Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

25
BEDAH BUKU: PELANGI DI CAKARAWALA PROFESI AKUNTAN untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Akuntansi Oleh: Kelompok 2 1. Rizki Sekarsari S.P. 120810301120 2. Labitsta Untsa A. 140810301242 3. Surya Sukmawan S. 140810301245 4. Elok Dwi S. 140810301248 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2015

description

bedah buku

Transcript of Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

Page 1: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

BEDAH BUKU:

PELANGI DI CAKARAWALA PROFESI AKUNTAN

untuk memenuhi tugas

mata kuliah Seminar Akuntansi

Oleh:

Kelompok 2

1. Rizki Sekarsari S.P. 1208103011202. Labitsta Untsa A. 1408103012423. Surya Sukmawan S. 1408103012454. Elok Dwi S. 140810301248

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami ucapkan kehadirat Allah

SWT.,karena berkat rahmat-Nya makalah ini dapat kami

selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam

makalah ini, kami membahas mengenai “Bedah Buku: Pelangi

di Cakarawala Profesi Akuntan”. Makalah ini dibuat sebagai

bahan perkuliahan Seminar Akuntansi pertemuan kesepuluh.

Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis

mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu

rasa terima kasih yang dalam kami ucapkan kepada Dr. Muhammad

Miqdad, SE,MM,CA,Ak.. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah

Seminar Akuntansi. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada

teman- teman dan penulis literatur sumber yang telah kami

gunakan untuk membantu kesempurnaan penulisan makalah ini.

Kami berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah

ini dapat berguna bagi kami khususnya dan bagi para pembaca

pada umumnya. Dalam penulisan makalah ini, kami telah

berusaha dengan segenap kemampuan. Tetapi kami menyadari

bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini

karena keterbatasan pengetahuan kami, kami mengharapkan

kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah

ini.

Demikian makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Amin

Jember, 02 Desember

2015

Page 3: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

Penulis

BEDAH BUKU: PELANGI DI CAKARAWALA PROFESI AKUNTAN

Hans, kelahiran Jakarta, 29 Juni 1941 mengawali masa pendidikannya akademisnya di sekolah dasar Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) di jalan Patekonan No.. 31 Jakarta. Dia sangat beruntung bisa merasakan bangku pendidikan sekolah dasar, yang pada masa kolonial itu tidak bisa dinikmati oleh sembarang orang. Keadaan ini berlangsung hingga dia lulus sekolah menengah pada tahun 1959.

Sebelum memasuki kuliah di Jurusan Akuntansi FE UI, dia sempat mencicipi kuliah di fakultas Hukum dan Pengetahuan Kemasyarakatan pada tahun 1960. Dengan pemikirannya bahwa jumlah akuntan Indonesia masih sedikit, dia bertekad untuk memilih jurusan akuntansi.

Setelah selesainya masa kuliah di FE UI, Hans memilih profesi menjadi akuntan karena suatu profesi akuntan pendidik merangkap akuntan publik aapat menjadi sangat menarik karaea memberikan kebebasan dan kemandirian dalam berpikir, berpendapat, dan bertindak sesuai dengan kaidah profesi akuntansi. Dan juga karena dia menyenangi kebebasan dan independensi dan dia nikmati sampai pensiun.

Setelah lulus, Hans bekerja sebagai asisten pengajar di FE UI. Dasar-dasar akuntansi adalah mata kuliah pertama yang dia ajarkan sebagai asisten pengajar.

Pada tahun 1969 Hnas berkesempatan untuk berangkat belajar ke Jerman Barat dengan beasiswa dari pemerintah negara bagian Bremen di Goethe Institut dan di Lembaga penelitian Ekonomi Bremen. Dan sekembalinya dari Jerman, dia mendapat tugas sebagai dosen yang bertanggungjawab penuh untuk beberapa mata kuliah akuntansi dan auditing.

Pada akhir tahun 1970-an, beberapa kali Hans dipanggil kembali oleh biro pendidikan FE UI untuk mendiskusikan tentang pengambilan program degree ke Amerika. Tapi karena sejak tahun1973 Hans telah mempunyai kantor akuntan publik sendiri dan karena prinsip professional integrity dia tidak dapat meninggalkan pos terlalu lama untuk sedang mengejar gelar akademis. Pada akhirnya pada tahun 1982 mendapatkan kesempatan untuk belajar selama tiga bulan di Internasional Accounting Study Center, University of Illinois at Urbana Champagne, Amerika tentang Komputerisasi Akuntansi dan Akuntansi Internasional.

Page 4: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

Akhir tahun 1980-an, globalisasi mulai membawa dampak nyata bagi dunia bisnis dan praktik profesi akuntan di Indonesia. Hans beberapa kali mengusulkan agar akuntansi internasional dimasukkan dalam kurikulum pendidikan akuntansi di Indonesia, tapi gagal. Akhirnya dalam suatu rapat dengan dekan FE UI usulan tersebut diterima. Karena menurutnya sejak dibukanya jurusan akuntansi di Indonesia pada tahun 1950-an, pendidikan akuntansi sangat didasarkan pada buku teks, teori dan konsep dari Amerika, khusunya di bidang akuntansi keuangan. Pengaruh US GAAP dan FSAB sangat dominan. Padahal dalam era globalisasi, kita perlu memahami berbagai teori, konsep, standar dan praktik selain yang selama ini dikenal sari Amerika. Terutama sejak tahun 1973 telah didirikan International Accounting Standards Committee, dan sejak 1983 gerakan harmonisasi standar akuntansi internasional sudah mulai dicanangkan dan bergerak dengan pesat.

