Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan...

15
JURNAL ILMIAH ILMU HUKUM Bengkoelen JUSTICE Program Studi Pascasarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Bengkulu Pelindung M. Abdi, S.H.,M.Hum. (Dekan FH UNIB) Pembina Prof. Dr. Juanda, S.H.,M.H. (Ketua Program Studi Pascasarjana Ilmu Hukum) Pemimpin Redaksi Dr. Antory Royan, S,H.,M.Hum. Dewan Penyunting Prof. Dr. Herlambang, S.H.,M.H. Prof. Dr. Iskandar, S.H.,M.Hum. Dr. Candra Irawan, S.H.,M.Hum. Dr. Elektison Somi, S.H.,M.Hum. Dr. Hamzah Hatrik, SH.,M.H. Dewan Penyunting Tamu Prof. Dr. Ade Saptomo, S.H.,M.H. Prof. Dr. Satya Arinanto, S.H.,M.H. Prof. Dr. Alvi Syahrin, S.H.,M.S. Sekretaris Dr. Widya N. Rosari, S.H.,M.Hum. Staff Redaksi Lentiara Putri, S.H.,M.H. Arini Azka Muthia, S.H.,M.H. Wulandari, S.H.,M.H. Vivi Tri Kasih, S.H. Alamat Redaksi Program Studi Pascasarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum UNIB Jalan WR. Supratman Kandang Limun Bengkuu Telp/Fax. 0736-25764 Email: [email protected] Bengkoelen Justice diterbitkan setahun dua kali yaitu bulan April dan November oleh Program Studi Pascasarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum UNIB, sebagai media komunikasi dan pengenmbangan Ilmu Hukum. Bengkolen Justice menerima tulisan ilmiah yang relevan dibidang Ilmu Hukum dengan persyaratan tertentu yang telah ditetapkan oleh redaksi

Transcript of Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan...

Page 1: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

JURNAL ILMIAHILMU HUKUM

BengkoelenJUSTICE

Program Studi Pascasarjana Ilmu HukumFakultas Hukum

Universitas Bengkulu

PelindungM. Abdi, S.H.,M.Hum. (Dekan FH UNIB)

PembinaProf. Dr. Juanda, S.H.,M.H.

(Ketua Program Studi Pascasarjana Ilmu Hukum)

Pemimpin RedaksiDr. Antory Royan, S,H.,M.Hum.

Dewan PenyuntingProf. Dr. Herlambang, S.H.,M.H.Prof. Dr. Iskandar, S.H.,M.Hum.

Dr. Candra Irawan, S.H.,M.Hum.Dr. Elektison Somi, S.H.,M.Hum.

Dr. Hamzah Hatrik, SH.,M.H.

Dewan Penyunting TamuProf. Dr. Ade Saptomo, S.H.,M.H.Prof. Dr. Satya Arinanto, S.H.,M.H.

Prof. Dr. Alvi Syahrin, S.H.,M.S.

SekretarisDr. Widya N. Rosari, S.H.,M.Hum.

Staff RedaksiLentiara Putri, S.H.,M.H.

Arini Azka Muthia, S.H.,M.H.Wulandari, S.H.,M.H.

Vivi Tri Kasih, S.H.

Alamat RedaksiProgram Studi Pascasarjana Ilmu Hukum

Fakultas Hukum UNIBJalan WR. Supratman Kandang Limun Bengkuu

Telp/Fax. 0736-25764Email: [email protected]

Bengkoelen Justice diterbitkan setahun dua kali yaitu bulan April dan November olehProgram Studi Pascasarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum UNIB, sebagai mediakomunikasi dan pengenmbangan Ilmu Hukum.Bengkolen Justice menerima tulisan ilmiah yang relevan dibidang Ilmu Hukum denganpersyaratan tertentu yang telah ditetapkan oleh redaksi

Page 2: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

Pedoman Penulisan

1. Naskah belum pernah diterbitkan dalam media cetak lain, diketik denganspasi rangkap pada kertas A4, dengan panjang 15-20 halaman dandiserahkan dalam bentuk naskah dengan menggunakan pengolahan kataMS word (Times New Roman 12);

2. Naskah ditulis dengan bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan EYD danpenulisan ilmiah;

3. Naskah yang dimuat dalam jurnal ini meliputi tulisan tentang hukumsebagai hasil penelitian secara normative atau empiris;

4. Naskah yang merupakan hasil penelitian tesis/disertasi disajikan dengansistematika sebagai berikut: judul; Nama Pengarang; Abstrak (dalambahasa Inggris berisi tidak lebih dari 200 kata); Kata Kunci maksimum 5(lima) kata; Pendahuluan (berisi Latar Belakang Penelitian dan IdentifikasiMasalah); Metode Penelitian; Hasil Penelitian dan Pembahasan; Penutup(berisi Kesimpulan dan Saran); dan Daftar Pustaka;

5. Naskah yang merupakan hasil karya ilmiah konseptual disajikan dengansistematika sebagai berikut: Judul; Nama Pengarang; Abstrak (dalambahasa Inggris berisi tidak lebih dari 200 kata); Metode Penelitian;Pembahasan; Penutup (berisi Kesimpulan dan Saran); dan Daftar Pustaka;

6. Setiap kutipan harus menyebutkan sumbernya secara lengkap dan ditulisdengan sistem foot note;

7. Daftar pustaka diurutkan alfabetis dan kronologis dengan sumber terkini,serta disajikan mengikuti tatacara seperti contoh berikut:Otje Salman, Rekonseptualisasi Hukum Adat Kotemporer, Alumni, Bandung,2002. Soerjono Soekanto, Poko-pokok Sosiologi Hukum, Rajawali Pers,Jakarta, 1994.

