Beberapa Desain Kawat Pada Pesawat Ortodonti Lepasan

13
Beberapa Desain Kawat pada Pesawat Ortodonti Lepasan PENDAHULUAN Pesawat ortodonti lepasan adalah pesawat yang dapat dipasang dan dilepaskan oleh pasien. pesawat ortodonti lepasan pada umumnya terbuat dari akrilik dan kawat. Komponen aktif pada pesawat ortodonti lepasan terdiri dari pegas, labial bow, skrup, dan elastik. Komponen aktif ini akan memberikan gaya sehingga menyebabkan terjadinya pergerakan gigi. Pegas merupakan komponen aktif yang paling sering digunakan. Desainnya bermacam-macam tergantung pada kebutuhan akan kondisi klinis pasien. Pegas, labial bow, dan klamer retensi terbuat dari kawat stainless steel. 1 Artikel ini membahas tentang beberapa desain pegas, labial bow, dan klamer retensi. DESAIN PEGAS Titik kontak antara pegas dan gigi menentukan arah pergerakan gigi. Ada banyak jenis desain pegas. Berikut ini beberapa desain pegas yang sering digunakan. 1. Finger spring (single cantilever spring ) Finger spring terbuat dari kawat 0,5 atau 0,6 mm. Finger spring dibuat dengan coil atau helix di dekat titikattachment- nya dan free end untuk pergerakan. Finger spring diindikasikan untuk pergerakan mesio- distal gigi, misalnya untuk menutup diastema anterior. Finger spring diaktivasi dengan membuka coil (gambar 1A) atau menggerakkan lengan aktifnya ke gigi yang digerakkan (gambar 1B). Aktivasi optimal untuk kawat 0,5 adalah 3 mm, sedangkan untuk kawat 0,6 aktivasinya 1,5 mm. 2

Transcript of Beberapa Desain Kawat Pada Pesawat Ortodonti Lepasan

Beberapa Desain Kawat pada Pesawat Ortodonti LepasanPENDAHULUANPesawat ortodonti lepasan adalah pesawat yang dapat dipasang dan dilepaskan oleh pasien. pesawat ortodonti lepasan pada umumnya terbuat dari akrilik dan kawat. Komponen aktif pada pesawat ortodonti lepasan terdiri dari pegas,labial bow,skrup, dan elastik. Komponen aktif ini akan memberikan gaya sehingga menyebabkan terjadinya pergerakan gigi. Pegas merupakan komponen aktif yang paling sering digunakan. Desainnya bermacam-macam tergantung pada kebutuhan akan kondisi klinis pasien. Pegas,labial bow, dan klamer retensiterbuat dari kawatstainless steel.1Artikel ini membahas tentang beberapa desain pegas,labial bow,dan klamer retensi.

DESAIN PEGAS Titik kontak antara pegas dan gigi menentukan arah pergerakan gigi. Ada banyak jenis desain pegas. Berikut ini beberapa desain pegas yang sering digunakan.

1.Finger spring(single cantilever spring)Finger springterbuat dari kawat 0,5 atau 0,6 mm.Finger springdibuat dengancoilatauhelixdi dekat titikattachment-nya danfree enduntuk pergerakan.Finger springdiindikasikan untuk pergerakan mesio-distal gigi, misalnya untuk menutup diastema anterior.Finger springdiaktivasi dengan membukacoil(gambar 1A) atau menggerakkan lengan aktifnya ke gigi yang digerakkan (gambar 1B). Aktivasi optimal untuk kawat 0,5 adalah 3 mm, sedangkan untuk kawat 0,6 aktivasinya 1,5 mm.2

2.Double cantilever spring (Z spring)Z spring(gambar 2)digunakan untuk memproklinasikan gigi insisivus. Pegas ini terbuat dari kawat 0,5 mm dan dipasang pada permukaan palatal gigi.1,2Z springmemiliki duahelixdengan diameter internal yang kecil.Z springdiaktivasi dengan membuka keduahelix2-4 mm. Hanya satuhelixdiaktivasi untuk koreksi rotasi ringan.Z springideal untuk koreksicrossbiteanterior.2

