beep test

3
1. Pengertian Denver: Denver Developmental Screening test merupakan suatu bentuk tes identifikasi kepada balita dan anak usia prasekolah dengan keterlambatan perkembangan (Dorland, 2012) Dorland’s Illustrated Medical Dictionary 32nd Edition, (c) 2012 Saunders, an Elsevier Print. 2. upaya pantau dan deteksi tumbuh kembang anak dan faktor yang berpengaruh terhadap deteksi Intervensi dini diperlukan pada anak yang mengalami keterlambatan atau gangguan perkembangan. Faktor yang berpengaruh terhadap gangguan perkembangan diantaranya karena terjadi cacat perkembangan yang dimulai sebelum bayi lahir , tetapi beberapa dapat terjadi setelah lahir karena cedera , infeksi , atau faktor lainnya . Sebagian besar gangguan perkembangan dianggap disebabkan oleh campuran dari beberapa faktor . Faktor-faktor ini termasuk genetik , kesehatan dan perilaku orangtua ( merokok dan minuman beralkohol selama Kehamilan), komplikasi kelahiran , infeksi pada ibu selama kehamilan atau saat awal bayi baru lahir, dan paparan pada ibu atau anak pada racun dari lingkungan, seperti timah . Selain itu hal lain yang etiologinya tidak diketahui dapat pula menyebabkan gangguan perkembangan (CDC, 2014) Pemantauan dan upaya deteksi tumbuh kembang secara dini selain dengan mengenal faktor resiko diatas juga penting melibatkan peran keluarga di dalamnya. Keluarga terutama orang tua harus

description

laporan

Transcript of beep test

1. Pengertian Denver:Denver Developmental Screening test merupakan suatu bentuk tes identifikasi kepada balita dan anak usia prasekolah dengan keterlambatan perkembangan (Dorland, 2012)Dorlands Illustrated Medical Dictionary 32nd Edition, (c) 2012 Saunders, an Elsevier Print.2. upaya pantau dan deteksi tumbuh kembang anak dan faktor yang berpengaruh terhadap deteksiIntervensi dini diperlukan pada anak yang mengalami keterlambatan atau gangguan perkembangan. Faktor yang berpengaruh terhadap gangguan perkembangan diantaranya karena terjadi cacat perkembangan yang dimulai sebelum bayi lahir , tetapi beberapa dapat terjadi setelah lahir karena cedera , infeksi , atau faktor lainnya .Sebagian besar gangguan perkembangan dianggap disebabkan oleh campuran dari beberapa faktor . Faktor-faktor ini termasuk genetik , kesehatan dan perilaku orangtua ( merokok dan minuman beralkohol selama Kehamilan), komplikasi kelahiran , infeksi pada ibu selama kehamilan atau saat awal bayi baru lahir, dan paparan pada ibu atau anak pada racun dari lingkungan, seperti timah . Selain itu hal lain yang etiologinya tidak diketahui dapat pula menyebabkan gangguan perkembangan (CDC, 2014) Pemantauan dan upaya deteksi tumbuh kembang secara dini selain dengan mengenal faktor resiko diatas juga penting melibatkan peran keluarga di dalamnya. Keluarga terutama orang tua harus dapat mengetahui apa perkembangan anak yang dapat dicapai sesuai dengan usianya. Sebagai contoh CDC membantu orangtua dalam mengetahui perkembangan normal anak sesuai usia berupa checklist yang dapat dinilai orangtua dirumah pada anak di usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 1 tahun, 1,5 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun dan 5 tahun. Bila pada usia tersebut hal yang terdapat di checklist yang seharusnya dapat dilakukan oleh anak tidak dapat dicapai maka orangtua dapat segera membawa anaknya ke dokter untuk mengetahui apakah terdapat gangguan perkembangan. (Checklist dapat diunduh di www.cdc.gov/actearly). Semakin dini deteksi dan penanganan pada anak prognosis akan lebih baik. Center for Disease Control and Prevention. 2014. Facts About Developmental Disabilities. http://www.cdc.gov/ncbddd/developmentaldisabilities/facts.html (Akses 16 Maret 2014)

3. Pengobatan pada retardasi mentalBanyak jenis pengobatan yang diberikan untuk mengatasi masalah tingkah laku dan gangguan komorbid yang berhubungan dengan gangguan perkembangan perpasif ( Perpasive Developmental Disorder ) atau PDD. Risperidon dan Aripripazole sering digunakan pada anak yang mengalami gangguan autistik. Data dari hasil penelitian menyebutkan bahwa obat antipsikotik berguna dalam pengobatan khususnya pada agresi. Pengobatan antipsikotik dapat membantu memperbaiki tingkah laku yang repetitif, stereotipik namun belum ada pengobatan yang merubah defisit sosial pada interaksi dan komunikasi. Selain itu penggunaan antipsikotik memerlukan pengawasan ketat pada berat, profil lipid, gula darah puasa sebagaimana direkomendasikan ( Owen, 2009)Oweb R, Sikich L, Marcus RN, Corey-Lisle P, Manos G, McQuade RD, et al. Aripripazole in the Threatment of Irritability in children and adolescents with autistic disorders. Pediatrics. Dec 2009;124(6): 1533-40