Belopa Kota Baru

22
BELOPA KOTA BARU Belopa adalah kota baru, dari kota kecamatan, ditata menjadi ibu kota baru Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, setelah ratusan tahun, Tana Luwu atau kerajaan Luwu, kemudian menjadi Kapupaten Luwu ber-ibu kota di Palopo. Sekarang setelah pembentukan pemerintahan kota Palopo akibat pemekaran dari Kabupaten Luwu, tadinya. Kini menjadi empat daerah tingkat Kabupaten dan kota, masing-masing: Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu-Utara dan Kabupaten Luwu-Timur. Setelah Palopo berpemerintahan kota, Kabupaten Luwu memindahkan ibu kota. Sebagaimana dua kabupaten lainnya, Luwu-Utara pemerintahannya berkedudukan di Masamba, Luwu-Timur punya ibu kota di Malili dan kabupaten Luwu menetapkan pusat pemerintahannya baru di Belopa. Belopa adalah kota kecil dan baru dalam pembangunan yang dimulai dalam tahun 2003 setelah resmi jadi ibu kota kabupaten. Dapat dibayangkan bagaimana satu ibu kota kecamatan yang tidak memeliki pasilitas-pasilitas bangunan; gedung-gedung, selaku prasarana penempatan ibu kota kabupaten, tidak punya gedung-gedung memadai milik pemerintah yang akan menunjang dan memudahkan kelancaran pemidahan dan penempatan kota tingkat kabupaten. Walaupun demikian kalau melihat rumah-rumah milik penduduk di Belopa, bila dibandingkan dengan ibu kota kecamatan lain di Sulawesi Selatan, kota Belopa ini memang sudah cukup ramai dan padat perkembangannya. Selaku langka pertama setelah kabupaten Luwu resmi memindahkan ibu kotanya ke Belopa adalah pembangunan kantor Bupati Kepala Daerah Luwu berlokasi disebelah selatan pusat kota, antara poros jalanan negara Makassar-Palopo dengan bukit BuntuTanah yang terletak di tengah persawahan Jawaru atau lembah Séngé. Tetapi selain pembangunan kantor Bupati, tidak sebatas bangunan kantor itu saja, karena dinas-dinas dan jawatan tingkat kabupaten

