BBLR.pptx

27
By Yulianingsih Mkes Sp Mat Bayi Berat Lahir Rendah

description

gg

Transcript of BBLR.pptx

By Yulianingsih Mkes Sp Mat

Bayi Berat Lahir Rendah

Pengertian :• Bayi Berat Lahir Rendah(BBLR) < 2500 gr• Berat lahir sangat rendah (BBLSR) < 1500 gr• Berat Bayi Lahir Amat Sangat sangat

rendah(BBLASR) < dari 1000 gr

• Grafik pertumbuhan terhadap usia kehamilan digunakan utk menentukan apakah BBL bayi sesuai dg usia kehamilan

• BBLR bisa disebabkan oleh :– Kurang bulan (<37 Mgg)– Pertumbuhan janin terhambat(dibawah persentil

ke 10)– Keduanya

Dua kelompok utama BBLR memiliki masalah yg berbeda sehingga penilaian akurat secara dini diperlukan

Neonatus Kurang Bulan

Penyebab :• Janin

– Gawat janin– Kehamilan kembar– Eritroblastosis– Hydrops non imun

• Plasenta– Plasenta praevia– Solutio plasenta

• Uterus :– Uterus bikornis– InkompetensiaServiks

• Maternal “– Preeklampsi– Penyakit kronis

(Mis :jantung Sianotik)– Infeksi (mis :ISK )– Penyalahgunaan obat

• Lain-lain :– KPD– Polihidramnion– Iatrogenik

Berbagai masalah bayi kurang bulan

• Ketidakstabilan Suhu Tubuh :Bayi kurang bulan memiliki kesulitan utk

mempertahankan suhu tubuh akibat :Peningkatan hilangnya panasRasio luas permukaan tubuh terhadap BB besarProduksi panas berkurang akibat lemak coklat yg tdk memadai dan ketidakmampuan untuk menggigil

• Kesulitan bernapas :– Defisiensi surfaktan paru yg mengarah ke

sindroma gawat napas (Respiratory distress syndrome/RDS)

– Risiko aspirasi akibat refleks menelan dan refleks batuk yg buruk, pengisapan dan menelan yg tdk terkoordinasi

– Toraks yg lunak dan otot respirasi yg lemah– Pernapasan periodik dan apnea

• Masalah Gastrointestinal dan Nutrisi :– Refleks isap dan menelan yg buruk terutama sebelum

34 Mgg– Motilitas usus yg menurun– Pengosongan lambung lambat– Absorpsi Vit yg larut dlm lemak berkurang– Defisiensi enzim laktase pd jonjot usus– Menurunnya cadangan kalsium, fosfor, protein dan

zat besi dlm tubuh– Meningkatnya risiko NEC

• Imaturitas hati :– Ggn konyugasi dan eksresi bilirubin– Defisiensi Vit K

• Imaturitas Ginjal :– Ketidakmampuan mengeksresi beban cairan yg

besar– Akumulasi asam anorganik dg metabolis asidosis– Eliminasi obat dari ginjal dpt menghilang– Ketidakseimbangan elektrolit, mis hiponatremia,

hipernatremia, hiperkalemia atau glikosuria ginjal.

• Imaturitas Imunologi : Risiko infeksi tinggi akibat :– Tdk mengalami transfer IgG maternal melalui

plasenta selama Tri 3 kehamilan– Fagositosis terganggu– Penurunan berbagai faktor komplemen

• Berbagai masalah Neurologis– Refleks isap dan menelan yg imatur– Penurunan motilitas usus– Apnea dan bradikardi berulang– Perdarahan intraventrikel dan leukomalasia

periventrikel– Pengaturan perfusi serebral yg buruk– Ensephalopati Iskemik Hipoksik /HIE– Retinopati prematur /ROP– Kejang– Hipotoni

• Masalah Kardiovaskuler– Duktus Arteriosus Paten /PDA merupakan hal umum yg

ditemui pd bayi kurang bulan– Hipotensi atau hipertensi

• Masalah Hematologi– Anemia (awitan dini /lambat)– Hiperbillirubinemia, terutama indirek– Koagulasi intrvaskuler Deseminata /DIC– Peny perdarahan pd neonatus /HDN

– Masalah Metabolisme:• Hipokalsemia• Hipoglikemia atau hiperglikemia

Pemeriksaan

• Lab :– Darah tepi, hitung jenis– Glukosa serial– Na, K, Kalsium serial– Bill serial– AGD– CRP dan kultur biakan j.p

– Radiologi• Ro” dada• USG kepala• Ehco j.p

Tatalaksana Neonatus Kurang Bulan

• Di Km Bersalin :– Persalian di Rs peralatan dan SDM lengkap– Resusitasi dan stabilitasi memerlukan SDM dan

peralatan yg memadai – Oksigenasi yg memadai dan pemeliharaan suhu

sangat penting– Asuhan ibu– Bayi memakai topi

• Di Ruang bayi :– Pengaturan suhu tubuh : ditujukan utk mencapai

lingkungan suhu netral sesuai dg protokol– Th/ oksigen dan bantuan ventilasi– Th/ cairan dan elektrolit hrs menggantikan IWL

serta mempertahankan hidrasi yg baik dan konsentrasi glukosa dan elektrolit plasma normal

– Nutrisi mungkin memerlukan asupan dg sonde atau nutrisi parenteral

– Hiperbillirubinemia :pemantauan kadar bil dan pelaksanaa terapi sinar, tranfusi tukar kasus berat

– Antibiotik : spektrum luas kecurigaan infeksi – Duktus arteriosus patent/PDA : • Awal bersifat konservatif, O2, pembatasan cairan dan

diuretik• Kasus berat anti prostaglandin • Kasus sangat berat ligasi melalui pembedahan

Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)

• Patologi : pertumbuhan janin dipengaruhi oleh faktor fetus, maternal dan plasenta.

