bawang makalah

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lansia adalah keadaan dimana seseorang berusia lebih dari 65 tahun. Lansia akan mengalami perubahan fisiologis maupun psikologis sesuai penambahan usianya (1). Perubahan fisiologis yang terjadi yaitu meliputi perubahan pada sistem kardiovaskular, sistem muskuloskeletal, sistem neurologis, sistem integumen, sistem reproduksi, dan sebagainya. Sistem kardiovaskuler pada lansia mengalami penurunan fungsi sehingga kerja jantung kurang efektif. Fungsi organ yang menurun serta kondisi lingkungan yang kurang sehat dan pola hidup yang tidak baik meningkatkan resiko timbulnya berbagai penyakit misalnya stroke. Stroke merupakan penyakit yang sering terjadi pada lansia. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplay darah ke bagian otak (2). Menurut Stroke Association tahun 2006, stroke adalah salah satu penyakit kardiovaskuler yang berpengaruh terhadap arteri utama menuju dan berada di otak, stroke terjadi ketika pembuluh darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi menuju otak pecah atau terblokir oleh bekuan sehingga otak tidak mendapat darah yang dibutuhkannya. Jika kejadian berlangsung lebih dari 10 detik akan menimbulkan kerusakan permanen otak (3). Stroke (Cerebrovascular Accident) adalah penyebab utama kematian pada tahun 2004 yang mencapai 144.070 orang yang dimana melebihi jumlah kematian karena penyakit

Transcript of bawang makalah

Page 1: bawang makalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lansia adalah keadaan dimana seseorang berusia lebih dari 65 tahun. Lansia akan

mengalami perubahan fisiologis maupun psikologis sesuai penambahan usianya (1).

Perubahan fisiologis yang terjadi yaitu meliputi perubahan pada sistem kardiovaskular,

sistem muskuloskeletal, sistem neurologis, sistem integumen, sistem reproduksi, dan

sebagainya.

Sistem kardiovaskuler pada lansia mengalami penurunan fungsi sehingga kerja

jantung kurang efektif. Fungsi organ yang menurun serta kondisi lingkungan yang

kurang sehat dan pola hidup yang tidak baik meningkatkan resiko timbulnya berbagai

penyakit misalnya stroke. Stroke merupakan penyakit yang sering terjadi pada lansia.

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplay darah

ke bagian otak (2). Menurut Stroke Association tahun 2006, stroke adalah salah satu

penyakit kardiovaskuler yang berpengaruh terhadap arteri utama menuju dan berada di

otak, stroke terjadi ketika pembuluh darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi menuju

otak pecah atau terblokir oleh bekuan sehingga otak tidak mendapat darah yang

dibutuhkannya. Jika kejadian berlangsung lebih dari 10 detik akan menimbulkan

kerusakan permanen otak (3).

Stroke (Cerebrovascular Accident) adalah penyebab utama kematian pada tahun 2004

yang mencapai 144.070 orang yang dimana melebihi jumlah kematian karena penyakit

kardiovaskular ataupun kanker. Faktor resiko yang berhubungan dengan penyakit stroke

meliputi hipertensi, hiperlipidemia, gout, dehidrasi, aterosklerosis berat, stenosis mitral,

infark miokardial tak bergejala, anemia, dan kadar serum trigliserida yang tinggi. Selain

itu, riwayat stroke sebelumnya, ketidakaktifan fisik, merokok dan obesitas juga dapat

menjadikan faktor resiko yang cukup berarti (4).

Kadar kolesterol yang tinggi biasanya menjadi pertanda proses penuaan. Bawang

putih yang dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat membantu

menurunkan kadar kolesterol. Zat anti-kolesterol dalam bawang putih yang bernama

ajoene menolong mencegah penggumpalan darah. Keuntungan penggunaan bawang

putih dalam pengobatan stroke adalah karena beragamnya senyawa yang terkandung di

dalam bawang putih itu sendiri. Semua senyawa itu memiliki khasiat berbeda-beda

dengan efek yang saling mandukung, sehingga pemakaiannya menjadi lebih praktis (7

Page 2: bawang makalah

A. Tujuan

1. Mahasiswa mampu mendefinisikan penyakit stroke

2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis stroke

3. Mahasiswa memahami penyebab stroke

4. Mahasiswa mengetahui indikasi terapi bawang putih

5. Mahasiswa mengetahui kontraindikasi terapi bawang putih

6. Mahasiswa mampu menerapkan terapi bawang putih pada lansia dengan stroke

akibat hipertensi

Page 3: bawang makalah

BAB II

ISI

A. Stroke

Stroke adalah salah satu dari beberapa penyakit yang sangat mengancam jiwa banyak

orang. Penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini merupakan penyebab

kematian terbesar ke-3 di Indonesia (6).

Stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak

dengan tanda dan gejala klinis baik vokal maupun global yang berlangsung lebih dari

24 jam, atau yang menimbulkan kematian yang semata-mata disebabkan oleh

gangguan peredaran darah otak. Berdasarkan definisi stroke tersebut, maka yang perlu

untuk diperhatikan ialah adanya gangguan peredaran darah menuju otak (arteri

otak).Penyebab dari terganggunya peredaran darah di arteri otak ini bisa disebabkan

oleh faktor yang tidak dapat dimodifikasi serta faktor yang dapat dimodifikasi (5).

