BBLR

download BBLR

If you can't read please download the document

description

bblr

Transcript of BBLR

BAB I

1

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangAsuhan bayi baru lahir normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selanjutnya pertama setelah kelahiran. (Neonatal Maternal 2002, hal 30)

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu-42 minggu dan berat badan lahir 2500-4000 gram. (Asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga, Depkes RI, 1993).Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum dilahirkan, melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Berbagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan dini terhadap factor-faktor yang memperlemah kondisi seorang ibu hamil perlu diprioritaskan, seperti gizi yang rendah, anemia, dekatnya jarak antara kehamilan, dan buruknya hygiene. Di samping itu perlu dilakukan pula pembinaan kesehatan pranatal yang memadai dan penanggulangan factor-faktor yang menyebabkan kematian perinatal yang meliputi, perdarahan, hipertrnsi, infeksi, kelahiran preterm/ bayi berat lahir rendah, asfiksia dan hipotermi. Penelitian telah menunjukkan bwa lebih dari 50 % kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat menyebabkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan hipoksemia atau hipoglikemia dan mengakibatkan kerusakan otak. Akibat selanjutnya adalah perdarahan otak, syok, beberapa bagian tubuh mengeras dan keterlambatan tumbuh kembang.contoh lain misalnya kurang baiknya pembersihan jalan nafas waktu lahir dapat menyebabkan masuknya cairan lambung ke dalam paru-paru yang mengakibatkan kesulitan pernapasan, kekurangan zat asam dan apabila hal ini berlangsung terlalu lama dapat menimbulkan perdarahan otak, kerusakan otak dan kemudian keterlambatan tumbuh kembang. Tak kurang penting adalah pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi melalui tali pusat pada waktu pemotongan tali pusat, melalui mata, melalui telinga pada waktu persalinan atau pada waktu memanikan/ membersihkan bayi dengan bahan atau cairan atau alat yang kurang bersih.Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahankan suhu tubuh bayi, terutama pada bayi berat lahir rendah, pemberian Air Susu Ibu (ASI) dalam usaha menurunkan angka kematian oleh karena diare, pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan berat badan dan stimulasi psikologis merupakan tugas pokok bagi pemantau kesehatan bayi dan anak. Neonatus pada minggu-minggu pertama sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu pada waktu hamil dalam kandungan, selama persalinan, segera sesudah dilahirkan dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.

Tujuan Penulisan1. Tujuan UmumSetelah melaksanakan asuhan kebidanan, diharapkan mahasiswa mampu melakukan penatalaksanakan bayi baru lahir normal melalui pendidikan serta pengalaman secara nyata dilapangan

2. Tujuan Khususa. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada bayi baru lahir normalb. Mahasiswa mampu melaksanakan interpretasi data dalam asuhan kebidananc. Mahasiswa mampu melaksanakan identifikasi diaknosa dan masakh potensial dalam asuhan kebidanand. Mahasiswa mampu melaksanakan identifikasi kebutuhan akan tindakan segera kolaborasie. Mahasiswa mampu melaksanakan intervensi dalam asuhan kebidananf. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi dalam asuhan kebidang. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi dalam asuhan kebidanan1.3. Metode PenulisanMetode penulisan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan ini adalah:Metode pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan peristiwa dan gejala yang terjadiTeknik pengumpulan data dan pengidentifikasian data melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumen dan stude kepustakaanSumberdata primer dari klien dan data sekunder dari keluarga dan petugas kesehatan

1.4. Sistematuka PenulisanSistematika penulisan laporan ini terdiri dari:LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHANKATA PENGENTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar elakang1.2 Tujuan Penulisan1.3 Metode penulisan1.4 Sistematika PenulisanBAB II LANDASAN TEORILandasan teori meliputi konsep dasar teori dan manajemen asuhan kebidananBAB III TINJAUAN KASUSTinjauan kasus menggunakan tujuh langka menurut VarneyBAB IV PENUTUPDAFTAR PUSTAKA

BAB IILANDASAN TEORI

DefinisiAsuhan bayi baru lahir normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selanjutnya pertama setelah kelahiran. (Neonatal Maternal 2002, hal 30)

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu-42 minggu dan berat badan lahir 2500-4000 gram. (Asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga, Depkes RI, 1993).

