Bengkel Bab III
-
Upload
shambol-samid-mbois-pol -
Category
Documents
-
view
116 -
download
7
Transcript of Bengkel Bab III
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Keselamatan Kerja
a) Tempatkan bahan dan peralatan dekat dengan lokasi pekerjaan
sehingga mudah dalam pemakaian dan tidak menghambat
berlangsungnya pekerjaan
b) Peralatan yang tidak digunakan hendaknya dimasukkan dalam
toolbox/kotak peralatan
c) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsi atau kegunaannya
d) Pekerjaan harus dilakukan sesuai rencana, hati-hati dan penuh
konsentrasi
e) Gunakan pelindung tangan (sarung tangan) dan peralatan keselamatan
lainnya sebelum memulai pekerjaan
f) Bersihkan peralatan dan lokasi pekerjaan setelah pekerjaan tersebut
selesai
3.2 Praktek Pembuatan Kait Dan Sengkang
3.2.1 Gambar Kerja
14
Kait miring Kait Tegak
Beugel
Beugel
3.2.2 Peralatan dan Bahan
1. Peralatan:
a. Meteran
b. Penggaris
c. Pemotong besi
d. Banding besi Ø 6, Ø 8, Ø 10
e. Siku-siku
f. Palu
g. Bangku kerja (balok kayu)
h. Ragum
2. Bahan yang dibutuhkann adalah:
a. Besi tulangan Ø 6
b. Besi tulangan Ø 8
c. Besi tulangan Ø 10
3.2.3 Kebutuhan Bahan
Tabel 3.1 Kebutuhan Bahan Untuk Pembuatan Kait
No
Bentuk Diameter
PanjangJumla
h
Panjang Jumlah Berat BeratPer
Total LonjorPer
TotalBatang Meter
(mm) (m) (buah) (m) (lonjor) (kg) (kg)
1
6 0,13 2 0,26 0,0236364 0,222 0,0052473
2 8 0,14 2 0,28 0,0254545 0,395 0,0100545
3 10 0,15 2 0,3 0,0272727 0,617 0,0168273
4 6 0,124 2 0,248 0,0225455 0,222 0,0050051
5 8 0,132 2 0,264 0,024 0,395 0,00948
6 10 0,14 2 0,28 0,0254545 0,617 0,0157055
15
Kesimpulan : D6 di butuhkan tulangan sebanyak 5 lonjor, sisa 0,38 mD8 di butuhkan tulangan sebanyak 5 lonjor, sisa 0,55 m D6 di butuhkan tulangan sebanyak 6 lonjor, sisa 0,73 m
Tabel 3.2 Kebutuhan Bahan Untuk Pembuatan Sengkang
No
Bentuk Diameter
PanjangJumla
h
Panjang Jumlah Berat BeratPer
Total LonjorPer
TotalBatang Meter
(mm) (m) (buah) (m) (lonjor) (kg) (kg)
1
6 0,76 1 0,76 0,0690909 0,222 0,01533822 6 0,72 9 6,48 0,5890909 0,222 0,1307782
3
6 0,408 5 2,04 0,1854545 0,222 0,0411709Kesimpulan : D6 di butuhkan tulangan sebanyak 1 lonjor sisa 0,16 m
3.2.4 Langkah Kerja
1. Memotong besi dengan ketentuan sebagai berikut :
a) 8 sepanjang 7 cm sebanyak 3 buah (untuk mal)
b) 6, 8 sebanyak @4 buah (kait tegak & kait miring) ukuran
sesuai tabel
c) 6 sepanjang 40,8 cm sebanyak 5 buah (sengkang ukuran 9 x 9)
d) 6 sepanjang 76 cm sepanjang 1 buah (sengkang ukuran 15 x 20)
e) 6 sepanjang 72 cm sepanjang 1 buah (sengkang ukuran 15 x 20)
f) Memasang besi 8 pada balok kayu sebagai mal dalam
pembuatan kait dan sengkang.