Faktor yang tidak dapat diimodifikasi di antaranya ialah usia, genetik, dan ras. Pada

orang lanjut usia, pembuluh darahnya sudah rentan dan lebih kaku. Kondisi ini bisa

memicu terjadinya stroke. Sedangkan pada keluarga yang memiliki riwayat penyakit

stroke, maka kemungkinan resikonya juga lebih besar daripada yang tidak. Dari sisi

ras atau etnik, stroke lebih sering ditemukan pada orang kulit putih dibandingkan kulit

hitam.

Faktor kedua ialah faktor yang dapat dimodifikasi. Faktor ini meliputi penyakit

tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, diabetes mellitus,

hiperkolesterolemia, obesitas serta perilaku merokok. Adapun hipertensi menempati

peringkat teratas sebagai penyebab tersering, bahkan penyebab utama terjadinya

stroke (5).

Pada Stroke ischaemi akut ( AHA/ASA Guideline ,2007)

Kenaikan tekanan darah >160 mm Hg ditemukan lebih dari 60 % pasien stroke akut.

Tekanan darah yang naik atau turun memberikan outcome stroke yang jelek. Setiap

kenaikan 10 mm Hg diatas 180 mm Hg memberikan resiko kelainan neurologi sebesar

40 % dan oucome yang buruk meningkat 23 %. Kenaikan tekanan darah dapat pula

disebabkan oleh stress dari stroke sendiri, kandung kemih yang penuh, nyeri, mual,

Page 4: bawang makalah

reaksi terhadap hipoksia, atau reaksi terhadap kenaikkan tekanan intrakranial. Alasan

utama menurunkan tekanan darah pada pasien stroke adalah :

1. Mengurangi terjadinya edema otak

2. Mencegah terjadinya transformasi perdarahan pada daerah infark

3. Mencegah gangguan vaskuler lain dan mencegah terjadinya stroke ulang.

B. Jenis-jenis Stroke

Stroke terdiri dari 2 jenis yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik

mengalami proses arteriosklerosis atau darah kental yang mengakibatkan

penyumbatan pada pembuluh darah di otak. Sedangkan stroke hemoragik disebabkan

pecahnya pembuluh darah akibat kerapuhan pembuluh atau anomali bawaan pada usia

muda (7).

C. Penyebab Terjadinya Stroke

Hipertensi merupakan factor resiko terjadinya stroke baik non perdarahan atau

perdarahan, dan juga menjadi faktor terjadinya gangguan jantung yang menjadi

penyebab munculnya emboli otak. Hipertensi sangat berpengaruh pada peredaran

darah otak, karena menyebabkan terjadinya penebalan dan remodeling pembuluh

darah hingga memperkecil diameternya. Perubahan ini menaikkan tahanan vaskuler

dan memicu terjadinya artherosclerosis, hipertensi juga merubah kemampuan sel-sel

endotel untuk melepas zat vasoaktif dan menimbulkan kenaikkan tonus otot dan

menyebabkan mudah terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah, selain itu hipertensi

juga mengganggu mekanisme autoregulasi pembuluh darah otak, yang mengatur

kestabilan cerebral blood flow, yakni jika terjadi perubahan tekanan perfusion ke otak

yaitu diantara 70-150 mm Hg. Hipertensi yang menahun merubah rentang

autoregulasi hingga tekanan perfussi menurun hingga otak lebih mudah terkena

gangguan aliran darah/ischaemi. Gangguan autoregulasi dan kenaikkan komplian

pembuluh darah menyebabkan penurunan tekanan perfussi darah dan aliran darah ke

otak, selain itu terjadi gangguan relaksasi endotel, mengggangu mekanisme pembuluh

darah untuk melebar untuk dapat mensuplai darah ke bagian yang mengalami

ischaemi. (6)

Page 5: bawang makalah

D. Indikasi Terapi Bawang Putih

(Allium sativum) telah digunakan sejak lama oleh masyarakat di berbagai peradaban

sebagai bumbu masakan dan juga obat. Pengobatan secara kimia tidak selalu berhasil

secara mengagumkan. Banyak efek samping dari obat kimia yang tidak diinginkan.

Umumnya, pasien yang mengalami stroke juga memiliki tekanan darah tinggi

(hipertensi). Keadaan akan semakin parah jika diketahui terdapat hiperkolesterolemia.

Sehingga, pengobatan yang ditujukan pun harus kompleks mencakup antitrombosis,

antihipertensi, dan antihiperkolesterolemia.

Penelitian efek bawang putih terhadap faktor risiko penyakit kardiovaskular

diantaranya hiperlipidemia, hipertensi, dan hiperglikemia, juga efeknya terhadap

pengentalan darah. Teranyata, dari semuaefek ini, bawang putih terbukti paling baik

efeknya terhadap pencegahan pengentalan darah dan mengatasi hipertensi pada stroke

(8).

