Teknik Pembuatan Dan Pemasangan Band Pada Perawatan Ortodonti

20
Band ortodontik memiliki sejarah evolusi yang panjang. Pada awalnya, alat ortodontik cekat angle terdiri dari band- band yang terbuat dari paduan emas. Band ini dibentuk mengelilingi permukaan bukal/labial dan palatal/lingual, yang kemudian “dicubit” untuk merapatkan dengan gigi, selanjutnya disolder, dan disemenkan pada gigi yang sesuai. Pada perkembangan berikutnya material band dikembangkan dari stainless steel yang dibentuk menjadi strip yang dibentuk sesuai gigi, “dicubit”, disolder dan disemenkan pada gigi. Gambar 1. Dr. Angle original fixed appliance, dengan strip dari paduan emas, material tersebut dijepit dan disolder membentu band ortodontik Penggunaan preformerd menjadi luas dan menyederhanakan prosedur ortodontik dibandingkan dengan yang sebenarnya. Pada awal 1970-an, diperkenalkan direct bonding bracket dengan struktur gigi, dan banyak yang mengira ini akan menjadi akhir dari band ortodontik. Namun , band masih merupakan metode pilihan , terutama di wilayah posterior dari lengkung gigi. Penggunaan band ortodontik yang ketat memiliki beberapa tujuan selama perawatan maloklusi yaitu:

description

Teknik Pembuatan Dan Pemasangan Band Pada Perawatan Ortodonti

Transcript of Teknik Pembuatan Dan Pemasangan Band Pada Perawatan Ortodonti

Band ortodontik memiliki sejarah evolusi yang panjang. Pada awalnya, alat ortodontik

cekat angle terdiri dari band-band yang terbuat dari paduan emas. Band ini dibentuk

mengelilingi permukaan bukal/labial dan palatal/lingual, yang kemudian “dicubit” untuk

merapatkan dengan gigi, selanjutnya disolder, dan disemenkan pada gigi yang sesuai. Pada

perkembangan berikutnya material band dikembangkan dari stainless steel yang dibentuk

menjadi strip yang dibentuk sesuai gigi, “dicubit”, disolder dan disemenkan pada gigi.

Gambar 1. Dr. Angle original fixed appliance, dengan strip dari paduan emas, material tersebut

dijepit dan disolder membentu band ortodontik

Penggunaan preformerd menjadi luas dan menyederhanakan prosedur ortodontik

dibandingkan dengan yang sebenarnya. Pada awal 1970-an, diperkenalkan direct bonding

bracket dengan struktur gigi, dan banyak yang mengira ini akan menjadi akhir dari band

ortodontik. Namun , band masih merupakan metode pilihan , terutama di wilayah posterior

dari lengkung gigi.

Penggunaan band ortodontik yang ketat memiliki beberapa tujuan selama perawatan

maloklusi yaitu:

1. Melindungi gigi dari karies. Hal ini telah menjadi lebih jelas dengan munculnya

bahan bonding. Karena gigi tidak tercakup pada permukaan interproksimal, karies

lebih banyak ditemukan selama dan setelah perawatan ortodontik dengan sistem

bonding dibandingkan dengan perawatan yang dilakukan dengan band-band

ortodontik well-fitted.

2. Band ortodontik digunakan untuk menempatkan berbagai aplikasi ortodontik, dan

kadang-kadang daya ortopedik. Metode tradisional untuk memperbaiki perlekatan

adalah dengan melakukan pengelasan pada preformed band stainless steel yang

kemudian disemen pada gigi dengan seng - oxyphosphate atau jenis semen yang

sama. Semen tidak hanya membantu untuk menahan band di tempat, tetapi juga

mencegah pembentukan plak di antara band dan enamel gigi . Integritas semen harus

diperiksa pada setiap kunjungan karena jika larut keluar, maka demineralisasi enamel

serius dapat terjadi dengan cepat.