Berdharma Bhakti di IAI

Pada tahun 1996, Hans mendaftar ke Kementerian Keuangan dan mendapatkan nomor register akuntan No. D 230 dan mendaftarkan diri menjadi anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). IAI merupakan organisasi profesi akuntan yang tidak ada padanannya di seluruh dunia, karena IAI merupakan suatu organisasi untuk seluruh akuntan Indonesia dari berbagai bidang, yaitu akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan manajemen, dan akuntan pemerintah atau akuntan sektor publik. Sedangkan di negara lain masing-masing profesi akuntan tersebut mempunyai organisasi tersendiri. Misalnya di Amerika, terdapat American Institite of Certified Public Accountants (AICPA) untuk akuntan publik, American Accounting Association (AAA) untuk akuntan pendidik, Institute of Management Accountants (IMA) untuk akuntan manajemen. Bahkan di beberapa negara misalnya Australia, terdapat dua organisasi akuntan publik.

Tahun 1973 adalah tahun penting bagi profesi akuntan karena telah berdirinya Internasional Accounting Standard Committee (IASC) dan di Indonesia oleh Badan Pembina Pasar Uang dan Modal telah dibentuk Panitya Penghimpunan Bahan-Bahan dan Struktur daripada Generally Accepted Accountings Principles dan Generally Accepted Auditing Standards.

Drs. Radius Prawiro, Ketua IAI, dan Ketua Badan Pembina Pasar Uang dan Modal telah memprakarsai pembentukan Panitya tersebut yang terdiri dari Dewan Penasihat dan Panitia Kerja untuk menyusun standar akuntansi keuangan dan standar audit yang akan dijadikan panduan tertulis bagi dunia bisnis dan akuntan publik dalam menyongsong diaktifkannya pasar modal. Maka lahirlah Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA) dengan merujuk pada US GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) dan GAAS (Generally Accepted Auditing Standards).

Selama sembilan tahun PAI dan NPA tidak pernah berkembang bahkan tidak pernah diubah satu katapun . membekunya PAI dan NPA tersebut terutama disebabkan oleh tiga hal yaitu:

1. Kurangnya apresiasi atas laporan keuangan atau informasi akuntansi keuangan bagi para pengambil keputusan.

2. Masalalah wewenang dan prosedur.

Page 5: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

3. Kekurangan tenaga ahli dan dana.

Menyadari bahwa sumber rujukannya sendiri di Amerika sudah berubah secara signifikan dan menyusun draft perubahan PAI, kemudian dibahas bersama oleh para tokoh akuntan Indonesia. Maka kemudian lahirlah PAI 1983.

Lahirnya PAI pada tahun 1973 dan perkembangannya selama kurang lebih 20 tahun hanya mungkin terjadi berkat adanya kemauan, komitmen, semangat kerjasama dan kerja keras tanpa pamrih dari aktivis IAI.

Kurang lebih selama 30 tahun sejak berdirinya, IAI tidak mempunyai kantor. Sebelum IAI memiliki kantor sendiri, dan untuk menjamin independensi, rapat Komite IAI pantang dilakukan di kantor akuntan publik atau perusahaan dan selalu dilakukan di kantor suatu badan atau instansi yang dianggap independen. Pada waktu itu, biasanya yang dipilih adalah Departemen Keuangan, Bapepam, BI, atau Bapindo.

Komitmen PAI ketika itu sangat produksi menerbitkan standar khusus akuntansi untuk industri dan badan hukum tertentu. Pada saat itu diterbitkan antara lain Standar Akuntansi Dana Pensiun, Perkoperasian, Asuransi Kerugian, Minyak dan Gas Bumi, Sewa (Guna Usaha), Perbankan (SKAPI), Kehutanan dan lain-lain. Di samping itu, Komite PAI juga mulai menerbitkan Interpretasi Prinsip Akuntansi Indonesia (IPAI) untuk memberikan pengarahan dan penjelasan atas sesuatu standar akuntansi yang kurang jelas bagi praktisi.

Memasuki dekade 1990an, dampak globalisasi semakin terasa. Pasar modal Indonesia mulai 1989 mulai bergerak dan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini merupakan tantangan berat bagi PAI 1984 untuk berkembang lebih cepat agar mampu melayani kegiatan bisnis yang sangat aktif, dinamis dan bernuansa global.

Tanggal 16 dan 17 Desember 1991 tercatat sebagai dua hari yang penting dalam sejarah perkembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia. Selama dua hari tersebut berlangsung Seminar Nasional Prinsip Akuntansi Indonesia dengan tema “peranan Prinsip Akuntansi Indonesia dalam Pembangunan jangka Panjang Tahap Kedua”. Dalam seminar ini telah dibahas secara mendalam peranan dan masalah laporan keuangan dalam era globalisasi, kerangka dasar dan proses penyusunan PAI, laporan keuangan ditinjau dari aspek hukum, berbagai aspek dan isu PAI dan informasi keuangan. Seminar nasional itu telah menghasilkan beberapa kesimpulan penting sebagai masukan bagi komite PAI untuk menyusun program pengembangan standar akuntansi keuangan lebih lanjut.

Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) diubah menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan pertimbangan bahwa prinsip lebih bersifat baku dan memberikan konsep dasar penyusunan standar, sedangkan Standar lebih fleksibel dan dapat berubah sesuai dengan dinamika bisnis dan kebutuhan zaman.

Dalam era globalisasi, profesi akuntan sedunia sedang giat menggerakkan program harmonisasi standar akuntansi internasional (sekarang terkenal dengan program convergence to IFRS), maka hampir tidak ada yang mempersempit standar akuntansinya dengan menyebutkan nama negaranya.

Page 6: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

Setiap perubahan pasti menghadapi tantangan, karena sifat manusia pada umunya tidak senang dengan perubahan, apa lagi standar akuntansi keuangan yang bersifat mengatur. Proses perubahan dari PAI menjadi SAK dilakukan secara hati-hati dan cermat mengikuti semua prosedur sepatutnya. Setiap exposure draft selalu dipublikasikan dalam waktu yang secukupnya untuk dipelajari oleh publik sebelum diadakan public hearing, kadang-kadang bila dipandang perlu dilanjutkan dengan limited hearing untuk mendengarkan pendapat para ahli dan pihak berkepentingan langsung dengan serius setiap pertanyaan atau saran yang diajukan.