• Faktor janin :– Faktor genetik– Berbagai kel kromosom mis : trisomi 13, 18 dan 21– Kel bawaan mis : anensephali, atresia gastriontestinal

dan sidrom Potter– Infeksi metabolis saat lahir spt : galaktosemia dan

fenilketourin

Faktor Maternal :Kelainan maternal

Preekslampsi dan ekslampsiPeny renovaskuler kronisPeny vaskuler hipertensif kronisMalnutrisiIbu perokokHipoksemia terkait peny jantung kongenital tipe sianotik dan anemia bulan sabit (sikcle cell anemia)Sosek rendah, usia ibu yg muda, ibu yg pendek, anak pertama dan multiparitas usia tua

• Faktor Plasenta :– Insufisiensi plasenta PEB/Ekslamsi/kehamilan

lewat waktu– Masalah anatomi : infark multipel, trombosis

vaskuler umbilikal dan hemangioma.– Kehamilan kembar anastomose vaskuler

abnormal

Pola PJT

• PJT simetris :– LK, PB, BB, seluruhnya berkurang secara proporsional utk

usia kehamilan – Penyebab : infeksi kongenital atau kel genetik pd awal

kehamilan• PJT asimetris :– BB fetus lebih rendah secar tdk proporsional terhadap PB

dan LK– Pertumbuhan otak terjadi dimasa kehamilan lanjut

disebabkan oleh insufisiensi uteroplasenta atau nutrisi ibu yg buruk

Berbagai Masalah Pada Neonatus

• Kematian Fetus– 5-20 kali > tinggi pd bayi PJT daripada bayi sesuai

masa kehamilan (SMK)– Penyebab : • Insufisiensi plasenta• Hipoksia kronis• Kel bawaan

• Hipoksia :– Asfiksia perinatal– Persistent Pulmonary Hypertension of the

newborn (PPHN)– Aspirasi mekonium

Kontraksi uterus menambah stress pd fetus yg mengalami hipoksia kronis

Hipoksia dan asidosis akut pd fetus dpt mengakibatkan kematian fetus atau asfiksia pada neonatus

• Hipotermia– Akibat berkurang insulasi lemak subkutan dan

meningkatnya luas permukaan tubuh,– Hipoglikemi dan hipoksia mengganggu produksi

panas pd bayi

• Hipoglikemia :– Akibat menurunnya cadangan glikogen dan

penurunan glukoneogenesis– Hipotermia potensi menimbulkan hipoglikemia– Terjadi pada 3 H pertama

• Polisitemia :– Akibat peningkatan kadar eritropoetin yg bersifat

sekunder terhadap hipoksia– Polisitemia berperan terhadap hipoglikemia dan

mengarah pd cedera cerebral• Keterlambatan perkembangan – Terjadi pd By kurang bln, PJT, dan bayi dg retriksi

pertumbuhan kepala yg bermakna– Akibat infeksi bawaan, malformasi berat, hipoksia

kronis, asfiksia/hipoglikemia pasca kelahiran – Terlihat dg adanya pencapaian milestone yg terlambat

pd usia 2-5 thn dr performa yg buruk disekolah

• Penurunan Kekebalan (immune depression) :– Akibat malnutrisi baik sebelum maupun sesudah lahir

dan infeksi virus bawaan (TOPRCH)

• Pemeriksaan :– Darah tepi dan hitung jenis– Pengukuran glukosa serial– Penapisan TORCH– USG k.p– Ro” k.p

Tatalaksana PJT

• Ruang bersalin :– Persiapan resusitasi dlm upata cegah HIE– Lingkungan suhu disesuaikan– Penilaian awal utk usia kehamilan– Nilai tanda 2 dismorfik dan kel bawaan– Periksa glukosa

• Ruang bayi :– Menyediakan lingkungan dg melakukan kontak

kulit , periksa suhu tiap 4 jam.– Bila mungkin ASI sedini mungkin (Asi perah dg

sonde)– Cairan intravena – Memeriksa intoleransi terhadap pemberian

asupan (risiko NEC)– Memeriksa Hb dan mengobati polisitemia– Memeriksa glukosa tipa 4 jam pd H 1 8-12 jam

jika stabil

Tindak lanjut jangka panjang

• Nutrisi yg memadai dg rujukan ke konselor ASI• Imunisasi tepat waktu• Penilaian perkembangan dgn kunjungan rutin• Rujukan dini utk intervensi perkembangan dg

progran khusus• Konseling maternal utk kehamilan berikutnya