BEDAH-ONKOLOGI

31
BEDAH ONKOLOGI BEDAH ONKOLOGI

description

bedah oncologi

Transcript of BEDAH-ONKOLOGI

  • BEDAH ONKOLOGI

  • Onkologi: ilmu yang mempelajari penyakit yang disebabkan oleh tumor khususnya neoplasma Tumor: setiap benjolan abnormal dalam tubuhTumor: - Tumor neoplasma - Tumor non neoplasmaContoh Tumor Non Neoplasma :Kista sebacea / atheromaRadangHipertropiHiperplasiDisplasi

  • Neoplasma : massa / jaringan baru abnormal yang terbentuk dalam tubuh mempunyai bentuk dan sifat yang berbeda dari sel / jaringan asalnya.Keadaan ini disebabkan adanya pertumbuhan dan diferensiasi sel yang abnormal akibat kerusakan gene pengaturnya.

  • TUMOR JINAK MAMMAEPATOFISIOLOGI :1. Neoplasma Jinak- Fam- Cyste Sarcoma Phyloides Benigna- dll2. Displasi Mammae- Fibrokistik- Fibro Sclerosis- Ginecomasti, dll

  • FAM Pada wanita muda 15-30 thMembesar sangat pelanTumor berbentuk bulat / lonjongBatas tegasDiameter 1-5 cmPermukaan rataKonsistensi padat kenyalMobilePembesaran LN axilla negatif

  • CYSTE SARCOMA PHYLOIDES JINAK

    Tumor berbentuk bulat lonjongBatas tegasUkuran besar > 5 cmPermukaan berbenjol-benjolKonsistensi ada yang padat, ada yang kistikTidak melekat kulit dan otot pectoralis mayorMobileKulit di atas mengkilat, tegang, dan ada pelebaran vena sub cutanLN axilla negatif

  • DISPLASI MAMMAETanpa tumorDengan tumorSifat : - membesar dan mengecil sesuai siklus menstruasi- nyeri - umumnya bilateral

  • PENATALAKSANAANFam: LumpectomyCyste Mammae: Aspirasi Kalau perlu excisi Displasia Mammae: - Diet rendah lemak (coklat, kopi, teh, banyak vit. B complex, vit. C, vit. E dosis tinggi)- Hormonal : - Progesteron - Danasol- Kalau perlu analgetik

  • CA MAMMAEInsiden di Indonesia no. 2 setelah Ca Cervix uteriKlasifikasi stadium berdasarkan TNMProsedur diagnostik : I. Keluhan UtamaII. Anamnesa : a. Keluhan di payudara / ketiak dan riwayat penyakitnya :- Benjolan- Kecepatan tumbuh- Rasa sakit- Nipple discharge- Nipple retraksi dan sejak kapan- Krusta pada aerola- Kelainan kulit : dimpling, peau dorange, ulserasi, venektasi- Perubahan warna kulit- Benjolan ketiak- Edema lengan

  • b. Keluhan di tempat lain berhubungan dengan metastasis : - Nyeri tulang (vertebra, femur)- Rasa penuh di ulu hati- Batuk- Sesak- Sakit kepala hebat, dllc. Faktor-faktor resiko : - Usia penderita - Usia melahirkan anak pertama - Punya anak atau tidak - Riwayat menyusukan - Riwayat menstruasi - Riwayat pemakaian obat hormonal - Riwayat keluarga - Riwayat pernah operasi tumor payudara / tumor ginekologik - Riwayat radiasi dinding dada

  • III. Pemeriksaan Fisik : - Status Generalis - Status Lokalis : Lokasi Ukuran Konsistensi Permukaan Bentuk / batas tumor Terfixer / tidak Perubahan kulit (Kemerahan, Dimpling, Edema, Nodul satelit, Peau dorange, Ulserasi) Nipple (Terarik, Erosi, Krusta, Discharge) KGB (Axilla, Infra clavicula, Supra clavicula) Pemeriksaan daerah yang dicurigai metastase

  • IV. Pemeriksaan Tambahan - Lab + Tumor Marker MCA, Ca 15-3, CEA (tidak mutlak) - Mamografi - USG Mammae - Ro. Thorax - USG Abdomen - Bone scanning atau Bone survey (atas indikasi) - FNAB - Biopsi : PA ER + PR + C-erbB-2

  • Screening : Sadari, Pemeriksaan Fisik, Mamografi Prosedur Terapi : Modalitas terapi : Operasi, Radiasi, Kemoterapi, Hormonal, Biologi terapiMacam macam Operasi : - BCT / BCS- Simple mastektomy- Radical mastektomy modified- Radical mastektomy

  • STRUMA NODUSA NON TOXICSNNT : pembesaran kelenjar tiroid yang berbatas tegas tanpa gejala-gejala hipertiroidPatofisiologi : - Tiroiditis Kronis- Neoplasma : jinak ganas- Metabolik : intake yod yang kurang gangguan metabolisme yodium

  • Secara klinis SNNT dicurigai ganas bila :- Usia < 20 th atau > 50 th- Riwayat radiasi leher pada anak-anak- Disfagi, sesak nafas, perubahan suara- Nodul soliter yang konsistensi keras, pertumbuhan cepat- Ada pembesaran kelenjar getah bening leher- Ada tanda-tanda metastase jauh

  • Prosedur Diagnostik : I. Keluhan utamaII. Anamnesa : - Benjolan- Disfagi (+/-)- Batas- Sesak napas (+/-)- Permukaan- Perubahan suara (+/-)- Konsistensi- Nyeri (+/-)- Cepat membesar (+/-)

