Belajar Dan Pembelajaran

download Belajar Dan Pembelajaran

of 14

description

wq

Transcript of Belajar Dan Pembelajaran

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangAdanya kemapuan untuk belajar dan menurunkan kemampuan belajar antar generasi merupakan ciri penting manusia yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Kemampuan belajar telah memberikan banyak manfaat bagi perkembangan peradaban manusia baik secara individual maupun kelompok (masyrakat).secara individual, kemampuan belajar dapat mengantarkan seseorang pada perkembangan pribadi yang mengarah pada tebentuknya pola kecakapan intelektual, kecakapan hidup, serta penguasaan keterampilan-keterampilan tertentu. Berkaitan dengan hal ini, maka tidaklah mengherankan jika ada seorang dokter yang menguasai keterampilan lain selain keterampilan profesinya, misalnya keterampilan dalam memasak, mengajar, dan lainnya. Bagi masyarakat, kegiatan belajar memainkan peranan penting dalam proses pewarisan nilai-nilai budaya antar generasi. Hasil yang diperoleh dari proses belajar baik berupa temuan-temuan ilmiah maupun hasil coba-coba yang berlangsung terus menerus dari waktu ke waktu selalu terwariskan dan terus berkembang dari generasi ke generasi. Hal inilah yang menjadikan masyrakat manusia selalu berkembang secara dinamis dari waktu ke waktu atau dari generasi ke generasi berikutnya.Proses belajar dan pembelajaran merupakan dua istilah yang selalu berkaitan. Agar proses pembelajaran dapat belangsung, maka mesti ada peserta didik yang belajar dan pendidik yang berperan sebagai perancang, penilai proses dan hasil pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari pada itu yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan, kegiatan belajar dapat dihayati (dialami ) oleh orang yang sedang belajar dan juga dapat diamati oleh orang lain. Selain itu, belajar sering juga dimaknai sebagai adanya perolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian BelajarSeseorang dikatakan belajar apabila di dalam dirinya terjadi perubahan. Perubahan itu adalah suatu proses yang sistematik. Dengan kata lain, belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam diri seseorang dengan melalui kegiatan yang terarah dan terencana. Tanpa belajar manusia akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan tuntutan hidup, kehidupan dan penghidupan yang senantiasa berubah.Djamarah (2008:13) mendefenisikan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut dengan kognitif, afektif dan psikomotorik.Hal ini berarti seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar. Dalam belajar terjadi perubahan tingkah laku serta individu mendapatkan pengalaman yang baru dengan berinteraksi terhadap lingkungannya.Sedangkan Slameto (2010:2) menegaskan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.Hal ini berarti belajar selalu melibatkan perubahan pada dirinya dan lingkungannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Perubahan yang semata-mata karena kematangan seperti anak kecil mulai tumbuh dan berjalan tidak termasuk perubahan akibat belajar, karena biasanya perubahan yang terjadi akibat belajar.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan baik menyangkut pengetahuan keterampilan dan sikap dari hasil pengetahuan sendiri, sehingga diperlukan keterlibatan secara aktif orang yang belajar karena transformasi pengalaman dan pemberian makn tersebut tidak mungkin terjadi jika yang belajar tidak aktif mengkaji, berpikir, mencoba, mencari dan sebagainya. Peristiwa terjadinya proses belajar akan menentukan hasil belajar seseorang.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono (2013:238-254) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar yaitu:a) Faktor intern belajarFaktor intern yang dialami dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar sebagai berikut:a. Sikap terhadap belajarb. Motivasi belajarc. Konsentrasi belajard. Mengolah bahan belajare. Menyimpan perolehan hasil belajarf. Menggali hasil belajar yang tersimpang. Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajarh. Rasa percaya diri siswai. Intelegensi dan keberhasilan siswaj. Kebiasaan belajark. Cita-cita siswab) Faktor ekstern belajarDitinjau dari segi siswa, maka ditemukan beberapa faktor ekstern yang berengaruh pada aktivitas belajar. Faktor-faktor ekstern tersebut adalah sebagai berikut:a. Guru sebagai pembina siswa belajarb. Prasarana dan saran pembelajaranc. Kebijakan penilaiand. Lingkungan sosial siswa di sekolahe. Kurikulum sekolah