3.T-springT-spring(gambar 3) terbuat dari kawat berdiameter 0,5 mm dan digunakan untuk menggerakkan premolar atau molar ke bukal. Pegas ini, seperti namanya, memiliki lengan berbentuk T dan ujungnya tertanam di dalam basis akrilik. Aktivasinya dengan mendorong ujung bebas dari T-springke arah pergerakan gigi yang diharapkan.1,2

4.Buccal Canine Retractor SpringBuccal canine retractor spring(gambar 4) digunakan pada kaninus yang terletak lebih ke bukal sehingga harus digerakkan ke palatal ataupun ke distal.Buccal canine retractor springini cenderung tidak nyaman bagi pasien sehingga jarang digunakan.Buccal canine retractor springini relatif memiliki dimensi vertikal yang tidak stabil sehingga sulit untuk mengaktifkannya.1Ini dibuat dengan menggunakan kawat berdiameter 0,7 mm.1,3

Buccal canine retractor springdiaktivasi sekitar 1 mm yang diperlukan untuk memberikan gaya yang optimal untuk retraksi kaninus (gambar 5). Namun pada praktek klinisnya, hal ini sulit dicapai dengan tepat.1,3

LABIAL BOWLabial bowdapat digunakan menjadi aktif atau pasif.Labial bowaktif digunakan untuk retraksi gigi insisivus. Ada berbagai macam desainlabial bow.Pemilihannya tergantung pada pilihan operator dan besarnya retraksi yang diperlukan.Labial bowyang fleksibel sepertiRoberts retractoradalah yang pilihan yang tepat untuk mengurangioverjetyang besar. Jika retraksi yang diperlukan sedikit denganminor irregularityperlu dikoreksi,labial bowyang kurang fleksibel dapat dipilih karena lebih tepat untuk pergerakan ini dan hanya memerlukan sedikit aktivasi.1

Berikut ini beberapa contoh desainlabial bow:

1.Roberts retractorIni merupakanlabial bowyang fleksibel yang terbuat dari kawat berdiameter 0,5 mm (gambar 6). Fleksibilitasnya tergantung padavertical limbdancoil-nya sehingga diperlukan ukuran yang adekuat (diameter internal minimal 4 mm). Kesalahan yang umumnya terjadi adalah bagian horizontalnya terlalu pendek sehingga gagal untuk mengontrol insisivus lateralnya.1

Aktivasilabial bowini diperlukan sekitar 4 mm, tetapi daerah pengaktivan sangat penting.Labial bowdiaktivasi denganbendingpadavertical limbdi bawahcoil.1

2.Labial bowdenganU loopsIni terbuat dari kawat 0,7 mm. Fleksibilitasnya tergantung pada tinggi vertikalloop(gambar 7).Sedikit pergerakan pada masing-masing gigi dapat diperoleh dengan membuatbayonet bendpada titik yang tepat (gambar 8). Keuntungan darilabial bowdenganU loopadalah jika hanya perlu mengurangi sedikitoverjetatau diperlukanalignmentinsisivus.1

Untuk mengurangioverjet, labial bowini diaktivasi padaU loops-nya. Aktivasi harus minimal.Labial bowsebaiknya bergeser ke arah palatal hanya 1 mm.1

3.Labial bowdenganreverse loopLabial bowini (gambar 9) kadang-kadang digunakan untuk mencegah kaninus bergerak ke arah bukal saat retraksi. Namun, metode untuk mengontrol pergerakan kaninus harus dengan aktivasi yang tepat.Labial bowini kurang kaku dan sebaiknya diaktivasi hanya 1 mm setiap kontrol.1

4.Extended labial bowLabial bowini terbuat dari kawat dengan diameter 0,7 mm dan fleksibilitasnya bertambah dengan memperbesarloop-nya (gambar 10).Labial bowini merupakan alternatif untukRoberts retractoruntuk mengurangioverjetdan juga sesuai untukalignmentgigi insisivus. Karena ukuranloop-nya,labial bowini kurang nyaman digunakan oleh pasien.Labial bowiniharus diaktivasi dengan hati-hati untuk menghindari trauma pada mukosa bukal.1