Transcript of Belopa Kota Baru

BELOPA KOTA BARU

Belopa adalah kota baru, dari kota kecamatan, ditata menjadi ibu kota baru Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, setelah ratusan tahun, Tana Luwu atau kerajaan Luwu, kemudian menjadi Kapupaten Luwu ber-ibu kota di Palopo. Sekarang setelah pembentukan pemerintahan kota Palopo akibat pemekaran dari Kabupaten Luwu, tadinya. Kini menjadi empat daerah tingkat Kabupaten dan kota, masing-masing: Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu-Utara dan Kabupaten Luwu-Timur. Setelah Palopo berpemerintahan kota, Kabupaten Luwu memindahkan ibu kota. Sebagaimana dua kabupaten lainnya, Luwu-Utara pemerintahannya berkedudukan di Masamba, Luwu-Timur punya ibu kota di Malili dan kabupaten Luwu menetapkan pusat pemerintahannya baru di Belopa.Belopa adalah kota kecil dan baru dalam pembangunan yang dimulai dalam tahun 2003 setelah resmi jadi ibu kota kabupaten. Dapat dibayangkan bagaimana satu ibu kota kecamatan yang tidak memeliki pasilitas-pasilitas bangunan; gedung-gedung, selaku prasarana penempatan ibu kota kabupaten, tidak punya gedung-gedung memadai milik pemerintah yang akan menunjang dan memudahkan kelancaran pemidahan dan penempatan kota tingkat kabupaten. Walaupun demikian kalau melihat rumah-rumah milik penduduk di Belopa, bila dibandingkan dengan ibu kota kecamatan lain di Sulawesi Selatan, kota Belopa ini memang sudah cukup ramai dan padat perkembangannya. Selaku langka pertama setelah kabupaten Luwu resmi memindahkan ibu kotanya ke Belopa adalah pembangunan kantor Bupati Kepala Daerah Luwu berlokasi disebelah selatan pusat kota, antara poros jalanan negara Makassar-Palopo dengan bukit BuntuTanah yang terletak di tengah persawahan Jawaru atau lembah Sng. Tetapi selain pembangunan kantor Bupati, tidak sebatas bangunan kantor itu saja, karena dinas-dinas dan jawatan tingkat kabupaten lainnya memerlukan juga sarana perkantoran belum lagi instansi dan kepolisian negara, Resort Kepolisian Negara dll. Semua pembangunan kantor dan sarana perumahan personil dari pegawai tingkat kabupaten Luwu yang pindah dari kota Palopo ke Belopa memerlukan tempat, lahan, modal dan waktu secara bertahap pelaksanaanya, hingga, untuk merampungkan pemidahan kabupaten ini, mungkin memakan waktu. Untuk pengembangan pembangunan kota ini, dimana letaknya diTanah datar atau lembah persawahan rakyat, sebelum meletakkan bangunan gedung dan perumahan diperlukan tata perkotaan yang baik, utamanya pembangunan kanalisasi, penyaluran air pembuangan kotoran kota, sekurang-kurangnya lima kanal besar diletakkan untuk tahap pertama dengan pengaliran kelaut melalui sungai Tadette, Ulo-ulo dan sungai kecil lainnya disekitar Belopa.Kota Belopa ini terletak limapuluh Kilometer lebih dari Palopo arah Selatan, yang membelah dua poros Jalanan Negara Makassar-Palopo, jalanraya trans-Sulawesi. Dijantung kota ini terletak persimpangan empat. Kearah Barat ke Bajo, Makalua, Rante Balla, Tabang, terus ke Basten, selanjutanya Latimojong. Kearah Timur ke Ulo-Ulo pelabuhan dari kota Belopa, kearah Selatan Makassar dan ke Utara Palopo.Nama Belopa ini baru populer sekitar empat puluhan tahun terakhir. Orang tua-tua dari sekitar Belopa yang berusia tujuh puhan tahun keatas, mengenal nama Belopa ini, dengan sebutan La-belopa. La-belopa dalam perjalanan masa, sebutan La pelan-pelan berubah dan akhirnya menghilang tinggal nama Belopa saja. Arti bahasa daerah Luwu kata Belopa ini, dalam bahasa Indonesia, berarti gaba-gaba (pelepa sagu). Kata La tadinya, julukan atau tempat didapati atau terdapat. Sekitar kota Belopa sekarang masih beberapa kampung yang menggunakan kata La, misalnya: La-uwwa, La-munre, La-unnyi, La-rompong, La-rewa, La-loa, La-bellang dll. Kota Belopa ini mulai jadi pusat pemerintahan, setelah pembetukan pemerintahan Kecamatan pada awal tahun enampuluh. Sebelum pemerintahan kecamatan, pada waktu itu bernama distrik, distrik Bajo berkedudukan di Bajo, sekitar 3 Km dari Belopa. Tetapi sewaktu keamanan baru pulih, ibu kota Kecamatan Bajo dipindahkan ke Belopa sampai terbentuknya kecamatan Belopa, baru kecamatan Bajo kembali ibu kotanya di Bajo. Letak geografi kota Belopa ini memang strategis untuk regio Selatan Luwu. Karena