8. Melampirkan biodata penulis secukupnya dan fotokopi bukti diri.

Page 3: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

Daftar Isi Bengkolen justice. Vol 5 No. 2 Tahun 2015

DAFTAR ISI

KAJIAN FILOSOFIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NOMOR:172/PDT.G/2008/PA.AGM TENTANG PEMBATALAN PERKAWINANDI PENGADILAN AGAMA KELAS I B ARGA MAKMUR(Vera Amelia,) 224 - 235

PENGANGKATAN ANAK SETELAH BERLAKUNYA PERATURAN PEMERINTAHNO 54 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAKDI BENGKULU SELATAN(Jenni Susilawati) 236 - 247

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA TERHADAPPENGEMBALIAN ASET HASIL TINDAK PIDANA KORUPSI(Lentiara Putri) 248 - 264

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS TINDAK PIDANA TERHADAP PEMBANTURUMAH TANGGA DI INDONESIA(Suci Sofyanti Putri) 265 - 275

PENERAPAN ASAS LEGALITAS TERHADAP UU NO. 35 TAHUN 2009TENTANG NARKOTIKA (STUDI KASUS PUTUSANNO. REG 387/PID.SUS/2013/PN.MTR(Royhan Agusta) 276 - 286

KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIADALAM MENGUJI PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTIUNDANG-UNDANG (PERPU) MENURUT UUD NRI TAHUN 1945(Redho Berlian) 287 - 312

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE OLEH DEWANKOMISARIS DAN DIREKSI MENURUT PERATURAN BANK INDONESIANOMOR. 8/4/PBI/2006 DI PT. BANK BENGKULU(Mohammad Ichsan) 313 - 328

PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA KONSULTASIBANTUAN HUKUM PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA(LKBH PGRI) KOTA BENGKULU DALAM MEMBERIKAN BANTUANHUKUM TERHADAP GURU YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA(Kustini Hartati, Herlambang, Antory Royan Adyan) 329 - 352

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGANHUKUM TERHADAP PELAKU USAHA DALAM MENGHADAPI MEA 2015(Rahma Fitri) 353 - 363

Page 4: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

Daftar Isi Bengkolen justice. Vol 5 No. 2 Tahun 2015

PERANAN PENYIDIK POLRI MENERAPKAN KEBIJAKANRESTORATIVE JUSTICE DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANAPENGANIAYAAN DI POLRES BENGKULU(Iksantyo Bagus Pramono) 364 - 390

PENJATUHAN PIDANA DIBAWAH PIDANA MINIMUM KHUSUSTERHADAP ANAK PELAKU PERSETUBUHAN: ANALISIS YURIDISDISKRESI HAKIM BERBASIS KEADILAN EPIKEIA(Masriati) 391 - 418

PERAN POLISI PADA PEMERIKSAAN UNTUK MENGETAHUI MODUSOPERANDI TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DITANGANI POLDA BENGKULU(Hendra Yanto) 419 - 439

Page 5: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

353353353

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAPPELAKU USAHA DALAM MENGHADAPI MEA 2015

OlehRahma Fitri

Abstract

Intellectual Property Rights are very broad in scope include rights arising from thecreativity and productivity of human intellectual ability. Intellectual Property Rightsbecome one of the issues in the international arena and in the 20th century globalagreement for countries to incorporate the concept of intellectual property rights setforth as Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPsAgreement), which is part of the WTO Agreement. The emergence of the ASEANDeclaration on the ASEAN Community as an area of peaceful, free and neutral(zone of peace, freedom and neutrality declaration), is one manifestation of theemergence of the ASEAN Economic Community. From this research problemformulation taken How Intellectual Property Rights For Safeguard Against LegalBusiness Actors Facing MEA 2015 Results and discussion In the free trade in the ASEANEconomic Community will be the inclusion of products sold freely from ASEANcountries, can you imagine if all the goods are free to be marketed in Indonesia,then creativity and innovation, businesses to be protected it must register the brandwell trademarks and service marks, so that the government can conduct legalprotection What is more able had a positive impact in the face of MEA, 2015.

Keywords : Asean Economic Community, Intellectual Property Rights.