16
g) Buat mal sebanyak 2 buah yaitu untuk membengkokkan besi 6,
8.
h) Membengkokkan besi yang sudah dipotong sesuai ukuran dan
ketentuan dengan menggunakan bending pada balok kayu (mal)
i) Ketentuan : kait tegak, kait miring, sengkang harus dibuat sesuai
gambar tabel
17
3.3 Praktek Pembuatan Tulangan Pondasi Telapak.
3.3.1 Gambar Kerja
18
TAMPAK ATAS
3.3.2 Alat Dan Bahan
1. Peralatan
a) Pemotong besi
b) Bending 6 dan 8
c) Gunting bendrat
d) Tang/kakatua
2. Bahan
a) Besi 6
b) Besi 10
c) Kawat bendrat
3.3.3 Kebutuhan Bahan
Tabel 3.3 Kebutuhan Bahan Untuk Pembuatan Pondasi Telapak
No
BentukJuml
ah
Diameter
(mm)
Panjang
(cm)
Total
(cm)
Ket.(lonjo
r)
Harga (Rp)Type A Type B
1.
8 6 54 432 1 48.00
0
30.00
0
2. 16 10 82 1312 2 96.00
0
30.00
0
3 4 10 113 452 1 48.00
0
30.00
0
4. 4 10 163 652 1 48.00
0
30.00
0
Total 240.0 120.0
19
00 00
3.3.4 Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memotong besi dengan ketentuan sebagai berikut:
- Ø 6 sepanjang 54 cm sebanyak 8 buah
- Ø 10 sepanjang 82 cm sebanyak 16 buah
- Ø 10 sepanjang 113 cm sebanyak 4 buah
- Ø 10 sepanjang 163 cm sebanyak 4 buah
3. Membuat sengkang dengan ukuran 11 x 11 cm dan
membengkokkan besi sesuai dengan ukuran masing-masing
( Lihat gambar potongan tulangan )
4. Buat catatan, besarnya faktor koreksi untuk masing-masing
bentuk tulangan.
5. Memotong kawat bendrat sesuai pengikat.
6. Merangkai bagian – bagian yang telah dibentuk sesuai sket
tulangan dan mengikatnya dengan menggunakan kawat
bendrat. Untuk memudahkan pengerjaan gunakan usuk yang
diletakkan di bawah rangkaian.
7. Pada saat pengikatan, usahakan ujung tulangan utama rata
8. Mengencangkan ikatan kawat bendrat dengan menggunakan
kakaktua
20
3.4 Praktek Pembuatan Tulangan Kolom
3.4.1 Gambar Kerja
21
3.4.2 Alat Dan Bahan
1. Peralatan
a) Pemotong besi
b) Bending 6 dan 10
c) Gunting bendrat
d) Tang/kakatua
e) Penyangga tulangan
2. Bahan
a) Besi 6
b) Besi 10
c) Kawat bendrat
3.4.3 Kebutuhan Bahan
Tabel 3.4 Kebutuhan Bahan Untuk Kolom 1 (selimut beton 1,5 cm )
No
BentukJuml
ah
Diameter
(mm)
Panjang
(cm)
Total (cm)
Ket.(Lonj
or)
Harga (Rp)Type A Type B
1
.
42 6 42 1764 2 30.000 30.0
00
2
.
4 10 350 1400 1 48.000 30.0
00
Total 78.000 60.0
00
Tabel 3.5 Kebutuhan Bahan Untuk Kolom 2 (selimut beton 2 cm)
22
3.4.4 L
a
n
g
k
a
h
Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memotong besi dengan ketentuan sebagai berikut :
Ø 6 sepanjang 42 cmsebanyak 42 buah
Ø 10 sepanjang 350 cm sebanyak 10 buah
3. Membuat sengkang 9 x 9 cm dan membengkokkan besi sesuai
dengan ukuran masing – masing ( lihat gambar potongan tulangan )
4. Memotong kawat bendrat sebagai pengikat.
5. Merangkai besi yang telah dibentuk sesuai sket tulangan dan
mengikatnya dengan menggunakan kawat bendrat (lihat daftar
gambar). Untuk memudahkan pengerjaan gunakan penyangga
tulangan yang diletakkan pada rangkaian.
