Bengkel Bab III

27
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Keselamatan Kerja a) Tempatkan bahan dan peralatan dekat dengan lokasi pekerjaan sehingga mudah dalam pemakaian dan tidak menghambat berlangsungnya pekerjaan b) Peralatan yang tidak digunakan hendaknya dimasukkan dalam toolbox/kotak peralatan c) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsi atau kegunaannya d) Pekerjaan harus dilakukan sesuai rencana, hati- hati dan penuh konsentrasi e) Gunakan pelindung tangan (sarung tangan) dan peralatan keselamatan lainnya sebelum memulai pekerjaan f) Bersihkan peralatan dan lokasi pekerjaan setelah pekerjaan tersebut selesai 3.2 Praktek Pembuatan Kait Dan Sengkang 3.2.1Gambar Kerja 14 Kait Kait

Transcript of Bengkel Bab III

Page 1: Bengkel Bab III

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Keselamatan Kerja

a) Tempatkan bahan dan peralatan dekat dengan lokasi pekerjaan

sehingga mudah dalam pemakaian dan tidak menghambat

berlangsungnya pekerjaan

b) Peralatan yang tidak digunakan hendaknya dimasukkan dalam

toolbox/kotak peralatan

c) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsi atau kegunaannya

d) Pekerjaan harus dilakukan sesuai rencana, hati-hati dan penuh

konsentrasi

e) Gunakan pelindung tangan (sarung tangan) dan peralatan keselamatan

lainnya sebelum memulai pekerjaan

f) Bersihkan peralatan dan lokasi pekerjaan setelah pekerjaan tersebut

selesai

3.2 Praktek Pembuatan Kait Dan Sengkang

3.2.1 Gambar Kerja

14

Kait miring Kait Tegak

Beugel

Beugel

Page 2: Bengkel Bab III

3.2.2 Peralatan dan Bahan

1. Peralatan:

a. Meteran

b. Penggaris

c. Pemotong besi

d. Banding besi Ø 6, Ø 8, Ø 10

e. Siku-siku

f. Palu

g. Bangku kerja (balok kayu)

h. Ragum

2. Bahan yang dibutuhkann adalah:

a. Besi tulangan Ø 6

b. Besi tulangan Ø 8

c. Besi tulangan Ø 10

3.2.3 Kebutuhan Bahan

Tabel 3.1 Kebutuhan Bahan Untuk Pembuatan Kait

No

Bentuk Diameter

PanjangJumla

h

Panjang Jumlah Berat BeratPer

Total LonjorPer

TotalBatang Meter

(mm) (m) (buah) (m) (lonjor) (kg) (kg)

1

6 0,13 2 0,26 0,0236364 0,222 0,0052473

2 8 0,14 2 0,28 0,0254545 0,395 0,0100545

3 10 0,15 2 0,3 0,0272727 0,617 0,0168273

4 6 0,124 2 0,248 0,0225455 0,222 0,0050051

5 8 0,132 2 0,264 0,024 0,395 0,00948

6 10 0,14 2 0,28 0,0254545 0,617 0,0157055

15

Page 3: Bengkel Bab III

Kesimpulan : D6 di butuhkan tulangan sebanyak 5 lonjor, sisa 0,38 mD8 di butuhkan tulangan sebanyak 5 lonjor, sisa 0,55 m D6 di butuhkan tulangan sebanyak 6 lonjor, sisa 0,73 m

Tabel 3.2 Kebutuhan Bahan Untuk Pembuatan Sengkang

No

Bentuk Diameter

PanjangJumla

h

Panjang Jumlah Berat BeratPer

Total LonjorPer

TotalBatang Meter

(mm) (m) (buah) (m) (lonjor) (kg) (kg)

1

6 0,76 1 0,76 0,0690909 0,222 0,01533822 6 0,72 9 6,48 0,5890909 0,222 0,1307782

3

6 0,408 5 2,04 0,1854545 0,222 0,0411709Kesimpulan : D6 di butuhkan tulangan sebanyak 1 lonjor sisa 0,16 m

3.2.4 Langkah Kerja

1. Memotong besi dengan ketentuan sebagai berikut :

a) 8 sepanjang 7 cm sebanyak 3 buah (untuk mal)

b) 6, 8 sebanyak @4 buah (kait tegak & kait miring) ukuran

sesuai tabel

c) 6 sepanjang 40,8 cm sebanyak 5 buah (sengkang ukuran 9 x 9)

d) 6 sepanjang 76 cm sepanjang 1 buah (sengkang ukuran 15 x 20)

e) 6 sepanjang 72 cm sepanjang 1 buah (sengkang ukuran 15 x 20)

f) Memasang besi 8 pada balok kayu sebagai mal dalam

pembuatan kait dan sengkang.