MEMBANTU KANTOR GURUMemilih Profesi Akuntan Publik

Hans memilih untuk menjadi seorang akuntan publik sebagai pengembangan karirnya. Hans bekerja di Kantor Akuntan publik Sie&Co. Selain itu ia juga bekerja sebagai pendidik atau pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia bekerja merangkap menjadi seorang pengajar dan sebagai akuntan publik sampai Hans Pensiun.

Menangani Klien PertamaSaat Hans bekerja di Sie&Co, dia menangani klien pertamanya yaitu PT.

Biro Sertifikat Indonesia yang merupakan perusahaan sekuritas pertama di Indonesia. Pada awal karirnya Hans hanya berjalan kaki dari rumah ke kantor kliennya ini, ia juga melakukan sendiri semua proses audit dari penulisan program audit sampai penulisan opini auditnya. Dia juga hanya dibayar sesuai dengan jam kerja berdasarkan tarif per jam. Namun ia berpikir bahwa pengalaman lebih penting dibandingkan dengan honor yang diberikan kepadanya.

Dari Jerman kembali ke KrekotPada tahun 1969 dia mendapat tugas untuk belajar ke Jerman selama 1

tahun. Dan setelah ia menyelesaikan sekolahnya ia kembali bekerja di Sie&Co lagi. Dia menolak ketika ada rekan-rekan dari UI yang mengajaknya bergabung di Kantor Akuntan Publik Philipina karena ia ingin tetap fokus pada karirnya di Sie&Co sampai ia pensiun nanti.

Auditor Merangkap Konsultan Sistem Manajemen dan AkuntansiSelain menjadi seorang auditor Hans juga merangkap menjadi seorang

konsultan sistem manajemen dan akuntansi. Sebuah bidang yang memerlukan keahlian dan pola penalaran yang baik.

Time is Money, Knowledge and ExperienceUntuk bekerja secara optimal time management merupakan hal yang

penting. Namun Hans tidak merasa kesulitan karena ia telah memiliki keahlian mengetik dengan sepuluh jari karena ia pernah mengikuti kursus mengetik di Oxano. Karena dulu masih belum ada komputer maka Hans bekerja dengan menggunakan mesin tik.

Page 7: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

Pembukaan Kantor Price Waterhouse Pertama di IndonesiaMelalui member firm Australia, Price Waterhouse memulai untuk

mencari afiliasi di Indonesia. Setelah melalui proses seleksi akhirnya mereka memilih Sie&Co untuk bekerja sama mendirikan Price Waterhouse Siddharta&Co yang berkantor di kamar 502 Hotel Indonesia. Kamar pun diselap menjadi sebuah kantor yang digunakan untuk operasional. Namun tidak lama kemudian Price Waterhouse pindah ke Gondangdia dan akhirnya Price Waterhouse Siddharta&Co bubar.

Persiapan “Turun Gunung” untuk Membuka “Warung” SendiriSetahun kemudian setelah Price Waterhouse Siddharta&Co bubar, Hans

kembali ke Sie&Co. dia melihat adanya peluang untuk membuat usaha. Dia kemudian memutuskan untuk membuka kantor sendiri dan keluar dari Sie&Co. ia merekrut karyawan dari kantor lamanya yang ikut bergabung dengan kantor barunya tersebut.

MEMBUKA WARUNG SENDIRIPada tanggal 7 Mei 1973 Hans mulai mulai membuka kantor sendiri

bernama Kantor Akuntan Publik Drs Hans K. & Co di Jalan Jembatan Schout No. 20 Jakarta Barat. Pada awal pendiriannya dia menumpang di gedung milik mertuanya.

Manajemen Arus Kas dalah Kunci KeberhasilanKetika Hans masih baru membuka kantor, dia meminta nasihat kepada

Pak Nasrudin Sumintaputra, seorang ahli financial management yang telah memimpin lembaga manajemen UI. Dia mendapat nasihat bahwa hal yang penting untuk diperhatikan untuk mengelola sebuah kantor adalah harus mengelola arus kas dengan baik. Pengelolaan arus kas yang baik penting untuk menjalankan sebuah kantor jasa profesi, karena semakin besar usaha akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan.

Sumber Daya ManusiaDalam biografi almarhum ayahanda Hans tertulis bahwa ada 3 faktor

utama untuk mendapatkan kesuksesan yaitu waktu yang tepat, lokasi yang strategis, dan manusia yang harmonis, oleh karena itu keharmonisan sumber daya manusia selalu ditekankan dalam kantor baru Hans.

Klien SDM dan klien merupakan dua unsur penentu kehidupan suatu kantor

akuntan publik dan konsultan. Kedua unsur tersebut harus selalu diseleksi dari waktu ke waktu. Klien merupakan sumber penghasilan namun juga menjadi sumber resiko. Ketika klien dipilih melalui seleksi maka hal itu dapat mengakibatkan resiko yang ditimbulkan juga minim.

Selain memberikan pelayanan audit, hans juga menyusun sistem akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan yang akuntabel dan auditabel sesuai dengan standar profesi yang berlaku, selain itu juga membuat laporan akuntansi manajemen yang bermanfaat bagi manajemen dalam mengelola perusahaannya.

Page 8: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

Mittal-Klien yang Mulai dari Sidoarjo dan Sekarang Menjadi Raja Baja Dunia

Pada tahun 1976 Mittal mula melakukan investasi pabrik baja di Waru, Sidoarjo denga mendirikan PT Ispat Indo. Hans diminta untuk melakukan audit atas neraca. Mittal ini merupakan pabrik baja terbesar di dunia.

Selama masa permulaan pertumbuhannya Ispat Indo mendapatkan kredit investasi dalam Dolar AS. Sebelum hutang tersebut lunas, perusahaan sempat mengalami devaluasi Rupiah selama beberapa waktu.

