Be&gcg, unang toto handiman, hapzi ali, corporate social responsibilty kaitannya dengan ethichs dan...

9
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY KAITANNYA DENGAN ETHICS DAN SOCIAL RESPONSIBILTY IMPLEMENTASI DI INDONESIA Di Indonesia, Corporate Social Responibility (CSR) atau dikenal dengan tanggung jawab sosial perusahaan perlahan-lahan telah menjadi bagian yang sangat penting dari dunia usaha. CSR secara pelan tapi pasti tidak hanya dianggap sekedar sumbangan (philanthropy) sebagai formalitas semata, atau Kiss and Run tapi juga sudah menjadi agenda wajib atau rencana strategis perusahaan. Jenis, model dan cakupan CSR perusahaan di Indonesia juga semakin beragam dan dinamis. Di Indonesia pelaksanaan CSR telah diatur didalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, yang diatur didalam bab V pasal 74 ayat (1),(2),(3),(4) dimana dalam pasal tersebut mengatur bagaimana tanggung jawab perusahaan dengan lingkungan sosial dan lingkungan hidup dengan kata lain perusahaan bertanggung jawab dalam permasalahan sosial dan lingkungan yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan perusahaan, adanya undang-undang ini tidak serta merta memaksa perusahaan untuk melaksanakan CSR, karena didalam undang- undang ini tidak memberikan kejelasan terhadap sanksi jika sebuah perusahaan tidak melaksanakan CSR, didalam pasal tersebut hanya menjelaskan bahwa ayat (3) perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, (4) ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah, namun sanksi yang diberikan tidak jelas. . Pelaksanaan CSR diatur juga dalam Undang Undang Penanaman Modal 2007, dalam penjelasannya pasal 15 huruf b disebutkan tanggungjawab sosial perusahaan adalah tanggungjawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Tampak bahwa UUPT 2007 mencoba memisahkan antara tanggung jawab sosial dengan tanggung jawab lingkungan, yang

Transcript of Be&gcg, unang toto handiman, hapzi ali, corporate social responsibilty kaitannya dengan ethichs dan...

Page 1: Be&gcg, unang toto handiman, hapzi ali, corporate social responsibilty kaitannya dengan ethichs dan social responsibilty implementasi di indonesia, mercubuana, 2017

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY

KAITANNYA DENGAN ETHICS DAN

SOCIAL RESPONSIBILTY IMPLEMENTASI

DI INDONESIA

Di Indonesia, Corporate Social Responibility (CSR) atau dikenal dengan tanggung

jawab sosial perusahaan perlahan-lahan telah menjadi bagian yang sangat penting dari

dunia usaha. CSR secara pelan tapi pasti tidak hanya dianggap sekedar sumbangan

(philanthropy) sebagai formalitas semata, atau Kiss and Run tapi juga sudah menjadi

agenda wajib atau rencana strategis perusahaan. Jenis, model dan cakupan CSR

perusahaan di Indonesia juga semakin beragam dan dinamis.

Di Indonesia pelaksanaan CSR telah diatur didalam Undang-undang Nomor 40 Tahun

2007 Tentang Perseroan Terbatas, yang diatur didalam bab V pasal 74 ayat

(1),(2),(3),(4) dimana dalam pasal tersebut mengatur bagaimana tanggung jawab

perusahaan dengan lingkungan sosial dan lingkungan hidup dengan kata lain

perusahaan bertanggung jawab dalam permasalahan sosial dan lingkungan yang

ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan perusahaan, adanya undang-undang ini tidak

serta merta memaksa perusahaan untuk melaksanakan CSR, karena didalam undang-

undang ini tidak memberikan kejelasan terhadap sanksi jika sebuah perusahaan tidak

melaksanakan CSR, didalam pasal tersebut hanya menjelaskan bahwa ayat

(3) perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, (4)

ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur

dengan Peraturan Pemerintah, namun sanksi yang diberikan tidak jelas.

