Belajar pembelajarn

5
Teori Belajar Pada mulanya teori-teori belajar dikembangkan oleh para ahli psikologi dan dicobakan tidak langsung kepada manusia di sekolah, melainkan menggunakan percobaan dengan binatang. Mereka beranggapan bahwa hasil percobaannya akan dapat diterapkan pada proses belajar-mengajar untuk manusia.Oleh karena itu, proses belajar sangat penting bagi kehidupan sehari-hari yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan , keterampilan dan penanaman sikap mental atau nilai-nilai. Sepanjang abad ke-20 para psikolog mengembangkan teori-teori belajar lain dan juga teori perkembangan kognitif. Masing-masing teori membahas beberapa aspek dari proses yang kompleks ini. Dengan kata lain tidak ada teori tunggal yang dapat menjelaskan semua hal tentang belajar. Peran Belajar dalam Kehidupan Sehari-hari Pertama, bagi individu, studi tentang belajar dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan, tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia, serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang. Kedua, bagi masyarakat. Salah satu tujuannya, seperti dicatat oleh Vygotsky (1924/ 1979), adalah mempelajari tentang nilai, bahasa dan perkembangan kultur pengalaman yang diwariskan. Kebanyakan prestasi peradaban manusia tidak akan dapat dimanfaatkan dalam satu generasi, dan peradaban itu sendiri akan segera punah dari muka bumi (Thorndike). Menurut Clark Hull, mengidentifikasi tiga kriteria untuk setiap teori belajar. Pertama adalah seperangkat asumsi yang eksplisit yang merupakan keyakinan dasar teoretisi tentang suatu fenomena yang akan dibahas. Misalnya tiga asumsi adasar dari kondisi belajar menurut Gagne ;

description

belajar pembelajaran II

Transcript of Belajar pembelajarn

Teori BelajarPada mulanya teori-teori belajar dikembangkan oleh para ahli psikologi dan dicobakan tidak langsung kepada manusia di sekolah, melainkan menggunakan percobaan dengan binatang. Mereka beranggapan bahwa hasil percobaannya akan dapat diterapkan pada proses belajar-mengajar untuk manusia.Oleh karena itu, proses belajar sangat penting bagi kehidupan sehari-hari yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental atau nilai-nilai.Sepanjang abad ke-20 para psikolog mengembangkan teori-teori belajar lain dan juga teori perkembangan kognitif. Masing-masing teori membahas beberapa aspek dari proses yang kompleks ini. Dengan kata lain tidak ada teori tunggal yang dapat menjelaskan semua hal tentang belajar.Peran Belajar dalam Kehidupan Sehari-hariPertama, bagi individu, studi tentang belajar dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan, tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia, serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang.Kedua, bagi masyarakat. Salah satu tujuannya, seperti dicatat oleh Vygotsky (1924/ 1979), adalah mempelajari tentang nilai, bahasa dan perkembangan kultur pengalaman yang diwariskan. Kebanyakan prestasi peradaban manusia tidak akan dapat dimanfaatkan dalam satu generasi, dan peradaban itu sendiri akan segera punah dari muka bumi (Thorndike). Menurut Clark Hull, mengidentifikasi tiga kriteria untuk setiap teori belajar.Pertama adalah seperangkat asumsi yang eksplisit yang merupakan keyakinan dasar teoretisi tentang suatu fenomena yang akan dibahas. Misalnya tiga asumsi adasar dari kondisi belajar menurut Gagne ;- Belajar adalah akuisisi struktur kompleks kemampuan yang dipelajari yang didasarkan pada proses belajar sebelumnya- Tidak satupun karakteristik yang dapat diaplikasikan untuk semua belajar.- Konsep belajar manusia yang memadai harus berlaku untuk berbagai konteks dimana belajar itu terjadi. Contohnya antara lain, rumah, sekolah, bisnis, perdagangan dan sebagainya.Kedua adalah suatu teori harus mencakup definisi yang eksplisit tentang istilah penting. Misalnya, Gagne mengemukakan, istilah kapabilitas adalah fokus dari kondisi belajar. Dia mendefinisikan kapabilitas sebagai keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai yang didapat oleh manusia. Kapabilitas ini adalah hasil belajar.Ketiga adalah membentuk tubuh teori, misalnya berdasar kan asumsi bahwa tidak satupun karakteristik dapat mendeskripsikan semua proses belajar manusia. Riset menunjukkan, strategi pengajaran informasi secara verbal tidak efektif dalam menciptakan perubahan sikap.Keempat adalah teori harus dapat menjelaskan dinamika psikologis dasar dari kejadian yang mempengaruhi belajar. Misalnya, guru terkadang mengtakan bahwa memuji siswa adalah penting.Tabel perbedaan antara filsafat dan teoriFilsafatTeori