16

Page 4: Bengkel Bab III

g) Buat mal sebanyak 2 buah yaitu untuk membengkokkan besi 6,

8.

h) Membengkokkan besi yang sudah dipotong sesuai ukuran dan

ketentuan dengan menggunakan bending pada balok kayu (mal)

i) Ketentuan : kait tegak, kait miring, sengkang harus dibuat sesuai

gambar tabel

17

Page 5: Bengkel Bab III

3.3 Praktek Pembuatan Tulangan Pondasi Telapak.

3.3.1 Gambar Kerja

18

TAMPAK ATAS

Page 6: Bengkel Bab III

3.3.2 Alat Dan Bahan

1. Peralatan

a) Pemotong besi

b) Bending 6 dan 8

c) Gunting bendrat

d) Tang/kakatua

2. Bahan

a) Besi 6

b) Besi 10

c) Kawat bendrat

3.3.3 Kebutuhan Bahan

Tabel 3.3 Kebutuhan Bahan Untuk Pembuatan Pondasi Telapak

No

BentukJuml

ah

Diameter

(mm)

Panjang

(cm)

Total

(cm)

Ket.(lonjo

r)

Harga (Rp)Type A Type B

1.

8 6 54 432 1 48.00

0

30.00

0

2. 16 10 82 1312 2 96.00

0

30.00

0

3 4 10 113 452 1 48.00

0

30.00

0

4. 4 10 163 652 1 48.00

0

30.00

0

Total 240.0 120.0

19

Page 7: Bengkel Bab III

00 00

3.3.4 Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Memotong besi dengan ketentuan sebagai berikut:

- Ø 6 sepanjang 54 cm sebanyak 8 buah

- Ø 10 sepanjang 82 cm sebanyak 16 buah

- Ø 10 sepanjang 113 cm sebanyak 4 buah

- Ø 10 sepanjang 163 cm sebanyak 4 buah

3. Membuat sengkang dengan ukuran 11 x 11 cm dan

membengkokkan besi sesuai dengan ukuran masing-masing

( Lihat gambar potongan tulangan )

4. Buat catatan, besarnya faktor koreksi untuk masing-masing

bentuk tulangan.

5. Memotong kawat bendrat sesuai pengikat.

6. Merangkai bagian – bagian yang telah dibentuk sesuai sket

tulangan dan mengikatnya dengan menggunakan kawat

bendrat. Untuk memudahkan pengerjaan gunakan usuk yang

diletakkan di bawah rangkaian.

7. Pada saat pengikatan, usahakan ujung tulangan utama rata

8. Mengencangkan ikatan kawat bendrat dengan menggunakan

kakaktua

20

Page 8: Bengkel Bab III

3.4 Praktek Pembuatan Tulangan Kolom

3.4.1 Gambar Kerja

21

Page 9: Bengkel Bab III

3.4.2 Alat Dan Bahan

1. Peralatan

a) Pemotong besi

b) Bending 6 dan 10

c) Gunting bendrat

d) Tang/kakatua

e) Penyangga tulangan

2. Bahan

a) Besi 6

b) Besi 10

c) Kawat bendrat

3.4.3 Kebutuhan Bahan

Tabel 3.4 Kebutuhan Bahan Untuk Kolom 1 (selimut beton 1,5 cm )

No

BentukJuml

ah

Diameter

(mm)

Panjang

(cm)

Total (cm)

Ket.(Lonj

or)

Harga (Rp)Type A Type B

1

.

42 6 42 1764 2 30.000 30.0

00

2

.

4 10 350 1400 1 48.000 30.0

00

Total 78.000 60.0

00

Tabel 3.5 Kebutuhan Bahan Untuk Kolom 2 (selimut beton 2 cm)

22

Page 10: Bengkel Bab III

3.4.4 L

a

n

g

k

a

h

Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Memotong besi dengan ketentuan sebagai berikut :

Ø 6 sepanjang 42 cmsebanyak 42 buah

Ø 10 sepanjang 350 cm sebanyak 10 buah

3. Membuat sengkang 9 x 9 cm dan membengkokkan besi sesuai

dengan ukuran masing – masing ( lihat gambar potongan tulangan )

4. Memotong kawat bendrat sebagai pengikat.

5. Merangkai besi yang telah dibentuk sesuai sket tulangan dan

mengikatnya dengan menggunakan kawat bendrat (lihat daftar

gambar). Untuk memudahkan pengerjaan gunakan penyangga

tulangan yang diletakkan pada rangkaian.

