Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

download Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

of 17

Transcript of Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    1/17

    Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit

    (Credit Agreement)August 24, 2012bybh4kt1

    Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Credit

    Agreement/Loan Agreement)

    Perjanjian kredit (credit/loan agreement) merupakan salah satu perjanjian yang dilakukan antarabank dengan pihak ketiga, yang dalam hal ini adalah nasabahnya. Perjanjian kredit sebenarnya

    dapat dipersamakan dengan perjanjian utang-piutang. Perbedaannya, istilah perjanjian kredit

    umumnya dipakai leh bank sebagai kreditur, sedangkan perjanjian utang-piutang umumnya

    dipakai leh masyarakat dan tidak terkait dengan bank.!1" #enurut Pasal 1 angka 11 $$Perbankan,!2"kredit diartikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

    dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan

    pihak lain yang me%ajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka %aktutertentu dengan pemberian bunga. &erdasarkan pengertian ini, perjanjian kredit dapat diartikan

    sebagai perjanjian pinjam-meminjam antara bank sebagai kreditur dengan pihak lain sebagai

    debitur yang me%ajibkan debitur untuk melunasi utangnya setelah jangka %aktu tertentu denganpemberian bunga.

    Pemberian istilah 'perjanjian kredit memang tidak tegas dinyatakan dalam peraturan

    perundang-undangan. amun, berdasarkan surat &ank *ndnesia .0+/10+/$P/P tanggal

    2 esember 10 yang ditujukan kepada segenap &ank eisa saat itu, pemberian kreditdiinstruksikan harus dibuat dengan surat perjanjian kredit sehingga perjanjian pemberian kredit

    tersebut sampai saat ini disebut Perjanjian redit.!+"

    $$ Perbankan memberikan ketentuan-ketentuan pkk terhadap bank yang memberikan kredit

    kepada para nasabahnya. etentuan-ketentuan pkk ini merupakan pedman perkreditan yang%ajib dimiliki dan diterapkan leh bank dalam pemberian kredit,!4"yaitu

    1. Pemberian kredit dibuat dalam bentuk perjanjian tertulis.

    2. &ank harus memiliki keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan nasabah debitur yang

    antara lain diperleh dari penilaian seksama terhatap %atak, kemampuan, mdal, agunandan prspek usaha nasabah debitur.

    +. e%ajiban bank untuk menyusun dan menerapkan prsedur pemberian kredit.

    4. e%ajiban bank untuk memberikan inrmasi yang jelas mengenai prsedur dan

    persyaratan kredit.

    3. arangan bank untuk memberikan kredit dengan persyaratan yang berbeda kepada

    asabah ebitur dan atau pihak-pihak terailiasi.

    5. Penyelesaian sengketa.

    http://bh4kt1.wordpress.com/2012/08/24/14/http://bh4kt1.wordpress.com/author/bh4kt1/http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn1http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn2http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn3http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn4http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn4http://bh4kt1.wordpress.com/author/bh4kt1/http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn1http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn2http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn3http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn4http://bh4kt1.wordpress.com/2012/08/24/14/
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    2/17

    Pada prinsipnya, ketentuan-ketentuan pkk tersebut tidak hanya memberikan pedman atau

    landasan bagi bank sebagai kreditur untuk menerapkan prinsip kehati-hatian, melainkan juga

    dapat digunakan sebagai pegangan bagi para nasabah debitur dalam memperleh asilitas kreditdari bank.

    redit dapat diglngkan dalam berbagai ma6am kategri. #a6am-ma6am kredit!3"dilihat daritujuannya, dapat dibedakan sebagai berikut

    1. redit knsumti, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperleh/membelibarang-barang dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang bersiat knsumti.

    2. redit prdukti, yaitu kredit yang diberkan dengan tujuan untuk memperlan6ar jalannya

    prses prduksi.

    +. redit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-

    barang untuk dijual lagi, yang terdiri atas kredit perdagangan dalam dan luar negeri.

    alau dilihat dari sudut jangka %aktunya, kredit dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu kreditjangka pendek (kurang dari 1 tahun), kredit jangka menengah (maksimal + tahun) dan kredit

    jangka panjang (lebih dari + tahun). 7ementara, kalau kredit dilihat dari sudut jaminannya,!5"

    dapat berupa kredit tanpa jaminan (di *ndnesia dilarang dilakukan leh bank) dan kredit dengan

    jaminan, seperti barang bergerak/tidak bergerak, pribadi (borgtocht), dan eek-eek saham.Perjanjian borgtocht adalah perjanjian di mana satu pihak (borg) menyanggupi pihak lainnya

    (kreditur) bah%a ia menjamin pembayaran suatu utang, apabila si terutang (debitur) tidak

    menepati ke%ajibannya.

    7elain itu, subyek dalam perjanjian kredit tidaklah selalu perserangan. &erdasarkan status

    hukum debiturnya,!" kredit bank umum dapat dibedakan menjadi 2 ma6am glngan, yaitu

    kredit yang diberikan kepada debitur yang berstatus badan hukum (kredit krprasi) dan kredit

    yang diberikan kepada debitur perrangan. alam hal pertama, debitur kredit ini merupakanbadan usaha yang membutuhkan dana untuk mdal kerja, pengadaan asilitas baru, penggantian

    atau renasi asilitas prduksi yang ada dan sebagainya. alam hal kredit perrangan, kredit

    yang diberikan umumnya untuk membiayai kebutuhan barang dan jasa knsumti, antara lainkredit perumahan, atau kartu kredit.

    Subyek Hukum dalam Perjanjian Kredit

    #anusia adalah rang (persoon) dalam arti hukum, demikian menurut Paul 76hlten.!8"9ukummerupakan hal yang tidak terlepas dari manusia (persoon) karena hukum mengatur bagaimana

    manusia bertindak di depan hukum. i dalam ilmu hukum,persoondisebut sebagai pendukung

    atau subyek hak.!"amun, istilahpersoonmemiliki memiliki pengertian yang lebih luas, tidaksaja men6akup naturrlijk persoon (rang pribadi), melainkan melainkan juga rechtpersoon

    (badan hukum), yaitu rang yang di6iptakan hukum se6ara iksi.!10"

    #enurut 7emitr, pengertian badan hukum merupakan suatu badan yang dapat mempunyai

    harta kekayaan, hak serta ke%ajiban seperti rang-rang pribadi.!11"alam hal ini, 7emitrmelihat badan hukum dari segi ke%enangannya, yang terbagi atas dua, yaitu 1) ke%enangan atas

    harta kekayaan dan 2) ke%enangan untuk mempunyai hak dan mempunyai ke%ajiban.