A. LATAR BELAKANGPerkembangan suatu bangsa

dimulai dengan adanya peningkatandi segala bidang terutama di bidangteknologi dan ekonomi,perkembangan ini akan membawadampak yang besar bagi Negaraterutama Indonesia. Indonesiasebagai salah satu negaraberkembang ingin mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia yang manatertuang dalam Pembukaan UndangUndang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 yakni

“Kemudian daripada itu untukmembentuk suatu pemerintahnegara Indonesia yangmelindungi segenap bangsaIndonesia dan seluruh tumpahdarah Indonesia dan untukmemajukan kesejahteraanumum, mencerdaskankehidupan bangsa, dan ikutmelaksanakan ketertiban duniayang berdasarkankemerdekaan, perdamaianabadi dan keadilan sosial”Pembukaan Undang Undang

Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 ini menjadi tolak ukur agar

Page 6: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

354354354

bangsa Indonesia memajukan negeridengan segala kekuatan yang dimilikibaik itu peningkatan pertahanan,keamanan, maupun perekonomianyang menjadi salah satu aspekpenting dalam pembangunan.Berkaitan dengan perekonomianakan berkaitan dengan pemenuhankebutuhan manusia, manusia tidakakan bisa hidup sendiri, manusiamembutuhkan orang lain dalampemenuhan kebutuhannya hal inidikarenakan manusia itu adalah zoonpoliticon artinya manusia adalahmakhluk sosial yang membutuhkanmanusia lainnya dalam pemenuhankebutuhan tersebut. kebutuhantersebut tidak hanya dibidangekonomi saja akan tetapi berkaitanjuga dengan Hak KekayaanIntelektual. Hak Kekayaan Intelektualruang lingkupnya sangat luas meliputiberbagai hak yang timbul dari hasilkreatifitas dan produktifitaskemampuan intelektualitas manusia.Oleh karena itu Hak KekayaanIntelektual merupakan salah satufaktor penting dalam lajunyapertumbuhan perekonomian karenadengan adanya Hak KekayaanIntelektual negara mendapatkanpendapatan pajak yang berasal dariHak Kekayaan Intelektual, apabilaHak Kekayaan Intelektual dikelolasecara baik maka akan dapatmenjadi salah satu alternatifpendapatan negara,144 selainpertumbuhan ekonomi akanmeningkat, teknologi, kreasi daninovasi akan juga akan meningkat.

Hak Kekayaan Intelektualmenjadi salah satu isu dalam dunia

internasional dan pada abad ke-20tercapai kesepakatan global negara-negara untuk memasukkan konsephak kekayaan intelektual yangtertuang sebagai Agreement onTrade Related Aspects of IntellectualProperty Rights (TRIPs Agreement)yang merupakan bagian dari WTOAgreement. Agreement on TradeRelated Aspects of IntellectualProperty Rights (TRIPs Agreement)merupakan perjanjian internasionalyang mempunyai peranan penting,yakni negara tidak dapatmenerapkan sistem hak kekayaanintelektual tanpa ada referensi khususdari sebuah perjanjian internasionalkhususnya TRIPs. Secara normatiftujuan TRIPs Agreement sangat baik,yaitu untuk memberi perlindungan HKIdan prosedur penegakkan hukumdengan menerapkan tindakan-tindakan yang menciptakanperdagangan yang sehat sertamemacu invensi baru di bidangteknologi.145

Dengan adanya TRIPs iniIndonesiapun meratifikasi beberapakonvensi atau traktat internasionalantara lain Konvensi Paris yangdiratifikasi melalui Keppres Nomor 15Tahun 1997, Patent CooperationTreaty yang diratifikasi melaluiKeppres Nomor 16 Tahun 1997, TradeMark Law Treaty diratifikasi melaluiKeppres Nomor 17 Tahun 1997 sertaWIPO copyrights Treaty yangdiratifikasi melalui Keppres Nomor 19Tahun 1997. Hal ini merupakan salahsatu wujud kepastian hukum yangmelindungi masyarakat daripembajakan dan pelanggaran Hak

144 Candra Irawan, Aspek Hukum Hak Cipta,Paten Dan Merek Di Indonesia, Penerbit : UnibPress, Universitas Bengkulu, 2003, Hlm. 4.

145 Candra Irawan, Politik Hukum HakKekayaan Intelektual Indonesia, Penerbit:Mandar Maju, Bandung, 2011, Hlm. 8.

Page 7: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

355355355

Kekayaan Intelektual lainnya. Untukmelindungi masyarakat pemerintahtelah membuat Undang-Undang HakKekayaan Intelektual antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 14Tahun 2001 Tentang Paten

2. Undang-Undang Nomor 15Tahun 2001 Tentang Merek

3. Undang-Undang Nomor 28Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

4. Undang-Undang Nomor 29Tahun 2000 tentang VarietasTanaman.

5. Undang-Undang Nomor 30Tahun 2000 tentang RahasiaDagang.

6. Undang-Undang Nomor 31Tahun 2000 tentang DisainIndustri.

7. Undang-Undang Nomor 32Tahun 2000 tentang Tata LetakSirkuit Terpadu.Undang-undang tentang Hak

Kekayaan Intelektual tersebutditujukan agar dapat melindungisemua asset yang berkaitan dengankekayaan intelektual dari orang atausekelompok orang yangmenghasilkan karya, cipta, desain,temuan yang dapat bermanfaatbagi banyak orang. Denganbeberapa peraturan-peraturan iniIndonesia telah melakukanmemberikan kepastian hukum dalambidang Hak Kekayaan Intelektual,akan tetapi dilihat saat iniperekonomian bangsa pertumbuhanmasyarakat yang menginginkanpemenuhan kebutuhan yangberlebih maka konsep adanyaperdagangan internasional tidakakan terelakkan. Perdagangan