Pindah ke Jalan Kaji Jakarta PusatUsaha Hans cepat sekali berkembang sehingga kantor lama sudah tidak

mampu menampung perkembangan lagi meskipun sudah direnovasi ataupun diperluas. Oleh karena itu kantor Hans pindah ke sebuah ruko berlantai 3 di Jalan Kaji 33 M Jakarta Pusat. Lokasi baru ini sangat strategis sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu bagi para auditor dan konsultan.

Bergerak dengan Empat RodaSejak awal berdirinya Hans K. & Co bergerak dalam 2 bidang atau 2

jalur jasa profesi yaitu audit dan konsultasi sistem akuntansi, kemudian Hans melebarkan bisnisnya menjadi empat roda yaitu audit, konsultasi manajemen, konsultasi perpajakan, dan Enginering Business Service (EBS). Bisnis baru ini dirintis karena adanya banyak peluang yang membuat Hans berpikir untuk memanfaatkan semua peluang-peluang yang ada.

Perumnas-Ujian Pertama Melawan Raksasa DuniaPada akhir tahun 1970-an, untuk mengatasi masalah perumahan rakyat di

perkotaan, pemerintah mendirikan perumnas. Hans mendapat kabar bahwa perumnas mendapatkan anggaran yang sangat besar dari pemerintah sehingga Direktur Keuangan meminta Hans untuk menyusun sistem administrasi keuangan dan sistem akuntansi.

“David” Menumbang Delapan Raksasa DuniaPada tahun 1984 Hans menerima undangan tender dari Pertamina untuk

jasa konsultasi keuangan dan akuntansi. Pada awalnya Pertamina ingin memberikan tender ini kepada The Big Eight namun ternyata pada akhirnya Hans lah yang memenangkan tender tersebut dan membuat karir bisnisnya menjadi semakin bersinar karena keberhasilannya dalam menumbangkan delapan raksasa dunia dan memenangkan tender ini.

Kebenaran Akan Selalu Tahan UjiProfesi akuntan publik memang adalah profesi yang penuh dengan

tantangan dan resiko, apalagi di Indonesia yang notabenenya masih banyak orang yang korupsi namun yang penting adalah selalu memegang teguh standar profesi dan kode etik.a. Kasus dengan Petugas Pajak

Page 9: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

Kasus pertama terjadi pada klien perusahaan produsen sabun cuci dan sabun mandi. Pabrik sabun tersebut sudah menjadi perusahaan penyetor pajak terbesar. Laporan keuangan perusahaannya sebenarnya tidak perlu diaudit karena berbentuk PT tertutup dan laporan keuangn fiskal disusun oleh akuntan intern menurut peraturan pajak dengan benaar. Perusahaan merasa bahwa ia sudah membayar pajak dengan benar namun petugas pajak berpendapat bahwa perusahaan menyelewengkan pajak karena ada selisih antara laporan perusahaan dengan laporan petugas pajak. Namun Hans menjelaskan dan memberikan bukti pada petugas pajak bahwa laporan tersebut benar dan kliennya telah membayar pajak dengan benar. Dan akhirnya kasus ini pun selesai dan klien pun semakin puas dengan kinerja dari Kantor akuntan publik Hans K. & Co.

b. Kasus dengan Bank sebagai KreditorPada kasus ini menyangkut pengusaha yang pandai tapi licik yang

mendirikan suatu perusahaan mainan anak-anak, namun yang sebenarnya ia hasilkan aalah mainan orang dewasa. Perusahaannya sendiri ia jadikan mainan untuk menipu bank. Semuanya direncanakan dengan sangat rapi sehingga tidak ada alasan bagi auditor harus menarik diri dari penugasan ini. Tapi hasil audit ternyata memberikan hasil yaitu disclaimer of opinion.

Selang beberapa waktu ternyata ada bagian hukum Singapura yang memberikan kredit investasi kepada perusahaan tersebut datang ke kantor Hans. Bank tersebut tertipu karena nasabahnya tidak bisa membayar hutangnya. Awalnya bank tersebut menyalahkan Hans sebagai auditor, namun dengan pelan-pelan Hans menanyakan kepada mereka apakah mereka dalam memutuskan memberikan kredit telah membaca report yang telah ditulis oleh Hans. Akhirnya mereka diam karena mereka sadar bahwa sebenarnya merekalah yang ceroboh atau mungkin melakukan kolusi.

Meraih Kesempatan Berafiliasi dengan “The Big Eight”

Visi, kemampuan, dan ketulusan adalah factor kunci keberhasilan.

Sejak berlakunya Undang-undang Penanaman Modal Asing (PMA) pada tahun 1967 dan kemudian disusul Undang-Undang Penanaman Modal Dalam negeri (PMDN) pada tahun 1968, permintaan jasa akuntan public mulai berkembang dengan pesat. Organisasi kantor akuntan public internasional “the big eight” mulai mengikuti jejak PMA masuk ke Indonesia. Pada decade 19770-an semua “the big eight” telah mempunyai kantor afiliasi di Indonesia dengan pola kerjasama yang beragam sebagai: member firm, correspondent firm, associate firm, atau bahkan sebagai “subsidiary” dari suatu member firm lain. Arthur Young sejak awal tahun enam puluhan telah bekerjasama dengan KAP Santoso Harsokusumo. Ketika iitu perusahaan minyak bumi asing pada umumnya adalah klien mereka. Menyusul kemudain Utomo Mulia yang berafiliasi dengan SyCip, Gorres, Velayo & Co (SGV) dari Filipina telah bekerjasama dengan tiga dari delapan besar, yaitu Arthur Andersen (AA) dan Deloitte Haskin & Sells (DH&S) dan juga dengan Klynveld Main Geordeler (KMG), terbesar di Eropa dan kesembila terbesar di dunia. Pendiri SGV, Washington SyCip, menyebut kebijakan sebagai “We are engaged to all married to none”. (baca Theodorus M. Tuanakotta “Setengah Abad Profesi Akuntansi” hal 24). Menyusul kemudian

Page 10: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

adalah KAP Darmawan & Co. sedangkan Price Waterhouse, Coopers & Lybrand, Earnst & Winney, dan Piet Marwick datang dan sering “changing Partners”.