6. Mengencangkan ikatan kawat bendrat dengan menggunakan tang

atau kakaktua

23

No

BentukJumla

hDiameter (mm)

Panjang (cm)

Total (cm)

Ket.(Lonjo

r)

Harga (Rp)Type A Type B

1. 42 6 36 1764 2 30.00

0

30.00

0

2. 4 10 350 1400 1 48.00

0

30.00

0

Total 78.00

0

60.00

0

Page 11: Bengkel Bab III

3.5 Praktek Pembuatan Tulangan Balok

3.5.1 Gambar Kerja

24

Page 12: Bengkel Bab III

3.5.2 Alat dan Bahan

1. Peralatan

a. Pemotongbesi

b. Bending Ø 6 dan Ø 10

c. Guntingbendrat

d. Tang/ kakaktua

e. Penyanggatulangan

f. Meteran

g. Balokkayu

h. Klem

2. Bahan

a. Besi Ø 6

b. Besi Ø 10

c. Kawatbendrat

3.5.3 KebutuhanBahan ( Kebutuhan 1 Balok)

Tabel 3.6 KebutuhanBahanUntukPembuatanBalok 1

N

oBentuk

Juml

ah

Diame

ter

(mm)

Panja

ng

(cm)

Tot

al

(cm

)

Ket.

(Lonj

or)

Harga (Rp)

Type A

Type B

1. 4 10 407 162

8

1 48.00

0

30.0

00

2. 34 6 64 217

6

2 60.00

0

30.0

00

3 1 10 454 1 48.00

0

30.0

00

25

Page 13: Bengkel Bab III

Total 156.0

00

90.0

00

Tabel 3.7 KebutuhanBahanUntukPembuatanBalok 2

No

BentukJuml

ah

Diameter

(mm)

Panjang

(cm)

Total

(cm)

Ket.(Lonj

or)

Harga (Rp)Type A Type B

1. 4 10 407 162

8

1 48.00

0

30.0

00

2. 34 6 60 217

6

2 60.00

0

30.0

00

3 1 10 454 1 48.00

0

30.0

00

Total 156.0

00

90.0

00

3.5.4 LangkahKerja

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Memotong besi dengan ketentuan sebagai berikut:

- Ø 6 sepanjang 64 cm sebanyak 34 buah

- Ø 10 sepanjang 407 cm sebanyak 4 buah

- Ø 10 sepanjang 454 sebanyak 1 buah

3. Membuat sengkang 12 x 17 cm dan membengkokkan besi sesuai

dengan ukuran masing – masing ( lihat gambar potongan tulangan

).

4. Buat catatan, besarnya faktor koreksi untuk masing-masing bentuk

tulangan.

5. Memotong kawat bendrat sebagai pengikat.

26

Page 14: Bengkel Bab III

6. Merangkai besi – yang telah dibentuk sesuai sket tulangan dan

mengikatnya dengan menggunakan kawat bendrat (lihat daftar

gambar). Untuk memudahkan pengerjaan gunakan penyangga

tulangan yang diletakkan pada rangkaian.

7. Mengencangkan ikatan kawat bendrat dengan menggunakan tang

atau kakaktua

3.6 Pembuatan Tulangan Plat Lantai

3.6.2 Gambar Kerja

27

DENAH PELAT DUA ARAH

Page 15: Bengkel Bab III

3.6.3 Alat dan Bahan

1. Alat dan Bahan

a) Pemotong besi.

b) Bending Ø 8 dan Ø 10.

c) Gunting bendrat.

d) Tang/kakaktua.

e) Usuk.

2. Bahan

a) Besi Ø 8.

b) Besi Ø 10.

c) Kawat bendrat.

3.6.4 Kebutuhan Bahan

Tabel 3.8Kebutuhan Bahan Untuk Pembuatan Pelat Lantai

N

oBentuk

Juml

ah

Diame

ter

(mm)

Panja

ng

(cm)

Tot

al

(cm

)

Ket.

