Behavioral Tugas Syarat Masuk Mata Kuliah Teori Dan Teknik Konseling

7

Click here to load reader

Transcript of Behavioral Tugas Syarat Masuk Mata Kuliah Teori Dan Teknik Konseling

Page 1: Behavioral Tugas Syarat Masuk Mata Kuliah Teori Dan Teknik Konseling

Tugas Syarat Masuk Mata Kuliah Teori dan Teknik Konseling

Diberikan Pada Pertemuan Kamis, 25 Oktober 2012

Nama : Shindy Alvianita

NIM : 1715110737

Jurusan : Bimbingan dan Konseling Reguler 2011

Pendekatan Kognitif Behavioral

Sejarah

Perkembangan pendekatan Behavior di awali pada tahun 1950-an dan awal 1960-an sebagai awal radikal menentang perspektif psikoanalisis yang dominan. Pendekatan ini di hasilkan berdasarkan hasil eksperimen par behaviorist yang memberikan sumbangan pada prinsip-prinsip belajar dalam tingkah laku manusia. Secara garis besar, perkembangan pendekatan behavioral terdiri dari tiga trend utama, yaitu :

a) Trend 1 : Classical Conditioning

Trend pertama dalam pendekatan behavioral adalah classical condotioning. Tokoh classical conditioning yang banyak dijadikan referensi adalah Ivan Petrovich Pavlov seorang psikolog Rusia yang memiliki landasan ilmu faal sebagai doktor kedokeran dari Universitas St. Petersburg. Studinya tentang refleks merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behavioralisme dan sebagai dasar penelitian proses belajar dan pengembangan teori belajar. Hasil penelitian pavlov mengenai percobaan-percobaan dan hasilnya yang telah dilakukan dengan mempergunakan hewan percobaannya (anjing), yskni tentang refleks berkondisi (conditioned reflex) atau dengan sebutan proses kondisioning klasik.

Prosesnya adalah dengan menggunakan anjing yang lapar, yang dimasukan kedalam ruangan kedap suara. Dihadapan anjing diletakan meja untuk meletakan makanan yang mudah dijangkau anjing. Pada kelenjar ludahnya, terpasang alat yang dihubungkan dengan selang sehingga saat air liur yang keluar dapat ditampung dan diukur dengan menggunakan gelas. Proses percobaan pavlov dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini:

Pada tahapan pertama percobaan pertama tahapannya adalah conditioning Stimulus (CS) berupa bunyi bel,Unconditioning Stimulus (US) adalah makanan, Unconditioning Response (UR) adalah air liur. Ketika percobaan pertama bel dibunyikan, tidak menghasilkan air luir. Kemudian pada percobaan kedua proses kondisioning, CS berupa bel diikuti pemberian US berupa makanan yangdiulang sebanyak 10 samapi 20

Page 2: Behavioral Tugas Syarat Masuk Mata Kuliah Teori Dan Teknik Konseling

kali. Setela ada asosiasi antara CS dan US, kemudian CS dibunyikan tanpa US diikuti CR yakni kelurnya air liur. Pada penelitian ini, jarak waktu pemberian CS dan US serta penghentian pemberian US mengakibatkan terjadi proses penghapusan (extincion) yaitu ketika CS dan US telah membentuk CR, proses ini disebut tahapan akuisi (aquisition stage). Pada kondisi ini US memperkuat munculnya CR, maka US berfungsi sebagai positive reinforcement. Pavlov mengemukakan bahwa fase penurunan bersifat temporer karena pada saat setelah periodeistirahat selama 30 menit, pemberian CS langsung diikuti munculnya CR. Peristiwa ini disebut Spontaneus recovery.

b) Trend 2: Operant Conditioning

Operant behavior terdiri dari tingkah laku yang beroperasi di lingkungan yang menghasilkan konsekuensi. Pada classical conditioning, organisme dipandang sebagai responden yang pasif, sedangkan pada operant condisioning, organisme dipandang sebagai responden yang aktif. Contoh tingkah laku operan adalah membaca, menulis, menyetir dan makan dengan menngunakan alat. Skinner menyimpulkan bahwa kondisi-kondisi tertentu sering kali mengontrol seseorang untuk berperilaku. Skinner meyakini bahwa perilaku manusia itu harus dapat diamati, diukur dan diubah. Dengan demikian perilaku manusia tidak dapat didasarkan pada persepsi semata, tetapi harus nyata, dan dapat dibuktikan. Satu-satunya cara mengontrol dan meramalkan tingkah laku adalah dengan mengaitkannya dengan kejadian yang mengawali tingkah laku dilingkungan (event antecedent). Perbedaan tingkah laku disebabkan oleh perbedaan kejadian yang menyebabkannya bukan karena kondisi psikologis. Ia juga berpendapat bahwa binatang dan manusia memiliki perbedaan kompleksitas dalam memproses stimuli dalam tingkat kompleksitasnya,tapi secara umum proses tingkah laku mengikuti prinsip yang sama. Menurut Skinner, perubahan tingkah laku itu dipengaruhi oleh hubungan antara stimulus dan respons dalam lingkungannya. Program pembelajaran seperti teaching machine, pembelajaran berprogram, modul, dan program-program pembelajaran lain yang berpijak pada konsep hubungan stimulus-respons serta mementingkan faktor-faktor penguat (reinforcement), merupakan program-program pembelajaran yang menerapkan reori belajar yang dikemukakan oleh Skinner. Berdasarkan hasil penelitian tingkah laku, diambil kesimpulan tentang klasifikasi tingkah laku, yaitu:

- Tingkah laku responden, yaitu respons organisme terhadap stimulus spesifik berhubungan dengan respon tersebut. Contohnya adalah air liur keluar saat melihat makanan, menghindar saat dipukul, takut saat akan ujian dan sebagainya.