Dewi Fortuna Mengetok PintuPada saat itu, utamo Mulia & Co, sejalan dengan plicy SGV, sangat agresif

dan mendominasi pelayanan jasa profesi akuntan public dan konsultan manajemen serta perpajakan. Mereka banyak mendidik kader dan mengangkat banyak partners Indonesia, dan mendatangkan banyak expat dari Philipina.

Pada suatu saat pasca pemerintahan Presiden Marcos, SGV di Manila telah mengambil keputusan penting yang membawa dampak atas peta akuntan public di Asia Tenggara. SGV Group yang selama ini sangat Berjaya di Asia Tenggara dan Taiwan dengan pahit harus menghadapi perpecahan dan restrukturisasi di beberapa Negara. Di Malaysi, kassim Chan memutuskan untuk memilih bekerja sama dengan Deloitte Haskins & Sells.

Setelah mengumpulkan informasi secara luas dan melakukan observasi dengan tajam, akhirnya mereka menyaring lima KAP yang masuk dalam short list: Siddharta.

Serangkaian “Ujian Comprehensive” BeratSetelah selang beberapa bulan, DH&S mengundang saya untuk menikuti

Consulting Strategic Workshop di Penang, Malaiysia. Mereka meminta saya utuk mempersiapkan berbagai macam data dari Consulting Division Hans K. & Co. pertemuan pertama di Penang ini sungguh mengesankan dan menyenangkan karena bertemu dengan semua pemimpin dari member firm DH&S di Asia Pasific.

Ternyata proses seleksi dan evaluasi memerlukan waktu lebih dari setahun. Evaluasi mencakup kepatuhan standar profesi, business plan, kelengkapan dan keseimbangan jasa profesi yang diberikan: audit, tax, consulting, serta jumlah dan komposisi penghasilan, kualitas dan kuantitas tenaga profesi, struktur organisasi, lokasi dan keadaan fisik kantor termasuk keberhasilan dari Ncik kassim bahwa mereka juga mengumpulkan informasi dari bank, Bapepam, dan kalangan bisnis.

Lulus Ujian dan Terima “Sertifikat” di TokyoDeloitte Haskins & Sells dengan julukan “auditor of the auditors” ternyata

memang sangat ketat dalam hal pengendalian mutu dan sangat berhati-hati dalam menangani klien. Meskipun telah resmi menjadi correspondent firm, tapi tidak segara seluruh klien DH&S dipindahkan dari utomo Mulia & Co. klien dipindahkan secara bertahap.

Menerima “Blank Cheque”Selang beberapa waktu kemudian, Kantor Pusat DH&S International di

New York mengutus dua orang senior partners, Ian Appleby yang sangat memahami Asia Pasifik dan bersifat tegas, dan Robin Fryer seorang senior auditor yang sangt berpengalaman, untuk datang ke Indonesia untuk melakukan quality control review secara teliti. Kesempatan baik untuk melakukan semacam “general check-up kesehatan” secara gratis, dan kesempatan untuk memperbaiki diri bila ada kekurangan.

Page 11: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

Setelah beberapa hari pemeriksaan, akhirnya sampai pada rapat penutupan. Semua pekerjaan audit dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan standard profesi, Cuma mungkin di sana sini masih ada yang kurang efisien.

Mega MergerSuatu impian yang indah bagi internasioanl belum tentu manis di peraduan nasional

Pada decade 1980-an, diantara the big eight ramai terjadi penjajakan untuk merger antara satu dengan yang lain. Keingaina untuk merger antar delapan raksasa disebabkan karena dua sebab utama. Pertama, perkembangan informasi teknologi (computer) telah membawa dampak perubahan cara kerja akuntan public secara signifikan. Kebutuhan perangkat keras, perangkat ;unak, dan sumber daya mausia menjadi sangat besar.

Mega merger dimulai oleh Peat, Marwick, Mitchel (PMM) yang terkuat di Amerika Serikat dengan Klynveld Main Goerdeler (KMG) yang terkuat di Eropa dan lahirlah (KPMG). Mega merger berikutnya dilakukan oleh Ernst & Whinney (EW) dengan Arthur Young yang melahirkan Ernst & Young (E&Y). keputusan untuk merger dan pemilihan pasangan yang cocok secara formal harus mendapatkan persetujuan dalam rapat badan perwakilan anggota internasional (Internatioanal Members Representatitive Board) dari masing-masing akuntan public internasional. Tapi pada kenyataanya, pengambilan keputusan secara substansial tetap adalah beberapa anggota yang merupakan kantor besar dari Negara maju, yaitu Amerika Serikat, Canada, Inggris, Perancis, Jerman, dan Italia.

Sampai pertengahan 1980-an, pasca dua mega merger tersebut, the big eight telah menjadi the big seven. Lahirnya dua super gianth KPMG dan EY menyebabkan keseimbangan keuangan “ the big eight” menjadi terganggu. Oleh karena itu, accounting firm big eight yang lain sibuk mencari mitra. Pada setiap international dan regional meeting, pasti di lakukan studi dan analisis SWOT tentang bebagai variasi kemungkinan merger.

Mega Merger Ketiga Melahirkan DRTI (DTT)Merger Deloitte Haskins & Sells dan Touche Ross International pada

awalnya menggunakan nama Deloitte Ross Tohmatsu International (DRTI). Nama tersebut mewakilkan tiga benua: Deloitte untuk Eropa, Ross untuk Amerika Utara dan Tohmatsu untuk Asia. Kata “Tohmatsu” diambil dari nama Tohmatsu & Co yang didirikan pada tahun 1968 atas prakarsa Iwao Tomita dan Nobuzo Tohmatsu (mantan admiral angkatan laut Jepang) sebagai hasil penggabungan sejumlah kantor akuntan public praktik perseorangan atau sejumlah kecil partners. Tohmatsu & Co didirikan dengan mendapat misi dan dukungan dari kemntrian Keuangan Jepang agar Jepang mempunyai kantor akuntan public nasional Jepang yang besar dan berbobot setara dengan standar profesi Internasional.