2.2 Ciri-Ciri Bayi NormalBerat badan 2500 gram 4000 gramPanjang badan lahir 48 cm 50 cmLingkar dada 30 cm 38 cmLingkar kepala 33 cm 35 cmBunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/menit, kemudian menurun sampai 120 x/menitPernafasan pada menit pertama cepat kira-kira 80 x/menit, kemudian menurun kira-kira 40 x/menit Kulit kemerah merahan dan licin karena jaringan subcutan cukup terbentuk dan diliputi vernik caseosaRambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurnaKuku telah agak panjang dan lemasGenetalia : labia mayora sudah menutupi labia minora

: testis sudah turunReflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baikReflek moro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan seperti memelukGraff reflek sudah baik, apabila diletakkan sesuatu berada diatas telapak tangan bayi akan menggenggamEliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna kecoklatan

2.3 Periode bayi baru lahir normal1. Reaktif : 15-30 menit pertama sesudah lahirBayi normal dengan AS 7-8 merupakan bayi normal dari sangat responsif selama 60 menit pertama bayi menghabiskan waktu 40 menit dalam keadaan tenang, stadium waspada hal ini merupakan periode pertama selama 4 tahun pertama kehidupan.Pada stadium reaktif I bayi menggerakkan kepala untuk mendengar, mengawasi wajah dan mengamati tingkah laku. Pada 3 menit pertama terjadi tachicardi rata-rata denyut jantung 180 x/menit karena pengaruh simpati pertama yang predominan.Respirasi cepat dan irregular 60-90 x/menit, ronchi (sementara), grunting nafas, cuping hidung, dan dan retraksi dinding. Suhu tubuh turun diikutu kenaikan aktivitas, tonus otot meningkat. Reaksi khas dan respon disertai tingkah laku waspada meliputi nafas cuping hidung, gerakan kepala dua sisi, reflek terkejut, reflek moro, dan lain-lain. Stimulasi parasimpatis menyebabkan kenaikan produksi saliva sehingga cairan dalam mulut menigkat, pada periode ini terjadi periode apneu dan retraksi sternal.

10-60 menit; frekuensi denyut jantung dan respirasi. Aktivitas motorik inkoordinasi dan menyeluruh mencapai puncak kemudian menurun, kemudian masuk periode tidur/tidak ada respon, frekuensi jantung pada periode tidur/ tidak ada respon, frekuensi jantung pada periode tidur 120-140 x/menit.2. Reaktif II : 2-6 jamTachikardi respirasi cepat, singkat, tonus, warna kulit, suara usus mendadak berubahMucus oral menetap, jarang terjadi gumoh dan muntahBayi lebih responsif terhadap stimuli eksogen dan endogen, denyut jantung labilTerjadi pengeluaran mekoniumInstabilitas vasonatos dan pernafasan irreguler dengan fasa apneu pada beberapa bayi

2.4 Perubahan yang Terjadi pada Bayi Baru Lahir1. Perubahan Metabolisme KarbohidratDalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah, untuk menambah energi untuk menambah energi pada jam-jam pertama setelah lahir diambil dari metabolis asam lemak2. Perubahan suhu tubuhKetika bayi baru lahir, bayi beraba pada suhu lingkungan yang lebih rendah dari suhu di dalam rahim ibu, akibatnya metabolis jaringan meningkat dan kebutuhan oksigen juga3. Perubahan pernafasanSelama dalam uterus janin mendapat oksigen dari plasenta, setelah lahir melalui paru-paru bayi4. Perubahan SirkulasiDengan berkembangnya paru, tekanan oksigen meningkat, karbondioksida menurun mengakibatkan resistensi pembuluh darah sehingga aliran darah meningkat hal ini menyebabkan darah dalam uterus pulmonalis mengalir ke paru dan ductus arteriosus menutup.Dengan munculnya arteri dan vena umbikalis dan dan terpotongnya tali pusat, aliran darah dalam plasenta melalui v.sava inferior dan foramen ovale ke atrium kiri terhenti, sirkulasi janian sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup diluar badan ibu5. Perubahan alat pencernaan, hati ginjal mulai berfungsi