Seperti disebutkan sebelumnya, sebuah band yang ketat dan terbentuk dengan baik

menyediakan sejumlah retensi sendiri. Dengan kata lain , dokter seharusnya tidak hanya

mengandalkan kemampuan adhesi semen untuk menahan band di tempat, tetapi dapat juga

menggunakan kontur dari gigi tersebut

Instrumen yang digunakan

Untuk mendukung pembuatan dan pemasangan band yang presisi dan cepat,

ortodontist menggunakan beberapa instrumen, yaitu:

1. Band pusher, pendorong band digunakan untuk menempatkan band ortodontik

preformed ke gigi. Disarankan untuk menggunakan pegangan tangan daripada

pegangan jari yang biasa digunakan untuk kompaksi restorasi amalgam. Alasan untuk

ini adalah bahwa dokter dapat menggunakan ibu jari tangan terhadap gigi yang

berdekatan untuk stabilitas sebagai pendorong band digunakan untuk menempatkan

band pada gigi. Harus diingat bahwa band ortodontik harus sesuai seketat mungkin

pada gigi bukan mengandalkan semen untuk menahan band di tempat. Ini disebut

"retensi diri" dan mencegah kerusakan gigi dari terjadi di dalam band ortodontik.

Dengan tekanan, band dapat diposisikan pada ketinggian yang tepat pada gigi.

Gambar 2. Band pusher

2. Band biter, perangkat ini digunakan untuk tujuan yang sama dengan band pusher.

Namun, bukannya jari dan tekanan tangan, kekuatan menggigit pasien berfungsi

untuk menempatkan band ortodontik ke gigi. Band biter hanya boleh digunakan untuk

menempatkan band pada gigi posterior, karena vektor kekuatan oklusi di segmen

anterior lengkung gigi yang tidak vertikal seperti yang ada di daerah posterior. Ujung

bergerigi dari instrumen ditempatkan pada braket dan pasien diinstruksikan untuk

menggigit dengan lembut pada pegangan plastik sampai band tersebut berada pada

posisi yang benar.

Gambar 3. Band biter

3. Band contouring pliers, tang ini digunakan untuk menyesuaikan kontur dan

konveksitas alami dari band ortodontik gigi premolar dan gigi molar. Paruh tang yang

berbentuk bola ditempatkan pada permukaan bagian dalam dari band ortodontik, dan

tekanan tangan digunakan untuk meningkatkan kontur sebelum penempatan akhir ke

gigi posterior.

Gambar 4. Band contouring pliers

4. Band removing pliers, Tang ini sangat berguna dalam melepas band ortodontik dari

gigi posterior dan tidak direkomendasikan penggunaan pada gigi anterior , terutama

pada gigi seri bawah. Hal ini disebekan gaya yang digunakan selama pelepasan band

dapat menyebabkan cidera atau patah tulang didaerah cemento-enamel junction pada

gigi yang kecil itu. Bila menggunakan band removing plier, untuk meminimalisasi

cidera enamel dapat menggunakan kapas yang diletakan antara paruh tumpul dan

permukaan oklusal gigi. Konveksitas terbesar atau " under - cut " daerah untuk gigi

posterior rahang atas adalah pada permukaan palatal, dan pada gigi posterior rahang

bawah adalah pada permukaan bukal. Oleh karena itu, ujung paruh lainnya

ditempatkan di bawah tepi bukal gingiva band posterior, dan di bawah permukaan

palatal-gingiva band posterior atas. Penempatan paruh tepat dari tang ini sangat

penting karena band ini harus copot pertama di permukaan konveksitas terbesar atau

under cut. Menggunakan tekanan lembut, sampai segel semen rusak dan band longgar

dari gigi.

Gambar 5. Band removing pliers

Pembuatan band Sebelum diciptakan band ortodontik preweld dan preformed, band dibuat secara

manual dengan melakukan pengukuran lingkar gigi pada model kerja. Saat ini, pembuatan

band secara manual masih dilakukan, mengingat beberapa gigi yang memiliki bentuk

anatomis yang tidak biasa dan juga tidak tersedianya band ortodontik preweld dan preformed

untuk gigi-gigi tertentu seperti premolar dan gigi anterior.