terletak ditengah-tengah dari beberapa kecamatan, yang terletak disebelah Barat adalan kecamatan Bajo, Bastem dan Latimojong, sebelah Selatan kecamatan Suli, Larompong dan Larompong-Selatan, dan sebelah Utara adalah Kamunre, Padangsappa, Bupon, Ponrang dan kecamatan Bua. Sebelah Timur pelabuhan Ulo-Ulo yang terletak dipinggar latu (teluk Bone). Pengembangan dan penataan kota Belopa ini sangat memungkinkan, karena kota ini terletak ditengah-tengah persawahan, sebelah Barat lemba persawahan Rasai membentang ke Timur sampai dipinggir kampung Lamunre dan Launnyi dan sebelah Selatan persawahan Jawaru, membujur dari Kasiwiang sampai pinggir kota Belopa. Selain dari lembah dan Tanahh persawahan, pinggir kota Belopa ini dihiasa 3 bukit. Bukit Libani terletak disebelah Utara kota Belopa membujur ke Barat. Diapit segi tiga Belopa, Bajo dan Cilellang sebelah Utara. Sebelah Selatan Belopa satu bukit lagi bernama BuntuTanah membujur dari Selatan ke Utara, persis dipinggir kota yang panjangnya sekitar 3 Km. Dan melintang di Selatan satu bukit kecil, malah sangat kecil, lagi pendek, bernama bukit Buntutoke. Pangjangnya bukit ini sekitar tigaratus meter dan tingginya kurang dari seratus meter. Belopa ini punya prosfek yang baik, selain punya pelabuhan yang dapat dibentuk tanjung, karena sungai Ulo-Ulo semakin dangkal, juga nantinya akan jadi tempat penampungan comoditie pertanian dan perkebunan di regio Selatan Luwu. Sebagaimana telah disinggung, di Belopa adalah simpang empat, dari arah Barat kecamatan-kecamatan penghasil beras, bibit coklat, biji kopi dan buah-buahan, durian, duku dan appel dimasa mendatang. Dapat dikatakan dengan membaiknya transportasi dari Belopa ke Ulusalu dan dusun sekitarnya, biji kopi arabika yang dikenal dengan nama kopi arabika Kalosi yang tadinya dipikul penduduk dari daerah Luwu lewat gunung ke daerah Enrekang untuk dijual. Hal ini nantinya akan diexport sendiri oleh daerah Luwu, dengan demikian tidak terjadi lagi hasil Kapubaten Luwu, dijual dan diexport keluar daerah oleh kabupaten lain, sebagaimana yang terjadi selama ini.Belopa ini tidak mempunyai arti histori khusus dalam sejarah Tanah Luwu dan pergolakkan di Luwu. Kota ini sebagaimana kota-kota ibu kota kecamatan di Luwu Regio Selatan lainnya setelah pertengah tahun lima puluh di kosongkan oleh Pemerintah dalam artikata tidak diduduki oleh TNI, dan kuasai oleh DI/TII. Pada awal tahun enam puluh baru tentara kembali memduduki regio Selatan Luwu. Yang anjang pertama TNI menduduki di Belopa, kemudian menduduki Cimpu, selanjutnya Suli, kemudian akhirnya Larompong juga diuduki. Sejak saat ini baru Belopa mulai berpungsi menjadi ibu kota kecamatan. Pada masa kekacauan di Luwu dan Sulawesi-Selatan &Tenggara, Belopa ini tidak pernah menjadi tempat kedudukan DI/TII. Mereka tidak tertarik karena tidak trategis kedudukannya. Belopa ini terlalu datar, tidak berdekatan hutan dan gunung apalagi tidak mengalir sungai lewat kota ini. Walaupun pusat pemberontakan DI/TII disekitar Belopa, beberapa kilometer ke Barat seperti Rante Balla, Makalua, tempat lahirnya Piagam Makalua oleh DI/TII. Ke arah Selatan misalnya Suli, Labellang, Laloa bekas markas dan kubu besar dari DI/TII. Sebagaimana dikenal penghasil beras dari Tanah Luwu adalah regio Selatan Luwu, dimana disekitar kota Belopa, Suli, Cimpu, Bajo, Seppong, Cilellang sampai Padang Sappa, dari nama kampung dan kecamatan disebut diatas inilah yang selaku lumbung beras Luwu sejak dahulu. Hasil beras dari regio ini bukan dikensumen daerah Luwu saja, malah diperjual-belikan ke wilayah kabupaten lain. Selain dari pada produksi beras, dari Belopa dan sekelilingnya juga tumbuh bahan makanan pokok lain, yang sejak dahulu kala menjadi bahan makanan pokok rakyat Luwu yang dikenal dengan nama Sagu. Dari sekitar Belopa ini pada musim paceklit atau kemarau panjang, selaku lumbung bahan makan selain beras dari Sulawesi Selatan. Hasi dari tempat ini dipunggah hasil-hasil sagu, pisang dan lain-lain di transpor, dibawa dengan angkutan oto trek ke kota Makassar dan kota-kota lainnya.Berikut ini daftar perwakilan bus di kota makassar dengan tujuan berbagai daerah di sulawesi seperti Toraja,Palopo,Masamba,Soroako,Poso dan berbagai tempat lainnya.

