memiliki arti kajian atau
pendapat dari beberapa buku. Menurut Nasir (dalam Sulistyaningtyas, 2017: 8)
tinjauan pustaka merupakanlangkah yang penting dimana setelah seorang peneliti
menetapkan topik penelitiannya. Sebeum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu
dilakukan kegiatan tinjauan pustaka terhadap berbagai sumber yang terkait dengan
bentuk pertunjukan. Beberapa tinjauan pustaka dari penelitian terdahulu yang
dijadikan kajian pembanding diantaranya adalah Prabowo (2013), Akbar (2014),
dan Triyono (2013).
Prabowo (2013: 71) melakukan penelitian berjudul “Bentuk Pertunjukan
Musik Japanese Rock di Semarang : Kajian Musikologis”, dalam penelitiannya
Prabowo membahas bentuk pertunjukan musik japanese rock. Metode dalam
penelitian tersebut mencakup jenis penelitian, fokus penelitian, sumber data
penelitian, instrumen, teknik pengumpulan data, teknik pemeriksaan keabsahan
data, dan teknik analisis data. Jenis penelitian tersebut adalah kualitatif. Dalam
penelitian tersebut ditemukan bahwa pertunjukan musik japanese rock di kota
Semarang tidak hanya menampilkan lagu sendiri tetapi juga menampilkan lagu
yang sudah terkenal dengan aransemen band itu sendiri.
-
7
Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Prabowo yaitu
mendeskripsikan bentuk pertunjukan musik. Metode yang digunakan dalam
penelitian tersebut dan penelitian ini sama-sama menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah dalam
bidang subjek yang dikaji. Penelitian tersebut subjeknya sebuah grup band
Japanese Rock sedangkan penelitian ini adalah sebuah manajemen musik (Ade
Chan Management (ACM)).
Akbar (2014: 7) dalam penelitiannya yang berjudul “Bentuk Pertunjukan
Kesenian Barongan Akhyar Utomo di Desa Kecapi Kecamatan Tahunan
Kabupaten Jepara. Dalam penelitianya, Akbar membahas bentuk pertunjukan
kesenian barongan dan fungsi musik pendukung kesenian barongan. Pendekatan
penelitian yang digunakan yaitu pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian tersebut menunjukan bahwa bentuk pertunjukan kesenian barongan
“Akhyar Utomo” terdiri dari aspek formasi berbentuk segi lima. Alat musik yang
digunakan adalah kending, kenong, gong, terumpet, saron, demung, dan sinden.
Gamelan berlaras Slendro. Perlengkapan pementasan terdiri dari panggung
terbuka, pencahayaan alami, sound system, tata rias dan tata busana, serta
penonton.
Relevansi penelitian yang dilakukan Akbar dengan penelitian ini terletak
pada bidang kajiannya yaitu mengkaji bentuk pertunjukannya dan perlengkapan
pementasannya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Akbar yaitu terletak
pada instrumen atau alat musik yang digunakan dalam suatu pertunjukan. Dalam
-
8
penelitian Akbar terdapat sajian jenis alat musik tradisional saja, sedangkan
penelitian ini hanya terdapat sajian jenis alat musik modern.
Triyono (2013: 67) dalam penelitiannya yang berjudul “Bentuk
Pertunjukan dan Fungsi Musik dalam Ansambel “The Concerto” di Semarang”.
Dalam penelitiannya Triyono membahas tentang bentuk pertunjukan dan fungsi
musik dalam ansambel. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian
kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa grup The Concerto terdapat
beberapa unsur pertunjukan yaitu waktu pertunjukan, tempat pertunjukan, urutan
penyajian, pemain, penonton, materi penyajian, perlengkapan pementasan dan
alat musik. The Concerto disajikan sebagai bentuk sajian musik ansambel dengan
kategori ansambel campuran. Serta fungsi dari pertunjukan musik The Concerto
sebagai sarana ritual yaitu nyanyian persembahan kepada Tuhan di dalam gereja.
Relevasi penelitian yang dilakukan Triyono dengan penelitian ini terletak
pada bidang pengkajianya yaitu mengkaji bentuk pertunjukan musik. Sedangkan
perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini, peneliti tersebut objek
kajiannya sebuah pertunjukan dengan bentuk sajian ansambel dan
mendeskripsikan fungsi musiknya, sedangkan penelitian ini adalah bentuk
pertunjukan dengan unsur-unsur bentuk pertunjukannya.