Kamboja, Thailand, Vietnam, BruneiDarussalam, Filiphina, Myanmar, untukdapat saling bertukar dagang antaraproduk yang tersedia pada masing-masing negara sehinggaterpenuhinya perdagangan antarnegara. Penegasan kebebasanberdagang ini juga dinyatakandalam pedoman pelaksanaanDeklarasi Masyarakat ASEANmengenai ASEAN sebagai kawasandamai, bebas dan netral (zone ofpeace, freedom and neutralitydeclaration).146 Dengan adanyadeklarasi ini membuktikan keinginanuntuk melakukan perdagangan antarnegara di ASEAN telah menjadiwacana sejak adanya deklarasimasyarakat ASEAN di Kuala LumpurTahun 1971. Dewasa ini sesuaidengan berkembangnya zaman danteknologi negara-negara juga akanterus melakukan perdagangan untukmemenuhi kebutuhan-kebutuhannegara, oleh karena itu dibuatlahdeklarasi cetak biru komunitasekonomi ASEAN yang memiliki 4(Empat) karakteristik utama salah satudari 4 (empat) karakteristik itu seperti :

1. Pasar tunggal dan basis produksi,dengan 5 (lima) elemen utamayaitu: (i) aliran bebas barang, (ii)aliran bebas jasa, (iii) aliranbebas investasi, (iv) aliran bebastenaga kerja terampil, dan (iv)aliran modal yang lebih bebas.Di samping kelima elementersebut, pasar tunggal dan basisproduksi juga mencakup 2 (dua)komponen penting lainnya, yaituSektor Integrasi Prioritas (SectorsIntegration Priority/PIS) dan

internasional ini memungkinkannegara-negara tetangga Indonesiaseperti Singapura, Malaysia, Laos,

146 Huala Adolf, Hukum Ekonomi InternasionalSuatu Pengantar Cetakan Ke-5,Penerbit : CV.Keni Media, Bandung, Hal. 16.

Page 8: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

356356356

kerjasama di bidang pangan,pertanian, dan kehutanan.

2. Kawasan ekonomi yangberdaya saing tinggi, dengan 6(enam) elemen utama yaitu : (i)kebijakan persaingan usaha, (ii)perlindungan konsumen, (iii) hakatas kekayaan intelektual (HKI),(iv) pembangunan infrastruktur,(v) perpajakan, dan (vi) e-commerce.

3. Kawasan denganpembangunan ekonomi yangsetara, dengan 2 (dua) elemenutama yaitu: (i) pengembanganusaha kecil dan menengah(UKM), dan (ii) inisiatif integrasiASEAN (Inisiative for ASEANIntegration/IAI).

4. Kawasan yang terintegrasi kedalam ekonomi global, dengan2 (dua) elemen utama yaitu: (i)pendekatan terpadu terhadapekonomi di luar kawasan, dan (ii)peningkatan partisipasi dalamjaringan pasokan global.Dari keempat karakteristik

tersebut menjadikan kawasanekonomi ASEAN yang mempunyaidaya saing tinggi dengan tetapmelihat elemen utamanya yaknimemberikan perlindungan terhadapHak Kekayaan Intelektual yang akanmemberikan kepastian hukum, sertamemberikan manfaat yang dapatdirasakan dari segi politis, ekonomi,sosial budaya bahkan pertahanankeamanan. Menurut MuhammadDjumhana beberapa keuntungandan manfaat yang dapat diharapkandengan adanya perlindungan Hak

a. Perlindungan Hak KekayaanIntelektual yang kuat dapatmemberikan dorongan untukmeningkatkan landasanteknologi (technological base)nasional guna memungkinkanpengembangan teknologi yanglebih cepat lagi.

b. Pemberian perlindungan hukumterhadap Hak KekayaanIntelektual pada dasarnyadimaksudkan sebagai upayauntuk mewujudkan iklim yanglebih baik bagi bertumbuh danberkembangnya gairahmencipta atau menemukansesuatu dibidang ilmupengetahuan, seni, dan sastra.

c. Pemberian perlindungan hukumterhadap Hak KekayaanIntelektual bukan sajamerupakan pengakuan negaraterhadap hasil karya dan karsamanusia, melainkan juga secaraekonomi makro merupakanpenciptaan suasana yang sehatuntuk penanaman modal asingserta memperlancarperdagangan internasional.147

Dalam menghadapi MasyarakatEkonomi ASEAN perlu adanyakesiapan terhadap pelaku usahayang akan menjalankan usaha baiksecara mikro kecil dan menengah,kesiapan untuk dapat bersaingsecara bebas dengan negara-negara ASEAN lainnya. Oleh karenaitu kesiapan para pelaku usaha salahsatunya dengan pendaftaran merekke Direktorat Jenderal KekayaanIntelektual (Ditjen KI) atau

Kekayaan Intelektual baik secaramikro maupun ekonomi makrodiantaranya :

147 Muhamad Djumhana dan Djubaedillah,Hak Milik Intelektual Sejarah, Teori, danPraktiknya Di Indonesia, Penerbit : PT. CitraAditya Bakti, Bandung, 2014, Hlm. 27-28.