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn5http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn5http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn6http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn7http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn8http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn9http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn10http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn11http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn5http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn6http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn7http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn8http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn9http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn10http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn11
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    3/17

    Pendekatan lain dikemukakan leh 7ri 7ede%i #asj6hen!12" yang menyebutkan bah%a

    badan hukum merupakan kumpulan rang yang bersama-sama bertujuan untuk mendirikan suatu

    badan, yaitu ber%ujud himpunan dan harta kekayaan yang disendirikan untuk tujuan tertentu.Pandangan ini dikuskan pada pengertian badan hukum dari segi tujuan dan pendiriannya.

    &erdasarkan kedua pandangan tersebut, badan hukum setidaknya memiliki unsur-unsur sebagai

    berikut

    1. mempunyai tujuan tertentu2. mempunyai harta kekayaan

    +. mempunyai hak dan ke%ajiban dan

    4. mempunyai rganisasi.

    :leh sebab itu, hukum tidak hanya memberikan legal personality kepada manusia. #anusia

    dapat membentuk suatu krprasi yang kemudian diakui sebagai juristic person !1+" sehinggadapat bertindak seperti halnya rang-perserangan. :leh karena badan hukum merupakan entitas

    hukum (legal entity) yang diberikan leh hukum, maka badan hukum tersebut harus ditetapkanmenurut ketentuan yang berlaku.

    #asing-masing subyek hukum, baik rang pribadi maupun badan hukum dapat bertindak dalamlalu lintas hukum, yaitu melakukan perbuatan hukum. 7uatu perbuatan hukum adalah setiap

    perbuatan yang akibatnya diatur leh hukum sebagai akibat yang dikehendaki leh yang

    membuatnya,!14" misalnya untuk dapat memiliki kekayaan, mempunyai utang, membuatperjanjian dan seterusnya. ;erkait dengan subyek hukum dalam perjanjian, Pasal 1+20 juncto

    Pasal 1+2 $9 Perdata mensyaratkan bah%a perjanjian itu harus dibuat leh rang yang 6akap

    dalam melakukan tindakan hukum. 7ementara terkait dengan badan hukum, $9 Perdatamengaturnya se6ara khusus dalam &ab *< &uku ***, mulai Pasal 153+ sampai dengan Pasal 1553

    $9 Perdata. Pasal 1534 $9 Perdata menyatakan bah%a badan hukum yang diakui sah dapatmelakukan perbuatan-perbuatan hukum perdata sehingga ketentuan ini dipandang sebagai dasarhukum yang menyatakan bah%a badan hukum sebagai subyek hukum.

    Perjanjian kredit dapat juga ditinjau dari sudut subyek hukumnya, yaitu dari sisi kreditur maupun

    debitur. ari sisi kreditur, perjanjian kredit dapat dilakukan antara dua kreditur dengan satu

    debitur, yang disebut sebagai kredit sindikasi. ari sisi debitur, subyek hukumnya dapat berstatusbadan hukum (krprasi) maupun perrangan. =alaupun badan hukum krprasi dan rang

    perserangan dapat melakukan tindakan hukum (rechtsbevoegdheid), namun keduanya tetap

    memiliki penge6ualian atau pembatasan. Penge6ualian atau pembatasan ini biasanya diatur

    se6ara tegas dalam peraturan perundang-undangan. 7ebagai 6nth, terhadap subyek hukum

    perserangan, $9 Perdata masih memberlakukan adanya ke6akapan berbuat(handelingsbekwaam) dan ketidak6akapan berbuat (handelingsbekwaan) bagi anak-anak di

    ba%ah umur, yang belum genap 21 tahun atau di ba%ah pengampuan. alam lapangan hukumkekayaan pada prinsipnya kemampuan badan hukum sama seperti rang perserangan sehingga

    badan hukum dapat melakukan hubungan-hubungan hukum dalam bidang perikatan dan

    kebendaan, membuat perjanjian-perjanjian tertulis dan tidak tertulis dengan pihak ketiga ataumemiliki benda-benda, baik yang ber%ujud atau tidak ber%ujud. 7ebagai penge6ualiannya,

    badan hukum menurut $$ Pkk Agraria!13"tidak dapat memiliki 9ak #ilik atas tanah.

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn12http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn13http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn14http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn15http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn12http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn13http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn14http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn15
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    4/17

    Pada lapangan hukum a6ara perdata, badan hukum dapat menjadi pihak yang berperkara.

    amun, badan hukum selalu di%akili dan pihak yang me%akilinya adalah rgan yang berhak

    atau yang ditunjuk leh undang-undang atau anggaran dasar badan hukum tersebut. &adanhukum yang di%akili disebut dengan materielle partij, sedangkan rgan yang me%akilinya

    disebut formeele partij.!15"nsep hubungan hukum antara badan hukum dan rang yang

    me%akilinya merupakan suatu bentuk per%akilan. #enurut ilmu hukum, per%akilandimaksudkan sebagai bentuk mempertanggungja%abkan perbuatan hukum seserang kepada

    rang lain daripada rang yang berbuat, untuk bertindak dalam batas %e%enang yang diberikan

    dan atas nama principaal.!1"engan demikian, suatu per%akilan memiliki + unsur, yaitu 1)pertanggungja%aban suatu perbuatan hukum, 2) dilaksanakan dalam batas %e%enang dan +)

    dilakukan dengan atas nama dan untuk kepentingan prinsipal.

    7alah satu bentuk badan hukum adalah Perusahaan ;erbatas (P;).!18"Pengertian Perseran

    ;erbatas dapat dilihat pada Pasal 1 angka 1 $$ Perseran ;erbatas, !1" yaitu badan hukumyang merupakan persekutuan mdal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha

    dengan mdal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang

    ditetapkan dalam undang-undang. 7eperti halnya rang pribadi,Perseran terbatas dapatmelakukan perbuatan hukum dalam menjalankan usahanya. $ndang-undang menentukan bah%a

    ke6akapan bertindak hanya timbul apabila undang-undang menyatakan demikian. e6akapan

    bertindak perseran terbatas sebagai subyek hukum ditegaskan dalam $$ Perseran ;erbatas.