Setiap mega merger ternyata tidak mungkin terlaksana secara sempurna di semua Negara. Ada saja anggota yang gagal dank lien yang terlepas. Kantor akuntan public dan konsultan adalah pemberi jasa profesi yang modal utamanya adalah para professional dank lien.

Page 12: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

Bagi dunia bisnis Indonesia, merger bukanlah sesuatu yang lazim dan mudah diterima. Kantor Akuntan Publik Darmawan & Co termasuk salah satu empat besar di Indonesia pada saat itu, dan merupakan auditor emiten pertama di Bursa Efek Jakarta, Gudang Garam.

Rapat Akuntan publik Termewah sepanjang Sejarah di The Plaza new YorkDRTI Annual Members Meeting pertama yang sangat bersejarah diadakan

di hotel The Plaza, di New York. Waktu yang akhirnya membuktikan bahwa antar keduakantor memang terlalu banyak perbedaan. Tapi perbedaan yang mendasar. Perbedaan visi, misi, organisasi, sistem, budaya, dan pola kepemimpinan sulit untuk dikompromikan, dan bila dipaksakan akan merugikan kedua belah pihak dan semua stakeholders, termasuk staf, klien dan public.

Diunndang Ke Tokyo untuk Memberikan Konsultasi Kepada Tohmatsu Mendirikan ILA Group

Jepang termasuk Negara donor yang penting dalam memberikan bantuan pendanaan,. Baik berupa pinjaman maupun grant kepada Negara berkembang, terutama melalui JICA (Japan International Cooperation Agenncy) dan JBIC (Japan Bank for International Cooperation), disamping melalui ADB dan WB. Divisi konsultasi di bawah bendera Tohmatsy ini kemudian berkembang dengan sangat pesat.

Lahirnya HTMJiwa suatu partnership adalah trust, trust, sekali lagi trust.

Pembangunan suatu Negara, khususnya pembangunan ekonomi dalam suatu masyarakat ekonomi pasar mutlak perlu di dukng oleh jasa profesi akuntan public yang dapat diandalkan. Pasar uang dan pasar modal yang merupakan jantung perekonomian tidak bisa berkembang tanpa dukungan profesi akuntan public yang dapat diandalkan. Persyaratan pokok suatu kantor akuntan public agar dapat diandalkan adlah mempunyai sumber daya mmanusia yang berkompetensi dan berintegritas dalam jumlah yang memadai.

Tenaga professional yang berkompetensi, memiliki pengetahuan dan pengalaman cukup, mmemiliki perilaku mental profesi independen yang dapat diandalkan tidak mungkin direkrut dalam sehari. Tenaga profesi tersebut harus dilatih dari waktu ke waktu yang cukup lama, juga memerlukan dana yang tidak sedikit untuk biaya pelatihan dan terutama untuk memberikan kompensasi yang cukup mmenarik agar tenaga profesi yang baik dapat dipertahankan.

Dalam waktu enam tahun, Hans K & Co yang dimulai dari seorang partner dengan dibantu oleh tiga orang staf dan seorang sekretaris telah berkembang menjadi 7 orang partner dan staf yang berjumlah kurang lebih 100 orang. Memasuki pertengahan decade 1980-an pembangunan ekonomi dan dunia bisnis di Indonesia sedang melaju dengan pesat. Tenaga ahli akuntansi dan keuangan yang kompeten dicari oleh kelompok usaha yang sedang giat mengembangkan dinasti usahanya, terutama dalam persiapan go public. Profesi akuntan public nasional harus dibangkitkan dan dikembangkan.

Melakukan Terobosan Melalui Merger Lokal

Page 13: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

Kesempatan berfiliasi dengan the big eight adalah suatu kesempatan emas untuk mengembangkan kantor sendiri, tetapi yang lebih penting adalah untuk mengembangkan profesi akuntan public di Indonesia.

Suatu kantor akuntan public adalah suatu jasa profesi yang sangat diperlukan dalam pembangunan bagsa. Sudah merupakan kewajiban akuntan nasioanla untuik mampu menjalankan profesinya dengan baik dan sehat di negaranya sendiri, dan tidak hanya mengandalkan akuntan asing.

Bursa efek Jakarta (BEJ) yang mulai diaktifkan sejak tahun 1978, dalam waktu kurang lebih 10 tahun Cuma mampu menjaring sebanyak 24 emiten. Mulai 1989 BEJ mendadak berkembang denngan pesat dan dalam waktu singkat jumlah emiten bertambah dengan signifikan. Ini adalah pertanda baik bahwwa jasa profesi akuntan public dan konsultan keuangan akan mendapatkan kesempatan untuk nerkembang dengan pesat.

Namun demikian, profesi akuntan public harus siap menghadapi gelombang globalisasi serta gelombang pasar mdal dan pasar uang di Indonesia.

Proses dan Hasil MergerKeputusan merger ketiga kantor pada dasarnya hanya dibicarakan dalam

dua kali rapat resmi. Pada rapat pertama, membicarakan tentang visi serta keadaaan masing-masing kantor. Pada rapat kedua, pembicaraan dilanjutkan dengan topic mengenai nama kantor baru, pembagian tugas dan fungsi antar partner, serta prinsip dasar cara penilaian ketiga kantor yang marger dan pembagian pendapatan dan laba kantor baru. Akhirnya secara musyawarah dan mufakat kami mencapai kesepakatan untuk menggunakan. Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM) untuk nama kantor Akuntan Publik hasil marger.