Page 9: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

357357357

Kementerian Hukum dan HAM yangada ditiap-tiap propinsi di Indonesia.Akan tetapi, hingga saat ini jumlahpendaftaran merek belum terlalusignifikan, masih banyak masyarakatyang menggunakan merek secaraasal-asalan, tak memelihat bahwamerek sebagai brand image suatuproduk, padahal jika dilihat dalampasar bebas Masyarakat ekonomiASEAN ekonomi kreatif sangatlahpenting termasuk dalam kekayaanintelektual merek baik dagangmaupun jasa. Pasar dalam negeriberkembang karena peningkatandaya beli masyarakat dan jumlahkelas menengah yang kianbertambah, pola konsumsi karyakreatif yang berubah karenakonsumen menjadi co-creator darikarya kreatif plus pertumbuhanpenduduk148. Selain itu kesadaran darimasyarakat Indonesia sendiriterutama para pelaku usaha kecildan menengah tidak terlalu tinggikarena masih adanya “budaya”senang untuk dijiplak, hal inisangatlah susah untuk dapatberkembang bagi para pelaku usahasendiri. Sehingga di lapangan sangatbanyak dijumpai merek-merek yangmasih meniru. Selain kreatifitasterhadap produk yang dibuat akanmeningkatkan produktivitas barangatas jasa yang dijual akan tetapi tidakakan sempurna suatu produk jika

148 Anonim, Regulasi, Salah Satu KunciPerkembangan Ekonomi Kreatif, HukumOnline Pada 10 Agustus 2015 situshttp://googleweblight.com/?lite_url=http://m.hukumonline.com/berita/baca/lt55c7efefc3c72/regulasi--salah-satu-kunci-perkembangan-ekonomi-kreatif&lc=id.ID&s=1&m=197&ts=1452337375&sig=ALL1Aj7dFoNsv_okIoEoFoXG937YD_fRqg dilihat padatanggal 15 September 2015.

tidak dikenal oleh khalayak ramai,merek menjadi salah satu identitasyang harus dimiliki oleh pelaku usaha,di mana tujuan penggunaan merekini tidak hanya sebagai pengenal tapijuga untuk memperlancar kegiatanperdagangan atau jasa.

B. RUMUSAN MASALAHBagaimana Hak Kekayaan

Intelektual Sebagai UpayaPerlindungan Hukum Terhadap PelakuUsaha Dalam Menghadapi MEA2015?

C. METODE PENELITIAN1. Jenis Penelitian

a. Jenis PenelitianPenelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalahpenelitian hukum normatif.Penelitian hukum normatif yaituberupa penelitian kepustakaan(library research) yang dilakukandengan mengumpulkan bahanhukum sekunder.149

Peneitian hukum yangnormatif ini dapat berupainventarisasi hukum positif, dapatberupa usaha-usaha penemuanasas-asas dasar falsafah(doktrin/dogma) hukum positif,dan dapat pula suatu usahapenemuan hukum inconcretoyang sesuai untuk diterapkanguna penyelesaian suatuperkara tertentu.150

149 Soerjono Soerkanto dan Sri Mamuji,Penelitian Hukum Normatif, Penerbit: RajawaliPers, Jakarta, 2010. hlm. 23-24.150 Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosialdan Hukum, Penerbit: Granit, Jakarta, 2004,hlm. 92.

Page 10: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

358358358

b. Pendekatan PenelitianDi dalam penelitian ini

terdapat beberapa pendekatanyang digunakan penulis.Pendekatan-pendekatan yangdigunakan antara lain, yaitu:Pendekatan undang-undang(Historical approach)151sehinggapenulis dapat mempelajari historiterjadinya MEA dan memahamiterjadinya MEA dalam negaraASEAN.

c. Bahan HukumUntuk memecahkan isu

hukum sekaligus memberikanpreskripsi mengenai apa yangseyogyanya, diperlukan bahan-bahan hukum. Bahan-bahanhukum terbagi menjadi 3, yaitu:

a. Bahan Hukum PrimerBahan hukum yang bersifatautoritatif artinya mempunyaiotoritas. Bahan-bahan hukumprimer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatanresmi atau risalah dalampembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim. Dalampenelitian ini bahan hukumprimernya, yaitu:1) Undang-Undang Dasar

Negara Republik IndonesiaTahun 1945;

2) Berne Convention 1979;3) WTO (Agreement

Establishing the World TradeOrganization);

4) TRIP‟S (Agreement on TradeRelated Aspects of

5) Undang-Undang Nomor 5Tahun 2000.

b. Bahan Hukum SekunderBahan hukum sekundermerupakan semua publikasitentang hukum yang bukanmerupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasitentang hukum meliputibuku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnalhukum, dan yurisprudensiyang berhubungan dengantopik masalah yang di kajidalam penelitian ini.152

c. Bahan Hukum TersierBahan Hukum Tersier yaitubahan-bahan yangmemberikan petunjukmaupun penjelasanterhadap bahan hukumprimer dan bahan hukumsekunder yaitu berupadiktat-diktat kuliah, kamushukum, artikel-artikel danwebsite hukum yangberhubungan dengan HakMerek

D. HASIL DAN PEMBAHASANPerkembangan negara

didukung juga dengan adanya HakKekayaan Intelektual yang berasaldari hasil kegiatan kreatif suatukemampuan daya pikir manusia yangdiekspresikan kepada khalayakumum dalam berbagai bentuk, yangbermanfaat dalam menunjangkehidupan manusia yang memilikinilai ekonomis153 dengan adanyakreatifitas yang dihasilkan oleh orang

Intellectual Property Rights);152 Ibid, hlm. 155-156.