    Agar dapat ditetapkan sebagai subyek hukum, akta pendirian perseran terbatas harus disahkanleh #enteri 9ukum dan 9ak Asasi #anusia >epublik *ndnesia. 7etelah memperleh status

    badan hukum, perseran terbatas resmi dapat melakukan tindakan hukum yang dalam

    pelaksanaanya di%akili leh pengurus perseran.!20" Pasal 2 juncto Pasal 8 $$ Perseran;erbatas menyebutkan bah%a direksi me%akili perseran, baik di dalam maupun di luar

    pengadilan. e%enangan direksi untuk me%akili perseran tersebut tidak terbatas dan tidak

    bersyarat, ke6uali ditentukan lain dalam undang-undang, anggaran dasar, atau keputusan >apat

    $mum Pemegang 7aham. engan demikian, ke6akapan bertindak perseran dijalankan lehdireksi sebagai pengurus perseran. alam menjalankan pengurusannya, direksi bekerja untuk

    kepentingan perseran dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseran serta dalam batas-batas

    yang ditentukan leh $$ Perseran ;erbatas dan Anggaran asar Perseran. alamPenjelasannya, ketentuan tersebut menugaskan direksi untuk mengurus perseran yang, antara

    lain meliputi pengurusan sehari-hari dari perseran.

    alam menjalankan tindakan pengurusan, seperti membuat perikatan dengan pihak ketiga,direksi tidak bertanggung ja%ab untuk diri sendiri, melainkan menjadi tanggung ja%ab perseran

    terbatas sebagai subyek hukum yang mandiri. Pertanggungja%aban direksi se6ara pribadi

    terhadap perikatan yang dibuatnya atas nama perseran terbatas hanya dapat terjadi dalam situasi

    tertentu.!21" Pasal ayat (+) $$ Perseran ;erbatas menyatakan bah%a setiap anggtadireksi!22"bertanggung ja%ab penuh se6ara pribadi!2+"atas kerugian perseran apabila yang

    bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan itikad baik dan penuh

    tanggung ja%ab. $ntuk dapat terhindari dari ke%ajiban untuk menanggung kerugian yangdiderita perseran terbatas, maka direksi harus dapat membuktikan

    a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya?

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn16http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn17http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn18http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn19http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn20http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn21http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn22http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn23http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn16http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn17http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn18http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn19http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn20http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn21http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn22http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn23
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    5/17

    b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan

    sesuai dengan maksud dan tujuan Perseran?

    6. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakanpengurusan yang mengakibatkan kerugian? dan

    d. telah mengambil tindakan untuk men6egah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

    Kedudukan Perjanjian Kredit dalam Hukum Perjanjian

    $9 Perdata membedakan antara perjanjian yang mempunyai nama tertentu (perjanjianbernama) dan yang tidak mempunyai nama tertentu (perjanjian tidak bernama). Perjanjian

    bernama adalah perjanjian yang ditentukan leh undang-undang se6ara khusus, terdapat dalam

    &ab @ sampai &ab

  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    6/17

    Pasal 1 angka 11 $ndang-$ndang Perbankan, kredit diberi pengertian sebagai penyediaan uang

    atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

    pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang me%ajibkan pihak peminjam untukmelunasi utangnya setelah jangka %aktu tertentu dengan pemberian bunga. &erdasarkan

    pengertian ini, $ndang-$ndang jelas menegaskan bah%a pemberian kredit merupakan suatu

    persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam. #enurut 7jahdeini, pembentuk $ndang-$ndang dalam hal ini melihat perjanjian kredit sebagai perjanjian kntraktual antara bank dan

    nasabah debiturnya yang berbentuk pinjam-meminjam.!28" engan demikian, terhadap

    hubungan hukum para pihak dalam perjanjian kredit, berlaku ketentuan-ketentuan umum tentangperikatan dan khususnya &ab

  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    7/17

    perjanjian, baik yang mempunyai nama khusus maupun yang tidak dikenal dengan suatu nama

    khusus, harus tunduk pada peraturan-peraturan umum yang termuat dalam &ab * dan &ab **.

    Perjanjian Kredit sebagai Perjanjian Baku

    Pembuatan perjanjian baku (standard contract atau perjanjian baku/adhesi) atau kntrak yang

    mena%arkan klausula-klausula baku pada prinsipnya tidak dilarang. &entuk perjanjian-perjanjianseperti ini memang tidak dapat lagi dihindari dalam kehidupan mdern seperti sekarang ini.

    9ampir persen dari perjanjian tertulis (kntrak) merupakan perjanjian dengan klausula baku.

    !+1"ndisi ini menunjukkan bah%a transaksi bisnis yang terjadi de%asa ini bukan melaluiprses negisasi yang seimbang di antara para pihak. Pihak yang satu telah menyiapkan syarat-

    syarat baku dalam bentuk rmulir perjanjian yang disdrkan kepada pihak lain untuk disetujui

    dengan hampir tidak memberikan kebebasan bagi pihak tersebut untuk melakukan negisasi.

    =alaupun $ndang-$ndang Perbankan menentukan bah%a pemberian kredit harus diberikanberdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam, namun tidak ada ketentuan lanjut

    mengenai bagaimana bentuk dari perjanjian kredit tersebut. alam prakteknya, perjanjian kredit

    seringkali merupakan perjanjian baku.!+2"&ank biasanya mempunyai rm tersendiri dan di

    sana-sini dilakukan perubahan seperlunya. =alaupun demikian, semua syarat dan kndisinya(terms and conditions) sudah bersiat baku. alam hal ini, debitur hanya dalam psisi menerima

    atau tidak perjanjian kredit tersebut. Apabila menerima semua syarat dan ketentuan dalam

    perjanjian kredit, maka debitur harus menandatanganinya. 7ebaliknya, apabila debitur menlak,ia tidak perlu menandatangani perjanjian kredit tersebut. Pasal 1++8 ayat (1) $9Perdata

    men6erminkan asas kebebasan bagi para pihak untuk dapat menentukan isi perjanjian. amun,

    masih ada pertentangan pendapat mengenai apakah perjanjian baku memenuhi asas

    knsensualisme dan asas kebebasan berkntrak atau tidak.!++"Perjanjian dengan klausula bakudianggap tidak memenuhi asas kebebasan berkntrak karena dibuat leh satu pihak, sehingga

    pihak lainnya tidak dapat mengemukakan kehendak se6ara bebas.

    #enurut 7jahdeini, kebebasan berkntrak yang menjadi prinsip umum perjanjian hanya dapatter6apai apabila para pihak yang terlibat memiliki bargaining power yang seimbang

    (gelijkwaardigheid van partijen).!+4" 9al ini penting agar pelaksanaan perjanjian tersebut dapat

    memberikan hasil yang sesuai, patut dan adil. etidakseimbangan kedudukan antara para pihakterjadi apabila pihak yang lebih kuat dapat memaksakan kehendaknya kepada pihak yang lemah

    sehingga pihak yang lemah mengikuti saja syarat-syarat kntrak yang diajukan kepadanya.

    alam perjanjian kredit, ketidakseimbangan kedudukan ini dapat terlihat dari bentuk perjanjian

    kredit itu sendiri yang telah dipersiapkan sedemikian rupa sehingga nasabah debitur hanya perlumemba6a dan menandatangani perjanjian tersebut. antaran perjanjian kredit bank umumnya

    berupa perjanjian baku, pihak bank 6enderung hanya memperhatikan kepentingan-kepentingan

    bank saja dalam menentukan hak dan ke%ajiban pada pihak.!+3"alam hal ini, bank kurangmemperhatikan kepentingan nasabah debiturnya.

    ;erkait dengan perjanjian kredit bank, perjanjian baku tersebut umumnya telah dipersiapkan

    se6ara sepihak leh bank. 7jahdeini!+5"melihat pengertian perjanjian baku se6ara lebih luas.