2.5 Perawatan Segera Setelah Bayi lahir1.Persediaan alat-alat di kamar bersalin a. alat pengisap lendir( mucus estractor) b.Tabung oksigen dengan alat pemberi oksigen kepada bayi c.Alat resusitasi untuk pernafasand. Alat pemotong dan pengikat tali pusat serta obat anti septik dan kain kasa steril untuk merawat tali pusat.e. Tanda pengenal bayi yang sama dengan ibuf. Tempat tidur bayi atau inkubator. g. Lain-lain; kapas, kain kasa, baju steril, serta obat anti sptik yang akan dipakai oleh dokter, mahasiswa, bidan dan perawat sebelum menolong yang akan lahirh. Stop watch dan termometer2. Pertolongan pada saat Bayi Lahir Penanganan bayi dilakukan sejak kepala mulai keluar dari jalan lahir, yaitu dengan melakukan pembersihan lendir serta cairan yang berada di sekitar mulut dan hidung dengan kapas dan kain kasa steril satu demi satu, dimulai dari luar ke dalam. Sesudah bayi lahir lengkap, saat lahir segera dicatat dengan jam waktu (Stop Watch), kemudian kedua kaki bayi dipegang dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain memegang kepala bayi yang lebih rendah dengan sudut 30 dari pada kaki dengan posisinya ekstensi sedikit untuk memungkinkan cairan atau lendir mengalir keluar dari trakea dan faring. Sementara itu seorang membantu menghisap lendir dan cairan dengan alat penghisap lendir. Bayi sehat akan menangis dalam 30 detik. Tidak perlu dilakukan apa-apa lagi oleh karena bayi sudah mulai bernafas spontan dan warna kulitnya kemerah-merahan. Kemudian bayi diletakkan mendatar kira-kira sama tingginya dengan atau sedikit dibawah introitus vagina. Bila mulut bayi masih belum bersih dari cairan dan lendir, penghisapan lendir diteruskan, mula-mula dari mulut kemudian dari lubang hidung, supaya jalan nafas bebas dan bayi dapat bernafas sebaik-baiknya. Lambung bayi pun perlu diisap untuk mencegah adanya inhalasi of the women.3. Penilaian Bayi Waktu Lahir (Assessment at birth)Keadaan umum bayi dinilai satu menit setelah lahirdengan penggunaan nilai APGAR.penilaian ini untuk mengetahui apakah bayi mendadak asfiksi atau tidak.Klasifikasi klinik :Nilai 7-10 : bayi normal,tidak perlu diresusitasiNilai 4-6 : asfiksi ringan-sedang,perlu bag mask ventilationNilai 0-3 : asfiksi berat,lakukan intubasi

012NAAppearance (warna kulit)PucatBadan merah, extremitas biruSeluruh tubuh kemerah-merahan

Pulse rate (frekuensi nadi)Tidak adaKurang dari 100Lebih dari 100

Grimace (reaksi rangsangan)Tidak adaSedikit gerakan mimik (grimace)Batuk/ bersin

Activity (tonus otot)Tidak adaEkstremitas dalam, sedikit fleksiGerakan aktif

Respiration (pernapasan)Tidak adaLemah/ tidak teraturBaik/ menangis

Jumlah Tabel Nilai Apgar (Ilmu Kebidanan, Sarwono, 2005)

Asuhan Segera Bayi Baru Lahir

Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah lahir. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha penapasan sepontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Aspek-aspek penting dari asuhan segera yang baru lahir :Jagalah agar bayi tetap kering dan hangatUsahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu sesegera mungkin

Segera setelah melahirkan badan bayi :Sambil secara cepat menilai pernafasannya, letakkan bayi dengan handuk diatas perut ibuDengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah atau lendir dari wajah bayi untuk mencegah jalan udaranya terhalang. Periksa ulang pernapasan bayi.

Catatan :Sebagian besar bayi akan menangis atau bernafas secara spontan dalam waktu 30 detik setelah lahirBila bayi tersebut menangis atau bernafas (terlihat dari pergerakan dada paling sedikit 30x/ menit, biarkan bayi tersebut dengan bayinya Bila bayi tersebut tidak bernafas dalam waktu 30 detik. Segeralah cari bantuan dan mulailah langkah-langkah resusitasi bayi tersebut.

( Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan material, Sarwono. 2002)

Penanganan Bayi Baru LahirTujuan utama perawatan bayi sesudah lahir adalah :

Memberikan Jalan NafasBayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera memberikan jalan nafas dengan cara sebagai berikutLetakkan bayi pada posisi terlentang ditempat yang keras dan hangatGulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakangBersihka hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kasa sterilTepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini bayi biasanya segera menangisKekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak. Sangat penting membersihkan jalan nafas, sehingga upaya bayi bernafas tidak akan menyebabkan aspirasi lendir masuknya lendir ke paru-paru)

Alat penghisap lendir mulut (Delee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung oksigen dengan selangnya harus telah siap di tempatSegera lakukan untuk menghisap mulut dan hidung

1

Petugas harus memantau dan mencatat usaha nafas yang pertamaWarna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus diperhatikan

1

Bantuan untuk memulai pernafasan mungkin diperlukan untuk mewujutkan ventilasi yang adekuat

Dokter atau tenaga medis lain hendaknya melakukan pemompaan bila setelah 1 menit bayi tak bernafas

2. Memotong dan Merawat Tali Pu1

satTali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril. Apabila maisih terjadi perdarahan dapat dibuat ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70 % atau peridon iodine 10 % serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari dan atau setiap kali basah atau kotor.Sebelum memotong tali pusat, dipastikan bahwa tali pusat telah diklem dengan baik untuk mencegah terjadinya prdarahan. Membungkus ujung potongan tali pusat adalah kerja tambahan.Alat pengikat tali pusat atau klem harus selalu siap tersedia di ambulance, dikamar bersalin, ruang penerima bayi dan ruang perawatan bayi.Gunting steril juga siapPantau kemungkinan terjadinya perdarahan tali pusat

Cara klem dan memotong tali pusat :Klemlah tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2 dan 3 cm dari pangkal pusat bayi (tinggalkan kira-kira satu cm diantara klem-klem tersebut)Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari gunting dnengan tangan kiri anda Pertahankan kebersihan saat memotong tali pusat. Ganti sarung tangan anda bila ternyata sudah kotor. Potonglah tali pusatnya dengan pisau atau gunting yang steril atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT)Periksa tali pusat setiap 15 menit. Apabila terjadi perdarahan, lakukan pengikatan ulang yang lebih ketat.

Catatan :Jangan mengoleskan salep apa pun atau zat lain ketempat tali pusat. Hindari pembungkusan tali pusat. Tumpuk tali pusat yang tidak tertutup akan mengering dan puput lebih cepat dengan komplikasi yang lebih sedikit.

3. Mempertahankan Suhu Tubuh BayiPada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir tetap dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolok ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu bayi harus dicatatPastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu. Gantilah handuk/ kain yang basah, dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindung dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menitApabila telapak bayi terasa dingin, periksalah suhu aksila bayiApabila suhu bayi kurang dari 365C, segera hangatkan bayi tersebut

4. Kontak Dini dengan IbuBerikan bayi pada ibunya secepat mungkin. Kontak dini ibu dan bayi penting untuk :

Kehangatan mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir Ikatan batin dan pemberian ASI

Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap (dengan menunjukkan reflek rooting). Jangan paksakan bayi untuk menyusu

Catatan : Bila memungkinkan, jangan pisahkan ibu dengan bayidan biarkan bayi bersama ibunya paling sedikit 1 jam setelah persalinan

5. Memberi Vitamin KKejadian perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi bayi baru lahir dilaporkan cukup tinggi, berkisar 0,25-0,5 %. Untuk mencegah terjadinya perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 minggu/ hari selama 3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral demgsaan dosis 0,5 mg IM6. Memeberi Obat Tetes/ Salep MataDibeberapa negara perawatan mata bayi baru lahir secara hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya oftalmia noonatorum. Di daerah dimana prevalensi gonorea tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata eritromicin 0,5 % atau tetrasiklin 1 % dianjurkan untuk mencegah penyakit mata untuk mencegah penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual)Perawatan mata harus segera. Tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali pusat, dan harus dicatat dalam status termasuk obat apa yang digunakanYang lazim digunakan adalah larutan prak nitrat atau neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah bayi lahir

Peralatan untuk perawatan mata harus siap diruang penerimaan atau persalinan ruang rawat bayi, termasuk :