E. Kontraindikasi Terapi Bawang Putih

Sampai saat ini belum ditemukan kontraindikasi terapi bawang putih, namun beberapa

efek sampingnya yaitu berupa rasa terbakar di mulut, sakit perut, kembung, nafsu

makan menurun, perubahan koloni bakteri dalam usus, hingga muntah. Disarankan

bawang putih dihindari pada orang yang memiliki pencernaan sensitif.

Sejauh ini belum ditemukan kontraindikasi terapi kebiasaan ini karena terapi ini tidak

membahayakan bagi lansia.

F. Prosedur Terapi Bawang putih

Para dokter di Austria merekomendasikan bawang putih sebagai tambahan selain obat

medis untuk para pasien hipertensi. Mereka telah melakukan uji coba pada 50 pasien

hipertensi untuk mengonsumsi suplemen bawang putih, selain juga tetap

mengonsumsi obat-obatan medis. Berikut ini adalah prosedur penggunaan bawang

putih sebagai terapi:

Kupas 1 atau 2 siung bawang putih lalu kunyah-kunyah sampai halus kemudian

ditelan. Setelah itu minumlah 1 cangkir air hangat. Lakukan 3 kali dalam sehari

selama 5-7 hari. Dosis penggunaan bawang putih untuk mengatasi hipertensi adalah

Page 6: bawang makalah

600-900 mg. Sebaiknya bawang putih dikonsumsi dalam keadaan mentah (tanpa

dimasak) (10).

Page 7: bawang makalah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hipertensi merupakan keadaan abnormal dimana tekanan darah yang mengalir melalui

pembuluh darah melebihi kondisi yang sewajarnya. Pada kondisi normal, tekanan darah

sistole dan diastole adalah 120 dan 80 mmHg. Pada penderita hipertensi, tekanan ini bisa

lebih besar. Hal ini disebabkan karena mengecilnya diameter pembuluh darah

(vasokonstriksi) atau adanya sumbatan pada pembuluh darah berupa bekuan darah,

lemak, dan kolesterol, yang disebabkan karena pola makanan yang tidak sehat dan

kurang olahraga.Khasiat bawang putih dalam mencegah berbagai penyakit sudah lama

menjadi perhatian para ilmuwan. Selain sebagai antikanker, ternyata bawang putih juga

mampu mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi).

B. Saran

Banyak efek samping dari obat kimia yang tidak diinginkan. Umumnya, pasien yang

mengalami stroke juga memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi). Keadaan akan

semakin parah jika diketahui terdapat hiperkolesterolemia. Maka, pengobatan yang

ditujukan pun harus kompleks mencakup antitrombosis, antihipertensi, dan

antihiperkolesterolemia. Hal ini memang sah-sah saja, namun alangkah baiknya jika

dilakukan cukup dengan satu formula sehingga efek samping yang ditimbulkan tidak

akan mengganggu pasien. Salah satu senyawa aktif pada bawang putih yang sangat

berperan dalam pengobatan beragam penyakit kardiovaskular adalah ajoene. Zat ini

berperan dalam menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor utama penyebab

strok.

Page 8: bawang makalah

DAFTAR PUSTAKA

1. Effendi & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik

dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

2. Baughman, C Diane, dkk. 2000.Buku Saku Medikal Bedah.Jakarta: EGC

3. Feigin, V. 2006. Stroke. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer

4. Stanley, Mickey & Patricia. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta:

EGC

5. Tjay,T.A., Rahardja, Kirana eds, Antihipertensiva. Dalam : Obat-obat Penting, Khasiat,

penggunaan, dan efek-efek sampingnya, Bab 35. Edisi kelima. Jakarta : Elex Media

Komputindo, 2002 : 508;572;537;575

6. Stroke, pembunuh nomor 3 di Indonesia.

http://www.medicastore.com/stroke/Stroke_Pembunuh_No_3_di_Indonesia.php [diakses

pada tanggal 17 November 2011]

7. Yayasan Stroke Indonesi. 2009. Dua Macam Jenis Stroke dan Teknik Deteksi. Diakses

dari www.yastroki.org.id pada tanggal 13 November 2011

8. Bawang Putih, Obat yang Sedap di Santap. 2011.

HerbalisNusantara.Com /bawangputih.htm [diakses pada tanggal 12 November 2011]

9. Banerjee, S.K, Maulik S.K. Effect of garlic on cardiovascular disorders. Nutrition Jurnal,

1:4. 19 November 2002 (diunduh 12 November 2011)

http://www.nutritionj.com/content/1/1/4.

10. Pengobatan Tradisional Hipertensi. 2010. http://www.farmasiku.com/index.php?

target=pages&page_id=Hipertensi . [diakses pada tanggal 10 November 2011

Page 9: bawang makalah

TERAPI BAWANG PUTIH UNTUK LANSIA

DENGAN STROKE AKIBAT HIPERTENSI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik I

Dosen Pembimbing Rita Hadi Widyastuti, M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Oleh:

ADITYA KRISNA G2B009102

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2011

Page 10: bawang makalah