- Tingkah laku operan, yaitu organisme melakukan pilihan respons saat dihadapkan pada stimulus. Pilihan ini dipengaruhi efek atau konsekuensi yang mengikuti respon tersebut.

Asumsi dasar operant conditioning tentang tingkah laku antara lain : tingkah laku mengikuti hukum atau prinsp tertentu, tingkah laku dapat diramalkan, tingkah laku dapat dikontrol dan dapat dimanipulasi, tingkah laku dikontrol dengan teknik analisis fungsional dalam bentuk hubungan sebab akibat dan bagaimana suatu respons timbul mengikuti

Page 3: Behavioral Tugas Syarat Masuk Mata Kuliah Teori Dan Teknik Konseling

stimuli atau kondisi tertentu yang dikontrol penyebabnya. Rangkaian uji coba Skinner ditunjukan dengan melakukan serangkaian uji coba pada burung dara. Hasil yang didapat pada uji coba ini kemudian diterapkan paa manusia. Percobaan Skinner tersebut mengajar merpati untuk memiliki tingkah laku baru. Pembentukan tingkah laku (shaping) dengan teknik ini disebut pendekatan berangsur (succesive approaximation)

c) Trend 3 : Kognitif

Tokoh yang tekenal pada trend ini adalah Albert Bandura dengan teori belajar sosial. Bandura berpandangan bahwa manusia dapat berpikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri, manusia dan lingkungan saling mempengaruhi dan fungsi kepribadian melibatkan interaksi satu sama lain. Teori belajar sosialnya didasarkan pada konsep saling menentukn (repriprocal determinism), tanpa penguatan (beyond reinforcement), danpenguatan diri/berpikir (self regulation/cognition).

Terdapat 3 proses yang dipakai untuk regulasi diri, yaitu memanipulasi eksternal, memonitor dan mengevaluasi tingkah laku internal. Berikut adalah baganregulasi diri :

Faktor Eksternal Faktor InternalSelf Observation Judgemental Process Self Respons

Standar Masyarakat Dimensi Performansi: Standar Pribadi; sumber model dan penguatan

Reaksi evaluasi diri

Penguatan Kualitas Pedoman Performs: PositifKeseringan/Frekuensi: Norma standar NegatifKuantitas Perbandingan sosial Dampak thd selfOrisinalitas Perbandingan

personalDihadiahi

Kebenaran bukti Perbandingan kolektif DihukumDampak Menghargai aktivitas Tanpa respons selfPenyimpangan Sangat dihormatiEtika Netral

DirendahkanAtribusi Performansi:Lokus PribadiLokus eksternal

Bagan Regulasi Diri

Page 4: Behavioral Tugas Syarat Masuk Mata Kuliah Teori Dan Teknik Konseling

Salah satu studi yang paling penting dalam perkembangan pendekatan behavioral adalah studi yang dilakukan oleh Watson dan Rayner yang menggunakan anak sebagai subyek tentang rasa takut yang dipelajari (conditioned). Ciri-ciri utama konseling behavioral adalah sebagai berikut:

a. Proses pendidikan

Konseling merupakan proses pendidikan. Dengan kata lain, konseling membantu konseli mempelajari tingkah laku untuk memecahkan masalahnya. Konseling menggunakan prinsip-prinsip belajar dan prosedur belajar yang efektif untuk membentuk dasar-dasar pemberian bantuan kepada konseli.

b. Teknik dirakit secara individual

Teknik konseling yang digunakan pada setiap konseli berbeda-beda tergantung pada masalah dan karakteristik konseli. Dalam proses konseling, penentuan tujuan konseling, proses asesmen, dan teknik-teknik dibangun oleh konseli dengan bantuan konselor.

c. Metedologi ilmiah

Konseling behavioral dilandasi oleh metode ilmiah dalam melakukan asesmen dan evaluasi konseling. Konseling ini menggunakan observasi sistematis, kualifikasi data dan kontrol yang tepat.

Dalam memahami tingkah laku, terdapat beberapa model tingkah laku yang dipengaruhi oleh teori-teori psikologi. Model-model tingkah laku tersebut antara lain:

a. Model psikodinamika

Yaitu tingkah laku manusia ditentukan kehidupan dinamika intra-psikis individu (id, ego, superego).

b. Model biofisik

Yaitu tingkah laku ditentukan oleh organisasi neurologi, belajar perseptual motor, kesiapan fisiologi, integrasi dan perkembangan sensori.

c. Model lingkungan

Yaitu tingkah laku ditentukan oleh interaksi antara individu dan lingkungan.

d. Model tingkah laku

Yaitu tingkah laku dapat diobservasi dan diukur.

Page 5: Behavioral Tugas Syarat Masuk Mata Kuliah Teori Dan Teknik Konseling

Peran dan Fungsi Konselor

Peran konselor dalam konseling behavioral berperan aktif, direktif dan menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menemukan solusi dari persoalan individu. Konselor behavioral biasanya berfungsi sebagai guru, pengarah dan ahli yang mendiagnosa tingkah laku yang maladaptif dan menentukan prosedur yang mengatasi persoalan tingkah laku individu. Dalam proses konseling, konseli yang menentukan tingkah laku apa (what) yang akan diubah, sedangkan konselor menentukan cara yang digunakan untuk mengubahnya (how).

Selain itu, konselor juga sebagai model dari kliennya. Bandura mengatakan bahwa sebagian besar proses belajar terjadi melalui pengalaman langsung yang dapat diobservasi langsung terhadap tingkah laku orang lain. Ia berpendapat bahwa dasar fundamental proses belajar tingkah laku adalah imitasi; dengan demikian, konselor adalah model signifikan bagi kliennya.