Bus yang tersedia memiliki fasilitas yang berbeda beda, ada yang non ac, menggunakan ac,suspensi udara,ada koneksi wifi dan masih banyak lagi.Semakin baik fasilitasnya maka semakin mahal biayanya

Semoga bisa menjadi informasi yang bermamfaat terutama buat para penumpang yang susah mendapatkan informasi bus menjelang libur panjang (tahun baru,Idul Fitri dan Natal dan hari besar lainnya).

Adapun data-data perwakilan bus ini, saya dapatkan dari penjelajahan di terminal daya makassar dan menjelajahi satu per satu perwakilan bus yang terpencar di penjuru kota Makassar

Daftar Perwakilan bus di makassar yang menuju Toraja:

1. Bus Manggala Trans,telepon 0411 582088 Atau 081355013972

2.Bus Metro Permai , 0411-582734 / 0411584015

3.Bus Charisma Transport, telepon 0411580808

4.Bus Liman telepon 0411 - 458405

5.Bus Litha telepon 0411 - 442263

6.Bus Tikulembang ,0411 5013031 atau 0411- 4722668

7.Bus Setuju , telepon 0411 -4722689

8.Bus Alam Indah,telepon 0411-586717

9.Bus Bintang Prima,0411-4772888

10.Bus Batutomonga telepon 085242373500

11. Bus Pelangi telepon 0411 5016878

12.Bus Bintang Timur ( Mobil ini bisa jemput penumpangnya di bandara ) 085395269595 atau 081355171692.dan masih banyak bus lainnya

Adapun daftar bus bus lainnya di kota Makassar menuju ke berbagai tujuan daerah di sulawesi selatan dan daerah lainnya yaitu:

1.BUS METRO PERMAITujuan

1.Makassar Toraja

2. Toraja Makassar

Kantor pusat :

Jalan Pongtiku no 444 Mendetek ,Tana toraja telepon 0423-24635

Perwakilan Makale: jalan ichwan no 122telepon 0423-22104

Perwakilan Rantepao: jalan A. Mappanyukki no 15telepon 0423-21785

Perwakilan Makassar: Jalan perintis kemerdekaan Ruko Tello depan Mtostelepon 0411-582734 atau 0411584015 atau 081342610049

2. BUS NANGGALA TRANSTujuan:

1.Makassar Toraja2.Toraja Makassar

Kantor perwakilan di Makassar:081355013972 dan 0411582088

3. BUS LITHATujuan :

1. Makassar - Palopo.2. Makassar - Toraja3. Makassar - Lamasi4. Makassar - Rante damai5. Makassar - Mangutana6. Makassar- Sukamaju7. Makassar- Mamuju8. Makassar- Masamba9. Makassar- Bone10. Makassar- Karossa Palu11. Makassar- Soroako12. Makassar- Poso13. Makassar- Kalonodak

A.Perwakilan Makassar

a.Jalan Gunung Merapi 135, telepon 0411-324847 dan 0411-311055

b. Jalan Urip Sumoharjo km 7, MakassarTlp 0411-442263

B. Jalan Pahlawan, Rantepaotelepon +62 423 21204

4. BUS BINTANG PRIMAAlamat Perwakilan :

Makassar Jl. Perintis Kemerdekaan Ruko Tello No.22Tlp. 0411-4772888

RantepaoJl. A Yani No. 100 RantepaoTlp. 0423 - 21142

MakaleJl. Ikhwan No. 108 MakaleTlp. 0423 22797

5. BUS TOMOHON INDAHTujuan :

1.Makassar Poso .2. Makassar- Gorontalo .3. Makassar- manado .4. Makassar- Bitung .

Telepon perwakilan Makassar :0411-4722670 atau 081241180811

6.BUS PO GUNUNG REJEKITujuan :1.Makassar-Palopo2. Makassar- Masamba

Telepon perwakilan Makassar0411-5356577 atau 08124167124

7.BUS SABAR MENANTI DIANA SEJAHTERATujuan :1. Makassar- Kolaka .2. Makassar- Rate-rate .3. Makassar- kendari .4. Makassar- tentena .5. Makassar- Bunta .6. Makassar- Ampana .7. Makassar- Luwuk bangga .

Telepon perwakilan Makassar0411-4722713

8.BUS BINTANG INDAHTujuan :1. Makassar- Palopo2. Makassar- Masamba3. Makassar- Sukamaju4. Makassar- Mangkutana5. Makassar- Toraja6. Makassar- Malili7. Makassar- bone-bone8. Makassar- kalaena kiri

Telepon perwakilan Makassar082142698170 atau 081355596668

9.BUS GARUDATujuan :1. Makassar- Palopo2. Makassar- Masamba3. Makassar- Malili 4. Makassar- Mangkutana5. Makassar- kalaena kiri6. Makassar- bone-bone

Telepon perwakilan Makassar :0411-5081456 atau 08124208845

10.BUS CAHAYA SOLO,HAJI BEDDU SOLOTujuan :1. Makassar- Palopo2. Makassar- Masamba3. Makassar- Lamasi4. Makassar- Sukamaju5. Makassar- Mamuju6. Makassar- bone-bone7. Makassar- Taraik8. Makassar- Topoyo

Telepon perwakilan Makassar :0411 315071 / 085299672401/ 0411-4722705

11.BUS PIPOSSTujuan :1. Makassar- Palopo .2. Makassar- Majene .3. Makassar- somba .4. Makassar- Polmas .5. Makassar- masamba .6. Makassar- bone-bone .7. Makassar- Mamuju .8. Makassar- Topoyo .9. Makassar- Belopa .