C. Prinsip-Prinsip BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono (2013:42-49) ada beberapa prinsip-prinsip dala belajar yaitu sebagai berikut:1. Perhatian dan motivasiPerhatian belajar akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sesuatu yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehiduan sehari-harinya, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.2. KeaktifanDalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebagainya.3. Keterlibatan langsung/pengalamanPentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey dengan learning by doin-nya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif, baik individual maupun kelompok, dengan memecahkan masalah (problem solving). Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.4. PengulanganBelajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang.5. TantanganDalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan ajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.6. Balikan dan penguatanSiswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya.7. Perbedaan individualPerbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.

D. Pengertian PembelajaranPembelajaran adalah terjemahan dari bahasa inggiris instruction yang banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif-holistik yang menempatkan peserta didik sebagai sumber kegiatan. Istilah ini dipengaruhi oleh perkembangan tehnologi yang di asumsikan dapat membantu peserta didik belajar melalui berbagai media seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar audio dan sebagainya. Semua hal tersebut telah mendorong terjadinya perubahan peran guru dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator pembelajaran.Pembelajaran lebih dipengaruhi oleh perkembangan teknologi untuk kebutuhan belajar, dimana peserta didik diposisikan sebagai sabjek belajar memegang peranan yang utama. Peserta didik difasilitasi untuk dapat beraktivitas secara individual maupun kelompok dalam proses belajar.Hartini nara (2010: 12) mendefenisikan pembelajaran adalah seperengkat tindakan yang merancang untuk mendukung proses belajar siswa,dengan memperhitungkan kejadian kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian kejadian intern yang berlangsung di alami siswa.Dari pengertian pembelajaran di atas dapat disimpukan bahwa pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang di tetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dan merupakan upaya sadar dan disengaja, pembelajaran harus membuat siswa belajar. Proses belajar disekolah tidak hanya menekan kan pada akumulasi pengetahuan tentang materi pelajaran, tetapi yang lebih di utamakan adalah kemampuan peserta didik untuk memperoleh pengetahuannya sendiri ( self regulated learning ).

E. Ciri-Ciri PembelajaranAda tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, antara lain adalah:1. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.2. Kesaling tergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu kescluruhan. Tiap unsur bersifat essensial, dan memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran.3. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem yang alami (natural). Sistem yang dibual oleh manusia, seperti: sistem transportasi, sistem komunikasi, sistem pemerintahan, semuanya memiliki tujuan. Sistim alami (natural) seperti sistem ekologi, sistem kehidupan hewan, memiliki unsur-unsur yang saling ketergantungan satu sama lain, disusun sesuai dengan rencana tertentu, tetapi tidak mempunyai tujuan tertentu. Tujuan sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan sistem pembelajaran agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem ialah mengorganisasi tenaga. material, dan prosedur, agar siswa belajar secara efisien dan efektif. Dengan proses mendisain sistem pembelajaran si perancang membuat rancangan untuk memberikan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan sistem pembelajaran tersebut.

F. Tujuan dan Unsur-Unsur Dinamis Pembelajaran1. Tujuan Pembelajaran yang Menunjang Tercapainya Tujuan BelajarPembelajaran dimaksudkan terciptanya suasana sehingga siswaa belajar. Tujuan pembelajaran haruslah menunjang dan dalam tercapainya tujuan belajar.Dahulu, ketika pembelajaran dimaksudkan sebagai kadar penyampaian ilmu pengetahuan, pembelajaran tak terkait dengan blajar. termasuk tujuannya. Sebab, jika guru telah menyampaikan ilmu pengetahuan. tercapailah maksud atau tujuan pembelajaran tersebut.Pembelajaran model dahulu itu, memang tidak dicoba terkaitkan dengan belajar itu sendiri. Pembelajaran lebih onsentrasi pada kegiatan guru dan tidak terkonsentrasi pada kegiatan siswa.Jika pada masa sekarang ini pembelajaran dicoba terkaitkan dengan belajar, maka dalam merancang aktivitas pembelajaran, guru harus belajar dari aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar siswa harus dijadikan titik tolak dalam merancang pembelajaran. Implikasi dari adanya keterkaitan antara kegiatan pembelajaran dan kegiatan belajar siswa tersebut adalah usunnya tujuan pembelajaran yang dapat menunjang apainya tujuan belajar. Muatan-muatan yang termaktub dalam tujuan belajar, haruslah termaktub juga dalam tujuan pembelajaran.Contoh kongkiit tujuan pembelajaran yang kongruen dengan tujuan belajar adalah sebagai berikut :Tujuan BelajarTujuan Pembelajaran