Terkait dengan beberapa penelitian diatas, dapat disimpulkan dengan
penelitian-penelitian tesebut yaitu sama-sama mengkaji bentuk pertunjukan
namun subjek dalam penelitiannya berbeda-beda, dan jenis penyajian yang
berbeda pula. Peneliti memfokuskan pada bidang kajian deskripsi bentuk
pertunjukan musik pada Ade Chan Management (ACM) di Kabupaten Kendal.
-
9
2.2 Landasan Teori
Pada landasan teori ini akan dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan
bentuk pertunjukan musik dan unsur-unsur pertunjukan.
2.2.1 Bentuk
Menurut Suwondo (dalam Triyono 2013: 14), bentuk merupakan suatu
media atau alat untuk berkomunikasi, menyampaikan arti yang terkandung
oleh bentuk itu sendiri atau menyampaikan pesan tertentu dari pencipta
kepada masyarakat sebagai penerima. Selanjutnya arti bentuk musik menurut
Jamalus (dalam Prabowo 2013: 8) bahwa bentuk adalah susunan serta hubungan
antara unsur-unsur musik sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang
bermakna.
Berdasarkan pendapat dari Suwondo dan Jamalus dapat disimpulkan
bahwa bentuk merupakan media atau alat untuk berkomunikasi berupa wujud
yang ditampilkan dan berhubungan dengan unsur-unsur musik yang menghasilkan
komposisi musik atau lagu yang bermakna yang dapat menyampaikan isi atau
pesan dari pencipta kepada masyarakat sebagai penerima.
2.2.2 Pertunjukan
Menurut pendapat Simatumpang (dalam Herfanda 2014: 2), pertunjukan
(performance) memiliki tiga unsur pokok yaitu; (1) Bersifat terancang, (2)
Sebagai sebuah interaksi sosial, pertunjukan ditandai dengan kehadiran secara
fisik para pelaku peristiwa dalam sebuah ruang fisik tertentu, (3) Peristiwa
petunjukan terarah pada penampilan ketrampilan dan kemampuan olah diri,
jasmani, rohani atau keduanya.
-
10
Pertunjukan mengandung pengertian untuk mempertunjukan sesuatu
yang bernilai seni kepada penonton. Penonton akan mempunyai kesan
setelah menikmati pertunjukan dan akan merasakan kepuasan pada dirinya,
sehingga menimbulkan perubahan dalam diri penonton yang ditunjukkan
dengan diperolehnya wawasan dan pengalaman baru. Pertunjukan harus
direncanakan terlebih dahulu sebelum ditampilkan kepada penonton,
pertunjukan dilakukan oleh pelaku atau pemain yang membutuhkan latihan,
dalam pertunjukan pelaku atau pemain menampilkan pertunjukan di tempat
pentas dengan diiringi musik dan dekorasi yang menambahkan keindahan
pertunjukan Jazuli (dalam Gupita 2012: 2-3).
Jadi, menurut pendapat Simatumpang dan Jazuli dapat disimpulkan bahwa
pertunjukan memiliki tiga unsur yaitu (1) bersifat terancang atau terstruktur, (2)
sebagai interaksi sosial (hubungan timbal balik antar pemain dan penonton) dan
(3) terarah pada penampilan ketrampilan serta kemampuan olah diri, jasmani,
rohani, atau keduanya. Suatu pertunjukan harus mempertunjukan sesuatu yang
dinilai indah dan menarik. Jadi pertunjukan itu harus direncanakan terlebih dahulu
dengan adanya program latihan bagi para pemain beserta kelengkapan
pertunjukan seperti penataan musik dan dekorasi panggung.
2.2.3 Bentuk Pertunjukan Musik
Jazuli (2001: 72), jenis dan bentuk pertunjukan berkaitan dengan
materi pertunjukan. Jenis pertunjukan meliputi teater, tari, musik, sedangkan
bentuknya dapat berupa tradisional, kreasi atau pengembangan, dan modern
atau kontemporer. Konteks pertunjukan dapat dipahami dalam arti lokasi dan
gedung, termasuk bentuk panggung pertunjukan. Idealnya tempat pertunjukan
harus berada pada lingkungan yang memungkinkan untuk berkembang secara
ekonomis maupun artistik.