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn31http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn32http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn33http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn34http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn35http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn36http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn31http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn32http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn33http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn34http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn35http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn36
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    8/17

    Perjanjian baku merupakan perjanjian yang hampir semua syarat-syaratnya telah dibakukan

    sehingga pihak lain tidak dapat lagi merundingkan atau meminta perubahan atas klausula-

    klausula tersebut. *stilah bakunya bukan merujuk rmulir perjanjiannya, melainkan padaklausula-klausulanya. &erdasarkan pengertian tersebut, %alaupun perjanjian kredit tersebut

    dibuat leh ntaris, namun apabila masih mengadpsi klausula-klausula yang disdrkan leh

    salah satu pihak, sedangkan pihak lain tidak memiliki peluang untuk melakukan perundingan,maka perjanjian ntariil tersebut juga dapat diglngkan sebagai perjanjian baku.

    =alaupun demikian, keabsahan perjanjian baku tidak perlu dipersalkan mengingat adanya

    kebutuhan masyarakat terhadap kndisi tersebut guna menjalankan usahanya. unia bisnis tidak

    dapat berjalan tanpa perjanjian baku.!+" etidakseimbangan kedudukan antara bank dannasabah debiturnya tidak selalu bertentangan dengan asas kebebasan berkntrak. 9al ini

    disebabkan leh peranan bank itu sendiri yang tidak saja mengemban kepentingan masyarakat,

    melainkan juga selaku bagian dari sistem mneter. Pertimbangannya, bank juga harus menjagakepentingan atau eksistensinya dalam melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang

    mneter. 7ebagai 6nth, kebijakan bank menlak penarikan kredit yang telah disepakati demi

    pertimbangan likuiditas bank yang sedang teran6am sehingga bank tidak bertanggung ja%abterhadap kerugian nasabah debiturnya sebagai akibat dari penlakan kredit tersebut. alam hal

    ini, tindakan yang dilakukan bank tidak dapat dianggap sebagai bertentangan dengan ketertiban

    umum dan keadilan karena bank dalam hal ini justeru sedang mempertahankan eksistensinya.

    Perjanjian Kredit sebagai Perjanjian Tertulis (Akta)

    Akta merupakan tulisan yang sengaja dibuat untuk dijadikan alat bukti yang dalam 9ukum

    (A6ara) Perdata diatur leh Pasal 1+8, 153, 15 9*> serta Pasal 1858 $9 Perdata. &ukti tulisan

    merupakan salah satu alat bukti yang sah atau yang diakui leh hukum. #enurut Pasal 185$9 Perdata, pembuktian dengan tulisan dapat dilakukan se6ara tentik maupun dengan tulisan

    di ba%ah tangan. #engenai ini, $$ Babatan taris ($$ B) tidak memberi pengertian lebihlanjut mengenai apa yang dimaksud dengan akta tentik. *stilah dan pengertian akta tentikdapat dilihat dalam &uku e-4 $9 Perdata mengenai Bukti dan Daluwarsa. #enurut Pasal

    1858 $9 Perdata tersebut, akta tentik merupakan suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang

    ditentukan undang-undang leh atau di hadapan pejabat umum yang ber%enang untuk itu ditempat akta itu dibuat. engan demikian, sebuah akta dapat dikatakan tentik apabila telah

    memenuhi unsur-unsur

    1. ibuat dalam bentuk yang ditentukan leh undang-undang?

    2. ibuat leh atau di hadapan pejabat umum yang ber%enang untuk maksud pembuatanakta tersebut?

    +. ibuat di %ilayah ntaris ber%enang.

    Akta yang dibuat di hadapan ntaris disebut akta ntarial, atau authentik, atau akta tentik.!+8":tentik itu berarti sah, harus dibuat di hadapan pejabat yang ber%enang, yang dalam hal ini

    adalah ntaris sesuai dengan $$ B.!+"Pasal 180 $9 Perdata kemudian menegaskan bah%a

    akta tentik memberikan suatu bukti yang sempurna (terkuat) tentang apa yang termuat didalamnya, sepanjang berhubungan langsung dengan pkk isi akta. amun, seringkali para

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn37http://bh4kt1.multiply.com/journal/item/81/Otentisitas-Suatu-Akta-Otentikhttp://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn38http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn39http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn37http://bh4kt1.multiply.com/journal/item/81/Otentisitas-Suatu-Akta-Otentikhttp://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn38http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn39
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    9/17

    pihak membuat perjanjian yang ditulis sendiri leh para pihak, tidak dibuat di hadapan ntaris

    yang disebut akta di ba%ah tangan (onderhands).!40"

    $ndang-$ndang Perbankan di dalam pasal-pasalnya tidak menyatakan dengan tegas bah%a suatuperjanjian kredit %ajib dalam bentuk tertulis. #enurut Pasal 8 ayat 2 $$ Perbankan, bank umum

    %ajib memiliki dan menerapkan pedman perkreditan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkanleh &ank *ndnesia sebagai lembaga yang ber%enang untuk menga%asi dan mengatur bank.

    amun, dalam Penjelasannya, $$ Perbankan se6ara tidak langsung telah menetapkan suatupedman perkreditan bah%a perjanjian kredit bank harus dibuat se6ara se6ara tertulis.!42"

    alam praktek perbankan di luar negeri, ada kemungkinan untuk memberikan asilitas kredit

    berupa 6erukan (overdraft facility) tanpa adanya suatu perjanjian tertulis.!4+"#engenai bentukrmal perjanjian kredit, &ank *ndnesia $nit *!44"pada tahun 155 pernah mengeluarkan

    instruksi kepada bank untuk memberikan kredit dengan mempergunakan akad perjanjian kredit.

    #enurut 7utan >emy 7jahdeini,!43"dengan adanya ke%ajiban untuk membuat akad perjanjian

    kredit dapat ditasirkan bah%a perjanjian kredit bank harus dilakukan dalam bentuk tertulis.