Setelah menelaah teks butir-butir pertama pancasila siswa dapat menjelaskan kaitan antara butir pertama dengan butir kedua secara benar dengan menggunakan kata-kata sendiri.Setelah siswa dibelajarkan dengan cara menelaah teks butir pertama pancasila siswa dapat menjelaskan kaitan antara butir pertama dengan butir kedua secara benar dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Setelah mengamati berbagai tumbuh-tunibuhan di kebun percobaan sekolah, siswa dapat membedakan antara tumbuhtumbuhan yang berkeping satu dan yang berkeping dua. Setelah dibelajarkan dengan cara mengamati tumbuh-tumbuhan di kebun percobaan sekolah, siswa dapat menibedakan tumbuh-tumbuhan yang berkeping satu dengan tumbuhan berkeping dua.Setelah siswa dibelajarkan dengan cara menclaah teks butir pertama pancasila, siswa dapat menjelaskan kaitan antara butir portama dengan butir kedua secara benar dengan menggunakan kata-kata yang ada pada teks Setelah mengamati berbagai tumbuh-tumbuhan di kebun percobaan sekolah, siswa dapat membedakan antara tumbuh-tumbuhan yang berkeping satu dengan yang berkeping dua.

Setelah dibelajarkan dengan cara membaca buku teks dan berdiskusi dengan teman-temannya siswa dapat membedakan tumbuh-tumbuhan yang berkeping satu dengan yang berkeping dua.Setelah menelaah teks butir-butir pertama pancasila siswa dapat menjelaskan kaitan antara butir pertama dengan butir kedua secara benar dengan menggunakan kata-kata sendiri

Setelah menelaah teks butir-butir pertama pancasila, siswa dapat menjelaskan kaitan antara butir pertama dengan butir kedua secara benar dengan menggunakan kata-kata sendiri.Setelah siswa dibelajarkan dengan cara menelaah teks butir pertama pancasila, siswa dapat menjelaskan kaitan antara butir pertama dengan butir kedua secara benar dengan menggunakan kata-kata yang ada pada teks

Dari contoh yang disebutkan tersebut sangatlah jelas, bahwa tujuan pembelajaran yang kongruen dengan tujuan belajar siswa adalah :1. Punya kesamaan tercapainya tujuan dari segi waktu, yaitu setelah siswa belajar dan atau dibelajarkan.2. Punya kesamaan tercapainya tujuan dari segi substansinya, aitu siswa bisa "apa" setelah belajar dan atau dibelajarkan.3. Punya kesamaan tercapainya tujuan dari segi cara mencapainya.4. Punya kesamaan takaran dalam pencapaian tujuan.5. Punya kesamaan dari segi pusat kegiatan, yaitu sama-sama berada pada diri siswa.Agar tujuan pembelajaran yang kongruen dengan tujuan belajar tersebut jelas, berikut disajikan contoh tujuan pembelajaran yang tidak kongruen dengan tujuan belajar :Contoh yang disebutkan tersebut, jelas menunjukkan tidak kongruen antara tujuan pembelajaran dengan tujuan belajar. Oleh karena itu tujuan pembelajaran demikian ini tidak menunjang pencapaian tujuan belajar. Ada perbedaan titik tekan antara tujuan belajar dengan tujuan pembelajaran. Pada contoh pertama dan kedua. substansi tujuan belajar telah dikacaukan oleh substansi tujuan pembelajaran. Sedangkan pada contoh ketiga dan keempat. tujuan belajar telah dikacaukan oleh tujuan pembelajaran dari segi cara penyampaiannya.

