RESTORATIVE JUSTICE: Konsep, Implementasi, dan...
Transcript of RESTORATIVE JUSTICE: Konsep, Implementasi, dan...
RESTORATIVE JUSTICE: Konsep, Implementasi, dan
Kendalanya
SARWIRINIFakultas Hukum Universitas Airlangga
Albert Eglash (1977) • Retributive Justice
mendasarkan pd penghukuman pada pelakuterhadap apa yg dilakukan olehnya (revenge)
• Restorative Justice mendasarkan pada distributive justice ygmenekankan perbaikan pelaku, melibatkankorban & pelaku secara aktif dalam suatuproses dg tujuan melindungi dan memulihkankondisi korban & memperbaiki pelaku
Restorative Justicemerupakan reaksi atas:
• Kegagalan peradilan pidana• Kegagalan sistem peradilan pidana
mengurangi angka kejahatan• untuk memenuhi kebutuhan individu &
masyarakat yg terkena dampak dari tindak pidana yg terjadi
FILOSOFI RESTORATIVE JUSTICE(Jim Consedine, 2003)
• Perbaikan keadaan korban• Memaafkan perbuatan pelaku• Keiklasan korban• Mengembalikan pelaku pada masy.
TONY MARSHALL
Suatu proses dimana semua pihak yang berhubungan dengan tindak pidana yg terjadi duduk bersama-sama untuk memecahkan masalah & memikirkan bagaimana mengatasi akibat di masa yg akan datang
DIGNAN (2005)berpendapat bahwa pandangan Marshall
• terbatas pada lingkup peradilan pidana• Ciri RJ hanya dilihat sebagai sebuah tipe
khusus dari suatu proses (mediasi)• Tidak menjelaskan siapa pihak-pihak yg
terlibat dalam proses• Tidak menjelaskan jenis partisipasi yg
diperlukan dan tujuan dari proses tsb.
3 PRINSIP RJ MENURUT DIGNAN
• Pertanggungjawaban, baik pelaku maupun orangtuanya;
• Pemulihan keadaan korban yg mencakup permintaan maaf pelaku kepada korban & menyatakan kesalahannya, serta
• Pengintegrasian pelaku dalam masyarakat
JOHN BRAITHWAITE(1989)
• RJ melibatkan fasilitator, pelaku, korban, pihak-pihak yang teribat, serta masy dlm suatu diskusi terbuka utk menyelesaikan tindak pidana yg terjadi
• RJ mencoba memberdayakan pihak-pihak yg terlibat untuk memberi ganti rugi, baik yg bersifat emosional maupun materi akibat kejahatan yg terjadi
*Reintegrative Shaming Theory“RJ as healing, respectful dialogue, forgiveness,responsibility, apology & making amends”
*Shaming TheoryReintegrative shaming: perasaan bersalah yg diikuti usaha utk mengembalikan pelaku ke dlmmasy dg penuh penghargaan oleh masy atau pemaafan mell acara formal yg digelar masy utk mengumumkan bahwa pelaku telah melakukan pbt yg menyimpang
*Teori Braithwaite dikembangkan banyak negara,a.l., Australia, Inggris, Afrika Sel, & Amerika
LANDASAN RJ: MODEL DUE PROCESS
• Menghormati hak-hak hukum tersangka• Hak untuk membela diri• Hak mendapatkan hukuman yg proporsional
sesuai dengan pelanggaran yg dilakukan• Hak mendapatkan pendampingan (pengacara)
selama proses peradilan• Hak asasi tersangka diperhatikan, di samping
hak-hak korban yg juga tidak boleh diabaikan
HEATHER STRANGMengembangkan RJ terkait dg Korban
• ... this model deliver less formal process of the kind that victim seek;
• Enpowers victims to take an active role...;• ...victims regard the importance of
participation;• Respectful and fair treatment;• Material restoration;• Emosional restoration and an apology.
Mediasi dalam Musyawarah pada RJ
• Mediator: tokoh masy, kepala sekolah, guru dll• Syarat utama: ada kesepakatan pelaku, kel &
korban utk penyelesaian mell musyawarah• Musyawarah tdk boleh atas paksaan• Jika musyawarah tdk dikehendaki, maka poses
peradilan baru berjalan• Dlm Model RJ, proses peradilan mrp Ultimum
Remedium yg dapat memulihkan keadaan
Implementasi RJ dlm Sistem Peradilan Pidana(D. Lee Christopher, 2011)
1) At the police level (pre-charge)2) The prosecution level (post-charge but
usually before trial)3) At the court level (either at the pre trial or
sentencing stages)4) Corrections (as an alternative to
incarceration, as part of or in addition to, a non custodial sentence, during incarceration, or upon release from prison)
Dlm sistem RJ fungsi hk pidana lebih mengarahpada pendekatan fungsional atau utilitarian dimana hk pidana tidak hanya berfungsimempertahankan moral guilt semata tapijustru melihat sejauhmana hk pidana dapatmelindungi/mengayomi masy di bidang social defence, social security, & social welfare
Akses Keadilan dicapai melalui 6 pendekatan(Jaja Ahmad Jayus, 2012)
1) Elemen norma2) Elemen kesadaran hukum3) Elemen forum penyelesaian sengketa yang
sesuai4) Elemen efektivitas penanganan keluhan masy5) Elemen kepuasan dlm pemulihan hak6) Elemen penyelesaian persoalan kemiskinan
Capaian Nilai yg diharapkan melalui RJ
• Penyelesaian konflik (conflict Resolution)• Pemberian ganti rugi (recompense)• Pemulihan nama baik (vindication)• Rasa aman (safety)• Muatan perdamaian (peace)• Ketertiban (order)
Charles K.B. Barton
In context unrelated to criminal justice, RJ processes can be used as an effective conflict resolution & problem solving tool. The principles, facilitation techniques & the democratic nature of these processes can be easily transferred to other areas with appropriate modification.
Kelompok Kerja PBB, RJ Consortium 2006
RJ works to resolve conflict & repair harm. It encourages those who have caused harm to acknowledge the impact of what they have done & gives them opportunity to make reparation. It offers those who have suffered harm the opportunity to have their harmourloss acknowledge and amends made.
Proses RJ dapat dilakukan mell:
• DISKRESI• DIVERSI (Larry J. Siegel, 1986):
*alternatif penyelesaian pengalihan perkara ygdilakukan informal di luar peradilan formal;
*merupakan metode yang paling efektif untuk mencegah & mengontrol kenakalan anak
*menghindarkan anak dari stigma & labeling
ROB WHITE (1998)Kegagalan SPA yg bersft formal
• Legal cost, yg meliputi biaya utk menghadirkan legal advice dll;
• Psycholog & Social Contrainsation, yg brp intimidasi selama proses pemeriksaan;
• Rasa trauma, khususnya anak yg mengalami kekerasan & kejahatan kesusilan;
• Minimnya pengetahuan korban akan hak-hak;• Keterbatasan kemampuan aparat dlm
memberi pelayanan, bantuan hk & konseling
Pasal 1 Butir 6UU No. 11 Th. 2012 ttg Sistem Peradilan pidana Anak
Keadilan Restoratifpenyelesaian perkara tindak pidana denganmelibatkan pelaku, korban, keluargapelaku/korban, dan pihak lain yang terkaituntuk bersama-sama mencari penyelesaian ygadil dengan menekankan pemulihan kembalipada keadaan semula, & bukan pembalasan.
Diversipengalihan penyelesaian perkara Anak dariproses peradilan pidana ke proses di luarperadilan pidana.