151 Peter Mahmud Marzuki, 2005, PenelitianHukum, Penerbit: Kencana Prenada MediaGroup, Jakarta ,2005, hlm. 93-95.

153 Candra Irawan, Politik Hukum HakKekayaan Intelektual Indonesia, 2011,Penerbit Mandar Maju, Bandung, Hal. 40.

Page 11: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

359359359

perorangan maupun kelompok makaakan ada inovasi terbaru untukmemajukan suatu bangsa,dikarenakan salah satu pajak terbesardari Hak Kekayaan Intelektual. Olehkarena itu negara perlu melakukanperlindungan kepada masyarakatsebagai penemu, pencipta,pendesain. Hak Kekayaan Intelektualakan mendapat perlindungan hukumapabila ide dan kemampuanseseorang telah dituangkan atautelah diwujudkan dan diekspresikandalam suatu bentuk karya yangdapat dilihat/nyata, didengar,maupun dipergunakan secara praktis.Adapun wujud nyata dari suatukemampuan intelektual manusiatersebut dapat dilihat dalam bentukpenemuan teknologi, ilmupengetahuan, karya cipta seni dansastra, serta karya karya desain.154

Wujud nyata dalam Hak KekayaanIntelektual ini pun harus dapatmenghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, agarmeningkatnya pertumbuhanekonomi. Salah satu kegiatan yangakan menuju pertumbuhanperekonomian dan akan dirasakanoleh para pelaku usaha sendiri yakniadanya perdagangan bebas yangsesuai adanya kesepakatan negaraASEAN untuk mengadakan pasarbebas Masyarakat Ekonomi ASEAN. Didalam perdagangan bebas padaMasyarakat Ekonomi ASEAN akanterjadinya pemasukan produk yangdijual secara bebas dari negara-negara ASEAN, dapat dibayangkanjika semua barang bebas untuk

154 Ida Bagus Wyasa Putra dkk, 2001, HukumBisnis Pariwisata, Rafika Aditama, Bandung,Hal.108.

dipasarkan di Indonesia, makakreatifitas dan inovasi dalam produkkhususnya sangat diperlukan jika tidakakan membuat ketertinggalanmasyarakat itu sendiri dan pangsapasar akan lebih diminati barang darinegara luar, hal ini merupakan salahsatu kekhawatiran terhadappersaingan usaha, pemalsuan produkdalam negeri, ketinggalanproduktivitas, tidak adanya dayakreatifitas dan inovasi. Oleh karena ituproduk yang dijual selain adanyakreatifitas dalam produk sendiri harusjuga terlihat dari merek dagang ataujasa itu juga, karena dengan adanyamerek maka Hak KekayaanIntelektual memberikan aset ekonomiyang tak ternilai harganya bagipemiliknya, dan mendapatkanperlindungan hukum terhadap merekyang dihasilkan oleh pelaku usaha.Hal ini disebabkan juga karena merekdigunakan untuk membedakan suatubarang tertentu dengan barangyang lainnya yang sejenis dengankualitas lebih rendah dari barangaslinya. Selain itu, fungsi merek dapatdilihat dari tiga sudut, produsen,pedagang, dan konsumen. Bagipihak produsen, merek digunakanuntuk jaminan hasil produksinyakhususnya mengenai kualitas danpemakaiannya. Dari pihakpedagang, merek digunakan untukpromosi barang-barangdagangannya guna mencari danmeluaskan pasaran. Bagi pihakkonsumen, merek digunakan untukmengadakan pilihan barang yangakan dibeli. Selain itu, merek jugaberfungsi sebagai sarana promosiatau reklame bagi produsen ataupedagang atau pengusaha-pengusaha yang

Page 12: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

360360360

memeperdagangkan barang ataujasa yang bersangkutan. Merekmerupakan simbol bagi pihakpedagang untuk memperluaspasarannya dan jugamempertahankan pasaran tersebut.

Kenyataan di lapangan diIndonesia para pelaku usaha yangkhususnya pada usaha mikro kecildan menengah tidak terlalumemahami hal tersebut, para pelakuusaha membuat usaha baik jasamaupun barang dengan merek yangasal-asalan seperti “Mie AyamPakdeh Ndut” “bahkan tidak adanyamerek dagang dalam produk yangdijual. Dari merek yang dibuatkreatifitas dari pelaku usaha tidakmelihat nilai estetika karena “MieAyam Pakdeh Ndut” hanyasederhana, serta tidak memilikikeunikan tersendiri. Sehingga jikaterjadi pembuatan yang sama olehpelaku usaha yang lain maka hal iniakan merugikan pelaku usahatersebut, padahal dengan adanyamerek pelaku usaha memberikanjaminan kepada konsumen bahwabarang yang dibeli berasal dariperusahaan atau produsen yangdikehendaki, selera yang diinginkanoleh konsumen. Selain itu denganadanya merek maka konsumen akanmengingat produk barang atau jasayang dibeli oleh konsumen.Walaupun telah adanya merek sesuaidengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001Tentang Merek, yang dimaksuddengan merek adalah:

”Tanda yang berupa gambar,nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, ataukombinasi dari unsur-unsurtersebut yang memiliki daya

pembeda dan digunakandalam kegiatan perdaganganbaarang atau jasa”.Apabila telah adanya merek

yang dibuat oleh pelaku usaha,apabila tidak didaftarkan akan sia-siakarena berdasarkan Pasal 3 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 :

