Benarkah bahtera nabi nuh berbentuk lingkaran
Transcript of Benarkah bahtera nabi nuh berbentuk lingkaran
Benarkah Bahtera Nabi Nuh Berbentuk Lingkaran?
Selama puluhan tahun para ahli sejarah berusaha mengungkapkan kebenaran tentang bahtera
nabi Nuh, mulai dari penemuan bangkai kapal diatas gunung Ararat hingga dugaan lain menyatakan berada diatas gunung Himalaya. Semua itu hanya untuk membuktikan bahwa mitos
yang menjadi literatur budaya dan agama adalah benar adanya.
Bukti baru yang dikeluarkan oleh sekelompok arkeolog Inggris mengungkapkan bahwa bahtera nabi Nuh berbentuk lingkaran, terbuat dari alang-alang dan panjang bahtera diperkirakan sama
dengan ukuran enam bus berlantai dua (bus bertingkat). Dengan kata lain, bahwa bahtera itu
tidak sebesar apa yang dipikirkan selama ini, bahtera raksasa yang besar, tetapi lebih mirip piring yang terapung diatas air?
Bukti Baru Bentuk Bahtera Nabi Nuh
Para arkeolog telah menjelajahi dunia unutk membuktikan fakta terhadap kisah bahtera nabi Nuh dalam kisah banjir besar, tetapi karena dokumentasi yang dimiliki sangat sedikit hal ini menjadi
mitos turun temurun, dan salah satu cerita itu tertulis dalam perjanjian lama. Kisah banjir besar
menceritakan sebuha kapal besar yang mengangkut pengikut nabi Nuh beserta hewan dan tumbuhan yang bisa diselamatkan.
Tetapi menurut Irving Finkel seorang asisten penjaga skrip Mesopotamia kuno, bahasa dan budaya dari departemen British Museum, dia mengklaim bahwa bahtera nabi Nuh merupakan
Coracle lingkaran dan terlihat sangat berbeda dari gambaran tradisi yang beredar. Semua analisis
ini dituliskan dalam buku berjudul 'The Ark Before: Decoding the Story of the Flood ' dimana Dr Irving mengungkap simbol kode yang tertulis pada lembaran yang terbuat dari tanah liat berusia
4000 tahun. Lembaran kuno ini menurutnya merupakan kunci dari penafsiran baru tentang mitos
bahtera Nuh.
Bukti itu diperkirakan berasal dari sebuah tablet tanah liat, dokumen tunggal persegi panjang
seukuran telapak tangan, mungkin dibuat sekitar 4000 hingga 4700 tahun lalu tercakup dalam
tulisan paku (Cuneiform) yang berisi tentang rincian instruksi manual untuk membangun sebuah bahtera. Finkel juga termasuk salah seorang yang ahli dalam mengartikan skrip Cuneiform kuno,
dia menemukan teks berisi petunjuk untuk membangun Coracle berlingkar dengan diameter 65
meter, dilengkapi dengan dinding setinggi 6 meter. Diperkirakan panjang dan tingginya sama dengan enam bus berlantai dua.
Teks itu menceritakan, bahwa Tuhan berbicara kepada Atram Hasis, seorang raja Sumeria yang
merupakan sosok Nuh dalam versi sebelumnya dari cerita bahtera ini. Bahtera nabi Nuh diperkirakan terbuat dari tali yang berasal dari tanaman sejenis alang-alang, mereka
membangun dinding tahan air dengan lapisan aspal, serta hewan yang dimuat masing-masing
berpasangan. Tablet ini awalnya ditemukan di Timur Tengah oleh Leonard Simmons, seorang yang bertugas di RAF antara tahun 1945 hingga 1948. Namun artefak kuno tersebut tidak bisa dianalisa,
sehingga tidak ada hasil penelitian apapun, hingga pada akhirnya anak Simmons Daouglas
membawa artefak tersebut ke British Museum pada tahun 2008.
Dalam catatan sejarah dan literatur yang beredar, kisah bahtera nabi nuh tercatat dalam tiga
agama utama di dunia, yaitu Kristen, Yahudi dan Islam. Menurut salah satu kitab menceritakan
bahwa Allah mengirim banjir besar sebagai hukuman atas suatu umat dan mengatakan kepada
nabi Nuh untuk membangun sebuah bahtera serta mengisi kapal dengan pengikutnya dan setiap jenis hewan berpasangan. Kisah yang diungkapkan Irving Finkel setidaknya menambah sederatan
dokumen sejarah penting tentang adanya banjir besar. Apakah yang dimaksud dalam tulisan
tersebut adalah Nuh seperti yang diceritakan dalam alkitab? Karena dan bagaimanapun, kapal yang dibangun menurut skrip kuno tersebut hampir mirip
dengan sebuah piring yang mengapung diatas air. Padahal pada waktu itu diperkirakan sudah
ada teknologi tentang pembuatan kapal layar yang jauh lebih efisien.
Di tahun 2010, sekelompok penjelajah Cina dan Turki meyakini adanya peninggalan bahtera nabi
Nuh berada diatas gunung Ararat, Turki. Tetapi menurut Profesor Martin Biddle, Profesor dari
Universitas Oxford menyatakan bahwa tidak ada bukti apapun yang memperkuat mitos keberadaan bahtera nabi Nuh yang ditemukan diatas gunung Ararat Turki.
Referensi The Ark Before Noah: Decoding the Story of the Flood by Irving Finkel. Image Dankgebet nach
Verlassen der Arche Noah by Domenico Morelli in 1901 via Wikipedia.