. Pelaksanaan CSR diatur juga dalam Undang Undang Penanaman Modal 2007, dalam

penjelasannya pasal 15 huruf b disebutkan tanggungjawab sosial perusahaan adalah

tanggungjawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap

menciptakan hubungan yang serasi,seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai,

norma, dan budaya masyarakat setempat. Tampak bahwa UUPT 2007 mencoba

memisahkan antara tanggung jawab sosial dengan tanggung jawab lingkungan, yang

Page 2: Be&gcg, unang toto handiman, hapzi ali, corporate social responsibilty kaitannya dengan ethichs dan social responsibilty implementasi di indonesia, mercubuana, 2017

mengarah pada CSR sebagai sebuah komitmen perusahaan terhadap pembangunan

ekonomi berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan dan

lingkungan.

. CSR juga diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor

Per-5/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan

Program Bina Lingkungan, konsep CSR dapat dipahami dalam Pasal 2 bahwa

menjadi kewajiban bagi BUMN baik Perum maupun Persero untuk melaksanakannya.

. Etika kata Yunani “ethos”, berarti adat istiadat atau kebiasaan. Etika berkaitan

dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu

masyarakat. Etika adalah falsafat moral, ilmu yang membahas nilai dan norma yang

diberikan oleh moralitas dan etika dalam pengertian pertama di atas. Etika berkaitan

dengan nilai-nilai, tatacara hidup yang baik, aturan hidup yang baik dan segala

kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu

generasi ke generasi yang lain.

. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup

seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etik

merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan yang menjadi landasan bertindaknya

seseorang sehingga apa yang dilakukannya dipandang oleh masyarakat sebagai

perbuatan yang terpuji dan meningkatkan martabat dan kehormatan seseorang. Etika

Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan

serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan

pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Rudito dan Famiola (2007)

mengemukakan etika bisnis merupakan suatu normatif disiplin dimana standar-

standar tertentu sudah ditentukan dalam lingkungan bisnis yang harus diterapkan

dalam menjalankan aktivitas bisnis. Standar-standar dalam etika bisnis inilah yang

dipakai sebagai standar penilaian apakah aktivitas-aktivitas yang dijalankan oleh

perusahaan dinilai sebagai bisnis yang baik atau burak.

. Beberapa isu-isu utama etika bisnis khususnya di Indonesia yang marak terjadi adalah

isu korupsi, pemalsuan atau pembajakan hak cipta, deskriminasi dan perbedaan

gender, serta konflik sosial dan masalah lingkungan (Rudito dan Famiola, 2007).

Masalah korupsi merupakan permasalahan klasik yang dihadapi bangsa Indonesia dan

sulit untuk dihindari dan tidak mudah untuk diberantas karena telah menguasai segala

lapisan aspek dalam kehidupan masyarakat, salah satu contohnya adalah setiap hari

media menyuguhkan berita-berita tentang kasus korupsi yang dilakukan oleh anggota

Page 3: Be&gcg, unang toto handiman, hapzi ali, corporate social responsibilty kaitannya dengan ethichs dan social responsibilty implementasi di indonesia, mercubuana, 2017

dewa dan kepala daerah di Indonesia. Semua merupakan bentuk isu pelanggaran etika

dalam bisnis dunia usaha dalam wujud korupsi.

Sekarang bagaimana hubungannya business ethic (etika bisnis) dengan corporate

social responsibility (CSR). Etika bisnis merupakan dasar atau jiwa dari pelaksanaan

sebuah unit usaha, Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis,

yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu dan perusahaan

Sementara CSR merupakan manifestasinya, CSR sebagai komitmen bisnis untuk

memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan

memperhatikan para karyawan dan keluarganya, masyarakat sekitar serta publik pada

umumnya guna meningkatkan kualitas hidup mereka.

Etika bisnis berbicara mengenai nilai. Apakah sebuah perusahaan menganut nilai

yang baik atau yang buruk. Kalau memang memegang nilai yang baik dalam

berbisnis, maka perusahaan tersebut pasti akan menjalankan CSR yang memang

bertanggung jawab. Etika bisnis lebih melekat kepada individu yang menjalankan

entitas bisnis. Sedangkan CSR sebagai hasil atau kebijakan dari perusahaan itu

sendiri.