-
11
Menurut Hadi dalam (Sulistyaningtyas, 2017: 12) secara garis besar
bentuk-bentuk pertunjukan musik dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok :
(1) Pertunjukan musik tunggal
Pertunjukan musik tunggal, yakni bentuk pertunjukan musik yang
menampilkan seorang musisi dalam memainkan alat musik. Contohnya penyanyi
tunggal (solo) atau penampilan musik tunggal, seperti piano tunggal, gitar tunggal
atau organ tunggal.
(2) Pertunjukan kelompok musik terbatas
Pertunjukan kelompok musik terbatas adalah pertunjukan kelompok musik
dalam bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio, kuartet, atau kwintet alat musik
sampai dengan bentuk ansembel terbatas. Sifat pertunjukan musik seperti ini tidak
jauh berbeda dari pertunjukan musik sebelumnya, yakni terkesal formal dan
penonton harus benar-benar disiplin. Contoh : duet, trio, kwartet, kwintet alat
musik sampai ansambel terbatas.
(3) Pertunjukan musik orkestra
Pertunjukan musik orkestra ini, meskipun masih memiliki sifat formal dan
disiplin tinggi, namun dihadiri oleh jumlah penonton jauh lebih besar daripada
pertunjukan musik lainnya. Untuk menampilkan bentuk pertunjukan musik seperti
ini diperlukan ruang yang cukup besar serta tata akustik gedung yang sangat baik.
Contoh : orkes harmoni, orkes dangdut dan orkes simfoni.
-
12
(4) Pertunjukan musik elektrik
Pertunjukan musik elektrik, yakni pertunjukan kelompok musik dengan
menggunakn perlengkapan atau alat-alat musik elektrik berkekuatan tinggi.
Pertunjukan musik elektrik berkekuatan tinggi ini sangat berbeda dari pertunjukan
musik sebelumnya yang ditampilkan di dalam ruang tertutup, pertunjukan jenis
musik dapat dilakukan di udara terbuka dengan jumlah penonton yang bisa
mencapai ribuan orang. Pertunjukan dan kelompok-kelompok band ternama pada
umumnya menggunakan bentuk pertunjukan musik seperti ini. Sifat dari
pertunjukan musik ini tidak formal dan penonton boleh saja teriak-teriak atau ikut
menyanyi bersama penyanyi yang sedang tampil diatas panggung. Contoh :
konser grup band.
Kemudian menurut Sukohardi (dalam Sulistyaningtyas, 2017: 13) jenis
pertunjukan karya musik dibagi menjadi tiga macam, yakni :
(1) Pertunjukan vokal
Pertunjukan vokal adalah sajian musik yang hanya menampilkan suara
manusia saja, tanpa adanya instrumen atau pengiring. Misalnya paduan suara,
accapela dan nasyid.
(2) Pertunjukan musik instrumental
Pertunjukan musik instrumental adalah sajian musik yang hanya
menampilkan permainan alat musik saja tanpa adanya penyanyi atau suara
manusia dalam sajian tersebut. Misalnya, ansambel musik tiup.
-
13
(3) Pertunjukan musik campuran
Pertunjukan musik campuran adalah sajian karya seni musik yang
memadukan antara penyajian vokal dan penyajian musik instrumental, dengan
kata lain dalam penyajian ini terdapat iringan instrumental serta terdapat pula
penyanyi, misalnya band.
Menurut Soewito (dalam Prabowo, 2013: 11), bentuk pertunjukan musik
ditinjau dari jumlah pemusik atau pendukungnya digolongkan menjadi 4
golongan yaitu :
2.2.3.1 Solo
Solo adalah bentuk pertunjukan musik yang dibawakan oleh seorang saja
atau tunggal. Misalnya seorang membawakan satu lagu sendirian tanpa dibantu
oleh orang lain.
2.2.3.2 Duet
Duet adalah dua orang yang membawakan satu lagu secara bersamaan
baik vokal, atau memainkan alat musik. Demikian selanjutnya trio (tiga orang),
kwartet (empat orang), kwintet (lima orang), septet (enam orang).
2.2.3.3 Ansambel
Ansambel adalah pertunjukan atau permainan alat musik yang dimainkan
secara bersama baik alat musik sejenis, beberapa jenis atau disertai nyanyian.
2.2.3.4 Orkestrasi
Orkestrasi adalah pertunjukan musik yang terdiri dari gabungan berbagai
alat musik yang dimainkan sesuai jenis lagunya.