Telepon perwakilan Makassar0411-4722764

12.BUS SETIA JAYATujuan :1. Makassar- kolaka .2. Makassar- rate-rate .3. Makassar- Unaaha kendari .

Telepon perwakilan Makassar081355633285

13.BUS SINAR WAHYU TRANSPORTTujuan :

1. Makassar- Palu .2. Makassar- polewali .3. Makassar- Majene .4. Makassar- Mamuju .5. Makassar- Bambaloka .

Telepon perwakilan Makassar:0411-310285

14.BUS CAHAYA UJUNGTujuan :

1. Makassar- Kolaka .2. Makassar- Rate-rate .3. Makassar- Kendari .4. Makassar- Tinanggea .

Telepon perwakilan Makassar:081242635252

15.BUS RAJAWALI TRANSTujuan :1. Makassar- Palopo .2. Makassar- Soroako .3. Makassar- Wasuponda .4. Makassar- Wowondula .5. Makassar- masamba .6. Makassar- Malili .7. Makassar- Mangkutana .

Telepon perwakilan Makassar:0411-5052197

16.BUS SUMBER TANITujuan :1. Makassar- Polmas .2. Makassar- Majene .

Telepon perwakilan Makassar:0411- 4722671

17.BUS TIKULEMBANGTujuan :1. Makassar- Toraja .2. Makassar- Pare-Pare .

Telepon perwakilan Makassar:0411- 4722668 atau 0411 -5013031

18.BUS MEGAMASTujuan:

1.Makassar- Tentena .2. Makassar- Poso .3. Makassar- Toboli .4. Makassar- Gorontalo .5. Makassar- Mobangu .6. Makassar- Manado .

Telepon perwakilan Makassar:081355222123 atau 0411 5085424

19.BUS PO NURUL KIKITujuan:

1.Makassar- Toli-toli2. Makassar- Poso 3. Makassar- Toboli 4. Makassar- Parigi 5. Makassar- balukang6. Makassar- Bangkir

7. Makassar- Soni8. Makassar- Ogoamas9. Makassar- Malala

Telepon perwakilan Makassar0411-4722773 atau 081354712875

20.BUS VERNANDOTujuan:

1.Makassar- Bitung2. Makassar- Manado 3. Makassar- Gorontalo 4. Makassar- mobagu5. Makassar- kota kayu6. Makassar- Toboli

7. Makassar- Poso

Telepon perwakilan Makassar:0411-4722729

21.BUS ANDARIATujuan:

1.Makassar- Pendolo2. Makassar- Tentena3. Makassar- Poso 4. Makassar- Parigi5. Makassar- toboli6. Makassar- palu

Telepon perwakilan Makassar:0411-4722768

22.BUS KARINATujuan:

1.Makassar- Bambana loka2. Makassar- Tikke3. Makassar- Palu

Telepon perwakilan Makassar:0411-4722663 atau 08124238703

23.BUS PO SOLO HAJI BEDDU SOLOTujuan :

1.Makassar- Siwa2. Makassar- belopa3. Makassar- padang sappa4. Makassar- palopo5. Makassar- B sitan6. Makassar- sabbang

7. Makassar- masamba8. Makassar- bone bone

9. Makassar- sukamaju

10. Makassar- wotu

11.. Makassar- Mangkutana

Kantor jalan butung 66Telepon 0411 322332 atau 0411 315294 atau 0411 319877

24.Bus Charisma Transport Tujuan :

1.Makassar- Toraja2. Makassar- Malili3. Makassar- Palopo4. Makassar- Masambadll

Telepon: 0411-580808

Dan masih banyak lagi perwakilan bus lainnya yang belum sempat saya data .

Reportase by : Heriyanto Rantelino (seorang traveller dan Mahasiswa Teknik Perkapalan Unhas asal Toraja Utara)

SEJARAH SINGKAT BELOPA SEBAGAI IBU KOTA KABUPATEN LUWU

A. MASA KERAJAAN LUWU

Belopa sejak awal adalah bagian Integral dari KERAJAAN LUWU yang semulanya berkedudukan di Ussu Malili (sekarang masuk wilayah Luwu Timur) sebagai pusat pengendalian pemerintahan yang dipimpin Payung Luwu Pertama.