Masih banyak yang melihat CSR sebagai sisa-sisa dari keuntungan. Ini terlihat dari

banyaknya yang bertanya mengenai berapa dana CSR yang dianggarkan. Seharusnya

memang sudah dianggarkan dan menjadikannya built-in di dalam perusahaan dengan

menjadikannya sebagai cara bagaimana menjalankan bisnis. Sehingga CSR tidak

menjadi cost, melainkan investasi.

Implementasi etika bisnis yang dilakukan secara benar akan memiliki beberapa

manfaat. Antara lain : 1) memastikan kalau segenap sumber daya perusahaan dikelola

secara bertanggung jawab untuk kepentingan seluruh stakeholder, 2) meningkatkan

kinerja perusahaan dengan cara yang berkelanjutan (ustainable), 3) meningkatkan

kepercayaan investor terhadap manajemen perusahaan sehingga lebih menarik sebagai

target investasi. 4) meningkatkan citra perusahaan di antara stakeholder sebagai good

corporate governance, 5) meningkatkan nilai perusahaan.

 KONSEP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY Terdapat dua jenis konsep CSR, yaitu dalam pengertian luas dan dalam pengertian

sempit. CSR dalam pengertian luas, berkaitan erat dengan tujuan mencapai kegiatan

ekonomi berkelanjutan (sustainable economic activity). Keberlanjutan kegiatan

ekonomi bukan hanya terkait soal tanggungjawab sosial tetapi juga menyangkut

Page 4: Be&gcg, unang toto handiman, hapzi ali, corporate social responsibilty kaitannya dengan ethichs dan social responsibilty implementasi di indonesia, mercubuana, 2017

akuntabilitas (accountability) perusahaan terhadap masyarakat dan bangsa serta dunia

internasional. CSR dalam pengertian sempit dapat dipahami dari beberapa peraturan

dan pendapat ahli berikut (T.Romi Marnelly, 2012):

1. Menurut (Widjaja & Yeremia, 2008) CSR merupakan bentuk kerjasama antara

perusahaan (tidak hanya Perseroan Terbatas) dengan segala hal (stake-holders)

yang secara langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan

untuk tetap menjamin keeberadaan dan kelangsungan hidup usaha

(sustainability) perusahaan tersebut. Pengertian tersebut sama dengan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, yaitu merupakan komitmen

Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan

guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik

bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada

umumnya (Widjaja & Yani, 2006). Menurut UUPT 2007 pengertian CSR

dalam Pasal 1 angka 3 menyebutkan tang-gungjawab sosial dan lingkungan

adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan

ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan

yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun

masyarakat pada umumnya.

2. UUPM 2007, dalam penjelasannya pasal 15 huruf b disebutkan

tanggungjawab sosial perusahaan adalah tanggungjawab yang melekat pada

setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi,seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya

masyarakat setempat. Tampak bahwa UUPT 2007 mencoba memisahkan

antara tanggung jawab sosial dengan tanggung jawab lingkungan, yang

mengarah pada CSR sebagai sebuah komitmen perusahaan terhadap

pembangunan ekonomi berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas

kehidupan dan lingkungan.

3. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-

5/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan

Program Bina Lingkungan, konsep CSR dapat dipahami dalam Pasal 2 bahwa

menjadi ke-wajiban bagi BUMN baik Perum maupun Persero untuk

melaksanakannya.

4. World Business Council for Sustainable Development didefinisikan sebagai

komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi

Page 5: Be&gcg, unang toto handiman, hapzi ali, corporate social responsibilty kaitannya dengan ethichs dan social responsibilty implementasi di indonesia, mercubuana, 2017

berkelanjutan dengan memperhatikan para karyawan dan keluarganya,

masyarakat sekitar serta public pada umumnya guna meningkatkan kualitas

hidup mereka.

5. Menurut (Kotler & Nance, 2005) mendefinisikannya sebagai komitmen

korporasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui

kebijakan praktik bisnis dan pemberian kontribusi sumber daya korporasi.