6. Mengencangkan ikatan kawat bendrat dengan menggunakan tang
atau kakaktua
23
No
BentukJumla
hDiameter (mm)
Panjang (cm)
Total (cm)
Ket.(Lonjo
r)
Harga (Rp)Type A Type B
1. 42 6 36 1764 2 30.00
0
30.00
0
2. 4 10 350 1400 1 48.00
0
30.00
0
Total 78.00
0
60.00
0
3.5 Praktek Pembuatan Tulangan Balok
3.5.1 Gambar Kerja
24
3.5.2 Alat dan Bahan
1. Peralatan
a. Pemotongbesi
b. Bending Ø 6 dan Ø 10
c. Guntingbendrat
d. Tang/ kakaktua
e. Penyanggatulangan
f. Meteran
g. Balokkayu
h. Klem
2. Bahan
a. Besi Ø 6
b. Besi Ø 10
c. Kawatbendrat
3.5.3 KebutuhanBahan ( Kebutuhan 1 Balok)
Tabel 3.6 KebutuhanBahanUntukPembuatanBalok 1
N
oBentuk
Juml
ah
Diame
ter
(mm)
Panja
ng
(cm)
Tot
al
(cm
)
Ket.
(Lonj
or)
Harga (Rp)
Type A
Type B
1. 4 10 407 162
8
1 48.00
0
30.0
00
2. 34 6 64 217
6
2 60.00
0
30.0
00
3 1 10 454 1 48.00
0
30.0
00
25
Total 156.0
00
90.0
00
Tabel 3.7 KebutuhanBahanUntukPembuatanBalok 2
No
BentukJuml
ah
Diameter
(mm)
Panjang
(cm)
Total
(cm)
Ket.(Lonj
or)
Harga (Rp)Type A Type B
1. 4 10 407 162
8
1 48.00
0
30.0
00
2. 34 6 60 217
6
2 60.00
0
30.0
00
3 1 10 454 1 48.00
0
30.0
00
Total 156.0
00
90.0
00
3.5.4 LangkahKerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memotong besi dengan ketentuan sebagai berikut:
- Ø 6 sepanjang 64 cm sebanyak 34 buah
- Ø 10 sepanjang 407 cm sebanyak 4 buah
- Ø 10 sepanjang 454 sebanyak 1 buah
3. Membuat sengkang 12 x 17 cm dan membengkokkan besi sesuai
dengan ukuran masing – masing ( lihat gambar potongan tulangan
).
4. Buat catatan, besarnya faktor koreksi untuk masing-masing bentuk
tulangan.
5. Memotong kawat bendrat sebagai pengikat.
26
6. Merangkai besi – yang telah dibentuk sesuai sket tulangan dan
mengikatnya dengan menggunakan kawat bendrat (lihat daftar
gambar). Untuk memudahkan pengerjaan gunakan penyangga
tulangan yang diletakkan pada rangkaian.
7. Mengencangkan ikatan kawat bendrat dengan menggunakan tang
atau kakaktua
3.6 Pembuatan Tulangan Plat Lantai
3.6.2 Gambar Kerja
27
DENAH PELAT DUA ARAH
3.6.3 Alat dan Bahan
1. Alat dan Bahan
a) Pemotong besi.
b) Bending Ø 8 dan Ø 10.
c) Gunting bendrat.
d) Tang/kakaktua.
e) Usuk.
2. Bahan
a) Besi Ø 8.
b) Besi Ø 10.
c) Kawat bendrat.
3.6.4 Kebutuhan Bahan
Tabel 3.8Kebutuhan Bahan Untuk Pembuatan Pelat Lantai
N
oBentuk
Juml
ah
Diame
ter
(mm)
Panja
ng
(cm)
Tot
al
(cm
)
Ket.
(lonjor)
Harga (Rp)
Type A
Type B
1. 20 8 301 602
0
6 180.0
00
180.0
00
2. 20 10 86 172
0
2 96.00
0
60.00
0
3 32 6 296 947
2
9 135.0
00
135.0
00
Total 411.0 375.0
28
POTONGAN A-A
00 00
3.6.5 Langkah Kerja
1. Memotong besi dengan ketentuan sebagai berikut:
- Ø 6 sepanjang 296 cm sebanyak 32 buah
- Ø 8 sepanjang 301 cm sebanyak 20 buah
- Ø 10 sepanjang 86 cm sebanyak 20 buah
2. Membengkokkan besi sesuai dengan ukuran masing-masing ( Lihat
gambar potongan tulangan )
3. Buat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk
tulangan.