2. Unsur-unsur dinamis pembelajaran kongruen dalam proses belajar siswa/mahasiswaa. Motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari pihak guru serta kemampuan untuk mendorong motivasi dengan berbagai upaya pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang dapat digunakan oleh guru dalam rangka memotivasi siswa agar belajar, ialah:1. Prinsip kebermaknaan, siswa termotivasi untuk mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya,2. Prasyarat, siswa lebih suka mempelajari sesuatu yang baru jika dia memiliki pengalaman prasyarat (prerckuisit).3. Model, siswa lebih suka memperoleh tingkah laku baru bila disajikan dengan suatu model perilaku yang dapat diamati dan ditim.4. Komunikasi terbuka, siswa lebih suka belajar bila penyajian ditata agar supaya pesan-pesan guru terbuka terhadap pendapat siswa.5. Daya tarik, siswa lebih suka belajar bila perhatiannya tertarik oleh penyajian yang menyenangkan/menarik.6. Aktif dan latihan, siswa lebih senang belajar bila dia dapat berperan aktif dalam latihan/praktik dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran7. Latihan yang terbagi, siswa lebih suka belajar bila latihan-latihan dilaksanakan dalamjangka waktu yang pendek.8. Tekanan instruksional, siswa lebih suka belajar terus bila kondisi pembelajaran menyenangkan baginya.9. Keadaan yang menyenangkan, siswa lebih suka belajar terus bila kondisi-kondisi pembelajaran menyenangkan bagmya.b. Sumber-sumber yang digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada:1. Buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenan dengan mata ajaran tertentu. Bahan-bahan tersebut dapat berupa sumber pokok dan sumber pelengkap. Pemilihim buku-buku sumber telah ditetapkan dalam pedoman kurikulum dan berdasarkan pilihan guru berdasarkan pertimbangan tertentu. Buku-buku tersebut mungkin telah tersedia di perpustakaan sekolah, atau harus dibeli di pasaran buku.2. Pribadi guru sendiri pada dasamya merupakan sumber tak tertulis dan sangat penting serta sangat kaya dan luas, yang perlu dimanfaatkan secara maksimal. Itu sebabnya, guru senantiasa diminta agar terus belajar untuk memperkaya dan memperluas serta mendalami ilmu pengetalman, sehingga pada waktunya dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan belajar yang berdaya guna bagi kepentingan proses belajar siswa.3. Sumber masyarakat, juga merupakan sumber yang paling kaya bagi bahan belajar siswa. Hal-hal yang tidak tertulis dalam buku dan belum terkuasai oleh guru, ternyata ada dalam, masyarakat berupa objek, kejadian dan peninggalan sejarah. Hal-hal tersebut dapat digunakan sebagai bahan belajar. Untuk itu, guru perlu menyiapkan program pembelajaran dalam upaya memanfaatkan masyarakat sebagai sumber bahan belajar bagi siswanya.c. Pengadaan alat-alat bantu belajar dilakukan oleh guru, siswa sendiri dan bantuan orang ma. Namun, harus dipertimbangkan kesesuaian alat bantu belajar itu dengan tujuan belajar, kemampuan siswa sendiri, bahan yang dipelajari, dan ketersediaannya di sekolah. Prinsip kesesuaian ini perlu diperhatikan karena sering terjadi pemilihan dan penggunaan suatu alat bantu belajar ternyata tidak cocok untuk pengajaran dan ternyata tidak banyak pengaruhya terhadap keberhasilan belajar siswa. Prosedur yang harus ditempuh adalah:1. Memilih dan menggunakan alat bantuan yang tersedia di sekolah sesuai dengan rencana pembelajaran.2. Siswa memilih dan membuat sendiri alat bantu yang diperlukan, berdasarkan petunjuk dan bantuan guru.3. Membeli di pasaran bebas scandamya alat yang diperlukan itu ada di pasaran dan cocok dengan kegiatan belajar yang akan ditakukan.d. Untuk menjamin dan membina suasana belajar yang efektif. guru dan siswa dapat melakukan beberapa upaya sebapi