1. Pembuatan band pada gigi molar

Langkah kerja :

- Setelah dilakukan pencetakan model, band dipotong dengan ukuran lebih panjang

dari lingkar molar.

- Band yang sudang dipotong kemudian kedua ujungnya disatukan dengan cara di

welding.

Gambar 6. Prosedur pembuatan band

- Posisi band terletak pada 1/3 tengah gigi, pada bagian bucal groove ditekan

dengan band pusher.

- Band kemudian disesuaikan dengan lingkar gigi dan ditandai dengan cara

menekuk band atau menjepit dengan artery clamp

Gambar 7. Prosedur pembuatan band

- Kemudian band dilepaskan dengan cara : pada bagian lingual ditahan oleh jari dan

pada bagian bukal dilepas dengan band remover

- Setelah dilepaskan, dilakukan welding pada 3 titik dekat dengan tekukan yang

sesuai dengan lingkar gigi. Kemudian dipotong dekat daerah lipatan

Gambar 8. Prosedur pembuatan band

- Lipat kearah dalam kemudian di welding kembali

Gambar 9. Prosedur pembuatan band

- Haluskan bagian yang kasar dengan arkansas stone

- Band harus serapat mungkin dengan gigi agar lapisan semen dapat setipis

mungkin

Kegunaan molar band

1. Untuk melekatkan tube pada bagian bukal atau lingual/palatal, dasar tube di

welding pada band. Tube pada RA terletak ditengah molar band, sedangkan tube

RB terletak lebih ke servikal

2. Penjangkaran lebih kuat di M1 dan M2, tetapi dapat ditambahkan dengan P2 jika

ingin penjangkaran lebih kuat lagi (luas permukaan akar gigi penjangkar harus

lebih besar dari luas permukaan akar gigi yang akan digerakan). Gigi C dapat

dijadikan penjangkaran yang kuat karena berada pada garis trayektoris dan

memiliki akar yang miring kedistal

3. Untuk menarik C, akar gigi harus ditegakkan dahulu saat leveling, kemudian

ditarik

4. Jika dilakukan penjangkaran pada M1 dan M2, pada M1 diletakkan Band+bracket,

dan M2 diletakan Band+Tube

5. Pada kasus ringan, M2 tidak perlu di Band

6. Pada gigi yang pendek, band lebih mendekati servikal dan harus mengikuti kontur

servikal

2. Pembuatan band pada gigi premolar

Cara pembuatan hampir sama dengan molar band

Biasanya digunakan untuk rotasi dengan diberikan kaitan pada bagian bukal dan

lingual, atau dapat diletakan lingual button

Gambar 10. Prosedur pembuatan band

3. Pembuatan band pada gigi kaninus dan insisivus

Cara pembuatan hampir sama dengan molar band

Band pada bagian fossa lingual ditekan dengan burnisher

Gambar 11. Prosedur pembuatan band

4. Memasang bracket, tube, dll

Bracket dipasang pada 1/3 tengah mahkota gigi, karena lebih stabil dan gerakan

lebih bodily

Pemasangan bandBeberapa pabrik menyediakan band ortodontik yang sudah dibentuk dan dilas. Secara

umum, masing-masing produsen memiliki teknik yang berbeda untuk penempatan yang tepat.

Prosedur dibawah ini adalah teknik secara umum yang digunakan untuk meletakan sebagian

besar band yang ada dipasaran

Sebelum dilakukan pemasangan band dilakukan separasi dengan cara :

a. Dengan menggunakan kawat tembaga (brass wire) pada interdental mesial distal gigi

molar dengan menggunakan hows plier, hingga pasien merasa seperti ada yang

terselip digigi. Digunakan selama 4 hari

b. Dengan menggunakan karet separasi, bentuknya mirip dengan power O tetapi lebih

tebal dan dipasang dengan tang separator

Pemasangan band dilakukan dengan cara :

1. Langkah pertama adalah menentukan ukuran yang sesuain dengan gigi yang

dikerjakan. Pada umumnya, ortodontis memiliki asisten yang bertanggung jawab

memilih ukuran band yang sesuai dengan melihat ukuran gigi dari model studi gigi

pasien.