1. TujuanBerfungsi sebagai system nilai umumMengidentifikasi kejadian dunia nyata yang diperlukan untuk belajar

2. Kriteria proposisiHarus secara logis konsisten dengan definisi realitas dan hakikat pengetahuan.Harus dapat diuji melalui riset; independent dari definisi pengetahuan

3. Hakikat pernyataan tentang belajarRekomendasi umum yang dapat ditafsirkan secara berbeda-bedaPrinsip belajar yang spesifik dan identifikasi peristiwa yang mendukung belajar.

Empat kriteria yang penting untuk setiap teori adalah :1. Seperangkat asumsi yang jelas tentang aspek belajar yang dibahas oleh teori;2. Definisi yang jelas dari istilah penting; dan3. Prinsip spesifik yang diambil dari asumsi yang dapat diuji melalui riset.4. Syarat keempat, yang hanya berlaku untuk teori belajar, adalah teori harus menjelaskan dinamika psikologis dasar dari kejadian yang memengaruhi belajar.Peran teori belajar adalah berbeda dari peran filsafat dan model pengajaran. Filsafat merepresentasikan system nilai umum dan membahas term yang abstrak dan luas, seperti hakikat alam dan pengetahuan. Model pengajaran medeskripsikan lingkungan belajar tertentu, seperti belajar kooperatif dan instruksi langsung. Sebaliknya, teori belajar fokus pada pedoman pengembangan belajar.

Fungsi Teori BelajarTeori yang baik harus memenuhi fungsi umum dan khusus yang berkaitan dengan belajar dan pembelajaran.Table Fungsi Umum Teori BelajarFungsiContoh

Sebagai kerangka risetHukum belajar Thorndike mengidentifikasi arti penting dari konsekuensi perilaku bagi proses belajar

Memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi.Kondisi belajar Gagne untuk proses belajar; teori atribusi Weigner yang menjelaskan mengapa satu siswa kecewa dengan nilai B dan siswa lain justru senang dengan nilai C

Mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleksTeori perkembangan kognitif Piaget yang menerangkan eksplanasi kontradiktif anak-anak terhadap kejadian-kejadian seperti mengapa beberapa benda mengambang di air

Mereorganisasi pengalaman sebelumnyaImitasi pada mulanya dianggap sebagai peniruan langsung atas perilaku yang diamati. Teori kognitif sosial Bandura menjelaskan fenomena penyesuaian yang tertunda

Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwaPengkondisian klasik menjelaskan control behavioral atas refleks dan reaksi emosional sederhana, dan kemudian muncul konsep pengkondisian operan yang menunjukkan perkembangan perilaku voluntary

Table Fungsi Spesifik dari Teori BelajarFungsiContoh

Sebagai pedoman perencanaan instruksi1. Kondisi belajar Gagne menyediakan sembilan langkah yang parallel dengan urutan dimana informasi diterima dari lingkungan, diproses dan disimpan dalam memori jangka panjang2. Teori perkembangan kognitif Jean Piaget memberikan pemahaman tentang praktik kelas yang memfasilitasi perkembangan pemikiran logis

Mengevaluasi produk untuk dipakai di kelas dan praktik belajar yang berlangsungTeori membantu dalam mengevaluasi instruksi berbasis computer yang mencakup prinsip pemrosesan informasi. Pengkondisian operan Skinner, kondisi belajar Gagne dan teori sosial kognitif Bandura

Mendiagnosa problem dalam instruksi di kelasKesulitan yang dialami siswa berprestasi rendah sering disebabkan karena harga diri rendah dan tidak memadainya strategi belajar yang baik. Teori atribusi Weiner, teori sosial kognitif Bandura, perspektif tentang pemecahan masalah dan teori sosiohistoris Vygotsky, semua membahas barbagai aspek dari problem ini.

Mengevaluasi riset berdasarkan teoriSalah satu studi mengimplementasikan model perilaku prososial dan melakukan pengujian pada anak pada akhir sesi eksperimen. Si anak tidak banyak meniru si model dan ini dianggap sebagai bukti bahwa teori Bandura tidak berlaku untuk situasi sosial tertentu. Namun menurut teorinya, anak tidak melakukan semua hal yang mereka pelajari.