    Alasannya, kalau peraturan tersebut tidak bermaksud merujuk pada suatu perjanjian tertulis,peraturan tersebut tidak perlu menekankan istilah akad perjanjian kredit karena 9ukum

    Perjanjian sebenarnya tetap mengakui adanya perjanjian tidak tertulis.

    alam praktek perbankan di *ndnesia, bank-bank membuat perjanjian kredit dengan duabentuk, yaitu perjanjian kredit berupa akta di ba%ah tangan dan perjanjian kredit berupa akta

    ntaris. amun, %alaupun $$ Perbankan dalam Penjelasannya me%ajibkan perjanjian kredit

    bank harus dalam bentuk tertulis, bank lebih banyak membuatnya dalam bentuk perjanjian diba%ah tangan.!45"engan kata lain, perjanjian tersebut dibuat tidak di hadapan pejabat umum

    yang diberi %e%enang untuk membuat suatu perjanjian, dalam hal ini ntaris. Perjanjian

    pemberian kredit leh bank kepada nasabahnya hanya dibuat di antara kreditur (pihak bank) dan

    debitur, tanpa kehadiran ntaris. aimnya, dalam penandatanganan akta perjanjian kredit, saksiturut serta membubuhkan tandatangannya. Akan tetapi, %alaupun perjanjian dibuat di ba%ah

    tangan, perjanjian tersebut tetap berlaku sah dan mengikat menurut hukum. Perbedaannya adalahperjanjian tersebut tidak dipandang sebagai alat pembuktian yang sempurna dibandingkan

    dengan akta tentik. &ila dikatakan tentik, maka hakim harus menerima dan menganggap apa

    yang dituliskan di dalam akta tersebut sungguh-sungguh telah terjadi sehingga hakim tidak bleh

    memerintahkan penambahan pembuktian lagi.!4"

    taris merupakan pejabat umum yang diberi %e%enang leh undang-undang untuk membuat

    akta tentik. #enurut Pasal 13 ayat (1) $$ Babatan taris, ntaris ber%enang membuat akta

    tentik mengenai perjanjian yang diharuskan leh peraturan perundang-undangan dan/atau yang

    dikehendaki leh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta tentik, sepanjangpembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dike6ualikan kepada pejabat lain atau rang

    lain yang ditetapkan leh undang-undang. alam menjalankan ke%enangannya, ntaris dituntut

    untuk mengetahui dan memahami seluk-beluk permasalahan hukum yang akan dihadapi dalammenjalankan tugasnya. 9al ini dapat berarti bah%a dalam membuat perjanjian, ntaris harus

    berpedman pada ketentuan perundangan-undangan yang berlaku. amun, %alaupun pembuatan

    akta tentik merupakan ke%enangan ntaris, ketika pihak bank menggunakan jasa ntaris dalam

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn40http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn42http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn43http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn44http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn44http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn45http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn45http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn46http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn47http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn40http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn42http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn43http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn44http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn45http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn46http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn47
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    10/17

    membuat perjanjian kredit, bank umumnya meminta ntaris untuk tetap berpedman pada

    klausula-klausula yang baku dari pihak bank.!48"

    =alaupun perjanjian kredit yang dibuat di ba%ah tangan maupun perjanjian kredit yangdibuat dengan akta ntaris tidak memberikan kekuatan pembuktian yang sama, pada prinsipnya

    perjanjian kredit tersebut memiliki ungsi yang sama, yaitu!4"

    1. Perjanjian kredit merupakan alat bukti bagi kreditur dan debitur untuk membuktikan

    adanya hak dan ke%ajiban yang timbal-balik antara bank sebagai kreditur dan nasabahyang meminjam sebagai debitur.

    2. Perjanjian kredit dapat digunakan sebagai alat bukti atau sarana pemanaatan atau

    penga%asan kredit yang sudah diberikan, karena perjanjian kredit berisi syarat danketentuan dalam pemberian kredit.

    +. Perjanjian kredit merupakan perjanjian pkk yang menjadi dasar dari perjanjian

    ikutannya, yaitu perjanjian pengikatan jaminan.

    4. Perjanjian kredit hanya sebagai alat bukti yang membuktikan adanya utang debitur danperjanjian kredit tidak mempunyai kekuatan eksekutrial, yaitu tidak memberikankekuasaan langsung kepada bank (kreditur) untuk mengeksekusi barang jaminan/agunan

    apabila debitur tidak mampu melunasi utangnya.

    Klausula-Klausula Penting dalam Perjanjian Kredit

    Asas kebebasan berkntrak yang berlaku dalam 9ukum Perjanjian mengisyaratkan para pihak

    untuk dapat memperjanjikan hal-hal apa saja yang menurut mereka diperlukan sepanjang tidak

    menyimpang dari ketentuan Pasal 1++ $9 Perdata. Alasan inilah yang membuat materiperjanjian kredit tidak memiliki rmulasi yang standar. redit yang diberikan leh bank kepada

    nasabah tentu mengandung risik. >isik yang dimaksud di sini merupakan ke%ajiban memikulkerugian yang disebabkan leh suatu kejadian di luar kesalahan salah satu pihak. ;erkait denganpemberian kredit leh bank, risik yang dimaksud adalah ketidakmampuan debitur untuk

    membayar angsuran atau melunasi kreditnya karena sesuatu hal yang tidak dikehendaki. !30"

    :leh karena pemberian kredit mengandung risik, maka bank di%ajibkan untuk mempunyai

    keyakinan akan kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya. !31" *si dariperjanjian kredit sangat berariasi, namun laimnya terdapat klausula-klausula yang dianggap

    penting untuk sebuah perjanjian kredit. lausula-klausula yang dianggap penting dalam suatu

    perjanjian kredit, antara lain!32"

    1. 7yarat-syarat penarikan kredit pertama kali (predisbursement clause) yang menyangkut

    pembayaran prisi, premi asuransi kredit dengan tujuan untuk memperke6il risik yangterjadi di luar kesalahan debitur maupun debitur dan asuransi barang jaminan, penyerahan

    barang jaminan beserta dkumennya.2. lausula mengenai maksimum kredit (amount clause) yang merupakan byek dari

    perjanjian kredit dan menjadi batas ke%ajiban kreditur dalam menyediakan dana selama

    tenggang %aktu perjanjian. lausula ini juga terkait dengan penetapan nilai agunan yangdiserahkan berikut dengan besarnya prisi atau commitment fee.

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn48http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn49http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn50http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn51http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn52http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn48http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn49http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn50http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn51http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn52
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    11/17

    +. lausula mengenai jangka %aktu kredit yang merupakan tenggang %aktu antara

    pemberian atau pen6airan kredit leh bank dengan pelunasan kredit leh debitur.

    aimnya, pelunasan kredit dilakukan dengan 6ara angsuran sesuai kemampuan debitur.&erdasarkan jangka %aktu ini pula, bank memiliki hak tagih dan dapat melakukan

    teguran-teguran kepada debitur dalam hal debitur tidak memenuhi ke%ajibannya tepat

    pada %aktunya.

    4. lausula mengenai bunga pinjaman (interest clause) yang merupakan penghasilan bank

    yang baik se6ara langsung maupun tidak langsung diperhitungkan dengan biaya danauntuk penyediaan asilitas kredit tersebut. &erdasarkan Pasal 153 dan 15 $9

    Perdata, penetapan bunga di atas 5 C per tahun dapat dilakukan asalkan diperjanjikan

    se6ara tertulis.