”Hak atas merek adalah hakeksklusif yang diberikan olehnegara kepad pemilik merekyang terdaftar dalam daftarumum merek untuk jangkawaktu tertentu denganmenggunakan sendiri merektersebut atau memberikan izinkepada pihak lain untukmenggunakannya”.Jadi menurut Pasal 3 diatas

adalah hak merek akan timbulapabila telah terdaftar dalam daftarumum merek, disini ditekankanbahwa kepemilikan merek akantimbul apabila merek tersebut sudahdidaftarkan, dan akan mendapatkanperlindungan secara hukum. Adapuntata cara pendaftaran merek yaknimerek didaftarkan pada DirektoratJenderal maka harus mengajukanpermohonan pendaftaran mereksebagaimana yang diatur dalamUndang-Undang Nomor 15 Tahun2001 Tentang Merek. Adapun syarat-syarat dalam mengajukanpermohonan pendaftaran merekyaitu :

1. Mengajukan permohonanpendaftaran dalam rangkapempat yang diketik dalamBahasa Indonesia pada blankoformulir permohonan yang telahdisediakan dan ditanda tanganioleh pemohon atau kuasa.

2. Apabila semua persyaratanadministrasi sebagaimana

Page 13: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

361361361

diuraikan di atas telah dipenuhi,kemudian terhadappermohonan akan diberikantanggal penerimaan yangdicatat oleh Direktorat Jenderalseperti yang dimaksud dalamPasal 15 Undang-Undang Nomor15 Tahun 2001 Tentang Merek.Selanjutnya dalam Pasal 18

Undang-Undang Nomor 15 Tahun2001 Tentang Merek disebutkanbahwa setelah semua prosedurtersebut dilalui maka selanjutnyadilakukan pemeriksaan substantifyang dilakukan paling lama 30 (tigapuluh) hari terhitung sejak tanggalpenerimaan, pemeriksaan substantifini dilakukan paling lambat dalamtempo waktu sembilan bulan. Didalam pemeriksaan substantif yangmemenuhi syarat merek yang dapatdidaftarkan pada Direktorat Jenderal,apakah merek tersebut sudahmemenuhi ketentuan Pasal 4, Pasal 5,dan Pasal 6 Undang-Undang Nomor15 Tahun 2001 Tentang Merek.Apabila merek tersebut sudahmemenuhi syarat-syarat yang telahditentukan, maka selanjutnyadilakukan pengumumanpermohonan yang dilakukan dalamwaktu 10 (sepuluh) hari terhitung sejaktanggal disetujuinya permohonanuntuk didaftarkan. dilakukan yaitumemeriksa apakah merek yangdimintakan pendaftarannya tersebuttelah sudah memenuhi ketentuanPasal 4, Pasal 5, dan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001Tentang Merek. Apabila merektersebut sudah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, makaselanjutnya dilakukan pengumumanpermohonan yang dilakukan dalamwaktu 10 (sepuluh) hari terhitung sejak

tanggal disetujuinya permohonanuntuk didaftarkan. Dalam waktupaling lama 30 (tiga puluh) hariterhitung sejak tanggal berakhirnyajangka waktu pengumuman, tidakterdapat keberatan atau sanggahansebagaimana yang dimaksud dalamPasal 24 Undang-Undang Nomor 15Tahun 2001 Tentang Merek, makaDirektorat Jenderal akan menerbitkanSertufikat Merek kepada pemohonatau kuasanya.

Barang-barang buatan negaraASEAN yang masuk ke Indonesiasecara bebas diperdagangkan akanmembawa dampak pada duniausaha atau dapat dikatakan adapositif dan negatifnya denganadanya Masyarakat Ekonomi ASEANini terhadap persaingan produk-produk lokal, salah satu upayaperlindungan terhadap pelaku usahayakni pemerintah perlumempersiapkan masyarakat untuktetap mencintai dan menggunakanproduk-produk lokal karena hal iniakan meningkatkan gairah usahapara pelaku usaha karenamasyarakat konsumen mencintaiproduk dalam negeri yangkualitasnya tak kalah bagus dengannegara lain. Selain itu pemerintahmempersiapkan para usaha mikrokecil dan menengah untukmeningkatkan daya saing produk.Upaya Hak Kekayaan Intelektualnyayakni pemerintah mendaftakanmerek para usaha mikro kecil danmenengah untuk memperoleh HakKekayaan Intelektual.

Pentingnya Hak KekayaanIntelektual dalam duniaperekonomian khususnya dalammeningkatkan kreatifitas maka upayayang dapat dilakukan untuk pelaku