Dari pengertian tersebut tampak bahwa CSR merupakan social responsibility dan

perusahaan dalam hubungannya dengan pihak internal dan eksternal perusahaan.

DASAR PEMAHAMAN CSR BAGI PERUSAHAAN Pemahaman tentang CSR pada umumnya berkisar pada tiga hal pokok, yaitu CSR

adalah:

1. Pertama, suatu peran yang sifatnya sukarela (voluntary) dimana suatu

perusahaan membantu mengatasi masalah sosial dan lingkungan, oleh karena

itu perusahaan memiliki kehendak bebas untuk melakukan atau tidak

melakukan peran ini;

2. Kedua, disamping sebagai institusi profit, perusahaan menyisihkan sebagian

keuntungannya untuk kedermawanan (filantropi) yang tujuannya untuk

memberdayakan sosial dan perbaikan kerusakan lingkungan akibat eksplorasi

dan eksploitasi.

3. Ketiga, CSR sebagai bentuk kewajiban (obligation) perusahaan untuk peduli

terhadap dan mengentaskan krisis kemanusiaan dan lingkungan yang terus

meningkat. Pemahaman CSR selanjutnya didasarkan oleh pemikiran bahwa

bukan hanya Pemerintah melalui penetapan kebijakan public (public policy),

tetapi juga perusahaan harus bertanggungjawab terhadap masalah-masalah

sosial. Bisnis didorong untuk mengambil pendekatan pro aktif terhadap

pembangunan berkelanjutan. Konsep CSR juga dilandasi oleh argumentasi

moral.

MANFAAT CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

Ada banyak manfaat bagi dan keuntungan bagi perusahaan dan manfaat bagi

masyarakat, dengan adanya CSR bagi perusahaan berdampak sangat bagu. Karena di

dalam CSR ini terdapat model-model CSR seperti :

Page 6: Be&gcg, unang toto handiman, hapzi ali, corporate social responsibilty kaitannya dengan ethichs dan social responsibilty implementasi di indonesia, mercubuana, 2017

1. Pengembangan Ekonomi misalnya kegiatan di bidan pertanian,

peternakan,koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

2. Kesehatan dan Gizi Masyarakat misalnya penyuluhan, pengobatan, pemberian

gizi bagi balita, program sanitasi masyarakat dan sebagainya.

3. Pengelolaan Lingkungan misalnya penanganan limbah, pengelolaan sampah

rumah tangga, reklamasi dan penanganan dampak lingkungan lainnya.

4. Pendidikan, Ketrampilan dan Pelatihan misalnya pemberian beasiswa bagi

siswa berprestasi dan siswa tidak mampu, magang atau job training, studi

banding,peningkatan ketrampilan, pelatihan dan pemberian sarana pendidikan.

5. Sosial, Budaya, Agama dan Infrastruktur misalnya kegiatan bakti sosial,

budayadan keagamaan serta perbaikan infrastruktur di wilayah masyarakat

setempat.

Ada empat manfaat CSR terhadap perusahaan (Wikipedia, 2008) :

1. Brand differentiation. Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, CSR bisa

memberikan citra perusahaan yang khas, baik dan etis di mata publik yang

pada gilirannya menciptakan customer loyalty. The Body Shop dan BP

(dengan bendera “Beyond Petroleum”-nya), sering dianggap sebagai memiliki

image unik terkait isu lingkungan.

2. Human resources. Program CSR dapat membantu dalam perekrutan karyawan

baru, terutama yang memiliki kualifikasi tinggi. Saat interview, calon

karyawan yang memiliki pendidikan dan pengalaman tinggi sering bertanya

tentang CSR dan etika bisnis perusahaan, sebelum mereka memutuskan

menerima tawaran. Bagi staf lama, CSR juga dapat meningkatkan persepsi,

reputasi dan dedikasi dalam bekerja.

3. License to operate. Perusahaan yang menjalankan CSR dapat mendorong

pemerintah dan publik memberi ”ijin” atau ”restu” bisnis. Karena dianggap

telah memenuhi standar operasi dan kepedulian terhadap lingkungan dan

masyarakat luas.