KLAMER RETENSI

Beberapa contoh klamer retensi yaitu sebagai berikut :1.Klamer Adam.Sejauh ini klamer retentifyang paling sering digunakan pada pesawat lepasan saat ini adalah klamer Adam (Gambar 11). Klamer ini terbuat dari kawatstainless steel0,7 mm. Titik retentif pada klamer harus terletak dengan baik padaundercutmesiobukal dan distobukal. Pada anak-anak dimana mahkota gigi belum erupsi penuh, maka akan sedikit sulit untuk meletakkannya padaundercutsehingga perlu untuk memasukkan sedikit di bawah margin gingiva. Tahap ini dilakukan dengantrimmingmodel untuk membentuk kontur anatomis mahkota, sehingga klamer dapat terletak sedikit jauh untuk meletakkanundercutdi bawah tinggi kontur.1,4

Jika pesawat lepasan yang baru diterima dari laboratorium, atau jika pasien datang kembali untuk kontrol, dokter gigi sering perlu mengetatkan klamer. Prosedur ini dilakukan seperti yang diilustrasikan pada gambar 12A, denganbendingyang sederhana klamer sedikit ke gingiva dari titikattachment-nya. Mungkin juga melakukanbendingpada titik retentif ke dalam untuk mendapatkan kontak yang lebih baik pada daerahundercut(gambar12B).4

2.Ball ended claspKlamer ini dipasang padaundercutdi embrasur dan memberikan retensi yang efektif. Penempatan pada embrasur umumnya tidak diinginkan karena dapat merusak gingiva dan menyebabkan diastema. Namun klamer ini kadang-kadang digunakan jika gigi desidui harus digunakan sebagai retensi (gambar 13).1

3.Triangular claspTriangular clasp(gambar 14) digunakan untuk menambah retensi. Jika hanya digunakan sendiri, klamer ini tidak dapat memberikan retensi yang adekuat. Klamer ini diletakkan diundercutantara dua gigi posterior.

PEMBAHASAN

Pesawat ortodonti lepasan dapat didefenisikan sebagai pesawat yang dapat dipasang dan dilepaskan dari mulut oleh pasien. Dari defenisi ini memberikan makna bahwa keberhasilan ataupun kegagalan dari perawatan dengan pesawat ortodonti lepasan sangat tergantung pada kekoopearifan pasien. Dengan demikian, desain dan pembuatan pesawat ini harus dapat memaksimalkan kekoopeatifan pasien.5Desain pesawat lepasan memiliki banyak variasi dan modifikasi yang dibutuhkan tergantung pada perbedaan maloklusi dan pemilihan dari klinisi yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip umum yang harus diketahui dalam mendesain pesawat lepasan seperti kenyamanan pasien, sederhana sehingga pasien dapat memasang dan melepaskan pesawat dengan mudah, retensi, kekuatan untuk meminimalisasi resiko terjadinya patah pada pesawat, oral higiene, serta estetis.5Material yang paling tepat untuk pegas,labial bowdan klamer ortodonti adalahstainless steel18/8 (SS). SS memiliki elastisitas dan mudah dibentuk, serta tahan terhadap terjadinya korosi. Hal-hal yang diperlukan dalam mendisain pegas yaitu pastikan bahwa pegas akan bekerja pada jarak dan arah yang diperlukan untuk menggerakkan gigi, serta pegas harus memiliki mekanis yang baik agar tahan terhadap gangguan yang terjadi saat makan, berbicara, atau membersihkannya.2Gaya yang diberikan pada gigi sebaiknya adalah gaya yang ringan. Gaya yang besar dapat memperlambat pergerakan gigi, terjadinya pergerakan gigi yang tidak diharapkan, dan tidak nyaman pada pasien. Arah pergerakan gigi ditentukan oleh titik kontak antara pegas/labial bowdengan gigi.1

DAFTAR PUSTAKA

1.K.G. Isaacson, J.D. Muir, R.T. Reed. Removable orthodontic appliances. India: Elsevier, 20022.Gurkeerat Singh. Textbook of orthodontics second edition. India : Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd, 20073.Laura Mitchell. An introduction to orthodontics, 2ndedition. London : Oxford University Press, 20014.W.R. Proffit, H.W. Fields, D.M. Sarver. Contemporary orthodontic, fourth edition. Missouri : Mosbi Elsevier, 2007 ; 4025.Eliakim Mizrahi. Orthodontic pearls, a selection of practical tips and clinical expertise. London : Tailor & Francis, 2004 ; 149