    3. lausula mengenai barang agunan kredit yang mengatur bah%a debitur tidak dapat

    melakukan penarikan atau penggantian barang jaminan se6ara sepihak, tetapi harus

    berdasarkan kesepakatan bersama. alam perjanjian kredit, jaminan utang dapat berupa9ak ;anggungan atas ;anah, hiptik, idusia, gadai, corporategaransi, persnal garansi,

    pengalihan tagihan (receivable assignment) dan sebagainya.!3+"

    5. lausula asuransi (insurance clause) yang bertujuan untuk mengalihkan risik yang

    mungkin terjadi, baik atas barang agunan maupun atas kreditnya sendiri. Pada

    hakekatnya, penutupan asuransi ini bertujuan untuk menjaga kepentingan bank dalam haldebitur tidak dapat membayar kembali utangnya atau disebut kredit ma6et. amun,

    ketika terjadi sesuatu atas barang agunan atau kreditnya, bank bukan sebagai pihak dalam

    perjanjian asuransi tersebut sehingga bank tidak memiliki kedudukan yang kuat. $ntuk

    men6egah hal tersebut, biasanya bank melakukan 2 6ara.!34" Pertama, denganmenambahkan klausula pemberian kuasa dari nasabah debitur kepada bank untuk

    menagih dan menerima pembayaran dari maskapai asuransi. Perjanjian pemberian kuasa

    ini dianggap tidak terpisahkan dengan perjanjian kredit dengan mengesampingkan sebab-sebab berakhirnya pemberian kuasa menurut Pasal 181+ $9 Perdata. =alaupun

    demikian, klausula ini dianggap memiliki kelemahan karena pemberian kuasa tersebut

    tidak akan menghilangkan hak debitur untuk menagih sendiri gantirugi dari maskapaiasuransi. Dara kedua disebut sebagai bankers clauseyang di6antumkan pada perjanjian

    asuransi (plis asuransi) bah%a debitur tersebut mengadakan perjanjian untuk

    kepentingan bank sesuai yang diatur dalam Pasal 1+1 $9 Perdata. engan demikian,

    debitur tersebut tidak dapat menuntut haknya ketika bank telah menyatakan kehendaknyauntuk mempergunakan hak tersebut.

    . lausula mengenai tindakan yang dilarang leh bank (negative clause) yang padautamanya bertujuan untuk melindungi kepentingan bank, baik se6ara yuridis maupun

    se6ara eknmis, antara lain larangan untuk meminta kredit dari pihak lain tanpa seiin

    bank atau larangan mengubah bentuk perusahaan atau membubarkan perusahaan tanpaseiin bank.

    8. Trigger clause (opeisbaar clause) berupa klausula yang mengatur hak bank untukmengakhiri perjanjian kredit se6ara sepihak %alaupun jangka %aktu perjanjian kredit

    belum berakhir.

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn53http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn54http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn53http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftn54
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    12/17

    . lausula mengenai denda (penalty clause) yang dimaksudkan untuk mempertegas hak-

    hak bank untuk melakukan pemungutan, baik mengenai besarnya maupun mengenai

    kndisinya.

    10.Expense clauseyang mengatur mengenai beban biaya atau ngks-ngks yang timbul

    sebagai akibat pemberian kredit dan biasanya dibebankan kepada nasabah debitur,meliputi antara lain biaya pengikatan jaminan, pembuatan akta-akta perjanjian kredit,

    pengakuan utang dan penagihan kredit.

    11. lausula mengenai ketaatan pada ketentuan bank untuk menjaga kemungkinan adanya

    hal-hal yang belum diperjanjikan se6ara khusus, akan tetapi masih dipandang perlu

    sehingga dianggap telah diperjanjikan se6ara umum, misalnya tempat dan %aktu

    pen6airan serta penyetran kredit.

    12.Dispute settlement (alternative dispute resolution) yang merupakan klausula mengenai

    metde penyelesaian sengketa yang timbul antara kredit dan debitur sebagai akibat dariperjanjian kredit tersebut.

    !1" Erank ;aira 7upit, 'Aspek-Aspek 9ukum ari 'an Agreement dalam unia &isnis

    *nternasinal, imposium !spek"!spek #ukum $asalah %erkreditan (Bakarta &adan Pembinaan9ukum asinal epartemen ehakiman, 183) hlm. 43.

    !2"$$ mr ;ahun 12 tentang Perbankan, ;ahun 12 mr +1, ; mr +42,

    sebagaimana yang telah diubah dengan $$ mr 10 ;ahun 18 tentang Perbankan, ;ahun

    18, mr 182, ; mr 20.

    !+"7utarn,!spek"!spek #ukum %erkreditan pada Bank&hlm. .

    !4"Penjelasan Pasal 8 ayat (2) $$ Perbankan.

    !3">. Ali >idh, et. al,#ukum Dagang (&andung Alumni, 12), hlm. 2+.

    !5">idh,#ukum Dagang, hlm. 24. embaga jaminan di *ndnesia dapat dibedakan menurut

    6ara terjadinya, yaitu jaminan yang lahir karena ditunjuk leh undang-undang (misalnya hak

    retensi, Pasal 11+1 $9 Perdata). Apabila dilihat siatnya, maka jaminan dapat dibedakansebagai jaminan umum atau khusus.

    !"7is%ant 7utj,!nalisa 'redit Bank (mum. 'onsep dan Teknik, hlm. 23.

    !8"Dhidir Ali,Badan #ukum, 6et.2 (&andung Alumni, 1), hlm. 5.

    !")bid., hlm. +.

    !10"&adan hukum dapat dianalisis berdasarkan beberapa teri pendekatan, antara lain teri iksi,teri knsesi, teri*weckvermogen, teri kekayaan bersama (teri Bhering) dan teri realis atau

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref1http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref2http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref3http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref4http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref5http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref6http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref7http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref8http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref9http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref10http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref1http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref2http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref3http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref4http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref5http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref6http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref7http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref8http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref9http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref10
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    13/17

    rganik. ;eri iksi berpendapat bah%a kepribadian hukum sebenarnya hanya ada pada manusia,

    sementara lainnya hanya khayalan. egara, krprasi, lembaga tidak dapat menjadi subyek hak

    dan ke%ajiban, namun diperlukan selah-lah badan itu adalah manusia. ;eri knsesiberpendapat bah%a badan hukum dalam negara tidak memiliki kepribadian hukum, ke6uali

    diperkenankan leh hukum, yang berarti negara. ;eri *weckvermogen memandang badan

    hukum sebagai tujuan-tujuan tertentu dan untuk tujuan tersebut diperlukan pengabdian darirang-rang yang mengella badan hukum tersebut. ;eri kekayaan bersama (teri Bhering)

    melihat bah%a subyek badan hukum adalah manusia-manusia di belakangnya karena inti dari

    badan hukum adalah pemilikan bersama dari harta kekayaan badan hukum. ;eri realis atau terirganik memandang badan hukum sebagai badan yang membentuk kehendaknya dengan

    perantaraan rgan-rgan atau alat-alat badan hukum tersebut. 7alim 9.7, #ukum 'ontrak.., hlm.

    +.

    !11")bid., hlm. 54.

    !12")bid.