-
14
2.2.4 Unsur Pertunjukan Musik
Pada bentuk pertunjukan musik dibutuhkan unsur pendukung untuk
melengkapi pertunjukan musik. Menurut Bastomi (dalam Sulistyaningrum, 2011: 10),
bentuk pertunjukan adalah wujud fisik yang tampak yang dapat dipertontonkan,
dipamerkan, dan didemonstrasikan kepada orang lain. Adapun unsur-unsur bentuk
pertunjukan meliputi : urutan penyajian lagu, tata panggung, tata suara, pemain musik,
penyanyi, dan joged.
Unsur-unsur pada pertunjukan musik tersebut antara lain tempat pentas,
pemain, materi penyajian, perlengkapan pementasan baik alat musik, tata lampu, tata
suara, tata rias, dan tata busana, serta waktu pertunjukan.
(1) Tempat pentas
Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau
ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Di Indonesia kita dapat
mengenal bentuk - bentuk tempat pertunjukan (pentas), seperti di lapangan atau
arena terbuka, di pendapa, dan pemanggungan (staging). (Jazuli, 2008: 25).
Pemanggungan (staging) dipergunakan untuk menyebutkan suatu
pertunjukan yang dipergelarkan atau diangkat ke atas pentas guna dipertontonkan.
Model pemanggungan ada yang ditinggikan (biasanya menggunakan tratag) dan
ada yang sejajar atau rata dengan tanah. Bentuk panggung ada bermacam-macam.
Misalnya bentuk proscenium yakni penonton hanya dapat melihat dari sisi depan
saja; bentuk tapal kuda yaitu panggung yang bentuknya menyerupai tapal kuda,
para penonton bisa melihat dari tiga sisi yaitu sisi depan, sisi samping kiri, dan sisi
samping kanan; bentuk pendapa, para penontonnya seperti halnya bentuk tapal
-
15
kuda, perbedaannya bangunan pendapa lebih tinggi daripada pentas tapal kuda
(sama rata dengan tanah).
(2) Pemain
Pemain adalah orang yang memainkan atau bermain alat musik,
sandiwara, dan sebagainya. Pemain atau player harus handal atau profesional
dalam mengiringi setiap lagu. Riski (dalam Sulistyaningrum, 2011: 15).
(3) Materi penyajian
Materi penyajian adalah suatu yang menjadi bahan (berfikir, berunding,
mengarang dan sebagainya) dalam sebuah penyajian. Riski (dalam
Sulistyaningrum, 2011: 15).
(4) Perlengkapan pementasan
Perlengkapan adalah suatu perbuatan hal atau cara untuk melengkapi
sesuatu agar menjadi lengkap. Riski (dalam Sulistyaningrum, 2011: 17). Jadi
perlengkapan pementasan adalah suatu perbuatan atau cara untuk melengkapi
sebuah pementasan. Perlengkapan pementasan pada pertunjukan musik meliputi
alat musik yang digunakan, tata cahaya, tata suara, dan tata rias dan tata busana.
Adapun penjelasan dari perlengkapan pertunjukan sebagai berikut :
1) Alat musik
Menurut Suwito (dalam Sulistyaningtyas, 2017: 14), alat musik
merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasikan untuk bertujuan
menghasilkan musik. Sebuah pertunjukan musik terdapat beberapa instrumen atau
alat musik yang menunjang keindahan serta menonjolkan karakteristik pada genre
musik yang tengah dimainkan baik pada musik tradisional, reagge, dangdut, pop,
-
16
jazz, rock dan beberapa genre lainnya. Adapun jenis alat musik berdasarkan
sumber bunyinya, antara lain :
a) Aerophone
Aerophone adalah alat musik yang memiliki prinsip kerja hembusan udara.
Contoh: terumpet, akkoedeon, klarinet dan sebagainya, (Banoe, 2003: 19).
b) Chordophone
Chordophone adalah alat musik berdawai (bersenar). Menilik cara
menyembunyikanya, kordofon terbagi atas dawai gesek (senar gesek: biola);dawai
petik (senar petik: gitar); dawai pukul (senar pukul: piano). (Banoe, 2003: 83).
c) Idiophone
Idiophone adalah ragam alat musik yang badan alat musik itu sendiri
merupakan sumber bunyi, baik dipalu, diguncang, atau dibunyikan dengan saling
dibenturkan, seperti : claves, maracas, angklung, marimba, dan sebagainya.