Dalam Perjanjian Prinsip Penggabungan Usaha tertanggal 4 Juli 1990 Pasal 1 disebutkan “Bahwa prinsip dasar penggabungan usaha ketiga kantor adalah menggabungkan seluruh kegiatan usaha profesi akuntan public, konsultasi dan kegiatan lainnya yang selama ini dijalankan pada masing-masing kantor” dan sependapat bahwa bila ingin merger berhasil, maka penggabungan usaha harus dilakukan secara total dan tidak tanggung-tanggung.

Dalam bidang personalia, yang lazimnya juga merupakan kendala beasr dalam setiap merger, dan ditetapkan kebijakan bahwa tidak ada seorangpun dari kantor lama yag diturukan jabatan, gaji, dan kompensasinya. Tidak ada seorangpun yang diputuskan hubungan kerjanya, kecuali atas kemauan sendiri ingin mengunduran diri dan tidak ingin ikut dalam merger. Sistem kompensasi kantor baru ternyata menjadi sangat menguntungkan bagi semua karyawan dan staf, karena merupakan ramuan unsure yang paling menguntungkan pada ketiga kantor. Demikian juga dengan peraturan gaji, lembur, penggantian pengobatan, bonus, libur, dan lain-lain diambil yang terbaik bagi karyawan dari ketiga kantor. Akibatnya, drawing partner selama masa transisi menjadi sangat tertekan. Demikianlah risiko menjadi enterpreuner.

Pembagian Tugas dan Ruang KerjaSetelah tercapai persetujuan tentang nama dan nilai ketiga kantor yang

merger, tahap berikutnya yang lebih penting adalah mencapai persetujuan tentang pembagian tugas dan fungsi ketujuh orang founding partner yang terdiri dari:

Hans Kartikahadi

Page 14: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

Theodorus M. Tuanakotta Mustofa Paul capelle Sujardinata Sumantri Edy Setiawan Irwanta Wanatirta

Pembagian tugas dan fungsi harus dilakukan, karena sewaktu dikantor masing-masing, ketujuh founding partner tersebut hampir semuanya menjabat di lebih dari satu fungsi. Kecuali satu dua partner, paad umumnya berpengalaman sebagai auditor dan juga sebagi konsultan.

Lokasi Kantor HTMLokasi kantor setelah merger ternyata seringkali menimbulkan masalah

tersendiri dan harus diputuskan dengan bijaksana. Masalah marketing, kemudahan, dan efisiensi merupakkan pertimbangan utama dalam pemilihan suatu lokasi kantor. Pada waktu menyepakati Wisma Antara (kantor eks MTS) dijadikan Kantor Pusat. Kantor operasional tetap menggunakan ruko di jalan Kaji dengan sebutan Kaji 1 dan Kaji 2 (kantor eks HK&Co.) kantor di Jl. Mangunsarkoro (kator eks CT) hanya digunakan selama beberapa bulan, dan kemudian pindah ke suatu ruko yang dibeli oleh HTM di Jl. Kaji dan kemudian disebut Kaji 3. Demi penghematan ruangan, para founding partner yang berkumpul di Kantor Pusat Wisma Antara harus berbagi ruang. Satu ruang diisi dua atau tiga partner.

MEMBER FIRM DRTI (DTT)

DRT international Mengirimkan Utusan lagi

DRT internasional masih mengharapkan merger kantor affiliasi DH & S di Indonesia tetap dapat berjalan. Karena hal itu, DRT Internasional mengirim JIM Militer (TRI) dan Ian Appleby (DH&S) untuk membicarakan kemungkinan merger antara HTM dengan Darmawan & Co. Hans Kartikahadi mengatakan senang hati bersedia untuk membicarakan kembali tentang kemungkinan tersebut. Dengan perkembangan HTM, sekarang para partners lainnya harus diikutsertakan.

Hans kartikahadi mengingat tentang pertemuannya dengan Jim Miller dan Ian Appleby sewaktu menjemput mereka di bandara. Hans bertanya tentang proses merger di Asia Pasifik. Dan Jim Miller berkata bahwa mudah mengaturnya. Ternyata tidak semudah seperti yang diucapkan oleh Jim.

Berbagai cara telah mereka lakukan termasuk mengusulkan konsep kondominium yang artinya masing – masing kantor melakukan praktik sendiri – sendiri dengan bernaung di bawah satu bendera DRTI. Tapi mereka tidak melihat bahwa konsep tersebut akan berjalan dengan baik.

Detik – detik yang sangat menentukan

Pada saat proses pemilihan terakhir DRTI mengirim Jim Miller yang didampingi oleh Iwan Tomita – salah satu founding partner Tohmatsu & Co

Page 15: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

(TRI), “crown jewel”. DRTI, seorang tua bijak, arif, dan tegas untuk melakukan final “check and balance”. Hearing terakhir dilakukan di Hilton Hotel. Dan mereka kecewa karena lagi – lagi misi mereka gagal. Setelah itu keesokan harinya hans meminta Tomita – san untuki membicarakan tentang perkembangan akuntan publik di Indonesia serta kendala yang di hadapi.

The Game Is Over

Suatu hari, sewaktu kembali ke kantor sehabis memberikan kuliah di FEUI , TMT memberitahukan bawa Jim Grant telah menelpon dan menginformasikan bahwa DRTI telah memutuskan untuik memilih HTM sebagai member firm tunggal di Indonesia. Akhirnya, pembiocaraan merger yang sangat melelahkan semua pihak selama dua setengah tahun berakhir juga, game is over.

Tomita dan Tohmatsu & Co

Iwan Tomita – San, mengingat perannya yang sangat penting sebagai seorang pionir dalam pengembangan profesi akuntan public modern di jepang melalui Tohmatsu & Co, crown jewel DRTI/DTTI.seperti diketahui profesi akuntan public di jepang baru berkembang sejak tahun 1960-an, sejak Iwan Tomita bersama admiral Nobuzo Tohmatzu, di angkatan laut waktu perang dunia kedua, bersama – sama mendirikan Tohmatsu & Co.

