BCG Matriks PT sampoerna

5
BCG Matriks BCG (Boston Consulting Group) merupakan salah satu dari beberapa model perencanaan portofolio yang ada. Matriks BCG ini menggunakan tabel yang telah dibuat oleh Bruce Henderson untuk Boston Consulting Group pada tahun 1968 untuk membantu perusahaan dalam menganalisa bisnis. Pada matriks BCG ini terdiri dari empat kelompok yang dikelompokkan berdasarkan pada kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar dalam kaitannya dengan para pesaing lain dalam pasar dimana perusahaan tersebut berada. Terdapat dua asumsi utama pada matriks ini, yaitu : 1. Semakin besar pangsa pasar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka semakin besar jumlah penerimaan yang diterima oleh perusahaan tersebut. 2. Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat akan membutuhkan modal yang banyak untuk mendukung pertumbuhan tersebut. Berdasarkan asumsi tersebut, maka dikelompokkan menjadi empat kuadran : 1. Tanda Tanya (Question Mark), kelompok ini berada pada kuadran I, dimana memiliki pangsa pasar yang relatif rendah naming mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Kebutuhan kas biasanya tinggi dan pendapatan kas rendah. Kelompok ini disebut tanda Tanya diakrenakan

description

tugas manajemen strategi

Transcript of BCG Matriks PT sampoerna

Page 1: BCG Matriks PT sampoerna

BCG Matriks

BCG (Boston Consulting Group) merupakan salah satu dari beberapa model

perencanaan portofolio yang ada. Matriks BCG ini menggunakan tabel yang telah

dibuat oleh Bruce Henderson untuk Boston Consulting Group pada tahun 1968

untuk membantu perusahaan dalam menganalisa bisnis. Pada matriks BCG ini

terdiri dari empat kelompok yang dikelompokkan berdasarkan pada kombinasi

dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar dalam kaitannya dengan para pesaing

lain dalam pasar dimana perusahaan tersebut berada. Terdapat dua asumsi utama

pada matriks ini, yaitu :

1. Semakin besar pangsa pasar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka

semakin besar jumlah penerimaan yang diterima oleh perusahaan tersebut.

2. Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat akan

membutuhkan modal yang banyak untuk mendukung pertumbuhan

tersebut.

Berdasarkan asumsi tersebut, maka dikelompokkan menjadi empat kuadran :

1. Tanda Tanya (Question Mark), kelompok ini berada pada kuadran I,

dimana memiliki pangsa pasar yang relatif rendah naming mereka bersaing

dalam industri yang bertumbuh pesat. Kebutuhan kas biasanya tinggi dan

pendapatan kas rendah. Kelompok ini disebut tanda Tanya diakrenakan

organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi atau

menjualnya.

2. Bintang (Star), kelompok ini berada pada kuadran II, dimana memiliki

pangsa pasar relatif tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi

seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan

mem[erkuat posisi dominan mereka. Kelompok ini adalah pemimpin pasar

namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif terhadap

perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan

pasar dan mengantisipasi para pesaingnya.

3. Sapi Perah (Cash Cow), kelompok ini berada pada kuadran III yang

memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetap bersaing dalam industri

yang pertumbuhannya lambat. Kelompok ini disebut sapi perah karena

Page 2: BCG Matriks PT sampoerna

menghasilkan kas lebih banyak dari yang dibutuhkan, mereka sering kali

diperah untuk membiayai sektor usaha lainnya. Kelompok ini harus

dikelola untuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Jika sapi

perah menjadi lemah makan retrenchment atau investasi lebih sesuai untuk

diterapkan.

4. Anjing (Dog), kelompok ini berada pada kuadarn IV, dimana kelompok ini

memiliki pangsa pasar rendah dan bersaing dalam industri yang

pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Karena posisi internal dan

eksternal yang rendah, maka bisnis ini sering dilikuidasi, divestasi atau

dipangkas dengan retrenchment.

Kelebihan Matriks BCG

Matriks BCG ini merupakan alat pembuat keputusan yang paling mudah

dipahami, karena hanya dengan melihat grafiknya, orang akan dapat dengan

mudah melihat diposisi manakah perusahaan mereka berada. Matriks ini

memusatkan perhatian pada arus kas, karakteristik investasi dan kebutuhan

berbagai divisi organisasi.

Kelemahan Matriks BCG

1. Hanya menggunakan dua dimensi pangsa pasar relatif dan tingkat

pertumbuhan pasar.

Page 3: BCG Matriks PT sampoerna

2. Kemungkinan sulit mendapatkan data pangsa pasar maupun tingkat

pertumbuhan pasar.

3. Terlalu menyederhanakan banyak bisnis kerna memangdang semua

bisnis sebagai bintang, tanda Tanya, sapi perah dan anjing.

4. Matriks sangat bergantung pada luasnya definisi pasar.

Analisis BCG matriks terhadap PT. Sampoerna

Salah satu produk rokok dari PT. Sampoerna ini adalah rokok dengan jenis

low tar low nikotin (LTLN). Produk jenis ini terdiri dari rokok dengan merk “A

Mild” dan “U Mild”. Rokok jenis ini sudah lama dikenalkan oleh empat

perusahaan rook yaitu PT Gudang Garam, PT BAT, PT Djarum dan PT Nojorono.

Persaingan yang ketat ini meningkatkan keinginan perusahaan dalam melakukan

analisis terhadap strategi pemasaran yang baik untuk dilakukan pada terhadap

produk mereka tersebut. Analisis akan dilakukan dengan menggunakan matriks

BCG.

Analisis dilakukan dengan membandingkan produk “Mild” ini dengan

produk dari PT Djarum. Produk “A Mild” berada pada posisi Cash Cow yaitu

berada pada kuadran III. Berdasarkan data yang ada dapat dilihat bahwa

pertumbuhan pasar kurang dari 10% yaitu 0,34% dan memiliki pangsa pasar lebih

dari 1, yaitu 1,2x. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat PT Sampoerna tidak

perlu membiayai pengembangan kapasitas karena pertumbuhan produk ini

melambat. Sedangkan produk “U Mild” bersaing dengan “L.A Light” PT Djarum

menunjukkan bahwa posisi portofolio produk berada pada kuadran IV dengan

pertumbuhan pasar rendah 10% yaitu 0,38% dan memiliki pangsa pasar relatif

kurang dari 1x yaitu 0,1x. Produk yang berada pada posisi ini biasanya memiliki

keuntungan yang rendah walaupun menghasilkan masih menhasilkan laba. Produk

ini juga membutuhkan uang yang banyak serta waktu pengembangan tertentu

untuk mempertahankan produk tersebut.

Berdasarkan analisa tersebut dapat dilihat bahwa produk “A Mild”

merupakan pimpinan pasar dari persaingan produk rokok jenis low tar low nikotin

Page 4: BCG Matriks PT sampoerna

dengan penjualan tertinggi di wilayah pemasarannya. Sedangkan produk “U

Mild” memiliki keuntungan yang rendah dibandingkan dengan pesaingnya

sehingga sebaiknya produk dilikuidasi atau dipangkas dengan retrenchment.