(Banoe, 2003: 191).
d) Membranophone
Membranophone adalah alat musik yang sumber bunyinya berupa
membran atau selaput kulit. Contoh : kendang, rebana, dan tifa. Hombostel
(dalam Gunawan, 2012: 7)
e) Electrophone
Electrophone adalah ragam alat musik yang menggunakan daya listrik.
(Banoe, 2003: 131).
-
17
2) Tata lampu
Tata lampu merupakan segala perlengkapan perlampuan baik tradisional
maupun modern yang digunakan untuk keperluan penerangan dan penyinaran
dalam pertunjukan. Penataan lampu bukanlah sebagai penerang semata,
melainkan juga berfungsi untuk menciptakan suasana atau efek dramatik dan
memberi daya hidup pada sebuah pertunjukan tari, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Jazuli (dalam Gupita 2012: 4).
3) Tata suara
Tata suara (sound system) merupakan sarana penyambung dari suara yang
berfungsi sebagai pengeras suara baik dari vocal atau iringan alat musik.
Pertunjukan yang mempunyai kualitas suara yang baik, tergantung dari penataan
suara yang mempertimbangkan besar-kecilnya gedung atau tempat pertunjukan
tersebut. Penataan suara, dapat dikatakan berhasil apabila dapat menjadi jembatan
komunikasi antara pertunjukan dengan penontonnya, artinya penonton dapat
mendengar dengan baik dan jelas tanpa gangguan apapun sehingga terasa nyaman
Jazuli (dalam Gupita 2012: 4).
4) Tata rias
Fungsi rias antara lain adalah untuk mengubah karakter pribadi menjadi
karakter tokoh yang sedang dibawakan, untuk memperkuat ekspresi, dan untuk
menambah daya tarik penampilan. (Jazuli, 2008: 23).
-
18
5) Tata busana
Rias busana adalah ketrampilan untuk mengubah, melengkapi atau
membentuk sesuatu yang dipakai mulai rambut sampai ujung kaki. Lestari (dalam
Gupita 2012: 3).
(5) Waktu pertunjukan
Pada suatu pertunjukan musik lamanya waktu pertunjukan tidak tetap.
Pertunjukan bisa berlangsung selama lebih atau kurang dari satu jam.
2.2.5 Kerangka Berpikir
Bagan 1 : Kerangka Berpikir
( Sumber : Nuriana, 2017 )
Bentuk Pertunjukan Musik Pada
Ade Chan Management (ACM) di
Kabupaten Kendal
Unsur-unsur
Pertunjukan Musik
1. Duet
2. Trio
3. Kwartet
1. Tempat pentas
2. Pemain
3. Materi penyajian
4. Perlengkapan
pertunjukan
5. Waktu pertunjukan
-
19
Penulis akan mengemukakan deskripsi dari bentuk pertunjukan musik
pada pertunjukan konser ACM di Kabupaten Kendal dari kerangka berpikir.
Penelitian ini terfokus pada bentuk pertunjukan sebuah pementasan ACM. Bentuk
pertunjukan ditinjau dari jumlah pemain musiknya digolongkan menjadi 4
golongan, yaitu solo, duet, ansambel dan orkestra. Namun, pada pertunjukan
musik ACM hanya terdapats duet, trio dan kwartet. Selain itu dalam sebuah
pertunjukan musik dibutuhkan unsur pendukung untuk melengkapi pertunjukan musik
tersebut, antara lain : tempat pentas, pemain, materi penyajian, perlengkapan
pementasan (alat musik, tata lampu, tata suara, tata rias, dan tata busana), dan waktu
pertunjukan.
-
61
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa bentuk pertunjukan musik
ACM di Kabupaten Kendal adalah duet, trio, dan kwartet dengan adanya
kombinasi penari latar. Selain itu pertunjukan ACM didukung oleh unsur-unsur
pertunjukan musik antara lain : tempat pentas, pemain, materi penyajian,
perlengkapan pementasan (alat musik, tata lampu, tata suara, tata rias, dan tata
busana), dan waktu pertunjukan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran :
5.2.1 Bahwasanya bentuk pertunjukan musik ACM tersebut sangat terbatas,
alangkah lebih baiknya ACM perlu menambahkan beberapa personil khususnya
pemain musik dengan membentuk suatu bentuk pertunjukan musik elektrik (full
band), hal tersebut juga dapat berfungsi sebagai kegiatan dalam pemenuhan
kebutuhan pementasan.