Obat-oabatanPerlengkapan berisi ; alat tetes mata dan gelas obat kecil steril dan kapas Cairan NaCl untuk irigasi mata (bila yang dipakai perak nitrat)Perubahan warna dari cairan penetes berarti telah terjadi perubahan kimia sehingga tak dapat dipakai lagiPetugas hendaknya secara rutin meneliti terjadinya perubahan warna pada cairan obat yang dipakai atau adanya kristal yang timbul yang mungkin terjadi apabila suhu ruangan melebihi 34C

2.8 PelaksanaanSegera setelah melahirkan bayi :Sambil secara cepat memulai pernafasannya, letakkan bayi dengan handuk di atas perut ibuDengan kain bersih dan kering atau basa, lap darah atau lendir dari wajah bayi untuk mencegah jalan udara terhalangKlem dan potong tali pusat

Kira kira 2-3 cm dari tali pusat bayiPotonglah tali pusat diantara 2 klem sambil melindungi bayi dari gunting dengan tangan lainPertahankan kebersihan

Jagalah agar bayi tetap hangat

Pastikan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibuGantilah handuk atau kain basah dan bungkus bayi dengan selimutHindari memandikan bayi hingga sedikitnya 6 jam dan hanya setelah itu jika tidak terjadi masalah medis dan jika suhunya 365 C atau lebih

Kontak dini dengan ibu

Berikan bayinya kepada ibunya segera mungkin untuk memberikan kehangatanUntuk ikatan batin dan pemberian ASI

Pernafasan

Periksa pernafasan dan warna kulit bayi tiap 5 menitJika bayi tidak segera bernafas, lakukan : keringkan bayi dengan selimut atau handuk yang hangat, gosoklah punggung bayi dengan lembut.Jika bayi masih belum bernafas setelah 60 detik mulai resusitasi.Apabila bayi sianosis (kulit biru) atau sukar bernafas (frekuensi pernafasan < 320/ > 60 x/ menit) berilah O2 pada bayi dengan cateter nasal atau nasal prongs.

Perawatan mata

Obat mata eritromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1 % dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamedia.Pemeriksaan fisik bayi :

Lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap, ketika memeriksa bayi baru lahir ingat butir-butir penting berikut :Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaanCuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan gunakan sarung tangan dan bertindak lembut pada saat menangani bayiLihat, dengarkan, rasakan tiap-tiap daerah dimulai dari kepala dan berlanjut secara sistemik menuju jari kaki.Jika ditemukan faktor resiko atau masalah carilah bantuan lebih lanjut yang diperlukan.Rekam hasil pengamatan dari setiap tindakan yang jika diperlukan bantuan lebih lanjut Langkah langkah :Telinga

Periksa dalam hubungan letak dengan mata dan kepalaMata

Tanda-tanda infeksi yakni pusHidung dan mulut

Bibir dan langitan, periksa adanya sumbing, reflek menghisap, dinilai dengan mengamati bayi pada saat menyusu Leher

Pembengkakan dan gumpalan Dada

Bentuk, putting, bunyi nafas, bunyi jantung

Bahu, lengan, dan tangan

Gerakan normal, jumlah jariSistem syaraf

Adanya reflek moro, lakukan rangsangan dengan suara keras yaitu pemeriksa bertepuk tangan Perut

Bentuk, penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, perdarahan tali pusat 3 pembuluh, lembek (pada saat tidak menangis), Tonjolan

Kelamin laki-laki

Testis berada dalam scrotum, penis berlubanga dan pada ujung letak lubang ini Kelamin perempuan Vagina berlubang, uretra berlubang, labia minor dan labia mayorTungkai dan kaki

Gerakan normal, tanpak normal, jumlah jariPunggung dan anus

Pembengkakan atau ada cekungan, ada anus, lubang Kulit

Vernix (tisak perlu dibersihkan karena menjaga kehangatan tubuh bayi), warna, pembengkakan atau bercak-bercak hitam, tanda-tanda lahirKonseling

Jaga kehangatan bayi, pemberian ASI, perwatan tali pusat, agar ibu mengawasi tanda-tanda bahayaTanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh ibuPemberian ASI sulit, sulit menghisap, atau hisapan lemahKesulitan bernafas, yaitu oernafasan cepat > 60 x/ menit atau menggunakan alat nafas tambahanLetargi, bayi terus-menerus tidur tanpa bangun untuk makanWarna abnormal, kulit/ bibir biru (sianosis) atau bayi sangat kuningSuhu, terlalu panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermia)Tanda atau perilaku abnormal atau tidak biasa Gangguan gastrointestinal, misalnya tidak bertinja selama 3 hari pertama setelah lahir, muntah terus menerus, muntah dan perut bengkak, tinja hijau tua atau berdarah/ lendirMata bengkak atau mengeluarkan cairan

YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA BAYI BARU LAHIRKesadaran dan reaksi terhadap sekelilingnyaPerlu dikenali kurangnya reaksi terhadap rayuan, rangsangan sakit/suara keras yang mengejutkan / suara mainan.