    !1+"enis eenan dan 7arah >i6hes,Business +aw, +rded., (ndn Pitman Publishing, 1+),

    hlm. 3+.

    !14"Perbuatan hukum adalah perbuatan yang dilakukan leh subyek hukum, baik rang maupun

    badan hukum. Perbuatan hukum biasanya dikehendaki leh yang membuatnya sehingga dapatdikatakan perbuatan yang tidak dikendaki leh yang membuatnya bukan merupakan perbuatan

    hukum. ihat Ali,Badan #ukum, hlm. 182.

    !13"$$ mr 3 ;ahun 150, mr 104, ; mr 204+.

    !15" &adan hukum hanyalah sebuah pengertian (begrip), yang bertindak atas nama badan hukumtersebut selalu rang-rang, Badi, badan hukum bertindak dengan perantaraan rang yangbiasanya disebut dengan rgan.. ihat Ali,Badan #ukum,, hlm. 18.

    !1" Per%akilan menurut ilmu hukum dibagi menjadi per%akilan menurut undang-undang

    (wettelijke vertegenwoordiging) dan per%akilan menurut perjanjian (vollmacht). #enurut7ena%ar 7eka%ati per%akilan dibagi tiga, yaitu 1) per%akilan menurut undang-undang

    (per%akilan yang ditetapkan leh undang-undang), 2) per%akilan menurut perjanjian (vollmacht)

    seperti perjanjian kuasa atau perjanjian kerja, dan +) per%akilan rganik yang timbul berdasarkan

    statuten suatu badan hukum (tidak ada perjanjian maupun undang-undang). ihat Ali, Badan#ukum, hlm. 18.

    !18"$ntuk melakukan bisnisnya, undang-undang memberikan kemungkinan bagi pelaku usaha

    untuk membentuk krprasi, antara lain perseran terbatas (P;) sebagai badan hukum krprasi

    sehingga dapat melakukan perbuatan-perbuatan dalam bidang hukum perdata. Pemilihan bentukperseran ini memiliki keuntungan, antara lain tanggung ja%ab terbatas bagi para inestrnya,

    inestr dapat se6ara bebas mengalihkan kepentingannya, kemandirian perseran yang tetap ada

    %alaupun terjadi perubahan kepemilikan perseran, serta adanya manajemen yang terpusat.=alaupun demikian, perseran terbatas dapat juga disalahgunakan untuk melindungi para

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref11http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref12http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref13http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref14http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref15http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref16http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref17http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref18http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref11http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref12http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref13http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref14http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref15http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref16http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref17http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref18
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    14/17

    pemegang saham (inestr) dari perbuatan hukum yang dilakukan leh perseran itu sendiri,

    yang dalam hal ini, di%akili leh direksinya. $ntuk men6egah hal tersebut, undang-undang

    memberi kemungkinan bagi para inestr untuk dimintai pertanggungja%abannya apabilaperbuatan perseran merugikan kepentingan pihak ketiga (kreditur). ktrin ini disebut piercing

    the corporate veil. ihat 7uharnk,#ukum %erjanjian. Teori dan !nalisa 'asus, hlm. 143.

    !1"$$ mr 40 ;ahun 200, mr 105, ; mr 435.

    !20"#enurut Paul 76hlten, per%akilan badan hukum termasuk dalam per%akilan pengangkatan(aanstelling) karena pengurus diangkat leh rapat umum. =alaupun demikian rapat umum tidak

    dapat memerintahkan pengurus karena luasnya ke%enangan pengurus ditentukan dalam

    anggaran dasar/statutairsehingga pengangkatan pengurus bukan per%akilan berdasarkan suratkuasa. Pada per%akilan surat kuasa, rang yang mengangkat dapat memerintahkan rang yang

    me%akilinya. ihat Ali,Badan #ukum, hlm. 11.

    !21";erkait dengan tanggung ja%ab pribadi, >d. 9asan ata Permana memberikan tinjauan

    yang menarik mengenai perusahaan. &eliau membedakan perusahaan yang dtinjau dari sudutpertanggungja%abannya untuk membayar utang-utang dan ke%ajiban-ke%ajiban perusahaan

    lainnya, yaitu 1) perusahaan di mana pemiliknya bertanggung ja%ab penuh untuk membayar

    segala utang-utang perusahaan, termasuk dalam hal ini adalah perusahaan perserangan

    (eenmans-aken) dan irma dan 2) perusahaan di mana pemiliknya hanya tidak bertanggungja%ab atas utang-utang perusahaan, ke6uali sebatas mdal yang disetrkan sebagai peserta dalam

    perusahaan, misalnya perseran terbatas yang dikenal sebagai .@. (aamlo-e /ennootschap).

    ihat >d. 9asan ata Permana,Bentuk #ukum %erusahaan(&andung 7ari td.,132), hlm.12.

    !22" alam hal direksi lebih dari 1 (satu) rang, direksi pada prinsipnya menganut sistem

    per%akilan klegial, yang berarti tiap-tiap anggta direksi ber%enang untuk me%akili perseran.

    amun, untuk kepentingan Perseran, anggaran dasar dapat menentukan bah%a perserandi%akili leh anggta direksi tertentu. #engingat sistem yang dianut adalah klegial, makaketika terjadi kerugian terhadap perseran sebagai akibat perbuatan hukum yang dilakukan leh

    direksi, maka berdasarkan Penjelasan Pasal 8 ayat (2) $$ Perseran ;erbatas, seluruh anggta

    direksi bertanggung ja%ab penuh se6ara pribadi.

    !2+" Pengertian pertanggungja%aban se6ara pribadi yang terpisah dari pertanggungja%abanperseran terlihat jelas pada knsep pemisahan antara harta kekayaan pribadi pemegang saham

    dan harta kekayaan perseran, seperti yang diuraikan dalam Penjelasan Pasal + ayat (1) bah%a

    pemisahan harta kekayaan pribadi pemegang saham merupakan 6iri perseran dan pemegangsaham hanya bertanggung ja%ab sebesar setran atas seluruh saham yang dimilikinya dan tidak

    meliputi harta kekayaan pribadinya. engan demikian, yang dimaksud sebagai

    pertanggungja%aban pribadi direksi adalah pertanggungja%aban sampai pada harta pribadinyasendiri.

    !24" 7ubekti, 0aminan"0aminan untuk %emberian 'redit menurut #ukum )ndonesia& 6et. ke-

    3(&andung Ditra Aditya &akti, 11), hlm. +.

    !23"*bid., hlm 4.

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref19http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref20http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref21http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref22http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref23http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref24http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref25http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref19http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref20http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref21http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref22http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref23http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref24http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref25
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    15/17

    !25" #arian arus &adrulaman, Bab"Bab tentang 1redietverband& 2adai& dan 3idusia

    (&andung Alumni,18), hlm. 40.