Dalam dinamika perkembangan sejarah Kedatuan Luwu,Were (WATAMPARE) atau ibukota sebagai pusat pengendalian pemerintahan kedatuan Luwu telah berpindah tempat beberapa kali antara lain pertama ke Manjapai (sekarang wilayah Kab. Kolaka Utara), kedua Cilallang Kamanre Kec. Kamanre ketiga Patimang Kec. Malangke dan keempat atau terakhir Palopo.

Pada saat ibu kota pemerintahan Kedatuan Luwu berkedudukan di Kamanre, Datu menempatkan petugas Kedatuan, (Pabbate-bate rilaleng pare)di Bajo dengan gelar Sanggaria Bajo, yang bertugas mengawasi dan mengontrol keamanan lalu lintas perdagangan di Belopa dan Lamunre melalu pelabuhan ulo-ulo.

Oleh karena tuntutan kebutuhan pemerintahan Kedatuan Luwu, maka sebelum abad ke-16 Masehi, diadakan reorganisasi system pemerintahan Kedatuan Luwu yang membentuk tiga wilayah besar yang dipimpin oleh anak Tellue yaitu :

- Wilayah Makkole Baebunta dipimpin oleh Opu Makkole Baebunta meliputi Kab. Luwu Utara, Kab. Luwu Timur sampai Kab. Marowali Poso Sulawesi Tengah.

- Wilayah Maddika Bua dipimpin oleh Opu Maddika Bua meliputi Kec Bua, Bastem, Kab. Tana Toraja, Kab. Kolaka Utara, dan Walenrang-Lamasi.

- Wilayah Maddika Ponrang dikpimpin oleh Opu Maddika Ponrang meliputi Kec, Ponrang, Bupon, Latimojong, Kamanre, Bajo, Belopa, Suli, Suli Barat, Larompong / Larompong Selatan.

Dalam fase ini Belopa berada pada wilayah Kemadikaan Ponrang, dalam momentum penting lainnya, wilayah Belopa tepatnya dikampung senga di bentuk salah satu LILI PASSIAJINGENG atau wilayah kekerabatan dalam Kedatuan Luwu, sehingga mulai saat itu Belopa berada dalam wilayah LILI PASSIAJENGENG Opu Arung Senga atau wilayah yang berlangsung berada dibawa koordinasi Datu Luwu karena berada diluar koordinasidari salah sxatu anak Tellue (sejenis daerah khusus istimewah di pemerintahan sekarang). Perkembangan tersebut diatas tidak diketahui secara pasti keadaannya, sampai masuknya islam dan penjajah Hindia Belanda di wilayah kerajaan Luwu.

B. Masa Kerajaan Hindia Belanda

Pada tahun 1905, Pemerintah Hindia Belanda berhasil menduduki pusat Kedatuan Luwu di Palopo setelah terlebih dahulu melalui serentetan pertempuran, berselang beberapa waktu kemudian maka di Bajo ditempatkan seseorang pejabat Hindia Belanda yang disebut TUAN PETORO KECILdengan wilayah kekuasaan yang disebut DISTRIK dari wilayah kekuasaan Kedatuan Luwu bagian Selatan, yang sebelumnnya secara DE FACTO menjadi wilayah OPU SANGGARIA Bajo, dimana didalamnya terdapat Belopa dan Pelabuhan Ulo-Ulo, beserta daerah-daerah lainnya di wilayah Kedatuan Luwu bagian Selatan.

Oleh karena kepentingan penjajah pemerintah Hindia Belanda, maka Belopa tetap diberi posisi penting, baik karena letak geografis, maupun karena didukung oleh pelabuhan Ulo-ulo, yang dapat memperlancar perdagangan rakyat antara pulau.Begitu pentingnya Belopa dalam pandangan pemerintah Hindia Belanda sehingga TUAN PETORO KECIL yang berkedududkan di Bajo, sangat mendukung Belopa sebagai daerah agraris dan sentra perdagangan hasil bumi di bagian selatan. Tetapi, pada sisi lainnya ruang gerak masyarakat itu di batasi kebebasannya, dan inilah yang menjadi salah satu pemicu munculnya gerak nasionalisme dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk SRIKANDI LUWU DARI BELOPAyaituOPU DG RISAJU masa pendudukan Jepang.