berikut:1. Sikap guru sendiri terhadap pembelajaran di kelas. Guru diharapkan bersikap menunjang, membantu, adil, dan terbuka dalam kelas. Sikap-sikap tersebut pada gilirannya akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan menggairahkan serta menciptakan antusiasme terhadap pelajaran yang sedang diberikan.2. Perlu adanya kesadaran yang tinggi di kalangan siswa untuk membina disiplin dan tata tertib yang baik di dalam kelas. Suasana yang disiplin ini juga ditentukan oleh perilaku guru, kemampuan guru memberikan pengajaran. serta suasana dalam diri siswa sendiri.3. Guru dan siswa berupaya menciptakan hubungan dan kerjasama yang serasi, selaras dan seimbang dalam kela. yang dijiwai oleh rasa kekeluargaan dan kebersamaan rasa tenggang rasa dan tanggung jawab untuk kepentingan bersama ternyata lebih efektif dibandingkan dengan suasana dengan persaingan, berusaha untuk kopentingan sendiri, dan pergaulan guru siswa yang renggang dan kaku.e. Subjek belajar yang berada dalam kondisi kurang mantap perlu diberikan binaan. Pembinaan kesehatan, penyesuaian bahan belajar dengan tingkat kecerdasan siswa, memperhatikan kesiapan belajar yang tepat waktunya, penyesuaian bahan, belajar dengan kemampuan dan bakatnya, dan memberikan pengalaman-pengalaman perekuisit, semua kondisi itu perlu terus dikontrol oleh guru. Sediakan waktu yang khusus untuk mengenal dan mengetahui dengan seksama semua kondisi subjek belajar. Bila diketahui terdapat ketidak seimbangan dan gangguan pada kondisi mereka, maka guru perlu segera melakukan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkannya.3. Unsur-unsur dinamis pembelajaran pada diri guru.a. Motivasi untuk membelajarkan siswa.Guru harus memiliki motivasi untuk membelajarkan siswa. Motivasi itu sebaiknya timbul dari kesadaran yang tinggi untuk mendidik peserta didik menjadi warga negara yang bak. Jadi guru memiliki hasrat untuk menyiapkan siswa menjadi pribadi yang memiliki pengetahuan dan kemampuan tertentu. Namun, diakui bahwa motivasi pembelajaran itu sering timbul karena insentif yang diberikan, sehingga guru melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Kedua jenis motivasi itu diperlukan untuk membelajarkan siswa.b. Kondisi guru siap membelajarkan siswa.Guru perlu memiliki kemampuan dan proses pembelajaran, disamping kemampuan kepribadian dan kemampuan kemasyarakatan. Kemampuan dalam proses pembelajaran sering disebut kemampuan profesional. Guru perlu berupaya meningkatkan kemampuan-kemampuan tersebut agar senantiasa berada dalam kondisi siap untuk membelajarkan siswa.

BAB IIIPENUTUP

KesimpulanBelajar merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan baik menyangkut pengetahuan keterampilan dan sikap dari hasil pengetahuan sendiri, sehingga diperlukan keterlibatan secara aktif orang yang belajar karena transformasi pengalaman dan pemberian makn tersebut tidak mungkin terjadi jika yang belajar tidak aktif mengkaji, berpikir, mencoba, mencari dan sebagainya. Peristiwa terjadinya proses belajar akan menentukan hasil belajar seseorang.Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar :a) Faktor intern belajarb) Faktor ekstern belajarPrinsip-prinsip belajar adalah :1. Perhatian dan motivasi2. Keaktifan3. Keterlibatan langsung/pengalaman4. Pengulangan5. Tantangan6. Balikan dan penguatan7. Perbedaan individualPembelajaran lebih dipengaruhi oleh perkembangan teknologi untuk kebutuhan belajar, dimana peserta didik diposisikan sebagai sabjek belajar memegang peranan yang utama. Peserta didik difasilitasi untuk dapat beraktivitas secara individual maupun kelompok dalam proses belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka CiptaSagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

8