Diundang ke Hong Kong untuk mendirikan Chinese Clients Service Group

Atas inisiatif Tohmatsu, DTT memiliki Japanese Client Service Group yang bermarkas di Tokyo. Untuk mengembangkan jasa pelayanan klien jepang. Menyadari semakin pentingnya peran Greater China yang meliputi daratan China, Hong Kong, Macau dan Taiwan dalam perekonomian dunia, dan peran bisnis Chinese ethnics di Assia Tenggara, maka dalam suatu rapat Asia Pacific Representative Meetings hans mengusulkan agar dibentuk Chinese Client Service Group.Lalu dilanjutkan dengan pembentukan special taskforce yang bertugas untuk menindak lanjuti usulan tersebut.

PROSES SUKSESI

Ketika duduk sebagai DTT international board member, hans mendapatkan kesempatan uhntuk mengikuti proses pengambilan keputusan di badan tertinggi dari salah satuorganisasi akuntansi publik internasional OKAPI) yang sangat berpengaruh dan bergengsi

Audit atas Laporan Keuangan BPPN

Krisis moneter 1997 menghancurkan sisntem dan dunia usaha perbankan. Pemerintah membentuk badan penyehatan perbankan nasional untuk mengambil alih pengelolaan dan melakukan usaha penyehatan bank yang menghadapi masalah likuiditas, solvabilitas, dan kecukupan modal

Penyerahan Tonkat CEO Kepada TMT

Setelah selama 10 tahun menjabat sebagai chairman dan CEO , pada tahun 2001 jabatan CEO saya serahkan kepada Theodorus M. Tuanakotta, orang

Page 16: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

pertama yang hans ajak bicara tentang merger, dan merupakan seorang partner yang pandai, jujur, tegas dan selalu bekerja secara sistematis. Selama masa transisi, saya tetap mendukung di bidang manajemen keuangan dan hubungan internasional dan melepasnya secara bertahap sampai tahun 2002.

Once ina life time opportunity

Di amerika serikat terjadi kasus enron yang memanipulasi laporan keuangan. Kasus besar tersebut telah menghancurkan auditornya, Arthur Andersen (AA), yang selama ini dianggap paling besar di dunia.pada tahun 2002, AA lenyap dari gelanggang profesi akuntan public di dunia. Sebagai sesame kolega, danmenganggap kejadian tersebut adalah once in a lifetime opportunity, Deloitte Touche US telah melakukan penjajakan untuk “take over”klien dan orang Arthur Andersen. Tapi setelahdipelajari secara mendalam, ternyata bila hal tersebut dilakukan, maka Deloitte Touche US akan ikut terseret dalam “pusaran tanah lumpur” ke dalam tuntutan hokum yang membahayakan.

Di Indonesia, member firm AA adalah Praseetio Utomo & Co (PUCO). Para senior partner yang sedang memimpinPUCO pada saat itu adalah sesame kolega yang cukup dekat dengan founding partners HTM. Pada saat itu hans mengambil inisiatif mengulurkan tangan kepada kawan – kawan daari PUCO untuk membicarakan kemungkinan bergabung. Hans berfikir jika HTM dapat bergabung dengan PUCO , aka nada kejutan lain yang terjadi. Dapat melahirkan suatu kantor akuntan publikyang besar dan kuat dan benar – benar di bawah manajemen bangsa Indonesiasendiri.peluang ini sejalan dengan rencana suksesi yang sedang direncanakan HTM. Senior partner PUCO dapat menerima tongkat estafet dari founding partner HTMyang siap pensiunbersamaan untuk kemudian diteruskan ke partner muda generasi ketiga dari kedua kantor.tapi diketahui bahwa beda budaya antar kedua kantor. Akhirnya tidak terlaksana penggabungan kedua kantor tersebut. Tapi ada hikmahnya, karena kalo jadi mka timbul super giant yang pasti akan menimbulkan kekuatan yang menjurus ke monopoli

Keputusan Menteri Keuangan Tentang Kewajiban Rotasi

Praktik akuntan public diatur semakin ketat oleh otoritas pasar modal dan pemerintah. Di Amerika Serikat , setelah terjadi serangkaian kasus besar Enron, Worldcom, Xerox dan lain – lain. Otoritas di sana segera menerbitkan Sarbane Oxley Acis yang mengatur dengan ketat corporate governance, pengendalian intern, interlnal audit, system pelaporan, komite audit dan peraturan lainnya untuk mengawasi emiten dengan lebih ketat.

Page 17: Bedah Buku Pelangi Di Cakrawala Akuntan

KESIMPULAN

Keadaan profesi akuntanpublik di Indonesia di decade pertama abad XXI sungguh merisaukan banyak pemerhati. Berdasarkan data dan informasi yang dapat diperoleh dari kementrian keuangan dan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), di Indonesia hanya terdpat sedikit kantor akuntan public (KAP) yang memiliki jumlah tenaga profesi 500 orang dan lebih. Pada umumnya akuntan public Indonesia agak enggan bekerja sama dalam satu kantor berbentuk partnership firma, ataau persekutuan tenaga ahli yang sesugguhnya , dan lebih senang bekerja secara independen membuka praktik perorangan. Malahan ada juga yang bilangkalo akuntan Indonesia pada umumnya lebih senang menjadi “kepala kucing daripada buntut harimau”tapi bila mayoritas akuntan Indonesia enggan bekerja sama, akan sukar tumbuh KAP berskala besar yang mampu mengemban tugas dan tanggung jawab profesi yang besar. Penyebaran KAP secara geografis pun sangat tidak merrata, pada umumnya berkumpul di beberapa kota besar, terutama Jakarta. Tapi yang menyedihkan itu umur rata – rata akuntan public semakin tua karena generasi muda sudah jarang yang tertarik pada profesi tersebut.dan Indonesia terpaksa harus mempertaruhkan kepercayaan dunia bisnisnya kepada tenaga profesi pendatang sambil mengeluarkan devisa dalam jumlah besar.