Page 14: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

362362362

usaha yakni dengan tindakanmensosialisasi, membudayakan danmemberdayakan Hak KekayaanIntelektual kepada seluruh lapisanmasyarakat khususnya pada merekagar tidak terjadinya penggunaanmerek yang asal-asalan, merek yangtidak mencerminkan produk yangdijual, karena akan berakibat padapelaku usaha sendiri dalammenghadapi Masyarakat EkonomiASEAN (MEA) 2015. Perlindunganterhadap pelaku usaha dalammenghadapi perdagangan bebasantar negara ASEAN sangatlahdiperlukan demi terjadinya keadilandan kepastian hukum. MenurutSatjipto Raharjo Hukum melindungikepentingan seseorang dengan caramengalokasikan suatu kekuasaankepadanya untuk bertindak dalamrangka kepentingannya tersebut.Pengalokasian kekuasaan inidilakukan secara terukur, dalam arti,ditentukan keluasan dankedalamannya. Kekuasaan yangdemikian itulah yang disebut hak.Tetapi tidak di setiap kekuasaandalam masyarakat bisa disebutsebagai hak, melainkan hanyakekuasaan tertentu yang menjadialasan melekatnya hak itu padaseseorang.155 Perlindungan hukummerupakan suatu hal yangmelindungi subyek-subyek hukummelalui peraturan perundang-undangan yang berlaku dandipaksakan pelaksanaannya dengansuatu sanksi. Di dalam Hak KekayanIntelektual telah dikeluarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 200 Tentang

tersebut agar memperoleh sertifikatmerek yakni dengan mendaftarkanmerek tersebut. Dengan adanyapendaftaran merek menjaminkepastian hukum jika terjadinyapelanggaran merek, selain itu harusadanya dukungan dari masyarakatserta pelaku usaha sendiri dalam HakKekayaan Intelektual, karenamasyarakat harus menghilangkankebiasaan yang “senang” untukdijiplak, perlindungan menurut CitaCitrawinda Priapantja ada limalangkah strategis dalampembangunan sistem Hak KekayaanIntelektual di Indonesia yaitu sosialisasiHak Kekayaan Intelektual,pembangunan administrasi dankelembagaan, penyempurnaanlegislasi dan penyertaan padaperjanjian internasional sertakerjasama internasional dankoordinasi penegakan hukum.156

Dengan hal tersebut dapatmemberikan perlindungan terhadappelaku usaha dalam menghadapiMasyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

E. PENUTUPPerlindungan hukum merupakan

suatu hal yang melindungi subyek-subyek hukum melalui peraturanperundang-undangan yang berlakudan dipaksakan pelaksanaannyadengan suatu sanksi. Perlindunganhukum merupakan suatu hal yangmelindungi subyek-subyek hukummelalui peraturan perundang-undangan yang berlaku dandipaksakan pelaksanaannya dengansuatu sanksi. Di dalam Hak Kekayan

Merek, salah satunya di dalam pasal156 Cita Citrawinda Priapantja, Menyambut

155 Satjipto Rahardjo, Ilmu hukum, (Bandung:Citra Aditya Bakti, Cetakan ke-V 2000). Hal.53.

Hari HKI Sedunia, HKI Meningkatkan KreatifitasMasyarakat, Jurnal Hukum Bisnis, Volume 13April 2000, Hal. 33.

Page 15: Bengkoelen JUSTICE ILMU HUKUMcore.ac.uk/download/pdf/35343405.pdfA. LATAR BELAKANG Perkembangan suatu bangsa dimulai dengan adanya peningkatan di segala bidang terutama di bidang teknologi

363363363

Intelektual telah dikeluarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 200 TentangMerek, salah satunya di dalam pasaltersebut agar memperoleh sertifikatmerek yakni dengan mendaftarkanmerek tersebut. Dengan adanyapendaftaran merek menjaminkepastian hukum jika terjadinyapelanggaran merek, selain itu harusadanya dukungan dari masyarakatserta pelaku usaha sendiri dalam HakKekayaan Intelektual, karenamasyarakat harus menghilangkankebiasaan yang “senang” untukdijiplak.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, Regulasi, Salah Satu Kunci

Perkembangan Ekonomi Kreatif,Hukum Online Pada 10 Agustus2015 situshttp://googleweblight.com/?lite_url=http://m.hukumonline.com/berita/baca/lt55c7efefc3c72/regulasi--salah-satu-kunci-perkembangan-ekonomi-kreatif&lc=idID&s=1&m=197&ts=1452337375&sig=ALL1Aj7dFoNsv_okIoEoFoXG937YD_fRqg dilihatpada tanggal 15 September2015

Candra Irawan, Aspek Hukum HakCipta, Paten Dan Merek DiIndonesia, Penerbit : Unib Press,Universitas Bengkulu, 2003.

Candra Irawan, Politik Hukum HakKekayaan Intelektual Indonesia,Penerbit: Mandar Maju,Bandung, 2011.

Cita Citrawinda Priapantja,Menyambut Hari HKI Sedunia, HKIMeningkatkan Kreatifitas

Masyarakat, Jurnal Hukum Bisnis,Volume 13 April 2000.

Ida Bagus Wyasa Putra dkk, 2001,Hukum Bisnis Pariwisata, RafikaAditama, Bandung.

Huala Adolf, Hukum EkonomiInternasional Suatu PengantarCetakan Ke-5,Penerbit : CV. KeniMedia, Bandung.

Muhamad Djumhana danDjubaedillah, Hak Milik IntelektualSejarah, Teori, dan Praktiknya DiIndonesia, Penerbit : PT. CitraAditya Bakti, Bandung, 2014.

Satjipto Rahardjo, Ilmu hukum,(Bandung: Citra Aditya Bakti,Cetakan ke-V 2000).

Soerjono Soekanto, Sri mamudji,Penelitian Hukum Normatif,Penerbit: Rajawali Pers, Jakarta,2010.