5.2.2 Terkait unsur-unsur pertunjukan musik, dilihat dari unsur tempat pentas
ACM sangat monoton karena setiap diadakan konser sering menggunakan jenis
pemanggungan dengan bentuk “T” saja. Supaya lebih menarik lagi, ACM bisa
menggunakan jenis panggung yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi
tempat pementasan. Kemudian ACM dapat menambahkan berbagai alat musik
sesuai kebutuhan pementasan ACM, perlengkapan pementasan baik tata lampu,
-
62
tata suara, tata rias dan tata busana sudah baik, hanya perlu berinovasi lagi supaya
lebih menarik.
-
63
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Amirul. 2014. “Bentuk Pertunjukan Kesenian Barongan Akhyar Utomo di
Desa Kecapi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara,” Jurnal Seni Musik,
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogjakarta: Kanisius.
Bastomi dalam Sulistyaningrum, Galeh. 2011. Bentuk Pertunjukan Musik Jazz di
Cafe Buket Semarang. Skipsi. Universitas Negeri Semarang.
Esterberg dalam Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Hadi dalam Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Hadi dalam Sulistyaningtyas, Ummun Nisa. 2017. Bentuk Penyajian Musik
Dangdut Klasik Pada Grup Musik Dangdut Rhomantika, Mijen,
Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Hombostel dalam Nurbeni, Gunawan. 2012. Proses Pembuatan dan Teknik
Permainan Alat Musik Sape’kayaan di Mandalam Kabupaten Kapuas
Hulu. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Jazuli, M. 2001. Pendidikan Seni Budaya Suplemen Pembelajaran Seni Tari.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Jazuli dalam Gupita, Winduadi dkk. 2012. “Bentuk Pertunjukan Kesenian Jamilin
di Desa Jatimulya Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal,” Jurnal Seni
Tari, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta: Balai Pustaka.
Lestari dalam Gupita, Winduadi dkk. 2012. “Bentuk Pertunjukan Kesenian
Jamilin di Desa Jatimulya Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal,”
Jurnal Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Semarang.
Miles and Huberman dalam Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Nazir dalam Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam
Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
-
64
Poerwadarminta . 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka.
Prabowo, Tirtoharso. 2013.Bentuk Pertunjukan Musik Japanese Rock di
Semarang: Kajian Musikologis. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Riski dalam Sulistyaningrum, Galeh. 2011. Bentuk Pertunjukan Musik Jazz di
Cafe Buket Semarang. Skipsi. Universitas Negeri Semarang.
Simatumpang dalam Herfanda, Ferial Riezky. 2014. “Bentuk Pertunjukan Musik
Perkusi Paguyuban Sayung Hore (PSH) di Semarang,” Jurnal Seni
Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Soedarsono dalam Alviani, Euis Septia. 2014. “Bentuk Pertunjukan Orkes
Dangsut Parodi Senggol Tromol di Semarang: Kajian Bentuk dan
Fungsi,” Jurnal Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Semarang.
Soedarsono dalam Purwinda, Arum dkk. 2012. “Bentuk Pertunjukan Kesenian
Angklung Carang Wulung”. Jurnal Seni Musik. Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Semarang.
Soewito dalam Prabowo, Tirtoharso. 2013.Bentuk Pertunjukan Musik Japanese
Rock di Semarang: Kajian Musikologis. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukohadi dalam Sulistyaningtyas, Ummun Nisa. 2017. Bentuk Penyajian Musik
Dangdut Klasik Pada Grup Musik Dangdut Rhomantika, Mijen,
Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Suwito dalam Sulistyaningtyas, Ummun Nisa. 2017. Bentuk Penyajian Musik
Dangdut Klasik Pada Grup Musik Dangdut Rhomantika, Mijen,
Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Suwondo dalam Triyono, Doddy.2013. Bentuk Pertunjukan dan Fungsi Musik
dalam Ansambel “The Concerto” di Semarang. Skripsi. Universitas
Negeri Semarang.
Triyono, Doddy.2013. Bentuk Pertunjukan dan Fungsi Musik dalam Ansambel
“The Concerto” di Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Walker dalam Haryono, Santoso. 2010. “Workshop Performance Art untuk Siswa
SMKN 9 Surakarta” Jurnal Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain
ISI Surakarta.