Pada tahun 1942 Jepang berhasil menghalau pemerintah Hindia Belanda, namun sistem pemerintahan hampir sama dengan system pemerintahan yang dilaksanakan oleh pemrintah Hindia Belanda, tetapi rakyat akan lebih legah, karena diberi kebebasan berusaha, bercocock tanam dan nelayan.

Keadaan tersebut diatas member suasana baru bagi masyarakat yang mendiami Bajo-Belopa dan sekitarnya, sehingga hasi-hasil bumi masyarakat Belopa dan sekitarnya yang dikenal dengan nama TANA MANAI lebih meningkat , dan inilah yang member motivasi sehingga Belopa dan sekitarnya, diberi julukan PABBARASANNA TANA LUWU (LUMBUNG PANGAN TANA LUWU)

C. Masa kemerdekaan dan pergolakan DI-TII

Pasca pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda pada tanggal 29 Desember 1949 Kab. Luwu pada umumnya dan Tana Manai pada khususnya, dilanda gangguan keamanan dengan pergolakan DI/TII.

Pada masa tersebut meskipun Belopa berada dalam wilayah distrik Bajo dari Onder Afdeling Palopo, tetapi secara De Facto kegiatan pemerintahan dan upaya pemulihan keamanan tetap berpusat di Belopa, sampai berakhirnya pergolakan DI-TII sekitar tahun 1962.

Masa pemerintahan Negara Kesatuan Repoblik Indonesia (NKRI)

Dengan berlakunya UU.Darurat No.3 Tahun 1957 tentang penghapusan sistim pemerintahan SWAPRAJA dan terpisahnya Tana Toraja dari Kab. Luwu, maka praktis system pemerintahan SWAPRAJA menjadi hapus, disertai berakhirnya pula pemerintahan system kerajaan Luwu. Datu Luwu Andi DJemma langsung menjadi Bupati / Datu Luwu kala itu.Dengan berlakunya UU. 29 Tahun 1959 tentang terbentuknya daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi sistem pemerintahan SWATANTRA dihapus.

Pada waktu itu wilayah Kab. DATI II LUWU di bentuk 16 Kecamatan dan salah satu di antaranya adalah Kecamatan Bajo dengan ibukotanya Belopa, sesuai keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk I Sulawesi Selatan Tenggara Nomor : 2067 A Tahun 1961 Tanggal 19 Desember 1961 oleh karena Belopa mengalami perkembangan pesat di berbagai bidang, maka Belopa ditingkatkan statusnya menjadi kecamatan pada tahun 1983, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1983, pada perkembangan berikutnya di bentuk pembantu Bupati wilayah III yang berkedudukan di Belopa pada Tahun 1993.

Sebagai konsekwensi logis lahirnya UU. Nomor : 12 Tahun 1999, sebagai tandapelaksanaan otonomi daerah, mekarlah Kab. Luwu Utara dengan ibikota Masamba berdasarkan UU Nomor : 13 Tahun1999. Bahkan sesudah itu kota Palopo sebagai ibukota Kab.Luwu ditingkatkan statusnya menjadi kota otonom, dengan lahirnya UU Nomor : 11 Tahun 2002. Pada waktu itu kota Palopo berfungsi ganda disamping sebagai ibukota induk (Kab. Luwu) juga sebagai ibukota otonom Palopo hasil pemekaran . Dengan berpedoman peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka diupayakan pemindahan ibu kota Kab. Luwu dari Palopo ke Belopa dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Pada tahap pertama pemerintahan Kabupaeten Luwu melakukan penjaringan aspirasi dari berbagai elemen masyarakat Kabupaten Luwu, pada umumnya mereka menghendaki ibu kota Kabupaten Luwu di tempatkan di kota Belopa, mengingat letak geografis, aksebilitas dan faktor pendukung lainnya yang di nilai sangat strategis.

Sebagai penguatan dan respon pemerintahan daerah dan DPRD Kab. Luwu atas aspirasi masyarakat tersebut, sehingga pelantikan Bupati dan Wakil Bupati periode 2004 2009 pada tanggal 13 Februari 2004 ditempatkan dikota Belopa.

Dengan demikian Drs, H. Basmin Mattayang, M.Pd dan Ir. Bahrum Daido merupakan Bupati Luwu dan Wakil Bupati Luwu yang pertama dilantik di kota Belopa.