Keaktifan Bayi normal melakukan gerakkan-gerakkan tangan dan kaki yang simetris pada waktu bangun. Adanya tremor pada bibir kaki dan tangan pada waktu menangis atau normal tetapi hal ini terjadi pada waktu tidur, kemungkinan gejala suatu kelainan yang perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

SimetrisApakah keseluruhan badan seimbang.

KepalaApakah tdak simetris. Berupa tumor lunak dibelakang atas yang menyebabkan kepala tampak lebih panjang sebagai akibat proses kelahiran, atau tumor lunak hanya dibelahan kiri atau kanan saja / disisi kiri dan kanan tetapi tak melampaui garis tengah bujur kepala ukur lingkar kepala.

Muka wajahBayi tanpa ekspresi.

MataDiperhatikan adanya tanda-tanda perdarahan berupa bercak merah yang akan menghilang dalam waktu 6 minggu.

MulutSalivasi tak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat secret yang berlebihan, kemungkinan ada kelaianan bawaan saluran cerna.

Leher, dada, abdomenMelihat adanya cedera akibat persi, ukur lingkar perut.

PunggungAdakah benjolan / tumor atau tulang punggung dengan kelekukan yang sempurna.

Bahu, tangan, sendi, tungkaiPerlu diperhatikan bentuk, geraknya, fraktur, paresis.

Kulit dan kukuDalam keadaan normal kulit berwana kemerahan, kadang-kadang didapatkan kulit yang mengelupas ringan. Penglupasan yang berlebihan harus dipikirkan kemungkinan adanya kelainan. Waspada timbulnya kulit dengan warna yang tak rata (cutis marmorata) telapak tangan, telapak kaki atau kuku yang menjadi biru, kulit menjadi pucat atau kuning. Bercak-bercak besar biru yang sering terdapat disekitar bokong (Mongolia spot) akan menghilang pada umur 1-5 tahun.

Kelancaran menghisap dan pncernaanHarus diperhatikan.

Tinja dan kemihDiharapkan keluar dalam 24 jam pertama,waspada. Bila terjadi perut yang tiba-tiba membesar, tanpa keluarnya tinja, disertai muntah dan mungkin dengan kulit ke biruan, harap segera konsultasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

ReflekReflek moroJika bayi diberi sentuhan mendadak khususnya dengan jari tangan maka akan menimbulkan gerak terkejut.Reflek menggenggamJika telapak tangan bayi disentuh dengan jari pemeriksa maka bayi akan berusaha mengenggam jari pemeriksa.Reflek RootingJika pipi bayi disentuh dengan jari pemeriksa maka akan menolehkan kepalanya mencari sentuhan itu.Reflek menghisap, sueking reflekReflek menghisap baik, saat di beri susu dengan menggunakan sendok bayi berusaha mengisap

Glabella reflekSaat daerah os glabella / pangkal hidung disentuh dengan jari tangan, maka bayi akan mengerutkan keningnya dan mengedipkan matanya. Gland reflekSaat disentuh pada lipatan paha kanan dan kiri dengan jari tangan maka bayi akan mengangkat kedua pahanya.Conjungtiva mandibularis reflekSaat diberi rangsangan dari pangkal kelopak mata keatas dan membentuk garis lurus menuju mandibularis. Bayi menutup mata kemudian membuka dan disertai reflek mengangkat pipi.

2.9 YANG PERLU DIPANTAU PADA BBLSuhu badan dan lingkunganTanda-tanda vitalBerat badanMandi dan perawatan kulitPakaian Perawatan tali pusat

2.10 TANDA-TANDA BAHAYA YANG PERLU DIWASPADAI PADA BBLPernafasan : sulit atau lebih dari 60 x/menitKehangatan : terlalu panas (>36 C atau terlalu dingin