  • III. Pemeriksaan Fisik : - Status Generalis - Status Lokalis :Benjolan ukuran, Bentuk, Permukaan, Batas, Konsistensi, Nyeri tekan, Bergerak dengan menelan (+/-), KGB regional, MetastasisIV. Pemeriksaan Tambahan : - Lab : Darah lengkap FT4 TSHs

  • - Radiologi : Foto ro Colli : kalsifikasi (+/-), deviasi trakea (+/-) Foto ro thorak Esofagogram USG- Sidik Tiroid- Sitologi (FNAB)- Histopatologi : Biopsi insisi Specimen operasiV. Diagnosa

  • VI. Terapi : Maligna : Operabel : - Isthmolobektomi + FS (+/-)- Total tiroidektomi (+/-) - RND (+/-)Inoperabel : - Biopsi insisi (+/-)- Debulking (+/-)- Radiasi externa (+/-)- Kemoradioterapi (+/-) Benigna : Isthmolobektomi/Lobektomi (+/-) + FS (+/-)VII. Follow up

  • KANKER KULITMELANOMA MALIGNA- Neoplasma maligna yang berasal dari sel melanosit- Dapat terjadi pada semua usia, terbanyak pada usia 35-55 th- Umumnya berasal dari nevus, tanda nevus yang bisa menjadi maligna :nevus cepat membesar, warna berubah hitam/gelap, terasa gatal, mudah berdarah, erosi/ulserasi, metastase regional/jauh

  • Prosedur Diagnostik :I. Anamnese : Keluhan utama : tahi lalat yg cpt membesar, tumbuh progresif, gatal, mudah berdarah, dan disertai tukak.II. Pemeriksaan Fisik : - Tumor di kulit berwarna coklat muda sampai hitam, bentuk nodul, plaque, disertai luka - Kadang-kadang tidak berwarna (amelanotik melanoma)Lesi bersifat : A (Asymetri) : tdk teratur B (Border) : tepi tak teratur C (Colour) : warna bervariasi D (Diameter) : umumnya > 6 mm E (Elevation) : permukaan yg tdk teratur - Pemeriksaan kelenjar getah bening regional - Pemeriksaan metastasis jauh ke paru dan hati

  • Pemeriksaan Penunjang : 1. Radiologi : - Rutin : X-foto paru, USG Abdomen (hati dan KGB para Aorta para Iliaca) - Atas indikasi : X-foto tulang di daerah lesi, CT-Scan, MRI2. Sitologi : FNA, inprint sitologi3. Patologi : a) Biopsi : apa jenis histologi dan bagaimana derajat diferensiasi sel b) Pemeriksaan specimen operasi : - Tumor primer : besar tumor, jenis histologi, derajat diferensiasi sel, luas dan dalamnya infilterasi, radikalitas operasi. - Nodus regional : jumlah kelenjar yang ditemukan dan yang positif, infasi tumor ke kapsul atau ekstranodal, tinggi level metastasis.

  • 2. KARSINOMA SEL BASAL- Berasal dari non kratinizing sel yang terletak pada lapisan basal epidermis- Patogenesis terutama karena peran paparan sinar ultraviolet / matahari yang menyebabkan adanya mutasi pada gen- Lokasi tersering daerah muka sekitar hidung- Sifat : jarang sekali bermetastase- Infiltrasi yang tinggi

  • Prosedur Diagnostik : I. Anamese :Dikeluhkan adanya lesi seperti tahi lalat yang membesar, dapat pula lesi tersebut berupa borok yang tidak sembuh-sembuhII. Pemeriksaan Fisik : Gambaran klasik dikenal sebagai ulkus rodent yaitu ulkus dengan tepi tidak rata,warna kehitaman di daerah perifer tampak hiperplasia dan di sentral tampak ulkusIII.Terapi : Eksisi luas

  • 3. KARSINOMA SEL SKUAMOSA - Adalah neoplasma maligna dari keratinizing cell dgn karakteristik anaplasia, tumbuh cepat, invasi lokal dan berpotensi metastasis - Patogenesis : sama seperti karsinoma sel basal yaitu adanya peran paparan sinar ultraviolet / matahari yg menyebabkan adanya mutasi pada gen - Insidens : usia 50-70 th, paling sering pd kulit berwarna di daerah tropik, laki-laki lbh banyak drpd wanita - Predileksi : kulit yg terpapar sinar matahari, membrana mukosa,lokasi terbanyak (orang kulit putih: wajah, ekstremitas atas, kulit berwarna : ekstremitas bawah badan, dpt pd bibir bawah, dorsum manus)

  • Prosedur Diagnostik :I. Anamnese : Penderita mengeluh adanya lesi di kulit yg tumbuh menonjol, mudah berdarah, bagian atasnya terdapat borok seperti gambaran bunga kolII. Pemeriksaan Fisik :- Didapatkan suatu lesi yg tumbuh eksofitik, endofitik, infiltratif, tumbuh progresif, mudah berdarah dan pd bagian akral ter- dapat ulkus dgn bau yg khas- Selain pemeriksaan pd lesi primer, perlu diperiksa ada tidaknya metastasis regional dan tanda-tanda metastasis jauh ke paru- paru, hati, dll

  • III. Pemeriksaan Penunjang : a. Radiologi : X-foto tulang di daerah lesi, dan CT Scan / MRI atas indikasi b. Biopsi untuk pemeriksaan histopatologi : - Lesi 2 cm dilakukan biopsi eksisional - Lesi > 2 cm dilakukan biopsi insisionalIV. Terapi : Eksisi luas