(lonjor)

Harga (Rp)

Type A

Type B

1. 20 8 301 602

0

6 180.0

00

180.0

00

2. 20 10 86 172

0

2 96.00

0

60.00

0

3 32 6 296 947

2

9 135.0

00

135.0

00

Total 411.0 375.0

28

POTONGAN A-A

Page 16: Bengkel Bab III

00 00

3.6.5 Langkah Kerja

1. Memotong besi dengan ketentuan sebagai berikut:

- Ø 6 sepanjang 296 cm sebanyak 32 buah

- Ø 8 sepanjang 301 cm sebanyak 20 buah

- Ø 10 sepanjang 86 cm sebanyak 20 buah

2. Membengkokkan besi sesuai dengan ukuran masing-masing ( Lihat

gambar potongan tulangan )

3. Buat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk

tulangan.

4. Memotong kawat bendrat sebagai pengikat.

5. Merangkaikan besi – besi yang telah dibentuk sesuai sket tulangan dan

mengikatnya dengan menggunakan kawat bendrat ( Lihat daftar

gambar ). Untuk memudahkan pengerjaan digunakan usuk yang

diletakkan di bawah rangkaian. Perhatikan posisi tulangan yang diatas

dan yang dibawah.

6. Mengencangkan ikatan kawat bendrat dengan menggunakan kakaktua.

7. Jika semua bagian tulangan sudah terpasang, selanjutnya pemasangan

tulangan penyangga di keempat sisinya atau minimal 4 ( empat ) buah

per m2 plat lantai.

8. Kontrol semua susunan tulangan, apakah sudah sesuai dengan gambar

rencana / belum.

3.7 Pengecoran

Membuat Beton Pracetak

3.7.1 Tujuan

Mahasiswa diharapkan mampu:

a. Membuat beton pracetak dengan baik dan benar

b. Mengerjakan pencampuran sampai pemadatan beton dengan baik

dan benar, sesuai campuran beton yang direncanakan

29

Page 17: Bengkel Bab III

3.7.2 Peralatan dan Bahan

1. Peralatan yang dipakai

a. Molen

b. Sekop

c. Cangkul

d. Ember

e. Timbangan

f. Vibrator

g. Alat uji slump

2. Bahan yang digunakan

a. Semen

b. Pasir

c. Agregat kasar

d. Air

e. Besi tulangan

f. Bahan untuk acuan dan perancah

3.7.3 Prosedur Kerja

1. Siapkann rangkaian besi tulangan, sesuai dengan yang diperlukan

2. Buat bentuk acuan dan perancah

3. Hitung kebutuhan bahan, sesuai dengan metode yang diberikan oleh

guru pengajar

4. Hitung kebutuhan bahan dan alat yang iperlukan, ke lokasi

penngecoran dan siapkan semua bahan sesuai dengan komposisi

campuran, untuk satu kali pencampuran

5. Lakukan pencampuran beton sesuai dengan petunjuk pengajar

6. Ambil sample campuran untuk uji tekan maupun uji slump

7. Tuangkan beton kedalam bak penampung dan aduk dengan cangkul

kemudian tuangkan ke dalam cetakan

8. Lakukan pemadatan dengan cara manual maupun dengan vibrator

9. Ratakan semua permukaan beton sampai terlihat rapi dan rata dengan

alat ruskam besi atau ruskam kayu

30

Page 18: Bengkel Bab III

10. Bersihkan semua peralatan dan bahan yang tersisa sampai lokasi kerja

rapi dan bersih

11. Tutuplah hasil pengecoran dengan kertas semen, agar proses

pengerasan beton berjalan dengan baik.

12. Lakukan perawatan sampai beton dapat dibongkar.

3.8 Pengujian Kuat Tekan

3.8.1 Peralatan

a. Cetakan silinder atau kubus dengan ukuran sebagai berikut:

Silinder : diameter 15 cm, tinggi 30 cm.

Kubus : 15 x 15 x 15 cm.

Kubus : 20 x 20 x 20 cm.

b. Timbangan dengan ketelitian 0,3 % dari berat contoh.

c. Tongkat pemadat dengan diameter 16 mm, panjang 60 cm, bagian

ujung dibulatkan dan sebaiknya terbuat dari baja tahan karat.

d. Bak pengaduk beton yang kedap air atau Mesin pengaduk/ Mollen.

e. Mesin Tekan, dengan kapasitas sesuai kebutuhan.

f. Satu set alat pelapis/ capping.

g. Peralatan tambahan : ember, sekop, sendok spesi, perata/ spatula dan

talam.

h. Satu set alat pemeriksaan slump dan bobot isi beton.