Gambar 12. Penentuan ukuran yang tepat dari band

2. Meskipun kebanyakan band ortodontik preformed secara anatomis dirancang untuk

setiap gigi dalam lengkung gigi, sejumlah "Crimping" harus dilakukan agar band ini

agar sesuai dengan lingkar gigi. Hal ini biasanya dicapai dengan band contouring

pliers atau tang tiga jari, dengan paruh tunggal ditempatkan pada bagian dalam dari

band.

Gambar 13. “Crimping” untuk penyesuaian kontur band

3. Band ini dicoba kembali ke gigi dengan kekuatan yang cukup untuk mencapai retensi

sendiri. Retensi ini biasanya diperoleh dari "under cut" daerah di bukal / permukaan

wajah dari gigi posterior yang lebih rendah dan permukaan palatal dari bagian

atasnya. oklusal tepi band disesuaikan agar sesuai dengan bentuk gigi. Adaptasi

bentuk gigi dari band ini paling baik dilakukan dengan band pusher instrumen untuk

gigi molar, dan amalgam "plugger" untuk premolar dan gigi anterior.

Gambar 14. Adaptasi band terhadap gigi dengan burnisher atau amalgam pluger

4. Posterior band harus diposisikan dengan benar sehingga bagian oklusal dari band ini

setinggi mesial dan marginal ridge distal, dan attachment berada di tengah sepertiga

dari bukal / permukaan wajah gigi. Yang penting dipertimbangkan bagi dokter untuk

diingat adalah bahwa jarak dari pusat braket ke insisal atau tepi oklusal gigi harus

sama untuk semua gigi. Jika ini tercapai selama prosedur band, semua gigi akan

ditempatkan ke posisi yang benar dengan "straight wire" selama tahap akhir terapi

ortodontik.

Gambar 15. bagian oklusal dari band ini setinggi mesial dan marginal ridge distal, dan attachment

berada di tengah sepertiga dari bukal

5. Dalam pandangan oklusal, braket harus berpusat pada gigi dalam dimensi mesio-

distal. Hal ini akan memastikan bahwa gigi yang diputar akan dipindahkan kedalam

posisi yang benar selama perawatan ortodontik.

Gambar 16. braket harus berpusat pada gigi dalam dimensi mesio-distal

Attachment band

Apapun yang dilas atau disolder ke band ortodontik disebut sebagai "attachment." Ini

adalah bagian paling penting dari band dan berfungsi untuk meletakkan arch wire dan

berbagai perangkat untuk aplikasi gaya. Dua attachment paling umum adalah bracket dan

tube dari alat cekat dan digunakan untuk penyisipan labial arch wire. Jenis attachment yang

digunakan dalam terapi ortodontik cekat tergantung pada jenis alat dan filosofi pengobatan

klinisi. Beberapa jenis attachment yang digunakan dalam jenis mekanoterapi adalah:

1. Bracket

Dua ukuran slot yang digunakan dalam teknik edgewise adalah "0,018 X

0,025" dan "0,022 X 0,028". Pada dimensi pertama adalah pengukuran gingival-

occlusal/incisal, dan yang kedua adalah jarak facial-lingual/palatal. Pengukuran

gingival-occlusal/incisal adalah yang paling penting kedua, karena jarak ini

membatasi ukuran archwire yang dapat ditempatkan ke dalam slot. para dokter yang

mendukung sebuah "wire cahaya" teknik akan memilih bracket "0.018X 0,025", dan

dokter gigi yang cenderung ke arah menggunakan kekuatan yang lebih berat selama

terapi ortodontik akan memilih bracket "0,022X 0,028".