    !2" 7umardi #angunkusum, 'Aspek-Aspek 9ukum Perkreditan bagi Flngan Gknmiemah, dalam imposium !spek"!spek #ukum $asalah %erkreditan (Bakarta &adan

    Pembinaan 9ukum asinal epartemen ehakiman, 183) hlm. +.

    !28"7jahdeini,'ebebasan Berkontrak dan %erlindungan yang eimbang bagi %ara %ihak& hlm.

    180.

    !2")bid., hlm. 150.

    !+0"=alaupun Pasal 15+ $9 Perdata menyebutkan bah%a debitur hanya di%ajibkan untuk

    mengembalikan utang dalam jumlah yang sama, namun berdasarkan asas kebebasan berkntrak

    para pihak dapat memperjanjikan bah%a yang dikembalikan tersebut tidak hanya berupa utang

    saja, melainkan juga disertai dengan pembayaran bunga berdasarkan Pasal 153 dan 15 $9

    Perdata yang menyebutkan bah%a penetapan bunga di atas 5 C per tahun dapat dilakukanasalkan diperjanjikan se6ara tertulis. engan demikian, perjanjian kredit tetap dapat diglngkan

    sebagai perjanjian pinjam-meminjam menurut $9 Perdata atau diglngkan sebagai perjanjianbernama/khusus.

    !+1">bert A. 9illman H Berey B. >a6hlinski, '7tandard-Erm Dntra6ting in the Gle6trni6

    Age, Ihttp//ssrn.6m/abstra6tJ2881Hgt?, diakses + #ei 2012.

    !+2"Euady,#ukum %erkreditan 'ontemporer, hlm. 41.

    !++" 9. #an 7. 7astra%idjaja, Bunga 4ampai #ukum Dagang (&andung P.; Alumni, 2003),

    hlm. 1.

    !+4"7jahdeini,'ebebasan Berkontrak dan %erlindungan yang eimbang bagi %ara %ihak, hlm.

    183

    !+3")bid., hlm. 182.

    !+5")bid., hlm. 55.

    !+" )bid., hlm. 0. 7jahdeini melihat perjanjian baku sebagai sebuah kebutuhan dalam

    masyarakat sehingga tidak perlu dipersalkan legalitasnya sepanjang klausula-klausula yang

    diperjanjian tidak men6erminkan kndisi yang 'berat sebelah atau mengandung klausula-klausula yang 'tidak %ajar sehingga keberadaan perjanjian baku berdampak menindas hak-hakdan keadilan pihak lain. 7ebagai 6nth, dalam perjanjian kredit, bank hanya men6antumkan

    hak-haknya saja tanpa menjelaskan apa yang menjadi hak dari debitur. 7ebaliknya, perjanjian

    tersebut 6enderung menegaskan ke%ajiban-ke%ajiban debitur saja.

    !+8"A. har,otaris dalam %raktek #ukum(&andung Alumni, 18+), hlm. +.

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref26http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref27http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref28http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref29http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref30http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref31http://ssrn.com/abstract=287819&gthttp://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref32http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref33http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref34http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref35http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref36http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref37http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref38http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref26http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref27http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref28http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref29http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref30http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref31http://ssrn.com/abstract=287819&gthttp://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref32http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref33http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref34http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref35http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref36http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref37http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref38
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    16/17

    !+")bid.

    !40"Para pihak juga dapat memintah peneguhan terhadap akta yang dibuat di ba%ah tangan.

    taris akan memberikan 6ap.

    !42"Penjelasan Pasal 8 ayat (2) $$ Perbankan.

    !4+"7jahdeini,'ebebasan Berkontrak dan %erlindungan yang eimbang bagi %ara %ihak.., hlm.

    180. Derukan atau overdraftadalah sald negati pada rekening gir nasabah yang tidak dapat

    dibayar lunas pada akhir hari.

    !44"7urat Gdaran &ank egara *ndnesia $nit * . 2/3+/$P/Pemb. tanggal 8 :ktber 155.

    !43"7jahdeini,'ebebasan Berkontrak dan %erlindungan yang eimbang bagi %ara %ihak,,hlm181. Penasiran ini termasuk penasiran se6ara telelgis, bukan se6ara grammatikal karena akad

    sebenarnya berarti 'perjanjian juga. Perjanjian kredit sudah %ajar dalam bentuk tertulis

    ketentuan yang menyebutkan bah%a pemberian kredit harus berdasarkan persetujuanmemberikan penasiran bah%a persetujuan yang dimaksud tidak lain adalah perjanjian se6ara

    tertulis.

    !45"&udi $ntungK'redit %erbankan di )ndonesia, hlm. +1.

    !4"7ebekti,%okok"%okok #ukum %erdata, 6et. 28 (Bakarta *ntermasa, 15), hlm. 1.

    !48")bid, hlm. 182.

    !4"7utarn,!spek"!spek #ukum %erkreditan pada Bank& hlm. 101.

    !30" 9ermansyah, #ukum %erbankan asional )ndonesia, edisi reisi, 6et. ke-5 (Bakarta

    en6ana, 2011), hlm. 50.

    !31"alam mendukung prinsip keper6ayaan dan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit,

    bank juga menerapkan prinsip-prinsip lain, seperti Prinsip 3D, yaitu character (penilaiankepribadian apakah berkelakuan baik atau tidak), capacity (apakah memiliki kemampuan

    berbisnis yang baik), capital (apakah kndisi keuangan atau permdalannya memberikan

    kemampuan untuk membayar utang), condition of economy (kndisi eknmi yang terkaitdengan bisnis debitur) dan collateral(keharusan adanya agunan yang menjadi last resort bagi

    kreditur dalam hal kredit ma6et). ihat Euady,#ukum %erkreditan 'ontemporer, hlm. 2+.

    !32" *gnatius >id%an =idyadharma, #ukum sekitar %erjanjian 'redit (7emarang &adan

    Penerbit $niersitas ipnegr, 1), hlm. 28-+2.

    !3+"#unir Euady,#ukum %erkreditan 'ontemporer, hlm. 4.

    !34"7jahdeini,'ebebasan Berkontrak dan %erlindungan yang eimbang bagi %ara %ihak.., hlm.

    285.

    http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref39http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref40http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref42http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref43http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref44http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref45http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref46http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref47http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref48http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref49http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref50http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref51http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref52http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref53http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref54http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref39http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref40http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref42http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref43http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref44http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref45http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref46http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref47http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref48http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref49http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref50http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref51http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref52http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref53http://bh4kt1.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/COMPAQ/My%20Documents/Chapter2_blog.doc#_ftnref54
  • 8/10/2019 Beberapa Aspek Hukum Perjanjian Kredit (Tugas Ferdi)

    17/17

    bhkt!"#$!#