3.8.2 Benda Uji

Pembuatan dan Pematangan Benda Uji.

a. Pengadukan :

Pengadukan Secara Manual :

Masukan semen dan agregat halus ke dalam bak pengaduk, kemudian

aduklah dengan sekop sampai merata, kemudian masukan agregat

kasar dan aduklah sampai merata dan teruskan pengadukan sambil

menambahkan air pencampur sedikit demi sedikit. Setelah semua air

pencampur dimasukan ke dalam bak pengaduk, teruskan pengadukan

sampai beton merata.

31

Page 19: Bengkel Bab III

Pengadukan Dengan Mesin Pengaduk/ Mollen :

Masukan agregat kasar dan air pencampur sebanyak 30 % sampai 40

% ke dalam pengaduk. Jalankan mesin pengaduk, masukan agregat

halus, semen dan sisa air pencampur. Setelah semua bahan campuran

beton dimasukan ke dalam mesin pengaduk, aduklah beton selama 3

menit, kemudian tuangkan adukan beton ke dalam talam dan aduklah

lagi dengan sekop sampai merata.

b. Tentukan Slump menurut cara pemeriksaan.

Apabila slump yang didapat tidak sesuai dengan yang dikehendaki,

ulangi pekerjaan (a) dengan menambah atau mengurangi agegat

sampai mendapatkan slump yang dikehendaki. Kemudian tentukan

berat isi menurut cara pemeriksaan.

c. Pengisian Cetakan

Isilah cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis (untuk cetakan

berbentuk silinder), pada tiap-tiap lapis dipadatkan dengan tongkat

pemadat sebanyak 25 kali tusukan secara merata. Pada saat

melakukan pemadatan lapisan pertama, tongkat pemadat tidak boleh

mengenai dasar cetakan. Pada saat pemadatan lapisan kedua serta

ketiga, tongkat pemadat boleh masuk kira-kira 25,4 mm kedalam

lapisan di bawahnya. Setelah selesai melakukan pemadatan, ketuklah

sisi cetakan perlahan-lahan sampai rongga bekas tusukan tertutup.

Ratakan permukaan beton dan tutuplah segera dengan bahan yang

kedap air serta tahan karat. Kemudian biarkan beton dalam cetakan

selama 24 jam dan letakan pada tempat yang bebas dari getaran.

d. Pembongkaran Cetakan

Setelah 24 jam, bukalah cetakan dan keluarkan benda uji.

e. Perendaman benda uji

Rendamlah benda uji dalam bak perendam berisi air yang telah

memenuhi persyaratan pematangan (curing) selama waktu yang

dikehendaki.

Persiapan Pengujian

32

Page 20: Bengkel Bab III

a. Ambilah benda uji yang akan ditentukan kekuatan tekannya dari bak

perendam, kemudian bersihkan dari kotoran yang menempel dengan

kain lembab.

b. Tentukan berat dan ukuran benda uji.

c. Lapislah (capping : untuk benda uji silinder) permukaan atas dan

bawah benda uji dengan mortar belerang, dengan cara sebagai berikut:

”Lelehkan mortar belerang di dalam pot peleleh (Melting Pot) sampai

suhu kira-kira 130 o C. Tuangkan belerang cair ke dalam cetakan

pelapis (capping plate) yang dinding dalamnya telah dilapisi dengan

gemok/ oli. Kemudian letakan benda uji tegak lurus pada cetakan

pelapis sampai mortar belerang cair menjadi keras.

Dengan cara yang sama, lakukan pelapisan pada permukaan lainnya”.

d. Benda uji siap untuk diperiksa.

Prosedur Pelaksanaan

a. Letakan benda uji pada mesin tekan secara centris.

b. Jalankan mesin tekan dengan penambahan beban secara konstan,

berkisar antara 2 sampai 4 kg/ cm2 per detik.

c. Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan catatlah

beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji.

d. Gambar bentuk pecah/ retakan yang terjadi dan catatlah keadaan benda

uji.

Perhitungan

Kekuatan Tekan beton (fci) :

. P

fci = ( kg/ cm2 )

A

dimana fci = Kuat tekan beton individu

P = Beban maksimum ( kg )

A = Luas penampang benda uji ( cm2 )

33

Page 21: Bengkel Bab III

Data Pengujian

NoBerat Umur

Luas

Penampang

Faktor

Konversi

Tekanan

Hancur

Tegangan

Hancur

( kg ) ( hari ) ( cm2) ke 28 hari ( kN) ( Kg/cm2)

1 10,4 14 176.625 0.88 70 45.0363508

2 10,5 14 176.625 0.88 83 53.4002445

3 Tegangan Hancur Rata-rata 49.2182977

*faktor konversi umur menurut PBI’71

34