4. Risk management. Manajemen resiko merupakan isu sentral bagi setiap

perusahaan. Reputasi perusahaan yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh

dalam sekejap oleh skandal korupsi, kecelakaan karyawan atau kerusakan

Page 7: Be&gcg, unang toto handiman, hapzi ali, corporate social responsibilty kaitannya dengan ethichs dan social responsibilty implementasi di indonesia, mercubuana, 2017

lingkungan. Membangun budaya ”doing the right thing” berguna bagi

perusahaan dalam mengelola resiko-resiko bisnis.

PENTINGNYA ETIKA BISNIS

Pentingnya Etika dalam Dunia Bisnis Apabila moral merupakan suatu pendorong

orang untuk melakukan kebaikan, maka etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign)

yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia

bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu)

yang menjamin kegiatanbisnis yang seimbang, selaras, dan serasi. Etika sebagai

rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan

mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji yang harus selalu

dipatuhi dan dilaksanakan. Rukmana (2004) menilai etika di dalam bisnis sudah tentu

harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok

yang terkait lainnya. Tentu dalam hal ini, untuk mewujudkan etika dalam berbisnis

perlu pembicaraan yang transparan antara semua pihak, baik pengusaha, pemerintah,

masyarakat maupun bangsa lain agar jangan hanya satu pihak saja yang menjalankan

etika sementara pihak lain berpijak kepada apa yang mereka inginkan. Artinya kalau

ada pihak terkait yang tidak mengetahui dan menyetujui adanya moral dan etika, jelas

apa yang disepakati oleh kalangan bisnis tadi tidak akan pernah bisa diwujudkan. Jadi,

jelas untuk menghasilkan suatu etika didalam berbisnis yang menjamin adanya

kepedulian antara satu pihak dan pihak lain tidak perlu pembicaraan yang bersifat

global yang mengarah kepada suatu aturan yang tidak merugikan siapapun dalam

perekonomian.

Untuk mendapatkan yang lebih baik mengenai makna CSR sebaiknya dikaji terlebih

dahulu persoalan etika bisnis, karena pada dasarnya CSR diderivasi dari etika bisnis.

Secara historis etika sebagai usaha filsafat lahir dari ambruknya tatanan moral di

lingkungan kebudayaan Yunani 2500 tahun lalu. Karena pandangan-pandangan lama

tentang baik dan buruk tidak lagi dipercayai, para filosof mempertanyakan kembali

norma-norma dasar bagi kelakukan manusia. Situasi itu juga berlaku pada zaman

sekarang. Etika bukan suatu sumber tambahan bagi ajaran moral, melainkan

merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan

pandangan-pandangan moral. ( Suseno, 1987)

Nilai-nilai dasar yang menjadi tolak ukur etika bisnis adalah tingkah laku para

pengusaha dalam menjalankan usahanya. Apakah dalam usahanya mengambil

Page 8: Be&gcg, unang toto handiman, hapzi ali, corporate social responsibilty kaitannya dengan ethichs dan social responsibilty implementasi di indonesia, mercubuana, 2017

keuntungan dari masyarakat konsumen dilakukan melalui persaingan usaha yang fair

(jujur), transparant (terbuka), dan ethic (etis). Perbuatan yang termasuk dalam

kategori unethical conduct misalnya memberikan informasi yang tidak benar

mengenai bahan mentah, karakteristik/ciri dan mutu suatu produk, menyembunyikan

harta kekayaan perusahaan yang sebenarnya untuk menghindari atau mengurangi

pajak, membayar upah karyawan di bawah UMR, melakukan persekongkolan tender,

dan melakukan persaingan tidak sehat.

CSR mewakili kompromi antara etika dan perilaku-perilaku tertentu. CSR muncul

untuk meningkatkan image perusahaan di dalam masyarakat di mana perusahaan itu

menjalankan kegiatan usahanya. Ide untuk menjadikan kepedualian sosial perusahaan

sebagai unsur pemasaran. Perencanaan social harus selalu masuk dalam rencana

strategik perusahaan. Kegiatan social tersebut bukan suatu biaya, tetapi merupakan

suatu investasi.

Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer

dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis

yang etik.

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY DI

INDONESIA Implementasi CSR di Indonesia, belum menjadi perilaku yang umum, masih berupa

kegiatan yang ikut-ikutan belum menjadi menjadi sebuah keharusan meskipun sudah

ada Undang-Undang nya yang mengatur. Namun dengan derasnya informasi melaui

media elektronik dan media sosial, maka tuntutan terhadap perusahaan untuk

menjalankan CSR semakin besar. Dan pada akhir tahun 2009 telah diluncurkan ISO

26000 on Social Responsibility, sehingga tuntutan dunia usaha menjadi semakin jelas

akan pentingnya program CSR dijalankan oleh perusahaan apabila menginginkan

keberlanjutan dari perusahaan tersebut.

Untuk meningkatkan daya saing melalui loyalitas customer, kegiatan CSR akan

menjadi strategi bisnis yang sangat bagus bagi perusahaan untuk menjadi daya tarik

untuk mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan membeli produk merek

yang telah menjalankan kegiatan CSR. menjaga dan meningkatkan daya saing melalui

reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan. Kedua hal

tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh

Page 9: Be&gcg, unang toto handiman, hapzi ali, corporate social responsibilty kaitannya dengan ethichs dan social responsibilty implementasi di indonesia, mercubuana, 2017

para pesaing. Di lain pihak, adanya pertumbuhan keinginan dari konsumen untuk

membeli produk berdasarkan kriteri-kriteria berbasis nilai-nilai dan etika akan

merubah perilaku konsumen di masa mendatang.

Implementasi kebijakan CSR di Indonesia sudah banyak dilakukan oleh perusahaan

pemerintah BUMN dan perusahaan swasta nasional seperti PT. Telkom Indonesia

TBK, Pertamina, Perbankan Pemerintah dan swasta, juga perusahaan-perusahaan

retail, dan perusahaan lainnya. Kegiatan CSR adalah suatu proses yang terus menerus

dan berkelanjutan. Kegiatan CSR perlu publikasi yang tepat sasaran agar bisa

mengedukasi masyarakat Indonesia. Dengan demikian akan tercipta satu ekosistem

yang menguntungkan semua pihak (true win win situation) - konsumen mendapatkan

produk unggul yang ramah lingkungan, produsen pun mendapatkan profit yang sesuai

yang pada akhirnya akan dikembalikan ke tangan masyarakat secara tidak langsung.

Pelaksanaan CSR di Indonesia smasih dipandang sebagai kegiatan sisa keuntungan,

dan belum menjadi sebuah kegiatan yang telah dianggarkan secara khusus oleh

perusahaan. Kegiatan CSR di Indonesia sangat tergantung pada pimpinan puncak

korporasi. Artinya, kebijakan CSR tidak selalu dijamin selaras dengan visi dan misi

korporasi. Jika pimpinan perusahaan memiliki kesadaran moral yang tinggi, besar

kemungkinan korporasi tersebut menerapkan kebijakan CSR yang benar. Sebaliknya,

jika orientasi pimpinannya hanya berkiblat pada kepentingan kepuasan pemegang

saham (produktivitas tinggi, profit besar, nilai saham tinggi) serta pencapaian prestasi

pribadi, boleh jadi kebijakan CSR hanya sekadar kosmetik.

DAFTAR PUSTAKA Hapzi Ali, 2017, Modul perkuliahan, Business Ethics & GG : Corporate Social

Responsibilty, Universitas Mercubuana

http://akuntansi-warmadewa.blogspot.co.id/2013/05/bisnis-ethics-and-corporate-

social.html, 31 Maret 2017, 01.45

http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/dinsain/article/viewFile/144/141, 31 Maret 2017,

01.46

http://www.ti.or.id/index.php/news/2010/11/22/dasari-csr-dengan-etika-bisnis, 31

Maret 2017, 01.50