4. Memotong kawat bendrat sebagai pengikat.
5. Merangkaikan besi – besi yang telah dibentuk sesuai sket tulangan dan
mengikatnya dengan menggunakan kawat bendrat ( Lihat daftar
gambar ). Untuk memudahkan pengerjaan digunakan usuk yang
diletakkan di bawah rangkaian. Perhatikan posisi tulangan yang diatas
dan yang dibawah.
6. Mengencangkan ikatan kawat bendrat dengan menggunakan kakaktua.
7. Jika semua bagian tulangan sudah terpasang, selanjutnya pemasangan
tulangan penyangga di keempat sisinya atau minimal 4 ( empat ) buah
per m2 plat lantai.
8. Kontrol semua susunan tulangan, apakah sudah sesuai dengan gambar
rencana / belum.
3.7 Pengecoran
Membuat Beton Pracetak
3.7.1 Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu:
a. Membuat beton pracetak dengan baik dan benar
b. Mengerjakan pencampuran sampai pemadatan beton dengan baik
dan benar, sesuai campuran beton yang direncanakan
29
3.7.2 Peralatan dan Bahan
1. Peralatan yang dipakai
a. Molen
b. Sekop
c. Cangkul
d. Ember
e. Timbangan
f. Vibrator
g. Alat uji slump
2. Bahan yang digunakan
a. Semen
b. Pasir
c. Agregat kasar
d. Air
e. Besi tulangan
f. Bahan untuk acuan dan perancah
3.7.3 Prosedur Kerja
1. Siapkann rangkaian besi tulangan, sesuai dengan yang diperlukan
2. Buat bentuk acuan dan perancah
3. Hitung kebutuhan bahan, sesuai dengan metode yang diberikan oleh
guru pengajar
4. Hitung kebutuhan bahan dan alat yang iperlukan, ke lokasi
penngecoran dan siapkan semua bahan sesuai dengan komposisi
campuran, untuk satu kali pencampuran
5. Lakukan pencampuran beton sesuai dengan petunjuk pengajar
6. Ambil sample campuran untuk uji tekan maupun uji slump
7. Tuangkan beton kedalam bak penampung dan aduk dengan cangkul
kemudian tuangkan ke dalam cetakan
8. Lakukan pemadatan dengan cara manual maupun dengan vibrator
9. Ratakan semua permukaan beton sampai terlihat rapi dan rata dengan
alat ruskam besi atau ruskam kayu
30
10. Bersihkan semua peralatan dan bahan yang tersisa sampai lokasi kerja
rapi dan bersih
11. Tutuplah hasil pengecoran dengan kertas semen, agar proses
pengerasan beton berjalan dengan baik.
12. Lakukan perawatan sampai beton dapat dibongkar.
3.8 Pengujian Kuat Tekan
3.8.1 Peralatan
a. Cetakan silinder atau kubus dengan ukuran sebagai berikut:
Silinder : diameter 15 cm, tinggi 30 cm.
Kubus : 15 x 15 x 15 cm.
Kubus : 20 x 20 x 20 cm.
b. Timbangan dengan ketelitian 0,3 % dari berat contoh.
c. Tongkat pemadat dengan diameter 16 mm, panjang 60 cm, bagian
ujung dibulatkan dan sebaiknya terbuat dari baja tahan karat.
d. Bak pengaduk beton yang kedap air atau Mesin pengaduk/ Mollen.
e. Mesin Tekan, dengan kapasitas sesuai kebutuhan.
f. Satu set alat pelapis/ capping.
g. Peralatan tambahan : ember, sekop, sendok spesi, perata/ spatula dan
talam.
h. Satu set alat pemeriksaan slump dan bobot isi beton.
3.8.2 Benda Uji
Pembuatan dan Pematangan Benda Uji.
a. Pengadukan :
Pengadukan Secara Manual :
Masukan semen dan agregat halus ke dalam bak pengaduk, kemudian
aduklah dengan sekop sampai merata, kemudian masukan agregat
kasar dan aduklah sampai merata dan teruskan pengadukan sambil
menambahkan air pencampur sedikit demi sedikit. Setelah semua air
pencampur dimasukan ke dalam bak pengaduk, teruskan pengadukan
sampai beton merata.