Gambar 17. Single Edgewise Bracket

Salah satu kelemahan dari single braket adalah bahwa hal itu tidak

memungkinkan klinisi untuk mengoreksi rotasi gigi dengan efisien, hal ini

menyebabkan perkembangan dari jenis lain edgewise bracket yaitu single bracket

edgewise dengan slot vertikal dan Slot ligasi yang sempit. Ini adalah variasi slot

braket vertikal yang memiliki slot ligasi jika klinisi menginginkan untuk mengikat

arch wire pada bagian mesial atau distal dari braket. Teknik ini akan membantu

tercapainya rotasi gigi, yang merupakan keuntungan atas edgewise braket tunggal

yang telah dijelaskan sebelumnya

Gambar 18. Single Edgewise Bracket dengan slot ligasi

perkembangan dari braket selanjutnya adalah "twin bracket" yang merupakan

salah satu yang paling umum digunakan saat ini oleh spesialis ortodontik. Braket ini

adalah variasi dari braket tunggal maupun satu dengan slot pengikat. Alih-alih

menggunakan slot ligatur, ada dua bracket yang berbeda "sayap" untuk penyesuaian

rotasi lebih mudah. Tergantung pada jenis rotasi, kawat lengkungan terikat pada satu

atau sayap lainnya untuk benar memutar gigi

Gambar 19. Twin Bracket

2. Tube

Attachment lainnya disolder atau dilas pada band ortodontik adalah molar

tube, molar tube diband pada molar terakhiratau yang biasanya merupakan molar

permanen pertama. Pada kondisi tertentu, gigi molar kedua diband dan dipasang tube

dan pada gigi molar pertama tetap diband dan dipasang bracket. Dengan kata lain gigi

paling posterior menggunakan tube dan gigi lainnya menggunakan bracket sebagai

attachment.

Ada dua atau tiga tabung ditempatkan pada molar band atas. Salah satunya

adalah untuk insersi head gears, dan satu atau dua tabung lainnya untuk labial arch

wire. Head gear tube berdimensi bulat dan memiliki diameter biasanya 0,045" yang

dapat ditempatkan pada bagian gingiva atau oklusal dari arch wire.

Menempatkan head gear tube pada bagian gingiva akan menyebabkan gigi

miring ke oklusal saat head gear diaktifkan, tetapi sulit dipasang oleh pasien .

Sebaliknya ketika ditempatkan pada bagian oklusal memungkinkan pasien memasang

head gear nya dengan mudah.

Pemasangan arch wire tube pada molar band atas ditentukan sesuai

penampang dari arch wire, baik kawat rektangular atau kawat round

Gambar 20. Pemasangan tube pada molar terakhir

3. Alat pelengkap lainnya

Kadang-kadang, terdapat attachment lain pada band molar. Mungkin ada ball

atau hook pada permukaan fasial dari band untuk menempatan karet elastis

intermaksiler selama perawatan Kelas II atau Kelas III maloklusi. Hook atau ball

dapat juga disolder atau dilas pada permukaan palatal dari molar band atas untuk

mengaitkan elastis selama pengobatan cross bite posterior.

Gambar 21. Penggunaan hook untuk penempatan elastik intermaksiler

Daftar pustaka

1. Principles of Fixed Orthodontic Appliances,

http://www.homesteadschools.com/dental/courses/OrthodonticsII/Chapter02.html.

2. Band selection and positioning, http://www.ncl.ac.uk/dental/ortho/band-postn.htm.

TEKNIK PERAWATAN ORTODONTI

RANGKUMAN KULIAH KE-3

Teknik Pembuatan dan Pemasangan Band Pada Perawatan Ortodonti

Disusun Oleh :

Fellani Danasra Dewi 160321130005

Harris Gadih Pratomo 160321130006

Pembimbing :

Prof. Dr. Bergman Thahar, drg., Sp.Ort (K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALISFAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

2013