2. Pada tahap kedua, Pemda Kabupaten Luwu meminta persetujuan DPRD Kabupaten Luwu atas usul pemindahan ibukota Kab.Luwu dari Kota Palopo ke Belopa sesuai surat Bupati Luwu Nomor : 180 / 46/HUK/2004 Tanggal 1 April 2004, DPRD Kab. Luwu menindak lanjuti dengan keluarnya surat keputusan DPRD Kab. Luwu, Kabupaten Luwu Nomor : 18 Tahun 2004 Tanggal 15 April 2004.Pada tahap kedua ini pula, kembali pemerintah daerah dan DPRD menunjukkan keseriusannya dengan peresmian pengangkatan anggota DPRD Kab; Luwu masa jabatan 2004-2009 dikota Belopa pada tanggal 28 Oktober 2004.

3. Tahap ketiga mengusulkan ke Gubernur Sulawesi Selatan mengenai Belopa sebagi ibukota Kabupaten Luwu sesuai surat Bupati Luwu Nomor : 135 / 81/ HUK/ 2004 Tanggal 15 Mei 2004, selanjutnya Gubernur Sulawesi Selatan melanjutkan usulan tersebut ke Menteri Dalam Negeri melalui suratnya Nomor : 135 / 2317 / OTDA Tanggal 9 Juni 2004 yang di susul Surat Gubernur Sul-Sel yang kedua dengan Nomor : 135 / 3902 / OTDA Tanggal 14 September 2004, dan juga Surat Bupati Luwu ke Menteri Dalam Negeri dengan Nomor : 135 / 83 /HUK / 2004 Tanggal 17 Mei 2004

4. Tahap keempat adalah melakukan kajian akademik sesuai petunjuk Menteri Dalam Negeri melalui surat beliau Nomor : 134 / 1279 / OTDA Tanggal 19 Oktober 2004 dan dengan keputusan Bupati Nomor : 302 / XI / 2004 Tanggal 23 Desember 2004, dibentuklah Tim pengkajian pemindahan ibukota Kab. Luwu dari kota Palopo ke kota Belopa, hasilnya di kirim ke Menteri Dalam Negeri untuk menjadi dasar melakukan observasi yang melakukan pada bulan Mei Tahun 2005

5. Tahap kelima adalah penyusunan dan pembahasan rancangan peratura n pemerintah pada bulan Juni sampai Oktober 2005, yang pembahasannya melibatkan instansi antar Departemen, melalui beberapa kali tahapan pembahasan sampai rancangan peraturan pemerintah tersebut menjadi final dan siap dikirim ke Presiden Republik Indonesia

6. Tahap keenam adalah penyampaian rancangan peraturan pemerintah oleh Menteri Dalam Negeri ke Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Sekretaris Negara. Pada tanggal 30 Desember 2005 Peraturan Pemerintah tentang pemindahan ibukota Kab. Luwu dari kota Palopo ke kota Belopa, Kabupaten Luwu, di tanda tangani oleh Presiden Republik Indonesia denga Nomor : 80 Tahun 2005 akhirnya pada tanggal 13 Februari 2006 kota Belopa di resmikan jadi ibu kota Kab. Luwu oleh Gubernur Sulawesi Selatan.

Demikian sejarah singkat Belopa sampai ditetapkannya menjadi ibukota Kabupaten Luwu

Belopa, Luwu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini tidak memiliki referensi sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa diverifikasi.Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.

Belopa

Kecamatan

NegaraIndonesia

ProvinsiSulawesi Selatan

KabupatenLuwu

Pemerintahan

Camat-

Luas- km

Jumlah penduduk-

Kepadatan- jiwa/km

Desa/kelurahan-

Belopa adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Belopa adalah ibu kota baru Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Nama Belopa ini termasuk dikenal pada tahun 1960-an. Sebelumnya desa Belopa ini dikenal dengan nama La Belopa, yang bahasa daerah setempat berarti "pelepah sagu" atau "gaba-gaba". Belopa resmi menjadi ibu kota Kabupaten Luwu sejak 13 Februari 2006 diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Amien Syam. Kabupaten Luwu menjadikan kota Belopa selaku ibu kota, setelah memindahkan ibu kota dari Palopo, karena Palopo menjadi kota otonomi, hasil pemekaran dari Kabupaten Luwu, sehingga Kabupaten Luwu harus memindahkan ibu kota ke sebelah selatan, sekitar 50 km dari kota Palopo. Belopa terletak di pinggir jalan raya Trans-Sulawesi, suatu kecamatan yang terletak di antara kota Palopo dan kota Makassar.

PerbatasanUtaraKecamatan Belopa Utara

SelatanKecamatan Suli

BaratKecamatan Bajo

TimurTeluk Bone