Beginning
-
Upload
mazarialhafiz -
Category
Documents
-
view
218 -
download
2
description
Transcript of Beginning
1
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini banyak metode pemboran yang dilakukan yang bertujuan untuk
mengoptimalkan operasi pemboran dengan meningkatnya laju pemboran dan di sisi
lain dapat mengatasi problem-problem yang terjadi selama berlangsungnya pemboran
secara bersamaan sehingga diharapkan dapat memotong biaya operasi pemboran
sebesar mungkin.
Salah satu metode pemboran yang dimaksud di atas yang saat ini paling
banyak dikembangkan adalah Underbalanced drilling (UBD). Underbalanced drilling
merupakan metoda pemboran dimana tekanan hidrostatik fluida pemboran yang
dipakai lebih kecil daripada tekanan formasi, sehingga akan ada aliran gas, air dan
hidrokarbon dari formasi ke lubang sumur secara terus menerus.
Pada operasi pemboran dengan menggunakan metoda overbalanced drilling,
baik vertikal maupun horisontal, sering kita jumpai masalah pemboran seperti hilang
lumpur, kerusakan formasi dan pipa terjepit (karena pengaruh mud cake) dan laju
penembusan pahat (ROP) berkurang. Untuk mengatasi masalah pemboran tersebut,
maka dapat digunakan metoda UBD.
Agar model UBD yang akan dilakukan memberikan hasil yang memuaskan,
perlu disusun perencanaan yang tepat, meliputi perencanaan fluida dan peralatannya,
modifikasi wellhead, drill string dan casing, serta pemilihan bitnya.
Untuk merencanakan peralatan UBD, diawali dengan mengetahui
karakteristik formasi dan reservoir. Karakteristik formasi dalam hal ini adalah
compressive strength, hardness, rock drillability, abrasiveness, elastisitas dan bailing
tendency. Sedangkan karakteristik reservoir yang harus diketahui adalah karakteristik
batuan reservoir, karakteristik fluida reservoir, kondisi reservoir yang meliputi
tekanan reservoir; berupa tekanan normal, abnormal dan subnormal; dan temperatur
2
reservoir, serta jenis-jenis reservoirnya. Karena untuk mencapai target (reservoir)
tersebut, mata bit akan menembus berbagai macam jenis batuan yang ada di atas
reservoir tersebut yang masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Penentuan jenis formasi yang tepat untuk pelaksanaan pemboran
underbalanced perlu dilakukan, karena tidak semua reservoir/formasi sesuai untuk
dilakukan metode pemboran underbalanced.
Setelah keadaan formasi diketahui, barulah kita memilih fluida yang akan kita
gunakan pada UBD. Dengan catatan fluida yang kita gunakan tidak merugikan
pemboran UBD tersebut. Perencanaan fluida operasi pemboran underbalanced dapat
berupa gas (nitrogen/udara/gas alam) atau mixed fluid yaitu campuran antara gas dan
fluida cair (air/minyak mentah). Pemilihan fluida ini juga harus mempertimbangkan
aspek keamanan terutama terjadinya blow out atau semburan liar.
Perencanaan system sirkulasi tidak hanya meliputi pembersihan dan
pengangkatan cutting selama operasi underbalanced tetapi juga mancakup sirkulasi
tekanan formasi yang masuk ke dalam sumur. Tekanan formasi harus disirkulasikan
agar tidak terjadi blow out. Ssstem sirkulasi yang baik akan semakin meningkatkan
rate of penetration.
Kegagalan operasi underbalanced pada masa sebelum tahun 90-an lebih
banyak disebabkan tidak adanya peralatan yang mampu mempertahankan kondisi
underbalance selama pelaksanaan operasi dengan aman, sehingga sering terjadi blow
out. Dengan ditemukannya Rotating Blow Out Preventer (RBOP) kondisi
underbalance dapat dipertahankan dengan aman selama operasi pemboran
berlangsung.