31
Pengadukan Dengan Mesin Pengaduk/ Mollen :
Masukan agregat kasar dan air pencampur sebanyak 30 % sampai 40
% ke dalam pengaduk. Jalankan mesin pengaduk, masukan agregat
halus, semen dan sisa air pencampur. Setelah semua bahan campuran
beton dimasukan ke dalam mesin pengaduk, aduklah beton selama 3
menit, kemudian tuangkan adukan beton ke dalam talam dan aduklah
lagi dengan sekop sampai merata.
b. Tentukan Slump menurut cara pemeriksaan.
Apabila slump yang didapat tidak sesuai dengan yang dikehendaki,
ulangi pekerjaan (a) dengan menambah atau mengurangi agegat
sampai mendapatkan slump yang dikehendaki. Kemudian tentukan
berat isi menurut cara pemeriksaan.
c. Pengisian Cetakan
Isilah cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis (untuk cetakan
berbentuk silinder), pada tiap-tiap lapis dipadatkan dengan tongkat
pemadat sebanyak 25 kali tusukan secara merata. Pada saat
melakukan pemadatan lapisan pertama, tongkat pemadat tidak boleh
mengenai dasar cetakan. Pada saat pemadatan lapisan kedua serta
ketiga, tongkat pemadat boleh masuk kira-kira 25,4 mm kedalam
lapisan di bawahnya. Setelah selesai melakukan pemadatan, ketuklah
sisi cetakan perlahan-lahan sampai rongga bekas tusukan tertutup.
Ratakan permukaan beton dan tutuplah segera dengan bahan yang
kedap air serta tahan karat. Kemudian biarkan beton dalam cetakan
selama 24 jam dan letakan pada tempat yang bebas dari getaran.
d. Pembongkaran Cetakan
Setelah 24 jam, bukalah cetakan dan keluarkan benda uji.
e. Perendaman benda uji
Rendamlah benda uji dalam bak perendam berisi air yang telah
memenuhi persyaratan pematangan (curing) selama waktu yang
dikehendaki.
Persiapan Pengujian
32
a. Ambilah benda uji yang akan ditentukan kekuatan tekannya dari bak
perendam, kemudian bersihkan dari kotoran yang menempel dengan
kain lembab.
b. Tentukan berat dan ukuran benda uji.
c. Lapislah (capping : untuk benda uji silinder) permukaan atas dan
bawah benda uji dengan mortar belerang, dengan cara sebagai berikut:
”Lelehkan mortar belerang di dalam pot peleleh (Melting Pot) sampai
suhu kira-kira 130 o C. Tuangkan belerang cair ke dalam cetakan
pelapis (capping plate) yang dinding dalamnya telah dilapisi dengan
gemok/ oli. Kemudian letakan benda uji tegak lurus pada cetakan
pelapis sampai mortar belerang cair menjadi keras.
Dengan cara yang sama, lakukan pelapisan pada permukaan lainnya”.
d. Benda uji siap untuk diperiksa.
Prosedur Pelaksanaan
a. Letakan benda uji pada mesin tekan secara centris.
b. Jalankan mesin tekan dengan penambahan beban secara konstan,
berkisar antara 2 sampai 4 kg/ cm2 per detik.
c. Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan catatlah
beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji.
d. Gambar bentuk pecah/ retakan yang terjadi dan catatlah keadaan benda
uji.
Perhitungan
Kekuatan Tekan beton (fci) :
. P
fci = ( kg/ cm2 )
A
dimana fci = Kuat tekan beton individu
P = Beban maksimum ( kg )
A = Luas penampang benda uji ( cm2 )
33
Data Pengujian
NoBerat Umur
Luas
Penampang
Faktor
Konversi
Tekanan
Hancur
Tegangan
Hancur
( kg ) ( hari ) ( cm2) ke 28 hari ( kN) ( Kg/cm2)
1 10,4 14 176.625 0.88 70 45.0363508
2 10,5 14 176.625 0.88 83 53.4002445
3 Tegangan Hancur Rata-rata 49.2182977
*faktor konversi umur menurut PBI’71
34